Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan · 2019-06-17 · Laporan Keuangan Kantor Balai...
Transcript of Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan · 2019-06-17 · Laporan Keuangan Kantor Balai...
Kantor Balai Riset dan
Standardisasi Industri Medan
Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN
Jl.SISINGAMANGARAJA NO. 24 M E D A N
i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Menteri/Pimpinan
Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga
yang dipimpinnya.
Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (BARISTAND INDUSTRI
MEDAN) adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan
atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kantor Baristand Industri Medan mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis
akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan,
akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan negara pada Kantor Pembinaan Akuntansi Instansi. Disamping itu,
laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Medan, 23 Januari 2017
Kepala,
MARUAHAL SITUMORANG NIP 19640414 199203 1 002
iii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar
i
Pernyataan Tanggung Jawab
Daftar Isi
ii
iii
Ringkasan ……………………………………………………………………………. 1
I. Laporan Realisasi Anggaran ………………………………………… 4
II. Neraca ……………………………………………………………………..
III. Laporan Operasional ……………………………………………………
IV. Laporan Perubahan Ekuitas ………………………………………..
5
6
7
V. Catatan atas Laporan Keuangan …………………………………...... 8
A. Profil dan Kebijakan Teknis Baristand Industri Medan 8
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ………. 19
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca……………………………………. 24
D. Penjelasan atas Pos-pos atas Laporan Operasional …
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ……….
F. Pengungkapan Penting Lainnya ………………………………......
30
35
37
Lampiran
Laporan-laporan Pendukung :
- Formulir Memo Penyesuaian
- LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
- LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
- Neraca Percobaan
- Laporan Barang Pengguna
- Daftar Rincian Pendapatan Diterima Di Muka
- Foto Kopi Berita Acara Rekonsiliasi
- Foto Kopi Surat Setoran Bukan Pajak
- Foto Kopi Rekening Koran
iv
KANTOR BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN (BARISTAND INDUSTRI MEDAN)
Jl. SISINGAMANGARAJA NO. 24 MEDAN TELEPON 061 7363471 FAXIMILE 061 7362830
ii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri
Medan yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan
Keuangan untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan
informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Medan, 23 Januari 2017
Kepala, MARUAHAL SITUMORANG NIP 19640414 199203 1 002
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 1 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan Tahun
2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan
berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2016, menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-
unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp. 4.962.429.363,- atau mencapai 83,85 persen dari estimasi
pendapatan sebesar Rp 5.918.434.911,00.
Realisasi Belanja Negara TA 2016 adalah sebesar Rp 17.460.933.993,- atau
mencapai 92,14 persen (netto) dari alokasi anggaran sebesar Rp
18.950.946.000,-.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2016 dan TA 2015 dapat disajikan
sebagai berikut:
Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2016 dan TA 2015
Uraian
2016 2015
Anggaran Realisasi % Real. Thd Anggaran
Realisasi
Pendapatan Negara 5,918,434,911 4,962,429,363 83.85% 6,118,442,401
Belanja Negara 18,950,946,000 17,460,933,993 92.14% 19,060,282,137
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana dengan membandingkan neraca 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015.
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 2 -
Jumlah Aset adalah sebesar Rp. 45.289.974.953,- yang terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp. 10.188.000,-, Aset Tetap (netto) sebesar Rp. 45.253.096.954,-, dan
Aset Lainnya (netto) sebesar Rp. 26.759.999,-.
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp. 452.031.120,-.
Sementara itu jumlah Ekuitas adalah sebesar Rp. 44.837.943.833,- sehingga
jumlah Kewajiban dan Ekuitas adalah sebesar Rp. 45.289.974.953,-
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015 dapat
disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Uraian Tanggal Neraca Kenaikan/(Penurunan)
31 Des 2016 (Rp) 31 Des 2015 (Rp) (Rp.) %
Aset
Aset Lancar 10,118,000 659,595,675 (649,477,675) -98.47%
Aset Tetap 45,253,096,954 46,333,366,951 (1,080,269,997) -2.33%
Aset Lainnya 26,759,999 29,733,330 (2,973,327) -10.00%
Jumlah Aset 45,289,974,953 47,022,695,956 (1,732,720,999) -3.68%
Kewajiban
Kewajiban Jk
Pendek 452,031,120 383,193,338 68,837,782 17.96%
Ekuitas
Ekuitas 44,837,943,833 46,639,502,618 (1,801,558,781) -3.86%
Jumlah Ekuitas 44,837,943,833 46,639,502,618 (1,801,558,781) -3.86%
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
45,289,974,953 47,022,695,956 (1,732,720,999) -3.68%
3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
surplus defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO,
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 4.532.047,550,- sedangkan jumlah beban operasional adalah
sebesar Rp. 19.681.221.966,- sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan
Operasional senilai Rp.15.149.174.416,-. Surplus dari kegiatan Non
Operasional sebesar Rp. 40.011.613,- sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp. 15.109.162.803,-.
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 3 -
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas periode pelaporan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Ekuitas awal pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
46.639.502.618,- dikurangi Defisit-LO sebesar Rp. 15.109.162.803,- kemudian
ditambah dengan penyesuaian nilai asset Rp. 0,- dan koreksi-koreksi senilai Rp.
809.099.388,- dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp.
12.498.504.630,- terdapat penurunan ekuitas sebesar (Rp. 1.801.558.785,-)
sehingga Ekuitas entitas Akhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai
Rp. 44.837.943.833,-.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan
adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan
Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas
diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Sejak 1 Januari 2015 penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas disusun dan disajikan dengan basis akrual. Nilai Aset,
Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui
pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari
rekening kas negara.
