Jurnal Terjemahan ( Algoritma watermark )
Transcript of Jurnal Terjemahan ( Algoritma watermark )
ABSTRAK Ketersediaan bandwidth untuk akses internet yang
memadai cukup untuk berkomunikasi terhadap aset
digital.Aset aset digital tersebut mengalami berbagai jenis
ancaman. Oleh sebab itu, Mekanisme perlindungan yang
diperlukan untuk melindungi aset digital adalah prioritas
dalam penelitian.
Masalah Hak Cipta dari dahulu sudah menjadi hal
yang utama dalam segala ciptaan Manusia, ini digunakan
untuk menjaga originalitas atau kreatifitas pembuat akan
hasil karyanya. Hak cipta terhadap data-data digital
sampai saat ini belum terdapat suatu mekanisme atau cara
yang handal dan efisien, dikarenakan adanya berbagai
faktor-faktor yang membuat data digital banyak digunakan.
Untuk menjaga hak cipta aset digital yang kuat, Teknik
watermarking diperlukan.Adapun teknik watermarking untuk
melindungi aset digital yaitu dengan menanamkan watermark
digital ke dalam citra host digital. Pada saat yang sama watermark
tertanam harus cukup kuat untuk berdiri terhadap serangan-
serangan baik secara disengaja maupun tidak disengaja untuk
menghilangkan data watermark yang terdapat didalamnya.
Ada berbagai macam teknik digital watermarking namun
para peneliti telah berupaya terus-menerus untuk meningkatkan
ketahanan citra watermark, Pendekatan watermark berlapis
berdasarkan Huffman coding dengan cepat dapat meningkatkan
kekokohan watermark digital. Pekerjaan yang diusulkan dalam
arah yang sama di mana di RMI (Gambar Matrix Acak) yang
digunakan di tempat Huffman coding. Algoritma yang inovatif
telah sangat meningkatkan ketahanan dalam watermark digital &
meningkatkan keamanan produksi.
PRINSIP DIGITAL WATERMARKING 3 Fase proses watermark :
- Embedding
Di Embedding, algoritma menerima citra host dan
watermark gambar atau data yang akan tertanam dan
menghasilkan watermark gambar. Gambar watermark
ditransmisikan atau disimpan.
- Serangan
Jika seseorang membuat modifikasi, ini disebut serangan.
Ada berbagai macam serangan seperti copy, penghapusan dll.
- Deteksi
deteksi Watermark adalah sebuah algoritma yang digunakan
untuk mencari data yang menyerang untuk mencoba
mengekstrak watermark tersebut.
Gambar asli dan watermark tertanam menggunakan
salah satu dari skema watermarking yang tersedia.
Gambar watermark diproses melalui detektor di mana
umumnya proses terbalik dengan yang digunakan
selama embedding fase diterapkan untuk mengambil
watermark.
Sebuah kunci rahasia yang digunakan selama
embedding dan proses ekstraksi untuk mencegah akses
ilegal kewatermark. Makalah ini berkaitan dengan teknik
watermarking baru yang membantu untuk melindungi
citra digital berdasarkan RMI (Gambar Matrix Acak).
RENCANA KERJA
Memakai embedding Gambar Matrix Acak sebagai watermark.
Menghasilkan gambar watermark baru untuk masing-masing dan
setiap gambar baru untuk watermarking. Yang diusulkan adalah
algoritma yang digunakan untuk embedment watermark
(menyatukan ) dan ekstraksi (pemisahan ). dipenyisipan watermark
menggunakan RMI untuk menghasilkan watermark yang unik
dan watermark yang sedang digunakan untuk ditanamkan ke
gambar digital. Proses kebalikan digunakan untuk mengekstrak
watermark untuk gambar. Untuk ekstraksi kita memerlukan RMI
atau gambar asli.
Sekilas RMI ( gambar matriks acak)
Adalah gambar otomatis dihasilkan berdasarkan Gambar
Matrix Acak dihasilkan di SCILAB menggunakan fungsi acak. Dalam
SCILAB Matrix acak dapat dihasilkan dengan menggunakan fungsi
acak yang memiliki acak nomor dari kisaran yang diberikan. Dalam
simulasi kita juga bisa menghasilkan bilangan real. Misalnya kita
ingin menghasilkan matriks acak dari 8 x 8 dari 0 sampai 10 nomor.
Matrix dapat menutupi setiap nomor dari 0 sampai 10 seperti
ditunjukkan pada gambar.
Algoritma Embedding Watermark
• Step 1 : Baca gambar asli.
• Step2 : Hasilkan RMI (dalam kisaran 0 sampai10) yang
menjadi embedded. (Rahasia Kunci Matrix).
• Step3 : Tambahkan Gambar Generated dan gambar
Asli dalam bentuk matriks.
• Step4 : Sekarang menghasilkan gambar dari bentuk
matriks.
• Step5 : hasil keluaran gambar adalah gambar
watermark.
Algoritma Ekstraksi Watermark
• Step 1 : Baca citra watermark.
• Step2 : Baca matriks (kunci rahasia) yang dikirim
dengan gambar.
• Step3 : Kurangi Matrix dari Gambar watermark dalam
matriks pengurangan bentuk.
• Step4: Sekarang menghasilkan dua gambar yang
berbeda dari tesis matriks terbentuk.
• Step5: Gambar output gambar Asli dan watermark
gambar.
Pelaksanaan & Hasil
Simulasi SCILAB dilakukan dengan menggunakan
256×256 pixel tingkat abu-abu gambar "Lena“ dan
256×256 pixel watermark (RMI).
Gambar3 (a) dan (b) Menunjukkan citra greyscale
256x256 pixel dan RMI Watermark masing-masing.
Gambar4 (a) dan(b) menunjukkan matriks 8x8 pixel
Gambar3 (a) dan (b) masing-masing gambar.
Gambar5(a) dan (b) menunjukkan output gambar dan
matriks 8x8 Watermark dari gambar Lena.
Gambar. 5 (b) jelas berisi penambahan dua matriks yang
ditunjukkan pada Gambar.4 (a) dan (b).
Menyajikan sebuah metode baru watermarking digital
berdasarkan embedding yaitu menggunakan matriks acak sebagai
Watermark guna mencegah penyerang untuk menyerang dengan
mudah pada watermark (tanda air) gambar.
Keterbatasan saat ini adalah bahwa teknik water digital digunakan
pada citra skala abu-abu dan tidak pada gambar berwarna. Percobaan
dilakukan pada gambar greyscale memiliki kurang dari 245 nilai piksel
greyscale. Perpanjangan pekerjaan ini dapat mencakup penggunaan
teknik watermark digital pada gambar berwarna.
Kesimpulan