JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS...

147
ANALISIS PENGARUH MODAL INTI, DANA PIHAK KETIGA (DPK), SUKU BUNGA SBI, NILAI TUKAR RUPIAH (KURS) DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN (STUDI KASUS BANK MUAMALAT INDONESIA) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh AJENG SARJADYASARI NIM : 106081002381 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2010

Transcript of JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS...

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

ANALISIS PENGARUH MODAL INTI, DANA PIHAK KETIGA (DPK),

SUKU BUNGA SBI, NILAI TUKAR RUPIAH (KURS) DAN INFLASI

TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN

(STUDI KASUS BANK MUAMALAT INDONESIA)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

AJENG SARJADYASARI

NIM : 106081002381

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H/2010

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

Surat Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ajeng Sarjadyasari

NIM : 106081002381

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan dibuat dengan segala akibat yang timbul kemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 06 Desember 2010

(Ajeng Sarjadyasari)

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

i

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Ajeng Sarjadyasari

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 22 Oktober 1988

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Status perkawinan : Belum menikah

Alamat : Jl. Kesehatan II No. 56 Rt04/Rw09

Kav Depkes Pondok cabe, Ciputat. 15411

No. Telp : 021-70381638

Alamat E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal :

1) Tamatan TK Tunas Cipayung 1994

2) Tamatan SDN Cipayung I 2000

3) Tamatan SLTPN 1 Pamulang 2003

4) Tamatan SMAN 1 Cisauk 2006

5) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Perbankan 2006 – 2010

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

ii

Abstract

This study aimed to analyze the effects of variable Core Capital, the Third

Party Funds (TPF), SBI Interest Rates, Exchange Rate Rupiah and Iinflation of

distributed Financing Case Study of Bank Muamalat Indonesia.

This study uses for seventy-three months secondary data which starts from

September 2003 to September 2009 with data utilizing the publication of Bank

Indonesia. It is also supported literature study by collecting data in accordance

with the scope of discussion. The analytical tool used in this research is Path

Analysis.

The study result shows that the variable Core Capital, the Third Party

Funds (TPF),SBI Interest Rates, Exchange Rates Rupiah and inflation

simultaneously have the effect of variables which is distributed Financing of

0.992. The test results showed partial Core Capital, the Third Party Funds

(TPF), Exchange Rate (rates) and inflation has positive and significant impact

on financing which is distributed by Bank Muamalat Indonesia, while the

variable SBI Interest Rateshas no significant impact on financing which is

distributed by the Bank Muamalat Indonesia.

Keywords: Core Capital, the Third Party Funds (TPF), Interest Rates (SBI),

Exchange Rate Rupiah, Inflation, Financing

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

iii

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh variabel Modal

Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan

Inflasi terhadap Pembiayaan yang disalurkan Studi Kasus Pada Bank Muamalat

Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder selama tujuh puluh tiga bulan

dari September 2003 sampai dengan September 2009 dengan memanfaatkan data-

data hasil publikasi Bank Indonesia. Serta ditunjang studi kepustakaan dengan

cara mengumpulkan data yang sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Alat

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Modal Inti, Dana Pihak

Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi memiliki

pengaruh secara simultan terhadap variabel Pembiayaan yang disalurkan sebesar

0,992. Hasil pengujian secara parsial menunjukan Modal Inti, Dana Pihak Ketiga

(DPK), Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia, sedangkan

variabel Suku Bunga SBI memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Kata Kunci : Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI (SBI),

Nilai Tukar Rupiah (KURS), Inflasi, Pembiayaan yang disalurkan

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

iv

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah

melimpahkan rahmat, karunia, taufik dan hidayahnya sehingga penyusunan

skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan

kepada Nabi muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah

membawa umat manusia menuju jalan kebaikan.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang disampaikan

kepada:

1. Kedua orang tuaku yang selamanya ku sayang. Semoga semua ini lancar dan

dapat memberi kalian kebanggan. Semangat yang kalian berikan disetiap aku

merasa putus asa dan sedih. Kakak ku Mas Agi, Mas Dimas, Ka Reni dan Irin

kalian banyak membantu adikmu ini semoga aku dapat membalasnya. Keponakan

ku tersayang Daffa, anak kecil yang selalu menyemangatiku dari senyumannya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, Pudek I Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis sekaligus Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan

arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga

kepada penulis.

4. Bapak Herni Ali HT, SE, MM Pudek III Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis sekaligus Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan

arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga

kepada penulis.

5. Bapak Amir Syariffudin, SH, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima

kasih atas bimbingan, motivasi dan nasehatnya .

6. Seluruh Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak mengajarkan ilmu ekonomi dan manajemen.

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

v

7. Kepada Beno yang selalu membantu penulis dalam hal apapun, semoga Allah

memberikan kebahagiaan kepadanya.

8. Teman-teman FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2006 Manajemen

B dan Perbankan A yang selalu ada dalam suka maupun duka serta memberikan

motivasi selama masa perkuliahan. Khususnya Amira, Atin, Eka, Vina, Sesy,

Hana, Wulan, Citra, Dea, Candra, Tia, Hery, Rezi, Fadly, Dipta dan Faizal.

9. Teman-teman sepermainan Ketika SMP dan SMU hingga sampai saat ini,

khususnya Riri, Athy, Widhy, Mutiara, David, Yulia.

10. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, suatu kebahagiaan telah

dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terima kasih banyak atas

motivasi yang telah diberikan selama ini.

Jakarta, Oktober 2010

Penulis

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................... i

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... iv

Abstract ...................................................................................................... v

Abstrak ....................................................................................................... vi

Kata Pengantar .......................................................................................... vii

Daftar Isi .................................................................................................... ix

Daftar Tabel ............................................................................................... xi

Daftar Gambar .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 12

A. Mengenal Bank Syariah ............................................................... 12

B. Dana Pihak Ketiga (DPK) ............................................................. 21

C. Modal Inti ..................................................................................... 22

D. Inflasi ........................................................................................... 24

E. Suku Bunga SBI............................................................................ 30

F. Nilai Tukar Rupiah ........................................................................ 33

G. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 35

H. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 40

I. Hipotesis ...................................................................................... 43

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 44

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 44

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 44

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 44

D. Metode Analisis ........................................................................... 45

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... .51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 54

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 54

B. Penemuan dan Pembahasan ......................................................... 57

1. Analisis Deskriptif ..................................................................... 57

2. Analisis Regresi Jalur Modal Inti, DPK,Suku Bunga SBI,

Nilai Tukar Rupiah, dan Inflasi terhadap Pembiayaan

Pada Bank Muamalat Indonesia ................................................ 74

C. Persamaan Struktural ................................................................... 93

` D. Interpretasi .................................................................................. 112

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................. 118

A. Kesimpulan ................................................................................. 118

B. Implikasi ...................................................................................... 119

Daftar Pustaka ............................................................................................ 121

Lampiran..................................................................................................... 124

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

viii

Daftar Tabel

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah .............................................. 3

2.1 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ............................................................... 15

4.1 Modal Inti Bank Muamalat Indonesia ......................................................... 58

4.2 Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia ........................................... 61

4.3 Data Suku Bunga SBI ................................................................................ 63

4.4 Data Nilai Tukar Rupiah ............................................................................ 66

4.5 Inflasi ........................................................................................................ 69

4.6 Pembiayaan ............................................................................................... 72

4.7 Regresi ...................................................................................................... 74

4.8 Uji F Regresi ............................................................................................. 75

4.9 Uji t Regresi .............................................................................................. 78

4.10 Pengujian Secara Parsial terhadap Pembiayaan. ......................................... 86

4.11 Korelasi ..................................................................................................... 87

4.12 Total Pengaruh Modal Inti Terhadap Pembiayaan ...................................... 94

4.13 Total Pengaruh DPK Terhadap Pembiayaan .............................................. 96

4.14 Total Pengaruh SBI Terhadap Pembiayaan ................................................ 97

4.15 Total Pengaruh Kurs Terhadap Pembiayaan ............................................... 99

4.16 Total Pengaruh Inflasi Terhadap Pembiayaan ............................................ 100

4.17 Total Pengaruh Modal Inti DPK, SBI,

KURS & Inflasi Terhadap Pembiayaan ...................................................... 101

4.18 Regresi Setelah Trimming .......................................................................... 102

4.19 Uji F Setelah Trimming ............................................................................. 102

4.20 Uji t Setelah Trimming ............................................................................... 103

4.21 Pengujian antar variabel independen setelah trimming ................................ 104

4.22 Total Pengaruh Modal Inti Terhadap Pembiayaan setelah Trimming ........... 107

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

ix

4.23 Total Pengaruh DPK Terhadap Pembiayaan setelah Trimming .................... 108

4.24 Total Pengaruh KURS Terhadap Pembiayaan setelah Trimming ................ 110

4.25 Total Pengaruh Inflasi Terhadap Pembiayaan setelah Trimming ................ 111

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

x

Daftar Gambar

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 42

4.1 Modal inti .......................................................................................... 59

4.2 DPK .................................................................................................. 62

4.3 SBI .................................................................................................... 63

4.4 Kurs .................................................................................................. 67

4.5 Inflasi ................................................................................................ 70

4.6 Pembiayaan ....................................................................................... 73

4.7 Diagram Jalur .................................................................................... 92

4.8 Diagram Jalur Setelah Trimming........................................................ 105

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendirian sebuah local saving bank yang beroperasi tanpa bunga di Desa Mit

Ghamir di tepi sungai Nil, Mesir, pada tahun 1960-an telah menjadi tonggak

berdirinya lembaga perbankan Islam modern pertama, bahkan lembaga keuangan

Islam modern pertama di dunia. Pesatnya pertumbuhan bank-bank Islam telah

mengilhami bank-bank konvensional untuk meniru dan menawarkan produk-

produk bank Islam.(Zainul Arifin, 2005:5)

Kemudian berkembangnya bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh

ke Indonesia. Pemerintah Indonesia telah memasukan kemungkinan berdirinya

bank syariah dalam undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang

secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha perbankan dengan dasar

operasional bagi hasil. Secara rinci UU tersebut dijabarkan dalam Peraturan

Pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil.

Peraturan tersebut telah dijadikan dasar hukum beroperasinya bank syariah di

Indonesia yang menandai dimulainya era dual banking system di Indonesia.

Selama periode 1992 sampai dengan 1998, hanya terdapat satu bank umum

syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS) yang telah beroperasi.

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

2

Pada tahun 1998 dikeluarkan UU No.10 Tahun 1998, sebagai amandemen

dari UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan landasan yang

kuat bagi keberadaan sistem perbankan syariah sebagai bagian dari sistem

perbankan nasional. Kemudian pada tahun 1999 dikeluarkan UU No.23 tahun

1999 tentang Bank Indonesia, yang memberikan kewenangan bagi Bank

Indonesia untuk dapat menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah.

Menurut Laporan Bank Indonesia, jumlah bank syariah yang beroperasi dari

tahun 1998 meningkat cukup signifikan. Selama tahun 2009 jumlah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mengalami

penambahan 5 Bank Umum Syariah (BUS) 26 Unit Usaha Syariah (UUS) dan

133 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), sehingga pada akhir tahun 2009

terdapat 6 BUS, 25 UUS dan 138 BPRS. Sejalan dengan hal tersebut, jaringan

kantor bank syariah, termasuk layanan syariah juga menunjukan peningkatan

menjadi 1140 kantor dan 1929 layanan syariah. Data perkembangan lembaga

perbankan syariah dari tahun 2005 sampai tahun 2009 sebagai berikut :

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

3

Tabel 1.1

Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah

Sumber : Bank Indonesia

Tabel I.1 terlihat perkembangan jumlah lembaga perbankan syariah

mengalami peningkatan yang pesat dari tahun ketahun.

Kinerja Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)

sepanjang tahun 2009 cukup pesat dengan pertumbuhan laba mencapai 83%. Jika

pada tahun 2008 laba bank syariah hanya mencapai Rp 432 miliar, maka per

September 2009 laba bank syariah sudah mencapai Rp 791 miliar. Demikian data

Statistik Perbankan Syariah yang dikutip Detik Finance dari situs Bank Indonesia,

Selasa (2/2/2010).

Sebagaimana dengan bank konvensional, bank syariah juga memiliki peranan

sebagai lembaga perantara (intermediary) antara satuan kelompok masyarakat

atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan

unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Untuk itu minat

masyarakat menyimpan dananya di bank syariah semakin besar hal ini ditandai

Kelompok Bank 2005 2006 2007 2008 2009

Bank Umum Syariah 3 3 3 5 6

Unit Usaha Syariah 19 20 26 27 25

Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah

92 105 114 131 138

Total Jumlah Kantor 550 636 711 953 1140

Jumlah layanan syariah - 456 1195 1470 1929

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

4

dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan syariah

dengan angka pertumbuhan sebesar 37,7%. Tingginya pertumbuhan DPK ini

disebabkan oleh ketatnya likuiditas yang memaksa pelaku usaha termasuk

lembaga keuangan untuk menahan dana mereka. Kondisi ketatnya likuiditas ini

juga mempengaruhi perilaku masyarakat yang relatif menahan konsumsi mereka,

sehingga ada kecenderungan pemeliharaan dana yang berdampak pada

peningkatan DPK perbankan syariah. Disamping itu peningkatan DPK ini

dipengaruhi pula oleh return bank syariah yang cukup bersaing seiring dengan

adanya kebijakan penurunan suku bunga diperbankan konvensional. Kemudian

dari sisi pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah selama tahun 2009

mencapai nilai Rp 46,9 triliun, bertumbuh 22,74% (yoy) mengalami perlambatan

dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan tahun 2008 sebesar 36,70%.

Walaupun demikian pertumbuhan penyaluran pembiayaan bank syariah lebih baik

dibandingkan dengan kredit yang diberikan bank konvensional nasional yang

hanya bertumbuh 9,96%. Jenis pembiayaan masih didominasi oleh murabahah

yaitu sebesar 56,8%. (Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2009)

Mohamad Hasyim Asy’ari (2004:4) menyatakan dalam tesisnya bahwa

kinerja dan kelangsungan usaha bank yang berdasarkan pada prinsip syariah

tergantung pada manajemen bank untuk menjaga kualitas terhadap penanaman

dana (pembiayaan). Kualitas penanaman dana yang baik akan menghasilkan

keuntungan, sehingga kinerja bank yang berdasarkan prinsip syariah akan

menjadi baik. Sebaliknya jika kualitas penanaman dana bank buruk maka akan

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

5

membawa pengaruh menurunnya kinerja bank yang pada akhirnya dapat

mengancam kelangsungan usaha bank yang berdasarkan syariah.

Memperhatikan fungsi pokok perbankan sebagai lembaga yang memiliki

fungsi intermediasi keuangan/dana dan manfaat yang besar bagi sektor riil oleh

karena itu peningkatan peranan perbankan sangat diperlukan untuk meningkatkan

volume usaha sektor riil yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembiayaan merupakan indikator utama

untuk perkembangan/pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah nasional,

sehingga perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya

jumlah pembiayaan yang disalurkan kemasyarakat oleh perbankan syariah (Pratin

dan Akhyar, 2005:35)

Terkait kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan, tentunya bank

syariah menghadap faktor pendukung dan faktor penghambat yang berasal dari

internal ataupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh adalah

kondisi makroekonomi.

Menurut Adiwarman Karim (2004) dalam Tony Hidayat (2007:2) pada teori

bejana berhubungan mengungkapkan bahwa kebijakan moneter konvensional

akan mempunyai pengaruh terhadap perbankan syariah misalnya tingkat suku

bunga SBI. Ari Cahyono (2009) menemukan bahwa SBI berpengaruh negatif

terhadap pembiayaan yang berarti bahwa setiap kenaikan suku bunga SBI akan

menurunkan pembiayaan.

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

6

Kurs atau nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara terhadap

negara lain. Oleh karena itu kurs merupakan salah satu alat pengukur kondisi

makroekonomi terhadap suatu negara, sebab menunjukan kemampuan relatif

perekonomian suatu negara terhadap negara lainnya. Pada saat ini barometer

untuk mengukur kekuatan mata uang dunia adalah US Dollar (dolar Amerika).

Rossar Maries (2008) dalam tesisnya membuktikan adanya pengaruh nilai tukar

Rupiah terhadap pembiayaan yang disalurkan bank syariah.

Inflasi menjadi salah satu indikator makroekonomi yang penting dalam

perekonomian Indonesia. Inflasi sangat mempengaruhi aktivitas pelaku ekonomi

baik itu di sektor riil ataupun di sektor keuangan seperti sektor perbankan maupun

di sektor moneter. Gejolak inflasi yang signifikan akan mengganggu kestabilan

perekonomian. Dampak adanya inflasi yang tinggi pun akan merugikan banyak

golongan masyarakat diantaranya bagi dunia usaha, sebagai produsen barang dan

jasa, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi

daripada kenaikan biaya produksi. Namun bila inflasi menyebabkan naiknya

biaya produksi sehingga pada akhirnya akan merugikan produsen, maka produsen

akan enggan untuk melanjutkan produksinya. Produsen bisa menghentikan

produksinya untuk sementara waktu atau bahkan apabila tidak sanggup mengikuti

laju inflasi produsen tersebut mengalami kerugian. Sehingga akan berdampak

pada kinerja keuangannya secara umum.

Dampak inflasi lebih lanjut akan menyebabkan tingginya risiko default.

Risiko ini akan meningkatkan Non Performing Finance (NPF) perbankan syariah.

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

7

Jika pembiayaanya berdasarkan akad bagi hasil dimana jika pihak debitor

mengalami kerugian usaha maka kerugian ini juga ditanggung oleh bank syariah

(risk sharing) jika jenis pembiayaanya adalah akad jual beli (murabahah) maka

tingginya inflasi akan menyebabkan produk pembiayaan syariah secara umum

menjadi relatif lebih mahal. Tingginya risiko pembiayaan akan menyebabkan

berkurangnya penyaluran pembiayaan bank syariah pada sektor riil.

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuan

menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar, dengan masa

pengendapan yang memadai. Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan

masalah bank yang paling utama. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat

berbuat apa-apa, atau dengan kata lain, bank menjadi tidak berfungsi sama sekali.

Menurut Muhammad (2005:52) pembiayaan yang disalurkan bank syariah sangat

bergantung pada besaran dana yang tersedia, baik yang berasal dari pemilik

berupa modal (sendiri, termasuk cadangan) serta dana dari masyarakat luas/Dana

Pihak Ketiga (DPK). Jadi semakin besar funding suatu bank akan meningkatkan

potensi bank yang bersangkutan dalam penyediaan pembiayaan.

