JUSTICE FOR THE POOR Revitalization Legal Aid Programpsflibrary.org/catalog/repository/Paralegal 3 -...
Transcript of JUSTICE FOR THE POOR Revitalization Legal Aid Programpsflibrary.org/catalog/repository/Paralegal 3 -...
Pelatihan Paralegal Tahap III 1
PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 3
JUSTICE FOR THE POOR
Revitalization Legal Aid Program MARET 2008
Pelatihan Paralegal Tahap III 2
DAFTAR PANDUAN MEDIA, LEMBAR KERJA, INFORMASI KUNCI DAN SARANA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 3
Rumpun Bahasan : 0. Pembentukan Susana No Bahasan Panduan Media
( Md ) Kode Lembar kerja
( LK ) Kode Informasi kunci
( Inku ) Kode Sarana
0.1. Pencairan Suasana (Ice Breaking)
Permainan Penyakit Menular O.A. Bagan Daur POD 0.1
0.2. Kontrak Belajar Mood Barometer O.B. Bagan Alur Kegiatan 0.3.a Bagan Presentasi Organizers O.C. Jadwal Harian 0.3..b
0.3. Review Penugasan Pasca Pelatihan Tahap 2
Daftar Periksa Tugas Pasca Pelatihan
O.A
0.4. Refleksi dan Inspirasi Rumpun Bahasan: 1. Pengelolaan Posko Bantuan Hukum No Bahasan Panduan Media
( Md ) Kode Lembar kerja
( LK ) Kode Informasi kunci
( Inku ) Kode Sarana
1.1. Visi dan Misi Posko Lembar kerja Diskusi Visi Misi Lembar kerja Format kebijakan Umum
1.A 1.B
Visi dan Misi Posko Bantuan Hukum
1.1.
1.2. Analisis Komponen Internal Format Analisis Komponen Internal
1.C Analisis Komponen Internal 1.2.
1.3. Daur Perencanaan Partisipatoris Lembar Latihan Rumusan Terukur
1.D Daur Perencanaan Partisipatoris
1.3.
1.4. Pelaporan Pelaporan 1.4. 1.5. Sharring Pengalaman
Pelatihan Paralegal Tahap III 3
Rumpun Bahasan : 2. Posko yang Melembaga dan Berlanjut No Bahasan Panduan Media
( Md ) Kode Lembar kerja
( LK ) Kode Informasi kunci
( Inku ) Kode Sarana
2.1. Aplikasi Gaya Kepemimpinan Panduan Permainan Audisi calon Bintang
2.A Lembar Kerja Pengamatan 2.A Aplikasi gaya kepemimpinan 2.1.
2.2. Mengelola relawan Mengelola Relawan 2.2. 2.3. Mengelola Jaringan Daftar Periksa Keberfungsian
Jaringan 2.B Mengelola Jaringan 2.3.
2.4. Mengelola DUkungan Masyarakat
Panduan Talk Show 2.B Lembar Kerja Untuk Aksi Dukungan masyarakat
2.C Mengelola Dukungan Masyarakat
2.4.
Rumpun Bahasan : 3 Penguatan Aspek Administratif Posko No Bahasan Panduan Media
( Md ) Kode Lembar kerja
( LK ) Kode Informasi kunci
( Inku ) Kode Sarana
3.1. Teknik Dokumentasi kasus Teknik Dokumentasi Kasus 3.1. Ragam Contoh Format
3.2. Teknik Penyusunan Surat Kuasa Panduan Penyusunan Surat Kuasa
3.A Contoh Surat Kuasa
3.3. Teknik Penyusunan Surat Gugatan
Panduan Penyusunan Surat Gugatan
3.B Contoh SUrat Gugatan
3.4. Teknik Penyusunan SUrat Perjanjian
Panduan Penyusunan Surat Perjanjian
3.C Contoh Surat Perjanjian
3.5. Ekspose Penyusunan SUrat Perjanjian 3.4. Laptop
Pelatihan Paralegal Tahap III 4
Rumpun Bahasan : 00. Pembulatan Pelatihan No Bahasan Panduan Media
( Md ) Kode Lembar kerja
( LK ) Kode Informasi kunci
( Inku ) Kode Sarana
00.1 Penyusunan RKTL Daftar Periksa Tugas Pasca Pelatihan Tahap 3
00.A
Format RKTL 00.B 00.2 Evaluasi Format Evaluasi 00.C 00.3 Penutup Kisah Perangkap Tikus 00.A
Pelatihan Paralegal Tahap III 5
KURIKULUM PELATIHAN PARALEGAL TAHAP III
RUMPUN BAHASAN : 0. PEMBENTUKAN SUASANA TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Terbangun suasana yang kondusif bagi pelaksanaan pelatihan yang bertumpu pada pendekatan
Pendidikan Orang Dewasa ( POD ) sebagai kelanjutan dari pelatihan tahap II TOTAL WAKTU : 3 sessi
1 SESSI = 120 MENIT
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
• Tercipta suasana akrab dan terbuka diantara seluruh warga belajar
01. Pencairan Suasana Permainan ”Penyakit Menular” 0.5
• Tersusun harapan atas hasil yang ingin dicapai selama dan pada akhir pelatihan
• Disepakati alur kegiatan, proses dan jasil pelatihan
02. Kontrak Belajar Curah Pendapat • Pertanyaan Penggerak
• Bagan Alur Kegiatan Pelatihan
• Panduan Tigas Tim organizer
0.5
• Teridentifikasi gambaran hasil penerapan penugasan Pasca Pelatihan Tahap I
03. Review Penugasan Pelatihan tahap 2
Curah Pendapat Lembar Kerja 1
• Terumuskan hasil pembelajaran yang dapat memberikan inspirasi pelaksanaan tugas di masa yang
04. Refleksi dan Inspirasi Dari Lapangan
Curah Pendapat Pertanyaan Penggerak 1
Pelatihan Paralegal Tahap III 6
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
akan datang
Pelatihan Paralegal Tahap III 7
RUMPUN BAHASAN : 1. PENGELOLAAN POSKO
TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Peserta mampu merumuskan karakteristik pengelolaan posko berbasis komunitas
TOTAL WAKTU : 4 sessi 1 SESSI = 120 MENIT
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
• Peserta mampu merumuskan langkah dalam menyusun Visi-Misi secara partisipatoris
1.1. Merumuskan Visi-Misi Posko Mini Workshop Lembar kerja 0.5
• Peserta mampu merumuskan langkah dalam melalukan analisis komponen internal secara partisipatoris
1.2. Analisis Komponen Internal Posko
Simulasi Lembar Kerja 1
• Peserta mampu merumuskan lagkah dalam menyusun perencanaan secara partisipatoris
1.3. Daur Perencanaan Partisipatoris Latihan Soal Lembar Kerja 1
• Peserta mampu merumuskan karakteristik beragam jenis laporan yang diperlukan
1.4. Pelaporan Curah Pendatan Pertanyaan Penggerak 0.5
• Peserta menemukan hal-hal positif dari pengalaman sesama peserta
1.5. Sharring Pengalaman Curah Pendapat Pertanyaan Penggerak 1
Pelatihan Paralegal Tahap III 8
RUMPUN BAHASAN : 2. POSKO YANG MELEMBAGA DAN BERLANJUT
TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Peserta mampu merumuskan kunci pengelolaan posko yang berlanjut
TOTAL WAKTU : 4 sessi 1 SESSI = 120 MENIT
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
• Peserta mampu merumuskan beragam gaya kepemimpinan berdasar situasi
• Peserta mampu merumuskan kunci penting perbedaan aplikasi kepemimpinan di organisasi dan di masyarakat
2.1. Aplikasi Gaya Kepemimpinan Permainan Permainan Audisi Calon Bintang
1
• Peserta mampu merumuskan beragam teknik motivasi dalam mengelola relawan
2.2. Mengelola Relawan Curah Pendapat Pertanyaan Penggerak 1
• Peserta mampu merumuskan prinsip dalam membangun jaringan
• Peserta mampu mengidentifikasi jaringan dibidang Hukum Tanah, Perburuhan dan KDRT
2.3. Mengelola Jaringan Pasar Info Lembar kerja 1
• Peserta mampu merumuskan prinsip dalam mengelola dukungan masyarakat
• Peserta menemukan contoh kegiatan konkrit dalam mengelola
2.4. Mengelola Dukungan masyarakat Talk Show Panduan media 1
Pelatihan Paralegal Tahap III 9
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
dukungan masyarakat
Pelatihan Paralegal Tahap III 10
RUMPUN BAHASAN : 3. PENGUATAN ASPEK ADMINISTRATIF POSKO BANTUAN HUKUM
TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Peserta mampu menemukan teknik dalam mengupayakan kelengkapan administratif posko yang bergerak dibidang bantuan hukum
TOTAL WAKTU : 3 sessi 1 SESSI = 120 MENIT
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
• Peserta mempu merumuskan cara penyusunan Dokumentasi Kasus
3.1. Teknik Dokumentasi Kasus Curah Pendapat Pertanyaan Penggerak
Ragam Contoh Format
0.5
• Peserta mampu merumuskan cara pembuatan Surat Kuasa
3.2. Teknik Pembuatan Surat Kuasa Latihan Soal
Lembar kerja
1,5
• Peserta mampu merumuskan cara pembuatan Surat Gugatan
3.3. Teknik Pembuatan Surat Gugatan
• Peserta mampu merumuskan cara pembuatan Surat Perjanjian
3.4. Teknik Pembuatan Surat Perjanjian
• Peserta mampu memembandingkan hasil kerja masing-masing kelompok
• Peserta mampu menarik manfaat dari hasil kerja kelompok lain
3.5. Expose Pameran Hasil Lembar Kerja 1
Pelatihan Paralegal Tahap III 11
RUMPUN BAHASAN : 00. PEMBULATAN PELATIHAN
TUJUAN RUMPUN BAHASAN : Terbangun komitmen peserta dalam melaksanakan penugasan pasca pelatihan
Secara mandiri dan berlanjut TOTAL WAKTU : 2 sessi
1 SESSI = 120 MENIT
TUJUAN BAHASAN dan SUB BAHASAN METODE MEDIA WAKTU
(Sessi)
FAS/TRNR
• Peserta mampu menjelaskan ukuran keberhasilan tugas Paralegal
• Peserta mampu menjelaskan tugas-tugas pasca pelatihan tahap III
• Tersusun Rencana Kerja Terukur pasca Pelatihan Tahap III
001. Penyusunan RKTL Curah Pendapat
Diskusi Kelompok
Penugasan Pribadi
• Pertanyaan Penggerak
• Panduan dan Lembar kerja
• Lembar Kerja
1
• Teridentifikasi tingkat pencapaian tujuan pelatihan
002. Evaluasi Kuesioner non test Lembar Kerja 0.5
• Peserta mampu menarik makna dari kisah pembulat pelatihan
003. Penutup Ceramah “ Kisah Perangkap Tikus” 0.5
Pelatihan Paralegal Tahap III 12
RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA
0.1 PENCAIRAN SUASANA
TUJUAN
• Peserta mampu menyebutkan nama panggilan peserta lain • Tercipta suasana akrab dan Terbuka diantara warga Belajar
METODE Permainan
MEDIA
Perang Dunia
WAKTU 0.5 Sessi ( 60 menit)
SETTING
Kelompok Besar
SARANA Md. 0.A. Panduan Permainan Penyakit Menular Inku .0.1. Daur belajar
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LANGKAH KEGIATAN
Pelatihan Paralegal Tahap III 13
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan sessi dan bagaimana tujuan
tersebut akan dicapai.
Langkah 02 : Permainan. Pimpin permainan ‘Perang Dunia’
Langkah 03 : Refleksi. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan
pendapatnya te5rhadap permainan tadi .
Langkah 04 : Penegasan. Review kembali Bagan Daur Pendidikan Orang Dewasa
dan kaitkan hal tersebut dengan permainan yang baru saja selesai
dilakukan.
.
Catatan :
Jika ada peserta lain yang bersedia memimpin permainan yang berbeda berikan
kesempatan tersebut kepadanya.
Pelatihan Paralegal Tahap III 14
PANDUAN MEDIA Md. 0.A
PERMAINAN PENYAKIT MENULAR Peserta duduk di kursi dalam posisi melingkar atau U-shape. Letakkan sebuah kursi di tengah, dan sepakati bahwa kursi tersebut merupakan tempat obat disimpan. Pemimpin berdiri di tengah memulai dengan menirukan gerakan orang sakit ( apapun ) dan berjalan menuju seorang peserta. Peserta yang disentuh kemudian tertular. Ia berdiri dan menirukan gerakan pemimpin tadi. Dengan tetap menirukan gerakan pemimpin tadi ia berjalan menuju kursi. Ia meminum obat kemudian sembuh. Namun obat tersebut menimbulkan efek samping. Ia kejangkitan penyakit lain. Ia mesti memperagakan gerakan penyakit baru dan berjalan menuju seorang peserta lainnya. Demikian akhirnya peserta yang disentuh tertular........minum obat.....terjangkit penyakit lain dan menyentuh peserta lain. Sepakati hal-hal misalnya : Peserta yang telah disentuh tak boleh disentuh untuk kedua kali. Jenis sakit yang sudah diperagakan tak boleh diulang. Batasi permainan hingga paling lama 10 atau 15 menit.
Pelatihan Paralegal Tahap III 16
RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA
0.2. KONTRAK BELAJAR
TUJUAN
• Tersusun harapan atas hasil yang ingin dicapai selama dan pasca pelatihan
• Disepakati alur kegiatan proses dan hasil pelatihan • Tersusun tugas Tim Organizer Harian
METODE
Curah Pendapat
MEDIA Pertanyaan Penggerak
WAKTU
0.5 Sessi ( 60 Menit )
SETTING Kelompok Besar
SARANA • Md. 0.B. Mood Barometer • Md. 0.C. Bagan Presentasi • Inku 0.2a. Bagan Alur Kegiatan • Inku. 0.2b.Jadwal Harian
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 17
LANGKAH KEGIATAN
Penyusunan Harapan
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa sekalipun pelatihan telah
dirancang, harapan peserta tetap menjadi acuan penting pengembangan
proses pelatihan.
Untuk itu minta tiap peserta menuliskan tiga hal yang paling
diinginkan yang hendak dicapai dalam pelatihan ini.
Langkah 02 : Penyampaian harapan. Minta peserta untuk memilih satu dari tiga
hal yang telah ditulis untuk disampaikan secara bergiliran ke dalam
forum. Catatlah hasilnya di kertas plano.
Setelah satu putaran selesai, tanyakan apakah dari dua yang tersisa
masih ada yang perlu disampaikan – karena belum terwakili oleh
pendapat peserta lain.
Langkah 03 : Pembahasan. Baca ulang hal-hal yang telah dicatat dan kini mulailah
memberi tanda mana pendapat tersebut yang dapat dikelompokkan
dalam; Metode, Materi, Tugas Pasca Pelatihan, dsb bahkan sampai
hal-hal yang mungkin tidak dapat dipenuhi dalam pelatihan ini.
Penjelasan Bagan Alur Pelatihan dan Jadwal Harian
Langkah 04 : Penjelasan. Paparkan Bagan Alur Pelatihan dan Bandingkan Rumusan
harapan peserta – khususnya tentang materi – apakah telah terwadahi
dalam bagan alur kegiatan ?
