JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKOLTAS...
Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKOLTAS...
PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM ZIARAH KUBUR
Disusun Oleh:
ROM DANI NIM. 802011001350
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKOLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
lJIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
I 426 H./2005 M.
-:-'\
PENDIDIKAN AKHLAK
DALAM ZIARAH KUBUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarj ana Pendidikan Islam
Oleh:
ROM DANI NIM.802011001350
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
Dr. H. Abdul Rahman Ghazalv, MA NIP. 150 063 509
Dr. H u a"id Khon M.A NI . 131 682 377
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAl\1 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1426 HI 2005 M
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul " PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ZIARAH KUBUR"
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 Juni 2005. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S 1)
Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta 17 Oktober 2005
Sidang Munaqasyah
Dekan/
Ketua Merangkap Anggota
Anggota:
r . . m Sadri MA. . 150 203 3 0
Pembantu dekan I/
Sekretaris Merangkap Anggota
1dl;p;;;~ Dr. H. Abdul Rahman Ghazaly, MA NIP. 150 063 509
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah swt. penguasa
alam semesta, tanpa taufiq dan inayah dari-Nya mustashil skripsi ini bisa terwujud.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada figur tlunia akhirat Nabi besar
Muhammad saw.
Karya tulis ini merupakan skripsi yang ditujukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah d:m Keguruan Universitas Islam l'iegeri (UIN) Syarif HidByatullah Jakarta
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar smjana pendidikan Islam.
Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas llmu Tarbiyah dan
I«:gu1·u;m .lurusan Pcndidkan /\garna lsla111. prnulis banyak niendapatkan bantuan
sumbangan dan dorongan dari bcrbagai pihak. Olch karcna itu pada kcsempatan ini
penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Salman I-Jarun. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Ncgcri (UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta.
2. Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono. Mi\. Sclaku ~ctua Jurusan Pcndidikan
Agama ls am Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta
3. Bapak Dr. H. Abel. Rahman Ghazaly, M.A. Dan Bapak Dr. Abdul Majid
Khan, M.A. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
manis yang takkan terlupakan dan semoga silatuahmi di antara kita tidak akan
bcrakhir.
Akhirnya pcnulis bcrdoa scrnoga Allah swt membalas jasa clan amal baik
mereka. Harapan penulis khususnya clan bagi pembaca pada umumnya, amin.
Jakarta, Januari Muharam
Penulis
2005 M, 1426 H.
DAFTARISI
KA1'A PENGAN~fAR........................................................................................... iv
DAFTAR !SI .................................................... ····································· ·············· Vll
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah dan Alasan Pemilihan Judul ........... .
B. Pen1batasan clan Pcrun1usan Iv1asalah............................. t:[
C. Metode Pembahasan................................................................ 4
D. Sistematika Penulisan.............................................................. 5
BAB II ZIARAH KUBUR
A. Pengertian Ziarah Kubur.......... ... ....... ... ....... ................ ...... ...... 6
l3. l)asar l-lukun1 7,iarah Kubur .................................................... 7
C. Tujuan Ziarnh Kubur ............................................................... '>
D. Hikmah Ziarah Kubur ........................................................... . 1 •• •• 1
E. Tata Cara Ziarah Ku bur ........................................................ . l (:,
BAB !II PENDJDIKAN AKHLAK
A. Pengertian Pendidikan Akhlak ···············"'······························· 20
J3. Dasar dan 'rujuan J)endidikan l\khJak ..................................... 24
C. Pentingnya Pendidikan Akhlak................................................ 27
D. Pembagian Akhlak................................................................... 28
BAB IV HUBUNGAN ZIARAH KUBUR DENGAN PENDIDIKAN
AKHLAK
A. Pengaruh Ziarah Kubur terhadap Pembinaan Akhlak ............. 33
I. Pengaruh dalam Pernbinaan Akl1lak terhadap Allah......... 33
2. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak terhadap diri sendiri. 35
3. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak terhadap Sesama
Manusia ............................................................................. 36
B. Penclidikan Akhlak clalam Ziarah Kubur ................................. 37
1. Akhlak kepada Allah Swt.................................................. 38
2. Akhlak terhadap Sesama Manusia..................................... 45
3. Akhlak kepacla Diri Sencliri ............................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 55
B. Saran........................................................................................ 57
DAFT AR PUST AKA........................................................................................... 58
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah dan Alasan Pcmilihan Judul
Pada dasarnya ziarah kubur adalah salah Satu earn manusia untuk
mengingat mati, sehingga akan senantiasa mengontrol dirinya agar tidak
te1:jerumus ke lembah kehinaan. Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang amat
besar pada jiwa seseorang karena dapat meningkatkan dan mengajarkan
seseorang agar tidak lupa dan terlena dalam kehidupan dunia.
Mengenal hal ini, sebagaimana di kutip Imam al-Ghazali, Nabi Saw.
bersabda:
;;;; --;.,, ;;, }_,-//// ,\ / ,,.
:~ j ~~ :JJI ~ :_,.J1 Jt.; :Jt.; ~ :JJI ~~ ;;;.;, 01:;. ,.. .. ,,. .. .... /
o ;;, ,, _,,, Jo o
,) J) J--!IJ ,i)LJl3 r-L-· olJJ) o~I '_? jJ ~\-' ~)~all 13j)j
Artinya: "Berziarah ke kubur, karena mengingatkan akan mati." 1
,
sesungguhnya ziarah ... kubur itu
Dalam masyarakat Islam, praktek ziarah kubur sering kita jumpai, bahkan
praktek ini telah menjadi tradisi yang telah menyebar luas. Hal demikian tei:jadi
karena ziarah kubur dalam ajaran agama Islam telah dianjurkan, guna
1 Ahn1ad Abdullah Haddad, Renungan tentang Un1ur A;fanusia, 'ferj. M. Baqir, (Bandung: Mizan, 1992), hal. 111.
2
menimbulkan kesadaran hati clan mcngingatkan pacla akhirat. Di katakan clalam
kitab Fiqh, Ala al-Madzhabi al-Arba'ah sebagaimana clikutip oleh Syekh Ja'far
Subbani dalam bukunya "Tauhid dan Syirik" ziarah kubur aclalah perbuatan yang
mandub (clianjurkan) guna menimbulkan kesaclaran hati dan mengingatkan pada
akhirat."2
Lebih lanjut dikatakan, "apakah tempat perkuburan itu clekat ataupunjauh,
bahkan clianjurkan berpergian atau merantau untuk menziarahi orang-orang mati,
kbususnya kuburan-kuburan kaum sbalibin".3
Pada awal keberaclaannya. ziarah kubur tempat di larang oleh Rasulullab
Saw. Sebagaimana di riwayatkan clalam hadits Nabi:
J J
G.:s--
Artinya: "Oulu aku melarang kamu rncnziarahi kubur sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur dapat mengingatkan kamu pacla akhirat" (HR. Tarmidzi).4
Ketika Rasulullah melarang ziarah kubur tersebut, masih berlaku adat kebiasaan
Jahiliyah, di mana seseorang menclatangi kubur bukan bntuk berziarah tapi untuk
mengagung-agungkan, menghormati, rnenyembah, bermohon minta ini clan itu
kepada kubur, atau kepacla arwah-arwah orang yang sudah mati yang di kuburkan
2 Ja'far, Subhani, Tauhid dan Syirik, ·reij. (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 221.
3 Ibid,
'Muhammad, S11b11/11ssala111 (Tp) Juz I, ha!. 114.
3
di kuburan itu. Kubur itu di pandang sebagai tcmpat sesembahan, tempat
bermohon dan diperlukan sebagai Tuhan, rnalah ada yang sampai melebihi Tuhan
sendiri. Tetapi setelah ajaran Islam sudah rneresap clan mendalam climana-mana
manusia sudah bertauhid, tidak acla Tuhan selain Allah yang Maha Tunggal dan
kepadanya sajalah kita menyembah, bermohon dan · memuji maka ketika itu
cliperbolehkan ziarah kubur, yang bertujuan hanya untuk mengingatkan kita akan
akhirat.
Mengingat begitu besarnya rahasia (hikmah) yang terkanclung dalam
ziarah kubur tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya ke dalam sebuah
skripsi clenganjudul: "PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ZIARAH KU BUR".
Adapun alasan untuk mcmilih judul di alas adalah scbagai berikut:
I. Ziarah kubur adalah sualu hal yang telah menjadi tradisi rnasyarakal,
sehingga secara pribadi penulis tertarik untuk membahasnya.
2. Pada masa Rasulullah, kebcraclaan ziarah kubur tempat dilarang,
kemuclian pada akhirnya diperbolehkan, tentunya clibalik dibolehkannya
ziarah kubur ini terdapat rahasia clan hikmah yang terkandung cliclalarnnya
sehingga penulis terclorong untuk mengkajinya l~ih mendalam.
3. Masih banyak kaum muslimin yang rnelaksanakan praktek ziarah kubur
akan tetapi rncrcka belurn rncrnaklurni sccara bcnar, baik tata cara
pelaksanammya maupun hikmah-hikmah yang terkanclung cliclalamnya
yang mengaki batkan praktek tersebut kurang berpengaruh terhaclap
si penziarah tersebut.
4
4. Pada dasarnya pelaksanaan ziarah kubur mempunyai makna tersendiri
yakni sebagai dzikrul maul (pcngingat kematian) yang bermanfoat sebagai
pembinaan pribadi muslim.
5. Permasalahan dimaksud j uga berkenaan dengan persoalan yang cukup
mendasar yaitu masalah pendidikan, khususnya pendidikan akhlak. Hal ini
sesuai dengan bidang penulis yakni bidang pendidikan (tarbiyah).
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Secara pembahasan dalarn skripsi ini lerarah dan operasioanl maka
masalah yang akan dibahas ini pcnulis batasi pada:
I . Bagaimana ziarah kubur dan pengaruhnya dalam pembinaan akhlak
:?.. Aspek pcndidikan akhlak yang tcrkandung dalam ziarah kubur
Dari pembatasan masalah di atas clapat di::::i·urnuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1. Apakah yang dirnaksucl dengan ziarah kubur dalam Islam?
:?.. Bagaimana pengaruh ziarah kubur terhadap pembinaan akhlak?
3. Pcndidikan akhlak apa saja yang terdapat dalarn ziarah kubur? ...
C. Metode Pembahasan
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif
analisis yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui penelitian
kepustakaan (/ ibrary research). Pencl itian kepustakaan yang climaksud yaitu
mengkaji, mernpclajari dan menelaah bcrbagai literatur yang era( kaitannya
5
dengan masalah yang dibahas. Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis
mengacu kepada buku "Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang
berlaku untuk UIN, STAIN, Perguruan Tinggi Swasta (PERTAIS) clan yang
sejenisnya," yang cliterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2000.
D. Sistematika Pcnulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri
dari sub-sub bab. Aclapun perinciannya sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, clalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah
dan alasan pemilihan juclul, pcmbahasan dan perumusan masalah, mclodc
pembahasan clan sistematika penulisan.
Bab II membahas tenlang ziarah kubur, yang meliputi pcngerlian ziarah
kubur, landasan hukum tentang ziarah kubur, tujuan ziarah kubur, hikmah ziarah
kubur dan tata cara ziarah kubur.
Bab III membahas tentang pencliclikan akhlak, yang meliputi pengertian
pendiclikan akhlak, clasar clan tujuan pcnclidikan akhlak, pentingnya akhlak, serta
pembagian akhlak.
Bab IV membahas masalah hubungan ziarah kubur clengan pencliclikan
akhlak, terdiri dari pengaruh ziarah kubur dalam pembinaan akhlak seseorang
serta membahas aspek pendidikan akhlak yang terkandung dalam ziarah kubur
meliputi akhlak kepacla Allah dan akhlak pacla manusia.
Bab V Penulup yang berisi kesirnpulan dan saran-saran.
