Kabupaten Aceh Timur
-
Upload
oman-yuliansyah -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
description
Transcript of Kabupaten Aceh Timur
X. KABUPATEN ACEH TIMUR
X/1
I. GAMBARAN UMUM
1.1 Administrasi
Gambar 10.1Peta Administrasi Kabupaten Aceh Timur
Kabupaten Aceh Timur
merupakan bagian dari 23
Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
dan merupakan Kabupaten
penghubung antara Ibukota
Provinsi Aceh dengan Provinsi
Sumatera Utara. Secara geografis
Kabupaten Aceh Timur berada
pada koordinat 4o 09’ 21,08” – 5o
06’ 02,16” Lintang Utara dan 97o 15’
22,07” – 97o 34’ 47,22” Bujur
Timur.
Kabupaten Aceh Timur
memiliki luas wilayah 6.040,60 Km2 atau 10,53% dari luas Provinsi Aceh dengan batas
wilayahnya sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Selat Malaka.
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Melaka, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 Kecamatan, 512 Desa dan 1 Kelurahan meliputi 45
Mukim yang terdiri dari 1526 Dusun. Dalam penataan kelembagaan Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Timur.
Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Aceh Timur merupakan daerah berbukit, dengan
ketinggian wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai dengan 308 m dpl dan
kemiringan antara 1 sampai dengan 5 derajat. Kondisi geologi Kabupaten Aceh Timur
terdiri dari beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen dengan
lapisan horizontal, yang luasnya 490.882 Ha dan tersebar merata di beberapa kecamatan
di wilayah Kabapaten Aceh Timur.
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/2
Berikut tabel luas wilayah dalam hitungan Km2 dan Jumlah Desa/Gampong di Kabupaten
Aceh Timur :
Tabel 10.1
Luas Wilayah per Kecamatan
Sumber : Aceh Timur Dalam Angka 2011
1.2 Penggunaan Lahan
KABUPATEN ACEH TIMUR
No. KecamatanLuas Wilayah Jumlah Desa
(Kelurahan)(Km2)
1 Serbajadi 2.165,66 17
2 Simpang Jernih 844,63 8
3 Peunaron 79,74 6
4 Birem Bayeun 253,68 27
5 Rantau Selamat 159,80 14
6 Sungai Raya 189,00 13
7 Peureulak 318,02 38
8 Peureulak Timur 182,70 20
9 Peureulak Barat 92,30 15
10 Ranto Peureulak 129,00 23
11 Idi Rayeuk 79,60 35
12 Peudawa 78,90 17
13 Banda Alam 90,95 16
14 Idi Tunong 74,70 25
15 Darul Ihsan 54,50 16
16 Idi Timur 55,15 1317 Darul Aman 131,50 45
18 Nurussalam 137,07 31
19 Darul Falah 42,40 11
20 Julok 234,36 37
21 Indra Makmur 89,05 13
22 Pante Bidari 233,25 23
23 Simpang Ulim 123,80 23
24 Madat 200,84 26
Jumlah 6.040,60 512
X/3
Aceh Timur memiliki karakteristik lahan yang sebahagian besar didominasi oleh hutan
Negara dengan luas mencapai 120.958 Ha (31,15%) dan kawasan perkebunan seluas
94.775 Ha (24,41%) Sedangkan penggunaan lahan yang kurang menonjol adalah kolam
dan padang rumput yang masing-masing sebesar 0,27% (1.053 Ha) dan 0,87% (3.386 Ha).
