Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site...

25

Transcript of Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site...

Page 1: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh
Page 2: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh
Page 3: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh
Page 4: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh
Page 5: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

KARYA TULIS

HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE

Oleh :

Drh. Made Suma Anthara, M.Kes (195803071987021001)

Drh. A.A. Gde Oka Dharmayudha, MP (197711202002121001)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 6: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan

karya tulis yang berjudul “Hernia Umbilikalis Pada Anak Babi Landrace”, Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan karya tulis ini masih belum

sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi untuk

perbaikan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Denpasar, Januari 2016

Penulis

Page 7: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................... 1

1.2. Tujuan Penulisan ................................................................ 2

1.3. Manfaat Penulisan .............................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 3

2.1. Hernia ................................................................................. 3

2.2. Hernia Umbilicalis pada Babi ............................................. 4

2.3. Pencegahan Hernia pada Babi............................................ 5

2.4. Penanganan Hernia Umbilicalis .......................................... 6

2.5. Pemilihan Anastesi untuk Babi ........................................... 7

BAB III MATERI DAN METODE .........................................................9

3.1. Materi ....................................................................................9

3.2. Metode .................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………14

4.1 Hasil ........................................................................................14

4.2 Pembahasan............................................................................ 16

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 18

5.1. Simpulan ............................................................................... 18

5.2. Saran...................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses Operasi Hernia Umbilicalis pada Babi …………… 13

Page 9: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan yang banyak ada di Bali salah satunya adalah peternakan babi,

ternak babi merupakan salah satu pemenuh sumber protein hewani, selain itu babi di

Bali memiliki nilai penting karena sering digunakan sebagai sarana upacara dalam

kegiatan keagamaan. Kebutuhan akan daging babi yang sangat tinggi, namun dalam

beternak banyak faktor dapat menurunkan produksi dan harga jual dari daging

ataupun anak babi. Salah satu faktor tersebut yaitu penyakit (infeksius atau non

infeksius) yang dapat menyebabkan kematian dan penurunan kualitas produk daging

yang dihasilkan.

Hernia (bahasi Bali: basur/kerok) merupakan salah satu penyakit non

infeksius yang merugikan peternak. Anak babi yang menderita hernia memiliki nilai

ekonomi yang rendah, sehingga merugikan peterak. Anak babi normal dijual

berkisaran Rp. 400.000-700.000, sedangkan jika menderita hernia harga akan anjlok

menjadi Rp. 200.000-300.000. Banyak peternakan tidak tahu cara menanggulangi

hernia, sehingga anakan babi akan dijual dengan harga murah ke pengepul untuk

keperluan upacara agama. Hernia yang sering diderita babi adalah hernia umbilicalis,

hernia inguinalis dan hernia scortalis. Hernia umbilicalis dapat menyebabkan

menurunkan kualitas ternak babi saat panen dan secara signifikaan mengurangi

potensi keuntungan. Selain itu, hernia yang sudah besar dapat meningkatkan angka

kematian selama masa pertumbuhan (Greiner, 2012).

Salah satu penanganan hernia umbilicalis adalah dengan pembedahan atau

operasi. Sehingga tindakan pembedahan untuk menangani kasus hernia umbilicalis

dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari ternak babi.

Page 10: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisaan karya tulis ini adalah sebagi berikut:

a. Untuk mengetahui penanganan kasus hernia umbilicalis pada babi mulai

dari preoperasi, operasi dan pasca operasi.

b. Untuk mengetahui dan mengkaji secara pustaka pilihan anastesi terbaik

pada babi.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu:

a. Dapat memberikan informasi dalam melakukan diagnosa, prosedur operasi

penanganan kasus hernia umbilicalis pada babi serta perawatan post operasi

pembedahan.

b. Dapat menambah wawasan tentang pilihan anastesi terbaik pada babi.