BAB II
ZIARAH KUBUR
A. Pcngcrtian Ziarah Knbur
Ziarah kubur terdiri dari kata ziarah dan kubur. Dalam kamus bahasa, istilah
ziarah berasal dari bahasa Arab (o J~j- )jj!. - )j) yang mengandung arti
menengok atau mengunjungi 1, sedangkan istilah kubur diartikan sebagai tempat
menaruh atau memendam mayat atau pemakamnn. Melihat dari pengerlian kedua
istilah tersebut, maka ziarah kubur dapat diartikan dengan mcnengok di mana tempat
seseorang di kubur (di makamkan).2
Dikatakan oleh Sibtu Asnawi bahwa ziarah kubur bukan hanya menengok
ataupun mengunjungi tetapi juga mendo'akan kepada ahli kubur.3 Bey Arifin
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ziarah kubur ialah mendatanginya
sewaktti-waktu untuk mendo'akan dan memohonkan rahmat Allah SWT. untuk
penglmni kubur itu dan untuk mengambil pelajaran dan peringatan bagi orang yang ... hidup.4 Masih senada dengan pendapat di atas ziarah kubur diartikan dengan
1 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: l-lidakarya Agung, 1972), ha!. 159
2 Labib Mz., Hidup Pasti Berakhir, (Surabaya: Bandung Usaha Jaya, 1995), cet. I. ha!. 71.
3 Sibtu Asnawi, Adah Tata Cara Ziarah Kubur, (Menara Kudus, 1989), ha!. 2
4 Bey Arifin, Hidup Sesudah Mati, (Jakarta: Kinta, 1994), cet. XIV, ha!. 113.
6
7
mendatangi kubur sewaktu-waktu untuk mendo'akan dan memohonkan rahmat
Tuhan bagi orang yang di kubur di clalamnya.5
Mengenai hal ini, Ibnu Qoyyim berkata bahwa Nabi SAW. Apabila
menziarahi kubur, maka ia menziarahinya untuk berclo'a bagi isi kubur se1ta
memo hon rahmat clan ampunan bagi mereka. 6 Dengan demikian, jelaslah bahwa
ziarah kubur pada dasarnya merupakan permohonan rahmat dan ampunan kepada
Allah SWT. clari orang yang rnasih hidup bagi isi kubur.
B. Dasar Hukum Ziarah Kubur
Dalam al-Qur'an disebutkan bahwa kila dilarang bcrdiri di kuburan seorang
munalik dan · musyrik, scrncntara itu, dibolehkan bercliri di sisi kuburan-kuburan
kaum mukminin ·.mtuk rnendo 'akan dan mcnshalatkan rncrcka. Scbagaimana firman
Allah SWT.:
0 J. ~ o ••
r~~ ~~ / J. / / ,,.
~ ~ 'Jj l~I ~G r+. _c;._1 , ,
, J ,
(Ai : 'l/~_,.:JI) J~~ ~j 1'.JfGj ~;v~j
Artinya : "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahy)l'ngkan jenazah seseorang yang mati di antara mereka clan janganlah kamu berdiri di atas kuburannya. Sesungguhnya telah kafir pada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadan fasik." (QS. At-Taubah: 84)
' TA. Latief Rusdiey, Sunah Rusul tenta11g Jenazah, (Medan: Firman Rimbou, 1994), cet. 111, hal. 265.
6 TM. Hasbi Ash-Siddiqi, Koleksi f-ladits-hadits f-!ukum, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1976), eel. L hal. 302.
8
Berkenaan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT. melarang Rasul-
Nya memintabm rahmat bagi orang munafik, baik lewat shalat bagi mayat atau do'a.
sebagaimana juga dilarang berdiri atas kuburannya, baik ketika memakamkan atau
setelahnya, maka pengertiannya adalah bahwa dua perbuatan tersebut, yaitu
memintakan rnhrnat dan berdiri atas kuburan (termasuk· ziarah kubur), boleh dan
bahkan baik dilakukan bagi mukmin di segala waktu.
Adapun hadits-hadits Nabi yang rnenerangkan tentang ziarah kubur. di
antaranya adalah sebagai berikut:
Sabda Rasulullah Saw.:
' < :.'',: r--~
Artinya: ··Oulu aku melarang kamu mcnziarahi kubur sekarang bcrziarahlah, karena ziarah kubur dapat mengingalkan kamu pada akherat."7
Juga sabcla Nabi:
Artinya: "Dari Abu I-lurairah ra. Rasulullah ziarah ke kuburan ibunya, lalu menangis yang menyebabkan orang di sekelilingnya ikut menangis. Maka beliau berkata. aku memohon izin kepada Tuhanku supaya aku diperkenankan rnohon ampun untuk ibuku. rnaka tidak diizinkan-Nya. Lalu aku 111ohon
7 HS. Al-l lamda11y. Risa/ah .lanai:. (lla11Jun!>: Al-Ma'arii', 1989), hal. .12
9
untuk berziarah ke kuburnya, maka diizinkan untuk menziarahinya. Oleh karena itu berziarahlah ke kubur, sehah itu dapat mengingatkan akan kematian." (HR. Ahmad dan Imam Muslim)8
Juga Hadits Nabi:
01 ~ ~ ,J. o...- 0 ,,
<.$. I J. I d.)) I ~L..P d' - , ,
/ _, ,,,,,, 00/ / 0 _,J. / /// / 0
~ l.5""1 >. ~ C:Jv ~c:_..D1 J.1 ~ ~:?J1 ·r1 l!. l'sJ ciw ..r.~1 - / ,,,,. /
j. 0 \ j. / / _,.,,, / / ,, /
~ _;~1 o~l!.j J- ~-"" ,ill\ J~~ J5 0LS" ~1 4J Jvj ~:}1 / / / /
Artinya: "Abdullah lbnu Abi Malaikah. menerangkan babwasanya pacla suatu hari Aisyah kembali clari kubur, maka aku bertanya: "Ya Ummul Mukrninin, clari nrnna kau datang'J. ia mcnjawab. dari kubur sauclaraku, Abdurrahman. Maka aim bertanya, bukankah Nabi mclarang kita mcnziarahi kubur? Bcliau menjawab. ya. kcrnudian Nabi mcnyuruh kita mcnz.iarahi kubur.'' (HR. /\!-
" /\tsram)
C. Tujuan Ziarah Kubur
Di antara 111anusia, ada yang jarang n1engingat n1ati. dan apabila
rnengingatnya. ia tidak menyukainya karena hanyut di dalam keduniaan. Orang 1111
sctiap kali n1engingat n1ati, ia pun scn1nkin jauh dari J\llah 1~a'a\a. Di antara inanusia,
ada yang n1cnghadap /\.llah S\f1/']~, lalu bcrtobal. !Vfaka dcngan rnengingal n1a11, ia .. semakin takut dan s.cmakin banyak pcrsiapannya. Scbab. i:1 ingin hidup untllk
bersiap-siap clan bcrharap kiranya bekalnya sudah cukup sehingg& kcmatian
menyebabkannya be1jumpa dcngan Allah Ta'ala clan tinggal di sisi-Nya yang rnulia.
~Say id Sabiq, 1''/ltilt .\'111111uli, (lh:irut: ! )and i:ikri, I 98 I), .ht/. I, eel. l 11, 11<1!. 1·177.
9 Tfvt, I-1asbi 1-\s-Shidiqi, ()p.(';1., hal. JS'-1.
10
Ziarah kubur merupakan salah satu cara agar kita tidak lupa terhadap
kcmatian. sangatlah bcrpengaruh sckali dalam pcmbinaan pribadi muslirn. Adapun
tujuan dari pelaksanaan ziarah kubur adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mendo'akan Ahli Kulmr
Pada dasarnya. ziarah kubur bertuj uan untuk· mendo' akan kepada ahli
kubur supaya mendapatkan magfirah, rahmat dan lindungan Allah SWT.
dikatakan oleh Ja' for Subhani bahwa bcrdiri di sisi kuburan-kuburan kaum
mukminin, untuk mendo'akan dan menshalatkan mereka. telah menjadi kebiasaan
Nabi SA W 10 Sebagai orang yang beriman kita diharuskan untuk saling
mcnclo'akan. Scbagaimana finnan Allah SWT.:
( \ .
;\rtinya: "'Ya -l'uhan kan1i heri a1npun!nh kan1i dan saudanJ-~audara k.an1i yang telah mendahului kami (ma ti) ckngan irnan." (Q~;. Ai-! lasr: 10)
2. Mengingatkan Kcpada Hari Akhirnt dan Kcmatian
Ziarah kubur mernpunyai tuj uan untuk memberi peringatan kepada
" akherat bagi orang yang masih hiclup. Sebagaima haclits:
10 Ja'far S11bhani. Tau 1ass1tl, Tahruk, lJarah Kuhur, Karo11u1h lYali (Jakarta : Pustaka Hidayah, 1989), ha!. 77).
Artinya: "Alrn melarang kcpacla kamu sekalian unluk berziarah kubur, berziarahhtl1 kc kubur, sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan diri pacla akhcrat." (llR. Muslim) 11
11
maka clap at
Berziarah kubur, dapat pula rnengingatkan kepacla mati, dalarn arti orang
yang masih hiclup ini rnenjadi ingat bahwa dirinya pun kelak akan mengalami
mati, seperti halnya yang diziarahi, sebagaimana disebmkan dalam hadits:
Artinya: '·Scsungguhnya ziarah kubur itu akan dapat rnengigatkan pada rnati.'' (HR. Abu Daud) 12
3. Scbagai Tabarruk dan T11wass11/
Tclah mcnjadi kebiasaan p;m1 sala1' unluk bcrlabaruk (mcngharnp bcrkah)
dari bclrns-bek:is dan peningg<1lan-peni11ggala11 R11sulullah :-:aw. scrl<1
kcluarganya. I !al ilu 11dali1h s111111ah 11ut/1i\'llh (kc·biasa:tn keaganrnan yang kual
I, dasar hukurnnya). ·'
San1a balnya <l~ngan taharruk. lcntang lawassul banyak hadits yang
dengan jelas mernbuktikan hahwa darat rnenjadikan makam, kcdudukan serla
hak-hak orang shaleh sebagai perantaranya dalam "mernohon kepada Allah
SWT. 14
"HS. Al-Harndany, Op.Cit. hal. 32
12 Ibid., ha!. 33
13 Ja 'far Subhani, Tauhid dan Syirik, rcrj., (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 2u7.
1•1 .Ja'lilr Subhani. Op.Cit .. hal. 77
12
Mengenai tujuan ziarah kubur nu, Prof. TM. Hasbi As-Shiddiqi
mengatakan sebagai berikut:
.. Ziarah kubur itu tujuannya untuk memperoleh keikhlasan bagi yang menziarahi dan bagi orang-orang yang cliziarahi. Yang menziarahi teringat mati clan hari akherat, serta mengambil pelajaran dari keadan si mayit clan memenuhkan dacla dengan pengajaran-pengajaran yang dipetik dari renungan-renungan ilu. Sedangkan bagi orang yang di ziarahi di do'akan semoga cliberi keselamatan clan supaya clirahmati serta cliampunkan dosanya. 15
Tidaklah secliki! hadils-hadits Rasulullah rnenjclaskan tujuan ziarah kubur
baik bagi mayit maupun bagi si pcnziarah. Di antara haclits-haclits Nabi yang
menjelaskan tentang tujuan ziarah kubur antara lain.
Haclits Rasulullah Saw.:
,
J.IJ ...li'-\J ~ olJ_)) .~wl
Artinya: "Selamat atasmu wahai ahli kubur, yang muslim clan yang mukmin. Dan jika dikehendaki Allah kelak kita akan betiemu. Kami memohon agar selalu menclapatkan keselamatan clan perlindungan clari Allah SWT." (HR. Imam Muslim) 16
15 I-lasby As-Shiddiqi, Op.Cit., ha!. 384
16 Al-Ghazali, Mengingat Kematian, terj. (Jakarta: Pustaka lmani, l 989), ha!. 88
13
Hadits Nabi:
' ) 4'.\J\ \') /,, uy _; J:i. :J\j
} 0 / /
}.~~ o,~j i"~i,.\: , ... R..'.lt.~ 1 ,,~ \ LA u
j ,. --'~'. :._,,'
Artinya: "Dari lbnu Abbas berkata, Rasulullah telah lewat di pekuburan Madinah, lalu beliau menghadapkan Wltjahnya dan bcrsabda, semoga kcselamatan atasmu wahai ahli kubur kami memohon kepada Allah semoga mengampuni dosa kami dan dosa kamu sekalian. Kamu sekalian telah rnendahului kami dan akan mengikuti kamu sekalian. (HR. Tarmidzi) 17
D. Hikmah Ziarah Kubur
Berziarah kubur sebenarnya banyak sekali hikmahnya, di sini penulis dapat
sebutkan hikmah ziarah kubur sebagairnana yang dikemukakan oleh Ali Usman
dalan1 bukunya "Maut dan Segala Persoalan11ya'' yaitu scbagai beriku~:
1. Supaya sifat hahimiyah (sifat binatang jinak) dan sahu 'iyah (sifat binatang buas) yang ada pada kita manusia itu dapat direm, ditahan demikian rupa sehingga tidak akan melampaui batas-batas yang telah ditentukan oleh agama dan tidak meningkat menjadi sifat ;,yailaniyah (sifat kesetanan) perusak masyarakat, pengacau keamanan dan keientraman.
