KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

11
273 KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS KOLABORATIF ANTARA PERGURUAN TINGGI DAN SEKOLAH Zulfiani, Yanti Herlanti, Ahmad Sofyan Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah email: zulfi[email protected] Abstrak: Penelitian bertujuan menemukan model pendampingan penelitian tindakan kelas kolaboratif antara perguruan tinggi dan sekolah (PTK Kolaboratif). Penelitian dilakukan di sekolah mitra. Metode penelitian menggunakan Mixed Method. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner, lembar wawancara mendalam, catatan lapangan, dan FGD. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Penelitian menghasilkan tiga model Pendampingan PTK Kolaborasi yaitu model I (guru bersifat dominan), model II (peran guru bersifat moderat), dan model III (guru bersifat resesif). Model I guru sebagai pencetus ide dan melakukan penelitian mandiri, mahasiswa berperan sebagai observer, proses bimbingan dilakukan oleh dosen pembimbing. Model II guru dan mahasiswa mencetuskan ide riset, guru melaksanakan PTK, proses bimbingan dilakukan oleh dosen pembimbing. Model III guru bersama mahasiswa atau mahasiswa secara mandiri mencetuskan ide riset, mahasiswa melaksanakan PTK, proses bimbingan dilakukan dosen. Respon dosen, mahasiswa dan guru, positif terhadap pelaksanaan semua model kolaborasi PTK. Validasi pakar menunjukkan Model II dianggap sebagai model pendampingan kolaboratif perguruan tinggi dan sekolah yang ideal. Keyword: model pendampingan kolaboratif, penelitian tindakan kelas A STUDY ON THE IMPLEMENTATION OF UNIVERSITY - SCHOOL COLLABORATIVE CLASSROOM ACTION RESEARCH (CAR) Abstract:The goal of the study is to find out the mentoring models in collaborative Classroom Action Research (CAR) involving university and school. Research was carried out at the partner school. Deployingmixed methods, data were collected through questionnaire, depth interview, field note and FGDs and then analyzed using descriptive statistics technique. The results show three mentoring models in collaborativeCAR i.e. Model I (dominant teacher-oriented), Model II (moderateteacher-oriented), and Model III (recessive teacher-oriented). Model I requires teacher to undertake the CAR, studentto act as the observer, and lecturer to act as the mentor.In Model II, student and teacher propose a research problem, teacher conducts the CAR, and lecturermentors them. In Model III, teacher and student(or only student) formulate the research problem, student undertakes the CAR, and lecturer mentors them. Lecturers, students and teachers positively responds to the implementation of all the models. However, expertsargue that Model II is the ideal model for collaboration between university and school. Keyword: collaborative mentoring model, classroom action reserach PENDAHULUAN Sesuai pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Repubik Indonesia No. 14/2005, guru adalah pen- didik profesional memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Indonesia, 2005:6). Tugas utama tersebut melekat pada diri pendidik secara holistik yang terimplementasi pada proses pem- belajaran di kelas. Sejumlah tugas utama tersebut merupakan bentuk optimalisasi kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik. National Research Council (1996:67) menegaskan profesionalisme guru sains perlu mengintegrasikan pengetahuan sains, pembelajar- an dengan perspektif strategi pengajaran terbaru dan berbasis inkuiri. Setidaknya terdapat 5 hal yang perlu dituntut seorang guru profesional : (1) guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya, (2) guru menguasai secara mendalam terkait konten bahan ajarnya serta cara mengajar-

Transcript of KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

Page 1: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

273

KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS KOLABORATIF ANTARA PERGURUAN TINGGI DAN SEKOLAH

Zulfiani, Yanti Herlanti, Ahmad SofyanUniveritasIslamNegeriSyarifHidayatullah

email:[email protected]

Abstrak:Penelitianbertujuanmenemukanmodelpendampinganpenelitiantindakankelaskolaboratifantaraperguruantinggidansekolah(PTKKolaboratif).Penelitiandilakukandisekolahmitra.MetodepenelitianmenggunakanMixed Method.Instrumenpengumpulandataadalahkuesioner,lembarwawancaramendalam, catatan lapangan, danFGD.Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. PenelitianmenghasilkantigamodelPendampinganPTKKolaborasiyaitumodelI(gurubersifatdominan),modelII(perangurubersifatmoderat),danmodelIII(gurubersifatresesif).ModelIgurusebagaipencetusidedanmelakukanpenelitianmandiri,mahasiswaberperansebagaiobserver,prosesbimbingandilakukanolehdosenpembimbing.ModelIIgurudanmahasiswamencetuskanideriset,gurumelaksanakanPTK,prosesbimbingandilakukanolehdosenpembimbing.ModelIIIgurubersamamahasiswaataumahasiswasecaramandirimencetuskanideriset,mahasiswamelaksanakanPTK,prosesbimbingandilakukandosen.Respondosen,mahasiswadanguru,positifterhadappelaksanaansemuamodelkolaborasiPTK.ValidasipakarmenunjukkanModelIIdianggapsebagaimodelpendampingankolaboratifperguruantinggidansekolahyangideal.

