Kalkulasi Biaya

download Kalkulasi Biaya

of 72

description

perhitungan kalkulasi biaya

Transcript of Kalkulasi Biaya

  • KALKULASI BIAYA (COST CALCULATION )

    by : Himawan Hendro Santopo

  • ALIRAN PRODUK ATAU JASA

  • I. PENDAHULUANPemahaman aliran produk atau jasaProduk atau jasa yang kita gunakan adalah hasil dari serangkaian proses panjang yang melewati beberapa tahapan fisik maupun non fisik. Sebuah produk akan sampai ke tangan pemakai akhir (end user) setelah melalui proses dari pencarian bahan baku, proses produksi, proses distribusi maupun transportasi.Rangkaian pihak-pihak yang menangani aliran material/produk ini disebut rantai pemasok ( supply chain ).Supply Chain ( SC ) : merupakan jaringan dari berbagai organisasi /komponen komponen yang saling berhubungan, berinteraksi, berinterdipendensi, serta memiliki tujuan yang sama, yaitu menyelenggarakan sebaik mungkin pengadaan dan penyaluran material/produk tersebut.

    Hulu (up-stream) Hilir (down-stream)

    Aliran produk

    Aliran Biaya

    Aliran Informasi

    MODEL STRUKTUR SUPPLY CHAIN (A.T. KEARNEY, 1994)

    SupplierManufacturerDistributionCenterWholesalerRetailerEndCustomer

  • Kompleksitas struktur SC bervariatif, tidak hanya terbatas seperti gambar di atas saja. Artinya pemasok (supplier) mungkin sekaligus juga sebagai industri manufaktur, atau SC bisa saja melibatkan sejumlah industri manufaktur dari dalam satu rantai hulu ke hilir. Demikian juga,industri manufaktur bisa memiliki puluhan atau ratusan pemasok.

    goods/service payment

    Supply Chain Management (SCM) : suatu sistem dan proses yang mengatur aliran material/produk serta informasi dari aktivitas rantai pemasok (SC).

    Tujuan SCM : peningkatan efisiensi dan daya saing perusahaan terhadap kompetitornya. Kondisi ini bisa dicapai hanya bila koordinasi dan kemitraan yang baik bisa tercapai diantara komponen-komponen dalam rantai tersebut.. Umumnya rangkaian proses SCM ini, banyak digunakan oleh perusahaan yang dalam kegiatan produksinya bersifat jobshop dan jasa berdasarkan permintaan.manufacturercustomerSupplier - 1Supplier - 2Supplier - n

  • KALKULASI (CALCULATION)

  • II. KALKULASIA. Pemahaman Tentang KalkulasiSecara umum, dapat diartikan sebagai kegiatan menghitung dari kumpulan data kuantitatif yang tersedia, dengan memanfaatkan notasi-notasi matematika (+ ; -; x ; : ) untuk menghasilkan data informasi yang dapat dipergunakan sebagai referensi.Sebagai dasar perhitungan perencanaan biaya, dalam rangka mengestimasikan/memprediksi suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.Kaitan dengan suatu kegiatan produksi barang/jasa, kalkulasi awal dapat dipandang sebagai perencanaan biaya dan sebagai alat pengendalian biaya agar tujuan perusahaan untuk meraih laba dapat tercapai. Selain itu, kalkulasi merupakan upaya responsif dari perusahaan dalam menjawab permintaan penawaran harga terhadap produk yang dijual.Contoh : setiap produsen atau penjual suatu produk komoditas selalu memperbaharui (updating) daftar harga, training provider selalu menyediakan tabel standar paket biaya pelatihan

    B.Metoda KalkulasiDalam kaitannya dengan kecepatan respon terhadap permintaan harga suatu produk (barang/jasa) dari konsumen, setiap perusahaan dapat memiliki metoda atau cara tersendiri dalam menentukan metoda kalkulasi yang digunakan, misalnya :Membuat sistem sendiri dengan memasukkan semua parameter perhitungan,Membuat formula sendiri, mengacu pada rekaman data yang lampau atau data statistikMembuat ratio dengan hal tertentu yang cenderung tetap (misal perbandingan biaya bahan dengan harga produk), dsb

    Dalam pembuatan suatu metoda kalkulasi, yang terpenting adalah memasukkan komponen-komponen yang berpengaruh (lihatbagan berikut)

  • CALCULATIONmachine & manhourratematerial & componentsexpensesduration, processing timeother (s)overheadprofitcalculate-ismtechnical specification

  • B I A YA (C O S T I N G)

  • III. B I A Y AA.Definisi dan Pandangan Tentang BiayaMerupakan suatu peristiwa/kejadian yang diukur berdasarkan nilai uang, yang timbul atau mungkin akan ditimbulkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (The Committee on Cost Concepts, American Accounting Association, 2008) Biaya bagi perusahaan yang memproduksi sesuatu, adalah merupakan harga faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan otput (RG. Lipsey cs, 1998)Merupakan nilai uang alat-alat produksi yang dikorbankan rumah tangga perusahaan dan proses produksinya (R.Slot, 2006)Merupakan pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam setiap peristiwa transaksi penghasilan (Matz-Usry, Cost Accounting, 2006)Kesimpulan : Semua aktivitas sehari-hari membutuhkan biaya, tidak ada satu hal-pun yang free of charge.Biaya adalah suatu konsekwensi yang akan timbul dalam aktivitas apapun.

    B.Pengendalian BiayaDalamkegiatan pengendalian/pengawasan yang dijalankan di perusahaan, selain pengendalian produk/operasi, persediaan dan mutu, juga ditekankan adanya pengendalian biaya. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan /profit.

    Tujuan Pengendalian Biaya :Pengeluaran sesuai dengan perencanaanPengeluaran seminimal mungkin, tanpa harus mengorbankan aspek lainnya (spesifikasi, mutu/kualiats,delivery time, dsb)Efisiensi, pengeluaran yang tidak perlu/bukan kebutuhan primer sedapat mungkin dihindari.

