KAJIAN PEMILIHAN TIPE E-COMMERCE INDONESIA
Transcript of KAJIAN PEMILIHAN TIPE E-COMMERCE INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
168
KAJIAN PEMILIHAN TIPE E-COMMERCE OLEH UMKM DI
INDONESIA
Fathul Jannah1, Lea Emilia Farida2
Politeknik Negeri Banjarmasin1
Politeknik Negeri Banjarmasin2
ABSTRACT
The Asean Economic Community (MEA) provides an opportunity and challenge for
MSMEs to have a competitive advantage and become a larger MSME. MSMEs have the
potential to develop regional and state economies, but are difficult to develop because of
very limitedfinancing. In the digital era, many e-commerce is present in Indonesia.
Changes due to the increasing number of internet users and changes in consumer behavior
from those who shop offline to online shopping, encouraging the increase in income
through e-commerce transactions in Indonesia. Customer to Customer (C2C) with
Business to Customer (B2C) increasingly blend with each other. According to DailySocial,
shopee users are more dominated by female users, because the thing is related to beauty
and fashion. The results show that the average user for e-commerce purchases is women.
In a survey study of 1240 online shopping connoisseurs, it was found that the most
preferred e-commerce is on the Blibli and Lazada platforms. This study uses a descriptive
research method, namely research conducted to find out and to explain the selection of E-
Commerce in MSMEs in Indonesia. The research variable is the selection of e-commerce
in MSMEs in Indonesia
Keywords : Digital, E-Commerce
ABSTRAK
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memberikan sebuah peluang serta tantangan bagi para
UMKM agar memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi UMKM yang lebih besar.
UMKM memiliki potensi untuk membangun ekonomi daerah dan negara, tetapi sulit untuk
dikembangkan karena pembiayaan yang sangat terbatas. Pada era digital, banyak e-
commerce yang hadir di Indonesia. Perubahan akibat meningkatnya jumlah pengguna
internet dan perubahan perilaku konsumen dari yang berbelanja secara offline menjadi
berbelanja online, mendorong jumlah peningkatan pendapatan melalui transaksi e-
commerce yang ada di Indonesia. Customer to Customer (C2C) dengan Bisnis to
Customer(B2C) semakin berbaur satu sama lain. Menurut DailySocial, pengguna shopee
lebih didominasi oleh pengguna perempuan, karena hal terebut berkaitan dengan seputar
kecantikan dan fashion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengguna untuk
konsumenan melalui e-commerce adalah perempuan. Pada penelitian survey pada 1240
orang penikmat belanja online tersebut diperoleh hasil bahwa e-commerce yang paling
banyak disukai adalah pada platform Blibli dan Lazada. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan
untuk menjelaskan tentang pemilihan E-Commerce pada UMKM yang ada di
Indonesia. Adapun yang menjadi variabel penelitian adalah pemilihan e-commerce
pada UMKM yang ada di Indonesia
Kata kunci : Digital, E-Commerce
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
169
PENDAHULUAN
Internet adalah sebuah media yangsangat digemari semua kalangan dan sangat
strategis untuk mempromosikan suatu jasa maupun barang termasuk bagi
UMKM.Internet muncul sejak tahun 1990-an dan semakin diminati dari tahun ke
tahun. di era digital, konsumen lebih suka berbelanja lewat internet daripada harus
kepasar secara langsung, karena sangat mudah, efisiensi waktu, dan lebih praktis.
Para UMKM Indonesia kini beralih memasarkan produknya melalui e-commerce
yang tersedia di Indonesia.
Ada beberapa jenis tipe e-commerce,antara lain Business to Business (B2B),
Business to Customer(B2C), Customer to Customer (C2C), Customer to Business
(C2B),Business to Administrasi(B2A), Customer to Administrasi(C2A), dan Online
to Offline(O2O). Dari jenis tipe e-commerce tersebut, kita akan membahas tentang
C2C dengan B2C. C2C dengan B2C semakin membaur satu sama lain. B2C
memudahkan para konsumen untuk membeli suatu barang, misalnya Matahari
mereka mempunyai outlet fisik mereka akan tetapi mereka juga menerapkan sistem
B2C, sehingga mereka bisa menjangkau seluruh orang meskipun yang lokasinya
jauh dari outlet/ store Matahari. Begitupun C2C dalam hal ini sangat memudahkan
para UMKM untuk menjual barang dagangan mereka, seperti tokopedia, UMKM
bisa menjual barang dagangan dengan membuka toko online di tokopedia tersebut.
