JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

13
Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra. Vol.3,No.1 Juni 2021 Page 1-13 1 ROMANTISME FEMINIS LANSIA DALAM FILM THE NOTEBOOK DAN LOVE IN THE TIME OF CHOLERA (ELDERLY FEMINICAL ROMANTISM IN THE NOTEBOOK AND LOVE IN THE TIME OF CHOLERA FILM) 1 Johan Mahyudi, 2 Siti Rohana Hariana Intiana, & 3 Agusman Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Mataram, Kota Mataram Pos-el : [email protected] Abstract This paper is directed at an attempt to explain romantic terminology which is based on the framework of the initiators of the romantic flow. As a case in point, two films that retain their novel titles are used, namely The Notebook and Love in the Time of Cholera. As a further effort, the two films were then compared, to find out which film was more romantic according to the romantic criteria. There are six romantic parameters used to measure the romance of the two films, namely alienation; idealizes libido, marriage is only considered a subject-object relationship, melancholy, potential dangers, and the failure of social idealism. Each parameter is measured by presenting audio-visual facts from the two films. The results show that in terms of intensity, the most romantic film is Love in the Time of Cholera. Keywords: Elderly Romanticism, Film Abstrak Tulisan ini diarahkan pada upaya menjelaskan terminologi romantis yang didasarkan pada kerangka pemikiran para penggagas aliran romantik. Sebagai contoh kasus, digunakan dua film yang mempertahankan judul novelnya, yaitu The Notebook dan Love in the Time of Cholera. Sebagai usaha lebih lanjut, kedua film tersebut kemudian dibandingkan, untuk mengetahui film yang lebih romantis menurut kriteria romantisme tersebut. Ada enam parameter romantik yang digunakan untuk mengukur romantisme kedua fim tersebut, yaitu keterasingan; mengidealkan libido, perkawinan hanya dianggap hubungan subjek-objek, kemurungan, potensi bahaya, dan kegagalan idealisme sosial. Setiap parameter diukur dengan menyajikan fakta audio-visual dari kedua film tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa dari segi intensitas, film yang paling romantis ialah Love in the Time of Cholera. Kata Kunci: Romantisme Lansia, Film PENDAHULUAN Romantis merupakan salah satu kosakata yang paling kerap terdengar diucapkan, oleh banyak orang, di banyak tempat, waktu, dan kesempatan. Terminologi romantis sepertinya mudah melekat dalam periode kehidupan setiap manusia menjelang kedewasaannya. Entah bagaimana, romantismenjadi terminologi yang mudah dipahami saat melihat dua orang sejoli bertatapan, berbagi senyuman, saling mengulurkan tangan untuk bersentuhan dalam ritual memindahkan setangkai bunga, lalu mungkin melengkapinya dengan ucapan “Aku ingin kau menjadi bagian dari seluruh sisa hidupku!” Pertanyaan paling awal yang dapat diajukan ialah apakah terminologi romantis dapat diletakkan pada satu arus pemahaman dengan istilah mesra? Lalu bagaimana dengan kata cinta? Ketiga kata itu selama ini secara bersamaan atau terpisah, telah digunakan untuk menjelaskan satu bentuk tindakan dan Jurnal Lingue Bahasa, Budaya, dan Sastra Volume 3, No.1, Juni 2021 .h.1-13

Transcript of JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Page 1: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

1

ROMANTISME FEMINIS LANSIADALAM FILM THE NOTEBOOK DAN LOVE IN THE TIME OF CHOLERA

(ELDERLY FEMINICAL ROMANTISMIN THE NOTEBOOK AND LOVE IN THE TIME OF CHOLERA FILM)

1Johan Mahyudi, 2Siti Rohana Hariana Intiana, & 3AgusmanDosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Mataram, Kota Mataram

Pos-el : [email protected]

AbstractThis paper is directed at an attempt to explain romantic terminology which is based on the

framework of the initiators of the romantic flow. As a case in point, two films that retain their novel titlesare used, namely The Notebook and Love in the Time of Cholera. As a further effort, the two films werethen compared, to find out which film was more romantic according to the romantic criteria. There are sixromantic parameters used to measure the romance of the two films, namely alienation; idealizes libido,marriage is only considered a subject-object relationship, melancholy, potential dangers, and the failure ofsocial idealism. Each parameter is measured by presenting audio-visual facts from the two films. Theresults show that in terms of intensity, the most romantic film is Love in the Time of Cholera.Keywords: Elderly Romanticism, Film

AbstrakTulisan ini diarahkan pada upaya menjelaskan terminologi romantis yang didasarkan pada kerangkapemikiran para penggagas aliran romantik. Sebagai contoh kasus, digunakan dua film yangmempertahankan judul novelnya, yaitu The Notebook dan Love in the Time of Cholera. Sebagai usahalebih lanjut, kedua film tersebut kemudian dibandingkan, untuk mengetahui film yang lebih romantismenurut kriteria romantisme tersebut. Ada enam parameter romantik yang digunakan untuk mengukurromantisme kedua fim tersebut, yaitu keterasingan; mengidealkan libido, perkawinan hanya dianggaphubungan subjek-objek, kemurungan, potensi bahaya, dan kegagalan idealisme sosial. Setiap parameterdiukur dengan menyajikan fakta audio-visual dari kedua film tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa darisegi intensitas, film yang paling romantis ialah Love in the Time of Cholera.Kata Kunci: Romantisme Lansia, Film

PENDAHULUANRomantis merupakan salah satu

kosakata yang paling kerap terdengardiucapkan, oleh banyak orang, di banyaktempat, waktu, dan kesempatan. Terminologiromantis sepertinya mudah melekat dalamperiode kehidupan setiap manusia menjelangkedewasaannya. Entah bagaimana,romantismenjadi terminologi yang mudahdipahami saat melihat dua orang sejolibertatapan, berbagi senyuman, saling

mengulurkan tangan untuk bersentuhan dalamritual memindahkan setangkai bunga, lalumungkin melengkapinya dengan ucapan “Akuingin kau menjadi bagian dari seluruh sisahidupku!” Pertanyaan paling awal yang dapatdiajukan ialah apakah terminologi romantisdapat diletakkan pada satu arus pemahamandengan istilah mesra? Lalu bagaimana dengankata cinta? Ketiga kata itu selama ini secarabersamaan atau terpisah, telah digunakanuntuk menjelaskan satu bentuk tindakan dan

Jurnal LingueBahasa, Budaya, dan SastraVolume 3, No.1, Juni 2021 .h.1-13

Page 2: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

2

ucapan manusia yang menjurus pada usahamembangun sebuah dunia yang dipenuhi olehhasrat ingin mengejar kebahagiaan hidupbersama pasangan.

