Kasbes Anak
-
Upload
patricia-vanessa-antolis -
Category
Documents
-
view
238 -
download
1
description
Transcript of Kasbes Anak
LAPORAN KASUS
SEORANG ANAK LAKI-LAKI 9 TAHUN DENGAN KLINIS DEMAM TYPHOID
Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
EGAWATI WIDITYANINGRUM22010111200061
Penguji :
dr. Nahwa Arkhaesi, Sp.A, Msi.Med
Pembimbing :
dr. Andi Anita
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Egawati Widityaningrum
NIM : 22010111200061
Bagian : Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Diponegoro
Judul : Seorang Anak Laki-laki 9 Tahun dengan Klinis
Demam Typhoid
Penguji : dr. Nahwa Arkhaesi, Sp.A, Msi.Med
Pembimbing : dr. Andi Anita
Semarang, Desember 2012
Penguji Pembimbing
dr. Nahwa Arkhaesi, Sp.A, Msi.Med dr. Andi Anita
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia- Nya, sehingga Laporan Kasus “Seorang Anak
dengan Observasi Febris 15 hari, Flat of Growth, dan Anemia Mikrositik
Normokromik” ini dapat penulis selesaikan.
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat dalam
menempuh kepaniteraan senior di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. dr. Nahwa Arkhaesi, Sp.A, Msi.Med selaku penguji.
2. dr. Andi Anita, selaku pembimbing.
3. Teman-teman Co-Ass dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kasus ini.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukan.
Semarang, Desember 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT............................................................. 1
BAB II. PENYAJIAN KASUS .................................................................... 2
A. IDENTITAS PENDERITA .............................................................. 2
B. DATA DASAR ................................................................................. 2
C. DAFTAR MASALAH....................................................................... 14
D. ASSESMENT ................................................................................... 14
E. INITIAL PLAN ................................................................................ 14
CATATAN KEMAJUAN ...................................................................... 17
HASIL KUNJUNGAN RUMAH ........................................................... 23
BAGAN PERMASALAHAN ................................................................ 28
BAB III. PEMBAHASAN .......................................................................... 29
A. TINJAUAN KASUS: DEMAM TYPHOID..................................... 29
B. TINJAUAN KASUS: FLAT OF GROWTH..................................... 32
C. TINJAUAN KASUS: ANEMIA MIKROSITIK NORMOKROMIK 28
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 35
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tifus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut
yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala
demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan atau
gangguan kesadaran.1-7 Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella
typhii yang penularannya terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar
serta tertelan melalui mulut. Sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya
menyerang manusia.3,4,7
Demam tifoid dijumpai di seluruh dunia, terutama ditemukan di negara
sedang berkembang dengan kepadatan penduduk tinggi, serta kesehatan
lingkungan yang tidak memenuhi syarat. Di Indonesia demam tifoid masih
merupakan masalah kesehatan, hal ini disebabkan oleh karena kesehatan
lingkungan yang kurang memadai, penyediaan air minum yang tidak memenuhi
syarat, tingkat sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat.1,3,7 Demam
tifoid masih merupakan masalah kesehatan di banyak negara sedang berkembang.
Di Indonesia demam tifoid merupakan penyakit endemik dan insidensnya
diperkirakan sekitar 300-810 kasus tiap 100.000 penduduk pertahun atau sekitar
600.000-1.500.000 kasus pertahun. Jumlah kematian pertahun diperkirakan
50.000 orang.5 Penderita anak yang ditemukan biasanya berumur di atas satu
tahun. Sebagian besar dari penderita yang dirawat berumur di atas lima tahun.3
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat laporan kasus besar ini adalah agar mahasiswa
mengetahui cara menegakkan diagnosis dan melakukan pengelolaan penderita
demam typhoid serta tindakan pengobatan yang diberikan sesuai dengan penulisan
ilmiah berdasar kepustakaan atau prosedur yang ada.
