JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM...

101
STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH SINGGAH WARIA ANAK RAJA DALAM PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS WARIA DI MERUYUNG DEPOK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Khairunisa NIM 1110051000066 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM...

Page 1: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

STRATEGI KOMUNIKASI RUMAH SINGGAH WARIA ANAK RAJA

DALAM PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS

WARIA DI MERUYUNG DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Khairunisa

NIM 1110051000066

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis
Page 3: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis
Page 4: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah penulis skripsi yang

berjudul “Strategi Komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja Dalam

Penerimaan masyarakat terhadap Komunitas Waria di Meruyung, Depok.”,

dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya saya ini hasil plagiat (jiplakan) karya

orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Demikian lembar pernyataan ini dibuat, sehingga dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Jakarta, 8 Januari 2015

Khairunisa

Page 5: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

i

ABSTRAK

Khairunisa

Strategi Komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja dalam

Penerimaan Masyarakat terhadap Komunitas Waria di Meruyung, Depok

Kata waria sudah menjadi makanan di telinga kita sehari hari.

Memang dalam peristilahannya, waria adalah seorang laki laki yang berbusana

dan bertingkah laku sebagaimana layaknya seorang wanita. Kehidupan nya selalu

diliputi pehaman negatif dari lingkungan masyarakat. Karena pekerjaan mereka

yang didominasi sebagai PSK. Hal ini menjadi sulitnya ruang gerak dan kehadiran

waria di tengah-tengah lingkungan masyarakat dan jarang sekali mereka

mendapatkan penerimaan dari masyarakat. Permasalahan yang tengah dihadapi

oleh kaum waria adalah bagaimana menempatkan diri dalam kehidupan

bermasyarakat

Dari uraian diatas, maka muncullah pertanyaan penelitian. Pertanyaan

penelitian nya adalah bagaimana strategi komunikasi Rumah Singgah Waria Anak

Raja dalam penerimaan komunitas waria di wilayah Meruyung Depok ?

Strategi yang dilakukan oleh Rumah Singgah Anak Raja dalam

penerimaan masyarakat yaitu dengan menganalisis aspek eksternal rumah singgah

waria yaitu masyarakat setempat. Dimana rumah singgah waria itu bertempat,

dengan tipe lingkungan seperti apa dan memberikan pengarahan kepada aspek

internal yaitu penghuni rumah singgah waria dalam pembenahan tata cara

berperilaku, bersikap dan berpakaian yang rapi dan sopan.

Teori yang digunakan yaitu teori Etnometodologi dan teori Etnografi.

Teori etnometodologi menjelaskan tentang bagaimana memperlajari realitas

sosial, mepelajari bagaimana interaksi yang dilakukan masyarakat dan waria yang

menempati rumah singgah. Dan etnografi menjelaskan bagaimana uraian dan latar

belakang lingkungan masyarakat yang ada di lingkungan tersebut dan

penggambaran bagaimana realitas kehidupan masyarakat setempat.

Metode yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif analisis melalui

pendekatan kualitatif, yaitu dengan cara melalui pengamatan lapangan,

wawancara, observasi dan dokumentasi di Rumah Singgah Waria anak Raja

Strategi yang dilakukan oleh rumah singgah waria sudah

sepenuhnya dilakukan namun tidak berefek jangka panjang, program yang

direncanakan oleh rumah singgah waria hanya untuk kalangan mereka sendiri dan

jarang melibatkan masyarakat. Program untuk masyarakat dilakukan ketika

pendekatan dengan masyarakat ntuk penerimaan tinggal di lingkungan tersebut.

dan dapat dikatakan strategi komunikasi yang dilakukan tidak berhasil karena

berujung penggerebekan yang dilakukan warga dan organisasi masyarakat.

Kata kunci : strategi, waria, rumah, singgah dan masyarakat.

Page 6: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam Yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang yang selalu menyayangi umatnya. Sehingga dapat

mencurahkan selalu nikmat sehat dan nikmat panjang umur dan atas izin nya-Nya

akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa sholawat serta

salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai tugas akhir untuk bisa memperoleh gelar sarjana yang di impikan. Tidak

mudah jalan yang ditempuh dalam pengerjaan skripsi ini. Sifat malas,

permasalahan yang datang, informan sulit untuk di temui, pengumpulan materi

dan data yang merupakan tantangan yang harus di hadapi oleh penulis. Dengan

anugerah yang Allah berikan, akhirnya penulis mampu melewati semua

tantangan dan dapat meyelesaikan skripsi ini.

Saya mempersembahkan skripsi ini kepada orang tua saya, Bapak saya

yaitu Edi Sumarto yang selalu mendukung secara moril dan materil, dan untuk Ibu

saya yaitu Rachmawati yang tak pernah bosan menyemangati dan mendoakan.

Kalian adalah Anugerah terindah yang Allah kirimkan sebagai pelengkap

kehidupanku. Dan terakhir untuk adik-adikku yang selalu menghadirkan tawa di

sela kepusingan pengerjaan skripsi ini.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, rasa terima kasih ini penulis ucapkan kepada :

Page 7: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

iii

1. Bapak Dr. Arief Subhan M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Wadek I bidang

akademik, Drs Jumroni M.si selaku Wadek II bidang administrasi umum,

dan Dr. H. Sunandar, M.Ag, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.

2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu dakwah dan

Ilmu Komunikasi bapak Rachmat Baihaky, MA dan Sekretaris Jurusan Ibu

Fita Fatkhurokhmah, Msi.

3. Bapak Rachmat Baihaky, MA sebagai pembimbing skripsi yang selalu

setia, sabar dan selalu memaklumi apa yang di alami oleh penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan arahan kepada penulis. Terima kasih.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama

menempuih pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga

penulis dapat mengamalkan ilmj yang telah Bapak dan Ibu berikan.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah membantu penulis dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan

penelitian skripsi ini.

7. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku literatur sebagai

referensi dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

iv

8. Yulianus Rotteblaut selaku Forum Ketua Waria se-Indonesia sebagai

narasumber dan terima kasih banyak telah bersedia menjadi subjek

penelitian dan telah meluangkan waktunya untuk diwawancara oleh

peneliti di tengah kesibukan jadwalnya yang padat.

9. Terima kasih yang mendalam untuk Dani Muhammad Fadli untuk segala

supportnya, yang membantu dan menemani dalam pengerjaan skripsi ini.

10. Terima kasih untuk teman-teman semasa kuliah Ardiyat Ningrum, Tania,

Pambayun Menur Seta, Sinta Taryas, Pandu Priambodo, Alfani, Anita

Prurnama Sari,Noor Aisyah, Izzah Fitriah dan Indah Dwi Fujiani yang

telah memberikan support dan memberikan warna selama 4 tahun kita

belajar bersama.

11. Teman seperjuangan pengerjaan skripsi ini Mohammad Kahfi, Yusra

Nuryazmi, Mochammad Fahmi dan Rendy Adityawarman, Alhamdulillah

akhirnya kita bisa menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat yang selalu memberikan support dan doa Widya Tri Yusma,

Camila Bawazer dan Nur Annisa. Semoga kebaikan kalian mendapatkan

balasan dari Allah.

13. Semua pihak yang terlibat membantu dan memberikan dukungan dalam

penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tanpa

mengurangi rasa hormat, peneliti mengucapkan terima kasih yang begitu

besar. Semoga apa yang telah dilakukan adalah hal yang terbaik dan hanya

Allah yang dapat membalas segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya.

Amin.

Page 9: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

v

Akhir kata, penelitian ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun

diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dansegenap

keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 8 Januari 2015

Khairunisa

Page 10: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

vi

DAFTAR ISI

Abstrak ................................................................................................................ i

Kata Pengantar .................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

D. Metode Penelitian........................................................................ 5

E. Metode Pendekatan Masalah ...................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi ........................................................................................ 13

A.1 Pengertian Strategi ............................................................... 13

A.2 Tahapan Strategi ................................................................... 17

A.3 Komunikasi .......................................................................... 22

A.4 Rumah Singgah .................................................................... 25

A.5 Waria .................................................................................... 28

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Rumah Singgah Waria Anak Raja .................... 32

B. Visi dan Misi Rumah Singgah Waria Anak Raja ....................... 34

C. Tujuan, Fungsi dan Sasaran Rumah Singgah Waria Anak Raja . 34

BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja Terhadap

Penerimaan Masyarakat di Lingkungan Masyarakat Meruyung

Depok.. ........................................................................................ 38

A.1 Perumusan Strategi ............................................................... 39

A.2 Implementasi Strategi ........................................................... 41

A.3 Evaluasi Strategi ................................................................... 44

Page 11: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 50

B. Saran-Saran ................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 53

LAMPIRAN

Page 12: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata “waria” sudah menjadi makanan di telinga kita sehari hari. Memang

dalam peristilahannya, waria adalah seorang laki laki yang berbusana dan

bertingkah laku sebagaimana layaknya seorang wanita.Istilah ini awalnya muncul

dari masyarakat Jawa Timur yang merupakan akronim dari “wanita tapi pria’ pada

tahun 1983-an. Paduan dari kata wanita dan pria. Sedangkan istilah lain yang

lazim digunakan untuk kaum ini adalah banci yang kemudian mengalami

metamorfosa dengan melahirkan kata bencong. Wadam kependekan dari wanita

adam. Namun, istilah ini sudah kurang begitu popular lagi.Wandu berasal dari

bahasa Jawa yang mungkin artinya wanito dhudhu (wanita bukan).Pernah juga

ada istilah binan, namun penggunaannya juga kian berkurang menjadi kata yang

umum. Kaum ini juga terkenal kreatif dalam menghasilkan kosakata baru, yang

acap membingungkan kita kaum kebanyakan, dikarenakan kaum semacam ini

cenderung menggunakan istilah yang ditujukan bagi komunitasnya belaka. Kata

“Waria” ini lah yang kini menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia.

Waria dalam bahasa psikologi disebut transeksual.Dikalangan awam, tidak

sedikit yang mempertautkannya dengan homoseks – seakan akan waria identik

dengan gay. Padahal waria dan gay merupakan dua fenomena yang terpisah

betapapun dalam batasan tertentu keduanya masih bisa digolongkan sebagai

penyimpangan seksual.Dalam pengertian umum, waria adalah seorang laki laki

Page 13: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

2

yang berdandan dan berlaku sebagai wanita.Kelainan ini, sebenarnya bisa

digolongkan kedalam penyakit.Istilah waria memang ditujukan untuk penderita

transeksual yaitu seseorang yang memiliki fisik berbeda dengan keadaan

jiwanya).Artinya istilah ini bisa juga dikenakan pada seseorang yang secara fisik

perempuan tapi berdandan dan berlaku sebagai laki laki.1Di Indonesia, fenomena

tentang waria sebenarnya bukanlah masalah atau fenomena baru. Kehidupan

kaum waria yang bertolak belakang dengan kebiasaan hidup manusia secara

normal dalam berperilaku dan menentukan sikap membuat komunitas maupun

individunya tidak memiliki tempat di masyarakat. Itu semua dikarenakan pola

kehidupan mereka dianggap akan mempengaruhi kehidupan masyarakat lain.

Permasalahan yang tengah dihadapi oleh kaum waria adalah bagaimana

menempatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Karena keberadaan mereka

masih dibilang asing dalam kehidupan masyarakat dan sedikit sulit untuk

diterima.Banyak masyarakat luas beranggapan menjadi seorang waria hanya

menjadi aib yang dapat memalukan diri sendiri, keluarga dan orang orang terdekat

yang berada disekitarnya.

Kemunculan seorang waria yang merupakan sebuah fenomena sosial

tersendiri bagi masyarakat kita dimana sampai saat ini waria adalah salah satu

kaum yang terpinggirkan. Banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap

eksistensi waria, bahkan secara terang terangan mereka beranggapan negatif,

seperti waria dianggap sampah masyarakat, penyebar penyakit masyarakat dan

1 Atmojo Kemala, Kami Bukan Laki-Laki (Jakarta Utara : Pustaka Utama Grafiti

1987) hlm 2

Page 14: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

3

kesemuanya itu seolah menyiratkan bahwa waria selama ini diperlakukan sebagai

sebuah objek bukan subjek.

Waria dan diskriminasi, bagai dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan.

Keberadaan waria ditengah masyarakat merupakan suatu fenomena yang ikut

meramaikan fakta sosial baru didalam masyarakat.Hal ini menimbulkan adanya

suatu pandangn pandangan-pandangan yang beraneka ragam didalam masyarakat,

mulai dari pemberian cap bahwa mereka sampah masyarakat, penyakit sosial,

beperilaku negatif, sumber penyakit hingga tidak diakui eksistensi sosialnya.

Keberadaan waria ditengah tengah masyarakat sama halnya dengan

keberadaan setiap individual manusia yang lainnya. Ada yang bersikap baik dan

ada pula yang bersikap tidak baik, ada yang memiliki nilai moral dan begitu pula

sebaliknya.Semua itu kembali lagi kepada sikap pribadi perorangan masing

masing.Waria juga sering mengalami diskriminasi dalam memperoleh lapangan

pekerjaan.Karena sebagian masyarakat tidak mau mempercayakan pekerjaan

untuk waria. Hal ini tidak bisa terlepas dari pandangan masyarakat yang

memandang waria sebagai kelompok penentang kodrat manusia, berdosa dan

menjijikkan. Penolakan masyarakat ini jelas menimbulkan masalah bagi

komunitas waria termasuk dalam memperoleh pekerjaan.Bagi waria yang

berpendidikan dan mempunyai keterampilan banyak yang berusaha memperoleh

penghasilan sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keterampilannya.

Sedangkan waria yang berpendidikan rendah atau waria yang tidak mempunya

skill atau keterampilan khusus tentunya akan sanagat sulit untuk mendapatkan

pekerjaan. Hal yang termudah yang bisa dilakukan adalah bekerja sebagai

Page 15: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

4

pengamen dijalanan dan menjadi PSK.Atau biasanya siangnya mereka mengamen

dan malam nya mereka menjajakan dirinya sebagai PSK. Dan karena pekerjaan

waria seperti ini lah membuat pemahaman masyarakat bahwa waria di identikkan

dengan segala sesuatu yang hal yang berbau negatif, membuat waria tidak

mempunyai ruang hidup di tengah-tengah masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauh

mana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Rumah Singgah waria untuk dapat

menempatkan diri di tengah tengah masyarakat. Maka di ambil lah judul

“Strategi Komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja dalam Penerimaan

Masyarakat terhadap Komunitas Waria di Meruyung, Depok”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada strategi komunikasi waria di Rumah

Singgah Waria anak Raja dalam penerimaan komunitas waria dilingkungan

masyarakat. Adapun rumusan masalahnya yaitu :

1. Bagaimana strategi komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja

dalam penerimaan komunitas waria di wilayah MeruyungDepok ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian :

Mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana strategi komunikasi yang

dilakukan Rumah Singgah Waria dalam penerimaan masyarakat terhadap

kelompok waria di Rumah Singgah Waria Anak Raja Depok.

Page 16: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

5

Manfaat Penelitian :

a. Manfaat Akademis

1. Untuk menambah referensi atau bahan perbandingan bagi pengembangan

keilmuan yang sesuai dengan bidangnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi

positifbagipengembangan wacana keilmuan tentang gejala sosial yang terjadi

disekitar kita. Seperti peristiwa yang luput dari perhatian, dan kita tertipuoleh

media seperti penggambaran yang dijelaskan didalam penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

1.Sebagai bahan panduan dan pertimbangan bagidan semua elemen Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam.

2.Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi akademisi,

praktisi, mahasiswa KPI dan kepada pembaca umumnya sertadapat bermanfaat

bagi seluruh lapisan masyarakat.