Tulisan ini diarahkan pada usahauntuk mendiskusikan istilah yang paling awaldisebutkan di atas dalam kerangka pemikiranpara penganut aliran romantik. Meskipundikenal mulai berkebang pada era renaisancedi Eropa, awalnya romatisme dimaksudkansebagai gerakan luas untuk menanamkankesadaran beragama dan berpolitik, yang padamasa kini, akar gerakan itu nampaknya telahpudar kalau tidak mau disebutterlupakansehingga kerap hanya menyisakanpemahaman bahwa romantisme ialah ucapandan tindakan yang manis untukmempesonakan orang yang dicintai.Dikemukakan oleh Day (1996) di abadketujub belas dan delapan belas, gemuruhromantisme telah dirangsang olehmeningkatnya kesadaran keberagamaan yangkemudian membuat karya-karya romantikdigunakan sebagai alat untuk menetapkankebenaran. Sehingga jika kemudian romantisselama ratusan tahun dipergunakan secarasadar atau tidak untuk memperjuangkankebenaran dengan menawarkan kebenaranmelalui berbagai media, mulai dari puisi,prosa, maupun drama, bahkan belakanganjuga melalui film, spirit perjuangan itumenjadi dapat lebih dimaklumi.

Romantisme memiliki hubungan dekatdengan puisi. Seperti dikemukakan olehClausson (?:166) puisi yang sangat berhutangbudi kepada abad kesembilan belas padatradisi puitis sejak Wordsworth dan melaluipenyair romantics besar Victoria sepertiHardy dan seterusnya. Puisi romantis Inggrismisalnya, seperti dijelaskan oleh Chien(2005:262) memiliki kualitas tertentu yangmenunjukkan perubahan dari kecenderungansastra yang ditulis sebelumnya...penulis abadkedelapan belas secara khas peduli dengantopik universal bersumber dari pengalaman.

Mendiskusikan romantisme di awalgerakannya, selalu akan mengantar kita padausaha mengulas karya-karya Wordsworth,Shelley, dan Coleridge. Ketigapenyair itutidak hanya menulis puisi, namun melangkahke arah memahamkan puisi pada pembacanya,sehingga sampai saat ini, definisi merekatentang puisi masih menjadi pengertian yangpaling memuaskan. Salah satu alasanmengapa kemudian pembahasan tulisan inidifokuskan pada novel yang diekranisasimenjadi film karena puisi dan novel memilikikesamaan dalam memberdayakan spiritromatik sebagai pembangun strukturnya.Dijelaskan oleh Nemoianu (2005:3) sebuahpenataan dan pemesanan informasi harusdisusun sesuai dengan aturan yang memilikibanyak kesamaan dengan penyair untuk puisidan novelis untuk novel.

Romantisme merupakan istilah yangdipergunakan untuk menggambarkan suatukecenderungan cara berpikiran konservatif.Pandangan tersebut muncul karena parapenulis romantis awalnya bekerja sepanjangperiode revolusi Perancis untuk menjawabtantangan pada zaman tersebut. jejakromantisme masih ditemukan saat ini,meskipun para kritikus masihmemperdebatkan terminologinya, karena gayasastra romantis ada dalam karya pos-strukturalis, historian baru, perspektif gender(Day, 1996:2). Dibandingkan denganbeberapa aliran yang muncul kemudian,romatisme tidak hanya lebih dahulu dalamkemunculannya, tetapi telah menjiwai seluruhaliran yang muncul kemudian, jika tidak inginmengemukakan bahwa aliran-aliran yangmuncul kemudian itu sebenarnya merupakanaliran musiman yang cepat tergilas olehkemunculan aliran baru dan tidak memilikidaya tahan seperti romantisme.

Romantisme dijelaskan sebagai gayapenulisan yang mengungkapkan penilaian daripengalaman emosional individu dalam bentukpernyataan ekstrim tentang sesuatu yang

Page 3: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

3

sifatnya transendental dan secara sosialmerupakan bentuk perjuangan yang progresifdengan gaya yang menonjolkan tigas aspek:intensitas, semboyan, dan imajinasi (Drabble,dalam Day, 1996:2). Individualisme dalamromantisme, tidak hanya menjadi gaya hiduppenulisnya, tetapi juga mempengaruhipenggambaran tokoh yang dibangun darikepingan imajinasi Wordsworth, Shelley, danColeridge. Selain itu, puisi-puis romantik jugadikonstruksi dengan pernyataan-pernyataanekstrim yang menonjolkan hal-hal yangbersifat kerohanian, sukar dipahami, gaib, danbahkan cenderung abstrak. Sebagai alatgerakan politik, tentu saja aspek semboyanmenjadi bekal yang sangat baik untukmempengaruhi cara berpikir masyarakatpembacanya. Dua aspek lainnya, intensitasdan imajinasi, menjadi bagian dari tradisiromantik yang masih bertahan, dan bahkankalau boleh dikatakan menjadi kekuatan yangmenyelamatkan tradisi itu menjadi sebuahgerakan yang terkadang lembut atau bergantikasar tetapi tidak pernah menemukankematiannya.

Curtis (dalam Rawes, 2007) salah satukontributor dalam buku Palgrave Macmillanbertajuk Romanticism and Form menjelaskansalah satu alasan yang membuat orangcenderung menyukai sesuatu yang romantis,yaitu karena untuk memahami sebuah puisiromantis misalnya, ada semacamketidakpastian dalam proses tersebut. Dalamusaha memahami lirik lagu yang romantismisalnya, pembaca akan mencapai kesadaranbahwa pada bagian tertentu dalam larik itu diasulit mengerti maksudnya, sehingga terkadangmenyerah dan membiarkan bagian tersebutterlewatkan. Hebatnya, justru padaketidakmampuan menelusuri makna setiapbagian dari lagu itulah yang menjadi kuncikesenangan pembaca, karena ketidakselarasanpemahaman malah diterima dengan tanganterbuka bukannya ditolak atau ditentang.

Diskusi tentang romantisme dalamtulisan ini dilakukan dengan membandingkandua film yang oleh banyak pencinta filmdianggap sangat romantis, yaitu The Notebookdan Love in the Time of Cholera.Perbandingan atas kedua film tersebutdilakukan dalam usaha untuk (1) mengetahuitinjauan romantisme atas dua film yangdianggap paling romantis selama satu dekadeterakhir? (2) menguji manakah di antarakedua film itu yang paling memenuhi itukriteria gerakan romantisme?

