Kabupaten Konawe
-
Upload
ilhamkappadirection-topongoro -
Category
Documents
-
view
270 -
download
4
description
Transcript of Kabupaten Konawe
3
SELAYANG PANDANG
KABUPATEN KONAWE
Kabupaten Konawe merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara hasil pemekaran Kabupaten Kendari dengan ibu kota kabupaten di Unaaha (UU Nomor : 6 tahun 1995). Secara administrative Kabupaten Konawe meliputi Kecamatan Asera, Wiwirano, Lasolo, Sawa, Abuki, dan Lambuya.
Berdasarkan arah dan kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe termasuk sebagai kawasan andalan penyangga Kota Kendari, yang diperuntukkan menjadi kawasan pertanian dan agroindustri. Sedangkan berdasarkan RTRW Kabupaten Konawe, pembangunan wilayah dilakukan dengan pendekatan kawasan prioritas yaitu :
Kawasan Andalan meliputi kota Unaaha dan Wawotobi dengan fungsi sebagai pusat pelayanan antar wilayah.
Kawasan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, meliputi kecamatan Lambuya, Pindidaha, Wawotobi, Abuki, Lainea, Unaaha sebagai wilayah pengembangan tanaman pangan. Sedangkan Kecamatan Asera, Wiwirano, Lasolo, Sawa, Abuki, Lambuya sebagai wilayah pengembangan perkebuan.
Kawasan Sentra Produksi, meliputi kecamatan Moramo, Lainea, Unaaha, Lasolo, Wawonii dan Waworete. Sebagai wilayah produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura, perternakan, perikanan, industri, pariwisata, kehutanan, pertambangan.
Kawasan Lahan Kritis, meliputi kecamatan Soropia, Waworete, Wawonii, Wiwirano, Latoma, Tanggauna, Unaaha, Lambuya, Longgeduku, Wawotobi, Abuki, Pondidaha, Lasolo dan Asera. sebagai kawasan penyangga bawahannya.
Kawasan pulau-pulau kecil, meliputi Pulau Wasonii, Pulau Bahubulu, Pulau Labengke. Diperuntukan sebagai kawasan pengembangan perikanan, perdagangan dan jasa, transportasi, pariwisata, tambang dan industri.
GAMBARAN UMUM
KTM HIALU
1. KONDISI GEOGRAFI Secara administratif kawasan KTM Hialu terletak di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Kawasan tersebut meliputi 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Asera, dengan total luas daratan 40.505 Ha. Secara Geografis Kawasan Hialu terletak di antara 122°01’ - 122°18’ garis Bujur Timur dan 03°03’ – 03°19’ garis Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan
Sebelah Selatan : Kecamatan Asera. Sebelah Barat : Kecamatan Latoma. Sebelah Timur : Laut Banda dan Sulawesi Tengah.
Aksesibilitas Darat Menuju Kawasan HialuJalur
Aksesibilitas Jarak (Km)
Waktu Tempuh
Kendari– Lamonae Utama
181,30 6 jam
Unaaha– Lamonae Utama
143,40 5 Jam
Aksesibilitas Laut Menuju Kawasan Hialu
Jalur Aksesibilitas Sarana Waktu Tempuh
Kendari – Andowia Laut Andowia - Hilau sungai 4 JamKendari – Morombo Laut 8 JamKendari – Molore Laut 9 Jam
4
GAMBARAN UMUM
KTM HIALU
f kawasan KTM Hialu terletak Sulawesi Tenggara.
Kawasan tersebut meliputi 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Asera, dengan total
Secara Geografis Kawasan Hialu terletak di 122°18’ garis Bujur Timur dan
03°19’ garis Lintang Selatan, dengan
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan Kecamatan Asera. Kecamatan Latoma. Laut Banda dan Sulawesi Tengah.
ksesibilitas Darat Menuju Kawasan Hialu
Tempuh Struktur Jalan
Sarana Transportasi
Biaya PP (Rp./Org)
Hot Mix/Sirtu
Travel AVP Bus Reguler
110.000 80.000
Hot Mix / Sirtu
Bus Reguler 100.000
Aksesibilitas Laut Menuju Kawasan Hialu Waktu Tempuh
Sarana Transportasi
Biaya PP (Rp./Org)
6 jam Kapal Motor - 4 Jam Ketinting - 8 Jam Kapal Motor - 9 Jam Kapal Motor -
Komposisi Luas Kawasan KTM Hialu
5
2. KONDISI FISIK Topografi
• Landai sebagian besar areal yang masuk kecamatan Asera seperti desa Linomoyo (bagian selatan) adalah < 3 %.
