KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENCAN tARA PELEBURANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENCAN tARA PELEBURANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
HasH-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
KAJIAN SINTESA PADUAN U-MoDENCAN tARA PELEBURAN
Budi Briyatmoko
ISSN 0854 - 5561
ABSTRAK
KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENGAN CARA PELEBURAN. Telah dipelajarisintesa paduan U-Mo dengan eara peleburan. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui eara pembuatan paduan U-Mo yang nantinya akan dipakai sebagai bahan
bakar densitas tinggi reaktor riset. Lingkup yang dipelajari adalah karakterisasi
pembuatan paduan U-Mo termasuk bagaimana mendapatkan homogenitas hasH
peleburan, .mempelajari fasa-fasa yang mungkin terbentuk dalam paduan, dan
mempelajari karakterisasi mikrostruktur dan kekerasannya. Hipotesisnya adalah jumlah
unsur Mo yang ada dalam paduan akan mempengaruhi karakteristik kekerasan paduan,
mikrostruktur dan fasa dari paduan U-Mo yang diperoleh. Metode yang dipakai adalah
dengan studi pustaka. Dari hasH yang diperoleh disimpulkan bahwa untuk mendapatkan
homogenitas hasil peleburan perlu diperhatikan parameter peleburannya, makin tinggi
kandungan Mo makin keras paduan, dan mikrostrukturnya berubah dari bentuk
ekuiaksial ke bentuk dendrid, serta fasa yar.g terbentuk bergeser dari fasa a ke fasa o.
PENDAHULUAN
Pengembangan bahan bakar densitas
tinggi untuk reaktor riset diperlukan untukmengganti pemakaian bahan bakar uranium
pengayaan tinggi dengan bahan bakar uranium
pengayaan rendah. Dengan memakai bahan
bakar uranium pengayaan rendah maka tidak
ada kekhawatiran adanya penyelewengan
penggunaan bahan bakar uranium pengayaan
tinggi untuk pembuatan senjata nuklir. ProgramRERTR (Reduced Enrichment for Research
and Test Reactor) bereneana untuk mengganti
semua bahan bakar reaktor riset yangmenggunakan bahan bakar uranium
pengayaan tinggi (> 20 %) denganmenggunakan bahan bakar uranium
pengayaan rendah «20 %). Bahan bakar U
Mo merupakan salah satu kandidat bahan
bakar yang dapat meneapai densitas sangattinggi yaitu sekitar 17 9 U/ ee. P2TBDU telah
merintis pembuatan paduan U-Mo densitas
tinggi dengan eara peleburan untuk beberapa• komposisi Mo. Penelitian tersebut perlu
dilanjutkan dengan melengkapi berbagai
karakterisasi untuk komposisi Mo yang
33
berbeda. Pada penelitian ini dilakukan
pengkajian sintesa paduan U-Mo dengan eara
peleburan dengan komposisi Mo: 6,5%, 7,5%,
8,5% dan 9,5% berat. Di dalam laporan teknis
ini penulis mempelajari karakterisasi
pembuatan paduan U-Mo termasuk bagaimana
mendapatkan homogenitas hasH peleburan,
kemudian mempelajari pula fasa-fasa yang
mungkin terbentuk dalam paduan, dan
mempelajari karakterisasi mikrostruktur serta
kekerasannya.
Hipotesis yang dapat disampaikan
adalah bahwa jumlah unsur Mo yang ada
dalam paduan akan mempengaruhikarakteristik kekerasan paduan, mikrostruktur
dan fasa dari paduan U-Mo.
Lingkup pembahasan dibatasi hanya
pada karakterisasi peleburan paduan U-Mo
dengan karakterisasi fasa yang terbentuk,termasuk karakterisasi mikrostruktur dan sifat
kekerasan dan sifat fisika lainnya untuk
kandungan Mo antara 6,5 sampai dengan 9,5% berat.
Data kajian yang disajikan dalam
laporan ini diharapkan dapat dipakai sebagai
Hasif-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
informasi bagi para peneliti yang Ingm
mempelajari paduan U-Mo sebagai bahan
bakar reaktor riset berdensitas tinggi.
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan adalah dengan
mengumpulkan data dari hasil-hasil penelitian
yang diperoleh melalui majalah, prosiding,
jurnal maupun buku. Data tersebut dirangkum
dan dikaji untuk mengetahui karakterisasi
paduan U-Mo dan selanjutnya diambil
kesimpulan.
