jurnal presipitasi

download jurnal presipitasi

of 87

Transcript of jurnal presipitasi

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    1/87

    ISSN 1907-187X

    -- - - - -0000454VolANo.O!Maret2 0 0 8

    UPTPERP I JSTAKAANU N IV E R S I T A S D IP O N EG O R O

    J U R N A LPRESIPIT ASI

    MediaKomunikasi dan PengembanganTeknlk Lingkungan

    Diterbitkan oleh : Jurusan Teknik LingkunganFakultas Teknik UNIVERSITASDIPONEGORO

    Maret 2008 ISSN1907-187Xurnal Preslpltasl

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    2/87

    ISSN 1907-187X

    JURNAL P RE SIP ITAS IMedia Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan(Terbit dua kali dalam setahun, Bulan Maret dan September)

    Ketua Dewan Redaksi:Ir. Syafrudin, CES, MTPenasehat:Prof. Ir. Eko Budihardjo, MScProf. Sudharto P. Hadi, PhdDr. Ir. Setia Budi Sasongko, DEA

    Dewan Redaksi:Badrus Zaman, ST, MTNurandani Hardyanti, ST, MTIr.Winardi Dwi Nugraha, MSiHaryono Setiyo Huboyo, ST, MTMochamad Arief Budihardjo, ST, M.EngSc

    Mitra Bestari:Dr. Istadi, ST, MTDr. Ir. Purwanto, DEABendahara:Sri Sumiyati, ST, MSi

    Administrasi:Widayatno

    Diterbitkan oleh :Program Studi Teknik LingkunganFakultas Teknik Universitas DiponegoroDiterbitkan pertama kali pada September 2006Alamat PenyuntingProgram Studi Teknik LingkunganFakultas Teknik UNDIP Kampus Tembalang Semarang (50255)Telp/fax. 024-76480678 .Email: [email protected] menerima sumbangan tulisan yang belum pemah diterbitkan dalam media laindengan format seperti tercantum pada pedoman penulisan di halaman kulit belakang.Naskah yang.masuk disunting dan dievaluasi untuk keseragaman.

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    3/87

    ISSN 1907-181X

    JURNAL P RE SIP ITA S IVolume 4 Nomor 1 Maret Tahun 2008

    Media Komunikasl dan Pengembangan Teknlk LingkunganK AT A P EN GA NT AR

    Jumal PRESIPITASI Volume 4 Nomor 1 Maret Tahun 2008 merupakan edisipertama di tahun 2008. Artikel-artikel yang termuat adalah artikel-artikel yang telahmelalui proses penilaian oleh Tim Reviewer (Mitra Bestari). Jumlah artikel yangterbit pada edisi ini sebanyak 14 artike!.Dewan redaksi akan berusaha meningkatkan mutu jumal sehingga dapat rnenjadiacuan dalam perkembangan media komunikasi dan pengembangan di bidangteknik lingkungan.Penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besamya disampaikan kepada TimReviewer (Mitra Bestari) dan seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan jurnal ini.

    Salam,Ketua Dewan Redaksi

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    4/87

    ISSN 1907-187X

    JURNAL PRESIPITASIVolume 4 Nomor 1 Maret 2008DAFTARISI HalamanPEMETAANSPASIALSEBAGAI DASARANAUSIS KONDISI HEWAN MAKROBENTOS 1-8AKIBAT BUANGANAIR LIMBAH PLTU-PLTGU(STUDI KASUS: PLTU-PLTGUTAMBAK LOROK,SEMARANG)Badrus Zaman, Haryono Setiyo HuboyoNORMALIsAsI SUNGAI (SALURAN) KALIGAWE SEMARANG DAN PENGARUHNYA 9-16TERHADAPLINGKUNGANSEKITAR DITINJAU DARI TEORI PERENCANAANBudl Prasetyo SamadlkunCWSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRI 01 JAWA TENGAH 17-22DENGANKOHONENNEURALNETWORKBudl Warslto, Owl Ispriyantl, Henny WldayantlPENGARUH POROSITAS DAN PERMEABIUTAS TANAH SERTA JARAK TANGKI SEPTIK 23-29TERHADAP KONSENTRASI BAKTERIESCHERICHIA COU DALAMAIR TANAH DANGKAL01WILAYAH PESISIR (STUDI KASUS: PESISIR SEMARANGUTARA)Irawan Wisnu Wardhana, Badrus ZamanPENGARUH GRADIEN KECEPATAN (G) DAN DISSOLVED OXIGEN (DO) TERHADAF 30-36PENYISIHANCOD DAN NH3DENGANSIMULTANEOUS N1TRJRCATlON DENlTRIRCA110h(SND) PADASISTEM LUMPURAKTIF (ACTIVATED SLUDGE)JunaldiSTUDI PEMILIHAN CALON LOKASI TEMPAT PEMBUANGANAKHIR SAMPAH KABUPATEN 37-42PEMALANGNurandani Hardyantl, SyafrudlnDESAIN SISTEM PENYALURANDAN PENGOLAHANAIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN 43-47KOMBINASI TEKNOLOGI UP FLOW ANAEROBIC SLUDGE BLANKET DAN DOWN FLOWHANGING SPONGE PERUMPERUMASBOGORUTARAKOTA BOGORNasrullahPENERAPANRECYCLE, REUSE DAN RECOVERY (3R) UMBAH BAHAN BERBAHAYADAN 48-55BERACUN SECARA OFF-SITE PT. PENGELOLA UMBAH INDUSTRI BATAM (PUB)JAKARTASri Sumiyati, Milda Restutl IrlanyPOLA PENYEBARANUMPASAN LOGAM UNDI TPA JATIBARANG PADA AIR SUNGAI 56-61KREOWiharyanto Oktlawan, Ika Bagus PriyambadaPENGARUHPENCAMPURANLUMPURTINJA PADA PENGOMPOSANSAMPAH ORGANIK 62-68(STUDI KASUSTPAJERUKLEGIKABUPATENCILACAP)Mochammad Arief Budihardjo, Cahyo HarsantoSEWAGESLUDGEGASIFICATION CASESTUDY IN RURAL INDIA 69-74Sri Hapsarl BudlsullstlorlnlPENURUNANKONSENTRASI LOGAMBERATCU DAN AG PADA UMBAH CAIR INDUSTRI 75-79PERAKRUMAHTANGGA DENGANMETODEELEKTROKOAGULASIMochtar HadlwldodoASPEK SOSIAL PENGELOLAAN SANITASI 01 PELABUHAN (STUDI KASUS: 80-84PENGELOLAANSANITASI 01PELABUHANTANJUNG INTAN CILACAP)

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    5/87

    PEMETAAN SPASIAL SEBAGAI DASAR ANALISIS KONDISI HEWANMAKROBENTOS AKIBAT BUANGAN AIR UMBAH PLTU-PLTGU(STUDI KASUS: PLTU-PLTGU TAMBAK LOROK, SEMARANG)

    Badrus Zaman', Haryono Setiyo HuboyoO)ABSTRACT. On the operation of Electric Power Plant at Tambak Lorok Central Java discharged thermalwater to harbour pond. One of the effect is to zoomacrobenthos. Maping is one of the system toresult spatial picture with objective, informatif, and easier to analize. Sampling at 14 points inpond and 2 points for control in outer pond with purposive sampling method. Samplingfrequency done by 4 (four) different times with interval time is 7 (seven) days. Then, data inputto Surfer Programme (version 7.0) The Result of this research found 7 (seven) classes ofzoomacrobenthos with sequence individual amount are: Bivalvia > Crustacea> Gastropoda>Polychaeta > Stelleroidae > Decapoda > H%thuroidae. Diversity index pattern shown atthermal water discharge channel (at position 437083.8; 9232891) had low out come (1.1) butin centre harbour pond the value decrease until less than 0.6. At near break water, the value ofdiversity index gain to 0.85. All condition in harbour pond shown medium until worse pollutioncriteria. Significant core/ation of temperature pattem with diversity index and similarity index justshown at surrounding thermal water discharge channel. This condition not only caused bymoment temperature pattern but affected by continue thermal water discharged from electricpower plant and eventually by other factor such as benthic substrat, current celerity, waterdepth, water clearly, salinity, pH, Dissolved Oxygen, Nitrogen, and Phospor.Keywords: Thermal Pollution, Temperature, Zoomacrobenthos, Diversity Index,Similarity Index, Maping

    LATAR BELAKANGPada pelaksanaan operasionalPLTU-PLTGU di Tambak .Lorok JawaTengah dihasilkan air limbah panas secaralangsung ke badan air akan meningkatkantemperatur sekitamya. Hal terse but dapatmenyebabkan pengaruh terhadap faktorfisika berupa pengaruh terhadsp densitas,viskositas, tekanan uap, dan kelarutannya.Pengaruh terhadap faktor kimia berupaperubahan kesetimbangan kimia,kecepatan reaksi, aktivitas mikroba,timbulnya bau, perubahan rasa, danpenurunan salinitas. Pengaruh terhadapfaktor biologi berupa penurunan oksigentertarut, kegagalan pemijahan, kematian

    organisme muda, rantai makanan yangterputus, penurunandaya tahan terhadapracun, pemangsaan oleh predator yanglebih toleran terhadap perubahan suhu,meningkatnya proses metabolisme sel, dankompetisi hidup dengan spesies lain yanglebih toleran (Thayib, 1994; Neves dan

    WNW. encarta. com,2004; WNW.w i lIamette.edu, 2004; www. discoverycube.org, 2004;WNW.polmar.com, 2004).Untuk dapat mengevaluasi danmenginterpretasikan kualitas lingkungandisekitar lokasi pembuangan air 11mahtersebut secara obyektif dan informatif.Konsekuensinya dipertukan suatu toolyang dapat digunakan secara obyektifdalsm mengevaluasi danmenginterpretasikan data hasil monitoringpenyebaran air limbah dan pengeruhnyaterhadap kondisi hewan makrobentosadalah dengan sistem yang mampumenampilkan hasil secara spasial dalambentuk gambar yang obyektif dan informatif.(Neumann, et a/., 2003; Maurer, et a/.2000). Program komputer yang dapatdigunakan untuk proses tersebut adalahSurfer (Keckler, 1995).

    Peneemaran Air Llmbah PanasPencemaran air limbah panas

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    6/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4 No.1 Maret 2008, ISSN 1907-187X

    jumlah besar air yang mengalamipemanasan dari sstu atau sejumlah industriyang menggunakan sumber yang samasehingga temperatur aimya melebihikondisi normalnya serta dapatmenyebabkan efek merugikan padakehidupan perairannya (Nevel danLourenco 1996; GEMET, 2000; explosiveDictionary, 2001; Ratterman, 2003;www.wlllamette.edu, 2004; www.Discoverycube.org, 2004;mathlnScience.info, 2004, Anonimous,2004).Pengaruh biologl bC!rkaitan dengankartlkteristik optimum dalam air yangmenjadi dasar sistem ekologi. Mlsalnyatemperatur yang tidak mematlkan ikan ataukerang dapat memberikan efek dalammetabolisme, reproduksl atau pertumbuhanseperti berkurangnya organismemakananyang akan mengganggu sistemkeseimbangan karena kompleknya sistemalami akan menyesatkan untuk men-generalisir efek temperatur terhadap biotaakuatik sehingga lebih tepat untukmempelajari spesies lokal yang penting.Temperatur secara langsungmemberikan efek fisiologis pada ikan yanghanya berada pada temperatur 0,5-10oCdari temperatur alami dan temperatureksteroal harus sesuai dengan temperaturinternal yang diperlukan meskipun individuspesies bervariasi terhadap efektemperatur. Hal ini terjadi karena lajumetabolisme naik sejalan dengan kenaikantemperatur sampai batas lethalnya yangbervariasi dan dipengaruhi oleh tingkatoksigen dan salinitas. Penurunan oksigenterlarut dan kenaikan laju metabolismedapat berkombinasi yang membuatlingkungan kurang sesuai bagi kehidupanikan. Perubahan temperatur yang bertahaplebih baik ditoleransi daripada yangmendadak. Perubahan laju tersebut dapatmenjadi indikator untuk migrasi pemijahan(spawning migration) dan mempengaruhiperkembangan embrio) karena inkubasitelur dan perkembangan masa anak-anakadalah masa kritis dan sensitif terhadaptemperatur.Temperatur air yang lebih hangatmenyebabkan oragnisme perairanmengalami peningkatan laju respirasi danpeningkatan konsumsi oksigen serta lebihmudah terkena penyakit, parasite, danbahan kimia beracun. Pembuangan airpanas ke perairan yang dangkal dekat

    pantai juga menyebabkan kegagalanpemijahan (spawning) dan membunuh ikan-ikan muda.lkan dan Qrganisme lain yangmampu beradaptasi pada rangetemperaturyang lebih besarpun dapat pula mengalamikematian oleh , adanya panas yangmendadak (thermal shock) (Neves danLourenco, 1996; www.Encarta.com. 2004;www.willamette.edu, 2004;www.discoverycube.org, 2004;www.polmar.com. 2004).Hewan MakrobentosLaevastu dan Taivo, 1996menyatakan bahwa ekosistem bentik terdiridar! berbagai tumbuhan dan hewan yangpaling banyak menghabiskan hidupnya diatas atau di dalam substrat dasar. MenurutOdum (1971) hewan makrobentosmerupakan binatang yang berhabitat disedimen atau hidup di atas atau di dalamsubstrat dasar yang lain di air tawar,estuarine, dan ekosistem laut. Sepanjanghidup atau bagian dari daur hidupnyaorganisme ini dapat membentuk tempatberlindung, lubang, atau jaring sebagaitempat hidupnya. Komunitas hewanmakrobentos hidup di permukaan dasarperairan baik yang melekat, merayap,membenamkan diri atau membuat lubangpada dasar perairan.. Makroinvertebratadapat didefinisi dengan kasad mata dantertahan pada sieve nomor 30 (0.595 mm)(Anonimous, 1995) atau tertahan padasieve ~OO sampai 500 urn , meskipuntingkat hidup yang lebih awal beberapaspesies makroinvertebrata lebih kecil dariukuran tersebut (Rosenberg dan Resh,1992). Pada dasamya hewan bentikterbagi menjadi dua yaitu hewan yanghidup di atas permukaan sedimen disebutdengan epibenthic atau epifaunal danhewan yang hidup dalam sedimen disebutinfaunal atau kadang-kadang disebutsedimentary (Meadows dan Campbell,1988). Kebanyakan predator dasar danpemakan bangkai merupakan anggotatetap bentos dan kadang dimakan olehbentlk konsurner (Sumich, 1992).Menurut Nybakken, 1988; Meadowsdan Campbell, 1988; Sumich, 1992:Laevastu dan Taivo, 1996, bahwa faktorlingkungan yang mempengaruhi kehidupanhewan makrobentos meliputi faktor fisikadan kimia. Faktor fisika yang berperanadalah substrat dasar, kecepatan arus,

    http://www.wlllamette.edu%2C/http://www.encarta.com./http://www.willamette.edu%2C/http://www.discoverycube.org%2C/http://www.polmar.com./http://www.polmar.com./http://www.discoverycube.org%2C/http://www.willamette.edu%2C/http://www.encarta.com./http://www.wlllamette.edu%2C/
  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    7/87