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 4 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KANTOR BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DES 2016 DAN 31 DES 2015
(Dalam Rupiah)
TA 2015
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 5,918,434,911 4,962,429,363 83.85 6,118,442,401
JUMLAH PENDAPATAN 5,918,434,911 4,962,429,363 83.85 6,118,442,401
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 10,931,239,000 10,834,856,001 99.12 11,533,436,414
Belanja Barang B.4 7,050,970,000 5,675,507,319 80.49 6,629,545,723
Belanja Modal B.5 968,737,000 950,570,673 98.12 897,300,000
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - 0.00 -
JUMLAH BELANJA 18,950,946,000 17,460,933,993 92.14 19,060,282,137
% thd AnggCATATANURAIANTA 2016
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 5 -
II. NERACA
KANTOR BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 ( dalam Rp)
CATATAN 2016 2015
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - - Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - - Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - 359,529,600 Piutang Bukan Pajak C.4 - 283,245,000 Bagian Lancar TP/TGR C.5 - - Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - (1,416,225) Belanja Dibayar di Muka C.8 - - Pendapatan yang Masih harus Diterima C.9 - - Persediaan C.10 10,118,000 18,237,300 Jumlah Aset Lancar 10,118,000 659,595,675
Tagihan TP/TGR C.11 - - Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - - Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.13 - - Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
Tanah C.14 32,843,555,300 32,843,555,300 Peralatan dan Mesin C.15 30,431,228,090 29,182,978,496 Gedung dan Bangunan C.16 3,800,878,900 3,561,228,900 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.17 - - Aset Tetap Lainnya C.18 167,758,300 167,758,300 Konstruksi dalam pengerjaan C.19 - - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (21,990,323,636) (19,422,154,045) Jumlah Aset Tetap 45,253,096,954 46,333,366,951
ASET LAINNYAAset Tidak Berwujud C.21 - - Aset Lain-Lain C.22 782,932,950 782,932,950 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 (756,172,951) (753,199,620) Jumlah Aset Lainnya 26,759,999 29,733,330
JUMLAH ASET 45,289,974,953 47,022,695,956
Uang Muka dari KPPN C.24 - - Utang kepada Pihak Ketiga C.25 344,731,120 383,193,338 Pendapatan yang Ditangguhkan C.26 - - Pendapatan Diterima di Muka C.27 107,300,000 - Utang Jangka Pendek Lainnya C.28 - - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 452,031,120 383,193,338
452,031,120 383,193,338
Ekuitas C.29 44,837,943,833 46,639,502,618 JUMLAH EKUITAS 44,837,943,833 46,639,502,618
45,289,974,953 47,022,695,956
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
PIUTANG JANGKA PANJANG
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 6 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
KANTOR BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN LAPORAN OPERASIONAL
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 ( dalam Rp)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
CATATAN 2016 2015
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 4,532,047,550 5,755,094,501
4,532,047,550 5,755,094,501
Beban Pegawai D.2 11,152,910,271 11,267,213,555
Beban Persediaan D.3 489,780,500 513,157,350
Beban Barang dan Jasa D.4 3,362,218,353 4,276,261,920
Beban Pemeliharaan D.5 896,280,787 782,449,132
Beban Perjalanan Dinas D.6 938,534,891 1,070,399,499
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 2,842,913,389 2,829,036,968
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 (1,416,225) (1,816,613) 19,681,221,966 20,736,701,811
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (15,149,174,416) (14,981,607,310)
D.11
Surplus Pelepasan Aset Non Lancar 400,000 -
Defisit Penjualan Aset Non Lancar - -
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 40,009,913 25,400
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 398,300 -
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 39,611,613
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL40,011,613 25,400
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (15,109,162,803) (14,981,581,910)
D.12
Beban Luar Biasa - -
SURPLUS/DEFISIT dari Pos Luar Biasa - -
SURPLUS/DEFISIT LO (15,109,162,803) (14,981,581,910)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
Laporan Keuangan Kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 7 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KANTOR BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 ( dalam Rp)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
URAIAN CATATAN 31 Des 2016 31 Des 2015
EKUITAS AWAL E.1. 46,639,502,618 47,651,327,555
SURPLUS/DEFISIT - LO E.2.
(15,109,162,803)
(14,981,581,910)
PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN
PENYISIHAN NILAI ASET E.3. - -
PENYISIHAN NILAI KEWAJIBAN E.4. -
-
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
PENYESUAIAN NILAI ASET E.5. - 666.800
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.6. - -
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.7.
809.099.388
(340,167,125)
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.8. - -
KOREKSI LAIN-LAIN
E.9
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.10 12,498,504,630 14,309,257,298
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.11
(1.801.558.785)
(1.011,824,937)
EKUITAS AKHIR
44,837,943,833 46,639,502,681
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 8 -
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BARISTAND INDUSTRI
MEDAN
Dasar
Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Sesuai dengan Perencanaan Strategis Baristand Industri Medan 2015 –
2019, sasaran utama pada tahun 2016 adalah meningkatkan
kemampuan riset/litbang khususnya bidang industri mesin dan
peralatan ringan serta riset/litbang yang mendukung perkembangan
industri di Sumatera Utara khususnya Industri Kecil Menengah (IKM).
Dengan tercapainya sasaran utama ini maka misi Baristand
Industri Medan dalam mendorong usaha-usaha pengembangan
kompetensi di bidang jasa riset/litbang dapat terwujud yang pada
akhirnya diharapkan dapat mencapai visi sebagai lembaga yang handal
di bidang riset dan standardisasi industri
Visi Baristand Industri Medan adalah ”Menjadi lembaga litbang
dan standardisasi yang unggul dan profesional di bidang teknologi
proses, mesin dan peralatan industri berbasis sumber daya alam
yang berkelanjutan di tingkat nasional pada tahun 2019”.
