KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis...

65
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH : MUH AZIZUL HAKIM P00320014079 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2017

Transcript of KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis...

Page 1: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

i

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA

KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan

OLEH :

MUH AZIZUL HAKIM

P00320014079

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2017

Page 2: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

ii

Page 3: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

iii

Page 4: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

iv

RIWAYAT HIDUP

A. Indenditas

a. Nama : Muhammad azizul haim

b. Tempat/Tanggal Lahir : Kendari 1 Agustus 1993

c. Jenis Kelamin : Laki laki

d. Agama : Islam

e. Alamat : Jl. Tunggala II

B. Pendidikan

a. SD Negeri 4 Baruga Tamat Tahun 2005

b. SMP Negeri 4 Kendari Tamat Tahun 2008

c. SMA Idhata Kendari Tamat Tahun 2011

d. Poltekes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sampai sekarang.

Page 5: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

v

MOTTO

Ilmu adalah senjata yang paling hebat yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia.

Hiduplah seakan kau akan mati besok

Dan belajarlah seakan kau akan hidup selamanya.

Orang yang sukses tidak akan mengeluh bagaimana jika ia gagal, melainkan berusaha bagaimana

untuk berhasil

Ku persembahkan karya ini untuk kedua Orang tua

,Saudara,Bangsa dan Almamaterku

sebagai tanda terimakasihku.

Page 6: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

vi

ABSTRAK

MUH. AZIZUL HAKIM (P0032006088).”Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru di

Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017 Yang di bimbing oleh

Dali,SKM,M.Kes dan Abdul Syukur Bau,S.Kep.Ners (6 Bab + 41 Halaman + 4 Tabel + 5

lampiran). Menurut WHO pada tahun 2014, 9,6 juta jiwa terjangkit penyakit

Tuberkulosis dan 1,5 juta diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Hampir 95 %

kasus kematian akibat Tuberkulosis (TB) berada di negara berpendapatan menengah ke

bawah. Tuberkulosis bukan hanya banyak ditemukan pada dewasa, namun juga pada

anak-anak., sekitar 1 juta anak-anak terkena penyakit Tuberkulosis dan 140.000

diantaranya meninggal akibatnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor intrinsik

yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.pada bulan Juli tahun 2017

tercatat sebanyak 30 penderita tuberkulosis. Kejadian yang mempengaruhi tuberkulosis

Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian

yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif . Populasi penelitian adalah

seluruh pasien penderita TB paru positif dewasa di Puskesmas Poasia Kota Kendari pada

bulan Agustus sebanyak 30 orang. Dari penelitian yang penulis lakukan didapatkan

karakteristik penderita tuberkulosis berdasarkan umur di Puskesmas Poasia Kota Kendari

tahun 2017 yang tertinggi berada pada kelompok umur <50 tahun sebanyak 22 orang

(73,33%) dan yang paling terendah berada pada kelompok umur ≥50 tahun sebanyak 8

orang (26,67%). Karakteristik penderita Tuberkulosis paru berdasarkan jenis kelamin

yang te2rtinggi berjenis kelamin laki laki sebanyak 19 orang (63,33%) dan yang terendah

berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (36,67%).Karakteristik penderita

Tuberkulosis paru berdasarkan pendidikan yang tertinggi berpendidikan rendah

sebanyak 17 orang (56,67%). Dan yang terendah berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang

(10%). Tuberkulosis paru berdasarkan pekerjaan yang tertinggi berpekerjaan swasta

sebanyak 15 orang (50%) dan yang terendah bekerja sebagai PNS sebanyak 2 orang

(6,67%). Disarankan bagi Puskesmas Poasia lebih aktif dalam memberikan pelayanan

kepada penderita tuberkulosis melalui beberapa penyuluhan tentang tuberkulosis paru

Kata Kunci : Karakteristik penderita TB paru meliputi umur, jenis kelamin,

pendidikan, dan pekerjaan

Daftar Pustaka : 13 (2002-2014)

Page 7: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkah

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan judul

“Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota

Kendari” Penulis sadar dan mengakui sepenuhnya bahwa karya ini masih banyak

terdapat kekeliruan, kesalahan dan kekurangan walaupun penulis telah berupaya

semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan

yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ini. Penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada Ibu

Dali,SKM,M.Kes selaku pembimbing I dan Bapak Abdul Syukur Bau,S.Kep.Ners selaku

pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dengan penuh kesabaran

dan tanggung jawab guna memberikan bimbingan serta petunjuk kepada penulis dalam

proses penyusunan karya tulis ilmiah ini hingga dapat terselesaikan.

Begitu pula dengan berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesaian

karya tulis ilmiah ini baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis

mengucapkan terimah kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Petrus,SKM,M.Kes selaku Direktur Poltekes Depkes Kendari.

2. Bapak Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini.

3. Kepala Puskesmas Poasia Kota Kendari yang telah memberikan izin dalam

pelaksanaan penelitian karya tulis ini.

Page 8: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

viii

4. Bapak Muslmin L,A.Kep,S.pd,M.Si Selaku ketua jurusan keperawatan Poltekes

Kendari.

5. Ibu Anita Rosanty SST,M.Kes selaku penguji I, Ibu Hj. Sitti

Nurhayani.S.Kep,NS.M.Kep selaku penguji II, dan Ibu Dian Yuniar, SKM,M.Kep

selaku penguji III, saya ucapkan terima kasih atas saran dan kritikannya selama

menguji Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Poltekes Kendari Khususnya Jurusan Keperawatan

yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dan pelayanan kepada

penulis selama mengikuti proses pendidikan hingga penyusunan karya tulis ilmiah

ini.

7. Ayahanda Hasanuddin S.Pd dan Ibunda Nurjannah yang saya sayangi dan saudara-

saudaraku serta seluruh keluarga yang telah memberikan bantuan baik materi

maupun moril selama penulis mengikuti pendidikan di Poltekes Kendari.

8. Rekan – rekan mahasiswa Poltekes Kendari angkatan 2014 khususnya

Nervuscran14l yang telah sama – sama berjuang selama ± 3 tahun dalam suka

maupun duka untuk mencapai cita – cita sebagai perawat professional.

Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya

bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya di Poltekes Kendari

Khususnya Jurusan Keperawatan serta mendapat ridho dari Allah SWT, Amien.

Kendari, Agustus 2017

Peneliti

Page 9: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... iii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Umum Tentang Tuberkulosis ............................................................ 6

B. Tinjuan Umum Tentang Karakteristik ......................................................... 18

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran............................................................................................ 23

B. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................. 24

C. Variabel Penelitian........................................................................................ 24

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif................................................... 25

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 27

C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 27

D. Insrumen Penelitian ..................................................................................... 28

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................... 28

F. Pengolahan Data ........................................................................................... 29

G. Analisa Data.................................................................................................. 29

H. Penyajian Data .............................................................................................. 29

Page 10: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

x

I. Etika Penelitian ............................................................................................. 29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 31

B. Pembahasan .................................................................................................. 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................... 40

B. Saran ............................................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

5.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Poasia Tahun 2017

.......................................................……....................................... 34

5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di

Puskesmas Poasia Tahun 2017 ............…........………………............... 34

5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin di Puskesmas Poasia Tahun 2017 ............…........................... 35

5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

di Puskesmas Poasia Tahun 2017 ............…......................................... 35

5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Pekerjaan di Puskesmas Poasia Tahun 2017 ............…......................... 35

Page 12: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Master Tabel Penelitian

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari Poltekes Kemenkes Kendari

Lampiran 3 : Surat Izin Pengambilan Data Awal Penelitian

Lampiran 4 : Surat Izin Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara

Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Puskesmas

Poasia Kota Kendari

Lampiran 6 : Surat Keterangan Bebas Pustaka

Page 13: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru paru

secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosi

jaringan sehingga menyebabkan infeksi ke seluruh tubuh. Penyakit ini bersifat

menahun yang dapat menular dari penderita kepada orang lain. Diperkirakan

seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4

bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah

tangganya sekitar 20-30. TB juga memberikan dampak buruk yang

mengakibatkan menurunya sumber daya manusia. (Depkes RI, 2011).