Jadi, UMKM sebagai customer menjual barang dagangannya kepada customer
lainnya. Atas dasar latar belakang tersebut di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui macam-macam e-platform beserta keunggulannya masing-
masing.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitupenelitian yang
dilakukan untuk mengetahui dan untuk menjelaskan tentang pemilihan E-
Commerce pada UMKM yang ada di Indonesia. Adapun yang menjadi variabel
penelitian adalah pemilihan e-commerce pada UMKM yang ada di Indonesia. Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan dokumentasi dari situs resmi seperti
dailysocial.id dan www.idntimes.com. Setelah itu data dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis data berupa analisis deskriptif untuk menjabarkan
keunggulan setiap e-platform dari 10 (sepuluh) peringkat teratas online consumer
good retailers yang bisa dipilih oleh UMKM di Indonesia untuk memasarkan
produknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fungsi e-commerce adalah memudahkan ketika kita hendak melakukan
transaksi jual beli ataupun transaksi yang melibatkan media elektronik serta internet
pada media tersebut. E-commerce memiliki banyak sekali manfaat baik bagi
pemilik usaha maupun bagi konsumen. Manfaat E-Commerce bagi pemilik usaha
seperti penjualan global, pengurangan infrastruktur perusahaan, pengurangan biaya
perusahaan, pengurangan harga produk
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
170
Melalui penjualan yang bersifat global, pengusaha dari luar negeri dapat
menjual barang dagangannya di Indonesia tanpa harus membuka toko ataupun gerai
di Indonesia. Melalui penjualan global, maka pengusaha dapat menjual produknya
tanpa memiliki tempat khusus yang berada di negara tersebut. Contohnya, seperti
pengusaha dari negara Amerika, Singapura dan Cina yang tidak perlu memiliki
tempat ataupun gerai di Indonesia untuk menjual barang dagangan di Indonesia.
Mereka hanya perlu jaringan internet agar bisa berkomunikasi dengan baik kepada
customer-nya yang ada di Indonesia.
Dengan tidak dibukanya banyak gerai cabang atau distribusi maka pengusaha
bisa mengurangi biaya infrastruktur.Memang masih ada beberapa perusahaan yang
masih membuka gerai cabang atau distribusi mereka di beberapa tempat ataupun di
beberapa negara untuk memudahkan mereka ketika untuk men-shipping produk
yang mereka jual.
Melalui e-commerce, maka para perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan
biaya yang besar untuk membayar sewa ruko atau biaya gaji untuk pegawai mereka
yang lain dikarenakan penggunakan e-commerce yang lebih cepat, hemat dan
praktis. Dengan demikian, penguasaha dapat menekan harga dari sebuah produk
semurah mungkin.
E-commerce tidak hanya bermanfaat bagi pengusaha, tetapi juga bagi bagi
konsumen, seperti konsumen dapat berbelanja 24 jam full selama 7 hari,
menghemat waktu, membandingkan secara lebih akurat dengan e-commerce lain,
dan konsumen lintas. E-Commerce tidak akan tutup walaupun pada saat itu jam 12
malam.Ketika kita berbelanja disebuah e-commerce maka kita akan menghemat
waktu. Contohnya seperti ketika kita ingin melihat apakah barang kita sudah
diantarkan oleh jasa pengiriman ataukah belum, kita hanya mengecek barang yang
sudah kita pesan dan membayar pesanan tersebut melalui aplikasi e-commerce
tersebut dengan hanya meng-klik tombol pemesanan, dan akan tertulis infomasi
apakah barang konsumen sudah diterima kurir dengan nomor pemesanan yang
sudah tertera.