Permasalahan-permasalahan di atas mendorong minat penulis untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memberi pengaruh

terhadap pembiayaan yang disalurkan pada Bank Muamalat Indonesia. Dipilihnya

Bank Muamalat Indonesia sebagai objek penelitian karena didasarkan oleh

beberapa pertimbangan. Sebagaimana diketahui Bank Muamalat Indonesia adalah

bank pertama murni syariah, dengan pola Islamic Banking Concept-nya, kini telah

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

8

menjadi trend dunia perbankan nasional maupun internasional, Bank Muamalat

Indonesia yang menjalankan konsep bagi hasil yang fair dan nyata telah

menggerakkan sektor riil dengan teruji, yakni dikala krisis ekonomi dan moneter

melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, Bank Muamalat Indonesia telah

membuktikan ketangguhannya. Hal ini patut dibanggakan, karena disaat beberapa

bank konvensional berguguran, Bank Muamalat Indonesia luput dari likuidasi,

tidak terkena kasus BLBI, dan sama sekali tidak membebani BI sebagai bank

rekap.

Sejauh ini pertumbuhan kinerja bank syariah terbaik ini terus menunjukkan

peningkatan yang signifikan. Pertumbuhan aset tercatat sebesar 19,3 persen atau

naik dari Rp 12,59 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 15,02 triliun pada tahun

2009. Selain itu, Bank Muamalat Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan Dana

Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,84 persen dari Rp 10,07 triliun pada tahun 2008

menjadi Rp 12,27 triliun pada tahun 2009. Pertumbuhan tersebut juga dialami

oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 7,42 persen dari Rp 10,51

triliun di tahun 2008 menjadi Rp 11,29 triliun di 2009.

Penelitian dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia periode September 2003

sampai September 2009 dengan pertimbangan bahwa pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat terus mengalami peningkatan selama 6 tahun yakni

dari tahun 2003 sampai dengan 2009. Pada bulan september 2003, jumlah

pembiayaan yang telah disalurkan yaitu Rp 2,07 triliun sedangkan di akhir bulan

September 2009 sejumlah Rp 11,28 triliun.

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

9

Melihat hal-hal diatas maka faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran

pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia yang perkembangannya makin cepat

dengan demikian layak untuk diteliti. Jika tidak ada penelitian tentangnya

dikhawatirkan pelaksanaan penyaluran pembiayaan Bank Muamalat Indonesia ke

masyarakat yang sangat penting berkontribusi bagi perekonomian ini ketika

terjadi kendala yang menghambat penyaluran pembiayaan pada Bank Muamalat

Indonesia tidak dapat diketahui penyebab sebenarnya, sehingga tidak mampu

untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah yang ada.

Tentunya hal ini sangat penting bagi jajaran manajemen dan pengurus bank

untuk tetap menjaga kualitas penanaman dana (pembiayaan) yang baik. Dalam hal

ini, peneliti mencoba mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi

penyaluran pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Maka Peneliti memilih

judul “Analisis Pengaruh Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga

SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi terhadap Pembiayaan yang

Disalurkan Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia”.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

10

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI,

Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi terhadap Pembiayaan yang disalurkan.

2. Berapa pengaruh langsung dan tidak langsung Modal Inti, Dana Pihak Ketiga

(DPK), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi terhadap

Pembiayaan yang disalurkan.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini terutama

bertujuan untuk:

1. Menganalisis pengaruh Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga

SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi terhadap pembiayaan yang

disalurkan.

2. Menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung Modal Inti, Dana Pihak

Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi

terhadap pembiayaan yang disalurkan.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni

manfaat akademis maupun praktis.

1. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat

untuk:

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

11

a. Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam

menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.

b. Bagi civitas akademika dapat menambah informasi sumbangan pemikiran

dan bahan kajian penelitian.

2. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat:

a. Kalangan perbankan syariah sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

mengantisipasi berbagai eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi

kinerja bank syariah

b. Untuk memberikan informasi tambahan bagi investor dan masyarakat

yang berkepentingan untuk menginvestasikan dananya di perbankan

syariah.

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mengenal Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah

lembaga keuangan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, bank

Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan syariat Islam.

(Muhammad, 2005: 1)

2. Falsafah Operasional Bank Syariah

Setiap lembaga keuangan syariah, mempunyai falsafah mencari keridhaan

Allah SWT untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat. Oleh karena

itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari

tuntunan agama, harus dihindari. (Muhammad, 2000: 63).

a. Menjauhkan diri dari unsur riba , caranya :

1) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara

pasti keberhasilan suatu usaha (QS. Luqman : 34);

2) Menghindar penggunaan sistem persentasi untuk pembebanan biaya

terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

13

mengandung unsur melipatgandakan secara otomatis hutang/simpanan

tersebut hanya karena berjalannya waktu. (QS. Ali Imran : 130);

3) Menghindari penggunaan sistem perdagangan/penyewaan barang

ribawi dengan imbalan barang ribawi lainnya dengan memperoleh

kelebihan baik kuantitas maupun kualitas. (HR. Muslim, Bab Riba No.

1551 s/d 1567);

4) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka tambahan

atas hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara

sukarela. (HR. Muslim, Bab Riba No. 1569 s/d 1572)

b. Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan.

Dengan mengacu pada QS. Al Baqarah ayat 275 dan QS. An Nisa ayat

29, maka setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi atas dasar

sistem bagi hasil dan perdagangan atau transaksinya didasari oleh adanya

pertukaran antara uang dengan barang. Akibatnya pada kegiatan

muamalah berlaku prinsip ada barang/jasa uang dengan barang, sehingga

akan mendorong produksi barang/jasa, mendorong kelancaran arus

barang/jasa, dapat dihindari adanya penyalahgunaan kredit, spekulasi, dan

inflasi. (Muhammad, 2005: 3)

3. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Persoalan bunga bank yang disebut sebagai riba telah menjadi bahan

perdebatan di kalangan pemikir dan fiqh Islam. Tampaknya kondisi ini tidak

akan pernah berhenti sampai disini, namun akan terus diperbincangkan dari

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

14

masa ke masa. Untuk mengatasi persoalan tersebut, sekarang umat Islam telah

mencoba mengembangkan paradigma perekonomian lama yang akan terus

dikembangkan dalam rangka perbaikan ekonomi umat dan peningkatan

kesejahteraan umat. Realisasinya adalah berupa operasinya bank-bank Islam

di pelosok bumi ini, dengan beroperasi tidak mendasarkan pada bunga, namun

dengan sistem bagi hasil.

Sistem bunga dan bagi hasil sekilas terlihat sama karena keduanya

memberikan keuntungan bagi pemilik dana namun memiliki perbedaan yang

sangat nyata.

Muhamad Syafi’i Antonio (hal 60:2001) membedakan sistem bunga dan

bagi hasil dilihat dari penentuan pada akad, besar persentase, pembayaran,

jumlah pembayaran, dan eksistensinya pada beberapa keyakinan/agama.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

15

Tabel 2.1

Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasil

BUNGA BAGI HASIL

Akad Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi harus

selalu untung

Penetuan besarnya

rasio/nisbah bagi hasil dibuat

pada waktu akad dengan

berpedoman pada

kemungkinan untung rugi

Besar

persentase

Besarnya presentase

berdasarkan pada jumlah uang

(modal) yang dipinjamkan

Besar presentase bagi hasil

berdasarkan jumlah

keuntungan yang diperoleh

Mekanisme

pembayaran

Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi

Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah

pendapatan

Jumlah Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

keuntungan berlipat atau

keadaan ekonomi booming

Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah

pendapatan

Eksistensi pada

agama

Eksistensi bunga diragukan oleh

semua agama termasuk Islam

Tidak ada agama yang

meragukan bagi hasil

Sumber : Muhamad Syafi’i Antonio (hal 60:2001)

4. Pembiayaan Dalam Bank Syariah

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil. (Kasmir, 2002:93).

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

16

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio (2003:160) pembiayaan merupakan

salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.

Bentuk penyaluran dana atau pembiayaan yang dilakukan bank syariah

dalam melaksanakan operasinya secara garis besar dapat dibedakan ke dalam

4 kelompok sebagai berikut :

a. Prinsip jual beli

b. Prinsip bagi hasil

c. Prinsip sewa menyewa

d. Prinsip pinjam-meminjam berdasarkan akad qardh. (Dahlan Siamat,

2005:423)

a. Dalam penerapan prinsip syariah terdapat 3 jenis prinsip jual beli yang

banyak dikembangkan oleh perbankan syariah dalam kegiatan pembiayaan

modal kerja dan produksi, yaitu ba’i al murabahah, ba’i as-salam, dan ba’i

al istishna. (Dahlan Siamat, 2005:423)

1) Murabahah adalah transaksi dimana bank menyebut jumlah

keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual sementara nasabah

sebagai pembeli. (M. Arief Mufraini, 2008:41).

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

17

In brief, murabahah is a sale and purchase contract by stating the

buying price of the transaction object, and the profit margin

mutually agreed by both the seller and buyer. (Adiwarman A.

Karim, 2005:113)

Menurut Heri Sudarsono (2004:62) murabahah adalah jual beli

barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang

disepakati antara pihak bank dengan nasabah.

2) Salam adalah pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari,

sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. (Muhammad Syafi’i

Antonio, 2001:108).

Salam is a sale and purchase transaction whereby the project or

property transaction is yet to exist. The object delivery is usually

deffered, while the payment is made in chase. The bank as a seller,

while the client a seller. At first blush, this seems to resemble a

transaction of ijon (advance selling); however, under a salam

transaction, the quantity, quality, price, and time of delivery must be

fixed and predetermined. (Adiwarman A. Karim, 2005:99)

3) Istishna pada dasarnya merupakan kontrak penjualan antara pembeli

dan pembuat barang dengan pembayaran dimuka, baik dilakukan

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

18

dengan cara tunai, cicil, atau ditangguhkan. Untuk melaksanakan

skim istishna kontrak dilakukan di tempat pembuat barang penerima

pesanan dari pembeli. (Dahlan Siamat, 2005:426)

Isthina’s products are smiliar to salam products exept that under the

letter, payments by the bank can be made in several installments.

Islamic banking under the istishna’s scheme is usually applicable in

the financing of manufacturing and construction ventures.

(Adiwarman A. Karim, 2005:100)

b. Prinsip bagi hasil atau profit sharing dalam perbankan syariah terdiri dari

empat jenis akad, yaitu : al-mudharabah, al-musyarakah, al-muzara’ah, dan

al-musaqah. Namun yang banyak diimplementasikan dalam perbankan

syariah adalah dua prinsip bagi hasil pertama, yaitu al-mudharabah dan al-

musyarakah.

1) Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana atau keahlian dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dari resiko akan ditanggung sesuai dengan

kesepakatan. (Muhammad Syafi’i Antonio, 2003:90).

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

19

Istilah lain musyarakah adalah syarikah atau syirkah. Secara

etimologi syirkah berarti percampuran, yakni bercampurnya satu dari

dua harta dengan harta lainnya tanpa dapat dibedakan antar

keduanya. (Rahmat Syafei, 2001:183).

Musyarakah transactions are based upon the desire of contracting

parties to jointly increase the values of their assets. Musyarakah

encompasses all forms of business undertaking whereby two or more

parties combine resources, be it tangible or intangible assets alike.

(Adiwarman A. Karim, 2005:102)

2) Mudharabah atau qiradh secara bahasa diambil dari kata al-qhardu

yang berarti al-qath’u yang berarti potongan, sebab pemilik

memberikan potongan dari hartanya untuk diberikkan kepada

pengusaha agar menggunakan harta tersebut, dan pengusaha akan

memberikan potongan dari laba yang diperoleh, sedangkan secara

istilah mudharabah atau qiradh adalah akad kerjasama usaha antara

dua pihak dimana pihak pertama atau pemilik dana menyediakan

seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. (Heri

Sudarsono, 2004:95)

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih

dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

20

pengelola dengan suatu perjanjian keuntungan. (M. Arief Mufraini,

2008:56)

Mudharabah is a form of joint venture of two or more parties

whereby the capital owner (shahib al-maal) entrusts capital to the

manager (mudharib) under a profit sharing agreement. (Adiwarman

A. Karim, 2005:103)

Secara umum mudharabah ada dua, yaitu mudharabah muthlaqah

dan mudharabah muqayyadah. Mudharabah muthlaqah yaitu bentuk

kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya

sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan

daerah bisnis. Sedangkan mudharabah muqayyadah yaitu kerjasama

antara shahibul maal dan mudharib dibatasi dalam jenis usaha,

waktu dan tempat usaha. (Heri Sudarsono, 2004:97).

c. Ijarah adalah perjanjian antara pemilik barang dan penyewa yang

membolehkan penyewa untuk memanfaatkan barang tersebut dengan

membayar sewa sesuai dengan persetujuan bersama. Persetujuan ini termasuk

pula jangka waktu pembayaran dan jumlah angsuran. (Herman Darmawi,

2006:82).

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

21

Basically, ijarah is defined as the right to utilize a product or service by

means of paying certain compensation. (Adiwarman A. Karim, 2005:136).

d. Bank Indonesia mendefinisikan qardh sebagai penyediaan dana atau

tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak

peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka

waktu tertentu. (Dahlan Siamat, 2005:432).

B. Dana pihak ketiga

Penghimpunan dana masyarakat yang dilakukan oleh bank yang biasa disebut

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan

operasional bank. Dana pihak ketiga ini relatif lebih mudah dan dominan asalkan

dapat memberikan bunga dan fasilitas yang menarik bagi masyarakat (Kasmir

2002:63). Pembagian simpanan pihak ketiga kedalam beberapa jenis

dimaksudkan agar para penyimpanan memiliki pilihan sesuai dengan tujuan

masing masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu

pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat

berupa keuntungan, kemudahan, dan keamanan (Kasmir, 2004:64).

Menurut Zainul Arifin (2002:47) Bank syariah dapat menarik Dana Pihak

Ketiga dari masyarkat dalam bentuk:

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

22

1. Titipan (Wadi’ah), yaitu simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya (guaranteed deposit) tetapi tanpa memperoleh imbalan

atau keuntungan;

2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi risiko (non guaranteed account)

untuk investasi umum (general investment account/mudharabah mutlaqah)

dimana bank akan membayar bagian keuntungan secara proporsional

dengan portofolio yang didanai dengan modal tersebut;

3. Investasi khusus (special investment account/mudharabah muqayyadah)

dimana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee;

jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil

risiko atas investasi tesebut.

C. Modal inti

Menurut Zainul Arifin (2002) secara tradisional, modal didefinisikan

sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih (net worth)

yaitu selisih antara nilai buku dan aktiva dikurangi dengan nilai buku dari

kewajiban (liabilities). Pada suatu bank, sumber perolehan modal bank dapat

diperoleh dari beberapa sumber. Pada awal pendirian, modal bank diperoleh dari

para pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham menempatkan

modalnya pada bank dengan memperoleh hasil keuntungan di masa yang akan

datang.

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

23

Sri Sulad Hardanto (2006:8) modal adalah investasi dari pemegang saham

bank, dan dapat diukur dari nilai yang tercatat dineraca. Modal yang mencukupi

merupakan sumber daya yang penting bagi bank untuk memastikan solvency.

Modal bank adalah satu-satunya sumber dana yang dapat menyerap kerugian

karena tidak harus dibayar kembali.

Rimsky K Judisseno (2005:131) Modal inti adalah modal sendiri, yaitu

dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada

umumnya dana modal inti terdiri dari :

1. Modal yang disetor oleh para pemegang saham; sumber utama dari modal

perusahaan adalah saham. Sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik

menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham, dan untuk

penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh bank dengan

mengeluarkan dan menjual tambahan saham baru.

2. Agio saham, selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai

akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

3. Modal sumbangan, adalah modal yang diperoleh kembali dari sumbangan

saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dan harga jual apabila saham

tersebut dijual. Modal yang berasal dari donasi pihak luar yang diterima oleh

bank yang berbentuk hukum koperasi juga termasuk dalam pengertian modal

sumbangan.

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

24

D. Inflasi

1. Definisi Inflasi

Menurut Sadono Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga

secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode

lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga

pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Menurut

Husein Umar (2008:97) inflasi adalah tingkat kenaikan harga umum secara

terus menerus dalam periode tertentu, Menurut Muana Nanga (2005), inflasi

adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara

terus-menerus. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin

melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata

uang suatu negara. (Khalwaty, 2000:5).

Dari definisi tersebut, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat

dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu sebagai berikut:

a. Kenaikan Harga

Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada

harga periode sebelumnya. Perbandingan tingkat harga bisa dilakukan

dengan jarak waktu yang lebih panjang: seminggu, sebulan, triwulan, dan

setahun.

b. Bersifat Umum

Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika

kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum juga

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

25

mangalami kenaikan. Contohnya adalah kenaikan harga BBM, karena

BBM merupakan komoditas yang sangat strategis maka kenaikan harga

BBM akan merdampak kepada kenaikan harga komoditas lainnya. Bahkan

kenaikan BBM akan mengundang kaum buruh menuntut kenaikan upah

harian untuk memelihara daya beli mereka

c. Berlangsung Terus-Menerus

Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan

inflasi, jika terjadinya hanya sesaat. Oleh karena itu, perhitungan inflasi

minimal dilakukan dalam rentang waktu bulanan. Sebab dalam waktu

sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga tersebut bersifat umum dan

terus-menerus.

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-

harga secara umum dan terus-menerus. Dengan kata lain, inflasi merupakan

proses menurunnya nilai mata uang secara terus-menerus. Inflasi adalah

proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya,

tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi

dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berangsung secara terus-menerus

dan saling mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab

meningkatnya harga. (Wikipedia, 2007).

2. Jenis-jenis Inflasi

Berdasarkan derajatnya, inflasi dibedakan menjadi sebagai berikut:

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

26

a. Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga berada dibawah angka 10%

setahun.

b. Inflasi sedang, terjadi apabila kenaikan harga berada antara 10%-30%

setahun.

c. Inflasi berat, terjadi apabila kenaikan harga berada antara 30%-100%

setahun.

d. Hiperinflasi (inflasi tak terkendali), terjadi apabila berada di atas 100%

setahun.

Berdasarkan kepada sumber atau penyebabnya kenaikan harga-harga

berlaku, inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut:

a. Inflasi Tarikan Permintaan

Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang

dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat

pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang

melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.

Pengeluaran-pengeluaran yang berlebihan ini akan menimbulkan inflasi.

b. Inflasi Desakan Biaya

Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya

produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.

Inflasi ini terurtama berlaku dalam masa perekonomian berkembang

dengan pesat ketika pengangguran adalah sangat rendah. Apabila

perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah,

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

27

mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji

dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerjaan baru

dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini

mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan

menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.

c. Inflasi Diimpor

Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga

barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam

negeri. Inflasi ini akan ada apabila barang-barang impor yang mengalami

kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan

pengeluaran-pengeluaran perusahaan.

3. Efek Buruk Inflasi

Menurut Sadono Sukirno (2004: 338), efek-efek buruk dari inflasi yaitu

sebagai berikut :

a. Inflasi dan perkembangan ekonomi

Inflasi yang tinggi tingkatnya akan menggalakkan perkembangan

ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif

sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya lebih suka

menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Investasi produktif akan

berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi akan menurun. Sebagai akibatnya

lebih banyak pengangguran akan terwujud.