• Bergelombang dibagian tengah kawasan sekitar desa Hialu Utama dan sekitarnya adalah > 8 % - 15 %.
• Bergelombang-Berbukit dibagian timur arah pantai yang masuk ke dalam Kecamatan Langgikima (Bagian Tenggara Kawasan Hialu) > 8 % - 25 %.
• Landai-Bergelombang dibagian utara kawasan adalah > 3% - 8 % Kondisi Geologi
Kawasan KTM Hialu termasuk kawasan Mandala Geologi Sulawesi Timur, yang dicirikan oleh himpunan batuan malihan, serpentinit, gabro, basal, dan batuan sedimen pelagos Mesozoikum. Kondisi Iklim
Curah hujan rata-rata per tahun 1.466,96 mm Suhu udara rata-rata per tahun 28,016 ºC Kelembaban udara relatif (RH) rata-rata per bulan 74,09% Kondisi Hidrologi
Kawasan Hialu di lalui oleh beberapa aliran sungai (sungai dalam bahasa setempat adalah Aalaa), yaitu: Sungai Solo, Sungai Lindu, Sungai Landawe, dan beberapa sungai kecil seperti Sungai Tapusolo, Sungai Warano, dan Sungai Enggo Solu. Penggunaan Lahan
Kecamatan
Luas (Ha)
Sawah Ladang Kebun Permu-kiman
Lahan Umum
Luas Total
Wiwirano 325 3.587 9.076 2.079 7.781 22.848
Langgikima 0 1.743 2.317 469 3.113 7.642
Asera 1.983 1.835 2.062 621 3.514 10.015
Luas Total 2.308 7.165 13.455 3.169 14.408 40.505
6
3. KONDISI SOSIAL-DEMOGRAFIS
Kependudukan
Jumlah penduduk KTM Hialu berjumlah 17067 jiwa (3.977 KK), dengan jumlah penduduk di kecamatan Wiwirano 9.621 jiwa (2.312 kk), Langgikima 3.698 jiwa (795 kk) dan Asera 3748 jiwa (870 kk).
Tingkat Kepadatan Penduduk di KTM Hialu
Berdasarkan produktivitas usia, penduduk KTM Hialu didominasi oleh kelompok usia produktif (15 – 55 th) yaitu 62 % dan kelompok usia non-produktif (<15 - > 55 th) sebanyak 38 %. Jika berdasarkan jenis kelamin, penduduk KTM Hialu di dominasi oleh jenis kelamin laki laki 53,61% dan perempuan 46,39 %.
Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian penduduk pada umumnya bertumpu pada sektor pertanian, dan sebagian kecil menjadi PNS atau pensiunan PNS. Sedangkan profesi pedagang, buruh/tenaga proyek, nelayan sungai/laut, pandai besi, hanya bersifat sampingan
Pendidikan
42.20
48.66
37.48
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
Kepadata
n P
enduduk
(Jw/K
m2)
Wiwirano Laggikima Asera
Kecamatan
7
Agama
Sebagian besar penduduk dalam kawasan Hialu pada tahun 2006 memeluk agama Islam 16.066 orang (94,13 %) dan sisanya beragama Protestan 134 orang (0,79 %), Katolik 2 orang (0,01 %) dan Hindu 865 orang (5,07 %).
Adat Budaya
Ada 3 macam etnis di Kawasan Hialu, yaitu Pancana, Maronene, dan Tolaki. Etnis Tolaki adalah etnis yang dominan. Etnis ini terdiri atas beberapa sub-kelompok, termasuk Bingkokak. Budaya dan seni budaya masyarakat setempat cukup tinggi dan sangat beragam, antara lain berbagai jenis tarian (Tarian Lulo, Tarian Mondotambe, Tari Mekindohosi, Tari Moana), musik (musik Bambu) dan upacara adapt (upacara Mosehe).