Tuberkulosis menyerang paru, namun juga dapat menyerang bagian

lainya. Sumber penularan adalah pasien tuberkulosis BTA (basil tahan asam)

positif, pada waktu batuk dan bersin,pasien menyebarkan kuman keudara dalam

bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan

dahak, Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada

dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikkan, sementara

sinar mata hari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama

beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab (DepKes,2008).

Menurut WHO pada tahun 2014, 9,6 juta jiwa terjangkit penyakit

Tuberkulosis dan 1,5 juta diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Hampir

95 % kasus kematian akibat Tuberkulosis (TB) berada di negara berpendapatan

menengah ke bawah. Tuberkulosis bukan hanya banyak ditemukan pada dewasa,

Page 14: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

2

namun juga pada anak-anak., sekitar 1 juta anak-anak terkena penyakit

Tuberkulosis dan 140.000 diantaranya meninggal akibatnya.

Indonesia Pada tahun 2013 angka insiden Tuberkulosis sebesar 183 per

100.000 penduduk dengan angka kematian TB sebesar 25 per 100.000 penduduk.

Pada tahun 2014 angka insiden meningkat menjadi 399 per 100.000 penduduk

dengan angka kematian yang juga meningkat menjadi 41 per 100.000 penduduk.

(Depkes RI,2014).

.Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

1995,menunjukan bahwa penyakit tuberculosis merupakan penyebab kematian

nomor 3 setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan dan

penyebab kematian nomor satu dari golongan penyakit infeksi. penyakit

tuberkulosis ini menyerang besar kelompok usia kerja produktif, kelompok

ekonomi lemah,dan berpendidikan rendah (Depkes RI,2002).

Tuberkulosis dihubungkan secara klasik dengan kondisi kehidupan yang

buruk seperti kepadatan, urbanisasi, ketiadaan tempat tinggal, pengguna obat

obatan terlarang dan minuman keras, tingkat sosial ekonomi rendah, pendapatan

perbulan yang rendah, pengangguran, tingkat pendidikan yang rendah, akses

kesehatan yang buruk, nutrisi yang jelek dan status imun yang lemah (seperti pada

kasus infeksi HIV).

Faktor yang mempengaruhi kejadian Tuberkulosis Paru meliputi adanya sumber

penularan penyakit yaitu kuman Mycobacterium Tuberculosis, faktor karakteristik

lingkungan (kondisi geografi, demografi dan iklim), faktor kependudukan (sosial

ekonomi, umur, jenis kelamin dan status gizi) serta pelayanan kesehatan baik dari

segi fasilitas ataupun dari segi tenaga kesehatannya (A, 2008).

Page 15: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

3

Angka kejadian tuberkulosis dapat diturunkan dengan upaya pencegahan

penularan penyakit tuberkulosis. Upaya pencegahan penularan kuman

tuberkulosis yang dimaksud adalah hal hal yang dapat dilakukan untuk mencegah

terjadinya penyakit tuberkulosis atau untuk mengatasi penyakit tuberkulosis

adalah apabila batuk harus menutut mulut agar keluarga dan orang lain tidak

tertular, jangan membuang ludah disembarang tempat,gunakan kaleng yang

tertutup dan berisi air sabun atau Lysol,untuk menampung dahak, atau ditimbun

kedalam tanah ditempat yang jauh dari keramaian (Anonim,2010)

Di Sulawesi Tenggara jumlah penderita Tuberkulosis paru,pada tahun

2015 berjumlah 3268 kasus, Di Kota Kendari 2016 ditemukan 549 kasus (Susanto

2014 ) sedangkan jumlah penderita tuberkulosis paru BTA positif yang tercatat di

Puskesmas Poasia pada tahun 2015 sebanyak 61 orang dan pada tahun 2016

sebanyak 49 orang dan pada tahun 2017,periode Januari – april sebanyak 13

dimana secara kumulatif hingga bulan april 2017 jumlah penderita yang masih

melakukan pengobatan sebanyak 33 orang dan yang telah selesai melakukan

pengobatan sebanyak 24 orang serta penderita yang drop out sebanyak 6 orang..

Berdasarkan hal hal diatas,maka penulis akan menelah lebih lanjut melalui

penelitian yang berjudul “karakteristik penderita tuberkulosis paru diwilayah kerja

puskesmas poasia kota kendari“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah Bagaimanakah karakteristik penderita tuberkulosis paru

diwilayah kerja puskesmas poasia kota kendari.

Page 16: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita tuberkulosis paru di Wilayah Kerja

Puskesmas Poasia Kota Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Mengindentifikasi karakteristik penderita tuberkulosis Paru berdasarkan

umur di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tahun

2013

b. Mengindentifikasi karakteristik penderita tuberkulosis Paru berdasarkan

jenis kelamin di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara tahun 2013

c. Mengindentifikasi karakteristik penderita tuberkulosis Paru berdasarkan

pendidikan di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2013

d. Mengindentifikasi karakteristik penderita tuberkulosis Paru berdasarkan

pekerjaan di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

tahun 2013

D. Manfaat penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan bagi

kepala Puskesmas Poasia maupun rujukan dalam mengupayakan pencegahan

dan penanggulangan penyakit Tuberkulosis paru di Sulawesi Tenggara.

2. Sebagai bahan masukan bagi petugas Puskesmas Poasia untuk mengenal

karakteristik penderita tuberkulosis paru sehingga diharapkan agar petugas

Page 17: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

5

puskesmas Poasia dapat memberikan promosi kesehatan pada pasien dan

keluarga pasien tentang penyakit Tuberkulosis.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu prngrtahuan dan

juga diharapkan dapat memberikan masukan dalam sistem pendidikan,

terutama untuk materi perkuliahan.

4. Merupakan sumber informasi bagi peneliti lain tentang karakteristik penderita

tuberkulosis paru diwilayah kerja puskesmas poasia kota kendari dan juga

dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.

5. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pengembangan khususnya

dibidang penelitian, Sebagai bahan perbandingan dan acuan dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya.

Page 18: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tuberkulosis paru

1. Definisi Penyakit Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru

paru, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini juga dapat

menyebar ke seluruh tubuh yang lain seperti meningen,ginjal,tulang,dan nodus

linfe (irman somantri,2009).

TB paru adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru paru secara

khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosi jaringan.

Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang

lain (Santa Manurung 2009).

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh

kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB

menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Depkes RI).

2. Klasifikasi Penyakit Tuberkulosis

a. Tuberkulosis paru

Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak tuberkulosis paru dibagi dalam :

1) Tuberkulosis paru dengan basil tahan asam (BTA) positif jika :

a) Sekurang kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak sewaktu pagi sewaktu

hasilnya Basil Tahan Asam (BTA) Positif.

Page 19: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

7

b) 1 spesimen dahak Sewaktu Pagi Sewaktu haislnya basil tahan asam

(BTA) positif dan foto rontgen dada menunjukan gambaran

Tuberkulosis aktif.

2) Tuberkulosis paru denganBasil Tahan Asam (BTA) negatif pemeriksaan

3 spesimen dahak Sewaktu Pagi Sewaktu hasilnya Basil Tahan Asam

(BTA) negatif dan foto rontgen dada menunjukan gambaran

tuberkulosis aktif

Diagnosis Tuberkulosis ditegakan dengan pemeriksaan 3 spesimen dahak

Sewaktu Pagi Sewaktu dimana : S (sewaktu) Adalah dahak dikumpulkan pada

saat suspek tuberkulosis datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, suspek

membawa suatu pot dahak untuk pengumpulan dahak hari kedua. P (pagi) Adalah

dahak dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur.