1
BAB II
PENYAJIAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. BAS
Umur : 9 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : laki - laki
Alamat : Taman Kelud Selatan No. 19 Rt 3 Rw 5, Gajah Mungkur,
Semarang
Agama : Islam
No. CM : 7108636
Bangsal : CI LII
Tanggal Masuk : 17 November 2012
Tanggal Keluar : 22 November 2012
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu : Ny. Semi
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Nama Ayah : Tn. Adi Susilo
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : tukang parkir
Pendidikan : SMA
B. DATA DASAR
1. ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu penderita tanggal 19 November 2012 pukul
10.00 WIB di bangsal anak C1L2.
a. Keluhan Utama : Demam
b. Riwayat Penyakit Sekarang
2
+ 3 hari sebelum masuk RSDK, anak demam tinggi mendadak.
Demam dirasakan terus menerus, agak turun di siang hari, tetapi kembali
tinggi di malam hari. Demam berkurang jika minum obat paracetamol
yang dibeli di apotek, tetapi kembali tinggi jika tidak minum obat. Anak
tidak menggigil. Mencret (+) 4x sehari, konsistensi lembek @ ¼ gelas
belimbing, lendir (-), darah(-). Muntah (+) 6x sehari, isi seperti yang
dimakan @ ¼ gelas belimbing. Anak menjadi lemas, kurang aktif, nafsu
makan menurun.
Batuk (-), pilek (-), nyeri telinga (-), keluar cairan dari telinga (-),
kejang (-), nyeri kepala (+), nyeri perut (-), nyeri otot (+), nyeri saat BAK
(-), BAK warna kuning (+), nyeri pada betis (-), pembengkakan sendi (-),
riwayat pergi ke daerah endemis malaria (-), riwayat kontak dengan
penderita TB (-), riwayat tinggal di daerah banjir dan banyak tikus (-).
Anak tidak dirasakan pucat oleh ibunya. Perut anak tidak membuncit.
+ 2 hari sebelum masuk RSDK keluhan tidak membaik kemudian
anak dibawa ke RSDK, diberi obat paracetamol dan ciprofloxacin,
kemudian anak boleh pulang, hanya rawat jalan.
+ 1 hari sebelum masuk RSDK, keluhan tidak juga membaik sehingga
anak dibawa kembali ke RSDK dan disarankan mondok. Di UGD RSDK,
anak dipasang infus dan diberikan obat penurun panas.
Di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah tidak ada yang
menderita DBD maupun typhoid. Anak belum pernah mendapatkan
vaksinasi typhoid. Sebelum sakit, anak memiliki kebiasaan sering jajan
(cimol, tempura, gorengan). Ibu tidak memasak sendiri lauk untuk makan
sehari-hari tetapi membeli di warung sesuai keinginan anak.
Saat ini anak dalam perawatan hari ke 3, telah mendapatkan obat
paracetamol, tablet zinc, dan oralit.
Riwayat penyakit dahulu :
Anak pernah menderita diare saat umur < 2 tahun.
Anak pernah menderita varisela pada usia sekitar 6 tahun.
3
Anak pernah menderita Tifus abdominalis saat usia 7 tahun,
dirawat di RSDK.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti penderita.
Nenek dan ibu penderita pernah menderita Tb paru, mendapat
pengobatan Tb selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh.
Pedigree
Keterangan:
: laki – laki : perempuan
: penderita
d. Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah penderita bekerja sebagai tukang parkir. Ibu penderita tidak
bekerja. Penghasilan rata-rata Rp. 1.500.000,00 per bulan. Tinggal di
rumah orang tua dari ayah yang terdiri dari 3 kepala keluarga dalam satu
rumah. Ayah dan adik dari ayah menanggung 8 orang yang tinggal
serumah. Adik dari ayah bekerja sebagai tukang bangunan. Pembiayaan
pengobatan ditanggung Jamkesmas.
