KAJIAN GEOGRAFI TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS …eprints.ums.ac.id/64152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
Transcript of KAJIAN GEOGRAFI TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS …eprints.ums.ac.id/64152/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
KAJIAN GEOGRAFI TERHADAP KEMACETAN LALU – LINTAS
DIKAWASAN KAMPUS UMS
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Geografi Fakultas Geografi
Oleh:
PANGGAH WIDHI PRASETYO
E100140022
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
KAJIAN GEOGRAFI TERHADAP KEMACETAN LALU – LINTAS
DIKAWASAN KAMPUS UMS
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
PANGGAH WIDHI PRASETYO
E100140022
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Drs. Priyono, M.Si
NIK. 331
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KAJIAN GEOGRAFI TERHADAP KEMACETAN LALU – LINTAS
DIKAWASAN KAMPUS UMS
OLEH
PANGGAH WIDHI PRASETYO
E100140022
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakuktas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari, Jumat, 18, Ferbruari 2018
dan dinyatakan memenuhi syarat.
Dewan Penguji
1. Drs. Priyono M. Si. (.............)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dra. Umrotun M. Si (.............)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Choirul Amin S.Si, M. M. (.............)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan
Drs. Yuli Priyana M.Si.
Nik. 573
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Naskah Publikasi ni tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.Apabila kelak
terbukti adaketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 9 – Mei – 2018
Penulis,
PANGGAH WIDHI PRASETYO
E100140022
1
KAJIAN GEOGRAFI TERHADAP KEMACETAN LALU – LINTAS
DIKAWASAN KAMPUS UMS
ABSTRAK
Kemacetan yang terjadi dikawasan Kampus UMS (Desa Pabelan dan Desa
Gonilan), akibat jumlah penduduk dikawasan Kampus UMS dan mahasiswa aktif
Kampus UMS semakin bertambah. Dengan bertambahnya penduduk dan
mahasiswa Kampus UMS secara tidak langsung juga berdamapaknya pada jumlah
kendaraan yang ada dikawasan Kampus UMS. Oleh karena itu menyababjan pola
kemacetan selain itu tardapat faktor – faktor yang menyebabkan kemacetan
dikawasan Kampus UMS, digunakan analisis keruangan berdasarkan hasil survai
dan observasi.Berasarkan hasil penelitian pola kemacetan lalu lintas dikawasan
Kampus UMS terjadi di Desa Pabelan dan Desa Gonilan dan tersebar dibeberapa
lokasi khususnya pada Jalan Garuda Mas, Jalan Gatak, Jalan Pabelan Mendungan,
Jalan Menco Raya dan Jalan Rajawali. Faktor–faktor yang menyebabkan
kemacetan dikawasan Kampus UMS antara lain jumlah kendaraan, lebar jalan,
kualitas jalan dan pusat kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu peran pemerintah
daerah dan peran Kampus UMS agar memperbaiki kualitas jalan yang ada
dikawasan Kampus UMS guna mengurangi kemacetan yang ada dikawasan
Kampus UMS.
Kata Kunci : Kemacetan, di Kawasan Kampus UMS
ABSTRACT
Congestion that occurred in UMS Campus (Pabelan Village and Gonilan
Village), due to the population in UMS Campus area and UMS Campus's active
students is increasing. With the increasing population and students UMS Campus
indirectly also berdamapaknya on the number of existing vehicles in the area of
UMS Campus. Therefore, the pattern of congestion in addition to the factors that
cause congestion in the area of UMS Campus, spatial analysis used based on
survey and observation results. Based on the results of research on traffic
congestion pattern in UMS Campus area occurred in Pabelan Village and
Gonilan Village and spread in some location especially on Garuda Mas Street,
Gatak Street, Pabelan Mendungan Street, Jalan Menco Raya and Jalan Rajawali.
