Kanya Eka Santi , Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial-Kementerian Sosial … · 2017. 11. 25. ·...
Transcript of Kanya Eka Santi , Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial-Kementerian Sosial … · 2017. 11. 25. ·...
-
Best Western Hotel, Kemayoran, 23-26 November 2017
Kanya Eka Santi, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial-Kementerian Sosial RI
-
o Para juara evaluasi Lakin 2015 dan RB 2016
o Indikator Indeks membuat mereka juara
o KPK vs. Kemensos: perbandingan indikator kinerja
o Penilaian Menpan RB terhadap Kemensos
o Kritik DPR terhadap Kemensos
o Analogi Output, Outcome dan Impact
o Keberfungsian sosial sebagai salah satu tujuan Kesos
o Renstra Kemensos 2019-2023 (usulan Ditjen Rehsos)
o Indeks Kesejahteraan Sosial Penduduk Miskin dan Rentan
-
Reformasi
Birokrasi
2016
Sumber: http://menpan.go.id Nilai “A”
KEMENKEU BPK
-
Sumber http://menpan.go.id
Nilai tertinggi Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Kementerian/Lembaga
Juara Evaluasi Lakin
2015
Ranking Ke-53 dari 82 K/L
Kemenkeu BPK KKPKPK
-
4 K/L meraih Nilai evaluasi Lakin tertinggi?
1. Indeks Persepsi Korupsi
2. Indeks Penegakan Hukum Tipikor
3. Indeks Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik, dan Swasta (KLOPS)
4. Indeks Kerjasama5. Indeks Partisipasi
Publik6. Indeks Penegakan
Hukum7. Indeks Integritas
KPK
1. Indeks pemerataan keuangan antar-daerah
2. Indeks deviasi realisasi terhadap perecanaan saldo TSA Bulanan
3. Indeks kepuasan pengguna layanan4. Indeks opini BPK atas LKPP5. Indeks kesehatan organisasi
KEMENKEU
1. Indeks kepuasan auditee atas kinerja pemeriksa BPK
2. Indeks mutu organisasi
BPK
KKP
1. Indeks Kesejahteraan Masyarakat KKP
2. Indeks efektifitas kebijakan pemerintah
3. Indeks kompetensi dan integritas
Karena Indikator Kinerja mereka dinilai sudah berorientasi hasil
-
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
a. Penurunan jumlah Penduduk Miskin
dan RentanPersentase (%) jumlah fakir miskin
Persentase (%) jumlah penduduk rentan
b. Sistem penyelenggaraan
kesejahteraan sosial yang
professional
Persentase (%) Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesejahteraan Sosial yang tersertifikasi
Persentase (%) Lembaga Kesejahteraan
Sosial (LKS) yang terakreditasi
Perbandingan Indikator Kinerja (Key Performance Indicator)
Sumber: Revisi Renstra Kemensos, pembahasan 8 November 2019
Sumber: Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja KP, 2016
Indeks Persepsi Korupsi
Indeks Kerjasama
Indeks Partisipasi Publik
Indeks Integritas KLOPS
Indeks Penegakan Hukum
Tipikor
Indeks Penegakan Hukum
JUARA
RANKING Ke-53
-
KESIMPULAN•Akuntabilitas Kemensos masih rendah
•Kemensos belum sepenuhnya
bertanggungjawab atas kinerja (outcome) dan penggunaan anggaran
Surat Menpan No. B/601/M.AA.05/ 2017,
16 Februari 2017 tentang Hasil Evaluasi
atas AKIP Kemensos 2016
B B2015 2016
“Kemensos belum sepenuhnya
berorientasi hasil (outcome)”
Nilai
EVALUASI MENPAN a.Sasaran dan indikator level
Kementerian sudah berorientasi hasil,
tetapi sasaran dan indikator level Ditjen
belum berorientasi hasil (outcome).
b.Lakin sudah disusun sampai ke level
unit kerja, namun masih banyak
mengungkapkan pelaksanaan kegiatan
dan penyerapan anggaran, bukan capaian
kinerja.c.Mekanisme pengumpulan data belum
dapat diandalkan untuk pelaporan.
d.Evaluasi yang dilakukan Biro
Perencanaan baru sebatas pelaksanaan
program dan penyerapan anggaran,
belum kepada hasil program
7
Penilaian atas Akuntabilitas Kinerja Kemensos tahun 2016
AKIBATNYA
�Program dan kegiatan penunjang
sasaran strategis tidak relevan, alokasi
anggaran tidak efektif dan efisien
dalam pencapaian sasaran strategis,
berpotensi terjadinya pemborosan
anggaran.
�Masih dijumpai ketidakselarasan
antara kegiatan, hasil kegiatan serta
peran yang diemban oleh setiap unit
kerja.
-
Kritik dari anggota DPR
“Mana, coba
tunjukkan profil PMKS
yang sudah berhasil
itu? Mana data
sebarannya?”
“Mana bukti Kemensos sudah berorientasi
kinerja? bekerja efektif?
Apa alat ukurnya?