Pot dibawah dab diserahkan sendiri kepada petugas di Unit Pengelola Kegiatan. S

(sewaktu) Adalah dahak dikumpulkan di Unit Pengelola Kegiatan pada hari kedua

saat menyerahkan dahak pagi.

Untuk menghindari resiko penularan, pengambilan dahak dilakukan di

tempat terbuka dan jauh dari orang lain misalnya dibelakang puskesmas jika

keadaan tidak memungkinkan gunakanlah kamar yang terpisah yang mempunyai

ventilasi yang cukup (DepKes RI,2002)

b. Tuberkulosis Ekstra Paru

1) Tuberkulosis ekstra paru ringan

Misalnya : Tuberkulosis kelenjar limfe, pleuritas, eksudativa, unilateral,

tulang (kecuali tulang belakang ), sendi dan kelenjar adrenal.

Page 20: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

8

2) Tuberkulosis ekstra paru berat

Misalnya : Meningitis, millier, peritonitis, pleuritas, eksudativs dupleks,

tuberkulosis tulang belakang, tuberkulosis usus, tuberkulosis saluran

kencing dan alat kelamin. (DepKes RI, 2002)

3. Etiologi

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru

paru,disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.bakteri atau kuman

ini berbentuk batang,dengan ukuran panjang 1-4 ʯm dan tebal 0,3-0,6 ʯm.

sebagian besar kuman berupa lemak/lipid, sehingga kuman tahan terhadap

asam dan lebih tahan terhadap kimia atau fisik. Sifat lain dari kuman ini adalah

aerob yang menyukai tempat yang banyak oksigen, dan daerah yang memiliki

kandungan oksigen tinggi yaitu apikal/apeks paru. Daerah ini menjadi

predileksi pada penyakit tuberculosis. (Somantri, 2009 : 67).

Tuberkulosis pada manusia ditemukan dalam dua bentuk yaitu:

a. Tuberkulosis primer,

Tuberkulosis Primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali

dengan kuman Tuberkulosis. Droplet nuclei yang terhirup sangat kecil

ukurannya,sehingga dapat melewati sistem pertahanan muskuler bronkus,

dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap di sana.

Infeksi dimulai saat kuman Tuberkulosis berhasil berkembang biak dengan

cara pembelahan diri di paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam

paru. Saluran limfe

Page 21: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

9

b. Tuberculosis sekunder

Kuman pada tuberkulosis primer akan aktif setelah bertahun tahun

kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberculosis dewasa dan

disebabkan oleh beberapa aspek yaitu :

1) Penurunan imunitas

Seseorang yang terinfeksi tuberkulosis tidak merasakan sakit dan

gejala, orang tersebut memang terinfeksi tapi bukan merupakan

penyakit tuberkulosis yang aktif. TB aktif dapat berkembang saat

bakteri tuberkulosis dapat mengatasi system imunitas dan mulai

berinteraksi. Hal tersebut dapat terjadi segera setelah infeksi atau saat

sistem imun menurun sehingga terjadi pelepasan bakteri dan

berkembang menjadi penyakit aktif dalam bentuk TB paru.

2) Malnutrisi

Kondisi sosial ekonomi bekenaan erat bersama pendidikan, kondisi,

gizi dan akses pada layanan kesehatan. Penurunan pendapatan akan

menyebabkan kurangnya memenuhi mengkonsumsi makanan maka

akan berpengaruh kepada status gizi sehingga akan menyebabkan daya

tahan tubuh menurun yang mengakibatkan seseorang mudah terkena

infeksi TB paru. (DepKes RI,2008).

4. Patofisiologi

Seseorang yang dicurigai menghirup basil Mycobacterium tuberculosis

akan menjadi terinfeksi. Bakteri menyebar melalui jalan nafas ke alveoli, di

mana pada daerah tersebut bakteri bertumpuk dengan berkembang biak.

Penyebaran basil ini bisa juga melalui system limfe dan aliran darah melalui

Page 22: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

10

jaringan tubuh lain (ginjal,tulang,korteks selebri) dan area lain dari paru paru

(lobus atas).

Sistem kekebalan tubuh merespon dengan melakukan reaksi inflamasi.

Neutrofil dan makrofag memfagositosis (menelan) bakteri. Linfosit yang

spesifik terhadap tuberculosis menghancurkan basil dan jaringan normal.

Reaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya eksudat dalam alveoli dan

terjadilah bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2 – 10

minggu setelah terpapar.

Massa jaringan baru disebut granuloma, yang berisi gumpalan basil yang

hidup dan yang sudah mati, dikelilingi oleh makrofag yang membentuk

dinding. Granuloma berubah bentuk menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian

tengah dari massa tersebut disebut Ghon Tubercle. Materi ysng terdiri dari

makrofag dan bakteri menjadi nekrotik. Ssetelah itu akan terbentuk klasifikasi

yang membentuk jaringan kolagen yang membuat bakteri menjadi non aktif.

Penyakit akan berkembang menjadi aktif setelah infeksi awal, karena

respons system imun yang tidak adekuat. Penyakit aktif dapat juga timbul

akibat infeksi ulang atau aktifnya kembali bakteri yang tidak aktif. Tubercle

yang ulserasi mengalami proses penyembuhan membentuk jaringan parut. Paru

paru yang terinfeksi kemudian meradang, akibat bronkopneumonia,

pembentukan tuberkel, dan seterusnya. Pneumonia seluler ini dapat sembuh

dengan sendirinya. Proses ini berjalan terus dan basil terus difagosit atau

berkembang biak di dalam sel.

Basil juga menyebar melalui kelenjar getah bening. Makrofag yang

mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk

Page 23: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

11

sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit. Daerah yang mengalami

nekrosis serta jaringan granulasi yang dikelilingi sel epiteloid dan fibroblast

akan menimbulkan respons berbeda dan akhirnya membentuk suatu kapsul

yang dikelilingi oleh tuberkel (Somantri,2009 : 67).

5. Tanda dan Gejala

Pada stadium awal penyakit TB paru tidak menunjukan tanda dan gejala

yang spesifik. Namun seiring dengan perjalanan penyakit akan menambah

jaringan parunya mengalami kerusakan, sehingga dapat meningkatkan produksi

sputum yang ditunjukan dengan seringnya klien batuk sebagai bentuk

kompensasi pengeluaran dahak. Selain itu, klien dapat merasa letih, lemah,

berkeringat pada malam hari dan mengalami penurunan berat badan secara

drastis. Secara rinci tanda dan gejala TB paru ini dapat dibagi atas 2 golongan

yaitu gejala sistemik dan gejala respiratorik.

a. Gejala Sistemik

Gejala sistemik yang erjadi pada penderita tuberkulosis paru erdiri dari :

1) Demam.

Demam merupakan gejala pertama dari tuberculosis paru, biasanya timbul

pada sore dan malam hari disertai dengan keringat mirip demam influenza

yang segera mereda. Tergantung daya tahan tubuh dan virulensi kuman,

serangan demam yang berikut dapat terjadi setelah 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan.

Demam seperti influenza ini hilang timbul dan semakin lama semakin

meningkat. Demam dapat mencapai suhu tinggi yaitu 40° - 41°C.

Page 24: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

12

2. Malaise

Karena tuberculosis bersifat radang menahun, maka daapt terjadi rasa tidak

enak badan, pegal pegal, nafsu makan berkurang, badan makin kurus, sakit

kepala, mudah lelah dan pada wanita kadang kadang dapat menganggu

siklus haid.

b.Gejala Respiratorik

1. Batuk

Batuk baru timbul apabila proses penyakit telah melibatkan bronkhus.