Factors that cause congestion in UMS Campus include the number of vehicles,
road width, road quality and economic activity center. Therefore the role of local
government and the role of UMS Campus in order to improve the existing road
quality in the area of UMS Campus in order to reduce the existing congestion in
the area of UMS Campus
Key Word: Congestion, Occurred on Campus UMS
1. PENDAHULUAN
Kawasan Kampus UMS merupakan kawasan yang terjadinya aktivitas
pendidikan, ekonomi, dan jasa yang tinggi. Tidak hanya mobilitas yang bertujuan
untuk melanjutkan studi melainkan juga melakukan mobilitas untuk mencari
2
lapangan pekerjaan. Kampus UMS mampu menarik para migrasi baik dari dalam
maupun luar Pulau Jawa yang sebagian besar bertujuan untuk melanjutka studi.
Dengan terkonsentrasinya mobilitas dan pertubuhan penduduk di Kawasan
Kampus UMS maka akan memicu terjadinya permasalah transportasi.
Permasalahan transportasi yang akan muncul seperti kemacetan, hal ini
disebabkan karena banyaknya orang yang melakukan mobilitas di Kawasan
Kampus UMS.
Kemacetan lalu lintas terjadi biasanya pada ruas Jalan yang menjadi akses
utama dari aktivitas masyarakat suatu kota. Semakin meningkatnya jumlah
penduduk mengakibatkan semakin tingginya tingkat kegiatan dan secara langsung
akan meningkatkan pergerakan pada suatu daerah. Meningkatnya jumlah
pergerakan di suatu kota akan meningkatkan jumlah penggunaan sarana
transportasi baik sarana transportasi umum maupun pribadi. Semakin
meningkatnya jumlah sarana transportasi yang tidak seiring dengan peningkatan
prasarana transportasi, seperti jalan raya, mengakibatkan peningkatan volume lalu
lintas tidak mampu ditampung oleh kapasitas jalan raya. Utamanya di kawasan
Kampus UMS pada lokasi – lokasi dan waktu tertentu.
Salah satu titik kemacetan yang ada di Kawasan Kampus UMS adalah ruas
Jalan Garuda, Gonilan, jalan Menco, Gonilan, jalan Gatak Pabelan, jalan
mendugan. Jalan pada titik – titik lokasi kemacetan tersebut akibat adanya
mahasiswa melakukan perjalanan ke kampus pada waktu pagi antara pukul 08:00
– 10:12 wib, pada waktu siang hari antara pukul 11:45 – 13:00 wib dan pada
waktu sore hari antara pukul 15:45 – 17:30 wib. Hal ini karena pada waktu
tersebut banyak mahasiswa yang melakukan perjalan dari kampus ke kos, maupun
sebaliknya, bahkan ke tempat dimana terjadinya aktivitas ekonomi di sekitar
Kampus UMS.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif dangan analisis
pendekatan keruangan, data jumlah kendaraan diperoleh dengan tabel
3
observasi melalui survai pada setiap titik kemacetan lali – lintas dikawasan
Kampus UMS.
3. HASIL PENELITIAN
3.1 Pola Persebaran Kemacetan
Kemacetan yang terjadi dikawasan Kampus UMS tersebar di Desa Pabelan
dan Desa Gonilan, yang terbagi menjadi enam titik atau enam lokasi, dan lokasi –
lokasi tersebut antara lain terdapat pada Jalan Rajawali, Jalan Gatak, Jalan Menco
Raya, Jalan Garuda Mas, dan Jalan Pabelan Mendungan. Pola kemacetan lalu –
lintas yang terdapat di kawasan Kampus UMS. .
Gambar 1.Peta Pola Persebaran Kemacetan Dikawasan Kampus UMS.
