Jurnal Presentasi Tes Alergi

27
OLEH PAMELA RETNADI K 01.205.5051 Eczema dan Alergi : Seberapa Bergunakah Tes Alergi ?

description

ghh

Transcript of Jurnal Presentasi Tes Alergi

OLEHPAMELA RETNADI K

01.205.5051

Eczema dan Alergi :

Seberapa Bergunakah Tes

Alergi ?

Latar Belakang

Eczema adalah masalah kesehatan diseluruh dunia., mengenai 15 sampai 20 persent anak diseluruh UK.

Penyakit tersebut mengenai anak-anak, >80% penderita menunjukkan tanda dan gejala pada tahun pertama kehidupan

Setelah bertambah dewasa bertambah baikPada masa remaja kebanyakkan tidak memiliki

eczema sebagai masalah klinik, meskipun beberapa aspek bertahan sampai kehidupan dewasa, seperti kulit sensitif dan predisposisi untuk alergi

Latar belakang…

Timbul karena hasil interaksi antara gen tertentu dan factor lingkungan

Untuk kebanyakan anak dengan eczema ringan, yang mana secara cepat diterapi dengan obat topical sederhana, alergi biasanya bukan masalah yang penting.

Pada penelitian ini, alergi bisa menjadi masalah mayor berhubungan dengan anak-anak penderita eczema sedang sampai berat.

Latar belakang…

Ada beberapa pilihan tes berbeda untuk mendiagnosa alergi tetapi tidak ada satu gold standart atau tes akurat terpercaya untuk semua alergi.

Beberapa mengatakan komponen penting adalah memiliki riwayat klinik positif bersama dengan satu tes alergi positif.

Tidak ada riwayat positif, dibutuhkan bahwa dua tes alergi positif dibutuhkan untuk dipastikan specific alergi.

Macam tes alergi yang tersedia adalah specific immunoglobulin E measurements (SpIgE) dinilai dari darah; skin prick tes; patch tes; dan tantangan makanan.

Latar belakanag…

Pendapat berbeda muncul mengenai kepercayaan tes alergi terutama pada anak eczema

. Hansen et al (2004) menunjukkan tes paling akurat untuk alergi putih telur adalah SPT sedangkan Cantani dan Micera (2003) menemukan tes-tes SPT lebih terpercaya untuk allergen hirup daripada allergen makanan.

Kunz dan Ring (2000) melaporkan ketidak konsekuenan dalam hal sensitivitas dan spesifik dan positif palsu dan hasil negatif dilaporkan dalam tes SpIgE.

Latar belakang…

Eczema berhubungan dengan kerentanan terhadap alergi dalam bentuk reaksi hipersensitivitas tipe sedang.

Termasuk alergi : telur, susu sapi, tengu debu rumah (house-dust mite/HDM), rumput, kucing, anjing, kuda dan jamur.

Tipe alergi ini dimediasi oleh IgE. IgE dapat dideteksi pada serum dan dihubungkan dengan pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya sebagai respon alergi terhadap allergen seperti serbuk dan makanan. Hal ini bisa bermanifestasi sebagai rhinitis alergi, asma atau iritasi kulit.

Tanda alergi : kulit merah dan gatal dengan ruam urticarial muncul setelah makanan dimakan.

Latar belakang…

8% anak dengan eczema memiliki peningkatan total IgE, tetapi kira-kira 10% anak dengan eczema dalam range normal, sebagian yang tidak memiliki respon SpIgE untuk alergi biasa. IgE lebih tinggi, seperti beberapa individual tidak memiliki alergi sebagai masalah penting; bagaimanapun beberapa anak dengan IgE normal dapat juga memiliki masalah dengan alergi.

Latar belakang…

Penelitian kami tidak memasukkan tes pacth atau tantangan makanan tetapi hal terebut penting untuk dicatat bahwa kedua hal tersebut dinyatakan sebagai tes lebih lanjut yang dapat digunakan.

Keahlian investigasi berperan penting dalam mengumpulkan data riwayat alergi anak-anak tersebut dan mendukung keluarga mereka.

Tujuan

untuk menentukan nilai dari tes alergi menggunakan skin prick tes dan pengukuran specific immunoglobulin E (spIgE) untuk mengenali alergi pada anak dengan eczema (dermatitis atopic) dan menghubungan penemuan tersebut dengan riwayat klinik

Tes alergi

Skin Prick tes : tetesan solusio yang mengandung allergen dioleskan ke kulit dan sebuah lancet digunakan untuk mencakar kulit. Allergen akan mengikat IgE pada sel mast menyebabkan degranulasi dan pelepasan histamin. Ini akan menyebabkan bagian yang meninggi (urtika / weal) dan reaksi yang menyala, diameter kedua hal tersebut dapat diukur.

