Jurnal Konik Najirah

7
Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2014 ISSN : 2338-2899 SISTEM PENGHITUNG PENGUNJUNG MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRARED RECEIVER) PADA PERPUSTAKAAN STMIK HANDAYANI MAKASSAR Najirah Umar 1) , Zulwaqar Asyraq 2) , Indra 3) 1) 2) Teknik Informatika, Sistem Komputer STMIK Handayani Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini betujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat menghitung pengunjung pada Perpustakaan STMIK Handayani Makassar,dan membuat sistem yang hanya dapat menghitung pengunjung masuk. Penelitian adalah rancang bagun dengan menggunakan beberapa perangkat utama yaitu sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Mikrokontroler AT89S52, Serial Port RS232, Seven Segment, dan kamera . Hasil menunjukkan data jumlah pengunjung akan bertambah jika kedua sensor PIR 1 dan 2 mendeteksi adanya suhu tubuh manusia dan dimana sensor PIR 1 membaca suhu tubuh manusia terlebih dahulu. Jumlah pengunjung tidak akan bertambah jika sensor PIR 2 mendeteksi adanya suhu tubuh manusia terlebih dahulu dari pada sensor PIR 1.Kamera akan otomatis mencapture jika kondisi data jumlah pengunjung bertambah 1 (satu). Kata kunci: sensor PIR, AT89S52, Serial Port ,Seven Segment 1. Pendahuluan Dengan mengetahui perkembangan pengunjung setiap harinya pengelolaan suatu tempat dapat menjadi lebih baik. Itu dikarenakan perkembangan pungunjung akan menjadi suatu data yang dapat diolah dan menjadi pertimbangan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik kedepannya.Perhitungan pengunjung dapat dilakukan demi membangun sarana dan prasana yang lebih baik. Perhitungan pengunjung sangat diperlukan untuk membuat statistik grafik pengunjung tiap bulan atau tahunnya, sehingga dapat mengetahui perkembangan data pengunjung sebagai tindak lanjut mengembangkan sarana pelayanan manajemen di instansi perpustakaan khususnya arsip dan dokumentasi perpustakaan STMIK Handayani Makassar. a. Mikrokontroler Anna Nur [1] Mikrokontroler adalah sebuah system komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik. Elemen mikrokontroler tersebut diantaranya adalah : Pemroses (processor), Memori, Input dan Output. Mikrokontroler adalah suatau rangkai terintegrasi (IC) yang bekerja untuk aplikasi pengendalian. Untuk mendukung fungsi pengendaliannya, suatu mikrokontroler memiliki bagian- bagian 8 Central Processing Unit atau disingkat (CPU), Read Only Memory atau (ROM), Random Access Memori (RAM), pewaktu/pencacah dan Unit

description

jurnal stmik handayani 2016

Transcript of Jurnal Konik Najirah

Page 1: Jurnal Konik Najirah

Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2014 ISSN : 2338-2899

SISTEM PENGHITUNG PENGUNJUNG MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRARED RECEIVER) PADA PERPUSTAKAAN STMIK

HANDAYANI MAKASSAR

Najirah Umar1), Zulwaqar Asyraq2), Indra3)

1) 2) Teknik Informatika, Sistem Komputer STMIK HandayaniEmail : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini betujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat menghitung pengunjung pada Perpustakaan STMIK Handayani Makassar,dan membuat sistem yang hanya dapat menghitung pengunjung masuk. Penelitian adalah rancang bagun dengan menggunakan beberapa perangkat utama yaitu sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Mikrokontroler AT89S52, Serial Port RS232, Seven Segment, dan kamera . Hasil menunjukkan data jumlah pengunjung akan bertambah jika kedua sensor PIR 1 dan 2 mendeteksi adanya suhu tubuh manusia dan dimana sensor PIR 1 membaca suhu tubuh manusia terlebih dahulu. Jumlah pengunjung tidak akan bertambah jika sensor PIR 2 mendeteksi adanya suhu tubuh manusia terlebih dahulu dari pada sensor PIR 1.Kamera akan otomatis mencapture jika kondisi data jumlah pengunjung bertambah 1 (satu).