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

28

Kenaikan harga-harga juga menimbulkan efek buruk pula ke atas

perdagangan. Kenaikan harga menyebabkan barang-barang negara itu tidak

dapat bersaing di pasaran internasional, selanjutnya ekspor akan menurun.

Sebaliknya, harga-harga produksi dalam negeri yang semakin tinggi sebagai

akibat inflasi menyebabkan barang-barang impor relatif murah, maka lebih

banyak impor yang dilakukan. Ekspor yang menurun dan diikuti oleh impor

yang bertambah menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran mata uang

asing. Kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.

b. Inflasi dan kemakmuran rakyat

Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi, inflasi

juga akan menimbulkan efek-efek terhadap individu dan masyarakat.

c. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan

tetap.

Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-harga.

Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang

berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat juga akan menurun.

d. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.

Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di

bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-institusi keuangan lain

merupakan simpanan keuangan. Nilai riinya akan menurun apabila inflasi

berlaku.

e. Memperburuk pembagian kekayaan

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

29

Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi

kemerosotan dalam nilai riil pendapatannya, dan pemilik kekayaan bersifat

keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya. Juga sebagian

penjual/pedagang dapat mempertahankan nilai riil pendapatannya. Dengan

demikian inflasi menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan

berpendapat tetap dengan pemilik-pemilik harta tetap dan penjual/pedagang

akan menjadi semakin tidak merata

4. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi

Sadono Sukirno (2004:354) Kebijakan yang mungkin dilakukan

pemerintah untuk mengatasi inflasi yaitu:

a. Kebijakan fiskal, yaitu dengan menambah pajak dan mengurangi

pengeluaran pemerintah.

b. Kebijakan moneter, yaitu dengan menaikkan suku bunga dan membatasi

kredit.

c. Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat

mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi

pajak impor dan pajak atas pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan

harga, menggalakkan pertambahan produksi dan perkembangan teknologi

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

30

E. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

1. Suku Bunga

Suku bunga merupakan salah satu variabel yang paling banyak diamati

dalam perekonomian. Hampir setiap hari pergerakannya dilaporkan di surat kabar.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2004) Bunga adalah pembayaran yang

dilakukan untuk penggunaan uang. Suku bunga adalah jumlah bunga yang

dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang

dipinjamkan.

Menurut Sadono Sukirno (2004:103) Suku bunga adalah Persentasi

pendapatan yang diterima oleh para penabung dari tabungan uang yang

disisihkanya. Dan merupakan persentasi pendapatan yang harus dibayar oleh para

peminjam dana.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa suku

bunga adalah suatu harga atau biaya yang diberikan peminjam atau pihak yang

memiliki kekurangan dana kepada pihak yang meminjamkan dana atau memiliki

kelebihan dana atas penggunaan dana tersebut pada jarak waktu tertentu. Dengan

kata lain, orang yang diberi kesempatan meminjam harus membayar biaya atas

pinjamannya tersebut. Biaya peminjaman, diukur dalam rupiah per tahun per

Rupiah yang dipinjam, adalah suku bunga.

Jumlah pinjaman yang diberikan disebut principal dan harga yang dibayar

biasanya diekspresikan sebagai presentase dari prinsipal per unit waktu

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

31

(umumnya, setahun). Dalam bagian ini, dibahas dua teori penentuan suku bunga

yang paling berpengaruh yaitu: teori Fisher, yang mendasari loanable funds

theory, dan liquidity preference theory dari Keynes.

a. Pendekatan Klasik Fisher

Irving Fisher telah menganalisis penentuan tingkat suku bunga dalam

ekonomi dengan mempelajari mengapa orang-orang menabung (mengapa

mereka tidak mengkonsumsi semua sumber daya mereka) dan mengapa

orang lain yang meminjam. Di sini dibahas teori Fisher dalam konteks

sebuah perekonomian yang sangat sederhana. Perekonomian tersebut

hanya terdiri dari para individu yang melakukan konsumsi dan menabung

penghasilan berjalan mereka, perusahaan-perusahaan yang meminjam

penghasilan yang tidak dikonsumsi dan berinvestasi;suatu pasar tempat di

mana para penabung memberi pinjaman sumber daya kepada para

peminjam, dan proyek-proyek tempat perusahaan berinvestasi. Suku

bunga atas pinjaman tersebut tidak mengandung premi bagi risiko

kegagalan (default risk) karena perusahaan-perusahaan peminjam

diasumsikan akan mampu memenuhi semua kewajibannya. (Sadono

Sukirno, 2004: 204)

b. Pendekatan Keynes

Keynes menantang pandangan ekonom klasik, bahwa tingkat bunga

tidak menentukan besar kecilnya investasi maupun tabungan masyarakat.

Tabungan dan investasi menurut Keynes ditentukan dan dipengaruhi

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

32

secara langsung oleh tingkat pendapatan masyarakat itu sendiri. Terutama

untuk tabungan, menurut Keynes, orang akan menabung jika orang

tersebut memiliki kelebihan uang (marginal prospensity to save) yaitu

pendapatannya di atas kebutuhan konsumsinya. Sehingga Keynes yakin

bahwa bunga bukanlah faktor utama dalam menentukan tingkat tabungan

masyarakat. Demikian juga halnya dengan investasi, Keynes berkeyakinan

bahwa bunga bukanlah faktor utama dalam menentukan tingkat investasi,

walaupun diakui bahwa adalah salah satu pertimbangan untuk investasi

adalah tingkat bunga. (Rimsky K Judisseno, 2005: 83)

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat bank Indonesia atau SBI pada prinsipnya adalah surat berharga

atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh bank Indonesia sebagai

pengakuan utang berjangka waktu pendek dan diperjualbelikan dengan

diskonto. SBI pertama kali diterbitkan pada tahun 1970 dengan sasaran utama

untuk menciptakan suatu instrument pasar uang yang hanya diperdagangkan

antar bank. Namun setelah dikeluarkannya kebijakan yang memperkenankan

bank-bank menerbitkan sertifikat deposito pada tahun 1971, dengan terlebih

dahulu memperoleh izin dari bank Indonesia, maka SBI tidak lagi diterbitkan

karena sertifikat deposito dianggap akan dapat menggantikan SBI. Oleh

karena itu, SBI sebenarnya hanya sempat beredar kurang lebih satu tahun.

Namun sejalan dengan berubahnya pendekatan kebijaksanaan moneter

pemerintah terutama setelah deregulasi perbankan 1 juni 1983, maka bank

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

33

Indonesia kembali menerbitkan SBI sebagai instrument operasi pasar terbuka,

terutama untuk tujuan kontraksi moneter.(Dahlan Siamat:2004)

F. Nilai Tukar Rupiah

Menurut Adiwarman A. Karim (2006:157) exchange rates (nilai tukar uang)

atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan

(quatation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata

uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang

domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar uang merepresentasikan tingkat

harga pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya dan digunakan dalam

berbagai transaksi, antara lain transaksi perdagangan internasional, turisme,

investasi internasional, ataupun aliran uang jangka pendek antar negara, yang

melewati batas-batas geografis ataupun batas-batas hukum.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2004) Nilai Tukar valuta asing adalah

harga satu satuan mata uang dalam satuan mata uang lain.

Menurut Gregorie Mankiew (2007) Exchange rate is the rate at which a

country makes exchanges in world markets.

Menurut Kuncoro (2008) Kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah rupiah yang

diperlukan untuk membeli satu US$ (US Dollar).

Menurut Sadono Sukirno (2004:397) kurs (nilai tukar) valuta asing adalah

Jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang

dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

34

Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga relatif dari suatu mata

uang terhadap mata uang lainnya. Menurut Bank Indonesia (2003) pada dasarnya

terdapa tiga system nilai tukar, yaitu:

1. Fixed exchange rate (sistem nilai tukar tetap)

2. Managed floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang terkendali)

3. Floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang)

Pada sistem nilai tukar tetap, nilai tukar atau kurs suatu mata uang terhadap

mata uang lain ditetapkan pada nilai tertentu, misalnya nilai tukar rupiah terhadap

mata uang dolar Amerika adalah Rp 8000 per dolar. Pada nilai tukar ini bank

sentral akan siap untuk menjual atau membeli kebutuhan devisa untuk

mempertahankan nilai tukar yang ditetapkan. Apabila nilai tukar tersebut tidak

lagi dapat dipertahankan, maka bank sentral dapat melakukan devaluasi atau

revaluasi atas nilai tukar yang ditetapkan.

Pada sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar dibiarkan bergerak sesuai

dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Dengan

demikian, nilai tukar akan menguat apabila terjadi kelebihan penawaran diatas

permintaan, dan sebaliknya nilai tukar akan melemah apabila terjadi kelebihan

permintaan diatas penawaran yang ada dipasar valuta asing.

Selain kedua sistem nilai tukar tersebut diatas, terdapat variasi system nilai

tukar diantara keduanya, seperti nilai tukar mengambang terkendali. Dalam nilai

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

35

tukar mengambang terkendali ini, nilai tukar ditentukan sesuai dengan mekanisme

pasar sepanjang dalam intervention band yang ditetapkan bank sentral.

G. Penelitian Terdahulu

Pratin dan Akhyar Adnan (2005) meneliti tentang Analisis Hubungan

Simpanan, Modal Sendiri, Non Performing Finance, Persentase Bagi Hasil dan

Mark up Keuntungan terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah Studi Kasus

pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui sejauh mana hubungan simpanan, modal sendiri, NPF, persentase

bagi hasil dan markup keuntungan terhadap besarnya pembiayaan pada

perbankan syariah. Perhitungan dan interpretasi dari analisis data dilakukan

dengan bantuan program aplikasi komputer. Pengujian hipotesis menggunakan

metode analisis uji-t. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini

adalah simpanan mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap

pembiayaan sementara variabel yang lain tidak mempunyai hubungan yang

signifikan.

Rosaar Maries (2008) meneliti mengenai dampak fluktuasi variabel ekonomi

makro terhadap DPK yang dihimpun dan penyaluran pembiayaan pada perbankan

syariah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur

respon yang ditimbulkan oleh fluktuasi variabel-variabel ekonomi makro terhadap

DPK yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan. Data-data yang digunakan

adalah data time series dari 2003-2007 yang berasal dari statistik perbankan

syariah dan statistik ekonomi Indonesia. Metode yang digunakan adalah vector

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

36

autoregression (VAR). Metode ini umumnya digunakan untuk mempelajari

dinamika variabel tertentu setelah terjadi shock atau perubahan pada

perekonomian. Analisis yang lebih ditekankan pada penelitian ini adalah impuls

response function dan varance decomposition. Kedua analisis tesebut berguna

untuk mempelajari perilaku shock suatu variabel dan variabel manakah yang

paling dominan menjelaskan variabel yang lain. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa masing-masing variabel mempunyai pengaruh yang kecil terhadap DPK

yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah. Dan

masing-masing variabel ekonomi makro tidak mempunyai pengaruh yang

dominan terhadap DPK yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan.

Nurhayati Siregar (2005) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

penyaluran dana perbankan syariah. Sebagaimana pengalaman bank konvensional

ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyaluran dana yakni Dana Pihak

Ketiga (DPK), Bonus SWBI, dan Pembiayaan bermasalah/ Non Performing

Financing (NPF). Dengan menggunakan analisis regresi, penelitian ini

menunjukan bahwa variabel bonus SWBI berpengaruh positif tapi tidak

signifikan terhadap penyaluran dana. Artinya, bila bonus SWBI naik maka bank

syariah tidak membeli SWBI tetapi tetap menyalurkan dananya kemasyarakat.

Sementara variabel DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran

dana. Artinya kenaikan DPK akan menyebabkan naiknya penyaluran dana bank

syariah dan sebaliknya penyaluran dana akan turun bila jumlah DPKnya akan

turun. Variabel NPF ditemukan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

37

penyaluran dana. Artinya kenaikan NPF akan menyebabkan penyaluran dana

berkurang atau sebaliknya menurunnya jumlah NPF akan menaikan jumlah

penyaluran dana bank syariah kepada masyarakat.

Luh Gede Meydianawathi (2007) meneliti tentang Analisis Perilaku

Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002--2006).

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel terhadap

penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum secara parsial dan

serempak kepada sektor UMKM di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

adalah ordinary least square, dilanjutkan dengan uji signifikansi secara parsial

dan serempak melalui uji t dan uji F. Hasil penelitian dalam kurun waktu Januari

2002 - Pebruari 2006 memperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama, pulihnya

kepercayaan terhadap sistem perbankan dengan adanya program penjaminan

pemerintah telah mendorong kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK). Selain itu,

program rekapitalisasi perbankan mampu mengatasi permasalahan modal dan

rentabilitas bank (yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA) serta non

performing finance (NPFs) yang berhasil ditekan telah meningkatkan kemampuan

bank umum dalam menyalurkan kredit investasi dan modal kerja kepada sektor

UMKM di Indonesia. Kedua, secara serempak variabel-variabel DPK, ROA,

CAR, dan NPFs berpengaruh nyata dan signifikan terhadap penawaran kredit

investasi dan kredit modal kerja bank umum kepada sektor UMKM di Indonesia.

Ketiga, secara parsial variabel DPK, ROA, dan CAR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

38

kepada sektor UMKM di Indonesia. Sebaliknya, NPFs berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja Bank Muamalat

Indonesia kepada sektor ini.

Francisca (2008) meneliti tentang Pengaruh Faktor Internal Bank terhadap

Volume Kredit pada Bank yang Go Public di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh faktor internal bank untuk volume kredit

perbankan yang go public di Indonesia. Penelitian ini menggunakan faktor-faktor

internal bank sebagai variabel independen dan volume kredit sebagai variabel

dependen. Faktor-faktor internal bank diukur dengan dana pihak ketiga (X1),

rasio kecukupan modal (X2), pengembalian aset (X3) dan non performing finance

(X4). Penelitian ini menggunakan metode asosiatif. Pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara penampang dan time

series bahwa dari 3 tahun mendapat laporan tahunan dari 22 bank yang listing di

Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. Metode analisis digunakan metode

statistik yaitu regresi linear ganda, uji t dan F test. T tes digunakan untuk analisis

parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F

digunakan untuk analisis secara simultan variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana pihak ketiga dan laba

atas aset memiliki pengaruh positif dan signifikan untuk volume kredit, hal itu

menunjukkan, dari mulai t arithmethic> t tabel (28.885> 1.999 dan 2.583> 1.999)

dengan signifikansi 0.000 dan 0,12 yang kecil dari 0,05. Rasio kecukupan modal

(CAR) yang positif dan tidak signifikan mempengaruhi volume kredit, hal itu

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

39

menunjukkan dari t arithmethic> t tabel (0.727 <1.999) dengan signifikansi

0.470> 0,05. Non performing finance (NPF) telah negatif dan tidak signifikan

mempengaruhi volume kredit, hal itu menunjukkan dari t arithmethic> t tabel

(1.706 <1.999) dengan signifikansi 0.093> 0,05. Hasil uji F menunjukkan F

arithmethic> F tabel dengan signifikansi 0.000 <0,05. Dari hasil analisis, dapat

mengambil kesimpulan bahwa dana pihak ketiga, rasio kecukupan modal, laba

atas aset dan Non Performing Finance memiliki pengaruh simultan volume

kredit.

Ari Cahyono (2009) meneliti tentang Pengaruh Indikator Makroekonomi

Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian

ini bertujuan utuk menganalisa pengaruh indikator makroekonomi (suku bunga

SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan

Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa indikator makroekonomi

memberikan pengaruh terhadap DPK dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri,

dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs,

IHSG dan PDB memberikan pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian

dengan metode yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh

positif yang paling besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank

Syariah Mandiri.

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

40

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan suatu proses dari peneliti memperoleh data

kemudian mengolah data tersebut dan menginterprestasikan hasil data yang telah

diolah.

Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya

dengan penambahan beberapa variabel dan metode penelitian yang berbeda.

Setelah peneliti mengumpulkan beberapa jurnal, skripsi dan tesis, peneliti

mengambil beberapa variabel dari penelitian terdahulu kemudian membuat

paradigma penelitian yang berbeda dimana pada penelitian ini menggunakan path

analysis.

Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti mengumpulkan data-

data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti merupakan

salah satu dari kelompok jenis bank umum syariah, yaitu Bank Muamalat

Indonesia. Variabel yang diteliti adalah Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK),

Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi dan pembiayaan yang

disalurkan (PYD). Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel eksogen

adalah Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar

Rupiah (Kurs), dan Inflasi. Sedangkan yang akan menjadi variabel endogen

adalah pembiayaan yang disalurkan (PYD).

Sumber data variabel-variabel penelitian diperoleh dari website Bank

Indonesia yakni dari Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Keuangan

Indonesia. Data variabel suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, dan inflasi

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

41

didapatkan dari Statistik Keuangan Indonesia. Sedangkan untuk variabel modal

inti, DPK, dan pembiayaan yang disalurkan diperoleh dari Statistik Perbankan

Syariah.

Sebelum melakukan analisis, peneliti merubah variabel Modal Inti, Dana

Pihka Ketiga, SBI, Kurs dan Pembiayaan yang Disalurkan ke dalam bentuk Ln

agar angka nominal variabel tersebut tidak terlalu besar. Menurut Jonathan

Sarwono (2007) langkah awal yang diperlukan adalah menentukan struktur

persamaan linier dari paradigma penelitian yang telah dibentuk. Setelah

memperolah struktur persamaan dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian

menggunakan analisis jalur. Kemudian data diolah dengan menggunakan

Software SPSS 17. Dari output tersebut dapat dianalisa korelasi, besarnya R

Square, besarnya pengaruh antara variabel independent terhadap variabel

dependent, serta pengaruh langsung dan tidak langsung. Setelah melakukan

analisis tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan dan implikasi dari hasil

penelitian yang telah dilakukan.

Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir yang peneliti bentuk

secara sederhana untuk menjelaskan proses penelitian ini.

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

42

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Pembiayaan

SBI

Bank Muamalat Indonesia Kebijakan Moneter

Koefisien

Determinasi

Nilai Tukar

Rupiah

Modal Inti

Interpretasi

Bank Indonesia

Analisis Jalur

Hubungan langsung dan tidak

langsung

Uji F Uji t

INFLASI DPK

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

43

H. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesisis yang

dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Modal Inti,

Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (kurs)

dan Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan.

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Modal Inti, Dana

Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (kurs) dan

Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan.

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif karena dalam

penelitian ini peneliti akan menghitung seberapa besar pengaruh Modal Inti, Dana

Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi terhadap

pembiayaan yang disalurkan. Penelitian ini dilakukan pada Bank Muamalat

Indonesia periode 2003:09-2009:9.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan convience sampling, yaitu anggota

sampel yang dipilih berdasarkan kemudahan memperoleh data dan tidak

menyusahkan mengukurnya serta bersifat kooperatif. (Abdul Hamid, 2007:30).

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

berasal dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun luar Bank Muamalat

Indonesia (BMI), sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah tersedia)

dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut berupa laporan keuangan

bulanan Bank Muamalat Indonesia (BMI) periode Bulan September tahun

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

45

2003 hingga Bulan September tahun 2009 yang dipublikasikan di Bank

Indonesia.