  • C.Penggolongan BiayaPenggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu manjemen dalam mencapai tujuannya.Penggolongan ini didasarkan atas hubungan antara biaya dengan :1.Produk2.Volume Produksi3.Departemen fabrikasi/organisasi

    1.Hubungan dengan ProdukPada dasarnya, harga suatu produk (tunggal, batch, maupun massal) memiliki komponen biaya seperti di bawah ini, termasukProfit (laba).Biaya Pabrik a.Bahan langsungb.Tenaga kerja/mesin langsungc.Overhead (OH, biaya umum)-bahan taklangsung-tenaga kerja/mesin tak langsung-sewa tempat, pajak, asuransi, dllBiaya Komersiala.Biaya pemasaran (promosi, distribusi, penjualan)b.Administrasi (umum, administratif)

    Secara detail, uraian penjelasan di atas seperti yang didiskripsikan pada tabel berikut.

  • KOMPONEN BIAYA TOTALAdapun komponen komponen biaya yang kemudian menghasilkan biaya total, seperti terlihat pada gambar berikut :

    Bahan LangsungBahan Tak LangsungTenaga KerjaTak LangsungBiaya Pabrik Tak LangsungBiaya OverheadPabrikBiaya UtamaTenaga KerjaLangsungBiaya ProduksiBeban KomersialBiaya TotalBeban penjualan:semua beban yangberhubungandengan pemasarandan penjualanBeban administrasiumum, yang berhubungan dengan operasiperusahaan++++++=====

  • 2.Hubungan dengan Volume (kuantitas) ProdukPeninjauan biaya dilihat dari hubungannya dengan volume produksi (kuantitas), digolongkan atas :

    a.Biaya Tetap (Fix Cost)-nilai total sama dalam 1 tingkat volume output yang relevan-adanya penurunan dalam cost per unit bila volume produksi bertambah dalam tingkat yang relevan, dan sebaliknya-pengakuan biaya didasarkan kebijakan manajemen atau metoda alokasi biaya-tanggung jawab pengendalian oleh tingkat manajemen tertentu-overhead pabrik tetap : gaji pengawas/keamanan/portir, depresiasi (produksi : machines & equipment, tooling; jasa :effort SDM,utilisasi ruang) pajak, pemeliharaan bangunan, sewa,.... etc)

    b.Biaya Variabel (Variable Cost)-berubah secara proporsional terhadap volume produk-biaya perunit konstan terhadap perubahan volume dalam rentang yang relevan-dapat ditelusuri ke tiap produk yang dihasilkan-dapat dikendalikan tingkat manjemen bawah dan operator-overhead pabrik variabel : perlengkapan, bahan bakar, sumberdaya, biaya penerimaan barang, pengangkutan dalampabrik/handling, lembur... etcc.Biaya Semi Variabel (semi variabel Cost)Mengandung unsur unsur biaya tetap maupun variabel (listrik penerangan, reparasi). Untuk tujuan analisis, pengelompokkan hanya atas biaya tetap dan biaya variabel.

    Salah satu analisa yang biasa dilakukan berkaitan dengan jenis biaya yang berhubungan dengan volume produksi di atas adalah analisa titik impas (break even analysis), yaitu suatu cara untuk mengetahui jumlah produk yang harus dijual pada suatu hargatertentu.

  • Biaya Total Biaya Variabel

    Total Biaya

    Laba

    Titik Impas

    Total Biaya Tetap

    Kerugian

    Volume Produksi

  • 3.Hubungan dengan Departemen FabrikasiUntuk tujuan manajerial dan administratif, perusahaan melakukan pengelompokkan atas beberapa departemen, bagian ataufungsi. Pengelompokkan ini menjadi dasar guna pengelompokkan biaya produk serta menetapkan tanggungjawab pengendalianbiaya. Bila suatu produk dalam prosesnya melewati beberapa departemen atau pusat biaya (baik secara serial ataupun paralel),maka biaya yang timbul akan menjadi beban dari departemen tersebut.

    sub. Dept 1 sub. Dept 3

    Departemen A Departemen B

    sub. Dept 2 sub. Dept 4 Dept C

    Biaya total = biaya pada dept. A + biaya pada dept. B + biaya...................... dst

    Contoh : Upper Dept sub. Dept Cutting sub. Dept Stitching Produk Sepatu Bottom Dept sub. Dept Cutting sub. Dept. Cementing

    Beam House dept

    Produk Kulit Samak Tanning dept

    Finishing dept

  • Bila biaya total lebih besar dari estimasi, bisa dilakukan pengecakkan balik pada proses apa/departemen mana terjadipembengkakan biaya, untuk kemudian dilakukan perbaikan pada periode berikutnya. Oleh karena salah satu tujuan dari Perusahaan adalah memperoleh laba (profit), dan laba diperoleh dari pendapatan dikurangi pengeluaran. Selisih antara estimasiharga (yang kemudian menjadi pendapatan) dengan pengeluaran nyata (real expenses, occured cost) haruslah meliputi seluruhaktivitas di semua departemen atau bagian atau unit yang dilalui/dijalani produk tersebut (bahan, mesin, tenaga kerja, alat bantu,biaya kirim dll).Pada dasarnya departemen-departemen dalam perusahaan dapat dibagi menjadi departemen produksi dan departemen jasa/pelayanan/pembantu. Biaya yang terjadi di departemen produksi yang memiliki hubungan langsung dengan proses pembentukan produk tersebut dapat langsung dibebankan pada produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya yang timbul pada departemen jasa dibebankan selain pada produk bersangkutan juga ada kemungkinan pada produk atau kegiatan lain, yang memang juga dilakukan olehnya. Kebijakan komposisi atau metoda pembebanan biaya ada di tingkat manajerial.