Untuk mendukung Visi tersebut maka Balai Riset dan Standardisasi
Industri Medan mempunyai MISI sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, yaitu :
1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta
perekayasaan industri bidang bahan baku, proses, peralatan,
lingkungan dan energi berbasis sumber daya alam
2. Meningkatkan kemampuan pelayanan teknis dalam menunjang
penerapan standar dan mutu produk
3. Meningkatkan mutu pelayanan prima dan pelayanan informasi
yang cepat, tepat dan akurat
4. Melaksanakan penyusunan program dan mendorong
pengembangan kompetensi personil dan kemampuan jasa
layanan teknis dibidang riset dan standardisasi
5. Meningkatkan pelayanan ketata usahaan untuk mendukung
TUPOKSI
6. Mendorong pengembangan kelembagaan
Misi tersebut di atas dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan eksistensi Baristand Industri Medan dalam memajukan
sektor industri di Sumatera Utara, peningkatan kelancaran
pelaksanaan fungsi tata usaha untuk mendukung pelaksanaan
tupoksi.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 9 -
Adapun yang menjadi sasaran Strategis Baristand Industri Medan
adalah :
1. Meningkatnya kemampuan inovasi teknologi melalui penelitian
dan perekayasaan industri, dengan indikator :
- Jumlah Hasil litbang yang siap diterapkan
- Jumlah Hasil litbang yang telah diimplementasikan
- Hasil teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan
industri (problem solving)
2. Meningkatnya kerja sama litbang dengan indikator :
- Jumlah kerja sama litbang instansi dengan industri
3. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada industri dengan
indikator :
- Jumlah orang
- Jumlah sampel
- Jumlah desain/prototipe
- Jumlah perusahaan yang dilayani
- Peningkatan PNBP dari tahun sebelumnya
4. Meningkatnya penerapan standardisasi industri daerah dengan
indikator :
- Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
- Jumlah pengadaan alat laboratorium
- Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
5. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan
staf dengan indikator:
- Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja
6. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan indikator :
- Tingkat kepuasan pelanggan
Pada hakekatnya program kegiatan Balai Riset dan Standardisasi
Industri Medan merupakan bagian integral dari program Kementerian
Perindustrian khususnya BPPI yang secara menyeluruh dimaksudkan
untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya terhadap
pencapaian tujuan pembangunan nasional bidang Perindustrian.
Namun demikian, dalam rangka strukturisasi program, perlu dilakukan
klasifikasi maupun penjenjangan sehingga terlihat secara jelas di mana
muaranya program Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan
sebagai instansi di bidang riset dan standardisasi industri di daerah.
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.1. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan yang
berakhir 31 Desember 2016 merupakan laporan yang mencakup
seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Riset dan
Standardisasi Industri Medan. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 10 -
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Balai Riset dan Standardisasi
Industri Medan.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset
tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan
laporan barang milik negara serta laporan manajerial Iainnya.
Basis
Akuntansi
Dasar
Pengukuran
A.2. BASIS AKUNTANSI
Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan menerapkan
basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk
penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual
adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang
yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
A.3. DASAR PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui
dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar
pengukuran yang diterapkan Kementerian Perindustrian dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 11 -
menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut, Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber
daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan
mata uang rupiah. Transasksi yang menggunakan mata uang asing
dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan,
dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Baristand Industri Medan adalah
sebagai berikut:
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan - LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(2) Pendapatan – LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 12 -
pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai
berikut:
1) Pendapatan jasa diakui setelah jasa selesai dilaksanakan
2) Pendapatan sewa gedung diakui secara proporsional antara nilai dan
periode waktu sewa
3) Pendapatan denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oteh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasffikasi ekonomi jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 13 -
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi aset lancer, aset tetap, piutang jangka
panjang, dan aset lainnya.
a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga
disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam
bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan
Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak
yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila
terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan
didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta
jumlahnya bisa diukur dengan andal
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan
dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang
ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 14 -
Kualitas
Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d.
tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak
dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak
dilakukan pelunasan
50%
Macet
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100% Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi
(TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Nilai persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil
perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan :
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga
perolehan atau harga wajar.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 15 -
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah);
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai
biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi
perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum
tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir
direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari
entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN/BMD.
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah;
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang
yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk
dilakukan penghapusan.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 16 -
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan
adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang
dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester
selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa anfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu
lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai
berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang
dapat direalisasikan.
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset
Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran
yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 17 -
dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi
penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto
yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB
dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi
Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk,
Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar
nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Stadardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 18 -
6. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan
Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
7. Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 19 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan
Negara dan
Hibah Rp
4.962.429.363
Selama periode berjalan, Kantor Baristand Industri Medan telah melakukan 3
(tiga) kali revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
Hal ini disebabkan oleh kesalahan pencatatan estimasi pendapatan,
kekurangan belanja pegawai, self blocking pagu untuk tujuan penghematan
anggaran dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut
berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak 6,935,955,000 5,918,434,911
Pendapatan Lain-lain 0 -
Jumlah Pendapatan 6,935,955,000 5,918,434,911
Belanja
Belanja Pegawai 10,375,239,000 10,931,239,000
Belanja Barang 7,123,307,000 7,050,970,000
Belanja Modal 968,737,000 968,737,000
Jumlah Belanja 18,467,283,000 18,950,946,000
2016
Uraian
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah sampai dengan 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp 4.962.429.363 atau mencapai 83,84 persen dari estimasi
pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 5.918.434.991. Keseluruhan
Pendapatan Negara dan Hibah Baristand Industri Medan adalah merupakan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pendapatan dari Penjualan
Peralatan dan Mesin dan Pendapatan Lain-lain (Penerimaan kembali belanja
pegawai tahun anggaran yang lalu).