Konsumen bisa membandingkan harga jual dari satu aplikasi ke aplikasi lain,
beserta ongkos kirim dan fasilitas jual beli lainnya yang disediakan oleh sebuah
aplikasi pemasaran digital. Konsumen dapat memilih aplikasi yang sesuai dengan
kebutuhannya dan mempertimbangkan melalui aplikasi yang mana, konsumen akan
melalukan transaksi konsumenan online-nya. Melalui e-commerce, konsumen
dapat membeli barang dari seluruh Indonesia maupun luar negeri. Kita dapat
membeli sebuah barang luar daerah kita tanpa harus ke daerah tersebut.Begitu juga
misalkan saya ingin membeli sebuah barang dari luar negeri tanpa harus ke pergi
ke negara tersebut untuk membeli barang yang diinginkan.
IlmuOne Data merupakan perusahaan global yang bergerak di bidang
pengukuran dan analytics media. IlmuOne Data menjadi konsultan analytics
data dan digital yang sangat membantu perusahaan mendapatkan solusi
data analytics lokal. IlmuOne Data menggunakan data comScore untuk
menganalisis semua perilaku pengguna e-commerce dan desktop yang ada di rumah
maupun yang ada di kantordari pengguna yang berumur 6 ke atas, serta
pengguna smartphone dan tablet Android yang berumur 18 tahun ke atas. Data
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
171
comScore berjumlah 67 juta populasi digital, yang digunakan untuk mengukur serta
mengevaluasi bagaimanakah e-commerce serta marketplace bersaing satu sama
lain.IlmuOne Data mengemukakan tentang posisi dan pertumbuhan e-
commerce yang ada di Indonesia selama tahun 2017 sebagaimana disajikan pada
tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Top Performing Online Consumer Good Retailers In Indonesia
Sumber :https://www.idntimes.com/business/economy/yoshi/pertumbuhan-e-
commerce-indonesia-1/full
Definisi marketplace berdasarkan IlmuOne Data adalah fasilitator pembelanjaan
online yang tidak memiliki inventarisasi barangnya sendiri.Sedangkan, e-
commerce merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut suatu kegiatan
perdagangan melalui sistem elektronik, seperti internet ataupun televisi.
Dihitung dari jumlah unique audiens pada akhir triwulan dua tahun 2017,
diperoleh data 10 (sepuluh) peringkat teratas online consumer good retailers di
Indonesia yang terdiri atas 4 (empat) e-commerce dan 6 (enam) marketplace.
Lazada memimpin seluruh e-commerce dengan 21,2 juta unique audiens,
sedangkan Tokopedia memimpin marketplace dengan 14,4 juta unique audiens.
Sepuluh peringkat teratas tersebut yaitu Lazada.co.id, Blibli.com, Tokopedia.com,
Elevania.co.id, MatahariMall.com, Shopee.co.id, Bukalapak.com, Zalora.co.id,
Qoo10.co.id, dan Blanja.com.
Tahun masuknya e-commerce di Indonesia berdasarkan hasil survey oleh
https://dailysocial.id disajikan pada tabel 2.Pada data ini, kita bisa mengetahui
bahwa Tokopedia adalah e-platform yang lebih dulu masuk ke Indonesia
dibandingkan oleh beberapa e-platform yang lain, yaitu pada tahun 2009.
Tokopedia.commerupakan e-platform karya anak bangsa yaitu William
Tanuwijaya. Bukan hanya Tokopedia.com, Bukalapak.com yang baru masuk ke
Indonesia pada tahun 2010 juga termasuk e-platform karya anak Indonesia yaitu
Achmad Zaky.
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
172
Tabel 2. Tahun Masuknya E-Commerce di Indonesia
Sumber : https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Perbandingan antare-commerce yang ada di Indonesia baik dari segi reputasi,
harga jual produk, keaslian produk, pelayanan konsumen, kecepatan pengirimann,
kemudahan melakukan retur, program loyalty, dan aspek lainnya dari sebuah
aplikasi e-commerce disajikan pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Perbandingan Antar E-Commerce yang ada di Indonesia
Sumber : https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Dari data tersebut diperoleh informasi bahwa blibli.com memperoleh penilaian
reputasi dan pelayanan konsumen yang paling baik, juga dari aspek kemudahan
melakukan retur. Shopee.co.id menawarkan harga jual yang paling murah dan
bebas ongkos kirim. Pengiriman paling cepat dan banyaknya pilihan cara
pembayaran transaksi jual beli diraih oleh Lazada.co.id. Aplikasi mobile dan
tingkat keamanan yang lebih baik dimiliki oleh Bukalapak.com. Berdasarkan
informasi ini diketahui bahwa setiap e-platform memiliki keunggulan masing-
masing.