Batuk terjadi karena iritas bronkhus, selanjutnya akibat adanya peradangan

pada bronkhus, batuk akan menjadi produktif. Batuk produktif ini berguna

untuk membuang produk produk eksresi peradangan. Dahak dapat bersifat

mukoid atau purulen.

2. Batuk Darah

Batuk darah terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Berat dan ringanya

pembuluh darah yang timbul, tergantung dari besar dan kecilnya pembuluh

darah yang pecah. Batuk darah tidak selalu timbul akibat pecahnya

pembuluh darah tapi dapat juga terjadi akibat ulserasi pada mukosa

bronkhus. Batuk darah inilah yang paling sering membawa penderita

berobat ke dokter.

3. Sesak Nafas

Gejala ini ditemukan pada penyakit yang lanjut dengan kerusakan paru

yang cukup luas. Keluhan sesak yang muncul merupakan proses penyakit

tuberkulosis yang meningkatkan produksi lendir dan dapat menyebabkan

penyempitan saluran nafas,serta merusak jaringan paru.

Page 25: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

13

4. Nyeri Dada

Nyeri dada dapat terjadi pada penderita TB. terutama apabila infeksi

mengenai pleura atau jaringan pembungkus paru, dan terjadi karena tarikan

saat batuk yang terus menerus terjadi. (Santa Manurung 2009).

6. Penularan Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit udara yang disebabkan oleh bakteri

mycobacterium tuberkulosis termaksuk penyakit menular bakteri yang

biasanya menyerang paru paru, tetapi dapat menyerang hamper semua bagian

tunuh. TB dapat menjadi aktif atau infeksi laten.

Tuberkulosis sendiri menyebar dan menular melalui udara ketika

seseorang yang menderita TBC aktif berbicara, meludah, batuk, atau bersin.

Tapi tidak semua orang yang menghirup udara yang tercemar oleh bakteri

tersebut akan sakit penyakit TB, hal ini tergantung pada tingkat daya tahan

tubuh seseorang.

Biasanya orang yang mudah tertular penyakit tuberkulosis adalah orang

orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mereka dengan

mudah terinfeksi kuman tuberkulosis.

Ketika seseorang yang mengidap TB aru aktif batuk, bersin, bicara atau

meludah mereka sedang menyemprotkan bakteri infeksius dengan diameter 0,5

hingga 5 ʯm. bersin dapat melepaskan partikel partikel kecil hinggs 40.000

partikel. Tiap paartikel bisa menularkan penyakit tuberkulosis karena dosis

infeksius ini sangat rendah.

Selain penyakit TB dapat menular ketika penderitanya aktif berbicara,

meludah, batuk, atau bersin penyakit tuberkulosis juda dapt menular melalui

Page 26: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

14

makan dengan peralatan makan yang sama, gosok gigi dengan sikat yang sama

dan berhubungan intim juga dapat menjadi jalan penularan virus TB. (Depkes

RI, 2008).

7. Pengobatan Tuberkulosis

Pengobatan tuberkolosis terutama berupa pemberian obat antimikroba

dalam jangka waktu lama. Obat-obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah

timbulnya penyakit klinis pada seseorang yang sudah terjangkit infeksi

(Depkes RI, 2008).

Penderita tuberkolosis dengan gejala klinis harus mendapat minimum dua

obat untuk mencegah timbulnya strain yang resisten terhadap obat. Baru-baru

ini CDC dan American Thoracic Society (ATS) mengeluarkan pernyataan

mengenai rekomendasi kemoterapi jangka pendek bagi penderita tuberkolosis

dengan riwayat tuberkolosis paru yang tidak diobati sebelumnya. Rekomendasi

lama pengobatan 6 atau 9 bulan berkaitan dengan rejimen yang terdiri dari INH

dan RIF (tanpa atau dengan obat-obat lainnya), dan hanya diberikan pada

pasien tuberkolosis paru tanpa komplikasi. (Depkes RI, 2008)

1. Jenis Dan Dosis Obat

a). Isoniasid (H)

Dikenal dengan INH, bersifat bakterisid, dapat membunuh 90% populasi

kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan.obat ini sangat efektif

terhadap kuman dalam keadaan metabolic aktif, yaitu kuman yang

sedang berkembang. Dosis harian yang dianjurkan 5 mg/Kg BB,

sedangkan untuk mengobatan intermiten 3 kali seminggu diberikan

dengan dosis 35 mg/Kg BB

Page 27: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

15

b). Streptomisis (S)

Bersifat bakterisid, dosis harian yang dianjurkan 15 mg/Kg BB

sedangkan untuk mengobatan intermiten 3 kali seminggu digunakan

dosis yang sama. Penderita berumur sampai 60 tahun dosisnya 0,75

gr/hari. Sedangkan untuk berumur 60 tahun atau lebih diberikan 0,50

gr/hari

c). Etambutol (E)

Bersifat bakteriostatik, dosis harian yang dianjurkan 12 mg/Kg BB

sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu digunakan dosis

30 mg/Kg BB

d). Rifamfisid (R)

Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman semi-dormant (pesister)

yang tidak dapat dibunuh oleh isoniazid. Dosis 10 mg/kg BB diberikan

sama untuk pengobatan harian maupun intermiten 3 kali seminggu.

e). Pirasinamid

Bersifat bakterisd, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel

dengan suasana asam. Dosis harian yang dianjurkan 25 mg/kg BB,

sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali diberikan dengan dosis

mg/kg BB. (Depkes RI, 2008)

Page 28: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

16

8. Pencegahan Penularan Infeksi Kuman Tuberkulosis

Pencegahan penularan penyakit tuberkulosis yang dilakukan baik bagi penderita

maupun masyarakat dalam Anonim (2010) adalah :

1. Bagi penderita

a) apabila batuk harus menutup mulut agar keluarga dan orang lain tidak

tertular.

b) tidak meludah disembarang tempat

c) gunakan kaleng yang tertutup dan berisi air sabun atau Lysol untuk

menampung dahak.

d) buang dahak ke lobang WC atau timbun kedalam tanah ditempat yang jauh

dari keramaian

2. Bagi masyarakat umum dan keluarga

a. Menghindari percikan ludah atau dahak melalui ventilasi yang efektif di

kendaraan umum, ruang di tempat umum (sekolah, tempat ibadah, ruang

kerja, dll).

b. Pencahayaan di dalam rumah, pencahayaan matahari langsung kedalam

rumah/ruang mematikan kuman TBC karena terkena sinar ultraviolet atau

sinar matahari.

c. Menghindari kepadatan hunian, karena kepadatan hunian bersama

penderita TBC aktif dalam rumah memungkinkan kontak efektif untuk

terjadinya infeksi paru pada penghuni rumah

d. Mencegah kepadatan penduduk/pemukiman untuk menjamin ventilasi

yang efektif

Page 29: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

17

e. Mencegah pencemaran udara yang bersumber dari dalam rumah seperti

pemakaian bahan bakar hayati tanpa ventilasi yang efektif, merokok, dll.

f. Menghindari adanya lantai tanah dalam rumah, karena lantai tanah mudah

dapat menambah kelembapan dan memungkinkan perkembangbiakan

parasite.