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 20 -
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal
pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:
Tabel 4 Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP
Uraian
2016
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
1
Pendapatan Jasa Pelayanan
Tenaga, Pekerjaan,
Informasi, Pelatihan dan Teknologi
5,918,434,911
4,922,592,550
83.17%
2 Pendapatan dari Penjualan
Asset
400.000 #DIV/0!
3 Pendapatan Lain-lain 39,436,813 #DIV/0!
Jumlah 5,918,434,911 4,962,429,363 83.84%
Total Realisasi PNBP sampai dengan 31 Desember 2016 mengalami
penurunan sebesar Rp.1.195.799.051 atau turun sebesar 24,10 persen
dibandingkan 31 Desember 2015 yang disebabkan oleh penurunan kegiatan
Pengujian Pencemaran Udara, Air, Pengujian Lainnya serta Kegiatan LS-Pro
Medan dalam rangka penerbitan SPPT SNI pada Kantor Baristand Industri
Medan, dan Pendapatan Anggaran Lain-lain. Perbandingan realisasi PNBP
TA 2016 dan TA 2015 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2016 dan TA 2015
No Uraian 31 Des
2016 (Rp.) 31 Des
2015 (Rp.)
Kenaikan / (Penurunan)
(Rp) %
1 Pendapatan Jasa
Pelayanan Tenaga, Pekerjaan, Informasi,
Pelatihan dan Teknologi
4,922,592,550 6,118,417,001 -1,195,824,451 -24.29%
2 Pendapatan dari Penjualan Asset 400,000 - - #DIV/0!
3 Pendapatan Lain-lain 39,436,813 25,400 25,400 0.06%
Jumlah 4,962,429,363 6,118,442,401 -1,195,799,051 -24.10%
B.2 Belanja
Realisasi Belanja
Negara
Rp17.460.933.993
Realisasi Belanja Kantor Baristand Industri Medan sampai dengan 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp. 17.460.933.993 atau sebesar 92,14 persen dari
anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja
Baristand Industri Medan Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp.
18.950.946.000. Anggaran dan realisasi belanja TA 2016 dapat dilihat pada
Tabel berikut ini:
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 21 -
Tabel 6
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016 Kode Jenis
Belanja
Uraian Jenis Belanja
Anggaran Realisasi Belanja (%)
51 Belanja Pegawai 10,931,239,000 10,841,867,397 99.18
52 Belanja Barang 7,050,970,000 5,675,507,319 80.49
53 Belanja Modal 968,737,000 950,570,673 98.12
Total Belanja Kotor 18,950,946,000 17,467,945,389 92.17
Pengembalian Belanja 0 7,011,396 #DIV/0!
Total 18,950,946,000 17,460,933,993 92.14
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Realisasi belanja sampai dengan 31 Desember 2016 mengalami penurunan
sebesar Rp. 1.599.348.144,- atau sebesar 8,39% dibandingkan dengan 31
Desember 2015. Perbandingan realisasi belanja TA 2016 dan TA 2015 dapat
dilihat pada Tabel berikut ini:
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 22 -
Tabel 7 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015
Kode Jenis
Belanja
Uraian Jenis Realisasi Belanja (Rp) Naik / (Turun)
Belanja TA 2016 TA 2015 Rp %
51 Belanja Pegawai 10,834,856,001 11,533,436,414
(698,580,413)
(6.06)
52 Belanja Barang 5,675,507,319 6,629,545,723
(954,038,404)
(14.39)
53 Belanja Modal 950,570,673 897,300,000
53,270,673
5.94
Jumlah 17,460,933,993 19,060,282,137 (1,599,348,144) (8.39)
Belanja Pegawai
RP.
10.834.856.001
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Kantor Baristand Industri Medan s a m p a i
d e n g a n 3 1 D e s e m b e r 2016 meliputi: Belanja Gaji dan Tunjangan PNS;
Belanja Lembur; Belanja Tunjangan Kinerja, Belanja Tunjangan Hari Raya.
Realisasi belanja pegawai setelah dikurangi pengembalian belanja pegawai TA
2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 10,834,856,001 dan Rp.
11,533,436,414 atau turun sebesar 6,45%.
- Pengembalian belanja pegawai sebesar Rp. 7.011.396 terdiri dari :
pengembalian belanja tunjangan kinerja pada bulan Maret sebesar Rp.
1.535.136, bulan April sebesar Rp. 1.172.026, bulan Mei sebesar Rp.