Kesan: sosial ekonomi kurang.
e. Riwayat pemeliharaan prenatal
4
Ibu penderita saat hamil berusia 19 tahun, riwayat obstetri G1P0A0
melakukan pemeliharaan prenatal di bidan tiap bulan, mendapat imunisasi
TT 2x. Selama hamil, ibu penderita minum vitamin dan tablet tambah
darah yang diberikan oleh bidan. Tidak ada riwayat penyakit kehamilan,
tidak mengalami trauma, dan tidak minum obat ataupun jamu selama
hamil.
f. Riwayat kelahiran
No Kehamilan dan Persalinan Tgl lahir/umur
1Laki - laki, umur kehamilan aterm, lahir spontan, ditolong bidan, berat badan lahir 3500 gram, panjang badan lahir 50 cm, lahir langsung menangis
3-5-2003 (9 tahun 6 bulan)
g. Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Pemeliharaan postnatal di bidan dan posyandu, keadaan anak sehat.
Bila anak sakit diperiksakan ke bidan atau Puskesmas.
h. Riwayat kontrasepsi
Ibu penderita tidak menggunakan kontrasepsi karena menginginkan anak
lagi.
i. Riwayat Imunisasi
BCG : 1 x ( 1 bulan ), scar (+)
DPT : 3 x ( 2,3,4 bulan )
Polio : 4 x ( 1,2,3,4, bulan )
Hepatitis B : 3 x ( 0,1,2 bulan )
Campak : 2 x (9 bulan, 7 tahun)
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai umur.
j. Riwayat Makan dan Minum anak
5
ASI diberikan sejak lahir sampai anak umur 2,5 tahun
Umur 0-6 bulan : diberikan ASI saja semau anak.
Umur 6-10 bulan : diberikan bubur susu 3 x sehari, @ 1 mangkok kecil,
habis + susu lactogen sebagai pengencer @ 3 sendok
takar.
ASI semau anak.
Umur 10 bulan-1 tahun : diberikan nasi tim + sayur + lauk ( tahu, tempe,
telur, hati ayam, bayam), 3 x sehari, @ 1 mangkok kecil,
habis.
Juga diberikan buah pisang, pepaya 1 x sehari, @ ½
potong, habis.
ASI semau anak
1 tahun-2,5 tahun: diberikan mie instan, mie ayam, 2 x sehari, @ 1
mangkok kecil, anak tidak mau makan nasi.
ASI semau anak
2,5 tahun – sekarang: makanan seperti anggota keluarga yang lain (nasi +
sayur bayam, sup, tahu, tempe, telur, ayam), 3 x sehari,
@ 1 piring kecil, habis.
Susu bendera ( susu kental manis ), 1x sehari, @ 1
sendok makan dalam 1 gelas air, habis.
Kesan :
ASI eksklusif, secara umum kuantitas dan kualitas makanan cukup, tetapi
umur 1 tahun sampai 2,5 tahun kualitas makanan kurang.
k. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan anak
Pertumbuhan :
Berat badan lahir 3500 gram, panjang badan lahir 50 cm, berat badan
sekarang 46 kg, tinggi badan sekarang 147 cm, lingkar kepala 51,5 cm
(mesosefal). Berat badan bulan lalu 43 kg.
Perkembangan :
- tersenyum : 2 bulan - gigi keluar : 7 bulan
6
- miring : 3 bulan - merangkak
: 7 bulan
- tengkurap : 4 bulan - berdiri : 9 bulan
- duduk : 6 bulan - berjalan : 11 bulan
Kesan :
- Perkembangan : sesuai umur.
- Pertumbuhan :
a. cross-sectional : berat badan normal, perawakan normal, gizi baik.
b. longitudinal : catch up growth
2. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 19 November 2012 pukul 10.00 WIB, perawatan hari ke 3.
Seorang anak laki - laki, umur 9 tahun 6 bulan, Berat Badan (BB) = 46 kg,
Tinggi Badan (TB) = 147 cm
Keadaan umum : sadar, cukup aktif, napas spontan adekuat.
Tanda vital : Tekanan darah : 110 / 60 mmHg
Nadi : 108 x / menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
Frekuensi nafas : 30 x / menit
Suhu : 37°C.
Kepala : Mesosefal, lingkar kepala : 51,5 cm.
Ubun-ubun besar sudah menutup.
