JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN...

115
KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: INDAH NURUL HAMIDAH NIM: 111 12 234 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG

DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

INDAH NURUL HAMIDAH

NIM: 111 12 234

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

i

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

ii

KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG

DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

INDAH NURUL HAMIDAH

NIM: 111 12 234

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA
Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA
Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA
Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

vi

MOTTO

AKAL YANG SEHAT BERADA PADA BADAN YANG SEHAT

“MENS SANA IN CORPORE SANO”

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi

ini saya persembahkan kepada:

Orangtuaku Bapak Samsodin dan Ibu Siti Mutmainah serta Adikku

Muhammad Yusuf Hasanudin yang senantiasa memberikan kasih sayang,

dukungan dan doa selama ini.

Mbah Koko “Suparmin, S.Ag.”, Mbah Yayi “Murinah”, Mbah Abdurrahman

dan Mbah Muti’ah yang dulu semasa hidupnya sempat merawat, menyayangi,

mendoakan dan selalu mengajariku ilmu agama, do’a-do’a serta banyak hal

yang sangat berharga untuk hidupku, semoga beliau-beliau ditempatkan di

tempat yang indah di surga dan paman-pamanku dan tante-tanteku yang selalu

mendukungku, ku ucapkan terimakasih banyak atas semuanya.

Ibu Nyai Kamalah Isom dan Ibu Nyai Rosilah serta seluruh keluarga besar

Pondok Pesantren AL-HASAN Salatiga yang dengan tulus ikhlas memberikan

pendidikan dasar-dasar keagamaan dan juga semangat spiritual untuk

dijadikan bekal dan pedoman hidup.

Bapak Drs. Wahyudhiana, MM. Pd., yang selama ini dengan sabar

membimbing dalam menyusun skripsi.

Kakak-kakak & Adik-adik sepupuku Mbak Syafaah, Mbak Laili, Dek Yeni

dan Yuli yang selalu aku repotkan.

Sahabat-sahabatku Owlish, Rikha, Mbak Ayu, Alifah, Nia, Dewi, Mbak Isna,

Lida yang selalu memberi semangat dan do’a serta Muhammad Ahsan Syafi’i

yang senang hati membantu dan mendoakan.

Adik-adikku Isti, Izza, Latifah, Rizqi, Aini, Dianah, Ida, Dani, Rima, Mudzir,

Azizah, Zaimah, Lilis, Alif beserta jajaran pengurus Al-Hasan yang senantiasa

memberi bantuan dan mengantarku untuk menyelesaikan skripsi ini.

Teman-teman PPP Mas Najib dkk, teman-teman KKN Alif dkk, teman-teman

PAI G 2012 Mbak Isma dkk dan teman-teman senasib seperjuangan yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir skripsi dengan judul “Kesehatan Mental menurut Hasan Langglung dan

Implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan

Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

maka tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI) IAIN Salatiga.

4. Bapak Drs. Wahyudhiana, MM. Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, memberikan nasehat, arahan serta masukan-masukan yang

sangat membantu dan membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd., sebagai dosen pembimbing akademik yang

dengan sabar membimbing dan memberi semangat di masa perkuliahan.

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

ix

6. Seluruh dosen dan petugas administrasi Jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan juga

penelitian berlangsung.

7. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Terakhir untuk kampus tercinta IAIN Salatiga, terimakasih telah menjadi

bagian terpenting dari perjalanan hidup.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari

berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga

skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada

umumnya.

Salatiga, 8 Maret 2017

Penulis

Indah Nurul Hamidah

NIM: 111 12 234

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

x

ABSTRAK

Hamidah, Indah Nurul. 2017. Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung

dan Implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Wahyudhiana MM.Pd.

Kata kunci: Kesehatan Mental, Hasan Langgulung dan Pendidikan Agama Islam.

Skripsi ini merupakan upaya untuk mengetahui kesehatan mental menurut

Hasan Langgulung dan implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Penelitian

yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Pertama, Apa pengertian dari

kesehatan mental menurut Hasan Langgulung? Kedua, Bagaimana implikasi

kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dalam Pendidikan Agama Islam?

Metode yang digunakan peneliti yaitu kepustakaan (literature). Penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari, menelaah buku-buku, artikel

atau lainnya karya Hasan Langgulung dan yang berkaitan dengan skripsi ini.

Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data primer dan sekunder.

Kemudian data dianalisis menggunakan metode deskriptif dan analisis.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Kesehatan mental menurut

Hasan Langgulung adalah kondisi mental yang mengarah kepada keselamatan dan

kebahagiaan yang berlaku di dunia ini. Karena kebahagian dunia hanyalah jalan

ke arah kebahagiaan akhirat. (2) Didunia pendidikan Islam, implikasi kesehatan

mental dalam Pendidikan Agama Islam diantaranya a) Kesehatan mental dan

Pendidikan Agama Islam memiliki hubungan yang sangat erat, karena sama-sama

untuk membentuk kepribadian, tingkah laku dan sikap yang baik serta sehat pada

peserta didik. b) Tujuan Pendidikan Agama Islam untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan peserta

didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan dan ketakwaannya. c) Fungsi Pendidikan Agama

Islam untuk merealisasikan keinginan ajaran Islam yang membawa misi

kesejahteraan dan kekokohan keberagamaan manusia sebagai hamba Allah lahir

dan batin. d) Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan alat untuk mencapai

tujuan Pendidikan Agama Islam, yang disusun berdasarkan konsep

pengembangan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sikap dan nilai

moral ketuhanan sehingga kurikulum yang dikembangkan dapat membentuk

pribadi muslim yang kuat. e) Materi ajar sangatlah penting karena dari situlah

ilmu-ilmu keberagamaan diperoleh, penentuan materi ajar harus didasarkan pada

tujuan, baik dari segi cakupan, tingkat kesulitan, maupun organisasinya. Diantara

itu semua Pendidikan Agama Islam ingin menjadikan peserta didik menjadi

pribadi muslim yang kuat dalam segi pengetahuan dan keagamaan. Yang akan

membawa peserta didik kepada kehidupan yang lebih baik, terhindar dari segala

sesuatu yang mengancam kehidupan dunia serta dapat bahagia dan selamat di

akhirat kelak.

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

xi

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................. i

JUDUL .................................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... v

MOTTO ................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8

C. TujuanPenelitian .......................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

E. MetodePenelitian........................................................................................ 10

F. Kajian Pustaka ............................................................................................ 12

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 18

BAB II BIOGRAFI HASAN LANGGULUNG

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

xii

A. Riwayat Hidup dan Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung .................... 20

B. Riwayat Pekerjaan Hasan Langgulung ...................................................... 23

C. Karya-karya Hasan Langgulung ................................................................ 25

BAB III PEMIKIRAN PEMIKIRAN KESEHATAN MENTAL HASAN

LANGGULUNG

A. Pengertian Kesehatan Mental ..................................................................... 28

B. Norma-norma dalam Kesehatan Mental .................................................... 30

C. Konsep-konsep Dasar dalam Kesehatan Mental ........................................ 34

D. Penyakit-penyakit Mental .......................................................................... 40

BAB IV IMPLIKASI KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN

LANGGULUNG DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Hubungan Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dengan

Pendidikan Agama Islam .......................................................................... 52

B. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam Tujuan

Pendidikan Agama Islam ........................................................................... 55

C. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam Fungsi

Pendidikan Agama Islam ........................................................................... 58

D. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam Kurikulum

Pendidikan Agama Islam ........................................................................... 61

E. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam Materi

Ajar Pendididkan Agama Islam ................................................................. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 74

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

xiii

B. Saran dan Penutup ...................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar riwayat hidup

2. Nota pembimbing skripsi

3. Lembar konsultasi

4. Surat Keterangan Kegiatan

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah agama-agama kita saksikan manusia berusaha

mencari perlindungan dalam agama tertentu untuk mencari ketentraman

jiwa, yaitu suatu usaha untuk memperbaiki mentalnya. Sejak kecil kita

sudah belajar memelihara badan dan selalu diingatkan bahwa “akal yang

sehat berada pada badan yang sehat”. Karena sejak zaman dahulu orang-

orang sudah menaruh perhatian yang cukup besar kepada kesehatan

jasmani maupun rohani.

Karena bidang kesehatan mental dianggap sebagai salah satu

bidang yang paling menarik diantara bidang-bidang psikologi lainnya dan

semua orang pasti menginginkan mental yang sehat. Serta dengan

meningkatnya perkembangan pikiran dan peradaban, orang-orang sudah

menyadari bahwa kehidupan yang layak adalah dimana seseorang dapat

menikmati hidup bersama-sama dengan orang lain, tidak bergantung

penuh pada kesehatan jasmani saja, tetapi juga bergantung pada kesehatan

rohani atau mental.

Di Negara kita Indonesia juga telah merumuskan suatu paham

kesehatan mental, yang termuat dalam UU Nomor 3 Tahun 1966, bab 1

pasal 1 disebutkan bahwa “kesehatan mental adalah keadaan mental yang

sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur daripada kesehatan yang

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

2

dimaksud dalam pasal 2 UU pokok-pokok kesehatan (UU No. 9 tahun

1960 tentang pokok-pokok kesehatan disebutkan bahwa “kesehatan adalah

yang meliputi kesehatan badan, rohani atau mental dan sosial serta bukan

hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan)” (Hidayat

& Herdi, 2014:31).

Kehidupan yang dialami seseorang dalam keadaan sakit mental

tidak kurang pedihnya dengan sakit jasmani. Kesehatan mental juga yang

mungkin dapat menolong atau mengurangi pedihnya sakit jasmani. Jika

perkembangan peradaban manusia semakin maju, maka akan bertambah

lagi beban yang akan dihadapi. Sudah tentu kehidupan seperti ini

membawa manusia kepada kerisauan dan kekecewaan (Langgulung,

1986:3). Dan terkadang perubahan yang sangat besar seperti kekayaan

habis, kehilangan orang yang disayangi dan lain sebagainya. Sehingga

melampaui batas orang tersebut. Maka timbullah ketidakharmonisan jiwa,

sehingga orang menjadi bingung, murung, menyendiri, diserang oleh

penyakit yang tidak ada obatnya dan lain sebagainya.

Kondisi mental memang sangat menentukan dalam hidup ini.

Hanya orang yang sehat mentalnya sajalah yang dapat merasa bahagia dan

sanggup menghadapi kesukaran-kesukaran atau rintangan dalam hidup.

Apabila kesehatan mental terganggu, akan muncul gejala-gejalanya dalam

segala aspek kehidupan, misalnya perasaan, pikiran, kelakuan dan

kesehatan. Seperti pada kejadian beberapa tahun yang lalu, tepatnya di hari

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

3

selasa tanggal 20 Oktober 2015 sebelum peringatan Hari Santri Nasional

di Batang, Jawa tengah.

Telah ditemukan sosok mayat bayi yang baru lahir dan yang masih

lengkap dengan ari-arinya dikolam bak mandi lingkungan pondok

pesantren Masjid Al Humam di Desa Plumbon, Kecamatan

Limpung, Kabupaten Batang.

... Dan hasilnya tidak kurang dari dua jam, petugas Kepolisian

Polres Batang langsung bisa menangkap pelaku pembuangan

mayat bayi perempuan tersebut. Adalah N, salah satu siswa SMK

pada pondok pesantren tersebut, yang masih duduk di kelas X

(sepuluh). (Jawa pos, Rabu 21 Oktober 2015: 10)

Dari contoh kejadian diatas adalah termasuk dari gejala mental

yang tidak sehat. Karena tindakan yang diperbuatnya tersebut sangatlah

mengancam dirinya sendiri. Itu akan mengakibatkan ketidakselamatan dan

ketidakbahagiaan di dunia dan di akhirat. Karena menurut Hasan

Langgulung kebahagiaan di dunia berarti selamat dari hal-hal yang

mengancam kehidupan di dunia. Dan apa yang diperbuatnya tersebut akan

menimbulkan perasaan takut dan cemas. Dan seharusnya manusia

senantiasa ingat kepada Tuhannya supaya diberi ketenangan dalam hatinya

supaya dapat bertindak dan berprilaku sesuai ajaran agama. Sesuai dengan

Q.S Al-Fath : 4 yang berbunyi:

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang

mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

4

mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan

bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Bicara tentang kesehatan mental yang tidak sehat, kitapun akan

menemukan dalam Al-Qur‟an tentang kecemasan dan keabnormalan

perilaku. Dalam Al-Qur‟an telah menceritakan bagaimana umat Nabi Luth

terdahulu, yang ingkar dan melakukan keabnormalan seksual, yang pada

akhirnya dihukum Tuhan dengan menghancurkan mereka dengan hujan

batu seperti dalam Q.S. Al-A‟raaf ayat 80-81 yang berbunyi:

Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah)

tatkala Dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan

perbuatan faahisyah (homoseksual) itu, yang belum pernah dikerjakan

oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?". Sesungguhnya kamu

mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan

kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.

Itulah barangkali hikmahnya maka umat Nabi Luth terdahulu

dihancurkan Tuhan dengan hujan batu, karena penyakit tersebut telah

meluas dalam masyarakat, serta susah untuk disembuhkan, bahkan banyak

yang berakhir dengan putus asa atau bunuh diri (Daradjat, 1975: 86).

Dalam masalah kesehatan mental tidak hanya menjadi tumpuan

perhatian bidang psikologi saja, tetapi juga oleh berbagai bidang

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

5

diantaranya adalah pendidikan. Serta kesehatan mental merupakan ilmu

pengetahuan yang praktis, sebagai pengetrapan ilmu jiwa didalam

pergaulan hidup. Pandangan terhadap ilmu kesehatan mental ini agak

berbeda-beda sesuai dengan lapangan hidup, keahlian dan kepentingan

masing-masing. Menurut para pendidik lebih menitik beratkan

pandangannya terhadap bahaya-bahaya yang melanggar norma-norma

sosial, tata tertib, norma susila dan lain sebagainya (Sundari, 2005:6).

Banyak sekali definisi kesehatan mental yang dibuat oleh para ahli

sesuai dengan pandangan dan bidangnya masing-masing. Diantaranya

yaitu kesehatan mental adalah terhindarnya individu dari simton-simton

neurosis (gejala-gejala gangguan jiwa) dan psikosis (gejala-gejala penyakit

jiwa). Definisi ini mendapat dukungan dari kalangan para psikiater

(Semiun, 2006:50).

Seperti yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat (1982) dalam buku

“Kesehatan Mental dalam Kehidupan” karya Siti Sundari (2005:1) yang

merangkum dari beberapa definisi para ahli sebagai berikut: Kesehatan

mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan

penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala

potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada

kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup. Jadi

yang bersangkutan mengalami keseimbangan dalam keadaan equilibrium

(seimbang), tidak berat sebalah dan tidak goncang. Mempunyai kestabilan

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

6

emosi dalam menghadapi persoalan serta mendapat kepuasan dalam

memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, sosial, dan metafisis.

Karena sejarah menunjukkan kehancuran yang dialami oleh

peradaban-peradaban besar itu adalah sebagai akibat dari kegagalan

pendidikan. Dan sementara pihak lain menyebutkan bahwa kehancuran

tersebut karena kegagalan pendidikan agama, termasuk didalamnya

Pendidikan Agama Islam. “Untuk mengantisipasi berbagai kehancuran

tersebut, maka pembelajaran agama Islam di sekolah maupun perguruan

tinggi harus menunjukkan kontribusinya"( Majid. 2012:10 ).

Pendidikan Agama Islam adalah bagian dari pendidikan Islam,

yang berfungsi antara lain untuk meningkatkan komitmen dan perilaku

keberagamaan peserta didik, menanamkan nilai ajaran Islam sebagai

pedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat, untuk

memperkenalkan peserta didik pada ajaran agama yang secara terpadu

dengan seluruh aspek serta menyesuaikan mental peserta didik seoptimal

mungkin yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

Pendidikan Agama Islam memiliki tujuan meningkatkan keimanan,

ketaqwaan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa terhadap

ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada

Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Allah Swt telah menyusun landasan pendidikan

yang jelas bagi seluruh umat manusia melalui syari‟at Islam. Seperti dalam

QS. Al-An‟aam ayat 162 berbunyi:

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

7

“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Begitu juga dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang tidak

jauh berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaan hanya terletak

pada sumber pelajarannya saja. Sebagaimana yang diutarakan oleh Abdul

Majid (2005:74) dalam bukunya Pembelajaran Agama Islam Berbasis

Kompetensi, mengatakan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam

adalah rumusan tentang tujuan, materi, metode dan evaluasi pendidikan

yang bersumber pada ajaran agama Islam.

