Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

21
PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP CARA BELAJAR Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran matematika mengenai “Statistika” Disusun Oleh: 1. Delonix Regiandira A. 2. Dini Amalia Utami Kelas X MIA 1 SMA NEGERI 1 MAJALENGKA Jalan K.H Abdul Halim No. 113 Telp. (0233) 281220 Majalengka 45418 Tahun Ajaran 2015/2016

Transcript of Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

Page 1: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP CARA

BELAJAR

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran matematika mengenai

“Statistika”

Disusun Oleh:

1. Delonix Regiandira A.

2. Dini Amalia Utami

Kelas X MIA 1

SMA NEGERI 1 MAJALENGKA

Jalan K.H Abdul Halim No. 113 Telp. (0233) 281220 Majalengka 45418

Tahun Ajaran 2015/2016

Page 2: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara

Belajar”.

Karya tulis ini merupakan bagian dari tugas mata pelajaran matematika,

atau lebih tepatnya statistika. Dengan adanya karya tulis ini diharapkan membawa

manfaat yang besar, baik bagi para pelajar maupun masyarakat umum.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada:

1. Bapak Much. Eka Djuniar A, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika

yang telah sabar membimbing. Terima kasih bapak atas segala bimbingan

dan bantuannya.

2. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah

memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis

ini, penulis mengucapkan terima kasih.

Kami sadar bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

segala saran dan kritik sangat kami harapkan demi sempurnanya karya tulis ini.

Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan

terlebih bagi para pelajar, juga bagi masyarakat pada umumnya.

Majalengka, Maret 2015

Penulis

Page 3: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, Indonesia tengah dibingungkan dengan penerapan kurikulum baru

dalam sistem pendidikannya. Kurikulum 2013, adalah kurikulum yang baru

diterapkan pada tahun 2013 dan saat ini tengah mengalami penundaan

pelaksanaan akibat adanya pergantian Menteri Pendidikan Republik Indonesia.

Tentu saja, hal ini berdampak bagi pelaksanaan program pendidikan di seluruh

wilayah Indonesia. Beberapa pihak merasa sangat dirugikan oleh insiden ini.

Pihak tersebut adalah para pelajar yang terlibat langsung dengan pelaksanaan

Kurtilas. Masalah yang dialami para pelajar diantaranya adalah ketidaksiapan

menghadapi kurikulum baru karena sebelumnya masih menggunakan KTSP 2006,

dan ketidaksiapan sumber daya manusianya. Ironisnya, ketika program-program

Kurtilas dalam pelaksanaannya sangat melibatkan ilmu teknologi justru

menghapus atau meniadakan pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

disekolah yang sangat merugikan siswa. Selain itu, Kurtilas juga secara tidak

langsung menuntut siswa untuk mengubah cara belajar yang mereka lakukan

sebelumnya. Pelajar diharuskan menyediakan waktu untuk mencari materi

pembelajaran sebelum materi tersebut dibahas dikelas bersama guru. Pada

awalnya, memang sangat efektif dan efisien. Akan tetapi, permasalahan baru

muncul ketika pelajar mendapatkan banyak tugas dari guru yang memaksa mereka

menggunakan waktu belajarnya untuk mengerjakan tugas.

Di Majalengka sendiri, hanya tinggal 5 sekolah menengah atas yang

melanjutkan program kurtilas. Sekolah-sekolah lain memilih untuk kembali

menggunakan KTSP 2006 karena merasa kesulitan untuk melaksanakan program

tersebut. Di mulai dari kurangnya kemampuan dan kesiapan siswa hingga

permasalahan dalam format penilaian kurtilas. Oleh sebab itu, penulis termotivasi

untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa mengenai penerapan kurtilas dan

Page 4: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

apa pengaruh kurtilas terhadap cara belajar yang mereka lakukan. Penelitian ini

dengan judul “Pengaruh Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalah di atas, maka kami merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah pelajar setuju dengan penerapan Kurtilas dan apa yang harus

dibenahi dari penerapan Kurikulum 2013 dari sudut pandang pelajar ?

2. Permasalahan apakah yang dialami pelajar berkaitan dengan cara belajar

mereka dan Kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kecocokan antara kurikulum 2013 dengan para pelajar.

2. Untuk mengetahui sebab dari kesulitan yang pelajar alami dalam

melaksanakan kurikulum 2013.

3. Untuk memotivasi pelajar lain dalam usaha untuk memecahkan masalah

sosial di masyarakat.

4. Untuk menambah manfaat bagi penggunanya sendiri.

Page 5: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi

peneliti. Manfaat dari hasil penelitian ini diantaranya:

1. Bagi peneliti menambah pengetahuan baru dari penelitian yang diperoleh

serta menambah pengalaman.

2. Bagi pelajar lain menambah wawasan, terutama mengenai kurikulum 2013

dan cara belajar yang tepat.

Page 6: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh Kementrian

Pendidikan Republik Indonesia, Muhammad Nuh pada tahun 2013. Kurikulum

2013 mengacu pada pembelajaran abad ke-21 yang mengarah pada literacy

information dengan mempersyaratkan pembelajaran berbasis ICT/TIK

(kompasiana, diunduh Maret 2015). Kurikulum ini menuntut siswa untuk lebih

aktif dalam mencari materi pembelajaran. Akan tetapi, banyak guru yang belum

paham dengan hal ini, sehingga mereka hanya memerintahkan siswa untuk

melaksanakan presentasi dikelas tanpa penjelasan lebih lanjut. Hal inilah yang

mengakibatkan tugas siswa menjadi menumpuk. Menurut Dharmaningtyas,

kurtilas memiliki berbagai kelebihan, diantaranya adalah kejelasan konsep

mengenai tujuan yang ingin dicapai, pelajaran menjadi lebih maknawi dalam

kehidupan sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan

pendekatan sainstifik, serta semua aspek kehidupan dapat menjadi sumber

pembelajaran. Namun, kurtilas juga memiliki kekurangan, diantaranya kurtilas

penuh kontradiksi, karena adanya penambahan jam belajar agama dan jam

pembelajaran, serta kekurangan lainnya terletak pada penggunaan Ujian Nasional

(UN) sebagai evaluasi standar proses pembelajaran siswa aktif.

B. Cara Belajar

Cara belajar seseorang dapat diketahui dengan melihat gaya belajar yang

ia gunakan. Menurut DePorter (2004: 110), gaya belajar adalah kunci untuk

mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi

antarpribadi. Seseorang akan lebih mudah menyerap apa yang ia pelajari apabila

ia belajar dengan gayanya sendiri. Rita Dunn, seorang pelopor di bidang gaya

belajar, telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar

seseorang. Yang mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan

Page 7: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

lingkungan. Seseorang misalnya dapat belajar dengan baik apabila keadaan

disekitarnya sunyi, ada juga orang yang dapat belajar dengan baik apabila di latar

belakangi oleh musik. Sehingga setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-

beda. Cara belajar adalah kombinasi dari bagaimana Anda menyerap, lalu

mengatur dan mengolah informasi. Pada dasarnya, setiap orang memiliki 3

modalitas, yaitu modalitas visual, auditorial, dan kinetik. Modalitas adalah cara

termudah seseorang untuk menyerap informasi. Dimana dari ketiga modalitas

tersebut, satu diantaranya akan sangat menonjol dibanding dua modalitas lain.

Cara mengetahui modalitas yang digunakan adalah dengan mendengarkan

petunjuk-petunjuk dalam pembicaraan atau dengan memperhatikan perilaku

seseorang ketika meghadiri seminar atau lokakarya. Orang-orang auditorial

biasanya lebih senang mendengarkan penyaji materi dibandingkan makalah

seminarnya, berbanding terbalik dengan orang-orang visual. Dan orang-orang

kinetik biasanya lebih suka mencatat apa yang dibicarakan penyaji akan tetapi

selalu lupa urutannya. Mengetahui modalitas yang digunakan sangat penting

karena akan menentukan keberhasilan belajar kita kedepannya.

Banyak sekali pelajar yang ketika berada disekolah tingkat pertama

memiliki prestasi yang sangat bagus justru ketika masuk ke sekolah menengah

atas merasa kesulitan atau bahkan gagal dalam pembelajaran. Hal ini diakibatkan

oleh ketidakcocokan antara gaya belajar siswa dengan gaya mengajar gurunya.

Karenanya, penting untuk mengetahui modalitas orang lain serta berusaha untuk

menyesuaikannya dengan modalitas yang kita gunakan. Berikut ciri-ciri modalitas

yang digunakan oleh seseorang:

Tabel 2.1 Ciri-ciri modalitas yang digunakan seseorang

No Jenis Modalitas

Visual Auditorial Kinetik

1. Rapi dan teratur Berbicara kepada diri

sendiri saat bekerja

Berbicara dengan

perlahan

2. Berbicara dengan cepat Mudah terganggu oleh

keributan

Menanggapi

perhatian fisik

3. Perencanaan dan Menggerakkan bibir Menyentuh orang

Page 8: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

pengatur jangka panjang

yang baik

mereka dan

mengucapkan tulisan

di buku ketika

membaca

untuk mendapatkan

perhatian mereka

4. Teliti terhadap detail

Senang membaca

dengan keras dan

mendengarkan

Berdiri dengan

ketika berbicara

dengan orang

5.

Mementingkan

penampilan, baik dalam

hal pakaian maupun

presentasi

Dapat mengulangi

kembali dan

menirukan nada,

birama, dan warna

suara

Selalu berorientasi

pada fisik dan

banyak bergerak

6.

Pengeja yang baik dan

dapat melihat kata-kata

yang sebenarnya dalam

pikiran mereka

Merasa kesulitan

untuk menulis, tetapi

hebat dalam bercerita

Mempunyai

perkembangan awal

otot-otot yang besar

7.

Mengingat apa yang

dilihat, daripada yang

didengar

Berbicara dalam irama

yang berpola

Belajar melalui

memanipulasi dan

praktik

8. Mengingat asosiasi

visual

Biasanya pembicara

yang fasih

Menghafal dengan

cara berjalan dan

melihat

9. Biasanya tidak terganggu

dengan keributan

Lebih suka musik

daripada seni

Menggunakan jari

sebagai penunjuk

ketika membaca

10.

Seringkali mengetahui apa

yang harus dikatakan,

tetapi tidak pandai memilih

kata-kata.

Belajar dengan

mendengarkan dan

mengingat apa yang

didiskusikan daripada

yang dilihat

Banyak

menggunakan

isyarat tubuh

11.

Kadang-kadang

kehilangan konsentrasi

ketika mereka ingin

memperhatikan

Suka berbicara,

berdiskusi, dan

menjelaskan sesuatu

panjang lebar

Tidak dapat duduk

diam untuk waktu

yang lama

12.

Mempunyai masalah

untuk mengingat

instruksi verbal kecuali

jika ditulis, dan sering

kali meminta bantuan

orang untuk

Mempunyai masalah

dengan pekerjaan-

pekerjaan yang

melibatkan visualisasi,

seperti memotong

bagian-bagian hingga

Tidak dapat

mengingat geografi,

kecuali jika mereka

memang telah

pernah berada di

tempat itu

Page 9: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

mengulanginya sesuai datu sama lain

13. Pembaca cepat dan tekun

Lebih pandai mengeja

dengan keras daripada

menuliskannya

Menggunakan kata-

kata yang

mengandung aksi

14. Lebih suka membaca

daripada dibacakan

Lebih suka gurauan

lisan daripada

membaca komik

Menyukai buku-

buku yang

berorientasi pada

plot (mereka

mencerminkan aksi

dengan gerakan

tubuh saat

membaca)

15.

Membutuhkan

pandangan dan tujuan

yang menyeluruh dan

bersikap waspada

sebelum secara mental

pasti tentang suatu

masalah atau proyek

- Kemungkinan

tulisannya jelek

16

Mencoret-coret tanpa arti

selama berbicara di

telepon dan dalam rapat

- Ingin melakukan

segala sesuatu

17.

Lupa menyampaikan

pesan verbal kapada

orang lain

-

Menyukai

permainan yang

menyibukkan

18.

Sering menjawab

pertanyaan dengan

jawaban singkat “ya”

atau “tidak”

- -

19.

Lebih suka melakukan

demonstrasi daripada

berpidato

- -

20. Lebih suka seni daripada

musik - -

Sumber : Quantum Learning (2004:116)

Setelah mengetahui cara belajar yang digunakan, dapat mempermudah

pelajar untuk menyesuaikannya dengan sistem pembelajaran Kurtilas. Dimana

Page 10: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

dalam Kurtilas, pada dasarnya memiliki kesamaan dalam aspek-aspek yang harus

diperhatikan oleh pelajar, meliputi waktu belajar, jadwal harian, serta cara belajar.

Secara umum, waktu belajar yang dianjurkan ya sekitar 6 jam sehari. Dengan

waktu istirahat, bermain, dan sekolah pun sama yaitu 6 jam.

Page 11: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 Maret 2015 hingga

tanggal 15 Maret 2015. Penelitian tersebut bertempat di Kampus SMA Negeri 1

Majalengka.

B. Metode Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan

kurtilas terhadap cara belajar para siswa dan cara siswa untuk menghadapinya.

Maka dari itu, metode penelitian yang kami gunakan adalah metode studi pustaka

dan survey. Dimana kami mendapatkan data dengan cara memberikan angket

kepada siswa-siswi kelas X SMAN 1 Majalengka dengan jumlah sample sebanyak

10 orang tiap kelasnya.

C. Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut.

1. Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan pengisian angket kepada

para siswa, dengan sasaran penelitian adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1

Majalengka yang dianggap telah merasakan atau mengalami pergantian

kurikulum.

2. Jadwal Penelitian

Adapun agenda penelitian ditulis dalam tabel berikut.

No. Tahap Penelitian Waktu Uraian

1. Pengumpulan Data dengan

membagikan angket

2-3 Maret

2015

Angket diberikan

kepada seluruh

siswa-siswi kelas X

SMA Negeri 1

Majalengka, kecuali

Page 12: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

kelas X SOS 4.

2. Perumusan Masalah 4 Maret

2015

Bertempat di Kelas

X MIA 1

3. Studi Pustaka 5-6 Maret

2015

Perpustakaan SMA

Negeri 1 Majalengka

4. Analisis Data 10-12 Maret

2015

Kelas X MIA 1

SMA Negeri 1

Majalengka

5. Analisis Data 11-14 Maret

2015

Kelas X MIA 1

SMA Negeri 1

Majalengka

3. Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, penulis melakukan analisis

berdasarkan hasil angket. Data hasil pengisian angket diteliti dan dikaji untuk

menarik kesimpulan.

4. Pembuatan Kesimpulan

Setelah analisis data dilakukan, didapatkan suatu kesimpulan yang

menjadi pemecahan dalam rumusan masalah. Kesimpulan itulah yang menjadi

hasil akhir dari penelitian ini.

Page 13: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penerapan Kurtilas

Berdasarkan data yang kami terima, 41,5% siswa kelas X SMAN 1

Majalengka menyetujui penggunaan kurtilas, akan tetapi banyak dari mereka

mengeluhkan tentang tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh

ketidakpahaman guru terhadap kurikulum 2013 yang lebih mendorong siswa

untuk aktif. Sehingga guru hanya memberikan tugas (terutama tugas presentasi)

tanpa adanya penjelasan lebih lanjut.

Gambar 4.1 Grafik Kecocokan Penerapan Kurikulum 2013

Dari permasalahan ini, maka dapat kami simpulkan bahwa hal pertama

yang harus diperbaiki dari kurikulum 2013 adalah kesiapan para pengajar itu

sendiri dalam menghadapi Kurtilas.

Page 14: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

Gambar 4.2 Grafik Mengenai Pelaksanaan Kurikulum 2013

Selain itu, 35% siswa kelas X SMAN 1 Majalengka setuju bahwa Kurtilas

adalah kurikulum yang baik dan menyenangkan. Namun, mereka merasa

terbebani oleh penambahan jam pelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah

yang disebabkan oleh ketidakpahaman mereka terhadap pembelajaran di sekolah.

Mereka juga merasa kesulitan membagi waktu antara waktu untuk mengerjakan

tugas dan waktu untuk mempelajari materi sebelum proses belajar dikelas. Pelajar

juga mengeluhkan penghapusan pelajaran TIK, karena mereka merasa kerepotan

untuk mengikuti perkembangan ilmu teknologi. Terutama dalam ilmu teknologi

yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah. Akibatnya, proses pengerjaan

tugas pun terhambat. Dari permasalahan ini, dapat kami simpulkan bahwa hal

yang harus diperbaiki dalam kurikulum 2013 adalah berkaitan dengan

penghapusan pelajaran TIK dan penambahan jam pelajaran.

Page 15: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

B. Cara Belajar

Pergantian kurikulum mau tidak mau membuat para pelajar harus

menyesuaikan cara belajar mereka dengan kurikulum baru tersebut. Padatnya

waktu belajar, membuat kebanyakan pelajar menyelesaikan tugas dalam waktu

dekat, atau biasa disebut “Sistem Kebut Semalam”. Sebanyak hampir 50% siswa

kelas X SMAN 1 Majalengka melakukan sistem belajar ini.

Gambar 4.3 Penggunaan Sistem Kebut Semalam

Banyak faktor mempengaruhi siswa untuk melaksanakan “SKS atau Sistem

Kebut Semalam”, diantaranya adalah rasa malas, lebih memilih untuk

mengerjakan tugas dan beristirahat selagi ada waktu, merasa kesulitan membagi

pekerjaan karena saking banyaknya tugas yang harus diberikan, dan sebagainya.

Gambar 4.4 Grafik Cara Belajar Pelajar

Page 16: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

Di satu sisi, sistem belajar ini dianggap lebih efektif bagi para pengguna

otak kiri, karena mereka lebih mudah mengingat dan menyimpan memori dalam

jangka pendek. Akan tetapi, timbul permasalahan lain, yaitu menurunnya prestasi

akademik. Hal ini dikarenakan, memori jangka pendek tidak menjamin

pemahaman pelajar tersebut. Misalnya dalam pelajaran matematika, pelajar akan

mengingat rumus-rumus matematika akan tetapi merasa kesulitan untuk

mengoperasikannya dalam menjawab soal.

Masih berkaitan dengan waktu, sempitnya waktu luang serta

ketidakpiawaian pelajar dalam mengelola waktu juga berdampak pada

perkembangan belajar mereka. Karena hanya 17,2% yang sangat setuju dengan

perbaikan dalam melaksanakan tugas dan hanya 34% yang mengerjakan tugas

secara mandiri. Ini berarti, lebih dari 50% yang mengerjakan tugas dengan cara

menyalin atau mencontek dari pelajar lain.

Gambar 4.5 Grafik Mengenai Cara Siswa Mengerjakan Tugas & Bergaul

Tentu saja kedua hal tersebut, menghambat perkembangan belajar serta

kemandirian mereka. Namun, para pelajar kelas X SMAN 1 Majalengka

menyiasatinya dengan belajar secara berkelompok. Sekitar 60% dari mereka lebih

menyukai belajar kelompok dibandingkan belajar sendiri. Belajar secara

Page 17: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

berkelompok memiliki kelebihan, karena selain memudahkan pemahaman juga

dapat melatih pelajar untuk bergaul secara positif, baik dengan guru, sesama

teman, maupun masyarakat.

Page 18: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan Kurikulum 2013 memiliki pengaruh terhadap cara belajar para

pelajar. Sesuai dengan tujuannya, Kurikulum 2013 membuat pelajar belajar

dengan efektif, serta menambah keaktifan mereka. Akan tetapi, apabila tidak

dipahami dan dilaksanakan dengan baik, Kurtilas justru membebani siswa. Maka

dari itu, ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan Kurtilas ini.

Keberhasilan penerapan kurikulum ini juga bergantung pada pelajar itu

sendiri. Apabila pelajar dapat menyesuaikan diri dengan Kurtilas, maka pelajar

tersebut akan mendapatkan keuntungan dari penerapan kurikulum ini. Sebaliknya,

jika pelajar tidak dapat menyesuaikan diri dengan Kurtilas maka ia akan

terbebani, dan hal tersebut akan berimbas pada cara belajar yang ia lakukan.

Apabila perubahan cara belajarnya ke arah yang negatif, maka prestasi sekolahnya

pun akan ikut menurun. Hal utama yang harus diperhatikan oleh pelajar untuk

menyesuaikan diri dengan Kurtilas adalah pengelolaan waktu belajar mereka

harus seefektif mungkin.

B. Saran

Berkaitan dengan penerapan Kurtilas, kami selaku pelajar menyarankan

agar:

1. Penerapan kurikulum ini ditinjau kembali, karena pemerintah cenderung

tergesa-gesa dalam menerapkannya sehingga dalam pelaksanaanya kurang

optimal.

2. Mempertimbangkan kembali mengenai penambahan jam pelajaran yang

terlalu berlebihan, karena pelajar pun memerlukan waktu luang untuk

mengembangkan potensi lain dalam dirinya diluar potensi-potensi yang

harus dikembangkan disekolah.

Page 19: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

Lampiran Format Angket

ANGKET PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Angket

1. Mohon angket diisi oleh Saudara/i untuk menjawab seluruh pernyataan yang telah

disediakan.

2. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai keadaan

sebenarnya.

3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh

sebab itu, usahakan agar tidak ada yang dikosongkan.

4. Mohon untuk memberikan alasan dari salah satu pernyataan yang disediakan

dikolom “ALASAN”

5. Kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara/i atas partisipasi guna

mensukseskan penelitian ini.

No Pernyataan Alternatif Jawaban

STS TS N S SS

1. Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan

pada pelajar

2. Kurikulum 2013 merupakan sistem

pembelajaran yang baik dan menyenangkan

dibandingkan KTSP 2006

3. Penghapusan pelajaran TIK sangat

merugikan siswa.

4. Semakin banyak jam pelajaran di sekolah

membuat siswa semakin pintar.

5. Semakin banyak tugas yang diberikan oleh

guru membuat siswa semakin pintar dan

menguasai materi.

6. Merasa kesulitan menyisihkan waktu untuk

belajar di rumah.

7. Kreatif dalam menjalankan atau mengerjakan

tugas.

8. Menyelesaikan pekerjaan atau tugas tepat

waktu.

9. Menyelesaikan pekerjaan atau tugas jauh-

jauh hari.

Page 20: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

10. Belajar untuk menghadapi ujian jauh-jauh

hari.

11. Selalu memikirkan perbaikan dalam

melakukan pekerjaan atau tugas.

12. Mampu melakukan pekerjaan atau tugas

secara mandiri.

13. Merasa tertekan dengan pembelajaran di

sekolah.

14. Belajar kelompok lebih baik dibandingkan

belajar sendiri.

15. Kerjasama dalam kelompok sangat baik atau

solid.

16. Dapat bergaul dengan efektif baik dengan

guru maupun teman.

Nama:................................................

Kelas:.................................................

Alasan:

Page 21: Karya Tulis Ilmiah mengenai Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 terhadap Cara Belajar Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Ridwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.

Bandung: Penerbit Alfabeta

DePorter, Bobbi. 2007. Quantum Thinker. Bandung: Penerbit Kaifa

DePorter, Bobbi. 2005. Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka

http://news.okezone.com/read/2014/08/28/373/1031255/tanda-tanda-

kegagalan-kurikulum-2013, diunduh Maret 2015.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013, diunduh Maret 2015.