  • ANGGARAN (BUDGETING)

  • IV. ANGGARAN (BUDGETING) A.DEFINISI ANGGARAN (BUDGETING)Anggaran (budget) dalam konteks ini adalah rencana pembiayaan dalam melakukan suatu aktivitas produksi/operasi. Kegiatan produksi dapat dikatakan mencapai sasaran apabila dapat menghasilkan barang jadi dalam kuantitas, kualitas, waktu serta biaya sesuai rencana, atau setidaknya jika terjadi penyimpangan masih dapat diterima oleh perusahaan dan pelangganIntinya semua pelaku yang terlibat dalam kegiatan produksi harus peduli biaya, yaitu menyadari bahwa semua kegiatan yang dilakukan memiliki konsekwensi.Dalam menyusun suatu anggaran, perlu diperhatikan beberapa syarat : 1.Realistis, artinya direncanakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. 2.Luwes artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.3.Kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus-menerusUntuk dapat memenuhi segala aspek yang dikandung dalam definisi tersebut di atas, maka anggaran (budget) harus disusun dalam bentuk tabel tabel dan bersifat kuantitaif (dinyatakan dengan angka-angka).

    B.PANDANGAN TENTANG BUDGETBudget Sebagai Sistem Perencanaan TerpaduBudget merupakan manifestasi (perwujudan) dari berbagai rencana kegiatan operasional secara terpadu (integrated) yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Contoh :Kegiatan operasional perusahaan

    PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PROFIT

    PRODUKSI PEMASARAN PENDISTRIBUSIAN END USER COST COST COST

  • BUDGET BAHAN MENTAH (BAHAN BAKU)BATASAN BUDGET BAHAN MENTAHBudget Bahan Baku/Mentah direncanakan dan disusun hanya untuk bahan baku langsung saja, sedangkan bahan mentah tak langsung direncanakan dalam biaya overhead pabrik (manufacturing expenses)

    TUJUAN PENYUSUNAN BUDGET BAHAN MENTAH :Memperkirakan jumlah kebutuhan bahanMemperkirakan jumlah pembelian bahan yang dibutuhkanSebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah

    BUDGET BAHAN MENTAH TERDIRI DARI :1.Budget Kebutuhan Bahan Mentah2.Budget Pembelian Bahan Mentah3.Budget Persediaan Bahan Mentah

    I.BUDGET KEBUTUHAN BAHAN MENTAH LANGSUNGBudget Kebutuhan Mentah disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan mentah langsung yang diperlukan, bukan nilainya dalam rupiah. Secara rinci pada budget ini harus dicantumkan :Jenis produk/barang jadi yang dihasilkanJenis bahan mentah yang digunakanBagian-bagian yang dilalui dalam proses produksiStandar Usage Rate (SUR) : bilangan yang menunjukkan berapa satuan bahan mentah yang diperlukan untuk menghasilkan1 (satu) satuan atau satu unit barang jadi

  • Contoh : Standar Usage Rate kebutuhan kulit upper untuk sepatu casual pria ukuran 40 = 3 feet.Artinya untuk menghasilkan 1 pasang sepatu casual pria ukuran 40 dibutuhkan 3 feet kulit upper.

    Waktu penggunaan bahan mentah (dinyatakan dalam bulan, triwulan, satu tahun dsb)

    BENTUK DASAR 1 BUDGET KEBUTUHAN BAHAN MENTAH (KEGIATAN PRODUKSI HANYA MELALUI 1 BAGIAN/DEPARTEMEN)

    WaktuBahan Mentah XBahan MentahY ProduksiSURKEBUTUHAN ProduksiSURKEBUTUHANKwartal I

    Produk A

    Produk B

    JumlahKwartal II

    Produk A

    Produk B

    Jumlah

  • BENTUK DASAR 2 BUDGET KEBUTUHAN BAHANBentuk dasar 2, dalam kegiatan produksi melalui dua bagian (departemen) atau lebih.

    PT. SERBA SERBIBudget Kebutuhan BahanTahun 2013

    WaktuJumlahProduksiDepartemen (Bagian) IDepartemen (Bagian) IIMaterial XMaterial YMaterial XMaterial YSURSURSURSURJanuari

    PProduk A

    Produk B

    JumlahJanuari

    PProduk A

    Produk B

    Jumlah

  • II.BUDGET PEMBELIAN BAHAN MENTAH LANGSUNGBudget pembelian bahan mentah langsung berisi rencana kuantitas bahan mentah langsung yang harus dibelioleh perusahaan dalam periode waktu mendatang. Budget pembelian bahan mentah merupakan gabungan dari item-itemsebagai berikut :-Kebutuhan Bahan untuk produksi-Persediaan Akhir-Jumlah Kebutuhan Bahan-Persediaan Awal-Jumlah Pembelian Bahan

    Telah diuraikan diatas, bahwa Budget Pembelian Bahan dapat disusun apabila total kebutuhan bahan untuk suatu periodetelah ditrntukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

    Persediaan Akhir = Kebutuhan Bahan Mentah untuk produksi = +

    Jumlah Kebutuhan =Persediaan Awal = - Pembelian Bahan Mentah =

  • BENTUK DASAR BUDGET PEMBELIAN BAHAN MENTAH

    PT. SERBA SERBIBUDGET PEMBELIAN BAHAN MENTAH TAHUN 2013

    Jenis BahanMentah & waktuKebutuhanBahan utkProduksiPersediaanAkhirJumlahKebutuhanPersediaanAwalPembelianUnitHargaJumlahBahan Mentah AJanuariPebruariMaretTriwulan ITriwulan IITriwulan IIIJumlah (1 Tahun)Bahan Mentah BJanuariPebruariMaretTriwulan ITriwulan IITriwulan IIIJumlah (1 Tahun)

  • BUDGET TENAGA KERJADEFINISI BUDGET TENAGA KERJABudget Tenaga Kerja disusun dan direncanakan hanya untuk Tenaga Kerja Langsung saja, sedangkan Tenaga Kerja TakLangsung direncanakan dan disusun dalam biaya overhead pabrik (manufacturing expenses) seperti hal nya Budget BahanMentah.

    PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN BUDGET TENAGA KERJASebelum menyusun budget tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitung, yaitu :Direct Labor Hour (DLH), yaitu satuan hitung atas dasar jam tenaga kerja untuk menyelesaikan atau menghasilkansatu unit barang.Direct Labor Cost (DLC), yaitu biaya tenaga kerja langsung yang diperoleh dari hasil perkalian jam tenaga kerja dengantingkat upah.Labor Usage Rate (L U R), yaitu standar pemakaian jumlah tenaga kerja.