4. KONDISI PEREKONOMIAN Budidaya Pertanian dan Perkebunan
Jenis Komoditi
Luas
Panen
(Ha)
Produktifitas
(Ton/Ha)
Produksi
(Ton)
Nilai Produksi
(Rp.)
Perkebunan : 18.548.148.000
1. Coklat 1.799 0,978 1.759,422 14.075.376.000
2. Jambu Mete 518 0,237 122,766 3.682.980.000
3. Kelapa Dalam 310 0,384 119,040 476.160.000
4. Kopi 108 0,242 26,136 313.632.000
5. Kelapa sawit 2.500 - - .-
Tan. Pangan : 16.379.709.200
1. Padi Sawah 828 3,120 2.583,360 5.166.720.000
2. Padi Gogo 1.321 2,705 3.573.305 7.146.610.000
3. Ubi kayu 912 13,638 12.437,856 2.487.571.200
4. Kc. Hijau 466 0,847 394,702 1.578.808.000
Jumlah 34.927.857.200
8
Perekonomian kawasan KTM Hialu didominasi dan bertumpu pada sektor pertanian, dengan komoditas unggulan adalah padi dan coklat. Tanaman padi sawah dan padi gogo pada umumnya diusahakan pada areal dataran dan cekungan di sepanjang aliran sungai Lindu, sungai Matarowacu dan Landawe. Tanaman coklat ditanam di lahan pekarangan dan tegalan yang mempunyai topografi datar sampai bergelombang.
Selain padi dan coklat, tanaman pertanian dan perkebunan yang banyak diusahakan adalah: kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, coklat, jambu mete, kelapa dalam, kopi dan kelapa sawit.
Sebagi penunjang pertanian, sebagian masyarakat di kawasan KTM Hialu juga memelihara berbagai jenis ternak dalam sekala rumah tangga. Adapun jenis ternak yang di pelihara adalah ayam, kambing, itik, sapi dan kerbau. Pengolahan Hasil Pasca Panen
Kegiatan pengolahan hasil pasca panen, meliputi: Pedal thresher untuk perontokan gabah padi Plastik jemur untuk penjemuran gabah padi dan pengeringan biji coklat Fasilitas mesin Rice Milling Unit (RMU) untuk penggilingan gabah menjadi beras.
Kegiatan pemasakan hasil rotan.
Fasilitas Pengelolaan Pasca Panen Pemasaran dan Harga Produk
Sistem pemasaran hasil pertanian di kawasan KTM Hialu pada umumnya masih menggunakan sistem perseorangan. Hal tersebut menyebabkan petani hanya mampu menjangkau pasar local (maksimal pasar kecamatan) sehingga harga barang sangat rendah di banding di pasar besar (pasar kabupaten maupun Provinsi).
9
Kelembagaan Usaha Petani
Kegiatan kelompok tani umumnya meliputi kegiatan penunjang produksi, pembinaan petani berupa penyampaian pesan introduksi teknologi, manajemen, ataupun kepentingan lainnya. Lembaga kelompok tani yang terbentuk tidak berdasarkan hamparan lahan melainkan berdasarkan blok rumah (domisili). Kemitraan Usaha
Kemitraan usaha dalam rangka pengembangan usaha pertanian berskala agribisnis telah dilakukan oleh beberapa kelompok tani, gabungan kelompok tani dengan bentuk kemitraan usaha yang sudah ada adalah: Bapak Angkat, Perkebunan Rakyat, dan Agroestate Kondisi Pariwisata Kawasan
Potensi pariwisata, antara lain: pariwisata budaya (tarian dan upacara adat lokal), pariwisata alam (Air Terjun & Goa Tetewatu di Desa Tetewatu), dan pariwisata arkeologi (Goa-goa tengkorak).