Page 11: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hernia

Hernia adalah suatu persembulan organ visceral abdominal melalui suatu

lubang (gerbang) yang masuk ke dalam suatu kantong yang terdiri dari peritoneum,

tunica flava dan kulit. Penyebab hernia adalah congenital dan perolehan. Penyebab

congenital yaitu hernia yang terjadi sejak lahir. Contohnya hernia umbilicalis yang

disebabkan karena umbilicalis tidak menutup sejak lahir. Penyebab perolehan yaitu

karena atropi otot atau fascia, karena traumatic, dan proses peradangan otot di perut

(abses umbilicalis) (Sudisma et.al., 2006)

Menurut Sudisma et.al (2006) hernia dapat dikelompokan yaitu

A. Berdasarkan terlihat tidaknya hernia dari luar

a. Hernia sejati yaitu bila penonjolan hernia tampak dari luar dan memenuhi

beberapa kreteria: adanya lubang hernia, cincin hernia, kantong hernia dan isi

hernia (organ visceral/abdominal). Contohnya adalah hernia umblicalis,

hernia ventralis, hernia scortalis dan hernia inguinalis.

b. Hernia semu yaitu bila penonjolan hernia tidak tampak dari luar dan lubang

hernia terletak di rongga perut. Contohnya adalah hernia diafrgamatica,

hernia nucleus pulposus dan hernia enterocele funiculi spermatica.

B. Berdasarkan kemungkinan reposisinya:

a. Hernia reducible yaitu bila hernia dapat direposisi ke tempat asal

b. Hernia irreducible yaitu bila isi hernia tidak dapat direposisi. Hernia

irreducible dapat disebabkan karena:

• Isi hernia besar sedangkan cincin atau gerbangnya sempit (hernia

incarcerate)

• Isi hernia terjepit lubang hernia (hernia strangulate)

• Isi hernia mengalami adesi dengan kantong hernia (hernia adhesi)

Page 12: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

C. Berdasarkan isinya:

a. Hernia intercele yaitu berisi usus

b. Hernia epiploicele yaitu berisi omentum

c. Hernia histerocele yaitu berisi uterus

d. Hernia gastrocele yaitu berisi lambung

e. Hernia cystocele yaitu berisi vescica urinaria

f. Hernia mesenterocele yaitu berisi mesenterium

Jenis hernia yang sering ditemukan pada babi adalah hernia

scoetalis/inguinalis dan hernia umbilicalis. Menurut Ollivier dan Sellier (1982)

hernia scortalis dan inguinalis adalah penonjolan usus ke dalam skrotum atau melalui

kanal inguinalis dan merupakaan kasus hernia paling sering terjadi pada babi. Hernia

scortalis terbatas pada babi jantan, sedangkan hernia inguinalis ditemukan pada

jantan dan betina.

2.2 Hernia Umbilicalis pada Babi

2.2.1 Etiologi dan pathogenesis

Hernia umbilicalis adalah cacat anatomis di mana otot-otot di sekitar

umbilicalis terpisah sehingga bagian dari usus menonjol dari rongga perut. Dinding

perut yang gagal menutup diakibatkan gagal menutup saat lahir, cacat genetic, infeksi

bakteri dan kondisi lingkungan saat neonatal, Bakteri yang mungkin menyebabkan

hernia umbilicalis pada babi dan diisolasi dari tali pusar adalah Eschericia coli (non

hemolitik) sebesar 13,7%, Staphylococcus hyicus 12,4% dan Enterococcu spp. (Tidak

termasuk E. faecalis), 7,3%. Prevalensi hernia umbiicalis diperkirakaan antara 0,4

sampai 6,7% pada ternak babi komersial (Greiner, 2012).

Menurut Monsang et.al (2014) usus yang mengalami kontak langsung

dengan kulit merangsang pembentukaan adhesi yang dapat menggangu pencernaan

jika tidak diperbaiki pada waktu yang tepat, kemugkinan juga terjadi kerusakan usus

sehingga dapat dilakukan enterectomy. Ukuran hernia bervariasi tergantung pada

sejauh mana cacat pusar dan jumlah isi perut terkandung didalmnya.