    Apabila perusahaan belum memiliki standar perhitungan DLH, dapat dilakukan melalui hasil observasi (pengamatan) terhadap sejumlah tenaga kerja untuk sejumlah pekerjaan.

    Contoh :Seorang supervisor pada bagian perakitan menugaskan 5 orang tenaga kerja masing-masing untuk merakit satu pasang sepatu(atasan dan bawahan). Data dari hasil observasi sbb :

  • Rata-rata waktu yang dibutuhkan = 20/5= 4jam.LUR = 4 DLHBeberapa rumus perhitungan yang dapt digunakan :

    Budget Tenaga Kerja = D L H x Tingkat Upah D L H = produksi x standar jam out-put riil

    Tenaga KerjaWaktu PenyelesaianA5B4C3D4E4jUMLAH20

  • BENTUK DASAR BUDGET BIAYA TENAGA KERJAPT.SERBA - SERBIBUDGET BIAYA TENAGA KERJA TAHUN 2013

    D LH = Tenaga Kerja x stndar jam out-put riil

    BulanBagianProduk XProduk YBiaya Tenaga KerjaProduksiDLH perunitTotalD L HTingkatUpahJumlahProduksiDLH perunitTotalD L HTingkatUpahJumlahJanuariBagian IBagian IIBagian IIIJumlah

  • BUDGET BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN BIAYA OPERASIBudget Biaya Overhead Pabrik (BOP) :Adalah biaya-biaya dalampabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan langsung dan tenagakerja langsung.

    Pengelompokkan BOP :1.Biaya bahan tak langsung, misalnya : bahan pembantu, dsb2.Biaya tenaga kerja tak langsung, misalnya : tenaga supervisi, tenaga administrasi pabrik, tenaga operator mesin,dsb3.Miscellaneous Expenses, misalnya ; pajak kekayaan, asuransi, pemeliharaan dan reparasi, administrasi pabrik, air dan listrik yang dibeli (biaya jasa), dsb.

    Besar kecilnya alokasi biaya overhead secara langsung juga akan memepengaruhi harga pokok produksi. Oleh karena itu pengawasan biaya overhead harus direncanakan secara cermat dan tepat, salah satu masalah yang sering dihadapi dalam pengalokasian biaya overhead adalah pengalokasian biaya bagianjasa/pembantu (service) terhadap bagian produksi.

    Metode Pendekatan pengalokasian biaya bagian jasa/pembantuMetode pendekatan pengalokasian biaya pada bagian jasa/pembantu yang dapat digunakan, ada dua cara :

    1.Clean cost concept yang kadang-kadang disebut pola Direct Departement Cost atau Responsibilty Accounting, yaitu salah satu cara alokasi biaya overhead yang dialokasikan secara langsung pada bagian-bagian produksi berdasarkan proporsi pemanfaatan jasa oleh masing-masing bagian produksi.

  • Contoh 1:Selama proses produksi dalam tahun 2012, pada bagian jasa/pembantu akan timbul biaya overhead sebesarRp 1.000.000,- . Jasa yang disediakan, dipakai oleh berbagai bagian dengan proporsi :bagian produksi I:40 %bagian produksi II:30 %bagian produksi III:30 %Berdasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut di atas, maka biaya overhead dapat dialokasikan ke masing-masing bagian dengan perhitungan sebagai berikut :

    BagianPerhitunganalokasi biaya (Rp)Alokasi biaya overheadbagian jasa/pembantu(Rp)Produksi I40 % x 1.000.000,- 400.000,-Produksi II30 % x 1.000.000,- 300.000,-Produksi III30 % x 1.000.000,- 300.000,-

  • Contoh 2 :Biaya overhead PT.SUKA MAJU selama tahun 2012 diperkirakan, sebagai berikut :Bagian produksi :bagian produksi I:Rp 12.000.000,-bagian produksi II:Rp 20.000.000,- bagian produksi III:Rp 10.000.000,-

    Bagian Jasa/Pembantu :Jasa/pembantu I:Rp 2.500.000,-Jasa/pembantu II:Rp 5.000.000,-

    Proporsi pemakaian bagian jasa/pembantu oleh ketiga bagian produksi, sebagai berikut :

    Bagian ProduksiBagian Jasa/Pembantu (%)IIII5045II3030III2025

  • Berdasarkan proporsi pemakaian bagian jasa/pembantu di atas, maka biaya overhead bagian jasa/dapat dialokasikan sebagai berikut :

    KeteranganBagian Produksi (Rp)Bagian Jasa/Pembantu(Rp)IIIIIIIIIBiaya overhead201212.000.000,-20.000.000,-10.000.000,-2.500.000,-5.000.000,-Alokasi biaya overhead bagian jasa :Jasa I

    Jasa II

    1.250.000,-750.000,-500.000,-(2.500.000,-)2.250.000,-1.500.000,-1.250.000,-(5.000.000,-)Jumlah Biaya Overhead15.500.000,-22.250.000,-11.750.000,-00

  • 2.Algebraic Method (Metode Aljabar)Biaya-biaya overhead yang timbul pada masing-masing bagian Jasa/Pembantu dinyatakan dalambentuk persamaan Aljabar.

    X = a1 + b1 Y

    Y = a2 + b2 X

    dimana :Xadalah jumlah biaya overhead bagian jasa X setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa YYadalah jumlah biaya overhead bagian jasa Y setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa Xa1adalah biaya overhead bagian jasa X sebelum alokasia2adalah biaya overhead bagian jasa Y sebelum alokasib1adalah persentase (% tase) penggunaan jasa bagian Y oleh bagian Xb2adalah persentase (% tase) penggunaan jasa bagian X oleh bagian Y

  • Contoh :Biaya overhead yang timbul selama tahun 2012 pada PT. JUTEX sebagai berikut :

    Jasa dari bagian Jasa/Pembantu selain dipakai oleh bagian Produksi juga dipakai oleh bagian itu sendiri, dimana terjadi tukar menukar jasa antara bagian Jasa I dan bagian Jasa II. Proporsi pemakaiannya adalahsebagai berikut :