D. Metode Penelitian

Menurut Arikunto pendekatan kualitatif menitik beratkan pada data-data

penelitian yang akan dihasilkan berupa kata kata melalui pengamatan dan

wawancara.2Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena

penelitian ini menggambarkan sebuah fenomena lapangan terhadap waria melalui

pengamatan langsung dan melakukan wawancara pada subyek yang telah

2Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rhineka Cipta.

1998) hlm 10

Page 17: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

6

ditentukan yaitu waria.Kemudian di analisis untuk mendapatkan hasil untuk

mendapatkan tujuan dari penelitian ini.

Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-

dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Disini yang lebih

ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya

(kuantitas) data.3Penelitian kualitatif merupakan penelitiann yang didasarkan

dengan analisis. Peran informan serta informasi yang didapat menjadi hal yang

sangat berharga. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-

fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Menggunakan lingkungan sebagai

sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasisosial merupakan

kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi kelokasi tersebut, memahami,

mengamati dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu berinteraksi

langsung ditempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, mengggali

sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yag terjadi saat itu dan hasil-

hasil yang diperoleh pada saat itu. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas

dari konteks lingkungan dimana tingkah laku berlangsung. Tekanan penelitian

kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.

Meleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu

penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena yang terjadi

dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengutamakan proses interaksi

komunikasi yang mendalam antara peneliti dan dengan fenomena yang diteliti.

3Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis; Riset Komunikasi (Jakarta : Kencana 2010) hlm 56

Page 18: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

7

E. Metode Pendekatan Masalah

a. Etnometodologi

Etnometodologi berasal dari tiga kata Yunani. Yaitu, Etnos yang berarti

orang, Metodos yang berarti metode dan Logos yang berarti ilmu. Jadi secara

harfiah etnometologi adalah sebuah studi atau ilmu tentang metode yang

digunakan oleh orang awam atau masyarakat biasa untuk menciptakan perasaan

keteraturan atau keseimbangan didalam situasi dimana mereka berinteraksi.

Etnometodologi merupakan kumpulan pengetahuan berdasarkan akal sehat dan

rangkaian prosedur dan pertimbangan atau menggunakan metode yang dengannya

masyarakat bisa dapat memahami, mencari tahu dan bertindak berdasarkan situasi

dimana mereka menemukan dirinya sendiri.

Etnometodologi mempelajari realitas sosial atas interaksi yang

berlangsung sehari-hari. Etnometodologi merupakan studi eksperimental khas

penelitian kualitatif karena ia dapat meneliti bila terjadi penyimpangan pada

aturan-aturan yang ada di masyarakat. Subyek dari etnometodologi bukan warga

suku pedalaman, melainkan orang-orang dari situasi dalam kehidupan masyarakat

kita. Dalam etnometodologi situasi atau realitas sosial dibebaskan untuk

berbicara tentang dirinya sendiri dan tugas peneliti cukup menyimak dan

melukiskan apa yang terjadi.

b. Etnografi

Etnografi adalah riset yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana

individu-individu menggunakan budaya nya untuk memaknai realitas. Realitas ini

juga bertujuan untuk mendeskripsikan kebudayaan tertentu secara mendalam ari

Page 19: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

8

berbagai aspek artefak-artefak budaya, pengalaman-pengalaman hidup,

kepercayaan dan sistem nilai suatu masyarakat.4

Etnografi adalah uraian atau gambaran tentang bangsa, kehidupan

masyarakat, kebudayaan yang meliputi adat istadat yang digunakan untuk

melakukan penggambaran akan kehidupan disuatu wilayah. Etnografi dan

kebudayaan suatu masyarakat hal yang tidak dapat dipisahkan, karena etnografi

adalah ilmu yang menggambarkan kebudayaan itu sendiri dan memahami suatu

budaya. Secara lebih khusus etnografi berusaha memahami tingkah laku manusia

ketika mereka berinteraksi dengan sesamanya di suatu komunitas. Dan mengamati

suatu komunitas berinteraksi atau berhubungan dengan komunitas lain secara

alamiah.

Komunitas atau kelompok itu bisa didasarkan atas latar belakang etnis,

agama, umur atau profesi dan kelas sosial. Etnografi ini bertujuan untuk

menguraikan suatu budaya secara menyeluruh. Penelitian ini bisa berlangsung

dalam kurun waktu singkat bila hanya meliputi satu peristiwa. Etnografi menjadi

sebuah cara yang dianggap paling tepat untuk menggambarkan realitas

masyarakat yng diteliti. Dalam tradisi kajian antropologi klasik, etnografi menjadi

jembatan antara pemikiran teoritis dan realitas kehidupan sehari-hari.

c. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Rumah Singgah Waria Anak Raja, yang

beralamatkan di Gang Golf RT03/RW013 No.145 Kelurahan Rangkapan Jaya

4Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis; Riset Komunikasi (Jakarta : Kencana 2010)

hlm 67

Page 20: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

9

Baru, Kecamatan Pancoran Mas Parung Bingung Meruyung. Depok, Jawa Barat.

Tlp (021) 77885881.Objek penelitian ini hanya difokuskan pada strategi

komunikasi waria dirumah singgah tersebut.

d. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data di lapangan dilakukan beberapa teknik, diantaranya :

Yang Pertama, yaitu Observasi. Obeservasi adalah pengamatan secara langsung.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran keseluruhan mengenai tujuan

penelitian yang ini diteliti, mengamati langsung guna memperoleh data yang lebih

akurat tentang hal hal yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data

melalui observasi terhadap objekpengamatan dengan langsung hidup bersama,

merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. 5

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk

merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik ini digunakan bila penelitian ini

ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia. Proses kerjanya dilakukan pada

responden yang tidak terlalu besar. Metode observasi pengumpulan data yang

dilakukan dengan sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-

gejala untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam metode ini peneliti langsung

terjun ke lapangan menjadi partisipan untuk menemukan dan mendapatkan data

yang berkaitan dengan fokus penelitian. Dari hasil observasi kita kan memperoleh

gambaran yang jelas tentang masalah dan petunjuk-petunjuk cara pemecahan

masalah. Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa observasi digunakan untuk

dapat memperoleh data konkrit secara langsung dilapangan tempat penelitian.

5Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan Publik,dan

Ilmu Ssial lainnya. (Jakarta: Kencana, 2011) hlm 119

Page 21: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

10

Yang Kedua yaitu Wawancara. Wawancara adalah yaitu suatu teknik untuk

mencari data dengan menanyakan pertanyaan kepada narasumber yang dianggap

tepat untuk memberikan informasi seputar permasalahan yang akan diteliti. Proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan dan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. 6

Dalam wawancara ini responden yang bersangkutan terdiri atas mereka

yang terpilih saja yang mempunyai pengetahuan lebih tentang informasi yang

diperlukan dan mendalami situasi yang ada.Metode wawancara merupakan salah

satu metode pengumpulan data yang umum digunakan untuk mendapatkan data

berupa keterangan lisan dari suatu narasumber atau responden tertentu. Data yang

dihasilkan dari wawancara dapat dikategorikan sebagai sumber primer karena

didapatkan langsung dari sumber pertama.

Dan yang terakhir yaitu Dokumentasi, Dokumentasi adalah instrument

pengumpulan data, yang serimg digunakan dalam berbagai metode pengumpulan

data.7Dokumentasi merupakan kegiatan kegiatan peneliti untuk menghimpun

data-data yang bersifat teoritis berupa buku-buku data dari dokumen yang berupa

catatan formal, jurnal dan sebagai penunjang dalam penelitian.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam beberapa skripsi yang ditemukan penulis masalah yang diteliti oleh

mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi atau konten permasalahan yang

6Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan Publik,dan

Ilmu Ssial lainnya. (Jakarta: Kencana, 2011) hlm 111 7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis; Riset Komunikasi (Jakarta : Kencana 2010)

hlm 120

Page 22: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

11

penulis teliti.Oleh karena itu untuk menghindari dari hal-hal yangtidak dinginkan

seperti mengakui karya orang lain. Ada beberapa penelitian yang dilakukan

mengenai strategi komunikasi terutama pada mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi diantaranya :

a. “Strategi Komunikasi Badan Pemerdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana di Kalianda Lampung Selatan.” Oleh Ayu

Saidah tahun 2011

b. “Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam

Mensosialisasikan Busana Islami.” Oleh Dian Putra tahun 2011

c. “Strategi Komunikasi Kelompok dalam Pembinaan Akhlak

Panti Asuhan Yatim Piatu Yakin Jati Padang Jakarta Selatan.”

Oleh Nasrullah tahun 2009.

d. “Strategi Komunikasi dalam membangun citra positif

perusahaan (studi kasus PT Aneka Tambang)” Oleh Efriyanti

Siti Sofiah tahun 2010.

e. “Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam

Sosialisasi Zakat” Oleh Amin M. Dzikril tahun 2010.

G. Sistematika Penulisan

Untuk menggambarkan secara singkat mengenai pembahasan penelitian

ini. Maka dibagi yang terdiri dari lima bab, yaitu :

Page 23: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

12

Bab I : Membahas tentang latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II : Membahas pengertian strategi komunikasi, kerangka teori,

teori seputar komunikasi, karakteristik, pengertian dan

fungsi rumah singgah, elemen dan bentuk rumah singgah.

Bab III : Memuat gambaran umum rumah singgah, seperti sejarah

berdiri, visi misi, motto dan profil struktur pengurus rumah

singgah waria.

Bab IV : Memuat analisis teori, strategi komunikasi rumah singgah

waria dan pemberdayaan waria didalamnya di Rumah

Singgah Waria Anak Raja.

Bab V : Memuat penutup, kesimpulan dan saran saran.

Page 24: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi secara etimologi berasal dari kata majemuk bahasa Yunani, yakni

Strato yang berarti pasukan dan kata agein yang berarti memimpin.Jadi strategi

berarti perihal memimpin pasukan.8Strategi menjelaskan tentang bagaimana

upaya untuk memimpin, memimpin pasukan. Seperti sebuah perang, seorang

pemimpin pasukan diharuskan memiliki strategi agar pasukan tahu harus

melakukan apa dan harus bagaimana. Agar bisa memenangkan sebuah

perperangan.

Menurut Siagian, strategi merupakan rencana berskala besar yang

berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan sedemikian rupa,

sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif dengan

lingkungannya dalam kondisi persaingan yang semuanya diarahkan pada

optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang

bersangkutan.9

Siagian memandang sebuah strategi sebagai sebagai rencana yang bersifat

longterm atau jangka panjang dan mempunyai cakupan yang luas. Strategi dalam

jangka panjang membutuhkan sebuah strategi yang tepat agar tujuan organisasi

tercapai secara maksimal.Sebagai contoh sebuah organisasi kemasyarakatan yang

bertujuan untuk pemberdayaan, penetapan waktu yang lama dan penyusunan

8 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan (Jakarta: Center for Strategic and

Internasional Studies-CSIS, 1978), hal. 7 9 P. Sondang Siagian, Manajemen Strategik (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

h.17.

Page 25: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

14

strategi yang matang di maksudkan agar organisasi tersebut dapat beradaptasi

dengan lingkungan masyarakat atau dengan objek yang ingin diberdayakan.

Sedangkan strategi menurut Max dan Maljur, yang dikutip oleh Salusu10

Strategi merupakan suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan

integral.Dan dapat menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam arti

sasaran jangka panjang, program bertindak dan prioritas alokasi sumber daya.

Agar mencapai hasil yang optimal maka harus melakukan seleksi terhadap

bidang yang akan digeluti organisasi. Dan berusaha mendapatkan keuntungan

yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap

peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi dan melihat sisi

kekuatan serta kelemahannya. Harus membangun sebuah tim kerja yang solid dan

bertanggung jawab, sehingga harus adanya keterlibatan dari setiap tingkat hirarki

dalam organisasi.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah

ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.11

Strategi merupakan ilmu yang

mengajarkan penggunakaan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah bangsa agar

tercipta kondisi negara yang diinginkan. Hal itu harus diimbangi dengan

perencanaan yang tepat dan cermat untuk mencapai sasaran khusus. Contoh yang

10

Salusu, pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), h. 100. 11

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RI, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), h. 1092

Page 26: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

15

dapat dijelaskan disini adalah jika sebuah negara terjadi perang maka dibutuhkan

sumber daya lain untuk mendukung agar mencapai sasaran tujuan. Pemimpin

negara ini dituntut untuk merancang strategi untuk membangun sebuah

kepercayaan bangsa lain untuk mendukung negaranya dalam sebuah peperangan.

Sandra Oliver dalam bukunya Strategy Public Relation mendefinisikan

strategi sebagai sebuah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir

menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, ada strategi yang luas untuk

keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing masing aktivitas. Dia

juga menggambarkan, strategi adalah jalan yang dipilih oleh organisasi untuk

diikuti dalam mencapai misinya.12

Untuk pencapaian sebuah tujuan organisasi harus mempunyai sebuah

jalan, jalan yang mengarahkan pada tujuan. Jalan disini disebut dengan sebuah

strategi. Bagaimana sebuah organisasi Para elemen pendukung dalam sebuah

organisasi harus bisa menjalankan strategi yang telah dibuat oleh pimpinan

organisasi tersebut dalam pencapaian misi yang telah ditetapkan mengikuti jalan

menuju keberhasilan tujuan.

Adapun definisi strategi menurut pakar ilmu komunikasi, Onong Uchyana

Effendi, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan managemen untuk

mencapai suatu tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan saja

yang hanya menunjukkan peta arah saja melainkan harus mampu menunjukkan

bagaimana taktik operasionalnya.13

Berbeda dengan pengertian strategi menurut Sandra Olive yang

menjelaskan bahwa para elemen pendukung organisasi harus mengikuti dan

menunjukkan jalan menuju tujuan, Onong Uchyana Effendi berpendapat strategi

12

Sandra Oliver, Strategy Public Relation, (Jakarta:Erlangga, 2007), h.2. 13

Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1992), h.32.

Page 27: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

16

tidak hanya menunjukkan sebuah jalan, tapi strategi juga mengajarkan bagaimana

melewati jalan tersebut, bagaimana cara melewati jalan tersebut.

Kemudian menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penempatan misi

perusahaan, penetapan sasaran organisasi dalam meningkatkan kekuatan eksternal

dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran

dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama

organisasi akan tercapai.14

Stainer dan Minner menganggap sebuah organisasi tidak hanya

meningkatkan faktor internal, melainkan harus bisa juga meningkatkan faktor

eksternal yang juga merupakan faktor pendukung diluar dari faktor internal yaitu

struktur organisasi dalam organisasi tersebut. Agar implementasi sebuah tujuan

organisasi itu tepat sararan dan pencapaian tujuan optimal.

Berdasarkan beberapa pengertian strategi menurut para ahli diatas, maka

penulis menarik kesimpulan bahwa strategi yang dipahami oleh penulis yaitu

suatu rumusan rencana terhadap suatu hal untuk mencapai tujuan yang diharapkan

dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada.

Strategi umumnya dilakukan oleh suatu organisasi dalam menjalankan

kegiatannya, menentukan dengan cara yang sistematis, efektif dan efisien melalui

langkah langkah analisis untuk mencapai tujuan nya. Bagaimana

mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dituju sehingga memudahkan

dalam proses pelaksanaannya. Strategi menjadi acuan untuk mencapai hasil yang

diharapkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi.

14

George Steinner dan John Minner, Manajemen Strategi. Penerjemah Agus

Dharma (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 20.

Page 28: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

17

2. Tahapan Strategi

Penerapan strategi suatu organisasi merupakan suatu proses yang dinamis,

agar terjadinya keberlangsungan dalam organisasi. Tahapan tersebut secara garis

besar yaitu15

, Pertama, Analisis Lingkungan. Analisis lingkungan merupakan

proses awal menetapkan strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai

hal yang mempengaruhi kinerja lingkungan dan organisasi. Penetapan strategi ini

bertujuan agar kita mengetahui bagaimana kondisi dan situasi medan nya. Jika

terlihat ada masalah bisa dengan segera menanggulangi permasalahan yang timbul

agar tidak menghambat keberhasilan tujuan yang telah di tetapkan.