Keyword: model pendampingan kolaboratif, penelitian tindakan kelas

A STUDY ON THE IMPLEMENTATION OF UNIVERSITY - SCHOOL COLLABORATIVE CLASSROOM ACTION RESEARCH (CAR)

Abstract:ThegoalofthestudyistofindoutthementoringmodelsincollaborativeClassroomActionResearch (CAR) involving university and school.Researchwas carried out at the partner school.Deployingmixedmethods,datawerecollectedthroughquestionnaire,depthinterview,fieldnoteandFGDsandthenanalyzedusingdescriptivestatisticstechnique.TheresultsshowthreementoringmodelsincollaborativeCARi.e.ModelI(dominantteacher-oriented),ModelII(moderateteacher-oriented),andModelIII(recessiveteacher-oriented).ModelIrequiresteachertoundertaketheCAR,studenttoactastheobserver,andlecturertoactasthementor.InModelII,studentandteacherproposearesearchproblem,teacherconductstheCAR,andlecturermentorsthem.InModelIII,teacherandstudent(oronlystudent)formulate the researchproblem, student undertakes theCAR, and lecturermentors them.Lecturers,studentsandteacherspositivelyrespondstotheimplementationofallthemodels.However,expertsarguethatModelIIistheidealmodelforcollaborationbetweenuniversityandschool.

Keyword: collaborative mentoring model, classroom action reserach

PENDAHULUAN Sesuai pasal 1 ayat 1Undang-Undang

RepubikIndonesiaNo.14/2005,guruadalahpen-didikprofesionalmemilikitugasutamamendidik,mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai, danmengevaluasi peserta didik padajalur pendidikan formal, pendidikandasar, danpendidikanmenengah(Indonesia,2005:6).Tugasutamatersebutmelekatpadadiripendidiksecaraholistikyangterimplementasipadaprosespem-belajarandikelas.Sejumlahtugasutamatersebut

merupakanbentukoptimalisasikompetensiyangharusdimilikiseorangpendidik.

National Research Council (1996:67)menegaskan profesionalisme guru sains perlumengintegrasikanpengetahuansains,pembelajar-andenganperspektifstrategipengajaranterbarudanberbasis inkuiri. Setidaknya terdapat 5 halyangperludituntutseorangguruprofesional:(1)gurumemilikikomitmenpadasiswadanprosesbelajarnya,(2)gurumenguasaisecaramendalamterkaitkontenbahanajarnyasertacaramengajar-

Page 2: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

274

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2

kannya, (3) bertanggungjawabmemantauhasilbelajar siswamelalui berbagai cara evaluasi,(4)gurumampuberpikirsistematistentangapayangdilakukaknyadanbelajardaripengalaman-nya,(5)gurumerupakanbagiandarimasyarakatbelajardalamlingkunganprofesinya.Selainitukemampuanmelakukanpenelitiantindakankelasmenjadisalahsatukemampuanyangdiperlukanguruyangdapatmenjadikangurusebagaipenga-jarsekaligus‘pembelajar’aktif.

Kreativitas guru bukanhanya dalamhalpenerapan IPTEK, tetapi juga pengembanganmetode-metode pembelajaran yang sederhanatetapisesuaidengankarakterbangsadanpengem-banganmateri ajar untukmemperkaya ilmupengetahuan.Metodepembelajaran tidakharusmenggunakanperalatanyangcanggih,tetapiyangpentingpeserta didik termotivasi untukbelajarlebihbaik.Nurjhani,et al(2008:1)menyatakangurumasihkesulitanmengembangkanmetode,pendekatandanmediapembelajaranyangup date sesuaidengankondisisiswadanperkembanganmasyarakat.

Produkinovasiyangkontekstualtentusajalahirdarikajianmandirigurumelaluiserangkaianpenelitianyangsistematis,salahsatunyamela-luimelalui Penelitian yang dilakukanmelaluiaktivitaspeneltiantindakankelas(PTK).AturanbaruAngkaKreditbagikenaikanJabatanGuruini,sudahberlakuefektifmulaitanggal1Januari2013, dimana untuk kenaikan pangkat jabatanFungsionalGuruserendah-rendahnyaGolonganIII/bdiwajibkanmembuatKaryaInovatifberupaPenelitian, KaryaTulis Ilmiah,Alat Peraga,Modul,Buku,atauKaryaTeknologiPendidikanyangnilaiangkakreditnyadisesuaikan(Mendik-nasdanBKN,2010:22)

Usaha peningkatan profesionalitas gurudalam komunitasnya seringkali mengalamihambatan,terlebihlagiketikabanyakpelakupen-didikan(misalnya,pemangkukebijakan,kepalasekolah,guru,siswa,orangtua,institusipendidi-kan,peneliti,donatur)yangterlibatdidalamnya,misalnyapadakegiatanaksikolaborasiperguruantinggidansekolah.Halinidikarenakanmasing-masing kelompokpelaku pendidikanmemilikipersepsidantujuanyangberbedadalammeman-dangusahaprofesionalitasguruyangsedangdi-lakukan.Hambatanyangditimbulkanseringkalimenyebabkantujuandariusahapeningkatanpro-fesionalitasgurujustrutidaktercapaiataubahkanterhenti(Akkerman&Bakker,2013:133).