    BagianBiaya Overhead (Rp)Bagian Produksi I10.000.000,-Bagian Produksi I15.000.000,-Bagian Jasa/Pembantu I (X)5.000.000,-Bagian Jasa/Pembantu II (Y)4.000.000,-

    Pemberi JasaPemakai JasaBagian ProduksiBagian Jasa/PembantuIIIIIIBagian Jasa I (X)50 %40 %-10 %Bagian Jasa II (Y)55 %30 %15 %-

  • Persamaan aljabar biaya overhead tiap bagian Jasa/Pembantu :

    1.X=5.000.000 + 0,15 Y2.Y=4.000.000 + 0,10 X

    Kedua persamaan di atas dikombinasikan menjadi :X= 5.000.000 + 0,15 (4.000.000 + 0,10 X)X= 5.000.000 + 600.000 + 0,015 XX- 0,015 X = 5.600.0000,985 X = 5.600.000 X = 5.685.279 (dibulatkan)Y= 4.000.000 + 0,10 XY= 4.000.000 + 0,10 (5.685.279) Y = 4.568.528 (dibulatkan)

    Artinya :1.Biaya overhead bagian Jasa I setelah mendapat alokasi biaya overhead dari bagian Jasa II, adalah sebesar Rp 5.685.279,-2.Biaya overhead bagian Jasa II setelah mendapat alokasi biaya overhead dari bagian Jasa I, adalah sebesar Rp 4.568.528,-

    Kedua biaya baru ini akan dialokasikan lagi dengan proporsi yang diketahui dari data di atas.

  • *) 50 x ( 5,116.751,10) = 2.842.639,50 90

  • Satuan Kegiatan (activity base) :Satuan kegiatan atau satuan penghitung adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa, dalam rangka proses produksi. Satuan kegiatan ini sangat diperlukan dalam penyusunan budget biaya overhead pabrik, karena pada garis besarnya biaya overhead pabrik merupakanhasil kali antara satuan kegiatan dengan rupiah tertentu sebagai tarif biaya overhead (overhead rate).

    Satuan-satuan kegiatan yang umum dipakai pada bagian Produksi dan bagian Jasa/Pembantu adalah :

    1.Bagian Produksi a.unit barang yang dihasilkanb.jam buruh langsung (Direct Labour Hours = DLH)c.jam mesin langsung (Direct Machine Hours = DMH)d.biaya bahan mentahe. biaya tenaga kerja langsung

    2.Bagian Jasa/Pembantua.Jam reparasi langsung (Direct Repair Hours)b.kilowatt hours, untuk bagian pembangkit tenaga listrikc.Nilai pembelian bahan mentah, untuk bagian pembelian

  • Contoh satuan kegiatan :

    Perhitungan harga pokok produksiHarga pokok produksi barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut :

    Volume produksi masing-masing barang (dilihat dari Budget Produksi)2.Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang (dilihat dari Budget bahan Mentah)3.Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (dilihat dari Budget Tenaga Kerja)4.Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu5.Satuan kegiatan masing-masing bagian Produksi dan bagian jasa/pembantu6.Angka-angka standar pada masing-masing bagian Produksi dan bagian jasa/pembantu

  • MASYARAKAT

    KONSUMENPERUSAHAAN/PRODUSENKONSEPPEMASARANKEMASYARAKATAN

  • SISTEM PEMASARANDefinisi Sistem Pemasaran: Mekanisme penyampaian produk/jasa kepada konsumen dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian lingkungan pemasaran yang kondusif (lingkungan mikro dan makro) serta pencapaian kepuasan konsumen/pelanggan.

    Tujuan Sistem Pemasaran : 1. Memudahkan dan merangsang konsumsi supaya maksimum 2. Menciptakan produksi, kesempatan kerja dan kemakmuran maksimum

    Falsafah Sistem Pemasaran : Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan kepuasan pelanggan Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

  • KEKUATAN UTAMA DALAM SISTEM PEMASARANLINGKUNGANPemasokPerusahaan(Pemasar)PesaingPerantaraEnd Customer

  • TANTANGAN PEMASARAN PADA MILLENIUMTechnologies for Connecting Kemajuan teknologi informasi berpengaruh pada sistem pemasaran dan perilaku konsumen, produsen harus memanfaatkan internet untuk : Informasi yang up to date tentang pasar dan kinerja kompetitor.Mengetahui perubahan perilaku konsumen, akibat pressure dari perubahan teknologi terhadap tingkat selera pelanggan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan. Restrukurisasi terhadap pelayanan pelanggan.Perubahan akan terjadi secara terus-menerus (continously improvement).

    Connections with CustomersMemelihara kepuasan pelanggan dengan konsistensi sistem informasi sebagai after sales services . Penciptaan laba produsen terpenuhi melalui pemenuhan kepuasan pelanggan (konsep marketing modern)

    Connections with Marketing PartnersPartners dalam pengertian produsen merupakan lingkungan mikro yang terdiri dari : pemasok, karyawan, pelanggan (public), pesaing dan pengambil keputusan dalam birokrat (government). Untuk itu perlu dibentuk jaringan kerja (net working) yang harmonis.

  • Connections with the World Arround AsPerusahaan/produsen wajib mempunyai website dan email untuk memperluas jaringan komunikasi ke seluruh pelosok dunia, untuk mengikuti globalisasi perdagangan internasional.

    The New Connected World of MarketingGlobalisasi perdagangan bercirikan : menciptakan mutu, biaya dan desain sesuai dengan standar dunia agar produsen mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage), artinya produsen yang mampu mengatasi ini maka produsen tersebutlah yang dapat mengglobal.Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut maka sangat dibutuhkan hubungan kerja pemasaran dengan partners di luar negeri, baik dalam membentuk kerjasama permodalan, pemasaran atau joint venture, lisensi (franchise), dsb.

  • PERENCANAAN STRATEGIKPerencanaan :Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan

    Hakikat Perencanaan : >pemilihan berbagai alternatif tujuan>startegi>kebijaksanaan>taktik>prosedur dan program-program

    Perencanaan Strategik :Proses yang mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategik diantara sasasran-sasaran serta kemampuan perusahaan dan peluang pemasarannya yang terus berubah.