2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan

membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber dari

buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini

dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersusun. Penulis

melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan yang

berkenaan dengan penelitian.

D. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan menggunakan

Software SPSS 17.0.

Menurut Jonathan Sarwono (2007:1), teknik analisis jalur yang dikembangkan

oleh Scwall Wright di tahun 1934, bertujuan untuk menerangkan akibat langsung

dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap

variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Analisis jalur merupakan

pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan

sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk

melukiskan dan menguji model hubungan antara variabel yang berbentuk sebab

akibat (bukan bentuk hubungan interaktif). Dengan demikian dalam model

hubungan antar variabel independen yang disebut variabel Eksogen, dan variabel

dependen yang disebut variabel Endogen.

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

46

Dilihat dari paradigma penelitian maka dapat diperoleh struktur linier sebagai

berikut:

Y = ρYX1X1 + ρYX2X2 + ρYX3X3 + ρYX4X4+ ρYX5X5 + ε

Dimana:

Y = Pembiayaan Yang Disalurkan

X1 = Modal Inti (MI)

X2 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X3 = Suku Bunga SBI

X4 = Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

X5 = Inflasi

ε = Error

1. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel

independent menjelaskan variabel dependent. Bila nilai koefisien determinasi

sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X

sama sekali. Sementara apabila R2 = 1, artinya variasi dari Y secara

keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R2 = 1, maka

semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi.

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

47

2. Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi

tersebut. Bila nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau tingkat signifikannya

lebih kecil dari 5% (α = 5% = 0,05) maka hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel eksogen (Dana Pihak Ketiga (DPK), Modal Inti, Suku bunga

SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi) terhadap variabel-variabel endogen

(pembiayaan yang disalurkan) secara simultan.

Untuk menghitung F hitung digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

R2 = Koefisien Determinasi

n = Jumlah pengamatan/sampel

K-1 = Jumlah variabel eksogen

Untuk menguji pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka digunakan kriteria sebagai berikut :

Uji F struktur :

a. Kriteria pengambilan keputusan t penelitian dengan t tabel :

1) Jika F penelitian < dari F tabel maka H0 diterima. Artinya Dana Pihak

Ketiga (DPK), Modal Inti, Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

F = ( ) ( )

1

2

2

/1

2/

−−− knR

R

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

48

dan Inflasi secara simultan tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

yang disalurkan.

2) Jika F penelitian > dari F tabel maka Ha diterima. Artinya Dana Pihak

Ketiga (DPK), Modal Inti, Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

dan Inflasi secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan yang

disalurkan.

b. Kriteria pengambilan keputusan probabilitas (signifikansi) dengan α 0.05:

1) Jika probabilitas > dari α 0.05 maka H0 diterima. Artinya Modal Inti,

Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

dan Inflasi secara simultan tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

yang disalurkan.

2) Jika probabilitas < dari α 0.05 maka H0 ditolak. Artinya Modal Inti,

Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

dan Inflasi secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan yang

disalurkan.

3. Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen secara parsial. Bila t hitung lebih besar atau lebih kecil dari t

tabel atau nilai signifikan lebih kecil dari 5% (α = 5% = 0,05) maka Ho ditolak

H1 diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel

eksogen terhadap variabel endogen.

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

49

Untuk menghitung t hitung digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

bi = koefisien variabel ke i

sb = kesalahan standar

sb adalah kesalahan standar error dari koefisien regresi dengan rumus

matematis sebagai berikut:

se adalah standar error sampel yang dirumuskan sebagai berikut:

Dimana Σ e2

dirumuskan sebagai berikut:

Untuk menguji pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka digunakan kriteria sebagai berikut :

Uji t struktur :

a. Kriteria pengambilan keputusan t penelitian dengan t tabel :

t hitung = sb

bi

sb =

( )n

xx

se2

3 ∑∑ −

se = 2

2

∑n

e

xYbYaYe ∑−∑−∑=∑22

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

50

1) Jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima. Artinya Modal Inti, Dana

Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi

secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan.

2) Jika t penelitian > t tabel, maka H0 ditolak. Artinya Modal Inti, Dana

Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi

secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan.

b. Kriteria pengambilan keputusan probabilitas (signifikansi) dengan α 0.05:

1) Jika probabilitas > α 0.05, maka H0 diterima. Artinya Modal Inti, Dana

Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi

secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan.

2) Jika probabilitas < α 0.05, maka H0 ditolak. Artinya Modal Inti, Dana

Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi

secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan.

4. Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung

antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Menghitung besarnya pengaruh

langsung dan pengaruh tidak langsung dapat dilakukan dengan rumus:

• Besarnya pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen

= (Pxuxi) x (Pxuxi)

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

51

• Besarnya pengaruh tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel

endogen = (Pxuxi) x (rxuxi) x (Pxuxi)

(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman,2007:236)

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Endogen

Pembiayaan yang disalurkan (Y), Pembiayaan atau financing, adalah

pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang direncanakan. (Muhammad, 2005 : 17)

2. Variabel Eksogen

a. Modal Inti (X1)

Menurut Zainul Arifin (2002) secara tradisional, modal didefinisikan

sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu

perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai

kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih antara nilai buku dan aktiva

dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban (liabilities). Pada suatu bank,

sumber perolehan modal bank dapat diperoleh dari beberapa sumber. Pada

awal pendirian,modal bank diperoleh dari para pendiri dan para pemegang

saham. Pemegang saham menempatkan modalnya pada bank dengan

memperoleh hasil keuntungan di masa yang akan datang. Data Modal Inti

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

52

yang digunakan adalah jumlah Modal Inti pada Bank Muamalat Indonesia

periode Setember 2003 – September 2009. Data tersebut diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id.

b. Dana Pihak Ketiga (DPK) (X2)

Pada dasarnya dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh bank dari

masyarakat. Dana Pihak Ketiga yang ditarik bank syariah dapat berbentuk

(Zainul Arifin, 2006 : 48):

1) Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya (guaranteed deposit) tetapi tanpa memperoleh

imbalan atau keuntungan.

2) Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non guaranteed

account untuk investasi umum (general investment account/

mudharabah mutlaqah) di mana bank akan membayar bagian

keuntungan secara proporsional dengan porofolio yang didanai dengan

modal tersebut.

3) Investasi khusus (special investment account/mudharabah

muqayyadah) di mana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk

memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor

sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.

c. Suku Bunga SBI (X3)

Sertifikat Bank Indonesia surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan)

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

53

dengan sistem diskonto/bunga. Data variabel ini diambil dati statistik

ekonomi dan keuangan yang terdapat pada web resmi Bank Indonesia.

d. Nilai Tukar Rupiah (X4)

Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga relatif dari suatu

mata uang terhadap mata uang lainnya. Data variabel ini diambil dati

statistik ekonomi dan keuangan yang terdapat pada web resmi Bank

Indonesia.

e. Inflasi (X5)

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga secara

umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode

lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga

pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Data

inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi per bulan periode

september 2003 – September 2009. Data tersebut diperoleh dari situs

www.bi.go.id.

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

54

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H

atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan

Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen

pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta

pendirian Perseroan. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah

didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah

pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang

terus dikembangkan. Pada akhir tahun 1990, Indonesia dilanda krisis moneter

yang memporak porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor

perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank

Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet

(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar.

Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal

setor awal. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

55

pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development

Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21

Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.

Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa

yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun

waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi

laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh

kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan

terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Melalui masa-masa sulit

ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari

pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari

dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima

tahun dengan penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan

dari para pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber

daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak

Kru Muamalat sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru

Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru,

(iv) peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat

menjadi agenda utama di tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak

usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran

Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank

Muamalat ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya. Saat

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

56

ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui

275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula

oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh

Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga

merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri,

yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di

Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment

System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di

Malaysia. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen

untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap

syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok

nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa, lembaga

nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award

bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang

diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic

Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial Institution in

Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic

Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).

(www.bankmuamalatindonesia.com)

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

57

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan

Microsoft Excel 2003 dan Software SPSS 17.0 untuk dapat mengolah data dan

memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari

variabel eksogen modal inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI,

Nilai tukar Rupiah dan Inflasi. Sedangkan variabel endogen, pembiayaan yang

disalurkan. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

a. Analisis Deskriptif Variabel Modal Inti

Menurut Zainul Arifin (2002) secara tradisional, modal didefinisikan

sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih (net

worth) yaitu selisih antara nilai buku dan aktiva dikurangi dengan nilai buku

dari kewajiban (liabilities). Pada suatu bank, sumber perolehan modal bank

dapat diperoleh dari beberapa sumber. Pada awal pendirian, modal bank

diperoleh dari para pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham

menempatkan modalnya pada bank dengan memperoleh hasil keuntungan di

masa yang akan datang.

Data Modal Inti yang digunakan adalah jumlah Modal Inti pada Bank

Muamalat Indonesia periode September 2003 – September 2009. Data

tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id.

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

58

Tabel 4.1

Modal Inti

Bulan Modal Inti (dalam jutaan Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 302224 372973 765562 851095 859512 980563

Februari - 285322 376121 767481 867848 878583 989389

Maret - 325355 383028 776739 778298 1031271 998632

April - 327453 351181 750805 783539 884840 1079700

Mei - 283308 674574 470658 896629 890643 1091661

Juni - 307693 681150 706304 912619 1052749 916996

Juli - 307896 686027 787165 928609 820945 918257

Agustus - 310328 692049 709445 944599 827012 921038

September 274290 302494 684892 729504 960589 836844 891893

Oktober 278208 304617 705519 727014 976579 847077 -

November 278990 307447 680417 732063 992569 856916 -

Desember 306188 314937 683308 834343 1008559 852239 -

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan perkembangan modal inti pada Bank Muamalat

Indonesia periode September 2003 – September 2009. Pada masa penelitian

ini modal inti terendah terjadi pada bulan September 2003 yaitu sebesar Rp

274,290 milyar, sedangkan modal inti tertinggi terjadi pada bulan Mei 2009

yaitu sebesar Rp 1,091 triliun. Data modal inti tersebut terdiri atas modal

disetor, agio saham, cadangan umum dan tujuan, laba tahun lalu setelah

diperhitungkan pajak dan laba tahun berjalan telah diperhitungkan pajak

(50%).

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat

melalui grafik sebagai berikut.

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

59

Gambar 4.1

Modal Inti

MODAL INTI

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

Sep

-03

Jan

-04

May

-04

Sep

-04

Jan

-05

May

-05

Sep

-05

Jan

-06

May

-06

Sep

-06

Jan

-07

May

-07

Sep

-07

Jan

-08

May

-08

Sep

-08

Jan

-09

May

-09

Sep

-09

MODAL INTI

(Sumber: data diolah)

Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan modal inti selama periode bulan

September 2003-September 2009 mengalami peningkatan sebesar 26,67%.

Hal ini menunjukan tingginya tingkat kepercayaan pemegang saham. Namun

pada tahun 2007 hingga tahun 2008 modal inti mengalami sedikit penurunan

sebesar 2,4% yang disebabkan oleh terjadinya krisis global.

b. Analisis Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pada dasarnya dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh bank dari

masyarakat. Dana Pihak Ketiga yang ditarik bank syariah dapat berbentuk

(Zainul Arifin, 2006 : 48)

1) Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya (guaranteed deposit) tetapi tanpa memperoleh

imbalan atau keuntungan.

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

60

2) Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non guaranteed

account untuk investasi umum (general investment account/

mudharabah mutlaqah) di mana bank akan membayar bagian

keuntungan secara proporsional dengan porofolio yang didanai dengan

modal tersebut.

3) Investasi khusus (special investment account/mudharabah

muqayyadah) di mana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk

memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor

sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.

Data Dana Pihak Ketiga (DPK) yang digunakan adalah perkembangan

Dana Pihak Ketiga (DPK) per bulan periode Bulan September tahun 2003

hingga Bulan September tahun 2009. Data Dana Pihak Ketiga (DPK) tersebut

diperoleh dari hasil penjumlahan giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan

mudharabah, dan deposito mudharabah Bank Muamalat Indonesia yang

tercatat dalam statistik bank umum syariah (Bank Muamalat Indonesia) yang

dipublikasikan dalam situs www.bi.go.id.

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

61

Tabel 4.2

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat Indonesia

Bulan Dana Pihak Ketiga (DPK) (Dalam Jutaan Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 2.587.382 4.157.629 5.686.933 6.658.917 8.891.572 10.518.538

Februari - 2.258.525 4.144.197 5.432.230 7.044.726 9.003.411 10.474.555

Maret - 2.636.317 4.308.330 5.419.571 7.069.942 9.134.198 10.824.597

April - 2.739.514 4.707.415 5.545.239 7.088.711 9.317.424 10.539.425

Mei - 2.875.296 4.563.341 5.774.285 7.381.895 9.372.644 10.668.452

Juni - 2.895.683 4.793.776 5.831.903 7.523.357 9.148.712 12.379.938

Juli - 3.125.941 4.850.664 6.262.041 7.625.606 9.503.218 12.184.187

Agustus - 3.368.517 5.002.819 6.057.638 7.746.571 9.515.373 11.906.514

September 1.999.492 3.409.972 5.180.008 6.354.609 7.867.535 9.783.836 12.177.743

Oktober 2.086.091 3.611.441 5.298.525 6.621.705 7.988.500 9.783.331 -

November 2.225.538 3.674.560 5.358.973 6.665.055 8.109.464 9.765.970 -

Desember 2.508.875 4.330.564 5.824.329 6.837.431 8.230.428 10.073.953 -

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) pada periode

Bulan September tahun 2003 hingga Bulan September tahun 2009. Pada masa

penelitian Dana Pihak Ketiga (DPK) terendah terjadi pada bulan September

2003 yaitu sebesar Rp 1,999 Triliun. Selama periode penelitian, Dana Pihak

Ketiga (DPK) cenderung mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. Jumlah

Dana Pihak Ketiga (DPK) tertinggi terjadi pada bulan Juni 2009 yaitu sebesar

Rp 12,379 Triliun.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat

melalui grafik sebagai berikut.

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

62

DPK

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

Sep

-03

Jan

-04

May

-04

Sep

-04

Jan

-05

May

-05

Sep

-05

Jan

-06

May

-06

Sep

-06

Jan

-07

May

-07

Sep

-07

Jan

-08

May

-08

Sep

-08

Jan

-09

May

-09

Sep

-09

DPK

Gambar 4.2

Dana Pihak Ketiga (DPK)

(Sumber:data diolah)

DPK menunjukan kecenderungan yang terus meningkat, hal ini sejalan

dengan perkembangan kantor-kantor cabang Bank Muamalat Indonesia yang

semakin banyak jumlahnya sehingga semakin besar dana masyarakat atau

DPK yang dapat diserap Bank Muamalat Indonesia, hal ini tampak pada

periode 2003-2009 terjadi peningkatan DPK yang tinggi dengan rata-rata

pertumbuhan sebesar 31,32% pertahunnya. Kondisi ini kemungkinan dipicu

oleh minat masyarakat yang cukup tinggi dalam menempatkan dananya di

Bank Syariah, khususnya Bank Muamalat Indonesia yang telah terbukti tidak

mengalami guncangan saat terjadinya krisis.

c. Analisis Deskriptif Variabel Tingkat Suku Bunga SBI

Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang dikeluarkan Bank

Indonesia sebagai pengakuan atas utang yang memiliki jangka waktu pendek

antara 1-3 bulan dengan sistem diskonto/bunga.

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

63

Sertifikat Bank Indonesia merupakan salah satu mekanisme yang

digunakan oleh Bank Indonesia dalam mengontrol kestabilan nilai Rupiah.

Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer

yang beredar. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI

ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli

2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI

mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan

pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai

acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan. Data suku bunga SBI

yang digunakan adalah perkembangan suku bunga SBI 1 bulan dibagi 12

periode September 2003 – September 2009. Data tersebut diperoleh dari situs

www.bi.go.id .

Tabel 4.3

Data Suku Bunga SBI

(

Bulan

Suku Bunga SBI

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 0.0066 0.0062 0.0106 0.0079 0.0067 0.0079

Februari - 0.0064 0.0062 0.0106 0.0077 0.0066 0.0073

Maret - 0.0062 0.0062 0.0106 0.0075 0.0066 0.0068

April - 0.0061 0.0064 0.0106 0.0075 0.0067 0.0063

Mei - 0.0061 0.0066 0.0104 0.0073 0.0069 0.0060

Juni - 0.0061 0.0069 0.0104 0.0071 0.0073 0.0058

Juli - 0.0061 0.0071 0.0102 0.0069 0.0077 0.0056

Agustus - 0.0061 0.008 0.0098 0.0069 0.0077 0.0055

September 0.0072 0.0062 0.0083 0.0094 0.0069 0.0081 0.0054

Oktober 0.0071 0.0062 0.0092 0.009 0.0069 0.0092 -

November 0.0071 0.0062 0.0102 0.0085 0.0069 0.0094 -

Desember 0.0069 0.0062 0.0106 0.0081 0.0067 0.0090 -

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

64

SBI

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

0.012

Sep-0

3

Jan-0

4

May-0

4

Sep-0

4

Jan-0

5

May-0

5

Sep-0

5

Jan-0

6

May-0

6

Sep-0

6

Jan-0

7

May-0

7

Sep-0

7

Jan-0

8

May-0

8

Sep-0

8

Jan-0

9

May-0

9

Sep-0

9

SBI

Tabel 4.3 menunjukkan fluktuasi suku bunga SBI pada periode September

2003-September 2009. Pada masa penelitian suku bunga SBI terendah terjadi

pada bulan September 2009 yaitu sebesar 0,0054. Pada tahun 2009 suku

bunga SBI cenderung mengalami penurunan dari bulan ke bulan. Tingkat

suku bunga SBI tertinggi terjadi pada Desember 2005 sampai April 2006

yaitu sebesar 0,0106.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat

melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.3

Suku Bunga SBI

(Sumber:Data diolah)

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

65

Pada periode penelitian ini suku bunga SBI bergerak fluktuatif pada tahun

2005 stabilitas makro ekonomi mendapat tekanan, terutama dari sektor

eksternal dengan naiknya harga minyak international. Perkembangan

eksternal tersebut mendorong kebijakan kenaikan harga BBM yang

berimplikasi kepada naiknya inflasi. Hal tersebut menyebabkan tingginya

suku bunga SBI, sedangkan dari faktor internal yaitu kenaikan upah minimum

propinsi serta naiknya gaji Pegawai Negri Sipil (PNS). Pada periode

selanjutnya tingkat suku bunga SBI mengalami penurunan seiring dengan

membaiknya kondisi ekonomi. Kajian statistik Indonesia mencatat sampai

dengan tahun 2007 pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan

hingga mencapai 6,1%. Tingkat suku bunga SBI kembali mengalami kenaikan

sebagai dampak dari krisis keuangan global. Hal itu tercermin pada

perlambatan ekonomi secara signifikan karena anjloknya nilai ekspor

Indonesia. Ditahun 2009 kondisi perekonomian jauh lebih baik dari tahun

sebelumnya ekonomi tumbuh 6,5 % sementara inflasi cukup rendah dengan

volatilitas nilai tukar Rupiah yang cukup terkendali, sehingga ditahun 2009

suku bunga SBI relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya.

d. Analisis Deskriptif Variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD

Menurut Kuncoro (2008), kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah rupiah

yang diperlukan untuk membeli satu US$ (US Dollar). Nilai tukar tersebut

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar atau istilah lainnya

adalah mekanisme pasar. Jika harga rupiah terhadap dollar melemah, maka

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

66

sebaliknya permintaan terhadap mata uang dollar akan meningkat. Hal ini

disebabkan karena investor cenderung akan melepas rupiah dan akan membeli

dollar. Kurs tersebut ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan kurva

penawaran dari mata uang asing tersebut. Data nilai tukar rupiah dalam

penelitian ini diwakili oleh Dollar Amerika periode September 2003-

September 2009. Data tersebut diperoleh dari situs www.bi.go.id.

