Kabupaten Aceh Timur

20
X. KABUPATEN ACEH TIMUR

description

provil

Transcript of Kabupaten Aceh Timur

Page 1: Kabupaten Aceh Timur

X. KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 2: Kabupaten Aceh Timur

X/1

I. GAMBARAN UMUM

1.1 Administrasi

Gambar 10.1Peta Administrasi Kabupaten Aceh Timur

Kabupaten Aceh Timur

merupakan bagian dari 23

Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

dan merupakan Kabupaten

penghubung antara Ibukota

Provinsi Aceh dengan Provinsi

Sumatera Utara. Secara geografis

Kabupaten Aceh Timur berada

pada koordinat 4o 09’ 21,08” – 5o

06’ 02,16” Lintang Utara dan 97o 15’

22,07” – 97o 34’ 47,22” Bujur

Timur.

Kabupaten Aceh Timur

memiliki luas wilayah 6.040,60 Km2 atau 10,53% dari luas Provinsi Aceh dengan batas

wilayahnya sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Selat Malaka.

Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Melaka, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 Kecamatan, 512 Desa dan 1 Kelurahan meliputi 45

Mukim yang terdiri dari 1526 Dusun. Dalam penataan kelembagaan Pemerintah Daerah

Kabupaten Aceh Timur.

Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Aceh Timur merupakan daerah berbukit, dengan

ketinggian wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai dengan 308 m dpl dan

kemiringan antara 1 sampai dengan 5 derajat. Kondisi geologi Kabupaten Aceh Timur

terdiri dari beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen dengan

lapisan horizontal, yang luasnya 490.882 Ha dan tersebar merata di beberapa kecamatan

di wilayah Kabapaten Aceh Timur.

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 3: Kabupaten Aceh Timur

X/2

Berikut tabel luas wilayah dalam hitungan Km2 dan Jumlah Desa/Gampong di Kabupaten

Aceh Timur :

Tabel 10.1

Luas Wilayah per Kecamatan

Sumber : Aceh Timur Dalam Angka 2011

1.2 Penggunaan Lahan

KABUPATEN ACEH TIMUR

No. KecamatanLuas Wilayah Jumlah Desa

(Kelurahan)(Km2)

1 Serbajadi 2.165,66 17

2 Simpang Jernih 844,63 8

3 Peunaron 79,74 6

4 Birem Bayeun 253,68 27

5 Rantau Selamat 159,80 14

6 Sungai Raya 189,00 13

7 Peureulak 318,02 38

8 Peureulak Timur 182,70 20

9 Peureulak Barat 92,30 15

10 Ranto Peureulak 129,00 23

11 Idi Rayeuk 79,60 35

12 Peudawa 78,90 17

13 Banda Alam 90,95 16

14 Idi Tunong 74,70 25

15 Darul Ihsan 54,50 16

16 Idi Timur 55,15 1317 Darul Aman 131,50 45

18 Nurussalam 137,07 31

19 Darul Falah 42,40 11

20 Julok 234,36 37

21 Indra Makmur 89,05 13

22 Pante Bidari 233,25 23

23 Simpang Ulim 123,80 23

24 Madat 200,84 26

Jumlah 6.040,60 512

Page 4: Kabupaten Aceh Timur

X/3

Aceh Timur memiliki karakteristik lahan yang sebahagian besar didominasi oleh hutan

Negara dengan luas mencapai 120.958 Ha (31,15%) dan kawasan perkebunan seluas

94.775 Ha (24,41%) Sedangkan penggunaan lahan yang kurang menonjol adalah kolam

dan padang rumput yang masing-masing sebesar 0,27% (1.053 Ha) dan 0,87% (3.386 Ha).

Tabel 10.2

Pola Penggunaan Lahan kabupaten Aceh Timur Tahun 2010

No Pemanfaatan Ruang Luas (Ha) %

1 Pekarangan/Lahan utk Bangunan dan Halaman Sekitar 39,688 10.22

2 Tegal/Kebun 43,384 11.17

3 Padang Rumput 3,386 0.87

4 Tambak 12,883 3.32

5 Kolam 1,053 0.27

6 Hutan Rakyat 9,563 2.46

7 Hutan Negara 120,958 31.15

8 Ladang/Huma 29,022 7.47

9 Perkebunan 94,775 24.41

10 Sawah 33,580 8.65

Total 388,292 100.00

Sumber : Aceh Dalam Angka 2011

Gambar 10.2

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 5: Kabupaten Aceh Timur

X/4

Grafik Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Timur

6,417

4,272

12

1,479

393

3,505

13

570

3,866

1,868

Perkarangan/Lahan utk Bangunan dan Halaman Sekitar

Tegal/Kebun

Padang Rumput

Tambak

Kolam

Hutan Rakyat

Hutan Negara

Ladang/Huma

Perkebunan

Sawah

1.3 Karakteristik Kependudukan

Populasi (2010) :360.475 jiwa

Populasi (2015) : 421.145 jiwa (proyeksi)