2. lngat mati mendorong untuk memperbanyak berbuat baik, amal shalih, amar ma'rufnahi munkar, sebagai perbekalan untuk perji\!ananjauh yang memakan tempo yang lama sekali. Orang yang demikianlah yang sebcnarnya disebutsebut orang-orang yang cerdik (berakal) di dalam sebuah hadits yang artinya ·'Orang yang paling banyak ingat kepada mati dan yang paling baik persiapannya untuk perbekalan di balik mati, itulah mereka orang-orang yang betlll cerdas. ··
3. Ingat akan mati, mendorong supaya berlaku zuhud dalam dunia dan qanaah (berkecukupan dan merasa puas dengan apa yang ada) sehingga ia berlaku sederhana dalam segala hal, 1:dak sombong atau keras kepala dan lain-lain. Haclits Nabi, "l'erbanyaklah mcngingat rnali yang memutuskan segala macam
17 TM. Hasbi As-Shiddiqi, Op.Ci!., ha!. 302
14
kelezatan, karena ia membersihkan hati dan menjadikan seseorang berlaku zuhucl di dalam dunia. cukuplah maul itu scbagai juru nasehat."
4. lngat akan mati, di samping, mcndorong rnenjauhi larangan Tuhan untuk melakukan keclurhakaan dan maksiat dan cinta dunia melebihi segala, juga merasakan enteng dan ringan segala marabahaya dan bala percobaan yang dideritanya di alas dunia ini yang silih berganti, menganggap tidak ada sesuatu batu ujian dan marabahaya percobaan yang Jebih dari kematina. 18
Hema! penulis, berbicara tentang hikmah ziarah kubur adalah tidak lepas dari
keutamaan mengingat kematian karena pada dasarnya pelaksanaan ziarah kubur
secara tidak langsung akan membawa si penziarah untuk ingat kepada kematian
sebagia konsekuensi kunjungnya terhaclap mayit yang diziarahinya, yang harus diakui
pengaruhnya yang sangat besar bagi si penziarah. Banyak hadits yang menjelaskan
mengenai keutamaan mengingat pcrihal kernatian itu. di antaranya ialah:
Hadits Rasulullah Saw.:
;;;; (I) 0 0 .....
(0"~ ?I olJJ) ... 01..WI i.)G, _?.) J. l)pl ,, /,, ..... ,, ,, ,,
Artinya: "'Perbanyaklah mcngingat-ingat scsuatu yang melenyapkan segala ancaman kelezatan (yaitu kematian)." (HR. Tirmidzi) 19
Hal clapat dipahami karena clengan mengingat kematian akan terhenti
keasyikan seseorang terhadap kesenangan-kesenangan clunia clan hati kamu lalu
berharap kepada Allah S WT. " Rasulullah Saw. bersabcla:
0 0 0 /
,uy_JI _?.) J. l)pl
18 M. Ali Us1nan, Alcn(I clan Segala Persoalannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), cet. 1, him. 87-88
19 I111an1 Ghazali, ()p.C'it., hal. 12
15
Artinya: "Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan 111cnghapuska11 dosa dan 111cnycbabkan timbulnya kczuhudan di dunia." (HR. lbnu Abdidclupya)20
Hemat penulis, adanya keutamaan tersebut ialah karnna mengingat mati
membawa diri menjauh dari negeri kehidupan dunia clan menyebabkan kita menekuni
persiapan untuk ke akherat. Sedangan melengahkan mati, n1enarik kita untuk semakin
menekuni kenafsuan duniawi.
Rasulullah Saw. Bersabda:
0 0 J J
, '.' I\ , ' '/. I\ ·· ·' ~ u .r-' ~ _r., ~
Artinya: "Hadiah berharga untuk orang mukrnin ialah kematian." (HR. Hakim)21
Dikatakan bahwa orang yang cerdik ialah orang yang terbanyak mengingat
kepacla kematian. Rasulullah Saw. Bersabcla:
0 , , , ,
2-,W JI '~ \~\~\
Artinya: "Secerclik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghaclapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan rnembawa kcmuliaan clunia serta il:'ernuliaan akherat." (HR. lbnu Majah clan Abicldunya). 22
20 !hid, hal. 11
21 Ibid., hal. 12
22 Ibid.,
bahwa:
16
Sebagaimana dikutip Imam Al-Ghazali, Rabi'ah bin Khaitsan menegaskan
"Tiadalah orang tak hadir yang ditunggu-tunggu orang mukmin, yang lebih baik untuknya dari al-maut." Beliaupun biasa pula mengatakan "Biarlah daku ditarik Tuhanku kehadirat-Nya dengan serta-merta." Seorang hukama menyurati salah seorang rekannya sebagai berikut: "Wahai saudaraku, bersiap-siaplah terhadap maut di negeri ini, sebelimmya anda tiba di suatu negeri dimana anda mengingali mati, lapi tak bisa menemukannya.23
Seseorang yang senantiasa berkecimpung dalam kemewahan keduniaan, yang
tenggelam karena. terlipu oleh keindahannya serta yang amal mencintai kesyahwatan-
kesyahwatan serta kesenangan-kcsenangan. pastilah terlupa hatinya dari mengingat
akan mati. Jika diingatkan oleh orang lain pun, ia malahan membencinya dan lari dari
nasihat yang baik tersebut. Golongan manusia yang semacarn inilah yang clisebutkan
oleh Allah SWT. clalam firmannya:
"1 0 ;;;:; 0 }
(,?iJI o _;JI J) J' ,., J. ). J. J."' ,,, /_
(A . .., .., . ·· 11) " \' '..'.' ~ ~'.< 1' ':(,'~';, 0·',1'. •,. q' • 11 .~ v~r- :("" ... -~~)
Artinya: "Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemuclian kamu akan clikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib clan yang nyata, lalu dia bcritakan kcpadamu apa yang tclah l<.'!imu kerjakan." (QS. AlJumu'ah: 8)
E. Tata Cara Ziarah Kubur
Berziarah kubur, jika dilakukan sebagaimana mestinya niscaya mendapat
pahala sebab melaksanakan sunnah Rasulullah Saw. Pada waktu ziarah kubur kita
23 Ibid., ha!. 13
17
harus mematuhi ketentuan-ketentuan (sunnah) Rasulullah supaya tidak terseret
kepada tradisi bid' ah. Tentang ini diperingatkan bahwa, "Jangan sekali-kali berziarah
kubur, siapapun dengan tujuan meminta syafa'at, sebab tidak ada kubur yang dapat
memberikan syafa'at". 24
Adapun ketentuan-ketentuan agarna terhadap orang yang berziarah kubur
adalah sebagairnana dikemukakan Abbas Hasan sebagai berikut:
Pertama: Mengucapkan salam.
Ketika sampai diluar gerbang kubur hcndaklah sctiap pcngunJung
mengucapkan salarn, antara lain sebagai berikut:
')CJ\ i
Artinya: "Selamat atasmu wahai ahli kubur, yang rnuslirn dan yang rnukrnin. Dan jika dikehendaki Allah kelak kita akan bertemu. Kami memohon agar selalu mendapatkan keselarnatan dan perlindungan clari Allah SWT." (HR. Ahmad clan Muslim)
Kedua: 1-lenclaknya clisertai dengan hati tuncluk dan pakaian seclerhana.
Sesuai clengan suasana kubur yrn1g sunyi, hendaklah setiap pengunjung rnasuk ..,.
ke claerah kubur dengan hati yang tunduk karena mengingat tuhan clan seirama pula
clengan suasana itu, maka pakaian yang clipakai henclaklah pakaian yang seclerhana.
24 Abbas Hasan, Pedon1an Penyele11ggaraa11.Jenazah, (Jakarla: Hannonis, 1982), eel. Ill, ha!. 93.
1 s
,, 0 ;1
U:Ji J ~~ _j. _,
' ,
(.\>.-Lo J.IJ c]Wi3 j 31.; y.I 013_,,) ·t-~I ~\ d~~)
Artinya: "Dan Rasulullah senang sekali jika orang masuk ke daerah kubur dengan hati tunduk dan memakai pakaian orang-orang khusu' ." (HR. Abu Daud, Nasai dan lbnu Majah)
Kctiga: Alas kaki hendaknya dibuka
Sebelum masuk daerah kubur. alas kaki baik sepatu maupun sandal harus
dibuka kecuali jika tanah bccck dan banyak duri. Rasulullah pernah rnclihat orang
masuk dan be1jalan di sela-sela kubur, mcmakai sepatu. Maka Rasululiah Saw.
Memberikan peringatan:
,, ()Jb y.I olJ_,,) .~ jl ~)~\~Gil!.
,,.,,.. ,,.. ,,. // / ,,.
Artinya: "Hai orang yang bcrsepalu, bcrhati-hatilah ' Ayo tanggalkan sepatumu!" (HR. Abu Dami)
Keempat: Jangan menduduki kuburan.
,
JI •• / 0 /
6r>.-
" / 0 /
( j Jb ly.IJ l'"L'"" J u-1) . J°;9 ~ ~J;.~ JI :.r ,
Artinya: "Lebih ·aaik salah seorang kamu clucluk di atas bara api sampai terbakar pakaian clan kulitnya claripada ia ducluk di atas sebuah kubur." (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
19
Termasuk adabnya pula untuk tidak mengusap-usap tanah kuburan dan tidak
pula menciumnya, sebab semua ini adalah termasuk adat-istiadat kaum Nasrani.25
Menziarahi kubur dapat dilakukan pada setiap waktu. baik siang rnaupun malam
seperti yang dicontohkan rasul clan dianjurkan berdo'a dengan mengangkat tangan
I . . 26 aga ( tmgg1.
:!.'i A. Syahid As111uni, !11ga1Akan1\-laul, (Sernarang: 'roha Putra, 1979), hal. 70
2" TA. Latief Rousdy, Loe.Ci!., hal. 275
BAB III
PENDIDIKAN AKHLAK
A. Pengertian Pendidikan Akhlak
Telah menjadi kenyataan bahwa semenjak mariusia lahir ke dunia sudah
ada usaha pendidikan. Orang tua menclidik anaknya kendatipun dengan earn yang
amat scderhana. Dcmikian juga dalam pergaulan. acla usaha c!ari orang-orang
yang telah mampu atau berpengetahuan dalam hal tertentu untuk mempengaruhi
orang lain. yaitu teman-teman scpergaulan untuk kcbaikan mcrcka. Pencliclikan
ac!alah salah satu usaha 111anusia yang sangat pcnling artinya bagi kcmajuan
kehidupan dan kebudayaannya. Dalrnn ha! ini • .I.A. Balle! mengalakan:
"Pencliclikan biasanya c!ipandang sebagai pengumpulan pengetahuan, mengikuti pelajaran dan kursus-kursus, seclangkan clalam kenyataan bukanlah clemikian. Pendic!ikan adalah proses pertumbuhan clan pengcmbangan yang tei:jadi pada murid-muricl pada waktu mereka 111clakukanya dala111 kcadaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Isi pendidikan bukanlah kumpulan pongetahuan. isinya adalah rangkaian sikap, perasaan. perseps1 kemampuankomam puan clan kctcra111pi lan-ketera111pi Ian."'
Pacla hakekatnya pendidikan itu te1:jadi aclalah karena proses pcrgaulan
manusia, dimana sebagian anggota dengan sengaja meil\pengaruhi yang lain atau
dengan ticlak sengaja orang lain terpengaruh olelmya ini menimbulkan pendidikan
ticlak disengaja yang terjacli akibat keadaan lingkungan, yang dapat clisebut
inkonsekuensi. Misalnya peranan keadaan keluarga terhadap perkembangan anak,
1 J.1\. Battle, Gagasan Baru dalan1 Pendidikan, tc1j. San S. l-lutabarat, (Jakarta : Mutiara, l 978), ha!. 96
21
seperti keadaan sosial ekenomi, struktur keluarga, earn dan sikap dalam
pergaulan. Dan juga keadaan sosial di mana anak-anak mengaclakan pergaulan
sehari-hari, clan ini mempunyai pengaruh tertentu.