HASIL DAN BAHASAN
Untuk menguasai teknologi pembuatan
paduan U-Mo maka perlu dipahami dulu
transformasi fasa yang terjadi berdasarkan
pada diagram fasa sistem U-Mo seperti dapat
dilihat pada Gambar 1 [1J. Berikut ini kami
tuliskan sedikit tentang transformasi fasa yang
terjadi pada sistem biner U-Mo. Pada suhu
1280 'C, uranium dan molibdenum berinteraksi
berdasarkan reaksi peritektik dan membentuk
larutan padat y pada logam uranium dengan
kadar Mo sekitar 40 % atom. Unsur Mo dapatmenurunkan suhu transformasi uranium dari
fasa a ke f3 dan selanjutnya dari fasa f3 ke fasa
y. Pad a suhu sekitar 648 'C terjadi
kesetimbangan eutektik: f3 (1,4 % atom Mo) +-+
a «0,1 % atom Mo) + y (8 % atom Mo). Di
bawah suhu 648 C terjadi kesetimbangan (a +
y) dengan y + fasa ke dua O. Fasa kedua 0
mempunyai komposisi U2Mo. Pada suhu 572 C
terjadi lagi kesetimbangan eutektik kedua,
yaitu y (21,5 % atom Mo) +-+ a «0,1 % atom
Mo) + fasa kedua O. Fasa kedua 0 sering
ditulis juga dengan fasa V'. Fasa ini berada
pad a persentase Mo antara 20 sampai 33 %
atom Mo. Aniling dengan waktu lama dapat
mempersempit persentase Mo tersebut untuk
pembentukan fasa kedua O. Kelarutan
maksimum dari Mo didalam fasa y uraniumpad a suhu 1280 'C adalah sekitar 40 % atom,
sedangkan kelarutan terse but di dalam fasa f3
adalah 1,4 % atom, dan di dalam fasa a adalah
_ <0,1 % atom. Fasa kedua 0 mempunyai
struktur tetragonal dengan parameter a =3,427 A dan c = 9,843 A.
34
ISSN 0854 - 5561
Homogenitas hasil peleburan paduan U-Mo
Untuk mendapatkan homo-genitas
hasil peleburan U-Mo dimana biasanya
pembuatan paduannya dilakukan dengan
menggunakan tungku busur listrik (arcfurnace), yang perlu diperhatikan adalah
pengulangan dalam peleburan. Untuk
menetapkan berapa kali pengulangan
peleburan supaya diperoleh hasil yang
homogen perlu dilakukan percobaan dengan
memeriksa homogenitas komposisi dan fasa
setiap kali pengulangan peleburan. Pembuatan
paduan U-Mo yang pernah dilakukan oleh
HASA, dkk [2] melakukan pengulangan
peleburan 4 sampai 5 kali dengan cara
dibolak-balik dan setiap kali p~leburan ditahanempat sampai lima menit hin'gga ingot U-Momencair seluruhnya. Sedangkan pembuatan
paduan U-Mo yang dilakukan oleh
MASRUKAN [3] tidak disebutkan berapa kali
difakukan pengulangan, namun setiap kalipeleburan dengan tungku busur listrik
dilakukan selama 16 men it denganmenggunakan arus 100 A. Sementara ini
belum ada data lengkap yang dapat diperoleh
untuk menunjukkan parameter peleburan yang
terbaik untuk pembuatan paduan U-Mo dengan
berat dan komposisi tertentu. Namun dapat
diduga bahwa parameter peleburan yangpenting diperhatikan untuk mendapatkan has if
yang homogen minimal adalah besarnya arus,
waktu peleburan, dan jumlah pengulangan
peleburan.