Jumlah Kepadatan : 60 jiwa/km2

Jenis Kelamin

Laki : 50,04 %

Perempuan : 49,96 %

Usia Tengah (median) : (Tidak ada data)

Lulusan Perguruan Tinggi (S1-S3) : (Tidak ada data)

Lulusan Pendidikan Dasar (SD-SMA) : 18,13 %

Upah Minimum Regional : Rp. 1.400.000,- (SK Gubernur NAD No. 76

Tahun 2011, tanggal 22 Desember 2011

Tabel 10.3

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 6: Kabupaten Aceh Timur

X/5

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Menurut Kecamatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012

No Kecamatan

Luas Wilayah

%

Penduduk

%

Kepadatan

%(km2) (Jiwa)

(Jiwa/km2)

1 Serbajadi 2165.66 35.85 5,766 1.60 2.66 0.10

2 Simpang Jernih 844.63 13.98 3,397 0.94 4.02 0.15

3 Peunaron 79.74 1.32 8,206 2.28 102.91 3.77

4 Birem Bayeun 253.68 4.20 25,330 7.03 99.85 3.66

5 Rantau Selamat 159.8 2.65 11,223 3.11 70.23 2.57

6 Sungai Raya 189 3.13 10,672 2.96 56.47 2.07

7 Peureulak 318.02 5.26 39,691 11.01 124.81 4.57

8 Peureulak Timur 182.7 3.02 12,601 3.50 68.97 2.53

9 Peureulak Barat 92.3 1.53 13,633 3.78 147.70 5.41

10 Ranto Peureulak 129 2.14 21,945 6.09 170.12 6.23

11 Idi Rayeuk 79.6 1.32 33,136 9.19 416.28 15.24

12 Peudawa 78.9 1.31 10,274 2.85 130.22 4.77

13 Banda Alam 90.95 1.51 7,296 2.02 80.22 2.94

14 Idi Tunong 74.7 1.24 8,895 2.47 119.08 4.36

15 Darul Ihsan 54.5 0.90 5,447 1.51 99.94 3.66

16 Idi Timur 55.15 0.91 5,210 1.45 94.47 3.46

17 Darul Aman 131.5 2.18 17,043 4.73 129.60 4.75

18 Nurussalam 137.07 2.27 15,308 4.25 111.68 4.09

19 Darul Falah 42.4 0.70 2,902 0.81 68.44 2.51

20 Julok 234.36 3.88 23,884 6.63 101.91 3.73

21 Indra Makmur 89.05 1.47 15,772 4.38 177.11 6.49

22 Pante Bidari 233.25 3.86 21,490 5.96 92.13 3.37

23 Simpang Ulim 123.8 2.05 18,136 5.03 146.49 5.36

24 Madat 200.84 3.32 23,218 6.44 115.60 4.23

Jumlah 6,040.60 100.00 360,475 100.00 2,730.93 100.00

1.4 Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dari satu tahun ke tahun dipantau menggunakan laju

pertumbuhan PDRB ADHK karena pada ukuran tersebut faktor fluktuasi yang disebabkan

oleh perbedaan harga telah dieliminasi. Pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran atas

dampak kebijakan pembangunan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, dimana laju

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 7: Kabupaten Aceh Timur

X/6

pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi sehingga menggambarkan tingkat perubahan

ekonomi yang terjadi di kabupaten aceh timur.

Pertumbuhan ekonomi 2007-2010 serta pertumbuhan riil sektor ekonomi 2010 Kabupaten

Aceh Timur selama empat tahun terakhir melambat (bernilai negatif) kecuali pada tahun

2010 dengan pertumbuhan sebesar 3,54 persen. Kondisi ini dapat dinilai sebagai salah

satu ukuran “keberhasilan” kinerja pembangunan ekonomi di Kabupaten Aceh Timur di

tahun 2010. Perekonomian di tahun 2010 tumbuh positif, dengan pertumbuhan tertinggi

pada sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 18.50 persen.

Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh sektor dengan pertumbuhan terendah terjadi pada

sektor pertanian sebsar 0,48 persen. Hal ini mengindikasikan pada tahun tersebut terjadi

peningkatan produktivitas output secara agregat .

1.4.1 Kondisi Perekonomian Daerah

Gambaran tentang kontribusi masing-masing sektor terhadap kondisi perekonomian

Kabupaten Aceh Timur tahun 2010 dapat diketahui melalui PDRB menurut lapangan

usaha Kabupaten Aceh Timur tahun 2010 sebagai berikut :

Tabel 10.4Struktur Perekonomian Kabupaten Aceh Timur 2010

Sumber : PDRB Aceh Timur 2007 - 2010

Gambar 10.3Kontribusi Sektor terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Tahun 2010 (Persen)

KABUPATEN ACEH TIMUR

No. Lapangan Usaha 2010

1. Pertanian 33,60

2 Pertambangan dan Penggalian 39,73

3 Industri Pengolahan 3,18

4 Listrik dan Air Minum 0,39

5 Bangunan/Konstruksi 4,55

6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,56

7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,21

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,81

9 Jasa-jasa 4,96

Page 8: Kabupaten Aceh Timur

X/7

33.6

39.73

3.180.39

4.55

5.565.21

2.81 4.96 Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air Minum

Bangunan

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Jasa-jasa

1.4.2 Keuangan Daerah

Realiasi dari pendapatan asli daerah Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2012

adalah Rp. 36,854,756,605,- hal ini bersumber dari pajak daerah, dan retribusi

daerah (retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, retribusi perizinan tertentu. Untuk

dana perimbangan yang realisasinya berjumlah Rp. 750,630,098,125,- bersumber

dari bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam), DAU dan DAK.

Realiasi belanja daerah Pemerintah Kota Langsa berjumlah Rp. 745,749,768,082,-

yang terdiri atas belanja operasi sebesar Rp. 624,824,802,382,-, belanja modal

sebesar Rp. 120,424,965,700,-, serta belanja tak terduga Rp. 500.000.000,- .

(kondisi 31 Juni 2012/Laporan Keuangan Semester I).

Tabel 10.5Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 9: Kabupaten Aceh Timur

X/8

NO PENDAPATAN JUMLAH (Rp)

1 Pendapatan Asli Daerah 36,854,756,605.00

2 Pendapatan Transfer / Perimbangan 750,630,098,125.00

3 Lain-lain Pendapatan Yang Sah 3,740,122,270.00

TOTAL 791,224,977,000.00

PENGELUARAN JUMLAH (Rp)

1 Belanja Operasi 624,824,802,382.00

2 Belanja Modal 120,424,965,700.00

3 Belanja Tak Terduga 500,000,000.00

4 Transfer -

TOTAL 745,749,768,082.00

PEMBIAYAAN JUMLAH (Rp)

1 Penerimaan Daerah -

2 Pengeluaran Daerah 22,000,000,000.00

TOTAL (22,000,000,000.00)

II. INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 10: Kabupaten Aceh Timur

X/9

2.1 Air Bersih

Sistem penyediaan dan pengelolahan Air Minum di Kabupaten Aceh Timur di kelola oleh

PDAM “Tirta Peusada” yang sudah difungsikan :

1). Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lhok Nibong Q = 100 l/dtk melayani sebagian Kec.

Pante Bidari, Madat, Simpang Ulim, Julok, Nurussalam, Darul Aman, dan Idi Rayeuk

dengan jumlah 3.874 SR.

2). IPA Peureulak Q=20 l/dtk melayani sebagian Kecamatan Peureulak dan Peureulak

Timur dengan jumlah 1.848 SR.

3) IPA Rantau Peureulak Q=10 l/dtk , melayani 540 SR.

4) IPA Rantau Seulamat melayani 300 SR.

Kemampuan pelayanan Air Minum di Aceh Timur sekarang hanya 6.562 SR, sehingga

sangat kurang untuk melayani penduduk yang berjumlah 81.576 KK.

Sampai tahun 2010, cakupan pelayan air bersih di Kabupaten Aceh Timur mencapai

22,03% dari jumlah penduduk sebesar 360.475 jiwa. Tentu saja hal ini harus ditangani

secara serius oleh pihak-pihak terkait.

Penyediaan air bersih untuk wilayah Kabupaten Aceh Timur dapat memanfaatkan aliran

sungai yang tersebar di seluruh wilayah perencanaan. Aliran sungai yang dapat

dimanfaatakan sebagai air baku diantaranya:

Krueng Peureulak dengan debit air dapat melayani air bersih untuk Kecamatan

Peureulak dan sekitarnya termasuk Kecamatan Pereulak Barat dan Peureulak Timur.