Pemilihan kedua film tersebut sebagaiobjek bandingan didasarkan atas kenyataanbahwa (1) keduanyadianggap sebagai filmyang sangat romantis dalam satu dekadeterakhir, baik dalam diskusi formal, ulasantertulis, atau sekadar cas-cis-cus dunia maya;(2) keduanya memiliki plot dan bahkangambaran latar yang cenderung sama; (3)keduanya mengisahkan romantisme yangtetap segar dalam kehidupan orang-orangyang sebenarnya telah lanjut usia.

Mengapa kisah tentang romantisme dikalangan orang yang lanjut usia amatmemikat? Karena apalagi yang lebih layakdijadikan sebagai contoh dalam diskusitentang sebuah pemahaman yang amatmengagungkan keabadian di sampingkebahagiaan, keindahan, kedamaian, dankeseimbangan, selain dua kisah yangsepertinya didedikasikan untuk membuktikanbahwa romantisme tidak hanya menjadi milikanak muda, tetapi juga dengan sangat baikdapat dinikmati sekaligus dibuktikankeabadiannya oleh manusia yang sedangmerangkak mengejar keabadiannya, yaituorang-orang yang dalam bahasa Indonesiaterkadang disebut memasuki usia senja.

LANDASAN TEORISejumlah literatur yang berbicara

tentang peran media khususnya film telahmenunjukkan bahwa terdapat signifikasipesan dari subjek ke objek. Dalam hal ini,

Page 4: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

4

McQuail, (1997) menjelaskan bahwa melaluifilm, penonton menerima makna pesan yangingin disampaikan oleh pembuat film.Sesuatu yang direpresentasikan oleh mediamampu menghasilkan budaya yangberkesinambungan melalui kekuatanpenyebaran maknanya. Makna tersebutmengalir melalui bahasa (Hall, 1997).

Dunia film atau lebih khususnyarealita film terdapat begitu realita yangbersifat mimesis, namun sanat memilikikesesuaian dengan berbagai fenomenakehidupan yang nyata. Mulai dari ideologi,ender, sosial, politik, budaya, mitos dansebagainya. Semua hal tersebut memilikimakna yang didasarkan kepada tingkatanrepresivitas penonton dan semua itu dikemasoleh dan hanya melalui bahasa (Hall, 1997).Di satu sisi, Kompridis (2006) menjelaskanbahwa Ini menjadi hal penting untukmenjelaskan tentang kenyataan dunia yangeksternal, karena kesadaran semacam itu akanmendorong seseorang dapat berbuat adilkepada orang lain dan tidak terlalu berdasarpada ego belaka.

Konsep romantisme dalam interaksibiologis dan hasrat libido akan bisa diterimaapabila ada tindakan untuk memulai. Artinya,romantisme awal dalam hal biologis bisadimulai dengan ciuman. Williams (2008)yang mengaitkan kehadiran ciuman denganterminologi romantisme dan seksualitas.Bahkan Frijhoff (2014) yang memetakanbentuk dan jenis ciuman, yakni konfigurasidari variabel yang terlibat, sehinggamemengaruhi makna dari ciuman. Selain itujuga, Justin, dkk (2015) yang menjelaskanbahwa ciuman romantis seksual bukanmerupakan budaya universal dari kehidupanmanusia.

Romantisme feminis lansia di keduafilm dalam hal ini merujuk kepada pernyataanBloom (dalam Day, 1996:105) menjelaskanbahwa kecenderungan mengidealkan libidodalam kehidupan seseorang, seperti

mengangan-angankan kehidupan yang ideal,dianggap mengerikan bagi kehidupanmasyarakat madani, tetapi dalam prosesmemanusiakan manusia, gaya romantismebersinggungan dengan bahaya tersebut.Situasi semacam ini, dalam bahasa yang lebihilmiah digunakan oleh Abrams (dalam Day,1996:107) dengan menjelaskan bahwa untukmemperoleh perasaan romantis, alam semestadireduksi ke dalam suatu tinjauan di manasegalanya, mencakup subjek berupa manusiayang diasingkan dari semua hal yang lain.

Selain itu, dalam hal aplikasiromentisme lansia tersebut, Abrams (dalamDay, 1996:105) yang menyatakan bahwa carayang ditempuh oleh angan-angan romantismedipusatkan pada dua hal yaitu (a) pikiranindividu yang tunggal; (b) cara yang ditempuholeh penganut keyakinan beragama secaratradisional untuk merestorasi pemahamantentang surga... Bloom (dalam Day,1996:110—111) menjelaskan bahwakemurungan dalam syair pujian selaluberhasil menggambarkan suatu kemenanganimajinasi. Di dalam potongan puisi yangberisi ratapan, pemisahan dirinya denganmasyarakat secara alami membentuk perasaanterasing yang merupakan roh imajinasi. Halini menjelaskan bahwa perihal yangdirepresentasikan di dalam film merupakanaspek kekuatan dan kelihaian sang penulis fimatau sutradara daam menjelaskan berbagairealita kehidupan mulai dari perasaanromantisme hongga anarki sebagai efek darikekuatan imajinasi sujek atau objek. Melihatapa yang ditampilkan dalam realita dunia filmkhususnya tentan romantisme feminis lansia,tidak bisa dipungkiri bahwa romantismefeminis tersebut memiliki pengaruh ke dalakehidupan romantisme secara global. Day(1996:176) menjelaskan bahwa prinsiprevolusioner dalam romantisme Inggrisditandai dengan adanya tanggapan ataskegagalan idealisme sosial. Berbagai bentukrealita dalam film tersebut paling tidak bisa

Page 5: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

5

berwujud dalam aspek alienansi tokoh, hasratlibido, pernikahan, kemurungan sebaai suausimbol kemenangan, romantisme radikal dankegagalan struktur sosial dalam membentukkontruksi harmonisasi.

METODE PENELITIANMetode perbandingan yang digunakan

mengikuti secara longgar konsep yangdikemukakan oleh Faruk(2008)yangmenjelaskan studi bandingan sebagaicenderung mengarahkan perhatiannya padapenemuan kesamaan dalam rangkamengonstruksi apa yang disebut kesemestaanbahasa, sastra dunia, dan pola-pola budayayang serupa di seluruh dunia dalam rangkamengkonstruksi Hukum Alam dan bahkanHukum Tuhan yang universal. Arah metodeperbandingan juga dapat dibalik, yaitu padausaha membandingkan perbedaan antarabudaya lokal yang satu dengan budaya lokalyang lain. Dalam tulisan ini, perbandingandilakukan tidak untuk meninjau perbedaanatau persamaan budaya yang dapat ditemukandi dalam kedua film tersebut. Perbandingandengan cara yang longgar sepertidimaksudkan oleh Faruk digunakan sebagaiteknik agar dapat menjelaskan aspek teoretisdari paham romantis, dengan menggunakanperbandingan plot, sehingga urutanpenyajiannya disesuaikan berdasarkantahapan topik pembahasan romantisme.

PEMBAHASAN

Mengenal FilmThe Notebook dan Love InThe Time Of Cholera

Film The Notebook merupakan filmdrama romantis tentang orang Amerika.Dibuat berdasarkan novel dengan judul yangsama karya Nicholas Spark. Dirilis tahun2004 dan menjadi Box officemeraup$115,603,229 dengan modal$29.000.000. Dua peran utama dimainkanoleh empat orang, Ryan Gosling sebagai

Noah Calhoun muda, RachelMcAdams sebagai Allison Hamilton muda/Allie, James Garner sebagai Noah Calhountua/ Duke, dan Gena Rowlands sebagai AllieCalhoun tua (Wikipedia, 2015).

Gambar 1: Poster Film The Notebook(sumber: Wikipedia, 2015)

Di menit awal, film menampakkanpanorama indah, suasana senja yang lebihterlihat kemerahan daripada jingga, denganmatahari kuning yang masih bulat, menunggudetik-detik tenggelam di balik bukit yangmenghitam, yang memisahkan warna merahlangit dan merah hamparan air di sebuahsungai di tepian prairi. Seseorang terlihatmendayung perahunya mendekati sebuahrumah bertingkat yang lampu-lampunya telahmulai menyala.

Di rumah itu, dari salah satu jendela,seorang wanita tua, berdiri memperhatikan sipendayung yang sepertinya datang kianmendekati dermaga kecil di depan rumah.Sisa kecantikan masa mudanya masih terlihatdalam raut wajah yang dibanjiri oleh keragu-raguan. Ada sesuatu yang mendesakingatannya, menyegarkannya pada sebuahperistiwa samar, yang entah pernah terjadiatau mungkin hanya bagian dari fantasi.Sayangnya dia tidak berhasil menemukankaitan antara perahu yang tengah didayung itudengan dirinya. Perhatiannya beralih setelahpetugas panti jompo memberitahukan

Page 6: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

6

kehadiran seorang pria yang belakangan kerapdatang menjelang matahari akan tenggelam.Terkadang dia merasa curiga lelaki tua itumungkin tertarik padanya sehingga relameluangkan waktu membacakan bukusepanjang waktu menjelang senja akan berlalu.Beberapa detik dalam ingatan si wanita tua,terkadang muncul kesadaran bahwa apa yangsedang didengarnya seperti bukan kisah yangasing. Tentu saja, kisah yang didengarnya dansegera akan dilupakannya itu memangbukankisah yang asing, karena si lelaki tua,sebenarnya sedang berusaha membantumemulihkan penyakit alzheimer istrinyadengan terus-menerus membacakan kisahperjalanan hidup mereka.

Film Love in the Time of Choleradirilis akhir tahun 2007, berdasarkan noveldengan judul yang sama karya salah seorangpemenang penghargaan nobel sastra, GabrielGarcia Marquez. Film Amerika Serikat inidisutradarai oleh Mike Newell. Pemainnyaantara lain, Javier Bardem berperan sebagaiFlorentino Ariza, Giovanna Mezzogiornoberperan sebagai Fermina Daza, danBenjamin Bratt berperan sebagai DokterJuvenal Urbino. Anggaran pembuatan fimnya$50,000,000 (Wikipedia, 2015).

Gambar 2: Poster Film Love in theTime of Cholera

(sumber: Wikipedia, 2015)

Di menit awal terlihat seorang pria tua,Dokter Juvenal, berusaha menaiki tangga

untuk menangkap seekor burung berwarnahijau, sehijau daun pepohonan yang nyarismenyembunyikannya kalau saja tidakterdengar suara cicitan. Karena sudah tua,ringkih, dan tidak bertenaga, akhirnya sidokter terpeleset jatuh, lalu menemukankematiannya di atas rumput yang berwarnahijau segar. Istrinya, Fermina Daza,bersimpuh sedih seraya berkata,”HanyaTuhan yang mengetahui batapa akumencintaimu!”

Di bagian lain, setelah mendengarlonceng katedral berdentang berkali-kali,yang biasanya menandakan kematian parapejabat dan orang-orang berpengaruh,Florentino Ariza akhirnya membuka jendela.Dia meminta pergi gadis muda yangbelakangan sering berbagi tempat tidurdengannya. Ada rona kebahagiaan yang mulaimembasahi raut wajahnya. Lonceng tadi telahditunggunya selama setengah abad. Dia lalubergegas menuju rumah duka, tetapi tidak ikutmelepaskan jenazah sang dokter di halamanuntuk dibawa pergi ke katedral untukdisemayamkan. Florentino memilih berdirimenunggu di sebuah ruangan yang telahditinggalkan oleh para pelayat lainnya. Diamengharapkan kesempatan secepatnya bisaberbicara dengan janda sang dokter. Sambilberdiri, dengan tangan memegang topi bulatberwarna hitam, Florentino Ariza akhirnyaterbata-bata mengatakan pada janda yang kinisudah berdiri beberapa langkah di hadapannya,“Aku telah menunggu hari ini, selama 51tahun, 9 bulan, 4 hari.”

Romantisme dalam Film The Notebook danLove In The Time Of Cholera

Romantisme dalam film The Notebookdan Love in the Time of Cholera akan diulassecara bertahap dalam ruang diskusi yangmelingkupi beberapa topik paling menonjolsebagai karakter produk romantisme.

Page 7: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

7

a) Manusia yang DiasingkanProduk romantisme, dalam karya

sastra dan film, juga bahkan dalam kehidupannyata, kerap dikaitkan dengan situasi di manaorang yang mengalaminya, atau tokoh yangdikisahkan dalam novel atau film, merasaasing, baik karena memang berada di tempatyang asing dari dunia yang biasa dikenalinyaataupun merasa asing hanya karena tidaksedang bersama orang yang diinginkan untukmelengkapi kehidupannya. Situasi semacamini, dalam bahasa yang lebih ilmiahdigunakan oleh Abrams (dalam Day,1996:107) dengan menjelaskan bahwa untukmemperoleh perasaan romantis, alam semestadireduksi ke dalam suatu tinjauan di manasegalanya, mencakup subjek berupa manusiayang diasingkan dari semua hal yang lain.

Sepasang orang tua dalam film TheNotebook larut dalam dunia romantisnyasendiri setelah keduanya menjalani hari-hariterakhir dalam kehidupannya di sebuah pantijompo. Keterasingan yang dialami olehkeduanya sama-sama dikarenakan oleh tempatyang jauh dari keluarga—dari anak, menantu,dan cucu. Selain itu, mereka berdua masihharus menderita oleh bentuk keterasingan lain,yang dialami dan diderita dengan caramasing-masing. Karena penyakitnya, Alliesecara psikologis mungkin menjadi yangpaling menderita karena perasaan asing itubisa jadi berlapis-lapis dan penuh labirin.Dalam film, keterasingan Allie dari dunianyata ditampakkan dengan jelas melaluitatapan seraut wajah wanita tua yang lembutdanpenuh dengan lamunan. Penyakitnyamembuat Allie bahkan mungkin tidak bisamenjelaskan seasing apa dia bagi dirinyasendiri. Di sisi lain, Noah, si lelaki tua yangmemahami penyakit istrinya, memilihbersandiwara sebagai pembaca ceritaketimbang mengaku sebagai suami. Pilihantersebut tentu membuatnya berada dalamsituasi asing yang amat berat. Tentudiperlukan ketegaran berlapis-lapis agar bisa

menjalani setiap detik kehidupannya yangmenyajikan situasi istrinya sudah tidakmengenalinya lagi sebagai suami.

Florentino Ariza dan Fermina Dazadalam film Love in the Time of Choleramengalami episode diasingkan ini, secarafisik, setelah Fermina Daza dipaksa olehayahnya, Lorenzo Daza, meninggalkan kota,menuju desa terpencil di pedalaman hutan danpegunungan. Beruntung di desa itu ada sanakkeluarganya sehingga Fermina tidak benar-benar merasa diasingkan. Karena rasa cintayang sedang membara, Florentino, yangterpaksa tetap tinggal di kota, mengobatiketerasingannya dengan mengirim telegram.Surat-surat singkat itu sampai ke tujuanbahkan lebih cepat daripada Fermina,sehingga begitu datang dia sudahmendapatkan segenggam telegram berisikabar dari Florentino. Keterasingan secaramental mulai diderita oleh Florentino setelahFermina kembali ke kota tetapi tidak lagi maumelanjutkan kisah kasih yang dulu telahmereka mulai. Siksaan yang dialami olehFlorentino karena diasingkan oleh kekasihnyamenjadi lebih hebat lagi karena Fermina Dazamenerima lamaran Juvenal Urbino, dokteryang tidak hanya wangi dan tampan,tetapijuga mapan.

Ditinjau dari aspek keterasingan yangdialami oleh tokoh-tokohnya, nampaknyatokoh-tokoh dalam film The Notebookdigambarkan sebagai karakter yang lebihromantis, karena keterasingan yang merekaalami nyaris tanpa jalan keluar, kecualimenerima dan menyerah atas takdir.Kalaupun jalan itu ada, seperti usaha Noahmendatangi istrinya lalu berpura-pura menjadilelaki tua asing yang meluangkan waktunyauntuk membacakan cerita, sebenarnya tidakbenar-benar menjadi solusi karenaketerasingan itu berlaku statis, bertahan, danbahkan cenderung menjadi semakin luas areaketerasingannya akibat ingatan Allie yangmakin merapuh. Sementara itu, tokoh-tokoh

Page 8: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

8

dalam film Love in the Time of Choleraseperti selalu menemukan solusi atasketerasingan yang mereka alami. Florentinomencairkan keterasingannya denganmengirim surat, lalu Fermina menerima surat-surat itu. Bahkan ketika Fermina akhirnyamenjadi istri Dokter Juvenal, dia menikmatisetiap detik pernikahannya. Ferminamenikmati status sebagai istri dokter yangtelah menyelamatkan seluruh kota dari wabahkolera, juga memaafkan Dokter Juvenal atasperselingkuhannya, bahkan di hari kematiansang dokter, Fermina mengatakan, “HanyaTuhan yang mengetahui bagaimana akumencintaimu!”

b) Mengidealkan LibidoRomantis sering dianggap sebagai

tindakan yang membuat dua orang sejoli, atausepasang suami-istri terlihat senantiasaberdekatan. Kedekatan yang paling berpotensidilabeli romantis ialah kedekatan yang sangatdekat, bahkan jika mungkin dengan jarak nolcentimeter. Kedekatan yang erat, bahkan paduini, dalam bahasa Indonesia, dikenal denganmesra. Sehingga kemesraan boleh dipandangsebagai bentuk romantisme yang didasari olehtindakan, bukan hanya oleh ucapan. Bloom(dalam Day, 1996:105) menjelaskan bahwakecenderungan mengidealkan libido dalamkehidupan seseorang, seperti mengangan-angankan kehidupan yang ideal, dianggapmengerikan bagi kehidupan masyarakatmadani, tetapi dalam proses memanusiakanmanusia, gaya romantisme bersinggungandengan bahaya tersebut. Noah dan Alliedalam film The Notebook, seperti banyakpasangan Amerika lainnya, meskipun belummenikah, membiarkan diri larut dalam nafsuberahi, dengan berciuman di bawah guyuranhujan, juga menikmati kesempatan berbagitempat tidur sebelum mereka akhirnyamenikah. Dalam film Love in the Time ofCholera, kesempatan bersentuhan sebelummenikah dalam jarak nol centimeter tanpa

berpakaian, dinikmati oleh Florentino danFermina di dalam kabin kapal penumpangsetelah 53 tahun sejak pertemuan pertamamereka.

Untuk dapat menentukan manakahfilm yang lebih romantis dari aspek ini, adabaiknya pendapat Bloom di atas, yangmenyatakan bahwa romantisme diwujudkandalam perilaku mengidealkan libido dalamkehidupan seseorang, dijadikan sebagai dasardengan nenetapkan sudut pandangnya.Kemungkinan terbaik yang bisa dilakukanialah menggunakan sudut pandang pengarang,karena dalam aliran romantik, pengarangsesungguhnya mewariskan cita-cita untukdiresapi oleh masyarakat yang hidup satuzaman dengannya. Tetapi karena yangdibahas dalam tulisan ini merupakan film,yang dibuat berdasarkan hasil interpretasisutradara, penulis skenario, dan masih banyaktangan lainnya, atas karya seorang pengarang,maka sudut pandang yang masih bersih daripencemaran ialah dengan mencobamenelusuri idealnya libido menurut sudutpandang para tokohnya. Jika demikian halnya,tokoh-tokoh dalam film Love in the Time ofCholera jelas lebih romantis karena libidosepertinya tidak menemukan pembatasan.Fermina digambarkan sebagai sosok istri yangmenikmati nafsu berahi hingga menyebabkankehamilan. Kekakuan yang sempat terjadi dimalam pengantin bukan karena dia tidak ingindisentuh kecuali oleh kekasihnya,sebagaimana yang bisa diharapkan terjadipada kasus gadis yang menikah bukan dengankekasihnya, tetapi semata-mata karena diamemang belum pernah disentuh oleh laki-lakisebelumnya. Dokter Juvenal menikmati nafsuberahi tidak hanya dengan istrinya, jugadengan selingkuhannya. Lalu Florentino,mungkin adalah gambaran paling idealtentang manusia yang menikmati nafsu berahisekehendak hatinya dengan meniduri 622orang wanita. Dalam film The Notebooklibido cenderung terlihat dikekang karena