9. Tipe Penderita Tuberkulosis

Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada

beberapa tipe penderita yaitu :

a. Kasus Baru

Adalah penderita yang belum pernah diobati dengan Obat Anti Tuberkulosis

(OAT) atau sudah pernah meminum OAT kurang dari satu bulan.

b. Kambuh

Adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapatkan

pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi

berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.

c. Pindahan

Adalah penderita yang sedang mendapatkan pengobatan di suatu kabupaten

lain dan kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita tersebut harus

membawa surat rujukan atau pindah.

d. Setelah Lalai

Adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2

bulan atau lebih, kemudian datang kembali berobat dengan hasil pemeriksaan

dahak BTA positif

Page 30: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

18

e. Lain-lain

1) Gagal

a) Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif pada akhir bulan

ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan) atau lebih.

b) Adalah penderita BTA negatif rontgen positif menjadi BTA positif pada

akhir bulan ke-2 pengobatan.

2) Kasus Kronis

Adalah penderita dengan hasil pemeriksaan masih BTA positi setelah

selesai pengobatan ulang (DepKes RI, 2008).

B. Karakteristik Penderita TB paru

1. Pengertian Karakteristik

Karakteristik adalah ciri ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai

dengan perwatakan tertentu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:389).

Karakteristik mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

Karakteristik pasien adalah siapa yang mempunyai atau menghadapi masalah

kesehatan dan siapa yang mempunyai resiko terkena penyakit, bagaimana

dengan indentitas orangnya seperti umur,pendidikan,pekerjaan,jenis

kelamin,agama,status sosial dan lain-lain. (Chandra,1996).

a. Umur

Kategori Umur Menurut Depkes RI (2009):

Masa balita = 0 – 5 tahun,

Masa kanak-kanak = 5 – 11 tahun.

Masa remaja Awal = 12 – 1 6 tahun.

Masa remaja Akhir = 17 – 25 tahun.

Page 31: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

19

Masa dewasa Awal = 26- 35 tahun.

Masa dewasa Akhir = 36- 45 tahun.

Masa Lansia Awal = 46- 55 tahun.

Masa Lansia Akhir = 56 – 65 tahun.

Masa Manula = 65 – sampai atas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :

Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,

lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56

tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah

untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari. Pada usia 55 sampai 65

tahun merupakan kelompok umur yang mencapai tahap praenisium pada tahap ini

akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh/kesehatan dan berbagai

tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam

hidupnya.

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk,sifat,dan fungsi biologi laki laki dan

perempuan yang menentukan perbedaan peran mereka dalam menyelenggarakan

upaya meneruskan garis keturunan. (Wardono,2011)

Laki laki lebih banyak menderita tuberkulosis paru hal ini terjadi karena laki-laki

lebih banyak yang merokok daripada perempuan. Seperti yang diketahui bahwa merokok

merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menjadi penyebab seseorang terkena TB

Paru. Orang yang merokok paru-parunya mudah terinfeksi oleh mikroba. Oleh karena itu,

Page 32: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

20

ketika orang tersebut terpapar mikroorganisme penyebab TB Paru, maka akan dengan

mudah mikroorganisme tersebut berkembang biak dalam paru-paru orang tersebut. Selain

itu, laki-laki juga lebih sering tidur hingga larut malam. Hal ini dapat menurunkan sistem

imun seseorang karena kurangnya waktu istirahat.

c. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Notoatmodjo,

2010).

Menurut Poedjawijatna (1991) makin tinggi pendidikan atau pengetahuan

seseorang, maka makin tinggi kesadaran seseorang untuk berperan serta

terhadap masalah kesehatan.

Tingkat pendidikan dibagi menjadi :

Jalur formal

1) Pendidikan Rendah Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah

Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang

sederajat

2) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan

pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk

lain yang sederajat

Page 33: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

21

3) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi,

institut dan universitas (UU RI No. 20 Tahun 2010)

Lebih lanjut wahid (19992:89) mengatakan bahwa tingkat pendidikan

dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi

kesehatan serta kemampuan dalam berperan dalam pembangunan kesehatan.

Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya

mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah

menyerap dan menerima informasi serta dapat ikut berperan dan aktif dalam

mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya. Seseorang yang

mempunyai tingkat pendidikan yang cukup mempunyai pandangan yang

berbeda dengan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah dalam

memandang segala persoalan yang dihadapi oleh keluarganya. Orang tua yang

mempunyai pendidikan yang tinggi akan bisa mengarahkan keluarganya untuk

melakukan cara cara hidup sehat.

Dari uraian diatas maka dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan hal

penting dalam menentukan pola pikir maupun sikap seseorang dalam

melaksanakan sesuatu. Dalam kaitanya dengan kejadian tuberkulosis maka

pengetahuan akan menjadi hal penting didalam melakukan pencegahan

terhadap terjadinya penyakit tuberkulosis, sedangkan pengetahuan tersebut

sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendidikan formal yang dimiliki.

d. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarganya, pekerjaan erat kaitanya dengan

Page 34: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

22

penghasilan, mengarah pada kesejahteraan sosial ekonomoidimana tingkat

kesejahteraan dapat dicapai bila penghasilan yang diperoleh mampu memenuhi

kebutuhan anggota keluarga (Depkes RI 1996).

1) Jenis jenis pekerjaan

a) Pegawai Negeri Sipil (PNS)

PNS adalah setiap warga Negara RI yang telah memenuhi syarat yang

telah ditentukan, diangkat oleh penjabat yang berwenang dan diserahi

tugas dalam jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainya, dan digaji

berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.

b) Wiraswasta

wiraswasta adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau organisasi untuk memberikan nilai tambah untuk produk yang

memberikan kepuasan lebih kepada pelanggan. Nilai tambah yang

memiliki sifat baru dan belum pernah ada atau yang belum pernah

dilakukan oleh seorangpun sebelumnya.

c) Swasta

Swasta adalah seseorang yang bekerja di luar instansi pemerintah yang

merupakan usaha sendiri atau usaha bersama. Swasta dapat berupa

pedagang,pegawai swasta, pengusaha dan lain lain (Nursalam, 2000)

d) Tani

Tani adalah seseorang yang melakukan pengololaan tanah dengan tujuan

untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti

padi,jagung,ubi,bunga, buah dan lain lain) dengan harapan untuk

memperoleh hasil dari tanaman tersebut dan untuk digunakan sendiri.

Page 35: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

23

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru

paru,disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.bakteri atau kuman

ini berbentuk batang,dengan ukuran panjang 1-4 ʯm dan tebal 0,3-0,6 ʯm.

sebagian besar kuman berupa lemak/lipid, sehingga kuman tahan terhadap

asam dan lebih tahan terhadap kimia atau fisik. Sifat lain dari kuman ini adalah

aerob yang menyukai tempat yang banyak oksigen, dan daerah yang memiliki

kandungan oksigen tinggi yaitu apikal/apeks paru. Daerah ini menjadi

predileksi pada penyakit tuberculosis. (Somantri, 2009 : 67).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyakit tuberkulosis paru adalah

umur,jenis kelamin,pendidikan dan pekerjaan

Page 36: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

24

B. Kerangka Pikir Variabel Yang Diteliti

Keterangan :

: Variabel indenpenden

: Variabel dependen

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas dalam penelitian ini pasien tuberkulosis paru dengan

karakteristik jenis kelamin,umur,pendidikan dan pekerjaan.

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penyakit tuberkulosis paru.

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Penderita tuberkulosis paru dalam penelitian ini adalah seseorang yang telah

terdiagnosa oleh dokter yang menderita penyakit tuberkulosis paru di

Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari

Karakteristik

Jenis kelamin

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Penderita

tuberkulosis paru

Page 37: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

25

2. Karakteristik tuberkulosis paru dalam penelitian ini adalah adalah jenis

kelamin,umur,pendidikan dan pekerjaan

3. Yang dimaksud dengan umur dalam penelitian ini adalah umur penderita

tuberkulosis paru.