Krueng Sungai Raya, melayani Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Ranto

Selamat.

Krueng Bayeun, melayani Kecamatan Ranto Selamat dan Birem Bayeun.

Krueng Peudawa Rayeuk melayani kebutuhan air bersih di Kecamatan Peudawa

Krueng Idi Rayeuk melayani kebutuhan air bersih di Kecamatan Idi Rayeuk, idi Timur

dan Kecamatan Darul Ihsan

Krueng Idi dapat melayani air bersih untuk Kecamatan Banda Alam, Idi Tunong,

Krueng Bugeng dapat melayani air bersih di Kecamatan Nurussalam, Darul Falah dan

Kecamatan Indra Makmur

Krueng Arakundo melayani air bersih di Kecamatan Julok dan Kecamatan Simpang

Ulim.

Krueng Jambo Aye melayani air bersih untuk Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan

Madat.

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 11: Kabupaten Aceh Timur

X/10

Selain aliran sungai sebagai sumber air bersih, juga terdapat mata air yang terdapat di

kawasan ekosistem Leuser yaitu di Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Peunaron,

Kecamatan Simpang jernih, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Indra Makmur, dan

Kecamatan Pante Bidari.

2.2 Persampahan

Dengan luas wilayah 6040,6 Km2, prasaranan persampahan seperti TPA, TPS serta

tempat penampungan sampah masyarakat masih kurang di Kabupaten Aceh Timur. Pada

Tahun 2009 telah dibangun TPA di Kecamatan Birem Bayeun, tetapi sampai saat ini belum

sempurna untuk di operasikan. Direncanakan tentang pengelolaan persampahan

Kabupaten Aceh Timur akan ditingkatkan sehingga sampah-sampah yang dibuang dapat

dijadikan pupuk organik dan dapat pula di daur ulang di pabrik-pabrik sehingga dapat

mengurangi jumlah limbah sampah yang ada. Sementara ini sistim pembuangan sampah

masih ada ditiap kecamatan dilaksanakan secara swadaya masyarakat. Sampah yang

dihasilkan rumah tangga rata-rata dibakar, sebahagiannya lagi di buang ke lahan kosong

dan ke saluran atau sungai. Dengan jumlah penduduk 360.475 jiwa, terjadi timbunan

sampah rata-rata perbulan 3.761 m3 yang terangkut 3.647 m3.

Pengelolaan sampah domestik merupakan bagian penting dalam mewujudkan kondisi

sanitasi yang memenuhi standar syarat kesehatan, khususnya bagi kawasan permukiman

dan perumahan penduduk. Penanganan program pengelolaan persampahan di Kabupaten

Aceh Timur dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam

Kebakaran Kabupaten Aceh Timur.

Data tahun 2011 berdasarkan laporan jumlah sampah (organik dan anorganik) di perkotaan

yang tertimbun sebesar 46.464,2 m3/tahun dan yang ditangani sebesar 44.493,9 m3/tahun.

Kawasan perkotaan yang berpotensi memiliki permasalahan pengelolaan sampah antara

lain di kecamatan Idi Rayeuk, Peureulak, Julok, Rantau Seulamat dan Peudawa.

Sedangkan Pengelolaan sampah domestik di perdesaan pada umumnya belum dilakukan

secara baik karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah langsung ke

sungai, dan diikuti dengan cara penimbunan dan pembakaran, mengingat secara umum

lahan di pedesaan masih mencukupi untuk pengelolaah limbah yang dihasilkan oleh

masyarakat. Akibat rendahnya akses terhadap layanan pengelolaan sampah telah

menyebabkan pembuangan sampah tidak secara teratur karena masih sedikit sampah

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 12: Kabupaten Aceh Timur

X/11

yang diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA), sedangkan makin tingginya timbulan

sampah di Kabupaten Aceh Timur akan semakin menyulitkan upaya penanganan

persampahan itu. Sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pemerintah daerah

Kabupaten Aceh Timur hanya mencakup TPA, TPS, dan dump truck. Untuk tong sampah

kering belum tersedia di Kabupaten Aceh Timur, kebanyakan hanya terdapat di ibukota

Kabupaten, sedangkan di desa-desa belum memiliki sarana dan prasarana untuk

persampahan.