Kata kunci: sensor PIR, AT89S52, Serial Port ,Seven Segment

1. PendahuluanDengan mengetahui perkembangan pengunjung setiap harinya pengelolaan suatu tempat dapat menjadi lebih baik. Itu dikarenakan perkembangan pungunjung akan menjadi suatu data yang dapat diolah dan menjadi pertimbangan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik kedepannya.Perhitungan pengunjung dapat dilakukan demi membangun sarana dan prasana yang lebih baik. Perhitungan pengunjung sangat diperlukan untuk membuat statistik grafik pengunjung tiap bulan atau tahunnya, sehingga dapat mengetahui perkembangan data pengunjung sebagai tindak lanjut mengembangkan sarana pelayanan manajemen di instansi perpustakaan khususnya arsip dan dokumentasi perpustakaan STMIK Handayani Makassar. a. Mikrokontroler

Anna Nur [1] Mikrokontroler adalah sebuah system komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip

microcomputer. Mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik. Elemen mikrokontroler tersebut diantaranya adalah : Pemroses (processor), Memori, Input dan Output. Mikrokontroler adalah suatau rangkai terintegrasi (IC) yang bekerja untuk aplikasi pengendalian. Untuk mendukung fungsi pengendaliannya, suatu mikrokontroler memiliki bagian-bagian 8 Central Processing Unit atau disingkat (CPU), Read Only Memory atau (ROM), Random Access Memori (RAM), pewaktu/pencacah dan Unit I/O. [2]. berpendapat bahwa Mikrokontroller AT89S52 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4Kbyte Flash “Programable and Erasable Read Only Memory” (PEROM) berteknologi memori non-volatile (isi memori tidak akan hilang saat tegangan catu daya dimatikan) [3]. Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi (perintah) berstandar MCS-51 sehingga memungkinkan mikrokontroller ini untuk bekerja dalam mode single chip operation (mode operasi keping tunggal) yang tidak memerlukan memori luar untuk menyimpan kode sumber sebagai perintah menjalankan mikrokontroller.[4]. Mikrokontroler AT89S52 merupakan salah satu keluarga dari MCS-51 keluaran Atmel dengan 8K byte Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory), AT89S52 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali. Jenis mikrokontroler ini pada prinsipnya dapat digunakan untuk mengolah data per bit ataupun data 8 bit secara bersamaan.. Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya untuk keperluan kanal paralel. Satu kanal paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 kanal paralel, yang masing-masing dikenal dengan Port 0, Port 1, Port 2 dan Port 3. nomor dari masing-masing jalur (pin) dari kanal paralel mulai dari 0 sampai 7, pin pertama kanal 0 disebut dengan P0.0 dan jalur terakhir untuk kanal 3 adalah P3.7 adapun susunan pin-pin pada mikrokontroler AT89S52

Page 2: Jurnal Konik Najirah

Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2014 ISSN : 2338-2899

ditunjukan pada Gambar dibawah . beberapa pin pada mikrokontroler AT89S52 mempunyai lebih dari satu fungsi dan tidak semua fungsi dapat digunakan secara bersamaan, tergantung program dan aplikasi yang dibuat kanal 3 adalah P3.7 adapun susunan pin-pin pada mikrokontroler AT89S52 sebagai berikut :

Gambar 1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S52

b. Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) PIR atau Passive Infrared Receiver adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Aplikasi PIR bisa digunakan pada sistem alarm pada rumah-rumah atau perkantoran[5]. Proses kerja sensor ini dilakukan dengan cara mendeteksi adanya radiasi panas tubuh manusia yang diubah menjadi perubahan tegangan. [6]. PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi. PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal infra merah yang dikeluarkan oleh tubuh manusia [7]. Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja, Hal ini disebabkan karena adanya IR (InfraRed) Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar

inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif. Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output. Sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.

Gambar 2 Rangkaian Sensor PIR

c. Pemrograman BASCOM 8051 BASCOM-8051 adalah programan BASIC compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89C51, AT89C2051, dan yang lainnya. BASCOM-8051 merupakan permrograman dengan Bahasa tingkat tinggi BASIC yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Elektronik .Setiap variable dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan mempori mikrokontroler.Berikut adalahh tipe data pada BASCOM[8]

d. Infrared

Page 3: Jurnal Konik Najirah

Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2014 ISSN : 2338-2899

Infrared atau Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio[9]. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop.Karakteristik sinyal infra merah :1. Tidak dapat dilihat oleh manusia 2. Tidak dapat menembus materi yang tidak

tembus pandang dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas

3. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.

