Kabupaten Enrekang
-
Upload
onco-talla -
Category
Documents
-
view
314 -
download
0
Transcript of Kabupaten Enrekang
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 1/14
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang adalah salah satu Daerah Tingkat
II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak
di Kota Enrekang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.786,01 km² dan
berpenduduk sebanyak ± 190.579 j iwa.
Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat Kabupaten Enrekang
memiliki kekhasan tersendiri. Hal tersebut disebabkan karena
kebudayaan Enrekang (Massenrempulu') berada di antara kebudayaan
Bugis, Mandar dan Tana Toraja. Bahasa daerah yang digunakan di
Kabupaten Enrekang secara garis besar terbagi atas 3 bahasa dari 3
rumpun etnik yang berbeda di Massenrempulu', yaitu bahasa Duri,
Enrekang dan Maiwa. Bahasa Duri dituturkan oleh penduduk di
Kecamatan Alla', Baraka, Malua, Buntu Batu, Masalle, Baroko, Curio
dan sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa Enrekang
dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Enrekang, Cendana dan
sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa Maiwa dituturkanoleh penduduk di Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin. Melihat
dari kondisi sosial budaya tersebut, maka beberapa masyarakat
menganggap perlu adanya penggantian nama Kabupaten Enrekang
menjadi Kabupaten Massenrempulu', sehingga terjadi keterwakilan dari
sisi sosial budaya.
Sejarah terbentuknya Kabupaten Enrekang
Sejak abad XIV, daerah ini disebut MASSENREMPULU' yang artinya
meminggir gunung atau menyusur gunung, sedangkan sebutan
Enrekang dari ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT dan dari
sinilah asal mulanya sebutan ENDEKAN. Masih ada arti versi lain yang
dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 2/14
Pemerintahan telah dikenal dengan nama ³ENREKANG´ versi Bugis
sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang adalah
daerah pegunungan sudah mendekati kepastian, sebab jelas bahwa
Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit
sambung-menyambung mengambil ± 85% dari seluruh luas wilayah
sekitar 1.786.01 Km².
Menurut sejarah, pada mulanya Kabupaten Enrekang merupakan suatu
kerajaan besar yang bernama MALEPONG BULAN, kemudian kerajaan
ini bersifat MANURUNG dengan sebuah federasi yang menggabungkan
7 kawasan/kerajaan yang lebih dikenal dengan federasi ´PITUE
MASSENREMPULU´, yaitu:
1. Kerajaan Endekan yang dipimpin oleh Arung/Puang Endekan
2. Kerajaan Kassa yang dipimpin oleh Arung Kassa'
3. Kerajaan Batulappa' yang dipimpin oleh Arung Batulappa'
4. Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) yang merupakan gabungan dari
Buntu Batu, Malua, Alla'. Buntu Batu dipimpin oleh Arung/Puang
Buntu Batu, Malua oleh Arung/Puang Malua, Alla' oleh Arung Alla'
5. Kerajaan Maiwa yang dipimpin oleh Arung Maiwa
6. Kerajaan Letta' yang dipimpin oleh Arung Letta'
7. Kerajaan Baringin (Baringeng) yang dipimpin oleh Arung Baringin
Pitu (7) Massenrempulu' ini terjadi kira-kira dalam abad ke XIV M. Tetapi
sekitar pada abad ke XVII M, Pitu (7) Massenrempulu' berubah nama
menjadi Lima Massenrempulu' karena Kerajaan Baringin dan KerajaanLetta' tidak bergabung lagi ke dalam federasi Massenrempulu'.
Akibat dari politik Devide et Impera, Pemerintah Belanda lalu memecah
daerah ini dengan adanya Surat Keputusan dari Pemerintah Kerajaan
Belanda (Korte Verkaling ), dimana Kerajaan Kassa dan kerajaan Batu
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 3/14
Lappa' dimasukkan ke Sawitto. Ini terjadi sekitar 1905 sehingga untuk
tetap pada keadaan Lima Massenrempulu' tersebut, maka kerajaan-
kerajaan yang ada didalamnya yang dipecah.