Tabel 4.4

Data Nilai Tukar Rupiah/$

(Sumber:data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan fluktuasi transaksi nilai tukar antara mata uang

rupiah dengan mata uang Dollar Amerika pada periode September 2003-

September 2009. Pada masa penelitian nilai tukar rupiah/$ terendah terjadi

pada bulan September 2003 yaitu sebesar Rp 8.389,-, sedangkan nilai tukar

Bulan

Nilai tukar rupiah/$

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 8441 9165 9395 9090 9291 11355

Februari - 8447 9260 9230 9160 9051 11980

Maret - 8587 9480 9075 9118 9217 11575

April - 8661 9570 8775 9083 9234 10713

Mei - 9210 9495 9220 8828 9318 10340

Juni - 9415 9713 9300 9054 9225 10225

Juli - 9168 9819 9070 9186 9118 9920

Agustus - 9328 10240 9100 9410 9153 10060

September 8389 9170 10310 9235 9137 9378 9681

Oktober 8495 9090 10090 9110 9103 10995 -

November 8537 9018 10035 9165 9376 12151 -

Desember 8447 9290 9830 9020 9419 10950 -

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

67

KURS

0.00

2000.00

4000.00

6000.00

8000.00

10000.00

12000.00

Sep

-03

Jan

-04

May

-04

Sep

-04

Jan

-05

May

-05

Sep

-05

Jan

-06

May

-06

Sep

-06

Jan

-07

May

-07

Sep

-07

Jan

-08

May

-08

Sep

-08

Jan

-09

May

-09

Sep

-09

KURS

rupiah/$ tertinggi terjadi pada bulan November 2008 yaitu sebesar Rp

12.151,-.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat

melalui grafik sebagai berikut.

Gambar 4.4

Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

(Sumber:data diolah)

Kenaikan harga minyak dunia ditahun 2005 juga berimbas pada

melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Pada periode berikutnya

pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stabil sampai dengan tahun 2007.

ditahun 2008 nilai tukar Rupiah kembali mengalami lonjakan, hal ini

merupakan imbas dari krisis keuangan yang melanda dunia. Tahun berikutnya

nilai tukar rupiah berangsur-angsur menurun seiring dengan membaiknya

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

68

kondisi keuangan dunia dan perekonomian dalam negri yang diindikasikan

dengan naiknya pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%.

e. Analisis Deskriptif Variabel Inflasi

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga secara

umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode

lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga

pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Menurut

Nanga (2005), inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum

mengalami kenaikan secara terus-menerus. Sedangkan Khalwaty (2000),

Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya

daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu

negara.

Data inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi per bulan

periode September 2003-September 2009. Data tersebut diperoleh dari situs

www.bi.go.id.

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

69

Tabel 4.5

Inflasi

Bulan Inflasi

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 0.004 0.0061 0.0142 0.0052 0.0061 0.0076

Februari - 0.0038 0.006 0.0149 0.0053 0.0062 0.0072

Maret - 0.0043 0.0073 0.0131 0.0054 0.0068 0.0066

April - 0.0049 0.0068 0.0128 0.0058 0.0075 0.0061

Mei - 0.0054 0.0062 0.013 0.005 0.0087 0.005

Juni - 0.0057 0.0062 0.0129 0.0048 0.0092 0.003

Juli - 0.006 0.0065 0.0126 0.0051 0.0099 0.0023

Agustus - 0.0056 0.0069 0.0124 0.0054 0.0099 0.0023

September 0.0064 0.0052 0.0076 0.0121 0.0058 0.0101 0.0024

Oktober 0.0060 0.0052 0.0149 0.0052 0.0057 0.0098 -

November 0.0063 0.0052 0.0153 0.0044 0.0056 0.0097 -

Desember 0.0072 0.0053 0.0143 0.0055 0.0055 0.0092 -

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan fluktuasi tingkat inflasi periode September 2003-

September 2009. Pada masa penelitian ini tingkat inflasi terendah terjadi

bulan Juli dan Agustus 2009 yaitu sebesar 0,0023, sedangkan tingkat inflasi

tertinggi terjadi pada bulan November 2005 yaitu sebesar 0,0153.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat

melalui grafik sebagai berikut.

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

70

Gambar 4.5

Inflasi

INFLASI

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

0.012

0.014

0.016

0.018

Sep

-03

Jan

-04

May

-04

Sep

-04

Jan

-05

May

-05

Sep

-05

Jan

-06

May

-06

Sep

-06

Jan

-07

May

-07

Sep

-07

Jan

-08

May

-08

Sep

-08

Jan

-09

May

-09

Sep

-09

INFLASI

(Sumber:data diolah)

Pada tahun 2004 hingga tahun 2005, inflasi mengalami peningkatan yang

tinggi sebesar 71,78% hal ini disebabkan oleh tingginya harga minyak dunia

yang secara langsung meningkatkan harga barang. Peningkatan inflasi juga

terjadi pada tahun 2007 hingga tahun 2008 sebesar 59,59% yang dipengaruhi

peningkatan harga minyak dunia yang akhirnya memaksa pemerintah

menaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 memberikan kontribusi yang

sangat signifikan terhadap tingkat inflasi, walaupun efek kenaikan harga BBM

tersebut sudah tidak signifikan lagi pada bulan Juli 2008. Selain itu,

meningkatnya harga komoditas pangan dunia (kebutuhan bahan pangan impor

seperti kedelai, jagung dan terigu) sejak akhir tahun 2007 yang otomatis

meningkatkan biaya pokok produksi perusahaan juga memberikan kontribusi

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

71

angka inflasi yang sangat besar. Hal-hal lain seperti kelangkaan sumber energi

baik gas, maupun minyak diberbagai daerah maupun kekurangan supply

listrik yang mengharuskan terjadinya pemadaman juga berperan

meningkatkan inflasi karena mendorong peningkatan biaya produksi. Namun

secara keseluruhan, rata-rata inflasi pada bulan september 2003 sampai

dengan September 2009 sebesar 5,4%.

f. Analisis Deskriptif Pembiayaan

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

(Pasal 1) disebutkan bahwa, “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”. Data pembiayaan

yang digunakan adalah jumlah pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia

periode September 2003 – September 2009. Data tersebut diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah pada situs www.bi.go.id .

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

72

Tabel 4.6

Pembiayaan

Bulan Pembiayaan (Dalam Jutaan Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 2388464 4102756 6026286 7347158 8549409 10643234

Februari - 2285826 4203302 5965145 7478197 8650887 10666434

Maret - 2559563 4461497 6061194 6398974 8742830 10655895

April - 2823036 4604735 6058322 6754671 9078795 10751728

Mei - 3038989 4868004 6202061 7661509 9363432 10880987

Juni - 3353305 5051546 6511072 7302083 9221101 11135534

Juli - 3455078 5271942 6843934 7863773 9810663 11129176

Agustus - 3624744 5490191 6332761 7985839 10172241 11214152

September 2070883 3766817 5802114 6510072 8107906 10408969 11275560

Oktober 2220997 3903783 5827199 6640642 8229972 10484026 -

November 2283739 3981008 5871467 6610266 8352038 10603530 -

Desember 2363680 4182224 6054832 6626998 8474105 10517863 -

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan perkembangan pembiayaan pada Bank Muamalat

Indonesia periode September 2003 - September 2009. Pada masa penelitian

ini jumlah pembiayaan terendah terjadi pada bulan September 2003 yaitu

sebesar Rp 2,071 triliun sedangkan jumlah pembiayaan tertinggi terjadi pada

bulan September 2009 yaitu sebesar Rp 11,275 triliun.

Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat

melalui grafik sebagai berikut.

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

73

Gambar 4.6

Pembiayaan

PYD

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

Sep-0

3

Jan-0

4

May-0

4

Sep-0

4

Jan-0

5

May-0

5

Sep-0

5

Jan-0

6

May-0

6

Sep-0

6

Jan-0

7

May-0

7

Sep-0

7

Jan-0

8

May-0

8

Sep-0

8

Jan-0

9

May-0

9

Sep-0

9

PYD

(Sumber:data diolah)

Pada gambar 4.6 pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia menunjukkan peningkatan, hal ini sejalan dengan peningkatan

jumlah Dana Pihak Ketiga yang dihimpun oleh BMI selama periode

September 2003-September 2009. dengan rata-rata peningkatan sebesar

31,14% per tahunnya menunjukkan konsistensi BMI dalam menyalurkan

pembiayaan dalam mempertahankan komitmennya untuk membantu

menggerakan sector riil selain itu BMI juga bertujuan meningkatkan laba

dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan.

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

74

2. Analisis Regresi Jalur Modal Inti, DPK, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar

Rupiah, dan Inflasi terhadap Pembiayaan Pada Bank Muamalat

Indonesia

a. Analisis Regresi

Dalam analisis ini di bagi menjadi dua bagian. Pertama, melihat pengaruh

secara gabungan dan kedua, melihat pengaruh secara parsial, sebagai berikut:

1) Melihat pengaruh Modal Inti, DPK, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar

Rupiah dan Inflasi terhadap Pembiayaan pada Bank Muamalat

Indonesia secara Gabungan.

Untuk mengetahui pengaruh Modal Inti, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar

Rupiah dan Inflasi terhadap Pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia,

dilihat dari perhitungan model summary, khususnya angka R square di

bawah ini.

Tabel 4.7

Regresi

Model R Square

0,992

(Sumber : out put SPSS 17)

Besarnya angka R square (r²) adalah 0,992. angka tersebut dapat

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh nilai Modal Inti, DPK, Suku

Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Inflasi terhadap pembiayaan pada Bank

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

75

Muamalat Indonesia dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD)

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100%

KD = 0.992 x 100%

KD = 99,2%

Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh nilai Modal Inti, DPK,

Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Inflasi terhadap pembiayaan pada

Bank Muamalat Indonesia secara bersama-sama adalah 99,2%. Sedangkan

sisanya sebesar 0,8 % (100% - 99.2%) dipengaruhi oleh varibel-variabel lain

diluar model ini.

Kemudian, untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar

atau salah diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F

seperti tabel berikut ini.

Tabel 4.8

Uji F Regresi

Model F Sig.

Regression 1670.609 .000a

(Sumber : out put SPSS 17)

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan

membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel. Cara kedua

adalah membandingkan angka taraf signifikasi (sig) hasil perhitungan

dengan taraf signifikasi 0,05 (5%).

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

76

a) Menggunakan cara pertama atau membandingkan besarnya angka F

penelitian dengan F tabel Caranya sebagai berikut:

Pertama : menghitung F penelitian.

F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 1670.609.

Kedua : menghitung F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Taraf signifikan 0,05 dan diperoleh angka F tabel sebesar 2.35.

Ketiga : Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Keempat : Mengambil Keputusan.

Dari hasil perhitungan angka F penelitian sebesar 1670.609> dari F

tabel Sebesar 2.35. Sehingga Ho di tolak dan Ha diterima, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara Modal Inti, Dana Pihak

Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi

terhadap pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Dengan

demikian, model regresi tersebut sudah benar. Kesimpulannya Jumlah

antara Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga SBI, Nilai

Tukar Rupiah dan Inflasi terhadap pembiayaan pada Bank Muamalat

Indonesia Besarnya pengaruh 99,2% dan sisanya sebesar 0,8% (100%

- 99,2%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi tersebut.

b) Menggunakan cara dengan membandingkan besarnya angka taraf

signifikansi.

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

77

Menggunakan cara kedua atau membandingkan besarnya angka

taraf signifikasi (sig) penelitian dengan taraf signifikasi sebesar 0,05.

Kriterianya sebagai berikut:

Jika sig penelitian <0,05maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika sig penelitian >0,05maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan perhitungan angka signifikasi sebesar 0 < 0,05 Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya, secara simultan ada pengaruh yang

signifikan antara Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku bunga

SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi terhadap pembiayaan yang

diberikan pada Bank Muamalat Indonesia.

2) Melihat Pengaruh Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku

bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi secara parsial terhadap

pembiayaan yang diberikan pada Bank Muamalat Indonesia.

Untuk melihat besarnya variabel antara Modal Inti, Dana Pihak Ketiga

(DPK), Suku bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi terhadap

pembiayaan yang diberikan pada Bank Muamalat Indonesia secara

sendiri-sendiri, digunakan uji t, uji t digunakan untuk menguji apakah

variabel independen terhadap variabel dependen berpengaruh signifikan

secara parsial, yang didapat dari tabel koefisien regresi statistik. Jika nilai

signifikansi atau probabilitas lebih besar atau sama dengan 0,05 maka tidak

terjadi pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil atau sama

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

78

dengan 0,05 maka terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.(Riduwan dan Engkos 2008:118).

Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau

Standardized Coeffecient di bawah ini.

Tabel 4.9

Uji t Regresi

(Sumber: output SPSS)

Untuk melihat apakah terdapat pengaruh variabel Modal Inti terhadap

pembiayaan yang diberikan Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai

berikut :

Besarnya pengaruh Modal Inti terhadap Pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia sebesar 0,056 atau 5,6% dianggap tidak

signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,083 yang

lebih besar dari 0,05.

Modal inti memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan

terhadap pembiayaan. Artinya, apabila terjadi kenaikan Modal inti, maka

Model

Standardized

Coefficients t Sig.

Beta

lnmi 0,056 1,762 0,083

lndpk 0,916 27,843 0,000

sbi 0,004 0,180 0,857

lnkurs 0,040 2,943 0,004

inflasi 0,049 2,155 0,035

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

79

jumlah Pembiayaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga

sebaliknya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratin &

Akhyar Adnan (Edisi Khusus On finance,2005) yang menggunakan

metode analisis uji t, yang mengemukakan bahwa Modal inti

menunjukkan pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap

pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Hal ini berbeda karena

Ekuitas sebagai modal inti digunakan hanya sebatas untuk perhitungan

CAR (Capital Adequate Ratio) sebagai indikator kemampuan penyerapan

kerugian dan sebagai batas maksimum pemberian pembiayaan. Untuk

memperoleh tingkat CAR yang baik (memenuhi peraturan BI) bank tidak

hanya mengandalkan modal inti saja bank juga bisa mencari sumber dana

lain seperti modal pinjaman dan pinjaman subordinasi sebagai modal

pelengkap. Modal Inti hanya sebagai sandaran (perlindungan) kecil

terhadap depositor/kreditor atas penurunan nilai aset bank, bank

bergantung terutama pada kompetensi dan kehati-hatian (competency and

prudence) manajemen dan stabilitas sistem keuangan bank. Selama modal

inti masih bisa memenuhi kewajiban minimum penyediaan modal maka

suatu lembaga bank akan mengoptimalkan peran simpanan (DPK) untuk

meningkatkan pembiayaan yang disalurkan.

Untuk melihat pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

pembiayaan yang diberikan Bank Muamalat Indonesia, adalah sebagai

berikut:

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

80

Hasil Penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 27,843

dengan ketentuan, taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk)

dengan ketentuan : dk = n – 2 atau 73 – 2 = 71. dari ketentuan tersebut,

diperoleh angka t tabel sebesar 1.66660.

Karena nilai t penelitian > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya DPK (Dana Pihak Ketiga) berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan yang diberikan pada Bank Muamalat

Indonesia. Besarnya pengaruh DPK terhadap pembiayaan yang diberikan

Bank Muamalat Indonesia sebesar 0.916 atau 91,6% dianggap signifikan.

Hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil

dari 0,05.

Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap Pembiayaan. Artinya, apabila terjadi kenaikan Dana Pihak

Ketiga, maka jumlah Pembiayaan juga akan mengalami kenaikan, begitu

juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurhayati siregar (2005), Pratin Dan Akyar Adnan (2005), Luh Gede

Meydianawati (2005), Fransisca (2008) yang menyatakan bahwa DPK

secara parsial memiliki pengaruh terhadap jumlah pembiayaan yang

disalurkan.

Baik giro, deposito maupun tabungan turut memberikan andil di dalam

kehidupan Perbankan, pengumpulan atas dana-dana tersebut digunakan

Perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga untuk

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

81

menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yaitu memberikan

pembiayaan kepada masyarakat. (Amiranti Marsya, 2009:18).

Bank adalah sebagai organisasi (Lembaga Keuangan) yang berfungsi

untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

pada masyarakat. Jumlah dana yang dihimpun bank syariah dari

masyarakat sudah tentu berupa simpanan tabungan, deposito dan giro.

Pada umumnya motivasi utama orang menitipkan dana pada bank adalah

keamanan dana mereka dan mereka dapat mengambilnya sewaktu-waktu.

Semakin tinggi (besar) dana yang dihimpun bank syariah dari masyarakat

maka jumlah dana bank pun akan meningkat. Seiring dengan hal itu sesuai

dengan fungsinya bank harus menyalurkan dananya kembali ke

masyarakat dalam bentuk pembiayaan.

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel suku bunga

SBI dengan Pembiayaan, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil Penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 0,180 dengan

ketentuan, taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan

ketentuan : dk = n – 2 atau 73 – 2 = 71. dari ketentuan tersebut, diperoleh

angka t tabel sebesar 1,66660.

Karena nilai t penelitian < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya Suku bunga SBI tidak berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan yang diberikan Bank Muamalat

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

82

Indonesia. Besarnya pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Pembiayaan

sebesar 0,004 atau 0,4% dianggap tidak signifikan. Hal ini tercermin

dalam angka signifikansi sebesar 0,857 yang lebih besar dari 0,05.

Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan Rossar Maries (2008)

mengenai dampak fluktuasi variabel ekonomi makro terhadap DPK dan

Pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah di Indonesia dengan data-

data yang digunakan adalah data time series dari tahun 2003-2007 yang

berasal dari statistik perbankan syariah dan statistik ekonomi keuangan

Indonesia yang menghasilkan variabel suku bunga SBI tidak signifikan

mempengaruhi pembiayaan. Dikarenakan SBI merupakan surat berharga

yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai pengakuan atas utang yang

memiliki jangka waktu pendek antara 1-3 bulan dengan sistem

diskonto/bunga. Suku bunga SBI mengacu kepada BI rate yang

pergerakannya fluktuatif. SBI dikeluarkan dengan tujuan untuk menyerap

kelebihan likuiditas pada bank konvensional. Sedangkan Bank Indonesia

telah menyediakan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) untuk

menyerap kelebihan likuiditas pada bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah yang tidak mengenal bunga seperti bank konvensional. Sehingga

Suku bunga SBI tidak signifikan mempengaruhi penyaluran pembiayaan

pada Bank Muamalat Indonesia

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

83

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel nilai tukar

Rupiah dengan Pembiayaan, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Hasil Penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 2,943, dengan

ketentuan, taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan

ketentuan : dk = n – 2 atau 73 – 2 = 71 dari ketentuan tersebut, diperoleh

angka t tabel sebesar 1.66660.

Karena nilai t penelitian > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya Nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Besarnya pengaruh Nilai tukar rupiah terhadap pembiayaan yang

disalurkan sebesar 0,040 atau 4% dianggap signifikan. Hal ini tercermin

dalam angka signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05.

Nilai tukar Rupiah/$ (kurs) memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap pembiayaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rossar Maries (2008) dan Ari Cahyono (2009) yang

menghasilkan nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan. Apabila kurs naik, maka suatu mata uang melemah

terhadap mata uang negara lain, sehingga produsen yang memproduksi

produk dengan bahan baku yang berasal dari impor akan menjadi lebih

mahal. Hal tersebut mengakibatkan biaya produksi menjadi meningkat,

sehingga produsen menetapkan harga jual produk tersebut menjadi lebih

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

84

mahal. Akibatnya permintaan terhadap barang akan mengalami penurunan

dan tidak tertutup kemungkinan adanya penggunaan barang substitusi

yang pada akhirnya akan semakin menekan permintaan. Permintaan yang

menurun akan disikapi oleh produsen dengan menurunkan pasokan

sehingga tercapai keseimbangan baru. Agar permintaan meningkat

kembali produsen perlu mengadakan inovasi dan promosi terhadap

produknya. Maka dari itu produsen membutuhkan modal dan biaya

tambahan untuk melakukan kegiatan inovasi dan promosi tersebut.

Kemudian apabila Kurs turun maka suatu mata uang akan menguat

terhadap mata uang negara lain. Produsen yang menggunakan bahan baku

impor akan menyebabkan biaya produksi menurun sehingga harga jual

stabil, dan berikut juga permintaan terhadap produk tersebut akan menjadi

stabil dan produsen tidak membutuhkan dana untuk menjaga permintaan

konsumen terhadap produknya, hal tersebut menyebabkan pembiayaan

menjadi menurun.

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel inflasi

dengan Pembiayaan, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai

berikut:

Hasil Penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 2,155 dengan

ketentuan, taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan

ketentuan : dk = n – 2 atau 73 – 2 = 71. dari ketentuan tersebut, diperoleh

angka t tabel sebesar 1,66660.

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

85

Karena nilai t penelitian > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya inflasi berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Besarnya

pengaruh inflasi terhadap pembiayaan sebesar 0,049 atau 4,9% dianggap

signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,035 <

0,05.

Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

pembiayaan. Artinya, apabila inflasi mengalami kenaikan, maka jumlah

Pembiayaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari Cahyono (2009)

bahwa inflasi memiliki pengaruh positif dan signifikan. Setiap kenaikan

pada inflasi akan meningkatkan Pembiayaan. Bila inflasi naik, maka

konsep Bank Muamalat adalah Bagi hasil. Dengan konsep ini,

sesungguhnya bank dan nasabah melakukan pengikatan dalam suatu

ikatan investasi bersama, dimana laba dan rugi akan ditanggung bersama,

dimana ketika inflasi naik, maka harga akan naik. Dengan pendapatan

konsumen yang tetap maka hal tersebut akan menurunkan pendapatan

perusahaan. Sehingga produsen akan memilih bank Muamalat Indonesia

karena mendapatkan ketenangan dan keadilan dimana laba dan rugi akan

ditanggung bersama.

Sedangkan dalam kondisi inflasi turun, maka Bank Muamalat kurang

menjadi pilihan, karena nasabah biasanya lebih memilih bank

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

86

konvensional, karena tingkat bunga pinjaman yang rendah dan pendapatan

atau laba perusahaan akan cenderung tinggi sementara kewajiban sudah

ditetapkan di awal. Namun, sesungguhnya konsep berbagi yang diterapkan

bank syariah lebih adil dan menguntungkan kedua belah pihak dalam

berbagai kondisi

Tabel 4.10

Pengujian pengaruh secara parsial terhadap Pembiayaan Bank

Muamalat Indonesia

(Sumber : data Sekunder diolah)

Variabel Koefisien

Pengaruh Signifikansi Kesimpulan

Modal Inti 0.056 0,083 Tidak Signifikan

DPK 0,916 0,000 Signifikan

SBI 0,004 0,857 Tidak Signifikan

Kurs 0,040 0,004 Signifikan

Inflasi 0,049 0,035 Signifikan

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

87

b. Analisis Korelasi

Korelasi antara Modal inti, DPK, Suku Bunga SBI, Kurs, dan inflasi.

Tabel 4.11

Korelasi

Hubungan Koefisien

Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan

MI dengan DPK 0,917 sangat kuat 0,000 Signifikan**

MI dengan SBI 0,271 Sangat Lemah 0,021 Tidak Signifikan

MI dengan Kurs 0,473 Cukup kuat 0,000 Signifikan**

MI dengan Inflasi 0,167 Lemah 0,158 tidak signifikan

DPK dengan SBI 0,103 Sangat Lemah 0,385 Tidak signifikan

DPK dengan Kurs 0,577 Cukup kuat 0,000 Signifikan**

DPK dengan

Inflasi 0,051 Sangat Lemah 0,666 Tidak signifikan

SBI dengan Kurs 0,102 Sangat Lemah 0,392 tidak signifikan

SBI dengan Inflasi 0.870 Sangat kuat 0,000 Signifikan**

Kurs dengan

Inflasi 0,121 Sangat Lemah 0,306 Tidak signifikan

(Sumber : out put SPSS 17)

1). Korelasi Antara Modal Inti dan DPK.

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel SBI dan

Inflasi sebesar 0,917. untuk menafsirkan angka tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut:

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75: Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,917 mempunyai maksud hubungan antara variabel

Modal Inti dan DPK yang sangat kuat. Artinya jika nilai DPK mengalami

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

88

kenaikan maka nilai Modal Inti akan mengalami kenaikan. Korelasi dua

variabel tersebut mempunyai bersifat signifikan karena angka signifikansi

sebesar 0,000< 0,01.

2.) Korelasi Antara Modal Inti dan SBI

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,271 mempunyai maksud hubungan antara variabel

Modal Inti dan DPK yang cukup kuat. Korelasi dua variabel tersebut

bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,021> 0,05.

3.) Korelasi Antara Modal Inti dan Kurs

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,473 mempunyai maksud hubungan antara variabel

Modal Inti dan Kurs cukup kuat. Artinya jika nilai kurs mengalami

kenaikan maka nilai modal inti akan mengalami kenaikan. Korelasi dua

variabel tersebut mempunyai bersifat signifikan karena angka signifikansi

sebesar 0,000< 0,01.

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

89

4.) Korelasi Antara Modal Inti dan Inflasi

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,167mempunyai maksud hubungan antara variabel

Modal Inti dan Inflasi sangat lemah dan searah. Korelasi dua variabel

tersebut tidak bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,158>

0,05.

5.) Korelasi Antara DPK dan SBI

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,103 mempunyai maksud hubungan antara variabel

DPK dan SBI sangat lemah. Korelasi dua variabel tersebut tidak bersifat

signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,385> 0,05.

6.) Korelasi Antara DPK dan Kurs

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

90

Korelasi sebesar 0,577 mempunyai maksud hubungan antara variabel

DPK dan Kurs kuat. Artinya jika nilai kurs mengalami kenaikan maka

nilai DPK akan mengalami kenaikan. Korelasi dua variabel tersebut

mempunyai bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<

0,01.

7.) Korelasi Antara DPK dan Inflasi

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,051 mempunyai maksud hubungan antara variabel

DPK dan Inflasi sangat lemah. Korelasi dua variabel tersebut tidak

bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,666> 0,05.

8.) Korelasi Antara SBI dan Kurs

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,102 mempunyai maksud hubungan antara variabel SBI

dan Kurs sangat lemah. Korelasi dua variabel tersebut tidak bersifat

signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,392> 0,05.

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

91

9.) Korelasi Antara SBI dan Inflasi

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,870 mempunyai maksud hubungan antara variabel SBI

dan Inflasi sangat kuat. Artinya jika nilai SBI mengalami kenaikan maka

nilai Inflasi akan mengalami kenaikan. Korelasi dua variabel tersebut

mempunyai bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<

0,01.

10.) Korelasi Antara Kurs dan Inflasi

• 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah ( dianggap tidak ada)

• >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

• >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

• >0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,121 mempunyai maksud hubungan antara variabel

Kurs dan Inflasi sangat lemah. Korelasi dua variabel tersebut tidak

bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,306 > 0,05.

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

92

-00,271

0,167

0,473

0,577

0,051

0,870

PYD

MI

DPK

SBI

Kurs

Inflasi

ε

0,008

(1.00-0,992)

0,916

0,056

0,004

0,040

0,049 0,121

0,102

0,103

0,917

3. Gambar Diagram Jalur

Diagram jalur dari persamaan struktur diatas adalah ditunjukkan pada

gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.7

Diagram Jalur

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

93

C. Persamaan struktural

Persamaan struktural untuk diagram jalur diatas sebagai berikut :

Y = ρyx1X1 + ρyx2X2+ρyx3X3+ ρyx4X4+ρyx5X5+ ε

Y= 0,056 MI + 0,916DPK + 0,004 SBI+ 0,040 KURS+0,049 Inflasi + ε

Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1.00 – R square Sehingga

koefisien residu adalah.

ρyε = 1.00-0.992 = 0.008. setelah koefisien residu diperoleh, persamaan

jalurnya menjadi:

Dari hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi yaitu

Y= 0,056 MI + 0,916DPK + 0,004 SBI+ 0,040 KURS+0,049 Inflasi +0,008 ε

Pengaruh yang diterima dari sebuah variabel eksogen, dapat secara sendiri-

sendiri maupun secara bersama-sama, bisa juga berupa pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel independen lainnya.

a. Pengaruh Modal Inti (MI) terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank

Muamalat Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Modal Inti (MI) terhadap

Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (y) adalah sebagai

berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,056)2 = (0,056) (0,056) = 0,0003136

Y= 0,056 MI + 0,916DPK + 0,004 SBI+ 0,040 KURS+0,049 Inflasi +0,008 ε

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

94

• Pengaruh tidak langsung

X1 terhadap Y melalui X2

= (0,056) (0,917) (0,916) = 0,047038432

X1 terhadap Y melalui X3

= (0,056) (0,271) (0,004) = 0,000060704

X1 terhadap Y melalui X4

= (0,056) (0,473) (0,040) = 0,00105952

X1 terhadap Y melalui X5

= (0,056) (0,167) (0,049) = 0,000458248

Besarnya pengaruh total variabel Modal Inti (X1) terhadap Pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah:

= 0,0003136+ 0,047038432+ 0,000060704+ 0,00105952 + 0,000458248

= 0,048930504

Tabel 4.12

Total Pengaruh Modal Inti terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank

Muamalat Indonesia

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel Modal Inti memberikan pengaruh sebesar

0,0003136 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Pengaruh Modal Inti Terhadap

Pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar

Pengaruh

Secara Langsung 0,0003136

Tidak Langsung 0,048616904

Total Pengaruh 0,048930504

Page 110: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

95

Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Suku bunga

SBI, Kurs dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,048616904. Secara total,

variabel modal inti mempengaruhi sebesar 0,048930504.

b. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan yang Disalurkan

Bank Muamalat Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)

terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah

sebagai berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,916)2 = (0,916) (0,916)= 0,839056

• Pengaruh tidak langsung

X2 terhadap Y melalui X1

= (0,916) (0,917) (0,056) = 0,047038432

X2 terhadap Y melalui X3

= (0,916) (0,103) (0,004) = 0,000377392

X2 terhadap Y melalui X4

= (0,916) (0,577) (0,040) = 0,02114128

X2 terhadap y melalui X5

= (0,916) (0,051) (0,049) = 0.002289084

Besarnya pengaruh total variabel Dana Pihak Ketiga(X2) terhadap

Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah:

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

96

= 0,839056+ 0,047038432+0,000377392+0,02114128 + 0.002289084

= 0,909902188

Tabel 4.13

Total Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel Dana Pihak Ketiga memberikan pengaruh sebesar

0,839056 terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Suku bunga

SBI, Kurs dan Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,070846188. Secara total,

variabel modal inti mempengaruhi sebesar 0,909902188.

c. Pengaruh SBI terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya pengaruh SBI terhadap Pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,004)2

= (0,004) (0,004)= 0,000016

• Pengaruh tidak langsung

X3 terhadap Y melalui X1

Pengaruh DPK Terhadap

Pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar

Pengaruh

Secara Langsung 0,839056

Tidak Langsung 0,070846188

Total Pengaruh 0,909902188

Page 112: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

97

= (0,004) (0,271) (0,056) = 0,000060704

X3 terhadap Y melalui X2

= (0,004) (0,103) (0,916) = 0,000377392

X3 terhadap Y melalui X4

= (0,004) (0,040) (0,102) = 0,00001632

X3 terhadap Y melalui X5

= (0,004) (0,870) (0,049) = 0,00017052

Besarnya pengaruh total variabel SBI (X3) terhadap Pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah :

= 0,000016 + 0,000060704 + 0,00017052+ 0,000377392+ 0,00001632

= 0,000640936

Tabel 4.14

Total Pengaruh SBI terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel SBI memberikan pengaruh sebesar

0,000016terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara

tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Modal inti, Kurs dan

Pengaruh SBI Terhadap

Pembiayaan yang disalurkan Bank

Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,000016

Tidak Langsung 0,000624936

Total Pengaruh 0,000640936

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

98

Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,000624936. Secara total, variabel modal

inti mempengaruhi sebesar 0,000640936.

d. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah (kurs) Terhadap Pembiayaan yang Disalurkan

Bank Muamalat Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Kurs (X4) terhadap

Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai

berikut :

• Pengaruh langsung

= (0,040)2

= (0,040) (0,040) = 0,0016

• Pengaruh tidak langsung

X4 terhadap Y melalui X1

= (0,040) (0,473) (0,056) = 0,00105952

X4 terhadap Y melalui X2

= (0,040) (0,577) (0,916) = 0,02114128

X4 terhadap Y melalui X3

= (0,040) (0,102) (0,004) = 0,00001632

X4 terhadap Y melalui X5

= (0,040) (0,121) (0,049) = 0,0002371

Page 114: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

99

Besarnya pengaruh total variabel Kurs (X4) terhadap Pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah :

= 0,0016+ 0,00105952+ 0,02114128+ 0,00001632+ 0,00023716

= 0,02405428

Tabel 4.15

Total Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel Kurs memberikan pengaruh sebesar 0,0016

terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak

langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Modal inti, SBI dan Inflasi

memberikan pengaruh sebesar 0,02245428. Secara total, variabel modal inti

mempengaruhi sebesar 0,02405428.

e. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Inflasi (X5) terhadap

Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai

berikut;

Pengaruh Kurs Terhadap

Pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,0016

Tidak Langsung 0,02245428

Total Pengaruh 0,02405428

Page 115: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

100

• Pengaruh langsung

= (0,049)2

= (0,049) (0,049) = 0,002401

• Pengaruh tidak langsung

X5 terhadap Y melalui X1

= (0,049) (0,167) (0,056) = 0,000458248

X5 terhadap Y melalui X2

= (0,049) (0,916) 0,051) = 0,002289084

X5 terhadap Y melalui X3

= (0,049) (0,004) (0,870) = 0,00017052

X5 terhadap Y melalui X4

= (0,049) (0,040) (0,121) = 0,00023716

Besarnya pengaruh total variabel Inflasi (X5) terhadap Pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah :

= 0,002401 + 0,000458248+ 0,002289084+ 0,00017052+ 0,00023716

= 0,005556012

Tabel 4.16

Total Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia

Pengaruh Inflasi Terhadap

Pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,002401

Tidak Langsung 0,003155012

Total Pengaruh 0,005556012

Page 116: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

101

Secara langsung, variabel Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,002401

terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak

langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Modal inti, SBI dan Kurs

memberikan pengaruh sebesar 0,003155012. Secara total, variabel modal inti

mempengaruhi sebesar 0,005556012.

Tabel 4.17

Total Pengaruh Modal Inti, DPK, SBI, Kurs dan Inflasi terhadap

Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia

Variabel Pengaruh

Total Langsung Tidak Langsung

Modal Inti (X1) 0,0003136 0,048616904 0,048930504

DPK (X2) 0,839056 0,070846188 0,909902188

SBI (X3) 0,000016 0,000624936 0,000640936

Kurs (X4) 0,0016 0,02245428 0,02405428

Inflasi (X5) 0,002401 0,003155012 0,005556012

Total

pengaruh 0,8433866 0,14569732 0,98908392

Besar pengaruh variabel Residu 0,01091608 (Sumber : data Sekunder diolah)

Dikarenakan dalam model tersebut terdapat pengaruh variabel yang tidak

signifikan. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis jalur model trimming.

Analisis Jalur Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki

suatu model struktur bila koefisien betanya (eksogen) tidak signifikan. Dalam hal

ini peneliti menghilangkan salah satu jalur (panah) yang memiliki koefisien

betanya tidak signifikan dan yang memiliki probabilitas terbesar. Dengan

demikian pengujian selanjutnya bertujuan sebagai berikut :

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

102

1. Melihat pengaruh secara simultan dan parsial Modal Inti, DPK, Nilai

tukar rupiah (Kurs) dan Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia.

2. Melihat pengaruh langsung dan tidak langsung Modal Inti, DPK, Nilai

tukar rupiah (Kurs) dan Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan

Bank Muamalat Indonesia.

3. Melihat pengaruh total Modal Inti, DPK, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan

Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Tabel 4.18

Tabel Regresi setelah trimming

Model R Square

1 .992

(Sumber : output SPSS 17)

Dari hasil output SPSS R2

(R Square) setelah trimming menunjukan sebesar

0.992 (99,2%) yang berarti bahwa variabel Modal Inti DPK, Kurs dan inflasi

berpengaruh sebesar 99,2% terhadap pembiayaan yang disalurkan bank Muamalat

Indonesia, sisanya 0,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.19

Tabel Uji F setelah trimming

Model F Sig.