Secara garis besar analisis suatu organisasi mencakup dua komponen

pokok yaitu analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.

Adapun proses ini dikenal dengan analisis SWOT (Strenght, Weakness,

Opportunity, Threats).

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan internal dan eksternal

suatu organisasi adalah untuk mengidentifikasi peluang yang harus segera

mendapatkan perhatian serius dan pada saat yang sama organisasi menentukan

beberapa kendala ancaman (Threats) yang perlu diantisipasi. Hasil analisis SWOT

akan menggambarkan kualitas dan kuantifikasi posisi organisasi yang kemudian

memberikan rekomendasi berupa pilihan strategi generik serta kebutuhan tau

modifikasi sumber daya organisasi.16

Analisis lingkungan dengan menggunakan analisis SWOT berfungsi

untuk mengetahui lebih awal hambatan hambatan apa yang akan dihadapi. Tidak

hanya hambatan analisis ini juga bisa mengidentifikasi awal peluang yang bisa

dijadikan perhatian utama dan fokus dalam penetapan tujuan organisasi. Analisis

SWOT juga sebagai cara preventif agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

Analisis ini juga berupaya bagaimana mengatasi kelemahan yang akan mencegah

15

Amrullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha

Mada,2002), h.127 16

Yusanto dan Widjajakusuma, Pengantar Manajemen Syariat, h.83

Page 29: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

18

keuntungan sebagai hasil dari peluang yang ada dan bagaimana faktor kekuatan

akan mampu menghadapi ancaman yang ada. Menganalisis lingkungan dalam

organisasi dan faktor lingkungan luar organisasi.

Kedua, menurut Yusanto dan Widjajakusuma sebuah organisasi harus

memiliki penetapan misi dan tujuan organisasi. Seperti kutipan dari buku beliau

yaitu :

Penetapan Misi dan Tujuan Setiap organisasi macamnya pasti memiliki

misi dan tujuan dari organisasi itu. Misi dan tujuan ini menentukan arah mana

yang akan dituju oleh organisasi. Misi menurut pengertiannya, adalah suatu

maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati diri yang khas

dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang

usaha yang sejenis.17

Misi dan tujuan dari sebuah perusahaan atau organisasi tidak muncul

begitu saja. Keduanya didasarkan pada pengetahuan tentang apa yang diinginkan

oleh pasar. Sebelum organisasi menentukan tujuan nya, terlebih dahulu

menetapkam misi atau maksud dari organisasi tersebut. Misi merupakan hal hal

yang mendasar atas tujuan atau maksud dari organisasi tersebut yang memiliki ciri

khas mendasar yang dapat membedakan organisasi tersebut dengan organisasi

yang lain dan dapat mengidentifikasi ruang lingkupnya.

Tujuan adalah landasan utama untuk menggariskan kebijakan yang

ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.18

Tujuan

organisaisi merupakan kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam jangka waktu

tertentu, sesuatu yang ingin dicapai. Setiap organisasi memiliki tujuan yang

bersifat khas dan unik seusai dengan jenis macam pemikiran, usaha, kebutuhan

17

Siagian, Manajemen Stratejik, h. 11. 18

Amrullah dan Cantika, Manajemen Stratejik, h.11.

Page 30: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

19

yang diinginkan. Oleh karena itu setiap organisasi mempunyai rumusan-rumusan

berbeda yang menjadi dasar acuan untuk mencapai hal yang diinginkan. Setiap

pergerakkan untuk pencapaian, harus didasari oleh tujuan telah ditetapkan. Tujuan

menjadi dasar setiap pergerakkan organisasi, agar pergerakkan tetap pada koridor

dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Selanjutnya yang Terakhir, yaitu Perumusan Strategi. Dalam hal ini

adalah proses merancang dan menyeleksi berbagai strategi yang pada hakikatnya

menuntun pada pencapaian misi dan tujuan organisasi. Strategi yang diterapkan

tidak dapat lahir begitu saja. Diperlukan suatu proses dalam memilih berbagai

strategi yang ada.

Menurut David Aeker, sebagaimana dikutip oleh Kusnadi terdapat

beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau memilih

suatu strategi.19

YangPertama, strategi harus tanggap lingkungan

eksternal.Strategi harus bisa membaca keadaan lingkungan sekitar, tanggap

dengan kemungkinan negatif yang akan terjadi. Harus bisa mengatasi sebelum

terjadi, strategi harus mencantumkan cara preventif agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak di inginkan.

Yang Kedua, Strategi Melibatkan Keunggulan Kompetitif. Keunggulan

kompetitif merujuk pada kemampuan organisasi untuk menempatkan pada suatu

posisi yang menguntungkan. Keunggulan yang dimiliki oleh organisasi atau

perusahaan dimana keunggulan tersebut dijadikan suatu kompetisi dengan

organisasi lain untuk mendapatkan sesuatu. Contoh perusahaan memasarkan

19

Kusnadi, Pengantar Manajemen Strategi (Malang: Universitas Brawijaya), h.215.

Page 31: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

20

produk dengan memanfaatkan pelayanan yang berfokus pada pelanggan, sesuai

dengan kelebihan perusahaan dengan perusahaan pesaing.

Ketiga, Strategi harus sejalan dengan strategi lain nya yang terdapat

didalam organisasi. Harus ada kesinambungan antara strategi yang satu dengan

yang lain. Agar tidak terjadi miss dalam pelaksanaan strategi dilapangan.

Keempat, strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan

organisasi.Keluwesan strategi membuat strategi bisa masuk kedalam berbagai

bidang. dan yang Kelima, strategi secara organisasional dipandang layak

(wajar).Strategi dapat digunakan jika strategi itu dalam pelaksanaan nya dapat

memudahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk pelaksanaan strategi maka dibutuhkan tahapan-tahapan didalamnya.

Dan scera garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu : 20

Yang Pertama, Perumusan Strategi.langkah pertama yang dilakukan

adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya

adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan anacaman eksternal,

menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas,

menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam

perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,

menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan.

Yang Kedua, Implementasi Strategi. Setelah kita memilih dan

merumuskan strategi yangtelah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah

melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi

20

Frred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),

hlm 30

Page 32: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

21

yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua

pihak internal organisasi.tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam

pelaksanaan strategi, maka proses analisis strategi hanya akan menjadi impian

yang sangat jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpupada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang di tampakkan melalui struktur organisasi dan

mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan

organisasi.

Yang Ketiga, Evaluasi Strategi. Tahap terakhir dari strategi adalah

evaluasi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai

dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak

ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan

evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai.

Meninjau faktor-faktor eksternal maupun internal yang menjadi dasar strategi.

Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian

tujuan, begitu pula dengan bfaktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif

atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang

akan dicapai. Mengukur hasil, apakah hasil sesuai dengan yang diharapkan

dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan

pelaksanaan dari rencana. Setelah itu harus segera mengambil langkah korektif

untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana, apakah harus membuat

strategi baru atau melanjutkan strategi yang baru.

Page 33: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

22

3. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari

bahasa Latin comminicatio yang berarti “sama”. “Sama” disini di maksudkan

yaitu sama makna.21

Sama disini dimaksudkan adalah isi pesan yang disampaikan

oleh komunikator sama dengan apa yang diterima oleh komunikan, sama makna

sama arti. Dalam buku Ilmu Komunikasi karangan Raudhonah ada beberapa

definisi komunikasi menurut istilah yang dikemukakan oleh para ahli yang

menekuni ilmu komunikasi, diantaranya22

yang Pertama, Carl I. Hovland

mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seorang (komunikator)

menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang lambang dalam

bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan).

Komunikasi merupakan bentuk rangsangan dari komunikator kepada komunikan

agar komunikan menerima dan merespon apa yang di stimulus oleh sang

komunikator dengan tujuan merubah sikap sang komunikan.

Yang Kedua, William Albiq dalam bukunya Public Opinion bahwa

komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti diantara

individu-individu.23

Pengertian komunikasi menurut William Albiq disini adalah

komunikasi diartikan sebagai pengiriman lambang lambang oleh komunikator

yang dimengerti oleh komunikan.

21

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 1990), h.9 22

Roudhonah, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2007), cet. Ke-1, hlm. 19

Page 34: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

23

Yang Ketiga, yaitu Laswell, 1960, mengatakan bahwa komunikasi pada

dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan

apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, “dengan akibat apa atau hasil

apa” (who Says what In which channel To whom With what effect).Model teori

Laswell ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya. Who dapat

diartikan sumber atau komunikator, pihak yang memulai komunikasi atau pihak

yang membawa pesan. Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau

dikomunikasikan kepada komunikan dari komunikator. In which channel alat

yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan

secara langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik). To

whom seseorang yang menerima pesan dari sumber. With what effect dampak apa

yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan dari komunikator seperti

perubahan sikap atau bertambahnya pengetahuan.

Selanjutnya, Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu

ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk

merubah tingkah laku mereka.Komunikator menyampaikan pesan kepada lebih

dari satu orang, dengan tujuan untuk merubah sikap sang komunikan. Contoh

seorang motivator yang memberikan workshop disebuah seminar.

Komunikasi merupakan proses sosial, komunikasi selalu melibatkan

manusia untuk selalu berinteraksi. Artinya komunikasi akan selalu melibatkan

satu orang dengan orang lainnya atau suatu lembaga dengan lembaga lainnya.

Dalam proses komunikasi akan ada komunikator (pengirim pesan) dan komunikan

(penerima pesan). Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses

Page 35: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

24

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang

lain (komunikan). Pikiran berupa gagasan, informasi, opini, dan lain lain yang

muncul dari benaknya. Perasaan berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul

dari lubuk hati.

Menurut Fisher, yang dikutip oleh Anwar Aripin, tidak ada persoalan

sosial dari waktu ke waktu yang tidak melibatkan komunikasi. Permasalahan yang

hadir ditengah masyarakat baik dalam bidang militer, politik, sosial dan ekonomi

membutuhkan komunikasi untuk mengatasinya.24

Komunikasi merupakan hal terpenting di kehidupan kita sehari-hari,

semua kegiatan tidak terlepas dari komunikasi. Pemecahan permasalahan pun di

selesaikan dengan komunikasi. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa menhindar

dari tindakan komunikasi, tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama

proses kehidupan berlangsung. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks

baik sosial, psikologis, dan fisik. Karena proses komunikasi tidak terjadi pada

sebuah ruang yang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu

bergerak. Komunikasi dirasa penting karena telah menjadi fungsi yang bisa

dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang bisa

membuat dirinya merasa terisolasi atau terasing dari lingkungan sekitarnya.

Komunikasi merupakan suatu proses sosial, komunikasi selalu melibatkan

manusia untuk selalu berinteraksi. Artinya komunikasi akan selalu melibatkan

satu orang dengan orang yang lain. Dewasa ini komunikasi dianggap sebagai obat

untuk segala permasalahan sosial. Dalam strategi komunikasi peran komunikan

24

Anwar Aripin, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta:

Rajawali Press, 1998), h.20.

Page 36: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

25

sangat lah penting. Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga

komunikator sebagai pelaksana dapat segara mengadakan perubahan apabila ada

suatu faktor yang mempengaruhi. Sebelum kita melancarkan komunikasi kita

harus mengenali dengan siapa kita akan berkomunikasi, kita harus mempelajari.

Karena hal ini akan sangat bergantung pada sebatas agar komunikan mengetahui

atau agar komunikan melakukan tindakan agar pesan yang ingin disampaikan

tersampaikan.

Strategi komunikasi sangat dipelukan dalam proses komunikasi, karena

berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh

strategi komunikan. Tanpa strategi komunikasi, media massa yang semakin

modern yang kini banyak dipergunakan di negara-negara yang sedang

berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif mudah di operasionalkan

bukan tidak mungkin akan tidak efektif penggunaannya.

4. Rumah Singgah

a. Pengertian Rumah Singgah

Dalam pengertian rumah singgah secara terminologi rumah berarti

bangunan untuk tempat tinggal25

. Sedangkan singgah adalah mampir atau berhenti

sebentar disuatu tempat ketika dalam perjalanan26

. Dari pengertian diatas rumah

singgah diartikan sebagai bangunan atau tempat tinggal yang di tempati dalam

waktu yang tidak lama. Sedangkan secara etimologi, rumah singgah adalah suatu

wahana yang dipersiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak

pihak yang membantu mereka27

.

25

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, hlm. 757 26

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, Jalarta, 1990. Hlm. 843 27

Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN), (Model Pelatihan

Pimpinan Rumah Singgah), Jakarta 2000. Hlm.96

Page 37: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

26

Rumah singgah merupakan suatu shelter yang berfungsi sebagai tempat

tinggal, pusat kegiatan dan pusat informasi bagi orang orang yang memiliki

kerendahan ekonomi atau merupakan kaum yang berbeda dari yang lain seperti

waria yang menjadi objek penelitian ini. Dari pengertian diatas rumah singgah

merupakan tempat informal yang memberikan suasana resosialisasi kepada

individu yang membutuhkan pada penelitian ini yaitu waria terhadap sistem nilai

dari norma yang berlaku di masyarakat setempat. Rumah singgah merupakan

tahap awal bagi seorang waria untuk memperoleh pelayanan selanjutnya, oleh

karenanya penting menciptakan rumah singgah sebagai tempat yang aman,

nyaman, menarik dan menyenangkan bagi kaum waria.

b. Fungsi Rumah Singgah

Peran Sosial

Kehidupan waria yang hidup berkelompok, mereka mengalami hambatan-

hambatan sosial dalam pergaulan dan perilaku mereka. Waria banyak menghadapi

berbagai tekanan-tekanan sosial, posisi kurang mendapat tempat di lingkungan

masyarakat. Penerimaan sosial dalam lingkungan dimana waria menjadi sebuah

ancaman. Streotipe waria yang timbul di kalangan masyarakat menciptakan

keterasingan secara sosial baik oleh keluarga maupun lingkungannya. Kondisi ini

lah yang kemudian membuat mereka harus lari dari rumah dan lingkungannya,

sehingga mereka memilih untuk hidup berkelompok.

Waria yang selalu dipandang negatif oleh masyarakat dalam

berkehidupan keseharian mereka, dapat mempengaruhi kehidupan sosial waria.

Page 38: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

27

Sebagai contoh, mereka menjadi malas untuk bersosialisasi, tertutup dan menjadi

takut bersosialisasi dengan orang diluar kelompok mereka. Hambatan sosial yang

dialami kaum waria meliputi hampir diseluruh aspek kehidupan sosial seperti

dalam hal kesempatan pendidikan, kesempatan bekerja, kesempatan dalam

kegiatan keagamaan, kesempatan dalam kehidupan keluarga dan hambatan

kesempatan perlindungan hukum. Permasalahan waria berkaitan dengan kondisi

dirinya tersebut mengakibatkan renggangnya hubungan waria dengan lingkungan

sosialnya baik dalam lingkungan kerja, lingkungan beragama, maupun lingkungan

sosial.Uraian diatas disimpulkan bahwa dalam memenuhi kebutuhan

kebutuhannya waria tak lepas dari interaksi sosial dengan lingkungan sosialnya.

Melihat fenomena seperti ini rumah singgah waria mempunyai tugas

untuk memberikan tempat dan membantu waria agar bisa membaur dengan

masyarakat di lingkungan sekitar mereka. Dan fungsi rumah singgah dalam

peranan sosial waria yaitu bagaimana membangun rasa peduli waria terhadap

lingkungan sekitar mereka.

Peran Budaya

Membahas mengenai budaya dan sosial, kedua hal ini merupakan suatu

yang terikat dan berkesinambungan. Dalam konteks budaya, perilaku yang

dihadirkan oleh waria tidak hanya dipandang sebagai sebuah tatanan yang

menyimpang, namun perilaku mereka belum mendapat tempat didalam peran

peran sosial yang menyatu dengan masyarakat. Hidup sebagai waria mengandung

sebuah pengertian bahwa seorang waria harus mampu bertahan dari berbagai

Page 39: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

28

macam tekanan yang menghimpit dirinya, karena kultur mereka belum

sepenuhnya diterima didalam ruang sosial.

Hidup sebagai waria dalam konteks kebudayaan mengandung satu

pengertian bahwa kebudayaan itu menjadi satu pedoman dalam bagaimana cara

waria berperilaku. Di sisi yang lain, kehidupan waria yang mengelompok, baik

melalui arena kehidupan malam diberbagai tempat maupun organisasi soaial

kaum waria pada akhirnta telah melahirkan satu sub kultur sendiri. Tekanan yang

diberikan oleh lingkungan sosialnya membuat waria merasa rendah diri, minder,

takut, tidak percaya diri dan jauh dari nilai nilai kehidupan dan norma.

Fungsi rumah singgah dalam peranan budaya yaitu menanamkan waria

dengan nilai dan norma. Mengingat waria yang kurang diterima oleh masyarakat

dan jarangnya kesempatan mereka dalam mendapatkan pekerjaan maka perlu

ditanamkan rasa tidak bergantung pada orang lain dengan memberikan mereka

keterampilan untuk bisa hidup mandiri, sabar dalam menjalani kehidupan,

mengajarkan betapa pentingnya kedisiplinan. Untuk kehidupan waria yang jauh

lebih baik.

5. Waria

Kata “waria” sudah menjadi makanan di telinga kita sehari hari. Memang

dalam peristilahannya, waria adalah seorang laki lakiyang berbusana dan

bertingkah laku sebagaimana layaknya seorang wanita.Istilah ini awalnya muncul

dari masyarakat Jawa Timur yang merupakan akronim dari “wanita tapi pria’ pada

tahun 1983-an. Paduan dari kata wanita dan pria. Sedangkan istilah lain yang

Page 40: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

29

lazim digunakan untuk kaum ini adalah banci yang kemudian mengalami

metamorfosa dengan melahirkan kata bencong. Wadam kependekan dari wanita

adam. Namun, istilah ini sudah kurang begitu popular lagi.Wandu berasal dari

bahasa Jawa yang mungkin artinya wanito dhudhu (wanita bukan). Pernah juga

ada istilah binan, namun penggunaannya juga kian berkurang menjadi kata yang

umum. Kaum ini juga terkenal kreatif dalam menghasilkan kosakata baru, yang

acap membingungkan kita kaum kebanyakan, dikarenakan kaum semacam ini

cenderung menggunakan istilahyang ditujukan bagi komunitasnya belaka. Kata

“Waria” ini lah yang kini menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia.

Waria dalam bahasa psikologi disebut transeksual. Dikalangan awam,

tidak sedikit yang mempertautkannya dengan homoseks – seakan akan waria

identik dengan gay. Padahal waria dan gay merupakan dua fenomena yang

terpisah betapapun dalam batasan tertentu keduanya masih bisa digolongkan

sebagai penyimpangan seksual. Dalam pengertian umum, waria adalah seorang

laki laki yang berdandan dan berlaku sebagai wanita.Kelainan ini, sebenarnya bisa

digolongkan kedalam penyakit. Istilah waria memang ditujukan untuk penderita

transeksual yaitu seseorang yang memiliki fisik berbeda dengan keadaan

jiwanya). Artinya istilah ini bisa juga dikenakan pada seseorang yang secara fisik

perempuan tapi berdandan dan berlaku sebagai laki laki.28

Waria sebagai individu yang sejak lahir memiliki jenis kelamin laki-laki,

akan tetapi dalam proses berikutnya menolak bahwa dirinya seorang laki-laki.

Maka waria melakukan berbagai usaha untuk menjadi perempuan seutuhnya,

dimulai dari sikap, perilaku dan penampilannya. Mereka berkeinginan untuk

diterima sebagai jenis kelamin yang berbeda. Transseksual merupakan dimana

identitas jenis kelamin yang dimiliki seseorang transseksual ini berlawanan

28

Atmojo Kemala, Kami Bukan Laki-Laki (Jakarta Utara : Pustaka Utama Grafiti

1987) hlm 2

Page 41: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

30

dengan jenis kelamin yang ”dikenakan” kepada bentu fisiknya. Ada pula

seseorang merasa terjebak dalam tubuh dan anatomi seksual yang salah.

Di Indonesia, fenomena tentang waria sebenarnya bukanlah masalah atau

fenomena baru. Kehidupan kaum waria yang bertolak belakang dengan kebiasaan

hidup manusia secara normal dalam berperilaku dan menentukan sikap membuat

komunitas maupun individunya tidak memiliki tempat di masyarakat. Itu semua

dikarenakan pola kehidupan mereka dianggap akan mempengaruhi kehidupan

masyarakat lain. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh kaum waria adalah

bagaimana menempatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Karena

keberadaan mereka masih dibilang asing dalam kehidupan masyarakat dan sedikit

sulit untuk diterima.Banyak masyarakat luas beranggapan menjadi seorang waria

hanya menjadi aib yang dapat memalukan diri sendiri, keluarga dan orang orang

terdekat yang berada disekitarnya.

Kemunculan seorang waria yang merupakan sebuah fenomena social

tersendiri bagi masyarakat kita dimana sampai saat ini waria adalah salah satu

kaum yang terpinggirkan. Banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap

eksistensi waria, bahkan secara terang terangan mereka beranggapan negatif,

seperti waria dianggap sampah masyarakat, penyebar penyakit masyarakat dan

kesemuanya itu seolah menyiratkan bahwa waria selama ini diperlakukan sebagai

sebuah objek bukan subjek.

Waria dan diskriminasi, bagai dua sisi mata uang yang sulit

dipisahkan.Keberadaan waria ditengah masyarakat merupakan suatu fenomena

yang ikut meramaikan fakta sosial baru didalam masyarakat.Hal ini menimbulkan

Page 42: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

31

adanya suatu pandangn pandangan-pandangan yang beraneka ragam didalam

masyarakat, mulai dari pemberian cap bahwa mereka sampah masyarakat,

penyakit sosial, beperilaku negatif, sumber penyakit hingga tidak diakui eksistensi

sosialnya.

Keberadaan waria ditengah tengah masyarakat sama halnya dengan

keberadaan setiap individual manusia yang lainnya. Ada yang bersikap baik dan

ada pula yang bersikap tidak baik, ada yang memiliki nilai moral dan begitu pula

sebaliknya.Semua itu kembali lagi kepada sikap pribadi perorangan masing

masing.Waria juga sering mengalami diskriminasi dalam memperoleh lapangan

pekerjaan.Karena sebagian masyarakat tidak mau mempercayakan pekerjaan

untuk waria. Hal ini tidak bisa terlepas dari pandangan masyarakat yang

memandang waria sebagai kelompok penentang kodrat manusia, berdosa dan

menjijikkan. Penolakan masyarakat ini jelas menimbulkan masalah bagi

komunitas waria termasuk dalam memperoleh pekerjaan.Bagi waria yang

berpendidikan dan mempunyai keterampilan banyak yang berusaha memperoleh

penghasilan sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keterampilannya.

Sedangkan waria yang berpendidikan rendah atau waria yang tidak mempunya

skill atau keterampilan khusus tentunya akan sanagat sulit untuk mendapatkan

pekerjaan. Hal yang termudah yang bisa dilakukan adalah bekerja sebagai

pengamen dijalanan dan menjadi PSK.Atau biasanya siangnya mereka mengamen

dan malam nya mereka menjajakan dirinya sebagai PSK.

Page 43: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

32

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Rumah Singgah Waria Anak Raja

Rumah Singgah Waria Anak Raja berdiri sejak 28 Desember 2009 oleh

FKWI (Forum Komunitas Waria Indonesia) yang di dirikan oleh ketua FKWI

sendiri yaitu Yulianus Rettoblaut yang dikenal dengan sebutan Mami Yuli, waria

lulusan Fakultas Hukum dari Universitas At-Tahiriyah, Jakarta. Awalnya Mami

Yuli hanya sekedar mencari tempat untuk kumpul-kumpul untuk komunitas waria.

Dan dengan dibantu oleh beberapa LSM peduli hak asasi manusia. Akhirnya

FKWI dapat membeli tanah seluas 144m2 dikawasan Depok, Jawa Barat pada

Februari 2009. Rumah singgah ini ber alamat di sebuah gang yaitu Gang Golf RT

03 RW 013 No. 145 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas

Parung Bingung Meruyung Depok, Jawa Barat.

Terciptanya Rumah Singgah Waria ini dikarenakan ada sekitar 7 juta

waria di Indonesia yang telah di estimasi oleh FKWI (Forum Komunitas Waria

Indonesia). Tidak semua mendapati waria hidup dengan layak, diskriminasi dari

keluarga maupun masyarakat cenderung menjadi bagian dari tekanan sosial yang

harus dihadapi waria. Waria-waria tua yang tidak mempunyai tempat tinggal,

waria yang putus sekolah, pengangguran, atau diusir dari keluarga, serta tidak

sedikit yang terlibat kegiatan negatif seperti penggunaan narkoba dan bekerja di

tempat prostitusi.

Page 44: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

33

Persoalan sosial yang kerap terjadi menimpa waria yaitu ketika ada waria

yang meninggal dunia. Tidak ada yang mau mengurus, tidak ada yang mau

menerima termasuk keluarga. Dan biasanya waria yang sudah meninggal dunia

dibawa kerumah sakit dan didiamkan disana. Karena hal ini lah merupakan salah

satu alasan di dirikan nya rumah singgah waria ini, agar waria yang sudah

meninggal di urus disini sesuai dengan agama nya masing masing. Pihak

kepolisian jika menemukan waria yang sudah meninggal akan membawa jasad

nya ke rumah singgah waria ini untuk di urus proses pemakaman nya.

Rumah Singgah Waria ini mendapat dukungan dari Kementrian Sosial

(Kemensos) dengan memberikan dana dengan uang sebesar Rp. 15 juta per

bulannya. Biaya itu digunakan untuk melakukan pemberdayaan kepada waria.

Waria yang memerlukan perlindungan sosial dan juga bermasalah dengan

kesehatan.

Rumah singgah ini menampung 30 orang dan jika 30 orang ini diharap

sudah mampu untuk mandiri maka pengurus rumah singgah memberikan uang

sebesar Rp 150 ribu sebagai modal ke setiap waria yang sudah mempunyai

keahlian. Rumah singgah ini dibuka untuk semua waria yang ingin mempunyai

keahlian, namun di utamakan untuk waria yang sudah lansia yang sudah

menginjak usia jompo untuk tinggal di rumah singgah waria ini. Diutamakan usia

lansia karena dikhawatirkan waria yang sudah jompo sudah tidak mempunyai

rumah untuk tinggal dan sudah tidak mempunyai keluarga atau tidak diterima

dikeluarga.

Page 45: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

34

Di rumah singgah ini waria diajarkan berbagai keterampilan mulai dari

keterampilan salon, memasak, dan menjahit. Dengan adanya keterampilan yang

dimiliki dapat mengubah kesan negatif yang melekat kepada waria. Oleh karena

itu, adanya rumah singgah waria diharapkan dapat menjadi wadah untuk

mengatasi persoalan sosial yang menimpa para waria.

B. Visi dan Misi Rumah Singgah Waria Anak Raja

Visi

Terciptanya lembaga yang kuat dan mampu mensejahterahkan,

memberikan pelayanan dan menyediakan wadah pemberdayaan bagi kelompok

waria sehingga dapat menyatu dengan masyarakat dan berjalan bersama sehingga

dapat hidup berdampingan.

Misi

Memberikan pelayanan sosial kepada kaum waria dalam meningkatkan

dan mengembangkan kemampuannya untuk dapat bertanggung jawab pada

dirinya sendiri melalui pemberdayaan kelompok waria.

C. Tujuan, Fungsi dan Sasaran Rumah Singgah Waria Anak Raja

Tujuan Rumah Singgah Waria

1. Memberikan keteranpilan kepada waria untuk bisa bertahan hidup.

2. Menanamkan nilai-nilai dan norma kepada waria agar bisa hidup

berdampingan dengan masyarakat.

Page 46: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

35

3. Meningkatkan rasa percaya diri waria untuk bisa mampu berada

dilingkungan masyarakat.

4. Memberdayakan waria secara sosial ekonomi sehingga mereka

dapat mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.

Fungsi Rumah Singgah Waria

1. Memperjuangkan persamaan hak dan kewajiban waria dalam hidup

bermasyarakat.

2. Memberikan penyuluhan dan pembinaan dalam rangka

pemberdayaan kelompok waria.

3. Membina dan membangun jaringan dengan LSM untuk

menyuarakan hak-hak kaum waria.

4. Memberikan pembelaan kepada kaum waria yang mempunyai

masalah sosial.

5. Melayani dan mengayomi waria dalam rangka pemberdayaan.

6. Merubah Stigma atau penilaian masyarakat terhadap kaum waria.

Sasaran Program Pemberdayaan Rumah Singgah Waria

Sasaran pemberdayaan dalam penelitian ini adalah waria, yaitu dengan

memberikan pembinaan atau kecakapan sehingga dapat memperbaiki keadaan

sosial ekonomi waria dan dapat menciptakan suatu kemandirian bagi waria, baik

dengan membuka usaha sendiri maupun bekerja pada orang lain sesuai dengan

kecakapan yang sudah mereka miliki melalui pemberdayaan ini.

Page 47: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

36

Adapun sasaran program pemberdayaan waria dalam mencapai

kemandirian adalah sebagai berikut :

a. Terbuka nya kesadaran dan tumbuh peran aktif mampu dalam

kemandirian.

b. Memperbaiki keadaan sosial dengan meningkatkan kepahaman,

peningkatan pendapatan dalam bidang ekonomi yang positif.

c. Meningkatkan kinerja dalam keterampilan untuk memperbaiki

produktivitasnya.

d. Menumbuhkan sikap tanggung jawab.

Page 48: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

37

Struktur Kepengurusan Rumah Singgah Waria Anak Raja

Pembina

Dirjen Rehabilitasi Sosial

Penasehat

Direktur Rehabilitasi Sosial

Ketua Pelaksana

Yulianus R, S.H

Sekretaris

Jannah Maryam Ramadhani, S.Psi

Bendahara

Marcelino

Kepala Rumah Tangga

Yotti

Bidang Humas

Andre

Tutor/Pekerja Sosial

Waria PMKS Binaan

Page 49: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

38

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Komunikasi Rumah Singgah Waria Anak Raja Terhadap

Penerimaan Masyarakat di Lingkungan Masyarakat Meruyung

Depok.

Untuk melaksanakan sebuah rencana mengenai kegiatan yang akan

dilakukan oleh Rumah Singgah Waria Anak Raja yang bertujuan agar dapat

diterima di tengah-tengah masyarakat, harus dibutuhkan sebuah strategi.

Mengingat kaum waria ini sebagai kaum yang berbeda di lingkungan masyarakat

dan banyak pemahaman masyarakat tentang waria yang memahami bahwa waria

tidak luput dari hal negatif, maka strategi diperlukan untuk dapat mencapai tujuan

yang telah direncanakan oleh rumah singgah waria tersebut.Begitu juga dalam

sosialisasi, komunikasi sangat berperan besar, karena komunikasi menjadi salah

satu penentu keberhasilan dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.

Agar bisa tercapainya komunikasi yang baik dan efektif, diperlukan

strategi dalam menjalankannya. Sesuai dengan pendapat Fred R. David, dalam

bukunya Manajemen Strategi Konsep yang dikutip dalam bab 2 skripsi ini, maka

strategi memerlukan tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaannya. Tahapan-

tahapan tersebut adalah perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi

strategi. Ketiga hal ini menjadi bagian utama dan tidak dapat dipisahkan dalam

melaksanakan strategi komunikasi

Page 50: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

39

1. Perumusan Strategi

Strategi tidak hanya berbentuk sebuah rencana, tetapi juga bisa dalam

bentuk pola, perspektif dan taktik.Strategi perlu mempertimbangkan faktor-faktor

internal dan eksternal yang di hadapi oleh rumah singgah waria.Strategi adalah

alat untuk mencapai sebuah tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

Menurut Hariadi di bab 2 skripsi ini, perumusan strategi merupakan proses

penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi

dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis,, serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan

dalam merumuskan strategi, yaitu harus mengidentifikasi lingkungan yang akan

dimasuki dan menentukan misi organisasi untuk mencapai visi yang dicita-citakan

dalam lingkungan tersebut, melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan

dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya,merumuskan faktor-faktor

ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang

berdasarkan analisis sebelumnya, menentukan tujuan dan target terukur,

mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya

yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi, memilih strategi yang paling

sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Sebelum melaksanakan kegiatan yang telah direncakan oleh Rumah

Singgah Anak Raja, mereka terlebih dahulu harus mengambil hati masyarakat

agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan acara yang akan diadakan,

waria dan masyarakat dapat saling hidup berdampingan dalam masyarakat tanpa

Page 51: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

40

saling mengganggu dan mengusik satu sama lain. Mami Yuli sebagai pendiri

Rumah Singgah Waria Anak Raja dan sekaligus sebagai Forum Ketua Waria se-

Indonesia membuat strategi, yaitu Mami Yuli dan para pengurus rumah singgah

mencoba untuk berbaur dengan masyarakat dengan beradaptasi terlebih dahulu,

dan konteks beradaptasi ini juga bisa dilihat dari banyak hal dan Mami Yuli juga

harus bisa melihat dari berbagai latar belakang. Mami Yuli selaku pendiri rumah

singgah waria ini membuat suatu bagan atau konsep.Rumah singgah ini berdiri

dimana, yang kedua disekitar daerah ini dominan mendukung kehadiran rumah

singgah ini atau tidak, bagaimana latar belakang agama dilingkungan yang ada

disini, dan dapatlah disimpulkan bahwa masyarakat disini bermayoritas agama

Islam dan cukup mendukung adanya rumah singgah tersebut.Kondisi ekonomi

lingkungan masyarakat disini menengah kebawah oleh karena itu Mami Yuli

merencanakan pembagian sembako dan santunan untuk warga yang ada disini.

Strategi tidak hanya difokuskan untuk eksternal rumah singgah waria saja

namun dari internal rumah singgah yaitu penghuni rumah singgah harus dapat

mendukung rencana eksternal yang akan dilakukan, maka strategi internal yang

akan dilakukan yaitu memberikan pengarahan kepada penghuni rumah singgah

untuk bisa membenahi cara berperilaku, cara berpakaian, mengajarkan bagaimana

cara berbaur dengan masyarakat, berinteraksi dan duduk bersama dengan

masyarakat. Karena sebelum meyakinkan warga yang ada, penghuni rumah

singgah harus bisa membenahi diri terlebih dahulu agar pemahaman masyarakat

tentang waria yang selalu di identikkan dengan perilaku negatif perlahan hilang.

Page 52: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

41

Setelah perencanaan beradaptasi dengan warga, rumah singgah waria

selanjutnya merencanakan acara peresmian rumah singgah.Peresmian rumah

singgah ini bertujuan untuk memperkenalkan rumah singgah dan penghuninya.

Acara ini direncanakan akan mengundang waria-waria berprestasi, artis idola

warga, tokoh-tokoh masyarakat, dan orang-orang yang mempunyai kepentingan

seperti Ketua RT/RW. Tidak hanya acara hiburan, ada pula acara sosial yaitu

pemberian sumbangan berupa sembako dan santunan kepada warga miskin yang

ada di lingkungan masyarakat. Sumbangan dan santunan direncakan tidak hanya

dalam acara ini saja, tetapi sumbangan ini akan menjadi kegiatan rutinitas rumah

singgah waria yang telah ditetapkan yaitu paling sedikit sebulan dua kali.

Rencana jangka panjang yang akan dilakukan oleh rumah singgah waria

ini yaitu mengadakan kursus masak, kursus berdandan, menyulam dan

keterampilan lain. Tidak hanya untuk kalangan rumah singgah itu sendiri tetapi

warga sekitar rumah singgah waria juga dilibatkan dalam kegiatan ini.Kegiatan ini

bertujuan agar tidak terciptanya jarak antara waria dan warga masyarakat.

2. Implementasi Strategi

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi

strategi merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi

tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun

implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan

tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategi.

Page 53: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

42

Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata

uang.Faktor internal yaitu penghuni rumah singgah waria menjadi faktor penting

dalam pelaksanaan implementasi, dikarenakan penghuni rumah singgah waria

merupakan pemeran utama yang menentukan apakah perumusan strategi dapat

berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan ataukah sebaliknya, perumusan

strategi berjalan sesuai dengan semestinya atau tidak. Untuk itu faktor internal

harus dipersiapkan dengan baik agar pelaksanaan strategi tepat pada sasaran

untuk mencapai tujuan strategi.

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan maka

langkah selanjutnya adalah melaksanakan strategi yang sudah ditetapkan

tersebut.Dalam tahap pelaksanaan strategi sangat membutuhkan komitmen dan

kerjasama dari internal rumah singgah yaitu para penghuni rumah singgah waria.

Pelaksanaan strategi yang pertama yaitu dengan mencari tahu bagaimana keadaan

lingkungan tersebut dengan cara berkomunikasi dengan warga, mencari tahu

karakter lingkungan dengan mengadakan kursus membuat donat yang melibatkan

warga setempat untuk memperkenalkan kegiatan yang ada dirumah singgah waria

tersebut, selain itu jika ada warga yang sakit beberapa penghuni rumah singgah

waria menjenguk warga yang sakit tersebut.

Setelah segala bentuk kegiatan untuk membaur dengan warga sudah

terlaksana, rumah singgah waria mengadakan kegiatan peresmian rumah singgah

waria tersebut. Acara ini bertujuan untuk mendapatkan simpatik dari masyarakat

dengan cara, acara yang dilaksanakan menampilkan para waria untuk mengisi

acara itu.Bukan sembarang waria yang mengisi acara tersebut, melainkan waria

Page 54: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

43

yang mempunyai potensi dan waria yang berprestasi yang ditampilkan.Acara ini

bertujuan agar waria tidak dipandang sebelah mata dan sebagai ajang pembuktian

untuk merubah pandangan masyarakat terhadap waria yang sudah berkembang di

masyarakat.Mami Yuli mengundang waria-waria berprestasi untuk unjuk

kebolehan dihadapan masyarakat.Tidak hanya acara hiburan acara ini juga

mengadakan kegiatan sosial untuk membantu warga miskin yang ada dirumah

singgah waria tersebut.Mami Yuli dan rekan-rekan mendata janda miskin yang

ada diwilayah tersebut, untuk pemberian sembako dan santunan pada acara

peresmian rumah singgah,tercatatlah sejumlah 25 orang janda miskin.Dan acara

peresmian terlaksana dengan waria yang mengisi acara tersebut yang diisi oleh

waria berprestasi, dan waria yang sudah mendapatkan gelar haji.Kegiatan

peresmian ini dilakukan agar dapat membeli hati masyarakat, mengubah

pemahaman masyarakat tentang waria yang selalu dianggap negatif dan

masyarakat dapat menerima kehadiran sebuah komunitas waria berada ditengah-

tengah lingkungan mereka.Dan acara tersebut berjalan dengan lancar.

Setelah acara tersebut, mami Yuli dan para penghuni rumah singgah juga

ikut dalam kegiatan masyarakat seperti acara karang taruna dan acara ibu-ibu

PKK, dan sesekali menawarkan tempat dirumah singgah tersebut jika karang

taruna atau ibu PKK membutuhkan ruangan yang lebih besar untuk kegiatan

mereka.Peneliti melihat ketika berada disana, bahwa mami Yuli dan para

penghuni rumah singgah dengan warga yang rumah nya berjarak 1 rumah dengan

rumah singgah cukup akrab.

Page 55: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

44

Kegiatan pemberian sembako dan santunan pada warga-warga yang

miskin, kerap dilakukan walaupun hanya membawa sebungkus mie instan atau

seperempat kilogram gula.Mami Yuli dan para penghuni rumah singgah waria

menghadirkan canda tawa di setiap rumah warga miskin tersebut untuk

mengurangi beban kesedihan yang dialami.Dan kegiatan rumah singgah yang

melibatkan warga yaitu kegiatan kursus masak, kursus membuat kue donat.Waria

dan warga bersama-sama belajar untuk membuat kue.Tidak hanya kursus

memasak, rumah singgah ini juga mengajarkan kursus menyulam dan berdandan.

3. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi.Evaluasi

diperlukan untuk mengukur seberapa besar keberhasilan yang telah dicapai dan

seberapa besar kegagalan yang diperoleh.Dengan mengetahui tingkat keberhasilan

dan tingkat kegagalan dari program yang telah direncanakan, hal ini mampu

menjadi tolok ukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolok

ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan

evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dituju tercapai.

Kegiatan evaluasi ini antara lain mencakup meninjau factor eksternal dan internal

yang menjadi dasar strategi, mengukur prestasi (membandingkan hasil yang

diharapkan dengan kenyataan) dan yang terpenting adalah mengambil tindakan

korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

Perumusan strategi yang dilakukan oleh rumah singgah waria sudah cukup

untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi lingkungan di wilayah

Page 56: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

45

tersebut.Namun strategi faktor internal yang dilakukan oleh rumah singgah waria

sudah bisa dikatakan belum semua berhasil. Para penghuni rumah singgah waria

mengikuti pengarahan dari Mami Yuli untuk merubah perilaku, mengubah tata

cara berpakaian dengan mengenakan pakaian yang rapi dan sopan. Namun

bagaimana bersikap dengan warga seperti bertegur sapa dengan warga setempat

belum sepenuh nya dilakukan oleh penghuni rumah singgah, karena masih ada

warga yang menganggap bahwa penghuni rumah singgah itu cuek dan kurang

berbaur dengan lingkungan masyarakat.Karena sebagian besar warga disini

kurang cocok dengan warga yang kurang berbaur dengan masyarakat.Tidak hanya

waria, warga normal lain pun jika tidak berbaur dengan warga, warga pun merasa

tidak cocok. Sesuai dengan pernyataan tokoh masyarakat Bapak Sugito.

“…..Siapapun mba yang hidup bermasyarakat tapi tidak mau

membaur saya pun tidak cocok.”29

Strategi faktor eksternal yang dilakukan rumah singgah waria bisa

dikatakan belum berhasil.Karena masih ada kegiatan yang di peruntukkan bagi

masyarakat belum dilakukan untuk jangka panjang.Seperti kegiatan pembagian

sembako dan santunan hanya dilakukan ketika awal rumah singgah waria ini hadir

ketika diadakannya peresmian rumah singgah waria.Setelah acara itu sudah

terlaksana, kegiatan pembagian sembako dan kursus-kursus tidak lagi

diperuntukkan lagi bagi warga, melainkan hanya untuk penghuni rumah singgah

waria itu saja.

29

Hasil wawancara dengan Bapak Sugito, Tokoh Masyarakat, tanggal 30

Oktober 2014

Page 57: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

46

“Kalau mereka membuat acara kegiatan ya buat golongan mereka

saja…..”30

Perencanaan yang dilakukan rumah singgah waria tidak untuk rencana

jangka panjang. Hanya sebatas untuk mengambil hati masyarakat di saat mereka

ingin mendapatkan izin dan penerimaan masyarakat terhadap rumah singgah

waria tersebut. Terlihat dari respon dan pernyataan warga tentang perencanaan

rumah singgah tersebut yang diutarakan oleh tokoh masyarakat setempat yang

bernama Sugito.

“Mereka kegiatannya tidak ada sama sekali, hanya dua kali

kurang lebih setahun.Kegiatan mereka sifatnya

membagikan sembako”.31

Hal ini bertentangan dengan pernyataan yang pernah diungkapkan oleh

mami Yuli selaku pendiri rumah singgah waria yang akan memberikan bantuan

dan santunan berupa sembako kepada sekitar 25 janda miskin setiap dua minggu

sekali.

“Setiap dua minggu sekali saya memberikan sumbangan ke

25 janda miskin disini dengan memberikan sembako”32

Dalam kegiatan masyarakat Mami Yuli tidak aktif berpartisipasi seperti

hal yang seharusnya dilakukan, hal ini menimbulkan sifat acuh tak acuh dari

warga setempat.Mami Yuli dan rumah singgah waria mengekslusifkan diri dan

30

Hasil wawancara dengan Bapak Sugito, Tokoh Masyarakat, tanggal 30

Oktober 2014 31

Hasil wawancara dengan Bapak Sugito, Tokoh Masyarakat, tanggal 30

Oktober 2014 32

Hasil wawancara dengan Mami Yuli, Pendiri Rumah Singgah Waria

Anak Raja, tanggal 21 Desember 2014

Page 58: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

47

seolah-olah mereka tidak bersosialisasi dengan baik.Jarang berkomunikasi dengan

warga setempat dan meninggalkan kesan menyendiri.Hal ini sesuai dengan

pernyataan tokoh masyarakat setempat.

“Tidak pernah ikut sama sekali, pernah ada yang menikah

didepan rumah dia persis, dia tidak datang, ada hajatan yang

lainnya pun tidak datang.Membaur dengan masyarakat juga

tidak pernah. Jadi seolah-olah mereka itu selalu

menyendiri…” 33

Kegiatan pembagian sembako dan santunan itu baru dilakukan dua kali

sejak rumah singgah itu diresmikan. Yang pertama, ketika ada peresmian rumah

singgah tersebut dan yang kedua, ketika mami yuli mengadakan acara family

gatheringkumpul-kumpul waria yang dilaksanakan bulan September ini yang

dihadiri oleh waria yang berjumlah kurang lebih 300 orang. Acara family

gathering tersebut melibatkan warga setempat dengan memberikan uang sebesar

Rp. 200.000 kepada warga untuk modal berdagang yang dagangan nya diperjual

beli kan untuk waria-waria yang hadir di acara tersebut. Tidak hanya warga, para

pedagang yang lewat didaerah itu juga datang ke acara itu atas rekomendasi dari

Mami Yuli dan dagangan mereka habis terjual.Kegiatan ini baru dimulai lagi

melibatkan warga setempat.Acara ini meninggalkan sebuah masalah yaitu

perizinan, Mami Yuli melakukan perizinan ke RT setempat ketika hari H. Hal ini

menimbulkan rasa tidak senang dari warga dan pemuda masyarakat setempat

sehingga ingin melakukan aksi demo ke rumah singgah waria tersebut. Namun

33

Hasil wawancara dengan Bapak Sugito, Tokoh Masyarakat, tanggal 30

Oktober 2014

Page 59: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

48

aksi demo tersebut tidak terlaksana dikarenakan adanya himbauan dari tokoh

masyarakat agar tidak berbuat anarkis dan main hakim sendiri.

“Karena dia baru laporan ke saya setelah hari H

acara.Seharusnya seminggu sebelum acara. Lalu warga-warga

disini, anak-anak muda mau melakukan aksi demo tetapi tidak

jadi. Terjadi keributan karena ada acara kumpul waria. Yuli

mau laporan sama saya, saya tidak ada. Dia laporan akan

mengadakan acara kumpul waria tepat hari H. tidak boleh

seperti itu seharusnya namanya dia hidup di lingkungan sosial.