Serta materi ajar dalam Pendidikan Agama Islam memiliki

keterkaitan yang erat dengan rumusan tujuan Pendidikan Agama Islam.

Dalam penyusunan materi ajar Pendidikan Agama Islam terdapat beberapa

kualifikasi, diantaranya yaitu materi yang tersusun tidak menyalahi fitrah

manusia, serta bertujuan untuk menyucikan manusia, memelihara dari

penyimpangan dan menjaga keselamatan fitrah manusia, berupaya untuk

mendekatkan dan beribadah kepada Allah Swt, serta mempunyai pengaruh

positif terhadap jiwa peserta didik sehingga menjadi kesempurnaan

jiwanya (Majid, 2005:80). Pada dasarnya Pendidikan Agama Islam tidak

akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus

dididik melalui proses pendidikan yang sesuai ajaran Islam dengan

berbagai metode dan pendekatan. Karena pendidikan Islam itu lebih

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

8

banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud

dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain

yang pada akhirnya akan mengantarkan kita pada kehidupan di akhirat

kelak.

Jadi berdasar pada latar belakang tersebut diatas, penulis

mengangkat judul KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN

LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM. Karena kesehatan mental dan pendidikan sangatlah

erat hubungannya. Apalagi dalam Pendidikan Agama Islam yang

bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta membentuk

manusia yang memiliki semangat agama dan akhlak yang mulia. Juga

memiliki fungsi diantaranya menanamkan nilai ajaran Islam sebagai

pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari kesehatan mental menurut Hasan Langgulung?

2. Bagaimana implikasi kesehatan mental menurut Hasan Langgulung

dalam Pendidikan Agama Islam?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung.

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

9

2. Untuk mengetahui implikasi kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung dalam Pendidikan Agama Islam.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritik dan praktis.

1. Secara teoritik, yaitu:

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung dan implikasinya terhadap Pendidikan Agama Islam.

b. Dapat menjadi stimulus dan memberikan sumber tambahan bagi

penelitian selanjutnya sehingga kajian-kajian secara mendalam

tentang kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam lebih

banyak lagi.

2. Secara praktis, yaitu:

a. Untuk dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan mental dan

Pendidikan Agama Islam supaya dapat diaplikasikan dalam

bertingkah laku sehari-hari, serta dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak.

b. Untuk menambah keilmuan penulis tentang kesehatan mental

menurut Hasan Langgulung dan implikasinya dalam Pendidikan

Agama Islam.

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

10

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam

sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian

atau sering disebut juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau

rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau

subjek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur

pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan fokus masalah tertentu.

Metode penelitian (research methods) adalah “cara-cara yang digunakan

oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik

kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu” (Sukmadinata,

2008:371). Penelitian ini menggunakan beberapa metode antara lain

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research)

dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal

ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia

di perpustakaan (Ruslan, 2010:31).

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Data

berupa buku, artikel, dokumen dan lain sebagainya (Arikunto,

1998:114). Penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

11

gambaran penyajian laporan. Sedangkan data-data tersebut dibagi

menjadi dua bagian, yaitu primer dan sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang paling utama

digunakan dan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku

Teori-teori Kesehatan Mental dan buku-buku yang dikarang sendiri

oleh Hasan Langgulung.

b. Sumber Data Sekunder

Literatur-literatur yang terdiri dari buku-buku, jurnal,

artikel baik itu yang dimuat di media cetak maupun media

elektronik, yang memiliki relevansi dan menunjang dari penelitian

ini. Yaitu tulisan yang membahas tentang kesehatan mental dan

Pendidikan Agama Islam serta tulisan yang memuat tentang sosok

Hasan Langgulung, baik itu tentang kepribadian maupun

pemikirannya.

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data, menghimpun, mengambil atau menjaring data

penelitian (Suwartono, 2014:41)

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

12

4. Analisis Data

Untuk menganalisis data penulis menggunakan beberapa metode,

yaitu:

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif yaitu upaya memberi suatu gambaran

tentang variabel-variabel yang diteliti (Supramono & Haryanto:

2005:81).

b. Metode Analisis

Teknik analisis merupakan cara yang digunakan untuk

menyajikan data dalam bentuk yang lebih ringkas sehingga akan

mempermudah bagi peneliti memberikan jawaban masalah yang

telah dirumuskan (Supramono & Haryanto: 2005:80). Dengan cara

mencari buku-buku di perpustakaan, mencari berita atau contoh

nyata yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas dimedia

masa yaitu koran dan internet.

F. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari terjadinya kesamaan pada skripsi ini dengan

skripsi yang lain, penulis terlebih dahulu menelusuri kajian-kajian

yang pernah dilakukan atau memiliki kesamaan. Setelah penulis

melakukan penelusuran, penulis menemukan beberapa karya ilmiah

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

13

yang terkait dengan pembahasan yang diangkat oleh penulis dan yang

bisa membantu untuk dijadikan sebagai sumber sekunder dalam

penulisan skripsi ini, yaitu sebagai berikut:

a. Taufiq Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2014 dalam

skripsinya yang berjudul Pemikiran Pendidikan Islam menurut

Hasan Langgulung dalam Perspektif Psikologi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pendidikan Islam dalam perspektif psikologi

menurut Hasan Langgulung ada tiga aspek. Pertama,

perkembangan potensi, dimana Hasan Langgulung

mengklasifikasikannya dalam tiga kategori, yakni aspek kognitif,

psikologis, dan jasmaniah. Kedua, dalam permasalahan belajar,

Hasan Langgulung mengemukakan teori belajar yakni teori proses

belajar sosial, di mana teori ini senada dengan teori belajar

humanis ala psikolog Barat, hanya saja Hasan Langgulung lebih

mewarnainya dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana diistilahkan

Hasan Langgulung dalam himpunan nilai-nilai adalah taqwa.

Ketiga, kesehatan mental, yang merupakan taraf kepribadian

kehidupan individu (pendidik dan peserta didik) menuju kehidupan

yang baik, dan membentuk kondisi psikis yang sehat dengan

ditandai terhindarnya dari penyakit mental.

Jadi, pada dasarnya semua gagasan Hasan Langgulung,

baik perkembangan potensi, permasalahan belajar dan kesehatan

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

14

mental, merupakan pengembangan gagasan pemikiran para pakar

psikolog, khususnya dari psikolog Barat sebagai titik pijakan

pemikiran awal dan kemudian dia warnai dengan nilai-nilai Islam.

Maka, corak pemikiran pendidikan Islam Hasan Langgulung dalam

perspektif psikologi termasuk dalam corak humanis cum spiritual.

b. Muhammad Hilmansyah Jurusan Kependidikan Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

tahun 2015 dalam skripsinya yang berjudul Konsep Pendidikan

Islam menurut Hasan Langgulung. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Pertama, Tujuan pendidikan Islam dan peran pendidik

menurut Hasan Langgulung ialah suatu tujuan yang menitik

beratkan sebagai amanah dan ibadah, hal ini dimaksudkan sesuai

tujuan hidup manusia. Kedua, Pendidik sebagai orang yang

berperan dalam proses pendidikan untuk menggapai tujuan, baik

untuk pewarisan budaya maupun pengembangan potensi-potensi

peserta didik haruslah dimulai dari setiap individu para guru dalam

mengembangkan kemampuannya baik secara intelektual, moral

dan spiritual. Ada tiga aspek pokok yang berkaitan seorang

pendidik berdedikasi yang penuh kesadaran tentang tanggungjawab

sebagai seorang muslim yang mendidik yaitu: 1) kaitan sifat-sifat

dan kepentingan metode dengan tujuan utama pendidikan Islam

untuk membina karakter sesuai dengan fitrah manusia yang baik.

2) metode-metode yang digunakan oleh para guru dalam mengajar

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

15

tidaklah menentang dengan fitrah manusia salah satunya dengan

mengajar dengan sikap lemah lembut. 3) mengenai bagaimana

guru menggalakkan murid-muridnya belajar menerima ganjaran

atau hukuman.

Jadi, konsep pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung

adalah menitik beratkan pada amal dan ibadah, sehingga dalam

kegiatan pembelajaran akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan

keinginan ajaran Agama dan dapat membetuk karekter peserta

didik sesuai dengan fitrah manusia.

c. M. Nuril Anwar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun

2016 dalam skripsinya yang berjudul Pemikiran Hasan

Langgulung tentang Konsep Pengembangan Kepribadian Peserta

Didik dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Hasan langgulung dalam

mengembangkan kepribadian peserta didik adalah dengan cara

melakukan pendidikan makro dan mikro. Namun sebelum itu, yang

dilakukan pertama kali adalah reorientasi pendidikan Islam karena

pendidikan Islam di Indonesia masih terjebak dengan

menggunakan sistem pendidikan para penjajah dan hanya

disempurnakan dengan pola pikir konvensional yang hanya

melengkapi kekurangannya saja. Pelaksanaan pendidikan makro

dan mikro ini merupakan inti dari cara pengembangan kepribadian

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

16

peserta didik. Relevansi pemikiran Hasan Langgulung tentang

pengembangan kepribadian terhadap Pendidikan Agama Islam

yaitu terletak pada tujuan dan kurikulum pendidikan.

Jadi, jangan hanya menyempurnakan dengan melengkapi

kekurangan yang ada. Tetapi harus melakukan Islamisasi

pengetahuan dalam tujuan dan kurikulum pendidikan Islam. Dan

apabila hal tersebut berhasil, maka selanjutnya dapat melakukan

pengembangan-pengembangan termasuk modernisasi yang tetap

berpegang teguh kepada Islam.

Terdapat perbedaan yang mendasar dalam penelitian dan penulisan

dan skripsi yang dilakukan oleh penulis yang telah dilakukan oleh

skripsi di atas. Yaitu dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas

tentang bagaimana kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dan

implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Karena kesehatan

mental dan Pendidikan Agama Islam itu sangatlah erat hubungannnya,

yaitu sama-sama untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini untuk mendapatkan kejelasan supaya tidak

terjadi kesalahpahaman maka penulis perlu memberikan batasan-

batasan dan penegasan beberapa istilah yang ada di dalamnya, yaitu:

a. Kesehatan mental menurut Soeharto Heerdjan (1987) dapat

diartikan dalam beberapa paham yaitu pertama sebagai suatu

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

17

kondisi, suatu keadaan mental emosional, kedua sebagai suatu ilmu

baru, yang membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan

hidup dan berusaha mengatasinya, sambil menjaga

kesejahteraannya, ketiga sebagai suatu bidang kegiatan yang

mencakup usaha pembinaan kesehatan mental, pengobatan dan

pencegahan serta rehabilitasi gangguan kesehatan mental. Keempat

sebagai suatu gerakan yang sekarang menyebar kemana-mana dan

bertujuan memberitahukan pada seluruh dunia bahwa masalah

kesehatan mental perlu diperhatikan sepenuhnya oleh semua

golongan (Hidayat & Herdi, 2014:28).

b. Hasan Langgulung adalah sesorang pemikir muslim Asia Tenggara

tepatnya dari Negara Indonesia, yang banyak mencurahkan

perhatiannya pada Islamisasi ilmu pengetahuan, terutama pada

bidang pendidikan dan psikologi. Beliau berupaya untuk

memadukan pemikiran-pemikiran barat modern dengan pemikiran

Islam.

c. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Majid, 2005:130).

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

18

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi dalam lima bab

dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan: yang berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Biografi Hasan Langgulung: yang berisi tentang riwayat

hidup, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan karya-

karya Hasan Langgulung.

BAB III Kesehatan mental menurut Hasan Langgulung.

BAB IV Implikasi kesehatan mental menurut Hasan Langgulung

dalam Pendidikan Agama Islam: yang berisi tentang

hubungan kesehatan mental dengan Pendidikan Agama

Islam, implikasi kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung dalam tujuan Pendididkan Agama Islam,

implikasi kesehatan mental menurut Hasan Langgulung

dalam fungsi Pendididkan Agama Islam, implikasi

kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dalam

kurikulum Pendidikan Agama Islam dan implikasi

kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dalam materi

ajar Pendidikan Agama Islam.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

19

BAB V Penutup: yang di dalamnya terdapat kesimpulan, kritik dan

saran.

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

20

BAB II

BIOGRAFI HASAN LANGGULUNG

A. Riwayat Hidup dan Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung

Nama lengkapnya adalah Hasan Langgulung, lahir di kabupaten

Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934. Dari

pasangan Tan Rasula dan Siti Aminah (Aminah Tanrasuh). Nama

Langgulung sebenarnya adalah sebutan yang diberikan oleh pihak kerajaan

Makassar kepada bapaknya (Tan Rasula), karena kulitnya yang lebih putih

dibanding orang-orang Makassar pada umumnya. Langgulung, biasanya

sebutan untuk seekor kuda yang bulunya berwarna putih bersih (kuda

gulung). Akhirnya, sebutan tersebut menjadi bagian dari namanya, yakni

Hasan Langgulung. Jadi, Hasan Langgulung adalah nama lengkap dan

resmi yang dipakainya dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam hal-

hal yang berhubungan dengan administrasi.

Hasan Langgulung muda menempuh seluruh pendidikan dasarnya

di daerah Sulawesi, Indonesia. Langgulung memulai pendidikan di

Sekolah Dasar di Rappang, Sulawesi Selatan. Kemudian melanjutkan

jenjang pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah

Menengah Islam di Ujung Pandang tahun 1949-1952. Sekolah Guru Islam

Atas di Ujung Pandang tahun 1952-1955, serta menempuh B.I. Inggris di

Ujung Pandang, Makasar tahun 1957-1962 (Langgulung, 1985:248).

Perjalanan pendidikan internasionalnya dimulai ketika Langgulung

memutuskan hijrah ke Timur Tengah untuk menempuh pendidikan sarjana

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

21

muda atau Bachelor of Arts (BA) dengan spesialisasi Islamic and Arabic

Studies yang Langgulung peroleh dari Fakultas Dar Al-Ulum, Kairo

University, Mesir pada tahun 1957-1962. Setahun kemudian Langgulung

sukses memperoleh gelar Diploma of Education (General) tahun 1963 dan

Special Diploma of Education (General) tahun 1964 dari Ein Shams

University, Kairo. Pada tahun yang sama Langgulung juga sempat

memperoleh Diploma dalam bidang Sastra Arab Modern dari Institute of

Higher Arab Studies, Arab League, Kairo di tahun 1964. Di Ein Shams

University Kairo pula Langgulung mendapatkan gelar M.A. dalam bidang

Psikologi dan Kesehatan Mental (Mental Hygiene) yang berjudul Al-

Murahiqal Indonesia: Ittijahatuh wa Darjat Tawafuq „Indahu pada tahun

1967. Selanjutnya Langgulung pun melanjutkan pengembaraan

intelektualnya dengan pergi ke Barat. Hasilnya gelar Doctor of Philosophy

(Ph.D) dalam bidang Psikologi diperoleh dari University of Georgia,

Amerika Serikat yang berjudul A Cross Cultural Study of the Child

Conception of Situational Causality in India, Western Samoa, Mexico and

the United States di tahun 1971 (Langgulung, 1988: halaman kulit

belakang).

Semasa kuliah Hasan Langgulung tidak hanya mengasah daya

intelektualnya saja, saat itu Langgulung pun sudah menunjukkan talenta

sebagai seorang aktivis dan seorang pendidik. Hal ini dapat dibuktikan

ketika Langgulung diberi kepercayaan sebagai Ketua Mahasiswa

Indonesia di Kairo tahun 1957. Kemampuan organisatorisnya semakin

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

22

matang ketika Langgulung menjadi Wakil Ketua Mahasiswa Indonesia di

Timur Tengah tahun 1966-1967.