Page 13: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

Kejadian kasus hernia umbilicalis pada babi lebih sering ditemukaan pada

betina dari pada jantan dan penyebab cact genetik merupakaan penyebab dominan

dari kasus ini (Ollivier dan Sellier, 1982). Babi jenis American spotted dan Duroc

lebih sering terkenan hernia daraipada ras Yorkshire dan biasanya telah terdeteksi

pada 9-12 minggu setelah kelahiran (Fubini dan Ducharme, 2004). Babi yang

menderita hernia umnilicalis memiliki resiko kematian lebih tinggi dan tingkat

pertumbuhan yang lebih lambat dari pada babi normal, karena babi dengan hernia

memiliki performa yang buruk, resiko kemtain tinggi, animal walfare dan karkas

yang diragukan kualitasnya (McDermin, 2013)

2.2.2 Diagnosis

Diagnosi hernia biasanya mudah dilakukan, terutama jika hernia secara

manual dapat direduksi. Hernia umbilicalis dan abses umbilicalis sering terjadi

bersamaan, terutama pada sapi dan babi. Tusukan eksplorasi, seperti biopsy dengan

jarum untuk sotopatologi, mungkin diperlukan untuk konfirmasi dalam kasus tersebut

(Monsang et.al., 2014).

2.2.3 Prognosis

Prognosis dari tindakaan operasi hernia pada umumnya dapat fausta sampai

infausta tergantung dari besar kecilnya hernia. Semakin besar hernia akan

memperburuk prognosis. Faktor adhesi mempengaruhi prognosis, dalam beberapa

kasus adhesi dapat terjadi sehingga organ (usus) dapat mengalami gangrene sehingga

harus dilakukan tindakan enterectomy (Monsang et.al., 2014)

2.3 Pencegahan Hernia pada Babi

Hernia sering membuat peternak komersil frustasi dalam penanganan kasus

hernia. Menurut Lawlis dan Draper (2013) ada beberapa pencegahan yang dapat

dilakukan untuk mengurangi kejadian kasus hernia, yaitu:

Page 14: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

a. Sanitasi dan kebersiah dapat mengurangi timbulnya hernia umbilicalis

daripada melakukan eleminasi. Desinfeksi tali pusar terbukti mengurangi

kejadian infeksi.

b. Meningkatkan sanitasi peti penyimpanan bayi babi, lantai yang kering dan

alas yang bersih untuk mengurangi resiko infeksi umbilicalis oleh permukaan

lantai.

c. Faktor lingkungan seperti peregangan tali pusar dan tali pusar yang bunting

dapat meningkatkaan kasus hernia.

d. Pemilihan induk yang memiliki genetik baik dan tidak ada riwayat hernia

sebelumnya.

Pada hernia umbilicalis penyuntikan Ceftiofur crystalline Free Acid (CCFA;

Excede, Pfizer Animal Health) sebanyak 5 mg dan penyemprotan iodine pada tali

pusar anak babi baru lahir tidak secara signifikan dapat menurunkan angka kejadian

hernia umbilicalis, namun dapat mengurangi tali pusar yang terinfeksi dan

penyembuhan tali pusar (Greiner, 2012). Penyuntikan antimikroba broad spectrum 24

jam setelah kelahiran dapat secara signifikan mengurangi kasus hernia umbilicalis

(Mc Dermin, 2013).

2.4 Penanganan Hernia Umbilicalis pada Babi Tanpa Operasi

Penanganan hernia umbilicalis tanpa operasi dapat dilakukan dengan cara

pemasangan gelang karet tebal pada hernia. Beberapa gelang karet yang telah

dikomersilkan meliputi Elastrator® (Heiniger International, Switzerland), tri-band®

dan Elstoplast®. Penggunaan gelang ini terbatas hanya pada kasus hernia umbilicalis

yang masih kecil dan reducible (Cardinal dan Alsop, 2007).

Menurut Pollicion et.al (2006) cara penggunaan Elastrator® adalah sebagai

berikut:

a. Lakukan sedasi pada babi yang akan di pasang gelang ( contoh: Azeperone

4mg/kg IM di leher)

b. Posisikan babi dorsal recumbency

Page 15: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

c. Hernia di reposisi secara manual dan angkat kantung hernia dengan

atraumatic forceps.

d. Pasang gelang karet Elastrator® dengan alat sehingga kantong hernia terjepit

oleh karet tersebut.

Pasca pemasangan gelang, kantong hernia akan terjadi sianosis dan nekrosis

iskemik dimulai dari hari ke-4, kemungkinan juga terjadi pembengkakan pada hari ke

5-21 pasca pengobatan. Kantong akan lepas denga sendiri pada hari ke 21-28 pasca

pemasangan. Tingkat keberhasilan teknik ini adalah 80%, dua dari sepuluh babi yang

dilakukan pengobatan mengalami edema dan gelang lepas sehingga terjadi

kekambuhan (Pollicino et. al., 2006)

2.5 Pemilihan Anastesi untuk Babi

2.5.1 Ketamine dan Kombinasinya

Ketamine merupakan larutan tidak berwarna, stabil pada temperatur kamar

dan termasuk golongan anestetik disosiatif. Ketamine mempengaruhi susunan saraf

pusat. Ketamine memiliki efek analgesik yang sangat kuat (Khususnya pada

Felidae), sedangkan efek hipnotiknya kurang dan kesadaran kembali relatife cepat.

Bukan merupakan obat pemberian tunggal, kaena tidak merelaksasi muskulus bahkan

kadang tonus sedikit meningkat. Efek pada kardiovaskuler adalah meningkatkan

tekanan darah dan denyut jantung. Efek pernafasan adalah penurunan pernafasan dan

bersifat sementara, dilatasi bronkus dan mengurangi spasmus bronkus (Srdjana dan

Kusumawati, 2012)

Menurut Plump (2008) ada tiga dosis dan kombinasi pemberian ketamine

pada babi yaitu:

a. Berikan atropine kemudian ketamin 11 mg/kg IM, untuk memperpanjang

anastesi dan meningkatkan analgesia berikan ketamine tambahan 2-4 mg/kg

IV. Anastesi lokal disuntikkan di lokasi bedah (misalnya, 2% lidocaine) dapat

meningkatkan analgesia.

Page 16: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

b. Ketamine (22mg/kg) dikombinasikan dengan acepromazine (1,1 mg/kg) IM

4,4 mg/kg IM atau IV setelah sedasi

Kombinasi xylazine dengan ketamine, dosis ketamine untuk babi adalah 20

mg/kg IM dan Hylazine 2-3 mg/kg IM, atau dapat dikombinasikan dengan dosis

ketamine 10-15 mg/kg ditambah xylazine 0,5-1 mg/kg IM (Reynoldson et.al., 1996).

Kombinasi diazepam 2 mg/kg IV diikuti dengan injeksi ketamine 5 mg/kg IV (Hall

et.al., 2001)

2.5.2 Zolasepam/Tiletamine

Xoletil merupakan gabungan dari dua substansi yaitu Zolazepam dan

tiletamine dengan perbandingan 1:1. Gabungan dari dua substansi ini akan

meningkatkan kualitas dari masing-masing penyusunya (Sudisma et.al., 2006).

Tiletamine berperan sebagai transquilizer sedangkan zolazepam sebagai relaksasi

muskulus. Obat ini memiliki tingkat keamana yang tinggi. Kontraindikasi pada

hewan penderita/dalam pengobatan Ceerbamates atau Organophosporous sistemik.

Demikian juga pada penderita gangguan jantung atau pernafasan, defisiensi pancreas

dan hipertensi (Sardjana dan Kusumawati, 2011).

Menurut Fubini dan Ducharme (2004) dosis Tiletamine dan Zolazepam

(Telazole/Xoletil) yang digunakan untuk babi yaitu: Telazol 2-5 mg/kg IV atau

kombinasi telazol dengan xylazine (telazol 1-3 mg/kg dan xylazine 0,5-1 mg/kg IV).

Lee dan Kim (2011) menyatakan untuk injeksi intramuskuler dosis Xoletil yang dapat

digunakan untuk babi adalah 4,4 mg/kg (2,2 mg/kg zolazepam dan 2,2 mg/kg

tiletamine)

Page 17: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

BAB III

METODE

3.1 Metode

3.1.1 Preoperasi

• Persiapan ruang operasi

Ruang operasi dibersihkan dari kotoran dengan disapu (dibersihkan dari

debu), kemudian meja operasi disterilisasi dengan alkohol 70%.

• Preparasi alat

a. Sterilisasi alat-alat bedah

Sterilisasi pada alat-alat bedah bertujuan untuk menghilangkan seluruh

mikroba yang terdapat pada alat-alat bedah, agar jaringan yang steril atau

pembuluh darah pada pasien yang akan dibedah tidak terkontaminasi.

• Persiapan pasien atau babi kasus :

a. Babi yang akan dioperasi dilakukan signalemen, anamnesa, dan

pemeriksaan klinik. Sebelum dilakukan operasi, hewan dipuasakan selama

12 jam agar hewan tidak muntah pada waktu teranastesi.

b. Pertama-tama babi diinjeksi menggunakan kombinasi xilazin dan ketamin

dengan jumlah pemberian anestesi masing-masing 1 ml xilazin dan 1,5 ml

ketamin secara intramuskuler (dosis terlampir).

c. Setelah teranestesi, babi ditempatkan pada posisi dorsal recumbency.

d. Hewan disiapkan secara aseptik, bulu disekitar daerah yang akan diinsisi

dibersihkan. Kemudian diberi antiseptik untuk menjaga kondisi aseptik.

Page 18: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

• Persiapan perlengkapan operator dan asisten

Perlengkapan yang dibutuhkan operator dan asisten adalah masker,

penutup kepala dan sarung tangan serta menggunakan pakaian khusus operasi.

Perlengkapan-perlengkapan tersebut disterilisasi dengan urutan tertentu.

3.1.2 Operasi

Babi diposisikan dorsal recumbency, daerah hernia dan sekitarnya

dibersihkan dan didesinfeksi dengan iodine. Kulit diinsisi searah dengan garis tubuh

(horisontal), insis subkutan dan peritonium (kantong hernia) sehingga terlihat isi

hernia. Bila reducible, maka isi hernia langsung direposisi ke dalam rongga

abdomen. Bila hernia irreducible, pada hernia incarcerata dan strangulate cincin dan

gerbang hernia diperlebar dengan melakukan insisi sampai hernia dapat di reposisi.

Setelah isi hernia direposisi, selanjutnya dibuat luka baru di pingir lubang (cincin)

hernia (sudisma et.al., 2006)

Penjahitan dilakukan mulai dari peritonium dan muskulus dengan benang

vycril 3.0 secara terputus dan subkutan dijahit dengan chromic catgut 3.0 secara

subcutikuler. Bila perlu kulit dijahit dengan benang non-absorable (silk) secara

terputus.

3.1.3 Pasca Operasi

Pasca operasi hernia hewan diberikan iodine pada luka. Kurangi gerakan

hewan dengan mengandangkan hewan pada kandang sempit. Diberikan antibiotika

selam 5 hari misalnya: Amoxicillin long acting 15-20 mg/kg IM/SC setiap 2-3 hari

sekali (Reynoldson et.al., 1996). Diberikan antiinflamasi dan analgesic miaslnya :

Novaldon® (Bahan aktif Methampyrone 250 mg, Pyromidone 50 mg dan Lidocaine

15 mg ). Dosis Methampyrone /Pyromidone/Lidocaine yang digunakan adalah 15-50

mg/kg IM (EMEA, 2003). Pilihan antiboitika, antiinflamasi dan analgesik dapat

disesuaikan dengan ketersedian obat.

Page 19: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

1

3

2

4

5 6

Page 20: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

Gambar 1. Proses Operasi Hernia Umbilicalis pada Babi

Keterangan : Hernia umbilicalis kurang lebih sebesar bola pingpong di daerah

abdomen(1), dilakukan penyayatan di permukaan hernia secara horizontal (2),

membuka hernia dan preparasi cincin dan isi hernia (3), penutupan besar cincin

hernia dan debridement (4), penjahitan cincin hernia yang telah didebridement

dengan benang vycril 3.0 (5), penjahitan subkutikuler dengan benang chromic catgut

3.0 (6), pemotongan kuliat yang berlebih pada daerah hernia (7). Jahitan kulit dengan

subkutikuler dengan benang chromic catgut 3.0 (8)

7 8

Page 21: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

BAB IV

PEMBAHASAN

Operasi kasus hernia umbilicalis pada babi dimulai dari persiapan operasi,

operasi dan pasca operai. Persiapan operasi meliputi persiapan alat, bahan, ruangan,

hewan, site operasi dan operator. Persiapan hewan meliputi pemeriksaan status

present yaitu denyut jantung, pulsus respirasi CRT, suhu dan pemeriksaan fisik.

Persiapan obat premedikasi dan anastesi merupakan hal yang sangat penting,

dilakukan penghitungan dosis anastesi dengan benar dan tepat.

Anastesi yang digunakan dalam operasi kasus ini adalah kombinasi

premidikasi xylazine dan anastesi ketamine. Dosis ketamine untuk babi adalah 20

mg/kg IM dan Hylazine 2-3 mg/kg IM, atau dapat dikombinasikan dengan dosis

ketamine 10-15 mg/kg ditambah xylazine 0,5-1 mg/kg IM (Reynoldson et.al., 1996).

Menit ke-30 hewan mulai mengalami penurunan denyut jantung dan repirasi.

Hal ini terjadi akibat penambahan anastesi pada menit ke-20. Untuk frekwensi nafas,

pulsus, suhu dan CTR selama operasi berjalan terpantau berfluktuasi tiap 10 menit,

namun terhitung dari awal hingga akhir operasi masih terpantau normal. Dalam

proses operasi kadang-kadang terjadi kendala seperti hewan tidak teranastesi dengan

baik sehingga hewan masih merasa sakit dan tidak terjadi relaksasi otot yang baik

meski anastesi yang digunakan telah sesuai perhitungan.

Pasca operasi hewan diberikan antibiotika amoxicillin inj, antiinflamasi dan

analgesic (Novaldon® inj). Pemberian antibiotika inj. Dilakukan untuk mencegah

infeksi pada luka bekas jahitan. Pemberian antiinflamasi bertujuan untuk mengurangi

tanda panca radang yang berlebihan yaitu rubor, kalor tumor, dolor dan functiolesa.

Analgesic berguna untuk mengurangi rasa sakit pada luka pasca operasi. Dipyrone

merupakan non-steroid anti-inflamatory drug (NSAID) biasanya digunakan untuk

hewan besar (kuda, sapid an babi) selain memiliki efek sebagai NSAID dipyrone juga

memiliki efek analgesic dan antipiretik. Pada saat pemberian anastesi jika diberikan

Page 22: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

dipyrone tidak menimbulkan efek pada sistem kardiovaskuler dan respirasi. (EMEA,

2003)

Pada proses peradangan terjadi perubahan jaringan berupa hyperemi akibat

kapiler di daerah luka mengalami dilatasi sehingga meningkatkan aliran darah,

stagnasi pada daerah radang akibat aliran darah mengalir lebih lambat sehingga lebih

berwarna merah dan eksudasi karena peningkatan permiabilitas pembuluh darah yang

mengakibatkan eksudat keluar dari dinding pembuluh darah ke jaringan (Sudisma

et.al., 2006). Kesembuhan luka operasi relatif cepat, pada hari ke-1 hingga ke-2 luka

masih basah ini mengindikasikan masih adanya eksudat di sekitar luka. Hari ke-4

luka mulai mengering namun masih kemerahan akibat proses dilatasi dan stagnansi

pembuluh darah kapiler disekitar luka. Fibrinasi akan mengindikasikan peradangan

akan segera hilang. Luka telah kering dan menutup baik pada hari ke7.

Kesembuhan luka juga dipengaruhi oleh jenis jahitan dan benang yang

dipakai. Menurut Rahmat et.al (2001) pada kasus hernia umbilicalis pada sapi jahita

myomatras dengan benang prolene® memberikan tingkat kesembuhan 100%, cat gut

91,66%, dan silk 83,33%. Dengan jahitan horizontal matras dengan benang prolene®

memberikan kesembuhan 91,66%, cat gut 50%, disamping itu faktor dosis dan pilihat

antibiotika juga memiliki peranan dalam mencegah infeksi dalam proses kesembuhan

luka.

Page 23: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Penanganan kaus hernia umbilicalis pada babi dilakukan dengan teknik

hernioplasty yaitu dengan memotong kantong hernia, mengembalikan isi

hernia, debridement dan menutup cincin hernia

2. Prognosis dari kasus hernia umbilicalis pada babi adalah fausta

5.2 Saran

Penggunaan anastesi kombinasi xylazine dan ketamine pada bedah kasus ini

kurang baik digunakan untuk babi karena tidak memberikan anstesi yang

sempurna, sehingga meningkatlkan penggunaan obat. Sehingga perlu dilakukan

pemilihan anastesi dan kombinasi lain untuk menanggulangi hal tersebut.

Page 24: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

DAFTAR PUSTAKA

Cardinal, D dan Alsop J. 2007 Umbilical Hernias in Swine: Non-surgical Repair

Techniques. Animal Health News 15(3):7-8

EMEA (The European Agency for the Evaluation of Medical Products). 2003.

Metanizole. www.emea.eu.int diakses November 2015

Fubini, S dan Ducharme N. 2004. Farm Animal Surgery. Elseiver. USA

Greiner, L.L. 2012. Understanding Umbilical Hernies (Pigs with bacteria in the nevel

stump were more likely to have poor navel scores and arthritis at weaning).

http://nationalhogfarmer.com/health/understanding-umbilical-hernies

diakses November 2015

Hall, L.W., Clarke K.W. dan Trim C.M. 2011. Veterinary Anaesthesia, 10th

edn.

Philadelphia, W. B. Saunders

Lee, J. Y. dan Kim M. C. 2011. Anesthesia of Growing Pigs with Tiletamine-

Zolazepam and Reversal with Flumazenil. J. Vet. Med. Sci 74(3):335-339

Lawlis, P. dan Draper M. 2013. Guidance on Pigs with Hernia. Queen’s Printer for

Ontario. Canada

Mc Dermin, D. 2013. Umbilical Hernia: Hog-Update. BSC Animal Nutrition Inc

25(1)

Monsang, S.W., Saumen K.P., Kumar M. dan Roy J. 2014 Surgical Management of

concurrent Umbilical Hernia and Intestinal Fecolith in a white Yorkshire

Piglet: Cas Report. Research Jurnal for Veterinary Practitioners 2(4):67-69

Ollivier, L. dan Sellier P. 1982. Pig Genetics: A Review. Ann Genet Sel Anim

14(4):481-544

Plump, D. C. 2008. Plump’s Veterinary Drug Handbook 6th

Edition. Blackwell

Publishing. Lowa

Pollicino, P., Gandini M., Perona G., Mattoni M. dan Farca A. M. 2006 Case Report :

Use of Elastrator® rings to repair umbilical hernias in young swine. J Swine

Health Prod. 15(2):92-95

Page 25: Karya Tulis Drh. Made Suma Anthara, DKKSecure Site repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/a78f... · KARYA TULIS HERNIA UMBILICALIS PADA ANAK BABI LANDRACE Oleh

Rahman, M.M., Biswas D. dan Hossain M. A. 2001. Occurance of Umbilical Hernia

and Comprative Effivavy of Different Suture Matrials and Techniques of its

Correction in Calves. Pakistan Journal of Biological Science 4(8):1026-1028

Reynoldson, J. A., Hilbert B. J., dan Cooper S. E. 1996. Veterinary Drug Dose

Handbook.3rd

Edition. Perth WA. Australia

.

Sardjana, I. K. W. dan Kusumawati D. 2004. Anestesi Veteriner Jilid I. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta

Sardjana, I. K. W. dan Kusumawati D. 2011. Buku Ajar Bedah Veteriner. Gadjah

Mada University Press. Yogyakarta

Sudisma, I G. N., Putra Pemayun, I G. A. G., Jaya Wardhita, A. A. G. dan Gorda I W.

2006. Buku Ajar Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Palawa Sari.

Denpasar