Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

download Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

of 10

Transcript of Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    1/10

    24

    PENERAPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PERSEDIAANBAHAN BAKU DISC BRAKEMENGGUNAKAN MODEL ECONOMICORDER QUANTITY (EOQ)

    BUDI SUMARTONO1DANIKHWAN MUHAMMAD21Program Studi Teknik Industri Universitas Darma Persada Jakarta2Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma

    ABSTRAK

    Kekurangan maupun kelebihan pasokan produk sama-sama berdampak negativebagi kinerja suplay chain. Namun tentu harus disadari bahwa kebutuhan pelanggan hanyabisa diramalkan. Kesalahan bisa berupa memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit(volume error) atau memproduksi jenis yang sama (mix error). Kedua-duanyamenimbulkan masalah persediaan. Inti dari supply chain adalah koordinasi dan

    kolaborasi. Dengan menggunakan data yang didapat dari perusahaan dengan caramelihat history persediaan tahun lalu, maka dapat dibuat penelitian model persediaan.Salah satu model sederhana yang bisa digunakan untuk menentukan ukuran pesananyang paling ekonomis adalah model Economic Order Quantity (EOQ). Model inimempertimbangkan dua ongkos persediaan di atas, yakni ongkos pesan dan ongkossimpan. Fungsi dari EOQ sangatlah besar oleh karenanya beberapa jumlah pesananyang efektif dan pada saat kapan harus memesan merupakan pernyataan-pernyataanyang sangat penting.

    PENDAHULUAN

    PT. Sunstar EngineeringIndonesia (SEI) merupakan salah satuperusahaan industri yang memproduksiSprocket dan Disc Brake, yang manahasil industri tersebut banyak digunakanoleh perusahaan-perusahaan lain dalamberbagai macam produksinya. Hal initerlihat atau terbukti dengan banyaknyapermintaan atau pesanan dariperusahaan-perusahaan lain yangmenggunakan produk tersebut dalam

    industrinya. Dengan banyaknyapermintaan dalam jumlah yang cukupbesar maka perusahaan harus bisamengantisipasi dalam jumlah persediaanyang ada. Apabila persediaan bahanbaku yang ada dalam perusahaan tidakmencukupi kebutuhan maka dapatmengganggu jalannya proses produksi,karena dengan habisnya bahan bakuyang ada berarti proses produksi akanterhenti sampai bahan baku yangdipesan tiba kembali di perusahaan.

    Berhubungan dengan kaitandiatas manajemen persediaan yang

    merupakan isu sangat penting padasupply chain dan pengelolaan aliranmaterial/produk dengan tepat adalahtujuannya, berarti tidak terlalu terlambatdan tidak terlalu dini, jumlahnya sesuaidengan kebutuhan, dan terkirim ketempat yang memang membutuhkan.Kekurangan maupun kelebihan pasokanproduk sama-sama berdampak negativebagi kinerja supply chain.

    Dengan melihat faktor penting inimaka salah satu keputusan yang harus

    diambil dalam manajemen persediaanadalah ukuran pesanan. Salah satumodel sederhana yang bisa digunakanuntuk menentukan ukuran pesanan yangpaling ekonomis adalah model EconomicOrder Quantity (EOQ). Model inimempertimbangkan dua ongkospersediaan diatas, yakni ongkos pesandan ongkos simpan. Model EOQdiperluas dengan mempertimbangkanongkos-ongkos yang dikeluarkan olehpembeli maupun pemasok.

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    2/10

    25

    METODE

    Menurut Sofyan Assauri secaraumum produksi diartikan sebagai suatukegiatan yang mentransformasikan

    masukan (input) menjadi hasil keluaran(output). Dalam arti sempit, pengertianproduksi hanya dimaksud sebagaikegiatan yang menghasilkan barang baikbarang jadi maupun barang setengahjadi, bahan industri dan suku cadangatau spare parts dan komponen.