Pada tanggal 22 September 1972, Hasan Langgulung melepas

masa lajangnya dengan menikahi seorang perempuan bernama Nuraimah

Mohammad Yunus. Langgulung dan Nuraimah dikaruniai dua orang putra

dan seorang putri, yaitu Ahmad Taufiq, Nurul Huda, dan Siti Zakiah. Dan

mereka tinggal di sebuah rumah di Jalan B 28 Taman Bukit, Kajang,

Malaysia (Ihsan, 2010).

Prof. Dr. Hasan Langgulung adalah seorang pakar pendidikan

Islam asal Sulawesi Selatan yang meninggal dunia di Kuala Lumpur di

usia 73 tahun pada hari Sabtu 2 Agustus 2008 Pukul 19.47 waktu

setempat. Mungkin tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal

nama Hasan Langgulung, kecuali para pejuang di dunia pendidikan

terutama pendidikan Islam. Sebab, tokoh yang pernah menjadi guru SMP

bagi Wapres Jusuf Kalla tersebut menghabiskan separuh hidupnya di luar

negeri (Trisno, 2010:23).

Saat negeri Jiran Malaysia baru saja menganjak usia kemerdekaan

ke-14, pemerintah Malaysia berusaha membangun negaranya terutama

dari sisi pendidikan. Saat itu banyak putra-putra pilihan dari Indonesia

yang diundang pemerintah Malaysia untuk ikut serta membangun negeri

tersebut. Hasan Langgulung termasuk putra pilihan tersebut. Salah satu

jasa yang disumbangkan Hasan Langgulung di Malaysia adalah Fakultas

Pendidikan di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universitas

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

23

Islam Internasional Malaysia. Langgulung adalah penggagas dan pendiri

Fakultas Pendidikan di UKM tahun 1972. Selesai di UKM, Langgulung

lalu berpindah dan mendirikan Fakultas Pendidikan di IIUM tahun 1980-

an (Trisno, 2010:24).

Hasan Langgulung meninggal dunia karena penyakit strok dan

dimakamkan di Taman Pemakaman Sentul, Kuala Lumpur. Dalam upacara

pemakaman, seluruh pejabat KBRI, perwakilan dari Kerajaan Malaysia,

dan Rektor IIUM ikut menghadiri (Trisno, 2010:34).

B. Riwayat Pekerjaan Hasan Langgulung

Selepas kuliah aktivitas Langgulung semakin sibuk. Langgulung

seringkali menghadiri berbagai persidangan dan konferensi baik sebagai

pembicara ataupun peserta yang diadakan di dalam maupun di luar negeri

seperti di Amerika Serikat, Jepang, Australia, Fiji, Timur Tengah,

beberapa negara di Eropa, di samping negara-negara di wilayah ASEAN

sendiri (Langgulung, 1986:464).

Pengalamannya sebagai pengajar dan pendidik dimulai sejak

Langgulung masih kuliah di Mesir, yaitu sebagai kepala sekolah Indonesia

di Kairo tahun 1957-1968. Saat di Amerika Serikat, Langgulung pernah

dipercaya sebagai Asisten Pengajar (Teaching Assistent) dan dosen di

University of Georgia tahun 1969-1970 dan sebagai Asisten Peneliti

(Research Assistent) di Georgia Studies of Creative Behaviour, University

of Georgia, Amerika Serikat tahun 1970-1971. Asisten Profesor di

Universitas Malaya, Malaysia tahun 1971-1972. Langgulung juga pernah

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

24

diundang sebagai Visiting Professor di University of Riyadh, Saudi Arabia

(1977-1978), Visiting Professor di Cambridge University, Inggris, serta

sebagai konsultan psikologi di Stanford Research Institute, Menlo Park,

California, Amerika Serikat. (Langgulung, 2004:366).

Selain sebagai pengajar, peneliti dan konsultan, Langgulung juga

menggeluti dunia jurnalistik. Langgulung tercatat sebagai pimpinan

beberapa majalah seperti Pemimpin Redaksi Majalah Jurnal Pendidikan

yang diterbitkan oleh University Kebangsaan Malaysia (UKM). Anggota

tim redaksi pada majalah Jurnal Akademika untuk Social Sciences and

Humanities, Kuala Lumpur. Anggota redaksi majalah Peidoprise, Journal

for Special Education, yang diterbitkan di Illinois, Amerika Serikat

(Langgulung, 1985:250). Langgulung juga tercatat sebagai anggota

American Psychological Association (APA) dan American Educational

Research Association Muslim (Trisno, 2010:25).

Langgulung pernah mengajar di University Kebangsaan Malaysia

sebagai professor senior dalam beberapa tahun dan sebelum meninggal

Langgulung mengajar di Universiti Islam Antara Bangsa Kuala Lumpur,

Malaysia juga sebagai professor senior tahun 2002. Langgulung

mendapatkan penghargaan Profesor Agung (Royal Profesor) pada tahun

2002 di Kuala Lumpur, Malaysia oleh masyarakat akademik dunia.

Langgulung juga pernah mengajar beberapa mata kuliah di program Pasca

Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang menjadi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah) Jakarta (Sumaryanto, 2013:41).

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

25

Prof. Dr. Hasan Langgulung menerima berbagai macam

penghargaan internasional. Namanya tercatat dalam berbagai buku

penghargaan seperti: Directory of American Psychological Association,

Who.s Who in Malaysia, International Who.s Who of Intellectuals, Who.s

Who in The World, Directory of International Biography, Directory of

Cross-Cultural Research and Researches, Men of Achievement, The

International Book of Honor, Directory of American Educational

Research Association, The International Register Profiles, Who.s Who in

The Commonwealth, Asia Who.s Who of Men and Women of Achievement

and Distinction, Community Leaders of The World, Progressive

Personalities in Profile dan beberapa penghargaan lainnya (Langgulung,

2004:365).

C. Karya-karya Hasan Langulung

Prof. Dr. Hasan Langgulung telah menghasilkan puluhan karya ilmiah

berupa karya terjemahan, buku, makalah dan berbagai artikel yang tersebar

di berbagai majalah di dalam dan luar negeri. Tulisannya membahas

berbagai macam persoalan yang berkisar tentang Pendidikan, Psikologi,

Filsafat dan Islam. Buku-buku yang Langgulung tulis kebanyakan

diterbitkan di Malaysia dan Indonesia. Untuk di Indonesia sendiri buku-

buku yang beliau tulis sebagian besar diterbitkan oleh penerbit Pustaka al

Husna. Buku yang telah Langgulung (1988:200) tulis antara lain:

1. Pendidikan Islam: Suatu Analisa Sosio Psilokogikal. Diterbitkan oleh

Pustaka Antara, Kuala Lumpur pada tahun 1979.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

26

2. Filsafat Pendidikan Islam (Terjemah). Diterbitkan di Jakarta oleh

penerbit Bulan Bintang, tahun 1979.

3. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam. Diterbitkan di

Bandung oleh P.T. Al Ma‟arif pada tahun 1980.

4. Beberapa Tinjauan Dalam Pendidikan Islam. Diterbitkan di Jakarta

oleh Pustaka Antara pada tahun 1981.

5. Statistik Dalam Psikologi dan Pendidikan. Diterbitkan di Malaysia

oleh Pustaka Antara, Kuala Lumpur pada tahun 1983.

6. Teori-Teori Kesehatan Mental. Diterbitkan di Jakarta oleh Pustaka al

Husna pada tahun 1986.

7. Psikologi dan Kesehatan Mental di Sekolah-sekolah. Diterbitkan oleh

U.K.M, pada tahun 1979.

8. Pendidikan dan Peradaban Islam. Diterbitkan di Jakarta oleh Pustaka al

Husna pada tahun 1985.

9. Pengenalan Tamaddun Islam Dalam Pendidikan. Diterbitkan oleh

Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, pada tahun 1986.

10. Dayacipta Dalam Kurikulum Pendidikan Guru. Diterbitkan U.K.M,

pada tahun 1986.

11. Manusia dan Pendidikan. Diterbitkan oleh Pustaka al Husna Jakarta

pada tahun 1986.

12. Asas-Asas Pendidikan Islam. Diterbitkan di Jakarta oleh Pustaka al

Husna pada tahun 1987.

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

27

13. Pendidikan Islam Menjelang Abad 21. Diterbitkan oleh U.K.M, pada

tahun 1988.

14. Al Taqwin wal-Ihsa Fi al-Tarbiyah Wa Ilmunnafs. Diterbitkan oleh

Riyadh University Press.

15. Ilmunnafs al-Ijtimaij. Diterjemahkan oleh Riyadh University Press.

16. Kreativiti dan pendidikan, diterbitkan U.K.M.

17. Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke 21. Diterbitkan di Jakarta oleh

Pustaka al Husna.

18. Issu-Issu Semasa Dalam Psikologi. Diterbitkan oleh Pustaka Huda.

19. Fenomena al Qur‟an. Diterbitkan Pustaka Iqra‟.

20. Falsafah Kurikulum Sekolah Rendah. Diterbitkan Pustaka al Huda.

21. Kreatifitas dan Pendidikan Islam; Analisis Psikologi dan Pendidikan

Islam. Jakarta: Pustaka Al Husna, 1991 (Rifa‟i, 2006:21).

Selain dari itu Langgulung juga telah menerbitkan kurang lebih seratus

artikel dalam berbagai media di dalam dan luar negeri seperti: Journal of

Cross Cultural Psychology, Journal of Social Psychology, International

Education, Comparative Education Review, Muslim Education Quarterly,

Islamic Quarterly, American Journal of Islamic Social Sciences,

Akademika, Journal Pendidikan, Dewan Masyarakat, Dian, Mimbar

Ulama, Amanah dan lain-lain. Juga telah menerbitkan beberapa buku

dalam bahasa Arab (Langgulung, 2003:413).

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

28

BAB III

PEMIKIRAN KESEHATAN MENTAL HASAN LANGGULUNG

A. Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental sebagai salah satu bidang psikologi, menurut

Hasan Langgulung (1986:5) merupakan “ratu” bagi semua cabang-cabang

lain dalam psikologi. Ini tidak berlebihan, sebab kesehatan mental adalah

merupakan gabungan semua fungsi-fungsi psikologi yang dikerjakan oleh

manusia. Kesehatan mental seseorang adalah keadaan psikologinya secara

umum, sedangkan kesehatan mental yang wajar adalah keadaan terpadu

dari berbagai tenaga seseorang yang menyebabkan ia menggunakan dan

mengeksploitasikannya sebaik-baiknya yang selanjutnya menyebabkan ia

mewujudkan dirinya atau mewujudkan kemanusiaan (Langgulung,

1986:214).

Jadi kesehatan mental adalah keadaan psikologis yang umum, yaitu

hasil pencapaian seseorang dalam pertumbuhannya dari berbagai jenis

psikologis. Kesehatan mental tidak terbatas pada aspek emosional seperti

kata sebagian orang, sebab kesehatan mental bergantung pada differensiasi

dan kesatuan yang berlaku pada bentuk intelaktual seseorang, begitu juga

differensiasi dan kesatuan yang berlaku pada bentuk motivasi seseorang.

Kesehatan mental yang wajar adalah kesatuan berbagai tenaga seseorang

yang menyebabkan ia menggunakan tenaga ini sebaik-baiknya dan

membawa kepada perwujudan diri seseorang atau perwujudan

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

29

kemanusiaannya (Langgulung, 1986:215). Dan definisi kesehatan mental

menurut Hasan Langgulung (1986:51) adalah:

Kesehatan mental adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela

kepadanya, menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai

dengan kehendaknya dimana dia menjadi tuannya bukan

hambanya.

Kesehatan mental bertujuan untuk keselamatan dan kebahagiaan

yang berlaku di dunia ini. Perlu diperhatikan bahwa, menurut pandangan

Islam, dua kebahagiaan itu tidak dapat dipisahkan, sebab kebahagian dunia

hanyalah jalan ke arah kebahagiaan akhirat, sedang kebahagiaan akhirat

tidak dapat dicapai tanpa usaha di dunia (Langgulung, 1986: 444).

Kebahagiaan di dunia ini berarti selamat dari hal-hal yang

mengancam kehidupan di dunia ini. Yang mengancam dunia seperti

kehilangan orang yang dikasihi, kahilangan harta benda, kegagalan

mencapai cita-cita dan lain sebagainya. Semua itu mengancam kehidupan

dan menimbulkan rasa risau dan cemas. Dalam Al-Qur‟an banyak pula

ayat-ayat yang menjelaskan tentang kesehatan mental. Salah satunya

dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan

sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-

buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang

sabar.”

Pada ayat tersebut dikatakan bahwa Tuhan pasti pemberikan

cobaan untuk semua hambanya, seperti dengan memberikan kesehatan

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

30

untuk melihat apakah manusia itu menyukurinya, memberikan rasa takut

untuk melihat sebarapa dekatkah ia dengan Tuhannya dan itu juga berarti

manusia bukan makhluk yang sempurna.

B. Norma-Norma dalam Kesehatan Mental

Pada buku-buku kesehatan mental dan psikologi penyakit terdapat

istilah yang bernama tingkah laku normal dan tingkah laku tak normal.

Didalam pembicaraan tentang kesehatan mental yang dimaksud normal

adalah sehat. Jadi tingkah laku yang normal adalah tingkah laku yang

sehat, dan tingkah laku yang tidak normal adalah tingkah laku yang sakit.

Sedangkan kesehatan mental itu sendiri adalah keadaan psikologis secara

umum, sedang tingkah laku normal atau yang sehat adalah yang

menunjukkan adanya kesehatan mental itu pada seseorang (Langgulung,

1986:37).

Berbagai percobaan untuk menentukan ciri-ciri tingkah laku

normal, kriteria-kriteria yang digunakan juga sudah bermacam-macam.

Berbagai metode dan norma yang digunakan untuk menentukan kesehatan

mental adalah sebagai berikut:

1. Metode Statistik

Sebagian orang yang bekerja dalam bidang kesehatan

menganjurkan penggunaan metode statistik untuk membentuk konsep

kesehatan mental dan untuk mengetahui orang-orang yang sehat dan

yang tidak sehat dari segi psikologis. Orang-orang itu mengatakan

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

31

bahwa penggunaan metode ini akan menjamin sifat objetivitas yang

lebih besar daripada yang terdapat pada metode-metode lain.

Misalnya kita mengukur kecerdasan, kecerdasan adalah konsep

yang diciptakan oleh ahli-ahli psikologi. Maka kita

mengumpamakannya agar kita dapat menafsirkan perbedaan-

perbedaan diantara manusia dalam aktivitas-aktivitas intelektual,

mengukur sifat-sifat afektif manusia dan menamainya dengan pola-

pola pribadi, serta mengumpamakan wujud pola-pola itu untuk

memudahkan menafsirkan perbedaan tingkahlaku manusia. Jadi kita

mengukur benda-benda yang kita umpamakan wujudnya, dan

pengukuran berlaku berdasar pada beberapa fenomena yang kita

umpamakan bahwa ia menyatakan apa yang kita ukur. Inilah yang

dimaksudkan bahwa pengukuran psikologis itu tidak langsung

(Langgulung, 1986:40).

Metode ini menghendaki penentuan konsep kesehatan mental yang

wajar dengan tepat, kemudian menentukan fenomena yang

menyatakan kesehatan mental yang wajar dengan terang sehingga kita

dapat mengarahkannya kepada pengukuran. Metode ini juga

menghendaki pembuktian bahwa pengukuran ini betul-betul mengukur

fenomena yang telah ditentukan dan pengukuran dijalankan terhadap

sampel-sampel yang mewakili dari segi kelompok-kelompok populasi

dimana ia akan digunakan. Dan yang lebih susahnya lagi adalah bahwa

kita tidak dapat mengukur kesehatan psikologis kecuali jika kita ada

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

32

penjelasan yang melaluinya kita dapat menentukan berat relatif bagi

tiap fenomena-fenomena kesehatan mental. Sedang penjelasan-

penjelasan itu tidak ada (Langgulung, 1986:41).

Oleh sebab itu sebagian orang menganjurkan dalam penggunaan

metode statistik lebih menjamin obyektifitas dalam membedakan

mereka yang normal dan tidak normal. Sebab istilah seperti normal

atau apa yang banyak berlaku itu tidak ada artinya kecuali dalam pola

sosial tertentu. Kesukaran-kesukaran dalam metode statistik itulah

yang menyebabkan banyak ahli-ahli tidak menggunakan metode ini

dalam menentukan pengertian normal dari segi kesehatan mental. Dan

pada akhirnya hasil pengukurannya pun bersifat diskriptif yang tidak

menunjukkan sifat mutlak tetapi lebih condong pada relatif.