Perbandingan visitors selama 1 (satu) tahun terakhir dari 10 (sepuluh) peringkat
teratas online consumer good retailers di Indonesia disajikan pada grafik 1 berikut:
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
173
Grafik 1. Perbandingan Visitors selama Periode Bulan Maret 2017 – Maret 2018
Sumber :https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Berdasarkan grafik ini dapat diketahui bahwa yang mendapatkan visitors paling
banyak adalah Lazada.co.id yaitu sekitar 200 sampai 360 juta visitors yang
mengunjungi e-platform tersebut, disusul oleh blibli.com data selama setahun
terhitung sejak bulan Maret 2017 sampai Maret 2018.Perbandingan produk yang
diperjualbelikan selama 1 (satu) tahun terakhir dari 10 (sepuluh) peringkat teratas
online consumer good retailers di Indonesia disajikan pada tabel 5.
Tabel 5. Perbandingan Produk Yang Diperjualbelikan
Sumber : https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Masing-masing tipe e-platformmempunyai peminat pada jenis produk yang
berbeda-beda. Peminat travels dominan pada blibli.com; fashion, kecantikan, dan
kesehatandominan pada Shopee.co.id, perlengkapan ibu dan anak dominan pada
JD.id, mainan dominan pada Tokopedia.com, Peminat mobile, elektronik,
perlengkapan olahraga dan otomotif dominan pada Bukalapak.com.
Perbandingan performa dari 10 (sepuluh) peringkat teratas online consumer
good retailers di Indonesia selama 1 (satu) tahun terakhir disajikan pada tabel 6.
Tabel 6. Perbandingan tentang performa yang di berikan kepada customer
Sumber : https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
174
Berdasarkan tabel 6 diatas, diperoleh informasi tentang performa unggulan
untuk customer-nya, setiap e-platform teratas di Indonesia, seperti kemudahan
pembayaran dan kecepatan waktu pengiriman dari JD.id, kualitas produk dari
Lazada.co.id., pelayanan konsumen dari Bukalapak.com, dan harga produk dari
blibli.com.Perbandingan cara pembayaran yang diberikan kepada customerdari 10
(sepuluh) peringkat teratas online consumer good retailers di Indonesia disajikan
pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Perbandingan cara pembayaran yang diberikan kepada customer
Sumber : https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Pada data diatas diperoleh informasi bahwa setiap e-platformmenggunakan cara
pembayaran melalui bank transfer bagi konsumennya untuk membayar barang
pesanan. Lazada.co.id merupakan e-platformyang menggunakan cara bayar
ditempat dan blibli.com menggunakan credit card untuk cara pembayaran.
Pembayaran di counter, seperti Alfamart, sudah menjadi cara pembayaran yang
juga diterapkan oleh Shoope.co.id. Perbandingan jenis gender konsumen di e-
commercedi 10 (sepuluh) peringkat teratas online consumer good retailers di
Indonesia disajikan pada tabel 8 dan tabel 9 berikut ini:
Tabel 8. Perbandingan jenis gender konsumen antara sesama e-commerce
Sumber : https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Tabel 9. Perbandingan yang membeli barang pada suatu e-commerce
Sumber: https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
175
Berdasarkan informasi dari tabel 8 diatas, diketahui bahwa yang menggunakan
e-platform Shopee.co id didominasi oleh konsumen perempuan, karena
Shopee.co.id paling banyak menjual produk fashion, kecantikan, dan kesehatan.