    Perencanaan strategik mengandalkan pada pengembangan suatu misi perusahaan secara jelas, tujuan dan sasaran pendukung, portofolio bisnis yang sehat, dan strategi fungsional yang terkoordinasi.

  • Tingkat KorporatTingkat Unit Bisnis,Produk dan Pasar

    Langkah Langkah dalam Perencanaan Strategik

    Merancang PortofolioBisnisMerencanakan StrategiPemasaran dan DivisiLainnyaMenetapkanTujuan dan SasaranMenetapkan Misi Perusahaan

  • MENETAPKAN TUJUAN DAN SASARAN PERUSAHAAN

    Misi Meningkatkan Produktivitas PertanianPerusahaan

    Sasaran Riset Pupuk BaruPerusahaan

    Mempertinggi laba untuk mendukung riset

    Menaikkan penjualan Menurunkan biaya

    Sasaran Pemasaran

    Memperbesar porsi pasar Memasuki pasaran baru dalam negeri di luar negeri

    Strategi Meningkatkan persediaan Menurunkan harga danPemasaran dan promosi mengunjungi pasar baru

  • PORTOFOLIO BISNISPortofolio bisnis adalah gambaran penyesuaian secara optimal kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan peluang-peluang dalam lingkungan bisnis

    Perencanaan Strategik Portofolio Bisnis Implementasi Perencanaan Strategik :> Menetapkan Misi Korporasi> Menetapkan Unit Bisnis Strategis (Strategic Business Unit)> Mengalokasikan sumberdaya untuk SBU> Merencanakan bisnis baru

  • ANALISIS PORTOFOLIO BISNISPihak manajemen menilai bisnis yang dijalankan Perusahaan, artinya perusahaan akan menempatkan investasi yang kuat pada bisnis yang lebih menguntungkan dan mengurangi atau menarik investasinya jika bisnis itu kurang atau tidak menghasilkan.Langkah analisis portofolio bisnis :> Mengidentifikasi bisnis kunci (key business) pada tingkat perusahaan, tingkat divisi, atau tingkat merk ?> Mengunakan kekuatannyadengan sebaik-baiknya untuk memanfaatkan kesempatan atraktif dalam lingkungan dengan cara mengembangkan strategi pertumbuhan bisnis baru/produk baru (SBU = Strategic Bisnis Unit)Contoh : produk Unilever (rinso, softenner/pewangi & pelembut pakaian.

  • ANALISIS PORTOFOLIO BISNIS 20 %

    TingkatPertumbuhanPasar (10 %)

    0 Pangsa Pasar Relatif (Market Share Relatif)

    Pendekatan The Boston Consulting Group (BCG)

    Bintang (Stars) Tanda Tanya (Question Mark)

    Sapi Kas (Cash Cow) Anjing (Dogs)

  • Bintang : SBU yang laju pertumbahan pasarnya tinggi, pangsa pasarnya relatif tinggi. Ini merupakan SBU yang menyedot kas, karena diperlukan untuk membiayai pertumbuhan yang cepat. Akhirnya pertumbuhan itu akan menurun perlahan-lahan, dan SBU akan berubah menjadi sapi-kasSapi KasBisnis atau produk yang pertumbuhannya perlahan, namun dengan share yang tinggi. SBU yang mantap dan sukses ini membutuhkan investasi yang lebih kecil utnuk mempertahankan market share mereka. SBU ini menghasilkan banyak uang untuk mendukung SBU-SBU lain yang membutuhkan invetasi.Tanda TanyaUnit bisnis dengan share rendah dalam pertumbuhan pasar yang tinggi. SBU ini memerlukan banyak uang untuk mempertahankan share-nya. Manajemen harus berpikir keras mengenai tanda tanya, mana yang harus diupayakan menjadi bintang dan mana yang harus ditinggalkan.AnjingLambang bisnis dan produk yang pertumbuhan dan sharenya rendah, sehingga tidak menjanjikan untuk menjadi sumber uang yang baru.

  • MENGEMBANGKAN PERTUMBUHAN STRATEGIProduk yang adaProduk Baru

    Pasaryang ada

    Pasarbaru1. Penetrasi Pasar2. PengembanganPasar3. PengembanganProduk4. Diversifikasi

  • Penetrasi Pasar :Upaya perusahaan untuk dapat mencapai penetrasi pasar lebih dalam, yakni mengoptimalkan penjualan kepada pelanggan tanpa sedikitpun mengubah produk.Strategi :- menurunkan harga- meningkatkan promosi- menempatkan produk di lebih banyak toko/pasar swalayan- mendapatkan posisi display produk yang lebih banyak di tempat yang strategis pada setiap toko/pasar swalayanTujuan :Menarik pelanggan merk lain, agar menggunakan produk yang ditawarkan

    Pengembangan Pasar :Upaya perusahaan untuk mengembangkan pasar-pasar yang baru untuk produk yang sudah ditawarkan, dengan cara memperluas pangsa pasarnya. Misal dengan meninjau pasar dari aspeik demografis: anak-anak, remaja, orang dewasa, dapat didorong untuk membeli produk yang ditawarkan.

    Pengembangan Produk :Upaya perusahaan menawarkan produk yang diubah (modifikasi) atau produk baru untuk pasar yang ada. Produk modifikasi yang ditawarkan : dalam ukuran baru, kemasan baru, resep baru yang kesemuanya mencerminkan modifikasi produk sebagai daya tarik pelanggan.

    Diversifikasi :Upaya membuka bisnis baru atau membeli bisinis yang sudah berjalan, diluar bisnis yang telah dijalankan.

