Karakteristik Pelayanan Angkutan Umum
-
Upload
kurniawan-wawan -
Category
Documents
-
view
437 -
download
31
Transcript of Karakteristik Pelayanan Angkutan Umum
Slide 1
Sekolah Tinggi Transportasi DaratBekasi
KARAKTERISTIK DASAR PELAYANAN DAN PENGOPERASIAN ANGKUTAN
UMUM
Slide 2
RODE PAULUS GAGOK PUDJIONOTTL : MAGETAN, 9 NOPEMBER 1975INSTANSI : SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
JL RAYA SETU KM 3,5 CIBITUNG BEKASI (021) 8254640 (mulai tahun 1998)
FUNGSIONAL : LEKTORSTRUKTURAL : KASUBAG ADM KETARUNAAN DAN ALUMNI
RUMAH : BEKASI TIMUR REGENCY BLOK M1-6 KEC. SETU KAB BEKASI
TELP : 085230464606EMAIL : [email protected]
PENDIDIKAN : - D III ALLAJ, LULUS 1998 - D IV TRANSDAR, LULUS 2002 - S.2 MRT ITS SURABAYA, LULUS TAHUN 2006
DIKLAT LN : PRIVAT PUBLIC PARTNERSHIP, SYDNEY AUSTRALIA 2009 RAILWAY SAFETY PART I, SWEDIA MARET 2010 ROAD SAFETY MANAGEMENT, SINGAPURA NOVEMBER 2010 RAILWAY SAFETY PART III, GUANGZHOU CHINA, MARET 2011 ROAD TRAFFIC SAFETY, MELBOURNE AUSTRALIA, AGUSTUS 2011
Slide 3
KARAKTERISTIKANGKUTAN
Slide 4
ANGKUTAN UMUM
Angkutan orang
Angkutan Barang
• Dalam Trayek• Tidak dalam Trayek
• Umum• Khusus, bahan berbahaya, petikemas,dll
Slide 5
5
Indikator Kinerja Angkutan Umum
1. FrekuensiMerupakan jumlah kendaraan
(angkutan umum) yang melewati titik survai selama satu jam untuk trayek yang sama.
2. Headway Adalah jarak atau waktu antara satu
kendaraan dengan kendaraan dibelakangnya . Headway dapat dirumuskan sebagai berikut :
60 Time Headway =
Frekuensi
Slide 6
6
Indikator Kinerja Angkutan Umum
3. Waktu Tunggu di Terminal (Lay Over Time)
Adalah waktu istirahat yang dilakukan untuk menunggu penumpang di terminal. Rumus untuk Waktu tunggu di terminal dapat digambarkan sebagai berikut :
Lay Over Time = Waktu Berangkat - Waktu Tiba
4. Waktu Perjalanan (Travel Time)Adalah waktu yang diperlukan angkutan umum untuk menempuh perjalanan dari tempat asal ke tujuan akhir. Rumus waktu perjalanan dapat digambarkan sebagai berikut :
Waktu Perjalanan = Waktu Tiba - Waktu Berangkat
Slide 7
7
Indikator Kinerja Angkutan Umum
5. Waktu Perjalanan Pulang Pergi (Round Trip Time)Adalah waktu yang diperlukan suatu kendaraan untuk melakukan perjalanan bolak-balik. Rumus waktu perjalanan pulang pergi dapat digambarkan sebagai berikut :
RTT = 2 x ( Waktu Perjalanan + Lay Over Time )
6. Faktor Muat (Load Factor) Adalah jumlah penumpang dibagi kapasitas
kendaraannya. Rumus Faktor Muat dapat digambarkan sebagai berikut :
Jumlah Penumpang Load Faktor = Kapasitas Kendaraan
Slide 8
Mengapa Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia tidak bisa berjadwal?
1. Sarana angkutan umum dengan kapasitas terbatas, tidak semua langsung terangkut. Butuh banyak kendaraan, pembuatan jadwal jadi lebih rumit.
