Jurnal Scrofuloderma
-
Upload
ressa-oashttamadea -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
description
Transcript of Jurnal Scrofuloderma
POLA TUBERKULOSIS KUTIS DIIDENTIFIKASI MELALUI STUDI
MORFOLOGI LESI KULITDI JINNAH POSTGRADUATE MEDICAL
CENTER, KARACHIOleh:
Ressa Oashttamadea SM (0810312085)
Preseptor:dr. Rina Gustia, Sp.KK
dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK
ABSTRAK
Latar belakang• Tuberculosis kutis jarang ditemukan di negara
barat namun masih sering ditemukan di negara berkembang.
• Studi ini diadakan untuk mengidentifikasi kasus tuberculosis kutis pada lesi kulit, mempelajari morfologinya, menganalisis frekuensi serta frekuensi relative dari patologi kliniknya sendiri.
Subjek dan material• Semua spesimen biopsi kulit untuk histopatologi
yang diterima dalam janga waktu 5 tahun pada Departemen Patologi, Jinnah Postgraduate Medical Centre, JPMC, Karachi.
• Studi morfologi dilakukan dengan pewarnaan Ziehl Neelsen untuk basil tahan asam dan pewarnaan H&E untuk gambaran histologi jaringan.
Hasil• Dari 2682 biopsi kulit, 97 (3,69%) merupakan tuberculosis
kutis.• Umur berkisar antara 6-70 tahun dengan usia rata-rata 28,32.
Jumlah maksimum kasus (39) terdapat pada dekade ke-2. • Terdapat 37 (38,14%) laki-laki dan 60 (61,85%) wanita.• Dari 97 kasus tuberculosis, 50 diantaranya tipenya tidak bisa
ditentukan. • Sisa 47 kasus lainnya diklasifikasikan sebagai, 18 lupus
vulgaris, 9 verrucosa kutis, 7 scrofuloderma, 7 tuberkulosis kutis oroficialis, dan 6 tuberkulosis gumma.
• Basil tahan asam ditemukan pada 20 dari 77 granuloma kaseosa dan 1 dari 20 granuloma non-kaseosa.
Kesimpulan: frekuensi tuberculosis kutis adalah 3,69%. Kasusnya lebih banyak ditemukan pada wanita. Lupus vulgaris merupakan subtype yang paling sering ditemukan.
PENDAHULUAN
• Hampir 8 juta kasus baru tuberculosis muncul tiap tahunnya. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15 juta orang terinfeksi TB
• Tuberkulosis kutis merupakan kasus yang jarang ditemukan di negara barat namun sering ditemukan di negara berkembang, kasusnya terjadi pada 0,4% pasien dengan penyakit kulit.
• Studi cross-sectional yang mengambil prevalensi penyakit yang terdapat dari 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2005.
• Untuk studi yang lebih detail, kasus tuberculosis kutis dipilih dari semua biopsy kulit yang teregistrasi.
• Informasi klinis pasien diambil dari lembar permintaan biopsy.
• Bagian yang representatif diambil dan direndam dalam paraffin. Sampel setebal 5-6 mikro dipotong dengan mikrotom, lalu dilakukan pewarnaan
HASIL
• 2682 biopsi kulit 97 kasus TB kutis telah teridentifikasi• Usia berkisar antara 6-70 tahun dengan usia rata-rata
28,32• Kasus yang paling banyak (39) ditemui pada usia dekade
ke-2• Terdapat 37 (38,14%) pria dan 60 (61,85%) wanita• Usia rata-rata pria adalah 31,22 dan usia rata-rata wanita
26,63 wanita lebih rentan untuk terkena TB kutis dan penyakitnya berkembang pada usia yang lebih dini dibandingkan pria.
• 47 kasus berhasil ditentukan tipenya. 18 lupus vulgaris, 9 tuberkulosis verukosa kutis, 7 tuberkulosis kutis orofisialis, 7 skofuloderma dan 6 tuberkulosis gumma (Tabel 1)
• Perkejuan ditemukan pada 77 kasus kasus ini sesuai dengan TB gumma. Usia berkisar antara 13-23 tahun, dengan usia rata-rata 18,2 tahun. Terdapat 5 perempuan dan 1 laki-laki.
• Pada 18 kasus, granuloma ditemukan pada bagian atas dan pertengahan dermis. Granuloma menjadi perkejuan pada 9 diantaranya, Epidermis mendatar pada 12 kasus sesuai dengan lupus vulgaris (Gambar 1)
• Dua puluh dua biopsi diterima dengan riwayat klinis adanya discharge pada sinus di berbagai bagian tubuh. Saluran sinus tersebut terlihat pada 7 kasus melalui mikroskop, ditandai dengan adanya jaringan granulasi dan sel epiteloid yang membentuk granuloma di sepanjang dermis 7 kasus ini sesuai dengan skrofuloderma.