Kemarin ramai sekali polisi, plang rumah singgah waria juga

sudah dicabut.”34

Hari berikutnya terjadi penggerebekan dirumah singgah waria oleh

sekelompok organisasi masyarakat yaitu Front Pembela Islam (FPI) wilayah

Depok, sebelum FPI datang pihak kepolisian sudah datang terlebih dahulu untuk

mengamankan FPI yang ingin melakukan penggerebekan agar tidak terjadi aksi

pengrusakan. Penggerebekan yang dilakukan FPI ini disebabkan karena FPI

mendengar ada cara kumpul waria yang berjumlah banyak, dan mendapat kabar

jika waria mendapat dana dari departemen sosial sebesar 1 Milyar. FPI melakukan

pencabutan plang rumah singgah waria dan plang itu di amankan oleh pihak

kepolisian.

Seusai kejadian itu warga mengharapkan ada niat baik dari pengurus

rumah singgah waria untuk meminta maaf kepada warga atas kejadian tersebut,

menjelaskan apa yang telah terjadi tetapi hal itu tidak dilakukan oleh pengurus

34

Hasil wawancara dengan Bapak Endang, Ketua RT 03, tanggal 30

Oktober 2014

Page 60: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

49

rumah singgah waria tersebut. Dan menimbulkan rasa kecewa dari warga atas

sikap pengurus rumah singgah waria.

“….Seharusnya sehabis peristiwa kemarin dia itu kesini minta maaf tapi

tidak ada sikap seperti itu, lewat ya lewat saja….” 35

Menurut keterangan warga, tokoh masyarakat dan ketua RT setempat

setelah kejadian itu sudah tidak ada lagi kegiatan di rumah singgah waria tersebut,

dan sekarang rumah singgah waria hanya ditinggali oleh 3 orang waria pengurus

rumah singgah waria.Dan tidak diketahui bagaimana kelanjutan dari rumah

singgah waria tersebut.Terus berlanjut, pindah atau beralih fungsi.Beluma adanya

keterangan tentang kelanjutan Rumah Singgah Waria Anak Raja tersebut.

35

Hasil wawancara dengan Ibu Sugito, Warga RT 03, tanggal 30 Oktober

2014

Page 61: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai strategi komunikasi Rumah

singgah Waria Anak Raja Depok dalam penerimaan rumah singgah waria tersebut

di masyarakat dapat dikatakan tidak berhasil.Dan dapat disimpulkan dari hasil

penelitian sebagai kesimpulan akhir yaitu rumah singgah waria sudah melakukan

tahapan-tahapan strategi yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan

evaluasi strategi.

Dalam tahapan perumusan strategi sebelum penghuni rumah singgah waria

itu hadir ditengah-tengah masyarakat dan dapat diterima, rumah singgah waria

membuat suatu rumusan strategi membuat program agar tujuan rumah singgah

waria tersebut dapat diterima di masyarakat terealisasi.Rumusan stratei yang

dibuat oleh rumah singgah waria sudah cukup mencakup segala aspek, aspek

internal dan aspek eksternal.

Implementasi strategi rumah singgah waria ini sudah dilakukan oleh para

pengurus dan para penghuni rumah singgah waria, namun dalam pelaksanaannya

strategi yang dirumuskan hanya dilakukan di awal diadakannya peresmian rumah

singgah waria tersebut.Program-program yang ditujukan untuk masyarakat tidak

lagi melibatkan masyarakat.Program yang ada hanya untuk para penghuni rumah

singgah waria saja, program santunan dan sembako yang ditujukan untuk

masyarakat pun hanya dua kali terlaksana, sehingga hal ini menimbulkan rasa

kecewa di masyarakat, para penghuni rumah singgah tidak berbaur dengan

Page 62: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

54

masyarakat.Kesimpulan yang dapat di ambil dari implementasi strategi ini adalah

pelaksanaan strategi dikatakan tidak berhasil, ketidak berhasilan ini menimbulkan

aksi marah oleh pemuda dan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI)

setempat sehingga terjadi lah penggerebekan dan pencabutan plang rumah

singgah waria tersebut.Penghambat dari strategi ini timbul bukan dari eksternal

rumah singgah waria, melainkan dari internal rumah singgah waria itu sendiri.

B. Saran-Saran

Efektivitas sosialisasi merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan

utama visi rumah singgah waria untuk dapat diterima oleh

masyarakat.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa

saran-saran yang hendak peneliti sampaikan.Tentunya saran ini bertujuan untuk

kiprah dan eksistensi rumah singgah waria menjadi jauh lebih baik lagi dan tidak

terjadi lagi hal yang tidak diinginkan.

Pelaksanaan program internal yaitu bertegur sapa dan berbaur dengan

masyarakat seharusnya diadakan evaluasi oleh pengurus rumah singgah waria

dikarenakan itu merupakan faktor utama keberhasilan waria dapat diterima di

tengah-tengah masyarakat.Agar tidak meninggalkan kesan dari warga masyarakat

waria menyendiri atau mengeksklusifkan diri. Harus ditumbuhkan dan di

tingkatkan lagi rasa perduli dengan warga sekitar seperti menjenguk warga yang

sakit, acara hajatan warga dan acara kegiatan masyarakat seperti karang taruna

dan lain lain.

Page 63: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

55

Program eksternal yang telah direncanakan oleh pengurus rumah singgah

waria yaitu pembagian sembako dan santunan untuk warga dan janda miskin

seharusnya terus dilaksanakan.Mengingat latar belakang ekonomi wilayah

setempat dapat dikatakan menengah kebawah.Program santunan dan pembagian

sembako ini program yang ditunggu oleh warga namun dalam pelaksanaan tidak

selancar ketika meproklamirkan program tersebut sehingga menghadirkan rasa

kecewa warga terhadap pengurus rumah singgah waria tersebut.Dan seharusnya

strategi rumah singah waria ini tidak hanya mendekati warga pada golongan

menengah kebawah, pengurus rumah singgah harus bisa juga mengambil hati

golongan menengah ke atas.

Page 64: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini.Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :

Rhineka Cipta, 1998.

Amirullah dan Sri Budi Cantika.Manajemen Stratejik, Yogyakarta: Graha Mada,

2002.

Aripin, Anwar.Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: Rajawali

Press, 1998.

Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN). Model Pelatihan Pimpinan Rumah

Singgah, Jakarta, 2000.

Bungin, Burhan.Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan

Publik,dan Ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Kencana, 2011.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 1990.

Effendi, Onong Uchyana.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1992.

George Steinner dan John Minner.Manajemen Strategi, Penerjemah Agus Dharma

Jakarta: Erlangga, 1999.

Kusnadi. Pengantar Manajemen Strategi, Malang: Universitas Brawijaya.

Kemala, Atmojo.Kami Bukan Laki-Laki,Jakarta Utara : Pustaka Utama Grafiti,

1987.

Kriyantono,Rachmat.TeknisPraktis; RisetKomunikasi,Jakarta :Kencana 2010.

Murtopo, Ali.Strategi Kebudayaan, Jakarta: Center for Strategic and Internasional

Studies-CSIS, 1978.

Oliver, Sandra.Strategy Public Relation, Jakarta:Erlangga, 2007.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi

ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

R. David, Fred.ManajemenStrategiKonsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002.

Page 65: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

51

Roudhonah. Pengantar Ilmu Komunikasi,Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Salusu. PengambilanKeputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit, Jakarta: PT. Gramedia, 1996.

Sondang Siagian, P. Manajemen Strategik, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Page 66: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

Hasil Wawancara

Narasumber (NS) : Mami Yuli (Ketua Waria Se-Indonesia dan Pendiri

Rumah Singgah Waria Anak Raja)

Pewawancara (PW) : Khairunisa

PW : “Awal mula mami membuat rumah singgah ini karena apa?”

NS : “Saya merasa ada diskriminasi terhadap waria oleh masyarakat, tidak

diterima dipandang sebelah mata, bukan hanya dikalangan masyarakat

dikalangan keluarganya banyak yang tidak mau menerima. Kami diusir,

kami dianggap aib keluarga. Dan yang membuat saya semakin pilu

adalah ketika ada diantara salah satu dari kami yang telah meninggal

dunia, tidak ada yang mau mengurus, tidak ada yang mau menerima

termasuk keluarga kami. Waria yang meninggal dibawa kerumah sakit

dan didiamkan disana. Karena itulah salah satu alasan saya membuat

rumah singgah waria ini. Ketika ada waria yang meninggal, polisi

langsung membawa jenazah waria tersebut kesini dan kami urus sesuai

dengan agamanya. Dan saya membuat rumah singgah waria ini untuk

mewadahi waria, terutama waria yang sudah jompo.”

PW : “Bagaimana tanggapan warga sekitar ketika rumah singgah ini

dibangun?”

NS : “Tidak semudah membalik telapak tangan, awal mula saya tidak

diterima dan pastinya banyak yang mencibir. Saya memutar otak untuk

membeli hati masyarakat disini. Saya membuat sebuah acara disini

Page 67: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

dibantu oleh komunitas waria karena saya merupakan Forum Ketua

Waria seIndonesia maka saya mudah menghubungi waria waria

berprestasi untuk bisa mengisi acara. Saya membuat acara untuk

menghibur warga disini denganacara bakti sosial, memberkan

sumbangan dan mendatangkan waria waria cantik berprestasi agar

waria tidak dipandang sebelah mata dan sebagai ajang pembuktian

untuk merubah pandangan masyarakat terhadap waria”

PW : “Tujuan kegiatan dirumah singgah waria ini apa Mi?”

NS : “Setiap kegiatan dirumah singgah ini mempunyai tujuan, tujuan nya

yaitu memberikan skill kepada waria waria yang sudah tua agar bisa

bertahan hidup, karena waria waria yang sudah tua ini sebagian besar

tidak mengenyam dunia pendidikan maka skill mereka rendah, setelah

mereka sudah bisa, saya memberikan uang sebesar Rp. 150.000 untuk

modal mereka berdagang dan bertahan hidup.”

PW : “Jumlah waria yang sudah Mami berikan modal, sudah berapa orang

Mi?”

NS : “Ada 300 orang dari 2010”

PW : “Jumlah waria yang ada disini berapa orang Mi?”

NS : “Disini ada 30 orang jumlah waria. Rumah singgah ini didanai oleh

Kementrian Sosial, dan KemenSos hanya memberikan dana untuk

Page 68: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

15orang saja. Maka disini saya memutar otak agar semua bisa mendapat

bagian. Maka 15orang itu mendapatkan dana secara bergantian agar

mereka semua kebagian dan hasil nya merata.”

PW : ”Strategi apa yang Mami lakukan agar rumah singgah waria ini

kehadiran nya dapat diterima masyarakatr?”

NS : ”Strategi yang paling utama adalah bagaimana kita mencoba untuk bisa

beradaptasi dengan masyarakat. Dan konteks beradaptasi disini juga

bisa dilihat dari banyak hal dan kita juga harus bisa melihat dari

berbagai latar belakang, saya juga membuat suatu bagan atau konsep.

Rumah singgah ini berdiri dimana itu yang pertama,yang kedua daerah

atau lingkungan ini dominan mendukung kita atau tidak. Dan yang

ketiga disini rata-rata agama islamnya cukup kental apalagi dibelakang

wilayah ini ada FPI.dan bagaimana kemudian kita bisa menyikapi agar

rumah singgah ini bisa berdiri dengan rasa nyaman. Itu juga tidak

segampang membalikkan telapak tangan. Karena kita juga melalui

berbagai macam tahapan dimulai dari bagaimana kita me manage diri

kita sendiri dulu. Karena sebelum koita bisa meyakinkan warga disini

kita harus bisa menunjukkan dulu kepada warga bahwa saya yang

memiliki tempat ini dan saya dan rekan-rekan tidak seperti pemahaman

yang beredar di masyarakat disini bahkan di Indonesia, bahwa waria

tidka terlepas dari PSK dan pengamen. Tetapi setelah kita tinggak

disini, kita menyikapi dengan berbagai strategi karena ternayata tidak

Page 69: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

segampang yang kita duga kita bisa mempunyai rumah dan bisa

tinggal.”

PW : ”Awalnya bagaimana Mi?”

NS : ”Saya harus mengambil suatu strategi, setelah rumah singgah ini

selesai, kami membuat peresmian. Saya juga berbicara kepada tokoh

agama, tokoh masyarakat disini untuk mengadakan acara hiburan

menampilkan waria-waria yang mempunyai potensi da berprestasi di

Jakarta. Kemudian saya berbicara diatas panggung, dan tidak di duga

pers datang. Saya memang sering kali menjadi public figur di media.

Dan orang-orang disini jadi bisa melihat dan sebagai ajang pembuktian

kepada masyarakat disini walaupun aku ini seorang waria, aku bisa

sekolah. Setalah peresmian itu kami sering didatangi media elektronik

maupun cetak an bukan hanya dari nasional tetapi juga internasional.

Dan saya menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat disini yaitu ”orang

ini kalau tidak penting untuk apa dicari-cari”.

PW : ”Kegiatan ini melibatkan warga Mi?”

NS : ”Iya sebelum acara peresmian aku melakukan strategi untuk mengambil

hati masyarakat agar acara peresmian nanti tdak terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan. Saya mencoba mengumpulkan waria-waria dan

mendatangi warga kemudian mendata warga yang tidak mampu dsini.

Setelah kita mempunyai data sekitar 25 orang dan mereka semua

Page 70: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

merupakan janda miskin saya mengambil sebuah sikap yaitu kami kan

rutin mendatangi mereka setiap bulan paling sedikit dua kali. Walau

kita hanya membawa 1 bungkus mi instan atau ¼ kilogram gula dan

uang sebesar Rp. 10.000 kami mendatangi mereka dengan penuh canda

tawa menghibur mereka. Kita melakukan rutinitas ini berkali-kali.

Sesudah itu kami bisa akrab dengan mereka, lalu saya membuat

rutinitas lagi yaitu pembagian sembako kepada warga sekitar sini

dengan melibatkan orang-orang yang mempunyai kepentingan seperti

RT dan RW. Pra acara itu kami mengadakan acara buka pusa bersama

dengan warga. Kami juga mengadakan kursus membuat donat untuk

waria dan warga-warga yang ada disini, lalu kursus berdandan. Lalu

setelah akrab dengan mereka, kemudian saya menceritakan bahwa saya

mau membuat suatu pangung hiburan disini. Saya bertanya kepada

warga. Disinoi yang terkenal siapa, lalu biayanya berapa, dan aku

melibatkan waria-waria yang memiliki uang.”

PW : ”Acara tersebut mami mengunang siapa saja?”

NS : ”Peresmian rumah singgah itu berjalan dengan mengundang tokoh-

tokoh yang ada disini. Lalu juga ada waria-waria yang sudah

melaksanakan ibadah haji berbicara di panggung membahas berbagai

macam, dan disini terlihat bahwa public speaking waria ini bagus

bahkan lebih bagus dari warega yang ada disini, mungkin karena

Page 71: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

perbedaan wilayah. Waria yang hadir waria yang bertempat tinggal di

komplek dan disini perkampungan.”

PW : ”Respon warga disini bagaimana Mi?”

NS : ”Respon warga disini baik. Dan karena sering ada pers yang datang

kesini warga-warga disini sering menanyakan ”kapan Mi kita masuk

tv?”. jadi setiap ada pers yang datang dari tv saya selalu memberi tahu

warga agar mereka bisa ikut diliput dan masuk tv.”

PW : ”Adakah pelatihan bagi penghuni rumah singgah waria untuk berbaur

atau bersosialisasi dengan warga?”

NS : ”Saya memberi tahu kepada teman-teman waria, jika kita ini berada

dilingkungan yang sarat akan islam. Jangan berdandan berlebihan,

jangan memakai perhiasan atau pakaian yang menarik perhatian warga,

berpakaian yang sopan, bertegur sapa jika bertemu warga dan berlaku

santun.”

PW : ”Pernahkah Mami mengikuti kegiatan masyarakat disini?”

NS : ”Saya pernah mengikuti acara karang taruna disini dan acara ibu-ibu

PKK. Saya juga pernah menawarkan tempat kepada mereka jika

membutuhkan tempat yang lebih luas bisa melakukan kegiatan disini.”

PW : ”Bagaimana interaksi Mami dengan warga yang ada disini ?”