    ___________ ---, SatiNS Zemen, Heryono SetJyo HuboyoPemetaan Spas /a l s ebaga i Dasa r Ana/is is

    kedalaman, dan temperatur. Adapun faldor-faldor kimia adalah lalinitas, derajat,keasaman (pH), Oksigen tertarut (DO),Nitrogen dan FostorProgram SurferMenurut Keckler (1995) Surfermerupakan program komputer yangberdasar pada grid untuk menghasilkankontur dan gambar permukaan tiga dimensiyang di jalankan dengan programwindows. Surfer versi 7.0 dapatmenginterpolasi data XYZ yang tidakberaturan ke dalam bentuk grid beraturanyang digunakan untuk menghasilkan peta-peta kontur dan plot-plot permukaan. File-file United States Geological Survey DigitalElevation Model (USGS OEM) juga dapatdigunakan untuk membuat peta kontur danpermukaan serta untuk berbagaipengoperasian surft=:r. Peta-peta hasilsurfer dapat dikembangkan denganpenambahan informasi pembatas, titik-tltkdata, kombinasi bebrapa peta,penambahan gambar ke dalam peta,penandaan peta dengan teks, penempatanbeberapa peta menjadi satu halaman, danoverlay peta.METODE PENELITIAN

    Sampling dilakuka-n dengan metodepurposif sampling yaitu pengambilansampel yang tidak didasarkan pada strata,random, atau daerah tetapi berdasarkanpertlmbangan tertentu dan tujuan daripenelitian yang dimaksudkan. Pengambilansampel dilakukan dengan survey samplemethod yang merupakan pengumpulandata yang mencatat sebagian keen anggotapopulasi tetapi hasllnya diharapkan dapatdipakai untuk pengambilan kesimpulansecara umum atau general.Titik sampling dibentuk denganmenarik garis dari titik hilir saluranpembuangan limbah PLTU-PLTGU yangmembentuk suatu pola tertentu sehinggadapat mewakill seluruh kolam pelabuhandimana aliran pembuangan limbah hanyasatu titik. Titik sampling seperti padagambar berikut:

    Gambar 1. Peta POSISI pengambilan sampellokasi penelitianPersamaan yang digunakan dalampenentuan tersebut menurut Rosenbergdan Resh, 1992 adalah:Indeks keanekaragaman

    , ~ ni ni(H ) = - ~ In - x-1= 1 N Ndimana:ni = jumlah individu spesies-iN = jumlah total individus = jumlah jenis

    Indeks keseragaman (E) dapat ditentukandengan persamaan:H'E=---H'maks

    dimana:E = Indeks keseragamanH' = Indeks diversitas(indeks keanekaragaman)H'maks = Diversitas maksimum(= In s) s = Jumlah jenisAnalisa data dilakukanmengolah data yan'g diperolehinput pada program surferdengansebagai

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    8/87

    Jumal PRESlPrrASIVol . 4No .1 Ma re t 2 008, ISSN 1907-1 87 )(

    HASIL DAN PEMBAHASANDlstribusl MakrobentosHasil samplingmenemukan7 (tujuh)kelas hewan dan dari semua stasiunsamplinghanyastasiun 1 (satu) (437083.8;9232891) yang dldomlnasi oIeh kelascrustacea (Bemakel atau Teritip atauBalanus balanoides) sedangkan staslunlainnya didomlnasi kelas bivalvia. Secaraumum rata rata jumlah individupada kolampelabuhan darl semua stasiun samplingadalah Bivalvia > Crustacea> Gastropoda> Polychaeta > Stelleroidea > Decapoda>Holothuroidea. Jumlah Bivalvia yangrelatif melimpahtersebut merupakansuatuhal yang wajar karena bivalvia memangmempunyai kemampuan adaptasi yangcukup tinggi terhadap penurunan kualitaslingkungandan melimpahdi daerahtropis.

    4

    Berdasarkan kelas makrobentosyang ditemukan tersebut pola distribusi didelam kolam pelabuhan(stasiun 1 sampai14) setelah dilakukan dengansurfer adalahsetl~~~!tt~r~1

    . . .. . . . ... ./ "- 1 . . . o o

    Gambar 2. Pola Distribusi Kelas Bivalvia,Crustacea, Gastropoda, Polychaeta,Stelleroidae, Decapoda, dan HoiothuroidaeBerdasarkan Jumlah Individu di KolamPelabuhan (Sumber:DataPrimer,2004)

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    9/87

    Jumal PRESIPITASIVol. 4 N o.1 M aret 2008, ISSN 1907-187)(Tabel 1. Kriteria Perairan Berdasarkan NilaiIndeks Keanekaragaman (H')Krlterla Peralran BerdaBarkan Nllal H'OaraJat Paneemaran H'Tidak Tercemar >2.0Tercemar Ringan 2.0-1.6Tercemar sedang 1.5-1.0Tercemar Berat

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    10/87

    Sadrus Zaman, HatyOnO Setlyo Huboyo--------------- Pemetaan Spasia l sebaga/ Oas8l' Analis istemperatur sesaat seperti gambar 4 tetapisebagai akibat buangan air limbah dari PLTU-PLTGU seeara kontlnyu dalam jangka waktulama dimana manUM Sawyer et ai, 1994;Neves dan Lourenco,1996 bahwa kebanyaanreaksi berlangsung kehadiran enzim yangsensiti' pada temperatur. Pada saat panasmencapai air kenaikan aktifitas organismemenyebabkan BOD akan lebih dekat denganbuangan bahan organik yang biodegradable.Pengaruh biologl berkaitan dengankarakteristik optimum dalam air yang menjadidasar sistem ekologi. Misalnya temperaturyang tidak mematlkan ikan atau kerang dapatmemberikan efek dalam metabolisme,reproduksi atau pertumbuhan sepertiberkurangnya organlsme makanan yang akanmengganggu sistem keseimbangan karenakompleknya sistem alami.Temperatur secara langsungmemberikan efek fisiologls pada ikan yanghanya berada pada temperatur O,5-10oC daritemperatur alami dan temperatur ekstemalharus sesuai dengan temperatur internal yangdiperlukan meskipun individu spesiesbervarlasl terhadap efek temperatur.Pembuangan air panas ke perairan yangdangkal dekat pantai juga menyebabkankegagalan pemijahan (spawning) danmembunuh ikan-ikan muda.lkan danorganisme lain yang mampu beradaptasi padarange temperatur yang lebih besarpun dapatpula- mengalami kematian bleh adanya panasyang mendadak (thermal shock) (Neves danLourenco, 1996; www.Enearta.com. 2004;www.willamette.edu,2004;www.discoverycube.org,2004;www.polmar.com.2004).Selain itukemungkinan adanya faktor lain yang ikutberperan dalam mempengaruhi kualitas hewanmakrobentos yang ada dimana menurutNybakken, 1988; Meadows dan Campbell,1988; Sumich, 1992: Laevastu dan Taivo,1996. Faktor lingkungan yang dapatmempengaruhi kehldupan makrobentos selaintemperatur perairan adalah substrat dasar,kecepatan arus, kedalaman alr,kecerahan,salinitas, pH, Oksigen terJarut (DO), nitrogendan Fosfor.KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa di kolam pelabuhan yangmenjadi ternpat pembuangan limbah dariPLTU-PLTGU telah te~adipencemaranperairan dari ringan sampai berat.Hasil pemetaaan dengan surfermenunjukkan adanya area dlstribusl berbagaikelas makrobentos yang ditemukan, sebaran

    nilai indeks keanekaragaman dan indekskeseragaman, dan sebaran temperatur yangte~adi dalam kolam pelabuhan sehingga dapatdilakukan anallsa seeara langsungberdasarkan hasil spasialnya.UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih yang tak terhingga kamisampaikan kepada Departemen PendidikanNasional dan UNDIP yang telah memberikandana melalui DIK Rutin 2004 dan kepada paramahasiswa yang telah membantu pelaksanaanpenelitian ini dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKAAninomous, 1995. Standard Methods: For theExamination of Water andWastewater. APHA- Washington___ , 2000, General EnvironmentalMultilingual Thesaurus (GEMET),http.. www.gemet.com___ .... 2001, Explosive Dictionary(Definitions of Technical Terms),

    http://projects.ghostwhell.com/dictionary____ , 2004. Thermal Pollution.http://MathlnScience.info____ , 2004, Encyclopedia Article,http://encarta.msn.com/encyclopedla_761572857 2IWater Pollution.html, 2004, . Thermal Pollution,----http://www.willamette.edul-eearusoithermal. htm__ ---",_' 2004, Water Quality MonitoringProject. http://www.discoverycube.orglprograms! temperature.htm, 2004 , Effect of A Thermal------ollution, http://www.polmar.ComIpollutionl thermique_e.htmBhattacharya, B., Sarkar, S.K., Das, R. 2003.Seasional Variation And InherentVariability of Selenium In Marine Biotaof a Tropical Wetland Ecosystem:Implication for Bioindicator Species. J.Eco. Indicators . Vol .2 (2003).Elsevier.http://www.e1sevier.comIJocate/ecolindlIahude, 1999. Pengantar ke OseanologiFlsika. L1PI.Jakarta.Keckler, Doug. 1995. Surfer for Windows.Golden Software Inc. USA.Kristanto, Philip, 2002, Ekologi Industri, LPPMUniv. Kristen Petra Surabaya & AndiYogyakartaLaevastu and Taivo, 1996. Exploitable MarineEcosystems: Their Behaviour and

    http://www.enearta.com./http://www.gemet.com/http://mathlnscience.info/http://encarta.msn.com/encyclopedla_http://www.willamette.edul-eearusoith/http://www.willamette.edul-eearusoith/http://www.discoverycube.orgl/http://www.e1sevier.comijocate/ecolindhttp://www.e1sevier.comijocate/ecolindhttp://www.discoverycube.orgl/http://www.willamette.edul-eearusoith/http://encarta.msn.com/encyclopedla_http://mathlnscience.info/http://www.gemet.com/http://www.enearta.com./
  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    11/87

    Jum.' PRESIPITASIVol. 4 No.1 Ma re t 2 008, ISSN 1907-1 87XManagement. First edition. BlackwellScience, Inc. Massachusetts.Maurer, D., Robertson, G., Mengel, M.,Gerllngeer, T., Lissner, A. 2000. Useof Statistical Process Control forCoastal Marine Biological ImpactAnalysis. J. Aquatic Eco. Health &Manag. Vol 3 (2000).Elsevler.http://www.elsevier.comllocate/aquechMeadows, P.S., Campbell, J.I.1988, AnIntroduction to Marine ScIence, JohnWiley and Sons, New York.Millero, F.J. dan Sohn, M.L.,. 1991, ChemicalOceanography, CRC Press, LondonNazir, M., 1988, Metode Penelltien, GhaliaIndonesia, Jakarta.Neumann, M.; Liess, M.; Schulz, R. 2003. AnExpert System to Estimate thePesticide Contamination of SmallStream Using' BenthicMacroinvertebrates as Bioindicators,Part 1. The Database of LIMPACT. J.Eco. Indicators. Vol 2 (2003).. Elsevier.http://www.elsevier.comllocate/ecolindNeves,R dan Lourenco. S., 1996,ThermalPollution.http://www.Cape.canterbury.ac.Nzlarchivel THERMAL I tte1.htmOdum, 1971. Fundamentals of Ecology. W.B.Saunders Co. Philadelphia.Padinha, C; Santos,R.;Brown, M.T. 2000.Evaluating EnvironmentalContamination in Ria Formosa(Potugal) Using Strass Indexes ofSpartina Maritima. J. MarineEnvironmental Research Vol 42(2000).http:lwww.elsevler.comllocate/marenvrevRatterman, Gretchen, 2003, The ThermalPollution of Water.http://outreach.ecology.uga.edulwatershedl thermallhtm.Rosenberg, M.D. and Resh, H. V., 1992.Frashwater Biomonitoringand BenthicMacroinvertebrate. Chapman & Hall.New York-London.Sawyer, C.N; McCarty,P.L.; Parkin, G.F.1994.Chemistry for EnvironmentalEngineering. McGraw-HilI. NewYork.USASumich, J.l. 1992. An Introduction to theBiology of Marine Life. Wm. C. BrownPublisher. USATchobanoglous, G dan Burton, F.l., 1991.Waste Water Engineering: Traratment,Disposal and Reuse. McGraw-HilI.New York. USAThayib, M. H. 1994. Pencemaran EkosistemLaut dan Tata Ruang (Seminar