    Komponen atau elemen strukturalyang membentuk system produksi terdiridari: bahan (material), mesin danperalatan, tenaga kerja, modal, energi,

    informasi, tanah dan lain-lain sedangkankomponen atau elemen fungsional terdiridari: supervise, perencanaan,pengendalian, koordinasi, dankepemimpinan yang kesemuanyaberkaitan dengan manajemen danorganisasi.

    Cara lain untuk mengklasifikasikanaktivitas produksi adalah tergantungpada kuantitas produk yang dibuat.Dalam pengklasifiasian ini, terdapat tigatipe produksi, yaitu :

    a. Job shop production

    Ciri dari tipe produksi iniadalah volume produksi yang kecilyang tingkatan keterampilan pekerjaharus tinggi. Dikatakan bervolumedemikian, karena Job ShopProduction merupakan perusahaanyang hanya akan berproduksi atasdasar pesanan yang masuk ke

    dalam perusahaan dan tipepekerjaan yang bervariasi yangmenuntut tingkat keterampilan yangrelatif tinggi dari pekerja.

    b. Batch production

    Dikatakan batch productionapabila ukuran lot medium, dalamarti volume produksi tidak terlalutinggi dan juga tidak terlampaurendah dari sejumlah item atau

    produk yang sama. Ukuran lot

    mungkin diproduksi hanya sekali,atau di produksi pada interval yangtetap. Tujuan dari tipe ini adalahuntuk dapat memuaskan permintaanatas sejumlah item dari costomeryang berkelanjutan. Bagaimanapunperusahaan yang menjalankan tipeproduksi ini, mampu berproduksimelebihi daripada tingkatpermintaannya dan kelebihanproduksi akan disimpan di gudang.

    c. Mass productionMass production merupakan

    tipe produksi yang diterapkan olehperusahaan yang berproduksi untuk

    persediaan dan (atau) untuk pasardengan volume produksi yang tinggi.Untuk perusahaan semacam ini,baik ada pesanan ataupun tidak adapesanan, perusahaan akan tetapmemproduksi barang.

    Fungsi produksi adalahbertanggung jawab atas pengolahanfaktor-faktor produksi menjadi suatuproduk jadi yang siap diserbu konsumen.Dalam melaksanakan fungsi produksi

    diperlukan serangkaian kegiatan yangmencakup suatu sistem di mana akanmelibatkan banyak orang dalammenjalankannya.

    Supply chain adalah jaringanperusahaan-perusahaan yang secarabersama-sama bekerja untukmenciptakan dan menghantarkan suatuproduk ke tangan pemakai akhir.Perusahaan-perusahaan tersebutbiasanya termasuk supplier, pabrik,

    distributor, toko atau ritel, sertaperusahaan-perusahaan pendukungseperti perusahaan jasa logistik.

    Pada supply chain biasanya ada 3macam aliran material yang harusdikelola. Pertama adalah aliran barangyang mengalir dari hulu (upstream) kehilir (downstream). Contohnya adalahbahan baku yang dikirim dari supplier kepabrik. Setelah produk selesaidiproduksi, mereka dikirim ke distributor,lalu ke pengecer atau ritel, kemudian kepemakai akhir. Yang kedua aliran uang

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    3/10

    26

    =

    =1t

    t

    a

    dan sejenisnya yang mengalir dari hilir kehulu. Yang ketiga adalah aliran informasiyang bisa terjadi dari hulu ke hilirataupun sebaliknya.

    Istilah SCM pertama kali ditemukanoleh Oliver & Weber pada tahun 1982(cf. Oliver & Weber, 1982; Lambert et al.1998). Kalau supply chain adalahjaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalammemasok bahan baku, memproduksibarang maupun mengirimkannya kepemakai akhir, SCM adalah metode, alat,atau pendekatan pengelolaannya.Namun perlu ditekankan bahwa SCMmenghendaki pendekatan atau metode

    yang terintegrasi dengan dasarsemangat kolaborasi. Ada beberapadefinisi tentang SCM. Misalnya, theCouncil of Logistics Managementmamberikan definisi sebagai berikut:

    Supply Chain Management is thesystematic, strategic coordinations of thetraditional business functions within aparticuar company and acrossbusinesses within the supply chain forthe purpose of improving the long-term

    performance of the individual companyand the supply chain as a whole.

