KARSINOMA NASOFARING.ppt

18
THT RSPAD GATOT SOEBROTO dr. SUSILANINGRUM SpTHT

Transcript of KARSINOMA NASOFARING.ppt

Page 1: KARSINOMA NASOFARING.ppt

THT RSPAD GATOT SOEBROTOdr. SUSILANINGRUM SpTHT

Page 2: KARSINOMA NASOFARING.ppt

neoplasma malignant

epitel squamosa pada daerah nasofaring

fossa rossenmuller atap nasofaring

Page 3: KARSINOMA NASOFARING.ppt

RAS MONGOLOID ( CINA SELATAN, HONGKONG, THAILAND, MALAYSIA, SINGAPURA, INDONESIA

Yunani, Afrika bagian utara seperti Aljazair dan Tunisia, pada orang Eskimo di Alaska dan Tanah Hijau.

TUMOR GANAS KE 4 DAN NO.1 THT

Page 4: KARSINOMA NASOFARING.ppt

ETIOLOGImakanan yang diawetkan

virus Epstein Barr

mengaktifkan

1

Nitrosamin(Zat karsinogenik)Zat karsinogenik lain benzophyrene,

gas kimia

asap pabrik

asap obat nyamuk

asap rokok

Page 5: KARSINOMA NASOFARING.ppt

2. Ras dan keturunan

3. Faktor genetik

4. Faktor lingkungan

5. Faktor jenis kelamin

6. kebiasaan hidup dan sosial-ekonomi

Page 6: KARSINOMA NASOFARING.ppt

Patogenesis Etiologi yang belum pasti menentukan perjalanan penyakit dari KNF

sulit

Virus Epstein Barr(EBV) faktor utama KNF

limfosit B

Page 7: KARSINOMA NASOFARING.ppt

Gejala Klinis1. Gejala nasofaring

epitaksis ringan

pilek

sumbatan hidung

2. Gejala telingatinnitus

rasa tidak nyaman

nyeri di telinga robekan gendang telinga tanpa sebab

Page 8: KARSINOMA NASOFARING.ppt

3. Gejala mata dan saraf

4. Gejala atau metastasis di leher

diplopia

parestesia daerah pipi

neuralgia trigeminal

paresis atau paralisis arkus faring

kelumpuhan otot bahu

sering tersedak

pilek dan keluar darah berulang (mimisan)

gangguan penciuman

benjolan pada leher

Page 9: KARSINOMA NASOFARING.ppt

DiagnosaRinoskopi posterior

Endoskopi peninggian asimetris

mukosa karsinoma nasofaring

Foto tengkorak anteroposterior

lateral

Waters

masa jaringan lunak di daerah nasofaring

Tomografi komputer (CT-SCAN)

Biopsi nasofaring

Page 10: KARSINOMA NASOFARING.ppt

Pemeriksaan serologis Antibodi IgG dan IgA terhadap viral capsid antigen (VCA)

IgA anti early antigen (EA),

Antibodi dependent cellular citotoxic (ADDC)

Untuk mendeteksi terjadinya metastasis dapat dilakukan pemeriksaan darah tepi, fungsi hati, fungsi ginjal dan lain-lain

Page 11: KARSINOMA NASOFARING.ppt
Page 12: KARSINOMA NASOFARING.ppt

HistopatologiKarsinoma sel squamosa dengan lapisan tanduk (keratin) 7,65%

Karsinoma sel squamosa tanpa keratin 2,94%.

Karsinoma tanpa diferensiasi 89,41%

WHO (1978) membagi karsinoma nasofaring kedalam tiga jenis

Klasifikasi baru yang merupakan modifikasi klasifikasi WHO (WORKING FORMULA)

Karsinoma sel skuamosa (derajat keganasan tinggi)

Karsinoma tipe A (derajat keganasan menengah)

Karsinoma tipe B, karsinoma tanpa ciri karsinoma sel skuamosaAnaplasia/pleomorfi nyata

Anaplasia/pleomorfi ringan

Page 13: KARSINOMA NASOFARING.ppt

StadiumBerdasarkan sistem TNIM menurut UICC (1992), yaitu

STADIUM 0 Tis N0 M0 STADIUM I T1 N0 M0 STADIUM II T2 N0 M0 STADIUM III T3 N0 M0

T1-3 N1 M0STADIUM IV T4 N0-1 M0

T1-4 N2-3 M0T1-4 N0-3 M1

Page 14: KARSINOMA NASOFARING.ppt

Prognosisangka bertahan hidup selama lima tahun

76,9% untuk stadium I

56% untuk stadium II

38,4% untuk stadium III

16,4% untuk stadium IV

Page 15: KARSINOMA NASOFARING.ppt

Penatalaksanaan1. RADIOTERAPI

2. KHEMOTERAPI

3. PEMBEDAHAN

Page 16: KARSINOMA NASOFARING.ppt

cara meningkatkan kontrol tumor pada KNF

Teknik pemberian radioterapi yang dipercepat (accelerated fractionation radiotherapy),

Meningkatkan dosis radiasi secara lokal dengan stereotactic radiotherapy/surgery atau brakhiterapi intrakaviter (high dose rate afterloading technique dengan menggunakan cuff endotracheal tubes)

Radioterapi dengan menggunakan teknik 3 dimensional radiotherapy (3 DRT) atau intensity modulated radiation therapy/IMRT (teknik mutakhir) dan kombinasi radioterapi dengan kemoterapi.

Page 17: KARSINOMA NASOFARING.ppt

cara pemberian kemo-radioterapi untuk mengobati KNF

Kemo-radioterapi konkuren (konkomitan)

Radioterapi yang kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi adjuvan

Page 18: KARSINOMA NASOFARING.ppt

PencegahanMengubah kebiasaan hidup

Penyuluhan mengenai lingkungan hidup

Melakukan tes serologik IgA-anti VCA dan IgA anti EA secara massal