Jurnal Reading Interna

35
Oleh : Dwi Rahmawati Desak Made ayu devi ardiani

description

dwi

Transcript of Jurnal Reading Interna

Page 1: Jurnal Reading Interna

Oleh : Dwi Rahmawati

Desak Made ayu devi ardiani

Page 2: Jurnal Reading Interna

PENULIS :

The Action to Control Cardiovascular Risk in

Diabetes Study Group

JUDUL TULISAN :

Effects of Intensive Glucose Lowering in Type 2

Diabetes

JOURNAL ASAL :The New England Journal of Medicine

Page 3: Jurnal Reading Interna

Pengaruh penurunan glukosa dengan kadar glukosa dalam hemoglobin terhadap terapi intensif dan terapi standar.

Page 4: Jurnal Reading Interna

Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit metabolik yang didiagnosis atas dasar hiperglikemia yang berkelanjutan. Orang dengan diabetes tipe 2 memiliki resiko tinggi untuk mengalami masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit kardiovaskular, kematian dini, kebutaan, gagal ginjal, amputasi, fraktur, kelemahan, depresi, dan penurunan fungsi kognitif.

Page 5: Jurnal Reading Interna

Studi epidemiologi telah menunjukkan adanya hubungan antara kadar glukosa dalam hemoglobin dan kejadian kardiovaskular pada pasien dengan diabetes tipe 2.

Pengujian lebih lanjut apakah terapi intensif pada target kadar glukosa dalam hemoglobin normal akan mengurangi kejadian kardiovaskular pada pasien dengan diabetes tipe 2 yang mempunyai penyakit kardiovaskular ataupun faktor risiko kardiovaskular lainnya.

Page 6: Jurnal Reading Interna
Page 7: Jurnal Reading Interna

Dalam penelitian ini dilakukan secara random

Melakukan studi klinis, yang disponsori oleh National Heart, Lung, And Blood Institute (NHLBI), yang dilakukan di 77 pusat klinis (agregat dalam tujuh jaringan) di seluruh inggris Amerika dan Kanada

Page 8: Jurnal Reading Interna

Pasien memiliki diabetes mellitus tipe 2 Memiliki kadar glukosa dalam hemoglobin

7,5% atau lebih berusia 40 sampai 79 tahun dan memiliki

penyakit kardiovaskular berusia 55 sampai 79 tahun dan memiliki

bukti anatomi aterosklerosis yang signifikan, albuminuria, hipertrofi ventrikel kiri.

mempunyai dua faktor risiko penyakit kardiovaskular (dislipidemia, hipertensi, status saat ini sebagai seorang perokok, atau obesitas).

Page 9: Jurnal Reading Interna

kejadian hipoglikemik serius yang sering atau terjadi baru-baru ini.

malas untuk melakukan pemantauan glukosa di rumah atau menyuntikkan insulin

indeks massa tubuh (berat dalam kilogram dibagi dengan tinggi dalam meter dikuadratkan) lebih dari 45.

kadar serum kreatinin lebih dari 1,5 mg per desiliter (133 umol per liter), atau penyakit serius lainnya.

Page 10: Jurnal Reading Interna

10.251 pasien secara acak menerima terapi intensif secara komprehensif yang ditargetkan kadar glukosa dalam hemoglobin kurang dari 6,0% atau 7,0 – 7,9% yang menerima terapi standar.

Dengan menggunakan rancangan double two-by-two factorial, 4733 pasien secara acak ditugaskan untuk menurunkan tekanan darah baik menerima terapi intensif (tekanan darah sistolik target, <120 mmhg) ataupun terapi standar (target sistolik tekanan darah, <140 mmhg).

Selain itu, 5518 pasien secara acak diberikan fenofibrate atau plasebo sambil mempertahankan kontrol dari low-density lipoprotein kolesterol dengan simvastatin.

Page 11: Jurnal Reading Interna

Pasien dalam kelompok terapi intensif menghadiri kunjungan bulanan selama 4 bulan pertama dan kemudian setiap 2 bulan setelahnya, dengan setidaknya satu panggilan telepon sementara, dengan tujuan cepat dan aman mengurangi kadar glukosa dalam hemoglobin di bawah 6,0%.

Kunjungan tambahan dijadwalkan sesuai kebutuhan untuk mencapai target glikemik.

Pasien dalam kelompok terapi standar memiliki manajemen kunjungan setiap 4 bulan.

Page 12: Jurnal Reading Interna

Primary Outcome adalah yang pertama terjadinya infark miokard nonfatal atau stroke nonfatal atau kematian akibat kardiovaskular

Termasuk kematian yang terakhir dari infark miokard, gagal jantung, aritmia, intervensi kardiovaskular invasif, penyebab kardiovaskular setelah operasi non kardiovaskuler, stroke, kematian yang diduga dari penyakit kardiovaskular iskemik yang terjadi dalam 24 jam setelah timbulnya gejala, dan kematian dari penyakit pembuluh darah lainnya.

