Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
-
Upload
roziifachrur -
Category
Documents
-
view
41 -
download
1
description
Transcript of Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 1/39
PENERAPAN SAFETY RIDING BAGI PELAJAR
UNTUK MENJAGA KESELAMATAN BERKENDARA
KARYA TULIS
OLEH
MUHAMMAD FACHRUR ROZI
NIS : 13-7-427
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
2015
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 2/39
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul “Penerapan Safety Riding bagi Pelajar untuk
Menjaga Keselamatan dalam Berkendara” oleh Muhammad Fachrur Rozi, Nomor
Induk Siswa 13-7-427 disusun untuk memenuhi kriteria keikutsertaan dalam
lomba Karya Tulis yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan Provinsi Jambi.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Yuleila, S.Pd Maryana, S.Pd
NIP.1980608 2005 01 2018 NIP. 19801114 2005 01 2018
Mengetahui :
Kepala MAN Insan Cendekia Jambi
Mashuri, S.Ag, M.ThI
NIP.19660301 200003 1 002
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 3/39
iii
ABSTRAK
Muhammad Fachrur Rozi. Penerapan Safety Riding bagi Pelajar untuk Menjaga
Keselamatan dalam Berkendara. Karya Tulis Ilmiah, Jurusan IPA, MAN
Insan Cendekia Jambi.
Kata Kunci : Safety Riding , Faktor, Pelajar, Keselamatan, Berkendara.
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memberikan paparan tentangSafety Riding dalam berkendara yang ditujukan kepada pelajar khususnya dan
masyarakat umumnya. Serta faktor-faktor yang menjadi akibat dari terjadinya
kecelakaan bagi pelajar.
Hasil penulisan karya tulis ini mengungkapkan langkah preventif sebelum
terjadinya kecelakaan bagi pelajar guna mengurangi angka kecelakaan di jalan
raya. Pengetahuan berkendara yang tertib dan aman akan menimbulkan budaya
mengutamakan keselamtan dalam berkendara pada masyarakat Indonesia.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 4/39
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, karya
tulis yang berjudul “Penerapan Safety Riding bagi Pelajar untuk Menjaga
Keselamatan dalam Berkendara” ini, dapat diselesaikan.
Karya tulis ini, penulis persembahkan sebagai sebuah bentuk perhatian
penulis terhadap pelajar, sebagai generasi bangsa yang akan membangun Negara
ini dimasa yang akan datang. Semoga dapat memiliki jiwa tertib berlalu lintas dan
menjadi pelopor keselematan berkendara di masyarakat.
Dalam penyusunan karya tulis ini, begitu banyak rintangan yang penulis
hadapi, terutama dalam pelaksanaan wawancara terbuka dan penulisan. Namun,
berkat rahmat Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak, alhamdulillah peneliti
dapat menyelesaikan karya tulis ini. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Keluarga, terkhusus kedua orang tua yang selalu mendukung dan
memberikan semangat serta doanya.
2. Ibu Yuleila, S.Pd dan Mariana, S.Pd sebagai pembimbing yang telah
bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
3. Sahabat-sahabat di MAN Insan Cendekia yang telah memberikan
masukan dan bantuan dalam penyusunan karya tulis ini.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 5/39
v
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam karya tulis ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan, demi perbaikan dimasa mendatang.
Jambi, Agustus 2015
Hormat Penulis
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 6/39
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
ABSTARAK ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Penerapan Safety Riding .................................... 5
2.2. Pelajar .................................................................................. 7
2.3. Keselamtan dalam Berkendara ............................................ 7
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Metode dan Pendekatan Karya Tulis ................................... 8
3.2. Lokasi Penelitian .................................................................. 9
3.3. Data dan Sumber Data ......................................................... 9
3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. 10
3.5. Analisis Data ........................................................................ 11
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Faktor yang Menyebabkan Kecelakaan Lalu Lintas yang
Dialami oleh Pelajar dalam Berkendara ............................... 12
4.2. Penerapan Safety Riding bagi Pelajar untuk Keselamatan
dalam Berkendara ................................................................. 15
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 7/39
vi
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 19
5.2. Saran .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 8/39
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto-Foto Dokumentasi ................................................................ 21
2. Daftar Pertanyaan Wawancara Terbuka........................................ 22
3.
Hasil Wawancara Terbuka ............................................................ 23
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 9/39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keselamatan berkendara bagi para pengedara bermotor adalah tujuan utama
dalam melakukan perjalanan, akan tetapi pengendara tidak akan mengetahui apa
yang akan terjadi dalam perjalanannya. Dalam hal ini pemerintah melalui
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 yang telah direvisi ke dalam Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, telah
merancang petunjuk keselamatan dalam berkendara sebagai langkah pencegahan
kecelakaan di jalan raya.
Pengguna jalan raya terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari anak-
anak, remaja, orang dewasa hingga jompo. Karena berbagai macam pengendara
yang mengemudi di jalan raya, perlunya pengetahuan keselamatan berkendara
agar terhindar dari kecelakaan yang dapat datang kapan saja dan di mana saja.
Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas
Polri) pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 menyatakan bahwa tingkat
kecelakaan berdasarkan usia berkisar 15-29 tahun (46,89%), 30-50 tahun
(21,25%), dan 50-70 tahun keatas (31,86%). Dengan total kasus 57.386 yang
terjadi di jalan raya (www.polmas.wordpress.com diakses, 24 Agustus 2015).
Dari banyak kasus kecelakaan yang terjadi, anak usia pelajar memiliki
presentase kecelakaan lalu lintas sebesar 12% dari total 3.157 jiwa pengendara
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 10/39
2
sepeda motor di Indonesia yang mengalami kecelakaan
(http://kabar24.bisnis.com, diakses 24 Agustus 2015). Apabila ditinjau lebih
lanjut, angka tersebut termasuk angka yang tinggi bagi usia pelajar. Selain itu,
langkah preventif perlu disosialisasikan bagi setiap pengendara terutama pelajar
yang berdasarkan udang-undang harus memenuhi persyaratan mengemudi
kendaraan bermotor.
Pengetahuan keselamatan berkendara bagi pelajar harus dimulai dari sejak
dini. Hal ini bisa melalui materi pelajaran yang diajarkan di sekolah khususnya
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), sosialisasi tentang lalu lintas dan
Safety Riding , kegiatan duta polisi cilik, dan pengadaan lomba-lomba yang
berwawasan lalu lintas. Karena kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini adalah
langkah pencegahan yang dapat mengurangi dampak kecelakaan di masa
mendatang.
Sebagai pelajar yang sekarang menjalani pendidikan tingkat menengah atas,
peneliti merasa ikut bertanggung jawab atas ketertiban berlalu lintas dan
keselamatan berkendara guna menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan
membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan yang akan memberikan manfaat
bagi diri pribadi khususnya dan masyarakat luas khususnya.
Berdasarkan kasus kecelakaan yang terjadi dewasa ini, peneliti tertarik
meneliti karya tulis yang berjudul, ”Penerapan Safety Riding bagi Pelajar untuk
Menjaga Keselamatan dalam Berkendara”.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 11/39
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 12/39
4
1.4.2. Aspek Praktis
1. Sebagai bahan masukkan bagi instansi-instansi terkait dalam
upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda
motor.
2. Diharapkan dapat menambah wawasan dan kewaspadaan serta
memberi informasi bagi pengguna jalan khususnya pengendara
sepeda motor akan pentingnya keselamatan dalam berkendara.
3. Diharapkan timbulnya kesadaran sejak dini bagi para pelajar
sehingga tercapai ketertiban berlalu lintas untuk masa sekarang
dan masa yang akan datang.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 13/39
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Penerapan Safety Riding
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional dijelaskan pengertian penerapan adalah proses,
cara, dan perbuatan menerapkan atau mempraktikkan. Adapun menurut J.S
Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil
(Badudu & Zain, 1996:1487). Dan menurut Lukman Ali, penerapan adalah
mempraktekkan, memasangkan (Ali, 1995:1044). Berdasarkan pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan
baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mecapai tujuan
yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur penerapan meliputi :
1. Adanya program yang dilaksanakan.
2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
3. Adanya pelaksanaan, baik oraganisasi ataupun perorangan yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan
dari proses penerapan tersebut.
(Wahab, 1990:45).
Apabila ditinjau arti pertkata, Safety berarti keselamatan dan Riding berarti
berkendara atau mengemudi. Sedangkan makna luas dari Safety Riding adalah
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 14/39
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 15/39
7
2.2. Pelajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pengertian pelajar adalah anak
sekolah, anak didik, murid dan siswa. Menurut Nasution, belajar merupakan
kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan,
sedangkan pelajar adalah pelakunya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 4 dijelaskan bahwa siswa atau pelajar
merupakan bagian dari masyarakat yang berusaha dalam mengembangkan
kemempuan lewat proses pendidikan pada jenjang tertentu.
2.3. Keselamatan dalam Berkendara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa p engertian keselamatan
adalah perihal (keadaan dsb) selamat, kesejahteraan, kebahagian dan sebagainya.
Dan arti berkendara adalah duduk di atas yang dinaiki, menaiki alat tunggangan
(tumpangan), dan menjalankan kendaraan. Secara keseluruhan arti keselamatan
dalam berkendara adalah perilaku seseorang dalam berperilaku tertib dalam
berlalu lintas guna menjaga keselamatan diri dan orang lain.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 16/39
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode dan Pendekatan Karya Tulis
Berdasarkan tujuan penulisan yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu
1) mendeskripsikan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang dialami pelajar
dalam berkendara, 2) mendeskripsikan penerapan Safety Riding bagi pelajar untuk
menjaga keselamatan dalam berkendara. Secara eksplisit dapat disimpulkan
bahwa karya tulis ini dipaparkan berdasarkan penelitian yang berjenis deskriptif.
Metode penelitian deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data
dalam rangka menguji perspektif sementara dari pokok suatu penelitian. Travels
(1978), menyatakan bahwa tujuan utama penggunaan metode ini adalah untuk
menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Dalam proses mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu
lintas yang dialami pelajar, langkah preventif untuk mengurangi kecelakaan
tersebut, serta solusi dari kasus kecelakaan yang menimpa pelajar, menghasilkan
fakta-fakta yang diungkapkan melalui pendekatan objektif.
Mulyana (2001:223) menyebutkan bahwa pendekatan objektif (saintifik)
diterapkan dalam penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis atas
hipotesis mengenai hubungan yang diasumsikan diantara fenomena alam.
Pendekatan ini memandang bahwa “kebenaran” dapat ditemukan bila kita dapat
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 17/39
9
menyingkirkan unsur perspeksi manusia ketika melakukan penelitian. Bukti
dipilih bukan karena kemauan peneliti, namun dipilih berdasarkan fakta yang
terungkap melalui data yang objektif. Fakta diungkap secara holistik konstektual
melalui pengumpulan data dan latar alami dengan memanfaatkan peninjauan
pustaka sebagai instrumen kunci. Proses dan pengungkapan data lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk
laporan. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi
yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri naturalistik yang
penuh keautentikan.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian karya tulis ini adalah Jalan Lintas Jambi Muara Bulian KM. 21
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, yang banyak dilalui oleh
pelajar menuju Sekolah Menengah Atas 1 Muaro Jambi.
3.3. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah penrapan Safety Riding bagi pelajar. Sumber
data dalam penelitian ini adalah informasi dari informan yang diperoleh dari hasil
wawancara terbuka, ditambah sumber data pendukung yang diperoleh dari
referensi buku dan internet.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 18/39
10
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Brigadir M.
Sehan, selaku petugas satuan Polisi Lalu Lintas Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi.
3.4.Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pata penelitian ini adalah
metode wawancara terbuka
3.4.1.
Wawancara Terbuka
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung pada seorang informan atau seorang
autoritas (seorang ahli/ yang berwenang dalam suatu masalah). Wawancara
terbuka yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas
(tidak terkait) jawabannya.
.Adapun pertanyaan dalam wawancara terbuka adalah sebagai berikut:
1. Bisakah bapak jelaskan faktor-faktor penyebab kecelakaan bagi
pelajar?
2. Kegiatan apa saja yang telah di lakukan oleh pihak kepolisian dalam
mensosialisasikan tentang keselamatan berkendara di kalangan
pelajar?
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 19/39
11
3.5. Analisis Data
Berikut uraian singkat proses pengolahan data yang dilakukan dalam
penelitian ini:
a. Proses analisis data dimulai dengan pengumpulan data yang sudah
divalidasi dengan tujuan yang akan dicapai. Data yang diperoleh melalui
observasi diambil substansinya dengan cara menentukan populasi dan
sampel yang tepat.
b.
Proses selanjutnya adalah mendskripsikan data secara objektif,
berlandaskan tinjauan pustaka dan teori-teori yang telah teruji kebenaran
dan keabsahannya.
c. Sebelum penarikan kesimpulan, dilakukan reabilitas, yaitu sejauh mana
temuan-temuan penelitian dapat direplikasi, yaitu jika ditinjau ulang, maka
akan menghasilkan kesimpulan yang sama.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 20/39
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Faktor yang Menyebabkan Kecelakaan Lalu Lintas yang Dialami oleh
Pelajar dalam Berkendara
Berdasarkan hasil wawancara terbuka terhadap informan dapat dinyatakan
bahwa faktor yang menyebabkan terjadi kecelakaan lalu lintas yang dialami
pelajar adalah faktor manusia, faktor jalan, faktor cuaca dan faktor lingkungan
atau jalan. Kebanyakan kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia, anak di
bawah umur sudah mengendarai sepeda motor yang tidak mengerti aturan lalu
lintas dengan benar. Kurangnya fokus saat berkendara, kelengkapan berkendara
mulai dari helm, jaket, dan sepatu tidak digunakan serta sikap pengemudi yang
tidak taat terhadap peraturan lalu lintas.
Kelengkapan motor juga memiliki pengaruh terhadap mengurangi akibat
kecelakaan, di antaranya spion sebagai alat untuk mempermudah melihat ke arah
belakang ketika hendak belok ataupun berbalik arah. Lampu sein kiri dan kanan
sebagai rambu ketika hendak membelok tidak digunakan secara benar.
Masyarakat Indonesia hanya mementingkan pengemudi saja yang
menggunakan alat keselamatan, sedangkan yang dibonceng tidak menggunkan
sama sekali. Kebiasaan seperti ini seharusnya jangan dibudayakan, karena
kecelakaan bisa datang kapan saja dan tidak mengenal pengemudi atau yang
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 21/39
13
diboceng. Maka dari itu kesadaran akan keselamatan harus benar-benar di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari.
4.1.1. Kondisi Emosional
Pelajar dalam perkembangannya berada pada masa remaja, di mana masa
remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa remaja
ini perkembangan dan pertumbuhan baik psikologis maupun psikis pelajar
mengalami perubahan yang pesat.
Perkembangan emosional pada masa remaja ini akan berdampak pada
pola perilaku serta kondisi mental yang dialami para pelajar. Contohnya
ketika pelajar mendapat masalah di sekolah yang sangat berat bila ia
mengendarai motor pasti akan kurang konsentrasi dalam mengemudi yang
akan berakibat pada awal munculnya kecelakaan yang akan menimpanya.
Masa pubertas atau munculnya ketertarikan dengan lawan jenis yang
dialami pada masa remaja juga akan menimbulkan kondisi psikologis yang
berubah-ubah. Dan hal ini akan berimbas pada Mood (Suasana hati) para
remaja ketika berkendara.
Pengetahuan akan keselamatan berkendara sering diabaikan, pelanggaran
atas peraturan-peraturan lalu lintas, serta sikap kurang berhati-hati dan ugal-
ugalan juga merupakan hal yang sering dilakukan pelajar demi meluapkan
emosional yang sedang mendera dalam dirinya.
Sering ditemui dijalan pelajar wanita khususnya mengendarai motor tidak
mengikuti rambu-rambu serta peraturan lalu lintas (lihat lampiran1, gambar
nomor 7). Dan biasanya wanita cenderung gerogi ketika hendak melintas ke
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 22/39
14
jalan raya atau pun menyebrang jalan. Maka dari itu, butuh bimbingan
langsung dari orang yang lebih berpengalaman apabila wanita yang
mengendarai motor.
4.1.2. Akses Moda Transportasi yang Kurang Memadai
Moda Transportasi atau alat transportasi merupakan sarana pendukung
untuk menuju suatu tempat yang tsersedia guna mempermudah memindahkan
suatu kelompok dalam jumlah yang banyak. Tetapi pada kenyataan yang
terjadi, dapat dilihat bahwa transportasi yang tersedia hanya menjangkau jalur
lintas yang ramai saja. Kondisi geografis yang tidak memungkinkan, menjadi
alasan mengapa moda transportasi tidak dapat menjangkau daerah terpencil.
Tempat tinggal pelajar umumnya tidak hanya berada pada jalur lintas,
mereka juga berasal dari daerah terpencil. Sepeda motor menjadi alternatif
agar bisa sampai ke sekolah yang jaraknya cukup jauh.
4.1.3. Sikap Orang Tua yang Memberi Izin Anak Menggunakan Motor
Orang tua sebagai pembimbing dalam keluarga dapat memberikan contoh
yang baik terhadap anaknya. Terlebih lagi pada usia pelajar anak akan
membutuhkan bimbingan dan pengawasan yang lebih, dikarenakan pola
berfikir serta kematangan hormonalnya sedang berkembang. Peran orang tua
sangat dibutuhkan, seperti halnya penggunaan sepeda motor bagi anak ketika
ke sekolah. Pengawasan orang tua terbatas ketika anak dalam perjalanan.
Orang tua tidak mengetahui situasi dan kondisi serta kemana tujuan anak
setelah pulang dari sekolah. Orang tua seharusnya dapat memikirkan bahaya
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 23/39
15
dan dampak yang akan terjadi ketika anak menggunakan sepeda motor secara
tepat karena apabila anak mengalami kecelakaan dalam perjalanan, bukan
hanya kehilangan harta benda namun juga dapat kehilangan nyawa bagi
anaknya.
Terdapat beberapa alasan orangtua yang mengizinkan anaknya untuk
membawa sepeda motor ke sekolah, salah satunya orang tua tidak dapat
mengantar anaknya dikarenakan kesibukan dalam bekerja. Seharusnya
orangtua dapat memberikan solusi lain agar keselamatan anak tetap terjaga.
4.2. Penerapan Safety Riding bagi Pelajar untuk Menjaga Keselamatan
dalam Berkendara.
Berdasarkan hasil wawancara terbuka terhadap informan dapat dinyatakan
bahwa penerapan Safety Riding (lihat lampiran 1, gambar nomor 8) bagi pelajar
untuk menjaga keselamatan dalam berkendara adalah dari pihak kepolisian, sejak
dahulu telah ada bidang Dikmas Lantas (Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas)
yang mempunyai tugas melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah ataupun
kampus-kampus. Dalam kegiatan penyuluhan tersebut terdapat saka bhayangkara,
sosialisasi tentang keamanan berkendara bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
juga terdapat permainan-permainan anak bagi anak usia PAUD atau TK yang
berisi rambu-rambu lalu lintas. Sehingga anak pada usia dini dapat memahami dan
mengerti apa saja yang terdapat dalam rambu-rambu lalu lintas.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 24/39
16
Kecelakaan yang sering terjadi di usia pelajar yaitu akibat mengabaikan
penggunaan helm dan berkendara dengan ugal-ugalan. Kondisi ini di perparah
dengan kurang tegasnya satuan Polisi Lalu Lintas setempat dalam menindak
pelajar yang seminimalnya menggunakan helm.
4.2.1. Penerapan SafetyRaiding bagi Pelajar
Berkendara bukan hanya mengenai bagaimana bisa mengendarai
kendaraan bermotor, tetapi banyak prasyarat yang harus diketahui dan
dilaksanakan oleh para pengendara. Pelajar sebagai salah satu pengendara
bermotor yang cukup banyak di Indonesia memiliki peranan penting dalam
menjaga ketertiban dalam berkendara di jalan raya. Untuk mencapai ketertiban
dalam berkendara tersebut dibutuhkan pengetahuan sejak dini tentang berkendara
yang baik.
Pemerintah beserta instansi-instansi yang terkait dengan lalu lintas,
berupaya mensosialisasikan tentang cara berkendara yang baik agar tercipta
kondisi berlalu lintas yang tertib dan mengutamakan keselamatan dalam
berkendara melalui program-program yang sasarannya adalah pelajar sekolah.
Seperti terdapat dalam dalam pasal 203 ayat 1 dan 2 Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
ditetapkan rencana umum nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, meliputi :
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 25/39
17
a. Penyusunan program nasional kegiatan Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
b.
Penyediaaan dan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Pengkajian masalah Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
d. Manajemen Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Baik dari berbagai instansi pemerintah maupun instansi swasta memiliki
sinergi dalam mengkampanyekan keselamatan berkendara bagi pelajar. Di
antaranya seperti yang telah dilakukan oleh pihak Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui iklan sosial dan acara Talk Show
di televisi, iklan di radio, pemasangan billbord keselamatan, pembagian leaflet
dan helm dengan Standar Nasional Indonsesia (SNI) (lihat lampiran 1, nomor 5),
kegiatan kegiatan penyuluhan cara berkendara dengan selamat (Safety Riding )
(lihat lampiran 1, gambar nomor 1), lomba-lomba karya tulis ilmiah, Rute Aman
Selamat Sekolah (RASS) serta pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ
(lihat lampiran 1, gambar nomor 4).
Dilain pihak, Ditlantas Polri juga mengadakan serangkaian kegiatan rutin
berkaitan dengan upaya peduli kepada kemanusian dan keselamatan jalan yang di
implementasikan ke dalam beberapa program antara lain, Polsana atau Polisi
Sahabat Anak (lihat lampiran 1, gambar nomor 6), Patroli Keamanan Sekolah,
Police Goes to Campus, Safety Riding , Kampanye Keselamatan, Forum Lalu
Lintas (Traffic Board ), TMC (Traffic Manjement Center ), Sekolah Berkendara,
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 26/39
18
Saka Bhayangkara Lalu Lintas (lihat lampiran 1, gambar nomor 3) , dan Lomba
Short Movie cara berlalu lintas yang baik.
Kegiatan yang paling ditunggu oleh sekolah-sekolah menengah atas adalah
kegiatan penyuluhan Safety Riding yang biasanya dilakukan oleh pihak Ditlantas
Polri, yang dalam kegiatan penyuluhan tersebut dilaksanakan 3 sesi yaitu : (1)
Teori Cara Berkendara dengan Selamat (Safety Riding ); (2) Demo Berkendara
dengan menggunakan simulator sepeda motor dan (3) Praktek Cara Bekendara
dengan Selamat (lihat lampiran 1, gambar nomor 2).
Dalam kegiatan tersebut penekanan pembelajaran yang disampaikan
meliputi :
1. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan sebelum berkendara seperti
kelengkapan SIM, STNK, Helm Standar, pemeriksaan kondisi
kesehatan serta kondisi layak jalan kendaraan.
2. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat berkendara yang meliputi
rambu-rambu dan peraturan lalu lintas, praktik cara berkendara dengan
selamat yang meliputi keterampilan dalam melakukan pengereman,
cara mendahului yang benar dan lain sebagainya.
Penerapan kelengkapan Safety Riding dapat mengurangi dampak
kecelakaan bagi pengendara apabila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.
Masyarakat Indonesia diharapkan bisa membudayakan sikap berkendara yang
baik dengan mematuhi seluruh peraturan berlalu lintas serta keamanan dan
keselamatan bagi diri sendiri dan juga orang lain.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 27/39
19
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 28/39
20
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan Safety Riding bagi
pelajar untuk menjaga keselamatan berkendara, dapat disimpulkan sebagai bahwa,
kecelakaan lalu lintas di usia pelajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kesiapan
mental sangat mempengaruhi kesiapan pelajar dalam berkendara. Perhatian orang
tua juga sangat diperlukan demi keselamatan pelajar di jalan raya.
Kelengkapan berkendara secara administrasi dan Safety Riding merupakan
faktor yang harus dilengkapi bagi pengendara di jalana raya.
.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan. Pertama, bagi pelajar
agar mematuhi peraturan lalu lintas baik secara administrasi dan kelengkapan
Safety Riding demi keselamatan di jalan raya. Kedua, untuk orang tua
memperhatikan kebutuhan anak disesuaikan dengan peraturan lalu lintas dalam
berkendara. Ketiga, kepada kepolisian agar menerapkan peraturan bagi
pengendara bermotor sesuai dengan undang-udang lalu lintas yang berlaku.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 29/39
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Solichin. 1990. Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, Lukman dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Badudu, J.S & Zain, S.M. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Feriyanto, Eko. 2011. Pengaruh Intensitas Kampanye Cara Berkendara dengan
Selamat (safety riding) dan Tingkat Kemampuan Kognitif Terhadap
Tingkat Perilaku Berkendara dengan Selamat di Kalangan Pelajar SMA
Setyabudhi Semarang.Thesis Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik: Universitas Dipenogoro.
Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Maryana. 2004. Pertunjukkan Teater Tradisional Abdul Muluk Muaro Jambi :
Kajian Tradisi Lisan. Skripsi Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan: Universitas Jambi.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 30/39
https://polmas.wordpress.com/2014/10/21/
http://kabar24.bisnis.com/read/20150423/16/426422/kecelakaan-lalu-lintas-
korban-usia-15-19-tahun-capai-12
http://aryamotorindonesia.com/category/community/
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 31/39
21
Lampiran 1 : Foto-foto Dokumentasi
1.
2.
3. asd
4. asda
Foto sosialisasi keamana
berkendara di sekolah-sekolah
(sumber :
www.wonosobozone.com)
Foto Praktek Cara berkendara
dengan selamat
(sumber :
www.yamahamotorjakarta.com)
Foto kegiatan Saka
Bhayangkara Lantas
(sumber :
https://dikyasapolman.files.wor
dpress.com)
Foto Pelajar Pelopor
Keselamatan LLAJ
(sumber :
dishubkominfokotamadiun.blog
spot.com)
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 32/39
22
5. ghv
6. hvjh
7. da
8. sda
Foto pembagian Helm SNI
(sumber : -)
Foto Polisi Sahabat Anak
(sumber : bandung.bisnis.com)
Foto pelajar wanita yang tidak
mematuhi peraturan lalu lintas
(sumber : -)
Foto berkendara dengan safety
(sumber :
www.dibacaonline.com)
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 33/39
23
Lampiran 2: Daftar Pertanyaan Wawancara Terbuka
1.
Bisakah bapak jelaskan faktor-faktor penyebab kecelakaan bagi pelajar?
2. Kegiatan apa saja yang telah di lakukan oleh pihak kepolisian dalam
mensosialisasikan tentang keselamatan berkendara di kalangan pelajar?
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 34/39
25
Lampiran 3: Hasil Wawancara Terbuka
Kecelakaan itu ada empat faktor, yang pertama adalah manusia, kemudian
jalan, kemudian cuaca, dan yang terakhir faktor lingkungan/ jalan. Kebanyakan
kecelakaan ini karena faktor manusia, faktor manusia itu mulai dari, anak dibawah
umur mengemudikan kendaraan bermotor dia tidak mengerti dengan aturan lalu
lintas yang benar.
Berkaitan denga Safety Riding, helm, jaket, sepatu. Itu sangat perlu bagi
pengendara karena mengurangi resiko dari akibat kecelakaan tersebut apabila
terjadi kecelakaan. Heml ini sendiri sangat melindungi kepala kita, salah satu
contoh yang ringan adalah masalah debu, ketika kita mengendarai motor pakai
helm akan terhindar dari debu, kemudian apabila kita pakai helm apabila mungkin
kita pecah ban atau bersenggolan atau terjatuh kemudian kepala kita terlindung.
Dengan begitu kita bukan menghindari celaka, mengurangi akibat kecelakaan
tersebut. Seperti halnya yang terjadi di jalan tanjakan di IAIN, luka yang dialami
terjadi pada kepala bagian belakang. Kalau sudah terjatuh, terbentur di bagian
belakang akan terjadi pendarahan pada kepala, hal tersebut solusinya adalah
operasi dan jarang hasil operasi akan terselamatkan
Kemudian masalah kelengkapan motor, spion, lampu sein dan lain-lain.
Dari pabriknya sudah diatur sedemikian rupa untuk keselamatan kita. Jadi tidak
ada suatu yang ada pada motor itu tidak bermanfaat bagi pengendara. Salah satu
contoh kaca spion, mungkin adek-adek disini bisa mengendarai motor. Mungkin
merasakan manfaat spion dengan tidak menggunakan kaca spion bagaimana sih
rasanya ketika mengendarai motor? Kalau kita tidak menggunakan kaca spion,
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 35/39
28
ketika mau belok, memperhatikan kendaraan dari arah belakang harus menoleh
terlebih dahulu. Kalau kita menggunakan kaca spion, kita akan tahu kendaraan
dari arah belakang masih cukup jauh untuk membelok, kita sudah akan berfikir
sebelum membelok. Kemudia masalah lampu sein, lampu sein merupakan
perlengkapan yang sangat penting. Lampu seing berfungsi sebagai rambu-rambu
isyarat bagi pengguna kendaraan lain, baik yang datang dari arah depan maupun
arah belakang. Bukan semata-mata dengan menghidupkan lampu sein tersebut
kita terhindar dari kecelakaan. Kebanyakan dari masyarakat kita atau yang masih
dibawah umur ataupun yang belum mengerti mereka misalkan ingin berbalik arah,
belok atau menyebrang mereka menghidupkan lampu sein, sesaat akan belok baru
menghidupkan lampu sein. Dan mereka tidak memperhatikan kendaraan yang
datang dari arah belakang, jika kita ingin berbelok terdapat kaca spion untuk
melihat kendaraan yang berada di belakang setelah itu kita baru menghidupkan
lampu sein dari jarak yang cukup jauh. Agar pengguna kendaraan yang datang
dari arah depan atau dari arah belakang mereka bisa berfikir “kendaraan di depan
menghidupkan lampu sein, akan berbelok kemanakah kendaraan ini?” jadi
kendaraan yang dibelakang bisa mengambil inisiatif bahwa saya harus ngerem
atau saya harus belok kiri/kanan sesuai dengan apa yang dia lihat didepan tetapi
tidak bisa kalau kita belok ada mobil kendaraan dibelakang tiba-tiba belok, itu
tidak bisa. Disitulah kebanyakan terjadi kecelakaan tetapi mereka kadang ngotot
saya sudah menyalakan lampu sein. Tetapi tata cara awal menghidupkan lampu
sein yang benar itu bagaimana? Harus diberi jarak.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 36/39
27
Dari pihak kepolisian, kita memang sudah ada dari sejak dahulu bidang Dikmas
Lantas (Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas). Dikmas lantas mempunyai tugas
masuk-masuk kesekolah atau kampus-kampus, saka bhayangkara, kemudian
kegiatan dengan anak TK, SD, SMP. Kalau di polres ada tuh mainan anak-anak
yang PAUD, main ular tangga tapi rambu-rambu lalu lintas isinya. Jadi dari dini
sudah mengetahui tentang rambu-rambu lalu lintas tersebut.
Kemudian dari sekolah, baik itu SMP atau SMA kita sudah ada sosialisasi
kemaren kita telah sosialisasi MOS di SMU 1 Pijoan. Disana kita menjelaskan
tata cara berlalu lintas. Memang secara aturannya yang belum memiliki SIM itu
tidak boleh mengendarai sepeda motor. Nah kita bisa nalar, yang menggunakan
SIM itukan umur 16 tahunkan tidak bisa. Berarti umur 16 tahun ke bawah udah
gak boleh bawa motor, akan tetapi anak-anak masih dibawah umur bisa bawa
motor, kemudian saya jelaskan juga mengapa sih pemerintah melarang anak-anak
bawa motor? Karena pola pikirnya masih labil, masih mempertahankan ego nya.
Dia tidak mengetahui bahwa resikonya apa, tidak mengerti tentang tata cara
berlalu lintas bagaimana dan memikirnya hanya kendaraan itu sendiri yang
memiliki jalan. Pada tanggal 14 Agustus 2015 kemaren, anak SMK 11 Muaro
Jambi anak SMK kelas 3, bawa motor berdua boncengan sama temennya.
Motornya di standing ngangkat menabrak mobil meninggal. Berarti kecelakaan
diawali karena kelalaian pengendara.
Kemudian masalah lingkungan dan geografis wilayah kita. Mungkin
seperti di tempat adek sekolah tidak ada yang bawa motor karena adek tinggal di
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 37/39
28
asrama. Kemudian bagaimana dengan anak-anak yang di SMU 1 pijoan mereka
tidak ada asrama, mereka harus pulang balik dan rumahnya tidak dekat. Seperti di
NESS dan Tantan, sementara untuk moda angkutan umum kita minim. Kalau
misalkan mereka tidak membawa motor yang mengantarnya siapa? Kan kembali
ke situ, tapi kita tetap anak-anak dibawah umur tidak boleh membawa motor itu
tetap konsekuensi kita. Dan kita juga tidak bisa melarang karena moda angkutan
kita tidak ada sampai ke pelosok tidak ada, misalkan pemerintah khusus
memberikan bus angkutan umum itu untuk mengantar anak sekolah pagi dan
siang kan enak mereka pun pasti tidak mau membawa motor kalau ada angkutan
umum yang memadai sampai ke wilayah mereka.
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 38/39
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Peneliti lahir pada 10 April
1998 di Tasik Raja Desa Bukit
Tujuh Kecamatan Torgamba
Kabupaten Labuhan Batu
Selatan, Sumatera Utara.
Peneliti adalah anak kedua
dari dua bersaudara dari Ayahanda Safarudin dan Ibunda Watilah.
Riwayat pendidikan peneliti dimulai dari TK Harapan pada tahun 2001-
2004, kemudian melanjutkan ke SDN 118319 Tasik Raja pada tahun 2004-
2010 , selanjutnya melanjutkan ke MTsN Lubuk Pakam, dan melanjutkan
pendidikan ke MAN Insan Cendekia Jambi pada tahun 2013 hingga
sekarang.
Satu hal yang selalu diingat oleh peneliti, yaitu “Setiap langkah dalam
hidup harus selalu mengalami peningkatan, step by step to be succes.”
7/21/2019 Karya Tulis Ilmiah_MAN Insan Cendekia Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiahman-insan-cendekia-jambi 39/39
IDENTITAS PENULIS
NAMA : MUHAMMAD FACHRUR ROZI
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR : TASIK RAJA, 10 APRIL 1998
NO HP : 6285-357-203-520
ASAL SEKOLAH : MAN INSAN CENDEKIA JAMBI
NO TELPON SEKOLAH : (0741) 7051026-7070713
TEMA : TERTIB BERLALU LINTAS
SUBTEMA : SAFETY RIDING DALAM BERKENDARA
JUDUL : PENERAPAN SAFETY RIDING BAGI PELAJAR
UNTUK MENJAGA KESELAMATAN DALAM
BERKENDARA.