Page 9: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

9

Noah, selain dengan Allie dikisahkan dengansamar memiliki kedekatan dengan wanita lain,tetapi hubungan itu tidak dinikmati sepertisaat libido itu dibiarkan menyeruak di antaradirinya dan Allie. Demikian pula dengan Allie,meskipun dikisahkan memiliki tunangan dannyaris akan menikah dengan orang lain, diatidak pernah dikisahkan menikmati hubunganberjarak nol sentimeter dengan tunangannya.

c) Perkawinan sebagai Hubungan Subjekdan Objek

Pandangan romantisme yang mungkinjarang dibicarakan ialah apa yangdikemukakan oleh Abrams (dalam Day,1996:105) yang menyatakan bahwa cara yangditempuh oleh angan-anganromantismedipusatkan pada dua hal yaitu (a)pikiran individu yang tunggal; (b) cara yangditempuh oleh penganut keyakinan beragamasecara tradisional untuk merestorasipemahaman tentang surga... yang ditandakanoleh suatu perkawinan suci, dikonversi dalamgaya sastra romantis ke dalam wujud idealnyasendiri untuk menjadikan perkawinan sebagaihubungan antara subjek dan objek, pikirandan alam, yang mengarah pada penciptaandunia baru dan keluar dari pemahaman kaumtua.

Menganggap perkawinan hanyasebagai hubungan subjek-objek tentu sajamerupakan pandangan yang ekstrim, tidakhanya bagi zamannya, tetapi juga untuk idesaat ini, pemikiran semacam itu terasa terlaluvulgar. Dalam film The Notebook perkawinandijadikan sebagai topik yang penting dandihormati. Hal itu terlihat dengan gambarantokoh Allie yang secara khusus mengadakanbanyak persiapan untuk menyambut haripernikahannya. Setelah tidak mendengarkabar dari Noah, karena surat-surat yangdikirim Noah sebenarnya ditahan oleh orangtua Allie, akhirnya Allie lalu membuka diridan menerima sosok Lon Hammond Jr.Sebagai calon suaminya, seorang pemuda

tampan, cerdas, perwira militer, baik hati, dankaya. Benih keraguan atas kesempurnaanpernikahan yang akan dijalaninya mulaimuncul ketika Allie melihat iklan sebuahrumah yang akan dijual dengan foto Noah diberandanya. Karena pernikahan dianggapamat penting, Allie lalu menyempatkan dirimengunjungi Noah, guna memastikan siapayang sebenarnya ingin dia nikahi.

Memandang pernikahan sebagaibagian dari cara untuk membangun keluarga,nampaknya tidak ditemukan dalam film Lovein the Time of Cholera. Ketika Florentinodatang mengunjungi Fermina yang baru sajamenjadi janda dengan mengatakan, “Akutelah menunggu saat selama 51 tahun 9 bulan4 hari,” tidak ada pernyataan ekplisit tentangpernikahan. Begitu pula ketika akhirnyamereka bisa mendapatkan kesempatanberduaan di kabin kapal kayu, tidak adapernyataan tentang menjalani sisa hidupmereka dengan pernikahan, sampai filmnyaberakhir. Film yang memenuhi ideromantisme, dengan demikian ialah Love inthe Time of Cholera, karena perkawinan yangsuci, seperti yang dikejar oleh para tokohdalam film The Notebook telah dikonversimengikuti gaya romantis ke dalam wujudideal untuk menjadikan perkawinan sebagaihubungan antara subjek dan objek, Florentinodan Fermina, pria dan wanita, tanpa harus adaikatan yang sah, baik menurut agama, ataunegara, karena dalam pemikiran romantisme,penilaian manusia tentang dirinya jauh lebihpenting ketimbang penilaian yang disodorkanoleh orang lain di luar dirinya.

d) Kemurungan sebagai GambaranKemenangan

Di dalam dunia nyata, manusia yangmurung selalu menjadi sasaran rasa kasihan,tetapi tidak demikian dengan pemikiran kaumromantik, yang justru menganggapkemurungan sebagai gambaran dari sebuahkemenangan. Aspek romantisme ini memang

Page 10: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

10

lebih tepat dijadikan sebagai tolak ukur untukmenilai keberhasilan seorang pengarang.Hanya saja dalam dua film yang dibahasdalam tulisan ini, kemurungan itu jugamenjadi bagian yang sangat penting untukmeninjau manakah yang paling berhasilmengikuti selera romantisme.

Bloom (dalam Day, 1996:110—111)menjelaskan bahwa kemurungan dalam syairpujian selalu berhasil menggambarkan suatukemenangan imajinasi. Di dalam potonganpuisi yang berisi ratapan, pemisahan dirinyadengan masyarakat secara alami membentukperasaan terasing yang merupakan rohimajinasi. Nada yang sama tidak dinyatakandengan perubahan peristiwa melainkandengan usaha menperdengarkan ketenanganyang tidak menyenangkan menuju gemuruhbadai yang kejam, pindah dari gerakanlamban melalui fase tertentu hingga mencapaikecamuk yang nantinya akan dikembalikanlagi menjadi lebih tenang. Pada bagian ini,mengikuti pola penentuan pengidealan libido,yang akan ditinjau keberhasilannya dalammenjadikan kemurungan sebagai gambarankemenangan ialah para tokoh utamanya.Secara kebetulan, tokoh utama laki-laki keduafilm tersebut, masing-masing dikisahkanmengalami fase murung yang akhirnyamembuat mereka dapat menghasilkan sesuatu.

Noah dalam film The Notebookdikisahkan mengalami dua fase murung. Fasemurung yang pertama dilewatkan denganmenyibukkan diri menulis surat kepadakekasihnya. Pada fase kedua, sepulang dariperang dunia II, Noah mendapatkan hadiahberupa cek dari Morris Goldman—bos tempatia dulu bekerja. Uangnya digunakan untukmembeli rumah tua yang pernah memberikankenangan manis saat ia dan Allie dulubersembunyi dari polisi yang diutus oleh ayahAllie untuk mencari mereka. Rumah itudipebaiki setiap bagiannya. Karena diadulunya bekerja di penggergajian kayu, Noahmemiliki keterampilan yang baik dalam

mengolah kayu, sehingga rumah yang tadinyatidak terawat, dan nyaris rusak, karenadikerjakan dengan ketekunan seorangpemurung yang merasa tidak akan pernahkehabisan waktu demi membangun tempatindah yang dapat membuatnya merasa masihbersama Allie. Rumah kayu yang telahdipugar itu kemudian menjelma menjadi salahsatu hunianpaling cantik di kota kecilnya.