922.705, sehingga total pengembalian belanja tunjangan kinerja sampai
dengan akhir periode pelaporan adalah sebesar Rp. 3.629.813,-;
pengembalian belanja pembulatan gaji PNS pada bulan Mei 2016 Rp. 54,
pada bulan Juni sebesar Rp. 551, pada bulan Desember 2016 sebesar
Rp.78 sehingga total pengembalian belanja pembulatan gaji PNS adalah
sebesar Rp. 683,-;
pengembalian belanja tunjangan umum pada bulan Juni 2016 adalah
sebesar Rp. 555.000,-.;
Pengembalian belanja tunjangan suami pada bulan Agustus 2016 adalah
sebesar Rp. 2.825.900,- Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 8 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI TA
2016 REALISASI TA
2015 Naik / (Turun) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 6,890,331,378 7,030,593,693 -2.04%
Belanja Lembur 14,126,000 29,026,000 -105.48%
Belanja Tunjangan Kinerja 3,937,410,019 4,490,407,914 -14.04%
Jumlah Belanja Kotor 10,841,867,397 11,550,027,607 -6.53%
Pengembalian Belanja Pegawai 7,011,396 16,591,193 -136.63%
Jumlah Belanja Bersih 10,834,856,001 11,533,436,414 -6.45%
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016
- 23 -
Belanja Barang
Rp
5.675.507.319
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang setelah dikurangi pengembalian sampai dengan 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp.5.675.507.064 dan Rp. 6.629.545.723. Rincian Belanja Barang disajikan
dalam tabel berikut ini:
Tabel 9 Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan TA 2015
Uraian 2016 2015 Naik / (Turun) %
Belanja Barang Ops 616,180,250 478,646,273 137,533,977 28.73
Belanja Barang Non Ops. 2,326,829,000 3,329,481,100 (1,002,652,100) (30.11)
Belanja Persediaan 529,832,400 626,357,300 (96,524,900) (15.41)
Belanja Perjalanan 938,534,891 1,070,399,499 (131,864,608) (12.32)
Belanja Jasa 416,195,991 464,162,419 (47,966,428) (10.33)
Belanja Pemeliharaan 847,934,787 660,499,132 187,435,655 28.38
Realisasi Belanja Bruto 5,675,507,319 6,629,545,723 (954,038,404) (14.39)
Pengembalian - - - -
Realisasi Belanja Netto 5,675,507,319 6,629,545,723 (954,038,404) (14.39)
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp.950.570.673 dan Rp. 897.300.000. Rincian Belanja Modal disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015
Uraian 2016 (Rp) 2015 (Rp.) Naik / (Turun)
Rp. %
Belanja Modal Peralatan & Mesin 799,850,000 897,300,000 -97,450,000 -10.86
Belanja Modal Gedung & Bangunan
0 0 0 #DIV/0!
Belanja Modal Bahan Baku P & M 129,150,000 0 #DIV/0!
Belanja Modal Perjalanan P& M 21,570,673 0 #DIV/0!
Belanja Modal Lainnya 0 0 0 #DIV/0!
Realisasi Belanja Bruto 950,570,673 897,300,000 53,270,673 5.94
Pengembalian - - -
-
Realisasi Belanja Netto 950,570,673 897,300,000 53,270,673 5.94
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 24 -
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp 0,-
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 0,00,- dan Rp.0,00,- yang
merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab
Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang
merupakan modal kerja yang masih akan dipertanggungjawabkan atau
disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca.
Kas di Bendahara
Penerima Rp 0,-
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Besarnya saldo kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp. 0,00,- dan pada tanggal 31 Desember 2015 sudah
disetorkan ke kas negara per tanggal neraca. Kas di Bendahara
Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang
berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang
sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa
Penerimaan Negara Bukan Pajak.
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016
dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
359.529.600,-. Kas lainnya dan setara kas merupakan Belanja
Tunjangan Kinerja bulan Desember 2015 yang masih belum
dibagikan kepada para pegawai karena masih menunggu hasil
validasi dari para validator pada bulan Januari 2016.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara
pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan
setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap
dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang
sejak tanggal pelaporan.
Piutang Bukan Pajak
Rp. 0,-
C.4 Piutang PNBP
Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp. 0,- dan Rp.283.245.000,- yang
merupakan semua hak atau klaim pihak lain atas uang, barang atau
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 25 -
jasa yang dapat dijadikan kas yang pekerjaannya sudah selesai serta
sertifikat hasil uji sudah diterbitkan namun belum diambil dan belum
dibayar hingga pada akhir periode pelaporan keuangan yaitu
semesteran dan akhir tahun anggaran.
Rincian Piutang Bukan Pajak pada Baristand Industri Medan, yang
keseluruhannya merupakan piutang Jasa Layanan Teknis, per 31
Desember 2016 dapat dilihat pada Lampiran.
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Bukan Pajak
Rp. 0,-
C.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0,- dan Rp.1.416.225,- yang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh
kualitas masing-masing piutang. Perhitungan penyisihan piutang tak
tertagih jangka pendek untuk masing-masing debitur disajikan pada
Lampiran.
Belanja Dibayar Di
Muka Rp 0
C.6 Belanja Dibayar Di Muka
Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Belanja dibayar di
muka merupakan pengeluaran belanja yang dilakukan atas
pekerjaan/jasa pada periode tertentu yang dibayarkan pada awal
perikatan.
Persediaan Rp
10.118.000
C.7 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp.10.118.000,- dan Rp. 18.237.300,-.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual,
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 26 -
Tabel 13 Rincian Persediaan
No. Uraian 31 Des 2016 31 Des 2015
1 Barang Konsumsi 4,105,000Rp 16,298,800Rp
2 Barang Untuk Pemeliharaan -Rp 98,000Rp
3 Suku Cadang -Rp 154,500Rp
4 Bahan Baku 6,013,000Rp 1,686,000Rp
5 Persediaan Lainnya -Rp -Rp
Jumlah 10,118,000Rp 18,237,300Rp
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam
kondisi baik.