    8

    Pencemaran Laut danPenenggulangannya). LON L1PI.Jakarta.Trlhadinlngrum, Y. dan 1)ondronegoro, I. 1998.Makroinvertebrata . SebagalBloindikator Pencemaran Badan AirTawsr di Indonesia S/epkah Klta 1.Ungkungan dan Pembangunan 18 (1).Jakarta.Van Hell, H.C. Relnhold-Duduok dan DenBesten, P.J. 1999. Relation BetweenMacroinvertebrate Assemblages In theRhine-Meuse Delta (The Netherlands)and sediment Quality. J. AquaticEcosystem Health and Manag. Vd. 2(1999). .http:lwww.elsevier.comllocate/aquechYusuf, M. 1994.Dampak PencemeranTerhadap Kual/tas LingkungenPerairan dan Stroktur KomunitasMakrozoobanthos di Laguna PulauTirang Cawang Semarang. Tesis PPSIPB. Bogar.

    http://www.elsevier.comllocate/ecolindhttp://www.cape.canterbury.ac.nz/http://outreach.ecology./http://outreach.ecology./http://www.cape.canterbury.ac.nz/http://www.elsevier.comllocate/ecolind
  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    12/87

    N OR MA LIS A S I S U N G AI (S A L U RA N ) K A L IG A WE S E M AR AN GDA N P EN G A RU HN YA T ER HA DA P L lN G K UN G A N S E K IT ARD IT IN JA U DA R I T E OR I P E RE N CA N AA NB u di P r as ety o S a m a dik un " )

    ABSTRACTThe occurrence of crisis in planning theory development at this time, is caused byunrelatedlunrelevant condition between know/edge and implementation (Friedman In Ham,2001). This' condition often happened in developing countries, where policy, program, andproject unable to translate importance, aspiration, and requirement of society. One example ofthe Governmental Program in Indonesia, as developing country, is called River NormalizationProgram. This program is applied in Genuk District, Semarang City; It can be one of goodexample for planning theory application In developing country. In this case study, thesuccessful of development program in Genuk District not only depend on regional leader aspolicy maker of final decision, but also because 9f participation from al/ stakeholders which havecompetence in the planning and implementation.Key words: planning theory, normalization program, participation

    PENDAHULUANTeori perencanaan yang dominan pada

    saat ini sedang mengalami krisis. Friedmandalam Hadi (2001: 18) menyatakan bahwasalah satu sebab dari kondisi inl adalah tidakadanya keterkaitan antara pengetahuan(knowledge) dan penerapan atauimplementasi (action). Artinya, terdapat krisispemahaman tentang masyarakat.Ketidakberhasilan memahami kebutuhanmasyarakat merupakan pertanda krisisnyasuatu teori perencanaan.Teori perencanaan yang ideal adalahyang tidak hanya mampu mengakomodasikepentingan dan kebutuhan masyarakat,tetapi juga .yang mampu memadukanberbagai nilai dari kepentingan yang terlibat.Hal yang sering terjadi di negaraberkembang, para perencana mengambilsecara instant teori-teon perencanaan darinegara maju untuk diadaptas! di negaranya,tanpa melihat kebutuhan yang esensial darimasyarakat. Bagaimana dengan Indonesia?Sebuah studi pada ProgramNormalisasi Sungai di Kecamatan GenukKota Semarang, bisa menjadi salah satukajian tentang penerapan teori perencanaandi Indonesia. Proses berjalannyaperencanaan, dari mulaiawalkeglatansampai dengan implementasinya akandianalisis secara mendalam padapembahasan berikut.

    ANALISIS DAN PEMBAHASANProgram normellsasl Sungai

    Tenggang di sepanjang jalan RayaKaligawe, atau selanjutnya disebut sebagaiSungai Kaligawe ini diadakan di KecamatanGenuk, khususnya di tiga kelurahan, yakniKelurahan Genuksari, KelurahanGebangsari, dan Kelurahan Muktiharjo Loryang dl dalamnya mengalir Sunga;(saluran) KaIigawe maupun sungai(saluran) lain. Program ini baru dilakukanpada bulan Oktober 2001, yang diprakarsaioleh Camat Genuk : Budi Tjahjanto, SH,MHum.Program normalisasi sungaimerupakan salah satu program/tugaskebersihan Pemerintah Kota Semarangyang sehari-hari dikoordinasi oleh DinasKebersihan, sementara untukpelaksanaannya diserahkan kepada DinasPekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.Sejak otonomi daerah mulai diberlakukan,terjadi hambatan dalam proses normalisasisungai, yaitu adanya kekurangan danaPemerintah Kota untuk mengelola sungai-sungal yang ada di wilayah Kota Semarang.Oleh karenanya, Walikota Semarang dalamKeputusan Nomor : 130.21339 tahun 2000tanggal 5 Agustus 2000 secara eksplisitmenginstruksikan kepada seluruh KepalaKecamatan di Kota Semarang untukmengkoordinasi program kebersihan di tiap

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    13/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4No.1 Maret 2008, ISSN 1907-187)(

    keeamatan, untuk selanjutnya dl- breakdownke tiap kelurahan. khususnya kelurahan. yangdi wilayahnya mengallr sungai.The ProcessBerdasarkan wawaneara mendalamdengan key person, yakni Camat Genuk,Budi Tjahjanto, SH,MHum, diperolehinformasl bahwa proyek normalisasi sungai(saluran) di Kecamatan Genuk dilaksanakanberdasarkan Keputusan Wallkota $emarangNomor : 130.21339 tahun 2000 tanggal 5Agustus 2000 tentang penyerahan sebagiantugas Dinas Tata Bangunan. DinasKebersihan, Dinas Pertamanan, dan UPD. Pengelola Pedagang Kakl Lima KepadaKelurahan.Kecamatan Genuk sebagal pihakyang menerima langsung instruksi dariWalikota Semarang segera melakukankoordinasi dengan beberapa pihak yangterkait langsung dengan proyek normalisasiini, yakni pihak-pihak yang di wilayahnyadialiri oleh Sungai (saluran) Kallgawemaupun saluran lain yang mempengaruhikeberadaan Saluran Kaligawe, meliputi :1. Beberapa kelurahan, yaitu KelurahanGenuksari, Kelurahan Gebangsari, danKelurahan Muktiharjo Lor.2. Beberapa pabrik besar dan kecil,misalnya PT Tenslndo, PT Dwipa Gupta,PT Nyonya Meneer, PO Sumber Larees,dan lain-lain.3. Kelompok SWadaya Masyarakat (KSM).Pihak-pihak tersebut pada akhirnyaberkumpul (berembug) bersama dalamsebuah acara pertemuan di KantorKecamatan Genuk untuk metencanakanpelaksanaan proyek normalisasi ini sekaliguskeberlanjutannya di masa yang akan datang,terkait dengan pemeliharall1 (mEJlntemmce)selanjutnya.Dalam pertemuan di tingkatkecamatan, yaitu antara pihakkecahiatan.kelurahan, Kelompok Swadaya M a sY&lrakat(KSM). dan pihak pabrik dlj:)eroleh sebuahkesepakatan untuk menanggung secarabersama-sama biaya pembersihan "'uranKaligawe tersebut; sementara sebagaipelaksana di lapangan adalah KelompokSwadaya Masyarakat di masing-masingkelurahan.. Secara lengkap pelaksanaannarmalisasi yang sudah berjalan dan pihak-pihak yang terlibat dapat dilihat dalam tabelberikut :

    10

    III l

    Tabel1.Rek.~ltula.iKegiatan Pengerukan Saluran&lWllayah Kecamatan GenukOktober 2001- Oktober 2002W_I. ! . e : : .. ':...>.~I U I a . l r a l 1 PeaertI I I. . . . . . (meter) rupIIIh)a n~P T LaCI Ir a

    Saluran FurrKIoOk l K eligawe p600 P TP a I . .. ..4,7 Donatur2001 KeI. I- 8 l a ln r rnyaGebangaarl KKamatanGnlkKe lU lahan0......,SaIuran = dlPadlRayaNo v Pad lRaya p- 700 3,5 Dona1Ur lain2001 Ke l . I- 2,5 KKammnGebangsarl GenukKelurahar!

    Saluran ~"':-"D ea Kal lgawe pO I 1 00 ~ Ke l u rahan2001 0,75 GenukearlKel.Genuk- I- S P&_. . . . 1 GenuksM~ 1 ;I on a 1U r lainSaluran ~MUktlharJo

    Ja n Mukllharjo p-500 Lo rKKamatan2002 R ays I. 3 2,5 GenukKeI.Mukll- ' " Oonat ur lainharjo Lo r KeQahanMuktha~o Lo r1"1 .~nQo

    Saluran ~ Lac ll ra Fu rl ndoFeb D alam PTOanwood2002 Kal lgawe P600 3,5 Dona1Ur la inI- 3,5 ~ KecammnKeI .Ge- Genukbaogaarl Kelunlha'IGebangqrl

    Saluran !:!. ~enando~ PONaaimaApri l Pad lRaya p700 Dona tu r l ai n2002 Ke l . 6 KKammnG~

    I.. 2,5 Genuksari ~ Ke I unI han(Jebangsarl1".'.LIK Ianah

    p .. 400 MakmurPTYanmarSaluran I- 8 PTTena indoKal lgawe ~ P T DwIpIIRaya 3 GupIIIKel .Ge- Dona1Ur la inbang.arl KecamatanGenukMe l Kelurahan2002 Gab_sari~= ,D ISaluran Matana"Kal lgawe P "' 300 Tungga l1 ,5 P TSMPKeI .Ge- I- S Kecamatannukaarl Genuk~ KeIurIh8nGenuksM

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    14/87

    ~_~ ~ ........ BudiPruefyo SamadlkunNormal/sasi Sungal (Saluran) Kaligawe Sem.rang

    Tabe l1 .Reklpitulatj K egiatan P engerukan S alurandl W ilayah K ecamatan G enukOktober 2001 - Oktober 2002 (Lan'utan)

    ,p=D.rPTDanWQOd

    Saluran PON . .. ..Kallg_ POSldoRukunRays p.8oo 4 PT DwipeI- 8 Gup taKel .Gebang AdIQrallklllart o a n . . . rllinJul l Kacam_2002 GenukKal.Geb.,gsartPTTen,hdoSaluran PT LacltraPad lRaya p .. 700 Oon... rlllnKti. I 2,5 2,5 Kecam_Gebangear t GenukKel.Gebq'.ri

    Saluran PT Nyony.Kal lgawe Man_Sep t Rays ~ KSM2002 Kel .Gebang p600 6,4 IMI.Mukth.-joI.. 8 Lorsartdan Kec.GanukMukllhar jo Kel.Mukllh.~oLor L orpT,NYony.Man_Saluran ~ KSMOld IMI.Mukl"'~O2002 Penggaron p- 500 2,75 LorKaI.Mukl l- I- 3 LIKTan..hllljo Lor MIIt_rKec.GanukKel.Mukth~oLo rSal.Mukl l- K~PIINov har joRays IMI.Muktlh~o

    2002 KeI.Mukl l- p- 700 4,5 LorI- 3 Kac.Ganwkharjo Lor Kel.Muktha~oL orSaluran p .. 400 3,5 ' ~~MUkllh~OKal lgawe I- 8 LorRays Kec.GanukMukllhar jo Kal.Muktl1~oJ an Lor Lor2003Saluran RT1 RW2Pad iRaya p- 100 1,25 Kel.GebangaaKe l . I- 2,5 r1Gebangaar tSaluran K$MKal lgawe IMI.Muktlh~o

    Mel Rays p .. 500 4,5 Lo r2003 Mukllharjo I.. 8 Kec.GanukLor Kel.MuktI1~oLo rS um ber: L aporan K egl8tan N orm aiisaslK acam atan G enuk T ahun 200t-2003

    Melihat tabel 1, besamya biayapengerukan saluran berkisar antara Rp.750.000 sampai dengan Rp,6.400.000tergantung dan panjang danlebar saluranyang dikeruk. Biaya normalisasiNluranwalaupun cukup besar, tetapi tldak terlalumemberatkan masyaraka~ karena di.dukungoleh berbagai pihak (terutamapabrtk-pabrlk)dan pelaksanaan pengel1ilkanAlurantersebut diserahkan ~embali kepadamasyarakat, yaitu oleh Kelompok Swadaya

    Masyarakat (KSM). Untuk saluran-saluranyang dinormalisasi dapat dllihat dalamgambar 1.Gambar 1 menunjukkan saluran-saluran di Kecamatan Genuk yangkondlsinya sangat memprihatinkan,dlpenuhi oleh tanaman enceng gondok dankangkung yang berkembang sangat pesat,sehingga mengakibatkan temambatnyaaliran dan berkurangnya estetika sungal.Selain itu, kondisi saluran juga diperparaholeh perilaku masyarakat yang membuangsampah ke saluran tersebut (seperti terlihatdalam gambar Saluran Kaligawe RayaKelurahan Gebangsarl dan KelurahanGenuksari) .Dalam teori perencanaanpembangunan, dikenal teori sinoptikkomprehensif, inkremental, transaktif,advokasi, anarki, dan mands dengankarakteristik seperti pada tabel berikut(Hudson dalam Hadl, 2001:39) :

    Tabel 2. Karakteristik Teori-teoriPerencanaanTeor i PeranPereneanaan K aralcteristlk P eren-can.LingkupluasRas ional i lm I sh

    Sinopt ik Terstandardisasi BlrokratTersentral isaslKomprehensl f TJdakf leks ibel Teknls iTu juan u tama be rs ifa tekonomilL lngkup ter fokusSektor terdesentra llsasi Teknls lInkremental Pemel lharaan s is tem yangTu juan u tama be rs lfa t pragmatisekonomlsPembe la ja ran timba l ba li kT idak h ira rk is Fasl l~atorT ran sa ktlf/P em- F le ksib el Mediatorbe la ja ran Sos la l Kontekstual Pendld ikTu juan u tama be rs ifa t80slalS i t uas l kon fl ikAdVokasi Re fo rmas i sosia l Advoka tRep resen tasl pada k ll enSka la keel!

    Anark i Oesentral lsasl Katal isKer Jasamat lmba! ba ll k PromotorAekslb91Kr l tl k 808 la lKon f ll k me lalul perjuangan AgenMands kalas Perubah-Mobi llsasi los la l enTrans fo rmas i sosla l

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    15/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4No.1 Ma re t 2 00 8, IS SN 1 90 7-1 87 X

    P e ta K o ta S emara ng

    S a lu ra n K a llg aw e Ra y aKe l .Muk ti ha r jo Lo r

    KecamatanGenuk

    ,, _ , . :,,"', .

    ~:Kond is i yangte rg ambar d ib awah in iadalah keadaansebelum'dinormalisasi

    S a lu ra n K a llg aw e Ra y aKel .Gebangsar i

    J I .RayaKal igawe ~ < : ; ; _ _ . . . _ ,1 ':.-.. "-",- : C . 'ci:~!) -- t ~- - ~ : " " - ~ r ~ I ~ : ~ ~ " - ' ~. , .. " " " . ; . . , , ,. .f . : - _ _'- ,'t, :. ,.; ;: ty :- - - ;.: -- :, . " I; Kelurahatr .MUj(til lai"jq Lor, I,.::

    j . . . . h ' c r : i : : : : ' :

    _'\ .

    .1:;'.\

    Sa l ur an Pengga ronKe l ,Muk t iha rj o Lo r S a lu ra n P a d l R a y a (T e ns ln do )Ke I , Gebangsa r i

    ',l:

    . :.- -',~

    .',.,. f!' .;l \\

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    16/87

    _______________ Buell Prasflfyo SamadlkunNormalisasi Sungai (Saluran) Kaligawe Semarang

    Ditinjau dari ludut pandang teoriperencanaan, inisiatif Camat Genuk untukmeneruskan kebljakan Walikota Semarang diwilayahnya dengan mengajak semua pihakyang berkompeten untuk turut berpartlsipasimewujudkan program normali&asi,menunjukkan adanya gabungan antara teorisinoptik komprehensif yang ditunjang olehadanya sebuah pembelajaran sosial(transaktif).Sinoptik komprehensif dalam kasusnormalisasi tampak jelas pada peran Camatsebagai seorang birokrat, yang melihatperencanaan sebagai suatu yang ilmiahrasional dan non politis yangsifatnyamenyeluruh, ditandai dengan adanya tujuanyang jelas (Hudson dalam Hadi, 2001 : 22 ).Dalam kasus normalisasisaluran dapatdijabarkan sebagai berikut :1. Rasional ilmiah ditunjukkan oleh tindakanmeneruskan kebijakan yang ditetapkanoleh Walikota Semarang untukditerapkan di wilayah Kecamatan Genuk,dengan mengkaji beberapa daerah dikelurahan yang dialiri oleh SaluranKaligawe yang membutuhkannormalisasi/pengerukan.2. Aktivitas non-politik, secara jelasditunjukkan oleh perencanaan programnormalisasi yang berorientasi sernata-mata demi kepentingan _ lingkungan(untuk mewujudkan konctisi lingkunganyang lebih baik daripada kondisisebelumnya) tanpa adanya muatanpolitis.3. Sifat menyeluruh (komprehensif), bahwakegiatan normalisasi ini ditujukan kepadasemua kelurahan yang wilayahnyamengalir Sungai Kaligawe.4. Tujuan yang jelas, yaitu bahwa dalamkegiatan normalisasi ini bertujuan untukmewujudkan kondisi sungai seperti sediakala, yaitu sungai yang bersih, sehinggaair mengalir dengan lancar dan sedapdipandang mata.Kunci dari gagasan perencanaantransaktif dan pembelajaran sosial adalahevolusi dari desentralisasi yang membantuorang-orang untuk memperoleh akses yanglebih dalam mengambil keputusan yangmempengaruhi kehidupan mereka (Hadi,2001 : 26 ). Hal yang merupakan aspek pentingdari proses perencanaan adaIah adanyaproses pembefajaran timbel b eR k , c ltu nju kkanadanya kontak langsung dengan masyarakatyang terpengaruh melalui dialog personal(Hadi. 2001 : 26 ). Dalam kasus perencanaan

    normalisasi, pembelajaran sosialditunjukkan oleh inisiatif Camat Genukdengan mengajak dialog seluruh pihakterkait (meliputi masyarakat yang tergabungdalam Kelompok Swadaya Masyarakat danpihak swastalpabrik) untuk mengakomodasiberbagai aspirasi masyarakat. Perencana(Camat Genuk) dan masyarakat terlibatdalam proses dialog yang tidak fomal ataunon-hirarkia/. Peran perencana disiniadalah sebagai fasilitator. Selain itu, dalamdialog tersebut perencana dan masyarakat(klien) saling belajar untuk menemukanadanya pemahaman baru tentangkemungkinan adanya peru.bahan-perubahan. Dalam proses interaksi ini,perencana dapat bertindak sebagaiguru/pendidik, yang menyederhanakanperencanaan dan pengetahuan teknisdalam bahasa masyarakat (klien). Padaakhirnya, pencapaian kesepakatan melaluiforum perundingan (mediasi) merupakanstrategi yang baik karena akanmembuahkan hasit yang win-win (win-winsolution). Kesepakatan tersebut akan ditaatioleh semua pihak karena mereka merasamerasa menjadi bagian dalam perundingan.Dalam hal ini peran perencana adalahsebagai mediator, yang memfasilitasiberbagai pihak yang berkepentingandengan mendasarkan interest darimasyarakat.

    The ImpactAdanya proyek normalisasi(pengerukan) sungai/saluran sebagai upayapemeliharaan kebersihan saluran yangtelah berjalan secara penodik(Oktober 2001 - Mei 2003) dan ditakukanoIeh berbagai pihak terkait, meliputi :pemerintah (kelurahan dan kecamatan),masyarakat (Kelompok swadayaMasyarakat), dan swasta (pabrik-pabrik)rnerupakan bukti nyata sebuah kerjasamayang baik dan kesadaran yang tinggi danberbagai pihak untuk mewujucbn suatukondisi lingkungan yang lebih balk darikondisi sebelumnya. Berbagai dampakpositif yang muncul peda lingkungan dapatdiinventarisasi sebagsi berikut :1. Saluran yang semula dipenuti oIehtanaman kangkung dan enceng gondokyang berkembang sangat pesatmaupun sampah yang dibuang oIeh

    masyarakat, . kin i teIah teI1 ihat bersihdan alirannya sudah tidak lagiterhambat.

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    17/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4 No .1 Mar et 2 008, ISSN 1907-187X

    2. Saluranlsungai yang bersih dan lanearallrannya akan meneegah terjadinyabanjir,terutamasaatmusimhujantiba.3. Air yang mengalir lanear dan bebassampah meneegah timbulnya berbagaimaeam penyakit, terutama yangdisebabkanoleh sampah.4. Sungai yang bersih akan menampilkansebuah estetika/keindahanyang padaakhirnya turut meneiptakan citra kotayang indah. Masyarakat sudah t1daklagimenganggap sungai sebagai bagianbelakang dar; rumahnya, tetapl sudahmenganggapsungai sebagai suatu asetyang sebenamya patut dibanggakan,sehingga muncullah konsep water frontcity.Seeara visual, perubahanlperbaikanlingkunganyangterjadi setealhdijalankannyaprogram nonnalisasi saluranlsungai diKecamatan Genuk dapat dilihat padagambar2 berikut ini :

    Saluran Kaligawe Kel.GebangsariSetelah Dikeruk

    Saluran Muktiharjo Raya Kel.Muktiharjo LorSetelah Dinormalisasi

    Saluran Keligawe-Kel Muktiharjo LorPasca NormallsasiSaluran Tenslndo-Kal. GebangsarlPesca Normallsasi

    Gambar2. KondisiBeberapaSalurandiKecamatanGenukSetelahProgramNonnalisasiSumber: HasilPengamatan

    14

    Hasil dari kegiatan normalisasisalurandi KeeamatanGenukterlihatsecarajelas padagambar 2 tersebut, yaltu kondlslsaluran yang dicapai setelah nonnalisasitelah mengalaml perbalkan yang sangatslgnlfikanbila dibandingkandengankondlsisebe!umnya (pada gambar 1), sehinggadapat dikatakan bahwa implementasipereneanaan lingkungan telah berjalandengan baik dan efektif, bukan hanyasekedar memenuhi ketentuan yang telahdiinstruksikan oIeh Walikota Samarang,tetapi memang benar-benar telahdllaksanakan dengan baik danmenimbulkan dampak yang positlf padalingkungan.Walaupun program normalisasisaluran telah berjalan dengan baik, bukanberarti tidak ada hambatan dalampelaksanaannya.Beberapahambatanyangdltemui,diantaranya:1. Hambatan yang bersifat teknis.Terdapat perbedaan mengenaicara/teknis pengerukan saluran-saluran, yaitu saluranyang letaknyadiJalan Raya Kaligawemudah dljangkauoleh alat berat seperti eskavator,sementara saluran-saluran yangkebetulan letaknya tidak mungkindijangkau oleh alat berat (Iihatgambar 3) terpaksa dikerjakan secaramanual atau dengan tenaga manusia.Hal senada dinyatakan pula oIehKepala DPU Kota Semarang Ir.DjokoMarsudi,MTAyangmengatakanbahwanormalisasi saluran Gebangsaribeberapasaat lalu terpaksadihentikanakibat lokasi saluran yang tidakmemungklnkan menggunakan alatberat (SuaraMerdeka,2003:XVIII).

    PenggunaanEskavator unlukmengeruk SeluranKaligawe-Kel.Gebangsari

    Penggunaan TenagaManusla untukmengeruk SaluranTenslndo-KeI.Gebangsari

    Gambar3. TeknisPengerukanSaluranSumber: HasilPengamatan

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    18/87

    8ud1 PruMyo Samadllrun--------------- NormaHsasi Sungai (Saluran) Kaligawe S emarang

    2. Hambatan yang sifatnya non teknis.Berdasarkan hasil wawancara denganCamat Genuk, pada awalnyapelaksanaan normalisasi ini berialandengan lancar jarang ada keluhan darimasyarakat.Tetapi akhir-akhir ini, akibatadanya berita di media Massa yangmenyatakanbahwa terdapat dana yangcukupbesaruntuk proyeknormalisasiini,mulai muncul kecurigaan warga Genukterhadap Pemerintah Kota Semarang.Warga Genuk mempertanyakan bilamemang ada dana normalisasi yangcukup besar, mengapa mereka tetap.harus mengeluarkan seJumlah uang,walaupun sifatnyasukarela.Kepala DPUKota Semarang Ir.Djoko Marsudi, MTAmenyatakanbahwasemestinyaada danakhusus dari APBD dengan caramendahlilui anggaran, namun sampaisekarang belum diketahui apakah danaitu sudah disetujui oleh DPRD ataubelum.

    The AlternativesMeninjau pengalaman implementasiperencanaan pembangunan pada proyeknormalisasi saluran di Kecamatan Genuk,dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa tidakselamanyapenerspan sinoptik komprehensifdalam sebuah perencanaan akanmenimbulkan dampak negatif, asalkanmasyarakat turut dilibatkan dalamperencanaan tersebut. Inilah yang disebutsebagai gabungan (sinkronisasi) antarasinoptik komprehensif dan pembelajaransosial, yaitu orientasinya harus diutamakankepada aspek sosial (masyarakat) bukanhanyaaspekekonomissemata.Perencanaan proyek ncrmansasl diKecamatan Genuk dapat dikategorikansebagai perencanaan yang cukup baik danberhasil, karena secara nyata telah mampumenghasilkansuatu kondisi lingkunganyanglebih baik daripada kondisi sebelumnyadansudah menunjukkan ciri perencanaanlingkungan yang baik, yaitu mampumengakomodasi kepentingan dari berbagaipihak terkait, terutama yang menyangkuthajat hiduporangbanyak.Perencanaanlingkunganyang sudahcukup baik di Kecamatan Genuk ini dapatmenjadicontohyang baik untukditerapkandidaerah lain, terutama karenaprosesnyayangcukup terbuka, demokratis,dan bisa diterimaoleh semua pihak (stakeholder). Hal yangpatut menjadi perhatian mendalam untuk

    keberianJutanproyek normalisasi'in~adalahperlunyaketerbukaandan transparansidariPemerintah KotaSemarang mengenaialokasidana yang disedlakan.untuk proyeknormalisasi ini. sehingga tldakmenimbulkan kecurigaan masyarakat.Selain iN media massa jangan terlalumembesar-besarkan(mem-blow up) danayang sebenarnya belum pasti jumlahnya,sehlngga makin memicu keresahanmasyarakat.KESIMPULAN

    Beberapa kesimpulan dari .pembahasan dl atas, adalah sebagalberikut :1. Berhasllnya suatu programpembangunandi suatu daerah bukanhanya tergantung pada kepala daerahsebagai pemegang kebijakan danpengambilkeputusanakhir. Dibutuhkankeikutsertaan dan dukungan semuapihak yang berkompeten dalamperencanaanmaupun pelaksanaannya(implementasi)di lapangan.2. Tidak selamanya otonomi berdampakburuk terhadap pembangunandi suatudaerah.ProgramnormalisasisalurandiKecamatan Genuk dapat dijadikansebagai contoh bahwa penyerahansebagian tugaslkewenangan daritingkat pusat kepada tingkat dibawahnya sebenamya mempunyaimaksud agar daerah yang diberiwewenang tersebut lebih memiliki hakdan tanggung jawab penuh dalammengelola pembangunan diwilayahnya. Namun demikian, kuncikeberhasilannya tetap terletak padakeikutsertaan masyarakat yang turutdiikutsertakan dari prosesperencanaan, pelaksanaan, sampaidenganevaluasidi lapangan.3. Dalam era modem dengan arusinformasi yang sangat cepatberkembangdan beredar, peranmediamassa sedemikian besar, mampumengubah masalah lingkungan danmasalah sosial menjadi masalahpolitik. Seharusnya, media Massamampubersikapnetral (tidakmemihak)dan profesionaldalammengkritisisuatuberita yang belum jelas dasamya,sehingga tidak menimbulkankecurigaan dan keresahan bagimasyarakat.

    15

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    19/87

    Jumel PRESlPffASIVol. 4 No.1 Mare t 2 00 8, IS SN 1 90 7-1 87X

    DAFTAR PUSTAKA DAN REFERENSIAnonimous, Normallsasi GebangsariOihentikan. Semarang: Suara Merdeka,3Juli 2003.Hadi,Sudharto P., O/mensl LingkunganPerencanaan Pembangunan.Yogyakarta : Gadjah Mada UniversityPress, 2001.Kecamatan Genuk, Laporan KegiatanNormalisasi Kecamatan Genuk tahun2001-2003 tentang RekapltulaslKegiatan Pengerukan Saluran OiWilayah Kecamatan Genuk Oktobar2001- Mel 2003Keputusan Walikota Semarang Nomor130.21339 tahun 2000 tanggal 5Agustus

    16

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    20/87

    CLUSTERING DATA PENCEMARAN UDARA SEKTOR INDUSTRIDI JAWA TENGAH DENGAN KOHONEN NEURAL NETWORKBudl Warsito', Dwllsprlyantl', Henny Wldayanti"'

    ABSTRACTIndustrial clustering in Central Java based on polutan yielded to be intended in order to obtainean industrial group as information In development wisdom specially at Central Java Province.The method that is selected in industrial clustering is Kohonen Aftificial Neural Network. AnAftificial Neural Network is configured for a specifiC application, such as pattern recognition ordata classification, through a learning process. Kohonen Neural Network can be used in dataclust(lring through unsupervised learning. This network will divide the Input pattern into somecluster, based on trained weight. Then this weight will be updated until it can classified itself intothe class needed. This paper will present the result of the air contamination data clustering atindustrial sector In Central Java at the year 2006 using Kohonen Neural Network. The result ofthis clustering is industrial clustering, based on po/utan yielded, become three clusters.Key Words: Kohonen, Cluster, air pollution

    1. PENDAHULUANPembangunan dl Indonesia khususnyapada sektor industri telah membawadampak bagi kehidupan manusia, baikdampak positif maupun negatif. Salah satudampak negatif yang ditimbulkan adalah

    pencemaran udara yang dirasakan semakinmeningkat. Dengan meningkatnya bebanpencemaran udera sebagai efek negatifdari kegiatan industri, diperlukanpengelompokan industri berdasarkanbeban polutan. sehingga dapat diketahuihasilnya berupa kelompok-kelompokindustri sebagai informasi dalamkebijaksanaan pembangunan khususnyapada Propinsi Jawa Tengah.Pengelompokan industri berdasarkanbeban polutan dapat dilakukan denganmenggunakan analisis cluster denganmemanfaatkan Jaringan Syaraf Tiruan(Aftificial Neural NetwOrk). Jaringan SyarafTiruan (Aftificial Neural Network) sudahmulai banyak dimanfaatkan sebagai salusiterhadap berbagai macam kasus yangmuncul beberapa dekade terakhir. SejarahANN menunjukkan pembahasan terhadapmasalah ini muncul sekitar tahun 1990-annamun implementasinya baru banyakmuncul beberapa dekade terakhir.Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Kohonenmerupakan suatu jarlngan yang mempunyaikemampuan memetakan pola masukanmelalui model pembelajaran tanpapengawasan (unsupervised learning).Pemetaan yang dlhasilkan akan

    menunjukkan hubungan keterkaitan diantara pola-pola masukan tersebut dalamsuatu representasi yang lebih ringkas daridata asllnya dengan mempertahankanhubungan topologinya. (Stergiou, L. 1989)Menurut Siang (1990), pemanfaatanJaringan Kohonen dalam pembuatan petamasukan dilakukan dengan membagi polamasukan ke dalam beberapa kelompok(cluster). Dalam kasus pencemaran udaradi Jawa Tengah Jaringan Kohonen dapatdigunakan untuk mengetahuipengelompokan industri berdasarkanbeban polutan yang dihasilkan.2. JARINGAN SYARAF TIRUANJaringan Syaraf Tiruan (Aftificial NeuralNetwork) adalah suatu paradigma

    pengolahan Informasi yang diilhami oIehsistem biologi yaltu neuron, seperti otakyang memproses informasi. Kunci JaringanSyaraf Tiruan adalah struktur sistempengolahan informasi, yang terdiri atassejumlah unsur-unsur (syaraf) yang bekerjasaling berhubungan untuk memecahkanpermasalahan spesifik.Jaringan Syaraf Tiruan dibangun untukmeniru cara kerja otak manusia. Sepertihalnya otak manusia yang terdiri darisekumpulan sel syaraf (neuron), jaringansyaraf juga terdiri dari beberapa neuron danterdapat hubungan antara neuron-neurontersebut. Neuron-neuron tersebut akanmemindahkan informasi yang diterimamelalui sambungan keluamya menuju

    .) Program Studi Statistika FMIPA UndipJI. Prof. H. Sudarto. SH Tembalang Semarang 17

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    21/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4 No.1 M are t 2 00 8, IS SN 1 90 7-1 87X

    neuron-neuron yang lain. Pada jaringansyaraf, hubungan ini dikenal dengan namabobot. Informasi tersebut disimpan padanilai tertentu pada bobot.Proses pembelajaran terhadapperubahan bobot dalam Jaringan SyarafTlruan ada dua, yaitu :(i) Pembelajaran terawasi (superv ised.learning)Metode pembelajaran pada jarlngansyaraf disebut terawasi jika output yangdiharapkan telah diketahul sebelumJ'lya.Pada proses pembelajaran, satupollilinput akan diberikan ke satu neurpnpada lapisan input. Pola iniakandlrambatkan di sepanjang jaringa.,syaraf hingga sampai ke neuron padalapisan output. Lapisan output inl akanmembangkitkan pola output yangnantinya akan dicocokkan dengan polaoutput targetnya. Apabila terjadiperbedaan antara pola output hasitpembelajaran dengan pola target,maka akan muncul error. ApabUa nilaierror cukup besar, mengindlkaslkanbahwa masih perfu dilakukan lebihbanyak pembelajaran lagl.

    (ii) Pembelajaran tak terawasi( unsupe rv ised leaming )Pada metode pembelajaran yang takterawasi ini tidak memertukan targetoutput. Pada metode ini, t1dak dapatdltentukan hasil yang seperti apakahyang diharapkan selama prosespembelajaran. Selama prosespembelajaran, nilai bobot disusundalam suatu range tertentu tergantungpada nilai input yang diberikan. Tujuanpembelajaran ini adalahmengelompokkan unit-unit yang hampirsama dalam suatu area tertentu.3. JARINGAN KOHONENJaringan Kohonen termasuk dalampembelajaran tak terawasi (unsuperv isedleaming). Jarinan ini ertama kalidiperkenalkan oleh Teuvo Kohonen padatahun 1981. Pada jaringan ini, suatu lapisanyang berisi neuron-neuron akan menyusundirinya sendiri berdasarkan input nilaitertentu dalam suatu kelompok yangdikenal dengan istllah duster. Selamaprosespenyusunan diri, duster yangmemiliki vektor bobot paling cocok denganpola input (memiliki jarak paling dekat) akan

    18

    terpilihsebagai pemenang. Neuron yangmenjadl pemenang beserta neuron-neurontetangganya akan memperbaiki bobot-bobotnya.. Terdapat m unit kelompok yangtersusun dalam arsitektur sinyal-sinyalmasukan (input) sejumlah n. Vektor bobotuntuk suatu unit kelompok disediakan daripola..pola masukan yang tergabung dengankelompok tersebut. Selama prosespengorganisasian sendhi, unit kelompokyang memiliki vektor bobot paling coco!

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    22/87

    b.Pllih cJa tav "C I )'~ ; a~ak, misalnyadataterplltth,datike-z.c. Ca.rlJ '.'. ,data ke-zdenge"" kpQt ke-i (Oi) :D i :;:t'~i~;"p:jr

    )a.,',,-.,1

    Penjwmlab. r - r " i n e ; i t l f jarak plusbobot,IDI. , ( ;B t l: .al=-OI+blMencarl al terbesar ;i. MaxA. "..I),;dengan i = 1,2, ... K.Ii. Idx = 1, sedem.kian hll1gga al =MaxA. .d. Set ()utputlt.u~, . . t < Y I 1 :y(i) = 1 ~l.,:~J~)(.y(l) = 0 ; .j. '. .I':~"~x.

    e. Update bobOty.~~ ImenUju keneuronid)c r e ' .,' "

    Wbafll = w,a/tla + , i . . .~ ' ; ' ; ~ . w/il/tla)JI Jf. ;r~lt, /1w (idx,j) W (1~.1~ :.. a ( p(z,D -w(idf,l):,i .f. Update bQbQfbla,:\ ..

    c(i) = (1- a)efl:'-III(b(I)+ a a(/)b(i) = e('~'nic(l)) ';',1/

    Proses pembela}.u:af:!.a,"*~. "~rI"'!'Ig~liIgterus hlngga mencap.tJ~akil:rrlllln+.p()h.

    \ _ l J : ' : < ~ : ~ - ? : ( rTC ; - ': . : ,' ~ . .Jaringan Kohonel'l:"."_"ll!J!ll.Ag.",,lidan mengklasifika.i~a'l!l'~"I~tI~I"I';,ng.nmelakukan pelatiball(tr~ll'lla~r~t4'rI; ...pCQla-

    Budl w8l8lto, DwllsprlyantJ, Henny WldayantlC lu ste r Da ta P enc ema ra n Udara Se ld or In du st,;

    pola vektor input (masukan) data denganvektor bobot sebagai penghubung antaralayar masukan dan layar kompetisi dalamproses pelatihan. Oari proses pelatihanjaringan tersebut akan terbentuk cluster-cluster dart poia-poia yang dllatihkan.Klaslflkasl poie-poia tersebut nentinyadapat dlgunakan sebagal prosespengenalan pola-pola yang diujikan. Prosesk1asifikasi mencakup cara pengelompokanpola berdasarkan keserupaan cirt yangdimilikinya ('c lustering) dan pemberian labelkelas atas masing-masing kelompoktersebut. Diagram atir implementasi paciaJaringan Kohonen disajikan pada gambarberikut.

    Jumlah variabel (rn)Jumlah data (n)Jumlah cluster (K)Learning rateMaksimum iterasi(epoh)

    Proses pelatihan dengan JaringanKohonen

    Proses simulasi denganJaringan Kohonen

    ( Selesai )Gambar 2, Diagram Implementasi JaringanKohonen

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    23/87

    Juma' PRESIPr l -ASIVol . 4 No.1 Ma re t 2 00 8, IS SN 1 90 7-1 87X

    4. TERAPAN PAOAPENCEMARAN UDARABerikut merupakan informasi awalyang dlgunakan dalam clustering dataindustrl sumber pencemaran udars dl JawaTengah tahun 2006 menggunakan jaringansyars' tlruan Kahonen Neural Network :

    Jumlah data (n) 14Jumlah varlabellnput (in) : 5Jumlah cluster diinginkan (K): 3

    DATA Learning rate (a ) : 0.5Data beban pencemaran udara pada sektorindustri di Jawa Tengah tahun 2006(tonltahun) secara lengkap disajikan padatabel 1. Pengsmbilan data dilakukan olehBadan Pengelolaan dan PengendallsnDampak Lingkungan (Bappedal) PropinsiJawa Tengah Jalan Setiabudl SrondolKomplek Diklat Propinsi Jawa Tengah.

    Tabel 1. Data beban pencemaran udara sektor industri di Jaws Tengah tahun 2006(tonltahun)No INDUSTRI DEBU S02 N02 HC CO1 Makanan 17.212,900 160.083,878 74..816,737 3.219,487 399,4242 Minurhan 14.783,549 138.034,875 63.495,986 2.775,775 344,3613 Tekstil 94.220,918 876.275,960 409.535,961 17.621,236 2.186,0814 Kayu 37.746,008 350.356,787 163.742,598 19.178,572 874,0485 Olshan kayu 64.938,164 585.197,249 273.497,539 11.767.867 1.459,9156 Kettas 4.995,420 490.970,353 21.712,842 934,244 133,5047 Kimia dasar 6.127,549 56.987,602 27.825,416 1.145,976 142,1698 Nonlogam 5.247,509 49.386,337 23.081,177 993,120 123,2059 Semen 518,181 4.816,351 2.250,968 96,852 12,01510 Kapur dangips 10.085,093 19.659,868 10.865,165 1.88.9,810 234,44611 Logamdasar 4.012,867 36.194,179 22.328,706 1.018,972 90,29512 Hasil-hasil -olahanlogam 7.407,925 68.895,388 32.198,916 1.385,432 171,03713 ~utn~t\ sakit ~J523 59,875 288,565 12,039 1,49214 P~rhotl!tlan 99,836 92,747 433,466 18650 2,312Jumlah Total 267.4E50,442 2.837.011,449 1.126.074,041 62.058,032 6.174,306

    S um ber: B A P P E DA L P ropinsl J aw a T engah

    Berdasarkan input data pSda tabel 1kemudian dilakukan pelatihan jaringanmasing-masing dehgan 1.000 dan 10.000epoh menggunakan P'iket program Mstlab7.0. Hasil pelatihan jaHngan dali masing-masing epoh diperoleh keluaran sebagaiberikut:Tabel2. Hasil pembacaan clustering datauntuk 1.000 epoh :Cluster Masukan ke-ka- 1 1,2,7,8,9, 10, 11, 12, 13,142 4,5,63 3

    Tabel 3. Hasil pembacaan clustering datauntuk 10.000 epoh :Cluster Masukan ke-ka- 1 1,2,7,8,9, 10, 11, 12, 13,142 33 4,5,6Dari tabel 2 dan tabel 3 dapat dilihat bahwahasil peJatihan dengan 1.000 dan 10.000epoh menghasilkan cluster dengan anggotayang konsisten. Perbedaan hanya terletakpada penempatan cluster yang disebabkanoleh faktor pemilihan data secara acak(randomisasi). Secsra detail hasll clusteringdisajikan pada tabel4 berikut.

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    24/87

    Budl Wal 'SHo, DwllsprlyantJ, Henny WldayantJ--------------------------- ClusterDataPencemaranUdaraSeldor Industri

    Tabet 4. HasH clult.rlmgdete pencemaranudare .aeidorlndustri di JawaTengsh tahun200e :Ctuster Jenis ":lctustrike-1 Makenan, Minuman, KlmiaDasar, Non .L.ogam, Semen,Kapur dan Gips. Logam Dasar,Hasll-hasll Olshan Logam,Rumah Saklt, Perhotelan2 Tekstil3 .Kayu Olahan. Kav,u Kertas

    5. KESIMPULANBerdasarkan pembahasan1. Penyelesaian pe .... lahan clusteringdata menggunakan Janngan Kohonendipengaruhi oleh ..parameter-parameterpelatihan sepertt Jumlah cluster yangakan dibentuk. .leaming rate,maksimum iterasi (apoh) sehingga jikaproses pelatihan dUakukan beberapakali dengan data maaukan yang sama,akan berpengaruh pa(lla clustering datayang dlhasilkan. Hel inl dlsebabkanpada Algoritma Kononan untukclustering data terdapat pemilihan datasecara aeak (randomlsasi).2. Hasil clustering pada data. bebanpencemaran udara pada seidor industridi Jawa Tengah pada tahun 2006dengan menggunakan JaringanKohonen diperoleh :a. Cluster I :industri tekstll.b. Cluster II : industri mlilkanan,industri minuman, industri kimiadasar, industri non logam,industrisemen, industri kapur dan gips,industri logam da",r, in~ustri hasil-hasil olahanlogam; industri rumahsakit, dan industrip.erhotelan.c. Cluster III: indl.ll!trl kayu. industriolahan kayu, dan industrl kertas.

    UCAPAN TERIMA KASIH.Pada kesempatan Ini penulismenyampaikan ucapen terlma kasihkepada Pengelola. Program HibahPenelitian PHK A2 JUl'lllsan MatematikaFMtPA UNDIP yangt'I." 'r1'!'jrnblayaipenelitian yang dilakukan penulls 'sehinggatulisan ini dapat diterbitkan.

    DAFTAR PUSTAKABappedal. 2006. Beban Pencemaran UdaraMenurut Sumbar. Bappedal : JawaTengahFausett, L. 1994. Fundamentals of NeuralNetworks, Architectures, Algorithms,and Applications. Prentice Hall : NewJerseyHaryanto, L. 2004. Membangun PerangkatLunak Untuk Data ClusteringMenggunakan Jaringan SyarafAlgoritma Kohonen Self Organizing,Jurusan Teknik Informatika FT UII :Yogyakartahttp://www.cse.cuhk.edu.hkHdeI98/tutorial.htmlGermano, T. 1999. Self Organizing MapsTutor. Springer Vertag : New York(dlakses terakhir tanggal 11 April 200709.14 WIB)http://www.heatonresearch.com/articles/6/page2.htmlHeaton, J. 2003. Introduction to NeuralNetwork with Java. (diakses terakhirtanggal 30 Maret 200712.27 WlB)http;Ifww.N.emsl.pnl.gov;2080!docsJcie/neurallneural.homepage.htmlNeural Networks at Pacific NorthwestNational Laboratory. Artificial Neural

    Networks. (diakses terakhir tan.9gal30April 2007 16.52 WIB)http://ww.N.doc.ic.ac.ukl-nd/surprise 96/ joumallvo14/csl1/report.htmlStergiou, C. and Siganos, D. 1989. NeuralNetworks. Pacific Northwest NationalLaboratory: New York (diakse$ terakhirtanggal 30 Maret 200712.04 WlB)http:/twww.cs.stir.ac.ukl-lsslNNlntro.htmlSmith, L. 1996. An Introduction to NeuralNetworks. Department of Computingand Mathematics University of Stirling :Scotland(diakses terakhir tanggal 11 April 200710.32 WIB)Johnson, R. A and Wichem, D.W. 1982.Applied Muffivariate Statistical Analysis.Prentice-Hall Inc: New JerseyKusumadewi, S. 2003. Arlfficia~ IntelligenceTeknik dan Aplikasinya. Graha IImu :YogyakartaSastrawijaya, A. T. 2000. PencemaranLingkungan. Surabaya : Rineka CiptaSiang, J. J. 2005. Jaringan Syara' Tiruandan Pemrogramannya MenggunakanMatlab. Penerbit Andi : Yogyakarta

    21

    http://www.cse.cuhk.edu.hkhdei98/tutorial.http://www.cse.cuhk.edu.hkhdei98/tutorial.http://www.heatonresearch.com/articles/6/phttp://ww.n.doc.ic.ac.ukl-nd/surprisehttp://http/twww.cs.stir.ac.ukl-lsslNNlntro.htmlhttp://http/twww.cs.stir.ac.ukl-lsslNNlntro.htmlhttp://ww.n.doc.ic.ac.ukl-nd/surprisehttp://www.heatonresearch.com/articles/6/phttp://www.cse.cuhk.edu.hkhdei98/tutorial.
  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    25/87

    Jumal PRESP"ASIVol. 4 N o.1 M are t 2 00 8, I$ SN 1 90 7-1 87 X

    S ich ah , I. A . d an S a fltri, 0 .2 005 . StatlstikaMultivarlat. J u ru sa n Ma tematlk a U n d ip :SemarangSiong, A. W. dan R esmana. 1999.Pengenalan Citra Objek Sederhanadengan Menggunakan MetodeJaringan Sarafnruan SOM, Juma lP u sa t K ompu te r J u ru sa n T e kn lk E le ld roUn iv er sita s K r is te n Pe tr a: S u ra ba ya

    22

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    26/87

    PENGARUH POROSITAS DAN PERMEABILITAS TANAH SERTA JARAKTANGKI SEPTIK TERHADAP KONSENTRASI BAKTERI ESCHERICHIACOLI DALAM AIR TANAH OANGKAL 01WILAYAH PESISIR(STU DI KAS US : PE SIS IR SEMARANG UTARA)lrawan Wlanu Wardhana'. Badrus Zaman"

    ABSTRACTGround water exploitation in coastal area which have high ground water level as physicallyconditions, medium to. high permeability and high porosity because of septic tank location notyet fulfilled safety distance to well needs to be considered because bacteria from septic tankcould contaminate ground water and causes various disease. The purpose of this research wasto know the E. Coli bacteria concentration in ground water at district of north Semarang assource of clean water a8 and to know the relationship between porosity, permeability of soH anddistance from septic' tank. to well with E . Coli concentration. Subjects of this research wereground water well that were still being used by community. The sample total were 25 groundwater wells and 13sollsamplethat were collected based on purposive method. Water samplingwas based on sampllngrnflthod of Indonesian Health Departement (1997), while soil samplewas done by soil boring In:b 1metre depth. Data collecting was performed by using tubefermentation 3-3-3 methoc!i The result of this research showed that 25 sample checked werenot fulfilled drinking water requirements but 4 sample still fulfilled clean water requirements.Statistical analysis showed that distance variable have a strong relationship with waterbacteriological quality with correlation value -83,5%. Porosity and permeability have a weakrelationship to water bactetjQJogioalquality with correlation value 28,2% and 3,1%. Exponentialequation from relationship between well to septic tank distance and E. Coli concentration, giverecommended well to. $Bptie.tank distance. The safety distance recommended should be 15metre to avoid Fecal contamination.Key words: porosity, permeability, ground water, Escerechia Coli bacteriaPENDAHULUANTerjadinya penurunl~ kual~.. ~iral'lahdangkal disebabkanoleH.t;)eri:)lilgalmac:amfaktor. Salah satunya. ~4!1,"~ncemaranoleh limbah rumah tar1g". t;>.erypa~flCfjS

    (tinja) dan urine (air se"l:).,y~t'lt.~~1 datirembesan tangki septll(.,4~~I(',np~rse~tlkdengan sumurberp~~'lVh. \erhactapkuantitas rembesan. p e r \ b ' r f j . .r1ri.iillrtanahdangkal oleh fa8ces.d.,.n'!.uri~,. . : < J a p .diketahui melalui kebetidllnbllll

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    27/87

    PENGARUH POROSITAS DAN PERMEABILITAS TANAH SERTA JARAKTANGKI SEPTIK TERHADAP KONSENTRASI BAKTERI ESCHERICHIACOLI DALAM AIR TANAH DANGKAL 01WILAYAH PESISIR(STUDI KASUS : PESISIR SEMARANG UTARA)lrawan Wlanu Wardhanao,. Badrus Zaman'

    ABSTRACTGround water exploitation in coastal area which have high ground water level as physicallyconditions, medium to high permeability and high porosity because of septic tank location notyet fulfilled safety distance to weH needs to be considered because bacteria from septic tankcould contaminate ground water and causes various disease. The purpose of this I9search wasto know the E. Coli bacteria concentration in ground water at district of north Semarang assource of clean water as and to know the I9/afionship between porosity, permeability of soHanddistance from septic tank to well with E. Coli concentration. Subjects of this research wel9ground water weH that wel9 still being used by community. The sample total wel9 25 groundwater wells and 13 soil sample that wel9 collected based on purposive method. Water samplingwas based on sampling method of Indonesian Health Departement (1997), while soil samplewas done by soil boring in :t 1 metl9 depth. Data collecting was performed by using tubefermentation 3-3--3 method. The I9sult of this reseercn showed that 25 sample checked wel9not fulfilled drinking water requil9ments but 4 sample still fulfilled clean water I9quil9ments.Statistical analysis showed that distance variable have a strong I9lationship with waterbacteriological quality with correlation value -83,5%. Porosity and permeability have a weakI9lationship to water bacteriological quality with correlation value 28,2% and 3,1%. Exponentialequation from I9lationship between well to septic tank distance and E. Coli concentration, giverecommended well to septic tank distance. The safety distance I9commended should be 15metre to avoid Fecal contamination.Key words: porosity, permeability, ground water, Escel9chia Coli bacteriaPENDAHULUANTerjadinya penurunan kualltas air tanahdangkal disebabkan oleh berbagai macamfaktor. Salah satunya adalsh pencemaranoleh limbah rumah tangga berupa faeces(tinja) dan urine (air seni) yang .bera~1 darirembesan tangki septik. Jarak~ngkl septlkdengan sumur berpengaruh terhadapkuantitas rembesan. Pencemaran air tanahdangkal oleh faeces dan urine dapatdiketahui melalui keberadaan bakteriindikator. Keberadaan bakteri indikator inimemberi peluang terdapatnya berbagaimacam organisme patogenik. Bakteriindikator yang sering digunakan adalahbakteri E. Coli. Bakteri ini dianggap sebagaiindikator polusi tinja yang dapat diandalkan(Pelczar & Chan, 1988). Penyebaranbakteri E. Coli dipengaruhi oleh porositasdan permeabilitas tanah. Semakin besar

    yang berarti jumlah bakteri yang dapatbergerak mengikuti aliran air tanah jugamakin besar (SosrocJarsono & KensakuTakeda, 2003).. Kecamatan Semarang Utaramerupakan wilayah pesisir dengankepadatan penduduk yang menempatiurutan ke 4 dari 16 kecamatan yang ada diSemarang. Kepadatan penduduk padatahun 2004 mencapai 11.328 jiwalkm2Jumlah keluarga yang memanfaatkan airsumur sebagai sumber air di kecamatan inimencapai jumlah yang masih cukup tinggi.Berdasarkan data statistik, di kecamatanSemarang Utara jutnlah keluarga yangmemanfaatkan air sumur sebagai sumberair sebesar 30,36% atau sebanyak 8322sumur (BPS Kota Semarang, 2004). Oidaerah penelitian kesadaran masyarakatakan arti pentingnya sistem sanitasi masihkurang. Ini tercermin dari kondisi saluran air