Kriteria obyektifnya :

a. 17 – 41 tahun

b. 42 - ≥ 65 tahun

4. Yang dimaksud dengan jenis kelamin dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin penderita tuberkulosis paru yaitu laki-laki dan perempuan

Kriteria obyektifnya :

a. Laki-laki

b. Perempuan

5. Pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang terakhir

ditamatkan oleh penderita tuberkulosis paru

Kriteria obyektifnya :

a. Rendah : SD dan SMP

b. Menengah : SMA

c. Tinggi : Perguruan tinggi

5. Pekerjaan dalam penelitian ini adalah pekerjaan utama untuk menunjang

kehidupan setiap hari penderita tuberkulosis paru

Kriteria obyektifnya :

a. PNS

b. Wiraswasta

c. Swasta

Page 38: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

26

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis dan rancangan penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. (Notoatmodjo, 2002:

138). Penelitian ini berusaha untuk melihat dan mengetahui karakteristik

penderita penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini dilakukan dengan

mengindentifikasikan subyek – subyek yang merupakan kasus, yakni pasien

tuberkulosis paru.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Tempat penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota

Kendari.

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari pada

tanggal 4 – 7 agustus 2017

C. Popolasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang menderita penyakit

tuberkulosis paru yang datang berobat di Puskesmas Poasia pada periode

Januari – april 2017 sebanyak 30 orang.

Page 39: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

27

2. sampel

Apabila sampel ≥100 maka menggunakan 10-15% atau 20_25% atau lebih

dari populasi yang ada. Sedangkan apabila jumlah populasi ≤100 semua

populasi yang ada dijadikan sampel (Arikunto,2006) karena jumlah sampel

dalam penelitian ini ≤100 maka sampel diambil secara keseluruhan (total

sampling) yaitu sebanyak 30 orang.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu

lembar obserfasi yang diisi saat penelitian berlangsung

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari dokumen Puskesmas Poasia Kota Kendari yaitu data tentang

jumlah kasus TB paru dan gambaran Puskesmas Poasia Kota Kendari

2. Cara Pengumpulan Data

Diperoleh dari dokumen dokumen yang diperoleh dari Puskesmas Poasia

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

F. Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah : .

1. Cleaning, yaitu proses pengecekan data jangan sampai ada data yang

masih salah dan kemudian mengedit data data tersebut sebelum dianalisis

yag dibutuhkan.

2. Editing yaitu mengoreksi kembali data sehingga tidak terjadi kesalahan

baik dalam pengelompokan data, atau presentase

Page 40: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

28

3. Tabulating. yaitu menyusun data data kembali kedalam tabel sesuai

dengan kategorinya untuk selanjutnya dianalisis.

4. analysis data yaitu mengolah secara manual data data yang telah ditabulasi

kedalam tabel distribusi sesuai dengan variabel penelitian.

G. Analisis Data

Data yang telah diolah secara manual subjeknya dimasukan dalam tabel

sesuai dengan variabel penelitian, dan selanjutnya untuk mengetahui besarnya

persentase dari tiap tiap variabel tersebut dapat digunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

X = Variabel yang diteliti

f = Frekuensi pada kategori yang diamati

n = Jumlah responden

k = Konstanta (100%) (Sugiyono, 2012)

H. Penyajian Data

Data yang disajaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang kemudian

dinarasikan.

I. Etika Penelitian

1. Informed Concent

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti disertai

judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti

tidak akan memaksakan kehendak dan tetap menghormati responden.

Page 41: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

29

2. Anonimity

Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden

pada kuesioner,tetapi pada kuesioner akan diberikan kode responden dan

inisial.

3. Confidentiality

Kerahasian informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok

data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian (Nursalam, 2008).

Page 42: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

30

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Poasia

Puskesmas Poasia didirikan pada tahun 1970-an tepatnya bulan

juli 1973 di atas tanah seluas 4.032 , dikepalai oleh seorang dokter yang

belum kami ketahui namanya dan beberapa staf yang berfungsi

melaksanakan pemeriksaan pasien rawat jalan sebagaimana mestinya.

Puskesmas Poasia pda tahun 1978 Kepala Puskesmas Poasia

adalah Thumas Yusuf Malaka, dia adalah seorang perawat kemudian pada

tahun 1981 Kepala Puskesmas Poasia diserah terimakan kepada

dr.Sukmawati kemudian pada tahun 1984 Kepala Puskesmas Poasia diserah

terimakan kepada dr.Ferdinan J Laihad kemudian pada tahun 1990

diserah terimakan kepada dr.Jerry siahaan.

Puskesmas Poasia mempunyai wilayah kerja pada tahun tersebut

sebanyak 19 kelurahan dengan Kepala Puskesmas Poasia dr.Jerry

Siahaan dari tahun 1990 sampai tahun 2002 Puskesmas Poasia

dimekarkan menjadi tiga puskesmas induk yang dikenal saat ini yaitu

Puskesmas Poasia,Puskesmas Abeli dan Puskesmas Mokoau.

Begitu pula dengan kelurahan yang ada juga ikut dimekarkan

menjadi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Poasia,Kecamatan Abeli dan

Kecamatan kambu sehingga Puskesma Poasia mempunyai wilayah kerja

Page 43: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

31

hanya empat Kelurahan yaitu Andonohu,Rahandouna,Anggoeya dan

mata bubu yang berada di dua Kecamatan Abeli dan Kecamatan Kambu.

Pada Bulan Maret tahun 2002 Kepala Puskesmas Poasia dr.Jerry

Siahaan kemudian diserah terimakan oleh dr.Hj.Asridah Mukaddim

M,Kes dan tahun 2003 Puskesmas Poasia mulai membuka rawat inap

dengan 10 tempat tidur dan UGD untuk Pasien buka 24 jam. Pada tahun

2008 puskesmas poasia mendapat gelar Citra Pelayanan Prima dari

Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Puskesmas terbaik

untuk Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pada Bulan Maret 2009 Kepala Puskesmas Poasia dari dr.Hj.

Asridah Mukaddim,M,Kes diserah terimakan kepada dr.H. Juriasi Paddo

M,Kes sampai saat ini tahun 2017 sudah mempunyai ruang Persalinan

teersendiri dengan tiga tempat tidur,Klinik Psikologi,Klinik KTPA dan

Klinik Ahli Penyakit Dalam, Klinik Ahli AAnak dan Klinik Ahli

Kandungan yang dilaksanakan 2 kali seminggu.

b. Keadaan Geografis

Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota Krendari

sekitar 9 km dari ibukota provinsi serta memiliki kondisi geografis

daerah daratan rendah yang berbatasan dengan :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kendari Barat

2) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

Page 44: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

32

Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau

44,75 atau 15,12% dari luas daratan Kota Kendari yang terdiri dari

4 kelurahan definitive, yaitu Andonohu seluas 1.200 Ha, Rahandouna

seluas 1.275 Ha. Anggoeya seluas 1.400 Ha dan Mata bubu seluas 200

Ha dengan 82 RW/RT dan jumlah penduduk sebanyak 19.433 jiwa serta

tingkat kepadatan penduduk 46 orang/ atau 465 orang/ dengan

tingkat kepadatan hunian rata - rata 5 orang/rumah.

c. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Poasia

terdiri dari.:

1) Sarana Kesehatan Pemerintah

a) Puskesmas induk 1 unit yang merupakan puskesmas perawatan yang

menyelenggarakan rawat jalan,rawat inap,rawat umum dan

kebidanan serta unit gawat darurat 24 jam yang berlokasi di

Kecamatan Poasia.

b) Puskesmas pembantu 2 unit masing masing terletak di kelurahan

Anggoea dan Kelurahan Batumarupa

2) Sarana Kesehatan

a) Rumah bersalin 1 unit, yang berlokasi di Kelurahan Poasia

b) Pondok bidan bersalin sebanyak 2 unit, berlokasi di Kelurahan

Andonohu dan Kelurahan Matabubu

Sarana dan prsarana lainya antara lain : kendaraan roda 4

sebanyak 2 unit,kendaraan roda dua sebanyak 14 unit, kader

posyandu sebanyak 75 orang, dan took obat berizin sebanyaj 4 buah.