    Seperti yang telah diketahuibahwa ada banyak metode yang dapatdigunakan untuk merencanakan suatupersediaan bahan baku. Masing-masingmetode itu mempunyai kelemahan dankelebihan yang dapat dianalisis sendirioleh perusahaan untuk penggunaannya.Metode tersebut adalah sebagai berikutini.

    a. Material Requirement Planning(MRP)

    Material requirement planning(MRP) adalah suatu perencanaandan penjadwalan kebutuhan materialuntuk produksi yang memerlukantahapan proses atau dengan katalain adalah suatu rencana produksiuntuk sejumlah produk jadi yangditerjemahkan ke bahan mentah(komponen) yang dibutuhkan

    dengan menggunakan waktu

    tenggang, sehingga dapatditentukan kapan dan berapabanyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produkyang akan dibuat.

    b. Economic order quantity (jumlahpesanan ekonomis)Metode EOQ merupakan suatumetode penentu jumlah bahan bakuyang dipesan dalam rangkameminimalkan biaya. (Rangkuti,Freddy. Manajemen Persediaan Aplikasi di bidang bisnis.Hal 19)

    PeramalanPeramalan (forecasting) adalah

    suatu perkiraan tingkat permintaan yangdiharapkan untuk suatu produk dalamperiode waktu tertentu di masa yangakan datang. Oleh karena itu peramalanadalah pada dasarnya suatu taksiran.

    Model KonstanDalam model ini, data-data

    acak/random menunjukkankecenderungan tetap dengan sedikitvariasi untuk suatu rentang waktu yangditentukan.

    Persamaan untuk model konstan

    ini adalah : at =^

    Dimana :

    Y(t) = Persamaan kebutuhan produk

    a =Parameter, yaitu peramalankebutuhan produk pada t

    Nilai a dapat diperolehdengan memakaipersamaan berikut :

    di mana :

    Y(t) = Data yang dikomulatifkan

    N = Banyaknya data

    t = Waktu

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    4/10

    27

    Model Peramalan Rata-Rata Bergerak

    Metode peramalan rata-ratabergerak terdiri atas dua jenis peramalan

    yaitu :

    a. Rata-rata bergerak tunggal (SingelMoving Average)

    b. Rata-rata bergerak ganda (DoubleMoving Average)

    Untuk mengurangi terjadinyakesalahan sistematis yang terjadi padarata-rata bergerak tunggal bila dipakaipada data yang cenderung naik, makadikembangkan metode rata-rata

    bergerak linear (linear moving average).Yang menjadi dasar perhitungan dalammetode peramalan ini adalahmenghitung rata-rata bergerak keduadari data peramalan, oleh sebab itumetode peramalan ini sering disebut jugasebagai peramalan rata-rata bergerakganda.

    Secara umum persamaan rata-ratabergerak dapat dituliskan sebagai berikut:

    Y(t) = a + b(n)Di mana :Y(t) = Hasil peramalana = Konstantab = Periode kemukakan yang akandiramalkanUntuk menentukan nilai a dan bdigunakan persamaan sebagai berikut

    a = St + (St St) = 2 St St

    b = tStSV

    "'1

    2

    Dimana :St = Data triwulan pertamaSt = Data triwulan keduaV = Jangka waktu moving averages

    Metode Eksponensial Smoothing

    Exponensial smoothing adalahsuatu tipe teknik peramalan rata-ratabergerak yang melakukan yangmelakukan penimbangan terhadap datamasa lalu dengan cara eksponensialsehingga data paling akhir mempunyai

    bobot lebih besar dalam rata-rata

    bergerak. Dengan eksponensialsmoothing sederhana, forecast dilakukandengan cara ramalan periode terakhirditambah porsi perbedaan (disebut )antara permintaan nyata periode terakhirdan ramalan periode terakhir.