Berdasarkan peta pola persebaran kemacetan di kawasan kampus UMS,
bis dilihat bahwa kemacetan yang terjadi sebagian besar mengikuti pusat kegiatan
ekonomi, beberapa lokasi kemacetan yang mengikuti adanya pusat kegiatan
eoknomi antara lain : Jalan Raya Pabelan – Mendungan, Jalan Rajawali dan Jalan
Menco Raya. Sedangkan kemacetan yang terjadi di Jalan Garuda Mas dan Jalan
Gatak dikarenakan jalan tersebut memang dijadikan akses utama seseorang
melakukan mobilitas ke Kampus UMS.
4
3.2 Pola Waktu Terjadinya Kemacetan di Kawasan Kampus UMS
Kemacetan lalu – lintas yang terjadi tidak lepas dengan waktu, waktu
merupakan saat – saat terjadi mobilitas yang cukup tinggi di suatu lokasi maupun
ruas jalan tertentu. Waktu didalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah
dimana saat kendaraan mencapai kecepaptan 0KM/Detik yang kemudian akan
dicatat waktu terjadi kemacetan dan frekuansi kemacetan yang kemudian
dimasukan dalam tabel observasi. Dalam penelitian ini waktu terjadinya
kemacetan terbagi menjadi tiga sesi, yakni sesi pagi hari antara pukul 07:00-
10:00WIB, sesi siang hari antara pukul 11:00-14:00WIB dan sesi sore hari antara
pukul 15:00-17:00WIB. Berikut adalah tabel waktu terjadinya kemacetan di
kawasan Kampus UMS.
Tabel 1 Tabel Waktu Terjadinya Kemacetan di Kawsan Kampus UMS
TitikSampel Waktu FrekuensiKemacetan
1. Jalan Raya Pabelan
– Mendungan 07.00-10.00 142 kali
11.00-14.00 142 kali
15.00-17.00 100 kali
2 Jalan Garuda Mas,
DepanKampus 1 07.00-10.00 48 kali
11.00-14.00 30 kali
15.00-17.00 33 kali
3 JalanGatak /
Samping book Store
UMS
07.00-10.00 79 kali
11.00-14.00 87 kali
15.00-17.00 55 kali
4 JalanMenco Raya 07.00-10.00 53 kali
11.00-14.00 25 kali
15.00-17.00 30 kali
5 JalanRajawali /
PertigaanTugu 07.00-10.00 56 kali
11.00-14.00 45 kali
15.00-17.00 28 kali
6
JalanRajawaliGonilan 07.00-10.00 44 kali
11.00-14.00 31 kali
15.00-17.00 36 kali
Sumber : penulis, 2018.
5
BerasadarkanTabel Waktu Terjadinya Kemacetan di Kawasan Kampus
UMS di atas bahwa pola waktu kemacetan yang terjadi di kawasan Kampus UMS
terjadi pada pagi hari antara pukul 07:00-10:00WIB, karena pada waktu tersebut
memang merupakan waktu dimana seseorang aktif melakukan aktivitas ekonomi.
Lokasi kemacetan yang paling sering terjadi kemacetan saat pagi hari terdapat
pada ruas Jalan Raya Pabelan – Mendungan dengan tingkat frekuensi sebanyak
142 kali, hal ini terjadi karena pada ruas Jalan Raya Pabelan – Mendungan
merupakan jalan kolektor dan memang berdekatan dengan area kost mahasiswa.
Sedangkan frekuensi kemacetan yang paling sedikit terdapat pada ruas Jalan
Rajawali Gonilan, pada ruas jalan tersebut pada waktu pagi hari antara pukul
07:00-10:00WIB, hanya terjadi 44 kali kemacetan. Karena pada ruas Jalan
Rajawali Gonilan untuk saat ini area tersebut tidak padat kos-kosan. Hal ini yang
menyebabkan kenapa frekuensi kemacetan di ruas Jalan Rajawali Gonilan sedikit.
Gambar 2 Grafik Frekuensi Kemacetan di Kawasan Kampus UMS Dalam
Satu Minggu.
Sumber : penulis, 2018.