4. KONDISI PRASARANA DAN SARANA Pendidikan
Kecamatan SD SMP SMA
Asera 10 1 1
Wiwirano 13 1 1
Langgikima 7 1 0
Jumlah 30 3 2
Kesehatan
Kecamatan Puskesmas Induk
Puskesmas pembantu
Poliklinik Desa
Asera - 4 7
Wiwirano 2 6 9
Langgikima 1 2 4
Jumlah 3 12 20
Aset Pariwisata Kawasan KTM Hialu
10
Peribadatan
Kecamatan Masjid Gereja Pura
Asera 11 3 2
Wiwirano 17 9 9
Langgikima 7 3 3
Jumlah 35 15 14
Perdagangan
Pada Kawasan Hialu terdapat 10 unit pasar lokal serta terdapat 1 unit pasar sentral. Pasar central terletak di Kecamatan Wiwirono tepatnya di desa Wawokeo (eks SP2 Lamonae), sedangkan pasar lokal terletak di Kelurahan Lamonae (eks Lamonae Induk), desa Kuratau, desa Padalere, desa Langgikina, desa Molore, desa Morombo, desa Wewerano, desa Tandoloyo, desa Linomoyo serta desa Paka Indah. Pasar sentral, hanya buka 2 kali dalam satu minggu yaitu pada hari Kamis serta hari Minggu. Sedangkan untuk pasar lokal hanya berlangsung satu kali dalam seminggu. Lembaga keuangan seperti KUD terdapat pada desa eks UPT seperti desa Hialu Utama, desa mata Benoa, desa Wacumelewe, desa Culambatu, desa Laparingga, desa Langgikima, desa Sari Mukti, desa Morambo, desa Kotamaju serta desa Paka Indah.
Jaringan Transportasi
Jalur Darat; 60 % jalan (trans Sulawesi/jalan nasional) menju kawasan kondisi baik sedangkan jalan dan jembatan di dalam kawasan sebagian besar rusak sedang sampai rusak berat.
Jalur Laut atau Sungai; Terdapat pelabuhan rakyat Andowia (dari Kendari ke Kawasan), Pelabuhan Rakyat Molore dan Pelabuhan Morombo.
MESJID HIALU
Jaringan Listrik
Sampai saat ini belum ada jaringan listrik dari PLN. Untuk penerangan, sebagian masyarakat kawasan Hialu menggunakan ”Genset” kapasitas kecil 2 PK untuk 1 KK. Sedangkan untuk 5 - 10 KK menggunakan ”Genset” kapasitas 10 PK. Dalam kawasan Hialu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan Pemerintah Prancis tahun 1998, yang terletak di Hialu Utama, tetapi tidak berfungs Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi dari Telkom dan jaringan telekomunikasi Ponsel (telepon genggam) di kawasan ini belum tersedia. Hanya jaringan Telekomunikasi Satelit yang bisa. Air Bersih
Sebagian besar masyarakat pada kawasan Hialu menggunakan sumber air bersih dari sumur gali, dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu membuat sumur bor dengan kedalaman sampai 30 meter. Untuk Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Langgikima, sudah jarang sungai untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan untuk Kecamatan Asera masih dijumpai masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan sehariterutama untuk mencuci. Drainasi dan Irigasi
Jaringan drainase di seluruh kawasan Hialu menggunakan sungai sebagai saluran primer dan untuk kawasan permukiman menggunakan jaringan drainase jalan yang strukturnya masih belum permanen atau struktur tanah. Jaringan irigasi hanya terdapat di daerah Linomoyo kecamatan Asera, karenatersebut merupakan daerah pertanian. Di Kota Maju (eks UPT Wiwirano Bawah) terdapat bendungan teknis yang berfungsi sebagai irigasi kecil yang baru bisa mengairi sawah seluas ± 100 Ha. Di daerah Linomoyo sedang di dibangun irigasi teknis seluas ± 700 ha.
11
Sampai saat ini belum ada jaringan listrik dari PLN. Untuk penerangan, sebagian masyarakat kawasan Hialu menggunakan
kapasitas kecil 2 PK untuk 1 10 KK
menggunakan ”Genset” kapasitas 10 PK. Dalam kawasan Hialu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bantuan Pemerintah Prancis tahun 1998,
tidak berfungsi.