Tabel 10.2
Pola Penggunaan Lahan kabupaten Aceh Timur Tahun 2010
No Pemanfaatan Ruang Luas (Ha) %
1 Pekarangan/Lahan utk Bangunan dan Halaman Sekitar 39,688 10.22
2 Tegal/Kebun 43,384 11.17
3 Padang Rumput 3,386 0.87
4 Tambak 12,883 3.32
5 Kolam 1,053 0.27
6 Hutan Rakyat 9,563 2.46
7 Hutan Negara 120,958 31.15
8 Ladang/Huma 29,022 7.47
9 Perkebunan 94,775 24.41
10 Sawah 33,580 8.65
Total 388,292 100.00
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Gambar 10.2
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/4
Grafik Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Timur
6,417
4,272
12
1,479
393
3,505
13
570
3,866
1,868
Perkarangan/Lahan utk Bangunan dan Halaman Sekitar
Tegal/Kebun
Padang Rumput
Tambak
Kolam
Hutan Rakyat
Hutan Negara
Ladang/Huma
Perkebunan
Sawah
1.3 Karakteristik Kependudukan
Populasi (2010) :360.475 jiwa
Populasi (2015) : 421.145 jiwa (proyeksi)
Jumlah Kepadatan : 60 jiwa/km2
Jenis Kelamin
Laki : 50,04 %
Perempuan : 49,96 %
Usia Tengah (median) : (Tidak ada data)
Lulusan Perguruan Tinggi (S1-S3) : (Tidak ada data)
Lulusan Pendidikan Dasar (SD-SMA) : 18,13 %
Upah Minimum Regional : Rp. 1.400.000,- (SK Gubernur NAD No. 76
Tahun 2011, tanggal 22 Desember 2011
Tabel 10.3
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/5
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Menurut Kecamatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012
No Kecamatan
Luas Wilayah
%
Penduduk
%
Kepadatan
%(km2) (Jiwa)
(Jiwa/km2)
1 Serbajadi 2165.66 35.85 5,766 1.60 2.66 0.10
2 Simpang Jernih 844.63 13.98 3,397 0.94 4.02 0.15
3 Peunaron 79.74 1.32 8,206 2.28 102.91 3.77
4 Birem Bayeun 253.68 4.20 25,330 7.03 99.85 3.66
5 Rantau Selamat 159.8 2.65 11,223 3.11 70.23 2.57
6 Sungai Raya 189 3.13 10,672 2.96 56.47 2.07
7 Peureulak 318.02 5.26 39,691 11.01 124.81 4.57
8 Peureulak Timur 182.7 3.02 12,601 3.50 68.97 2.53
9 Peureulak Barat 92.3 1.53 13,633 3.78 147.70 5.41
10 Ranto Peureulak 129 2.14 21,945 6.09 170.12 6.23
11 Idi Rayeuk 79.6 1.32 33,136 9.19 416.28 15.24
12 Peudawa 78.9 1.31 10,274 2.85 130.22 4.77
13 Banda Alam 90.95 1.51 7,296 2.02 80.22 2.94
14 Idi Tunong 74.7 1.24 8,895 2.47 119.08 4.36
15 Darul Ihsan 54.5 0.90 5,447 1.51 99.94 3.66
16 Idi Timur 55.15 0.91 5,210 1.45 94.47 3.46
17 Darul Aman 131.5 2.18 17,043 4.73 129.60 4.75
18 Nurussalam 137.07 2.27 15,308 4.25 111.68 4.09
19 Darul Falah 42.4 0.70 2,902 0.81 68.44 2.51
20 Julok 234.36 3.88 23,884 6.63 101.91 3.73
21 Indra Makmur 89.05 1.47 15,772 4.38 177.11 6.49
22 Pante Bidari 233.25 3.86 21,490 5.96 92.13 3.37
23 Simpang Ulim 123.8 2.05 18,136 5.03 146.49 5.36
24 Madat 200.84 3.32 23,218 6.44 115.60 4.23
Jumlah 6,040.60 100.00 360,475 100.00 2,730.93 100.00
1.4 Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dari satu tahun ke tahun dipantau menggunakan laju
pertumbuhan PDRB ADHK karena pada ukuran tersebut faktor fluktuasi yang disebabkan
oleh perbedaan harga telah dieliminasi. Pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran atas
dampak kebijakan pembangunan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, dimana laju
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/6
pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi sehingga menggambarkan tingkat perubahan
ekonomi yang terjadi di kabupaten aceh timur.
Pertumbuhan ekonomi 2007-2010 serta pertumbuhan riil sektor ekonomi 2010 Kabupaten
Aceh Timur selama empat tahun terakhir melambat (bernilai negatif) kecuali pada tahun
2010 dengan pertumbuhan sebesar 3,54 persen. Kondisi ini dapat dinilai sebagai salah
satu ukuran “keberhasilan” kinerja pembangunan ekonomi di Kabupaten Aceh Timur di
tahun 2010. Perekonomian di tahun 2010 tumbuh positif, dengan pertumbuhan tertinggi
pada sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 18.50 persen.
Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh sektor dengan pertumbuhan terendah terjadi pada
sektor pertanian sebsar 0,48 persen. Hal ini mengindikasikan pada tahun tersebut terjadi
peningkatan produktivitas output secara agregat .
1.4.1 Kondisi Perekonomian Daerah
Gambaran tentang kontribusi masing-masing sektor terhadap kondisi perekonomian
Kabupaten Aceh Timur tahun 2010 dapat diketahui melalui PDRB menurut lapangan
usaha Kabupaten Aceh Timur tahun 2010 sebagai berikut :
Tabel 10.4Struktur Perekonomian Kabupaten Aceh Timur 2010
Sumber : PDRB Aceh Timur 2007 - 2010
Gambar 10.3Kontribusi Sektor terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Tahun 2010 (Persen)
KABUPATEN ACEH TIMUR
No. Lapangan Usaha 2010
1. Pertanian 33,60
2 Pertambangan dan Penggalian 39,73
3 Industri Pengolahan 3,18
4 Listrik dan Air Minum 0,39
5 Bangunan/Konstruksi 4,55
6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,56
7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,21
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,81
9 Jasa-jasa 4,96
X/7
33.6
39.73
3.180.39
4.55
5.565.21
2.81 4.96 Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air Minum
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
1.4.2 Keuangan Daerah
Realiasi dari pendapatan asli daerah Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2012
adalah Rp. 36,854,756,605,- hal ini bersumber dari pajak daerah, dan retribusi
daerah (retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, retribusi perizinan tertentu. Untuk
dana perimbangan yang realisasinya berjumlah Rp. 750,630,098,125,- bersumber
dari bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam), DAU dan DAK.
Realiasi belanja daerah Pemerintah Kota Langsa berjumlah Rp. 745,749,768,082,-
yang terdiri atas belanja operasi sebesar Rp. 624,824,802,382,-, belanja modal
sebesar Rp. 120,424,965,700,-, serta belanja tak terduga Rp. 500.000.000,- .
(kondisi 31 Juni 2012/Laporan Keuangan Semester I).
Tabel 10.5Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/8
NO PENDAPATAN JUMLAH (Rp)
1 Pendapatan Asli Daerah 36,854,756,605.00
2 Pendapatan Transfer / Perimbangan 750,630,098,125.00
3 Lain-lain Pendapatan Yang Sah 3,740,122,270.00
TOTAL 791,224,977,000.00
PENGELUARAN JUMLAH (Rp)
1 Belanja Operasi 624,824,802,382.00
2 Belanja Modal 120,424,965,700.00
3 Belanja Tak Terduga 500,000,000.00
4 Transfer -
TOTAL 745,749,768,082.00
PEMBIAYAAN JUMLAH (Rp)
1 Penerimaan Daerah -
2 Pengeluaran Daerah 22,000,000,000.00
TOTAL (22,000,000,000.00)
II. INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/9
2.1 Air Bersih
Sistem penyediaan dan pengelolahan Air Minum di Kabupaten Aceh Timur di kelola oleh
PDAM “Tirta Peusada” yang sudah difungsikan :
1). Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lhok Nibong Q = 100 l/dtk melayani sebagian Kec.
Pante Bidari, Madat, Simpang Ulim, Julok, Nurussalam, Darul Aman, dan Idi Rayeuk
dengan jumlah 3.874 SR.
2). IPA Peureulak Q=20 l/dtk melayani sebagian Kecamatan Peureulak dan Peureulak
Timur dengan jumlah 1.848 SR.
3) IPA Rantau Peureulak Q=10 l/dtk , melayani 540 SR.
4) IPA Rantau Seulamat melayani 300 SR.
Kemampuan pelayanan Air Minum di Aceh Timur sekarang hanya 6.562 SR, sehingga
sangat kurang untuk melayani penduduk yang berjumlah 81.576 KK.
Sampai tahun 2010, cakupan pelayan air bersih di Kabupaten Aceh Timur mencapai
22,03% dari jumlah penduduk sebesar 360.475 jiwa. Tentu saja hal ini harus ditangani
secara serius oleh pihak-pihak terkait.
Penyediaan air bersih untuk wilayah Kabupaten Aceh Timur dapat memanfaatkan aliran
sungai yang tersebar di seluruh wilayah perencanaan. Aliran sungai yang dapat
dimanfaatakan sebagai air baku diantaranya:
Krueng Peureulak dengan debit air dapat melayani air bersih untuk Kecamatan
Peureulak dan sekitarnya termasuk Kecamatan Pereulak Barat dan Peureulak Timur.