Beberapa bentuk pemerintahan di wilayah Massenrempulu' pada masaitu, yakni:
1. Kerajaan-kerajaan di Massenrempulu' pada Zaman penjajahan
Belanda secara administrasi Belanda berubah menjadi Landshcap.
TiapLandschap dipimpin oleh seorang Arung (Zelftbesteur ) dan
dibantu oleh Sulewatang dan Pabbicara /Arung Lili, tetapi
kebijaksanaan tetap ditangan Belanda sebagai Kontroleur . FederasiLima Massenrempulu' kemudian menjadi: Buntu Batu, Malua,
Alla'(Tallu Batu Papan/Duri), Enrekang (Endekan) dan Maiwa. Pada
tahun 1912 sampai dengan 1941 berubah lagi menjadi Onder
Afdeling Enrekang yang dikepalai oleh seorang Kontroleur (Tuan
Petoro).
2. Pada zaman pendudukan Jepang (1941 1945), Onder
Afdeling Enrekang berubah nama menjadi Kanrikan. Pemerintahan
dikepalai oleh seorang Bunkem Kanrikan.
3. Dalam zaman NICA (NIT, 1946 27 Desember 1949), kawasan
Massenrempulu' kembali menjadi Onder Afdeling Enrekang.
4. Kemudian sejak tanggal 27 Desember 1949 sampai 1960, Kawasan
Massenrempulu' berubah menjadi Kewedanaan Enrekang dengan
pucuk pimpinan pemerintahan disebut Kepala Pemerintahan Negeri
Enrekang (KPN Enrekang) yang meliputi 5 (lima) SWAPRAJA, yakni:
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 4/14
SWAPRAJA ENREKANG
SWAPRAJA ALLA
SWAPRAJA BUNTU BATU
SWAPRAJA MALUA SWAPRAJA MAIWA
Yang menjadi catatan atau lembaran sejarah yang tak dapat dilupakan
bahwa dalam perjuangan atau pembentukan Kewadanaan Enrekang (5
SWAPRAJA) menjadi DASWATI II / DAERAH SWANTARA TINGKAT II
ENREKANG atau KABUPATEN MASSENREMPULU'. (Perlu ingat
bahwa yang disetujui kelak dengan nama Kabupaten Dati II Enrekang
mungkin karena latar belakang historisnya).[rujukan?]
Adapun pernyataan resolusi tesebut antara lain:
Pernyataan Partai/Ormas Massenrempulu' di Enrekang pada tanggal
27 Agustus 1956.
Resolusi Panitia Penuntut Kabupaten Massenrempulu di Makassar
pada tanggal 18 Nopember 1956 yang diketuai oleh almarhum Drs.
H.M. RISA
Resolusi HIKMA di Parepare pada tanggal 29 Nopember 1956
Resolusi Raja-raja (ARUM PARPOL/ORMAS MASSENREMPULU')
di Kalosi pada tanggal 14 Desember 1956
Pemerintahan
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 5/14
Daftar Kepala Daerah
Pada mula terbentuknya Kabupaten Enrekang yang telah mengalami
beberapa kali pergantian Bupati sampai sekarang, antara lain:
1. Periode 1960 - 1963 dijabat oleh ANDI BABBA MANGOPO
2. Periode 1963 - 1964 dijabat oleh M. NUR
3. Periode 1964 - 1965 dijabat oleh M. CAHTIF LASINY
4. Periode 1965 - 1969 dijabat oleh BAMBANG SOETRESNA
5. Periode 1969 - 1971 dijabat oleh ABD. RACHMAN, BA.
6. Periode 1971 - «« dijabat oleh Drs. A. PARAWANSA (Pjs.)
7. Periode 1971 - 1978 dijabat oleh MUCH. DAUD (± 2 tahun masa non
fictive)
8. Periode 1978 - 1983 dijabat oleh H. ABDULLAH DOLLAR, BA
9. Periode 1983 - 1988 dijabat oleh M. SALEH NURDIN AGUNG
10. Periode 1988 - 1993 dijabat oleh H. M. AMIN SYAM
11. Periode 1993 - 1998 dijabat oleh H. ANDI RACHMAN
12. Periode 1998 6 Oktober 2003 dijabat oleh Drs. H. IQBAL
MUSTAFA dan Wakil Bupati Drs. ZAINI BADAWING
13. Periode 2003 2008 dijabat oleh Ir. H. LA TINRO LA TUNRUNG
dan Wakil Bupati H. MUH. LODY SINDANGAN, SH. M.Si
14. Periode 2008 (Mei s/d Oktober 2008) dijabat oleh H. MUH. LODY
SINDANGAN, SH. M.Si (Menjabat selama 5 bulan, menggantikan H.
La Tinro La Tunrung yang ikut dalam pencalonan Bupati Periode
2008 - 2013)
15. Periode 2008 sampai sekarang dijabat oleh Ir. H. LA TINRO LA
TUNRUNG dan Wakil Bupati Drs. NURHASAN. Dilantik oleh
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada
tanggal 9 Oktober 2008, di Lapangan Batili Abu Bakar Lambogo.
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 6/14
Pelantikan Bupati Enrekang yang pertama, yaitu pada tanggal 19
Pebruari 1960 ditetapkan sebagai hari terbentuknya Daerah Kabupaten
Enrekang.
Daftar Ketua Legislatif
Berikut ini adalah daftar Pimpinan Daerah dibidang Legistalif yang
pernah menjabat di Kabupaten Enrekang sampai sekarang, yaitu:
1. ANDI BABA MANGOPO (merangkap Bupati karena masih DPRD
GR) Tahun 1960 1963
2. ABD. RAHMAN, BA
3. H. ARIFIN ALI
4. MAHATMANTONG
5. M. JAFAR
6. IBRAHIM TAQWA
7. H.M. MIEN KAMASE
8. JAMALUDDIN TANTI
9. M. SALEH NURDIN AGUNG sebagai Ketua dan Wakilnya MAYOR
ABDUL LATIF
10. H. ABD. SAMAD MANNAN sebagai Ketua dan Wakilnya MAYOR
CHK HUSAIN GANTARAN, SH
11. H.M. ALI RAHIM sebagai Ketua dan Wakilnya Drs. MUSTAFA
CAWIDU dan LETKOL MUSTAFA BK
12. Periode 1999 - 2004 sebagai Ketua H. JK. SAWATI dan Wakilnya
adalah:[
Periode 1999 dijabat oleh MAYOR CHOIRI
Periode 1999 2004 dijabat oleh MAYOR CHOIRI dan H.
ACHMAD ANGGORO
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 7/14
Periode 2004 2005 dijabat oleh SAFRUDDIN, SH dan H.
ACHMAD ANGGORO
Periode 2005 - 2008 dijabat oleh H. AHMAD ANGGORO,
SAFRUDDIN, SH dan Drs. H. MUSTAKIMDaftar Kepala Pemerintahan Negeri
Berikut ini adalah mantan Kepala Pemerintahan Negeri Enrekang
(KPN), yaitu:
ABDUL HAKIM
ABDUL RAHMAN, BA
ABDUL MADJID PATTAROPURA
NUHUNG
ATJO
]Daftar tokoh-tokoh masyarakat
Diantara tokoh-tokoh / sesepuh MASSENREMPULU' yang mempelopori
terbentuknya Kabupaten Enrekang antara lain:
Drs. H.M. RISA
Drs. H.M. THALA
H. ANDI SANTO
ANDI PALISURI
H.M. YASIN
ANDI MARAINTANG
ANDI BASO NUR RASYID ANDI TAMBONE
BOMPENG RILANGI
ANRI ENRENG
ABDUL RAHMAN, BA
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 8/14
Pembagian wilayah administratif
Berdasarkan PP No. 34 Tahun 1962 dan Undang-Undang NIT Nomor
44 Tahun 1960 Sulawesi terpecah dan sebagai pecahannya meliputi
Administrasi Parepare yang lebih dikenal dengan nama KabupatenParepare lama, dimana kewedanaan Kabupaten Enrekang adalah
merupakan salah satu daerah diantara 5 (lima) Kewedanaan lainnya.