Florentino dalam film Love in theTime of Cholerajuga mengalami beberapa kalifase murung. Fase pertama dilewati denganmenulis surat kawat. Pada fase kedua,Florentino mengatasi kemurungannya denganmembantu orang-orang yang tidak bisamembaca dan menulis surat cinta padakekasihnya. Suatu hari seorang pria datangdan mengeluh tidak bisa membaca danmenulis. Florentino lalu membantunyamenuliskan surat cinta. Di hari lain datangseorang gadis dengan maksud yang sama,Florentino juga membantunya. Kemudianpada suatu waktu datanglah sepasang suami-istri memintanya menjadi ayah babtis anakmereka karena ternyata mereka berdua bisamenyatu gara-gara surat cinta yang ditulis dandibacakan oleh Florentino. Pada fase ketiga,kemurungannya diatasi dengan meniduriratusan wanita.

Jika didasarkan pada pendapat Bloomdi atas, yang menyatakan bahwa tingkatkemurungan seorang tokoh utama dinilai dariratapan yang dapat memisahkan dirinyadengan masyarakat secara alami sehinggamembentuk perasaan terasing, Noahtentulebih romantis daripada Florentino, karenasurat sebanyak 365 yang ditulis setelah perangdunia II tak pernah mendapatkan balasanmembuat dia secara fisik dan mentalmemisahkan diri dengan dunia yang selamaini dikenalnya. Berbeda dengan Florentinoyang juga mengirim telegram, dibalas atautidak, dia tetap berada di kotanya, menikmatikebersamaan dengan masyarakat, dan bahkanmenggunakan bakat menulisnya untuk

Page 11: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

11

membantu orang-orang yang tidak bisamembaca dan menulis. Setelah bertemudengan Fermina lalu situasinya ternyata tidakseperti dulu lagi, Florentino juga masih bisamenikmati situasi sebagai bagian darimasyarakatnya, bahkan menikmatikesempatan meniduri banyak wanita.

e) Romantisme yang BerbahayaMary Shelley pada tahun 1818

menulis roman Frankenstein yang hingga kinimasih sangat dikenal, dan telah difilmkanberkali-kali dalam berbagai versi. Pengaruhutama roman tersebut, bahkan juga dalamfilm yang merupakan pengembangan atas ideShelley, ialah kecemasan akan munculnyakecenderungan anti-sosial.RomanFrankenstein mendorong model romantis-soliter, kreatif-imajinasi, yang secara ekstrimmenggambarkan kecenderung-an bersifatmerusak dan berbahaya. (Wikipedia, 2015).Dari dua film yang dibahas dalam tulisan ini,film Love in the Time of Cholera memilikipotensi sebagai sajian hiburan yang berbahaya.Bahaya itu tidak hanya terletak pada sisiromantis-soliternya, karena film ditutupdengan keputusan Florentino dan Ferminamemilih menambatkan kapal kayu itu ditengah perjalanan, yang maksudnya jelas agarmereka berdua bisa melanjutkan kesempatanmenabur hasrat terlarang sebagai sepasangkekasih tua, juga karena apa yang dilakukanitu menunjukkan bahwa keduanya telahmemutuskan mengasingkan diri darikehidupan manusia normal.

Film The Notebook tidak memilikibahaya semacam itu. Noah dan Allie memangjauh dari keluarganya, dari anak-anak dancucu-cunya, tetapi hal itu tidak membuatmereka benar-benar pergi meninggalkankehidupan normal. Masih ada sistem dalampanti jompo yang menjaga kehidupan orang-orang tua di dalamnya tetap berlangsungnormal, bahkan mungkin dengan pola hidupyang jauh lebih menyehatkan.

f) Kegagalan Idealisme SosialDay (1996:176) menjelaskan bahwa

prinsip revolusioner dalam romantismeInggris ditandai dengan adanya tanggapanatas kegagalan idealisme sosial. Sehinggaisinya merupakan tanggapan muram atasgejala masyarakatnya yang senangmemikirkan dirinya sendiri hinggamemunculkan beragam bentuk keputus-asaan.Hilangnya harapan sosial inilah yang semakinjauh menimbulkan perasaan yang lebih gelap.Ditinjau dari aspek ini, jelas bahwa film Lovein the Time of Cholera yang paling berhasilmenunjukkan kegagalan idealisme sosial.Dalam filmnya, kegagalan idealisme sosial ituditunjukkan oleh perilaku Florentino meniduriratusan wanita yang bukan istrinya. Tentu sajahal itu tidak sesuai dengan idealismemasyarakat Kristen di Amerika Latin yanghanya mengizinkan setiap laki-laki memilikisatu istri. Jika tidak hati-hati dipahami,dengan mudah, larangan menikah lebih darisatu kali dapat dijadikan sebagai kambinghitam yang akhirnya menjadi pemicuterjadinya perselingkuhan yang kian menggila.Perselingkuhan menjadi begitu gilanya,seperti yang dapat disaksikan dalam film,karena melibatkan seorang dokter yang tidakhanya dikenal sebagai suami yang amatpengertian, tetapi juga pahlawan bagi kotanya,ternyata menyerah menjalin hubungan gelapbukan dengan wanita sembarangan—doktorteologi.

Kompridis, (2006) menguraikanbahwa penting sekali menjelaskan tentangkenyataan dunia yang eksternal, karenakesadaran semacam itu akan mendorongseseorang dapat berbuat adil kepada oranglain dan tidak terlalu berdasar pada ego belaka.Keegoisan cepat memaksa orang romantisuntuk menetap di dalam dirinya sendiri. Itulahsebabnya idealisme Fichte melengkapikesadaran akan keberadaan diri sendiridengan realisme yang lebih tinggi mengikutipemikiran Spinoza. Dalam film The Notebook,

Page 12: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

12

idealisme masyarakat digambarkan telahberhasil membuat Noah dan Allie menikmatimasa tua di sebuah panti jompo. Bahkantempat itu teramat baik tempatnya, sehinggasetiap sore menyajikan pemandangan indahlangit merah, dengan suasana tenang danmenyehatkan, lengkap dengan para perawatyang profesional mengurus orang-orang tua.