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : Conjungtiva palpebra anemis (-/-),sklera ikterik(-/-),
pupil isokor 3 mm/3 mm, reflek cahaya +/+
(normal), reflek kornea +/+ (normal), reflek bulu
mata +/+ (normal). Mata cekung (-).
Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, discharge -/-
Hidung : nafas cuping (-), sekret (-), mimisan (-)
Mulut : sianosis (-), mukosa kering (-)
7
Lidah : sianosis (-), atrofi papil (-), makroglossi (-), tepi
hiperemis (-), tremor (-), lidah kotor (-).
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-)
Leher : pembesaran nnll (-)
Dada :
Inspeksi : Simetris statis dinamis, tak ada bagian yang
tertinggal waktu bernafas, retraksi (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri.
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler
Suara tambahan: wheezing -/-, ronkhi -/-, hantaran
-/-.
Paru depan Paru belakang
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di sela iga IV, 2cm medial
linea
midklavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar.
Perkusi : Batas kiri : sela iga IV 2 cm medial linea
medioklavikularis sinistra.
Batas atas : sela iga II linea parasternal sinistra
Batas kanan : sela iga IV linea parasternalis dextra
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, gallop , bising .
M1>M2, A1<A2, P1<P2
Abdomen :
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Vesikuler, ST (-)
Vesikuler, ST (-)
Vesikuler ST (-)
8
Palpasi : supel, lemas, nyeri tekan di regio epigastrium
(+), turgor baik, hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : tympani, pekak sisi normal, pekak alih
Auskultasi : bising usus normal.
Ekstremitas :
superior inferior
Sianosis - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
Oedema - / - - / -
Pucat - / - - / -
Capillary refill <2” <2”
Reflek fisiologis +N/+N +N/+N
Reflek patologis - / - - / -
Rumple Leed -
Genital : laki – laki, tidak ada fimosis, ostium uretra eksternum tidak
hiperemis.
3. Status Antropometri
a. Cross sectional
Anak laki - laki, 9 tahun 6 bulan, BB = 46 kg, TB = 147 cm
Status gizi menurut Z –Score
9
WAZ = 2,40
HAZ = 1,86
10
BMI for age : 2,10
Kesan : berat badan normal, perawakan normal, gizi baik, mesosefal.
b. Longitudinal
BB sekarang = 46 kg. Berat badan bulan lalu = 43 kg.
Anak mengalami catch up growth
4. Perhitungan Cairan 24 jam
Laki - laki, 9 tahun 6 bulan, BB = 46 kg, TB = 147 cm, t= 37oC
11
Kebutuhan
24 jam
Cairan
2020 cc
Kalori
2760 Kkal
Protein
46 gram
Infus 2A ½ N
3 x nasi
3 x 200 cc susu
air putih ad lib
Jumlah
Persentase Angka
Kecukupan Gizi
960
300
600
1860
92 %
163,2
2145,75
2308,95
83,65 %
-
69
69
150 %
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah rutin ( 17 November 2012 )
Hb : 10,80 g / dl (N : 10.50 - 15.00)
Ht : 33,4 % (N: 36.00 – 44.00)
Eritrosit : 4.430.000 mm3 (N : 4.000.000 – 5.200.000)
MCH : 24.30 pg (N : 23.00 – 31.00)
MCV : 75.40 fl (N : 77.00 – 101.00)
MCHC : 32.20 g/dL (N : 29.00 – 36.00)
Lekosit : 9.400 / mm³ (N : 4.500 – 13.000)
Trombosit : 298.000 /mm³ (N : 150.000 – 400.000)
RDW : 13.30% (N : 11.60 – 14.80)
MPV : 7.20 fl (N : 4.00 – 11.00)
Kesan : ??
b. Pemeriksaan Urin Lengkap Analyzer (17 November 2012)
Warna : kuning muda jernih
Berat jenis : 1,015
pH : 5,00
Protein : negatif mg/dL (N: negatif)
Reduksi : negatif mg/dL (N: negatif)
Urobilinogen : negatif mg/dL (N: negatif)
Bilirubin : negatif mg/dL (N: negatif)
12
Aseton : 50 mg/dL (N: negatif)
Nitrit : negatif mg/dL (N: negatif)
Sedimen :
Epitel : 5,7 /uL (N: 0,0 – 40,0)
Leukosit : 8,4 /uL (N: 0,0 – 20,0)
Eritrosit : 2,1 /uL (N: 0,0 – 25,0)
Kristal : 0,1 /uL (N: 0,0 – 10,0)
Sil. Hyalin : 0,0 /uL (N: 0,0 – 1,20)
Sil.Pathologi :
- Sil. Granula Kasar : negatif / LPK
- Sil. Granula Halus : negatif / LPK
- Sil. Epitel : negatif / LPK
- Sil. Eritrosit : negatif / LPK
- Sil. Leukosit : negatif / LPK
- Mucus : 0,00 /uL (N: 0,0 – 0,50)
Yeast Cell : 0,0 /uL (N: 0,0 – 25,0)
Epitel Tubulus : 4,3 /uL (N: 0,0 – 6,0)
Bakteri : 36,2 /uL (N: 0,0 – 100,0)
Sperma : 0,0 /uL (N: 0,0 – 3,0)
Kepekatan : 5,0 mS/cm
c. Pemeriksaan Kultur Urin ( 19 November 2012 )
Hasil kultur : tidak ada pertumbuhan kuman
d. Pemeriksaan Serologi Darah (19 November 2012 )
Dengue Dipstick Duo
IgG Dengue : (-)/negatif
IgM Dengue : (-)/negatif
Pemeriksaan Tubex TF : (5)/positif
Interpretasi hasil :
< 2 : negatif
13
3 : borderline
4-5 : indikasi infeksi demam typhoid
> 6 : indikasi kuat infeksi demam typhoid
Catatan : Tubex TF : Indikasi infeksi demam typhoid
C. DAFTAR MASALAH
No. Masalah Aktif Tgl No. Masalah Pasif Tgl1.
2.
3.
4.
5.
Demam 4 hari 5
Diare 5
Muntah 5
Tes Serologi: Tubex TF Indikasi infeksi demam thyphoid 5
Klinis Demam Thyphoid
19/11/2012
19/11/2012
19/11/2012
19/11/2012
19/11/2012
1.
Sosial ekonomi kurang
19/11/2012
D. ASSESMENT
Klinis Demam Typhoid
E. INITIAL PLAN
Assesment : Klinis Demam Typhoid
Initial
Dx S : -
O : kultur darah, tes sensitivitas
Rx : - Infus 2A½ N % 960/40/10 tetes per menit
- Kloramphenicol 4 x 500 mg
- Parasetamol 4-6 x 1,5 sendok takar bila t > 38oC
- Vitamin B kompleks 3x1 tab
- Diet : 3 x nasi
3 x 200 cc susu
Mx : Keadaan umum, tanda vital, tanda – tanda komplikasi typhoid
14
Ex :
- menjelaskan kepada orang tua anak untuk segera memberikan
obat penurun panas dan mengompres anak jika anak demam.
- menyarankan kepada orang tua agar anak mengurangi
kebiasaan jajan untuk meminimalkan kekambuhan penyakit.
- Orang tua juga diharapkan dapat menjaga higiene dan sanitasi
lingkungan rumah serta proses mempersiapkan makanan pada
anak untuk mencegah timbulnya infeksi berulang.