Selanjutnya dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959
(Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II di Sulawesi) atau daerah Swatantra Tingkat II
(DASWATI II), maka Kabupaten Parepare lama terpecah menjadi 5
(lima) DASWATI II, yaitu:
1. DASWATI II ENREKANG
2. DASWATI II SIDENRENG RAPPANG
3. DASWATI II BARRU
4. DASWATI II PINRANG
5. DASWATI II PARE PARE
Kelima gabungan dearah tersebut dari dulu dikenal dengan
nama Afelling Parepare.
Dengan terbentuknya DASWATI II Enrekang berdasarkan Undang-
Undang Nomor: 29 Tahun 1959 tentang Pemerintahan Daerah, maka
sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 19 Februari 1960, H. ANDI
BABBA MANGOPO dilantik sebagai Bupati yang pertama dan
ditetapkan sebagai hari terbentuknya DASWATI II Enrekang atau
Kabupaten Enrekang.
Sehubungan dengan ditetapkannya Perda Nomor: 4, 5, 6 dan 7 tahun
2002 pada tanggal 20 Agustus 2002 tentang pembentukan 4 (empat)
Kecamatan Definitif dan Perda Nomor 5 dan 6 Tahun 2006 tentang
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 9/14
pembentukan 2 kecamatan sehingga pada saat ini di Kabupaten
Enrekang telah memiliki 12 (dua belas) kecamatan yang defenitif, yaitu:
Kecamatan Enrekang, ibukotanya Enrekang
Kecamatan Maiwa, ibukotanya Maroangin
Kecamatan Anggeraja, ibukotanya Cakke
Kecamatan Baraka, ibukotanya Baraka
Kecamatan Alla, ibukotanya Belajen
Kecamatan Curio, ibukotanya Curio
Kecamatan Bungin, ibukotanya Bungin
Kecamatan Malua, ibukotanya Malua
Kecamatan Cendana, ibukotanya Cendana
Kecamatan Buntu Batu, ibukotanya Pasui, hasil pemekaran dari
Kecamatan Baraka, diresmikan pada tanggal 19 Januari 2007.
Kecamatan Masalle, ibukotanya Lo¶ko, hasil pemekaran dari
Kecamatan Alla
Kecamatan Baroko, ibukotanya Baroko, hasil pemekaran dari
Kecamatan Alla
Selanjutnya dari 12 (dua belas) kecamatan defenitif terdapat 112
(seratus dua belas) desa/kelurahan, yaitu 17 kelurahan dan 95 desa.
Adapun jumlah penduduk Kabupaten Enrekang pada tahun 2008
berjumlah sekitar 186.810 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 93.939 jiwa
dan perempuan sebanyak 92.871 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 43.062.
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 10/14
Musik Bambu Enrekang
Ditampilkan Kembali
Musik bambu, alat musik tradisional
Suku Massenrengpulu, Kabupaten
Enrekang, Sulawesi Selatan, yang
terancam punah, ditampilkan kembali pada Gelar Budaya Sulsel 2006, belum
lama ini [Pembaruan/M Kiblat Said]
urugana Bambapuang atau surga dari Gunung Bambapuang. Itulah lagu yang
melukiskan keindahan gunung yang berada sekitar 3.400 meter dari permukaan
laut (dpl) dan menjadi lagu khas Suku Massenrengpulu yang mendiami
Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Lagu itu mengalun indah lewat konser musik bambu yang dimainkan kelompok tani serta siswa sekolah dasar dan menengah dari berbagai kecamatan di
Kabupaten Enrekang, saat Gelar Budaya Sulawesi Selatan 2006 di Lapangan
Abu Bakar Lambogo, di kaki Gunung Bambapuang, akhir pekan lalu. Musik
bambu Enrekang yang terancam punah itu, berhasil ditampilkan kembali dengan
baik.