Paparkan Pembagian waktu dan jadwal harian
Langkah 05 : Diskusi tanya jawab. Berikan kesempatan kepada peserta untuk
menanggapi Bagan Alur dan Jadwal.
Pelatihan Paralegal Tahap III 18
Temukan kesepakatan jika adfa usulan yang perlu ditindak lanjuti,
termasuk metri yang tidak dapat dipenuhi dalam pelatihan kali ini.
Penjelasan Tugas Tim Organizers
Langkah 06 : Pemaparan Tugas Tim Organizers. Jelaskan bahwa selama
pelatihan berlangsung, secara bergiliran peserta akan bertugas dalam
tim organizers harian. Secara garis besar tugas mereka sepetti
dijelaskan dalam jendela berikut
Tugas Tim Organizers Harian
a. Tugas Pertana : memimpin permainan pada awal sessi pertama dan awal sessi ketiga
b. Tugas Kedua : Menghitung dan menganalisis hasil “Mood Barometer “ ( Lihat Panduan Md 0.B )
c. Tugas Ketiga : Menyampaikan review – ulasan singkat – mengenai hasil pembahasan materi hari lalu, dan hasil perhitungan Mood Barometer ( Lihat Panduan Md. 0.C )
Langkah 07 : Pembagian Tugas. Bagi peserta menjadi tiga tim dengan cara
berhitung. Agar terjadi pemerataan, minta terlebih dahulu opeserta
perempuan berhitung, baru setelah selesai dilanjutkan dengan peserta
pria.
Beri kesempatan untuk tanya jawab sejauh peserta memerlukan.
Langkah 08 : Penutup. Sampaikan ucapan terima kasih daningatkan tentang
saat mulai tugas tim organizers.
• Bila Pencairan suasana dilakukan malam hari, makan tim pertama akan mulai
bertugas esok hari dan presentasi dilakukan hari berikutnya
• Bila Pencairan suasana dilakukan pagi harii, maka tim mulai bertugas hari ini
dan hasilnya dipresentasikan esok. Beri waktu break selama 5 menit untuk
memberi kesempatan tim pertama membagi tugas.
Pelatihan Paralegal Tahap III 20
PANDUAN MEDIA Md. 0.B
CARA PENYUSUNAN DAN ANALISIS MOOD BAROMETER
• Tempelkan lembaran kertas plano ditempat yang terlindung berisi bagan seperti berikut ini.
• Pada akhir sessi, setelah penutupan, minta peserta bergiliran membubuhkan tanda pada kolom Suasana hati dan Pemahaman, sesuai penilaiannya.
• Jika semua sudah mencantumkan penilaiannya, lakukan penghitungan.
• Cara Penghitungan Lajur Suasana Hati: Kalikan score dengan jumlah pengisi lalu jumlahkan hasil perkalian tiap score. Hasil penjumlahan tersebut selanjutnya dibagi dengan total jumlah pengisi. Dengan demikian akan diperoleh rata-rata.
• Cara penghitungan Lajur Pemahaman : Sama dengan cara penghitungan dalam Lajur Suasana Hati
• Analisis : Dengan melihat perpaduan rata-rata suasana hati dan pemahaman akan diperoleh kombinasi : Menyenangkan dan Paham., Tidak Menyenangkan – tapi Paham, Tidak Paham tapi Menyenangkan, dan Tidak Paham dan Tidak Menyenangkan
Pelatihan Paralegal Tahap III 21
PANDUAN MEDIA Md 0.C
CARA PENYUSUNAN REVIEW MATERI
• Buatlah Presentasi Hasil Review materi hari lalu dengan bagan seperti berikui.
• Sampaikan hasil review selam kurang lebih 10 menit.
• Berikan kesempatan peserta lain untuk bertanya, den barikan kesempatan anggota tim anda – atau boleh juga peserta diluar tim untuk memberikan jawaban.
Pelatihan Paralegal Tahap III 24
RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA
0.3. REVIEW PENUGASAN PELATIHAN TAHAP 2
TUJUAN
• Teridentifikasi gambaran hasil penerapan penugasan Pasca Pelatihan tahap I
METODE Curah Pendapat
MEDIA
Lembar kerja
WAKTU 1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING
Kelompok Besar
SARANA • LK. 0.A. Daftar Perksa Penugasan
Pasca Pelatihan Tahap 2
Catatan Trainer .................................................................................................................................... Untuk persiapan pembahasan ini, pastikan peserta membawa dan telah mengisi .................................................................................................................................... Lembar Kerja Daftar Periksa Penugasan Pasca Pelatihan Tahap 1 .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 25
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan serta bagaimana tujuan
tersebut dapat dicapai
Langkah 02 : Penyampaian Tugas Pasca. Berdasar Lembar Kerja Daftar Periksa
penugasan Pasca Pelatihan Tahap 1. Minta peserta secara bergiliran
menyampaikan 3 hal berikut. Dan saat setiap peserta menyampaikan
pemaparan fasilitator membuat catatan seperlunya.
Review Penugasan Pasca Pelatihan
a. Gambaran umum pelaksanaan tugas
b. 1 hal penting sebagai catatan keberhasilan
c. 1 hal penting sebagai cacatan tantangan ( keberhasilan yang tertunda, permasalahan, dsb )
Langkah 03 : Rangkuman. Buatlah komentar singkat dan rangkum seluruh hasil
pemaparan peserta. Berikan penekanan terhadap keberhasilan dan
tantangan yang masih harus dihadapi.
Catatan :
Usai pembahasan lakukan kegiatan administratif semisal mengumpulkan berkas
laporan yang tel;ah disusun oleh peserta
Pelatihan Paralegal Tahap III 26
LEMBAR KERJA
No. 0.A
DAFTAR PERIKSA PELAKSANAAN TUGAS PASCA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 1I
Rentang Waktu : Nama Peserta :
ITEM TUGAS Sudah Dilaksanakan
Ada Laporan Tertulis
KETERANGAN
01. Mempelajari bahan dan panduan
02. Menemukan sumber-sumber belajar dan memanfaatkan
03. Praktek Sosialisasi Kegiatan Sadar Hukum (a)
04. Mencatat Kasus dan keterlibatan paralegal (b)
05. Praktek Tugas Pendampingan Kasus (c)
06. Analisis bagaimana Posko dikelola, unsur yang menghambat dan mendorong pemandirian (d)
07. Analisis bagaimana suatu jaringan bekerja dengan baik (e)
08
09
10
Keterangan (a). Laporan Berisi tema sosialisasi, kapan, dimana, diikuti oleh berapa peserta, Langkah kegiatan. Apa yang terjadi. Pelajaran yang dapat dipetik (b) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Apa yang dilakukan Paralegal, Hasil yang dicapai, Pelajaran yang dapat dipetik
Pelatihan Paralegal Tahap III 27
(c) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Bantuan hukum yang diberikan, bagaimana setiap peran dapat membantu penyelesaian, pelajaran penting yang dapat dipetik (d) Catatan terdiri : Hal-hal apa yang mendorong dan menghambat pelaksanaan tugas posko (e) Catatan terdiri atas : Hal-hal apa yang membuat jaringan bekerja dengan baik, Peran apa yang dibawakan oleh posko, bagaimana jaringan mendukung keberadaan tugas posko
Pelatihan Paralegal Tahap III 28
RUMPUN BAHASAN 0. PEMBENTUKAN SUASANA
0.4. REFLEKSI DAN INSPIRASI DARI LAPANGAN
TUJUAN
• Terumuskan hasil pembelajaan yang dapat memberikan inspirasi pelaksanaan tugas di masa yang akan datang
METODE Curah Pendapat
MEDIA
Pertanyaan Penggerak
WAKTU 1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING
Kelompok Besar
SARANA
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 29
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai.
Langkah 02: Pengantar Refleksi. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok
beranggotakan 3 orang . Minta mereka menyampaikan hal berikut di
kelompoknya
Pertanyaan Reflektif
a. Sebutkan Hal penting yang berubah setelah melakukan tugas sebagai Paralegal
b. Bagaimana hal tersebut mengubah diri peserta?
c. Perubahan penting apa yang terjadi pada masyarakat yang dilayani?
Langkah 03 : Presentasi. Usai diskusi minta tiap kelompok menyampaikan
rangkuman hasil diskusi refleksinya kedalam pleno. Pimpin diskusi
tanya jawab diantara sesama peserta
Langkah 04 : Penegasan. Rangkum seluruh hasil presentasi peserta. Dan kini minta
peserta merumuskan hasil penugasan di lapang tersebut kedalam satu
kalimat.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 30
RUMPUN BAHASAN 1. PENGELOLAAN POSKO
1.1. VISI – MISI POSKO
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan langkah dalam menyusun Visi-misi Posko Bantuan Hukum
METODE
Mini Workshop
MEDIA Lembar Kerja
WAKTU
0.5 ( 60 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • Lk. 1.A. Lembar Kerja Diskusi Visi
Misi • Lk. 1 B. Lembar Kerja Format
Kebijakan Umum • Inku.1.1. Visi-Misi Posko Bantuan
Hukum
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 31
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan serta bagaimana tujuan
tersebut dicapai.
Langkah 02 : Mini Workshop. Bagi peserta menjadi 4 kelompok berdasar
homogenitas ( Misalnya wilayah geografis atau bidang kepedulian
yang sama ) Minta mereka melakukan tugas berdasar panduan berikut.
Pertanyaan Mini Workshop
1. Bagikan LK 1.A. Diskusi Perumusan Visi Misi dan jawablah 9 pertanyaan didalamnya dengan singkat dan tepat. ( Waktu 20 menit )
2. Bila sudah selesai, tanpa presentasi - Jelaskan Inku 1.1. Visi – Misi Posko.
3. Minta peserta kembali bekerja dalam kelompok, bagikan LK. 1B. Format Kebijakan Umum. Minta mereka mengisi berdasar hasil LK 1A dan penjelasan mengenai visi misi.
Langkah 03 : Pembahasan. Minta satu kelompok mempresentasikan hasil rumusan
berdasar LK 1B. Format kebijakan Umum Pimpin pembahasan
berdasar kesesuaian dengan Inku 1.1. Visi Misi Posko.
Langkah 04 : Penegasan. Jelaskan bahwa proses mini workshop adalah sarana
latihan. Adapun penyusunan yang sesungguhnya harus dilakukan di
kelompok dengan melibatkan masyarakat yang dilayani.
Catatan :
Langkah 03. Karena waktu yang terbatas, maka penting bagi fasilitator untuk
menentukan satu kelompok yang sekiranya dapat mewakili kelompok yang lain.
Karena ketika satu kelompok presentasi dan yag lain membahas pada dasarnya
kelompok lain tersebut ‘mempresentasi hasil’ mereka juga.
Pelatihan Paralegal Tahap III 32
LEMBAR KERJA Lk. I.A.
LEMBAR KERJA DISKUSI PERUMUSAN VISI MISI.
Terdapat beragam cara menyusun VISI dan MISI suati Institusi semacam Posko bantuan Hukum. Tetapi baiklah disini diperkenalkan cara yang sangat sederhana. Dalam suatu pertemuan resmi pandulah mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Cara ini dapat dilakukan dalam dua cara. Cara pertama adalah dengan menyusun seluruhnya dari curah pendapat pengelola ( dan calon pengelola Posko ). Cara kedua dengan melibatkan masyarakat. Jika cara kedua yang dipilih maka bentuk pertanyaan berikut diajukan kepada masyarakat waktu kegiatan sosialisasi atau promosi sadar hukum.
Isilah pertanyaan ini secara berkelompok
( secara internal maupun oleh masyarakat )
1. Buatlah gambaran Posko Bantuan Hukum yang ideal menurut anda 5 tahun mendatang ?
2. Sebutkan 3 peran penting yang dapat dilakukan oleh Posko Bantuan
Hukum di masa mendatang 3. sebutkan 3 keunikan yang membuat Posko ini harus ada
4. Sebutkan 3 kegiatan utama yang harus ada di Posko Bantuan Hukum
untuk masyarakat. 5. Siapakah yang akan menjadi Pengelola, Paralegal serta Mediator
dalam Posko Bantuan Hukum ? 6. Darimana mereka berasal ?
7. Bagaimana membuat mereka mau bekerja di Posko Bantuan Hukum ?
8. Sebutkan 3 gagasan untuk membiayai Posko Bantuan Hukum secara
Swadaya. 9. Sebutkan 3 hal utama yang tidak boleh terjadi dalam
penyelenggaraan Posko Bantuan Hukum
Pelatihan Paralegal Tahap III 33
LEMBAR KERJA Lk. 1.B.
LEMBAR KERJA PERUMUSAN BEJIJAKAN UMUM.
Dari hasil diskusi ( internal maupun melibatkan masyarakat ) rangkumlah hasilnya kedalam format berikut ini
Format Rangkuman Hasil Pembahasan Kebijakan Umum
Rumus Klasifikasi Pertatanyaan Berbagai masukan dari kelompok
Draft Rumusan
VISI : Diperoleh dari jawaban pertanyaan No 1
MISI : diperoleh dari jawaban pertanyaan No 2, 3
Kegiatan : diperoleh dari Jawaban Pertanyaan No 4
Pengelolaan SDM diperoleh dari Pertanyaan No 5,6,7
Kemandirian dan keberlanjutan diperoleh dari jawaban no 8
Prinsip diperoleh dari jawaban oertanyaan no 9
Pelatihan Paralegal Tahap III 34
INFORMASI KUNCI Inku. 1.1.
VVIISSII DDAANN MMIISSII Visi pada dasarnya merupakan rumusan atau pernyataan cita-cita yang hendak dicapai atau dituju oleh lembaga yang bersngkutan. Secara normatif rumusan ini kemudian menjadi pedoman dasar dari semua arah kebijakan, keputusan dan tindakan yang akan dilakukan. Rumusan visi juga mencermikan pikiran dan kehendak yang berubah dari keadaan saat ini ke suatu keadaan yang diinginkan.
Sebagai ‘bintang pedoman’ visi memerlukan cara-cara yang tepat serta komitmen yang kuat ( misi ) .
Jadi Misi adalah rumusan Cara , Komitmen, Peran serta Keunikan / Kekhasan organisasi dibanding dengan yang lain hingga organisasi ini perlu ada.
BAGAN PROSES MERUMUSKAN VISI-MISI
Banyak organisasi kehilangan arah lantaran tidak memiliki landasan visi, misi dan nilai – nilai keberpihakan yang jelas. Namun tak perlu risau jika diawal pembentukan rumusan visi dan misi belum begitu jelas. Visi dan misi dapat berubah dan membaharui diri sesuai keadaan dan tanda-tanda jaman. Namun yang jelas tetaplah bahwa suatu organisasi harus memiliki visi dan misi.