Tanah Rp
32.843.555.300
C.8 Tanah
Nilai perolehan aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Riset dan
Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 32.843.555.300,00 dan
Rp. 32.843.555.300,00. Tidak terdapat perubahan nilai tanah
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 15
RincianSaldo Tanah
No. KIB Luas Nilai
1 1 (20101010021) 920 m2 1,092,500,000Rp
2 1 (20101040011) 1.279 m2 2,446,087,500Rp
3 2 (20101040022) 8.494 m2 29,304,967,800Rp
32,843,555,300Rp Jumlah
Tanah seluas 920 m2 merupakan rumah dinas dan rumah jabatan
yang terletak di Jalan Sei Musi No.87, sedangkan tanah seluas 1.279
m2 merupakan tanah untuk peruntukan gedung kantor di Jalan
Sisingamangaraja No. 24 Medan dan pada TA 2013 pengadaan lahan
untuk bengkel, laboratorium dan perkantoran seluas 8.494 m2 yang
terletak di jalan Sisingamangaraja Medan.
Peralatan dan Mesin
Rp 30.431.228.090
C.9 Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp.30.431.228.090,- dan Rp.
29.182.978.496,-.
Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 27 -
Saldo per 31 Desember 2015 29,182,978,496
Mutasi tambah:
- Pembelian 950,570,673
- Reklasifikasi Masuk 461,503,921
- Koreksi Pencatatan 8,025,000
30,603,078,090
Mutasi kurang:
- Reklasifikasi Keluar 171,850,000
- Penghentian Penggunaan -
- Koreksi Pencatatan -
Saldo per 31 Desember 2016 30,431,228,090
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Des 2016 (20,330,201,291)
Nilai Buku per 31 Des 2016 10,101,026,799
Transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin
adalah berupa :
a. Pengadaan/pembelian Alat Laboratorium Rp. 197.650.000,-.
b. Pengadaan/pembelian Inventaris Kantor Rp. 198.250.000,-
c. Pengadaan/pembelian Peralatan Komputer Rp. 197.650.000,-
d. Pengadaan/pembelian Alat Litbang Rp. 70.000.000,-
e. Pengadaan/pembelian Alat Litbang melalui KDP
Rp.287.020.673
f. Reklasifikasi Masuk sebesar Rp. 461.503.921,-, merupakan
koreksi nilai alat litbang TA 2015 setelah seluruh nilai
pengeluaran untuk pengadaan alat litbang tersebut
dikapitalisasi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari temuan
Inpektorat Jenderal pada bulan Maret 2016.
g. Reklasifikasi Keluar sebesar Rp. 171.850.000, koreksi nilai alat
litbang TA 2015, dibukukan sebesar Rp. 171.850.000,-
seharusnya setelah dilakukan kapitalisasi nilai aset menjadi
Rp.461.503.921,-. Hal ini merupakan tindak lanjut dari
temuan Inpektorat Jenderal pada bulan Maret 2016.
h. Koreksi pencatatan sebesar Rp. 8.025.000,-, yaitu pengadaan
Alat GPS untuk kendaraan dinas TA 2015 yang dibeli dengan
akun belanja pemeliharaan. Hal ini merupakan tindak lanjut
dari temuan Inpektorat Jenderal pada bulan Maret 2016.
i. Akumulasi Penyusutan sampai dengan 31 Desember 2016
senilai Rp. 19.404.900.093,-.
Gedung dan
Bangunan Rp
3.800.878.900
C.10 Gedung dan Bangunan
Nilai perolehan gedung dan bangunan per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah Rp. 3.800.878.900,- dan Rp. 3.561.228.900,-
Terdapat koreksi pencatatan nilai gedung dan bangunan untuk
pemeliharaan gedung dan bangunan sebesar Rp.239.650.000,- hal
ini merupakan tindak lanjut dari temuan Inspektorat Jenderal pada
bulan Maret 2016. Sedangkan nilai buku Gedung dan Bangunan
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 28 -
pada tanggal pelaporan yaitu Rp. 2.224.293.473,00,- (nilai perolehan
dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.576.585.427)
Saldo per 31 Desember 2015 3,561,228,900Rp
Mutasi tambah:
- Koreksi Pencatatan 239,650,000Rp
Saldo per 31 Desember 2016 3,800,878,900Rp
Mutasi kurang:
- Akumulasi Penyusutan s.d 31 Des 2016 (1,660,122,345)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2016 2,140,756,555Rp
Aset Tetap Lainnya
Rp 167.758.300
Konstruksi Dalam
Pegerjaan Rp. 0,-
C.11 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan per 31
Desember 2015 adalah sama yaitu Rp 167.758.300,00 yang
merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Nilai buku aset tetap lainnya pada tanggal pelaporan sama
dengan nilai perolehan dan tidak terdapat akumulasi penyusutan.
C.12 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2016 dan
per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 0,00 dan Rp 0,00 yang
merupakan kegiatan penelitian pada TA 2016 telah selesai
dikerjakan (dibangun) dan telah dikapitalisasi menjadi aset tetap
setelah pekerjaan/kegiatan penelitian berakhir pada 31 Desember
2016.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp
21.990.323.636
C.12 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah masing-masing Rp.21.990.323.636 dan
Rp.19.422.154.045. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan
alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama
masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 29 -
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 30,431,228,090 20,330,201,291 10,101,026,799
2 Gedung dan Bangunan 3,800,878,900 1,660,122,345 2,140,756,555
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0
4 Aset Tetap Lainnya 0 0 0
34,232,106,990 21,990,323,636 12,241,783,354Akumulasi Penyusutan
Aset Lain-Lain Rp
782.932.950,-
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0,00
Hutang Kepada Pihak
Ketiga
Rp.344.731.120,-
C.13 Aset Lain-Lain
Aset Lain-Lain adalah merupakan barang milik negara (BMN) yang
berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam
operasional Kantor Baristand Industri Medan. Nilai perolehan aset
lain-lain per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 782.932.950,00 dan Rp. 782.932.950,00.
