Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Manajemen

19
Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Manajemen PT. Asian Agri Group

description

Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Manajemen

Transcript of Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Manajemen

Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Manajemen

Kasus PelanggaranEtika ProfesiAkuntansi Manajemen

PT. Asian Agri Group

Kelompok 8Ikhwan Ahmad Prayogo

Presdinasfri Davisti C. L.

Stella Indradjaja2PendahuluanPajak merupakan sumber penerimaan negara disamping penerimaan dari sumber migas dan non migas. Selain itu pajak merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam setiap transaksi bisnis perusahaan. Kesalahan dalam pengelolaan perpajakan, dapat berpengaruh secara signifikan dalam kegiatan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Dalam hal ini akuntan manajemen memiliki peranan penting dalam penghindaran pajak dan peningkatan laba. Oleh karena itu, seorang akuntan manajemen harus memiliki kode etik akuntan dalam menjalankan tugasnya. Kode etik yang dimiliki akuntan manajemen harus sesuai dengan prinsip dan standar yang berlaku umum.Objek PenelitianPT. Asian Agri Group merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak pada sektor perkebunan atau agrobisnis yang beroperasi di Indonesia. Kantor Asian Agri beralamat di Jalan Teluk Bentung, Jakarta.

Sejarah PerusahaanAsian Agri bangga sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, telah mampu mengelola sumber daya alam yang berlimpah, dengan pengelolaan perusahaan kelapa sawit berkelas dunia. Saat ini wilayah operasional Asian Agri berada di tiga provinsi di pulau Sumatra dan Indonesia.Petani plasma sebagai rekan Asian Agri, memegang peranan penting dalam kegiatan bisnis Asian Agri, di mana kunci kesuksesanya terletak pada komunikasi dan kerjasama yang berkelanjutan. Asian Agri bertekad untuk memberikan produk dengan kualitas terbaik bagi pelanggannya, dan memenuhi standar tertinggi serta sertifikasi yang ada.

Pendahuluan KasusBerdasarkan penyidikan maraton aparat pajak sejak awal 2007, kelompok usaha ini diindikasikan melakukan tindak pidana manipulasi pajak dalam kurun 2002-2006 dengan total kerugian negara Rp 1,3 triliun.KasusKasus ini bermula saat adanya laporan Vincentius Amin Sutanto ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir 2006, ketika mantan Group Financial Controller Asian Agri itu melarikan diri ke Singapura setelah aksinya membobol uang perusahaan US$ 3,1 juta terbongkar. Ia kini mendekam di penjara Cipinang, Jakarta Timur, dengan hukuman 11 tahun setelah dijerat pasal tindak pidana pencucian uang.Kronologis KasusDesember 2006 16 Januari 2007 14 Mei 2007 25 September 2007 25 April 2008 30 Mei 2008 12 Juni 2008 1 Juli 2008 16 September 2008 Oktober 2008 Desember 2008 Januari 2009 Maret 2009 3 April 2009PelanggaranPT Asian Agri GroupTransfer pricingBiaya fiktifPengeluaran hedging fiktifTransfer PricingPerusahaan-perusahaan Asian Agri di Indonesia dijual dengan harga murah (dibawah harga pasar) kepada perusahaan-perusahaan di Hongkong. Kemudian perusahaan-perusahaan Hongkong tersebut akan menjual kepada Global Advance Oil and Fats dan Asia Agri Abadi Oil and Fats dengan harga yang sedikit lebih tinggi. Kedua perusahaan tersebut barulah menjual kepada riil buyer dengan harga pasar, sehingga perusahaan di Indonesia mengalami kerugian sehingga penghindaran pajak dapat terjadi.10 Nilai Kode EtikKejujuran (honesty)Integritas (integrity)Memegang janji (promise keeoing)Kesetiaan (fidelity)Kepedulian (fairness)Kepedulian terhadap sesama (caring for others)Penghargaan kepada oraang lain (respect for others)Kewarganegaraan yang bertanggung jawab (responsible citizenship)Pencapaian kesempurnaan (pursuit of excellence)Akuntabilitas (accountibility)

Dari prinsip dan standar mengenai akuntan manajemen yang dijelaskan diatas, pada prakteknya manajemen yang terdapat pada PT. Asian Agri Group tidak memenuhi prinsip dan standar tersebut. Mereka melakukan penggelapan pajak melalui 3 modus berbeda demi kepentingan pribadi masing-masing manajemen.

Cara lain yang dilakukan oleh PT Asian Agri Group untuk menggelapkan pajak adalah dengan menggelembungkan biaya, memperbesar kerugian transaksi ekspor, dan menciutkan hasil penjualan. Tujuannya dalam meminimalkan profit untuk menekan beban pajak.17Dampak bubarnya AAGTerhadap Asian Agri GroupTerhadap NegaraTerhadap Publik dan Lembaga-Lembaga PublikTerhadap InvestorTerhadap Karyawan

KesimpulanDalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan, akuntan manajemen PT. Asian Agri Group telah menggelapkan pajak yang harusnya menjadi penerimaan negara. Akibatnya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 1,3 Triliun atas kasus ini pada tahun 2002-2006. Penggelapan pajak ini dilakukan melalui 3 modus, yakni biaya fiktif, transfer hedging fiktif, dan transfer pricing. Dengan adanya kasus ini, hal ini membuktikan bahwa akuntan manajemen yang dimiliki oleh PT. Asian Agri Group tidak menanamkan kode etik akuntan manajemen dalam menjalankan perusahaannya.