Dalamusahamenjembatani pelakupen-didikantersebut,pentingmemperhatikanbentukkolaborasi pendampingan yang efektif antaraperguruantinggidansekolah.Bentukkolaborasipendampingan diusulkan sebagai upaya keter-libatanpenuhdankonsistenantarakeduabelahpihak.

Bentukpendampingan sudahbanyakdi-lakukanmisalnyamelaluiLesson study yangtelah berkembang sejak tahun1990di Jepang,danmenjadisangatfamiliardiIndonesiamela-lui IMSTEPtahun1998di tiga IKIP(sekarangUPI,UNY,danUM)(Hendayana,dkk.,2004).Kegiatanprofesionalitasguruumumnyaberjalandenganpola:diinisiasidaripihakluar(peneliti,pemangkukebijakan,badanpelatihan,perguruantinggi)gurudiberikanpelatihanatauworkshopkemudianmengaplikasikan hasil pelatihan dikelasdenganharapanmampumeningkatkanhasilbelajar siswa.Kegiatan semacam ini seringkalitidakmemberikanhasilyangmemuaskan,misal-nya,gurutidakmengalamiperubahanterutamasecara profesional, ilmudiperkenalkanmelaluipelatihan atauworkshop seringkali tidakdapatdiaplikasikandikelas,hasilbelajarsiswatidakjugameningkat,danterlebihlagikegiatanpelatih-angurutidakberlangsunglama.Umumnyapem-berdayaanguru/calonguruterkaitPTKdilakukansaatgurumendapatkanpelatihankhusus(Rosiani, et. al., 2013:69)

Alasanlainnyaadalahadalahbahwahasildaripelatihantidakmemberikandampakperubah-anpositifkepadasiswa,sepertimotivasibelajardanhasilbelajarsiswa.Padahalperubahanpositifinimerupakan tujuanutamakegiatanprofesio-nalitasguruperubahanyangterjadipadasiswa,dalam beberapa studi, ternyata telahmempe-ngaruhi perilaku guru dan pelaku pendidikanlain(Agung,et.al,2012:4).Daricontohdiatas,dapatdilihatbahwapihakluar(PerguruanTinggi)memilikipotensiyangsangatbesaruntukmem-berikanpengaruhterhadapupaya-upayapening-katan pendidikan. Dalam kaitannya dengankomunitasguru,misalnya,dapatdikatakanbahwasekolah-perguruantinggimemilikipeluangsiner-gisyangkiranyadapatmenjembataniparapelakupendidikanuntukmemberikandukunganterhadapupayapeningkatanprofesionalitasgurumelaluipendampingan.Bentuk kolaborasi dipengaruhibeberapafaktortujuan,komunikasi,faktororgani-sasi,kurikulum(Tytler,et al2016:14).

Page 3: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

275

KajianPenerapanPendampinganPenelitianTindakanKelasKolaboratifantaraPerguruanTinggidanSekolah

Padapenelitian ini rancangankolaborasimengacupadaProgramProfesiKeguruanTerpadu(PPKT)diFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan(FITK)UIN Jakartayang telahmemilikimitra100sekolah. Program inimemberikankesem-patankepadamahasiswauntukmengembangkankompetensiguruyangharusmerekamilikisecaraterlatihsepertiketerampilanmahasiswamengajar,keterampilanmeneliti dasar, danpengembang-an kepribadian dan sosialmelalui pengabdianadministrasi dan kependidikan.Kegiatan inidilaksanakanselama4bulandisekolahdenganjumlahmahasiswa1-2orangpersekolah.Setiapsekolahdibimbingoleh1orangdosenpembim-bingPPKTdariProdi/Jurusanyangberkesesuiandenganmahasiswayangditempatkan(FITK,UINJakarta,2015:5).

Bentukkolaborasisebelumnyaseringkaliberakhirdenganselesainyaprogramdankerjasa-mainiakandimulaikembaliditahunberikutnya.Masukan,sarandaripihaksekolahmelaluiprosesMonitoringdanEvaluasi(Monev)Fakultas,atau-punpersonallangsungdaripihaksekolahkepadadosen dikomunikasikan kepada pihak Jurusan/ProdiuntukmenindaklanjutiProgramkerjasamalain. Pihak sekolahmengharapkan perguruantinggimemberikanbimbingantidakhanyapadapenguasaankontenmateriBiologi,metodologipembelajaran,namunpadakemampuanmelaku-kan penelitian khususnya PenelitianTindakanKelas(PTK).Maka,hasilMONEVpelaksanaankegiataninimerekomendasikanbentukkerjasamaPerguruanTinggidanSekolahyangbersifatmutu-alisme.Komponenmodelkolaborasiberanjakdiperguruantinggi-sekolahyangmelibatkandosen,guru,danmahasiswacalonguruProdiPendidikanBiologi.Dalampelaksanaannyamodelkolaborasi

pendampingangurubersinergidenganaktivitasmahasiswacalongurudisekolahmitraPerguruanTinggi.