Masyarakat Suku Massenrengpulu (Maiwa, Duri dan Enrekang) menyebutmusik bambu sebagai musik bas, semua peralatannya terbuat dari bahan bambu
pelang atau petung, bentuknya menyerupai peralatan musik angklung dari Jawa
Barat.
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 11/14
Angk l ng dan musik bas dimainkan secara berkel mpok. Hanya sa ja bedanya,
alat musik angk lung mengandalkan bunyi suara bamboo, sedangkan musik bas
adalah alat musik tiup. Alat tiup itu pun terus berkembang dan men jadi sarana
hi buran rakyat di pedalaman Enrekang, dilengkapi alat tabuh yang di buat dar i
kulit sapi dan dimainkan beramai -ramai pada saat upacara adat, menyambut
musim panen atau pesta rakyat. "Kalau ada sunatan atau pengantin, alat ini
masih ser ing di pakai sebagai hi buran, seper ti saat perkawinan Andi Jaya Sose,
seorang bangsawan Enrekang," kata Manta. (63) pelatih musik bas dar i Desa
Tampo, Kecamatan Anggera ja.
Menurut Manta, dalam legenda rakyat Massenrengpulu alat itu konon
ditemukan oleh seorang pengembala kerbau. Awalnya ia membuat alat tiup dar i
batang merang padi yang dimainkan di atas kerbau sambil menunggui padi di
kak i Gunung Bambapuang. Sang pengembala kemudian mengganti alat tiup
dar i batang merang itu dengan bambu dan terci ptalah suling bamboo dengan
suara yang lebih merdu dar i suara yang d itimbulkan batang merang padi.
Pada zaman pendudukan Belanda, musik bas mengalami perkembangan,
mesk i pun teknik pembuatannya sangat tradisional. Aturan solmisasinya
semak in sempurna karena nadanya diselaraskan dengan menggunakan standar
suara garpu tala. Selain suling, peralatan musik itu dilengkapi alat bas terbuat
dar i bambu berukuran sedang. Untuk bas A terdir i nada do, mi, sol, bas B nada
fa, la. Sedangkan bas C terdir i dar i nada re dan si.
Menurut Manta, musik tersebut dapat mengir ingi banyak lagu, han ya sa ja
memilik i kelemahan ketika dimainkan untuk lagu minor . "Bukan tidak bisa,
namun rumit untuk dikoor seper ti sopran, tenor dan alto," u jarnya.
Media Pemersatu
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 12/14
Musik bambu telah memperkaya khasanah budaya Suku Massenrengpulu,
kelompok musik itu masih ber tahan dan berfungsi sebagai media pemersatu
ser ta hi buran di kalangan kelompok tani Bolang, Si pakanana, Biak, Dolog dan
Tampo. "Hampir semua anggota kelompok tani bisa memainkan alat musik ini,"
kata Manta.
Perkembangan musik bambu di Enrekang tak lepas dar i peranan besar seniman
musik bambu dar i Manado dan Ambon yang juga memilik i musik khas dar i
bambu dan
Perkembangannya telah jauh lebih ma ju. Mereka datang ke Bumi
Massenrengpulu membagi ilmunya, sekalian menga jarkan cara membuat alat
musik yang nadanya sempurna.
Sayangnya, kata Manta, modernisasi saat ini men jadi ancaman punahnya musik
bambu tersebut. Sedik it sekali generasi muda yang berminat untuk
mempela jar inya sebagai musik war isan leluhur yang harus di per tahankan,
banyak yang menganggap musik kampu ngan. Mesk i pun begitu, Manta dan
beberapa pelatih musik bambu lainnya di Enrekang merasa lega karena Bupati
Enrekang, Ir Latinro Latunrung sudah menginstruksikan semua sekolah dasar
dan sekolah menengah di daerah itu untuk men jadikan musik bambu sebagai
pela jaran ekstra.
Direk torat Tradisi Direk tur Jenderal (Dir jen) Nilai Seni dan Budaya Film
Depar temen Kebudayaan dan Par iwisata, Sr i Har tanto ter lihat gembira saat
menyaksikan penampilan musik bambu itu, pada Gelar Budaya Sulawesi Selatan 2006. Ia bahkan mem inta pemer intah daerah untuk melakukan agenda
rutin per lombaan musik bambu untuk melestar ikan musik tradisional tersebut.
