Jurnal pertanian AET
-
Upload
muhammad-habibi-nst -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
description
Transcript of Jurnal pertanian AET
JURNAL PRAKTIKUM
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
PENGENALAN PESTISIDA
OLEH :
NAMA : IMBRAN HAKIM
JURUSAN : AGROEKOTEKNOLOGI
NIM : 8316-07
MEJA : 1 ( SATU )
GRUP : B
LABORATORIUM PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
JURNAL PRAKTIKUM
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
PENGENALAN PESTISIDA
OLEH :
NAMA : IMBRAN HAKIM
JURUSAN : AGROEKOTEKNOLOGI
NIM : 8316-07
MEJA : 1 ( SATU )
Laporan Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti praktikum
di Laboratorium Pestisida dan teknik aplikasi. Fakultas pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
Asisten Nilai
( ) ( )
LABORATORIUM PESTISDIDA DAN TEKNIK APLIKASI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
PENGENALAN PESTISIDA
IMBRAN HAKIM ( 8351-07 ) T. A. 2008-2009 FP. UISU
Abstrak
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lainserta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman. Pestisida yang dapat digunakan untuk pengendalian hama, penyakit, dan gulma seperti herbisida, fungisida, bakterisida, insektisida, dan akarisida.
Kata Kunci : Pestisida dan Jenis Pestisida
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk membuat kebutuhan dalam segala hal bertambah
termasuk kebutuhan akan tanaman. Sejalan dengan hal ini jumlah lahan yang tersedia
juga semakin terbatas akibat pengubahan lahan pertanian menjadi lokasi pemukiman
penduduk sehingga produksi yang dihasilkan tidak mampu memenuhi permintaan pasar.
Tidak hanya dari segi teknis, tetapi aspek pertumbuhan dan produksi tanaman
jugan mendapat berbagai masalah tanaman layu, mati, kerdil, bahkan gagal panen dan
masih banyak lagi. Masalah ini timbul akibat dari aktivitas parasit, hama, dan berbagai
macam penyakit yang timbul pada tanaman.
Untuk itu pada saat ini dengan kemajuan teknologi khususnya pada bidang
pertanian telah lahiir sebuah formulasi bahan kimia yang berfungsi untuk mengendalikan
semua masalah tanaman yang disebut pestisida. Saat ini telah tersedia pestisida untuk
hama, gulma, maupun penyakit. Jenis dari pestisida ini sendiri adalah herbisida,
fungisida, rodentisida, dan masih banyak lagi dari jenis pestisida lainnya. Dengan adanya
pestisida, maka masyarakat sangat terbantu dengan adanaya pestisida.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan pengujian di Laboratorium
terhadap Pestisida dan Teknik Aplikasi akan di bahas tentang jenis dari pestisida yang
akan di aplikasikan dilapangan.
Tujuan Praktikum
Untuk mengenal jenis dari pestisida
Untuk mengetahui bentuk dan kegunaan dari pestisida.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Herbisida
1. Nama Dagang : Best Up
2. Nama Umum : Best Up 480 SL
3. No. Izin/ Pendaftaran : -
4. Bahan Aktif : -
5. Bentuk Formulasi : SL (kepekatan air)
6. Jenis Pestisida : Herbisida
7. Cara Penggunaan :
Tanaman Dan Jasad sasaran Konsentrasi formulasiCara Aplikasi ,Waktu dan
Interval Aplikasi
Gulma berdaun sempit
Paspalum conjugatun,
Imperata cylindrica
Riuusine indica
Ootoch’oa nodosa
Gulma berdaun lebar
Ageratum conyzoides
Borreria Sp
Teki
Cyperus rotundus
2-5 liter/ ha dalam 400 liter air
Pilih waktu penyemprotan pada saat udara cerah dan tidak ada angin kencang.
Untuk membuat larutan semprot, gunakan air bersih.
Pastikan alat semprot berfungsi dengan baik.
Lakukan penyemprotan pada saat kondisi gulma tubuh subur agar dapat meningkatkan penyerapan
8. Kegunaan / Kelebihan : Tidak perlu penambahan sufaktan lainnya.
Membunuh semua jenis gulma secara cepat dan
menyeluruh.
Tekonologi No. 1 didunia
Waktu pertumbuhan kembali gulma yang sangat lama.