Pergaulan aclalah merupakan penclidikan yang amat berharga atau amat
seclerhana clan clapat pula merupakan racun yang seclang beke1ja atau merupakan
anugerah yang terus menerus clan belurn c!apat clitentukan dcngan segera, apakah
ia lebih lernal· atau lebih kuat dari pernbawaan. Sering c!ikernukakan bahwa batas
akhir clari pendidikan adalah keclewasaan. Narnun pada prinsipnya batas akhir dari
pendiclikan itu ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai. Langeveld M.J.
mengatakan bahwa:
"Harta kebudayaan aclalah me1~jacli tujuan clan alat pencliclikan sekaligus. Ilmu pcngetahuan ticlak dcngan scngaja dijadikan alat untuk mcncapai suatu tujuan pcndidikan, scbagai ilmu pcngctahuan ia menjacli alat bagi scscorang yang membentuk dirinya sendiri atas tanggung jawab sencliri. Nilai yang terdapat pada ilmu pengetahuan, kescnianan kesusilaan yang turut memberi bentuk pacla manusia itu tidak mungkin dircndahkan 111cnjadi bahan scmata-mala."'
Dari ungkapan di atas kiranya dapat dimengerti bahwa pendidikan adalah
proses pcrtumbuhan clan perkernbangan yang tcrjadi pada manusia dalam
pergaulan hiclupnya sesama manusia atau dengan cita rasa/kebudayaan yang acla . ...
Dalam pengertian ini tampak bahwa pendidikan dipakai untuk pengcrtian yang
luas sekali, yaitu tidak terbatas pada lembaga-lembaga pencliclikan formal, tetapi
juga informal dan nonformal. Dan tidak hanya mengantarkan anak sampai
menginjak usia clewasa, akan tetapi sampai mati.
2 Langeveld, M.J., Teori Pendidikan, tct:j; Sin1anjuntak, (Jakarta: Nasco, 1973), hal. 156
22
Imam Barnadib mengutip dalam buku Republik oleh Plato mengatakan
bahwa "Program pendidikan henclaklah dengan sengaja climulai anak sejak lahir
sampai urnur 50 tahun."' Dari jangka umur ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
program penclidikan itu clengan proses bclajarnya dapat berlangsung selama hayat
masih clikandung baclan. PendiJikan dalam arti seperti di atas dapat menjadi
landasan yan? lcuat bagi konsepsi tentang pendidikan akhlak.
Sedangkan yang di maksud clengan akhlak di sini ialah menurul
pengertian lsla111. f)alan1 hal ini para alili n1en1bcr-i deflnisi tent::u1g akhak scbagai
berikut:
A.rtinya: "Akhlak ialah pcrangai. tabiat dan kebiasaaan yang lazim dilakukan oleh sescorang.'1
Zakki Mubarak mengatakan bahwa akhlak ialah:
,., ~~
·; ;;_.:a, '. ;:. 0,' l:..0 l..._../ ,_,. ./ • ,
:\!)~) _r(j JI ~G- y..,s;- d , ,
Artinya: "Suatu ungkapan tentang keadaan jiwa yang tetap, dari padanya timbul perbuatan-perbuatan clengan mudah clan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbaagan. "'
3 II11a1n Bernadib, Filsl{/at Pendidikan, ('{ogyakarta: FIP-IKIP !974), cct. VII, ha!. S~t
1 Abdul i\dzim Mansur . . •11-Akh/ak, lcrj: Muhanrnd Tauliq. (Mcsir: Uwaidah, 1953). hal. 12
5 Zakki rvtubarrak, Al-Akh!uk lnda/-(i'ha::ali, (Mesir: i)aru!-Kitabil, t.th), hal.131
23
Abu Bakar Aceh menyebutkan bahwa akhlak ialah sikap yang digerakkan
oleh jiwa, yang menimbulkan tindakan atau perbuatan dari manusia baik terhadap
Tuhan maupun terhadap sesama manusia ataupun terhadap dirinya sendiri.6 Dar·i
beberapa batasan di atas kiranya clapat dimengerti bahwa akhlak ialah sikap yang
cligcrakkan olch kcadaaan jiwa yang tctap, yang menimbulkan tindakan dari
manusia baik lerhaclap Allah, lerhadap sesamanya. terhadap dirinya dan terhadap
alam sekitarnya. Tinclakan-tinclakan tersebut clapat cliberi nilai atau hukum,
apakah perbuatan itu baik atau buruk mcnurut ctika. Sedangkan yang dimaksud
etika alau ilmu akhlak itu scndiri adalah, "limn yang menjclaskan arti baik dan
buruk, rnenerangkan apa yang seharusnya clilakukan oleh setengah manusia
kepada lainya, menyalakan lujuan yang harus dituju olch manusia di dalam
perbuatan mercka clan mcnunjukkan jalan untuk mclakukan apa yang harus
cliperbuat. "7
Dengan batasan pendidikan dan akhlak di atas, ciapat clisusun menjadi
suatu pengertian pencliclikan akhlak sebagai berikut Pendidikan Akhlak ialah
proses pertumbuhan clan pengembangan sikap yang rnenimbulkan tindakan
" linclakan pada seseorang dalam pergaulan hidup clan kehidupanya, climana
tindakan-lindakan itu mempunyai nilai baik atau buruk, baik terhadap Allah,
sesama manusia atau terhaclap dirinya sendiri.
''Abu 13akar Aceh, Akh/ak Dala111 /s/a111, (Cirebon: Toko Kitab Mesir. 1996), hal. 6
7 Ahmad Amin, Etika, terj: Farid Ma'ruf, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hal. 15
24
B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Akhlak
Sebagaimana tersebut di atas bahwa pendidikan akhlak adalah merupakan
proses pertumbuhan dan pengembangan sikap yang banyak ditentukan dan
dipengaruhi oleh pergaulan dalam kehidupan dan dapat mempengaruhi tindakan.
Pergaulan hidup meliputi banyak scgi, 111aka sangat cl(perlukan sikap dasar yang
kokoh clan kuat mempunyai nilai pasti nan abadi.
Di kalangan berbagai bangsa dan kelompok 111asyarakat clalam
kehiclupannya terdapat bermaca111-rnaca111 aclat clan kebiasaan, akhlak atau nilai
yang clianggap baik atau buruk oleh kelompok atau bangsa itu. Secara naluri
mereka terclorong untuk memperbaiki akhlak dan aclat kemuclian mewariskannya
kcpacla generasi berikutnya khususnya 111elalui pcnclidikan akhlak. Scdangkan
dasar atau prinsip yang dipcgang dalam pendidikan akhlak lersebul adalah sistcrn
nilai yang dihasilkan oleh adat kebi:1saan dan pcmikiran. Dan sislcrn nilai itu
dipandang baik dan dapal 111cnja111in kcbutuhan mereka secara individual atau
rnasyarakat clan clapat 111c111bahagiakan rnereka.
Tentunya setiap bangsa atau kelornpok masyarakat dalarn setiap rnasa
. ... ticlak sarna, adat kebiasaaan serla lanclansan luclupnya. sehingga lilsafat hiclup
mereka berlainan pula. Sebagai muslim, baik incliviclu maupun t1111at, Al-Qur'an
dan Sunnah Nabi aclalah merupakan pecloman dalam semua prilaku hiclup dan
kehiclupanya. Dalam Al-Qur'an terclapat aturan-aturan yang hams clikerjakan oleh
setiap muslim, baik yang clijelaskan secara terperinci atau sccara garis besar. Al-
Qur'anlah sumber kebenaran yang harus cliyakini oleh setiap rnuslim.
25
Al-Qur'an merupakan pedoman bagi seoarang rnuslim dalarn segala aspek
kehidupanaya. Akan tetapi dalarn pelaksanaanya tidaklah dapat
mengesampingkan Sunnah Nabi yang berfungsi menjelaskan atau menerangkan
hal-hal yang kuarang jclas dalam .i\1-Qur'an. Maka Sunah Nabi adalah menduduki
urutan kedua sebagai pedoman hidup muslim setelah Al-Qur'an. Sebagaimana
clitujukan dalam firman Allah:
.(1\· :t/,L....:JI)
Artinya: "Barangsiapa yang mentaati rasul itu, sesunguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling dari ketentuan itu, malrn kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka" (QS. AnNisa: 80).
Al-Qur'an sebagai pedom::m hiclup muslim bukanlah semata-mata untuk
clikaji ajaran-ajaranya itu, tetapi yang lebih prinsip claripacla itu adalah keyakinan
bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang harus clitaati clan cliamalkan,
sebagi1mma tersebut clalam firman-Nya:
Artinya: "Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepaclamu clengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antar manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan paclamu, clan janganlah kamu menjacli penentang ( orangorang ticlak bersalah), karena membela orang-orang yang khianat" (An-Nisa: I 05).
26
Hadits sebagai pedornan hidup Muslim juga ditetapkan oleh Al-Qur'an
dan di antaranya dinyatakan dalam ayat :
Artinya: "Apa yang diberikan Allah kepadarnu, rnaka terirnalah dia dan apa yang dilarang bagirnu rnaka tinggalkanlah" (Al-Hasyr: 7).
Adapun tujuan penclidikan akhlak tidak terlepas clari dasar yang menjadi
pedoman pendidikan akhlak tersebut, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Dalarn
dasar itu terclapat kemana tujuan yang akan dicapai, secara gampang tujuan yang
akan clicapai ialah te1:jclrnanya suatu pribadi atau masyarakal yang berakhlak
Islam, yaitu akhlak yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Haclits. Nabi
Muharnarnrnacl clilihat chm berbagai scgi adalah mcrupakan pcnampilan pribadi
rnuslirn yang bcrnkhlak linggi, scsuai dcngan firman Allah:
Artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung" (QS. Al-Qalarn : 3).
Oleh karena itu dialah figur yang harus dicontoh dan diikuti clalarn segala
aspek kehidupan, baik sebagai pribadi atau sebagal"' pemimpin umat dialah
tauladan bagi kaum mus! imin. I-Jal itu terse but dinyatakan clalam firman Allah:
.~ ,,. j. \
.(\ \ :il/'-"1;,>-'JI) ~ oy\ 4'.(i\
Artinya: "Sesungglmya telah ada pada diri Rasulullah itu sul'i tauladan yang baik bagimu .... " (Al-Akhzab: 21 ).
27
C. Pcntingnya Pendidilrnn Akhlak
Akhlak bertujuan hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang
tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk i<1innya. Akhlak hendak
menjadikan manusia orang yang berkclakuan baik, bertinclak baik terhadap
scsama manusia, terhadap sesama makhluk dan terhadap Allah, Tuhan yang
menciptakan alam semesta.
Sedang penclidikan akhlak bertujuan mengetahui perbedaan-perbedaan
perangai manusia yang baik clan jahat, agar manusia c!apat mernegang dengan
teguh perangai-perangai yang baik dan menjauhkan c!iri dari perangai ym1g jahat
sehingga terciptalah tata tertib dalarn pergaulan masyarakat, tidak saling
n1ernbenci. tld8k ZJdn curign-nh."ncuri~~1i antar satu dcngan yang lain, tidak ada
perkelahian. persengketaan antara hamba Allah.
Apabila diperhatikan seluruh ajaran Islam dan menyelami rahasia-rahasia
(hikmah) yang tcrkundung d<1la111 ajmrn111ya, tcnlu kita akan mcmpc'1·old1
kesimpulan bahwa semuanya itu menuju kepada tujuan yang satu, yaitu
menyempurnakan akhlak manusia, mudah untuk memperoleh kebahagiaan dunia
" akherat, dan membuka jalan-jalan kebahagiaan masyarakat. Kejayaan bangsa dan
kejayaan uma_t terletak pada akhlaknya. Selama bangsa itu masih memegang pada
norma-norma akhlak dan kesusilaan yang teguh, maka selama im bangsa menjadi
jaya dan bahagia.
28
Seorang pu.1angga Islam mengatakan, "Sesungguhnya kejayaan umat
terletak pada akhla.lrnya, selagi mcrcka berakhlak/berbudi perangm utama. Jika
mereka telah hilang akhlaknya maka jauhlah umat (bangsa) itu."'
Kctinggian budi-pekerti atau akhlak mahmudah yang terdapat pada
seseorang, menjadikannya mampu melaksanakan k'.ewajiban dan peke1jaan
dengan baik clan sempurna, sehingga menjadikan orang itu hidup ba.l1agia,
walaupun faktor-faktor hidup yang lain, seperti harta, pangkat, dan ga.11 yang
besar tidak acla padanya. Sebaliknya apabila manusia buruk akhlaknya, kasar
tabiatnya, buruk prasangkanya pada orang lain, maka itu sebagai pertanda bahwa
orang itu hidup resah sepanjang hayatnya, walaupun hartanya menyamai harta
karun dan pangkataya menandingi pangkat Firnun yang sombong dan angkuh itu.
