jurnal zaki 02
-
Upload
ivan-ardhiansyah -
Category
Documents
-
view
281 -
download
4
Transcript of jurnal zaki 02
Judul: "Pengaruh Penerapan Model Active Learning Tipe Giving questions and Getting Answers Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang” disusun oleh Nurdahlia, BP. 404 549. Skripsi mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang tahun 2009.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar fisika siswa kelas VIII
MTsN Durian Tarung Padang. Diantara faktor penyebabnya adalah metode yang
digunakan guru kurang bervariasi, siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam
pembelajaran fisika dan sifat pembelajaran yang kurang menunjang kreatifitas
siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa adalah
dengan penerapan model Active learning tipe Giving Question and Getting
Answers. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model
Active Learning tipe Giving Questions and Getting Answers dapat memberikan
pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis yang dirumuskan pada
penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang berarti dalam penggunaan model
Active Learning tipe Giving Question and Getting Answers terhadap hasil belajar
fisika siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang.
Dalam pembelajaran ini siswa mengemukakan materi-materi yang belum mereka
pahami melalui lembaran kertas yang diberikan. Melalui lembaran kertas inilah
setiap siswa mencurahkan materi yang belum mereka pahami dan menjelaskan
materi yang sudah mereka mengerti. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control
Group Only Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
MTsN Durian Tarung Padang tahun ajaran 2008/2009. Sampel penelitian adalah
kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis
kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t’. Karena data terdistribusi
normal dan kelompok data mempunyai varians yang tidak homogen.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh t’hitung = 1.73 dan ttabel = 1.96. Karena
thitung < ttabel maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Active
Learning tipe Giving Questions and Getting Answers berpengaruh terhadap hasil
belajar fisika siswa. Penerapan model ini juga dapat meningkatkan kreatifitas
siswa.
A. Deskripsi Data
Berdasarkan Penelitian yang telah dilaksanakan pada kelas sampel, maka
diperoleh data hasil belajar fisika siswa beserta data hasil observasi. Rincian
masing-masing data sebagai berikut:
1. Data Hasil Belajar Fisika
Data hasil belajar fisika siswa diperoleh dari tes akhir yang diberikan
pada kedua kelas sampel, dengan materi energi dan usaha.Tes hasil belajar
pada kelas eksperimen diikuti oleh 41 orang siswa dan kelas kontrol 42
orang siswa. Skor tertinggi pada kelas eksperimen 80 dan skor terendah
37, sedangkan skor tertinggi pada kelas kontrol 70 dan skor terendah 40,
dapat dilihat pada lampiran XI dan XII.
Analisis hasil belajar kelas sampel terangkum dalam tabel berikut:
Tabel 4.1: Hasil Analisis Data Tes Akhir
No Kelas sampel N x S S2
1 Kelas eksperimen 41 57.76 11.84 140.1856
2 Kelas kontrol 42 53.79 8.75 76.5625
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen
Kelas
Interva
l
Batas Kelas Frekuensi
Absolut
(fa)
Frekuensi
Komulatif
(fk)
Frekuensi
Relatif
(fr %)
37 – 44 36.5 – 44.5 6 6 14.63
45 – 52 44.5 – 52.5 7 13 17.07
53 – 60 52.5 – 60.5 13 26 31.71
61 – 68 60.5 – 68.5 7 33 17.07
69 – 76 68.5 – 76.5 3 36 7.32
77 – 84 76.5 – 84.5 5 41 12.2
Jumlah 41 100
Gambar 4.a: Grafik Frekuensi Tes Akhir Kelas Eksperimen
GRAFIK FREKUENSI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
0123456789
1011121314
1
Batas Kelas
Fre
kuen
si36.5 – 44.5
44.5 – 52.5
52.5 – 60.5
60.5 – 68.5
68.5 – 76.5
76.5 – 84.5
Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa jumlah siswa yang mendapat
nilai pada batas kelas 52.5 – 60.5 paling banyak yaitu 13 orang siswa,
sedangkan yang mendapat nilai pada batas kelas 68.5 – 76.5 hanya 3 orang
siswa. Maka jumlah siswa yang mendapat nilai diatas SKBM 28 orang
siswa. Dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 13 orang siswa. Jadi
dapat disimpulkan persentase siswa yang tuntas dalam belajar adalah
2841
×100 %=68 .3 %
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Skor tes Akhir kelas Kontrol
Kelas
Interva
l
Batas Kelas Frekuensi
Absolut
(fa)
Frekuensi
Komulatif
(fk)
Frekuensi
Relatif
(fr %)
40 – 45 39.5 – 44.5 8 8 19.05
46 – 51 45.5 – 51.5 9 17 21.43
52 – 57 51.5 – 57.5 14 31 33.33
58 – 63 57.5 – 63.5 6 37 14.29
64 – 69 63.5 – 69.5 1 38 2.38
70 – 75 69.5 – 75.5 4 42 9.52
Jumlah 42 100
Gambar 4.b : Grafik Frekuensi Tes Akhir Kelas Kontrol
GRAFIK FREKUENSI TES AKHIR KELAS KONTROL
0123456789
101112131415
1
Batas Kelas
Fre
ku
en
si
39.5 – 44.5
45.5 – 51.5
51.5 – 57.5
57.5 – 63.5
63.5 – 69.5
69.5 – 75.5
Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa jumlah siswa yang mendapat
nilai pada batas kelas 51.5 – 57.5 paling banyak yaitu 14 orang siswa,
sedangkan yang mendapat nilai pada batas kelas 63.5 – 69.5 hanya 1 orang
siswa. Maka jumlah siswa yang mendapat nilai diatas SKBM 25 orang
siswa. Dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 17 orang siswa. Jadi
dapat disimpulkan persentase siswa yang tuntas dalam belajar adalah
2542
×100 %=59 .5 %
Berdasarkan hasiL analisis data maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar fisika siswa kelas kontrol.
b. Tingkat keragaman hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Artinya, kemampuan siswa
kelas kontrol lebih seragam dibandingkan dengan kelas
eksperimen.
c. Nilai Maksimum tes akhir kelas eksperimen 80 lebih tinggi dari
kelas kontrol 70.Jumlah siswa kelas eksperimen mendapatkan
nilai di atas SKBM lebih banyak dibandingkan kelas kontrol. Dan
jumlah siswa yang tidak tuntas belajar pada kelas eksperimen
lebih sedikit dari kelas kontrol. Dengan demikian ketuntasan
belajar fisika siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan
kelas kontrol.
2. Data Hasil Observasi
Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui pengamatan pada setiap
pertemuan. Aktivitas siswa dicatat oleh guru fisika MTsN Durian Tarung
Padang dan dibantu oleh mahasiswa PPL STKIP yang sedang
berlangsung. Persentase aktivitas siswa selama 8 pertemuan dapat dilihat
pada gambar di bawah :
Gambar 4.c : Grafik persentase Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas
Eksperimen
GRAFIK OBSERVASI SISWA KELAS EKSPERIMEN
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertemuan Ke
Per
sen
tase
Akt
ivit
as S
isw
a
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
Gambar 4.d : Grafik persentase Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas
Kontrol
GRAFIK OBSERVASI SISWA KELAS KONTROL
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertemuan Ke
Per
sen
tase
Akt
ivit
as S
isw
a
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
Keterangan:
A1. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
A2. Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru ketika menerangkan
pelajaran.
A3. Aktivitas siswa dalam bertanya.
A4. Aktivitas siswa yang suka berjalan-jalan dan mengganggu temannya.
A5. Aktivitas siswa yang mengerjakan tugas lain misalnya membuat PR
bidang studi lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran
fisika
Persentase perkembangan aktivitas siswa pada kelas eksperimen
dapat dilihat pada gambar 4.c. Gambar di atas menunjukkan aktivitas siswa dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan guru, pada pertemuan pertama sampai
pertemuan kedelapan terus meningkat. Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru
ketika menerangkan pelajaran, pada pertemuan pertama sampai Aktivitas siswa
dalam bertanya, pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedelapan mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan rasa keingintahuan siswa yang begitu besar.
Aktivitas siswa yang suka berjalan dan mengganggu temannya, hampir jarang
terjadi pada pertemuan pertama hingga pertemuan kedelapan. Aktivitas siswa
yang mengerjakan tugas lain yang tidak ada hubungannya dengan fisika, pada
pertemuan pertama sampai pertemuan keempat mengalami penurunan. Sedangkan
pada pertemuan kelima naik sedikit dari pertemuan keempat.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen
aktivitas siswa yang bersifat positif selalu mengalami peningkatan, sedangkan
yang bersifat negatif mengalami penurunan. Pada kelas kontrol aktivitas siswa
cenderung mengalami perubahan, terkadang meningkat maupun menurun.
B. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan,
apakah diterima atau ditolak. Namun terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dan uji homogenitas variasi terhadap hasil belajar fisika kelas sampel.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas hasil belajar fisika kelas sampel dilakukan dengan
menggunakan uji Liliefors(Sudjana, 2001:466), bertujuan untuk melihat
apakah sampel berdistribusi normal atau tidak, menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Data X1, X2, X3,…, Xn yang diperoleh dari data yang terkecil hingga
yang terbesar.
b. Data X1, X2, X3,…, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3,…, Zt
dengan rumus:
Z=X1−X t
S
Keterangan:
X1= Skor yang diperoleh siswa ke-1
Xt = Skor rata-rata
S = Simpangan Baku
c. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang F(Z ≤ Zt)
d. Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3,…, Zn yang lebih kecil
atau sama dengan Z1, jika proporsi dinyatakan dengan S (Z1) maka:
S( Zi )=banyaknya Z1 , Z2 , Z3 ,… , Zn yang ≤ Zt
n Menghitung selisih
F(Z1)-S(Z1) yang kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih,
disebut Lo.
Membandingkan nilai Lo dengan nilai kritis A yang terdapat pada
α= 0,05. criteria yaitu hipotesis tersebut normal jika Lo lebih kecil dari A.
Berdasarkan langkah-langkah diatas maka didapatkan hasil
perhitungan uji normalitas kelas VIII.1 Sebagai berikutt:
x=∑ x i
n=2368
41=57 .75609≈57 .76
S=√ n∑ x i2−(∑ xi)
2
n (n−1 )
S=√41 (142370 )−(2368 )2
41 ( 41−1 )
=√5837170−560742441 ( 40 )
=√2297461640
=√140 .089=11. 8359≈11.84
Cari Zi=
xi−x−
S Maka untukZ1=
37−57 .7611. 84
=−1 . 75
CariF (Z i ) dengan melihat tabel z
Z 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
-1.7 … … … … … 0.0401 … … …
Maka diperolehF (Z1)=F (−1 .75 )=0 .0401
Cari S (Z i )=
BanyakZ1 , Z2 , .. . , Zn yang≤Zi
n
Maka diperoleh S (Z1) =
141
=0 . 0244
Cari selisihF (Z i )−S (Zi )
Maka diperoleh |F (Z1 )−S (Z1)|=|0 . 0401−0 . 0244|=0 . 0157
Dengan rumus dan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk
Zi , F (Z i ) , S (Z i ) dan |F (Z i )−S (Z i )| yang lain. Dari perhitungan
diperoleh seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.4 : Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika kelas Eksperimen
NO x i x 2i Zi F (Z i ) S (Z i ) |F (Z i )−S (Z i )|
1 37 1369 -1.75 0.0401 0.0244 0.0157
2 40 1600 -1.5 0.0668 0.0488 0.0180
3 40 1600 -1.5 0.0668 0.0732 0.0064
4 43 1849 -1.25 0.1056 0.0976 0.0080
5 43 1849 -1.25 0.1056 0.1219 0.0163
6 43 1849 -1.25 0.1056 0.1463 0.0407
7 47 2209 -0.91 0.1814 0.1707 0.0107
8 47 2209 -0.91 0.1814 0.1951 0.0137
9 47 2209 -0.91 0.1814 0.2195 0.0381
10 47 2209 -0.91 0.1814 0.2439 0.0625
11 47 2209 -0.91 0.1814 0.2683 0.0869
12 47 2209 -0.91 0.1814 0.2927 0.1113
13 50 2500 -0.65 0.2578 0.3171 0.0593
14 53 2809 -0.40 0.3446 0.3415 0.0031
15 53 2809 -0.40 0.3446 0.3659 0.0213
16 53 2809 -0.40 0.3446 0.3902 0.0456
17 53 2809 -0.40 0.3446 0.4146 0.0700
18 53 2809 -0.40 0.3446 0.4390 0.0944
19 57 3249 -0.06 0.4761 0.4634 0.0127
20 57 3249 -0.06 0.4761 0.4878 0.0117
21 57 3249 -0.06 0.4761 0.5122 0.0361
22 57 3249 -0.06 0.4761 0.5366 0.0605
23 60 3600 0.19 0.5753 0.5609 0.0144
24 60 3600 0.19 0.5753 0.5854 0.0101
25 60 3600 0.19 0.5753 0.6098 0.0345
26 60 3600 0.19 0.5753 0.6341 0.0588
27 63 3969 0.44 0.6700 0.6585 0.0115
28 63 3969 0.44 0.6700 0.6829 0.0129
29 63 3969 0.44 0.6700 0.7073 0.0373
30 63 3969 0.44 0.6700 0.7317 0.0617
31 67 4489 0.78 0.7823 0.7561 0.0262
32 67 4489 0.78 0.7823 0.7805 0.0018
33 67 4489 0.78 0.7823 0.8049 0.0226
34 70 4900 1.03 0.8485 0.8293 0.0192
35 70 4900 1.03 0.8485 0.8537 0.0052
36 73 5329 1.29 0.9015 0.8780 0.0235
37 77 5929 1.63 0.9484 0.9024 0.0460
38 77 5929 1.63 0.9484 0.9268 0.0216
39 77 5929 1.63 0.9484 0.9512 0.0028
40 80 6400 1.88 0.9699 0.9756 0.0057
41 80 6400 1.88 0.9699 1 0.0301
∑ x i=
2368
∑ xi2=
142370
L0 = harga |F (Z i )−S (Z i )| terbesar
Dari tabel diatas diperoleh L0 = 0.0944
n=41α=0 . 05 Ltabel =
0 .886
√n=0 .886
√41=0 .886
6 .4=0 .138369≈0 .1383
Jadi L (41, 0.05) = 0.1383
Kriteria pengujian: jika L0 < L tabel maka terima H0
Karena L0 < L tabel (0.0944 < 0.1383) maka H0 diterima, dengan
demikian hasil belajar fisika kelas eksperimen berdistribusi normal pada
taraf kepercayaan 95 %.
Uji Normalitas Kelas kontrol
Uji normalitas kelas VIII.2 dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:
x=∑ x i
n=2259
42=53. 7857≈53 .79
S=√ n∑ x i2−(∑ xi)
2
n (n−1 )
S=√42 (124643 )−(2259 )2
42 ( 42−1 )
=√5235006−510308142 ( 41 )
=√1319251722
=√76 .61149=8 . 75279≈8 .75
Cari Zi=
xi−x−
S Maka untukZ1=
40−53 . 798 .75
=−1 . 58
CariF (Z i ) dengan melihat tabel z
z 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
-1.5 … … … … … … … … 0.0571
Maka diperolehF (Z1)=F (−1 .58 )=0 .0571
Cari S (Z i )=
BanyakZ1 , Z2 , .. . , Zn yang≤Zi
n
Maka diperoleh S (Z1) =
142
=0 . 0238
Cari selisihF (Z i )−S (Zi )
Maka diperoleh |F (Z1 )−S (Z1)|=|0 . 0571−0 .0238|=0 . 0333
Dengan rumus dan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk
Zi , F (Z i ) , S (Z i ) dan |F (Z i )−S (Z i )| yang lain. Dari perhitungan
diperoleh seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.5 : Uji Normalitas Hasil Belajar Fisika kelas Kontrol
NO x i x 2i Zi F (Z i ) S (Z i ) |F (Z i )−S (Z i )|
1 40 1600 -1.58 0.0571 0.0238 0.0333
2 40 1600 -1.58 0.0571 0.0476 0.0095
3 43 1849 -1.23 0.1093 0.0714 0.0379
4 43 1849 -1.23 0.1093 0.0952 0.0141
5 43 1849 -1.23 0.1093 0.1190 0.0097
6 43 1849 -1.23 0.1093 0.1429 0.0336
7 43 1849 -1.23 0.1093 0.1667 0.0574
8 43 1849 -1.23 0.1093 0.1905 0.0812
9 47 2209 -0.78 0.2177 0.2143 0.0034
10 47 2209 -0.78 0.2177 0.2381 0.0204
11 47 2209 -0.78 0.2177 0.2619 0.0442
12 47 2209 -0.78 0.2177 0.2857 0.0680
13 50 2500 -0.43 0.3336 0.3095 0.0241
14 50 2500 -0.43 0.3336 0.3333 0.0003
15 50 2500 -0.43 0.3336 0.3571 0.0235
16 50 2500 -0.43 0.3336 0.3809 0.0473
17 50 2500 -0.43 0.3336 0.4048 0.0712
18 53 2809 -0.09 0.4641 0.4286 0.0355
19 53 2809 -0.09 0.4641 0.4524 0.0117
20 53 2809 -0.09 0.4641 0.4762 0.0121
21 53 2809 -0.09 0.4641 0.5 0.0359
22 53 2809 -0.09 0.4641 0.5238 0.0597
23 53 2809 -0.09 0.4641 0.5476 0.0835
24 53 2809 -0.09 0.4641 0.5714 0.1073
25 57 3249 0.37 0.6443 0.5952 0.0491
26 57 3249 0.37 0.6443 0.6190 0.0253
27 57 3249 0.37 0.6443 0.6428 0.0015
28 57 3249 0.37 0.6443 0.6667 0.0224
29 57 3249 0.37 0.6443 0.6905 0.0462
30 57 3249 0.37 0.6443 0.7143 0.0700
31 57 3249 0.37 0.6443 0.7381 0.0938
32 60 3600 0.71 0.7611 0.7619 0.0008
33 60 3600 0.71 0.7611 0.7857 0.0246
34 60 3600 0.71 0.7611 0.8095 0.0484
35 60 3600 0.71 0.7611 0.8333 0.0722
36 63 3969 1.05 0.8531 0.8571 0.0004
37 63 3969 1.05 0.8531 0.8809 0.0278
38 67 4489 1.51 0.9345 0.9048 0.0297
39 70 4900 1.85 0.9678 0.9286 0.0392
40 70 4900 1.85 0.9678 0.9524 0.0154
41 70 4900 1.85 0.9678 0.9762 0.0084
42 70 4900 1.85 0.9678 1 0.0322
∑ x i=
2259
∑ xi2=
124643
L0 = harga |F (Z i )−S (Z i )| terbesar
Dari tabel diatas diperoleh L0 = 0.1073
n=42α=0 . 05 Ltabel =
0 .886
√n=0 .886
√42=0 .886
6 .48=0 .136713≈0 .1367
Jadi L (42, 0.05) = 0.1367
Kriteria pengujian: jika L0 < L tabel maka terima H0
Karena L0 < L tabel (0.1073 < 0.1367) maka H0 diterima, dengan
demikian hasil belajar fisika kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf
kepercayaan 95%.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas variansi kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :
F=S
12
S 22 (Sudjana, 2001:249)
Keterangan:
F = Variansi variabel data
S1 = Variansi Hasil belajar kelas eksperimen
S2 = Variansi hasil belajar kelas kontrol
Berdasarkan data hasil perhitungan maka harga Fhitung = F:
F=S
12
S 22
=140 .185676 . 5625
=1 . 83
Harga Ftabel untuk taraf nyata α = 0.05 dan derajat bebas = (n1 -1,n2 -1)
(41,40) adalah 1.69. Jadi harga Fhitung > Ftabel = 1.83 > 1.69 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas sampel tidak mempunyai variansi yang
homogen.
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas variansi yang telah
dilakukan, ternyata kedua kelas sampel berdistribusi normal dan tidak
mempunyai variansi yang homogen. Dengan demikian uji hipotesis untuk
melihat kesamaan rata-rata hasil belajar fisika kedua kelas sampel dapat
dilakukan dengan menggunakan uji- t’(Sudjana, 2001: 241). Rumus yang
digunakan adalah :
t '=X1−X2
√ S12
n1
+S
22
n2
kriteria pengujian terima Ho Apabila terdapat pengaruh yang berarti
dalam penggunaan tipe GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS
terhadap hasil belajar fisika siswa jika:
−W 1 t1+W 2 t2
W 1+W 2
<t ' <W 1 t1+W 2 t2
W 1+W 2
Dimana: W 1=
S12
n1
;W 2=S
22
n2
t1= t(1-½α). (n1-1) ; t2 = t(1-½α).(n2-1)
Berdasarkan data yang ada, maka :
t '=X1−X2
√ S12
n1
+S
22
n2
=57 .76−53 .79
√140 .185641
+76 .562542
=3 .972.29
=1 .73
W 1=S
12
n1
=140 . 185641
=3 . 42
W 2=S
22
n2
=76 .562542
=1 .82
t1= t(1-½α). (n1-1) = t(1-0.025),(41-1) =t(0.975),40 =1.96
t2 = t(1-½α).(n2-1) = t(1-0.025),(42-1) =t(0.975),41 =1.96
Sehingga didapat :
W 1 t1+W 2 t2
W 1+W 2
=(3 . 42×1 . 96 )+(1. 82×1. 96 )
3 . 42+1. 82=10 .27
5 . 24=1 . 96
Kriteria pengujian adalah : terima H0 jika -1.96 < t’ < 1.96 karena
didapatkan t’ < 1.96 = 1.73 < 1.96 maka disimpulkan bahwa H0 diterima,
jadi terdapat pengaruh yang berarti dalam penggunaan tipe GIVING
QUESTION AND GETTING ANSWERS terhadap hasil belajar fisika siswa.
C. Pembahasan
Penggunaan model Active Learning tipe Giving Question and Getting
Answers pada pertemuan pertama di kelas eksperimen siswa merasa bingung
dan heran, sebab pembelajaran yang mereka terima tidak seperti biasanya. Pada
kelas kontrol siswa mendengarkan penjelasan dari Guru kemudian mencatat
dan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan oleh Guru. Walaupun Guru
telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya namun tetap saja
tidak ada muncul pertanyaan dari mereka. Interaksi belajar yang positif antar
siswa pada kelas kontrol inipun sedikit sekali, hal ini terlihat pada saat
mengerjakan latihan. Siswa enggan untuk bertanya kepada temannya maupun
Guru tentang penyelesaian soal yang kurang ia pahami.
Hal ini menunjukkan bahwa semangat belajar di kelas kontrol lebih rendah
sehingga berdampak pada hasil belajar kelas kontrol yang rendah dari kelas
eksperimen.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar fisika
siswa berpengaruh dalam penggunaan model Active Learning tipe Giving
Question and Getting Answers daripada siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar fisika
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa
kelas kontrol. Apabila ditinjau dari SKBM yang dipakai di MTsN Durian
Tarung Padang adalah 53. Pada kelas eksperimen persentase siswa yang telah
tuntas belajar sebanyak 68.3 %, sedangkan pada kelas kontrol 59.5 %. Data
tersebut menunjukkan bahwa penguasaan materi pelajaran kelas eksperimen
tergolong tinggi sedangkan kelas kontrol tergolong rendah.
Berdasarkan hasil observasi juga dapat dilihat bahwa pada kelas
eksperimen aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika cenderung meningkat.
Terlihat pada kelas yang menggunakan model Active Learning lebih antusias
untuk belajar. Dengan demikian tampak bahwa dalam proses belajar-mengajar
siswa pada kelas eksperimen lebih termotivasi dan tertarik untuk belajar dari
pada siswa kelas kontrol.
Berdasarkan pengamatan dan analisis data selama penelitian maka
hipotesis diterima yaitu dengan menggunakan Active Learning tipe Giving
Question and Getting Answers dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan hasil
belajar siswa. Dengan demikian model Active Learning ini dapat diterapkan
dalam proses belajar dan pembelajaran.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian banyak terdapat kekurangan dan kelemahan
penulis, antara lain :
1. Pada saat diskusi kelompok berlangsung terkadang terjadi kegaduhan
karena jumlah kelompok yang banyak (10 kelompok) dan waktu
diskusi yang terbatas maka tidak semua kelompok dapat dibimbing.
2. Dalam presentasi kelompok yang tampil, juga adanya kelemahan
yaitu kecilnya suara siswa dalam menyampaikan sehingga membuat
suasana kelas gaduh.
3. Tidak semua kelompok memiliki kesempatan untuk presentasi dan
memberikan tanggapan.
4. Dengan antusias siswa yang ingin memberikan pertanyaan dan
tanggapan membuat suasana kelas gaduh sehingga penulis merasa
kesulitan dan pengelolaan kelas dan dapat mengganggu kelas
lainnya.
5. Adanya siswa yang kurang memperhatikan guru menjelaskan
pelajaran dan bersikap acuh tak acuh.
6. Tidak semua varibel observasi yang dapat penulis kontrol.