2. Prasaranaa. tidak ada halte yang representatif sehingga penumpang malas naik
dan turun di halte.b. Terminal tidak berfungsi dengan baik, fasilitas kurang lengkap
3. Sistem operasi a. WAP (wajib angkut penumpang)b. Sistem Setoranc. Pengusaha angkutan, perorangan
4. Lalu lintas banyak hambatan di jalan, sehingga waktu perjalanan angkutan tidak bisa konsisten (tetap)
5. Petugas/Law inforcement tidak kontinu dan tegas6. Birokrasi yang rumit. 7. Perilaku penumpang naik dan turun di semua jalan
Slide 9
Metode Pemberangkatan Angkutan
• Berjadwal• Diatur / diawasi
• Tidak diatur / diawasi
Headway
WT
W. terminal
Apakah Berjalan
???
Slide 10
Masa depan pelayanan angkutan penumpang
umum tambah memburuk!!!!
Slide 11
Kombinasikan: sistem Prioritas & Subsidi
Ancaman:Lingkaran Setan Angkutan Umum
Pindah ke Mobil Pribadi
Pelayanan Memburuk
Pendapatan Berkurang
Subsidi
Trip Berkurang
KecepatanTurun
MacetPrioritas
Slide 12
Angka kehancuran pelayanan angkutan penumpang umum
Slide 13
Slide 14
MENAIKKAN TARIF
JML RIT BERKURANG
LALU LINTAS MACET
TIDAK NYAMAN (LAMA &
BERDESAKAN
PENDAPATAN TURUN
PENUMPANG BERALIH
SPM/MOBIL
PENUMPANG BERKURANG
MAHAL
Slide 15
MENINGKATKAN
KUALITAS
JML RIT MENINGKAT
LALU LINTAS LANCAR
TAMBAH NYAMAN
(CEPAT & TDD TERSEDIA
PENDAPATAN NAIK
MASYARAKAT BERALIH KE
ANGKOT
PEROLEHAN PNP TINGGI
NYAMAN
Slide 16
Fenomena di lapangan
Slide 17
VISUALISASI KEMACETAN LALU LINTAS
Slide 18
VISUALISASI KEMACETAN LALU LINTAS
Slide 19
VISUALISASI KEMACETAN LALU LINTAS
Slide 20
2. Pelayanan Angkutan Umum Kurang Memadai:
Tingkat aksesibilitas rendah;
Tingkat pelayanan rendah (waktu tunggu tinggi, lamanya waktu perjalanan, ketidaknyamanan dan keamanan di dalam angkutan umum);
Biaya tinggi (akibat kenaikkan harga BBM sementara penghasilan pengguna jasa tetap)
Jakarta
Pekanbaru
Slide 21
3. Polusi Akibat Kendaraan Bermotor:
Penggunaan bahan bakar yg tidak ramah lingkungan;
Kurangnya perawatan kendaraan bermotor (kontrol emisi);
Kemacetan (Kend dgn kecepatan 7 Km/jam memberikan konsentrasi CO pada udara 5x lipat dibanding kecepatan 30 Km/jam);
Usia kendaraan yang rata-rata ‘tua’.
Jakarta
Slide 22
Perlu diawasi langsung
Slide 23
Angkutan umum Vs Pribadi
Slide 24
Keselamatan ?????
Slide 25
LF tinggi Vs keselamatan
Slide 26
Nyamankah
Slide 27
Menurunkan penumpang???
Slide 28
Penumpangmenunggu bustdk pada tempatnya
Slide 29
Fasilitas tidak berguna
Slide 30
Slide 31
Alternatif kedepan
Pereseorangan VS berkelompokManjemen sederhana Vs ISO
WAP VS buy the serviceSatu usaha Vs ekonomi scale
Slide 32
BUSWAY (BUS RAPID TRANSIT)
Slide 33
Slide 34
Buy the service ???????
Slide 35
BUY THE SERVICE• Sistem dimana perjalanan-perjalanan bus melayani
trayek-trayek dibeli oleh pemerintah untuk kemudian pemerintah menjualnya kepada masyarakat dengan ongkos yang ditetapkan.
• Sistem ini memindahkan risiko surplus atau defisit operasi dari tangan operator ke pemerintah. Prinsipnya adalah memperkuat daya-tawar penumpang dengan mengakumulasi pembayaran ongkos dan menciptakan sistem pembayaran skala besar (grosir) untuk jasa angkutan.Prinsip ini sebenarnya mirip dengan upaya-upaya koperasi yang berusaha menaikkan kesejahteraan anggota
• Pada sistem buy the service pemerintah turut mengambil risiko dalam hal pendapatan operasi takmenutup biaya operasinya (Odgen,1995).