Page 45: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

33

d. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Poasia sebagai berikut :

Tabel 5.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Poasia

Tahun 2017

No Jenis Tenaga Status Jumlah

PNS Honorer

1 Dokter Umum 3 - 3

2 Dokter Gigi 2 - 2

3 Sarjana Keperawatan 5 3 8

4 Kesehatan Masyarakat 4 2 6

5 Akademi Perawat 16 4 20

6 Perawat SPK 2 - 2

7 Perawat Gigi 2 1 3

8 Bidan Puskesmas 15 5 20

9 Tenaga Gizi 5 2 7

10 Sanitarian 4 1 5

11 SMA/SPPM 2 1 3

12 Apoteker 3 2 5

13 Asisten Apoteker - 2 2

Jumlah 63 23 86

Sumber : Data Sekunder Puskesmas Poasia Tahun 2017

Page 46: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

34

2. Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Umur Responden Penderita tuberkulosis

Paru di Puskesmas Poasia Tahun 2017

No Kategori Umur

(tahun)

Frekuensi

(f) Persentase (%)

1 17 - 41 19 63,33

2 42 - ≥ 65 11 36,67

jumlah 30 100.

Sumber Data Sekunder Diolah Tanggal 5 Agustus 2017

Tabel 5.2 diatas dapat dilihat umur responden penderita tuberkulosis

paru di Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2017 yang tertinggi berada

pada kategori umur 17 - 41 tahun sebanyak 19 orang (63,33%), dan yang

paling terendah berada pada kategori umur 42 - ≥ 65 tahun sebanyak 11

orang (36,67%).

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Penderita

tuberkulosis Paru di Puskesmas Poasia Tahun 2017

No Jenis Kelamin Frekuensi

(f) Persentase (%)

1 Laki-laki 19 63,33

2 Perempuan 11 36,67

Jumlah 30 100.

Sumber Data Sekunder Diolah Tanggal 5 Agustus 2017

Tabel 5.3 diatas dapat dilihat jenis kelamin responden penderita

tuberkulosis paru di Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2017 yang

Page 47: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

35

tertinggi berjenis kelamin laki laki sebanyak 19 orang (63,33%), dan yang

terendah berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (36,67%).

c. Jenis Pendidikan Responde

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Penderita

tuberkulosis Paru di Puskesmas Poasia Tahun 2017

No Kategori Pendidikan Frekuensi

(f) Persentase (%)

1 Rendah 17 56,67

2 Menengah 10 33,33

Tinggi 3 10,00

Jumlah 30 100.

Sumber Data Sekunder Diolah Tanggal 6 Agustus 2017

Tabel 5.4 diatas dapat dilihat hasil indentifikasi pendidikan responden

penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2017 yang

tertinggi berkategori berpendidikan rendah sebanyak 17 orang (56,67%), dan yang

terendah berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang (10%).

d. Jenis pekerjaan responden

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Penderita tuberkulosis

Paru di Puskesmas Poasia Tahun 2017

No Kategori Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Swasta 15 50,00

2 Wiraswasta 9 30,00

3 PNS 2 6,67

Tani 4 13,33

jumlah 30 100.

Sumber Data Sekunder Diolah Tanggal 6 Agustus 2017

Page 48: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

36

Tabel 5.5 diatas dapat dilihat hasil indentifikasi pekerjaan responden penderita

tuberkulosis paru di Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2017 yang tertinggi

berkategori pekerjaan swasta sebanyak 15 orang (50%), dan yang paling terendah

berpekerjaan sebagai PNS sebanyak 2 orang (6,67%).

B. Pembahasan

a. Umur

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diatas karakteristik

penderita tuberkulosis berdasarkan umur di Puskesmas Poasia Kota

Kendari bahwa frekuensi tertinggi berumur antara <50 tahun sebanyak 22

responden (73,33%). Paling sedikit berumur ≥50 tahun sebanyak 8 orang

(36.67%). Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Yusuf (2013) pada usia produktif memiliki lebih banyak aktivitas yang

menyebabkan bertemu dengan banyak orang sehingga kemungkinan tertular

penyakit tuberkulosis paru lebih besar.

Penyakit TB Paru merupakan penyakit kronis yang dapat menyerang

semua lapisan usia, sebagian besar terjadi pada usia dewasa karena

dihubungkan dengan dengan tingkat aktivitas, mobilitas serta pekerjaan

sebagai tenaga kerja produktif sehingga memungkinkan untuk mudah tertular

dengan kuman TB setiap saat dari penderita, khususnya penderita BTA

positif.

b. jenis kelamin

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 diatas menunjukkan

banyaknya penderita laki-laki lebih besar dari pada penderita perempuan,

diketahui 19 responden penelitian adalah berjenis kelamin laki-laki (63,33%)

Page 49: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

37

sementara 11 responden adalah perempuan (36,67%). Hasil penelitian

Andhika (2002) menyatakan jenis kelamin pada laki-laki penyakit TB Paru

lebih tinggi di bandingkan dengan perempuan, karena kebiasaan laki laki

yang sering merokok kebiasaan laki-laki yang sering merokok dan

mengkonsumsi minuman beralkohol yang dapat menurunkan sistem

pertahanan tubuh sehingga wajar bila perokok dan peminum alkohol sering

disebut sebagai agen dari penyakit TB Paru.

c. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat

karakteristik penderita tuberkulosis paru berdasarkan pendidikan di

Puskesmas Poasia. Didapatkan kategori pendidikan terbanyak adalah

pendidikan rendah sebanyak 17 orang (56,67%) dan yang terendah

pendidikan menengah 13 orang (43,33%) Hal tersebut sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh sumardi (1982) bahwa pendidikan yang

memadai akan mempengaruhi pola pikir dan sikap untuk melakukan

tindakan. Lebih lanjut wahid (1992) mengatakan bahwa seseorang yang

mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan mempunyai wawasan yang

luas dalam mengantisipasi segala macam persoalan baik di lingkungan

keluarga maupun di lingkungan masyarakat, terutama dalam hubunganya

dengan pemenuhan kebutuhan keluarganya.

Seseorang yang mempunyai pendidikan yang cukup akan memiliki

pandangan yang berbeda dengan orang yang tingkat pendidikanya rendah

dalam memandang segala persoalan yang dihadapi oleh keluarganya. Orang

Page 50: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

38

tua akan mempunyai pendidikan yang tinggi akan bisa mengarahkan

keluarganya untuk melakukan cara cara hidup sehat.

Dari uraian diatas maka dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan

hal penting dalam menentukan pola pikir maupun sikap seseorang dalam

melaksanakan sesuatu. Dalam kaitanya dengan kejadian tuberkulosis maka

pengetahuan akan menjadi hal penting didalam melakukan pencegahan

terhadap terjadinya penyakit tuberkulosis sedangkan pengetahuan tersebut

akan sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendidikan formal yang

dimiliki.

d. Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 diatas karakteristik

penderita tuberkulosis berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Poasia

didapatkan kategori pekerjaan terbanyak adalah swasta sebanyak 15 orang

(50%) dan yang terendah adalah tani sebanyak 4 orang (13,33%) dalam

penelitian ditemukan bahwa pekerjaan terbanyak adalah swasta hal ini

dikarenakannorang yang bekerja dalam lingkungan tertutup dengan sistem

ventilasi yang kurang baik dan berhubungan langsung dengan banyak orang

mempunyai resiko lebih besar terkena penyakit tuberkulosis paru disbanding

dengan pekerja yang tidak berhubungan dengan orang banyak secara langsung

(Elisna 2013)

Kondisi seperti ini indifidu semakin rentan terhadap penyakit penyakit

tertentu karena dengan penghasilan yang kurang mereka tidak dapat

megakses pelayanan kesehatan dengan baik. Kurangnya minat masyarakat

dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang telah disediakan merupakan

Page 51: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

39

salah satu manifestasi dari rendahnya tingkat penghasilan masyarakat serta

keluarganya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan

kesehatan.