8
“Ini mah laporan
kegiatan Ibu, bukan
laporan keberhasilan.”
Seusai Ibu Mensos menyampaikan 133 halaman slide Laporan Evaluasi Pelaksanaan
APBN Kemensos Tahun Anggaran 2015 pada Raker DPR tgl. 16 Feb 2016
-
Indonesia “Eksportir Ayam”Nomor 1 di ASIA
9
Outcome(Direktorat Jenderal)
Jumlah telur
yang dierami
Persentase (%) telur
yang menetas dari total telur
yang dierami
Persentase (%) anak ayam
yang bertahan hidup sampai
menjadi ayam petelur atau
ayam pedaging (dari total telur
yang menetas)
Impact(Kementerian/L)
Output(Direktorat)
Perbedaan Output, Outcome dan Impact
Berkontribusi terhadap meningkatnya
“swasembada daging”
Impact(Nasional)
-
Rehabsos: apa uniknya? Fokus pada keberfungsian Sosial
-
Pasal 3 UU No. 11/2009 Kesejahteraan Sosial
a. Kualitas Hidup
b. Keberfungsian sosial
c. Ketahanan Sosial
d. Kesetiakawanan Sosial
e. Tanggung Jawab Sosial
Dunia Usaha
f. Kualitas Manajemen
Meningkatkan…
Tujuan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
“Memulihkan
fungsi sosial
dalam rangka
mencapai
kemandirian”
Indeks Keberfungsian
sosial
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
-
PERSPEKTIF
(Model BSC)
SASARAN STRATEGIS
(Pasal 3 UU No. 11/2009 Kesos)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(Key Performance Indicator)
1. Pemangku Kepentingana. Meningkatnya kualitas hidup penduduk miskin dan rentan
Indeks kualitas hidup penduduk miskin dan
rentan
b. Meningkatnya keberfungsian sosial penyandang
masalah kesejahteraan sosialIndeks keberfungsian sosial
c. Meningkatnya ketahanan keluarga, komunitas, dan
masyarakatIndeks ketahanan sosial
d. Meningkatnya kesetiakawanan sosial Indeks kesetiakawanan sosial
2. Proses Internal a. Terintegrasinya upaya perlindungan dan jaminan
sosial Indeks keterpaduan perlindungan sosial
b. Terintegrasinya upaya pemberdayaan sosial Indeks keterpaduan pemberdayaan sosial
c. Terintegrasinya upaya rehabilitasi sosial Indeks keterpaduan rehabilitasi sosial
d. Terintegrasinya upaya penanganan fakir miskin Indeks keterpaduan penanganan fakir miskin
e. Terlaksananya koordinasi, supervisi dan monitoring
kesejahteraan sosial
% implementasi kegiatan koordinasi dan
monev
% implementasi rencana aksi/tindak lanjut
3. Pertumbuhan
dan Pembelajaran a. Terwujudnya organisasi yang efektif
Indeks keterpaduan Kemensos
% pemenuhan komponen RB
Nilai Akuntabilitas Kinerja Kemensos
b. Terbentuknya SDM yang bekerja optimal% pegawai yang bekerja optimal
% pegawai yang bekerja pada level engaged
c. Terbangunnya sistem operasional terintegrasi dan
adaptif
% pemenuhan dan kepatuhan SOP
% pemenuhan service level agreement
% pemenuhan data dan informasi
4. Keuangan Terkelolanya keuangan secara akuntabel Opini BPK atas laporan keuangan
Renstra Kemensos 2019-2023 (usulan Ditjen Rehabsos)
-
Indeks Kesejahteraan Sosial Penduduk Miskin dan Rentan
Indikator Kinerja Utama Kementerian Sosial 2019-2023
Dimensi IKS:�Daily Needs�Problem Solving�Role Performance�Self-Development
Dimensi:�Social insurance
�Social assistance
Dimensi:�Foods
�Clothes
�Housing�Basic rights
�Social services
Dimensi:�Biological
�Psychological�Social
�Spiritual
Dimensi:�Peer
�Family
�Neighborhood�Community
�State
Indeks
Ketahanan
Keluarga
dan
Komunitas
-
IKU KEMENSOS
- Indeks Keberdayaan
Sosial
- Indeks kesetiakawanan
sosial
- Indeks Keberfungsian
Sosial
- Indeks
Keterpenuhan
kebutuhan dasar
- Indeks
keterlindungan dan
keterjaminan
Sosial
Indeks
Kesejahteraan
penduduk
miskin dan
rentan
IKU UKE I
Meningkatnya Kesejahteraan penduduk miskin dan rentan
Apa Harapannya?
-
“Dompet saya seperti bawang. Setiap
saya buka, rasanya ingin menangis.”
(Dis)
(Dis)
(Dis)
“Semua kegiatan Rehabsos harus diarahkan pada pengentasan PMKS dari tiga isu strategis ini.”