• Epidermis menunjukan gambaran hyperplasia dengan papillomatosis dan interdigitasi 14 kasus. 9 diantaranya terdapat epiteloid granuloma pada dermis 9 kasus ini sesuai dengan TB verukosa kutis (Gambar2)
• 7 biopsi dikirim dari region perianal dan menunjukan gambaran granuloma tuberkuloid di sepanjang dermis sesuai dengan TB kutis orofisialis
• Pewarnaan Ziehl-Neelsen (ZN) dilakukan pada semua kasus untuk melihat AFB. 21 dari 97 kasus menunjukan gambaran AFB (18,42%) (Gambar 3). 13 diantaranya merupakan perempuan (61,90%) dan 8 sisanya adalah laki-laki (38,09%).
Tabel 1: Frekuensi dari berbagai tipe patologi klinik
TB kutis
SubtipeJumlah kasus
(n = 47)Persentase 95% C.I
Lupus vulgaris 18 38,29 25,9 - 52,7
Skrofuloderma 7 14,89 6,7 - 27
TVC 9 19,14 9,7 - 32,2
TCO 7 14,89 6,7- 27,2
Gumma 6 12,76 5,3- 24,6
Tabel 2: Pewarnaan Ziehl Neelsen pada granuloma
kaseosa
Tipe Granuloma Jumlah kasus
Pewarnaan ZN
Positif (%) Negatif (%)
Granuloma perkejuan 77 20 (25,316%) 57 (74,68%)
Granuloma non-perkejuan 20 1 (5%) 19 (95%)
Total 97 21 (18,42%) 76 (81,57%)
Gambar 1: Kelompok usia menurut jenis kelamin pada 97 kasus TB
kutis
Gambar 1: Lupus vulgaris yang menunjukan gambaran granuloma
di dermis bagain atas
Gambar 2: Tuberkulosis verukosa dengan gambaran granuloma di bagian ats dermis,
hyperkeratosis dan abses
Gambar 2: Tuberkulosis dengan gambaran basil tahan asam
DISKUSI
• Tuberkulosis dapat melibatkan berbagai organ atau jaringan tubuh termasuk kulit
• Insiden tuberculosis kutis di dunia merupakan 0,1 hingga 1% dari seluruh penyakit kulit di dunia
• Fatina et al, 1995, menemukan 0,14% TB kutis dari seluruh biopsy kulit yang dilakukannya. TB kutis 2,4% dari seluruh jenis TB yang ditemukan
• Bannerjee: 38,29% merupakan lupus vulgaris, TVC 19,14%, scrofuloderma 14,89%, TCO 14,89%, dan gumma 12,76% konsisten dengan Khan et all, Satyanarayan, Singh, dan Kumar et al
• Hasil ini berbeda ditemukan oleh Beyt et al, Sehgal et al, Yates dan Ormerod, Gopinathan et al, Yasmeen dan Kanjee yang menemukan scrofuloderma sebagain tipe terbanyak
• Sementara itu Wong et al menemukan TVC sebagai tipe terbanyak yaitu 46% diikuti lupus vulgaris 22%
• Dalam penelitian ini, usia rata-rata LV adalah 28,16 tahun dan kasus terbanyak terdapat pada dekade ke-3
• Skrofuloderma ditemukan pada 14,89% kasus TB kutis yang dapat diidentifikasi tipenya. Penurunan angka temuan ini mungkin berkaitan dengan kurangnya korelasi klinis yang disediakan sehingga banyak kasus yang tipenya tidak teridentifikasi
• Dalam penelitian ini, lesi skrofuloderma banyak terdapat pada leher (57,14%) dan dada (43,85%)
• TVC ditemukan pada 19,14% kasus• TCO mengenai lebih banyak pria dibandingkan
wanita dan banyak terjadi pada usia pertengahan ataupun individu yang lebih tua. 71,4% pasien merupakan laki-laki dan usia rata-rata adalah 40,28 tahun
• Dalam penelitian ini AFB ditemukan melalui metode pewarnaan pada bagain patologis pada 18,42% dari seluruh lesi granulomatosa tuberkuloid
KESIMPULAN
• Studi ini mengidentifikasi 3,69% lesi TB kutis
• Lupus vulgaris merupakan tipe terbanyak, yang didominasi oleh perempuan
TERIMA KASIH