Kaitan Ekologi Dengan Lanskap
-
Upload
ashry-ramadhan -
Category
Documents
-
view
256 -
download
23
description
Transcript of Kaitan Ekologi Dengan Lanskap
Kaitan ekologi dengan lanskap Ekologi adalah salah satu ilmu yang mendasari arsitektur lanskap. Perancangan lanskap harus berpijak kuat pada dasar ilmu ekologi dan ilmu pengetahuan
alam, dan bergerak dalam bidang evaluasi sistematis dari suatu bidang tanah yang luas, dalam rangka penilaian ketepatan dalam penggunaan, serta sesuai untuk tujuan masa datang.PENTINGNYA MEMPERHATIKAN ASPEK EKOLOGI PADA KARYA LANSKAPMenghasilkan karya lanskap yang dapat mendayagunakan potensi dan kemampuan lingkungan
1. Membangun aspek ekologi yang menguntungkan dan mengendalikan aspek yang merugikan.
2. Memperbaiki kualitas kawasan dan lingkungan, dan menghasilkan iklim
ideal untuk kehidupan manusia. 3. Konservasi pemandangan alam.
DAMPAK PEMBANGUNAN LANSKAP YANG MENGABAIKAN EKOLOGI Perubahan ekosistem alami menuju ekosistem buatan. Perubahan iklim, peningkatan suhu, erosi, gas rumah kaca. Degradasi tanah Gangguan sistem hidrologi (Ketersedian air,penurunan kualitas air) Kepunahan vegetasi dan makluk hidup lainnya Kelestarian pemandangan yang baik terabaikan.
AKTIVITAS LANSKAP YANG BERBASIS EKOLOGI1. Pembangunan water front2. Green belt disepanjang pinggiran sungai dan jalan raya.3. Pembangunan ruang tata hijau (RTH) di perkotaan.4. Pembangunan wisata ekologi 5. Pembangunan kebun raya dan tahura.6. Pelestarian cagar alam dan budaya
RTH Sebagai Upaya Kesimbangan Ekologi PerkotaanKota identik dengan: 1. Taburan bangunan yang dibuat
manusia.2. Peningkatan jumlah penduduk 3. Keterbatasan ruang terbuka 4. kemacetan
5. Polusi udara 6. Kebisingan
7. Perubahan iklim tak sesuai keinginan
AKTIVITAS LANSKAP YANG BERBASIS EKOLOGI
7. Tidak membangun pemukiman di daerah lembah.
8. Pembangunan Jalan sesuai kebutuhan
9. Penanaman pepohonan penahan angin.10. Pengaturan saluran drainase yang layak.11 .Pembangunan rumah sesuai budaya
Aspek budaya menjadi salah satu aspek yang kuat pengaruhnya dalam perhitungan mengenai konsep terbentuknya hasil karya arsitektur. Budaya adalah segala hal yang turun-temurun diterapkan dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat yang menjadikannya sebuah identitas ataupun ciri dari suatu kelompok tertentu. Contoh budaya yang diterapkan dalam arsitektur adalah budaya minangkabau yang memiliki atap berbentuk lengkungan yang mewakili dualitis dari kosmologi masyarakat minang, sedangkan pada rumah joglo memiliki pendopo yang merupakan ruang terbuka yang melambangkan sifat orang Jawa yang ramah, terbuka dan tidak memilih dalam menerima tamu.