9. Pemegang Pendaftaran : PT Dalzon Chemicals Indonesia
10.Tanda Bahaya : -
Insektisida
1. Nama Dagang : Dafat
2. Nama Umum : Dafat 75 SP
3. No. Izin / Pendaftaran : RI. 2003/ B-2004/ T
4. Bahan Aktif : Asefat 75%
5. Bentuk Formulasi : SP ( Soluble Powder)
6. Jenis Pestisida : Insektisida
7. Cara Penggunaan :
Tanaman Hama Dosis Volume
Semprot
Waktu Aplikasi
Teh
Kelapa sawit
Tembakau
Kopi
Kakao
Jeruk
Kentang
Kedelai
Penghisap Daun
Empoasca Sp Heliopeltis Sp
Ulat Kantong
Metisa Plana
Pengggerek Pucuk
Heliothis Asulta
Ulat Grayak
Spodoptera Sp
Kutu Putih
Pseudococcus sp
Penggerek Buah
Heliopethis sp
Aphis sp
Ulat Ubi
Pthorimaea
Operculella
Lalat Bibit
Agromyza sp
Spodoptera litura
Thrips, Aphis, Mites
2 gr/liter
2 gr/liter
2 gr/liter
2 gr/liter
2 gr/liter
2 gr/liter
2 gr/liter
Penyemprotan volume tinggi 400 – 600 L/ha
Penyemprotan volume tinggi (injeksi batang)
Penyemprotan volume tinggi 500 L air/ha
Penyemprotan volume tinggi 800 L air/ha
Penyemprotan volume tinggi 400 L air/ha
Apabila populasi atau intensitas serangan hama telah mencapai ambang batas pengendalian sesuai rekomendasi setempat
Bawang
Cabai
Tomat
Kelapa
Kutu daun Mizus
perciae
Ulat Grayak
Spodoptera litura
Sexava nubila
2 gr/liter
2 gr/liter
7,5-15 gr/pohon
Penyemprotan volume tinggi 500 L air/ha
Dilarutkan dalam 15-30 ml/pohon. Injeksi batang
8. Kegunaan atau Kelebihan : Mengendalikan hama penghisap dan penggerek
Mudah larut dalam air
Aman terhadap organisme yang menguntungkan seperti
parasit, predator, lebah madu, dan lain-lain
Sangat kompatibel dengan sebagian besar insektisida dan
fungisida
Daya berantasnya luas
Formulasi tepung yang mudah larut dalam air
Ramah lingkungan, oleh karena itu sangat cocok untuk
program PHT
9. Pemegang Pendaftaran : PT. Dalzon Chemical Indonesia
10. Tanda Bahaya : -
Fungisida
1. Nama Dagang : Danvil
2. Nama Umun : Danvil 50 SC
3. No. Izin/ Pendaftaran : RI. 2066/B- 2004/T
4. Bahan Aktif : Heksakonazol 50 gr/L
5. Bentuk Formulasi : SC ( Soluble Concentrate)
6. Jenis Pestisida : Fungisida
7. Cara Penggunaan : Danvil 50 SC (600 ml/ha/ 1 kali) – 2 kali aplikasi
8. Kegunaan/ Kelebihan : -Mempunyai efek fitotonik sehingga tanaman lebih hijau
dan menggandakan hasil
-Kualitas beras terbaik dan sangat lezat untuk dikonsumsi
9. Pemegang Pendaftaran : PT. Dalzon Chemicals Indonesia
10. Tanda bahaya : -
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktikum dilaksanakan Di Johor. Jln. Karya Wisata. Pada hari Jum’at tanggal 23 Oktober 2009 pukul 16.00 sampai dengan selesai Di Laboratorium Pestisida dan Teknik Aplikasi .
Bahan dan Alat
Bahan
1. Browsur Akarisida
2. Browsur Rodentisida
3. Browsur Herbisida
4. Browsur Bakterisida
5. Browsur Insectisida
Alat
1. Pulpen
2. Pensil
3. Penghapus
Metode Praktikum
Ambillah browsur yang telah didapat .
Setelah itu ambil laporan sementara yang telah disediakan.