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    28/87

    Juntal PRESlPrrASIVol. 4 No.1 Msrst 2008, ISSN 1907-187X

    penduduk dengan sumber pencemar dalamhaHni tangki septik masih ada yang kurangdari 10 meter. Disamping itu angkakejadian diare pada tahun 2005 tercatatsebagai salah satu dart 5 penyakit terbesardengan jumlah kasus mencapai 1.254penderita (Dlnas kesehatan kotaSemarang, 2005).Tujuan dilaksanakannya penelitian iniadalah: (1) Mengetahui konsentrasi baktericoli pada air tanah dangkal sebagai sumberair bersih masyarakat di wilayah pesisirakibat rembesan air dari tangki septik, (2)Mengetahui pengaruh porositas danpermeabilitas tanah Berta jarak dari tangkiseptik ke sumur terhadap konsentrasibakteri E. ColiMETODOLOGIPenelitian ini mengambil lokasi di 2kelurahan pada kecamatan SemarangUtara yaitu kelurahan Bandarharjo dankelurahan Kuningan dengan kelurahanDadapsari sebagai kontrol. Penelitian inidilaksanakan pada bulan September 2006.Jumlah sampel 25 buah sumur dan 13sampel tanah dengan penentuan secarapurposive. 9 sampel sumur dan 5 sampeltanah diambil di kelurahan Kuningan dan15 sampel sumur dan 7 sampel tanah di _kelurahan Bandarharjo. Untuk mengetahuikoordinat dari titik-titk sampel maka

    digunakan GPS (Global PositioningSystem). GPS mempermudah identifikasidan pemetaan yang benar.Pengambilan sampel air berdasarkanmetode pengambilan contoh airDepartemen Kesehatan Air RI (1997),sedangkan sampel tanah dilakukan denganmelakukan boring dengan kedalaman 1m. Peralatan yang digunakan untukpengambilan sampel air adalah denganbotol steril yang telah disediakan olehlaboratorium pemeriksaan air. Sedangkanuntuk pengambilan sampel tanahmenggunakan hand bor dan tabungsampel. Kualitas fisik dan kimia air jugadiperiksa untuk mendukung hasil penelitian.Pemeriksaan kualitas fisik meliputi suhudan kekeruhan. Kualitas kimia meliputi pH.Parameter pendukung lain yang jugadiperiksa adalah salinitas.Pemeriksaan bakteriologis sampel airdengan parameter bakteri E. Colimenggunakan metode MPN tabungberganda 3-3-3. Pemerlksaan sampel airsumur pada penelitian ini dilakukan pada24

    Balai Laboratorlum Kesehatan (BlK) kotaSemarang yang meliputi 2 tes yaitu tespemeriksaan dan tes penegasan. Untukpemeriksaan sampel tanah dilakukan padalaboratorium Mekanlka Tanah jurusanTeknik Sipil UNDIP. Pemeriksaanporositaas tanah dengan oven 100C(droogstoof) 110 C sedangkanpemeriksaan permeabilitas tanah denganPermeater.Hasil pengukuran kualitas bakteriologisair dibandingkan dengan Permenkes RI no416/MENKES/PER/XII1990 bahwakandungan bakteri E. Coli dan Totalkollform dalam air bersih 50/100 .m I untUkair non perpipaan dan 10/100 ml untuk airperpipaanHASIL DAN PEMBAHASANAnallsa kual/tas bakterlo/ogls airBerdasarkan hasil pemeriksaansampel, dari 25 sampel air sumur dangkalyang diperiksa, semua sumur sudahterkontaminasi oleh bakteri E. Coli. Untukfungsl sebagai sumber air bersih dari hasilpemeriksaan menunjukkan 4 sampel airsumur yang memenuhi syarat sedangkan21 sampel lainnya mengandungkonsentrasi E. CO/i >2400 per 100 mlsampel. Walaupun dari hasil pemeriksaanmenunjukkan ada 4 sampel yang masihmemenuhi syarat sebagai sumber air bersihnamun kesemua sampel tidak memenuhisyarat sebagai sumber air minum karenatidak memenuhi standar air minum yangmengacu pada Kepmenkes no 907 tahun2002 dimana kandungan bakteri E. Coli danTotal koliform dalam air minum harus nol.Dari hasil pemeriksaan menunjukkanbahwa seluruh sampel yang diambil dikelurahan Kuningan memiliki konsentrasi E.CO/i >2400 1100 ml sampel. Artinya tidakada sumur yang memenuhi syarat sebagaisumber air bersih. Konsentrasi E. Coli disetiap titik sampel dapat dilihat pada grafikberikut ini:

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    29/87

    /18W8n W1.nu W8rdhan8, Bad,.,. ZamanPenga ruh Pa ra s ita s , Pe rmeab i/ ita $ Tanah serla J ara k Tan gk i Se plik

    O IlA F II I I I I lA IM P I I C O L I P A DA A II I S U M U R S A M P EL D JK E C A M A TA I S EM A R A IIO U T AR A

    D 1 234 S 1 7 881D11121314151117181821212223:1121NO8AMPIL

    Gambar 1 Grafik nilai MPN Coli padaairsumur sampel di kecamatan SemarangUtaraAnallsa pOlOsltas danparmeabllitastanah sarta jarak daTI tangki septik kasumurBerdasarkan hasil pemeriksaandiperoleh nilai porositas tanah dikecamatan Semarang Utara berkisar padanilai 50,14% - 66,46%. Nilai permeabilitastanah berkisar pada nilai 1,89922E-5cm/sec 5,65301E-5 cm/sec. Nilaiporositas tanah rata-rata di kelurahanBandarharjo adalah 54,35 % dengan nilaipermeabilitas tanah rata-rata sebesar3,64E-5 cm/sec. Sedangkan nilai porositastanah rata-rata di kelurahan Kuninganadalah sebesar 60,57 % dengan nilaipermeabilitas tanah rata-rata sebesar4,06E-5 cm/sec. Gambaran nilai porositasdan permeabilitas tanah disetiap titiksampel ditampilkan pada gambar dibawahini:

    ..006005,0060&J 4,0060&1:::1,00605. .-Gambar 2 Graflk porositas danpermeabilitas tlit\lih di kecamatanSemarang UtaraOari grafik terlihat bahwa kenaikannilai porositas selalu diikuti oIeh kenaikannilai permeabilltas tanah. Namun jika dilihat

    nilai porositas dan permeabilitas padakedua lokasi sampling berdasarkan kriteriamenunjukkan bahwa nllai porositas padakedua lokasi tinggi namun permeabilitastanahnya sangat rendah. Hal ini sesuaidengan yang dikemukakan alehSosrodarsono & Kensaku Takeda (2003)

    bahwa porositas yang lebih besar tidakselalu disertai oleh permeabilitas yang leblhbalk. Kondlsl Inl terutama terjadl padakondisi tanah yang termasuk jenis lempungsepertl jenls tanah pads kedua lokaslpengambilan sampel. MenurutSosrodarsono & Kensaku Takeda (2003)tanah lempung memilikl porositas yangsengat beser tetapi perrneabilitasnya keeilkarena port-pori tanahnya sangat kecilsehlngga kemampuan tanah melewatkanair menjadl berkurang Perbandingan nilaiporositas dan permeabilitas tanah terhadapkonsentrasi E. Coli dapat dilihat pada grafik3 dan 4.

    Graflk porosltas tanah dan MPN Coli. . . . 7.2500 e o

    ._ 1000 s < i~ 1500 : 1, 0 0 0

    500 ,0

    Gambar 3Grafik parositas tanah dan MPNColi

    1QOI l

    Graflk permeabllltas tanah dan .... N Coli3000 8._08- s __2000 ..1~ ,~ 3_1

    , '000 +!,-0._r-~_==-CoI::-:':-'2'-i35 1 'O'::':::~'.11181'202U2232426- . - -ambar 4 Grafik permeabilitas tanah danMPN CaliGrafik 3 dan 4 menunjukkan bahwakenaikan atau penurunan parositasmaupun permeabilitas tanah tidak secaranyata mempengaruhi kenaikan danpenurunan konsentrasi E. Coli.Berdasarkanhasil analisis statistik (analisisterlampir). korelasi antara porositas danpermeabilitas tanah terhadap kualitasbakteriologis air secara berturut-turutadalah sebesar 28,2% dan 3,1%. Koefisienkorelasi antara kedua variabel bertandapositif (+) menandakan bahwa hubunganyang terjadi searah. Artinya semakin besarnilai porasitas dan permeabilitas tanahmaka konsentrasi E. Cali semakin besar.

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    30/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4 No.1 M are t 2008, IS SN 1907-187> 1 ) (1.'.~) ".Sol)Ko_ .......DO(mg/L)

    (22..6)

    Gambar 8. Pengaruh DO TerhadapKonsentrasi Nitrat Pada Berbagai Variasi G

    nitrobacter lebih besar darlpada nit rosomonas.Dari influen NH3, setelah terjadl SNO akanterbentuk efluen berupa nitrit-nltrat senagaihasil dari nitrifikasl,. N2 yang dapat dihitungsebagai produk dari denitrifikasi dan NH3-Nyang digunakan mikroorganisme untukmelakukan biosintesis seI. Jumlah gas N2yangterbentuk dapat diperkirakan dari neraeamassa N. Dan dari gambar 9 gas N2 yangterbentuk bisa mencapai 75 %.

    .NHS out mglL .. N03 out mglLNH3-N .1..... 1 1mgIL N2 (mgIL) QN02 out mglL100%

    O%~~~~~~~~~~~~~~1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16PI!RLAKUNI

    Gambar 9. Neraca Massa Nitrogen3.7. Hubungan Antara Eflsiensl PenylsihanCOD dan Eflslensi Penylslhan

    Ammonia.. Penylslh., COD" Penylslh., NH3(")120t O O

    8 11

    8000200

    1 2 3 6 a 7 a 8 10 11 t2 IS 1. 15 1e

    Gambar 10. Hubungan antara EfisiensiPenyisihan Amonia dan CODHasit penelltian pengaruh efisiensipenyisihan COD terhadap penyisihan amoniadapat dilihat secara umum bahwa keduanyamemiliki hubungan. Efisiensi penyisihanammonia paling tinggi pada saat nilai Gsebesar 75.448 d1. dan DO sebesar (1.5-2)mgll yaitu 98.76%. Hal ini sesuai denganpemyataan Demoulin dan Rudinger (1999)yang menganalisa bahwa proses nitrifikasi-denitrifikasi te~adi paling baik padakonsentrasi DO mendekati 2 mg/L. Sedangkanuntuk efisiensi penyisihan COD paling besarte~adi saat nilai G sebesar 39.943 d" dan DOsebesar (2-2.5) yaitu sebesar 99.65 %.

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    41/87

    Jumal PRESIP"ASIVol. 4 No.1 Maret 2008, ISSN 1907~187X

    Droste, Ronald L, 1997, Theory and Practiceof Water and Wastewater Treatment,John Wiley and Sons, Inc., USAEckenfelder, W. Wesley, 2000, IndustrialWater Pollution Control; Third Edition,Mc Graw - Hill Book Co., SingaporeGrady, C.P.L.,Daigger,G, and Lim,H, (1999),Biological wastewater Treatment. Marceldekker,lnc, New york,NY.Henze, Mogens, Poul Harremoes, Jes la CourJansen,dan Erik Alvin, 1995,Wastewater Treatment Biological andChemical Processes, Springer-Verlag,JermanMartins, Antonio M.P., 2004, Bulking SludgeControl: Kinetics, Substrate Storage,and Process Design Aspects, Geborente Vila Nova de Poiares, Comimbra,Portugal.http://'MNW.scieneedirect.eom/seieneeliournalNoda, Kaneko, 2003, Effect of SRT and DO onN20 reductase activity in a anoxic~xiCactivated sludge system, Japan :TokyoMusterman, Jack L., Wesley Eckenfelder,1995, Activated Sludge Treatment of

    Industn'al wastewater, TechnomicPublishing Company, Inc., USA.Qasim, Syed R, 1999, Wastewater TreatmentPlants Planing, Design, and Operation,CBS College Publishing, New York.Richard, Michael, Brown Share, dan Collin FortCO., 2003, Activated SludgeMicrobiology Problem and TheirControl, USEPA, New York.www.searbrown.comSuda~anto, 1998, Active Carbon in ActivatedSludge, Bandung :ITB pressSundstrom, Donald W. dan Herbert E. Klei,1979, Wastewater Treatment, Prentice- Hall, Inc., USA.Tchobanoglous, Gorge, L. Burton, Franlin,Stense, H. David, 1991, WastewaterEngineering Treatment DisposalReuse, Fourth Edition, McGraw - HillBook Co., AmerikaTchobanoglous, Gorge, L. Burton, Franlin,Stense, H. David, 2003, WastewaterEngineen'ng Treatment DisposalReuse, Fourth Edition, McGraw - HillBook Co., AmelikaWater Environment Association, 1987,Microorganism and Their Role in TheActivated Sludge Processhttp://www.college.yda.edulwebprQjec

    KESIMPULANData hasil penelitian telah dianallsa

    balk secara statistikdan diana lisa berdasarkanteori. Dari hasil analisa tersebut dapatdisimpulkan:r. Karbon aktif granular (GAC) yangditambahkan berpengaruh slgnlfikll1terhadap penyisihan COD dengan tlngkatperbedaan 1.58 % sedangkan untukpenyisihn ammonia 2.02 0 / 0 .2. Variasi gradlen kecepatan (G) berbandlng terbalik dengan efisiensl penyislhanammonia dan COD sedangkan D O(Dissolved Oxlgen)berbandlng lurusterhadap penyislhan amonla dan COD.3. Penyisihan COD paling balk yaitu 99.65 %terjadi pada saat G (10-40)/d dan D O (2-2.5) mg/L. Penyisihan amonia terbaik yaltu83.85 % terjadi saat G (70-100)/d dan DO(1.5-2) mg/L.SARAN

    Saran yang dapat diberikan dalsmpenelitian ini adalah :1. Penambahan GAC untuk menyisihkanamonia dan COD perlu diJakukan karenadapat meningkatkan efisiensl penyisihanCOD dan amonia dibanding tanpapenambahan GAC.2. Pengadukan (mixing) dengan gradienkecepatan ~ 100 Id tidak efisiendilakukan apabila hendak menyisihkanamonia karena dapat merusak flok yangterbentuk sehingga degradasi COD dan

    SND tidak be~alan sempuma.3. Untuk 00>2 mglL penyisihanamonianya kecil sehingga untuk dapatterjadi nitrifikasi-denitlifikasi paling baikdikondisikan 00