IgE : total IgE adalah tes non-spesifik yang mengindikasikan potensial masing-masing individu untuk memunculkan reaksi alergi, dengan level lebih tinggi terlihat pada alergi anak dan dewasa. Level tersebut cenderung meningkat permulaannya pada usia kanak-kanak dan kemudian stabil atau menurun pada masa dewasa.

Tes Alergi…

Radioallergosorbent tets (RAST) : pengukuran untuk respon spIgE sebagai jalur allergen dari sampel darah yang diambil dari pasien. Proses melibatkan pengisian alergi disk diinkubasi dengan pasien serum. Allergen spIgE, jika muncul, akan membalut allergen. Disk kemudian diinkubasi lagi dengan radiolabelled anti-IgE dan pengukuran radioaktifasi untuk memberikan level spIgE yang muncul. SpIgE adalah specific penilaian pada allergen tertentu.

Tes Alergi

Patch testing : dilakukan dengan menggunakan allergen dimasukkan dalam petroleum jelly. Ini dibiarkan kontak dengan kulit selama 48 jam, yang mana memberikan antigen-presenting sel langerhans di kulit mengambil antigen dan menerima T-cell. Reaksi positif akan menunjukkan eritema, oedem dan sesuatu yang memanas. Patch tes digunakan untuk memeriksa reaksi hipersensitifitas tipe lambat yang meningkat pada dermatitis kontak. Hal ini tidak disarankan untuk menjadi pemeriksaan rutin untuk mendiagnosis dermatitis atopic, tetapi dapat membantu jika ada kecurigaan adanya kontak alergi contohnya terapi topical yang digunakan pada kulit. Pemeriksaan ini tidak digunakan pada penelitian kami.

Tes Alergi

ECZEMA SEVERITY SCOREPenaksiran kerasnya eczema bisa dilakukan dengan beberapa macam metode scoring, contohnya SCORAD (European task force on Atopic Dermatitis) (1993), EASI (Cherill et ala 1998) dan SASSAD (Berth-Jones 1996). Metode yang digunakan pada penelitian kami adalah Rajka dan Langeland standart yang dimodifikasi kriteria Hanifin (Lewis-Jones dan Charman 2006). Pada metode ini tingkat eczema dibagi dalam tiga kategori : ringan, sedang dan berat. Hal tersebut diukur dengan pengukuran intensitas penyakit melalui gatal, rangkaian klinik pada periode remisi atau secara konstan muncul setahun terakhir dan luasnya lesi eczema diukur menggunakan rules of nines. Kemudian kerasnya diukur dari 0-9.

Metodologi

Penelitian retrospekstive dari 1000 anak dengan eczema sedang sampai berat yang mendatangi rumah sakit untuk pengobatan.

Range usia 2-15 tahun dengan matched Setiap anak mempunyai detail rekam medik

tentang alergi dan kerasnya dermatitis atopic dinilai oleh penelitian perawat.

Menggunakan grup control yaitu anak-anak tanpa riwayat eczema, asma atau hay fever.

Metodologi

Melengkapi kuesioner tentang rincian riwayat alergi

Kuesioner meliputi detail riwayat dari alergi apapun yang diketahui dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi si anak. Efek pada anak meliputi respon alergi sedang yang nyata dengan symptom seperti mual/muntah (bila allergen pencernaan), urtikaria dan atau angio-oedem yang muncul 1 jam pembongkaran.

Metodologi…

Skin prick tes dilakukan tanpa menggunakan antihistamin selama 48 jam sebelum tes menggunakan serbuk rumput, tengu debu rumah, dan allergen putih telur.

tengu debu rumah (dermatophagoides pteronyssinus), rumput timoty (phleum pretense), kucing (felix domesticus), jamur (cladosporium herbarium), putih telur dan positif-negatif control. Reaksi positif dicatat jika ukuran peninggian (urtika / wheal) sama dengan atau lebih dari 3mm dan lebih luas atau sama dengan ukuran kontrol positif.

Dilakukan pada masing-masing anggota keluarga

Metodologi…

Tes darah diambil dari respon total IgE dan spIgE untuk allergen-alergen tersebut.

Sampel darah diambil untuk DNA (studi genetic) dan total dan spIgE untuk putih telur, tengu debu rumah dan rumput.

selanjutnya anak yang menderita eczema dan memiliki riwayat alergi akan disebut proband

Hasil

Kerasnya : kerasnya eczema diukur sebagai berikut : ringan (3-4); sedang (5-7) dan berat (8-9). Level kerasnya dermatitis atopic dari grup proband anak kebanyakan pada level 8 dan 9 (61%)

Total IgE : penilaian untuk total IgE disusun oleh hasil laboratorium. Hasil menunjukkan kecenderungan peningkatan total IgE berlebihan pada grup proband dibandingkan control. 68% proband diatas 1000 kU/l.