    Secara umum persamaanuntuk metode peramalan ini adalah :

    Yt + m = at + bt . m

    Di mana :

    mt = Peramalan

    kebutuhan produk

    at = Konstanta

    bt = Konstanta

    m = Jumlah periode ke mukayang diramalkan

    Untuk mencari nilai at dan btdigunakan persamaan :

    at = 2 St St tStSbt '''1

    =a

    a

    St = Xt + (1 + ) St 1

    St = St + (1 ) St 1

    Untuk nilai berkisar antara0 sampai dengan 1, namunberdasarkan pengalaman empirisnilai yang optimal antara 0,1 dan0,2. Bila = 0,1 berarti peramalanterlalu berhati-hati, sedangkan bila = 0,2 berarti responsif.

    Analisis Kesalahan Peramalan

    Kesalahan ramalan mempunyaidua komponen yang harus ditinjaukembali secara hati-hati oleh analis-

    ukuranatau besarnyaperbedaan antarapermintaan nyata dan menurut ramalan;dan arah kesalahan-apakah permintaannyata di atas atau di bawah ramalan.

    Cara paling mudah untukmengukur kesalahan ramalan adalahsecara sederhana membandingkanramalan yang umum digunakan adalahmean absolut deviation (MAD). Secarasederhanakan, ukuran ini merupakanperbedaan antara permintaan nyata dan

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    5/10

    28

    forecats. Dalam bentuk rumusandiuraikan sebagai berikut :

    =

    =

    n

    t

    tt

    MAD 1

    '

    di mana :MAD = Mean Absolute Deviation

    Y t= Data aktual pada periode t

    Y t = Data hasil peramalan periode t

    N = Periode yang digunakanSetiap metode peramalan yang

    digunakan kemudian diuji dengan datamasa lampau dan dihitung besar nilaikesalahan kuadratnya. Metodeperamalan yang mempunyai nilai MADyang terkecil maka metode peramalantersebut merupakan metode yang terbaikdari metode-metode yanglainnya.(Biegel, John E. Ib. It. Hal)

    Model Economic Order Quantity(EOQ)

    Salah satu model sederhana yangbisa digunakan untuk menentukanukuran pesan yang ekonomis adalah

    model economic order quantity (EOQ).Model ini mempertimbangkan duaongkos persediaan di atas yakni ongkospesan dan ongkos simpan. Ongkospesan yang dimaksud adalah ongkos-ongkos tetap yang keluar setiap kalipemesanan dilakukan dan tidaktergantung pada ukuran atau volumepesanan.

    Model EOQ dibuat dengansejumlah asumsi. Artinya, model inihanya bisa digunakan dengan cukup

    baik apabila sejumlah asumsi tersebutdipenuhi atau setidaknya mendekati.Dalam kenyataannya asumsi ini tidakpernah terpenuhi. Namun demikian,model ini tetap cukup baik digunakanasalkan variasi permintaan dari awalwaktu ke waktu tidak terlalu besar.

    Model EOQ digunakan untukmenentukan kuantitas persediaan yangmeminimumkan biaya langsungpenyimpanan persediaan dan biayakebalikannya (inverse cost) pemesananpersediaan.

    Sebelum masuk ke dalamrumus EOQ, memakai rumus :

    bb hQCQDbC 2// =

    di mana :

    = bC Total ongkos dalam setahun

    =D kebutuhan bahan baku per tahun

    =bh ongkos simpan per unit per tahun

    =bC ongkos pesan

    =Q Ukuran pesan

    Rumus EOQ yang digunakan adalah : hDCQ b /2=

    di mana :

    =Q Ukuran pesan yang optimal

    =bC ongkos pesan

    =D kebutuhan bahan baku per tahun

    =h ongkos simpan per unit per tahun(Pujawan, I Nyoman. Op. Cit. Hal 105-

    107)

    Model EOQ di atas dibuat hanya denganmempertimbangkan ongkos-ongkos yangditanggung oleh perusahaan pembeli(yang memesan). Ongkos-ongkos yangdikeluarkan oleh suppier tidakdiperhitungkan. Rumus yang digunakanadalah :

    sS hQCQDsC 2// =

    di mana :

    = sC Total ongkos dalam setahun yang

    dikeluarkan oleh suppier

    =D kebutuhan bahan baku per tahunyang dikeluarkan oleh suppier

    =sh ongkos simpan per unit per tahun

    yang dikeluarkan oleh suppier=sC ongkos pesan yang dikeluarkan oleh

    suppier=Q Ukuran pesan

    sehingga untuk mendapatkan Q optimalmemakai rumus :

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    6/10

    29

    bsbs hhCCsbQ = /2,

    di mana :=sh ongkos simpan per unit per tahun

    yang dikeluarkan oleh suppier

    =sC ongkos pesan yang dikeluarkan olehsuppier

    =bh ongkos simpan per unit per tahun

    yang dikeluarkan oleh pembeli=bC ongkos pesan yang dikeluarkan oleh

    pembeli

    =sbQ , Ukuran pesan yang optimal

    (Pujawan, I Nyoman. Ib. It. Hal 107)

    Setiap bahan baku akan diujidengan beberapa metode peramalanuntuk menentukan trend yang sesuaidengan data yang ada. Berikut ini adalahgrafik peramalan Raw materialSUS410DB 3,8 x dia. 199,3.

    Metode Peramalan Konstan

    Tabel1Peramalan Konstan

    No Bulan Penggunaan Y(t)