NS : ”Saya pernah mengobrol, jika lewat saya bertegur sapa. Kunci agar kita

bisa nyaman hidup berdampingan dengan masyarakat adalah dimulai

Page 72: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

dari diri sendiri terlebih dahulu dengan tidak berdandan berlebihan agar

tidak menjadi sorotan masyarakat, bagaimana cara kita untuk

menghargai diri kita sendiri, bagaimana kita beradaptasi, bagaimana

caranya membeli hati masyarakat. Jika ada warga yang sakit kita

jenguk, memberikan sumbangan walaupun jumlahnya tidak banyak

yang penting kita ikhlas memberikannya. Hal itu saya lakukan agar

merubah fikiran masyarakat tentang waria yang hanya bisa melacur dan

mengamen.

PW : ”Bagaimana sikap anak-anak yang ada disini Mi?”

NS : ”Jika saya bertemu dengan anak-anak, saya sesekali memberikan uang

jajan kepada mereka, setelah saya memberikan uang jajan kepada anak-

anak, merekapasti memberi tahu orang tua mereka. Dan orang tua

mereka mewngucapkan terima kasih kepada saya. Dan jika ada anak-

anak yang jahil kepada saya, orang tua mereka yang kadang memarahi

anak tersebut ”Jangan Mami Yuli kan baik”. Jadi saya kadang tidak

perlu repot untuk hal seperti itu.”

PW : ”Pernahkah ada ancaman atau teror yang bertujuan untuk membuat

penghuni rumah singgah waria resah?”

NS : ”Tidak ada, aman-aman saja. Mungkin karena ini rumah saya sendiri,

kalau saya mengontrak mungkin beda urusan lagi. Dan waarga disini

Page 73: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

juga banyak pendatang, yang penting kami disini tidak menganggu

mereka.”

PW : ”Adakah perbedaan sikap warga dari dulu hingga sampai saat ini Mami

bertinggal disini?”

NS : ”Coba saja tanya ke warga, ketika kita bisa melakukan hal yang positif

maka orang lain pun akan mengangkap dengan positif juga. Itulah yang

saya lakukan. Karena kita harus memulai dari hal kecil terlebih dahulu

dimulai dari sikap dan cara berpakaian. Saya juga mengajari penghuni

rumah singgah ini bagaimana duduk mengobrol dengan warga. Dan

saya juga sudah lama disini, saya sudah menganggap warga disini

seperti keluarga.”

PW : ”Rumah Singgah Waria ini berdiri sejak kapan?”

NS : ”Sejak 2010”

PW : ”Jika Mami membuat acara kegiatan di rumah singgah ini adakah

warga yang keberatan?”

NS : ”Tidak ada”

PW : ”Yang bisa tinggal di rumah singgah waria ini, waria yang mempunyai

kriteria seperti apa Mi?”

Page 74: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS : ”Waria-waria yang mau diatur, yang mau berubah perilaku hidupnya,

dan yang mau belajar untuk mandiri.”

PW : ”Mami sering mengobrol dengan warga?”

NS : ”Iya, tapi sekarang karena kesibukan jadi sudah jarang. Warga juga

suka kumpuldi depan teras.”

PW : ”Kegiatan apa saja yang melibatkan warga disini Mi?”

NS : ”Kursus memasak seperti membuat donat, menyulam dan arisan.”

PW : ”Bagaimana menghadapi warga yang kontra dengan adanya rumah

singgah waria ini Mi?”

NS : ”Saya mencoba membuat kegiatan hal yang benar-benar nyata sebagai

ajang pembuktian. Tidak semua orang suka dengan kita yang pro dan

kontra pasti ada apalagi kami sebagai waria.”

PW : ”Pernah takut akan penolakan dari warga ketika tinggal disini Mi?”

NS : ”Karena saya sudah pernah merasakan penolakan yang pahit, jadi jika

ada penolakan yang hanya cibiran atau pengusiran itu sudah biasa untuk

saya. Kadang ada tanggapan dari warga jika ada sumbangan yang tidak

merata. ”Yang itu dikasih kok saya tidak”. Warga disini juga rumpi,

kecemburuan sosial memang biasa terjadi.”

Page 75: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

PW : ”Apa yang menjadi harapan Mami kepada warga masyarakat jika ada

waria berada di tengah-tengah masyarakat?”

NS : ”Sebelum kita berharap kepada masyarakat, kita harus memulai dari

diri sendiri terlebih dahulu, jika mau dihargai oleh orang lain kita harus

bisa menghargai diri kita sendiri dulu. Jika kita bisa membeli hati

masyarakat maka kita bisa nyaman tinggal di tengah masyarakat. Dan

warga bisa membentengi kita, jika kita berperilaku dengan baik. Jika

ingin hidup bermasyarakat harus di mulai dari hal terkecil terlebih

dahulu. Dimanapun kita hidup asal kita tidak menganggu maka hidup

akan tenang.”

Page 76: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

Hasil Wawancara

Narasumber 1 (NS1) : Ketua RT 03 Bapak Endang

Pewawancara (PW) : Khairunisa

PW : ”Bagaimana perijinan Mami Yuli ke bapak untuk membangun rumah

singgah itu pak ?”

NS1 : ”Awalnya rumah itu dibangun saja”

PW : ”Ijin sama bapak?”

NS1 : ”Ya namanya dia membeli tanah disitu, ya dia langsung membangun.”

PW : ”Bapak setuju pak dengan dibangun nya rumah untuk waria disitu?”

NS1 : ”Ya sebetulnya tidak setuju, karena awalnya dia sudah membeli tanah

disitu. Dan awalnya juga saya tidak tahu jika waria yang membeli tanah

itu. Saya tahu setelah rumah itu sudah jadi, dan baru saya tahu kalau

rumah itu waria yang menempati.

PW : ”Bagaimana respon warga-warga disini dengan adanya rumah singgah

waria dilingkungan mereka pak?”

NS1 : “Warga disini tidak ada masalah, dan sikapnya biasa saja.”

PW : “Waria yang ada dirumah singgah itu pernah mengikuti kegiatan acara

yang ada disini?”

Page 77: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS1 : “Mereka tidak pernah ikut. Dia hanya tinggal disitu, yasudah mereka

begitu saja. Kadang pergi, pulang.”

PW : “Bapak pernah mengajak?”

NS1 : “Ya karena orangnya juga suka tidak ada ya saya mau mengajak

bagaimana”

PW : “Apa bapak pernah mendapat laporan dari warga tentang keberadaan

waria disekitar lingkungan bapak?”

NS1 : “Terkadang saya suka menerima laporan. Kemarin juga sempat ada

masalah”

PW : ”Sudah berapa lama pak dia tinggal disitu?”

NS1 : ”Sudah 3 tahun mereka tinggal disana. Awalnya juga orang lain yang beli

bukan si Yuli. Saya juga tidak tahu pastinya seperti apa, dia membeli

tanah itu sendiri atau bagaimana.”

PW : ”Bapak dengan Mami Yuli jarang berkomunikasi pak?”

NS1 : ” Ya jarang karena dia juga jarang ada dirumah.”

PW : ”Apakah Rumah singgah tersebut sering mengadakan kegiatan pak?”

NS1 : ”Jadi kemarin ada kegiatan. Ada acara dirumah singgah itu, Yuli laporan

sama saya, dia bilang ada acara kumpul-kumpul. Saya bilang kok hari

H baru laporan. Lalu Yuli bilang ke saya udah laporan ke pihak

Page 78: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

kepolisian juga. Saya bilang tidak bisa begitu kalau kamu berada di

lingkungan warga seperti ini.

PW : ”Kegiatan mereka menganggu warga disini pak?”

NS1 : ”Ya tidak, jika mereka menganggu, mereka sudah di amuk warga, saya

juga sudah memperingatkan ke Yuli. Awas ya hati-hati tinggal disini

jangan membuat masalah, saya tidak mau bertanggung jawab jika

terjadi apa-apa. Soalnya kelihatan nya dia itu mempunyai banyak

teman. Dan dia juga ketua waria se-Indonesia.”

PW : ”Kontribusi apa yang telah diberikan mami Yuli untuk RT disini pak?”

NS1 : ”Dulu pernah dia datang, memberikan sembako ke warga-warga yang

ada disini. Dia orang nya baik, jika terjadi apa-apa warga disini pasti

melapor ke saya. Sejauh ini sih tidak. Karena kita kan juga harus

menjaga yang begitu-begitu.”

PW : ”Apa yang membuat bapak tidak berkeberatan mereka ada disini pak?”

NS1 : ”Ya jika dia membuat masalah ya saya keberatan, untungnya tidak.”

PW : ”Bapak tadi mengatakan mereka kemarin membuat masalah, masalah apa

itu pak?”

NS1 : ”Iya kemarin ada polisi datang ramai sekali.”

PW : ”Lalu bapak bagaimana pak menangani nya pak?”

Page 79: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS1 : ”Karena dia baru laporan ke saya setelah hari H acara. Seharusnya

seminggu sebelum acara. Lalu warga-warga disini, anak-anak muda

mau melakukan aksi demo tapi tidak jadi. Terjadi keributan karena ada

acara kumpul waria. Yuli mau laporan sama saya, saya nya tidak ada.

Dia laporan akan mengadakan acara kumpul waria tepat hari H. Tidak

boleh seperti itu harusnya namanya dia hidup di lingkungan sosial.

Kemarin ramai sekali polisi, plang rumah singgah waria juga sudah

dicabut.

PW : ”Plang itu dicabut disebabkan karena apa pak?”

NS1 : ” Mungkin karena ada pengaduan jadi dicabut”

PW : ”Pengaduan nya kemana pak? Ke Bapak?”

NS1 : ”Laporan ke kepolisian. Mereka kumpul tidak ada izin nya jadi

mengakibatkan seperti itu. Jadi ramai, saat itu saya sedang tidak ada

ditempat karena sedang ada acara hajatan dirumah saudara saya”

PW : ”Masih ada pak waria yang tinggal setelah kejadian itu?”

NS1 : ”Masih ada 1-2 orang disana”

PW : ”Setelah kejadian itu apakah mereka berniat untuk pindah atau

bagaimana pak?”

NS1 : ”Saya belum mendengar kepastian untuk itu. Sepertinya mereka mau

pindah tapi saya belum mendengar ada kabar lagi. Sebenarnya warga

Page 80: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

disini tidak ada masalah baik-baik saja. Karena ada masalah kemarin

itu, mereka tidak izin ke saya. Izin setelah acara, seharusnya kan tidak

boleh seperti itu.”

PW : ”Damainya kejadian itu seperti apa pak?”

NS1 : ”itu urusan polisi, saya tidak tahu menahu untuk masalah itu”

PW : ”Awal mereka mendirikan rumah singgah untuk waria itu bapak tidak

tahu?’

NS1 : ”Tidak tahu. Yang membeli orang lain. Lalu setelah dibangun baru dia

yang menempati rumah itu. Dan setelah saya tahu, saya harus hati-hati

agar tidak terjadi masalah. Dia juga orangnya baik dan ramah.

Sosialisasi dia juga bagus. Acara kemarin mereka izin nya melangkahi

saya. Yuli izin nya langsung ke kepolisian, saya tidak tahu. Harusnya

kan tidak boleh seperti itu. Saya sebagai RT menncari jalan yang

terbaik, jangan sampai ada suatu hal yangterjadi dan menganggu warga.

Kemarin itu kumpul banyak waria, tidak izin dengan warga sekitar.

Sampai polisi kerumah saya, dan FPI pun datang.”

PW : ”FPI Depok apa FPI mana pak?”

NS1 : ”FPI Depok”

Page 81: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

PW : ”Kemarin itu mami Yuli mengadakan acara apa pak? Acara kumpul biasa

atau acara apa?”

NS1 : ”Yuli membuat acara sampai ada tenda. Malam dia datang kerumah saya

sebelum acara. Saya baru pulang pagi karena saudara saya hajatan, lalu

dia datang lagi baru laporan sama saya katanya mau ada acara kumpul-

kumpul. Saya mengatakan kepada dia ”Kenapa mendadak seperti ini

jika terjadi apa-apa saya tidak mau tanggung jawab yah seharusnya

kamu izin nya jangan mendadak seperti ini”. Dan yuli menenangkan

saya dia mengatakan ”tenang saja pak RT tidak terjadi apa-apa ko”.

Dan ternyata warga disini kaget, kenapa banyak bencong pada datang

beramai-ramai, polisi mendatangi saya, saya juga bingung. Saya

bertanya ke Yuli ”katanya kamu sudah izin ke kepolisian mana

suratnya?”. Dia menjawab ”iya saya sudah izin formalitas saja pak RT

tidak ada surat”. Saya mengatakan ke Yuli ”Ya tidak bisa seperti itu

yul”. Lalu besok nya setelah acara itu banyak FPI pada datang ke

rumah singgah itu”

PW : ”Setelah acara itu mereka ada kegiatan lagi pak? Kejadian itu terjadi

kapan pak?”

NS1 : ”Sepi sudah tidak ada kegiatan lagi. Sekarang kalau terjadi apa-apa

kelurahan yang menangani. Saya juga tidak mau jika caranya seperti

itu, saya di langkahin tidak izin ke saya. Kejadian itu sebulan lalu. Saya

jadi merasa takut sekarang, jika ada waria dilingkungan warga”

Page 82: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

PW : ”Apa yang bapak takut kan pak?”

NS1 : ”Banyak anak-anak saya takut mereka menjadi terbiasa melihat hak

semacam itu dan takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Tapi

Alhamdulillah tidak ada laporan kejadian tentang anak-anak yang ada

disini.”

Jakarta, 21 Desember 2014

Mengetahui,

Ketua RT 03

Endang

Page 83: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

Hasil Wawancara

Narasumber 2 (NS2) : Tokoh Masyarakat Bapak Sugito

Narasumber 3 (NS3) : Istri Bapak Sugito

Pewawancara (PW) : Khairunisa

PW : ”Sejarah berdiri nya rumah Mami Yuli pak, bapak kan orang yang

dekat dengan rumah Mami. Bagaimana sejarahnya pak?”

NS 2 : ”Persisnya saya engga tau. Waktu itu sudah ada bangunan disitu, yang

punya rumah juga tidak pernah ada. Sedangkan yang kerja membangun

rumah itu juga bukan orang sini. Saya nanya-nanya ke yang kerja,

mereka bilang mereka juga tidak mengetahui siapa pemilik rumah

tersebut dan mereka disuruh dari gereja. Yang membangun rumah itu

gereja yg ada di kota. Yang membayar mereka orang dari gereja. Ini

rencananya buat apa saya tanyakan seperti itu. Mereka juga tidak tahu

ini untuk apa mereka hanya disuruh untuk membangun rumah ini, itu

saja dan gereja yang membayar mereka. Ketika rumah itu sudah jadi,

tidak langsung di tempati mba, selang beberapa minggu kurang lebih 3

minggu baru ditempati, oleh Mami Yuli. Tapi sebelum Mami Yuli yang

menempati, ada sepasang suami istri punya anak tinggal disitu. Hanya

beberapa bulan lalu sudah tinggal disitu lagi. Persisnya saya juga tidak

tahu mba bagaimana ceritanya, karena orangnya juga tidak

bermasyarakat. Ketika kita hidup bermasyarakat dia juga tidak pernah

bertegur sapa, saya sendiri juga gimana ya. Saya juga bukan nya ingin

Page 84: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

di hormati tapi setidaknya sebagai tetangga harusnya bertegur sapa,

basa-basi mau kemana atau gimana sama tetangga.”

PW : ”Kegiatan masyarakat disini Mami Yuli ikut bergabung pak?”

NS 2 : ”Tidak pernah ikut sama sekali, pernah ada yang menikah di depan

rumah dia persis, dia tidak datang, ada hajatan yang lainnya pun tidak

datang. Membaur dengan masyarakat juga tidak pernah. Jadi seolah-

olah mereka itu selalu menyendiri. Mereka pernah di datangi oleh

anggota FPI.