Lalu analisis browser tersebut dengan prosedur yang telah ada.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan di laboraturium pertanian UISU menunjukka
bahwa setiap pestisida mengandung bahan aktif yang berbeda sehingga memiliki fungsi
atau kegunaan yang berbeda juga. Penelitian yang diujikan terhadap jenis pestisida
seperti fungisida, insektisida, dan herbisida
Herbisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma
atau rumput-rumput yang terdapat pada lahan pertanian. Contoh dari herbisida yang diuji
adalah tersebut adalah Best Up 400 SL yang memiliki kelebihan dapat membunuh semua
jenis gulma, tidak perlu penambahan sufaktan lainnya, dan waktu untuk gulma tumbuh
lagi relative lama. Jenis pestisida lain yang diuji adalah Insektisida yang merupakan jenis
pestisida pengendalian terhadap hama pada tanaman. Contoh dari jenis insectisida adalah
Dafat 75 SP dengan bahan aktif Asefat sebanyak 75%. Jenis insektisida ini mudah larut
dalam air karena berupa formulasi tepung, cepat terurai dalam jaringan tanaman, serta
pengendali hama penghisap dan penggerek. Dari jenis bahan aktif yang ditemukan dalam
insektisida ini membuatnya sangat kompatibel dengan sebagian besar insektisida dan
fungisida yang berfungsi untuk menghambat sel saraf pada hama yang akan
dilumpuhkan, Jenis yang berikutnya adalah fungisida, yaitu jenis peistisida yang
berfungsi mengendalikan jamur. Contoh dari fungisida yang diuji adalah Danvil 50 SC
yang memiliki bahan aktif heksakonozol yang memiliki efek fototonik sehingga tanaman
lebih hijau dan menguning dan menggandakan hasil serta menambah kuantitas tanpa
mengurangi kualitas dari tanaman itu sendiri. Danvil 50 SC memiliki bentuk formulasi
SC (Soluble Concentrate).
Manfaat dari pennggunaan dan pengaplikasian pestisida sangat banyak dan
sangat membantu para petani karena dengan penggunaannya dapat mengendalikan
berbagai macam hama, penyakit, gulma, serta tanaman pengganggu tanaman produksi
sesuai dengan hama pengganggu yang ada pada masing-masing tanaman budidaya dalam
waktu yang singkat.
KESIMPULAN
Pestisida adalah semua zat kimia yang memiliki bahan aktif yang difungsikan
untuk mengendalikan berbagai macam hama, penyakit, dan gulma pada
tanaman budidaya.
Jenis dari pestisida tersebut ada fungisida, bakterisida, rodentisida, herbisida,
akarisida serta insectisida yang memiliki spesialisasi masing-masing.
Penggunaan pestisida yang relative mudah menjadi alternative para
pembudidaya tanaman dalam perawatan tanaman budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2001. Majalah Pertanian Abdi Tani, Volume 2 No.4/ Edisi VII April – Juni. PT TSP, SurabayaEssig, 1958. College Entomology, New york
Efendi, R., A.F. Fadhly, M. Akil, dan M. Rauf. 2004. Pengaruh sistem pengolahan tanah dan penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Seminar Mingguan. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros,26 Maret 2004, 17p
Fadhly, A.F., R. Efendi, M. Rauf, dan M. Akil. 2004. Pengaruh cara penyiangan lahan dan pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pada tanah bertekstur berat. Seminar Mingguan Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros, 18 Juni 2004, 14p
Moenandir, J., 2004. Prinsip-prinsipUtama Cara Menyukseskan ProduksiPertanian, Dasar-dasarBudidaya Pertanian. Fakultas Pertanian UniversitasBrawijaya, Malang
Rizal, A. 2004. Penentuan kehilangan hasil tanaman akibat gulma. Dalam: S.Tjitrosemito, A.S. Tjitrosoedirdjo, dan I. Mawardi (Eds.) ProsidingKonferensi Nasional XVI Himpunan Ilmu Gulma Indonesia, Bogor,15-17 Juli 2003. 2: 105-118
TINJAUAN PUSTAKA
Insektisida secara umum adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
serangga pengganggu (hama serangga). Insektisida dapat membunuh serangga dengan
dua mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya (tanaman) dan dengan langsung
meracuni si serangga tersebut. Oleh karena itu, akan dijelaskan mengenai beberapa hal
pokok tentang mekanisme insektisida dalam mengendalikan serangga.
Pestisida merupakan formulasi dari campuran semua zat kimia dan bahan lain
serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama-
hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil
pertanian; memberantas rerumputan ; mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang
tidak diinginkan; mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman tidak termasuk pupuk; memberntas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-
hewan peliharaan dan ternak; memberantas atau mencegah hama-hama air;
memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah
tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan ; memberantas atau mencegah
binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang
perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air (AF Fadly, 2004).
Zat lain yang termasuk pestisida yaitu Herbisida. Zat ini bermanfaat untuk
mengendalikan populasi tumbuhan penganggu alias gulma. Contohnya adalah
Gramoxone, Basta 200 AS, Basafon 85 SP, esteron 45 P, dan Paraquat. Insektisida adalah
pestisida yang berfungsi untuk membunuh serangga. Carbofuran, dan Tamaron.
Sedangkan Rodentisida adalah pestisida pembunuh tikus (Efendi, 2004).