Sedangkan konsumen laki-laki umumnya memilih Bukalapak.com, karena
Bukalapak.com paling banyak menawarkan mobile, elektronik, perlengkapan
olahraga dan otomotif.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari cnn indonesia.com diperoleh
informasi bahwa Lazada.co.id dan Bukalapak.com memiliki pengunduh sekitar 10
juta orang. Pada e-platform Lazada.co.id memiliki 5.700.000 orang konsumen laki-
laki serta 4.300.000 orang konsumen perempuan. Berbeda dengan JD.id yang hanya
memiliki 280.000 orang konsumen pria serta 220.000 orang konsumen perempuan.
Oleh karena itu,Lazada.co.id dan Bukalapak.com lebih unggul daripada e-
platformyang lain. Keunggulan itu antara lain seperti kualitas produk yang
ditawarkan, pengiriman paling cepat, banyaknya pilihan cara pembayaran transaksi
jual belidan cara bayar ditempat bagi konsumennya untuk membayar barang
pesanan yang dimiliki oleh Lazada.co.id.
Pelayanan konsumen, aplikasi mobile dan tingkat keamanan yang lebih baik
menjadi keunggulan Bukalapak.com yang dicari oleh konsumen. Peminat mobile,
elektronik, perlengkapan olahraga dan otomotif dominan dijual pada
Bukalapak.com sehingga konsumen laki-laki umumnya memilih e-platform ini
untuk bertransaksi melalui e-commerce.
KESIMPULAN
Dari semua data diatas kita bisa menyimpulkan bahwa UMKM harus bisa
memilah e-platform mana yang sesuai dan lebih tepat untuk menjual barang
dagangannya agar bisa dihasilkan keuntungan yang optimal melalui e-commerce.
Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa sekarang masyarakat banyak memilih
berbelanja online dari pada harus kepasar konvensional. Oleh karena itu, sekarang
para UMKM bisa memperbanyak penjualan mereka dengan memakai C2C serta
mereka juga harus memilih pilihan pada e-platform manakah yang tepat untuk
barang dagangannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ucapkan terima kasih kepada pembimbing saya yaitu Ibu Lea Emilia Farida
yang sudah membimbing dan membantu saya untuk membuat jurnal ini. serta tak
lupa juga saya berterimakasih kepada teman-teman saya yang sudah membantu
saya dalam penjurnalan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin, Muhammad,(2015), Digital Enterpreneurshift, Ukm Indonesia Goes
Digital.
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018 Politeknik Negeri Banjarmasin
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
176
Cordiaz, M., & Prahasto, T. (2013).Analisis Faktor Kredibilitas Website E-
Commerce Indonesia Studi pada Online Purchasing. Jurnal Sistem
Informasi Bisnis, 01, 41–47.
Ekonomi, F., & Muhammadiyah, U. (2018). Prosiding 4th Seminar Nasional dan
Call for Papers Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, 47–
58.
Firmansyah, A. (2017). Kajian Kendala Implementasi e-commerce di Indonesia *.
Jurnal Masyarakat Telematika Dan Informasi, 8(2), 127–136.
https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018
https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-e-commerce/
Harisno & Pujadi. (2009). Membangun Strategi E-Bisnis (terjemahan Canada’s
Business and Consumer Site , 3(3), 66–69.
Kosasi, S. (2015). Perancangan Sistem E-Commerce Untuk Memperluas Pasar
Produk Oleh-Oleh Khas Pontianak, 110–119.
Pradana, M. (2015).Klasifikasi Jenis-Jenis Bisnis E-Commerce.Unirsitas Telkom
Bandung, 9 (2), 32–40.
Ridwan, Masrul, J. (2018). Komunikasi Digital Pada Perubahan Budaya
Masyarakat E-Commerce Dalam Pendekatan Jean, 1, 99–108.
Sekaran, Uma, (2006), Research Methods For Bussiness, Tujuan Studi: Eksploratif,
Deskriptif , Pengujian Hipotesis (Analisi dan Prediktif),Analisis Studi
Kasus, Edisi 4, 1558 – 160).
Sriwajaya, D. (PolitenikNegeri. (2011). Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-
1375 Edisi Ke-VI, November 2011. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis,
4(November), 113–121.
Widhianto, C. W. (2002). E – BUSINESS : TEKNOLOGI DAN PELUANG
BISNIS DI INDONESIA Latar Belakang dan Tujuan. The WINNERS, 3(1),
19–31.