KESIMPULANDua film yang selama satu dekade

terakhir telah dikenal romantismenya, TheNotebook dan Love in the Time of Cholera,setelah ditelusuri jejak romatisnya denganmenilai hasil visualisasi novel itu terhadapteori romantik, ternyata diperoleh simpulanbahwa kedua film tersebut memang sama-sama romantis, hanya saja aspek romantisyang menonjol berbeda-beda. Ditinjau dariparameter manusia yang diasingkan, film TheNotebook lebih romantis, karena keterasinganyang mereka alami nyaris tanpa jalan keluar,kecuali menerima dan menyerah atas takdir.Dari parameter mengidealkan libido, tokoh-tokoh dalam film Love in the Time of Cholerajelas lebih romantis karena libido sepertinyatidak menemukan pembatasan, karenaFlorentino, menikmati nafsu berahisekehendak hatinya dengan meniduri 622orang wanita. Dari parameter perkawinansebagai hubungan subjek dan objek, film yangmemenuhi ide romantisme ialah Love in theTime of Cholera, karena perkawinan yangsuci, seperti yang dikejar oleh para tokohdalam film The Notebook,oleh Florentinotelah dikonversi mengikuti gaya romantis kedalam wujud ideal untuk menjadikanperkawinan sebagai hubungan antara subjekdan objek. Dari parameter kemurungansebagai gambaran kemenangan, Noah tentulebih romantis daripada Florentino, karenasurat sebanyak 365 yang ditulis setelah perangdunia II tak pernah mendapatkan balasanmembuat dia secara fisik dan mentalmemisahkan diri dengan dunia yang selama

ini dikenalnya.Dari parameter romantismeberbahaya, film Love in the Time of Choleramemiliki potensi sebagai sajian hiburan (yangmenawarkan kebenaran) berbahaya,karenabahayanya tidak hanya terletak pada sisiromantis-soliternya, di akhir film, Florentinodan Fermina memilih menambatkan kapalkayu itu di tengah perjalanan, yangmaksudnya jelas agar mereka berdua bisamelanjutkan kesempatan menabur hasratterlarang sebagai sepasang kekasih tua, jugakarena apa yang dilakukan itu menunjukkanbahwa keduanya telah memutuskanmengasingkan diri dari kehidupan manusianormal. Ditinjau dari parameter kegagalanidealisme sosial, film Love in the Time ofCholera yang paling berhasil menunjukkankegagalan idealisme sosial. Dalam filmnya,kegagalan idealisme sosial itu ditunjukkanoleh perilaku Florentino meniduri ratusanwanita yang bukan istrinya. Tentu saja hal itutidak sesuai dengan idealisme masyarakatKristen di Amerika Latin yang hanyamengizinkan setiap laki-laki memiliki satuorang istri.Dengan demikian, dari segiintensitasnya, film yang paling romantisdalam mengisahkan cinta di kalangan lansiaialah Love in the Time of Cholera.

Dengan demikian, sebuah karya, baikprosa maupun film, jika merujuk pada apayang saat ini dapat dijangkau dari ulasanAidan Day, romantisme merupakanterminologi yang secara sederhana dapatdipahami dengan meninjau keberhasilansebuah karya prosa atau film dalammenyajikan keterasingan manusia baik fisikmaupun mental, kecenderungan mengidealkanlibido, menganggap perkawinan sebagaihubungan subjek dan objek, memunculkankemurungan sebagai gambaran kemenangan,menawarkan kebenaran yang berbahaya (laindari yang umumnya dianut),danmenggambarkan kegagalan idealisme sosial.

Page 13: JurnalLingue JohanMahyudi,SitiRohanaHI&Agusman.2021 ...

Johan Mahyudi, Siti Rohana H I & Agusman. 2021.Jurnal Lingue: Bahasa, Budaya, dan Sastra.Vol.3,No.1 Juni 2021

Page 1-13

13

DAFTAR PUSTAKA

Chien, Lishu Chang. 2005. Romantic Poetry:A Critical Investigation.WHAMPOA- An Interdisciplinary Journal 49.(259-266). (Online),(https://www.google.co.id/search?q=ekranisasi&gws_rd=ssl#q=Chien%2C+Lishu+Chang.+2005.+Romantic+Poetry:+A+Critical+Investigation.+WHAMPOA+-+An+Interdisciplinary+Journal+49)diakses 12 April 2015

Clausson, Nils. Tanpa tahun. Sassoon’s ProseTrench Lyric and the RomanticTradition:The Ending of Memoirs of aFox-Hunting Man. An InternationalJournal of the Humanities. (Online),(http://www.hellesdon.org/documents/sassoonetc.pdf) diakses 12 April 2015

Day, Aidan. 1996. Romanticism. London:Routledge.

Frankenstein. 2015. Frankenstein (novel).Wikipedia (Online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Frankenstein_%28novel%29) diakses 21Februari 2015.

Frijhoff, W. (2014). The kiss sacred andprofane: Reflection on a cross-culturalconfrontation.<https://www.researchgate.net/publication/254822406>

Hall, S. (1997). Representation: Culturalrepresentations and signifyingpractices. London, UK: SAGEPublication.

H.T., Faruk.2008. Kisah Penjara Etis danFilosofis: Analisis Lintas Budaya Atas

Tembok Tidak Tinggi Karya A. SamadIsmail dan Mereka yang Dilumpuhkankarya Pramoedya Anantatur.Humaniora. Volume 20 No. 2 pp224—235.

Jankowiak, W. R., Volsche, S., & Justin, R.(2015). Research report: Is theromantic-sexual kiss a near humanuniversal? American Anthropologist,117(3), 535-539.

Kompridis, Nikolas (ed) . 2006. PhilosophicalRomanticism. Madison Ave: NewYork.

Love in the Time of Cholera (film).2005.Wikipedia Bahasa Indonesia,Ensiklopedia Bebas. (Online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Love_in_the_Time_of_Cholera_%28film%2914/09/2014) diakses 12 April 2015

McQuail, D. (1997). Teori Komunikasi Massa.Jakarta : Erlangga.

Nemoianu, Virgil. 2005. NonfictionalRomantic Prose: Expanding Borders.Steven P. Sondrup (ed). InternationalCouncil for Philosophy andHumanistic Studies with the financialassistance of UNESCO.

Rawes, Alan (ed).2007. Romanticism andForm. New York. Palgrave Macmillan.

The Notebook (Film).2004.Wikipedia, thefree Encyclopedia. (Online),(http://en.wikipedia.org/wiki/The_Notebook_(2004_film) 14/09/2014)diakses 12 April 2015.

Williams, L. (2008). Screening sex. Durham,NC, USA: Duke University Press.