D. Pembagian Akhlak
1. Akhlak kepada Allah SWT
Pendidikan yang dilakukan oleh Luqman bin Hakim terhadap putranya
yang diutamakanya adalah dengan memprioritaskan pendidikan tauhid dan
sebagai langka.11 pertamanya itu Luqman membersil~an alam rohani putranya
clari segala macam pengaruh yang bersifat polythisme. Menurut Lukmmrnl
Hakim. pendidikan tauhid aclalah sangat penting dan merupakan surnber
kekuatan bathin untuk menclorong berbuat clan berbakti pacla Allah.
8 H. An\var Masy'ari, Akhlak A!-Qur'an, (Surabaya: Bina lln1u, 1990), cet. I, h. 21
29
Kemudian dari pendidikanya itu dibarengi dengan pemantapan tauhid,
yaitu dengan pengakuan bahwa penglihatan Allah itu maha luas dan tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah Maha Mengetahui tentang segala sesuatu
yang bagi kita terikat oleh ruang dan waktu, masa dahulu, sekarang dan masa
yang akan datang dan perbuatan sekecil apapun terlihat oleh Allah.
Pendidikan akhlak yang dilakukan Luqman selanjutnya adalah ibadah
shalat dengan tujuan unluk mcmperteguh hubungan bathin seorang hamba
dengan Tuhannya dan juga mernpcrdalam rasa syukur kepada Tuhanya.
Scbagaimana disebutkan dalam ayat:
" < ) / ~·- / ,.. 0 • 0 ,.. / "
~ )\ o~ °j ~ J~/ ::,. ~ JL:i::.. ~ JI ~l ~ ~ ~ / ~ /
"'"" ;JJ J\ Q /0 / /
:r\/~) ~ ~ "1ll Jl "1ll 4' ol;, J>~'JI J )\ olj.:,.:'..Ji , , ,
·< \ "\
Artinya: "Wahai anakku! Sesungguhnya sesuatu yang dike1jakan itu walaupun dia setimpal biji sawi, terletak di langit atau di bumi. niscaya Allah mendatangkannya, sesungguhnya Allah senantiasa lembul lagi maim mengetahui hakikat sesuatu" ( Luqman: 16 ).
2. Akhlak terhadap Sesama Manusia
Akhlak terhadap manusia aitinya penerapa~ akhlak kepada manus1a
sebagai scsama makhluk ciptaan Tuhan, yang terdiri dari:
a. Akhlak kepada orang tua
Pendidikan yang diterapkan olch Luq1rnm selanjutnya adalah
pendidikan akhlak kepada orang tua agar puteranya menghormati dan
30
memuliakan kedua orang tuanya, scbab melalui kedua orang tua itulah
manusia dilahirkan ke muka bumi. lbunya telah mengandungnya selama
scmbilan bulan, dengan kclernahan yang semakin lemah dan dcmikian juga
sewaktu mclahirkannya. Dengan mcngerahkan seluruh perhatian jiwa dan
raganya agar anaknya lahir dengan selamat dan senipurna jasmani rohani serta
dapat tumbuh secara wajar.
Di samping itu, seorang bapak juga mempunyai peranan dalam
merawat, mencari natkah, membcsarkan dan mel indunginya walaupun secara
tidak langsung. Olch karena itu scorang anak diwajibkan berbuat baik kepada
kedua orang tuanya. Hal dcrnikian discbutknn dalarn al-Qur'an QS. Lukman
ayat 14:
Artinya: "Dan karni perintahkan kepada rnanusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya yang telah mengandungnya dalam keadaan lcmah yang bertambah lcrnah dan rnenyapihnya dalam dua talnm. Bcrsyukurlah kcpadaku dan kcpada kcdua orang tuamu, hanya kcpadakulah kamu kcmbali" (Luqman: 14)'.'>
b. Akhlak kepada Masyarakat
Manusia dalam kehidupanya tidak bisa terlepas dari kehidupan
bermasyarakat, sadar atau tidak, manusia sejak dilahirkan sudah
membutuhkan pertolongan orang lain. Demikian pula kehidupan orang
31
dewasa baik individu maupun kelompok semuanya membutuhkan
pertolongm1 baik mental spiritual ataupun material untuk menanggulangi
kesukaran-kesukaran.
Dalam ha! ini, seorang filosof Yunani yaitu Aristoteles mengatakan
dalam teorinya bahwa manusia adalah Zoon Poliiikon yaitu makhluk sosial
yang hanya menyukai hiclup bergolongan atau sedikitnya mencari teman
untuk hidup bcrsarna, kbih disukai dari pada hidup scndiri."
Dalam hidup bermasyakat, diperlukan adanya sikap saling toking-
menolong, saling mengasihi, kerjasama yang baik clan mengutamakan
kepcntingan bersarna. Dcng;m dcmikian maka akan tcrbcntuk masyarakat
yang rnemiliki kckuatan yang tangguh, persaudaraan yang erat dan
masyarakal yang adil dan makmur di bawah arnpunan Allah.
Untuk mencapai apa yang telah cliungkapkan di atas, maka Lukmanul
!lakim rncndidik anaknya agar bcrbuat amar ma'ru/ 11ahi mzmkar terhadap
lingkungan keluarga maupun dalam masyarakat sebagai penjelrnaan dari rasa
tanggung jawab dalan1 bern1asyarakat. Pendidikan dan pengc~jaran I.,ukn1an
tcntang hiclup bermasyakat tercantum '" pada surat Luqman ayat 17
sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
9 I-lasan Shadaly, Sosio/ogi Untuk AiaS)'llrakat Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1983), cet. IX. ha!. 56
32
c. Akhlek kepada diri sendiri
Penclidikan akhlak kepacla diri sencliri aclalah sangat penting, sebab
clengan aclanya pencliclikan akhlak kcpada cliri sencliri, maka akan tercipta
aclanya pencliclikan akhlak clalam kcluarga dan selanjutnya akan terbentuk
pencliclikan akhlak dalam masyarakat.
Dalam hal ini Lugrnanul Hakim menclidik anaknya agar berbuat amar
ma'ruf nahi munkar, terutama kepada cliri sendiri. I-Jal ini te1:jacli karena pacla
tiap-liap manusia ilu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga dan
masyarakat.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya scbagai berikut:
"Dari lbnu Abbas ra. berkata: Rasulullah Saw, bersabda: "Tiap-tiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pcrlanggungjawabannya atas apa yang tclah dipimpinnya. lmam adalah yang akan bcrtanggung jawab atas kescjahteraan rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam kcluarganya dan akan climintai pertanggung jawabannya. Scorang wanita aclalah pc111i111pin dalam rulnah langga suan1inya dan akan din1intai pcrtanggurigjavvabannya. Seorang han1ba adalah pcmimpin atas harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungan jawab alas apa yang telah dipimpinnya." (I-IR. Bukhari)'0
Bcrclasarkan haclils di atas. mcnunjukan sampai scjauhmana amanat
yang dilaksanakan baik tcrhadap apa-apa yang tclah clipimpinnya dan
tcrmasuk amanal terhaclap diri scndiri. Oleh 'lkarena itu agar mampu
memegang amanat lerhadap cliri scndiri, maka tcrlebih dahulu dibekali clcngan
pendiclikan akhlak terhadap diri scncliri. Dengan demikian seseorang mampu
memimpin dan bertanggung jawab baik terhaclap cliri sencliri maupun orang
lain.
10 hnan1 Bukhari, Shahih Bukhari, te1j., Jilid Ill, ha!. 34
BAB IV
HUBUNGAN ZIARAI-I KUBUR DENGAN PENDIDIKAN AKI-ILAK
A. Pengaruh Ziarah Kubur terhadap Pembinaan Akhlak
Kematian adalah perkara yang hebat dan besar. Merenungkan kematian
dapat menjauhkan seseorang dari keterlenaan terhadap kehidupan dunia serta
mendorong manusia untuk bersiap menghadapinya. Ziarah kubur merupakan
suatu upaya yang dapat mengingatkan kita kepada kematian, karena dengan
ziarah kubur kita akan dihadapkan pada sosok manusia yang telah ditinggal
rolmya. Seorang manusia yang pada masa hidupnya sangatlab disegani kini ia
terbaring seorang diri dalam kebeningan di dalam kuburnya.
Dikatakan oleh seorang bijak. "Maul menimpa orang lain dan cngkau lak
tahu kapan j,·_ menimpamu." Bagi seorang mukmin, kematian yang mcnirnpa
scseorang n1erupakan cer111in bagi dirinya. Kcn1atian n1cnjadi pcringatan bahvva
tidak akan lama lagi kita yang akan menclapat giliran berikutnya. Oleh karcna ilu,
ziarah kubur sebagai salah satu upaya dalam mengingat kernatian, clapat
mernberikan pelajaran yang berharga bagi si peziarah. "'
Aclapun pengaruh ziarah kubur terhadap pembinaan akhlak, antara lain
aclalah sebagai berikut:
I. Pcngaruh dalam Pcmbinaan Akhlak Terhadap Allah
Dalam ziarah kubur, si peziarah rnelakukan pennohonan (bcrdo'a) kepada
Allah SWT, agar ahli kubur rncndapalkan rahrnal ampunan dan ridla-Nya. Kctika
34
berdo'a untuk ahli kubur, hal ini berkaitan erat dengan masalah yang ghaib, hal ini
menandakan ia (peziarah) meyakini adanya suatu yang dapat dijadikan pelindung
dan penolongnya, yaitu Allah Swt. Alam gaib merupakan alam yang tidak dapat
dihinclari, karena alam ghaib itu ticlak tunduk pacla sunnatullah fisika, kimia
ataupun biologi. 1 Ticlak berlebihan kiranya apabila clibtakan bahwa pacla waktu
memikirkan, rnerenungkan sunnatullah atau waktu bermunajat kepacla Allah Swt.
sesungguhnyajiwa seseorang itu seclang menghaclap wajahnya ke alarn ghaib.
Keadaan alam kubur aclalah merupakan salah satu alam ghaib yang tidak
bisa dilihat dan diperkirakan oleh aka! fikiran manusia. Alam kubur merupakan
tahap pcrlama mcnuju akhcral. Kcadaan di alam kubur sclamat atau cclaka dapat
clijadikan ukuran untuk mcnentulwn kcadaan pada tahap bcrikutnya yang kckal
clan abadi, yaitu alam akhcral. Suatu hal yang tidak bisa disangkal kcbcnarannya
bahwa dengan berdo'a akan mcnimbulkan keimanan pada scscorag terhaclap alam
ghaib. Berdo'a agar ahli kubur terhinclar dari siksaan-Nya yang terdapat dalam
kubur (siksa kubur), hal ini juga rnenunjukkan bahwa seseorang itu meyakini
adanya siksa kubur yang termasuk ghaib bagi si peziarah itu sendiri.
Dengan pernyataan-pernyataan di alas, ternyata"cialam pelaksanaan ziarah
kubur yang diisi clengan clo'a tersebut menandakan adanya keyakinan seseorang
terhndap adanya alam ghaib, yang mesti cliyakini akan kebenarannya clan
1 I-IS. Zuardin Az Zaino, Peperangan Ghaibiyah 11/ahiyah, (Jakarta: Pustaka l-lidayah, 1990), cet., ke-3, hal. 33.
35
kcberadaannya. Dengan demikian j elaslah bahwa dengan ziarah kubur dapat
menumbuhkan keimanan lerhadap alam ghaib.
2. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak Tcrbadap Diri Sendiri
Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang besar dalam membina
kepribadian n.mslirn. Melihat kuburru1 yang sunyi, di mana pelita kehidupan
semua orang, baik kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, akan padam hanya
membawa tiga lembar kain di bawah tanah akan menggerakan hati dan jiwa
seseorang serta mengurru1gi ketamakannya. Bila seseorru1g melihatnya dengan
kecamatan ibarat, ia akan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa itu. la akan
bcrlikir dan berkata pada diri sendiri bahwa kebidupan dunia adalah scmenlara.
enam puluh atau tujuh puluh lahun, dan akan berakhir dengan kemusnahan
(kematian).
Mcnyaksikan insan-insan yang telah padarn dapat rnclembutkan hati yang
paling keras, mernbuat rnendengar telinga yang paling tuli clan memberikan
cahaya kepada penglihatan yang paling samar. Menyebabkan orang melihat
kembali earn hidupnya, berfikir mengenai pertanggungjawaban yang berat di .. hadapan Allah Swt. dan manusia, terhadap runalannya di dunia. Seseorang
muslim yang selalu membina clirinya akan timbul perasaan muqarrabah atau rasa
kesadman bahwa Allah Swt. akan selalu mengawasi pcrbuatannya, sehingga
terwujudlah sikap hati-hati terhadap, perbuatan yang akan dilakukan, baik
perbuatan itu untuk clirinya sendiri maupun perbuatan itu untuk orang lain.