2. PembahasanTahapan perancangan yang meliputi, perancangan elektronika , perancangan program mikrokontroler dan perancangan program desktop maka telah dihasilkan suatu sistem yakni “Sistem Penghitung Pengunjung Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) pada Perpustakaan STMIK Handayani

Gambar 1 Hasil Rancangan alat Pengitung Pengunjung

Sistem Penghitung Pengunjung Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) pada Perpustakaan STMIK Handayani Makassar merupakan suatu sistem yang sangat sederhana yakni menghitung pengunjung yang masuk dan

menampilkannya pada seven segment dan program desktop yang terdapat pada komputer . Proses yang pertama adalah proses inisialisasi dimana sensor PIR diberi nama pada mikrokontroler dengan kode PIR1 pada port 3.5 dan PIR2 pada port 3.4. selanjutnya secara terus menerus mikrokontroler mengirimkan data pada komputer melalui rangkaian serial port. Pada program program desktop menggunakan komponen timer untuk proses looping sehingga mikrokontroler dapat secara terus menerus mengikirimkan data, mengirimkan data yang dimaksud disini adalah mengecek apakah sensor PIR1 dan PIR2 dalam keadaan aktif atau non aktif. Selanjutnya komponen Mscomm berguna untuk membuka port pada komputer, jika port serial dalam keadaan tertutup maka data tidak akan bisa diterima dari mikrokontoler ataupun sebaliknya.Komponen lain yang digunakan pada program desktop sistem penghitung pengunjung menggunakan delphi adalah komponen dspack berguna untuk menghubungkan delphi dengan cctv ataupun 51 webcamera. Jika kondisi terpenuhi kamera otomatis melakukan capture. Pada sistem Penghitung Pengunjung Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) menggunakan 3 buah seven segment sehingga dapat menampilkan jumlah pengunjung sehingga dapat menampilan jumlah pengunjung hingga 999.

Gambar 4 Inisialisasi seven segment

Terdapat 3 seven segement yang diberi nama inisial S1 artinya seven segment 1 ,S2 artinya seven segment 2 , dan S3 artinya seven segment 3. Contoh program pada Delphi yang terhubung ke mikrokontroler untuk menampilkan angka 001 (satu) : Penggalan code program pada delphi untuk menampilan 001 pada seven segment : S1='0' then MSComm1.Output:='a' S2='0' then MSComm1.Output:='A' S3='1' then MSComm1.Output:='1'Setelah itu output berupa a, A, dan 1 dikirim ke mikrokontroler.

Page 4: Jurnal Konik Najirah

Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2014 ISSN : 2338-2899

Penggalan code program pada mikrokontroler menggunakan Bahasa Bascom untuk menampilan 001 pada seven segment : Case "a" : P1 = &B00101000B Case "A" : P0 = &B00101000B Case "1" : P2 = &B01111011B 0 berarti segment menyala dan 1 berarti segment mati . Alur cara kerja program secara lengkap sebagai berikut :

Gambar 5 Alur Kerja Program

Pengujian Sistem Penghitung Pengunjung Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) secara keseluruhan.

Gambar 6 Tampilan Program Hasil Pengujian

Program juga dapat menampilkan grafik data jumlah pengunjung yang telah tersimpan pada database. Grafik program menggunakan grafik batang

Page 5: Jurnal Konik Najirah

Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2014 ISSN : 2338-2899

Gambat 7 Tampilan Program Hasil Pengujian dalam Grafik

Dari hasil pengujian pula didapatkan bahwa sensor PIR memiliki jeda waktu sekitar 2-3 detik untuk dapat memproses data selanjutnya. Oleh sebab itu penulis membatasi masalah yakni pengunjung boleh masuk dan keluar dari pengunjung sebelumnya setelah 3 detik.

3. Kesimpulana. Data jumlah pengunjung akan bertambah

jika kedua sensor PIR 1 dan 2 mendeteksi adanya suhu tubuh manusia dan dimana sensor PIR 1 membaca suhu tubuh manusia terlebih dahulu.

b. Jumlah pengunjung tidak akan bertambah jika sensor PIR 2 mendeteksi adanya suhu tubuh manusia terlebih dahulu dari pada sensor PIR 1.

c. Kamera akan otomatis mencapture jika kondisi data jumlah pengunjung bertambah

1 (satu). Hasil capture akan tersimpan pada hardisk komputer.

d. Data jumlah pengunjung akan tampil pada Seven Segment Disiplay dan program desktop yang tersimpan ke dalam database mysql server .

Daftar Pustaka

[1] Anna Nur Nazila Chamim. (2010).Penggunaan Microcontroller Sebagai Pendeteksi Posisi Dengan Menggunakan Sinyal GSM. Jurnal Informatika Vol.4 No.1 : 431-432

[2] Iswanto (2011 ). Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa C. Andi Offset. Andi Ofset. Yogyakarta

[3] