Karya Tulis Ilmiah

download Karya Tulis Ilmiah

of 16

description

Karya Tulis Ilmiah

Transcript of Karya Tulis Ilmiah

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangIndonesia menyimpan kekayaan alam yang melimpah ruah. Sumber kekayaan alam yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia dapat menjadikan bangsa Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia. Suatu kajian serta analisis yang tepat guna harus digalakkan untuk mencapai tujuan besar Menyejahterahkan Kehidupan Bangsa melalui sumber daya alam yang dimiliki.Tujuan kesejatheraan rakyat merupakan cita-cita luhur bangsa yang tertuang dalam dasar negara, Pancasila. Indikator terpenting dalam pencapaian kesejahteraan hidup seseorang dapat dilihat dari peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup dapat dikaji melalui beberapa parameter-parameter seperti tingkat ekonomi, kesehatan, serta pendidikan. Sebagai bangsa Indonesia, setiap orang dijamin oleh Undang-Undang Dasar untuk memperoleh penghidupan yang layak. Oleh sebab itu, kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi cita-cita yang perlu dicapai.2

Adanya peningkatan kualitas hidup dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik dari luar maupun dalam. Salah satu faktor luar yang menjadi penentu meningkatnya kualitas hidup masyarakat adalah lingkungan hidup. Pengaruh lingkungan sangatlah menentukkan kualitas hidup masyarakat luas. Lingkungan hidup menjadi penyedia suatu cakupan area yang kondusif dan aman bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan lingkungan hidup sebagai penyedia kehidupan; seperti manusia membutuhkan pohon sebagai penyedia oksigen, sungai sebagai sumber air, tanaman sebagai sumber pangan, dll. Melihat urgensi lingkungan hidup dalam kehidupan manusia, adalah penting untuk secara intensif menjaga kelestariannya.

Sebagai salah satu komponen yang dijaga, kelestarian lingkungan menjadi salah satu isu nasional maupun internasional yang ramai dibicarakan. Keberadaan lingkungan hidup sebagai penopang hidup semua makhluk, khususnya manusia mengalami degradasi. Isu-isu global yang sedang menjadi keprihatinan semua pihak, seperti; pemanasan global dan kelangkaan energi memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh penduduk bumi.Dalam skala nasional, isu-isu lingkungan yang sedang terjadi, yaitu; pencemaran lingkungan (air, udara, dan tanah) oleh limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), kelangkaan pangan dan air bersih, kebakaran hutan, banjir, dll. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, pada tahun 2012 ada 300 kasus lingkungan hidup, yaitu kebakaran hutan, pencemaran lingkungan, pelanggaran hukum serta pertambangan. Selain itu, berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup tercatat penurunan kualitas lingkungan pada tahun 2009 sebesar 59,79 persen, tahun 2010 sebesar 61,7 persen, dan pada 2011 sebesar 60,84 persen. Hal ini didukung oleh data terakhir Menuju Indonesia Hijau (MIH) di mana Indonesia hanya memiliki 48,7 persen luas hutan dari seluruh wilayahnya. Permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terjadi merupakan dampak dari berbagai kegiatan-kegiatan bersifat destruktif yang dilakukan oleh manusia. Pembangunan tanpa analisa dampak lingkungan yang tepat menjadi salah satu sumber utama terjadinya degradasi lingkungan hidup. Melalui perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, tidak dapat dengan sepenuhnya membendung kerusakan lingkungan yang terjadi secara kontinu. Hal ini perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan efek negtif bagi makhluk hidup. Diperlukan adanya upaya-upaya revitalisasi lingkungan hidup yang berkelanjutan demi menjaga kelansungan ekosistem yang bergantung padanya.Dengan kemajuan teknologi, diharapkan dapat mendorong usaha-usaha pembaharuan dalam rangka tata kelola lingkungan secara tepat dan benar. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat menjadi salah satu kontributor bagi upaya restorasi lingkungan hidup. Melalui perkembangan IPTEK, diharapkan mampu memberikan terobosan-terobosan inovatif dalam penyelesaian isu-isu lingkungan. Namun, dalam proses pengembangannya, diperlukan strategi-strategi yang tepat dan efektif untuk memaksimalkan performanya sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Pengembangan IPTEK harus bertumpu pada prinsip-prinsip lingkungan hidup yang benar sehingga boleh menghasilkan suatu restorasi lingkungan hidup yang berkelanjutan (sustainable). Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan di atas, penulis mengangkat judul Strategi Pengembangan IPTEK bagi Tata Kelola Lingkungan yang Berkelanjutan di Indonesia dalam rangka memberikan kontribusi bagi pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

1.2. Rumusan MasalahBerikut adalah rumusan masalah karya tulis ilmiah ini, yaitu:1. Bagaimana pengaruh perkembangan IPTEK terhadap tata kelola lingkungan hidup di Indonesia?2. Apakah prinsip-prinsip yang melandasi pengembangan IPTEK bagi tata kelola lingkungan hidup yang berkesinambungan di Indonesia?3. Apakah stragtegi-strategi yang dapat diterapkan dalam pengembagan IPTEK di Indonesia bagi tata kelola lingkungan hidup yang berkesinambungan dan optimal?

1.3. TujuanBerikut adalah tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu:1. Memahami pengaruh perkembangan IPTEK terhadap tata kelola lingkungan di Indonesia.2. Mengetahui prinsip-prinsip pengembangan IPTEK bagi tata kelola lingkungan hidup yang berkesinambungan di Indonesia.3. Mengetahui strategi-strategi yang dapat diterapkan bagi pengembangan IPTEK di Indonesia bagi tata kelola lingkungan hidup yang berkesinambungan dan optimal.

1.4. ManfaatBerikut adalah manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu:1. Membuka wawasan tentang isu-isu lingkungan yang terjadi saat ini.2. Mendorong pengembangan IPTEK dengan strategi yang berdaya guna untuk restorasi lingkungan hidup.3. Menjadi referensi maupun acuan bagi pihak-pihak peduli lingkungan untuk diaplikasikan dalam aktivitas real.

1.5. Metode Pengumpulan DataDalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakkan metode studi pustaka dalam pengumpulan data. Studi pustaka dilakukan dengan mencari serta mempelajari data, baik elektronik maupun non-elektronik, yakni laporan, jurnal, hasil penelitian, buku, foto, video, dan lain-lain.4

BAB IITELAAH PUSTAKA

2.1. Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agardihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dariketerbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.Berikut ini adalah definisi ilmu pengetahuan menurut beberapa pakar; Menurut Prof. Dr. C. A van Peursen; ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Muhammad Hatta mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam. UU No. 18 tahun 2002, Pasal 1 Ayat 1, rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.Berdasarkan definisi-definisi tersebut, ilmu pengetahuan didapatkan oleh pengkajian terhadap suatu permasalahan tertentu sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran umum. Artinya bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu usaha pemecahan masalah yang terjadi.

2.1.1. Syarat-Syarat Ilmu Pengetahuan1. ObjektifIlmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. 2. MetodisMetodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani Metodos yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah. 3. SistematisDalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga. 4. UniversalKebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

2.2. TeknologiTeknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne yang berarti pekerjaan dan logos yang berarti ilmu. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam memasuki era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.

2.2.1. Kemajuan TeknologiDalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah. Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu : 1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress) Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama. 2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress) Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.3. Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress) Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.

2.3. Prinsip-Prinsip Pembangunan BerkelanjutanPembangunan berkelanjutanadalah proses pembangunan (lahan,kota, bisnis,masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dariPBB,1987). Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.Konsep pembangunan berkelanjutan pernah diutarakan dalam KTT Rio de Janeiro tahun 1992 dengan dua gagasan utama, yaitu gagasan kebutuhan dan gagasan keterbatasan. Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan mempunyai cirri sebagai berikut, yaitu:1. Menjamin pemerataan dan keadilan.2. Menghargai keanekaragaman hayati.3. Menggunakkan pendekatan integratif.4. Menggunakkan wawasan dan pandangan ke depan.

BAB IIIPEMBAHASAN

Revolusi industri di Inggris pada tahun 1750-1850 merupakan cikal bakal yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK di seluruh dunia. Perubahan secara massal terjadi dalam berbagi sektor di negara-negara di seluruh dunia, khususnya negara-negara Eropa. Kemajuan yang pesat terlihat pada sektor industri di mana penggunaan manusia dan hewan dalam manufaktur digantikan oleh mesin. Periode awal dimulai dari industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi, serta peningkatan penggunaan batu bara. Peningkatan penggunaan mesin membawa dampak besar bagi sektor lainnya, antara lain ekonomi, sosial, politik, dll.Dewasa ini, perkembangan IPTEK nampaklah sangat pesat terjadi Indonesia. Penggunaan teknologi tingkat tinggi mulai digalakkan dalam berbagai bidang. Produk-produk hasil pengembangan IPTEK memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pekerjaannya. Kemajuan teknologi di Indonesia terlihat melalui penggunaan perangkat elektronik, khususnya komputer. Modernisasi sistem dalam pekerjaan dilakukan oleh komputer sehingga hasil yang diperoleh lebih cepat dan akurat.

3.1. Perkembangan IPTEK terhadap Tata Kelola Lingkungan Hidup di IndonesiaLingkungan hidup merupakan salah satu sektor paling vital di dalam suatu negara. Pentingnya lingkungan hidup ditunjukkan oleh perannya dalam hampir semua sektor-sektor lainnya. Potensi lingkungan hidup yang baik akan membawa dampak yang baik bagi manusia, begitu pula sebaliknya. Salah satu urgensi sektor ini dalam suatu negara adalah bahwa lingkungan hidup menjadi penyedia dasar bagi kehidupan makhluk hidup. Air, udara serta tanah merupakan unsur-unsur utama lingkungan hidup yang diperlukan makhluk hidup. Karena urgensinya, lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sebagai upaya mempertahankan kualitas hidup.Di Indonesia, kondisi lingkungan hidup sangatlah memprihatinkan. Kondisi ini dari waktu ke waktu terus semakin parah. Salah satu bukti kerusakan lingkungan adalah pencemaran sungai di Indonesia. Berdasarkan data survey Badan Lingkungan Hidup pada 2012, ditemukan bahwa 75 persen sungai di Indonesia tercemar berat. Hal ini menandakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi alarm sehingga perlu ada upaya revitalisasi lingkungan hidup.Melalui kemajuan IPTEK di Indonesia, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi usaha restorasi lingkungan hidup. Melalui kajian-kajian ilmu pengetahuan dan pemanfaatan teknologi, kondisi lingkungan hidup yang memburuk di Indonesia dapat diperbaiki. Namun sebaliknya, bercermin dari kondisi di Indonesia, kemajuan IPTEK tak mampu membendung kerusakan lingkungan yang terjadi. Malahan, kemajuan IPTEK dinilai memperparah kondisi lingkungan di Indonesia. Secara teoritis, IPTEK menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dalam pemecahan masalah, namun yang terjadi malah sebaliknya. Banyak masalah-masalah lingkungan hidup di Indonesia yang ditimbulkan oleh pengembangan serta penerapan IPTEK. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan pengembangan IPTEK di Indonesia serta isu lingkungan yang dihasilkan.3.1.1. PembangunanPembangunan merupakan indikator penting dalam suatu negara. Sektor pembangunan menggambarkan kemajuan suatu negara. Selain itu, pembangunan merupakan bukti pengembangan IPTEK di bidang kosntruksi. Pembangunan diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Namun kegiatan ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif. Adapun isu-isu lingkungan yang disebabkan oleh sektor ini adalah; berkurangya lahan hijau, deforestasi, pencemaran lingkungan akibat limbah, banjir (tidak adanya lahan resapan), dll.3.1.2. IndustriSektor industri menjadi sektor primadona di beberapa negara, seperti China, Jepang, Jerman serta negara-negara manufaktur lainnya. Melalui industri, peningkatan ekonomi secara nasional dapat dicapai. Di Indonesia, sektor ini berkembang dengan sangat pesat. Ini ditandai dengan banyaknya pabrik-pabrik manufaktur yang tersebar di wilayah Indonesia. Namun, kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar pencemaran lingkungan, khususnya udara dan air. Pencemaran yang terjadi diakibatkan limbah yang dihailkan. Terlebih-lebih jika limbah yang dihasilkan masuk dalam kategori limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Pencemaran linkungan terbesar disebabkan oleh limbah kegitan rumah tangga dan pertambangan.3.1.3. Konsumsi EnergiEnergi sangatlah penting dalam kehidupan karena menjadi sumber penggerak hampir semua pekerjaan. Pemanfaatan sumber energi membutuhkan kajian IPTEK yang tinggi sehingga boleh dijalankan. Namun, penggunaan energy dewasa ini mengalami malasah, yakni krisis energi. Hal ini disebabkan oleh eksploitasi sumber energi terus menerus, khususnya energi tak terbarukan seperti energi fosil dan mineral, yang akhirnya semakin menipis. Selain itu, penggunaan energi juga berdampak pada pencemaran lingkungan, khususnya sumber energi fosil, yakni batu bara yang menjadi pemicu terbesar pencemaran udara. 3.1.4. PertanianSebagai negara agraris, sektor pertanian menjadi sumber utama penghidupan masyarakat serta kebangaan nasional bangsa Indonesia. Kemajuan teknologi di sektor pertanian di Indonesia cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari metode bercocok tanam yang semakin bervariasi, penggunaan pupuk, serta peralatan mesin canggih yang dipakai. Diharapkan melalui penemuan-penemuan baru, dapat membatu efektifitas pertanian. Namun, penerapan kajian IPTEK pada dunia pertanian tidak serta merta berhasil tanpa akibat yang terjadi. Terjadi pencemaran tanah akibat penggunaan pupuk kimiawi (NPK, Urea, dll) serta pestisida. Bahaya tak hanya terhadap tanah namun kesehatan manusiapun ikut terpengaruh akibat penggunaan bahan kimia pada tanaman sehingga dapat menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya, baik bagi petani maupun konsumen. Selain itu, pembukaan lahan pertanian secara sembarangan dapat menyebabkan erosi serta pencemaran air sungai.

3.2. Kemajuan IPTEK Menurut Kaca Mata Pembangunan BerkelanjutanIPTEK tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Kehadirannya membawa perubahan serta kemudahan dalam pekerjaan sehingga fungsi efektifitas, baik waktu maupun tenaga dapat dicapai.Perkembangan IPTEK perlu dikaji secara lengkap dalam penerapannya di masyarakat luas. Hal ini dinyatakan penting untuk memperhitungkan kemungkinan dampak buruk yang akan ditimbulkan seperti yang telah dibahas pada sub bab 3.1. Perkembangan IPTEK dikaji dengan menerapkan prinsip analisa dampak lingkungan sehingga dapat kompatibel dengan kondisi eksisting lokal.Perkembangan IPTEK yang dikaji berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berfokus pada peningkatan kualitas hidup. Keberadaan IPTEK tak hanya mampu memberikan perubahan secara sepihak kepada manusia, namun tidak kepada lingkungan hidup. Mengacu kepada tiga unsur pokok dalam pembahasan sustainable development, yakni; ekonomi, sosial dan lingkungan, pengembangan IPTEK berorientasi pada harmonisasi dan sinergisitas ketiga unsur tersebut untuk mencapai tujuan. 3.2.1. Kajian Ekonomi Dalam kajian ekonomi, perkembangan IPTEK di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi masyarakat ekonomi rendah. Contoh penerapan IPTEK dalam cakupan ini adalah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa.

3.2.2. Kajian SosialPerkembangan IPTEK diharapkan mampu membawa fungsi sosial dalam masyarakat di Indonesia, yaitu terjadinya sosialisasi dan komunikasi dalam pengembangannya. Hal ini dianggap penting karena melalui kondisi sosial yang kondusif, pembangunan dapat berjalan dengan baik sehingga syarat ini harus dipenuhi. Contoh penerapannya adalah sosialisasi antar masyarakat, maupun dengan pemerintah terkait kegiatan pembangunan desa.3.2.3. Kajian Lingkungan HidupUrgensi kajian lingkungan hidup diperlukan sebab lingkungan hidup adalah penyedia kebutuhan bagi makhluk hidup. Kajian lingkungan hidup mencakup analisa-analisa dampak lingkungan yang diperoleh melalui pembelajaran IPTEK terhadap pembangunan.

3.3. Strategi Pengembangan IPTEK Menurut Pembangunan Berkelanjutan terhadap Lingkungan Hidup di IndonesiaKemajuan IPTEK bukanlah masalah utama degradasi lingkungan, namun penerapannyalah yang perlu dipertanyakan. Penerapan IPTEK yang hanya berfokus pada satu sektor, tanpa memperhatikan unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya menjadi sumber utama ketidak efektifan penerapannya.Dalam penerapannya, stategi yang digunakan berorientasi dari prinsi-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan tujuan peningkatan kualitas hidup. Strategi-strategi penerapan haruslah bersumber pada kepentingan dan peningkatan tiga sektor utama, yakni; ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Selain itu, stategi-strategi yang dipakai juga harus berjalan beriringan dalam prosesnya. Melalui strategi yang tepat sasaran, fungsi tata kelola lingkungan yang berkesinambungan dapat dicapai melalui mobilisasi kemajuan IPTEK.Berikut ini adalah strategi yang dapat dikembangkang demi terwujudnya tata kelola lingkungan yang berkesinambungan.3.3.1. Memiliki Cakupan LokalPengkajian secara lokal diperlukan sehingga penyelesaian suatu masalah dilakukan secara efektif dan efisien. Dalam penerapannya, IPTEK perlu dihubungkan terhadap kondisi lokal suatu area. Khususnya di Indonesia, dengan berbagai keanekaragaman budaya dan kondisi alam, penerapannya tak lepas dari kajian kondisi-kondisi tersebut. Diperlukan adanya pendekatan yang berbeda dari setiap area untuk suatu penyelesaian masalah. Pendekatan yang dilakukan perlu diteliti dan dianalisa keandalan performanya juga.3.3.2. Memiliki Kekuatan HukumHukum menjadi salah satu strategi yang handal dalam penyelesaian suatu permasalahan. Hukum harus mampu menjadi penengah serta penyeimbang antar unsur dalam hal pengembangan IPTEK dalam segala bidang. Kekuatan hukum adalah fungsi yang disediakan oleh pihak pemerintah. Sebagaimana dalam Undang-Undang No.18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, bahwa pemerintah mempunyai tanggung jawab menumbuhkembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas serta menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan IPTEK, baik secara nasional maupun lokal (daerah). Secara khusus bagi pemerintah daerah, perlunya dirumuskan prioritas serta kerangka kebijakan menurut kapabilitas daerahnya. Satu hal yang paling penting dari fungsi hukum adalah memberikan suatu iklim yang aman bagi pelaksanaan pengembangan IPTEK dengan berlandaskan pada pembangunan berkelanjutan serta objektif dalam penerapannya. 3.3.3. Peningkatan Riset (Penelitian)Berdasarkan Undang-Undang No.18 tahun 2002, Pasal 1, Ayat 4, penelitian didefinisikan sebagai kegiatan sistematis menurut kaidah-kaidah yang ada untuk memperoleh informasi atau data dan keterangan tentang pemahaman atau pembuktian suatu hipotesa serta memberikan suatu kesimpulan demi kemajuan IPTEK. Dalam hal ini, riset berfungsi sebagai suatu prosedur dasar pemecahan masalah. Dalam pengembangan IPTEK di Indonesia, hendaknya mengedepankan riset sebagai salah satu komponen terpenting. Oleh karena itu, riset perlu digalakkan, secara khusus bagi kaum akademisi. Riset berfokus pada restorasi lingkungan secara spesifik dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi sebagai variabel terikat dengan lingkungan hidup. Memingat urgensinya, pemerintah perlu mendorong kaum-kaum akademisi untuk melakukan riset melalui perlombaan, atau seminar sehingga melalui riset-riset kecil tersebut dapat dijadikan patokan pengembangan IPTEK berwawasan lingkungan ke depannya. 3.3.4. KerjasamaMembangun kerjasama dalam pengembangan IPTEK merupakan hal penting. Kerjasama diperlukan supaya adanya pertukaran informasi dan pengetahuan dalam penerapan IPTEK bagi tata kelola lingkungan. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.18 tahun 2002, Bab III, Bagian kedua yang menyatakan bahwa perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan (litbang), badan usaha dan lembaga penunjang sebagai partner pemerintah dalam pengembangan IPTEK di Indonesia. Kerjasama antar bidang juga perlu ditingkatkan, misalnya antara litbang pertanian dan soskeling (sosial, ekonomi dan lingkungan) dalam peningkatan hasil pertanian secara efektif dan efisien tanpa penggunaan pupuk kimiawi.

BAB IVPENUTUP

4.1. Kesimpulan Keandalan IPTEK menjadi suatu jawaban bagi tantangan zaman, yaitu degradasi lingkungan. Namun, kenyataanya bahwa kemajuan IPTEK tak dapat sepenuhnya membendung krisis alam yang terjadi saat ini di Indonesia. Hal utama yang menyebabkan adalah dalam pengembangannya, tidak efektif ditunjang oleh strategi yang tepat sasaran. Dalam menciptakan tata kelola lingkungan yang berkesinambungan, pengembangan IPTEK perlu didasarkan pada tiga unsur penting, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Strategi yang perlu dikembangkan adalah; memiliki cakupan lokal, memiliki kekuatan hukum, peningkatan riset, serta kerjasama.Dengan strategi pengembangan IPTEK yang tepat guna, diharapkan dapat menciptakan tata kelola lingkungan yang berkesinambungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang bergantung padanya.

4.2. SaranBerikut ini adalah beberapa saran dari penulis.1. Pemerintah perlu lebih lagi melibatkan masyarakat dalam pengembangan IPTEK melalui sosialisasi maupun praktek.2. Pemerintah perlu menggalakkan kegiatan riset, baik itu dari akademisi maupun praktisi dalam penyelesaian isu-isu lingkungan lokal.3. Informasi pengembangan IPTEK di Indonesia, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa perlu ditingkatkan secara intensif.

DAFTAR PUSTAKA

1) The Asia Foundation. 2012,Tata Kelola Lingkungan, [online], (https://asiafoundation.org/resources/pdfs/EnvironmentalGovernance2012BAHASA.pdf, diakses tanggal 22 April 2015 )2) Robertson, Margaret. 2012,Sustainability Principles and Practises, [online], (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CDQQFjAE&url=http%3A%2F%2Fsamples.sainsburysebooks.co.uk%2F9781135035983_sample_507157.pdf&ei=EQg9VfqtI4-KuATU0oHICg&usg=AFQjCNGMR5bIZ-BhHEHV3EXggzjF3asFZQ&sig2=PVbFhMw0u7MNYXaeULVZgA&bvm=bv.91665533,d.c2E, diakses tanggal 22 April 2015 )3) Wikipedia.org.Pembangunan Berkelanjutan, [online], (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan, diakses tanggal 22 April 2015 )4) Undang-Undang No.18 Tahun 2002. Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, [online], (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.mta.litbang.depkes.go.id%2F2013%2Fimages%2Fdownload%2FUU18_2002_ttg_SisNasLitbang.pdf&ei=bgo9VYG0EY2yuAT9jYGIAw&usg=AFQjCNFLABr1DakJEoFd-3yuXvVpS1BzQw&sig2=b_tpNGZdfwv86qw3pPT_MA&bvm=bv.91665533,d.c2E, diakses pada 20 April 2015) 5) Anonim. Perkembangan Iptek dan Beberapa Penemuan, [online],(http://www.slideshare.net/farisahfirdausi/perkembangan-iptek-dan-beberapa-penemuan, diakses pada 20 April 2015)