36
Dikatakan bahwa manusia pada hakekatnya adalah satu, sama dan saling
terpaclu, ia membutuhkan sikap dan pendirian sebagai sumber inspirasi yang
menuntun prilaku clan perasaan, sumber petunjuk clalam menghadapi alam dan
kehidupan alam ha! ini.2 Pengambilan suri taulaclan dapat pula clihasilkan dengan
jalan menggambarkan orang yang sudah mati clalam hati sanubari, bagaimana
keaclaan tubuhnya sclelah bertahun-tahun beracla clalam kubur, pastilah anggota
tubuhnya telah hancur. Kemuclian bagaimana nanti dibangkitkan dari kuburnya.
Hal ini akan memberi keinsyafan bagi si peziarah bahwa dirinyapun tidak lama
lagi pasti akan menyusul mayit yang sedang diziarainya itu.
3. l'engaruh dalam l'embinaan Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Dalam ziarah kubur lcrdapal ccnninan nilai pcrsaudaraan antara yang
hid up dengan yang mati. yailu dcngan adanya perrnohonan ( do'a) yang
disampaikan sr peziarah terhadap ahli kubur. Dalam do'anya itu peziarah
mernohonkan arnpunan bagi dirinya juga ahli kubur. Ia berharap clengan do'anya
diharapkan dapal meringankan/membantu saudaranya yang telah mati itu,
schingga tcrbatas dnri siksa kubur. I-Jal ini jclas ll11,f11Ulljukkan adanya ikalan
persaudaraan yang terjalin antara kedu:mya.
Dengan demikian dapal dikatakan bahwa menjalin persaudaraan tidak
hanya dilakukan tatkala ia masih hidup, akan tctapi juga clapat clilakukan
rnanakala orang tersebut telah w:1fat. dengan eara mengunjungi ternpat
2 Sayyid Quthub, lslan1 dan Perdc11uaian J)unia, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), cet. I, hal.4.
37
pemakamannya (ziarah kubur). Meninggalnya seorang tidaklah berarti putusnya
pcrsauclaraan. karcna lidak akan pcrnah berjurnpa dengannya lagi. Secara fisik,
rnemang orang yang hiclup tidak akan pernah bertemu/bc1jumpa lagi dengan
orang yang sudah rneninggal karena telah berlainan alam. Akan tetapi secara
psikis (batin), orang hidup dapat berhubungan dengan orang yang telah
meninggal. Melalui rohani, rnaka antara keduanya akan dapat saling merasakan
hubungan yang begitu dekat.
B. Pendidikan Akhlak dalam Ziarah Ku bur
Dalam ha! 1111, pcnulis akan rnencoba rnenguraikan aspek-aspek
pendidikan akhlak apa saja yang terdapat dalarn ziarah kubur, baik sebagai suatu
hasil dari bentuk kegiatan (proses/pelaksanaan) ziarah kubur rnaupun sebagai
basil clari pcmikiran/percnungan orang-orang yang mclakukan ziarah kubur
tersebut. Penulis melihat clengan ziarah kubur akan dapat menimbulkan sikap
sikap terpuji yang akan cliwujuclkan clalarn kehiclupannya, baik terhaclap Allah,
pribacli ataupun kepacla rnasyarakat. Secara garis besar aspek penclidikan akhlak
yang terclapat dalam ziarah kubur pcnulis kelornpokan 'foenjadi tiga, yaitu akhlak
kepacla Allah, akhlak terhadap sesarna rnanusia dan akhlak terhadap cliri sencliri.
Pernbagian ini di!akukan karena hernat penulis, aspek akhlak yang
ditimbulkan dari ziarah kubur tcrscbut mla yang berkaitan langsung dcngan Allah
sebagai khaliknya, juga acla akhlak yang berhubungan clengan sesama manusia
38
serta akhlak terhadap diri sencliri sebagai akibat/pengaruh clari ziarah kubur.
Mengenai ha! ini, untuk selanjutnya akan cliuraikan clalam pembahasan berikut:
I. Akhlak kepada Allah Swt
a. Ajaran bertaubat kepada Allah Swt
Dalam ziarah kubur terkandung a.1aran untuk bertaubat kepacla
Allah Swt. ha! ini clapat dilihat dalarn ziarah kubur rnanakala si peziarah
melakukan do'a untuk rnernohon ampunan kepacla Allah Swt. baik untuk
dirinya rnaupun untuk si rnayit (ahli kubur). Dalam do'anya itu disebutkan
si pcrnohon (pcziarah) rncrninla kcpada Allah Swt. Dcngan dcrnikian
menunjukan bahwa dcngilll 1.iarah kubur sccara tidak langsung kita
diajarkan untuk bcrtaubat kepada Allah Swt atas segala perbuatan
dosa/jalmt yang telah kita lakukan.
Tau bat adalah langkah perlama seseorang harnba dalam me! intasi
jalan Allah, ia adalah asas segala maqam (kedudukan) di hadapan Allah
Swt. Allah mencintai orang yang selalu bertaubat seperti dalam
firmannya:
} '"\ ;;iJ
~~ ~\ 01
Artinya: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertaubat clan mencintai orang-orang yang mensucikan cliri." (QS. AlBaqarah: 222).
39
Dalam haclits diriwayatkan bahwa. "Orang yang berlanbat aclalah
seperti orang yang tidak acla closanya."3 Aclalah kewajiban setiap mukmin
untuk berusaha menghinclarkan diri dari segala perbuatan dosa. Bahkan
cliwajibkan untuk segera berlaubat darinya. Henclaknya manusia selalu
memperbaharui taubat karena amat sulit bati 'seseorang untuk terhindar
darinya betapapun taatnya orang tersebut. Rasulullah Saw. Kenclati
mendapat ishmah (penjagaan Allah terhadapnya), namun beliau tetap
rnelakukan taubat dan beristighfor lebih clari tujuh puluh kali sctiap
harinya.
b. Ajarnn untuk berharap kepada Allah
Dalam ziarah kubur terclapat ajaran untuk selalu berharap kepacla
Allah Swt. Hal demikian dapat clipahami karena ziarah kubur bertujuan
untuk rnenclo'akan, clan dalam do'anya itu terdapat banyak harapan.
I-Iarapan agar cliarnpuni dosa-dosnnya, harapan agar clibebaskan dari siksa
kubur clan banyak lagi harapan yang intinya aclalah harapan kepada Allah
Swt. untuk keselamatan clan kesejahteraan bagi dirinya clan ahli kubur. ... Dari uraian tersebut. dapat clikatakan bahwa dengan ziarah kubur
rnengajarkan scseorang untuk selalu berharap kepacla Allah Swt. yakni
berharap atas keselamatan clan kesejahteraan. Tentang harapan ini
dikatalrnn bahwa harapan ibarat cahaya yang selalu menerangi jalan
3 Abdullah Haddad, 1'liariqah Menuju Kebahagiaan, Te1j: M. Baqir, (Bandung: Mizan, 1996), cet, VIII, ha!. 238.
40
scorang mukmin dalarn kcgdapan. Harapan selal u menclorongnya untuk
bekcrja lerus. la tidak kenal 111enyerah dan lerhcnti di jalan. Dunia ini
rncnjacli luas clan lapang dengan adanya harapan. Dalam suatu tamsil
clikatakan bahwa jika ticlaklah karena harapan orang ticlak akan
menclirikan bangunan clan ticlak pulalah petani akan menanam tumbuh-
tumbuhan.
1-larapan bukanlah angan-angan. Harapan yang tidak clisertai
clengan amal pcrbualan clan pcrhitungan yang rnantap bukanlah harapan
namanya. Allah Swl. ticlak akan meruhah Sunnahnya, siapa yang ingin
pintar harus bclajar, orang yang bcrcita-cita rnenjadi hartawan harus rajin
clan tahah berusaha. Seorang yang ingin rnenjacli pemimpin, harus
membiasakan diri dengan sifol-sifal kepernimpinan. Be1:juang clengan
tabah rnengatasi segala lantangan clan rintangan aclalah syarat utama dalam
mencapai harapan.
Firman Allah Swt.:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mau hijrah clan be1juang di jalan Allah, merekalah yang mengharapkan rahmat Allah. (QS. Al-Baqarah: 218).
41
Dalam sebuah sya1r disebutkan, "Mengharapkan kemenangan
lanpa mcngikuli jalan, ibaral kapal bcrlayar di daralan."4 lni menunjukan
bahwa harapan tanpa tindakan dan perbuatan tidak ada artinya. Seorang
mukmin yang mempunyai harapan tidak aan duduk berpangku tangan, ia
akan selalu berusaha, beke1ja, be1:juang dan tidak pernah putus asa, karena
putus asa berarti hilang harapan. Dalam syair lain dikafakan: "Tidaklah
mati orang yang mati dalam pe1juangan, sesungguhnya telah mati orang
hidup yang tidak punya harapan orang hidup yang sclalu dalam kesedihan,
mati cila-cilanya dan tidak ada kcmauan." 5
c. Ajaran untuk bersikap ridha lerhadap kelelapan Allah Swt
Ziarah kubur merupakan bentuk kegiatan yang bertujuan dalam
rangka mendo'akan untuk kcselamatan. Perbuatan demikian tentunya
dilakukan dengan jiwa yang sadar yang penuh dengan kemuliaan, tidak
diperkenankan adanya seclikitpun rasa/sangkaan yang tidak baik (buruk)
kepad(\ Tuhannya. Dalarn ha! ini, bararti ziarah kubur mengajarkan
sescorang agar dapat rncn:lakan (ridha) lcrhad:~p saudaranya unluk pcrgi
menghaclap Tuhannya. la mneyaclari bahwa pacla akhirnya semua akan
kembali pacla Allah Swt. ticlak acla yang dapat diperbuat manusia yang
beriman apabila ajal sudah clatang, selain menerimanya dengan lapang
4 1-1. Oc111ar Bakry, :lkhlak ti/11sli111, (Handung,: Ang,kasa, 1993), cct., Ill, hat. 76
'Ibid,
42
dada (ridha) sebagai suatu ketetapan (takdir) Tuhan, sehingga ia terhindar
dari murka-Nya.
Sudah sewajarnya bagi seorang mukmin untuk selalu ridha (puas
hati) kepada ketetapan Allah Swt. yang berlaku, baik itu manis maupun
pahit. Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan: "Barangsiapa tidak ridha
akan ketctapan-Ku, scrta tidak sabar mcnerima bala' (ujian)-Ku, biarlah
orang seperti itu mencari Tuhan selain aku."6
Rasulullah Saw. bersaba:
,, .., // / / ,.. /. / / -'\ :;,
~ dJ ~)I ili ~~ ~ ~~l L'.:~ ~\ bl ;iii 01 / / / / / , //
.~lili
Artiny,a: "Apabila Allah mencintai suatu kaum, niscaya ia menguji rnereka. Maka barangsiapa menghadapinya dengan ridha, Allah akan ridha kcpadanya, dan apabila ia marah, maka Allah akan marah kepadanya. "7
Dari uraian di alas, dikatakan seorang mukmin hendaknya
menyadari dan meyakini bahwa Allah Swt. Dialah yang memberi petunjuk
dan kesesatan, yang menycngsarakan clan membahagiakan, yang
mendekatkan clan rncnjauhkan. yang rnern&ri dan menahan, yang
merenclahkan clan rncninggikan scrta yang rnendatangkan mudharat clan
manfaat. Berclasar ha! clemikian, kewajiban kita ialah ticlak mencntang dan
memprotes segala perbuatan Allah Swt. Dia bebas bcrbuat apa saja yang
'' Sayyid Abdullah I laddad. O/!.cit., hal. 271
7 Ibid, hal. 270
43
dikehendakinya, memerintahkan apa saja yang diinginkannya, siapapun
tidak bcrhak mcnanyainya.
d. Ajaran untuk bertawakal kepada Allah Swt
Dalam ziarah kubur. si peziarah melakukan permohonan dengan
penuh harap kepada Allah Swt. untuk memperoleh keselamatan dan
kcsejahteraan bagi s1 rnayit. la berharap semoga dengan do'a
(permohonan) yang disampaikannya, s1 mayit terbebas dari siksa kubur.
Melalui do'anya, si pemohon berupaya menolong saudaranya yang telah
mati, walaupun pada akhirnya segalanya diserahkan pada Allah Swt.
seorang mukmin harus tetap bertawakal sepenuhnya kepadanya.