pengaruh kandungan Mo terhadap
komposisi fasa dan struktur mikro paduanU-Mo
Kalau dilihat dari diagram fasa U-Mo [1J
untuk kandungan Mo antara 6,5 % sampai
dengan 9,5 % berat, fasa paduan yangmung kin dapat terbentuk adalah fasa a, fasa 0,
dan fasa y tergantung pada suhunya. Dari hasil
penelitian [2J terhadap paduan U-Mo hasif
peleburan untuk berbagai konsentrasi Mo (2 %
berat, 5 % berat, 10 % berat, dan 15 % berat),
dilaporkan hubungan antara _persentase Mo
dalam paduan U-Mo dengan persentase fasa a
dan fasa kedua 0 yang mempunyai komposisi
ISSN 0854 - 5561
U2Mo. Paduan U-Mo hasil peleburan dengan
kandungan Mo 2 % berat, didominasi oleh fasa
a dengan butir ekuiaksial dan sedikit fasa (5
dengan butir bentuk dendrit. Makin banyak
kandungan Mo makin berkurang fasa a nya
dan makin bertambah fasa (5 nya. Bentuk
..;_~utirnya pun berubah didominasi oleh bentukdendrit. Jadi makin banyak kandungan Mo
dalam paduan yang dilebur makin banyak fasa
(5 yang terbentuk karena Mo langsung bereaksi
dengan U membentuk U2Mo, sedangkan fasa
a makin berkurang dengan bertambahnya kan
dungan Mo. Hal ini juga dijumpai pada hasil
penelitian yang meneliti paduano UMo dengan
kandungan Mo 4%, 6 %, 7 %, 8 % dan 9 %
berat Mo [3J. Hal ini juga sesuai dengan
diagram fasa U-Mo [1]. Hasil tersebut di atas
juga berlaku untuk paduan U-Mo yang dibuat
dengan kandungan Mo antara 6,5 % berat
sampai dengan 9,5 % berat.
Pengaruh kandungan Mo terhadap
kekerasan paduan U-Mo
Unsur Mo di dalam paduan U-Mo
diperlukan untuk menstabilkan fasa y-U yangtidak stabil secara termodinamika, yaitu mudah
terdekomposisi menjadi fasa a. Denganpenambahan unsur Mo ke dalam U maka fasa
y-U metastabil dapat diperoleh pada suhu
kamar dengan cara quenching dari suhu
sekitar 900 ·C. Fasa y-U diinginkan dalam
paduan karena fasa ini lebih tahan terhadap
swelling akibat iradiasi dibanding fasa a [4] •
Makin banyak kandungan Mo di dalam paduan
U-Mo makin stabil fasa y-U yang diperoleh
melalui quenching dari suhu tinggi. Namun
karena uranium mempunyai kekerasan lebih
tinggi dibanding Mo maka perlu dilihat apakah
akan terjadi penurunan kekerasan paduan
dengan makin banyaknya kandungan Mo
tersebut. Data kekerasan paduan UMo hasil
peleburan sebagai fungsi % berat Mo
ditunjukkan oleh Tabel1 berikut [2]:
35
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Tabel1. Data kekerasan paduan UMo [2J.No %MoKekerasan mikro Vickers, Hv
1
2 585
2
5 178
3
10 2974
15 363
Dari Tabel 1 tersebut nampak bahwa
paduan U-Mo mempunyai nilai kekerasan yang
sangat tinggi untuk kandungan Mo 2 % berat.
Hal ini disebabkan karena paduan mengalami
penguatan, atau yang lebih tepat pengerasan
larut pad at hingga mencapai sekitar 0,15 % Moke dalam struktur fasa a [2]. Dalam tulisan
tersebut tidak dijelaskan apakah persen mol
atau persen berat. Berdasarkan [1Jdisebutkan
bahwa fasa a hanya sedikit sekali dapatmelarutkan unsur Mo. Maksimum kelarutan Mo
di dalam fasa a dilaporkan dengan data yang
beragam yaitu <0,1 % atom, 2,4 % atom, dan 3
- 4 % atom. Data lain disebutkan pulakelarutan Mo dalam fasa a adalah 0,34 %
atom pada suhu 660 ·C, 0,12 % atom pada
suhu 600 ·C, dan 0,05 % atom pada suhu 550·C [1] . Fasa a terse but terbentuk dari reaksi
peritektik[1J • BHa reaksinya adalah peritektik,
maka reaksinya adalah transformasi dari fasa
cair dan fasa padat membentuk fasa pad at [5] .