Sumber: Perpres No. 02/2015 RPJMN 2015-2019
-
Tujuan dan Maksud Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
-
1. Kapan seseorang disebut mulai mengalami dan tidak lagimengalami disfungsi sosial?
2. Dimana batas antara “pulih” dan “berkembang”? 3. Dimana batas antara fungsi sosial yang wajar dan tidak wajar?
4. Bagaimana cara mengukurnya?
Sudah clear siapa yang dimaksud “seseorang yang mengalami disfungsi sosial.”
Tetapi belum jelas…
-
Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial
-
DALAM PANTI
a. Alternatif terakhir
b. Prioritas kasus
Ketelantaran
c. “Rawat Inap”
d. “Rawat Jalan”
e. Temporary but longer
Prinsip Penyelenggaraan Rehabsos
LUAR PANTI
KEDARURATAN
a. Di keluarga
b. Di komunitas
c. Temporary but a bit
longer
a. TRC
b. Outreach
c. Evakuasi
d. Referral
e. Reunifikasi
Reintegrasi
f. Transitory
Berbasis
Hak, bukan Charity
Layanan dalam Panti
sebagai Alternatif Terakhir
Mengutamakan layanan dalam keluarga dan
komunitas
-
Kegiatan Rehabilitasi Sosial (Pusat, UPT dan Dekon)
DALAM PANTI LUAR PANTI KEDARURATAN
-
memulihkan mengembangkandan kemampuan
restore and develop the capability of
seseorang yang mengalami disfungsi sosial
a person experiencing social dysfunction
agar dapat melaksanakan secara wajarfungsi sosialnya
In order to be able to carry out his/her social function normally
Pasal 7 ayat (1) UU No. 11/2009 Kesos
-
a. Social functioning (SF), social problems basic concepts
in social work thinking. b. SF refers to the way individuals or collectives (families,
associations, communities, and so on) behave in order
to carry out their life tasks and meet their need.c. SF “designates” those activities (life tasks) considered
essential for the performance of people’s roles as member of social groups.
d. People function in terms of their social roles. In a family:
elder, mother, father, child, brother, sister, etc. In a community: neighbor, community leader, community
member. In employment : employee, employer. Etc.
Social Functioning: Apa kata literatur?
Sumber: Max Siporin, Introduction to Social Work Practice, p.17. 1977, McMillan Publishing
-
a. Social rehabilitation is essentially about helping people
to be effective in performing their social roles.b. Effective role performance refer to utilization of
resources and the accomplishment of tasks so that the
individual and his collective are able to survive, grow, produce, realize themselves and enjoy their lives.
c. This role performance is judged by the person and by the community to be effective or adequate, according to
certain norms and values.
d. People’s SF is thus evaluated as to whether it is need-satisfying and welfare-contributing to the person and to
his community, as well as to whether it is normal and socially approved.
Social Rehabilitation : Apa kata literatur?
Sumber: Max Siporin, Introduction to Social Work Practice, p.17. 1977, McMillan Publishing
-
Social Functioning: Apa saja dimensinya?
Siporin’s 4 Dimension of Social Functioning (pernah diaplikasikan oleh DR. Joyakin untuk Tuna Netra, sumber: http://media.kemsos.go.id/images/
317Keberfungsian_Sosial.pdf) http://media.kemsos.go.id/images/ 317Keberfungsian_Sosial.pdf.
-
THE HEIMLER SCALE OF SOCIAL FUNCTIONING
-
THE HEIMLER SCALE OF SOCIAL FUNCTIONING (Cont)
midentry
final
-
1. Social Engagement/Withdrawal (time
spent alone, initiation of conversations,
social avoidance)
2. Interpersonal Behaviour (number of
friends! heterosexual contact, quality of
communication)
3. Pro-Social Activities (engagement in
a range of common social activities,
e.g. sport)
4. Recreation (engagement in a range of
common hobbies, interests, pastimes
etc.)
5. Independence-Competence (ability to
perform skills necessary for
independent living
6. Independence-Performance
(performance of skills necessary for
independent living)
7. Employment/occupation
(engagement in productive
employment or structured programme
of daily activity).
1. Keterlibatan Sosial (lama waktu
menyendiri, inisiatif memulai
pembicaraan, menghindari
keramaian)
2. Hubungan Interpersonal (jumlah
teman, pertemanan dengan lawan
jenis, kualitas komunikasi)
3. Aktivitas Pro-Sosial (Berderma,
kerjabakti, bantu orang lain)
4. Rekreasi (keterlibatan dalam aktivitas
hobi, minat, dan aktivitas menarik lain
di luar kerja)
5. Independensi-Kompetensi
(kemampuan terampil hidup mandiri)
6. Independensi-Kinerja (kinerja hidup
mandiri)
7. Pekerjaan/Profesi (keterlibatan
dalam pekerjaan yang produktif dan
kegiatan sehari-hari yang terstruktur).
7 Areas
The Social Functioning Scale (SFS)
-
Sumber: DR. Joyakin, M.Si, Penilaian Keberfungsian Sosial, diunduh dari
http://media.kemsos.go.id/images/ 317Keberfungsian_Sosial.pdf.
4 Area Keberfungsian Sosial