Kolaborasiperguruantinggi-sekolahber-potensibesaruntukmeningkatkankualitashasilbelajarpesertadidikmelauipeningkatanprofe-sionalismeguru.Maka,diperlukanpenelitianyangdapatmenemukansebuahmodelpendampinganPTKyangmampumeningkatkanketerampilanmeneliti para guru, sekaligusmemberikan ke-sempatankepadacalongurumemperolehcontohlangsungpraktikpenyelesaianmasalahdikelas.Sejauhinibelumadapenelitianyangmemberikanpenekananterhadapkolaborasisecaraberimbangantaracalonguru,guru,dandosen.

Penelitianinimemilikisignifikansisebagaipintupembukayangdiharapkanmampumengeks-plorasilebihlanjutperanperguruantinggiLPTKdalamupayapeningkatanprofesionalitasgurudankeberlangsungan kenaikan pangkat guru yangberkualitasdanpemberianpengalamancalongurumenyelesaikanmasalah pembelajaran di kelas.Maka, artikel ini akanmendeskripsikan hasiltemuanmodel pendampinganPTKkolaboratifperguruantinggi-sekolah.

METODE Penelitian dilakukan denganmengguna-

kanmodelpenelitiankombinasi(mixed method)concurent embeded(Sugiyono,2012:538).Modelpenelitian yang digunakan ditunjukkan padaGambar1.

Pengumpulan data secara kuantitatif di-lakukandengancarapenyebaranangketkepadaseluruhguruIPAdanguruBiologidiSMP/MTsdanSMA/MAdi41sekolahmitradiTangerangSelatan,Bogor,DepokdanJakartaSelatan,dan

Gambar 1. Metode Penelitian Kombinasi Concurent Embeded, Metode Kualitatif sebagai Metode Primer

Page 4: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

276

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2

angketyangdikembalikanberjumlah26respon-dendari19sekolahmitra.Hasilangketinidianali-sis secarastatistikdeskriptif.Datahasilangketdigunakansebagaikajianawalmelihatkesulitanparagurudalammelakukanpenelitiantindakankelas.Datadigunakanuntukmemberikantindak-andalammengatasikesulitantersebut.

Pengumpulandatakualitatifdilakukanme-laluiForum Discussin Group (FGD) danwawan-caradenganpakar.FGD dilakukandenganmeng-undangdosenpembimbing,mahasiswa,danguru.SelainFGDdilakukanpulawawancaramendalamuntukmenggalilebihdalamhal-halyangbelumdikemukandalamFGD.DatahasilFGDdianalisissecara deskriptif untukmenemukan pola pen-dampingan yang dilakukan oleh dosen kepadagurudanbagaimanaperanmahasiswacalongurudalampendampingan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Angket

Lewatangketkepadaparagurudi19seko-lah(26responden)ditemukan42,3%respondensudahmengetahui PTK dan pernahmencobamembuatPTK.RespondendimintamenuliskanjudulPTKyangsudahdibuat,kemudiandiperolehjudul yang dinyatakan sesuai dan tidak sesuai dengankaidah(lihatGambar2).Halyangmen-dorongguruuntukmelakukanPTKadalahupayagurumemperbaikipembelajaran,meningkatkankompetensidiri,dankeperluankenaikanpang-kat guru (besaran persentasi ditunjukkan padaGambar3).

Gambar 2. Persentase Kesesuaian Judul PTK dengan Kaidah Ilmiah

Gambar 3 Dorongan Guru melakukan PTK

KendalasaatmenyusunPTKadalahterkaitwaktu untukmelakukan penelitian, lemahnyametodologi penelitian seperti sulitmenyusuninstrumen penelitian, rancangan penelitian,sertakesulitandanketersediaanrefererensiuntukmenyusun kajian pustaka.Besaran persentasimasing-masingkendaladitunjukkanpadaGam-bar4.

Gambar 4. Kendala Guru Melakukan PTK

Hasilangketmenunjukkanguruyangme-laksanakanPTKmasihkurangdari50%, judulyang diungkapkan oleh responden guru diatas50%sudahsesuaikaidah.Yangmenarikadalah70%alasanmelakukanPTKtelahmengacupadaperlunyameningkatkankompetensiprofesional,dan30%untukkenaikanpangkat.

Responden yang tidakmelakukan PTKmemilikialasanterkendalawaktuterkaitdenganbeban kerja di sekolah (43%), tidakmemilikiwawasanPTKdanbelummendapatkanpelatihan/bimbinganPTK (50%), danmenyatakan tidakmemilikiniatuntukmelakukan(7%).

Rekomendasi Berdasarkan data kuantitatif yang diper-

oleh, terlihat bukn hanya pendampingan yangdiperlukan, namunmereka jugamemerlukanpelatihan PTK.Berdasarkan temuan tersebut,dilakukantigalangkahsebagaimanaditunjukkanpadaGambar5.

Hasil FGD dan WawancaraLewatFGDdanwawancaradenganpara

dosenditemukan14sekolahmelaksanakanPTKkolaboratif. Lewat FGDdengan dosen,maha-siswa, dan guru sertawawancaramendalamditemukan tiga bentuk kolaborasi selamapen-dampinganPTK.Tigabentuktersebutditunjuk-kanpadaTabel1.

Page 5: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

277

KajianPenerapanPendampinganPenelitianTindakanKelasKolaboratifantaraPerguruanTinggidanSekolah

Model Pendampingan PTK Kolaborasi IModel pendampingan PTK kolaborasi

denganformulasidosendanguruberdiskusiuntukmelakukanPTK.Formulasimodelkolaborasi IditunjukkanpadaGambar7.