142
48 79
53 56 44
142
30
87
25 45
31
100
33 55
30 28 36
1. J
alan
Ray
a …
2 Ja
lan
Gar
ud
a…
3 Ja
lan
Gat
ak /
…
4 Ja
lan
Men
co…
5 Ja
lan
Raj
awal
i…
6 Ja
lan
Raj
awal
i…
1. J
alan
Ray
a …
2 Ja
lan
Gar
ud
a…
3 Ja
lan
Gat
ak /
…
4 Ja
lan
Men
co…
5 Ja
lan
Raj
awal
i…
6 Ja
lan
Raj
awal
i…
1. J
alan
Ray
a …
2 Ja
lan
Gar
ud
a…
3 Ja
lan
Gat
ak /
…
4 Ja
lan
Men
co…
5 Ja
lan
Raj
awal
i…
6 Ja
lan
Raj
awal
i…
07.00-10.00 11.00-14.00 15.00-17.00
Frekuensi Kemacetan Lalu Lintas di Kawasan Kampus UMS
Dalam Satu Minggu
6
Grafik frekuensi kemacetan lalu – lintas yang ada dikawasan Kampus
UMS, menunjukan bahwa pola kemacetan yang terjadi yakni menurun dari pagi
hari siang hari dan sore hari, berdasarkan tabel observasi paling sering terjadinya
kemacetan lalu – lintas terjadi pada ruas Jalan Pabelan – Mendunngan, dan yang
paling sedikit mengalami kemacatan yakni pada ruas Jalan Rajawali( Depan
Kampus 4 UMS). Terjadinya Kemacetan di kawasan Kampus UMS paling sering
pada waktu pagi hari antara pukul 07:00 – 10:00 WIB. Hal ini dikarenakan pada
pukul 07:00 – 10:00 memang banyak seseorang melakukan mobilisasi, mengingat
pada waktu tersebut merupakan jam – jam yang sibuk seseorang melakukan
aktivitas ekonomi. Frekuensi kemacetan mengalami penurunan pada wakt siang
dan sore hari, pada waktu siang yakni diantara pukul 11:00 – 14:00 WIB, dan
pada sore hari diantara pukul 15:00 – 17:00WIB. Terjadinya peneurunan
frekuensi kemacetan karena pada waktu tersebut seseorang jarang melakukan
mobilitas.
3.3 Faktor Penyebab Kemacetan Lalu – Lintas Di Kawasan Kampus UMS.
Deddy Arief dalam Jepy, 2009. Faktor – faktor kemacetan lalu lintas
terbagai menjadi faktor antara lain lebar jalan, kualitas jalan dan jumlah
transportasi serta perilaku dan kesadaran pemakai jalan dan pusat – pusat daerah
yang rawan kemaetan lalu – lintas umumnya daerah yang mempunyai intensitas
yang tinggi atau terkonsentrasinya pusat – pusat kegiatan disuatu tempat. Tetapi
dalam penelitian Kajian Geografi Terhadap Kemacetan di Kawasan Kampus
UMS, dari hasil survai yang telah dilakukan peneliti menemukan faktor – faktor
yang mempengaruhi kemacetan di Kawasan Kampus UMS antara lain: (1) lebar
jalan, (2) jumlah kendaraan dan (3) kualitas jalan. Berikut adalah p
3.3.1 Faktor Lebar Jalan
Kemacetan yang terjadi di kawasan Kampus UMS tidak lepas dari ukuran
lebar jalan, dimana kondisi jalan yang bottle neck atau penyempitan jalan, maka
perlu dilakukan upaya – upaya rekayasa untuk menyelsaikannya, atau setidaknya
ada tindakan pengaturan untuk mempercepat arus dengan mengatasi faktor
7
perlambatan lainya. Berikut adalah tabel leber jalan terhadap frekuensi kemacetan
di Kawasan Kampus UMS.