Gambar 10.4Kondisi Persampahan Di Kabupaten Aceh Timur

2.3 Sanitasi dan Air Limbah

Kualitas hidup masyarakat sangat dipengaruhi oleh kualitas permukiman/rumah

tinggalnya, dengan salah satu kriterianya adalah memiliki sanitasi yang baik. Di

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 13: Kabupaten Aceh Timur

X/12

Kabupaten Aceh Timur terdapat 63.618 unit rumah, namun yang termasuk kategori

sehat sejumlah 10.908 unit atau 21,74%. Hal ini masih sangat jauh dari target,

sehingga diperlukan upaya lebih serius dalam mengatasi hal ini.

Masyarakat di Kabupaten Aceh Timur pada umumnya belum memberikan perhatian

terhadap pembuangan air limbah rumah tangga. Hal ini tercermin dari perilaku

masyarakat yang membuang limbah rumah tangga ke saluran umum/drainase/sungai.

Hal yang sama juga dilakukan oleh para pelaku usaha saat pembuangan limbah yang

dihasilkan. Ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat dimana persepsi dari sebagian

masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) apabila

hendak Buang Air Besar (BAB) langsung menuju sungai ataupun saluran umum, tidak

memikirkan akibat dari tindakannya yang dapat mengakibatkan polusi/pencemaran

lingkungan. Terlebih lagi dengan belum difungsikannya Instalasi Pengolahan Lumpur

Tinja (IPLT) di daerah Birem Bayeun yang sampai saat ini belum ada titik terang serah

terima Dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Kepada Badan Lingkungan

Hidup, Kebersihan Dan Pedaman Kebakaran Kabupaten Aceh Timur.

Gambar 10.5Kondisi Air Limbah Di Kabupaten Aceh Timur

2.4 Drainase

Secara umum jaringan drainase di Kabupaten Aceh Timur merupakan sistim

drainase tercampur, drainase limpasan air hujan dan limbah domestik

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 14: Kabupaten Aceh Timur

X/13

mengandalkan drainase alam. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk pada

kawasan terbangun menimbulkan tekanan dalam lingkungan. Kelebihan air hujan

akan membuat ketinggian muka air dan mengakibatkan daya tampung drainase

tidak mencukupi, sehingga terjadi banjir.

Kondisi drainase khususnya di lingkungan perumahan dan permukiman

dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan

penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan di beberapa kawasan

pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh

belum memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang

ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan

oleh masyarakat.

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Aceh Timur dalam pengelolaan

drainase antara lain: tidak optimalnya fungsi drainase, kurangnya fasilitas drainase

dan belum sinkronnya bangunan drainase dengan tata ruang daerah.

Gambar 10.6Kondisi Drainase Di Kabupaten Aceh Timur

III. PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA

Pembiayaan bidang Cipta Karya dari tahun 2010 sampai dengan 2012 mengalami

peningkatan untuk sumber dana APBA propinsi, sedangkan sumber dana APBN

KABUPATEN ACEH TIMUR

Page 15: Kabupaten Aceh Timur

X/14

mengalami fluktuasi yaitu adanya kenaikan pada tahun 2011 dan penurunan kembali

pada tahun 2012.

Pembiayaan bidang Cipta Karya pada tahun 2010 adalah Rp. 3.024.286.000,- (APBN

Murni), Rp. 17.547.848.000,- (APBA Propinsi). Pada tahun 2011 adalah Rp.

7.560.745.000,- (APBN Murni), Rp. 64.490.000.000,- (APBA Propinsi). Sedangkan pada

tahun 2012 adalah Rp. 3.648.800.000,- (APBN Murni), Rp. 116.578.000.000,- (APBA

Propinsi).

Tabel 10.6Pengalokasian Pendanaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Timur

TAHUN KEGIATANAPBN APBD

CSR & KPS

DAKSUMBER

PENDANAAN LAINNYARM PHLN PROVINSI KAB/KOTA

2010 Bangkim 1,684,386 - 8,171,608PBL - - 187,000PLP - - -AM 1,339,900 - 9,189,240

TOTAL 3,024,286 - 17,547,8482011 Bangkim 1,525,745 - 58,210,000

PBL - - 3,000,000PLP 300,000 - -AM 5,735,000 - 3,280,000

TOTAL 7,560,745 - 64,490,0002012 Bangkim 1,566,600 - 111,853,000

PBL - - 650,000PLP - - 400,000AM 2,082,200 - 3,675,000

TOTAL 3,648,800 - 116,578,000

KABUPATEN ACEH TIMUR

(Dalam Ribuan)