KASUS BAYI TERTUKAR

2
KASUS BAYI TERTUKAR Nilam melahirkan bayi kembar perempuan di klinik Pelita Jl. KL. Yos Sudarso no 39 pada Senin (13/8) pagi sekira pukul 07.30. Kemudian, petugas klinik menyatakan kedua bayi tersebut memiliki jenis kelamin perempuan. Namun karena kondisinya mengkhawatirkan akibat lahir secara prematur, bayi tersebut dirujuk ke RS Martha Friska. Pada Senin (13/8) menjelang maghrib, salah satu bayi tersebut meninggal dunia. Sedangkan satu lagi masih menjalani perawatan intensif di ruang khusus bayi. Pada hari jum’at (24/8) malam ketika Nilam mendatangi RS Martha Friska untuk menyusui anaknya. Kemudian salah seorang perawat memberinya bayi. Saat itu Nilam merasa curiga karena bayi yang diberikan perawat kepadanya tidak mau menyusu kepadanya. Sebaliknya bayi itu menangis keras. Tangisan bayi yang begitu keras dikira sebagai pertanda dia buang air besar sehingga nilam bermaksud mengganti popoknya . Alangkah terkejutnya Nilam ketika bayi yang diberikan kepadanya berjenis kelamin laki-laki. Padahal, sewaktu melahirkan di klinik Pelita salah seorang bidan mengatakan bahwa bayi yang dilahirkannya adalah perempuan. Hal tersebut dikuatkan dengan surat pengantar yang dikeluarkan klinik Pelita. Merasa bayinya tertukar, Nilam mempertanyakan kepada perawat mengapa yang diberikan kepadanya berjenis kelamin laki-laki. Padahal bayi yang dilahirkannya adalah perempuan. Sewaktu ditanya salah seorang perawat mengatakan bahwa “itu adalah keajaiban dari atas. Alasan seperti itu tidak masuk akal. Kalau memang bayi itu berjenis kelamin sejak pertama kali dirujuk, mengapa pihak RS Martha Friska tidak memberitahukan kepada keluarga. Semua

description

g

Transcript of KASUS BAYI TERTUKAR

KASUS BAYI TERTUKAR

Nilam melahirkan bayi kembar perempuan di klinik Pelita Jl. KL. Yos Sudarso no 39 pada Senin (13/8) pagi sekira pukul 07.30. Kemudian, petugas klinik menyatakan kedua bayi tersebut memiliki jenis kelamin perempuan. Namun karena kondisinya mengkhawatirkan akibat lahir secara prematur, bayi tersebut dirujuk ke RS Martha Friska. Pada Senin (13/8) menjelang maghrib, salah satu bayi tersebut meninggal dunia. Sedangkan satu lagi masih menjalani perawatan intensif di ruang khusus bayi. Pada hari jumat (24/8) malam ketika Nilam mendatangi RS Martha Friska untuk menyusui anaknya. Kemudian salah seorang perawat memberinya bayi. Saat itu Nilam merasa curiga karena bayi yang diberikan perawat kepadanya tidak mau menyusu kepadanya. Sebaliknya bayi itu menangis keras. Tangisan bayi yang begitu keras dikira sebagai pertanda dia buang air besar sehingga nilam bermaksud mengganti popoknya . Alangkah terkejutnya Nilam ketika bayi yang diberikan kepadanya berjenis kelamin laki-laki. Padahal, sewaktu melahirkan di klinik Pelita salah seorang bidan mengatakan bahwa bayi yang dilahirkannya adalah perempuan. Hal tersebut dikuatkan dengan surat pengantar yang dikeluarkan klinik Pelita. Merasa bayinya tertukar, Nilam mempertanyakan kepada perawat mengapa yang diberikan kepadanya berjenis kelamin laki-laki. Padahal bayi yang dilahirkannya adalah perempuan. Sewaktu ditanya salah seorang perawat mengatakan bahwa itu adalah keajaiban dari atas. Alasan seperti itu tidak masuk akal. Kalau memang bayi itu berjenis kelamin sejak pertama kali dirujuk, mengapa pihak RS Martha Friska tidak memberitahukan kepada keluarga. Semua keluarga tahu bahwa bayi yang dilahirkan Nilam berjenis kelamin perempuan dan diperkuat surat pengantar rujukan dari klinik Pelita.