Hasil

Spesifik allergen Hasil dari tes rumput, tengu debu rumah dan

putih telur dicatat pada table 1 sampai 3 dan dibagi dalam kelompok umur, dibawah umur 5 tahun dan 5-16 tahun. Specific IgE (spIgE) dicatat sebagai berikut : positif (class 1 sampai 3) dan positif kuat (class 4 sampai 6)

Hasil

Serbuk rumputRiwayat alergi rumput diperlihatkan masing-

masing kelompok umur dengan predominan pada grup umur lebih dewasa. Pada kedua kelompok umur, spIgE adalah indicator terkuat (65 anak pada class 4-6), lebih dan diatas angka dengan riwayat alergi rumput (50) dan positif SPT (44). Kelompok control menunjukkan angka kecil dari hasil positif dengan riwayat alergi rumput tidak diketahui.

Hasil

Tengu debu rumah : tidak ada riwayat spesifik yang dicatat untuk tengu debu rumah. Grup anak umur lebih dewasa menunjukkan secara signifikan reaksi lebih pada skin prick tes dan positif kuat IgE. Angka terhebat anak dengan hasil spIgE dibandingkan dengan SPT. Ada sedikit anak dengan hasil positif pada kelompok control.

Hasil

Putih telur : respon pada allergen makanan adalah sebaliknya. Presentase terhebat anak grup umur <5th memiliki riwayat alergi putih telur, SPT positif dan spIgE positif (class 1 sampai 3). IgE positif meninggi (class 4 sampai 6) ditandai lemah pada berbandingan dengan hasil lainnya. Grup control menunjukkan tidak ada hasil positif tes kulit. Tidak semua anak grup control memiliki pengukuran IgE untuk putih telur.

Hasil

Statistic menyoroti sensitivitas dan spesifiksitas dari tes kulit prick tes dan IgE dihubungkan dengan riwayat alergi rumput dan putih telur (table 4) Riwayat alergi rumput berhubungan dengan SPT untuk kedua sensitivitas dan spesifiksitas tetapi menunjukkan ini menjadi indicator lemah untuk alergi. Riwayat berhubungan dengan hasil spIgE sedikit lebih baik pada 71 % spesifiksitas, disarankan jika ada pilihan antara tes-tes tersebut mungkin akan ada kenyataan lebih baik pada tes spIgE.

Hasil yang serupa diperoleh pada grup putih telur meskipun spesifiksitas lebih baik. Lagipula, spIgE menunjukkan sensitivitas dan spesifiksitas lebih baik daripada SPT. Bagaimanapun, tes grup ini sangat rendah. Didapatkan kedua tes terlihat menyediakan kenyataan lebih baik untuk memastikan diagnosa dari spesifik alergi.

Diskusi

Penelitian ini menyoroti pentingnya alergi pada anak dengan eczema dan butuh untuk diidentifikasi allergen yang mana yang berhubungan. 68% anak dengan eczema sedang - berat memiliki total IgE yang tinggi, mengindikasi bahwa anak-anak tersebut sepertinya memiliki reaksi alergi terhadap allergen tertentu.

Riwayat tidak selalu akurat dan muncul Perlu dibantu investigasi, seperti total dan spIgE

dan SPT akan memberikan ketepatan lebih baik

Diskusi…

Alergi telur memperlihatkan frekuensi lebih pada grup usia <5th.

Allergen hirup (HDM dan rumput) memperlihatkan frekuensi lebih pada anak >5th

tetapi tidak pada spIgE atau SPT sendiri menunjukkan untuk memberikan indikasi yang jelas terhadap spesifik alergi.

tes spIgE disarankan sebagai tes pilihan, terutama untuk bayi

Diskusi

Titer IgE tinggi ditampilkan kuat tetapi lever titer bias berubah sesuai waktu; hal itu sendiri memberikan indicator alergi tetapi bukan sebuah diagnosis yang spesifik. SPT memiliki keuntungan dari penilaian wheal dan pengulangan SPT membiarkan monitoring lebih akut dari reaksi alergi.

Untuk lebih detail, penelitian dengan skin patch tes sangatlah penting untuk pengulangan reaksi tipe lambat (atopi pacth tes) dan reaksi dermatitis kontak positif.

Diskusi

Keahlian investigasi berperan dalam penggabungan bagian pada penatalaksanaan anak dengan eczeama. Sebagai support keluarga dan memberikkan saran perawatan kulit jugalah penting untuk menghindari keadaan yang memperburuk eczema anak dan ataukah tidak ada riwayat klinik reaksi alergi.

membuat aturan tes alergi dan dengan rencana meningkatkan alergi unit sedang dikembangkan di UK.