Dari uraian tersebut. dijelaskan bahwa secara tidak langsung dalarn
ziarah kubur juga mcngajarkan unluk bcrlawakal kcpada J\llah Swl.
l(arcna walau bagain1anapun. tcrhadap do1a yang telah disan1paikan,
haruslah scpcnuhnya discrahkan pada Allah Swl. Do'a dalam ha! ini
adalah hanya merupakan upaya (ikhtiar) yang hnrus dilakukan oleh orang
yang masih hidup, yang pada akhirnya terhad~p hasil do'a tersebut kita
harus berta wakal.
Sudah sewajarnya bagi seorang mukmin untuk bertawakal kepada
Allah Swt. Disebutkan dalam firmannya bahwa terhadap orang yang
berlawakal, maka Allah Swt. akan mencukupi, menolongnya. mcnjaganya
clan memimpinnya.
44
Artinya: "Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan rncncukupi keperluannya." (QS. at-Thalaq/65: 3)
Dalam firmannya yang lain disebutkan bahwa tawakal adalah
bagian dari buah lauhid. Allah Swl. berfirman: ·
Artinya: "Dialah Tuhan Timur clan barat, tiada Tuhan selain dia, maka ambillah clia sebagai pelindung." (QS. al-Muzammil/73 : 9)
Dari ayat di atas, dapat dipahami betapa Allah Swt. telah mulai
menetapkan kekuasaannya atas segala penjuru di Timur clan Barnt,
kernudian dcngan kccsaan frilahiu111c)'ll, sctelah itu ia mcmcrinlahkan kita
untuk bertawakal kcpmlanya. Discbutkan pula dalrnn lirrnan Allah:
Artinya: " ... Maka bcrtawakalah kepada Allah, scsunggulmya Allah rncnyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS. Ali Irnran/3 : 159)
Dikatakan, inti tawakal adalah kcsaclaran hati bahwa segala scsuatu
" berada di tangan Allah, baik yang bermanfaal maupun tidak, yang
menyenangkan maupun yang rncnyusahkan.8 Seandainya seluruh rnakhluk
bersatu untuk mcrnbcri manfoat kcpada seseorang, niscaya mcreka tidak
menc!apat apapun kecuali yang telah ditetapkan Allah, begitu pula
scbaliknya.
'lbic/, hal. 262
45
2. Akhlak terhadap Sesama Manusia
a. Ajaran untuk saling tolong menolong
Mwmsia menurut fitrahnya memerlukan tolong-menolong. Dari
semenjak lahirnya ia memerlukan bantuan orang lain. la lemah tidak
berdaya, rnakan minurn, bangun tidur semua 111emerlukan bantuan orang
lain. Oleh karena itu sifat tolong menolong harus dipupuk suburkan pada
setiap insan.
Ziarah kubur sebagai suatu perbuatan yang menjembatani/
menghubungkan antara orang yang masih hidup dengan orang yang telah
rncninggal clunia. dapatlah dijadikan scbagai cara 1rn;11yampaikan
pertolongannya (melalui clo'anya) kepada ahli kubur. Alam kubur sebagai
alan1 pcrsinggahan orang n1cnL1ju alan1 akhcrat adalah stu1gat n1cncntukan
tcrhadap pc1jala11an hisab \nasibJ si mayit. Discbutkan dalam sualu
riwayat bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda, "Sesungguhnya, kuburan
aclalah tahap pertama akherat. .J ika penghuninya selamat darinya, maka
yang clatang sesudahnya akan !ebih sukar."9 Oleh karenanya kewajiban
orang yang masih hidup sebagai saudaranya llntuk 111embantunya agar
dapat meringankan beban yang dialami si mayit di alam kubur. Dari
uraian terse but, jelaslah bahwa clalam ziarah kubur terkandung nilai to long
menolong yang tinggi. Si rnayit rnemerlukan orang yang hidup untuk
rncrnpcrolch do'anyn.
') Al-Ghazali, A1etode Aie1?jen1pu1 Alcntl, (Bandung: Mizan, 1999), cet., IV, hal. 104
46
Mengenai hal ini, telah diriwayatkan dalam suatu hadits:
"Orang yang mati itu di dalam kuburnya, tak lain bagaikan orang yang tenggelarn clan meminta tolong, sambil menanti clo'a yang datang clari ayahnya, sauclaranya, atau sahabatnya. Oleh karena itu, jika clo'a itu datang, ha! itu akan lebih dicintainya daripacla clunia dan isinya. Sesungguhnya, hadiah-hadiah dari orang yang masih hiclup kepada orang yang suclah mati aclalah clo'a clan perrnohonan ampunan kepacla Allah." 10
•
Seyogyanya, bagi seorang mukmin untuk selalu bersikap tolong
menolong terhaclap sesamanya, sebagaimana cliperintahkan clalarn ajaran
Islam. Dalam sabcla Rasulullah Saw. dikatakan:
/ 0// 0 -'\
(~ olJ.J) ¥\ J°j- J ~I 0\S'G ~I J°j- J ~I) // / / / / /
Arlinya: "Allah akan sclalu lllcnolong hambanya yang menolong sautbranya." 11 (111(. Muslim)
Mulrnmnrnd Mustlrnlii <il-Mmaghi, Sckh i\l-i\,.lrnr bcrkata,
11rrolong 111enolong 111cnghidupkan rasa kctcrgnntungan anggota
masyarakat antara satu clengan yang lain. Juga menguatkan tali
perhubungan silaturahmi. Tolong menolong mengikat beberapa rumah
tangga seolah-olah menjadi satu keluarga. Dengan tolong-menolong hidup
akan menclapat kebahagiaan. 12
'0 /hi{/, hal. 114
11 !-!. Oen1ar Bakry, Akhlak t'v/11sli111_ (Bandung: Ang.kasa, 1993), cct. X, hal. 118.
12 !bicl, hal. 116
47
b. Ajaran agar bersikap kasih Sayang
Ziarah kubur sebagai perrnohonan kcselarnatan clan kesejahteraan,
selain clipruntukkan untuk clirinya juga untuk simayit (ahli kubur). Bernat
penulis, ha! ini rnerupakan suatu inclikasi aclanya rasa kasih sayang yang
tinggi clari si peziarah. Tanpa aclanya unsur kasih sayang (terhaclap si
mayit). Ticlak akan seorang 111engm1jungi/menziarahi pemakaman di mana
ia clikuburkan. Seorang muslim henclaknya selalu mencurahkan rahmat
dan kasih sayang scsarna manusia. I Jal ini mcngingal karcna kasih sayang
seorang hamba di bumi rnenjacli sebab datangnya rahmat dari langit.
Dikatakan dala111 hadils. "bcrsikap belas kasihanlah kamu lcrhadap siapa
Sl*l yang berada di bu mi, pas ti yang clilangit akan merabmatimu." IJ
Scorang rnuslim bahkan dituntut menycbarkan kasib sayang kepada
kelompok yang lebih Juas. Tidak tcrbatas pada keluarga, anak cucu, karib
kerabat atau kawan-kawannya saja. Bahkan mencakup segenap manusia. Abu
musa al-Asyari meriwayatkan:
Artinya: "Nabi Saw bersabda: tidaklah sempurna iman kalian sehingga kalian saling berkasih sayang kepacla sesama kalian. Mereka (para sahabat) berkata: Wahai Rasulullah, karni semua mcnaruh kasih sayang. Nabi bersabda kasih sayang dirnaksud bukan sekedar ditujukan kepada
13 M. Ali Hasyin1i, Apakah Anda /Jerkepribadian !vlusli111?, Tetj, I-L (Jakarta: Gema lnsan Press, 1994), ha!. 36
48
salah seorang sahabatnya, dalam lingkup trbatas, tetapi rasa kasih sayang itu hcndaknya bcrsifat menyeluruh." (HR. Tabrnni) 14
c. Ajaran untuk mcmaalkan
Dalam bcrziarah, si pcziarah mcmohonkan baginya ampunan dari
Allah Swt. tidaklah mungkin ia melakukan hal itu, jika tidak terlebih
dahulu ia sendiri melepaskan segala kekeliruan si mayit terhadap dirinya.
Oleh karena itu hemat penulis, ziarnh kubur secra tidak langsung
mengindikasikan kepada sii pcziarah bahwa ia tekah mema'alkan terhadap
kesalahan yang acla pada diri mayit.
Manusia tidak sunyi dari kesalahan. Salah dan lupa sudah menjadi
sifat manusia. Sdama ia hidup ia pasti akan mencmui kesalahan dari itu
maaf atas kesalahan orang lain adalah tali penghubung dan pengikat
persaudaraan. Maaf menghilangkan perselisihan. Sekiranya tidak ada maaf
maim perselisihan dan pertengkaran akan be1jalan terns, tidak ada
keharmonisan dalam masyarakat maaf membawa ketentraman dan
keselamatan. Jiwa seorang mukmin yang pemaaf akan tenang. Perasaan
damai menyenangkan clan menenangkan jiwan~1. Ia akan hidup gembira
clan menggembirakan.
Firman Allah:
l·I f/Jid., h. J7
49
Artinya: "Siapa yang memaafkan kesalahan orang lain dan lantas berbuat baik maka Allah akan memberinya pahala." (QS. As-Syura: 40)
cl. Sikap terimakasih
Penulis melihat, dengan adanya ziarah kubur bera1ti telah dapat
menandaskan/mengungkapkan rasa terimakasih kepada ahli kubur atas
jasa-jasa yang telah clilakukannya tatkala ia hiclup. Ziarah kubur, climana
di dalamnya diisi dengan permohonan ampunan serta rahrnat bagi abli
kubur, menunjukan tanda balas budi yang dilakukan tileh orang yang
masih hidup untuk mengungkapkan rasa tcrima kasihnya kepada
saudaranya yang telah mati, yaitu dengan mendo'akan keselamatan dan
kesejahreraan si mayit di ala1n kubur.
Termasuk bagian dari akhlak scorang muslirn scjati adalah
membalas kebaikan yang diterirnanya, be1terirna kasih kepada orang yang
menolongnya. Sebagairnana dikatakan, "Barang siapa yang diperlakukan
dengan baik oleh seseorang maka ia hendaklah membalas kebaikan itu
sebanding dengan apa yang diterimanya." 15
" Islam memerintahkan kepada umatnya untuk rnengucapkan terima
kasih Kepada orang yang tclah berbuat baik, sehingga akan rnendatangkan
rasa kasih sayang terhadap sesamanya. Seorang rnuslim tidak cukup
dengan hanya bersyukur kepada Allah saja, tetapi dia juga hams bersyukur
kepada sesamanya, yaitu dengan cara berbuat baik, saling tolong
15 M. Ali I lasyi1ni, op.cit., hal. I 38
50
menolong, sehingga tercipta kedamaian dan ketentraman. Allah tidak akan
menerima syukur harnba-hamba-Nya kepada-Nya. Jika rasa syukur itu
tidak dibarengi dengan rasa syukur terhadap manusia yang telah berbuat
baik padanya.
Mengenai hal ini, Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya: "Ticlaklah seorang itu bersyukur kepada Allah, jika ia tidak bcrsyukur kcpada scsallla lllanusia." (lilt Bukhari) 11
'
3. Akhlak kcpada Diri Scndiri
a. Sabar
Dalam ziarah kubur akan terlihat nilai kesabaran seseorang
n1anakala ia dalan1 pclaksaannya n1au n1cncrin1a segala yang ada
clihadapannya (dalam hal ini adalah kematian saudaranya) dcngan jiwa
yang ·.abah, ia tidak keccwa tcrhadap ha! yang telah tc1:jacli. bahkan
peristiwa itu mcnyaclarkannya bahwa ticlak akan lama lagi ia mcndapat
giliran, ia akan menyusulnya. Hal pada akhirnya akan menjadikan ia lebih
tabah tatkala ajal menjemputnya, karena ia sad~r bahwa kematian adalah
suatu ha! yang pasti te1:jadi clan berlaku pada yang hidup.
Dengan clernikian jelaslah, bahwa dalam ziarah kubur terkandung
ajaran untuk bersabar, yakni sabar akan kejadian yang telah rnenirnpanya
16 Ibid. hal. 139
\
51
(kematian). Sudah sewajarnya, sifat yang demikian harus dimiliki oleh
setiap yang mengaku mukmin. Sebab, hanya dengan kesabaran, maka
seseorang akan mampu menghadapi persoalan yang rumit dan besar
clengan ringan (muclah).