2. Norma-Norma Sosial

Metode ini juga dianjurkan oleh beberapa pekerja-pekerja dalam

bidang kesehatan mental untuk menentukan tingkah laku yang normal.

Dalam metode ini norma-norma sosial dijadikan alat untuk menetukan

tingkah laku normal. Jadi tingkah laku normal adalah yang sesuai

dengan norma-norma sosial dalam masyarakat tertentu. Konsep norma

sosial diciptakan oleh Sheriff tahun 1936 yaitu “Norma-norma sosial

adalah segala pola-pola tingkah laku, sikap-sikap sosial, nilai-nilai dan

lain-lain yang disetujui yang diterima oleh kumpulan” (Langgulung,

1986:42).

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

33

Dalam penggunaan norma-norma sosial sebagai kriteria untuk

menentukan tingkah laku normal adalah asumsi bahwa kesehatan

mental seseorang adalah berpegangnya seseorang itu pada norma-

norma ini. Ullman dan Krasner tahun 1969 adalah orang-orang yang

menganjurkan kriteria ini. Mereka mendefinisikan kesehatan mental

yang wajar mengandung pola-pola tingkah laku yang diharapkan oleh

masyarakat. Berdasarkan prinsip ini maka segala pola-pola tingkah

laku yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat dianggap tingkah

laku tidak normal. Penganut-penganut behaviorisme dianggap orang-

orang yang paling kuat menganjurkan penggunaan kriteria ini untuk

menentukan tingkah laku normal (Langgulung, 1986:43). Maka orang

yang mempunyai kesehatan mental yang wajar adalah orang yang

sanggup berpegang pada apa yang dipegangi oleh orang-orang lain

atau orang yang memegang peranan sosial tertentu dengan tepat dan

baik.

3. Tingkah Laku Pengukuran

Coleman (1972) dalam buku “Teori-teori Kesehatan Mental” karya

Hasan Langgulung (1986: 46) beranggapan bahwa keseimbangan

sosial adalah masalah yang mesti bagi kelanjutan kumpulan, tetapi

kriteria yang baik untuk menentukan tingkah laku normal bukan

terletak pada penerimaan atau penolakan masyarakat terhadap tingkah

laku tersebut. Tetapi terletak pada kesanggupan tingkah laku ini

menghubungkan dan mewujudkan potensi-potensi seseorang dan

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

34

kumpulan. Coleman mendasarkan penentuan ini pada dua asumsi,

yang pertama ialah bahwa kelanjutan hidup seseorang dan perwujudan

potensi-potensinya adalah soal yang ada nilainya bagi individu dan

kumpulan. Asumsi kedua mengatakan bahwa tingkahlaku seseorang

dapat diberi nilai berdasar pada pencapaiannya terhadap tujuan-tujuan

yang terdahulu.

Jadi Coleman menentukan tingkah laku tidak normal dengan tidak

terbatas pada penyakit-penyakit psikologis dan penyakit-penyakit saraf

tetapi meliputi jenis-jenis penyelewengan yang lain seperti ketagihan

minuman keras dan candu, tingkahlaku tidak bermoral, fanatik

membabi buta, sebab penyakit penyelewengan ini dapat menghambat

pertumbuhan individu dan perwujudan potensi-potensinya. Dan

Coleman menentukan tingkahlaku sakit dengan menganggap

keseimbanagan sebagai kriteria pokok, yang dimaksud dengan

keseimbangan adalah bahwa seseorang menentukan dan bertindak

sesuai dengan keputusan-keputusan, kepercayaan-kepercayaan dan

tindak tanduk kelompok.

C. Konsep-Konsep Dasar dalam Kesehatan Mental

Seseorang hidup dengan ambisi dan berbagai cita-cita yang ingin

dicapai. Terkadang ia beruntung sehingga apa yang diinginkan terwujud,

tetapi bisa juga menjadi sebaliknya. Sudah tentu kesanggupan seseorang

untuk hidup rela dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati

kesehatan mental, dan dimana kesehatan mental yang wajar adalah yang

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

35

sanggup menikmati hidup ini, rela kepadanya, menerimanya dan sanggup

membentuknya sesuai dengan kehendaknya dimana dia menjadi tuannya

bukan hambanya (Langgulung, 1986:51).

Sudah tentu menikmati kesehatan mental yang wajar dimana

termasuk menikmati hidup, bergantung sebagian besarnya pada faktor-

faktor yang berpengaruh pada aktivitas seseorang, bisa faktor yang

berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan

datang. Sebab faktor-faktor itu semua menentukan jenis aktivitas-aktivitas

yang dikerjakannya. Begitu juga dengan pemahaman yang tepat terhadap

kesehatan mental yang menguraikan berbagai konsep-konsep dasar yang

atas dasar itu kita dapat menafsirkan aktivitas-aktivitas seseorang.

Sebagian konsep-konsep ini seperti konsep motivasi, pertarungan

psikologi, kerisauan, cara membela diri dan lain-lain (Langgulung,

1986:52). Berikut ini adalah konsep-konsep dasar dalam kesehatan mental:

1. Motivasi

Diantara hal-hal yang disepakati oleh ahli-ahli psikologi adalah

bahwa manusia tidak mengarjakan sesuatu aktivitas kecuali jika ada

tujuan dibalik pekerjaan yang dikerjakannya. Tidak ada seorang pun

yang mengerjakan pekerjaan tertentu kalau ia tidak ada tujuan yang

ingin dicapainya dengan perbuatannya. Terkadang tujuan-tujuan

tersebut bersifat memuaskan keperluan biologis, psikologis, nilai-nilai

tertentu dan lain sebagainya melalui aktivitas yang dikerjakannya.

Motivasi adalah keadaan psikologis yang merangsang dan

memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan yang

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

36

mendorong dan menggerakkan aktivitas seseorang. … Motivasi

seseorang itulah yang membimbingnya kearah tujuan-tujuannya.

Sedangkan tujuan adalah apa yang terdapat pada lingkungan yang

mengelilingi seseorang yang pencapaiannya membawa kepada

pemuasan motivasi tertentu. Makanan adalah tujuan orang lapar.

Ketentraman adalah tujuan orang merasa perlu kepada keamanan.

Keberhasilan adalah tujuan orang yang merasa perlu kepada

penghargaan diri. Dari sini jelaslah bagaimana tujuan-tujuan kita

berkaitan dengan motivasi kita (Langgulung, 1986:53).

Motivasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pertama motivasi

primer (biologis) yang mempunyai kaitan dengan proses organik atau

yang timbul dari kekurangan atau kelebihan pada sesuatu yang

berkaitan dengan struktur organik manusia. Misalnya motivasi kepada

gerakan dan motivasi kepada makanan atau motivasi-motivasi lapar

dimana terdapat sejumlah motivasi-motivasi yang mendorong

seseorang mencari jenis-jenis bahan makanan. Motivasi primer ini juga

dapat disebut dengan motivasi naluri, yaitu yang tidak dipelajari atau

diperoleh seseorang, tetapi ia diciptakan bersama dengan seseorang

sebab ia tergolong sebagai umat manusia. Kedua, motivasi sekunder

(psikologi) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ

manusia. Motivasi-motivasi psikologi ada bermacam-macam seperti

motivasi persaingan, keberhasilan, kebebasan dan kerjasama. Akan

banyak yang kita dapati diantara motivasi-motivasi ini tidak ditemukan

atau dibatasi kecuali oleh jenis-jenis aktivitas seseorang (Langgulung,

1986:54). Jadi, motivasi dimaksudkan untuk mendorong perbuatan

atau aktivitas seseorang untuk terpenuhinya segala sesuatu yang ingin

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

37

dicapai dan sebagai penggerak untuk membimbing pada arah tujuan

yang diinginkan oleh seseorang.

2. Pertarungan Psikologi

Setiap orang yang hidup didunia ini pasti memiliki tujuan-tujuan

tertentu yang didorong oleh motivasi-motivasi tertentu. Tetapi kadang

pemuasan motivasi itu bertentangan dengan pemuasan motivasi yang

lain. Kadang-kadang juga pemuasan motivasi ini bertentangan dengan

struktur suasana yang dihadapi oleh seseorang. Dalam hal inilah

dikatakan bahwa seseorang mengalami pertarungan psikologis, jika

kekuatan-kekuatan yang mendorongnya kepada dua aktivitas yang

berlainan, dimana ia tidak sanggup memilih salah satu.

Pertarungan psikologis adalah terdedahnya (terbukanya) seseorang

kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya yang

mendorongnya kepada berbagai jurusan dimana ia tidak sanggup

memilih jurusan tertentu. Dalam keadaan ini terkadang seseorang

merasa jengkel atau risau sebab tidak sanggup membuat pilihan

(Langulung, 1986:58).

Seperti dalam contoh berikut, seorang siswa yang memasuki ujian

dengan keinginan yang kuat untuk lulus (motivasi pencapaian), motive

ini mendorongnya pergi ke tempat ujian itu. Tetapi ia takut gagal,

sedang takut gagal itu adalah motif yang mendorongnya tidak pergi

ketempat ujian. Sampai sekarang suasana itu tidak menimbulkan

pertarungan. Semua murid ingin lulus, sedang mereka juga takut gagal

dalam ujuan, kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu. Tetapi mereka

juga memasuki ujian walaupun merasa takut, kecuali sebagian kecil

murid-murid yang takut demikian rupa dimana motif untuk lulus sama

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

38

kuatnya dengan takut gagal dalam ujuan. Disinilah dikatakan murid

mengalami suasana pertarungan (Langgulung, 1986:58). Begitulah

pertarungan psikologi ketika seseorang berada diantara dua kekuatan

yang sama kuat masing-masing mendorongnya ke arah jurusan yang

berlainan, sehingga ia tidak sanggup memilih jurusan tertentu.

3. Kekecewaan

Tentang kekecewaan ini dikatakan oleh Langgulung (1986:59)

bahwa “Kekecewaan merupakan konsep dasar, yang banyak

dibicarakan dalam tulisan-tulisan berkenaan dengan kesehatan mental

atau yang membicarakan tafsiran aktivitas psikologi seseorang.

Dikatakan seseorang itu kecewa bila ia mengahadapi halangan untuk

memuaskan suatu motivasi atau mencapai sesuatu tujuan yang ingin

dicapainya. Jadi kekecewaan itu berlaku bila seseorang menghadapi

halangan yang merintanginya untuk memuaskan motivasi-motivasi”.

Kekecewaan merupakan keadaan emosi dan motivasi yang

dirasakan oleh seseorang jika ia menghadapi rintangan yang

menghalanginya untuk memuaskan motivasi-motivasinya. Dalam

psikologi terdapat jenis-jenis kekecewaan yang sering dialami oleh

setiap manusia, yaitu:

a. Kekecewaan dari dalam, artinya asal kekecewaan yang bersumber

dari faktor-faktor yang berkaitan dengan orang itu sendiri lebih

daripada kaitannya dengan suasana-suasana yang mengelilingi

seseorang. Misalnya ketidak sanggupan seseorang dari segi

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

39

jasmani atau akal atau keduanya untuk mencapai tujuan-tujuannya

dan memuaskan motivasinya (Langgulung, 1986:59).

b. Kekecewaan dari luar, artinya sumbernya kekecewaan yang

disebabkan oleh suasana-suasana yang lebih berkaitan dengan

lingkungannya sendiri. Misalnya kehilangan seseorang yang

disayangi (Langgulung, 1986:60).

Jika kekecewaan sudah merajai dalam jiwa seseorang, maka

dimungkinkan akan menimbulkan perasaan negatif yang selanjutnya

menjadikan seseorang bertingkahlaku menyeleweng dari norma-norma

di masyarakat, juga akan menciptakan kerisauan dan kejengkelan

dalam diri seseorang.

4. Kerisauan

Kerisauan dianggap konsep yang paling banyak muncul dalam

berbagai tulisan yang berkenaan dengan kesehatan mental. Kerisauan,

secara umum, adalah pengalaman emosional yang tidak

menggembirakan yang dialami seseorang ketika merasa takut atau

terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas.

Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti

cepatnya debaran jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas,

pingsan dan lain sebagainya. Terkadang kerisauan ini disertai

kerisauan otot-otot, bertambahnya gerakan badan, ketidak sanggupan

berfikir secara wajar dan lain sebagainya (Langgulung, 1986:72).

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

40

5. Cara Membela Diri

Cara membela diri merupakan cara yang dibuat dan dilakukan oleh

seseorang secara tidak sadar untuk menjaga dan menghindarkan

dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-

kekuatan yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan-

tuntutan masyarakat. Misalnya seperti pembentukan reaksi, mencari-

cari akal, mencari-cari alasan, menyalahkan orang lain, menarik diri

atau menyendiri dan lain sebagianya (Langgulung, 1986:76).

D. Penyakit-Penyakit Mental

Kesehatan mental yang wajar pada manusia adalah bila manusia

dapat melaksanakan sifat-sifat pada diri dan masyarakatnya. Sifat-sifat

yang membedakan manusia dengan makhluk lainya adalah kebebasan,

kesanggupannya mengadakan abtraksi, kasanggupan menciptakan,

kesanggupan berpegang teguh dari nilai-nilai dan mencapai ketinggian dan

kesanggupan memberi. Sedangkan penyakit mental bisa timbul apabila

sifat-sifat tersebut tidak dapat diwujudkannya (Langgulung, 1986:230).

Sesungguhnya sumber dari segala penyakit mental atau kesengsaraan

manusia itu adalah karena lupa, lupa kepada yang sudah diajarkan

kepadanya. Seperti godaan terhadap Nabi Adam a.s. yang diterangkan di

dalam Al-Qur‟an yang menyebutkan asal mula godaan Nabi Adam a.s.

sebagai berikut:

“Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan

berkata: Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon

khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (Q.S Thaha:120)

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

41

Kedua janji Iblis ini yaitu kekekalan manusia dan kekuasaan

mutlak di bumi, menunjukkan dua macam kecenderungan dasar pada

manusia. Keinginan dan keyakinan bahwa ia akan hidup selama-lamanya

di bumi menyebabkan ia lupa bahwa ia bertanggungjawab atas segala

tindakannya. Yang sebenarnya dilupakan oleh Nabi Adam a.s. bahwa

Tuhanlah yang Kekal dan Berkuasa atau Sumber segala kekuasaan. Dan

sebenarnya Nabi Adam a.s. jatuh kedalam godaan, sebab ia lupa sesuatu

yang telah diajarkan kepadanya atau ia ketahui sebelum itu (Langgulung,

1980:151). Berbagai penyakit-penyakit mental diantaranya adalah:

1. Riya’

Riya ialah melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah

tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat. Penyakit

riya‟ mengandung tipuan. Barangsiapa berbuat riya‟ kepada manusia

berarti ia menipunya, sebab mengatakan sesuatu yang tidak

sebenarnya. Seperti dalam firman Allah yang berbunyi:

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah

akan membalas tipuan merek, dan apabila mereka berdiri untuk

shalat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riya

(dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka

menyebut Allah kecuali sedikit sekali (QS. An-Nisa:142).

Maksud dari ayat di atas yaitu Allah membiarkan mereka dalam

pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para

mukmin, dari pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka

sebagai pembalasan tipuan mereka itu. Mereka sembahyang hanyalah

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

42

sekali-sekali saja yaitu bila mereka berada di hadapan orang. Dan

Langgulung (1986:328) mengatakan bahwa:

Riya‟ merupakan syirik yang tersembunyi, sebab itu adalah suatu

dakwaan bohong, di mana orang yang berbuat riya itu mengatakan

kata-kata atau membuat perbuatan-perbuatan yang berbeda dengan

hakikat untuk menipu orang lain.

Riya‟ masuk dalam tubuh manusia dengan halus dan tidak terasa,

sehingga hampir tidak ada orang yang selamat kecuali orang-orang

yang arif, ikhlas dan taat. Jadi, dapat dikatakan bahwa riya‟ adalah

suatu penjelmaan dari sifat pelupa yang menjadi sumber segala

penyakit mental yang diidap oleh manusia.

2. Hasad dan Dengki

Menurut Hasan Langgulung (1986:330) “Hasad, dengki atau irihati

ialah suatu sikap mental yang melahirkan rasa sakit hati apabila orang

lain mendapat kesenangan atau kemuliaan, dan ingin agar kesenangan

dan kemuliaan itu hilang daripada orang tersebut. Orang yang dengki

disebut hasad, yang bekerja dan berusaha menghilangkan kesenangan

dan kemuliaan itu beralih kepada dirinya”. Seperti firman Allah yang

artinya:

“Apakah patut mereka dengki kepada manusia atas nikmat yang

Allah telah berikan kepada mereka dari karuniaNya?”(An-Nisa‟: 54)

Sebab hasad itu sangat berbahaya maka dalam doa taawwuz

dianjurkan memohon perlindungan daripada kejahatan orang yang

hasad:

“Aku memohon perlindungan kepada Tuhan bagi cuaca subuh.

Daripda kejahatan barang yang Ia telah ciptakan. Dan daripada

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

43

kejahatan malam apabila telah kelam. Dan daripada kejahatan

orang-orang yang meniup sangkakala. Dan daripada kejahatan

orang yang dengki, apabila ia merasa dengki”(Al-Falaq: 1-5)

Namun sebagian hasad itu adalah dibolehkan tetapi sebagian lagi

adalah haram. Misalnya bersaing, adalah yang termasuk hasad yang

dibolehkan sebab itu adalah perlombaan di antara manusia dan

perjuangan di jalan Allah untuk menguatkan iman dan segera meminta

ampun kepada Allah. Hasad yang tercela, misalnya seseorang yang

diberi Allah harta lalu dihabiskannya dalam maksiat.

3. Rakus

Rakus adalah keinginan yang berlebihan untuk makan. Keinginan

makan adalah wajar pada manusia dan bertujuan untuk menyehatkan

badan yang dapat digunakan untuk kebahagiaannya. Tetapi pemuasan

yang sederhana terhadap keinginan ini yang dapat mencapai tujuan itu.

Terlalu banyak atau terlalu kurang makan merusakkan manusia.

Karena kekenyangan menyebabkan perut terlalu berat dan kelaparan

menyebabkan pikiran tertuju pada makanan. Itulah sebabnya dikatakan

keinginan yang sederhana terhadap makanan disebut sumber segala

kebaikan. Kebaikan yang timbul dari situ disebut „iffah, yaitu bersih

dari keinginan yang berlebihan atau terlalu kurang (Langgulung,

1986:333). Jadi sebisa mungkin kita jika ingin makan harus

secukupnya, tidak berlebihan dan tidak kekurangan supaya badan

menjadi sehat tidak mudah terkena penyakit.

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

44

4. Was-was

Ahli-ahli pikir Islam memandang penyakit waswas itu sebagai

akibat daripada bisikan hati, cita-cita dan angan-angannya dalam nafsu

dan kelezatan. Sebab penyakit waswas menurut pemikir-pemikir Islam

adalah berasal dari syetan memasuki dada seseorang sehingga

membikin ia was-was. Dan bila orang itu ingat pada Allah, maka

syetan itu akan lari keluar dari hatinya (Langgulung, 1986:334).

Seharusnya manusia dapat menjauhkan was-was setan dengan tidak

menuruti dan juga harus menjauhinya. Kerena setan pasti akan selalu

menggelincirkan manusia kedalan lembah kesesatan. Dan sebagai

manusia yang berakal, pastilah dapat membedakan mana yang baik

dan mana yang tidak baik.

5. Bicara Berlebih-lebihan

Keinginan berbicara banyak adalah salah satu kualitas manusia

yang paling merusak. Percakapan remeh atau bohong mengotori jiwa

dan mengganggu keseimbangannya. Disamping mempengaruhi jiwa,

kebanyakan amal ini menyakiti sesama manusia dan melukai diri

sendiri dalam berbagai cara. Oleh karena itu lidah dianggap oleh Al-

Ghazali sebagai sebab utama kehancuran manusia di dunia dan di hari

akhirat (Langgulung, 1986:342). Perkataan yang dikeluarkan oleh

lidah yang dapat membuat kotor jiwa misalnya berbicara sesuatu yang

tidak ada gunanya dan berbicara tak berhenti-berhenti.

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

45

6. Melaknati Orang

Melaknati sesuatu yang diciptakan Allah, termasuk manusia,

hewan atau benda-banda adalah perbuatan jahat oleh lidah. Melaknati

berarti menjauhkannya dari rahmat Allah atau memisahkannya dari

Tuhan. Al-Ghazali mengajar orang menghindari laknat itu walaupun

dalam suatu suasana yang benar, sebaiknya lidah itu digunakan

memuji dan berzikir kepada Allah, atau sekurang-kurangnya diam saja.

Juga harus dihindarkan menggunakan lidah itu berdoa kepada Tuhan

untuk membinasakan seseorang walaupun orang itu seorang pemeras

rakyat (Langgulung, 1986:342).

7. Janji Bohong

Janji bohong merupakan suatu amal buruk yang dibuat oleh lidah.

Seseorang biasanya dapat membuat janji-janji, tetapi begitu janji sudah

dibuat, jiwa menghasut supaya jangan menepatinya sebab melibatkan

banyak kesukaran. Melanggar janji adalah dosa bila ia dibuat dengan

maksud untuk melanggarnya. Tetapi jika janji itu dibuat dengan

maksud untuk menepatinya, tetapi sebab terpaksa maka ia

melanggarnya, maka pelanggaran itu bukan dosa (Langulung,

1986:343). Dalam bahasa sehari-hari kita biasa menyebutnya dengan

kata khianat. Berkhianat dalam perkataan diantaranya adalah

mengingkari janji yang telah dibuat atau diucapkan.

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

46

8. Berbohong

Berbohong dalam percakapan dan dalam sumpah merupakan salah

satu kejahatan yang lebih besar yang dibuat oleh lidah. Setiap bohong

mengakibatkan hasil yang buruk terhadap jiwa. Dalam bohong,

seseorang tetap jahil tentang kebenaran, disamping dia sendiri memang

merusak, menyebabkan ia menghadapi kesulitan-kesulitan. Tetapi jika

dengan maksud yang baik dan untuk menyelamatkan nyawa seseorang,

dalam perang, menyenangkan hati istri dan semacamnya, maka bohong

itu tidak menimbulkan akibat buruk terhadap jiwa (Langgulung,

1986:344). Berbohong yang dalam hal kebaikan itu sebab yang

ditimbulkan pastilah lebih baik daripada tidak melakukan bohong

tersebut. Tetapi dianjurkan untuk menghindari berbuat bohong jika itu

bertujuan untuk keuntungan pribadi.

9. Mengadukan Orang Lain

Mengadukan orang lain merupakan kejahatan-kejahatan besar yang

diperbuat oleh lidah. Ia bisa didefinisikan sebagai orang yang

menyampaikan kepada orang lain segala percakapan tentang dia yang

dibuat oleh orang yang ketiga. Arti dari mengadukan adalah membuka

rahasia apapun yang pembocorannya itu tidak disukai (Langgulung,

1986: 345). Karena sesungguhnya rahasia itu mestilah dirahasiakan,

kecuali jika membukannya akan dapat menghalangi dosa.

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

47

10. Mencaci dari Belakang

Mencaci dari belakang (ghibah) adalah kejahatan lidah yang

terbesar. Untuk menyokong pendapat ini Al-Ghazali memetik sebuah

Hadits yang mengatakan bahwa ia lebih berbahaya dari tiga puluh

perzinahan. Didefinisikannya sebagai menceritakan kekurangan-

kekurangan dan kesalahan-kesalahan orang lain yang orang itu tidak

suka membicarakannya. Mencaci dari belakang bukan hanya dengan

ucapan saja, malah meliputi segala yang menyebabkan orang sadar

akan kekurangan orang lain dengan cara apapun, tetapi bisa juga

dengan suatu peraturan, tulisan, tiruan, isyarat dengan tangan, dengan

alis mata, berburuk sangka dan lain sebagainya (Langulung,

1986:346). Kata lain dari mencaci dari belakang/ghibah adalah

menggunjing. Tidak hanya diucapkan, tetapi ghibah dalam hati yang

tujuannya untuk buruk sangka (su‟udzan) terhadap seseorang juga

menjadikan suatu dosa.

11. Sangat Marah

Sangat marah merupakan penyakit jiwa yang menyebabkan banyak

kejahatan dan amal yang buruk. Marah itu sendiri tidak dilarang, ia

ditanamkan dalam jiwa untuk menghilangkan segala sesuatu yang

merusak dan ia dapat mencapai maksud ini jika ia sederhana dan tidak

berlebihan atau kekurangan. Sederhana dalam sifat marah ialah yang

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

48

merasa dirangsang atau merasa tenang dalam suasana yang tepat,

seperti yang ditentukan oleh akal dan Syara‟ (Langgulung, 1986:348).

12. Cinta Dunia

Cinta dunia dianggap Al-Ghazali bukanlah suatu maksiat besar,

akan tetapi suatu maksiat yang disitu berpangkal maksiat-maksiat lain

(Langgulung, 1986:350). Sebab maksiat cinta dunia disebabkan oleh

kejahilan seseorang akan tujuan Tuhan dalam makhlukNya, maka

pengobatannya dengan menyadari keburukan dan kerusakan yang

disebabkan oleh dunia ini yang mengakibatkan banyak terjadi

kejahatan.

13. Cinta Harta

Cinta harta adalah salah satu penghalang dalam jalan Allah, oleh

sebab itu menghilangkan sifat itu dengan mengekangnya adalah pasti

untuk mencapai kebahagiaan. Menghilangkan harta yang tidak

diperlukan adalah wajib sebelum seseorang memulai perjalanan sebab

harta semacam itu mengahalangi ia menemukan kebanaran

(Langgulung, 1986:351). Cinta harta yang melebihi keperluan itu

merupakan maksiat. Harta yang banyak juga memudahkan seseorang

berbuat dosa dan membuang harta dijalan yang salah.

14. Kebakhilan

Kebakhilan adalah diantara maksiat-maksiat besar. Karena

penggunaan yang adil terhadap harta adalah menggunakannya bila ia

harus digunakan dan menyimpannya kapan harus disimpan.

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

49

Menyimpan pada saat ia harus digunakan adalah kebakhilan dan

menggunakan kapan ia harus disimpan adalah kemubaziran. Diantara

dua sifat tersebut yang baik adalah yang tengah-tengah, yaitu kebaikan

yang disebut pemurah. Kesederhanaan atau pertengahan dalam

penggunaan harta adalah dianjurkan sebab dengan berbuat demikian

seseorang membebaskan jiwanya dari melekatnya diri pada suatu

aspek dunia yaitu harta (Langgulung, 1986:353). Sebab daripada

kebakhilan adalah kecintaan kepada harta. Untuk mengobati penyakit

bakhil ini maka jalannya adalah ilmu dan amal. Serta dapat

dihilangkan dengan keimanan yang kuat kepada Tuhan yang

menciptakan mereka dan menciptakan rizki.

15. Cinta pada Pengaruh

Cinta pada pengaruh atau pangkat adalah maksiat yang lebih besar

daripada cinta harta karena bisa menyebabkan lebih banyak keburukan.

Cinta kepada pengaruh itu merupakan sifat asal menusia. Pengaruh

adalah kekuasaan terhadap orang-orang lain, dan kekuasaan adalah

salah satu sifat Tuhan dan ketuhanan itu wujud pada sifat asal manusia,

sebab jiwanya berkaitan dengan Tuhan. Walaupun mencari pengaruh

itu adalah mencari kekuasaan, yang merupakan suatu sifat Tuhan, ia

adalah buruk sebab ia tidak menyertai manusia sesudah mati dan sebab

ia menyebabkan terjadi banyak kejahatan (Langgulung, 1986:356).

Hanya pengaruh yang berlebihan atau pengaruh pangkat atau

pengaruh jabatan yang menyebabkan kejahatan, dan mencintai

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

50

pengaruh semacam itulah yang disebut maksiat. Cara menghilangkan

cinta pengaruh adalah ilmu pengatahuan dan perbuatan (amal).

Pengetahuan berkenaan dengan nilai sebenarnya pengaruh dan

kejahatannya dalam hidup di dunia dan diakhirat. Sedangkan amal

melibatkan membuat pekerjaan-pekerjaan yang bisa menimbulkan

celaan orang lain, atau mengasingkan diri kesuatu tempat di mana

seseorang tidak diketahui.

16. Kesombongan

Kesombongan merupakan maksiat yang paling besar.

Kesombongan timbul dalam pikiran bila seseorang percaya bahwa ia

memiliki keutamaan, sedang orang lain tidak memiliki keutamaan

seperti dia. Kepercayaan menimbulkan pada dirinya perasaan gembira,

keyakinan terhadap yang ia percayai, perasaan akan kebesarannya dan

penghinaan terhadap orang lain (Langgulung, 1986:358).

Kesombongan itu muncul bila sifat marah menyeleweng ke arah yang

berlebihan. Dan mencegah pemiliknya menerima kebenaran dari

orang-orang lain, walaupun ia mengetahuinya.

17. Kebanggaan

Kebanggaan adalah disebabkan oleh kejahilan seseorang terhadap

sifat-sifatnya dan kualitas sebenarnya kesempurnaan terhadap mana ia

berbangga (Langgulung, 1986:360). Kebanggaan muncul karena

adanya kesempurnaan. Karena seseorang tersebut merasa sempurna,

itulah ia merasa berbangga. Kepercayaan seseorang bahwa ia memiliki

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

51

kesempurnaan ini menimbulkan di dalam pikirannya yaitu diantaranya

takut akan kehilangan kesempurnaannya.

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

52

BAB IV

IMPLIKASI KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN

LANGGULUNG DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Hubungan Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dengan

Pendidikan Agama Islam

Kesehatan mental merupakan ilmu pengetahuan yang praktis,

sebagai penerapan ilmu jiwa di dalam pergaulan hidup. Kesehatan mental

menurut Langgulung adalah “kondisi mental yang mengarah pada

keselamatan dan kebahagiaan yang berlaku di dunia ini” (Langgulung,

1986: 444). Yang berarti selamat dari segala hal-hal yang mengancam

kehidupan di dunia ini dan hal-hal yang menimbulkan kecemasan,

kerisauan dan ketidakbahagiaan.

Langgulung dalam bukunya yang berjudul “Asas-asas Pendidikan

Islam” mengatakan bahwa pendidikan sebagai proses perbaikan individu,

proses pemulihan manusia, proses penyampaian si anak didik kepada

kesempurnaan secara bertahap dan juga menganggap pendidikan sebagai

suatu proses spiritual, akhlak, intelektual dan sosial yang berusaha

membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan

teladan ideal dalam kehidupan (Langgulung, 1992:62).

Pendidikan merupakan hal yang banyak menentukan hari depan

seseorang, apakah akan bahagian atau menderita, apakah akan menjadi

orang baik atau tidak baik. Dan pendidikan pula yang akan menentukan

pula apakah nantinya seseorang itu akan menjadi orang yang cinta tanah

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

53

air dan bangsanya ataukah akan menjadi penghianat bangsa dan Negara.

Demikian pula tentang kepercayaan kepada Tuhan dan ketekunan dalam

mengamalkan perintah agama, ditentukan pula oleh warna pendidikan

yang dilaluinya sejak kecil. Karena itu hubungan pendidikan dan

kesehatan mental sangat erat (Daradjat, 1983:64). Karena kesehatan

mental mempunyai pengaruh atas keseluruhan hidup seseorang yaitu

dalam hal perasaan, pikiran, kelakuan dan kesehatan.

Seseorang akan mendapatkan pendidikan di rumah, sekolah dan

masyarakat. Bagi keluarga yang paham kesehatan mental akan mendidik

putra putrinya sesuai dengan perkembangan kemampuan dan kesenangan

serta kepuasan mereka. Begitu juga dengan pendidikan di sekolah yang

berusaha memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan,

supaya anak didiknya dapat mengembangkan potensinya secara bebas

(Sundari, 2005:7). Dalam bermasyarakat pula akan kita dapati perilaku

anak yang sopan, baik dan pandai, ataukah sebaliknya yaitu perilaku yang

nakal, keras kepala dan susah diatur. Untuk itulah betapa besar pengaruh

pendidikan dan kesehatan mental guna membentuk kepribadian anak, serta

supaya dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.