Krueng Sungai Raya, melayani Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Ranto
Selamat.
Krueng Bayeun, melayani Kecamatan Ranto Selamat dan Birem Bayeun.
Krueng Peudawa Rayeuk melayani kebutuhan air bersih di Kecamatan Peudawa
Krueng Idi Rayeuk melayani kebutuhan air bersih di Kecamatan Idi Rayeuk, idi Timur
dan Kecamatan Darul Ihsan
Krueng Idi dapat melayani air bersih untuk Kecamatan Banda Alam, Idi Tunong,
Krueng Bugeng dapat melayani air bersih di Kecamatan Nurussalam, Darul Falah dan
Kecamatan Indra Makmur
Krueng Arakundo melayani air bersih di Kecamatan Julok dan Kecamatan Simpang
Ulim.
Krueng Jambo Aye melayani air bersih untuk Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan
Madat.
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/10
Selain aliran sungai sebagai sumber air bersih, juga terdapat mata air yang terdapat di
kawasan ekosistem Leuser yaitu di Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Peunaron,
Kecamatan Simpang jernih, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Indra Makmur, dan
Kecamatan Pante Bidari.
2.2 Persampahan
Dengan luas wilayah 6040,6 Km2, prasaranan persampahan seperti TPA, TPS serta
tempat penampungan sampah masyarakat masih kurang di Kabupaten Aceh Timur. Pada
Tahun 2009 telah dibangun TPA di Kecamatan Birem Bayeun, tetapi sampai saat ini belum
sempurna untuk di operasikan. Direncanakan tentang pengelolaan persampahan
Kabupaten Aceh Timur akan ditingkatkan sehingga sampah-sampah yang dibuang dapat
dijadikan pupuk organik dan dapat pula di daur ulang di pabrik-pabrik sehingga dapat
mengurangi jumlah limbah sampah yang ada. Sementara ini sistim pembuangan sampah
masih ada ditiap kecamatan dilaksanakan secara swadaya masyarakat. Sampah yang
dihasilkan rumah tangga rata-rata dibakar, sebahagiannya lagi di buang ke lahan kosong
dan ke saluran atau sungai. Dengan jumlah penduduk 360.475 jiwa, terjadi timbunan
sampah rata-rata perbulan 3.761 m3 yang terangkut 3.647 m3.
Pengelolaan sampah domestik merupakan bagian penting dalam mewujudkan kondisi
sanitasi yang memenuhi standar syarat kesehatan, khususnya bagi kawasan permukiman
dan perumahan penduduk. Penanganan program pengelolaan persampahan di Kabupaten
Aceh Timur dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Aceh Timur.
Data tahun 2011 berdasarkan laporan jumlah sampah (organik dan anorganik) di perkotaan
yang tertimbun sebesar 46.464,2 m3/tahun dan yang ditangani sebesar 44.493,9 m3/tahun.
Kawasan perkotaan yang berpotensi memiliki permasalahan pengelolaan sampah antara
lain di kecamatan Idi Rayeuk, Peureulak, Julok, Rantau Seulamat dan Peudawa.
Sedangkan Pengelolaan sampah domestik di perdesaan pada umumnya belum dilakukan
secara baik karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah langsung ke
sungai, dan diikuti dengan cara penimbunan dan pembakaran, mengingat secara umum
lahan di pedesaan masih mencukupi untuk pengelolaah limbah yang dihasilkan oleh
masyarakat. Akibat rendahnya akses terhadap layanan pengelolaan sampah telah
menyebabkan pembuangan sampah tidak secara teratur karena masih sedikit sampah
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/11
yang diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA), sedangkan makin tingginya timbulan
sampah di Kabupaten Aceh Timur akan semakin menyulitkan upaya penanganan
persampahan itu. Sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pemerintah daerah
Kabupaten Aceh Timur hanya mencakup TPA, TPS, dan dump truck. Untuk tong sampah
kering belum tersedia di Kabupaten Aceh Timur, kebanyakan hanya terdapat di ibukota
Kabupaten, sedangkan di desa-desa belum memiliki sarana dan prasarana untuk
persampahan.