Si fat sabar aclalah ketetapan hati clan ke1nantapan jiwa menghaclapi
kesulitan-kesulitan, tidak gelisah di kala clitimpa musibah. Kesulitan yang
menimpa clihaclapinya clengan dacla lapang, pikiran tenang clan iman yang
tidak bergoncang. Dengan sil'at sabar maka banyak kcsulitan dapal
dihadapi. Suatu ke111enangan ataupun kcbcrhasi Ian ticlak akan datang
begilu saja. Dcngan hati yang lclap tabah 111aka kcbcrhasilan akan
lcrcapai. Sifat sabar akan tcrlihat 111anakala scscorang clitimpa cobaan clan
pcndcritaan. Dikatakan bahwa sifot sabar ibaral bcrlayar di tengah
samuclera yang luas, menghadapi nmbak yang menggulung-gulung dengan
angin topan clan badainya, di saat itulah diketahui akan kesabarannya. 17
Disebutkan dalam al-Qur'an lentang kclcbihan clan kctinggian
derajat orang sabar. Kcmenangan dijanjikan Tuhan bagi orang sabar,
"' bantuan clan pertolongan Tuhan selalu mendampingi orang sabar. Orang
sabar kckasih Allah. Orang sabar dckat di sisi Allah. Firman Allah:
17 Oe1nar Bakry, op.cit., ha!. 56
52
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar. 11
b. Tcrwadlu (Rendah I-Iati)
Dalam ziarah kubur, penulis melihat adanya ajaran untuk berlaku
tawadlu (rendah hati). Ini terlihat dari adab (tata earn) ziarah kubur itu
sendir. yang mengharuskan si peziarah untuk bcrsikap tawacllu. Si
peziarah berlaku tawadlu karena ia akan melakukan permohonan terhaclap
Allah Swt. Tanpa sikap tersebut maka mustahil Allah akan menclengarkan
permohonannya itu . .Jadi jelaslah, dalam ziarah kubur juga terkandung
'*1ran untuk bersikap tawadlu (rcndah hati), tanpa sikap tawadlu maka
ziarah kuburnya akan sia-sia.
Seorang mukmin hcndaknya sclalu bcrsikap lawad/u (rcnclah hati),
sebab ha! itu termasuk akhlak kaum mukminin scjati. Jauhkanlah dirimu
dari sikap takabur (sombong), sebab Allah Swt. mcmbenci orang-orang
yang bertakabur. Barangsiapa hertawad/11, niscaya Allah mcninggikan
derajatnya clan barnng siapa bertakabur, niscaya direndahkan oleh Allah
SwL Dari Qaes bin Hasim diriwayatkan, "Seorang laki-laki datang kepada .. Rasulullah dengan gemetar ketekutan. Rasulullah Saw. berkata: tenanglah,
sesungguhnya saya anak seorang wanita yang mernakan dengdeng (anak
orang wanita biasa saja).',is
18 /hid. hal. 79
53
Dari Iyadh, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
,.. ' / .,,, ,.. ,.. /. 0 ,,. ,.,.
'f) ~I ~ :b.-1 ~':} ::?- l~ly 0\ Jl ~ ,.. ,..
,.. ,,. ,,.. 0
(.) JJb y.I olJ.J) . .b-1 ~ :b.-1? ~ /
Artinya: "Allah mewahyukan supaya kamu sekalian bersifat rendah hati, janganlah berlaku kasar dan menyombongkan diri terhadap orang lain." (HR. Abu Daud) 19
c. Ihklas
Hemat penulis, di dalam ziarah kubur terkandung pula a1aran
untuk bersikap ikhlas. Sebab, ziarah kubur hams dilakukan dengan ikhlas.
Apalah arlinya ziarah kubur, seandainya dilakukan dengan terpaksa, hanya
kekosongan yang ia peroleh. Bahkan menurut penulis ia akan berdosa,
karena ia telah membohongi perbuatannya, bukan hanya membohongi
dirinya tetapi juga ia telah membohongi ahli kubur dan Allah Swt.
Dikatakan clalam !-ladits, "Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal
kecuali amal yang ikhlas mengharapkan pahala dari Allah."20
Dari uraian clemikian, jelaslah bahwa dengan ziarah kubur
" mengajarkan dan membenluk seseorang untuk bersikap ikhlas. Seseorang
yang melakulrnn ziarah kubur tanpa keikhlasan maka ia berarti ia telah
berbuat kebohongan dan ziarah kuburnya itu akan menjadi sia-sia.
19 Ibid.
20 !hid hal. 37
BABY
A. Kcsimpulan
' '
Dari pembahasan di alas dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil
pemahaman dari seluruh penjelasan topik aspek-aspek pendidikan akhlak dalam
ziarah kubur adalah sebagai berikut:
I. Menurut ajaran Islam yang di maksud dengan ziarah kubur bukan hanya
sekedar mendatangi kubur untuk sekedar tahu di mana seseorang di kubur,
namun lcbih dari itu ziarah kubur adalah unluk mencloa'kan kepada
seseorang yang ada di dala111 kubur tersebul. Ziarah kubur merupakan hal
yang clianjurkan guna menimbulkan kesadaran hati clan mengingatkan
kepada akhcral.
2. Ziarah kubur pcngaruh yang besar dala111 pcmbinaan akhlak scscorang,
antara lain clalam membina akidah. Dalam membina kepribaclian serta
dalam membina persaudaraan. Pengaruhnya dalam membina akidah, ha!
" ini d4pal dilihat perbuatan yang dilakukan si peziarah manakala ia
melakukan permohonan ( clo'a) di mana ha! itu merupakan ha! yang abstrak
(ghaib) yang harus di lakukan berclasarkan akidah (keyakinan) yang kuat.
Ziarah kubur berpengaruh dalam membina kepribadian seseorang karena
ia dapat rncnimbulkan nniifilrrahah atau ia dapat menimbulkan rasa
kesadaran kepada Allah SWT sehingga terwujucllah sikap hati-hati
56
tcrhadap perbuatan yang akan dilakukan. Dengan ziarah kubur juga dapat
rnembina persaudaraan antara yang hidup dengan si rnayit, karena dengan
ziarah kubur diharapakan dapat membantu meringankan beban si mayit
melalui permohonan (do'a) yang di sampaikan oleh orang hidup (si
peziarah).
3. Dalam ziarah kubur, terkanclung nilai-nilai pendidikan akhlak yang tinggi
clan rnulia yang harus dimiliki seorang mukmin sebagaimana bentuk
hubungan akhlak, dalam ha! ini terdapal tiga hubungan akhlak yang
clitimbulkan dari ziarah kubur, antara lain:
a. Akhlak lerhadap Allah SWT yaitu mencakup akhlak dala111 benluk
bertaubat, pcr111ohonan ampun dari semua dosa yang dilakukan. Ziarah
kubur juga mengajarkan sikap untuk berharap. yakni harapan atas
rahmat Allah SWT berlmrap agar diampuni dosa dan kcsalahannya dan
dijauhkan dari siksa kubur, akhlak riclha terhaclap ketetapannya ia
menerima dengan sikap ikhlas atas kejadian yang menimpanya sebagai
ujian yang pcnuh hikmah dari Allah SWT serta akhlak bertawakkal
... kepacla Allah mcnyerahkan segala yang telah te1:iacli kepada-Nya.
b. Akhlak terhadap sesama manusia, meliputi akhlak untuk bcrtolong
menolong, akhlak untuk berkasih sayang, akhlak untuk rnemaaflrnn
clan akhlak untuk berlcrima kasih.
57
c. Akhlak terhadap diri sendiri, yang meliputi akhlak untuk bersabar, akhlak
untuk tawadhu' (rendah hati), serta akhlak untuk ikhlas yakni ikhlas dalam
beramal.
B. Saran
Berkenaan dengan topik permasalahan dalam skripsi ini mengenai ziarah
kubur, mnka penulis ingin memberikan saran sebagai berikut:
I. Ziarah kubur sebagai suatu kegiatan ibadah yang penuh dengan hikmah
hendaklah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan ajaran Islam, sehingga
apa yang menjadi tujuan dari ziarah kubur dapat tcrcapai.
2. 13agi si pcziarah hendaknya lcbih bcrusaha untuk mcngctahui bagaimana
pclaksanaan ziarah kubur yang benar. baik mclalui buku-buku t~ntang
ziarah kubul'. 111cla!ui 1111. .. 'dia n1aupun inforn1asi lain schingga diharapkan
ia akan lebih menghayati makna yang terkandung dalam ziarah kubur.
3. Hendaknya bagi yang rnengerli ten tang pcrn1asalahan ziarah kubur
( u lanrn/guru) memberikan informasi yang benar ten tang ziarah kubur
sehingga praktek khurafal (seperti "" menyembah orang yang sud ah
rneninggal meminta pelunjuk kekuburan dan sejenisnya) dapat dihindari
dan clitinggalkan.
DAFTAR PlJSTAKA
Amin, Ahmad, Etika, Tc1j: Farid Ma 'ru/; Jakarta : Bulan Bintang, 1975
Arifin, Bey, Hidup Sesudah Mati, Jakarta: Kinta, 1994, Cet. XIV
Asmuni, Syahid, Inga/ Akan Maul, Semarang Toha Putra, ] 979
Asnawi, Sibtu, A dab Tata Ziarah Kubur, Menara Kudus, 1989
Bakar /\cch, Abu, Akhlak Da!wn !sla111, Circbon: Toko Kitab Mcsir, 1996
Bakri, Oemar, H. !lkhlak Muslim, Bandung: Angkasa, 1993, Cet, Ill.
Bernadzib, Imam, Filsaf(1/ Pendidikan, (Yogyakarta: FIP-IKIP, 1974), Cel. VII
Battle, J.A. Gagasan Barn Dalc1111 f'endidikan, Te1j, San Hutabarat, Jakarta: Mutiara 1978
Bukhari, Imam, Slwhih Bukhari. Teri, Jilitl Ill
Ghazali, Imam, Aie!lgi11gal Kematit111, Tcrj. Jakarta : Pustaka lmani, 1989
___ , Metode iv!enjemput lv!aul, Bandung : Mizan, 1999, Cet. IV
Haddad, Allamah Sayyid Abdullah Thariqah Menuju Kebahagiaan, Tetj. M. Baqir, Bandung : Mizan, 1996, Cet. VIII
-·----' Renungan Tentang Umur Manusia, Ter. M. Baqir, Bandung: Mizan, 1992
Hamdany, HS. Risa/ah Janaiz, Bandung: Al-Ma'arif, 1989.,.
Hasan, Abbas, Pedoman Penyelenggaraan Jenazah, Jakarta Harmonis, 1982, Cet. m
llasyimi. i\li. Dr. ilpalwh .·lndu /Jalu:1;rihudi1111 ;\/11sli111?. Tcrj.11. Salim Basyarahil, Jakarta: Gema lnsani Press, 1994
Labib, Ustadz, Mz, Hidup Pasti Berakhir, Surabaya: Bintang Usaha .laya, 1995, Cet. I
Langeveld, M.J., Teori Pendidikan, Teri: Simanjuntak, Jakarta: Nasco, 1973
Mansyur, Abdul Adzim, A!-Akh!ak, Tetj. Muhammad Taufiq, Mesir: Uwaiclah, 1953
Masy'ari Anwar, MA. Ors. H, Akhlak Al-Qur'an, Surabaya: Bina Ilmu, 1990, Cet. I
Mubarak, Zakki, Al-Akhlak Indal Glwza/i, Mesir: Darul-Khatibil, tth.
Poerwaclarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985.
Qutub, Sayyid, Islam dan Perdamaian Dzmia, Jakmia: Pustaka Firclaus, 1987, Cet. I.
Rusdiey, Latiel'.- TA. Sunnah Rasul Tenlang Jenazah, Medan: Firrna Rimbou, I 994, Cet. III
Sabiq, Syakh Sayyicl, Fiqih Szmnah, Bairut: Darul Fiqri, 1981, .Juz l, Cet. Ill
Shadaly, Hasan, Sosio/ogi 1111/uk M({.\yarakat Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1983, Cct. IX
Siddiqi 1 lasbi Ash, TM. Ko!eksi lladi!s-1/mlils /lukum, Bandung: PT. Al-Ma'arif, I 976, Cet. 1
Subhani. Syakh Ja'for, Tmrnss11!. Tuhurmk. /i11rah Kuhar. K11romah l-V11/i, Jakarta: Pustaka 1 lidayah. 1989
___ , Tauhid Dan .'.'.virik. Teri. Bandung: M izan, 1987
U:;man, Ali, M, KH, Maul Dun Segala /'ersoa/annya, Jakarta: nulan llintang. 1975
Vembrianto, ST. Pendidikan Sosial, Yogyakarta: Paramitha, 1976, Jilid.1
Yunus Mahmud, Kamus A rob Indonesia. Jakarta: Hidakar"a Agung, 1972
Zaino, HS., Zuardin, Peperangan Ghaibiyah 11/ahiyah, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1990