Akumulasi Penyusutan aset lain-lain Rp. 756.172.951,00 Seluruh aset
lain-lain (aset yang dihentikan penggunaannya dari operasional
pemerintah).
Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2015 782,932,950Rp
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap -Rp
Total 782,932,950Rp
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -Rp
- penghentian dari operasi pemerintahan -Rp
Nilai Perolehan per 31 Des 2016 782,932,950Rp
Akumulasi Penyusutan / Amortisasi Aset Lainnya (756,172,951)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2016 26,759,999Rp
KEWAJIBAN
C.14 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00, merupakan
UP/TUP yang telah dipertanggungjawabkan oleh Bendahara
Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
C.15 Hutang Kepada Pihak Ketiga
Hutang kepada pihak ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp.344.731.120,00 dan Rp.
383,193.338,00, merupakan kewajiban atau belanja yang masih harus
dibayar. Pada periode ini hutang kepada pihak ketiga terdiri dari
Belanja Tunjangan Kinerja bulan Desember 2016 sebesar Rp.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 30 -
Pendapatan Diterima
Dimuka
Rp.107.300.000,-
318.054.270, Belanja Langganan Listrik bulan Desember 2016 sebesar
Rp. 19.554.024,-, Belanja Langganan Telepon bulan Desember 2016
sebesar Rp. 5.988.056,-, Belanja Langganan Air bulan Desember 2016
sebesar Rp. 889.270,-, Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya
(Gas) bulan Desember 2016 sebesar Rp. 245.500,- keseluruhan
tagihan tersebut masih belum dibayarkan pada saat periode pelaporan.
C.16 Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp.107.000.000,00 dan Rp.0,00,
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah
diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan.
Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari
Jasa Sertifikasi Produk dalam rangka penerbitan SPPT SNI, dengan
rincian sebagai berikut:
Uraian Jumlah
Thangshan Zhengfeng Iron& Steel,Co.Ltd 56,900,000
CV. ANNYSA 10,500,000
PT. Sari Incofod Coorporation 15,000,000
UD. SRI MUNTARI 11,100,000
PT. Gunung Gahapi 13,800,000
Total 107,300,000
EKUITAS
Ekuitas Rp.
44.837.943.837,-
C.17 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 Rp. 44.837.943.837,- dan pada 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp. 46.639.502.618,-. Terdapat penurunan nilai ekuitas sebesar Rp. 1.801.558.781 atau sebesar
3,86%,-
D. PENJELASAN ATAS POS-POS ATAS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan PNBP
Rp. 3.526.960.250,-
D.1 PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Pendapatan operasional per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp.3.526.960.250,- sedangkan pada 31 Desember 2016 adalah Rp.
4.596.291.850,-. Pendapatan Operasional Baristand Industri Medan
bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak, Pelunasan Piutang
TA 2016 dan Pendapatan diterima dimuka.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 31 -
Beban Pegawai Rp.
10.149.440.671,-
Beban Persediaan
Rp. 523.086.300,-
Beban Barang & Jasa
Rp. 1.572.598.418,-
D.2 BEBAN PEGAWAI
Beban Pegawai Baristand Industri Medan sampai dengan 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 10.149.440.671. Beban tersebut meliputi
realisasi belanja pegawai netto sampai dengan 31 Desember 2017
dikurang beban pegawai yang masih harus dibayar sebesar Rp.
318.054.270,- yang merupakan Belanja Tunjangan Kinerja yang masih
harus dibayar bulan Desember 2016 yaitu sebesar Rp.318.054.270.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk
uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara,
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
D.3 BEBAN PERSEDIAAN
Beban Persediaan Baristand Industri Medan sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp. 523.086.300,00. Beban tersebut
meliputi realisasi belanja persediaan TA 2017. Beban Persediaan
merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang
habis pakai.
Rincian Beban Persediaan Tahun 2017 dan 2016
URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK (TURUN)
%
Beban Persediaan Konsumsi 178,518,700 176,327,000 1.24%
Beban Persediaan Bahan Baku 330,423,600 313,453,500 5.41%
Beban Persediaan Lainnya 14,144,000 #DIV/0!
Jumlah Beban Persediaan 523,086,300 489,780,500 6.80%
D.4 BEBAN BARANG DAN JASA
Beban Barang dan Jasa Baristand Industri Medan sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.572.598.418,00. Beban tersebut
meliputi realisasi Belanja Jasa, Belanja Barang Operasional, Belanja
Barang Non Operasional dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul karena
penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset
tetap.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 32 -
Beban Pemeliharaan
Rp. 1.042.180.529.,-
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
1.226.698.781,-
Rincian Beban Barang dan JasaTahun 2017 dan 2016
URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK
(TURUN) %
Beban Barang Operasional 663,353,400 616,180,250 7.66%
Beban Barang Non Operasional 509,084,000 2,326,829,000 -78.12%
Beban Langganan Daya dan Jasa 348,411,018 334,609,103 4.12%
Beban Sewa 0 0 #DIV/0!
Beban Jasa Profesi 35,750,000 66,600,000 -46.32%
Beban Jasa Lainnya 16,000,000 18,000,000 -11.11%
Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan & Mesin 0 0 #DIV/0!
Jumlah 1,572,598,418 3,362,218,353 -0.53
D.5 BEBAN PEMELIHARAAN
Beban Pemeliharaan Baristand Industri Medan sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp.1.042.180.529,00. Beban tersebut
meliputi realisasi belanja pemeliharaan (pemeliharaan peralatan dan
mesin, pemeliharaan gedung dan bangunan, Beban persediaan bahan
untuk pemeliharaan, beban persediaan suku cadang). Beban
Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke
dalam kondisi normal.