Jaringan Telekomunikasi dari Telkom dan jaringan telekomunikasi Ponsel (telepon genggam) di kawasan ini belum tersedia. Hanya jaringan
Sebagian besar masyarakat pada kawasan Hialu menggunakan sumber air bersih dari sumur gali, dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mampu membuat sumur bor dengan kedalaman sampai 30 meter. Untuk Kecamatan Wiwirano dan Kecamatan Langgikima, sudah jarang sekali masyarakat menggunakan air
hari. Sedangkan untuk Kecamatan Asera masih dijumpai masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari
awasan Hialu menggunakan sungai sebagai saluran primer dan untuk kawasan permukiman menggunakan jaringan drainase jalan yang strukturnya masih belum permanen atau struktur tanah.
Jaringan irigasi hanya terdapat di daerah Linomoyo kecamatan Asera, karena daerah tersebut merupakan daerah pertanian. Di Kota Maju (eks UPT Wiwirano Bawah) terdapat bendungan teknis yang berfungsi sebagai irigasi kecil yang baru bisa mengairi sawah seluas ± 100
Di daerah Linomoyo sedang di dibangun
12
RENCANA PENGEMBANGAN
KTM HIALU
Kecamatan Wiwirano diarahkan sebagai salah satu kawasan untuk
pengembangan Kawasan Transmigrasi, Industri dan perdagangan
Kawasan Hialu masuk ke dalam Wilayah Pengembangan 2 (WP 2).
Pengembangan Kawasan Hutan Produksi.
pengembangan Perkebunan dan Pertanian Lahan Kering.
DAS Lasolo Rencana
dibangun PLTA
Posisi Kawasan Hialu yang terletak di Kab. Konawe merupakan Wilayah Pengembangan 2 yang diarahkan sebagai Kawasan:
• Kawasan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan.
• Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
• Pengembangan Kawasan Industri & Perdagangan.
Danau Towuti di Kab. Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan sebagai kawasan Pengembangan Pariwisata yang dapat di Integrasikan dengan Pembentukan Kota
Terpadu Mandiri di Kawasan Hialu
Kota Unaaha, Sebagai
Ibukota Kab. Konawe
Kota Kendari, Sebagai Ibukota Prov. Sulawesi Tenggara
13
1. RENCANA PENGEMBANGAN RUANG
10 Unit pemukiman Transmigrasi Permukiman yang sudah diserahkan (PTD) dan pemekaran desanya.
1 Unit Permukiman Transmigrasi yang sedang dibina ( PTA), 5 calon unit permukiman transmigrasi yang sudah dibuat RTSP/RT-UPT (PTC) dan
16 desa sekitar (PDS) dan areal-areal potensial seluas + 40.000 Ha.
.
2. RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Rencana Pengembangan Pendidikan
Rencana pengembangan infrastruktur pendidikan sampai Tahun 2015 di kawasan KTM Hialu, meliputi: SD, SMP, SMA dan PT.
Lokasi Infrastruktur (Unit)
SD SMP SMA PT SKP III/PPE 4 2 1 1 SKP I 2 1 1 - SKP II 2 1 1 - SKP IV 2 1 1 - Jumlah 10 5 4 1
SKP I: desa Linomoyo, Bandaeha, Kotamaju, Walandawe, Wiwirono, Mopute, Tondoloyo, Puu Hialu, Linomoyo, Sambandete, Paka Indah serta 7 calon lokasi baru yang sudah ada RTSPnya.
SKP II: desa Sari Mukti, Langgikima, Molore, Lamoruru, Polora Indah, Pariama, Morombo
SKP III/PPE: desa Hialu Utama, Wawoheo . desa Polo-Polara, desa Kolusua, desa Kuratau, desa Mata Benua, Desa Lamonae, Landawe Utama, Wacumelewe, Mata Osole, Culambatu, Padalere, Lamonae Utama, Laparingga,
SKP IV: Desa-desa Tetewacu, Pondowa, Lalomerui serta calon lokasi yang akan dikembangkan investor perkebunan (dengan catatan; sesuai dengan perubahan batas Kawasan hutan
14
Rencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan
Infrastruktur Kesehatan
Lokasi Pengembangan SKP
III/PPE SKP I SKP II SKP IV
Pustu 4 2 2 2 Puskesmas 2 1 1 1 Poliklinik 1 1 1 1 BKIA 1 - - - Apotik 2 1 1 - Rumah Sakit C 1 - -
Rencana Pengembangan Peribadatan
Karena sebagian besar penduduk beragama Isalam maka rencana pembangunan infarastruktur masjid dan mushola paling banyak diantara tempat peribadatan yang lain (Gereja dan Pura) dan ada hampir disetiap desa.
Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi Darat
NO RENCANA KEGIATAN VOLUME (KM)
Jalan Nasional 109,5
1. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Lasolo – Andowia 23,3
2. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Andowia - Linomoiyo 21,20
3. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Linomoiyo – Hialu Utama 33,8
4. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Hialu Utama – Lamonae Utama 7
5. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Lamonae Utama - Tetewatu 11
6. Peningkatan Jalan Trans Sulawesi Ruas Tetewatu – Perbatasan Sulteng 13,2
Jalan Kabupaten 101,00
1. Peningkatan Jalan Ruas Polo Polora – Molore/Pelabuhan 11,80
2. Peningkatan Jalan Ruas Langgikima – Morombo/Pelabuhan 13,50
3. Peningkatan Jalan Ruas Kuratau – Mata Benua 1,70
4. Peningkatan Jalan Ruas Tetewatu - Routa 19,00
5. Pembangunan Jalan Ruas Tetewatu - Routa 55,00
Jalan KTM 19,00
1. Peningkatan Jalan Ruas Trans Sulawesi – Kades Linomoiyo 2,00
2. Peningkatan Jalan Ruas Lamonae - Culambacu 2,00
3. Peningkatan Jalan Menuju Pembibitan PT. Damai Jaya Lestari 5,00
4. Peningkatan Jalan Ruas Lamonae – Padelere Induk 3,00
5. Peningkatan Jalan Ruas Kuratau – Pasar Kuratau 1,50
6. Peningkatan Jalan Tetewatu - Pabrik Mini 1,50
7. Peningkatan Jalan Tetewatu – Goa Air Terjun 0,50
8. Pembangunan Jalan Ruas Linomoiyo – Air Terjun Lameruru 3,50
15
Rencana Pembangunan Jembatan di Kawasan KTM Hialu
NO. RENCANA KEGIATAN JUMLAH (BUAH)
TOTAL BENTANG
(M)
Jembatan Pada Ruas Jalan Nasional
1. Pembangunan Jbt Pada Ruas Kuratau – Lamonae Utama
1 6
Jembatan Pada Ruas Jalan Kabupaten
1. Pembangunan Jbt Ruas Polo Polora – Molore/Pelabuhan
8 66
2. Pembangunan Jbt Ruas Langgikima – Morombo/Pelabuhan
4 44
3. Pembangunan Jbt Ruas Kuratau – Mata Benua 2 12
Jembatan Pada Ruas Jalan KTM 19,00
1. Pembuatan Jbt Ruas Lamonae - Pt. Damai Jaya Lestari
3 18
2. Peningkatan Jalan Ruas Lamonae – Padelere Induk
2 12
Rencana pengembangan infrastruktur transportasi laut
Pembangunan Dermaga Kapasitas 2000 DWT dengan 500 m2. Pembangunan 1 unit Fasilitas Bongkar Muat Pembangunan Tempat Parkir dengan luas 1000 m2 Pembangunan 1 unit Pergudangan
Rencana Pengembangan Industri, Perdagangan dan Jasa
Pembangunan Pabrik CPO untuk mengolah Tandan Buah Segar Kelapa sawit yang sudah dihasilkan di SKP IV ( Tetewatu)
Pembangunan pabrik pengolah biji Kakao SKP II (Langgikima). Pembangunan Balai Benih umum (BBU) Padi seluas 20 ha di desa Linomoyo.
Pengembangan saluran irigasi di desa Kota Maju dan desa-desa SKP I seluas 750 Ha pada lahan yang potensial dikembangkan padi sawah dan desa Kuratau, lamone Induk dan desa Padalere. Air sungai yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan saluran irigasi adalah sungai Lindu.