  • MARKETING STRATEGI FOR COMPETITIVE ADVANTAGEFilosofinya :- Perusahaan harus mampu mengindentifikasi apa yang menjadi keunggulannya untuk mampu bersaing, hal ini dapat dilakukan apabila perusahaan selalu mengevaluasi kemajuan atau kemunduran dalam berbisnis.-Strategi pemasarannya harus dinamis dan siap untuk melakukan perubahan kebijakan (policy) sesuai situasi dan kondisi yang berlaku, restrukturisasi dengan mencari jalan : konsolidasi dalam menghimpun keunggulannya untuk menjadi konglomerasi (expention), reorganisasi untuk diakuisisi atau merger.Strategi :-Developing the Marketing MixMengembangkan bauran pemasaran (marketing mix), dimulai dengan menyusun perencanaan, pengorganisasian, penerapan serta pengendalian pemasaran. Bauran pemasaran terfokus pada pengembangan : Product (produk), Place (penempatan), Promotion (promosi), dan Pricing (penetapan harga).-Melaksanakan Usaha Pemasaran> Marketing Analysis> Marketing Planning> Marketing Implementation> Marketing Departemen Organization> Marketing Control

  • LINGKUNGAN PEMASARAN PERUSAHAANLingkungan Pemasaran Perusahaan :Adalah pelaku-pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berada di luar fungsi manajemen perusahaan dengan demikian akan mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membina dan mengembangkan transaksi dengan para langganan sasarannya.

    Tugas Manajemen Pemasaran :Merumuskan tawaran yang menarik bagi pasar sasarannya.Akan tetapi keberhasilan manajemen pemasaran akan dipengaruhi oleh perusahaan lain, pe3masok, orang-orang perantara, pesaing dan berbagai lapisan publik.

    Lingkungan Mikro Lingkungan PemasaranLingkungan MakroPemasokPerantara PemasaranPerusahaanPesaingPelangganPublikPelaku-pelaku utama dalam lingkungan mikro perusahaan

  • PELAKU UTAMA DALAM LINGKUNGAN MIKRO PERUSAHAANPemasok :Perusahaan bisnis dan perorangan yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang/jasa tertentuPerantara Pemasaran :Perusahaan/perorangan yang membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli akhir. Para perantara meliputi :-Middlemen adalah perusahaan yang membantu mendapatkan pelanggan atau mendekatkan penjual dengan pelanggan.-Perusahaan distribusi fisik : adalah perusahaan yang membantu dalam menyediakan dan memindahkan barang dari tempat asal ke tempat tujuan.-Biro Jasa Pemasaran : meliputi perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran yang membantu mencari sasasran dan mempromosikan produk ke pasar yang tepat.-Perantara Keuangan : perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lainnya yang membantu transakasi keuangan/menanggung resiko sehubungan dengan pembelian dan penjualan produk.Pelanggan :Pembeli akhir/konsumen potensial terhadap barang/jasa yang ditawarkan. Perusahaan dapat beroperasi dalam lima jenis pasar pelanggan :-Pasar konsumen : perseorangan dan rumah tangga yang membeli barang/jasa untuk konsumsi pribadi.-Pasar Industri : organisasi yang membeli barang/jasa untuk proses lebih lanjut atau untuk digunakan dalam proses produksi sendiri.-Pasar Reseller : organisasi yang membeli barang/jasa untuk dijual kembali untuk memperoleh laba.-Pasar Pemerintah : badan-badan pemerintah yang membeli barang/jasa baik untuk memproduksi layanan umum ataupun untuk memindahkan barang/jasa ini kepada orang-orang yang membutuhkan.-Pasar Internasional : pembeli yang berasal dari luar negeri termasuk konsumen, produsen, reseller dan pemerintah asing.

  • Kekuatan Utama Dalam Lingkungan MakroKekuatan Demografi Kekuatan Ekonomi Kekuatan Alam Kekuatan Teknologi Kekuatan Politik Kekuatan Kultural Perusahaan

  • KEKUATAN UTAMA DALAM LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAANKekuatan Demografik :Kekuatan Demografik adalah kekuatan yang berkaitan dengan populasi manusia : menurut jumlah, kepadatan, lokasi. umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan statistik lainnya.Kekuatan Ekonomi :Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Pasar memerlukan daya beli dan juga masyarakat pembeli. Daya beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada waktu yang bersangkutan.Kekuatan Alam :Kekuatan yang menyangkut sumberdaya alamiah yang dibutuhkan sebagai masukan oleh pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.Kekuatan Teknologi :Merupakan sumber inspirasi kekuatan yang membentuk nasib manusia, penciptaan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru, yang kesemuanya merupakan harapan baru (new expectation).Kekuatan Politik :Kekuatan yang sangat mendukung tercitanya iklim bisnis dalam membentuk suasana pemasaran yang berkelanjutan (market sustainable). Contoh : tersedianya UU yang mengatur perusahaan, UU yang mengatur investasi, terciptanya situasi kondusif dan aman dsb.Kekuatan Kultural :Kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai hakiki (nilai pokok/dasar), petrsepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat. Orang yang hidup dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu akan membentuk kepercayaan dan nilai dasar. Kepercayaan-kepercayaan akan membentuk dan mewarnai sikap dan perilaku yang lebih spesifik, yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kepercayaan dan nilai hakiki diperoleh dari orang tua yang diteruskan pada anak dan dikuatkan oleh lingkungan eksternal, seperti sekolah, masjid, masyarakat, dsb.

  • PERILAKU KONSUMENPerilaku :Respon atau tanggapan seseorang terhadap suatu rangsanganinformasi melalui suatu media (visual = gambar, voice = suara, barang = produk, dsb)

    Perilaku Konsumen :Respon/tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang ditawarkan oleh produsen. Tanggapan konsumen dalam memberikan penilaian terhadap : ciri produk, harga, pesan iklan/promosi, dsb.