PW : ”Kapan itu pak?”

NS 2 : ”Belum lama kira-kira 3 minggu yang lalu. Tapi sudah keduluan di

dengar oleh polisi. Jadi sebelum FPI datang polisi sudah datang terlebih

dahulu.”

PW : ”Ada kejadian apa pak, sampai di datangi oleh polisi?”

NS 2 : ”Ya mungkin FPI mendengar ada kegiatan di rumah singgah waria itu.

Kejadian FPI datang itu 2 hari setelah ada acara. Jadi Mami Yuli itu

menurut keterangan dari orang-orang mendapat dana dari Departemen

Sosial kurang lebih sebesar Rp. 1 Milyar. Tapi tidak sekaligus,

pemberian nya bertahap. Tahap pertama Rp. 250.000 uang itu

dibagikan untuk sebangsanya mereka. Mungkin tujuan pemerintah

memberikan bantuan kepada mereka agar mereka tidak berkeliaran

Page 85: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

dijalan, untuk usaha, dan mungkin untuk memberdayakan mereka.

Ketika acara itu, ada 300 orang waria dan acara itu terselenggara tanpa

memberi tahu ketua RT setempat. Nah itu jeleknya seperti itu. Dia

memberi tahu acara tersebut ke pak RT itu pas hari H. Acara nya pagi,

dan jam 6 pagi dia baru lapor ke pak RT dan bersifat formalitas. Dan

saat itu pak RT sedang tidak ada ditempat karena ada hajatan saudara

nya. Dia membuat acara pertemuan waria tanpa memberi tahu ketua RT

dan Ketua RW. Acara seperti ini baru 2x. Yang pertama tidak begitu

banyak warianya. Yang acara kemarin banyak sekali warianya. Orang

yang berdagang laku semua. Si Yuli memberi tahu ke pedagang akan

ada acara di rumah singgah, jadi para pedagang disuruh berdagang

disitu.”

PW : ”Dengan adanya keberadaan mereka, warga disini keberatan atau tidak

pak?”

NS 2 : ”Ya sebenarnya keberatan mba, kami juga berfikir waria-waria itu mau

kemana lagi. Mereka dengan Pak RT juga cuek, jika mereka mau

membuat acara pun pak RT juga tidak akan menyetujui.”

PW : ”Sikap warga masyarakat disini terhadap Mami Yuli bagaimana pak?”

NS 2 : ”Walaupun dia tinggal disini sudah hampir 1 tahun tapi komunikasi

dengan masyarakat tidak bagus, mereka cuek. Dan keseharian kami pun

seolah-olah tidak ada mereka.”

Page 86: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

PW : ’Warga yang setuju dan tidak setuju dengan kehadiran mereka disini

bagimana pak respon nya?”

NS 2 : ”Sepertinya warga yang pro dengan mereka tidak ada mba, paling 1

atau 2 orang yang dekat-dekat disitu saja. Salah satu dari mereka ada

yang dipanggil Omah yang gemuk, ada yang dipanggil Mami. Selama

ini Yuli dan teman-teman nya tidak ada hubungan komunikasi dengan

warga. Ya paling yang kenal dengan mereka hanya tukang sayur dan itu

pun karena untuk keperluan belanja saja.”

PW : ”Apakah mereka memberikan efek kepada warga yang ada disini ?”

NS 2 : ”Mereka kegiatan nya tidak ada sama sekali, hanya 2x dalam kurang

lebih setahun, kegiatan mereka sifatnya membagikan sembako.”

PW : ”Memberikan sembako kepada warga-warga disini pak?”

NS 2 : ”Tidak mba. Hanya untuk kelompoknya dia saja. Bukan untuk

masyarakat yang ada disini.”

PW : ”Kontribusi mereka untuk warga disini bagaimana pak?”

NS 2 : ”Tidak ada mba. Ya kalau mereka mau membagikan sesuatu ya untuk

sesama mereka saja. Untungnya kemaren polisi duluan yang datang saat

ada tragedi FPI datang, jika FPI terlebih dulu habis itu di obrak abrik.

Page 87: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

Polisinya ada sekitar 15 orang. Kapolsek nya mengobrol disini dirumah

saya, saya hanya jadi pendengar saja.”

PW : ”Apakah mereka menganggu warga disini pak?”

NS 2 : ”Mengganggu sih tidak ya mereka cuma cuek saja dengan warga

sekitar.”

PW : ”Sikap anak-anak muda disini terhadap mereka bagaimana pak? Biasa

saja, meledek atau bagaimana?”

N 2 : ”Anak-anak muda saat ada acara kemarin itu berkumpul dirumah pak

RW, mau ditindak seperti apa, mau minta izin ke Pak RW untuk

bertindak. Pak RW mencegah harus ada kordinasi dulu dengan anggota

yang berwajib jangan sampai bersikap main hakim sendiri. Anak muda

disini kesal mba.”

PW : ”Kesalnya kenapa mereka pak?”

NS 2 : ”Jika dia mengaku seorang wanita ya harusnya sesuai dengan data.

Mereka seperti itu kan dibuat-buat, seolah-olah mereka itu wanita

padahal belum tentu mereka wanita.”

PW : ”Sudah berapa lama pak mereka tinggal disini?”

NS 2 : ”Sudah 2 tahun”

Page 88: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

PW : ”Bagaimana kontribusi mereka terhadap warga yang ada disini pak?”

NS 2 : ”Kalau mereka membuat acara kegiatan ya buat golongan mereka aja.

Dulu dirumah itu ada plang nama rumah singgah. Tulisan nya rumah

singgah waria anak raja. Tapi pas tragedi kemarin itu plangnya diambil

sama FPI”

PW : ”Kenapa diambil pak?”

NS 2 : ”Saya tidak mengerti, pokoknya dibawa saja sama mereka.”

PW : ”Bapak pernah mencoba untuk merangkul mereka untuk datang ke

acara warga yang ada disini pak?”

NS 2 : ”Saya tidak pernah, berkomunikasi secara langsung dengan mereka

selama 2 tahun. Mereka kalau melewati rumah saya juga tidak pernah

permisi, bukan nya saya minta di hormati tetapi seharusnya yang

namanya orang baru harus ada unggah ungguhnya kalau dalam istilah

jawa.”

PW : ”Warga disini pernah ada yang mengajak mereka pak?”

NS 2 : ”Tidak pernah, pak RT pun merasa kesal tapi ya mau bagaimana pak

RT juga bingung harus berbuat apa. Pak Lurah juga pernah kesini, tapi

ini bentuk nya berupa rumah bukan kantor jadi ya bingung juga.”

PW : ”Setelah kejadian itu bagaimana pak kegiatan mereka, masih ada

kegiatan lagi?”

Page 89: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS 2 : ”Setelah kejadian itu sudah tidak ada aktifitas lagi, Mami Yuli dan

Omah juga jarang lagi keliatan. Kadang seminggu dirumah kadang

tidak ada. Dulu awalnya kan emang ada keluarga yang tinggal dirumah

itu, ada anak kecil dan suami istri, suami nya supir angkot saya pun

tidak tahu itu benar-benar keluarga apa bukan.”

PW : ”Sebelum ada penggrebekan, dirumah itu ada kegiatan pak?”

NS 2 : ”Kegiatan nya membagi kan sembako.”

PW : ”Rutin pak?”

NS 2 : ”Tidak rutin, selama dia tinggal disini cuma 2x aja, dia pun juga jarang

ada dirumah.”

PW : ”Bapak sendiri bagaimana pak, melihat di lingkungan bapak ada orang

yang berbeda dari yang lain?”

NS 2 : ”Sebetulnya saya kurang begitu cocok, siapapun mba yang hidup

bermasyarakat tapi tidak mau membaur saya pun tidak cocok.”

PW : ”Jika seandainya mereka mau membaur bagaimana pak?”

NS 2 : ”Kalau mereka mau membaur dan mau berbagi saya bisa menerima.

Masalah mereka itu tidak mau membaur, bukan karena mereka waria.”

PW : ”Bapak pernah melihat sikap mereka berbeda dari yang lain?”

Page 90: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS 2 : ”Tidak pernah, selama mereka disini tidak pernah saya bertanya ”Mami

Yuli mau kemana,” atau saya duduk depan rumah dari dia nya untu

menyapa saya seperti ”misi pak” itu tidak pernah. Ya kalau mereka

lewat ya lewat saja menengok juga tidak. Permisi juga tidak. Saya

keberatan nya disitu.”

PW : ”Mami Yuli cukup terkenal pak dilingkungan disini?”

NS 2 : ”terkenal nya ya terkenal gang bencong, kalau ada yang mau kesini tuh

bilangnya gang bencong semenjak ada Mami Yuli.”

PW : ”Ibu pernah bersapa dengan Mami Yuli?”

NS 3 : ”pernah paling hanya manggut-manggut saja”

PW : ”Dengan ibu pernah ngobrol ?”

NS 3 : ”Tidak pernah mengobrol, paling hanya menyapa ”Bu Haji” tidak

bertanya”

PW : ”Ibu sendiri bagaimana hubungan nya dengan Mami Yuli?”

NS 3 : ”Ya tidak pernah ngobrol, tidak pernah main.”

PW : ”Walaupun rumahnya deket bu?”

NS 3 : ”Iya tidak pernah, seharusnya sehabis peristiwa kemarin dia itu kesini

minta maaf tapi tidak ada sikap seperti itu, lewat ya lewat saja. Anakku

Page 91: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

kan polisi, bertanya juga ke saya ”dia pernah kesini bu?” saya jawab

”tidak”. Seharusnya mereka kesini konfirmasi.”

PW : ”Keseharian mereka yang ibu tau bagaimana bu?”

NS 3 : ”Dia kan kuliah mengambil S2 katanya. Dia juga ketua Waria se-

Indonesia. Dia membawahi waria, memberikan santunan. Dan tidak

tahu dia mendapat dana dari mana. Pernah syuting juga dia masuk TV.

Dia menyantuni waria yang ekonominya sulit. Warga disini pernah

sudah siap untuk menggrebek, tapi sebelumnya konsultasi dulu kesini

tapi bapak bilang jangan, jangan ada kekerasan.”

PW : ”Menggrebeknya karena ada hal apa bu?”

NS 3 : ”Ya itu kegiatan kemarin, waria cantik-cantik datang. Putih-putih,

seragaman”

PW : ”Awalnya ketika ibu mengetahui yang menempati rumah itu waria,

bagaimana respon ibu?”

NS 3 : ”Ya kaget saya. Ya Allah kok bisa dia tinggal disini. Pak RT kok setuju.

Awalnya dia membangun rumah dan tidak tau siapa yang punya dan

ternyata yang membeli rumah itu waria. Dan mereka baru laporan ke

Pak RT setelah 3 bulan tinggal disini. Kaget semua warga sini.”

PW : ”Sampai akhirnya warga disini mau menerima mereka bagaimana bu?”

Page 92: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS 3 : ”Ya mau tidak mau, awalnya buka salon, tapi sekarang sudah tidak buka

itu salon nya. Orang Ambon dia, laki-laki dipanggil Mami, itu dia

sendiri yang menyuruh warga disini memanggil dia dengan sebutan

Mami ”jangan panggil saya Om panggil saya Mami”. Saya sendiri tidak

pernah memanggil dia Mami, dia kan seorang laki-laki kok dipanggil

Mami”

PW : ”Keseharian mereka menganggu tidak bu?”

NS 3 : ”Tidak ko, dia mah kalau mau pergi ya lewat-lewat saja.”

PW : ”Apakah mereka memberikan efek untuk warga yang ada disini bu?”

NS 3 : ”Tidak, membuat resah masyarakat juga tidak pernah. Orang-orang disini

kan fanatik mba, pernah dulu ada orang non muslim tinggal

dilingkungan disini, waktu maghrib mereka bernyanyi keras sekali

menganggu orang yang mau beribadah dan menimbulkan kebisingan,

lalu rumah orang itu dilemparin batu. Akhirnya setelah kejadian itu

sudah tidak ada lagi.”

PW : ”Kenapa bisa bu warga disini yang begitu fanatik bisa menerima Mami

Yuli yang berbeda dari yang lain?”

NS 3 : ”Warga disini sudah ingin bergerak mba, LPM juga mau bergerak, tapi

masih segan sama bapak, minta izin ke bapak, bapak melarang

sehingga tidak jadi. Karena bapak mengatakan kepada mereka jangan

Page 93: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

menggunakan kekerasan karena masih ada jalur hukum. Kegiatan

kemarin yang digrebek itu juga masuk tv, saya juga tahu beritanya

malahan dari tv padahal rumah saya dekat”

PW : ”Kegiatan kemarin waria yang hadir banyak bu?”

NS 3 : ”Banyak, penuh sekali disini waria. Setelah acara kegiatan itu, besok nya

baru FPI, kepolisian pada ramai datang kesini. Kalau tidak ada polisi

sudah hancur itu rumah sama FPI, polisi datang untuk mencegah

tindakan anarkis yang akan dilakukan oleh FPI.”

PW : ”Di hari biasa kegiatan mereka apa bu?”

NS 3 : ”Katanya sih buka salon. Tapi tidak pernah melihat orang yang potong

rambut.”

PW : ”Mereka pernah santunan ke warga yang ada disini bu?”

NS 3 : ”Waktu ada kegiatan acara kumpul kemarin ibu-ibu disini diberikan uang

sebesar Rp. 200.000 untuk modal berjualan. Karena waria ramai sekali

buat modal berjualan makanan untuk waria-waria yang hadir. Dulu juga

pernah sekali memberikan santunan ke janda-janda yang ada disini

sejumlah 25 orang malam-malam dan saat itu sedang hujan.”

PW : ”Setelah ada kegitan santunan untuk janda, apakah ada kegiatan santunan

lagi bu?”

Page 94: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS 3 : ”Tidak pernah mba, hanya sekali saja. Dia mendapatkan uang dari luar ya

untuk dirinya sendiri mendapat uang sejumlah Rp. 200juta. Status

rumah itu aja saya tidak tahu dan pak RT pun juga tidak tahu apa lagi

saya”

PW : ”Awal-awal kehadiran mereka disini apakah bermasalah bu?”

NS 3 : ”Dulu mereka sering ditegur oleh pak RT. Dia menempati rumah itu 3

bulan lalu baru laporan ke pak RT, dia juga tidak tercatat sebagai

warga disini mba. Tidak tahu warga mana. Pak RT juga tidak tahu, dia

dari mana. Ketika dia baru datang tidak ada perkenalan diri ke

lingkungan terdekat ditenpat dia tinggal.”

PW : ”Ketika ada kegiatan disini apakah ibu pernah mengajak?”

NS 3 : ”Malas, saya sudah malas. Karena dari dia nya juga sehingga saya sudah

malas. Kalau mereka mau mengakrabkan diri dengan warga disini pasti

mereka diajak. Disini suka ada kegiatan seperti kegiatan santunan anak

yatim, acara posyandu. Jika dia tidak menyendiri pasti saya ajak.

Kemarin ada seorang waria yang meninggal ada ambulan. Kita mau

nyelawat juga bingung bagaimana tata cara kalau yang meninggal iu

seorang waria, ya akhirnya Mami Yuli dan rekan nya yang mengurus.”

PW : ”Setelah kejadian itu apakah ada rencana mereka untuk berpindah apa

masih tetap tinggal disini?”

Page 95: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

NS 3 : ”Saya tidak tahu bagaimana kelanjutan rumah itu, dan belum mendapat

kabar apa-apa.”

Jakarta, 21 Desember 2014

Mengetahui,

Tokoh Masyarakat RT 03

Bapak Sugito

Warga RT 03

Ibu Sugito

Page 96: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis

Rumah Singgah Waria Anak Raja

Page 97: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis
Page 98: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis
Page 99: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis
Page 100: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis
Page 101: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26676/...salam untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah pada akhirnya penulis