[Pembaruan/M K i blat Said]
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 13/14
Adapun Dangke, makanan Khas Kabupataen Enrekang, Sulawesi Selatan
Memperkenalkan kepada anda makanan khas kabupaten Enrekang di provinsi Sulawesi Selatan yakni Dangke. Untuk mengetahui lebih dekat bagaimana cita
rasa Dangke ini, kami a jak anda menu ju kabupaten Enrekang di provinsi
Sulawesi Selatan. Enrekang merupakan nama salah satu kabupaten yang ada di
provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten ini ter letak antara 196 dan 281 k ilometer
di sebelah utara kota Makassar. Dar i Makassar menu ju kabupaten Enrekang
membutuhkan wak tu lebih kurang 6 jam per jalanan. Untuk menu ju kabupaten
Enrekang ini, anda dapat menggunakan bus umum ataupun kendaraan pr i badi.
Ketika berkun jung ke Enrekang, makanan khas yang patut anda coba yakni
Dangke. Konon, Dangke merupakan makanan khas di kabupaten Enrekang
yang hanya dapat dijumpai di tempat makanan itu di buat, mesk i pun nama
makanan ini telah dikenal hingga ke Makassar.
Makanan yang berwarna putih seper ti tahu dan terasa lembut ketika anda
mengkonsumsinya men jadi cir i khas tersendir i dar i Dangke. Bagi pecintanya,
rasa Dangke dinilai gur ih seper ti ke ju dan kenyal seper ti tahu. Beda nya, jika
tahu di buat dar i fermentasi kacang kedelai. Sementara Dangke di buat dar i susu
kerbau yang telah difermentasikan.
Masyarakat Enrekang biasanya membuat Dangke untuk dikonsumsi sendir i
ataupun dijual kembali kepada para pemesannya. Untuk membuat Dangke
tidak lah mudah. Dalam proses pembuatan makanan ini, mereka harus
menyiapkan susu kerbau yang dinilai berkualitas bagus ter lebih dahulu. Kualitas
susu kerbau itu diyak ini dapat mempengaruhi kualitas rasa dar i Dangke. Setelah
itu, barulah susu kerbau dimasak bersama dengan garam hingga mendidih.
5/6/2018 Kabupaten Enrekang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kabupaten-enrekang-559ab9adf1135 14/14
Untuk memadatkan rebusan susu kerbau itu, mereka menambahkan sedik it
getah dar i buah pepaya. Getah dar i buah papaya mengandung enzim papain.
Enzim papain itulah yang dapat memisahkan air dan protein dalam susu kerbau.
Setelah susu kerbau itu ter lihat menggumpal, pember ian enzim papain
dihentikan. Jika ter lalu banyak campuran enzim papain dalam rebusan susu,
rasa Dangke men jadi pahit. Setelah campuran susu matang dan ter lihat padat,
barulah rebusan itu disar ing. Untuk membuat Dangke, hanya di butuhkan
kandungan protein yang dalam susu. Sementara kandungan airnya di buang.
Setelah disar ing, barulah campuran susu kerbau itu dimasukkan ke dalam
cetakan khusus kemudian didinginkan.
Di Enrekang, terdapat beragam bentuk dan ukuran Dangke sesuai selera dar i
pembuat Dangke itu sendir i. Umumnya, cetakan Dangke terbuat dar i tempurung
kelapa yang telah di bersihkan dan di belah hingga berbentuk setengah lingkaran.
Sementara untuk penya jiannya, Dangke dapat langsung dikonsumsi s etelah
matang atau diolah ter lebih dahulu men jadi Dangke Goreng ser ta Dangke
Panggang. Lain halnya dengan kebiasaan masyarakat di Enrekang. Mereka
biasanya mengkonsumsi Dangke berwarna putih seper ti tahu itu bersama
dengan Pulu Mandoti, beras ketan yang te lah dimasak seper ti nasi putih.