Regression 2118.394 .000a

(Sumber : Output SPSS 17)

F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 2118,394. Taraf signifikan 0,05

dan diperoleh angka F tabel sebesar 2.51. Jika F penelitian > F tabel maka Ho

Page 118: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

103

ditolak dan Ha diterima. Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Dari hasil perhitungan angka F penelitian sebesar 2118,394 > dari F tabel

Sebesar 2.51 Sehingga Ho di tolak dan Ha diterima, dan taraf signifikansi di

peroleh 0.000 < 0.05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara modal inti,

DPK, Kurs dan inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Tabel 4.20

Tabel Uji t setelah trimming

Variabel Koefisien

Pengaruh Signifikansi Kesimpulan

Modal Inti 0,058 0,050 Signifikan

DPK 0,914 0,000 Signifikan

Kurs 0,040 0,004 Signifikan

Inflasi 0,052 0,000 Signifikan

(Sumber : Output SPSS 17)

Variabel Modal Inti secara parsial setelah trimming berpengaruh positif

sebesar 0.058 (5,8%) dan dianggap signifikan karena signifikansi 0.05=0.05. DPK

berpengaruh positif sebesar 0,914 (91,4%) dan dianggap signifikan, dengan taraf

signifikansi 0.000<0.05. Kurs berpengaruh positif sebesar 0,040 (4,0%) dan

dianggap signifikan dengan taraf signifikansi 0.004<0.05, dan Inflasi berpengaruh

positif dan signifikan sebesar 0.052 (5,2%) dengan signifikansi 0.000< 0.05.

Page 119: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

104

Tabel 4.21

Pengujian Hubungan antar variabel independen setelah trimming

*Signifikan pada alfa 0.05

**Signifikan pada alfa 0.01

(Sumber : data Sekunder diolah)

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam diagram jalur setelah

trimming, dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

Hubungan Koefisien

Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan

Modal Inti dengan DPK 0,917 sangat kuat 0,000 Signifikan**

Modal Inti dengan Kurs 0,473 cukup kuat 0,000 Signifikan**

Modal Inti dengan Inflasi 0,167 sangat lemah 0,158 Tidak Signifikan

DPK dengan Kurs 0,577 kuat 0,000 signifikan**

DPK dengan Inflasi 0,051 Sangat lemah 0,666 Tidak Signifikan

Kurs dengan Inflasi 0,121 Sangat lemah 0,306 tidak signifikan

Page 120: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

105

Gambar 4.8

Diagram Jalur setelah trimming

Untuk mencari nilai residu diperoleh dari 100% - 99,2% = 0,8%.

Dengan demikian didapat persamaan setelah trimming adalah :

Y = 0,058 MI + 0,914 DPK + 0,040 KURS + 0,052 INFLASI + 0.008ε

0.052 0,121

0,051

0,167

0,917

0,577

0,473

PYD

MI

DPK

KURS

0.058

0,914

ε 0.008

(1.00-0.992)

0,040

INFLASI

Page 121: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

106

Pengaruh yang diterima dari sebuah variabel eksogen, dapat secara sendiri-

sendiri maupun secara bersama-sama, bisa juga berupa pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel independen lainnya.

a. Pengaruh Modal Inti terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Modal Inti (X1) terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai

berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,058)2 = (0,058) (0,058) = 0,003364

• Pengaruh tidak langsung

X1 terhadap Y melalui X2

= (0,058) (0,917)(0,914) = 0,048612004

X1 terhadap Y melalui X3

= (0,058) (0,473) (0,040) = 0,00109736

X1 terhadap Y melalui X4

= (0,058) (0,167) (0,052) = 0,000503672

Besarnya pengaruh total variabel Modal Inti (X1) terhadap pembiayaan

yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah:

= 0,003364 + 0,048612004 +0,00109736 + 0,000503672

=0,083853036

Page 122: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

107

Tabel 4.22

Total Pengaruh Modal Inti terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank

Muamalat Indonesiasetelah trimming

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel Modal inti memberikan pengaruh sebesar

0,003364 terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Secara tidak langsung, melalui hubungannya dengan variabel DPK, Kurs dan

Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,080489036. Secara total, variabel

Modal Inti mempengaruhi sebesar 0,083853036.

b. Pengaruh DPK terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh DPK (X2) terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai

berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,914)2

= (0,914) (0,914) = 0,835396

• Pengaruh tidak langsung

X2 terhadap Y melalui X1

Pengaruh Modal Inti terhadap

Pembiayaan yang Disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,003364

Tidak Langsung 0,080489036

Total Pengaruh 0,083853036

Page 123: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

108

= (0,914) (0,917) (0,058) = 0,048612004

X2 terhadap Y melalui X3

= (0,914) (0,577) (0,040) = 0,02109512

X2 terhadap Y melalui X4

= (0,914) (0,051) (0,052) = 0,002423928

Besarnya pengaruh total variabel DPK (X2) terhadap pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah:

= 0,835396 + 0,048612004+ 0,02109512 + 0,002423928

= 0,907527052

Tabel 4.23

Total Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan

yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesiasetelah trimming

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel DPK memberikan pengaruh sebesar 0,835396

terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak

langsung, melalui hubungannya dengan variabel Modal Inti, Kurs dan Inflasi

memberikan pengaruh sebesar 0,072131052. Secara total, variabel Modal Inti

mempengaruhi sebesar 0,907527052.

Pengaruh DPK terhadap

Pembiayaan yang Disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,835396

Tidak Langsung 0,072131052

Total Pengaruh 0,907527052

Page 124: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

109

c. Pengaruh Kurs terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Kurs (X3) terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai

berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,040)2

= (0,040) (0,040) = 0,0016

Pengaruh tidak langsung

X3 terhadap Y melalui X1

= (0,040) (0,473) (0,058) = 0,00109736

X3 terhadap Y melalui X2

= (0,040) (0,577) (0,914) = 0,02109512

X3 terhadap Y melalui X4

= (0,040) ( 0,121) (0,052) = 0,00025168

Besarnya pengaruh total variabel Kurs (X3) terhadap pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah:

= 0,0016+ 0,00109736+ 0,02109512+0,00025168= 0,02404416

Page 125: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

110

Tabel 4.24

Total Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat

Indonesia setelah trimming

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel Kurs memberikan pengaruh sebesar 0,0016

terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak

langsung, melalui hubungannya dengan variabel Modal Inti, DPK dan Inflasi

memberikan pengaruh sebesar 0,02244416. Secara total, variabel Modal Inti

mempengaruhi sebesar 0,02404416.

d. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia.

Berdasarkan hasil tersebut, besarnya Pengaruh Inflasi terhadap

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah sebagai

berikut:

• Pengaruh langsung

= (0,052)2 = (0,052) (0,052) = 0,002704

• Pengaruh tidak langsung

X4 terhadap Y melalui X1

= (0,052) (0,167) (0,058) = 0,000503672

Pengaruh Kurs terhadap

Pembiayaan yang Disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,0016

Tidak Langsung 0,02244416

Total Pengaruh 0,02404416

Page 126: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

111

X4 terhadap Y melalui X2

= (0,052) (0,051) (0,914) = 0,002423928

X4 terhadap Y melalui X3

= (0,052) (0,121) (0,040) = 0,00025168

Besarnya pengaruh total variabel Inflasi (X4) terhadap pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia (Y) adalah:

= 0,002704+ 0,000503672 +0,002423928+0,00025168= 0,00588328

Tabel 4.25

Total Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan yang Disalurkan Bank Muamalat

Indonesia setelah trimming

(Sumber : data Sekunder diolah)

Secara langsung, variabel Inflasi memberikan pengaruh sebesar 0,002704

terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia. Secara tidak

langsung, melalui hubungannya dengan variabel Modal Inti, DPK dan Kurs

memberikan pengaruh sebesar 0,00317928. Secara total, variabel Modal Inti

mempengaruhi sebesar 0,00588328.

Pengaruh Inflasi terhadap

Pembiayaan yang Disalurkan

Bank Muamalat Indonesia

Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,002704

Tidak Langsung 0,00317928

Total Pengaruh 0,00588328

Page 127: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

112

D. Interpretasi

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disusun persamaan path analysis

sebagai berikut :

Y= 0,056MI + 0,916DPK + 0,004 SBI+ 0,040 KURS+0,049 Inflasi + 0,008ε

Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Modal Inti, DPK, Suku

Bunga SBI, Kurs dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Hasil Pengujian secara parsial, variabel DPK, Kurs, dan Inflasi berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia,

sedangkan variabel modal inti dan Suku Bunga SBI tidak signifikan

mempengaruhi pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

Variabel Suku Bunga SBI tidak signifikan dikarenakan SBI merupakan surat

berharga yang yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai pengakuan atas utang

yang memiliki jangka waktu pendek antara 1-3 bulan dengan sistem

diskonto/bunga. Suku bunga SBI mengacu kepada BI rate yang pergerakannya

fluktuatif. SBI dikeluarkan dengan tujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas

pada bank konvensional. Sedangkan Bank Indonesia telah menyediakan Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia (SWBI) untuk menyerap kelebihan likuiditas pada bank

yang beroperasi dengan prinsip syariah yang tidak mengenal bunga seperti bank

konvensional. Sehingga Suku bunga SBI tidak signifikan mempengaruhi

penyaluran pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Hal ini senada dengan

penelitian yang dilakukan Rossar Maries (2008) mengenai dampak fluktuasi

Page 128: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

113

variabel ekonomi makro terhadap DPK dan Pembiayaan yang disalurkan

perbankan syariah di Indonesia dengan data-data yang digunakan adalah data time

series dari tahun 2003-2007 yang berasal dari statistik perbankan syariah dan

statistik ekonomi keuangan Indonesia yang menghasilkan variabel suku bunga

SBI tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan.

Persamaan setelah trimming :

Y= 0,058 MI + 0,914DPK + 0,040 KURS+0,052 Inflasi + 0,008ε

Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Modal Inti, DPK, kurs dan

Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan pada Bank

Muamalat Indonesia.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel Modal Inti, DPK, kurs dan

Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pembiayaan pada

Bank Muamalat Indonesia.

Modal inti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

pembiayaan. Artinya apabila terjadi kenaikan Modal inti, maka jumlah

Pembiayaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Sebagai

lembaga keuangan masalah bank yang paling utama adalah dana. Tanpa dana

yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau dengan kata lain bank tidak

dapat berfungsi sama sekali. Salah satu sumber dana bank adalah modal inti.

Modal Inti merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan

kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan masyarakat.

Salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan adalah modal inti,

Page 129: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

114

oleh karena itu semakin besar sumber dana yang salah satunya adalah modal inti,

maka bank akan dapat meyalurkan pembiayaan dalam batas yang maksimum

yang besar juga. Hasil ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh

Muhammad (2005:52) bahwa dalam tataran operasional, secara umum dalam

kondisi normal, besaran / totalitas pembiayaan sangat tergantung pada besaran

dana yang tersedia baik yang berasal dari pemilik berupa modal (sendiri,

termasuk cadangan) serta dana dari masyarakat luas.

Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan.

Artinya, apabila jumlah DPK meningkatkan maka penyaluran kredit juga akan

meningkat. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede

Meydyanawati (2007), Francisca (2008), Arief Wibowo (2007), Nurhayati Siregar

(2005) dan Amiranti (2009) yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga secara

parsial memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan. Baik giro, deposito

maupun tabungan turut memberikan andil di dalam kehidupan Perbankan,

pengumpulan atas dana-dana tersebut digunakan Perbankan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan juga untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga

keuangan yaitu memberikan pembiayaan kepada masyarakat. (Amiranti Marsya,

2009:18). Bank adalah sebagai organisasi (Lembaga Keuangan) yang berfungsi

untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada

masyarakat. Jumlah dana yang dihimpun bank syariah dari masyarakat sudah

tentu berupa simpanan tabungan, deposito dan giro. Pada umumnya motivasi

utama orang menitipkan dana pada bank adalah keamanan dana mereka dan

Page 130: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

115

mereka dapat menganmbilnya sewaktu-waktu. Semakin tinggi (besar) dana yang

dihimpun bank syariah dari masyarakat maka jumlah dana bank pun akan

meningkat. Seiring dengan hal itu seesuai dengan fungsinya bank harus

menyalurkan dananya kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan.

Nilai tukar Rupiah/$ (kurs) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap pembiayaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rossar Maries (2008) dan Ari Cahyono (2009) yang menghasilkan nilai tukar

rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Apabila kurs

naik, maka suatu mata uang melemah terhadap mata uang negara lain, sehingga

produsen yang memproduksi produk dengan bahan baku yang berasal dari impor

akan menjadi lebih mahal. Hal tersebut mengakibatkan biaya produksi menjadi

meningkat, sehingga produsen menetapkan harga jual produk tersebut menjadi

lebih mahal. Akibatnya permintaan terhadap barang akan mengalami penurunan

dan tidak tertutup kemungkinan adanya penggunaan barang substitusi yang pada

akhirnya akan semakin menekan permintaan. Permintaan yang menurun akan

disikapi oleh produsen dengan menurunkan pasokan sehingga tercapai

keseimbangan baru. Agar permintaan meningkat kembali produsen perlu

mengadakan inovasi dan promosi terhadap produknya. Maka dari itu produsen

membutuhkan modal dan biaya tambahan untuk melakukan kegiatan inovasi dan

promosi tersebut. Kemudian apabila Kurs turun maka suatu mata uang akan

menguat terhadap mata uang negara lain. Produsen yang menggunakan bahan

baku impor akan menyebabkan biaya produksi menurun sehingga harga jual

Page 131: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

116

stabil. Hal tersebut membuat permintaan konsumen terhadap produk akan

menjadi stabil dan produsen tidak membutuhkan dana untuk menjaga permintaan

konsumen terhadap produknya, hal tersebut menyebabkan pembiayaan menjadi

menurun.

Variabel Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

pembiayaan. Artinya, apabila inflasi mengalami kenaikan, maka jumlah

Pembiayaan juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari Cahyono (2009) bahwa inflasi

memiliki pengaruh positif dan signifikan. Setiap kenaikan pada inflasi akan

meningkatkan Pembiayaan. Bila inflasi naik, maka konsep Bank Muamalat

adalah Bagi hasil. Dengan konsep ini, sesungguhnya bank dan nasabah

melakukan pengikatan dalam suatu ikatan investasi bersama, dimana laba dan

rugi akan ditanggung bersama, dimana ketika inflasi naik, maka harga akan naik.

Dengan pendapatan konsumen yang tetap maka hal tersebut akan menurunkan

pendapatan perusahaan. Sehingga produsen akan memilih bank Muamalat

Indonesia karena mendapatkan ketenangan dan keadilan dimana laba dan rugi

akan ditanggung bersama.

Sedangkan dalam kondisi inflasi turun, maka Bank Muamalat kurang menjadi

pilihan, karena nasabah biasanya lebih memilih bank konvensional, karena tingkat

bunga pinjaman yang rendah dan pendapatan atau laba perusahaan akan

cenderung tinggi sementara kewajiban sudah ditetapkan di awal. Namun,

Page 132: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

117

sesungguhnya konsep berbagi yang diterapkan bank syariah lebih adil dan

menguntungkan kedua belah pihak dalam berbagai kondisi

Page 133: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

118

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil Uji Regresi Jalur atau Path analysis, menunjukan bahwa variabel

Modal Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar

Rupiah (Kurs) dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia sebesar 0,992. Hasil

uji juga menunjukan secara parsial variabel DPK, Kurs, dan Inflasi

berpengaruh secara signifikan terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank

Muamalat Indonesia, sedangkan variabel Modal Inti dan Suku Bunga SBI

tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank

Muamalat Indonesia.

2. Hasil pengujian setelah trimming diketahui variabel Modal Inti, DPK, Kurs

dan Inflasi memiliki pengaruh signifikan secara bersama-sama sebesar

0,992. Hasil uji juga menunjukan secara parsial bahwa variabel Modal Inti,

DPK, Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Pembiayan yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia.

3. Hasil penghitungan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel Modal

Inti, Dana Pihak Ketiga (DPK), Nilai Tukar Rupiah (Kurs) dan Inflasi

Page 134: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

119

terhadap Pembiayaan Yang disalurkan Bank Muamalat Indonesia, secara

langsung 0,843, sedangkan secara tidak langsung sebesar 0,146.

Dikarenakan terjadi trimming dengan cara membuang jalur variabel eksogen

yang tidak signifikan diperoleh pengaruh langsung Modal Inti, DPK, Kurs

dan Inflasi sebesar 0,843, sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 0,106.

Sehingga total pengaruh sebesar 0,949.

B. Implikasi

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis lima

variabel eksogen yaitu Modal Inti, DPK, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah

(Kurs) dan Inflasi terhadap Pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat

Indonesia pada periode 2003:9 hingga 2009:9. Agar dapat memperoleh gambaran

yang lebih mendalam serta komprehensif maka penulis menyarankan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Kepada Peneliti

a. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan data yang lebih akurat

dengan jumlah yang lebih banyak dan dengan rentang waktu yang lebih

panjang. Penggunaan data yang lebih akuran dan dengan rentang waktu

yang lebih panjang memungkinkan hasil penelitian lebih baik.

b. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan metode dan alat uji yang

lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Page 135: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

120

2. Kepada Perbankan Syariah

Dengan mengetahui Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki hubungan yang

signifikan dan mempengaruhi paling besar terhadap pembiayaan yang

disalurkan Bank Muamalat Indonesia, maka pengumpulan DPK diusahakan

semaksimal mungkin, dengan berbagai strategi pengumpulan dana yang efektif

dan sesuai syariah.

3. Kepada Pemerintah

Dengan adanya korelasi yang kuat antara bank syariah dan sektor riil, maka

sudah seharusnya bahwa otoritas moneter dan pemerintah memberikan

kesempatan yang luas kepada bank syariah untuk berkembang. Dukungan

tersebut bisa dilakukan dengan dikeluarkannya undang-undang yang

mendukung bank syariah.

4. Kepada Masyarakat/ Nasabah

Dengan melihat bank syariah telah menjalankan konsep bagi hasil yang fair

dan nyata maka diharapkan kepercayaan masyarakat tetap terjaga untuk

menempatkan dananya dan melakukan pembiayaan pada bank syariah.

Page 136: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

121

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainul, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Cet 3, Pustaka Alvabet, Jakarta,

2005.

Cahyono, Ari, “Pengaruh Indikator Makroekonomi terhadap Dana Pihak Ketiga dan-

Pembiayaan Bank Syariah Mandiri”, Tesis (Magister) Program Pasca Sarja-

na Timur Tengah dan Islam Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2009.

Darmawi, Herman, “Pasar Financial Dan Lembaga-Lembaga Finansial”, PT Bumi Ak-

sara, 2006.

Francisca dan Hasan Sakti Siregar, “Pengaruh Faktor Internal Bank terhadap Volume

Kredit pada Bank yang GO PUBLIC di Indonesia”, artikel diakses tanggal

15 November 2009, dari http://www.akuntansi.usu.ac.id

Hidayat, Toni, “Pengaruh Inflasi Terhadap Kinerja Pembiayaan Perbankan Syariah, Vo-

lume Transaksi Pasar Uang Anta rank Berdasarkan Prinsip Syariah

(PUAS)dan Posisi Outstanding Sertifikat Wadiah Bank Indonesia”, Tesis

(Magister) Program Pasca Sarjana Timur Tengah dan Islam Fakultas Eko-

nomi Universitas Indonesia, 2007.