Tidak hanya pendidikan umum tetapi pendidikan agama juga

sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan dan

kepribadian anak didik, karena pendidikan agama memiliki dua aspek

yang sangat penting.

Aspek pertama adalah yang ditujukan kepada jiwa atau

kepribadian. Anak didik diberi kesadaran kepada adanya Tuhan,

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

54

lalu dibiasakan melakukan perintah-perintah Tuhan dan

meninggalkan larangan-laranganNya. Dalam hal ini anak didik

dibimbing agar terbiasa kepada peraturan yang baik, yang sesuai

dengan ajaran agama, seperti yang diberikan oleh keluarga yang

berjiwa agama. Aspek kedua adalah yang ditujukan kepada pikiran

yaitu pengajaran agama itu sendiri, kepercayaan kepada Tuhan

tidak akan sempurna bila isi dari ajaran-ajaran Tuhan itu tidak

diketahui betul-betul. Anak didik harus ditunjukkan apa yang

disuruh, apa yang dilarang, apa yang boleh, apa yang dianjurkan

melakukannya dan apa yang dianjurkan meninggalkannya menurut

ajaran agama (Daradjat, 1983: 129).

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di sekolah itu secara

keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur‟an dan Hadist, keimanan, akhlak,

fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan

dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri,

sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Majid,

2005:130)

Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

55

Pendidikan agama dalam hidup manusia seharusnya sudah

diberikan sejak kecil, kerena akan memberikan kekuatan yang akan

menjadi benteng moral yang mengawasi setiap tingkahlaku dan jalan

hidup serta obat segala penyakit dan gangguan jiwa. Oleh karena itu

pendidikan agama tidak boleh terlepas dari kehidupan seseorang. Karena

kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam itu memiliki hubungan

yang sangat erat dan sama-sama untuk membentuk kepribadian, tingkah

laku dan sikap yang baik serta sehat. Dengan melaksanakan perintah yang

diajarkan dalam agama, akan menjadikan ketenangan jiwa dan terhindar

dari segala kecemasan dan kegundahan hati. Dan puncak dari kesehatan

mental dan Pendidikan Agama Islam adalah menuju kebahagiaan di dunia

dan akhirat.

B. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan adalah hal yang teramat penting, sebab tujuan-

tujuan pendidikan merupakan inti proses pendidikan. UU RI tentang

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 2003 memuat Tujuan

Pendidikan Nasional sebagai berikut: “Pendidikan Nasional bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggungjawab” (Majid, 2005:68).

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

56

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam adalah sesuatu yang

diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Oleh

karena itu, Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi (Majid, 2005:135). Tujuan tersebut didasarkan kepada

proposisi bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap

pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah

mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi

berlakunya semua ajaran Islam. (Syafaat dkk, 2008:34).

Singkat kata, tujuan Pendidikan Agama Islam ialah mendidik anak-

anak, pemuda-pemudi dan orang dewasa, supaya menjadi seorang muslim

sejati, beriman teguh, beramal salih dan berakhlak mulia, sehingga ia

menjadi salah seorang anggota masyarakat yang sanggup hidup diatas kaki

sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah

airnya, bahkan sesama umat manusia (Yunus, 1983:13).

Jika mendidik seseorang hanya menekankan pada otak dan pikiran

tidak dengan moral, itu sama artinya dengan menebar ancaman atau virus

di masyarakat. Dapat kita ketahui dan melihat dalam Al-Qur‟an dan Hadits

bahwa Allah SWT mengutus Nabi tidak lain dan tidak bukan adalah untuk

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

57

memperbaiki moral para umat terdahulu. Seperti sabda Rasulullah yang

berbunyi “Aku diutus (oleh Tuhan) untuk menyempurnakan akhlak budi

pekerti yang mulia” (HR. Ahmad). Karena pendidikan akhlak adalah jiwa

dari pendidikan Islam dan mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah

tujuan sebenarnya dari pendidikan (Al-Abrasyi, 1987: 1). Akhlak memiliki

peran penting dalam diri manusia, karena itu yang membedakan makhluk

manusia dengan makhluk hewani. Jika manusia tanpa akhlak maka akan

sama seperti binatang dan bahkan akan lebih berbahaya, lebih jahat dan

lebih buas dari binatang sendiri.

Akhlak yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya

suatu hubungan yang harmonis dalam masyarakat, sehingga seseorang

yang memiliki akhlak yang baik, maka ia akan terus menunaikan segala

perintah Allah dan meninggalkan segala larangannya. Pendidikan yang

sekarang kita nikmati dapat dikatakan telah berkembang dengan pesat.

Tetapi alangkah ironisnya jika manusia-manusia berpendidikan ini

ternyata tidak memiliki akhlak. Maka semua yang dilakukan tidak akan

memberikan dampak apapun terhadap dirinya sendiri selain kesombongan.

Kerena tujuan dari Pendidikan Agama Islam ini sebagai

penanaman moral untuk membentuk perilaku dan kepribadian supaya

terwujud peserta didik yang beriman serta berakhlak mulia supaya

mencapai keberhasilan hidup didunia yang kemudian akan mampu

membuahkan kebaikan diakhirat kelak. Sehingga tujuan akhir Pendidikan

Agama Islam adalah membina manusia agar menyerahkan diri sepenuhnya

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

58

kepada Allah, baik secara individual maupun secara komunal dan sebagai

umat seluruhnya (Syafaat dkk, 2008:34). Seperti dalam QS. Al-An‟am:

162 yang berbunyi:

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

C. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama merupakan hal yang sangat penting, karena ia

mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang,

supaya dapat selalu beriman kepada Allah dan tetap berpegang teguh pada

nilai-nilai spiritual yang sesuai dengan ajaran Islam. Menurut Prof.

Richey, istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari

pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama

membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggungjawab bersama

didalam masyarakat (Syafaat dkk, 2008:171).

Zakiah Daradjat mengemukakan, “pendidikan agama hendaknya

dapat mewarnai kepribadian remaja, sehingga agama itu benar-benar

menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam

kehidupannya dikemudian hari. Untuk pembinaan pribadi itu, pendidikan

agama hendaknya diajarkan oleh seseorang yang benar-benar

mencerminkan agama dalam sikap, tingkahlaku, gerak-gerik, cara

berpakaian, berbicara, menghadapi persoalan dan keseluruhan pribadinya,

pendidikan dan pembinaan agama akan sukses apabila ajaran agama itu

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

59

hidup dan tercermin dalam pribadi remaja”. Menurut Djamaludin dan

Abdullah Aly dalam buku “Peranan Pendidikan Agama

Islam dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency)” karya

Aat Syafaat (2008:172), mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam

memiliki empat macam fungsi, berikut ini:

1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat pada masa yang akan datang.

2. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-

peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.

3. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan

dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan

hidup suatu masyarakat dan peradaban.

4. Mendidik anak agar beramal saleh di dunia ini untuk memperoleh

hasilnya di akhirat kelak.

Sedangkan menurut John Sealy dalam buku yang berjudul

“Metodologi Pengajaran Agama” karya Chabib Thoha mengungkapkan

bahwa Pendidikan Agama Islam dapat diarahkan untuk mengemban salah

satu atau gabungan dari beberapa fungsi, yaitu konvensional, neo

konvensional, konvensional tersembunyi, implisit dan non konvensional.

Tetapi yang sesuai untuk Pendidikan Agama Islam di Indonesia adalah neo

konvensional yang berarti dimaksudkan untuk meningkatkan

keberagamaan peserta didik sesuai dengan keyakinannya dan memberikan

kemungkinan keterbukaan untuk mempelajari ajaran lain, guna dalam

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

60

rangka memperkokoh agama atau meningkatkan toleransi beragama di

kalangan umat beragama. Diharapkan dengan fungsi ini akan

mengantarkan peserta didik memiliki karakteristik sosok manusia muslim

yang ideal sekaligus memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap

pemeluk agama lain. Namun dalam kenyataannya Pendidikan Agama

Islam di Indonesia mengandung fungsi konvensional yang berarti

dimaksudkan untuk mengagamakan orang yang beragama sesuai dengan

keyakinannya. Karena dalam proses pembelajarannya di sekolah diberikan

secara eksklusif tanpa sedikitpun mengenal ajaran agama lain. Dengan

penekanan fungsi konvensional ini, pencapaian tujuan utama untuk

meningkatkan keberagamaan Islam akan tercapai. Tetapi sebaliknya akan

sulit dalam mengembangkan toleransi dengan agama lain. Karena masing-

masing pemiluk agama tidak saling memahami ajaran agama serta

keyakinan orang lain kerena memang tidak diajarkan disekolah (Thoha

dkk, 2004:11).

Misalnya dalam fungsi Pendidikan agama pada tingkat Sekolah

Menengah Atas ini sangat penting, karena pada saat ini para pemuda

menghadapi beberapa aliran sesat dekadensi moral. Mereka juga

merupakan sasaran dari kebudayaan asing yang menyesatkan yang

mempengaruhi budaya kita. Pendidikan agama sebagai suatu kekuatan

yang besar sekali pengaruhnya dalam kehidupan siswa dan masyarakat. Ia

merupakan benteng yang dapat memelihara dari kekeliruan dan

penyimpangan. Pendidikan agama juga dapat membuka pengetahuan dan

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

61

pemahaman mereka tentang berbuat yang baik dan benar,tentang kejahatan

dan kebaikan serta mengokohkan iman mereka (Proyek Pembinaan

Prasarana dan Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta, 1984:248).

Jadi, fungsi Pendidikan Agama Islam adalah realisasi dari

keinginan ajaran Islam yang membawa misi kesejahteraan dan kekokohan

keberagamaan manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin di dunia dan

akhirat. Dalam kehidupan remaja, agamapun mempunyai peran yang

sangat penting, karena agama dapat membantu para remaja dalam

menghadapi segala macam persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.

D. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Sebagai makhluk yang berakal dan mampu berpikir, manusia harus

memiliki wawasan yang luas dan dapat merencanakan segala sesuatu

untuk masa depan yang cerah. Begitu juga dengan Pendidikan Agama

Islam yang harus memiliki kurikulum sebagai acuan penyelenggaraan

pendidikan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Istilah kurikulum sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1820. Kata

kurikulum berasal dari bahasa latin currere yang berarti to run

(menyelenggarakan) atau to run the course (mengadakan suatu

pengajaran). Selanjutnya pengertian kurikulum berkembang menjadi the

course of study (materi yang dipelajari). Caswell dalam buku “Desain

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” karya Mukhtar (2003:29)

mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah atau keseluruhan pengalaman

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

62

yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sekolah.

Pengertian ini menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan kurikulum tidak

hanya terbatas di dalam ruang kelas saja. Artinya, semua pengalaman

belajar atau pengalaman pendidikan bagi siswa pada hakekatnya adalah

kurikulum. Dengan begitu kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah:

Bahan-bahan pendidikan agama berupa kegiatan, pengetahuan dan

pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada

siswa dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan alat untuk

mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam (Mukhtar, 2003:30).

Proses perekayasan kurikulum yang dilaksanakan dalam situasi

nyata di sekolah berlangsung melalui tiga tahapan proses, yaitu konstruksi

kurikulum, pengembangan kurikulum dan implementasi kurikulum.

Konstruksi kurikulum adalah proses pembuatan keputusan yang

menentukan hakekat dan rancangan kurikulum. Pengembangan kurikulum

adalah prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi kurikulum, dan

implementasi kurikulum adalah proses pelaksanaan kurikulum yang

dihasilkan oleh konstruksi dan pengembangan kurikulum. Ketiga itu dapat

dilaksanakan secara bersamaan (Majid, 2005:18). Dan untuk dapat

mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam, maka dengan sendirinya

dibutuhakan terdapatnya kurikulum yang sesuai, atau dengan kata lain,

bahwa dalam menentukan kurikulum Pendidikan Agama Islam harus

memperhatikan faktor-faktor antara lain:

1. Penyesuaiannya dengan tujuan Pendidikan Agama Islam (perumusan

tujuan secara tegas).

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

63

2. Penyesuaiannya dengan tingkat perkembangan kejiwaan anak dan

kemampuan anak didik (Zuhairini dkk, 1983:59).

Pendidikan agama untuk Sekolah Dasar pasti akan berbeda dengan

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Walaupum meterinya sama mengenai aqidah, syari‟ah dan akhlak. Akan

tetapi yang membedakaanya adalah ruang lingkup pembahasan,

sistematika dan penyajiaannya. Oleh karena itu, cakupan kurikulum

Pendidikan Agama Islam harus dibedakan pada masing-masing tingkatan:

1. Sekolah Dasar

Pada tingkat Sekolah Dasar, siswa yang belajar Pendidikan Agama

Islam harus memiliki karakteristik tertentu yang diharapkan setelah ia

lulus dari sekolah tersebut, misalnya sebagai berikut:

a. Siswa dapat mengetahui bentuk dan tata cara pelaksanaan ibadah

salat secara baik dan benar.

b. Mengenal adap sopan santun baik dalam berbicara, berpakaian

maupun bertindak sesuai dengan ajaran agama Islam.

c. Memiliki sifat setia kawan, bekerja sama dan berpikir positif.

d. Peka terhadap lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.

e. Memiliki kesadaran beragama yang kuat.

f. Mampu membedakan nilai-nilai kehidupan yang baik yang harus

diikuti dengan nilai-nilai yang tidak baik yang harus dijauhi

melalui kisah-kisah teladan nabi dan rasul dan kisah-kisah

kesesatan dari para pembangkang agama (Mukhtar, 2003:36).

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

64

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

a. Memperluas cakrawala berpikir siswa tentang pentingnya nilai-

nilai agama dalam kehidupan.

b. Menanamkan nilai kejuangan kepada siswa agar memiliki pribadi

yang kokoh, berdedikasi dan loyal terhadap agamanya.

c. Memperkenalkan sejarah perkembangan agama dan penyiar-

penyiarnya, berikut tantangan dan balasan yang dihadapinya dalam

menegakkan ajaran agama Islam.

d. Menanamkan ajaran agama Islam sebagai basis peningkatan akhlak

masyarakat menuju pendewasaan diri siswa.

e. Menanamkan nilai-nilai agama yang relevan dengan kebutuhan

siswa, baik di bidang ekonomi, politik, social dan budaya

(Mukhtar, 2003:37).

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMU dan SMK)

a. Menanamkan nilai-nilai keagamaan yang kuat melalui problem

solving keagamaan terutama dibidang akhlak atau etika sosial dan

adaptasi lingkungan berbasiskan agama.

b. Menggambarkan dan menciptakan budaya Islam secara lebih

transformatif.

c. Memperkokoh nilai keimanan, ibadah dan pergaulan.

d. Menanamkan budaya malu dikalangan siswa terhadap ekses

negatif yang ditimbulakan oleh lingkungan yang tidak islami

(Mukhtar, 2003:38).

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

65

Berkaitan dengan era modern ini, maka lembaga pendidikan Islam

memerlukan suatu kurikulum yang dapat berguna pada masa depan yang

memiliki sifat mudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan

masyarakat yang berlaku pada masa sekarang dan dapat pula disesuaikan

untuk masa depan. Sebelum menyusun kurikulum, hendaknya terlebih

dahulu meneliti kebutuhan siswa dan masyarakat. Serta kurikulum pada

intinya merupakan sesuatu yang menjembatani siswa dari keadaan tidak

mengetahui menjadi mengetahui dan dapat memberikan konstribusi secara

positif terhadap perkembangan masyarakat. Desain kurikulum Pendidikan

Agama Islam harus dilaksanakan berdasarkan konsep pengembangan ilmu

pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sikap dan nilai moral ketuhanan

sehingga kurikulum yang dikembangkan dapat membentuk pribadi muslim

yang kuat dalam segi pengetahuan serta keagamaan yang akan

membawanya kepada kehidupan yang lebih baik.

E. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Materi Ajar Pendidikan Agama Islam

Dalam pembelajaran, materi bukanlah merupakan tujuan, tetapi

sebagai alat untuk mencapai tujuan. Kerena itu, penentuan materi

pengajaran harus didasarkan pada tujuan, baik dari segi cakupan, tingkat

kesulitan, maupun organisasinya. Hal ini karena materi tersebut harus

mampu mengantarkan peserta didik untuk bisa mewujudkan sosok

individu sebagaimana yang digambarkan dalam tujuan. Secara garis besar,

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

66

penentuan materi Pendidikan Agama Islam dapat dibedakan dalam empat

jenis, yaitu:

1. Dasar, dalam Pendidikan Agama Islam bahwa materi dasar tersebut

diharapkan dapat mengantarkan peserta didik untuk mencapai sosok

keberagamaan yang tercermin dalam dimensi-dimensinya. Diantara

meteri tersebut adalah materi yang ada dalam ilmu Tauhid (demensi

kepercayaan), Fiqh (dimensi perilaku ritual dan sosial), Akhlaq

(dimensi komitmen). Disamping itu, materi Pendidikan Agama Islam

juga harus mampu mengantarkan peserta didik memiliki sosok

toleransi antar umat beragama.

2. Sekuensial, yaitu pengembangan meteri dasar dan mengokohkan

materi dasar. Dalam Pendidikan Agama Islam, materi ini akan

menambah wawasan sekaligus memantapkan pencapaian materi dasar.

Diantara materi jenis ini adalah Tafsir dan Hadits, yang bertujuan agar

peserta didik dapat memahami materi dasar dengan lebih baik.

Demikian pula peserta didik perlu diperkenalkan pada kitab suci

agama lain meskipun hanya sekilas.

3. Instrumental, adalah meteri yang tidak secara langsung berguna untuk

meningkatkan keberagamaan, tetapi penguasaannya sangat membantu

sebagai alat untuk mencapai penguasaan materi dasar keberagamaan.

Yang tergolong materi ini, dalam Pendidikan Agama Islam adalah

Bahasa Arab. Materi Bahasa Arab dimaksudkan untuk mempermudah

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

67

materi dasar yang pada umumnya ditulis dengan huruf Arab, seperti

Al-Qur‟an dan Hadits.

4. Pengembang Personal, yaitu materi untuk membentuk kepribadian

yang sangat diperlukan dalam kehidupan beragama. Yang termasuk

dalam materi ini adalah sejarah kehidupan manusia, baik di masa

lampau maupun kontemporer. Walaupun materi ini tidak secara

langsung meningkatkan dimensi-dimensi keberagamaan dan toleransi

beragama, tetapi mampu menanamkan nilai-nilai kepribadian yang

dapat mendorong individu mengembangkan keberagamaannya

maupun hubungannya dengan umat beragama lain (Thoha dkk,

2004:17).

Dari uraian diatas, maka materi Pendidikan Agama Islam tidak

hanya terbatas pada ilmu-ilmu keislaman semata, tetapi juga ilmu lain

yang dapat membantu pencapaian keberagamaan Islam secara

komprehensif. Hal ini berarti akan meliputi materi yang diantaranya

tercakup dalam bahasan ilmu-ilmu: Tauhid/aqidah, Fiqh/ibadah, akhlaq,

Study Al-Qur‟an dan Hadits, Bahasa Arab dan Tarikh Isalm. Dengan

mempelajari ilmu-ilmu tersebut diharapkan keberagamaan peserta didik

akan meningkat sesuai dengan apa yang diidealkan (Thoha dkk, 2004:20).

Sebagaimana diketahui, bahwa inti ajaran pokok Islam meliputi

masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syari‟ah) dan masalah

ikhsan (akhlak):

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

68

1. Aqidah adalah bersifat I‟tiqad batin, mengajarkan ke-Esaan Allah, Esa

sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur dan meniadakan alam ini.

2. Syari‟ah adalah berhubungan dengan amal lahir dalam rangka

menta‟ati semua peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur

hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan

hidup dan kehidupan manusia.

3. Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurna

bagi kedua amal diatas dan yang mengajarkan tentang tata cara

pergaulan hidup manusia (Zuhairini dkk, 1983:60).

Tiga inti ajaran pokok ini kemudian dijabarkan dalam bentuk

Rukun Iman, Rukun Islam dan akhlak. Dan ketiganya lahirlah beberapa

keilmuan agama, yaitu Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqh dan Ilmu Akhlak. Ketiga

kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar

hukum Islam yaitu Al-Qur‟an dan Al-Hadits, serta ditambah lagi dengan

Sejarah Islam (Tarikh), sehingga secara berurutan menjadi:

1. Ilmu Tauhid/Keimanan

2. Ilmu Fiqh

3. Al-Qur‟an

4. Al-Hadits

5. Akhlaq

6. Tarikh Islam (Zuhairini dkk, 1983:60)

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

69

Sedangkan ruang lingkup pembahasan, luas mendalamnya

pembahasan, tergantung kepada jenis lembaga pendidikan yang

bersangkutan, tingkat kelas, tujuan dan tingkat kemampuan anak didik

sebagai konsumennya. Untuk sekolah-sekolah agama tentunya

pembahasannya lebih luas, mendalam dan terperinci daripada sekolah-

sekolah umum, demikian pula perbedaan untuk tingkat rendah dan tingkat

atau kelas yang lebih tinggi (Zuhairini dkk, 1983:63). Perincian

bahan/materi dalam buku “Metodik Khusus Pendidikan Agama

(dilengkapi dengan system moduldan permainan simulasi)” karya

Zuhairini Dkk (1983:67) memperincinya sebagai berikut:

1. Sekolah Dasar

a. Kelas I dan II :

1) Akhlak

2) Ibadah

3) Al-Qur‟an

b. Kelas III dan IV:

1) Keimanan

2) Akhlak

3) Ibadah

4) Al-Qur‟an

c. Kelas V dan VI :

1) Keimanan

2) Akhlak

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

70

3) Ibadah

4) Al-Qur‟an

5) Tarikh Islam

2. Sekolah Lanjutan Pertama

a. Kelas I

1) Keimanan/Tauhid

2) Ibadah/Fiqh

3) Akhlak

4) Al-Qur‟an

b. Kelas II

1) Keimanan/Tauhid

2) Ibadah/Fiqh

3) Al-Qur‟an/Hadits

4) Sejarah Islam

c. Kelas III

1) Keimanan/Tauhid

2) Ibadah/Fiqh

3) Akhlak

4) Al-Qur‟an/Hadits

5) Sejarah Islam

3. Sekolah Lanjutan Atas

a. Kelas I

1) Keimanan/Tauhid

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

71

2) Ibadah/Fiqh

3) Akhlak

4) Sejarah Islam

5) Tafsir/Hadits

b. Kelas II

1) Keimanan/Tauhid

2) Ibadah/Fiqh

3) Akhlak

4) Sejarah Islam

5) Tafsir/Hadits

c. Kelas III

1) Keimanan/Tauhid

2) Ibadah/Fiqh

3) Akhlak

4) Sejarah Islam

5) Tafsir/Hadits

Tetapi menurut Yusak Burhanuddin dalam bukunya “Kesehatan

Mental”, menjelaskan bahwa materi pembinaan mental keagamaan

diberikan melalui pengetahuan agama yang ada di sekolah melalui

pelajaran Al-Qur‟an, Tauhid, Hadits, Tafsir, Kebudayaan Islam dan lain-

lain. Seluruh materi disusun untuk menyempurnakan kondisi psikologi,

sosial, spiritual, perilaku dan penalaran siswa. Berikut dipaparkan materi

tersebut masing-masing:

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

72

1. Pelajaran Al-Qur‟an, ditujukan untuk melatih penyempurnaan bacaan

Al-Qur‟an yang dilanjutkan memahaman dan aplikasi ajarannya dalam

kehidupan sehari-hari. Pelajaran ini merupakan sarana utama dalam

mewujudkan tujuan tertinggi dari pendidikan Islam.

2. Pelajaran Hadits, ditujukan agar umat Islam meneladani Rasulullah

Saw., dalam beribadah, muamalah atau menghadapi berbagai masalah

hidup dan pemecahannya.

3. Pelajaran Tauhid, memiliki tujuan untuk menambah keimanan anak

didik dalam ketaatan kepada Allah, pemahaman ayat-ayat Al-Qur‟an

dan perenungan ayat-ayat Allah. Landasan utama yang harus diketahui

adalah rukun iman yang menjadikan perilaku umat Islam dapat

bersumber pada konsep-konsep keimanan. Dilanjutkan dengan

pengenalan konsep-konsep Uluhiyyah rububiyyah, penghambaan

manusia kepada Allah dan berbagai kaidah Islam. Serta dengan

pelajaran ini akan dapat memperkenalkan setiap gejala kemusyrikan

yang harus dijauhi oleh anak didik sehingga mereka terhindar dari

berbagai keyakinan yang dapat mengubah tujuan hidupnya. Oleh

karena itu, pelajaran ini merupakan sumber dari konsep seluruh mata

pelajaran yang akan diberikan kepada siswa.

4. Pelajaran Fikih, memperlakukan siswa pada konsep perilaku Islami,

baik secara individual maupun secara sosial yang bersumber dari Al-

Qur‟an dan Sunnah, meliputi cara beribadah, berperilaku dan

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

73

bermasyarakat. Serta harus dikaitkan dengan sikap penghambaan

kepada Allah dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan hidupnya.

5. Pelajaran Budaya Islam, dititik beratkan pada budaya barat terhadap

budaya Islam. Hal ini ditujukan untuk menanamkan akidah Islam

sehingga tidak terpengaruh konsep budaya barat yang dapat

mengacaukan akidah umat Islam serta menyelewengkan pemahaman

dan pengamalan siswa kepada konsep ketuhanan (Syafaat dkk,

2008:156).

Jadi, materi ajar dalam hal ini sangatlah penting karena disitulah

ilmu-ilmu keberagamaan diperoleh. Dalam memilih materi pembelajaran

diharapkan pendidik dapat melihat apa yang dibutuhkan oleh siswa,

masyarakat dan disesuai dengan tingkat pendidikan siswa. Sehingga para

siswa dapat mencerna pembelajaran yang diberikan dengan baik. Dan

dalam materi Pendidikan Agama Islam tidak hanya membahas tentang

keislaman saja, akan tetapi juga membahas pelajaran yang menunjang dan

memperkuat keislaman para peserta didik. Supaya mereka dapat lebih

mendalami ajaran agama Islam dan mencapai tujuan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan keimanan peserta didik.

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas tentang Kesehatan Mental menurut Hasan

Langgulung dan Implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam dapat

disimpulkan bahwa:

1. Kesehatan mental menurut Hasan Langgulung adalah kondisi mental

yang mengarah pada keselamatan dan kebahagiaan yang berlaku di

dunia ini. Karena kebahagian dunia hanyalah jalan ke arah

kebahagiaan akhirat. Itu berarti terbebasnya seseorang dari segala

sesuatu yang mengancam keselamatannya didunia serta terhindarnya

dari perasaan cemas, takut, risau dan ketidakbahagiaan.

2. Implikasi kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dalam

Pendidikan Agama Islam diantarnya adalah dalam konteks:

a. Hubungan Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dengan

Pendidikan Agama Islam

Kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam itu

memiliki hubungan yang sangat erat yang sama-sama untuk

membentuk kepribadian, tingkah laku dan sikap yang baik serta

sehat. Sehingga puncak dari kesehatan mental dan Pendidikan

Agama Islam adalah menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

75

b. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta

didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa

dan bernegara. Supaya mencapai keberhasilan hidup didunia yang

kemudian akan mampu membuahkan kebaikan diakhirat kelak.

c. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi Pendidikan Agama Islam adalah realisasi dari

keinginan ajaran Islam yang membawa misi kesejahteraan dan

kekokohan keberagamaan manusia sebagai hamba Allah lahir dan

batin di dunia dan akhirat.

d. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah Bahan-bahan

pendidikan agama yang diberikan kepada siswa untuk mencapai

tujuan Pendidikan Agama Islam. Sehingga desain kurikulum

Pendidikan Agama Islam harus dilaksanakan berdasarkan konsep

pengembangan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan,

sikap dan nilai moral ketuhanan. Sehingga kurikulum yang

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

76

dikembangkan dapat membentuk pribadi muslim yang kuat dalam

segi pengetahuan serta keagamaan yang akan membawanya kepada

kehidupan yang lebih baik.

e. Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Materi Ajar Pendididkan Agama Islam

Materi ajar dalam hal ini sangatlah penting karena disitulah

ilmu-ilmu keberagamaan diperoleh. Penentuan materi pengajaran

harus didasarkan pada tujuan, baik dari segi cakupan, tingkat

kesulitan, maupun organisasinya. Dalam materi Pendidikan Agama

Islam tidak hanya membahas tentang keislaman saja, akan tetapi

juga membahas pelajaran yang menunjang dan memperkuat

keislaman para peserta didik agar selamat dunia dan akhirat.

B. Saran dan Penutup

1. Saran

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis berharap dapat

memberikan tambahan wawasan pengetahuan kepada:

a. Kepada para pendidik, sebelum melakasanakan pengajaran

seharusnya dapat melihat terlebih dahulu kebutuhan yang

diperlukan oleh peserta didik dan masyarakat. Supaya pada akhir

pembelajaran peserta didik dapat secara sempurna mengamalkan

pelajaran yang didapatnya dalam masyarakat.

b. Kepada para calon guru, haruslah lebih membekali diri dengan

ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan agama. Supaya para

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

77

calon guru dapat lebih siap menghadapi dan menularakan ilmu

kepada para siswa dengan sempurna sesuai dengan ajaran agama.

c. Kepada para orang tua dan masyarakat, seharusnya mengenalkan

ajaran agama pada anak-anaknya sejak kecil. Mendidik sang anak

dengan cara mengembangkan potensi dan bakat anak sesuai

dengan yang diinginkan mereka. Supaya sang anak dapat tumbuh

dan berkembang dengan baik sesuai yang mereka inginkan tanpa

ada paksaan dari pihak manapun. Dengan catatan keinginan sang

anak haruslah berjalan sesuai dengan ajaran agama.

2. Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah Swt atas

rahmat, taufik serta hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis

dalam menyusun sekripsi yang sangat sederhana dengan segala

keterbatasannya. Walaupun penuh dengan kekurangan semoga dapat

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada

umumnya. Penulis menyadari penelitian ini jauh dari kata sempurna.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya apabila dalam penelitian ini ditemukan beberapa

kesalahan dan penulis mohon kritik dan saran demi kemajuan

penelitian kami di masa mendatang. Atas perhatian dan kerjasama

pembaca, penulis mengucapkan terimakasih.

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasyi, M. Athiyah. 1987. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam Cet.

V. diterjemahkan oleh: Bustami A Gani dan Djohar Bahry. Jakarta:

Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan

Praktek) edisi revisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah. 1975. Pembinaan Agama dalam Kesehatan Mental cet.

ke-3. Jakarta: Bulan Bintang.

----------------------. 1983. Kesehatan Mental cet-10. Jakarta: Gunung

Agung.

Hidayat, Dede Rahmat & Herdi. 2014. Bimbingan Konseling “Kesehatan

Mental di Sekolah” Cet-2. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Langgulung, Hasan. 1980. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam.

Bandung: PT. Al-Ma’arif.

-------------------------. 1985. Pendidikan dan Peradaban Islam Cet ke-3.

Jakarta: P.T. Maha Grafindo.

-----------------------. 1986. Teori-Teori Kesehatan Mental Cet ke-1. Jakarta:

Pustaka Al Husna.

-----------------------. 1988. Pendidikan Islam menghadapi Abad ke-21 Cet

ke-1. Jakarta: Pustaka Al Husna.

--------------------------. 1992. Asas-asas pendidikan Islam cet-2. Jakarta:

pustaka Al-husna.

-----------------------. 2003. Asas-asas Pendidikan Islam Cet ke-5 (Edisi

revisi). Jakarta: Pustaka Al-Husna.

-----------------------. 2004. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisis

Psikologis, Filsafat dan Pendidikan Cet ke-5 (Edisi Revisi).

Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru.

Majib, Abdul & dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Maulana, Ikhsan. 2013. Sekilas Hasan Lngulung. Diakses 1 September

2016 (06.50 WIB). Dari

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

https://ihsanmaulana.wordpress.com/2013/08/30/sekilas-hasan

langgulung/

Metro Pekalongan. 2015. Bayi Dibuang, Santriwati Tersangka.