ModelKolaborasiIdilaksanakanolehgurudengan proses bimbingan tidak sekedar tatapmukadikelas,namunmelaluiemail,atauhardfile yanglangsungdikoreksiolehdosen.MahasiswaterlibathanyapadasaatpelaksanaanPTKsebagaiobserver,danmelakukandiskusisaatrefleksi.

Tanggapan dosen (D1danD2) terhadappelaksanaanmodel kolaboratif pendampingan

melakukanPTKpositif khususnyamendorongguruuntukmelakukanPTKsekaligusmemahamimanfaathasilPTKyangtelahdilakukan(Tabel2).

Keberhasilan penerapan kolaborasi inidipengaruhi oleh kesiapan guru, komitmen,motivasi, pengetahuan awal yang baik untukmelaksanakanPTK,Kendalawaktumenjadifak-torutamasehinggamodelkolaborasiinibelumsepenuhnyamengembangkankemandirianguruuntukmenelitidikelas.

Padamodel inigurudominanmenyusunproposal,melaksanakan,melaporkanPTKdan

Gambar 5. Tiga Langkah Tindakan Berdasarkan Temuan Data Kuantitatif

Tabel 1. Tiga Bentuk Pendampingan PTK Kolaboratif antara PT dan Sekolah

Page 6: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

278

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2

melakukan bimbingan secara intensif dengandosen.Padapelaksanaanyadiperlukanmotivasiguru dan dosen yang kuat dalamproses pem-bimbingan,selainitukeberadaanmahasiswasaatpelaksanaanPPKTmasihdianggapmemberikanchemistry,khususnyamempermudahdalamme-nemukanreferensi,

Tanggapanmahasiswa padamodel ko-laborasiinipositif,khususnya,mahasiswasecaralangsungmendapatkancontohtindakangurume-nyelesaikanmasalahkelas.Mahasiswamerasakansituasi yangnyaman, berkesempatan ikut sertamengamatijalannyapenelitian.

Model Pendampingan PTK Kolaborasi IIPadamodelinigurudanmahasiswaberdis-

kusimemformulasikansolusidarimasalah,gurumelakukan penelitian,mahasiswa sebagai ob-server,prosesbimbingandilakukanolehdosen.ModelpendampingankolaboratifIIditunjukkanpadaGambar8.

Tanggapan dosen terhadap penerapanmodel ini positif ditinjau dari interaksi dosen-mahasiswa-gurumembentuk situasi kolegial.Posisidosensebagaiahliyangdapatmemanduguru-mahasiswadalammemformulasikansolusidaripermasalahanyangditemukandikelas.Padatingkatteknis,penyusunanRPP,instrumensecarakolaboratifdilakukanolehgurudanmahasiswa.

Gambar 7. Model Pendampingan PTK Kolaborasi I

Tabel 2. Tanggapan Dosen terhadap Pelaksanaan Model Pendampingan PTK

Gambar 8 Model Pendampingan Kolaborasi MK 2

Page 7: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

279

KajianPenerapanPendampinganPenelitianTindakanKelasKolaboratifantaraPerguruanTinggidanSekolah

Gurumerasakanmanfaatdarimodelko-laboratifII.TanggapanguruterhadapkolaborasimodelIIadalahsebagaiberikut.

“Sudah tepat model ini karena saya sebagai guru biologi banyak terbantu melakukan PTK, Ibu Dosen masuk kelas memantau langsung dan memberikan masukan seharusnya dilakukan. Kemitraan ini sejalan dengan Program Sekolah saya yang termasuk Sekolah Model 132 di In-donesia Program OJL On Job Learning.Dalam pelaksanaannya memang saya yang melakukan mahasiswa yang observer, waktu pengolahan data juga saya terlibat seperti mahasiswa yang di siklus 1 seperti ini, nanti yang di siklus 2 dilengkapi. Jadi ikut terlibat walaupun mungkin yang lebih banyak Ibu dan mahasiswa, masuknya ibu dosen ke dalam kelas jadi saya sendiri langsung tau jadi harusnya begitu” Keterangan : R (Responden)-G (Guru ke-n)-M (Model Pendampingan ke-n)

Tanggapanmahasiswa terhadap bentukkolaborasi ini. Secara umum,mahasiswa tidakkeberatandenganmodel kolaborasi ini.ModelII dianggap yang paling nyaman, sekaligusmahasiswadapatlangsungbelajardarigurupa-mong.Selainmelihatlangsungprosesperbaikanpembelajaran,mahasiswamendapatpengalamanmelakukan diskusi reflektif.Model kolaborasiIIcukupideal,memberikankesempatankepadagurupamongdanmahasiswauntukbelajarber-sama.Mahaiswa lebih terasa dibimbingdalampengajarannya.