Slide 36
SISTEM BUY THE SERVICE
Pemerintah menempatkan diri diantara konsumen dan produsen, yaitu:1.Terlibat dalam penggalangan pembayaran ongkos agar
tidak terjadi transaksi langsung antara konsumen dan produsen;
2.Mengendalikan penggunaan akumulasi ongkos sebagai kekuatan dalam rangka mengendalikan penyelenggaraan angkutan
3.Mengatur penyelenggaraan angkutan umum dengan menggabungkan kekuatan regulasi dan finansial.
BUY THE SERVICE
ANALOGI KUD PETANI
Slide 37
MasyarakatMasyarakat
$
Pemerintah
Masyarakat
Angkutan Umum
SISTEM KOPERASI
Slide 38
KEUNGGULAN BUY THE SERVICE• Penetapan tarif fleksibel & leluasa,sesuai
kebutuhan/tujuan: /kasus: kota-kota utama Australia mengadakan angkutan umum mengelilingi pusat kota gratis, tujuannya mendorong orang ke pusat kota tanpa kendaraan.
• Memungkinkan transaksi karcis di luar kendaraan: Kenek/kondektur tidak perlu, bisa dioperasikan dengan one-man operation.
• Memungkinkan karcis terusan, langganan atau pas, tamu, turis.
• Memungkinkan sistem prabayar, transaksi nir-uang. Kebocoran penjualan karcis serta pemerasan preman bisa ditekan.
Slide 39
KORIDOR 1
KORIDOR 5KORIDOR 3
KORIDOR 2
BUS BUSWAY BERBAHAN BAKAR GAS
Slide 40
IMPLEMENTASI TRANSPORTASI PUBLIK : BUSWAY
MENGAPA DIMULAIDENGAN BUSWAY ?
Slide 41
BUSWAY memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :1. Kewenangan penuh berada pada Pemprov DKI2. Waktu pembangunan sarana-prasarana lebih cepat3. Biaya lebih murah sehingga mampu didanai
sendiri oleh APBD4. Infrastruktur jalan untuk pilot project telah
tersedia & memadai5. Rute koridor fleksibel untuk menjangkau berbagai
wilayah kota6. Sarana yang tepat untuk transisi culture
engineering (budaya tertib dan antri), sebelum tersedia LRT/MRT
7. Sangat efisien dalam penggunaan ruang jalan8. Banyak contoh sukses Busway di berbagai negara
KELEBIHAN SISTEM BUSWAY
Slide 42
“THINK RAIL, USE BUSES”
OPERASIONAL SEPERTI KERETA, MENGGUNAKAN BUS
KARAKTERISTIK OPERASIONAL SEPERTI KERETA :- Berjalan pada jalurnya sendiri- Berjadwal (headway diatur)- Hanya berhenti pada stasiun/halte khusus- Pembayaran dengan tiket/karcis- Kapasitas besar (angkutan massal)
PRINSIP SISTEM BUSWAY
Slide 43
LINGKUP SISTEM ANGKUTAN MASSAL BUSWAY
I. PRASARANA- Jalur/Jalan - Pool Bus
- Halte - SPBG- JPO/TPO - Ticketing System- Rambu - Park and Ride- Marka - Control Room- Separator - Traffic Light
II. SARANA
- Bus pada Trunk Line (Single Bus & Articulated Bus)- Bus pada Feeder Services (Bus Reguler & Bus Pemukiman)
III. OPERASIONAL- Operator Bus- Operator Ticketing- Petugas Keamanan- Perawatan/pemeliharaan sarana-prasarana
IV. FINANSIAL - Pendapatan - Pengeluaran/Struktur Biaya - Laporan Keuangan
V. KELEMBAGAAN - Struktur Organisasi
- Kewenangan- Status
Slide 44
BLU Transjakarta Busway 147 orang
Operator Bus 1.316 orang
Operator Tiket 1.070 orang
Jasa Pengamanan 1.594 orang
Kebersihan dan Pemeliharaan Infrastruktur
196 orang
TOTAL TENAGA KERJA 4.323 orang
MANFAAT LAYANAN PUBLIK BUSWAY DALAM HAL PENYERAPAN TENAGA KERJA
Slide 45
Slide 46
TERIMA KASIH