15
CATATAN KEMAJUAN
Tanggal KlinisLaboratorium/
KonsultasiAssesment Terapi/tindakan
20/11/ 2012
Kel: demam (-), muntah 2xPemeriksaanFisik: KU: sadar, kurang aktif, nafas spontan (+)
adekuatTV:HR: 100x / menitNadi : reguler, isi & tegangan cukupRR : 24x/menit t: 36,5ºCKepala : mesosefal, UUB sudah menutupMata:conjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).Hidung : napas cuping (-), epistaksis (-/-)Mulut : mukosa basah, lidah kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-)Leher : pembesaran nnll (-)Thorax : simetris, statis, dinamis, retraksi (-)Cor : BJ I-II normal, bising (-), thrill (-)Pulmo : suara dasar vesikuler +/+
Suara tambahan : hantaran+/+ ronchi -/-
wheezing -/-Abdomen : datar, supel, BU (+) normalHepar : tidak terabaLien : SoExtermitas:
Akral dingin - / - - / -Sianosis - / - - / -Cap refill <2” <2”Reflex fisiologis +N/+N +N/+N
1.Klinis demam typhoid
- Inf 2A1/2 N 960/40/10 tpm- Kloramphenicol 4x 500 mg - Paracetamol 4-6x 1,5
sendok takar bila t ≥ 38°C
Diet :
3 x nasi
3 x 200 cc susu
Program:- evaluasi KU, TV, suhu- tunggu hasil kultur
darah
16
Tanggal KlinisLaboratorium/
KonsultasiAssesment Terapi/tindakan
21/11/ 2012
22/11/2012
Reflex patologis - / -
Kel: Demam (-)KU: sadar, kurang aktif, nafas spontan (+)
adekuatTV:HR: 90x/menit Nadi : reguler, isi & tegangan cukupRR : 24x/menit t: 36,6ºCPemeriksaan Fisik: tetap
Kel: demam (-)KU: sadar, kurang aktif, nafas spontan (+)
adekuatTV:HR: 100x/menit Nadi : reguler, isi & tegangan cukupRR : 26x/menit t: 36,5ºCPemeriksaan Fisik: tetap
1. Klinis demam thypoid
1. Klinis Demam Typhoid
Terapi dan diet: tetap
Program: tetap
Terapi dan diet: tetap
Program: - Evaluasi KU,TV- Rencana pulang
17
HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Kunjungan rumah dilakukan pada tanggal 3 Desember 2012 pukul 16.00 WIB.
2.7.1 Keadaan Rumah
Status rumah : milik kakek penderita
Ukuran : luas rumah 48m2
Penghuni : 8 orang: Ayah, Ibu, penderita, kakek penderita, nenek
penderita, adik dari ayah, adik ipar ayah, keponakan
ayah.
Halaman rumah : tanah halaman depan rumah tertutup semen, terdapat
pagar tanaman.
Dinding rumah : batu bata dan semen
Lantai rumah : lantai ruang tamu, kamar, dan ruang keluarga : keramik
lantai dapur, kamar mandi, WC, tempat mencuci :
semen
Atap : genting
Ruangan : 1 ruang tamu, 3 ruang tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur,
1 kamar mandi, 1 WC, 1 tempat mencuci, 1 gudang.
Ventilasi : jendela 2 buah di ruang tamu dan 1 buah di kamar
tidur, masing – masing berukuran 40 cm x 60 cm,
Pencahayaan : cahaya matahari masuk melalui pintu dan kaca jendela.
Kebersihan : cukup
Sumber air : air sumur, jumlah cukup
Tempat sampah : terdapat 1 tempat sampah di dapur dan 2 di depan
rumah, setiap hari dibuang ke pembuangan yang lebih
besar. Sampah diambil petugas setiap hari.
18
DENAH RUMAH
Gudang Dapur KM tempat sumur
WC cuci
I R.keluarga II
R.tamu III
Ayah, ibu, dan penderita tidur di kamar tidur I. Sedangkan kakek dan nenek
penderita tidur di kamar tidur II. Adik dari ayah, adik ipar ayah, dan
keponakan ayah tidur di kamar tidur III. Dapur, tempat mencuci, kamar
mandi, dan WC cukup bersih. Terdapat sebuah tempat sampah di dapur.
2.7.2 Kebiasaan Sehari-hari
Asuh :
Perawatan sehari-hari oleh ibu.
Makanan berupa makanan keluarga 2 kali sehari.
Bila sakit, anak dibawa ke Puskesmas ± 20 menit dari rumah.
Asih : kasih sayang diberikan oleh ayah, ibu, kakek, nenek, adik dan adik
ipar ayah.
Asah : Stimulasi perkembangan anak diperoleh terutama dari ibu.
Ayah bekerja sebagai tukang parkir dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
Anak sehari-hari diasuh oleh ibu. Ayah ikut mengasuh setelah pulang bekerja.