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016
URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK
(TURUN) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 328,400,000 384,800,000 -14.66%
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 629,518,629 463,134,787 35.93%
Beban Persediaan bahan untuk Pemeliharaan 5,482,500 6,367,000 -13.89%
Beban Persediaan Suku Cadang 78,779,400 41,979,000 87.66%
Jumlah 1,042,180,529 896,280,787 16.28%
D.6 BEBAN PERJALANAN DINAS
Beban Perjalanan Dinas Baristand Industri Medan sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp.1.226.698.781,-. Beban tersebut
meliputi realisasi belanja perjalanan dinas. Beban tersebut adalah
merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 33 -
Beban Penyusutan
dan Amortisasi Rp.
1.859.956.814,-
Beban Penyisihan
Piutang Tak TErtagih
(Rp. 298.721),-
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016
URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK
(TURUN) %
Beban Perjalanan Biasa 549,203,490 549,919,820 -0.13%
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 11,600,000 13,600,000 -14.71%
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 74,450,000 47,950,000 55.27%
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 381,611,191 327,065,071 16.68%
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 209,834,100 0 #DIV/0!
Jumlah 1,226,698,781 938,534,891 30.70%
D.7 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Beban Penyusutan dan Amortisasi Baristand Industri Medan sampai
dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.859.956.814,00.
Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi
penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 dan 2016
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN
AMORTISASITH 2017 TH 2016
NAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 1,599,923,789 2,570,585,845 -37.76%Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 260,033,025 269,354,210 -3.46%
Jumlah Penyusutan 1,859,956,814 2,839,940,055 -34.51%
Beban Penyusutan aset lain-lain - 1,486,671 -100.00%Jumlah Penyusutan aset lain-lain - 1,486,671 -100.00%
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 1,859,956,814 2,841,426,726 -
D.8 BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk
mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar (Rp. 298.721),- merupakan beban
penyisihan piutang TA 2016.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 34 -
Kegiatan Non
Operasional Rp.
40.606.000,-
Ekuitas Awal Rp.
44.875.106.913,-
Defisit – LO Rp.
12.806.096.542,-
Penyesuaian Nilai
Tahun Berjalan Rp.
0,-
D.9 KEGIATAN NON OPERASIONAL
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya terdiri dari
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan
tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp.
40.606.000,-, pendapatan ini berasal dari penerimaan penjualan aset
dikurangi surplus/defisit kegiatan non operasional sebesar
(Rp.944.000).
D.10 Surplus / Defisit Laporan Operasional
Surplus/Defisit Laporan Operasional berasal dari Pendapatan
Operasional dikurangi Beban Operasional ditambah Pendapatan Non
Operasional. Laporan Operasional Baristand Industri Medan per 31
Desember 2017 adalah defisit Rp. 12.806.096.542,- artinya bahwa
realisasi pendapatan tidak mampu menopang seluruh kegiatan
operasional.
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
E.1 EKUITAS AWAL
Nilai ekuitas awal pada tanggal 01 Januari 2017 adalah sebesar Rp.
44.875.106.913. Nilai ekuitas awal ini adalah saldo akhir ekuitas pada
31 Desember 2016.
E.2 SURPLUS / DEFISIT - LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2017 adalah defisit sebesar Rp. 12.806.096.542. Surplus
(Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara
surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan
kejadian luar biasa.
E.3 PENYESUAIAN NILAI ASET
Penyesuaian nilai tahun berjalan terdiri dari penyesuaian nilai asset
dan nilai kewajiban. Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 31 Desember 2016 penyesuaian nilai aset sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0,- merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat
penerapan kebijakan harga perolehan terakhir.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 35 -
Koreksi Nilai Aset
Tetap Non Revaluasi
Rp. 13.882.999.014,-
Transaksi Antar
Entitas Rp.
11.988.573.770,-
Ekuitas Akhir Rp.
44.837.943.833,-
E.4 Seleisih Revaluasi Aset Tetap
Revaluasi Aset Tetap merupakan penilaian kembali aset tetap yang
dilakukan oleh DJKN. Selisih Revaluasi Aset Tetap per 31 Desember
2017 Rp. 13.882.999.014.
E.5 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31
Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp.11.988.573.770 dan Rp.12.498.504.630. Transaksi antar Entitas
adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda
baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Ditagihkan ke Entitas Lain 16,033,148,320
Diterima dari Entitas lain (4,044,574,550)
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 11,988,573,770
NilaiTransaksi Antar Entitas
E.5.1Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain
(DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan
transaksi antar entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang
melibatkan kas negara (BUN). Pada periode hingga 31 Desember 2017,
DDEL sebesar Rp. (4.044.574.550) sedangkan DKEL sebesar
Rp.16.033.148.320,-.
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas akhir untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 57.940.583.155.
Laporan Keuangan Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan per 31 Desember 2017
- 36 -
F.PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1 REKENING PEMERINTAH
Ada 2 (dua) Rekening aktif yang dimiliki Baristand Industri Medan, sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
No. Nomor Rekening Jenis Rekening
Fungsi
1 0336.01.0000.34.30.3 Giro Menampung Transaksi Pengeluaran Anggaran
PT. BRI Cab. Iskandar Muda Medan
Penanggung Jawab : Bendahara Pengeluaran
2 0336.01.000787.30.4 Giro Menampung Transaksi Penerimaan Negara
PT. BRI Cab. Iskandar Muda Medan
Penanggung Jawab : Bendahara Penerimaan