“Pengalaman yang memuaskan da-pat berdiskusi bersama dengan guru dan dosen. Saya setuju dengan kolaborasi ini. Diskusi sudah dilakukan sejak penentuan judul PTK, saya mengamati guru saat melaksanakan PTK. Penyusunan laporan dilakukan bersama. Saya tidak merasa terbebani, saya juga mendapatkan pen-galaman melakukan penelitian bersama guru”Keterangan : R (Responden)-M (Maha-siswa ke-n)-M (Model Pendampingan ke-n)

Model Pendampingan PTK Kolaborasi IIIModel kolaborasi ini lebihmenekankan

aktivitasPTKolehmahasiswadenganbimbingangurudandosen.Padamodelini,terdapatvariasipelaksanaanpendampinganPTK,yaknidibeda-kanberdasarkandominasikolaborasinya.

HasilFGDbersamagurudanmahasiswaterungkapbahwamodelpendampinganPTKko-laborasiini,terjadidenganbeberapaalasan,yakni(1)kurangtersosialisasiprogramdaripihakprodikepada sekolah (guru pamong),maupunprodikepadamahasiswacalonguru(2)gurupamongmemilikitugasstrukuralyangpadatpadaperiodetersebut, sehingga tidak dapatmelaksanakanbentukkolaborasiyangdiharapkan,(3)masalahkesehatangurupamongdimitrasekolahtersebut.Berikutcuplikanhasildiskusibersamagurupa-mongsaatFGD.

—Kendala kesehatan—[kolaborasi ini sangat membantu guru, mahasiswa sangat kreatif, dosen dan mahasiswa mendorong

Tabel 3. Tanggapan Dosen terhadap Pelaksanaan Model Pendampingan PTK

Page 8: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

280

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2

untuk melakukan PTK di kelas. Khusus saya terkendala kesehatan sehingga belum bisa berperan banyak, dosen memberikan wawasan PTK] R-G4-K3—kendala tugas administratif—[saya berdiskusi dengan mahasiswa terkait penentuan judul PTK, saya melakukan koreksi RPP, LKS yang mereka susun, mahasiswa melakukan PTK, saya sekali-kali menjadi observer, ada mahasiswa lain menjadi observer, dan refleksi saya beri-kan, laporan PTK sepenuhnya mahasiswa yang menyusun]R-G-K3—kendala kurangnya sosialisasi—[saya diberi tahu mahasiswa bahwa mereka akan penelitian PTK, mahasiswa berkon-sultasi tentang judul, selanjutnya saya mengkoreksi instrumen, RPP mereka. Saat penelitian, saya mengamati di kelas dan memberi masukan, termasuk laporan akhir saya baca juga. Secara umum, mahasiswa bisa melakukannya. Saya baru tahu saat FGD ini kalau saya bisa melakukan PTK juga, saya ingin sekali melakukannya.] R-G6-K3(Ket: R= Responden, Gn= Guru ke-n, Kn= Model Kolaborasi ke-n)

Tanggapan Ahli terhadap Model Pendampin-gan yang Dihasilkan

Model Pendampingan PTKKolaboratifI ideal untukmeningkatkan keterampilan gurumeneliti,namunkolaborasiminimaldipihakma-hasiswa.Otomatisinitidaksesuaidengantujuanriset yaknimenemukan bentuk pendampinganPTKkolaborasisaatpelaksanaanProgramProfesiKeguruaTerpadu(PPKT)

Model Pendampingan PTKKolaboratifII ideal karenamelibatkan ketiga pihak secaraproporsional,sehinggatujuanmenemukanmodelpendampinganPTKkolaboratifterpenuhi.Penu-lisanlaporanpenelitianpadaModel2seharusnyatidak hanyamelibatkanmahasiswa tetapi jugagurukarenaidepenelitianberasaldariduasubjektersebut.

PadaModel Pendampingan PTKKo-laboratif III seharusnya keterlibatan guru se-bagai reviewer tidak hanya pada bagianRPPdan instrumen tetapi juga pada pencetusan idesampaipelaporannya.Modelinisangatdominankinerja penelitian padamahasiswa.Model initidakdisarankanuntuktujuanPendampinganPTKKolaboratifyanginginmelibatkanseluruhpihak.Utamanyamahasiswacalongurubelumdiperke-nankansecaramandirimelakukanPTK,mengin-gatesensiPTKsecaraabsahilmiahdilakukanolehguruyangtelahberpengalamanmengajar.

Tabel 4. Tanggapan Dosen terhadap Pelaksanaan Model Pendampingan PTK

Keterangan : * Dosen pada Model kolaborasi 3 di 8 sekolah mitra **Dosen pada Model Kolaborsi 3 di 3 sekolah mitra.

Page 9: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

281

KajianPenerapanPendampinganPenelitianTindakanKelasKolaboratifantaraPerguruanTinggidanSekolah

Pengetahuangurudi sekolahmitra yangditelitimenunjukkanresponpositifbahwa70%alasanmelakukanPTKdiperlukanuntukmening-katkan kompetensi profesional guru dan 30%terungkapuntukkenaikanpangkatyangmerupa-kanfaktoryangpentinguntukdipertimbangkan.Inimengindikasikan adanya kesadaran bahwapentingnyamelakukanpenelitianPTKdikaitkankarierguru.