Makanan anak berupa makanan keluarga, lauk membeli di warung sesuai
keinginan anak, diberikan 2 kali sehari siang dan malam, pagi hari anak hanya
minum susu 1 gelas kemudian jajan di sekolah. Makanan keluarga berupa nasi,
lauk (tempe, tahu, telur, ikan, ayam), sayur (bayam, kangkung, sop). Makanan
19
dan minuman yang dikonsumsi oleh keluarga dimasak sebelum digunakan.
Alat makan dicuci dengan air dari sumur pompa dan sabun cuci piring. Setelah
dicuci, alat makan dilap dengan lap kering. Anak mandi dua kali sehari
menggunakan air sumur. Pakaian kotor dicuci tiap hari dengan air sumur dan
detergen. Rumah disapu 1 kali sehari, sampah ditumpuk di dapur dalam sebuah
tempat sampah di dapur, untuk kemudian keesokan harinya dibuang di tempat
pembuangan akhir. Jika ada keluarga yang sakit dibawa ke Puskesmas.
2.7.3 Lingkungan
Rumah penderita terletak di perkampungan, jarak antar rumah tidak ada, dan
keadaan sekitar cukup bersih. Rumah penderita berdinding batu bata dan
semen, ada 2 jendela di ruang tamu, 1 jendela di kamar tidur. Rumah
memiliki 3 buah kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1
kamar mandi, 1 WC, 1 gudang, dan 1 tempat mencuci. Penerangan dengan
listrik PLN.
Kesan : Ukuran rumah kurang memadai bagi penghuni, kondisi bangunan
rumah, pencahayaan dan kebersihan kurang memadai. Kebiasaan sehari-hari
baik, lingkungan sekitar rumah cukup padat.
2.7.4 Interaksi antar Anggota Keluarga
Ayah bekerja setiap hari, pergi pukul 11.00 dan pulang pukul 17.00. Sepulang
bekerja, ayah berinteraksi dengan anak. Ibu sebagai ibu rumah tangga, anak
dirawat oleh ibu. Komunikasi dengan keluarga baik.
2.7.5 Kondisi Anak saat Kunjungan Rumah 17 Januari 2012 Pukul 16.00
TB = 147 cm, BB = 46 kg
Keadaan umum : sadar, aktif, nafas spontan (+) adekuat
Tanda vital :
TD : 110/60 mmHg
HR : 110x / menit,
20
Nadi : isi dan tegangan cukup
RR : 27 x / menit
Suhu : 36,8°C
Kepala : Mesosefal
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil isokor 3 mm, reflek cahaya +/+ (normal),
reflek kornea +/+ (normal).
Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, discharge -/-
Hidung : nafas cuping tidak ada , mimisan tidak ada, discharge
(-/-)
Mulut : tidak kering, sianosis (-), lidah kotor dan tremor (-),
gusi berdarah (-)
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-)
Leher : simetris, benjolan (-)
Dada :
Inspeksi : Simetris statis dinamis, tak ada bagian yang tertinggal
waktu bernafas, tidak ada retraksi.
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler seluruh lapangan paru
Suara tambahan: wheezing -/-, ronkhi -/-, hantaran -/-
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : ichtus kordis tidak kuat angkat, tidak melebar
Perkusi :
Batas kiri jantung : SIC IV 2cm LMCS
Batas atas jantung : SIC II LPS
Batas kanan jantung :SIC II LPD
21
Auskultasi: Suara jantung I dan II normal, irama reguler, gallop
,bising .M1>M2, A1<A2, P1<P2
Abdomen :
Inspeksi : datar, venektasi tidak ada
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, turgor cukup,
hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : tympani, pekak sisi normal, pekak alih
Auskultasi : bising usus normal.
Ekstremitas :
superior inferior
Sianosis - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
edema - / - - / -
Capillary refill <2” <2”
Gerak simetris simetris
Tonus N/N N/N
Trofi E/E E/E
Refleksfisiologis: N/N N/N
Reflekspatologis: -/- -/-
Genital :
Laki – laki. Fimosis (-)
22