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    42/87

    S TU DI P EM IL IHA N CA LON L OK AS I T EM P AT P EM BU AN GA N A KHIRS AM PA H K ABU PA TE N P EM AL A NGNurandanl Hardyantl', Syafrudln'

    A B S T R A C TThe trea tment of garbage in to land filling was the stage that a lways done although sometim es itd id not solve the disposa l prob lem at some area. F ina l d isposa l wou ld be d ifficu lt part of wastemanagem ent. The operation of land filling a t Desa Pegongsoran of Kabupaten Pemalang hasbeen opera ted for 15 years and wou ld ended on 2008, so it needed to find a n ew la nd fillin garea., Th is study was to find best proper land filling area tha t appropriate w ith regiona l spatia lp lann ing and fu lfilled the regiona l stra in crite ria, e lim ination stra in crite ria and soc ia l crite ria . Theland fiJ ling elec tion process consis ted of 3 phase of s tra in were reg iona l s tra in phase,elim ina tion stra in phase and determ ination phase. These eva lua tion used 2 m ethode that w ereLe Grand methode and SK SNI T 11-1991-03 . The resu lt of these study w as find ing appropra teland filling area at Desa Surajaya of Kecamatan Pemalang which had Le Grand grade was vel}'good area and also a lmost de fin ite acceptab le and SK SNI grade was 532.Key w ords: garbage, area , landfilling, Le Grand, SK SNI, Kabupaten Pem alangP E N D A H U L U A N

    Pada saat ini masalah sampahperkotaan di Indonesia mendapat perhatiandan berbagai pihak dan pertu upayapenanganan yang semakin nyata. Salahsatu kebutuhan mendasar dalampengelolaan persampahan adalah adanyaTempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.TPA sampah adalah tempat untukmenyingkirkan atau mengkarantina sampahkota sehingga aman (Tchobanoglous, et ai,1993). Kabupaten Pemalang memiliki TPAsampah yaitu di Dukuh Pesalakan DesaPegongsoran yang melayani KotaPemalang dan Taman. TPA sampah DesaPegongsoran memiliki luas 7 Ha. TPAtersebut dibangun pada tahun 1991 sampaidengan 1992 dan mulai beroperasi padatahun 1993. Rencana operasi TPA adalah15 tahun atau berakhir pada tahun 2008(Departemen Pekerjaan Umum KabupatenPemalang, 2006).Dengan akan berakhimya masaoperasi TPA sampah Desa Pegongsoranmaka diperlukan TPA pengganti. Sebelummasa operasi TPA sampah DesaPegongsoran berakhir idealnya sudah adalahan baru pengganti TPA. Untukmenentukan lahan baru TPA tidaklahmudah, selain adanya peraturan standaryang harus dipenuhi juga adanya persepsimasyarakat yang berbeda-beda tentangTPA sampah. Untuk itu, Pemerintah

    Kabupaten Pemalang sejak awalsudahmerencanakan altematif pengganti TPAsampah Desa Pegongsoran. Sebagailangkah awal, Pemerintah KabupatenPemalang melakukan pemilihan lokasi (siteselection) lahan TPA sampah baru. Dalampenyusunan s ite selec tion ini harusdidasai1

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    43/87

    Jumal PRESlPrrASIVol. 4 No.1 Maret 2008, ISSN 1907-187X

    T._n..on .. . . .. . . .d.. llh ....dldo.oolcbmyo

    1. P.... m.. or Lt Otand2 . P lIOm"or SK $HITl1.111111.o3

    Tldok

    Slmpilng donpongumpulon_ :1._.11.,""l1li2. Jonlollnlh3 . D e ll hili: l a p . . , . , . hldn>log l. bl l tQgeolo l l i . _gunoton lh4.DaIo 0..... : boIlI. _Inl .......ktpem .......... Ioopo_ ......8, Trln..,.,,"", jollk don w o k h o do~lUmber k.TPA. jolon mlluk

    Merry,2006).Hasil perhitungan kebutuhan lahanTPA tanpa 3R dan komposting sampaitahun 2023 adalah sebesar 18,79 Ha.Sedangkankebutuhanlahan TPA denganpenerapan 3R dan kompostlng adalahsebesar11,85Ha. (yohana, Merry,2006).Proses Penyaringan Calon Lokasl TPATahap Penyarlngan RegionalKriteria regional yang digunakanpadapenyaringanawal sebagaiberikut (SKSNI T-11-1991-03,1991).

    Gambar1 SkemaTahapanPelaksanaanSumber:HasilStudi,2007HASIL DAN PEMBAHASANPerhllungan Jumlah Proyeksl Tll11bulanSampahPendekatan regresi linier bergandadigunakan untuk menentukan tingkatpertumbuhan timbulan sampah akibatmeningkatnya tingkat konsumsi sebagaiakibat dari kenaikan tingkat PORB perkapita serta kenaikan jumlah penduduk(Sugiyono, 2004). Perhitungan proyeksijumlah penduduk, PORB dan timbulandapatdilihatpada tabel 1.Perhllungan Proyeksl Kapasltas LahanSetelah diperoleh proyeksi jumlahtimbulan sampah untuk masa layan 15tahun makadapat dihitungkebutuhanlahanuntuk TPA. Untuk perhitungan kebutuhanlahan urug untuk lokasi TPA dapatdigunakan rumus pendekatan sehinggadidapat luas lahan efektlf yang dibutuhkan(Sintorini&Aziz (2005) dalam Yohana,

    38

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    44/87

    _______________ Nunmdanl Hanlyanfl, SyafrudlnS tu d i P em ilih en Laka si Tempa t Pembuangan Akhir

    Tabel 1 Proyeksi Jumlah Penduduk,PORBdan Timbulan Kabupaten PemalangTahun 2007 - 2023; Tahun t-,;;:::p=en_d,ud_u'ilk_f--;o::::;:::::P:-DR.,.B~"--h...",!!T:~b ....~lahn-lJ IW l % RuDiah "'~LI III %20lIO 237531 0.0000 1 a 00

    !, 2001 :37545 0.0059 21 .4154 -0 : if:2002 :38( t3 0.2260 24 1.11738 1 '1 :I-~.003e?H~38~3:'1I~0~1..1~028~~28 . 1 i I I 3 ' 1 . 0. 0:2004 38763 0.1822 35 j . 1 I 5 1 1 12 0 0 5 39078 0.1317 41: 1.1692006 39387 0.1290 4'" )11 7! 2 . 3 O S2007 239698 0.1290 541 90 La fs o:7ciO2008 240006 0.1290 62e31;5 i9~ 1:736

    2(2(2(

    y. 23714e"O.0013~ y..2E+ Q6eA0 . 1441It :~1~~3.53E-

    s u m b ~ r ~ :f p e r l l i t u ' : ; ~ : S ; ;0 7 R 0.9195Pengembangiln wllSyah dan tata ruangOaerah lokasi TPA sebaiknyadipertimbangkan sesuai rencana tata ruangdan pengembangan wilayah. Lokasi TPAdiharapkan tidak berada pada daerahpengembangan untuk kawasan industripertanian, pemukiman, pariwisata da~kawasan lindung (SK SNI T-11-1991-0l,1991). Reneana struktur dan polapemanfaatan ruang Kabupaten Pemalangadalah meliputi rencana hirarki pusatpelayanan dan rencana sistempelWilayahan pembangunanBerdasarkan hasil overlay dapatdisimpulkan bahwa daerah layak menurutRTRW adalah sebaSian besar wilayahKabupaten Pemalang bagiQn tengah, baratdan selatan yaitu Keeamatah Bantarbolang,Bodeh, Watukumpul dan Pulosari. VVilayahKabupaten Pemalang bagian utara dantimur meliputi Kecamatan Pemalang,Taman, Randudongkal dan Moga adalahdaerah yang tidak memenuhi kriteria layakse~agai lokasi TPA Sedangkan sisanyayaltu Kecamatan Petarukan, ComalUlujami, Ampelgading dan warungpringmerupakan daerah yang kurang layaksebagai lokasi TPA yang artinya daerah

    tersebut dapat dipergunakan sebagai lokaslTPA layak namun dengan persyaratanpengendallan lingkungan.Kondl., g801091Lokasi TPA yang dipilih tidakbarada pada daerah bahaya g80lO9i ataudaerah patahan, holocene fault atau daerahsesar, daerah-daerah yang berpotensigempa, zona vulkanik yang aktlf sertadaerah longsoran, kecuall jika zonatersebut mempunyal daerah penyanggayang cukup (SK SNI T-11-1991-03, 1991)..Aspek-aspek geolO9i yangmempengaruhl pemilihan zona layak TPAadalah jenis tanah, jenis batuan, garissesar/patahan, daerah rawan beneanaalam dan gerakan tanahnongsor(Oamanhuri, 1995).Kondlsi HldrologlLokasi TPA sampah tidak diijinkanbarada pada suatu lokasi dengan jarakantara dasar sampai lapisan air tanahtertinggl kurang dari l meter, kecuali jikaada pengontrolan hidrolis dari air tanahtersebut (Oamanhuri, 1995).

    Untuk menghindari kemungkinanpencemaran air tanah tersebut, sebaiknyaangka kelulusan air maksimal 10-6cm/detik(SK SNI T-11-1991-0l, 1991). Beberapaaspek hidrologi adalah muka air tanah,daerah aliran sungai dan garis pantai.Kondlsi topografiSecara topografi lokasi TPAhendaknya mempunyai kemilingan < 20 %,tidak di daerah bukit dengan lereng tidakstabil, dan tidak terletak di bagian ataslhuludali sumber air yang dimanfaatkan untukpenyediaan air bersih agar lindi daritimbulan sampah tidak mencemari sumberair tersebut (Oamanhuri, 1995).Kemiringan lereng berkaitan eratdengan kemudahan pekerjaan konstruksidan operasional TPA sampah. Semakinterjal suatu daerah, semakin sutit pekerjaankonstruksi dan pengoperasiannya(Oarmasetiawan, 2004). Oaerah dengankemiringan Jereng lebih dari 20 persendiang9ap tidak layak untuk menjadl TPA(SK SNI T-11-1991-0l, 1991).Tata Guna LahanKondisi tata guna lahan KabupatenPemalang mellputi penyebaran kawasan-kawasan persawahan, permukiman, hutan

  • 5/12/2018 jurnal presipitasi

    45/87

    dan sebagainya. Penyebaran kawasan-Jumal PRESlPrrASIVol. 4 No.1 Maret 2008, ISSN 1907-187)(

    kawasan sesuai tata guna lahan diKabupaten Pemalangbelum teratur.Penyebarannya masih menglkutl strukturalam yang ada, belum ada pembagianwilayah khusus dari Pemerintah DaerahKabupaten Pemalang. Sehingga, dalammenentukan lokasi TPA pun belum terdapatrencana yang telah disesuaikan denganpembagian tata guna lahan ini.Daerah layak yang lolos dalampenyaringan regional antara lain DesaSurajaya terdapat di Kecamatan Pemalang,Desa Kajen, Kreyo, Kalitorong danRandudongkal terdapat di KecamatanRandudongkal dan Warungprlng, DesaLeggerong, Peguyangan, Kebongede danBantarbolang terdapat di KecamatanBantarbolang, Penggarit terdapat diKecamatan Taman serta Kaliprau terdapatdi Kecamatan Ulujami.Tahap Penyaringan PerlyislhKriteria penyisihan merupakanbatasan penilaian yang digunakan untukmemilih lokasi terbaik dari beberapa lokasiyang lolos penyaringan awal/reglonal untukpenentuan calon lokasi TPA. Ada beberapapeninjauan pada kriteria ini .berdasarkankondisi-kondisi terkait dibawah (Damanhuri,1995): kondisi klimatologis, meliputi curahhujan dan temperater , penyebaranpermukiman penduduk dan bangunanlainnya, kawasan lindung dan jelan rays.Berdasarkan peta kelayakan darikedua parameter penyisihan tersebutdidapatkan calon lokasi TPA KabupatenPemalang yaitu Desa Surajaya,Peguyangan, Lenggerong, Kuta, Glandang,Bantarbolang, Sarwodadi dan Sokawati.Namun karena pertimbangan jarak lokasiyang terlalu jauh dan pusat timbulansampah dan transportasi yang tidakmemungknkan, maka hanya dlambil tigacalon lokasi yang mendekati ideal yaituDesa Su~jaya, Peguyangan danBantarbolang. Selanjutnya, calon lokasiterpilih tersebut akan dianalisis lebih lanjutdalam tahap penetapan denganmenggunakan metode Le Grand dan SKSNI.Penilaian Kelayakan Dengan Metode LeGrand Penilaian kelayakan berdasarkanmetode Le Grand ini menggunakan 4parameter utama (tabel 2), yaitu: jarakantara lokasi TPA dengan sungai ataubadan air terdekat, kedalaman muka air

    40

    tanah terhedap dasar lahan urug,kemlringan hidrolis air tanah dan elirannyadan permeabllitas tanah dan batuan.Tabel2 Penilaian dengan Metode Le GrandP"al l ' l l ler Den O8Ia DenS ur8lava P eauvanaen BantarbolanoP . .. . meterl 1 1 1Perameter l l 5 5 4p.,all 'l l lerlli 1 3 2p .,a rn ate r I V 5 5 4

    Jumlah 12 14 11Probabl l l ta8 Ba lk Saka ll Ba lk S ekall ealk SekaIICalYa'an

    N l al P ana rimaa r -8.5 -8.5 -8.5Kemungk lnan Hamp lr t ldak Belum Hamplr t ldakdlkatahulPancamaran mungkln den_ganpast! mungk lnPenar imaan HampirpaeU Mungki l Hampl rpast lTapak dapat dlarima dapatdlterlma dltarimaSumber: Hasil Perhilungan, 2007Penllalan Kelayakan dengan SK SNa T11-1991-03