Tabel 2 Tabel Lebar Jalan Terhadap Frekuensi Kemacetan
TitikSampel LebarJalan FrekuensiKemacetan(
DalamSatuMinggu)
1. Jalan Raya Pabelan –
Mendungan
3 Meter 384 kali
2 Jalan Garuda Mas,
DepanKampus 1
6,4 Meter 106 kali
3 JalanGatak / Samping
book Store UMS
4,6 Meter 221 kali
4 JalanMenco Raya 5 Meter 108 kali
5 JalanRajawali /
PertigaanTugu
3,6 Meter 129 kali
6 JalanRajawaliGonilan 3,6 Meter 111 kali
Data dari tabel diatas menjekaskan bahwa kemacetan lalu – lintas yang
terjadi dikarenakan faktor lebar jalan. Ukuran jalan yang ada di Kawasan Kampus
UMS rata-rata mempunyai lebar 4 meter, dengan lebar jalan 4 meter apabila
terjad persimpangan mobil akan saling memakan bahu jalan dan menimbukan
kemacetan.
Kemacetan yang mempunyai frekuensi paling banyak terjadi pada ruas
Jalan Raya Pabelan – Mendungan, dengan lebar jalan 3 meter dan frekuensi
kemacetan 381 kali dalam satu minggu. Dan kemacetan yang paling sedikit
frekusensi kemacetan yakni terdapat pada ruas Jalan Garuda Mas, jalan ini
mempuyai lebar jalan 6,4 meter dan frekuensi kemacetan 106 kali dalam satu
minggu. Dengan melihat dari tabel 4.3 maka bisa ditarik kesimpulan bahwa lebar
jalan sangat mempengaruhi frekuensi kemacetan pada kawasa Kampus UMS.
8
Gambar 3. Frekuensi Kemacetan Lalu-lintas di Kawasan Kampus UMS
Sumber: Penulis, 2018.
Grafik ini menjelaskan bagaimana faktor lebar jalan mempengaruhi
frekuensi kemacetan di Kawasan Kampus UMS. Ukuran lebar jalan yang paling
sempit mempunyai tingat frekuensi kemacetan yang paling tinggi, kemacetan
terjadi pada ruas Jalan Raya Pabelan – Mendungan. Dan ukuran lebar jalan yang
paling lebar memiliki freuensi kemacetan yang paling sedikit, kemacetan terjadi
pada ruas Jalan Garuda Mas.
3.3.2 Faktor Jumlah Kendaraan Terhadap Kemacetan Lalu – lintas di
Kawasan Kampus UMS.
Kemacetan yang terjadi tidak lepas dari jumlah kendaraan yang melintas
pada ruas jalan, perbandingan jumlah kendaraan apa bila tidak didukung dengan
lebar jalan maka akan mempengaruhi frekuensi kemacetan.
Tabel 3 tabel Jumlah Kendaraan di Kawasan Kampus UMS.
TitikSampel JumlahKendaraanDalamSatu
Minggu.
FrekuensiKemcetanDalamSat
uMinggu
1. Jalan Raya
Pabelan –
Mendungan
4880 kendaraan 384 kali
9
2 Jalan Garuda
Mas,
DepanKampus 1
1601 kendaraan 106 kali
3 JalanGatak /
Samping book
Store UMS
3907 kendaraan 221 kali
4 JalanMenco
Raya
1791 kendaraan 108 kali
5 JalanRajawali /
PertigaanTugu
1249 kendaraan 129 kali
6
JalanRajawaliGo
nilan
1683 kendaraan 111 kali
Sumber: penulis, 2018.
Tabel 3. Tabel Jumah Kendaraan di Kawasan Kampus UMS. Menjelaskan
bahwa jumlah kenndaraan yang melintas di ruas jalan yang ada di Kawasan
Kampus UMS mempengaruhi frekuensi kemacetan. Dari data di atas frekuensi
kemacetan yang terjadi palling bayak terletak pada ruas Jalan Raya Pabelan –
Mendugan. Dan yang paling sedikit terletak pada ruas Jalan Rajawali Gonilan.