Pengerasan larut pad at pad a struktur fasa a
terjadi secara substitusi dengan menempatikisi sel satuan ortorombik[2]. Sementara itu,
pengerasan larut padat tidak dapat dihilangkan
dengan aniling[1]. Syarat terjadinya pengerasanlarut padat adalah kedua atom, dalam hal ini U
dan Mo, harus mempunyai jari-jari atom yang
hampir sama [6J. Kekerasan tinggi yangdijumpai pada kandungan Mo 2 % berat
tersebut diatas juga disebabkan oleh karena
paduan U-Mo yang diperoleh dari hasil
peleburan dengan tungku busur listrik
didominasi oleh fasa a dan bentuk butirnya
adalah granular [2~.Pad a kandungan Mo 5 %berat, kekerasan paduan yang diperoleh turun
drastis karena jumlah fasa a yang dihasilkanberkurang tetapi jumlah fasa kedua (5
(senyawa U2Mo) bertambab dan bentuk
butirnya dendrit [2]. Fasa (5 lebih lunak dari
pada fasa a. Dengan bertambahnya
Mo terhadap
U-Mo yangpanas dan
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
kandungan Mo, fasa a makin berkurang tetapi
fasa 0 makin bertambah sehingga
kekerasannya naik tetapi masih lebih kecil
dibanding pad a yang dijumpai pada
kandungan Mo 2 % berat. Hubungan yang
linier antara banyaknya kandungan Mo dalam
paduan hasil leburan dengan kenaikan
kekerasan juga dihasilkan oleh [3J , yaitu untuk
kandungan Mo 4 % berat sampai dengan 9 %
berat. Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh
[3J dengan menggunakan alat uji kekerasan
mikro diperoleh bahwa kekerasan paduan
semakin keras dengan bertambahnya
. kandungan Mo. Kekerasan paduan U-Mo
dengan kandungan Mo 4, 6, 7, 8 dan 9 %
(berat) berturut-turut besarnya adalah 179,65;267,78; 289,169; 347 dan 351,525 Hv.
Meningkatnya kekerasan tersebut diakibatkan
naiknya kandungan Mo yang membentuk fasa
kedua 0 disamping adanya fasa a sebagai
larutan pad at. Adanya unsur yang larut pad at
akan menimbulkan medan tegangan disekitar
larutan pad at yang akan menaikkan kekerasan
paduano Demikian pula terbentuknya fasa
kedua 0 akan menyebabkan terhambatnya
gerakan dislokasi sehingga kekerasan paduan
meningkat. Dari unsur Mo yang ada dilaporkan
bahwa kenaikan Mo menyebabkan naiknya
jumlah fasa kedua o. Naiknya fasa kedua 0
menyebabkan naiknya kekerasan. Dari
diagram fasa U-Mo terlihat bahwa pada
kandungan Mo 0 % sampai dengan 35 % (mol)
mulai dari suhu kamar sampai dengan 572 C
terdapat fasa a sebagai larutan pad at dan fasa
kedua 0 [1J • Kandungan Mo antara 4 sampai
dengan 9 % (berat) masuk dalam kisaran
tersebut. Demikian juga untuk kisaran
kandungan Mo seperti yang diinginkan dalam
penelitian ini, yaitu 6,5 %, 7,5 %, 8,5 % dan 9,5
% berat Mo. Jadi dapat dinyatakan bahwa
makin banyak kandungan Mo, untuk kisaran
kandungan Mo dari 6,5% berat sampai dengan
9,5% berat, kekerasannya makin tinggi.
36
ISSN 0854 - 5561
Pengaruh kandunganperubahan fasa paduanmengalami perlakuanpendinginan mendadak
Pendinginan mend adak atau
quenching dari suhu tinggi, yaitu suhu dimana
fasa y berada atau pada suhu sekitar 900 ·C,
dimaksudkan untuk mendapatkan paduan U
Mo dengan struktur fasa y dari suhu tinggi
sampai dengan suhu kamar. Paduan U-Mo
yang memiliki fasa y diinginkan karena lebih
stabil terhadap panas dan tahan terhadap
swelling akibat pengaruh radiasi di dalam
reaktor. Banyaknya kandungan Mo didalam
paduan U-Mo perlu diketahui pengaruhnya
terhadap pembentukan fasa y dari proses
quenching. Hasil uji kekerasan spesimen U
Mo setelah quenching dapat dilihat dalamTabel2 [7] .
Tabel 2. Kekerasan mikro Vickers U-Mo
setelah quenching [7J
No %MoKekerasan mikro Vickers, Hv1
2 3102
5 122
3
10 283
4
15 349
Bila dibandingkan nilai kekerasan
paduan U-Mo sebelum diqueching (Tabel 1)dengan setelah diquenching (Tabel 2),
kekerasannya lebih tinggi sebelum
diquenching. Seperti dijelaskan diatas bahwa
fasa paduan sebelum diquenching adalah lebih
dominan fasa a untuk kandungan Mo 2 %
berat dan bergeser menjadi lebih dominan fasa
o untuk kandungan Mo yang lebih tinggi.