  • MODEL PERILAKU KONSUMEN

    Rangsangan Rangsangan Pemasaran Lainnya

    Produk Ekonomi

    Harga Teknologi

    Tempat Politik Promosi Kultural Kotak Hitam Pembeli(Black Box Buyers)Tanggapan Pembeli(Buyers Responsibility)Karakteristik Proses

    Pembeli Keputusan

    PembeliPilihan Produk

    Pilihan Merek

    Pilihan Dealer

    Jadwal Pembelian

    Jumlah Pembelian

  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERILAKU KONSUMEN

    KULTURAL

    Kultur

    Sub Kultur

    Kelas SosialSOSIAL

    Kelompok Referensi

    Keluarga

    Peran dan Status

    PRIBADI

    Usia dan Tahap Daur Hidup

    Jabatan

    Keadaan Ekonomi

    Gaya Hidup

    Kepribadian dan Konsep Diri

    PSIKOLOGIS

    Motivasi

    Persepsi

    Belajar

    Kepercayaandan Sikap

    PEMBELI

  • JENJANG KEBUTUHAN MANUSIA (A.MASLOW)

    5KebutuhanAKTUALISASI DIRI (Pengembangan Diri dan Realisasi)

    4Kebutuhan PENGHARGAAN (Penghargaan Diri, Pengakuan Status)3Kebutuhan SOSIAL ( Rasa Memiliki, Kasih Sayang)2Kebutuhan RASA AMAN (Keamanan, Perlindungan)1Kebutuhan FISIOLOGIS (Rasa Lapar, Haus)Gambar 8. Hirarkhi Kebutuhan Maslow (Abraham Maslow)

  • PENETAPAN PASAR SASARANPenetapan Pasar Sasaran : Keputusan untuk membedakan kelompok yang membentuk suatu pasar dalam rangka pengembangan produk serta marketing mix (bauran pemasaran) yang tepat sesuai dengan pasar yang dipilih.

    Tujuan Penetapan Pasar Sasaran : 1. meraih peluang pasar yang sebanyak-banyaknya 2. pengembangan produk dan marketing mix agar lebih efektif/ berdayaguna.

  • LANGKAH LANGKAH POKOK PENETAPAN PASAR SASARANSegmentasi Pasar Penetapan Pasar Penetapan Posisi Sasaran Pasar

    Mengidentifikasi dasar untuk segmentasi pasar

    Mengembangkan profilsegmen-segmen yangmenghasilkanMengembangkan ukuranukuran daya tarik segmen

    Memilih segmen sasaranMengembangkan positioningUntuk setiap segmen sasaran

    Mengembangkan marketing mix untuk setiapsegmen sasaran

  • Segmentasi Pasar : Membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang mungkin membutuhkan produk tersendiri atau ramuan pemasaran tersendiri.

    Pasar Sasaran : Kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama terhadap produk yang ditawarkan pemasar/produsen, dan kelompok pembeli tersebut oleh pemasar/ produsen dijadikan sasaran untuk dilayani kebutuhannya.

    Posisi Pasar : Posisi/kedudukan yang dimiliki pemasar/produsen pada segmentasi pasar tertentu, karena keunggulan kompetitif dari produk yang ditawarkan dan ramuan pemasaran yang rinci.

    Keunggulan Kompetitif : Suatu keunggulan yang dimiliki pemasar/produsen atas pesaingnya, yang diperoleh dengan jalan menawarkan sesuatu (produk/jasa) kepada para pembeli dengan nilai (value) yang lebih besar, entah melalui harga yang lebih rendah atau dengan memberikan manfaat yang lebih besar agar sesuai dengan harga produk yang ditawarkan.

  • DASAR - DASAR UNTUK SEGMENTASI PASARSegmentasi Geografik : Pembagian pasar berdasarkan aspek geografis seperti : bangsa, negara, daerah, wilayah propinsi, kabupaten dsb Segmentasi Demografik : Pembagian pasar berdasarkan variabel-variabel demografik, seperti : usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus kehidupan, tingkat pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kewarganegaraan.Segmentasi Psikografik : Pembagian pasar didasarkan pada kelompok pembeli menurut ; kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian (berjiwa muda, atraktif, kebebasan,dsb) contoh : mobil, sepeda motor, dsbSegmentasi Perilaku : Pembagian pasar didasarkan pada perilaku pembeli, seperti : pengetahuan, sikap, keggunaan terhadap suatu produk. Contoh : parfum, pasta gigi, dsb

  • SYARAT SYARAT AGAR SEGMENTASI DAPAT BERDAYAGUNADapat diukur Sampai sejauh mana besarnya pasar dan daya beli segmen ini dapat diukurDapat terjangkau Sampai sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayaniBesar Sejauh mana segmen ini cukup besar dan menguntungkanDapat dilaksanakan Sejauh mana program yang efektif itu dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen ini.

  • PRODUKProduk Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan, dinikmati atau dikonsumsi agar keinginan atau kebutuhan dapat terpenuhi.

    Produk dapat dikelompokkan menjadi 2 : 1. Barang (produk fisik/konkrit) 2. Jasa/pelayanan 1. Barang Konsumsi

    Barang

    2. Barang Industrial

  • 1. Barang Konsumsi : Barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk keperluan pribadi

    Klasifikasi Barang Konsumsi (berdasarkan kebiasaan konsumen berbelanja) :

    > Barang Konviniens Barang kebutuhan pokok Barang implusif Barang darurat > Barang Toko > Barang Spesial > Barang yang tidak dicari Barang Konviniens : Barang konsumsi dan jasa yang biasanya seringkali dibeli pelanggan dengan segera, dan dengan upaya pembandingan dan pembelian minimum.

  • Barang Kebutuhan Pokok : Barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen (kecap, pasta gigi, sabun mandi, rinso dsb)Barang Impulsif : Barang yang dibeli dengan sedikit sekali perencanaan atau sedikit sekali upaya pencarian, karena barang-barang tersebut tersedia di banyak tempat (permen, koran, majalah dsb)Barang Darurat : Barang yang dibeli pada kondisi yang mendesak atau mendadak (payung yang dibeli pada saat musim hujan, dsb)Barang Toko : Barang konsumsi yang dalam proses pembeliannya melalui tahapan seleksi dan pelanggan biasanya membandingkan atas dasar kesesuaian (kecocokan, keserasian ), harga dan gaya.Barang Spesial : Barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik, yang karenanaya sekelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya untuk membelinya.

  • Barang yang tidak dicari : Barang yang mungkin konsumen tidak tahu mengenai produk tersebut atau mereka tahu tetapi biasanya tidak pernah terpikirkan untuk membelinya

    2. Barang Industrial : Barang yang dibeli oleh individu/organisasi untuk diolah lebih lanjut atau digunakan dalam menjalankan suatu bisnis/usaha. Klasifikasi barang industrial :

    Bahan dan suku cadangBarang ModalSuplais & Jasa

    GHJKKLKL;;