Dari data tabel 4.3 juga tercantum kedalam peta jumlah kendaraan di kawasan
Kampus UMS.
3.3.3 Faktor Kualitas Jalan
Kerusakan jalan merupakan kondisi stuktiran dan fungsional jalan tidak
mampu membeikan pelayanan secara optimal terhadap pengguna jalan. Kerusakan
jalan atau kualitas jalan yang ada di kawasan kampus UMS, merupakan faktor
yang mempengaruhi kemacetan. Setelh dilakukan penelitin di kawasan Kampus
UMS, maka ada beberapa lokasi penelitian/ruas jalan yang mengalami kerusakan
dan memimbulkan kemacetan. Adapun beberapa lokasi penelitian tersebut
terdapat pada
10
Tabel 4. Tabel Kualitas Jalan.
Sumber: Penulis, 2018.
Tabel 4. Tabel Kualitas Jalan menunjukan beberpa ruas jalan di Kawasan
Kampus UMS bahwa kemacetan yang terjadi hampir semua ruas jalan yang
mengalami kemacetan. Ruas jalan yang mengalami kerusakan jalan dan
menyebankan kemacetan antara lain : Jalan Gonilan, Jalan Garuda Mas, Jalan
Rajawali dan Jalan Menco Raya. Kualitas jalan yang kurang baik yang ada di
Kawasan Kampus UMS, mengakibatkan frekuensi kemacetan dalam seminggu
dapat mencapai 129 kali kemacetan, yakni pada ruas Jalan Rajawali (Simpang
Tugu). Salain ruas Jalan Rajawali (Simpang Tugu), kemacetan yang disebabkan
kerusakan jalan dengan frekuensi cukup tinggi yakni Jalan Menco Raya dengan
mencapai kemacetan 108 kali dalam satu minggu.
Kamacetan yang paling padat terjadi diruas Jalan Rajawali, hal tersebut karena
keadaann atau kualitas jalan tersebut cukup buruk, jalan tersebut juga merupakan
jalan yang memang dijadikan akses utama mahasiswa pergi ke Kampus UMS.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1) Kemacetan lalu lintas dikawasan Kampus UMS terjadi di Desa Pabelan dan
Desa Gonilan dan tersebar dibeberapa lokasi khususnya pada Jalan Garuda
Titiksampel Kualitasjalan Frekuensikemcetan
1. Jalan Raya Pabelan –
Mendungan
BaikTidakBerlubang. 384 kali
2 Jalan Garuda Mas,
DepanKampus 1
Sedang,
SedikitBerlubangPada
Daerah Tertentu.
106 kali
3 JalanGatak / Samping
book Store UMS
Biak TidakBerlubang 221 kali
4 JalanMenco Raya Buruk, BanyakBerlubang 108 kali
5 JalanRajawali /
PertigaanTugu
BurukBanyak Yang
Berlubang
129 kali
6 JalanRajawaliGonilan Buruk 111 kali
11
Mas, Jalan Gatak, Jalan Pabelan Mendungan, Jalan Menco Raya dan Jalan
Rajawali. Kemacetan pada ruas jalan tersebut menunjukan pola yang sama,
yakni dimana terjadi kemacetan yang paling tinggi pada waktu pagi hari
diantara pukul 07:00 - 10:00 WIB, waktu dimana terjadinya tingkat mobilitas
yang tinggi.Durasi kemacetan yang paling lama terjadi pada waktu sore hari
diantara pukul 15:00 – 17:00 WIB. Kemacetan yang paling lama terjadi pada
ruas Jalan Raya Pabelan Mendumgan.
2) Kemacetan yang terjadi dikwasan Kampus UMS pada dasarnya dapat
disebabkan karena lebar jalan dan kualitas jalan yang kurang mendukung.