Hasim, Mohamad Asy’ari, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Bank Syariah”, Tesis (Magister) Program Pasca Sarjana Program Kekhusu-

san Ekonomi Syariah Program Kajian Timur Tengah Dan Islam Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Judisseno, Rimsky k,”Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”, PT GRamedia pus-

taka utama. Jakarta, 2005.

Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2002.

Karim, Adiwarman A, “Islamic Banking Fiqh and Finacial Analysis”, Kharisma Putra

Utama. Jakarta. 2005

Khalwaty, T, “Inflasi Dan Solusinya”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2001

Kuncoro, Mudrajad, “Dinamika Inflasi dan Kebijakan Energi Nasional”, artikel diakses

tanggal 10 November 2009, dari http://www.anggaran.depkeu. go.id

Mankiew, Gregory, “Principles of Economics (Pengantar Ekonomi Mikro)”, Edisi 3, Sa-

lemba Empat, Jakarta, 2006.

Page 137: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

122

Marries, Rossar, “Dampak Fluktuasi Variabel Makro Terhadap Dana Pihak Ketiga Yang

Dihimpun Dan Penyaluran Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia”,

Tesis (Magister) Program Pasca Sarjana Timur Tengah dan Islam Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.

Marsya, Amiranti, “Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Perbankan Ter-

hadap Penawaran Kredit UMKM”. Skripsi sarjana FISIP UI, Jakarta. 2009.

Meydianawathi, Luh Gede, “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada

Sektor UMKM di Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 2

Tahun 2007.

Mufraini, M. Arief, “Modul Perbankan Syariah”. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008.

Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, Yogyakarta : UPP AMP YKPN,

2005.

Muhammad, “Manajemen Bank Syariah”, Penerbit: UPP AMP YKPN, Yogyakarta 2000.

Nanga, Muana, “Teori, Masalah, dan Kebijakan”, Rajawali Gravindo, Jakarta, 2005.

Pratin dan Akhyar Adnan, “Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosen-

tase Bagi Hasil dan Mark up Keuntungan terhadap Pembiayaan pada Per-

bankan Syariah Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia (BMI)”, SI-

NERGI Edisi Khusus on Finance, 2005.

Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro, “Cara Menggunkan dan Memaknai Analisis Jalur

(Path Analyssis), Alfabeta, Bandung, 2008.

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdul Rahman. “Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur

Dalam Penelitian”, Pustaka Setia, Bandung :2007.

Samuelson , Paul A dan William Nordhaus. “Ilmu Makroekonomi”, Edisi Tujuh Belas,

PT. Media Global Edukasi, Jakarta. 2004.

Sarwono, Jonathan, “Analisis jalur untuk riset bisnis dengan SPSS”, Penerbit : Andi.

Yogyakarta. 2007.

Siregar, Nurhayati, “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran dana

perbankan syariah.” Universitas Sumatra Utara, 2005.

Siamat,Dahlan,”Manajemen Lembaga Keuangan”,Edisi keempat,Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Page 138: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

123

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Kelima, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.

Suad, Husnan, “Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”, edisi 3, AMP

YKPN, Yogyakarta, 2001.

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Makro Ekonomi”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta,

2004.

Sudarsono, Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi”. Eko-

nosia, Yogyakarta, 2004.

Sri, Sulad Hardanto. “Manajemen risiko bagi bank umum”. PT. Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2006.

Syafei, Rahmat. “Fiqih Muamalat untuk IAIN STAIN PTAIS dan Umum”, Pustaka Setia.

Bandung, 2001.

Syafi’I, Muhammad Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani, Jakar-

ta,2004.

Syafi’I, Muhammad Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani, Jakar-

ta,2001.

Umar, Husein , “Strategic Management in action”. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta,

2008.

Wibowo, Arief. “Pengaruh Jumlah Penghimpunan dana Bank, Suku Bunga Kredit Modal

Kerja, dan Tingkat Laju Inflasi Terhadap Jumlah Alokasi Kredit Modal

Kerja pada Bank-Bank Umum di Indonesia”, Skripsi sarjana Fakultas Eko-

nomi, Universitas Islam Indonesia. 2007.

www.bi.go.id

www.wikipedia.com

www.muamalatbankindonesia.com

Page 139: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

124

Lampiran

Modal Inti September 2003 – September 2009

Bulan Modal Inti (dalam jutaan Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 302224 372973 765562 851095 859512 980563

Februari - 285322 376121 767481 867848 878583 989389

Maret - 325355 383028 776739 778298 1031271 998632

April - 327453 351181 750805 783539 884840 1079700

Mei - 283308 674574 470658 896629 890643 1091661

Juni - 307693 681150 706304 912619 1052749 916996

Juli - 307896 686027 787165 928609 820945 918257

Agustus - 310328 692049 709445 944599 827012 921038

September 274290 302494 684892 729504 960589 836844 891893

Oktober 278208 304617 705519 727014 976579 847077 -

November 278990 307447 680417 732063 992569 856916 -

Desember 306188 314937 683308 834343 1008559 852239 -

Dana Pihak Ketiga (DPK) 2003 – September 2009

Bulan Dana Pihak Ketiga (DPK) (Dalam Jutaan Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 2.587.382 4.157.629 5.686.933 6.658.917 8.891.572 10.518.538

Februari - 2.258.525 4.144.197 5.432.230 7.044.726 9.003.411 10.474.555

Maret - 2.636.317 4.308.330 5.419.571 7.069.942 9.134.198 10.824.597

April - 2.739.514 4.707.415 5.545.239 7.088.711 9.317.424 10.539.425

Mei - 2.875.296 4.563.341 5.774.285 7.381.895 9.372.644 10.668.452

Juni - 2.895.683 4.793.776 5.831.903 7.523.357 9.148.712 12.379.938

Juli - 3.125.941 4.850.664 6.262.041 7.625.606 9.503.218 12.184.187

Agustus - 3.368.517 5.002.819 6.057.638 7.746.571 9.515.373 11.906.514

September 1.999.492 3.409.972 5.180.008 6.354.609 7.867.535 9.783.836 12.177.743

Oktober 2.086.091 3.611.441 5.298.525 6.621.705 7.988.500 9.783.331 -

November 2.225.538 3.674.560 5.358.973 6.665.055 8.109.464 9.765.970 -

Desember 2.508.875 4.330.564 5.824.329 6.837.431 8.230.428 10.073.953 -

Page 140: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

125

Data Suku Bunga SBI, September 2003 – September 2009

Data Nilai Tukar Rupiah terhadap US $, September 2003 – September 2009

Bulan

Nilai tukar rupiah/$

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 8441 9165 9395 9090 9291 11355

Februari - 8447 9260 9230 9160 9051 11980

Maret - 8587 9480 9075 9118 9217 11575

April - 8661 9570 8775 9083 9234 10713

Mei - 9210 9495 9220 8828 9318 10340

Juni - 9415 9713 9300 9054 9225 10225

Juli - 9168 9819 9070 9186 9118 9920

Agustus - 9328 10240 9100 9410 9153 10060

September 8389 9170 10310 9235 9137 9378 9681

Oktober 8495 9090 10090 9110 9103 10995 -

November 8537 9018 10035 9165 9376 12151 -

Desember 8447 9290 9830 9020 9419 10950 -

Bulan

Suku Bunga SBI

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 0.0066 0.0062 0.0106 0.0079 0.0067 0.0079

Februari - 0.0064 0.0062 0.0106 0.0077 0.0066 0.0073

Maret - 0.0062 0.0062 0.0106 0.0075 0.0066 0.0068

April - 0.0061 0.0064 0.0106 0.0075 0.0067 0.0063

Mei - 0.0061 0.0066 0.0104 0.0073 0.0069 0.0060

Juni - 0.0061 0.0069 0.0104 0.0071 0.0073 0.0058

Juli - 0.0061 0.0071 0.0102 0.0069 0.0077 0.0056

Agustus - 0.0061 0.008 0.0098 0.0069 0.0077 0.0055

September 0.0072 0.0062 0.0083 0.0094 0.0069 0.0081 0.0054

Oktober 0.0071 0.0062 0.0092 0.009 0.0069 0.0092 -

November 0.0071 0.0062 0.0102 0.0085 0.0069 0.0094 -

Desember 0.0069 0.0062 0.0106 0.0081 0.0067 0.0090 -

Page 141: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

126

Data Inflasi, September 2003 – September 2009

Pembiayaan, September 2003 – September 2009

Bulan Pembiayaan (Dalam Jutaan Rupiah)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 2388464 4102756 6026286 7347158 8549409 10643234

Februari - 2285826 4203302 5965145 7478197 8650887 10666434

Maret - 2559563 4461497 6061194 6398974 8742830 10655895

April - 2823036 4604735 6058322 6754671 9078795 10751728

Mei - 3038989 4868004 6202061 7661509 9363432 10880987

Juni - 3353305 5051546 6511072 7302083 9221101 11135534

Juli - 3455078 5271942 6843934 7863773 9810663 11129176

Agustus - 3624744 5490191 6332761 7985839 10172241 11214152

September 2070883 3766817 5802114 6510072 8107906 10408969 11275560

Oktober 2220997 3903783 5827199 6640642 8229972 10484026 -

November 2283739 3981008 5871467 6610266 8352038 10603530 -

Desember 2363680 4182224 6054832 6626998 8474105 10517863 -

Bulan

Inflasi

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari - 0.004 0.0061 0.0142 0.0052 0.0061 0.0076

Februari - 0.0038 0.006 0.0149 0.0053 0.0062 0.0072

Maret - 0.0043 0.0073 0.0131 0.0054 0.0068 0.0066

April - 0.0049 0.0068 0.0128 0.0058 0.0075 0.0061

Mei - 0.0054 0.0062 0.013 0.005 0.0087 0.005

Juni - 0.0057 0.0062 0.0129 0.0048 0.0092 0.003

Juli - 0.006 0.0065 0.0126 0.0051 0.0099 0.0023

Agustus - 0.0056 0.0069 0.0124 0.0054 0.0099 0.0023

September 0.0064 0.0052 0.0076 0.0121 0.0058 0.0101 0.0024

Oktober 0.0060 0.0052 0.0149 0.0052 0.0057 0.0098 -

November 0.0063 0.0052 0.0153 0.0044 0.0056 0.0097 -

Desember 0.0072 0.0053 0.0143 0.0055 0.0055 0.0092 -

Page 142: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

127

Hasil data di LN agar tidak terjadi ketimpangan data

SBI

Nilai tukar

Rp/$

Modal

Inti Inflasi DPK PYD

2003 Sep 0.01 9.03 12.52 0.01 14.51 14.54

Okt 0.01 9.05 12.54 0.01 14.55 14.61

Nov 0.01 9.05 12.54 0.01 14.62 14.64

Des 0.01 9.04 12.63 0.01 14.74 14.68

2004 Jan 0.01 9.04 12.62 0.00 14.77 14.69

Feb 0.01 9.04 12.56 0.00 14.63 14.64

Mar 0.01 9.06 12.69 0.00 14.78 14.76

Apr 0.01 9.07 12.70 0.00 14.82 14.85

Nei 0.01 9.13 12.55 0.01 14.87 14.93

Jun 0.01 9.15 12.64 0.01 14.88 15.03

Jul 0.01 9.12 12.64 0.01 14.96 15.06

Ags 0.01 9.14 12.65 0.01 15.03 15.10

Sep 0.01 9.12 12.62 0.01 15.04 15.14

Okt 0.01 9.11 12.63 0.01 15.10 15.18

Nov 0.01 9.11 12.64 0.01 15.12 15.20

Des 0.01 9.14 12.66 0.01 15.28 15.25

2005 Jan 0.01 9.12 12.83 0.01 15.24 15.23

Feb 0.01 9.13 12.84 0.01 15.24 15.25

Mar 0.01 9.16 12.86 0.01 15.28 15.31

Apr 0.01 9.17 12.77 0.01 15.36 15.34

Nei 0.01 9.16 13.42 0.01 15.33 15.40

Jun 0.01 9.18 13.43 0.01 15.38 15.44

Jul 0.01 9.19 13.44 0.01 15.39 15.48

Ags 0.01 9.23 13.45 0.01 15.43 15.52

Sep 0.01 9.24 13.44 0.01 15.46 15.57

Okt 0.01 9.22 13.47 0.01 15.48 15.58

Nov 0.01 9.21 13.43 0.02 15.49 15.59

Des 0.01 9.19 13.43 0.01 15.58 15.62

2006 Jan 0.01 9.15 13.55 0.01 15.55 15.61

Feb 0.01 9.13 13.55 0.01 15.51 15.60

Mar 0.01 9.11 13.56 0.01 15.51 15.62

Apr 0.01 9.08 13.53 0.01 15.53 15.62

Mei 0.01 9.13 13.06 0.01 15.57 15.64

Jun 0.01 9.14 13.47 0.01 15.58 15.69

Jul 0.01 9.11 13.58 0.01 15.65 15.74

Ags 0.01 9.12 13.47 0.01 15.62 15.66

Sep 0.01 9.13 13.50 0.01 15.66 15.69

Okt 0.01 9.12 13.50 0.01 15.71 15.71

Nov 0.01 9.12 13.50 0.00 15.71 15.70

Des 0.01 9.11 13.63 0.01 15.74 15.71

Page 143: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

128

2007 Jan 0.01 9.11 13.65 0.01 15.71 15.81

Feb 0.01 9.12 13.67 0.01 15.77 15.83

Mar 0.01 9.12 13.56 0.01 15.77 15.67

Apr 0.01 9.11 13.57 0.01 15.77 15.73

Nei 0.01 9.09 13.71 0.01 15.81 15.85

Jun 0.01 9.11 13.72 0.00 15.83 15.80

Jul 0.01 9.13 13.74 0.01 15.85 15.88

Ags 0.01 9.15 13.76 0.01 15.86 15.89

Sep 0.01 9.12 13.78 0.01 15.88 15.91

Okt 0.01 9.12 13.79 0.01 15.89 15.92

Nov 0.01 9.15 13.81 0.01 15.91 15.94

Des 0.01 9.15 13.82 0.01 15.92 15.95

2008 Jan 0.01 9.14 13.66 0.01 16.00 15.96

Feb 0.01 9.11 13.69 0.01 16.01 15.97

Mar 0.01 9.13 13.85 0.01 16.03 15.98

Apr 0.01 9.13 13.69 0.01 16.05 16.02

Nei 0.01 9.14 13.70 0.01 16.05 16.05

Jun 0.01 9.13 13.87 0.01 16.03 16.04

Jul 0.01 9.12 13.62 0.01 16.07 16.10

Ags 0.01 9.12 13.63 0.01 16.07 16.14

Sep 0.01 9.15 13.64 0.01 16.10 16.16

Okt 0.01 9.31 13.65 0.01 16.10 16.17

Nov 0.01 9.41 13.66 0.01 16.09 16.18

Des 0.01 9.30 13.66 0.01 16.13 16.17

2009 Jan 0.01 9.34 13.80 0.01 16.17 16.18

Feb 0.01 9.39 13.80 0.01 16.16 16.18

Mar 0.01 9.36 13.81 0.01 16.20 16.18

Apr 0.01 9.28 13.89 0.01 16.17 16.19

Nei 0.01 9.24 13.90 0.01 16.18 16.20

Jun 0.01 9.23 13.73 0.00 16.33 16.23

Jul 0.01 9.20 13.73 0.00 16.32 16.23

Ags 0.01 9.22 13.73 0.00 16.29 16.23

Sep 0.01 9.18 13.70 0.00 16.32 16.24

Page 144: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

129

Lampiran output SPSS GET

FILE='I:\DATAQU~1.SAV'.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT lnpyd

/METHOD=ENTER lnmi lndpk sbi lnkurs inflasi.

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables Re-

moved Method

1 inflasi, lndpk,

lnkurs, sbi, lnmia

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .996a .992 .991 .04410

a. Predictors: (Constant), inflasi, lndpk, lnkurs, sbi, lnmi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.244 5 3.249 1670.609 .000a

Residual .130 67 .002

Total 16.374 72

a. Predictors: (Constant), inflasi, lndpk, lnkurs, sbi, lnmi

b. Dependent Variable: lnpyd

Page 145: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

130

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coef-

ficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.379 .669 -2.061 .043

lnmi .058 .033 .056 1.762 .083

lndpk .891 .032 .916 27.843 .000

sbi 1.396 7.742 .004 .180 .857

lnkurs .248 .084 .040 2.943 .004

inflasi 7.156 3.321 .049 2.155 .035

a. Dependent Variable: lnpyd

CORRELATIONS /VARIABLES=lnmi lndpk sbi lnkurs inflasi /PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

lnmi lndpk sbi lnkurs inflasi

lnmi Pearson Correlation 1 .917**

.271* .473

** .167

Sig. (2-tailed) .000 .021 .000 .158

N 73 73 73 73 73

lndpk Pearson Correlation .917**

1 .103 .577**

.051

Sig. (2-tailed) .000 .385 .000 .666

N 73 73 73 73 73

sbi Pearson Correlation .271* .103 1 .102 .870

**

Sig. (2-tailed) .021 .385 .392 .000

N 73 73 73 73 73

lnkurs Pearson Correlation .473**

.577**

.102 1 .121

Sig. (2-tailed) .000 .000 .392 .306

N 73 73 73 73 73

inflasi Pearson Correlation .167 .051 .870**

.121 1

Sig. (2-tailed) .158 .666 .000 .306

N 73 73 73 73 73

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 146: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

131

Hasil Out Put SPSS Setelah Trimming

REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT lnpyd /METHOD=ENTER lnmi lndpk

lnkurs inflasi.

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables Re-

moved Method

1 inflasi, lndpk,

lnkurs, lnmia

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .996a .992 .992 .04378

a. Predictors: (Constant), inflasi, lndpk, lnkurs, lnmi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.244 4 4.061 2118.394 .000a

Residual .130 68 .002

Total 16.374 72

a. Predictors: (Constant), inflasi, lndpk, lnkurs, lnmi

b. Dependent Variable: lnpyd

Page 147: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21416/1/AJENG... · Surat Pernyataan Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

132

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coef-

ficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.375 .664 -2.071 .042

lnmi .060 .030 .058 1.991 .050

lndpk .890 .030 .914 29.229 .000

lnkurs .247 .084 .040 2.962 .004

inflasi 7.671 1.690 .052 4.538 .000

a. Dependent Variable: lnpyd

CORRELATIONS /VARIABLES=lnmi lndpk lnkurs inflasi /PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

lnmi lndpk lnkurs inflasi

lnmi Pearson Correlation 1 .917**

.473**

.167

Sig. (2-tailed) .000 .000 .158

N 73 73 73 73

lndpk Pearson Correlation .917**

1 .577**

.051

Sig. (2-tailed) .000 .000 .666

N 73 73 73 73

lnkurs Pearson Correlation .473**

.577**

1 .121

Sig. (2-tailed) .000 .000 .306

N 73 73 73 73

inflasi Pearson Correlation .167 .051 .121 1

Sig. (2-tailed) .158 .666 .306

N 73 73 73 73

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).