Sedangkan paduan U-Mo setelah quenching
semuanya mempunyai fasa y. Jadi dapat
disimpulkan bahwa fasa y lebih lunak dari pad afasa a dan o. Untuk menaikkan kekerasan fasa
y dapat dilakukan dengan ageing [8J . Ageingdapat dilakukan pada suhu antara 350 ·C
sampai dengan suhu 450 ·C atau di bawahsuhu transformasi fasa dalam waktu tertentu.
Namun dijaga jangan sampai terjadi
overageing karena akan menurunkan
ISSN 0854 - 5561
kekerasan. Kekerasan tinggi diperlukan untuk
paduan U-Mo karena akan mempermudah
proses pembuatan serbuk untuk bahan bakarU-Mo.
Pengaruh kandungan Mo terhadap
kestabilan panas dan kapasitas panas
..:.paduan U-Mo hasil peleburanSebagai tambahan perlu pula
disinggung disini mengenai sifat kestabilan
panas dan kapasitas panas paduano Sifat ini
penting juga dalam hubungannya dengan
pemuaian atau swelling paduan U-Mo dalam
aplikasinya sebagai bahan bakar saat diiradiasi
di reaktor. Paduan bahan bakar U-Mo dengan
kandungan 5%Mo yang dipadu dengan matrik
AI dilaporkan oleh GINTING [91 mempunyai
kestabilan panas yang sangat stabil hingga
suhu antara 560 - 600 ·C. Artinya pada suhu
tersebut tidak terjadi reaksi antara matrik AI
dengan bahan bakar U-Mo. Namun tidak
dilaporkan untuk komposisi Mo yang lain.
Analisis kestabilan panas selain dapat diuji
dengan DTA, juga dapat diuji dengan
mengukur pertambahan volume sampel yang
dianil pada suhu tertentu. Pertambahan
volume tersebut disebabkan oleh adanya
reaksi U-Mo dengan matrik AI. Pertambahan
volume ini sangat tidak diinginkan terjadi
karena hal ini dapat mengindikasikan kemung
kinan terjadinya swelling bahan bakar di dalam
reaktor. Permasalahan swelling akibat reaksi
bahan bakar U-Mo dengan matrik AI ini
sebenarnya masih dipelajari terus karena salahsatu kelemahan dari bahan bakar U-MotAI ini
adalah terjadinya swelling di dalam reaktor10•11]
Bahkan dilaporkan pula bahwa reaksi bahan
bakar U-Mo dengan matrik AI dapat terjadi saat
proses fabrikasi bahan tersebut [111. Reaksi
tersebut menghasilkan senyawa intermetalik
yang mempunyai konduktivitas panas rendah,
dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya
swelling pad a bahan bakar. Salah satu contoh
terjadinya senyawa intermetalik tersebut
adalah hasil penelitian yang dilaporkan oleh [11]
bahwa pad a suhu 580 ·C terjadi reaksi antara
bahan bakar U-7% berat Mo dengan matrik AIyang membentuk senyawa (U,Mo)AI3 dan
(U,Mo)AI4. Demikian pula untuk konsentrasi
37
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Mo yang lain, yaitu U-10% berat Mo juga
terjadi reaksi dengan matrik AI pada suhu yang
lebih rendah yaitu 550 ·C, dan senyawa yang
dihasilkan adalah sama. Jadi kestabilan panas
dari paduan ini masih perlu ditingkatkan untuk
mencegah terjadinya reaksi bahan bakarpaduan U-Mo dengan matrik AI.
Salah satu sifat fisik lain dari paduan
U-Mo yang penting adalah kapasitas panas.
Kapasitas panas dari paduan U-Mo juga telah
dipelajari oleh [9], yaitu diuji dengan
menggunakan Differential Scanning
Calorimetry 92 pad a suhu 30 ·C hingga 450 ·C
dengan kecepatan 1 ·Ct menit dalam media
gas Argon. Hasil analisisnya dilaporkan bahwa
kenaikan kandungan Mo belum memberikan
pengaruh terhadap besaran kapasitas panas
yang diperoleh. Namun disayangkan
penyebabnya adalah paduan yang dianalisis
belum mempunyai homogenitas yang baik. Hal
ini didukung oleh analisis mikrostruktur yang
menunjukkan bahwa paduan U-Mo yang dibuat
belum mempunyai bentuk butiran yangseragam, sehingga disarankan oleh (9) untuk
melakukan pembuatan ulang ingot paduan U
Mo tersebut dengan homogenitas yang lebih
baik agar dapat diperoleh karakter paduan U
Mo yang sebenarnya.