KendalawaktumenjadialasanyangcukupdominandisampaikangurusebagaialasantidakmelakukanPTK (43%), selain alasandominanadalah tidakmemiliki wawasan dan belummendapatkanpelatihan/bimbinganPTK (50%).BerdasarkanangketmenunjukkanmerekayangbelummelakukanPTKkarenaterkendalasepertiperlunyabimbingan/pelatihan/pendampingandanmemiliki keterbatasanwaktu.Hasil ini sejalandenganSukidjo (2014:377), yaitu bahwa 29%gurumasihmenghadapi kendala untukmelak-sanakanPTK,baikkendalainternal(dalamme-nemukanmasalah,mengolahdatasertatiadanyapembimbingPTK).

Hasilvalidasipakarmerujukpadamodelidealyangsesuaidenganfokuskajianyakniko-laborasiantaramahasiswacalongurudangurutanpamelanggaresensiPTKadalahModelPen-

dampinganPTKII.ModelpendampinganPTKIImengakomodasiperanmahasiswasebagaicalonguruyangmemerlukancontohlangsungterkaitpenerapanPTKdisekolahsementaragurutetapberperansebagaiguruyanglayakmelaksanakanPTKdikelas.

Model pendampinganPTKkolaborasi IIdirepsonpositifpadapelaksanaannyaolehdosen,guru,mahasiswa.ModelkolaborasiIIinimenem-patkan interaksi kolegial baik dari awal peren-caanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.Calonguru/mahasiswaseharusnyamempelajaribagaimanamengembangkanpembelajaran danmateri sesuai harapan guru di sekolah secarakooperatif(Weisner,et.al,2004:1).

Mahasiswadiposisikansebagaipembela-jar,magang,berlatihmenjadiobserver,membantuguru dalammempersiapkan pelaksanaanPTKdengan cara bertukar informasi,menganalisisinstrumen,maupunRPP.Mahasiswacalonguruperlumendapatkancontohlangsungterkaitpelak-sanaanPTKdisekolah.Potensimahasiswade-ngankeluanganwaktunyadapatmengembangkanbahanajar,mediapembelajaran,danasesmennya.Guru,denganintensitaswaktuyangterbatas,dantidak bisameninggalkan tanggungjawabnya dikelasdapatmemberikancontohprakteklangsung

Tabel 5. Validasi Ahli Model Pendampingan PTK Kolaboratif

Page 10: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

282

Cakrawala Pendidikan, Juni 2016, Th. XXXV, No. 2

menyelesaikanpermasalahandikelasberdasarkanpengalamannya.

Pada proses akhir, guru danmahasiswamelaporkanhasilakhirdalambentuklaporanPTKsesuaidengankaidahilmiahdenganbimbingandosen.Padaakhirnyabentukkolaborasiinimem-berikanpeluangkomunikasiyang luwesantaraguru-mahasiswayangsedangmenjalankanprak-tek pengajaran langsung.Aldridge (2012:260)menyatakanproseskooperatifmelatihmahasiswauntukmemahami bagaimana gurumengambilkeputusanpedagogi,mengkonstrukpengetahuanbaru,mentransformasipraktekpengajaranPeneli-tiantindakanselfreflektif,memperbaikipraktekpengajarannya.

ModelpenampinganPTKkolaborasi2se-jalandenganhasilpenelitianKeating(1998:382)melaporkanpelaksanaanpenelitiantindakan(Ac-tion Research)diCaliforniaStateUniversitySanMarcos(CSUSM),programinimengintegrasikanpenelitiantindakandalamperkuliahandanpen-galamanlapangan(PPL).PihakPerguruanTinggibekerjasama dengan sejumlah sekolah untukmenggabungkanprogramPerguruanTinggidalamrangka“penyiapanguruabad21”.Keterampilanriset dalam hal ini PenelitianTindakanKelasmenjadihalpentingdibekalkankepadacalonguruuntukmenghadapiabad21.

Pihaksekolahdalamhalinigurudisekolahdianggapsebagaiagenpentinguntukmelakukanrefleksisekaligusmenjadiseorangpemikirkritisyang secara kontinu.Keterlibatannya secaraproaktifmemiliki peran yangbesar bagi calonguru.Prodi/Fakultasmemiliki peran signifikandalamhalinteraksiyangmenguntungkanantaramahasiswa dan guru pamong di sekolah. Lee(2013:51)menyatakanefektifitaspenelitiantin-dakan bergantung kesepakatan dan komitmenyangdilakukansecarakolaboratif.

Borg,et al (2015:2 )menyatakan calonguru yangmelaksanakan PTK pada dasarnyamelakukan inkuiri saatproses refleksidikelas,diharapkan pengalamannya dapatmemberikandampakpositifpadamahasiswasetelahmenye-lesaikanpendidikannya.

SIMPULANPenelitianmenghasilkan tigamodelpen-

dampinganPTKkolaborasi,yaitumodelI(gurubersifatdominan),modelII(perangurubersifatmoderat),danmodel III (gurubersifat resesif).ModelIgurusebagaipencetusidedanmelakukan

penelitianmandiri,mahasiswa berperan seba-gai observer, proses bimbingandilakukanolehdosenpembimbing.ModelIIgurudanmahasiswamencetuskanideriset,gurumelaksanakanPTK,proses bimbingan dilakukan oleh dosen pem-bimbing.ModelIIIgurubersamamahasiswaataumahasiswasecaramandirimencetuskanideriset,mahasiswamelaksanakanPTK,prosesbimbingandilakukandosen.