Kematian dari sebab apapun adalah salah satu dari beberapa secondary outcome.

Page 13: Jurnal Reading Interna
Page 14: Jurnal Reading Interna

Secara independen, 10 anggota keamanan pemantauan komite yang ditunjuk oleh NHLBI mengulas hasil sementara setiap 6 bulan.

Peran komite adalah untuk memantau primary outcome dan kematian akibat penyebab apa pun, untuk menjamin keselamatan pasien, membuat rekomendasi untuk melanjutkan atau mengubah desain studi, dan menyarankan NHLBI jika ada bukti manfaat yang jelas atau bahaya.

Page 15: Jurnal Reading Interna

Semua analisa statistik dilakukan dengan mengkoordinasi pusat dengan penggunaan software S-plus, versi 8.0 atau perangkat lunak SAS, versi 9.1.

Karakteristik dasar dibandingkan dalam dua kelompok studi dengan menggunakan tes chi-square dan two-sample t-test.

Penilaian disetiap kunjungan, menggunakan nilai median dan berkisar interkuartil dari kadar glukosa dalam hemoglobin yang telah dirangkum.

Paparan obat penurun glukosa diringkas menurut kelompok penelitian sebagai jumlah pasien yang menerima resep untuk obat dan total resep orang/tahun.

Page 16: Jurnal Reading Interna

insiden keselamatan; termasuk hipoglikemia berat, kegagalan jantung, kecelakaan kendaraan bermotor di mana pasien adalah sopir, retensi cairan, peningkatan tingkat aminotransferase, dan berat badan dibandingkan dengan menggunakan Uji Fisher’s exact.

Analisis primary dan sekundery outcome dilakukan dengan menggunakan metode time-to-events menurut intention-to-treat principle, dan outcome yang terjadi dari dua kelompok studi ini dibandingkan dengan menggunakan rasio hazard dengan interval kepercayaan 95%.

Page 17: Jurnal Reading Interna
Page 18: Jurnal Reading Interna

Sebanyak 10.251 pria dan wanita dengan mean (± sd) usia 62,2 ± 6,8 tahun

kadar glukosa dalam hemoglobin 8,1% (kisaran interkuartil, 7,6 – 8,9) secara acak digunakan baik pada kelompok terapi intensif atau kelompok terapi standar.

karakteristik dasar serupa dalam dua kelompok studi pasien yaitu pada tabel 1

Page 19: Jurnal Reading Interna
Page 20: Jurnal Reading Interna
Page 21: Jurnal Reading Interna
Page 22: Jurnal Reading Interna

Dua strategi terapi dengan cepat mencapai kadar glukosa dalam hemoglobin yang berbeda

(gambar. 1)

Page 23: Jurnal Reading Interna
Page 24: Jurnal Reading Interna

Semakin rendah kadar glukosa dalam hemoglobin di kelompok terapi intensif dikaitkan dengan besarnya jumlah pemberian obat-obatan dari setiap kelompok

(tabel 2).

Page 25: Jurnal Reading Interna
Page 26: Jurnal Reading Interna

Dibandingkan dengan kelompok terapi standar, kelompok terapi intensif memiliki signifikan lebih tinggi terhadap tingkat terjadinya hipoglikemia, peningkatan berat badan, dan retensi cairan.

Pasien dalam dua kelompok memiliki kesamaan pada intervensi protektif kardiovaskular dan memiliki perubahan serupa pada karakteristik nonglycemic terkait dengan kejadian kardiovaskular

(tabel 3).

Page 27: Jurnal Reading Interna
Page 28: Jurnal Reading Interna

Kejadian yang lebih sedikit dari primary outcome pada kelompok terapi intensif, dengan tingkat primary outcome mulai dipisahkan dalam dua kelompok studi setelah 3 tahun (tabel 4 dan gambar 2a.)

Page 29: Jurnal Reading Interna
Page 30: Jurnal Reading Interna

Tingkat kematian dalam dua kelompok studi mulai dipisahkan setelah 1 tahun,

(gambar. 2b)

Page 31: Jurnal Reading Interna
Page 32: Jurnal Reading Interna

Pengaruh mortalitas konsisten dalam subkelompok

(gambar. 3)

Page 33: Jurnal Reading Interna
Page 34: Jurnal Reading Interna

Dibandingkan dengan terapi standar, penggunaan terapi intensif untuk mencapai target kadar glukosa dalam hemoglobin normal selama 3,5 tahun, ternyata meningkatkan mortalitas dan tidak signifikan mengurangi kejadian kardiovaskular.

Temuan ini mengidentifikasi bahaya menurunkan glukosa secara intensif pada pasien diabetes tipe 2 yang memiliki resiko tinggi.

Page 35: Jurnal Reading Interna

Terima Kasih