Ditambah lagi denga semakin bertambahnya pusat kegiatan ekomoni dari
sektor perdagangan baik barang maupun jasa. Kerusakan jalan dapat sebabkan
karena faktor pengerjaan maupun dari iklim. Keberadaan pusat kegiatan
ekonomi yang semakin bertambah maka dalam hal pemanfaatan lahan parkir
yang kurang juga akan menimbulkan kemacetan.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta. 2013. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas Penduduk Ke Kota
Desa Bangun Dua Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai
Kartanegara. eJournal Pemerintahan Ilmu Pemerintah. Vol.1, No.2. PP :
862 – 874.
Ali Alhadar. 2011 .Analaisis Kinerja Jalan Dalam Upaya Mengatasi Kemacetan
Lalu Lintas Pada Ruas Simpang Bersinyal Di Kota Palu. Jurnal Smartek.
Vol. 9. No. 4. Nopember: 327 – 336.
Aminah. 2010. Transportasi Publik dan Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan.
Jurusan Ilmu Politik FISIP. Universitas Airlangga.
Firmansyah , jepy. 2009. Skripsi. KajianGeografi Terhadap Kemacetan Lalu
Lintas Di Kota Surakarta Tahun 2008. Fakultas Geografi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
12
Firdaus. 2006. Tesis. Pola Kemacetan Lalu – Lintas Di Pusat Kota Bandar
Lmpung. Tehnik Pembangunan Wilayah Dan Kota. Universitas
Diponegoro Semarang.
Harahap. 2013. Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia.
Jurnal : Society. Juni. Vol.1, No.1.
Fauzi, Irfandi. 2018.
Kadarisman. Muh dan Aang Gunawan. 2016. Transportasi dan Ekonomi: Studi
Kasus Kebijakan Transportasi Darat dan Dampaknya Terhadap
Perekonomian Masyarakat di Kota Depok. Vol.03, No.1: 5-16.
Lee, Everett S. 2000.SuatuTeori Migrasi. Pusat Penelitian Kependudukan
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Margaret, dkk. 2013. Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan .Juni.
Vol. 1 hal : 83 – 96.
MKJI, 1977. Manual Kapasaitas Jalan Indonesia (MKJI). Republik Indinesia
Direktorat Jendral Bina Marga Direktorat Bina Jalan Kota (BINKOT).
Murtianto. 2008. Modul Belajar Geografi. Fakultas Ilmu Penegetahuan Sosial.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudibia, I Ketut. 2007. Mobilitas Penduduk Nonpermanen dan Kontribusi
Remitan Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial Rumah Tangga di
Daerah Asal. Piramida: Jurnal Kehidupan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia .Juli, Vol.III, No.1, Denpasar: PKK dan PSDM Universitas
Udayana.
Todaro,dkk. 2006. Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Undang-undang No 22 tahun 2009.
13
Zulhendra. 2015. Analisisis Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan
Provinsi STA KM 190 – 240 (Simpang Kumu – Pepenuhan). Pogaram
Studi Tehnik Sipil. Universitas Pasar Pengaraian Rokan Hulu.
Zulfianilsih. 2016. Analisis Kinerja Ruas Jalan Berdasarkan Derajat Kejenuhan
Jalan. April .Vol. 2. No. 1.
Sumber dari Internet:
Andy.Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi. 2008. Diakses Pada Tanggal 19
Oktober 2017 http://www.doctos.com/docs/downloadDoc.aspx?Docid=22706636
https://id.wikipedia.org/wiki/Lalu_lintas . Diakses pada tanggal 6 februari 2018.
Tjiphojeherijanto, prijono. Urbanisani, Mobilitas dan Perkembangan Perkotaan
di Indonesia, 2007, http//robbyalexandersirait.wordpress.com, diakses
pada tanggal 8 Oktober 2018.