KESIMPULAN
1. Dalam membuat paduan U-Mo masih perlu
ditetapkan besarnya parameter yang
mempengaruhi hasil paduan yang memiliki
homogenitas tinggi.
2. Makin tinggi kandungan Mo makin keras
paduano Naiknya kekerasan paduan U-Mo
dengan bertambahnya kandungan Mo diatas 2% berat disebabkan karena
bertambahnya fasa o. Untuk mendapatkan
paduan U-Mo dengan fasa y yang memiliki
kekerasan tetap tinggi dapat dilakukan
ageing pad a suhu di bawah transformasi y
setelah proses quenching.
3. Makin banyak kandungan Mo
mikrostrukturnya berubah dari bentukekuiaksial ke bentuk dendrid dan fasa
yang terbentuk bergeser dari fasa a kefasa O.
HasH-hasHPenelitian EBN Tahun 2005
4. Kestabilan panas paduan U-Mo masihperlu dipelajari lebih untuk mencegahlanjut terjadinya reaksi bahan bakarpaduan U-Mo dengan matrik AI dalamaplikasinya di reaktor.
DAFTAR PUSTAKA
1. IVANOV, O.S., BADAEVA, TA,SUFRONOVA, RM., KISHENEVSKII,V.B., KUSHNIR, N.P., Phase Diagram ofUranium Alloys, Amerind Publishing Co.,PVT.LTD., New Delhi, 1983.
2. HASA, M.HA, SURIPTO, A,FATHURRACHMAN, MARTOYO, PAID,A., SAMOSIR, N., Karakterisasi Sifat
Mekanik dan Mikrostruktur U-Mo SebagaiKandidat Bahan Bakar Reaktor Riset,Prosiding Pertemuan dan PresentasiIImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuandan Teknologi Nuklir, P3TM-BATANYogyakarta, 7-8 Agustus 2001.
3. MASRUKAN, Pengaruh Kandungan UnsurMo dari 4 % samapi 9 % (berat) TerhadapKekerasan dan Struktur Mikro Paduan
UMo, Laporan Teknis.4. MEYER, M.K, HOFMAN, G.L., HAYES,
S.L., CLARK, C.R, WIENCEK, T.C.,SNELGROVE, J.L., STRAIN, RV., KIM,KH., Low Temperature IrradiationBehavior of Uranium-Molybdenum AlloyDispersion Fuel, Journal of NuclearMaterials 304 (2002) 221-236.
5. JASTRZEBSKI, Z.D., The Nature andProperties of Engineering Materials, 3th
38
ISSN 0854 - 5561
Edition, Jhon Wiley & Sons, Inc.,Singapore, 1987.
6. VLACK, L.H.V., Materials for Engineering,Addison Wesley Publishing Company, Inc.,Canda, 1982.
7. HASA, M.HA, SURIPTO, A., MARTOYO,PAID, A, Pengaruh Konsentrasi Mo PadaSuhu Quenching Terhadap Struktur Fasadan Sifat Kekerasan Paduan U-Mo,
Prosiding Presentasi IImiah Daur BahanBakar Nuklir VI, P2TBDU-BATAN, Jakarta,7-8 November 2001.
8. ANONIM, Amirican Society for Metals, Vol.3, 1980,774-777.
9. GINTING, AB., HASA, M.HA,MASRUKAN, SAMOSIR, N., AnalisaKestabilan Panas dan Kapasitas PanasSerbuk U308-AI, U02-AI,UAI-AI, U3Si2-AIdan Umo-AI Menggunakan Alat AnalisisTermal, Prosiding Presentasi IImiah DaurBahan Bakar Nuklir VI, P2TBDU-BATAN,Jakarta, 7-8 Nopember 2001.
10. KIM, KH., KWON, H.J., LEE, J.S., RYU,H.J., PARK, J.M., KIM, CK, AnInvestigation on the Fuel/ Matrix ReactionBehaviors of U-Mo/AI Dispersion FuelsPrepared with Centrifugal Atomization,2000 International Meeting on RERTR, LasVegas, Nevada, October 1-6, 2000.
11. MIRANDAU, M.I., BALART, S.N., ORTIZ,
M., GRANOVSKY, M.S., Reaction Layer inU-7wt%Mo/ AI Diffusion Couples, 2000International Meeting on RERTR, Chicago,Illinois, October 5-10,2003.