Model idealyangmengakomodasiperanguru,mahasiswa,dosenadalahmodelII.ModelpendampinganPTKkolaborasiinimenempatkanmahasiswa sebagai pembelajar,magang, yangberinteraksi langsung dengan permasalahansekolahdanmemperolehpengalamanlangsungtindakanpedagogiyangdilakukanguru.ProsesinisecaraesensialtidakmenyalahihakikatPTK,bahwa guru berpengalamanlah yangmemilikikewenanganmelakukanrisetPTK.

UCAPAN TERIMAKASIH Kamimengucapkan terimakasih kepada

berbagaipihakatasbantuannyadalampenelitianini.TerimakasihkepadaProf.Dr.AnaPermana-sari,M.Si yang telahmemvalidasimodel pen-dampinganPTKkolaborasi.TerimakasihkepadaPusatPenelitianUINSyarifHidayatullahJakartayangtelahmemberikanhibahpenelitianpubliksinasionaltahunanggaran2015/2016.

DAFTAR PUSTAKA Agung,S.,Bulte,A.M.W.,&Pilot,A.2012.Pro-

fessional Development Activities: A Case Study Towards Sustaining a Community of Teachers During Decentralization of Education. Unpublishedmanuscript.

Akkerman,S.F.,&Bakker,A.2011.“BoundaryCrossingandBoundaryObjects.” Review of Educational Research, 81(2),pp. 132-169.

Aldridge, JillM.,Barry J. F.,Lisa,B., JeffreyD.2012. “Using aNewLearning Envi-ronmentQuestionnaire forReflection inTeacherActionResearch”. International Journal Science Teacher Education (23)pp259–290.

Widodo,A.,Riandi,danBambang,S.2011.PaketProgramCoachingBerbasisVideountukPeningkatanKompetensiMengajarGuru

Page 11: KAJIAN PENERAPAN PENDAMPINGAN PENELITIAN …

283

KajianPenerapanPendampinganPenelitianTindakanKelasKolaboratifantaraPerguruanTinggidanSekolah

SainsCakrawala Pendidikan, Februari2011,Th.XXX,No.1.

Borg,S.,SanchezS,Hugo.2015.KeyIssuesin

DoingandSupportingLanguageTeacherResearch. International Perspectives on English Language Teaching.pp1-13.

Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UINJakarta. 2015Panduan Program Profesi Keguruan Terpadu.Jakarta.

Indonesia.2005.Undang-Undang Republik Indo-nesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.Jakarta:Rajagrafindo.

Hendayana,S., dkk. 2006.Lesson Study Suatu Strategy untuk Meningkatkan Keprofesion-al Pendidik(PengalamanIMSTEP-JICA).Bandung:UPIPress.

Keating,Joseph;Diaz-Greenberg,Rosario;Bald-win,Mark;Thousand,Jacqueline.2016.ACollaborativeActionResearchModelforTeacher Preparation Programs. Journal of Teacher Educationv49,n5(Nov-Dec,1998):381-396.Tersediahttp://jte.sagepub.com/[15/2/2016].

Lee,G. 2013. “UsingCollabrativeActionRe-searchforaGenuineSchoolBasedEdu-cationalChange :AnExampleCaseandReferenseNotes for NoviceTeacher.”New Horizons in Education,Vol.61,No.pp49-69.

MendiknasdanBKN.2010.PeraturanbersamaBKNdanKementerianPendidikanPetun-jukPelaksanaanJabfungGurudanAgkakreditnya.No14tahun2010.

NRC1996.National Education Standards.Terse-dia:http://www.nap.edu/[15/2/2016].

NurjhaniK,Mimin.,Widi,P.2010UpayaPen-ingkatanKemampuanGurudalamPem-belajaran IPA (Biologi)melaluiLesson Study. Tersediadihttp://file.upi.edudiaksestanggal15/2/2016.

Prodi PendidikanBiologi, FITKUIN Jakarta.2015.LaporanPelaksanaanPPKTProdiPendidikanBiologi.Jakarta:Tidakdipub-likasikan.

Rosiani,D.,S.Martono,Kardoyo.2014.“Pengem-banganModelPelatihanPenngkatanKom-petensiGurumengembangkanPembelaja-ranberbasisPenelitianTindakanKelas.”Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan.Vol.1,No.2.

Sukidjo.2014.KompetensiPTKGuruSMPdi

DIY.Cakrawala Pendidikan. 2014,TH.XXXIII,(3)368-378.

Sugiyono.2012.Metode Metode Penelitian Kuan-titatif dan Kualitatif (Mixed Methods).Bandung:Alfabeta.

Tytler, R.,David,S., JohnCC. 2016. “Com-munity-SchoolCollaborationsinScience:Towards ImprovedOutcomesThroughBetterUnderstandingofBoundaryIssues.”International Journal Science Teacher Education (2016)1-19tersedia:http://link.springer.com[15/2/2016].

Weisner,J.,Salked,E.2004.TakingTechnologyinto SchoolADialogueBetween a PreserviceTeacherandUniversitySupervisor.Teach TrendsVol48(3)pp12-17.