    1 Januari 22000

    2 Februari 16000

    3 Maret 28000

    4 April 20000

    5 Mei 12000

    6 Juni 13000

    7 Juli 26000

    8 Agustus 8000

    9 September 5000

    10 Oktober 8000

    11 November 18000

    12 Desember 0

    Total 176000

    a =12

    176000 = 14666

    Tabel 2 Perhitungan MAD dari Peramalan Konstan

    No Bulan Y (t) Peramalan Y'(t) Error Abs. Error

    13 Januari 22000 14666 7334 7334

    14 Februari 16000 14666 1334 1334

    15 Maret 28000 14666 13334 13334

    16 April 20000 14666 5334 5334

    17 Mei 12000 14666 -2666 2666

    18 Juni 13000 14666 -1666 1666

    19 Juli 26000 14666 11334 11334

    20 Agustus 8000 14666 -6666 666621 September 5000 14666 -9666 9666

    22 Oktober 8000 14666 -6666 6666

    23 November 18000 14666 3334 3334

    24 Desember 0 14666 -14666 14666

    Total 176000 84000

    MAD =12

    84000 = 7.000

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    7/10

    30

    Metode Peramalan Double MovingAverage

    Tabel 3 Peramalan Double Moving Average

    No Bulan Y(t) 4 bulan pertama 4 bulan kedua

    1 Januari 22000

    2 Februari 16000

    3 Maret 28000

    4 April 20000 21500

    5 Mei 12000 19000

    6 Juni 13000 18250

    7 Juli 26000 17750 19125

    8 Agustus 8000 14750 17437.5

    9 September 5000 13000 15937.5

    10 Oktober 8000 11750 14312.5

    11 November 18000 9750 12312.5

    12 Desember 0 7750 10562.5

    18755,4937775014

    2=

    =b

    5,49375,10562)7750*2( ==a

    Tabel 4 MAD dari Peramalan Double Moving Average

    No Bulan Y(t) Peramalan Y' = a + b t Abs. Error

    13 Januari 22000 6812.5 15187.5

    14 Februari 16000 8687.5 7312.5

    15 Maret 28000 10562.5 17437.5

    16 April 20000 12437.5 7562.5

    17 Mei 12000 14312.5 2312.5

    18 Juni 13000 16187.5 3187.5

    19 Juli 26000 18062.5 7937.5

    20 Agustus 8000 19937.5 11937.5

    21 September 5000 21812.5 16812.5

    22 Oktober 8000 23687.5 15687.5

    23 November 18000 25562.5 7562.5

    24 Desember 0 27437.5 27437.5

    Total 176000 140375

    MAD =12

    140375 = 11697.91

    Metode Peramalan Linear ExponentialSmoothing

    Tabel 5 Peramalan Linear Exponential Smoothing

    No Bulan Y(t) S't S"t at bt

    1 Januari 22000 22000 22000

    2 Februari 16000 20800 21760 19840 -16560

    3 Maret 28000 22240 21856 22624 -16296

    4 April 20000 21792 21843.2 21740.8 -16395.2

    5 Mei 12000 19833.6 21441.28 18225.92 -16482.9

    6 Juni 13000 18466.88 20846.4 16087.36 -16229.7

    7 Juli 26000 19973.504 20671.821 19275.19 -15678.4

    8 Agustus 8000 17578.803 20053.217 15104.39 -15658.5

    9 September 5000 15063.042 19055.182 11070.9 -15289.4

    10 Oktober 8000 13650.434 17974.232 9326.635 -14561.6

    11 November 18000 14520.347 17283.455 11757.24 -13653.4

    12 Desember 0 11616.278 16150.02 7082.536 -13246

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    8/10

    31

    Tabel 6 MAD dari Peramalan Peramalan Linear Exponential Smoothing

    No Bulan Y(t) Y'(t) Peramalan (a = 0,2 Error Abs. Error

    13 Januari 22000 20328.536 1671.464 1671.464

    14 Februari 16000 33574.536 -17574.54 17574.54

    15 Maret 28000 46820.536 -18820.54 18820.54

    16 April 20000 60066.536 -40066.54 40066.54

    17 Mei 12000 73312.536 -61312.54 61312.54

    18 Juni 13000 86558.536 -73558.54 73558.54

    19 Juli 26000 99804.536 -73804.54 73804.54

    20 Agustus 8000 113050.536 -105050.5 105050.5

    21 September 5000 126296.536 -121296.5 121296.5

    22 Oktober 8000 139542.536 -131542.5 131542.5

    23 November 18000 152788.536 -134788.5 134788.5

    24 Desember 0 166034.536 -166034.5 166034.5

    945521.4

    MAD =12

    4.521.945 = 78793.45

    Dari tiga jenis metode peramalan didapat MAD sebagai berikut :

    Tabel 7 Nilai MAD dari Tiga Metode Peramalan

    Metode MAD

    Konstan 7.000,00

    Double Moving Average 11.697,91

    Linear Eksponential Smoothing 78.793,45

    Perencanaan Kebutuhan Bahan BakuDalam Jumlah Yang Ekonomis

    = 1.398 pcs.

    Maka didapatlah perencanaankebutuhan bahan baku dalam jumlahyang ekonomis sebesar 1.398 pcs.

    000.600.3.2/398.1000.200.398.1/992.175 RpRpbC =

    = Rp. 25.177.682,- + Rp. 2.516.400.000,-

    = Rp. 2.541.577.682,-

    Setelah mendapatkan nilaiperencanaan kebutuhan bahan bakuyang ekonomis, maka dapat melakukandalam penerapan SCM, yaitu dengancara memperhitungkan seberapa besarpula kebutuhan bahan baku yangdikeluarkan dari supplier.

    Setelah menggunakan EOQ dalampenerapan SCM

    000.600.3./000.200*000.200.*2 RpRpQ= = 1.490 pcs.

    000.600.3.2

    490.1200.000.

    490.1

    000.200RpRpsC

    =

    =Rp. 26.845.638,- + Rp. 2.683.000.000,-

    = Rp. 2.708.845.638,-

    Membandingkan Antara EOQ BiasaDengan EOQ Dalam Penerapan SCM

    Untuk membandingkan antara EOQbiasa dengan EOQ dalam penerapanSCM maka dilakukan perhitungansebagai berikut :

    Perhitungan untuk pihak perusahaan(pembeli)Sebelum dilakukan EOQdalam penerapan SCM ;

    000.600.3./992.175*000.200.*2 RpRpQ= = 1.398

    pcs.

    000.600.3.2

    398.1000.200.

    398.1

    992.175RpRpbC

    =

    = Rp. 25.177.682,- + Rp. 2.516.400.000,-

    = Rp..2.541.577.682,-

    =

    000.600.3.992.175*000.200.*2

    RpRpQ

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    9/10

    32

    Sesudah dilakukan EOQ dalampenerapan SCM ;

    000.600.3./000.200*000.200.*2 RpRpQ= = 1.490

    pcs.