Pelatihan Paralegal Tahap III 35
RUMPUN BAHASAN 1. PENGELOLAAN POSKO
1.2. ANALISIS KOMPONEN INTERNAL POSKO
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan langkah dalam melakukan analisis komponen internal secara partisipatoris
METODE
Simulasi
MEDIA Lembar Kerja
WAKTU
1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • LK. 1.C. Analisis Komponen
Internal • Inku.1.2.Komponen Internal Posko
Bantuan Hukum
Catatan Trainer .................................................................................................................................... Fasilitator perlu memahami terlebih dahulu isi LK 1.C dan cara pengisian score .................................................................................................................................... Perhatikan ’ rumusan scoring terbalik’ yaitu 0 ( nol ) untuk kuat dan 1 (satu) .................................................................................................................................... Untuk lemah. Perhatikan juga pengertian ’Rumusan Hambatan dalam Lima Digit’ ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 36
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai.
Langkah 02 : Simulasi. Pilih 4 orang yang menurut perkiraan fasilitator memilki
sejumlah pengalaman dibidang organisasi ( semacam Posko Bantuan
Hukum ) Lalu bagilah peserta menjadi 4 kelompok. Lakukan simulasi
berdasar panduan berikut.
Panduan Simulasi
Analisis Komponen Internal
1. Jelaskan bahwa tiap kelompok bertugas mewawancarai seorang nara sumber berdasar LK. 1C Analisis Komponen Internal.
2. Bagikan LK. 1C, dan minta tiap narasumber “membayangkan” suatu kelompok imajiner ( atau boleh juga kelompok nyata jika ada ) Kelompok akan mewawancarainya dan kemudian memasukkan data tersebut dalam LK 1.C
3. Saat wawancara selesai, jelaskan bagiaman cara menghitung score.
4. Minta kelompok menghitung score dan menyampaikan kedalam pleno.
Langkah 03 : Pembahasan. Catatlah terlebih dahulu score dalam 5 digit yang
dihasilkan oleh tiap kelompok. Jelaskan Inku 1.2. terutama bagan
‘Tindak Lanjut Komponen Internal’. Minta peserta membayangkan
kebutuhan apa yang muncul untuk memperkuat nomponen internal
tersebut.
Langkah 04 : Penegasan. Rangkum secara keseluruhan langkah analisis komponen
internal dan hubungannya dengan perencanaan atas kebutuhan yang
muncul.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 37
LEMBAR KERJA LK. 1.C.
ANALISIS KOMPONEN INTERNAL POSKO BANTUAN HUKUM ( Bubuhkan tanda check pada kolom kuat dan lemah sesuai kadaan posko saat ini)
KOMPONEN INTERNAL
POSISI SCORE KUAT
( NILAI = 0 ) LEMAH
( NILAI = 1 ) ORGANISASI
01. Pedoman Dasar
Terulis - dilaksanakan
Tidak Tertulis – Dilaksanakan
Tertulis – Tidak dilaksanakan
Tidak tertulis – Tidak dilaksanakan
02. Uraian Tugas Tertulis - dilaksanakan
Tidak Tertulis – Dilaksanakan
Tertulis – Tidak dilaksanakan
Tidak tertulis – Tidak dilaksanakan
03. Pertemuan Rutin – keputusan dilaksanakan
Tidak Rutin – Keputusan dilaksanakan
Rutin – Tak Ada keputusan dilaksanakan
Tidak Rutin – Tak ada Keputusan dilaksanakan
ADMINISTRASI 04. Dok. Kasus Ada sistem –
dilaksanakan Tak ada sistem – dilaksanakan
Ada sistem – Tak dilaksanakan
Tak ada sistem – tak dilaksanakan
05. Dok. Keuangan Asda sistem – dilaksanakan
Tak ada sistem – dilaksanakan
Ada sistem – Tak dilaksanakan
Tak ada sistem – tak dilaksanakan
06. Dok. Kegiatan Ada sistem - dilaksanakan
Tak ada sistem – dilaksanakan
Ada sistem – Tak dilaksanakan
Tak ada sistem – tak dilaksanakan
ASSET 07. Kantor Ada – operasional Tak ada -
Operasional Ada – Tidak Operasional
Tak ada – Tidak Operasional
08. Peralatan Ada - operasional Tak ada - Operasional
Ada – Tidak Operasional
Tidak Ada – Tidak Operasional
09. Sumber Keuangan
Rutin – Termanfaatkan
Tak Rutin – Termanfaatkan
Rutin - Tidak Termanfaatkan
Tidak Rutin – Tidak Termanfaatkan
KEGIATAN 10. Sosialisasi Terjadwal -
dilaksanakan Tidak Terjadwal – Dilaksanakan
Terjadwal – Tidak dilaksanakan
Tidak terjadwal – Tidak dilaksanakan
11. Bantuan Hukum
Ada sistem – Terlaksana
Tak ada sistem – Terlaksana
Ada sistem – Tidak Terlaksana
Tidak ada sistem – Tak Terlaksana
12. Kaderisasi Terencana - dilaksanakan
Tak Terencana – Dilaksanakan
Terencana – Terlaksana
Tak terrencana – Tak terlaksana
AKSEPTASI 13. Jaringan
Kegiatan Aktif terlibat – Ada dukungan balik
Tidak Aktif terlibat – Ada dukungan balik
Aktif – Tidak ada dukungan balik
Tidak aktif – Tidak ada dukungan balik
14. Jaringan Informasi
Aktif terlibat – Ada dukungan balik
Tidak Aktif terlibat – Ada dukungan balik
Aktif – Tidak ada dukungan balik
Tidak aktif – Tidak ada dukungan balik
16. Pengembangan Manfaat
Terlaksana – ada dukungan balik
Tidak terlaksana – Ada dukungan balik
Terlaksana – Tidak ada dukungan balik
Tidak terlaksana – tidak ada dukungan balik
Pindahkan Jumlah Nilai satu ( 1 ) dari tiap Komponen Internal pada tabel berikut ini
ORGANISASI ADMINISTRASI ASSET KEGIATAN AKSEPTASI
Pelatihan Paralegal Tahap III 38
REKAP SCORE HAMBATAN KOMPONEN INTERNAL POSKO BANTUAN HUKUM Wilayah Dampingan : Waktu Penilaian :
NO
NAMA POSKO
SCORE HAMBATAN
( dalam 5 digit )
Pelatihan Paralegal Tahap III 39
INFORMASI KUNCI Inku. 1.2.
KKOOMMPPOONNEENN IINNTTEERRNNAALL PPOOSSKKOO
Komponen Internal adalah unsur yang harus ada, berfungsi secara sinergis dan menghasilkan sesuatu. Dalam pengelolaan Posko Bantuan Hukum Berbasis Masyarakat, kompoen internal terdiri atas ; Organisasi, Administrasi, Aset, Kegiatan dan Akseptasi. Selanjutnya tiap komponen internal terdiri atas sub komponen internal yang jumlah dan keberadaannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Sebagai satu permulaan baiklah disini dikemukakan masing-masing 3 sub komponen internal yaitu; Komponen Internal Organisasi
• Pedoman dasar : Kesepakatan, aturan, norma dasar yang disepakati bersama dan bersifat mengikat
• Uraian tugas : Deskripsi siapa mengerjakan apa dan bertanggungjawab kepada siapa
• Pertemuan : tatap muka yang direncanakan untuk ada dan menghasilkan suatu keputusan
Komponen Internal Administrasi
• Dokumentasi Kasus ; Sistim pendataan kasus yang di kerjakan berdasar sistem dan klasifikasi tertentu. Dengan itu dapat diakses jumlah ,jenis dan hasil kasus yang didampingi
• Dokumentasi keuangan : Sistem pencatatan, pertanggungjawaban dan pelaporan yang diselenggarakan berdasar sistem tertentu
• Dokumentasi Kegiatan : Sistem pencatatan kegiatan menyangkut proses hasil dan refleksi atas keberhasilan dan hambatan
Komponen Internal Aset
• Kantor : adalah tempat untuk beraktivitas, sekalipun itu hanya berwujud suatu ruangan
• Peralatan : sarana kerja minimal yang memungkinkan kegiatan bantuan hukum berjalan
• Sumber keuangan : penjelasan dari mana Donasi, sumbangan, dan hal lain menyangkut keuangan berasal.
Komponen Internal Kegiatan
• Sosialisasi : Kegiatan presentasi, promosi, pelatihan yang bertujuan memperluas pemahaman dan daya dukung masyarakat terhadap penegakan keadilan yang dilaksanakan berdasar suatu sistem perencanaan
• Bantuan Hukum : Ragam jenis kegiatan membantu klien dalam menyelesaikan
Pelatihan Paralegal Tahap III 40
sengketa dibidang hukum, yang untuk itu Posko diadalan. • Kaderisasi : Kegiatan perluasan dukungan dan rekrutmen relawan yang
menjadin kelangsungan ketersediaan tenaga yang diperlukan di bidang masing-masing.
Komponen Internal Akseptasi
• Jaringan kegiatan : pengembangan sistem hubungan kemitraan kerja yang dilaksanankan berdasar kegiatan untuk memperkuat keberadaan posko atau dalam rangka penyelesaian bantuan hukum
• Jaringan Informasi : pengembangan sistem distribusi dan akses informasi untuk memperkuat keberadaan posko atau dalam rangka penyelesaian bantuan hukum
• Pengembangan manfaat : Nilai tambah yang dirasakan secara meluas mulai dari klien yang dilayani, keluarga klien, masyarakat sekitar dan pemerintahan setempat yang akhiornya memperkuat daya dukungmereka terhadap kelembagaan posko.
Pelatihan Paralegal Tahap III 41
RUMPUN BAHASAN
1. PENGELOLAAN POSKO
1.3. DAUR PERENCANAAN PARTISIPATORIS
POSKO
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan langkah dalam menyusun perencanaan secara partisipatoris
METODE
Latihan Soal
MEDIA Lembar Kerja
WAKTU
1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • LK. 1.D. Lembar Kerja Rumusan
Terukur • Inku.1.3.Daur Perencanaan
Partisipatoris
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 42
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai.
Langkah 02 : Pemaparan konsep. Jelaskan Inku 1.3. Daur Perencanaan
Partisipatorissecara lengkap. Berikan kesempatan tanya - jawab
Langkah 03 : Latihan Soal. Bagikan LK 1.D. dan minta peserta mengisi secara
pribadi ( boleh berdiskusi dengan peserta lain ) sesuai panduan yang
terdapat dalam lembaran kerja tersebut.
Langkah 05 : Pembahasan. Berikan kesempatan tiap peserta bergiliran
menyampaikan contoh rumusan terukur. Sejalan dengan itu minta
peserta yang lain menguji dengan kriteria rumusan terukur.
Langkah 06 : Penegasan. Berikan penjelasan bahwa latihan soal saat ini hanya
menyangkut rumusan terukur. Daur Perencanaan yang lengkap terdiri
atas Perencanaan – Implementasi – Monitoring dan evaluasi.. Itulah
yang harus dilakukan secara bersama oleh peserta di dalam Posko
kelak.
Catatan :
Langkah 02. Latihan Soal.
Untuk memudahkan pengerjaan soal adalah baik jika tugas no 1 diselesaikan terlebih dahulu. Kemudian jelaskan apa yang dimaksud dengan rumusan terukur beikut contoh. Baru kemudian minta peserta mengerjakan tugas no 2.
Pelatihan Paralegal Tahap III 43
LEMBAR KERJA L.K. 1.D
LEMBAR KERJA RUMUSAN TERUKUR
1. Sebutkan 5 hal yang dapat dilakukan oleh bantuan Hukum 3 bulan mendatang. Jika sudah selesai
2. Ubahlah tiap gagasan tersebut menjadi satuan terukur. Masukkan dalam tabel kolom berikut
Gagasan Posko ( dan Paralegal ) Rumusan Terukur
1.
a. b. c.
2.
a. b. c.
3.
a. b. c.
4.
a. b. c.
5.
a. b. c.
Keterangan Rumusan Terukur • Menyatakan hasil ( bukan proses ) • Spesifik ( tunggal ) • Realistik tetapi menantang ( dapat dicapai tetapi memerlukan upaya tertentu ) • Menyebutkan jumlah ( atau kualitas yang dapat dikuantifikasi ) • Berbatas waktu ( waktu mulai maupun waktu selesai
Pelatihan Paralegal Tahap III 44
INFORMASI KUNCI Inku. 1.3.
DDAAUURR PPEERREENNCCAANNAAAANN PPAARRTTIISSIIPPAATTOORRIISS
Perencanaan tak pernah berdiri sendiri. Perencanaan perlu diawali dengan evaluasi atas pelaksanaan perencanaan masa lalu. Dan selanjutnya perencanaan memberikan arah untuk pelaksanaan dan akhirnya pelaksanaan perlu dikaji tingkat keberhasilannya. Dengan demikian terdapat siklus yang disebut PIE ( Planning – Implementing-Evaluating, Perencanaan- Implementasi- Evaluasi) Siklus PIE Partisipatif adalah Kegiatan bersama secara partisipatoris dalam menentukan hasil terukur yang hendak dicapai dalam satuan waktu tertentu, memantau pelaksanaan dan mengukur tingkat keberhasilan agar dapat dirumuskan kebutuhan baru sebagai bahan perencanaan.
Ringkasan kegiatan • Perencanaan • Implementasi dan monitoring • Evaluasi
Perencanaan
Pada dasarnya ada 3 maksud mengapa suatu perencanaan dilaksanakan yaitu : 1) untuk memulai aktivitas baru 2) menyusun langkah sistematis dalam rangka mengatasi suatu persoalan dan 3) mengembangkankan hal yang dirasa baik kedalam suatu sistem yang berlangsung secara rutin. Masing-masig memiliki ciri namun secara garis besar sama.
Ringkasan kegiatan
• Analisis Komponen internal
• Merumuskan Kebutuhan
• Seleksi Prioritas
• Penetapan satuan terukur pencapaian
Langkah Kegiatan
1. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan ( dengan menggunakan format analisis komponen internal ) , Peluang dan Tantangan sebagai kebutuhan yang harus dijawab.
2. Melakukan seleksi dan prioritas
Seleksi prioritas adalah memilih kebutuhan yang memiliki peluang paling besar untuk dilaksanakan. Ada tiga penentu kriteria yang bisa dipakai : Tingkat Gawat/Mendesaknya ; tingkat Penyebaran; dan tingkat Kepemilikan Sumberdaya
Pelatihan Paralegal Tahap III 45
3. Perumusan satuan-satuan hasil terukur
Satuan hasil terukur adalah merumuskan segala sesuatu yang hendak dicapai menjadi spesifik (khusus, tidak tercampur ) dan dapat dibuktikan pencapaiannya.
Meningkatnya kesadara hukum masyarakat adalah contoh hasil yang tidak bisa diukur. Berikut adalah contoh untuk membedakannya
Perbedaan Rumusan Terukur dan Tidak Terukur
Contoh Rumusan yang tidak terukur Contoh Rumusan yang terukur
Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat
Terselenggara .... kali kegiatan Promosi Sadar Hukum ( misalnya sosialisasi, pelatihan, talk show, dsb ) kepada....., paling lambat selesai......
Tersusun laporan perbandingan kasus hukum yang terjadi di masyarakat dengan yang dilaporkan kepada Posko bantuan Hukum di....., paling lambat selesai .....
Teridentifikasi hambatan masyatrakat dalam melaporkan kasusnya kepada Posko bantuan Hukum di., paling lambat selesai.....
Meningkatkan dukungan masyarakat
Terkumpul sumbangan partisipasi warga sebesar Rp .........untuk pengadaan sarana Posko paling lambat tgl .......
Tersedia ....... relawan masyarakat yang memenuhi kriteria calon paralegal, paling lambat selesai.......
Terlaksana ... kali kagiatan penyuluhan hukum atas undangan kelompok-kelompok yang ada di wilayah....., paling lambat selesai
4. Mengisi format rencana kerja berikut langkah, penanggung jawab serta waktu.
Secara lengkap , Format Rencana kerja seperti contoh dalam keterangan
5. Mengisi Tabel alokasi waktu dan jadwal, lihat keterangan
Implementasi Implementasi adalah melakukan berbagai tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan maksud untuk membangun sistem mekanisme kerja untuk memastikan rencana berjalan dengan baik. Didalam Implementasi terdapat aktivitas memonitor.
Ringkasan Kegiatan • Penentuan proses dan hasil kegiatan • Penentuan tindakan
Pelatihan Paralegal Tahap III 46
Langkah Kegiatan Implementasi
1. Masing-masing penanggung jawab – sebagaimana tercantum dalam rencana kerja – menginventarisir rencana tindakan per bagian dan Rencana Tindakan Individu
2. Menyelenggarakan pertemuan berkala untuk memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan sesuai rencana.
3. Melakukan pencatatan berkaitan dengan proses dan hasil setiap kegiatan
4. Melakukan pertemuan rutin dan luar bisasa terutama bila terjadi masalah.
Monitoring Monitoring adalah penginderaan (melihat, mendengar, merasa) secara berkala untuk memastikan bahwa segala sesuatu menyangkut pelaksanaan berlangsung sesuai rencana. Kegiatan dimaksudkan untuk membangun sistem kontrol bersama agar setiap unsur yang terlibat serta segenap aktivitas mengarah pada pencapaian tujuan dan mengetahui sedini mungkin setiap bentuk penyimpangan.
Ringkasan kegiatan • Menilai fakta tentang pelaksanaan • Analisis dan prediksi • Tindakan Perbaikan
Langkah Kegiatan
1. Secara rutin melakukan prosedur pencatatan
2. Secara rutin melakukan prosedur pertemuan konsultatif
3. Membandingkan Rencana dengan pencapaian
4. Melakukan penghitungan, penyesuaian dan saran solusi yang lebih menjamin pencapaian tujuan
5. Merekomendasikan tindakan yang perlu diambil
Evaluasi Dengan asumsi bahwa telah terjadi prosedur monitoring secara rutin, maka evaluasi adalah kegiatan membandingkan perencanaan dan implementasi pada saat akhir periode Rencana Kerja. Dengan itu akan diperoleh gambaran makna pencapaian terhadap tujuan, manfaat dan perkembangan Posko Bantuan Hukum. Dan karena evaluasi akan menjadi acuan perencanaan pada tahun berikut maka Evaluasi dapat juga dimengerti sebagai penemuan kebutuhan baru.
Ringkasan Kegiatan • Penilaian hasil monitoring • Penilaian hasil akhir kegiatan • Analisis • Penetapan sasaran baru.
Pelatihan Paralegal Tahap III 47
Langkah Kegiatan
1. Pastikan bahwa pertemuan rutin dan prosedur monitoring berlangsung secara berkala. 2. Melakukan telaah hasil laporan moniroring dan memprediksi apakah hasil akan tercapai 3. Melakukan penghitungan prosentase pencapaian dengan membandingkan target dengan
realisasi serta berbagai aspek faktor penghambat, pendorong maupun temuan-temuan baru.
4. Mengidentifikasi kebutuhan baru sebagai bahan rekomendasi perencanaan setahun ke depan.
Keterangan
Contoh Format Rencana Kerja
No
Hasil Yang Hendak Dicapai (apa-
berapa- kapan)
Langkah ( bagaimana)
Waktu Penanggung
Jawab Ket Mulai Selesai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pengisian Jadwal Kerja
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengisian Format Monitoring Per tgl........... Th .......
Target Perencanaan realisasi %
Ket Tindakan
Keterangan
Rumus mengisi persentase adalah target dibagi realisasi dikalikan dengan 100%
Pelatihan Paralegal Tahap III 48
Format Evaluasi
No Target Realisasi Keberhasilan % Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) 1 2
(1) Kolom Nomor (2) Isi dengan jenis kegiatan yang harus dilakukan (3) Gambaran jenis kegiatan yang terlaksana (4) Di ukur dalam Prosentasi keberhasilan (5) Keterangan, diisi dengan uraian makna pencapaian terhadap tujuan, , manfaat, tingkat perkembangan.
Pelatihan Paralegal Tahap III 49
RUMPUN BAHASAN 1. PENGELOLAAN POSKO
1.4. PELAPORAN
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan karakteristik beragam jenis laporan yang diperlukan
METODE
Curah Pendapat
MEDIA Pertanyaan Penggerak
WAKTU
0.5 Sessi ( 60 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • Inku.1.4. Pelaporan
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 50
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai
Langkah 02 : Curah Pendapat. Pimpin Curah Pendapat berasar panduan berikut.
Panduan Curah Pendapat
1. Berdasar waktu pembuatan, ada berapa jenis laporan ? 2. Untuk maksud apa saja laporan tersebut dibuat ? 3. Apa perbedaan masing-masing laopran tersebut ? 4. Adakah contoh yang dapat dikemukakan
Langkah 03 : Pembahasan. Jelaskan Inku 1.4. Pelaporan, terutama bagan Waktu
dan maksud pelaporan. Berikan kesempatan untuk tanya jawab
Langkah 04 : Penegasan. Rangkum seluruh pendapat yang ada, tegaskan jenis-jenis
laporan yang perlu disusun oleh Posko berdasar waktu dan maksud
kepentingannya.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 51
INFORMASI KUNCI Inku. 1.4.
PPEELLAAPPOORRAANN Laporan adalah kegiatan memberikan informasi konkrit keadaan, perkembangan serta kebutuhan Posko Bantuan Hukum secara berkala. Laporan diterbitkan secara rutin dan disampaikan kepada pihak yang memerlukan dari dalam maupun luar Posko Bantuan Hukum.
Maksud
Menciptakan alat dan mekanisme yang dapat digunakan untuk mengukur perkembangan, mengamankan asset, membangun rasa percaya dari semua pihak dan dengan itu diharapkan Posko semakin memperoleh dukungan yang diperlukan.
Ringkasan Kegiatan • Pencatatan • Penentuan klasifikasi Laporan ( Pertanggung jawaban, Pencarian Dukungan ) • Penerbitan Laporan Berdasar waktu ( Harian, Bulanan, Tri Wulan, Tahunan, Khusus ) • Mempelajari dampak dari laporan terhadap dukungan publik
Bagan Pembagian Laporan Berdasar Waktu dan Maksud
MAKSUD
Pertanggung Jawaban Internal
(A)
Pertanggung Jawaban Publik
(B)
Pencarian Dukungan
(C)
1
Laporan Harian
Laporan harian. Laporan harian adalah laporan yang disusun oleh para petugas / paralegal dalam melayani masyarakat. Laporan ini lebih banyak berbentuk formulir-formulir isian menyangkut jumlah dan jenis kasus, alternatif pilihan penyelesaian, dsb.
X
X
2
Laporan Bulanan
Adalah rekapitulas dari dari laporan Harian
3 Laporan Triwulan adalah laporan yang disusun oleh para pengelola Posko sebagai kesatuan suatu Tim. Laporan triwulan ini merupakan laporan koordinasi antar penanggung jawab kasus yang ditangani . Jika ada pertemuan anggota per triwulan, maka laporan triwulan ini akan disampaikan
Pelatihan Paralegal Tahap III 52
kepada anggota setiap tiga bulan.
4
Laporan Tahunan adalah laporan yang disusun oleh Koordinator Pengelola Posko Bantuan Hukum. Berisi kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan, tingkat keberhasilan dan secara keseluruhan pencapaian tujuan selama satu tahun. Laporan dapat dilengkapi dengan jumlah dan kondisi keuangan, jumlah dan kondisi aset Posko , dsb.
5
Laporan khusus
Laporan khusus adalah. Laporan disusun untuk membarikan gambaran proses dan hasil pendampingan atau penanganan suatu kasus. Laporan disusun oleh satu atau beberapa tim kecil yang melaksanakan kegiatan sesmisal, mediasi, advokasi, pendampingan kasus dsb. Laporan diterbitkan dengan maksud memberikan informasi secara luas hal-hal yang dapat dilakukan oleh Posko Bantuan Hukum dengan demikian diharapkan menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan dan mendukung.
Pelatihan Paralegal Tahap III 53
RUMPUN BAHASAN
1. PENGELOLAAN POSKO
1.5. SHARRING PENGALAMAN
TUJUAN
• Peserta menemukan hal-hal positif dari pengalaman sesama peserta
METODE
Curah Pendapat
MEDIA Pertanyaan Penggerak
WAKTU
1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING Kelompok Besar
SARANA • Inku.1.1. Visi Misi Posko • Inku 1.2. Komponen Internal Posko • Inku. 1.3. Perencanaan Partisipatoris • Inku. 1.4. Pelaporan
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 54
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai
Langkah 02 : Sharring Pengalaman. Pimpin Sharring pengalaman berdasar
panduan berikut
Panduan Sharring Pengalaman
1. Beri kesempatan 3 peserta untuk menyampaikan pengalaman dibidang pengelolaan Posko maupun penguatan Komponen Internal Posko
2. Pimpin pembahasan atas 3 presentasi di depan dengan menganalisis hal positif, hambatan dan pelajaran penting yang dapat di petik.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 hingga waktu yang tersedia termanfaatkan dengan baik.
Langkah 03 : Refleksi atas hasil sharring. Rangkum hasil seluruh presentasi dan
garis bawahi temuan penting serta inspirasi yang mungkin muncul
untuk pelaksanaan pengelolaan Posko di Lapangan.
Catatan :
Langkah 02. Sharring Pengalaman.
Jika memungkinkan baik juga ditunjuk tim moderator dari peserta. Tugas mereka
adalah memimpin pembicaraan, merangkum serta melakukan refleksi atas proses dan
hasil sahhring.
Pelatihan Paralegal Tahap III 55
RUMPUN BAHASAN 2. POSKO YANG MELEMBAGA
DAN BERLANJUT
2.1. APLIKASI GAYA KEPEMIMPINAN
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan beragam gaya kepemimpinan berdasar situasi
• Peserta mampu merumuskan kunci penting perbedaan aplikasi kepemimpinan di organisasi dan di masyarakat
METODE Permainan
MEDIA
Permainan Audisi Calon Bintang
WAKTU 1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING
Sub Kelompok
SARANA • Md. 2.A. Panduan Permainan Audisi
Calon Bintang • Lk. 2.A. Lembar Pengamatan • Inku.2.1. Pengertian Paralegal
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 56
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai.
Langkah 02 : Permainan. Pimpin permainan berdasar panduan berikut i
Panduan Permainan Audisi Calon Bintang
4. Temukan dua relawan yang akan bertugas menjadi ‘pemimpin’.
5. Minta masing-masing relawan memilih 5 orang peserta – yang nantinya akan bertugas menjadi ‘follower’ Siapakah Paralegal, Mediator dan Pengacara ?
6. Untuk sementara minta para follower untuk kembali ke tempat duduk.
7. Tanpa sepengetahuan follower berikan kepada para pemimpin Tugas sesuai yang tertera dalam Md. 2A
8. Kepada peserta yang tersis bagikan LK 2a. Lembar Pengamatan dan minta mereka memberi penilaian kepada pemimpin.
9. Kini beri kesempatan tiap pemimpin melaksanakan tugas kepada followernya.
Langkah 03 : Pembahasan. Minta para pengamat menyampaikan hasil
penamatannya. Pimpin diskusi , komentar, tanggapan dan tanya jawab
berdasar hasil permainan dan pengamatan.
Langkah 04 : Penegasan. Jelaskan Inku 2.1. Aplikasi Gaya kepemimpinan. Jika
masih ada waktu pimpin diskusi tenyangkekuatan dan kelemahan
masing-masing gaya tersebut.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 57
PANDUAN MEDIA Md.2.A
PPEERRMMAAIINNAANN AAUUDDIISSII CCAALLOONN BBIINNTTAANNGG
Temukan dua relawan yang menurut anda memiliki karakter pembawaan pribadi yang berbeda ( Pendiam – periang, introvert – extrovert, Pemalu – periang, dsb ) Berikan tugas ini kepada mereka
Peserta pertama. Kepada anda akan disiapkan 5 orang peserta.
Peragakan di depan kelompok “ bagaimana caranya agar kelima orang tersebut mau berjoget selama 5 menit “ . Buatlah mereka semua mau
berjoget dan jelaskan bahwa ini penting untuk keberlanjutan pelatihan. Tugas anda berhasil jika mereka mau berjoget dengan sungguh-
sungguh dan tanpa malu-malu. Bila anda memerlukan iringan musik dari tape recorder atau alat musik
lainnya, hubungi panitia.
Peserta kedua Kepada anda akan disiapkan 5 orang peserta.
Peragakan di depan kelompok “ bagaimana caranya agar peserta tersbut mau memperagakan para waria yang sedang berdiskusi tentang ketidak adilan dalam penertiban waria “ . Buatlah semua peserta berperan akltif
dengan gaya masing-masing dan jelaskan bahwa ini penting untuk pencapaian tujuan pelatihan. Tugas anda berhasil jika kelima peserta
berperan aktif selama 5 menit.
Pelatihan Paralegal Tahap III 59
LEMBAR KERJA Lk. 2.A.
LLEEMMBBAARR KKEERRJJAA PPEENNGGAAMMAATTAANN AAUUDDIISSII CCAALLOONN BBIINNTTAANNGG
Manakah diantara pernyataan berikut mewakili perilaku ‘pemimpin’ Lingkarilah salah satu diantara 8 pernyataan berikut ini.
1. Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya
2. Pemimpin menyampaikan keputusan tetapi menawarkannya kepada angota
3. Pemimpin menyampaikan keputusan dan mengundang pertanyaan untuk klarifikasi
4. Pemimpin menyampaikan materi keputusan aementara dan dapat diubah
5. Pemimpin menyampaikan situasi, memberi input, mengambil keputusan
6. Pemimpin mengundang anggota untuk membuat keputusan, tetapi ia memegang hak
veto
7. Pemimpin menjelaskan batasan, dan megundang anggota untuk mengambil keputusan
8. Pemimpin mengundang anggota untuk menemukan batasan, memahami situasi dan
mengambil keputusan.
Catatan Penting :
Pelatihan Paralegal Tahap III 60
INFORMASI KUNCI Inku. 2.1.
AAPPLLIIKKAASSII GGAAYYAA KKEEPPEEMMIIMMPPIINNAANN
Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa jalan agar seseorang dapat menjadi pemimpin. Hal itu misalnya karena ; • Karena dipilih. Misalnya ketua kelompok, ketua RT dll • Karena diangkat. Contoh karena naik pangkat seseorang mendapat surat keputusan (
SK ) untuk mengepalai sebuah bagian dan memimpin sejumlah anak buah. • Karena kekuatan uang. Dengan sering mentraktir temannya, seseorang lalu diakui
sebagai ’si Bos’. • Karena Pengetahuan. Karena banyak tahu, seseorang disegani dan dianggap memiliki
hal yaNg lebih dibanding orang lain. • Karena keahliannya. Karena mampu mengatasi banyak masalah praktis seseorang
diakui sebagai lebih dari yang lain. • Masih ada banyak alasan lain semisal karena keturunan, karena Cinta kasih yang
besar ( Misalnya Mahatma Gandhi ) juga karena keberhasilannya mengelola suatu perlawanan.
Dengan memilih salah satu jalur didepan, kita berpeluang menjadi pemimpin. Namun sesungguhnya ada hal lain yang lebih penting yaitu bahwa sesungguhnya setiap orang terpanggil untuk menjadi pemimpin, dan mempersiapkan orang lain untuk juga menjadi pemimpin. Berdasar hal tersebut terdapat tiga gaya kepemimpinan ’generik’ atau asli yaitu : Pemimpin yang otoritarian – tepat digunakan untuk situasi darurat atau untuk bertahan hidup; Pemimpin Konsultatif – tepat digunakan untuk menjaga stabilitas kemananan, dan ; Pemimpin yang memampukan – tepat untuk membangun dan melestarikan partisipasi aktif. Untuk menuju kearah hal tersbut perlulah kiranya Paralegal memperkuat apa yang disebut kepemimpinan pribadi. Cara memperkuat kepemimpinan Pribadi • Berani mengajukan usul. Ketika diberi kesempatan, gunakan kesempatan sebagai
orang pertama yang memberikan gagasan. Namun bersedia mengijinkan gagasan orang lain jika gagasan itu lebih baik
• Pemberi informasi. Mengajukan fakta ( bukan dugaan ) penting terkait dengan sesuatu yang sedang menjadi pembicaraan dalam kelompok.
• Pencari Informasi. Terhadap sesuatu yang belum jelas berusaha mencari informasi yang dapat menyumbang kepada penyelesaian masalah.
• Menjadi Koordinator. Menyimpulkan berbagai pemikiran, menawarkan gagasan tindakan untuk diputuskan dalam kelompok.
• Menjadi Penguat. Meningkatkan kualitas perilaku dengan belajar dalam kaitannya dengan tugas yang sedang dilakkan.
• Menjadi Penilai. mengembangkan cara-cara praktis untuk menemukan fakta bahwa
Pelatihan Paralegal Tahap III 61
tujuan bersama telah tercapai atau belum • Menjadi Pendamai. Mendamaikan perbedaan pendapat dalam suasana yang
harmonis. • Pendorong semangat. Ramah, penuh perhatian, bersedia menerima kritik, bersedia
menerima sumbangan pemikiran orang lain. • Dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Pelatihan Paralegal Tahap III 62
RUMPUN BAHASAN 2. POSKO YANG MELEMBAGA
DAN BERLANJUT
2.2. MENGELOLA RELAWAN
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan beragam teknik motivasi dalam megelola relawan
METODE
Curah Pendapat
MEDIA Pertanyaan Penggerak
WAKTU
1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • Inku.2.2. Mengelola Relawan
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 63
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai
Langkah 02 : Curah Pendapat. Pimpin pertanyaan berdasar panduan berikut
Pertanyaan Curah Pendapat
1. Bila dapat dibuat score dari 0 hingga 10, berapa score anda berikan untuk menggambarkan seberapa berat Tugas Paralegal itu ?
2. Berdasar jawaban peserta buatlah rata-rata secara kasar. 3. Sedemikian berat tugas itu, apa yang membuat anda tetap
bersedia menjalankan tugas hingga saat ini ? 4. ‘Imbalan ‘ apa yang anda terima 5. Bagaiman mengupayakan hal tersebut kepada orang lain
hingga orang tersebut mau terlibat seperti anda ? 6. Hambatan apa yang akan terjadi 7. Bagaimana mengatasi hambatan tersebut ?
Langkah 03 : Pembahasan. Sampaikan Inku 2.2. mengelola Relawan.
Langkah 04 : Penegasan. Berikan Penegasan kata kunci mengelola relawan ada
pada dua kata yaitu upaya membuat seseorang SUKA dan RELA
menjalankan tugas. Adalah tugas kita semua untuk menjaga ke’suka’
dan ke’rela’an para relawan.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 64
INFORMASI KUNCI Inku. 2.2.
MMEENNGGEELLOOLLAA RREELLAAWWAANN DDAANN PPEENNDDUUKKUUNNGG
Relawan adalah perorangan atau tim yang secara suka dan rela bersedia memberikan waktu, keahlian dan tenaga untuk tugas-tugas tertentu. Mereka dapat dipilih berdasar tingkat keahlian atau kesediaan atas tanggung jawab tertentu. Sekalipun para relawan ini mengemban tanggung jawab tertentu, namun secara organisatoris tanggung jawab akhir tetap berada di tangan pengelola. Keberadaannya dapat menjadi pertanda penting akan adanya dukungan yang diperoleh oleh Rumah belajar.
Secara umum para relawan ini ingin memperoleh pengalaman langsung dan kepastian bahwa sumbangan tenaga, waktu dan pikirannya membawa arti penting bagi Posko bantuan Hukum. Mereka memerlukan pengakuan bahwa keberadaannya adalah ‘lebih’ – karena mereka bekerja tanpa adanya imbalan materi. Secara terbatas dan terukur mereka memerlukan ‘tanggung jawab penuh’ sebagai layaknya pengelola atau paralegal serta meditor yang sesungguhnya.
Langkah Pengelolaan Relawan 1. Identifikasi kebutuhan tenaga relawan 2. Penetapan kriteria dan prosedur rekrutmen 3. Pelaksanaan rekrutmen relawan ditindak lanjuti dengan komitmen kedua belah pihak atas
uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Untuk pengembangan ini akan lebih baik jika koordinator pengelola, memiliki biodata
masing-masing Relawan untuk mencatat peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya. Sehingga akan diketahui perkembangan dari masing-masing orang. Pengembangan tugas, pelibatan dan tanggung jawab relawan sesuai kapasitas dan tuntutan pelayanan Posko Bantuan Hukum.
5. Menjalankan prosedur evaluasi penilaian kinerja
Penilaian kinerja Relawan bermuara pada dua hal. Pertama adalah seberapa jauh target-terget perencanaan Posko Bantuan Hukum tercapai karena dukungan Relawan. Dan kedua seberapa jauh hal-hal yang dilakuan oleh relawan di Posko Bantuan Hukum memenuhi keinginan relawan untuk belajar. Jika menggunakan penilaian secara terbuka, maka contoh penilaian partisipatif ini dapat digunakan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun point-point penilaian.
6. Menjalankan ‘Reward System’ ( balas jasa, penghargaan, pengakuan, dsb )
Pelatihan Paralegal Tahap III 65
7. Pengembangan karir dan dukungan
Pengembangan karir Relawan tidak selalu harus diartikan sebagai perlunya relawan diangkat menjadi pengurus dan pengelola purna waktu. Sebagian cukup puas dengan statusnya sebagai relawan sepanjang masa.
Pendukung
Pengurus, Pengelola, Paralegal, Mediator serta relawan adalah unsur Sumberdaya Manusia internal, Pendukung sepenuhnya berada diluar. Mereka bisa saja individu, kelompok maupun lembaga. Sering mereka disebut sebagai Supporter, Sponsor, donor, maupun stake holders Mereka umumnya peduli dengan perkembangan organisasi tetapi tidak dapat diperlakukan sebagaimana ‘orang dalam’. Dalam banyak kasus pendukung ini justru memegang peran kunci keberlanjutan organisasi – terutama jika hal itu menyangkut kelangsungan dana.
Yang mereka butuhkan adalah rasa aman dan kepastian bahwa dukungannya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Mereka memerlukan kepastian bahwa dukungannya membawa arti penting bagi perkembangan Posko bantuan Hukum . Bentuk-bentuk kerjasama baru dapat diusulkan kepadanya sejauh hal itu memprbesar pengakuan dan manfaat. Dan sekalipun tidak dinyatakan secara terang-terangan, mereka membutuhkan ucapan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini mereka berikan dalam berbagai bentuk.
Langkah Pengelolaan Pendukung
1. Secara terencana mengupayakan pencarian pendukung baru . Langkah ini dapat dimulai dengan meyebarkan berbagai leaflet, laporan perkembangan dan permintaan saran, masukan dan kritik.
2. Menginformasikan berbagai kemungkinan dukungan yang dapat diberikan kepada Posko bantuan Hukum. Melalui Laporan, Leaflet, Proposal dsb.
3. Menindak lanjuti calon - calon pendukung potensial dan menawarkan berbagai manfaat yang dapat diberikan Posko bantuan Hukum sebagai timbal balik dukungan yang diberikan
4. Penjajagan dan penentuan bentuk-bentuk kerjasama. Langkah ini dilakukan dengan tetap berpegang teguh pada Kebijakan Umum Posko Bantuan Hukum.
5. Persiapan dan pelaksanaan kerjasama. Jika diperlukan dapat dilakukan prosedur administratif semisal semacam perjanjian kerja yang mengatur berbagai hal termasuk jangka waktu.
6. Pemberian laporan berkala dan kesempatan pemberian umpan balik dari pendukung.
7. Penilaian manfaat kerjasama dan pembaruan perjanjian kerjasama.
Pelatihan Paralegal Tahap III 66
RUMPUN BAHASAN 2. POSKO YANG MELEMBAGA
DAN BERLANJUT
2.3. MENGELOLA JARINGAN
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan prinsip-prinsip dalam membangun jaringan • Peserta mampu megidentifikasi jaringan untuk masalah khusus dibidang
Hukum Pertanahan, Perburuhan dan KDRT
METODE Pasar info
MEDIA
Lembar Kerja
WAKTU 1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING
Sub Kelompok
SARANA • LK 2.B. Daftar Periksa
Keberfungsian Jejaring • Inku.2.3. Mengelola Jaringan
Catatan Trainer .................................................................................................................................... Sebagai persiapan adalah baik jika fasilitator memiliki sejumlah informasi awal .................................................................................................................................... Mengenai jaringan kerja dibidang penanganan Kasus Hukum Tanah, Kasus .................................................................................................................................... Perburuhan dan KDRT ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 67
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai
Langkah 02 : Pasar info. Pimpin kegiatan pasar info berdasar panduan berikut.
Panduan kegiatan Pasar Info
1. Siapkan 4 kertas plano tertempel di dinding di 4 lokasi terpisah. Masing-masing berikan judul : 1) Jaringan Advokasi Hukum Tanah, 2) Jaringan Advokasi Hukum Perburuhan, 3) Jaringan Advokasi KDRT,
2. Jelaskan bahwa peserta bebas bergerak ke setiap tempat dan membubuhkan informasi sesuai judul dalam Kertas.
3. Untuk Hukum Tanah, Perburuhan dan KDRT, informasi yang dapat dituliskan adalah, LSM yang aktif terlibat dalam kasus tersebut, Nama jaringan yang ada, Kontak person, manfaat yang bisa diperoleh, syarat masuk jaringan dsb?
Langkah 03 : Pembahasan 1. Bahas satu persatu tiap item yang berhasil
dikumpulkan di tiap kertas. Ujilah informasi tersebut apakah
kebenaranya dapat dipertanggungjawabkan. Tambahkan dengan
informasi yang anda punya untuk melengkapi
Langkah 04 : Pembahasan 2. Bagikan LK 2.B Identifikasi Tingkat Keberfungsian
Jaringan. Jelaskan cara pengisiannya dan minta peserta untuk
mengisinya. Beri kesempatan beberapa peserta untuk presentasi dan
buka kesempatan tanya jawab.
Langkah 05 : Penegasan. Jelaskan 2.3. Mengelola Jaringan. Dan jelaskan bahwa Lk
2.B. Adalah panduan yang dapat digunakan untuk menilai
keberfungsian Jaringan di lapangan.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 68
LEMBAR KERJA LK 2.B.
INDENTIFIKASI TINGKAT KEBERFUNGSIAN JARINGAN
Pihak dimana Posko Menjalin
Hubungan
Manfaat yang diterima Posko
Manfaat yang diterima Mitra
Penilaian dalam dua digit *)
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan *) A. Timbal balik B. Lembaga anda lebih aktif dp mitra C. Mitra lebih aktif daripada Lembaga Anda 1. Kurang Aktif 2. Tingkat Keaktifan sedang 3. Tingkat keaktifan baik 4. Tingkat Keaktifan Sangat baik Contoh Interpretasi hasil penilaian A – 4 : Hubungan timbal balik dengan keaktifan sangat baik, dst A – 1 : Hubungan timbal balik dengan keaktifasan sangat rendah B – 3 : Lembaga lebih aktif dp mitra dengan keaktifan baik C – 2 : Mitra lebih aktif dp lembaga dengan keaktifan sedang
Pelatihan Paralegal Tahap III 69
INFORMASI KUNCI Inku. 2.3.
MENGELOLA JARINGAN
Posko Bantuan Hukum yang terlibat dalam kegiatan Advokasi mendapat keharusan untuk membangun jaringan secara terus menerus. Ini memakan banyak waktu dan energi namun memberikan dampak perubahan yang cukup besar.
Jaringan adalah
Individu atau organisasi yang berkehendak untuk saling membantu atau bekerjasama dalam jangka waktu tertentu maupun menetap.
Tidak ada aturan baku dalam membangun jaringan, tetapi setidaknya ada 3 hal penting yang harus ada yaitu:
1. Memberi peluang angota untuk melakukan tindakan tertentu
2. Memberi peluang anggota untuk mengelola tindakan secara lengkap menyangkut Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi
3. Memberi peluang anggota untuk mengadakan pertukaran yang setara
Langkah Membangun Jaringan
1. Identifikasi siapakah yang masuk dalam jaringan anda 2. Bagaimana anda menemukan anggota jaringan yang potensial ? 3. Bagaimana membuat mereka tertarik dengan visi misi anda ? 4. Bagaimana mereka dapat membantu anda ?
Pada bentuknya yang lebih ‘tertutup’ jaringan dapat beruwujud apa yang disebut Koalisi. Koalisi adalah sekelompok organisasi yang bekerjasama dengan cara terkoordinasi menuju kearah tujuan bersama Beberapa Bentuk Koalisi
• Koalisi Formal • Koalisi Informal • Koalisi Geografis • Koalisi Beragam Persoalan • Koalisi Persoalan Tunggal
Pelatihan Paralegal Tahap III 70
RUMPUN BAHASAN 2. POSKO YANG MELEMBAGA
DAN BERLANJUT
2.4. MENGELOLA DUKUNGAN MASYARAKAT
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan prinsip dalam mengelola dukungan masyarakat
• Peserta menemukan contoh kegiatan konkrit dalam mengelola dukungan masyarakat
METODE Talk show
MEDIA
Panduan Media
WAKTU 1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING
Sub Kelompok
SARANA • Md. 2.B. Panduan Talk Show • Lk. 2.C. Lembar Kerja Untuk Aksi
Megnelola Dukungan Masyarakat • Inku.2.4. Mengelola Dukungan
Masyarakat
Catatan Trainer .................................................................................................................................... Untuk persiapan Talk Show perlu dipilih 3 orang sebagai Nara sumber dan .................................................................................................................................... 2 orang sebagai Pembawa Acara. Siapkan setting tempat 3 kursi untuk Nara .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 71
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan cara bagaimana
tujuan tersebut dapat dicapai.
Langkah 02 : Talk show. Mulailah acara talk show berdasar panduan berikut
Panduan Talk Show
1. Persiapkan 3 orang sebagai Nara sumber dan 2 orang sebagai Pembawa Acara.
2. Kepada mereka bagikan Md . 2B. Panduan Talk Show 3. Minta Peserta yang ditunjuk untuk melakukan Talk Show
selama 60 menit sesuai panduan 4. Saat talk show selesai Fasilitator mengambil alih proses
Langkah 03 : Pembahasan. Berikan refleksi atas proses dan hasil talk show
dikaitkan dengan materi dan kemudian jelaskan Inku 2.4. Mengelola
Jaringan.
Langkah 04 : Penegasan. Bagikan Lk. 2.C. Lembar kerja Untuk mengelola Aksi
Dukungan Masyarakat. Jelaskan bahwa lembar kerja ini bukan untuk
diisi saat ini, tetapi merupakan panduan diskusi tematik rencana aksi
yang dapat di lakukan di lapangan.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 72
PANDUAN MEDIA Md. 2.B
PPAANNDDUUAANN TTAALLKK SSHHOOWW Tugas Nara Sumber 1,2, dan3 Anda adalah Narasumber ( dianggap Narasumber ) karena memiliki pendapat, pengalaman dan kepedulian dibidang pegelolaan dukungan masyarakat. Tugas anda adalah menjawab dengan singkat namun jelas setiap pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara.
Tugas Pembawa Acara 1 dan 2. Seperti Pembawa acara dalam Talk Show di TV, tugas anda adalah menggali sebanyak mungkin informasi dari nara sumber sehubungan dengan Pengelolaan Dukungan Masyarakat. Dan karena ada 2 pembawa acara, anda dapat berdiskusi, memberi komentar yang intinya membuat suasana talk show menjadi hidup. Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat dijadikan pedoman ( dan tentu saja anda harus berimprovisasi ) Memperkenalkan Tamu. Perkenalkan dengan singkat siapa tamu kita. Thema pembahasan. Pertanyaan yang sama dapat diberikan kepada 3 nara sumber atau tiap nara sumber diberi pertanyaan yang berbeda namun tetap diberi kesempatan nara sumber yang lain untuk menambahkan.
1. Menurut anda apakah yang disebut dukungan masyarakat ? 2. Dalam bentuk apa masyarakat dapat memberikan dukungan ? 3. Untuk alasan apa saja mesyarakat mau memberikan dukungan 4. Apa tanda penting bahwa Posko berhasil mengelola dukungan masyarakat 5. Apa persoalan Posko ke depan ? 6. Adakah gagasan mengatasinya 7. Apa pesan anda untuk sesama Paralegal yang lain dalam megelola
dukunganmasyarakat.
Kesimpulan dan penutup Sampaikan temuan penting yang dapat diangkat sebagai kesimpulan. Tutup acara dan sampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber.
Pelatihan Paralegal Tahap III 73
LEMBAR KERJA LK. 2.C
LLEEMMBBAARR KKEERRJJAA PPAANNDDUUAANN DDIISSKKUUSSII UUNNTTUUKK AAKKSSII
MMEENNGGEELLOOLLAA DDUUKKUUNNGGAANN MMAASSYYAARRAAKKAATT
Panduan berikut bukan hanya bahan diskusi tetapi penuntun aksi bagaimana Posko bertindak menemukan, mengelola, mengembangkan danmelestarikan dukungan masyarakat.
1. Identifikasi berbagai sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan lembaga, diantaranya :
- Keahlian - Fasilitas - Peralatan - Waktu
2. Identifikasi berbagai pihak yang memiliki potensi untuk membantu memenuhi
sumberdaya yang diperlukan, diantaranya dari sukarelawan, pendukung, simpatisan, dan sebagainya
3. Temukan teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pendekatan dengan pihak-
pihak tersebut, yang secara bijak tidak mengganggu namun tetap dapat menerima informasi yang terbaru.
4. Temukan teknik dalam menyampaikan kepentingan dari kegiatan yang akan
dilaksanakan serta seberapa penting kontribusi yang dapat diberikan oleh masing-masing pihak tersebut.
5. Susun matrik kontribusi dimana jenis kontribusi (vertikal) dan pihak yang
berkontribusi (horisontal). Jenis kontribusi disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dan pihak yang berkontribusi adalah mereka yang selama ini telah memiliki hubungan dan keterlibatan dengan organisasi sosial. Melalui matrik ini dapat diketahui siapa akan berkontribusi apa.
Kolom Isian Jenis Kontribusi
Jenis kontribusi Sukarelawan Pendukung Donor
Barang Peralatan
Waktu Fasilitas Keahlian
Pelatihan Paralegal Tahap III 74
6. Temukan cara bagaimana menyiapkan kontrak kontribusi dengan masing-masing
pihak yang akan memberikan dukungan/sumberdayanya serta bagaimana menyampaikan kontrak tersebut kepada masing-masing pihak. Kontrak dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok.
7. Buatlah struktur gugus tugas yang bertugas mengkoordinir setiap bentuk kontribusi
dari berbagai pendukung lembaga. Tugas mereka mencakup menjaga komunikasi, menangani administrasi dari kontribusi, memobilisasi kontribusi, dan memberikan akuntabilitas atas penggunaan kontribusi yang diterima.
8. Temukan cara bagaimana melaksanakan komunikasi terus menerus dengan semua
pihak yang telah berkomitmen untuk memberikan kontribusi, selalu mengingatkan mereka jauh-jauh hari untuk merealisasi kontribusinya, dan membantu secara teknis proses pemberian kontribusi semudah dan senyaman mungkin.
9. Temukan cara memberikan penghargaan/apresiasi/pengakuan atas setiap kontribusi
yang diterima oleh lembaga. Beberapa orang tidak menghendaki hal ini dilaksanakan secara terbuka, sementara pihak lain menginginkan secara terbuka. Organisasi sosial perlu cermat dalam hal ini.
10. Temukan cara dalam melibatkan pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi
tersebut dalam berbagai kegiatan lain dari lembaga. Pelibatan tersebut perlu dilakukan tanpa meminta kontribusi lagi pada mereka sehingga mereka merasa mendapatkan penerimaan sebagai pribadi.
11. Temukan cara bagaimana agar mereka yang telah memberikan kontribusi dapat
menjadi : o Sumber referensi kepada pihak lain tentang lembaga o Memberikan akses kepada berbagai bentuk kontribusi lain o Memperluas jaringan o Memobilisasi pihak lain
Sebagai catatan penutup adalah penting bahwa mereka yang telah memberikan kontribusi merupakan aset organisasi. Apabila salah kelola mereka akan menggerus kredibilitas dan legitimasi organisasi sosial.
Pelatihan Paralegal Tahap III 75
INFORMASI KUNCI Inku. 2.4.
MMEENNGGEELLOOLLAA DDUUKKUUNNGGAANN MMAASSYYAARRAAKKAATT
Dalam menangani masalah sosial, organisasi sosial semacam Posko Bantuan Hukum membutuhkan beberapa sumber daya. Sumber daya tersebut dapat berbentuk:
• Keahlian : pendampingan, pelatihan, konsultansi, dan sebagainya • Jaringan : rekanan, relasi, termasuk sukarelawan • Asset tetap : tanah, rumah, maupun kendaraan • Peralatan : komputer, fax, fotocopy, dan sejenisnya • Dana/uang : Grant, Hibah, Iuran
Dari kelima sumber daya tersebut mungkin dana/uang adalah yang paling dikenal dan diharapkan oleh organisasi sosial. Adalah benar bahwa sumber daya berbentuk dana/uang dapat digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang lain, akan tetapi juga perlu dberikan catatan bahwa sumber daya yang lain juga dapat digunakan untuk menghasilkan dana/uang. Pertanyaan yang perlu dijawab oleh lembaga sosial adalah: “sumber daya apakah yang diperlukan untuk melaksanakan mandat lembaga?” Tidak semua sumber daya diperlukan oleh setiap organisasi sosial. Kebutuhan sumber daya pada dasarnya akan sangat ditentukan untuk kegiatan apakah sumber daya tersebut digunakan?
Pada umumnya, sumberdaya – khususnya dana atau uang- dipergunakan untuk : - Membiayai program - Membiayai biaya operasional - Membentuk dana abadi (endowment fund) - Investasi pada kegiatan ekonomi produktif - Membiayai dukungan untuk mitra-mitra lembaga
Organisasi sosial perlu sejak awal mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan berdasar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan membuat matrik kegiatan dan sumberdaya.
Kolom Isian Peruntukan & Sumber Daya
Keahlian Asset Tetap Peralatan Jaringan Dana
Program rutin
Biaya operasional
Pelatihan Paralegal Tahap III 76
Dana abadi
Investasi
Dukungan / bantuan
Melalui matrik di atas, Posko Bantuan Hukum dapat mengidentifikasi sumber daya apa yang dibutuhkan untuk berbagai kegiatan yang dilakukan. Manakala jenis sumber daya yang dibutuhkan telah teridentifikasi dengan baik, maka strategi mobilisasi dapat mulai disusun. Untuk melaksanakan mobilisasi sumber daya, pertama-tama perlu dibangun pemahaman yang tepat mengenai mobilisasi sumber daya. Pemahaman tersebut adalah:
• Bahwa mobilisasi sumber daya tidak bertujuan untuk mencari dana/uang tetapi mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan organisasi sosial untuk melaksanakan mandatnya menangani masalah sosial.
• Bahwa mobilisasi sumber daya bukan merupakan kegiatan tunggal melainkan sebuah proses terus menerus mengembangkan dukungan dan kemandirian organisasi sosial.
• Bahwa mobilisasi bukan merupakan tanggung jawab bendahara atau bagian usaha melainkan tanggung jawab seluruh anggota organisasi sosial.
Pelatihan Paralegal Tahap III 77
RUMPUN BAHASAN 3. PENGUATAN ASPEK
ADMINISTRATIF POSKO
3.1. TEKNIK DOKUMENTASI KASUS
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan cara penyusunan Dokumentasi Kasus
METODE
Curah Pendapat
MEDIA Pertanyaan Penggerak
WAKTU
0.5 Sessi ( 60 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • Inku.3.1. Tehnik Pendokumentasian
Kasus • Sarana Ragam Contoh Format
Pendokumentasian
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 78
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
dapat dicapai
Langkah 02 : Curah pendapat. Pimpin Curah pendapat berdasar pertanyaan berikut
Pertanyaan Curah pendapat
10. Apa yang dimaksud dengan teknik pendokumentasian 11. Apa saja yang harus didokumentasikan ? 12. Berikan contoh
Langkah 03 : Pembahasan. Jelaskan Inku 3.1. Teknik Pendokumentasian. Buka
kesempatan tanya jawab.
Langkah 04 : Ekspose ragam contoh format. Tunjukan berbagai contoh format
pendokumentasian. Beri kesempatan juga jika peserta memiliki contoh.
Dan undang komentar peserta berkaitan dengan kesederhanaan, tigkat
kehandalan, kemudahan pengisian dsb.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 79
INFORMASI KUNCI Inku. 3.1.
PENDOKUMENTASIAN KASUS
Pengetian Dokumentasi
• Proses merekam secara sistematis informasi yang dikumpulkan selama investigasi atau pencarian fakta
• Mengorganisir informasi yang terkumpul sehingga dapat dengan mudah dianalis, diambil kembali dan disebarluaskan jika dibutuhkan
Bentuk-bentuk Pendokumentasian
• Dokuemntasi bibliografis : ( UU, majalah dan Refernsi ) • Dokumentasi Kasus : ( Pengaduan, Investivasi )
Konsep Dasar Ilmu Komunikasi yang digunakan
• Data • Informasi • Pengolahan
Metode Perekaman data
• Formulir dengan Format Standar • Kuestioner • Pencatatan Bebas
Pelatihan Paralegal Tahap III 80
RUMPUN BAHASAN 3. PENGUATAN ASPEK
ADMINISTRATIF POSKO
3.2. TEKNIK PEMBUATAN SURAT KUASA
3.3. TEKNIK PEMBUATAN SURAT GUGATAN 3.4. TEKNIK PEMBUATAN SURAT PERJANJIAN
TUJUAN
• Peserta mampu merumuskan cara pembuatan Surat Kuasa • Peserta mampu merumuskan cara pembuatan Surat Gugatan • Peserta mampu merumuskan cara pembuatan Surat Perjanjian
METODE
Latihan soal
MEDIA Lembar Kerja
WAKTU
1,5 Sessi ( 180 Menit )
SETTING Sub Kelompok
SARANA • Md. 3.A. Panduan Penyusunan Surat
Kuasa • Md. 3.B. Panduan Penyusunan
Perjanjian dan Gugatan • Inku. 3.4.. Surat Perjanjian • Contoh Surat Kuasa • Contoh Surat Gugatan • Contoh Surat Perjanjian
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 81
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan bahasan dan bagaimana tujuan
tersebut dicapai
Pembuatan Surat Kuasa
Langkah 02 : Latihan soal 1. Bagi peserta menjadi 4 kelompok dan bagikan Md
.3A. Tugas A Panduan Penyusunan Surat Kuasa. Inta mereka
menyusun surat kuasa. ( Saat seluruh kelompok selesai dengan
tugasnya, minta mereka menyerahkan draft tsb kepada panitia untuk
diketik )
Pembuatan Surat Gugatan dan Perjanjian
Langkah 03 : Latihan Soal 2. Masih dalam format 4 kelompok. Bagikan Md. 3B.
Panduan Penyusunan Perjanjian dan Gugatan. Minta kelompok genap
mengerjakan tugas B, sedangkan kelompok Ganjil tugas C. ( Saat
tugas selesai minta mereka menyerahkannya pada panitia untuk
diketik)
Langkah 04 : Pembahasan. Saat hasil kerja mereka di ketik buka kesempatan tanya
jawab berkaitan dengan kesulitan mengerjakan tugas tersebut.
Catatan :
Untuk memudahkan proses , tugas A dikerjakan selama 0.5 Sessi pada sessi terakhir
dan langsung sebelum acara usai dibagikan tugas B dan C untuk dikerjakan waktu
malam hari. Dengan demikian terdapat kesempata bagi panitia untuk mengetik dan
terdapat waktu yang longgar untuk ekspose hasil kerja mereka.
Pelatihan Paralegal Tahap III 82
PANDUAN MEDIA Md. 3.A
Tugas A : Pak Hardi sudah sebulan sakit keras. Untuk kepentingan berobat ia bermaksud menjual tanahnya. Namun, sayangnya surat-surat tanahnya masih di Bank karena sebelumnya dijadikan jaminan. Bulan lalu surat-surat itu sebenarnya bisa diambil, tapi karena kondisi Pak Hardi yang tidak memungkinkan, sampai hari ini sertifikat tanah itu masih ada di bank. Pak Hardi menyuruh anaknya Rina untuk mengambil surat itu, tapi ditolak oleh Bank karena tidak ada surat kuasa dari Pak Hardi. Rina kemudian datang ke posko untuk menanyakan bagaimana membuat surat kuasa yang dimaksud Tugas anda:
1. Catat di buku laporan/jurnal posko tentang kedatangan Rina tersebut dan bentuk bantuan yang mereka minta dari anda.
2. Buat sebuah surat kuasa yang menerangkan bahwa Pak Hardi telah memberi kuasa pada Rina untuk mengambil sertifikat tanah itu.
Pelatihan Paralegal Tahap III 83
PANDUAN MEDIA Md. 3. B
Tugas B Pak Dani Ahmad menemui anda. Dia hendak menjual tanahnya kepada Bu Dian Sastro, seorang janda yang baru saja mendapat warisan dari pamannya. Pak Dani Ahmad meminta anda membantu sebuah draft perjanjian jual beli. Berikut data-data mengenai tanah yang akan dibeli: Luas : 600 m2 Letak : Desa Pondok Indah, Kecamatan Pondok Duren, Kabupaten Pondok Kayu Batas : Sebelah timur jalan desa Sebelah barat tanah Mulan Sebelah utara tanah Maya Sebelah selatan tanah Pak Adam Harga yang disepakati Rp. 5.000.0000,- dan akan dibayar tunai pada saat penandatanganan perjanjian. Tugas anda:
1. Catatlah kunjungan Pak Dani dan maksud kedatangannya di buku pelaporan posko dan jenis bantuan apa yang anda berikan kepada mereka.
2. Buat surat perjanjian jual beli sederhana antara Bu Dian dan Pak Dani, data lain selain data di atas anda bebas mengarangnya.
Tugas C Setiawati menghubungi anda di posko. Sambil menangis ia menceritakan bahwa ia sudah tidak kuat lagi hidup bersama suaminya. Ia menikah dengan Marsud pada tahun 1999 dan memiliki 2 anak Sahid 7 tahun dan fahma 2 Tahun. Suaminya, suka mabuk, berjudi, main kasar, pulang larut malam, main perempuan dan memukulnya. Meskipun bekerja, Marsud tidak pernah memberikan nafkah untuk Seiawati dan 2 anaknya. Setiawati sering menegur suaminya tapi suaminya malah memukulinya dan tak jarang itu terjadi di depan anak-anaknya. Ketika Setiawati melibatkan pihak keluarga untuk menyelesaian masalah keluarganya, ternyata nasehat dari keluarga juga tidak digubris oleh Marsud. Setiawati merasa bahwa rumah tangganya sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Ia ingin mengajukan gugatan cerai pada suaminya. Dalam gugatannya setiawati ingin agar hak asuh kedua anaknya jatuh padanya dan suaminya memberikan uang iddah dan pemeliharaan anak sebesat 2 juta/bulan. Singkat cerita, anda membantu membuatkan gugatan tersebut dan mendampingi Setiawati ke pengadilan. 3 bulan sidang berlangsung, akhirnya hakim memberikan putusan cerai dan mengabulkan semua gugatan Setiawati. Tugas anda:
1) Catat dalam buku laporan posko tentang laporan setiawati dan jenis bantuan apa yang anda sarankan dan bagaimana penyelesaian kasusnya
2) Bantu Setiawati membuat gugatan cerai dengan data-data di atas.
Pelatihan Paralegal Tahap III 84
KUNCI JAWABAN / CONTOH
Contoh Tugas A
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hardiman Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Rt 11 Rw. 09 Desa Sukamaju Kec. Sukamundur Kab. Maju Mundur Memberikan kuasa kepada: Nama : Rina Hasyim Pekerjaan : PNS Alamat : Rt 13 Rw 10 Desa Suka maju Kec. Sukamundur Kab. Maju Mundur Untuk melakukan pengambilan terhadap sertifikat tanah yang saya jaminkan untuk pengajuan kredit usaha kecil di Bank Rakyat Indonesia Cab. Maju Mundur pada bulan Januari 2006 dan melakukan segala perbuatan hukum yang berkaitan dengan pengambilan sertifikat tersebut. Demikianlah surat kuasa ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Maju Mundur, 9 November 2007
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Rina Hasyim Hardiman
Pelatihan Paralegal Tahap III 85
Tugas B : Contoh Perjanjian Jual Beli
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dani Ahmad Tempat/tgl Lahir : Ujung Pandang/13-4-1977 Pekerjaaan : Tani Alamat : Ds. Pondok Indah kec. Pondok Duren, Jakarta Selanjutnya disebut pihak Pertama Nama : Dian Sastro Tempat/tgl Lahir : Jakarta/28-12-1972 Pekerjaaan : Guru SD Alamat : Jl, Pondok Kayu No. 13, Jakarta Selanjutnya disebut pihak Kedua Pihak Pertama Sepakat menjual Sebidang Tanah pekarangan seluas 600 M2 di Desa Pondok Indah, Kecamatan Pondok Duren, Kabupaten Pondok Kayu, kepada Pihak Kedua seharga Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan pembayaran tunai dan diserahkan pada saat perjanjian ini ditanda tangani. Adapun Batas tanah tersebut adalah : Sebelah timur berbatasan dengan jalan Desa Sebelah barat berbatasan dengan tanah Mulan Sebelah utara berbatasan dengan tanah Maya Dan sebelah selatan berbatasan dengan tanah Adam Setelah surat perjanjian jual beli ini ditanda tangani maka semua hak dan kewajiban atas tanah tersebut beralih ke pihak pertama. Demikianlah surat perjanjian ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pihak Pertama Pihak Kedua Dani Ahmad Dian Sastro
Saksi-Saksi, Alpian Taufik
Pelatihan Paralegal Tahap III 86
TTuuggaass CC :: SSUURRAATT GGUUGGAATTAANN
Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Agama Mataram
Di
Mataram Dengan hormat Bersama ini, saya Setiawati, agama Islam, umur 35 tahun, pekerjaan swasta, beralamat di Jl. Senggigi Raya No. 14 Mataram selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT Dengan ini Penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap Marsud, agama Islam, umur 37 tahun, pekerjaan Tani, berlamat di Jalan Losari No. 14 Praya, Lombok Barat yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alasan diajukannya Gugatan Perceraian adalah sebagai berikut:
1. Pada 21 Januari 2000, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan dan tercatat di Kantor Urusan Agama Kota Mataram dengan Akta Perkawinan dengan nomor: 379/002/5/2000 tertanggal 21/1/2000
2. Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yaitu: Sahid 7 tahun dan Fahma 2 tahun
3. Memasuki tahun ke dua perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan sifat yang baru diketahui oleh Penggugat saat perkawinan berlangsung yaitu mabuk, main perempuan, berjudi dan kasar, sering memukul serta selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas
4. Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk kepentingan dan nafkah anak dan istrinya
5. Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta mengubah kebiasaan buruknya namun melakukan pemukulan terhadap Penggugat di depan anak-anak Penggugat/Tergugat yang masih kecil-kecil
6. Kebiasaan kasar Tergugat makin menjadi setelah kelahiran anak kedua dari Penggugat/Tergugat
7. Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara baik dengan Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan masalah ini dengan keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga Tergugat selalu menasehati yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat tetap tidak mau berubah
8. Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk melanjutkan perkawinan dengan Tergugat
9. Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan Tergugat saling menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu sama lain tidak lagi didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga
Pelatihan Paralegal Tahap III 87
yang dibina selama ini juga tidak akan menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak Penggugat/Tergugat.
Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memutuskan
1. Menerima gugatan penggugat 2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan 3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat
sebagaimana dalam Akta Nikah No 379/002/5/2000 tgl 21 januari 2000 yang tercatat di Kantor Urusan Agama Kota Mataram
4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan Penggugat
5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp. 2.000.000,00 / bulan
6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.
Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih
Mataram, 31 Oktober 2007
Hormat saya,
(Penggugat)
Pelatihan Paralegal Tahap III 88
Contoh lain kesepakatan damai:
SURAT PERDAMAIAN Saya yang bertanda tangan dibwawah ini : Nama : Oni Tempat/tgl Lahir : Ujung Pandang/13-4-1977 Pekerjaaan : Tani Agama : Islam Alamat : Ds. Sido kayo kec. Mukti karya Kab. Munjelang timur Selanjutnya disebut pihak Pertama Nama : Deden Tempat/tgl Lahir : Pagar Alam/28-12-1972 PPeekkeerrjjaaaaaann :: PPaaddaaggaanngg BBaakkssoo Agama : Islam Alamat : Jl, Raden Intan no 13B Lampung Selanjutnya disebut pihak Kedua Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk menyelesaikan masalah kecelakaan antara Keduanya melalui proses Mediasi dan menunjuk Yatno sebagai Mediator, Setelah Oni (Pihak Pertama) menceritakan kejadian kecelakaan tersebut maka Deden juga dapat giliran untuk menerangkan bagaimana Oni menabrak dia, dari keterangan kedua belah pihak maka Yatno selaku mediator menawarkan agar keduanya melihat ini sebagai sebuah kecelakaan, jadi tidak ada unsur kesengajaan disini untuk itu Yatno menawarkan bagaimana kalau Oni membantu separo dari biaya yang dikuluarkan oleh Deden untuk perbaikan gerobaknya, dan setelah melalui perdebatan akhirnya Deden menerima tawaran dari Yatno begitu juga dengan Oni bersedia mengganti separo kerugian deden tersebut, dan setelah dihitung-hitung maka Oni Harus mengganti sejumlah Rp.300.000 dari jumlah kerugian deden sebesar Rp600.000,0 Setelah kedua belah pihak sepakat dengan kesepakatan ini maka, kepada keduanya untuk segera menyelesaikan kewajibannya, yaitu Oni mengganti kerugian pak Deden sebesar Rp.300.000,0 dan Deden memafkan Oni Demikianlah surat perdamaian ini dibuat, dan dipergunakan sebagaimana mestinya terima kasih Pihak Pertama Pihak Kedua Oni Deden
Mediator
Pelatihan Paralegal Tahap III 90
Contoh Perjanjian yang Lebih Detail:
PERJANJIAN SEWA MENYEWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama: Sucipta bertempat tinggal di Rt.11/Rw.VI, Kampung Asih, pringsewu, Tanggamus. Dalam hal ini disebut pihak pertama.
2. Nama: Rihanna bertempat tinggal di RT01/Rw.I Pesawahan, Bandar Lampung. Dalam hal ini selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Para pihak menerangkan terlebih dahulu: Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik rumah di jalan Beringin No. 77 Kedaton Bandar Lampung yang dibuktikan dengan Sertifikat Hak milik No. 1243/X/BPN/LPG/2003 Bahwa Pihak pertama berniat menyewakan rumahnya dengan mengiklankan di harian Lampung Post pada tanggal 9 Agustus2007 Bahwa Pihak Kedua telah menghubungi Pihak Pertama untuk menyatakan keinginannya untuk menyewa rumah yang telah diiklankan tersebut Berdasarkan keterangan di atas, dengan ini kedua belah pihak telah mufakta untuk membuat perjanjian sewa menyewa dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1 Pihak Pertama mengikatkan diri untuk menyewakan kepada Pihak Kedua sebuah rumah di jalan Beringin IV No. 77 Kedaton, Bandar Lampung, dengan luas tanah 500m2 (lima ratus meter persegi) dengan bangunan berlantai dua di atasnya dengan luas 300m2 (dua ratus meter persegi).
Pasal 2 Perjanjian sewa menyewa ini berlaku sejak 3 September 2007 dan berakhir pada 3 Sepetmeber 2009.
Pasal 3 Pembayaran sewa tahun pertama sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) yang dibayarkan tunai pada saat penandatanganan perjanjian ini. Pembayaran sewa untuk tahun kedua sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) dilakukan selambat-lambatnya tanggal 3 September 2008. Jika setelah tanggal itu sewa untuk tahun kedua belum dibayar, maka perjanjian ini dianggap berakhir.
Pasal 4 Pihak Kedua wajib memelihara tanah dan rumah yang disewanya dengan baik dan melakukan pembetulan atas segala kerusakan-kerusakan yang selayaknya menjadi tanggungan penyewa dan menyerahkan bangunan dalam keadaan baik pada saat perjanjian ini berakhir.
Pelatihan Paralegal Tahap III 91
Pasal 5 Perubahan-perubahan, perbaikan-perbaikan pada bangunan yang disewa yang telah dilakukan pihak kedua atas biayanya sendiri akan tetap menjadi milik pihak pertama ketika perjanjian ini berakhir.
Pasal 6 Selama perjanjian ini berlangsung Pihak Kedua boleh mengalihkan hak sewanya kepada orang lain atas sepertujuan pihak pertama
Pasal 7 Ketentuan perjanjian ini harus dipenuhi oleh kedua belah pihak dan kekuatan perjanjian ini tidak akan berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia akan tetapi harus dipenuhi oleh ahli waris atau yang mendapat hak dari masing-masing pihak, juga tidak berakhirt karena apa yang disewakan dijual atau dipindah milikkan oleh Pihak pertama kepada pihak lain.
Pasal 8 Untuk segala urusan ini dengan segala akibatnya, kedua belah pihak memilih menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Tanjung Karang Bandar Lampung, 1 September 2007 Pihak Pertama Pihak Kedua (Sucipta) (Rihanna)
Saksi-Saksi
Omar S. (……………….)
Ashanti (……………….)
Pelatihan Paralegal Tahap III 92
RUMPUN BAHASAN
3. PENGUATAN ASPEK ADMINISTRATIF POSKO
3.5. EKSPOSE
TUJUAN
• Peserta mampu membandingkan hasil kerja masing masing kelompok • Peserta mampu menarik manfaat dari hasil kerja kelompok lain
METODE
Pameran Hasil
MEDIA Hasil kerja Kelompok
WAKTU
1 Sessi ( 120 Menit )
SETTING Sub Kelompok, Kelompok Besar
SARANA • Inku.3.4. Surat Perjanjian / Kontrak
Catatan Trainer .................................................................................................................................... Diharapkan saat ekspose dimulai seluruh hasil kerja peserta untuk tugas A, B dan .................................................................................................................................... C, sudah selesai di ketik. Hasil tersebut yang nantinya akan di ekspose .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 93
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan tujuan dan bagaimana tujuan tersebut
dapat dicapai.
Langkah 02 : Komentar Hasil kerja tugas A. Minta peserta mengatur tempat duduk
berdasar pembagian 4 kelompok. Bagikan Hasil kerja untuk Tugas A
di tiap kelompok. Usahakan tiap kelompok menerima tugas kelompok
lain . Minta mereka memberikan komentar tertulis atas hasil itu pada
lembar kertas kosong di halaman terakhir. Kegiatan ini dapat
dilakukan dalam 3 putaran, masing masing selama 5 menit.
Langkah 03 : Komentar Hasil Kerja Tugas B dan C. Berikan hasil kerja Tugas
kelompok genap pada kelompok ganjil, demikian sebaliknya. Minta
mereka dalam waktu 10 menit memberikan komentar hasil kerja
tersebut di kertas kosong di lembar paling belakang. Putaran berikut
Kelompok genap saling bertukar , demikian juga dengan kelompok
ganjil
Langkah 04 : Persiapan ekspose. Berikan hasil kerja atas tugas A, B dan C kepada
kelompok yang mengerjakan. Minta mereka menempelkan lembar
hasil kerja tersebut di kertas plano. Jika sudah selesai minta kertas
plano tersebut di tempel di didinding tempat kelompok berada.
Langkah 05 : Ekspose. Kini minta seluruh peserta secara bebas berkeliling melihat
hasil kerja kelompok lain berikut komentar yang telah di tempel di
kertas plano. Waktu 20 menit.
Langkah 06 : Pembahasan. Saat ekspose selesai, peserta kembali ketempat masing-
masing. Buka diskusi tanya jawab. Jelaskan Inku 3.4. Surat perjanjian.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 94
INFORMASI KUNCI Inku. 3.4.
KKOONNTTRRAAKK AATTAAUU PPEERRJJAANNJJIIAANN
Syarat Sahnya membuat Perjanjian a. Adanya kesepakatan untuk membuat perjanjian b. Kecakapan parapihak untuk membuat perjanjian c. Perjanjian dibuat untuk hal tertentu d. Adanya sebab (kausa) yang halal/dibolehkan. Jika perjanjian tidak memenuhi syarat a dan b, perjanjian dapat dibatalkan atas permintaan salah satu atau semua pihak. Jika perjanjian tidak memenuhi syarat c dan d, perjanjian batal demi hukum artinya sejak awal, dianggap tidak ada perjanjian tersebut. Kebebasan berkontrak Setiap orang dapat membuat perjanjian sesuai dengan maksud dan keinginan mereka, sepanjang tidak bertentangan dengan perjanjian yang ada, sepanjang tidak bertentangan dengan hukum perjanjian, ketertiban umum dan kesusilaan. Struktur Perjanjian secara umum: 1. Judul/titel 2. Pendahuluan : berisi penyebutan para pihak, alasan mengapa perjanjian ini
diadakan dll 3. Isi : harus mencakup objek perjanjian, Hak dan kewajiban parapihak dan
bagaimana pelaksanaannya, siapa yang menanggung risiko, bagaimana jika ada pelanggaran dll.
4. Penutup : Tanggal dan tempat pembuatan kontrak (bisa juga di awal), tanda tangan
Yang harus ada dalam surat perjanjian yang sederhana
• Cantumkan dengan jelas tempat dan tanggal pembuatan perjanjian • Cantumkan dengan jelas identitas parapihak. Misal nama lengkap, TTL
(umur), Alamat (KTP), Pekerjaan • Sebutkan dengan sejelas objek perjanjiannya. Misal, objek perjanjian tanah,
sebutkan lokasinya, batas-batasnya, luasnya, no sertifikatnya (jika ada). Atau jika objeknya motor, sebutkan tipe motor (merek apa), warna, no polisi, nomor STNK dsb.
• Sebutkan dengan jelas baik di judul perjanjian maupun dipenjelasannya, perjanjian apa ini. Jual Beli, sewa menyewa, gadai atau perdamaian?
• Sebutkan syarat-syarat perjanjian dengan jelas. Misal, pembayaran akan dicicil
Pelatihan Paralegal Tahap III 95
dua kali. Sebutkan tanggal berapa pembayaran harus dilakukan dan jumlah cicilannya termasuk juga jika ada sanksi bila ada keterlambatan atau tidak terpenuhinya perjanjian (wanprestasi)
• Perjanjian pada prinsipnya adalah pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Tulis dengan rinci apa kewajiban dan hak masing-masing pihak. Jika agak banyak, bisa dipecah menjadi pasal-pasal.
Contoh:
Pasal 4 Penjual wajib menyerahkan BPKP mobil setelah cicilan terakhir diserahkan oleh pembeli pada tanggal 5 Januari 2006.
• Jika ada penyebutan jumlah atau harga sebut bilangannya. Misal .....dengan harga Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
• Sebutkan siapa yang akan menanggung resiko jika terjadi hal-hal yang ada di luar keinginan. Misal, anda menyewa rumah, sebut siapa yang menanggung bila terjadi kebakaran, anda atau pemilik rumah?
• Tanda tangani perjanjian oleh kedua belah pihak. • Perjanjian ditanda tangani oleh sekurang-kurangnya 2 saksi • Materai bukan syarat sah perjanjian, tanpa materai perjanjian tetap sah dan
dapat dilaksanakan. Namun sebaiknya beri materai agar memudahkan pembuktian, bila ada masalah di kemudian hari.
Pelatihan Paralegal Tahap III 96
RUMPUN BAHASAN 00. PEMBULATAN PELATIHAN
00.1. PENYUSUNAN RKTL
( Rencana Kerja Tindak Lanjut)
TUJUAN
• Peserta mampu menjelaskan ukuran keberhasilan tugas paralegal • Peserta mampu menjelaskan tugas –tugas pasca pelatihan tahap III • Tersusun Rencana Kerja terukur Pasca Pelatihan Tahap III
METODE Curah Pendapat
Diskusi Kelompok Penugasan Pribadi
MEDIA Pertanyaan Penggerak
Lembar Kerja Panduan
WAKTU 2 Sessi ( 240 menit )
SETTING Sub kelompok
SARANA LK.00A. Daftar Periksa Tugas Pasca
Pelatihan Tahap III
LK.00B. Format RKTL
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 97
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Ukuran keberhasilan Paralegal. Minta peserta bergabung dalam
kelompok berdasar wilayah. Minta mereka merancang suatu kisah
yang mencerminkan Paralegal yang sukses – terutama peran paralegal
sebagai bagian dari institusi yang bernama posko
Minta mereka secara bergiliran menyampaikan kisah, catatlah point-
point penting yang muncul.
Saat semua selesai beri kesempatan mereka untuk menambah.
Langkah 02 : Tugas Pasca Pelatihan. Bagikan LK 00A. Daftar Periksa Tugas Pasca
Pelatihan Tahap 3. Jelaskan hal tersebut berdasar panduan berikut
Panduan Penjelasan Tugas Pasca Pelatihan
d. Tugas Pasca pelatihan adalah tugas individu dalam tim. Dengan demikian sekalipun tim melakukan tugas yang sama, analisis individual dapat saja berbeda
e. Seluruh item adalah tugas , wajib diupayakan untuk dilaksanakan Terutama item pelaksanaan sosialisasi
f. Setiap satu tugas selesai, laporan disusun berdasar petunjuk dalam keterangan
g. Tugas ini bermanfaat untuk mempreaktekkan ketrampilan dan mempersiapkan keikutsertaan paralegal pada pelatihan tahap berikutnya.
h. Seluruh hasil pencatatan tugas dibawa pada pelatihan tahap berikutnya
Beri kesempatan tanya jawab untuk memperjelas tugas tersebut
Langkah 03 : Penyusunan RKTL. Peserta masih berkelompok berdasar wilayah.
Jelaskan LK 00B. Format RKTL. Minta tiap tim membuat Rencana
Kerja Tindak Lanjut . Jelaskan cara pengisian berdasar keterangan
berikut
Pelatihan Paralegal Tahap III 98
Panduan Penjelasan Tugas Pasca Pelatihan
a. RKTL dibuat bersama oleh anggota Tim namun tanggung jawab pelaksanaan tetap berada ditinmgkat individu sesuai tugas.
b. Buatlah kolom seperti contoh, isikan tiap kolom sesuai petunjuk.
c. Tugas dibuat rangkap 6 (diperbanyak oleh panitia ) 4 untuk masing-masing peserta , 1 untuk Tim Fasilitator, 1 untuk arsip
d. Asli untuk Tim pesertaTugas Pasca pelatihan adalah tugas individu dalam tim. Dengan demikian sekalipun tim melakukan tugas yang sama, analisis individual dapat saja berbeda
e. Pada pelatihan tahap berikut Lembar isian RKTL ini dibawa serta
Langkah 04 : Bimbingan Penyusunan RKTL. Berikan kesempatan peserta untuk
menyelesaikan tugasnya, lakukan asistensi keliling dan pastikan bahwa
peserta memperoleh bantuan yang diperlukan.
Langkah 05 : Presentasi singkat. Saat semua sudah selesai beri kesempatan tiap
tim mempresentasikan secara singkat, terutama item kegiatan. Berikan
komentar dan usulan perbaikan jika perlu
Langkah 05 : Finalisasi. Pastikan seluruh tim selesai lengkap dengan perbaikan.
Perbanyak sesuai petunjuk dan bagikan kepada yang memerlukan.
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 99
LEMBAR KERJA
No. 00A DAFTAR PERIKSA PELAKSANAAN TUGAS
PASCA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP III Rentang Waktu : Nama Peserta :
ITEM TUGAS Sudah Dilaksanakan
Ada Laporan Tertulis
KETERANGAN
01. Mempelajari Bahan dan Panduan
02. Menemukan Sumber-sumber belajar dan memanfaatkan
03. Praktek Sosialisasi Kegiatan Sadar Hukum (a)
04. Praktek Tugas Pendampingan Kasus (b)
05. Mendokumentasi Kasus (c)
06. Menyusun Laporan Kegiatan Posko (d)
07. Analisis bagaimana suatu jaringan bekerja dengan baik (e)
08. Mendokumentasi Pengalaman keberhasilan – dan kegagalan (f)
09.
10.
Keterangan (a). Laporan Berisi Thema sosialisasi, Kapan, dimana, diikuti oleh berapa peserta,
Langkah kegiatan. Apa yang terjadi. Pelajaran yang dapat dipetik (b) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Apa yang dilakukan
Paralegal, Hasil yang dicapai, Pelajaran yang dapat dipetik (c) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Nomor ( Kode- klasifikasi ) Uraian singkat
kejadian, Bantuan hukum yang diberikan, Hasil yang dicapai , lampiran yang diperlukan, bagaimana setiap peran dapat membantu penyelesaian, pelajaran penting yang dapat dipetik
Pelatihan Paralegal Tahap III 100
(d) Catatan terdiri : Jenis kegiatan dan hasil pada bidang Organisasi, Administrasi, Aset, Kegiatan dan Akseptasi, Hal-hal apa yang mendorong dan menghambat pelaksanaan tugas posko
(e) Catatan terdiri atas : Hal-hal apa yang membuat jaringan bekerja dengan baik, Peran apa yang dibawakan oleh posko, bagaimana jaringan mendukung keberadaan tugas posko
(f) Catatan penting kisah-kisah sukses dan kegagalan dilengkapi dengan unsur yang mempengaruhi.
Pelatihan Paralegal Tahap III 101
LEMBAR KERJA
LK 00B
Contoh Format RKTL Nama Peserta ---------------------------------
Wilayah : .............................................
HASIL YANG INGIN
DICAPAI (1)
LANGKAH KEGIATAN
(2)
WAKTU
PJ (5)
BIAYA (6)
MULAI (3)
SELESAI
(4)
Keterangan
a. Kolom 1 : diisi dengan hasil yang bisa ukur misalnya : • ’Terselenggara ......(berapa kali ) Sosialisasi Program Bantuan Hukum di
......................, paling lambat selesai tgl ......... • ’Tersusun Laporan Proses dan hasil sosialisasi di............... paling lambat
selesai tgl ..........’ • ”Tersusun catatan peran Paralegal dalam membantu penanganan
.......(berapa ) kasus di Posko bantuan Hukum paling lambat selesai.......... • ”Tersusun catatan hasil analisa .........(berapa ) .kasus yang dimintakan
bantuan ke Posko paling lambat selesai............. • ”Tersusun catatan mengenai sikap paralegal yang perlukan oleh klien saat
menangai bantuan hukum yang pertama, paling lambat selesai........ • ” Tersusun laporan proses dan hasil komponen internal Posko paling
lambat selesai..... • ” Tersusun catatan bagaimana jeringan bekerja mendukung Posko, paling
lambar selesai.......
b. Kolom 2 : Diisi dengan langkah kegiatan untuk mencapai hasil pada kolom 1 Misalnya • Persiapan sosialisasi, • Konfirmasi jadwal, • Pelaksanaan Sisialisasi • Evaluasi • Penyusunan Laporan
c. Kolom 3 : Diisi dengan kapan waktu langkah kegiatan dimulai d. Kolom 4 : Diisi dengan kapan waktu langkah kegiatan harus berakhir e. Kolom 5 : Diisi dengan nama orang yang menjadi penanggung jawab diantara
peserta dan imbas ( tidak boleh orang lain ) f. Kolom 6 : Diisi dengan perkiaraan Biaya yang dibutuhkan ( Jika ada )
Pelatihan Paralegal Tahap III 102
RUMPUN BAHASAN
00. PEMBULATAN PELATIHAN
00.2. EVALUASI 00.3 PENUTUP
TUJUAN
• Teridentifikasi tingkat pencapaian tujuan pelatihan • Peserta mampu menarik makna dari kisah pembulat pelatihan
METODE Kuis non Test Telaah Kisah
MEDIA Lembar kerja
Lembar Kisah
WAKTU 1 Sessi ( 120 menit )
SETTING Individu, Kelompok Besar
SARANA LK.00C. Format Evaluasi
Md.00A. Perangkap Tikus
Catatan Trainer .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Pelatihan Paralegal Tahap III 103
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar. Jelaskan bahwa diakhir pelatihan ini diperlukan penilaian
peserta terhadap keseluruhan proses dan hasil. Untuk itu diminta
kesediaan peserta mengisi format evaluasi (tanpa nama) berdasar
keadaan senyatanya. Bagikan Lk 002. Format Evaluasi. Saat semua
selesai kumpulkan lembaran tersebut
Langkah 02 : Evaluasi lisan. Minta peserta duduk melingkar. Berikan kesempatan
tiap peserta membuat komentar tentang pelaksanaan pelatihan dalam
satu kalimat.
Langkah 03 : Penutup. Sebelum acara dikembalikan kepada panitia, tutup sessi
pelatihan dengan penyampaian kisah pembulat pelatihan Md.00A.
“Perangkap Tikus”. Berikan ulasan sedikit tentang makna kisah
tersebut.
Selesai
Catatan :
Pelatihan Paralegal Tahap III 104
LEMBAR KERJA LK. 00C
FORMAT EVALUASI AKHIR PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 1II
Di .......................................................... TGL .......................................................
Bubuhkan tanda ( X ) pada kolom score untuk setiap item evaluasi.
1 = kurang, 2 = sedang, 3 = baik, 4 = sangat baik
ITEM EVALUASI
SCORE
1
2
3
4
1. Pencapaian tujuan
2. Pengembangan Alur Tahap Pembahasan
3. Efektivitas Pilihan Metode
4. Kemampuan Fasilitator dalam
membangun dinamika pembahasan
5. Peran aktif peserta selama pelatihan
6. Peluang penerapan
7. Dukungan materi tertulis
8. Konsumsi , Akomodasi, Ruang
Pertemuan
Komentar lain
Pelatihan Paralegal Tahap III 105
PANDUAN MEDIA Md. 00A
PERANGKAP TIKUS
Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak "Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."
Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkat tikus". Sang Ayam berkata "Tuan Tikus..., aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku".
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata "Aku turut bersimpati.. .tapi tidak ada yang bisa aku lakukan".
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali".
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata "Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku".
Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.
Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tahu, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.
Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus
Pelatihan Paralegal Tahap III 106
menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.
Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.
Ancaman ketidakadilan, sekecil apapun, yang menimpa salah satu anggota masyarakat adalah masalah kita bersama.