Gambar 10.4Kondisi Persampahan Di Kabupaten Aceh Timur
2.3 Sanitasi dan Air Limbah
Kualitas hidup masyarakat sangat dipengaruhi oleh kualitas permukiman/rumah
tinggalnya, dengan salah satu kriterianya adalah memiliki sanitasi yang baik. Di
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/12
Kabupaten Aceh Timur terdapat 63.618 unit rumah, namun yang termasuk kategori
sehat sejumlah 10.908 unit atau 21,74%. Hal ini masih sangat jauh dari target,
sehingga diperlukan upaya lebih serius dalam mengatasi hal ini.
Masyarakat di Kabupaten Aceh Timur pada umumnya belum memberikan perhatian
terhadap pembuangan air limbah rumah tangga. Hal ini tercermin dari perilaku
masyarakat yang membuang limbah rumah tangga ke saluran umum/drainase/sungai.
Hal yang sama juga dilakukan oleh para pelaku usaha saat pembuangan limbah yang
dihasilkan. Ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat dimana persepsi dari sebagian
masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) apabila
hendak Buang Air Besar (BAB) langsung menuju sungai ataupun saluran umum, tidak
memikirkan akibat dari tindakannya yang dapat mengakibatkan polusi/pencemaran
lingkungan. Terlebih lagi dengan belum difungsikannya Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) di daerah Birem Bayeun yang sampai saat ini belum ada titik terang serah
terima Dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Kepada Badan Lingkungan
Hidup, Kebersihan Dan Pedaman Kebakaran Kabupaten Aceh Timur.
Gambar 10.5Kondisi Air Limbah Di Kabupaten Aceh Timur
2.4 Drainase
Secara umum jaringan drainase di Kabupaten Aceh Timur merupakan sistim
drainase tercampur, drainase limpasan air hujan dan limbah domestik
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/13
mengandalkan drainase alam. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk pada
kawasan terbangun menimbulkan tekanan dalam lingkungan. Kelebihan air hujan
akan membuat ketinggian muka air dan mengakibatkan daya tampung drainase
tidak mencukupi, sehingga terjadi banjir.
Kondisi drainase khususnya di lingkungan perumahan dan permukiman
dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan
penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan di beberapa kawasan
pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh
belum memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang
ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan
oleh masyarakat.
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Aceh Timur dalam pengelolaan
drainase antara lain: tidak optimalnya fungsi drainase, kurangnya fasilitas drainase
dan belum sinkronnya bangunan drainase dengan tata ruang daerah.
Gambar 10.6Kondisi Drainase Di Kabupaten Aceh Timur
III. PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
Pembiayaan bidang Cipta Karya dari tahun 2010 sampai dengan 2012 mengalami
peningkatan untuk sumber dana APBA propinsi, sedangkan sumber dana APBN
KABUPATEN ACEH TIMUR
X/14
mengalami fluktuasi yaitu adanya kenaikan pada tahun 2011 dan penurunan kembali
pada tahun 2012.
Pembiayaan bidang Cipta Karya pada tahun 2010 adalah Rp. 3.024.286.000,- (APBN
Murni), Rp. 17.547.848.000,- (APBA Propinsi). Pada tahun 2011 adalah Rp.
7.560.745.000,- (APBN Murni), Rp. 64.490.000.000,- (APBA Propinsi). Sedangkan pada
tahun 2012 adalah Rp. 3.648.800.000,- (APBN Murni), Rp. 116.578.000.000,- (APBA
Propinsi).
Tabel 10.6Pengalokasian Pendanaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Timur
TAHUN KEGIATANAPBN APBD
CSR & KPS
DAKSUMBER
PENDANAAN LAINNYARM PHLN PROVINSI KAB/KOTA
2010 Bangkim 1,684,386 - 8,171,608PBL - - 187,000PLP - - -AM 1,339,900 - 9,189,240
TOTAL 3,024,286 - 17,547,8482011 Bangkim 1,525,745 - 58,210,000
PBL - - 3,000,000PLP 300,000 - -AM 5,735,000 - 3,280,000
TOTAL 7,560,745 - 64,490,0002012 Bangkim 1,566,600 - 111,853,000
PBL - - 650,000PLP - - 400,000AM 2,082,200 - 3,675,000
TOTAL 3,648,800 - 116,578,000
KABUPATEN ACEH TIMUR
(Dalam Ribuan)