    000.600.3.2/490.1000.200.490.1/992.175 RpRpbC =

    = Rp. 23.623.087,- + Rp.2.682.000.000,-

    = Rp. 2.705.632.087,-

    Perhitungan untuk pihak supplier(pemasok)Sebelum dilakukan EOQdalam penerapan SCM ;

    000.600.3./992.175*000.200.*2 RpRpQ=

    = 1.398 pcs.

    000.600.3.2

    398.1000.200.

    398.1

    000.200RpRpsC

    =

    = Rp. 28.612.303,- + Rp. 2.516.400.000,-

    = Rp. 2.545.012.303,-

    Sesudah dilakukan EOQ dalampenerapan SCM ;

    000.600.3./000.200*000.200.*2 RpRpQ= = 1.490

    pcs.

    000.600.3.2/490.1200.000.490.1/000.200 RpRpsC =

    = Rp. 26.845.638,- + Rp. 2.682.000.000,-

    = Rp. 2.708.845.638,-

    Tabel 8 Perbandingan antara EOQ biasa dengan EOQ dalam PenerapanSCM

    Diskripsi EOQ Biasa EOQ dalam SCM

    Ukuran pesanan ekonomis 1,398 pcs 1,490 pcs

    Total ongkos pembeli (rupiah) 2,541,577,682 2,705,632,087

    Total ongkos pemasok (rupiah) 2,545,012,303 2,708,845,638

    Total ongkos sistem (rupiah) 5,086,589,985 5,414,477,725

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengujianbeberapa metode peramalan Konstandengan MAD 7,000, Doubel MovingAverage dengan MAD 11.697,91, LinearEksponential Smoothing dengan MAD78.793,45. terhadap data-data yang ada,ternyata Raw material SUS410DB 3,8 xdia. 199,3 menggunakan peramalankonstan dengan MAD terkecil yaitu7,000.

    Perhitungan antara EOQ biasa

    dengan EOQ dalam penerapan SCMterlihat jelas antara pihak pembeli danpemasok yaitu : Untuk perusahaan(pembeli)EOQ biasa, Q = 1.398 pcs danTC=Rp.2.541.577.682,- sedangkandengan EOQ dalam penerapan SCMdidapat Q= 1.490 pcs dan TC =Rp.2.705.632.087,-, Untuk supplier(pemasok) EOQ biasa, Q = 1.398 pcsdan TC=Rp.2.545.012.303,- sedangkandengan EOQ dalam penerapan SCMdidapat Q= 1.490 pcs dan TC =

    Rp.2.708.845.638,-.

    Sehingga dapat dihitung pula Total

    ongkos sistem EOQ biasa sebesar Rp.5.086.589.985,- dan Total ongkossystem dengan EOQ dalam penerapanSCM sebesar Rp.5.414.477.725,-.

  • 7/26/2019 Jurnal-TI-Vol.-1.-No.1.-Agustus-2012-24-33.pdf

    10/10

    33

    Daftar Pustaka

    Agus, Ahyari., 1995., ManajemenProduksi Perencanaan SystemProduksi, Yogyakarta, BEPFE-

    Yogyakarta.

    Assauri, Sofian, 1993. PengendalianProduksi dan Operasi, LembagaPenerbit FEUI.

    Biegel, John E.1992, PengendalianProduksi-Suatu PendekatanKuantitatif, Jakarta : CV AkademikaPresindo,.

    Gaspersz, Vincent,1998. ProductionPlanning And Inventory Control,

    PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta :.

    Makridakis, Spyros,1993JohnWiley&Sons, ForestingMethads And Application,.

    Pujawan, I Nyoman, 2005Institute

    Teknologi Sepuluh Nopember,Supply Chain Management,Surabaya, Edisi Pertama, GunaWidya,.

    Rangkuti, Freddy, 1996, ManajemenPersediaan-Aplikasi di BidangBisnis, Jakarta, PT. Raja GrafindoPersada,.

    Wheelwright, Steven C, Maridakis, VictorE. McGee,1988. Metode danAplikasi Peramalan.