Page 52: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

40

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang karakteristik

penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Poasia ditarik kesimpulan sebagai

berikut ;

1. Karakteristik penderita tuberkulosis paru berdasarkan umur di

Puskesmas Poasia tahun 2017 yang tertinggi berada p ada kelompok

umur <50 tahun sebanyak 22 orang (73,33%) dan yang paling terendah

berada pada kelompok umur >50 tahun sebanyak 8 orang (26,67%).

2. Karakteristik penderita tuberkulosis paru berdasarkan jenis kelamin di

Puskesmas Poasia tahun 2017 yang tertinggi berjenis kelamin laki laki

sebanyak 19 orang (63,33%) dan paling terendah berjenis kelamin

perempuan sebanyak 11 orang (36,67%).

3. Karakteristik penderita tuberkulosis paru berdasarkan pendidika di

Puskesmas Poasia tahun 2017 yang tertinggi berpendidikan rendah

sebanyak 17 orang (56,67%) dan yang paling terendah berpendidikan

tinggi sebanyak 3 orang (10%).

4. Karakteristik penderita tuberkulosis paru berdasarkan pekerjaan di

Puskesmas Poasia tahun 2017 yang tertinggi beperkerjaan swasta 15

orang (50%) dan yang paling terendah bekerja sebagai PNS sebanyak 2

orang (6,67%)

Page 53: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

41

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyarankan :

1. Bagi Puskesmas Poasia lebih aktif dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat khususnya pemberian pendidikan kesehatan

melalui beberapa penyuluhan tentang tuberkulosis paru

2. Bagi petugas Puskesmas Poasia untuk lebih meningkatkan kinerja dan

penyuluhan tentang tuberkulosis agar masyarakat dapat mengenal

secara dini tentang tanda tanda tuberkulosis

3. Bagi institusi pendidikan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dan juga diharapkan dapat memberikan masukan dalam

sistem pendidikan,terutama untuk materi perkuliahan.

4. Bagi peneliti selanjutnya khususnya di Poltekes Kemenkes Kendari

agar mengembangkan variabel penelitian yang terkait dengan

penelitian ini.

Page 54: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

42

DAFTAR PUSTAKA

Adelia,2011.Gambaran Upaya Keluarga Dalam Pencegahan

Tuberkulosis.http://rabelanti.blogspot.com/2010/02/proposal-kti-

gambaran-upaya-keluarga.html.

Anonim,2010.Gambaran Upaya Keluarga Penderita TB Dalam Pencegahan

Penularan.http://rabelanti.blogspot.com

/2010/02/proposal-kti-gambaran-upaya-keluarga.html.

Depkes,RI.2002.Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.Jakarta

,2008.Pedoman Penanganan TB Paru.Jakarta.

,2011.Strategi Nasional Pengendalian TB.Jakarta.

, 2014.Pedoman Nasional Penanggulangan TB.Jakarta.

Manurung santa,dkk.2009.Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi.

Jakarta:Trans Info Media.

Nursalam.2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian

Keperawatan).Jakarta.Medika Salemba.

Notoatmodjo 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Purwanto,Umar.2013.Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Keluarga

Tentang Pencegahan Penyakit Menular Tuberkulosis (hlm.75-

77).Mojokerto:Jurnal Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian

Husada Mojokerto.

Somantri Irman.2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan

Sistem Pernafasan.Jakarta:Salemba Medika.

Sedyaningsih,Endang Rahayu.2011. Strategi Nasional Pengendalian

Tuberkulosis.Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Susanto,Hermawan.2014.Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di

Kota Kendari tahun 2016-2020.Kendari: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Haluoleo.

Page 55: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

43

TABULASI DATA

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA

KOTA KENDARI

No

Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru

Alamat

Nama Umur Jenis kelamin pendidikan pekerjaan

1 F 19 L SMA Swasta Matabubu

2 N 44 L SD Swasta Kambu

3 A 24 L SMP Swasta Andonohu

4 M 60 L SD Tani Andonohu

5 S 19 P SMA Swasta Andonohu

6 F 45 P SMP Tani Andonohu

7 A 24 L SMP Swasta Andonohu

8 R 32 L SD Wiraswasta Andonohu

9 A 20 L SMA Swasta Rahandouna

10 S 68 L SD Tani Kambu

11 F 24 L S1 PNS Rahandouna

12 F 46 L SMP Wiraswasta Rahandouna

13 N 27 P SMA Swasta Anggoeya

14 R 54 P SMP Wiraswasta Kambu

15 I 31 L SMP Wiraswasta Matabubu

16 A 23 L D3 Swasta Andonohu

17 K 54 L SMP Wiraswasta Rahandouna

Page 56: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

44

18 I 32 L D3 PNS Andonohu

19 L 65 L SD Wiraswasta Andonohu

20 N 59 P SD Wiraswasta Batumarupa

21 R 20 P SMA Swasta Andonohu

22 J 30 L SMP Wiraswasta Andonohu

23 E 17 P SMA Swasta Andonohu

24 S 17 P SMA Swasta Andonohu

25 H 65 L SD Wiraswasta Andonohu

26 N 19 P SMA Swasta Kambu

27 R 67 P SD Tani Perumnas

28 S 22 L SMA Swasta Andonohu

29 A 41 L SMP Swasta Matabubu

30 M 20 P SMA Swasta Andonohu

Page 57: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

45

Master Tabel Hasil Penelitian

Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017

No

Identitas Responden Variabel penelitian

Inisial

Umur (Tahun) JK Pendidikan pekerjaan

17 - 25 26 - 35 36 - 45 46 - 55 56 - 65 ≥ 65 L P Rendah Menengah Tinggi Swasta Wiraswasta PNS Tani

1 FN √ √ SMA √

2 NA √ √ SD √

3 AN √ √ SMP √

4 MU √ √ SD √

5 SR √ √ SMA √

6 FI √ √ SMP √

7 AO √ √ DM √

8 RA √ √ DF √

9 AL √ √ SMA √

10 SU √ √ SD √

Page 58: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

46

11 FA √ √ S1 √

12 FR √ √ SMP √

13 NO √ √ SMA √

14 RA √ √ SMP √

15 IH √ √ SMP √

16 AL √ √ D3 √

17 KA √ √ SMP √

18 IR √ √ D3 √

19 LA √ √ SD √

20 NU √ √ SD √

21 RI √ √ SMA √

22 JO √ √ SMP √

23 EM √ √ SMA √

24 SE √ √ SMA √

25 HA √ √ SD √

26 NU √ √ SMA √

Page 59: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

47

27 RA √ √ SD √

28 SO √ √ SMA √

29 AY √ √ SMP √

30 MA √ √ SMA √

Jumlah 13 5 3 3 4 2 19 11 17 10 3 15 9 2 4

Kendari 7 Agustus 2017

Mengetahui

Peneliti

Kepala Puskesmas Poasia

Dr.H.Juriadi Paddo,M.Kes

Muh.azizul hakim

NIP. 196603032002121006

NIM P00320014079

Page 60: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

48

Page 61: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

49

Page 62: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

50

Page 63: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

51

Page 64: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

52

Page 65: KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU … TULIS...Paru adalah faktor intrinsik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

53

DOKUMENTASI

Pengambilan Data Responden di Ruang P2TB