Pembangunan Rice Milling unit di tiap desa Laronaha, Kotamaju, Pondoa, Wiwirano, Linomoyo, Sabandete, Kuratau dan Padalere.
Pembangunan Toko Saprotan dan Alsintan di Desa-desa Utama linomoyo, langgikima, Lamonae Utama dan Tetewatu.
Penyediaan Kios tani untuk memudahkan penduduk dalam memenuhi kebutuhan Saprotan prioritas di Pusat KTM dan Desa-desa Utama, selanjutnya di tiap desa.
16
Penyedia Alsintan (Hand Tractor Rotary, Hand Sprayer, Power Threser, Dryer Kubota 7,4 PK) di tiap desa potensial padi sawah
Pembangunan lantai jemur di tiap desa potensial padi sawah (16 unit). Pembangunan Rumah Entrys coklat dan Lada di Kuratau Pembangunan Seed farm (pembibitan) coklat dan lada seluas 5 ha di Kuratau.
Pembangunan Statsiun Pengukur Curah Hujan di desa linomoyo dan desa Kuratau masing-masing 1 unit.
Pembangunan Gudang Pupuk dan Gudang hasil produksi. Pembangunan Balai Pelatihan dan Penyuluhan di Hialu Utama.
Rencana Pengembangan Listrik
No. Fasilitas Standar
Kebutuhan (Watt)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jumlah Kebutuhan (Watt)
1. Rumah Tangga 180 60.000 10.800.000 2. Penerangan Umum 10 % kebutuhan rumah tangga 1.080.000 3. Industri, Perdagangan,
Fasos dan Fasum 20 % kebutuhan rumah tangga 2.160.000
Jumlah kebutuhan jaringan listrik pada tahun 2015 14.040.000
Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Telepon
Pembangunan 1 unit gardu induk. Pemasangan 120 tiang telpon di sepanjang jalan dgn status jalan Provinsi dan jalan kota dan jalan lingkungan.
Penyambungan kabel telepon sepanjang 12.000 meter sesuai dengan jumlah tiang.
Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih.
Pembangunan instalasi Pengolah Air bersih di Hialu Utama, Langgikima, Linomoyo dan Tetewatu, yang dapat memenuhi kebutuhan sebanyak 3,6 juta liter/hari pada tahun 2015.
Rencana Pengembangan Jaringan Drainase & Irigasi
Pembangunan Jaringan Drainase Jalan di seluruh kawasan sepanjang 20 km. Pengembangan Irigasi Teknis seluas 700 ha di Linomoyo Pencetakan sawah seluas 500 ha di Linomoyo
Rencana Pengembangan Permukiman
Kebutuhan rumah dan kebutuhan ruang di kawasan KTM Hialu meliputi rencana kebutuhan rumah sampai tahun 2015 adalah sebesar 12.000 unit dengan kebutuhan ruang sebesar 1.501.850 m² (150,185 Ha).
17
3. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA Rencana Pengembangan Budidaya Tanaman Unggulan
Komoditas unggulan di kawasan KTM Hialu adalah lada dan sawit sedangkan komoditas penunjang adalah coklat dan padi.
Rencana pengembangan budidaya tanaman unggulan di kawasan Hialu, dilakukan melalui :
Peningkatan produktifitas lahan dengan menggunakan teknik pertanian yang tepat-guna, efektif dan ramah lingkungan.
Diversifikasi pertanaman dilakukan melalui pengaturan pola tanam dan pola produksi komoditas unggulan.
Rehabilitasi lahan marginal dilakukan dengan tindakan khusus termasuk pemberian input teknologi pertanian.
Pengembangan cara-cara terasering lahan sesuai garis kontour yang disertai dengan budidaya tanaman lorong bertujuan untuk mencegah erosi lahan.
Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian
Pembangunan jaringan irigasi Pembangunan Balai Benih padi, coklat dan lada Pembangunan stasiun pengukur curah hujan Sarana budidaya tanaman Penguatan kelembagaan usaha petani baik kelembagaan produksi kelembagaan ekonomi dalam bentuk koperasi.