Pekalongan: Jawa Pos.

Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:

CV Mustika Galiza.

Proyek Pembinaan Prasarana dan Perguruan Tinggi Agama/AIAN di

Jakarta. 1984. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam.

Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Rifa’i, Syukri. 2006. Strategi Pendidikan Islam dalam Meningkatkan

Kualitas Sumber Daya Manusia (Studi atas Pemikiran Hasan

Langgulung). Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Jurusan Pendidikan

Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian”Public Relation Dan

Komunikasi”. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumaryanto, Nugroho. 2013. Telaah Pemikiran Hasan Langgulung

tentang Konsep Kreativitas dan Relevansinya dengan pendidikan

Islam. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan

Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sundari, Siti. 2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Supramono & Jony Oktavian Haryanto. 2005. Desain Proposal Penelitian

Studi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta. CV

Andi Offset.

Syafaat, Aat dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam

mencegah kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Thoha, Chabib dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Agama Cet-2.

Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerja

sama dengan Pustaka Pelajar.

Trisno, 2010. Guru Agama Perspektif Hasan Langgulung dan Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Skripsi

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

tidak diterbitkan. Jakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yunus, Mahmud. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: P.T.

Hidakarya Agung.

Zuhairini, dkk. 1983. Methodik Khusus Pendidikan Agama. Malang: Biro

Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang.

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

Tembusan : 1. Dasen Pembimbing

- 2. Mahasiswa yang bersangkutan

Mufiq, S g., M.Phil. NIP. 19690617 199603 1004

a.n. Dekan, ~nn-t-· ..JI kan Bidang Akademik

Wassalamualaikum w. w.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skripsi di atas.

: INDAH NURUL HAMIDAH : 111-12-234 : TARBIY AH DAN ILMU KEGURUAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM ME1 URUT PEMIKIRA

HASAN LANGGULUNG

Nama NIM Fakultas Jmusan Judul Skripsi

Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S. l ). Saudara ditunjuk sebagai Dasen Pembimbing Skripsi mahasiswa:

Assalamualaikum w. w.

Di Tempat

Kepada Yth. Drs. Wahyudhiana, M.Pd.

19 Agustus 2016 Nomor: B.l.l.125/In.21/Dl.l/PN.03.00/08/2016 Lamp. : Proposal Skripsi Hal : Pembimbing dan Asisten

Pembimbing Skripsi

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

CATA TAN: SETIAP KONSULTASI LEMBAR INI HARUS DIBAWA

- w ll( -- - ~ .fv·

<b. 6L t } -\7

'1· ~- u,17

PARAF CATATAN PEMBIMBING (SI KONSULTASI NO. TA.NGGAL

LEMBAR KONSUL TASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : .\.1\~~.h. .N. .. µ~J. +-I N I M : . !.1..L~ !.;.,,.~ ,;}.4 ...... Dosen Pembimbing : .. Q~.?..: ~.~~-Y-~.0.~~t'.ilVtQ, lv\.?d.. Judul : f~~-~-~-~.0.f.~~:,\ .f~~~~~~~ h.~~~ !'rrS:~.'!..f.~.~., P.~~~~I.~.~ .

... t.\.~.?..~~ k.0:%9.~.~-~ ..

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor 1 Opak STAIN Salatiga 2012 05 - 07 Peserta

dengan tema: "Progresifitas September Kaum Muda, Kunci 2012 3 Perubahan Indonesia."

2 Orientasi Pengenalan 09 September Peserta· Akademik dan 2012 Kemahasiswaan (OP AK) Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga "Membangun 3 Gerakan Mahasiswa Tarbiyah sebagai Tonggak Kebangkitan Pendidikan Indonesia."

3 Orientasi Dasar Keislaman 10 September Peserta (ODK) dengan tema: 2012 "Membangun Karakter Keislaman Bertaraf 2 Intemasional di Era . Globalisasi Bahasa."

4 Seminar Entrepreneurship 11 September Peserta dan Perkoperasian 2012 2012 dengan tema: "Explore 2 your Entrepreneurship Talent."

5 Achievment Motivation 12 September Peserta Training Dengan AMT, 2012 2

: Drs. W ahyudhiana, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi

: Dra. Maryatin, M.Pd. DosenPA

: 111-12-234 NIM

: Tarbiyah dan Ilmu Kegurnan I PAI Fak:ultas I Jurnsan

: Indah Nurnl Hamidah Nama

DAFTAR NILAI SKK

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

Bangun Karakter Raih Prestasi.

6 Library User Education 13 September Peserta (Pendidikan Pemakai 2012 Perpustkaan) oleh UPT 2 Perpustakaan STAIN Salatiga.

7 Seminar Nasional 29 September Peserta Mahasiswa dengan tema 2012 8 "Urgensi Media dalam Pergaulan Politik"

8 Penerimaan Anggota Barn 17 - 18 Peserta JQH dengan tema September "Membentuk Paradigma 2012 Mahasiswa Qur'ani dengan 2 Panca Indra, Akal, dan Hati."

9 Pelatihan Kaligrafi 08 Desember Peserta Jam'iyyatul Qurro' Wal 2012 2 Huffadz (JQH) STAIN Salatiga.

10 MAPABA (Masa 06-08 April Peserta Penerimaan Anggota Barn) 2013 PMII ' Membentuk 2 Militansi Kader untuk Menuju Mahasiswa yang Ideal."

11 Tafsir Tematik "Sihir 04 Mei 2013 Peserta dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hukum Negara." 2

12 Akhirussanah Ma'had 30 Juni 2013 Peserta STAIN Salatiga "Pesantren sebagai W adah Perkembangan Karakter 2 Pemuda Islam yang Berakhlaqul Karumah dan Bemalar Ilmiah."

13 MAPABA I (Masa 04-06 Panitia Penerimaan Anggota Baru) Oktober 2013 3 dengan tern "Menemukan

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

Jati Diri menuju Mahasiswa yang Peka dan Peduli"

14 Khotmil Qur' an Pondok 15 Juni 2014 Panitia 3 Pesantren Al-Hasan.

15 Masa Orientasi Santri 02 Agustus Panitia 3 (MOS) Pondok Pesantren 2014 Al-Hasan.

16 Seminar Nasional dengan 29 September Peserta tema "Peran Mahasiswa 2014 8 dalam Mengenal Masa Depan Indonesia Pasca Pilpres 2014"

17 Pengurus Sie Perlengkapan 02 Oktober Pengurus 4 Pondok Pesantren Al-Hasan 2015

18 Wisata Religi dan Tadabur 02 November Panitia 3 Alam Pondok Pesantren Al- 2014 Hasan.

19 Seminar Nasional dengan 13 November Peserta tema "Perbaikan Mutu 2014 8 Pendidikan melalui Profesionalitas Pendidikan"

20 Peringatan Maulid Nabi 14 Januari Panitia 3 Pondok Pesantren Al- 2015 Hasan.

21 Syahadah Khataman Al- 31 Mei2015 Peserta 2 Qur' an Pondok Pesantren Al-Hasan.

22 Masa Orientasi Santri 06 Agustus Panitia 3 (MOS) Pondok Pesantren 2015 Putri Al-Hasan.

23 Pengurus Sie Kebersihan 08 Oktober Pengurus 4 Pondok Pesantren Al-Hasan 2015 2014/2015

24 Wisata Religi dan Tadabur 18 Oktober Panitia 3 Alam Pondok Pesantren Al- 2015 Hasan.

25 IAIN Salatiga Bersholawat 06 November Peserta dan Orasi Kebangsaan 2015 "Menyemai Nilai-nilai Islam Indonesia untuk 2

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

NIP. 19700510 199803 1 003)".

Wakil Dekan

Salatiga, 24 Agustus 2016

Memperkokoh KRI dalam Mewujudkan Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur."

26 Seminar Iasional dengan 28 April 2016 Peserta tema "Penguatan Wawasan 8 Kebangsaan dan

asionalisme" 27 Festival Anak Sholeh 29 April 2016 Panitera

Indonesia (F ASI) Tingkat 3 Kota Salatiga tahun 2016

28 usanrata Mengaji 300.000 08 Mei 2016 Peserta Khataman Al-Quran dengan tema "Serantak se- Indonesia untuk 2 Keselamatan & Kesejahteraan Bangsa"

29 Seminar asional dengan 21 Mei 2016 Peserta tema "Pendidikan Agama menjadi Pelopor 8 Kebangkitan asional di Era Modern

Jumlah Skor 102

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Indah Nurul Hamidah

2. Tempat, tanggal lahir : Demak, 26 Januari 1995

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Kartika II, Rt. 04/ Rw. 01, dusun Karang

Boyo, Desa Candisari, Kec. Mranggen,

Kab. Demak.

B. Pendidikan

1. TK : TK Pamekar Budi lulus tahun 2000

2. SD : SD N Candisari 1 lulus tahun 2006

3. SMP : Mts N Mranggen lulus tahun 2009

4. SMA : MA Futuhiyyah 2 lulus tahun 2012

5. Perguruan Tinggi : IAIN Salatiga lulus tahun 2017

Salatiga, 8 Maret 2017

Penulis,

Indah Nurul Hamidah

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG

DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH

INDAH NURUL HAMIDAH

111 12 234

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

LATAR BELAKANG

• Kesehatan mental menurut Hasan Langgulung berarti kebahagiaan

di dunia, yaitu selamat dari hal-hal yang mengancam kehidupan di

dunia yang akan menimbulkan perasaan takut dan cemas.

• Pendidikan Agama Islam berfungsi antara lain untuk meningkatkan

perilaku keberagamaan peserta didik, menanamkan nilai ajaran

Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan

akhirat dan untuk memperkenalkan peserta didik pada ajaran agama.

• Karena kesehatan mental dan pendidikan sangatlah erat

hubungannya. Apalagi dalam Pendidikan Agama Islam yang

bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta membentuk

manusia yang memiliki semangat agama dan akhlak yang mulia.

Juga memiliki fungsi diantaranya menanamkan nilai ajaran Islam

sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung?

2. Bagaimana implikasi kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung dalam Pendidikan Agama Islam?

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan mental menurut

Hasan Langgulung

2. Untuk mengetahui implikasi kesehatan mental menurut Hasan

Langgulung dalam Pendidikan Agama Islam.

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

MANFAAT PENELITIAN

1. Secara teoritik, yaitu:

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dan implikasinya terhadap Pendidikan Agama Islam.

b. Dapat menjadi stimulus dan memberikan sumber tambahan bagi penelitian selanjutnya sehingga kajian-kajian secara mendalam tentang kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam lebih banyak lagi.

2. Secara praktis, yaitu:

a. Untuk dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam supaya dapat diaplikasikan dalam bertingkah laku sehari-hari, serta dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak.

b. Untuk menambah keilmuan penulis tentang kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dan implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam.

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

METODE PENELITIAN

• Jenis Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan

mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-

buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan

• Sumber Data

Sumber data Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder

• Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data pustaka yaitu

membaca, mencatat serta mengolah bahan penelitian dari berbagai buku

dan karya ilmiah yang mendukung penelitian skripsi ini. Dengan

mengutamakan data primer.

• Teknik analisis data

Teknik analisis data ini menggunakan metode deskriptif dan metode

analisis.

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

PENEGASAN ISTILAH

a. Kesehatan mental menurut Hasan Langgulung adalah keselamatan dan kebahagiaan yang berlaku di dunia ini. Karena kebahagian dunia hanyalah jalan ke arah kebahagiaan akhirat,

b. Hasan Langgulung adalah sesorang pemikir muslim Asia Tenggara tepatnya dari Negara Indonesia, yang banyak mencurahkan perhatiannya pada Islamisasi ilmu pengetahuan, terutama pada bidang pendidikan dan psikologi. Beliau berupaya untuk memadukan pemikiran-pemikiran barat modern dengan pemikiran Islam.

c. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

BIOGRAFI HASAN LANGGULUNG

• Riwayat Hidup

Nama lengkapnya adalah Hasan Langgulung, lahir di kabupaten Sidenreng, Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934. Dari pasangan Tan Rasula dan Siti Aminah (Aminah Tanrasuh). Prof. Dr. Hasan Langgulung meninggal dunia di Kuala Lumpur di usia 73 tahun.

• Riwayat Pekerjaan

Langgulung seringkali menghadiri berbagai persidangan dan konferensi. Kepala sekolah Indonesia di Kairo, Asisten Pengajar (Teaching Assistent) dan dosen di University of Georgia di Amerika, Asisten Profesor di Universitas Malaya di Malaysia, konsultan psikologi di Stanford Research Institute, Menlo Park, California, Amerika Serikat.

• Karya Hasan Langgulung

Buku Karya Hasan Langgulung diantaranya: Pendidikan Islam, Filsafat Pendidikan Islam, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Beberapa Tinjauan Dalam Pendidikan Islam, Statistik Dalam Psikologi dan Pendidikan dan lain sebagainya.

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

PEMIKIRAN KESEHATAN MENTAL HASAN LANGGULUNG

• Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental menurut Hasan Langgulung adalah kondisi mental yang mengarah kepada keselamatan dan kebahagiaan yang berlaku di dunia ini. Karena kebahagian dunia hanyalah jalan ke arah kebahagiaan akhirat, sedang kebahagiaan akhirat tidak dapat dicapai tanpa usaha di dunia.

• Norma-Norma dalam Kesehatan Mental

a. Metode Statistik

b. Norma-Norma Sosial

c. Tingkahlaku Pengukuran

• Konsep-Konsep Dasar dalam Kesehatan Mental

a. Motivasi

b. Pertarungan Psikologi

c. kekecewaan, dan lain sebagainya.

• Penyakit-penyakit Mental

a. Riya’

b. Hasad dan dengki

c. Rakus, dan lain sebagainya.

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

IMPLIKASI KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN

LANGGULUNG DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

• Hubungan Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung

dengan Pendidikan Agama Islam

Kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam itu memiliki

hubungan yang sangat erat yang sama-sama untuk membentuk

kepribadian, tingkahlaku dan sikap yang baik serta sehat.

• Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung

dalam Tujuan Pendidikan Agama Islam

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan dan ketakwaannya.

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

• Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi Pendidikan Agama Islam untuk merealisasikan keinginan

ajaran Islam yang membawa misi kesejahteraan dan kekokohan

keberagamaan manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin.

• Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan alat untuk

mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam, yang disusun

berdasarkan konsep pengembangan ilmu pengetahuan, pengalaman,

keterampilan, sikap dan nilai moral ketuhanan sehingga kurikulum

yang dikembangkan dapat membentuk pribadi muslim yang kuat.

• Implikasi Kesehatan Mental menurut Hasan Langgulung dalam

Materi Ajar Pendidikan Agama Islam

Materi ajar sangatlah penting karena dari situlah ilmu-ilmu

keberagamaan diperoleh, penentuan materi ajar harus didasarkan

pada tujuan, baik dari segi cakupan, tingkat kesulitan, maupun

organisasinya.

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

KESIMPULAN

• Kesehatan mental menurut Hasan Langgulung adalah kondisi mental yang

mengarah kepada keselamatan dan kebahagiaan yang berlaku di dunia ini.

Karena kebahagian dunia hanyalah jalan ke arah kebahagiaan akhirat.

• Implikasi kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dalam Pendidikan

Agama Islam:

• 1. hubungan kesehatan mental dengan PAI yaitu sama-sama untuk

membentuk kepribadian siswa.

• 2. hubungan kesehatan mental dengan tujuan PAI yaitu menumbuhkan

keimanan, sehingga siswa dapat merasa tenang jiwanya.

• 3. hubungan kesehatan mental dengan fungsi PAI yaitu meningkatkan

keberagamaan siswa, supaya tercipta kesejahteraan dunia dan akhirat.

• 4. hubungan kesehatan mental dengan kurikulum PAI yaitu merancang

kegiatan yang membawa perubahan perilaku siswa menuju kedewasaan.

• 5. hubungan kessehatan mental dengan materi ajar PAI yaitu materi yang

digunakan untuk menyempurnakan kondisi psikologi, sosial, spiritual,

perilaku dan penalaran siswa.

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1632/1/SKRIPSI.pdf · ii KESEHATAN MENTAL MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN IMPLIKASINYA

SEKIAN DAN TERIMAKASIH