Rencana Pengembangan Penguatan Sistem Pemasaran
Penguatan kelembagaan ekonomi petani Persingkat rantai pemasaran Minimalkan persaingan pasar Pemantauan dan pengendalian pasar untuk memperkecil resiko persaingan pasar.
Rencana Pengembangan Kemitraan Usaha
Pola kemitraan yang akan dikembangkan antara lain: Kemitaan Inti-Plasma, Agroestate, Perkebunan Rakyat dan Bapak Angkat. Rencana Pengembangan Kelembagaan Pengkajian Alih Teknologi
Pengembangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Pengembangan Balai Konsultasi Agribisnis Pengembangan Balai Pelatihan dan Penyuluhan lapangan pertanian
18
Rencana Pengembangan Kelembagaan Keuangan dan Permodalan
Bentuk lembaga keuangan,dan permodalan antara lain: Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Lembaga Keuangan Mikro-BMT, BRI-Unit Bank Desa, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Permodalan Nasional Madani (PNM), dan atau Lembaga Dana dan Kredit Perdesaan (LDKP). Rencana Pengembangan Pasca Panen dan Agroindustri
Rencana pengembangan pengolahan pasca panen dan agroindustri diarahkan dalam skala usaha agribisnis yang sesuai dengan potensi kawasan Hialu, antara lain :
Pengadaan Power Thresher (kapasitas 1200 kg/jam) Pembangunan Lantai jemur produk pertanian Pengadaan Mesin Dryer (kapasita 1200 kg/10 jam) Pengadaan Mesin Giling tepung Coklat (kapasitas 25 kg/jam) Pengadaan Mesin Rice Huller (kapasitas 2500 kg/jam) Pembangunan Pabrik Pengolahan Sawit menjadi CPO (kapasitas 10 ton/jam)
Pembangunan Gudang pengumpul bahan baku Pembangunan Fasilitas pengolahan limbah Pebangunan Gudang penyimpanan hasil
4. RENCANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Rencana pengembangan dan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dengan cara: � Pelatihan dan pendampingan usaha, � Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pada tingkat
kecamatan. � Penyaluran modal stimulan yang tidak menimbulkan ketergantungan.
Rencana pengembangan sosial budaya, meliputi:
� Peningkatan Puskesmas Rawat Inap, Polindes, dan Pustu dgn tenaga Dokter, Mantri, Bidan.
� Peningkatan kualitas pendidikan SD, SMP, SMA, dgn fasilitas perpustakaan, komputer dan laboratorium.
� Pembentukan dan pemberdayaan Sanggar seni budaya serta pengadaan alat-alat kesenian.
Rencana pengembangan mental spiritual masyarakat, meliputi kegiatan: Pengadaan guru agama, alkitab dan buku masing-masing agama yang dianut oleh masyarakat.
19
6. INSTITUSI PENGELOLA Hasil dari rencana program pengembangan dan pembangunan KTM Hialu sebagaimana yang tertuang dalam Perencanaan Teknis Pengembangan masyarakat dan Kawasan Hialu yang dapat dijadikan “Master Plan” dalam pengembangan kawasan ini pada tahap berikutnya ditindak lanjuti dengan aspek yang paling prioritas yaitu adanya manajemen pembangunan dan pembiayaan pembangunan dengan pengelolaan :
Tingkat Provinsi, dibentuk POKJA Provinsi melalui Keputusan Gubernur dengan unsur anggotanya terdiri dari para profesional dibidangnya, diambil dari jajaran Dinas tingkat Provinsi yang terkait dengan Pembangunan dan Pengembangan KTM Hialu.
Tingkat Kabupaten, dibentuk POKJA Kabupaten melalui Keputusan Bupati dengan unsur anggotanya terdiri dari para profesional dibidangnya, diambil dari jajaran Dinas Tingkat Kabupaten yang terkait dengan Pembangunan dan Pengembangan KTM Hialu.
Tingkat Lapangan, dibentuk Organisasi Pelaksana melalui Keputusan Bupati dengan unsur anggotanya terdiri dari para profesional dibidangnya dibantu oleh seorang sekretaris dan 4 orang koordinator bidang.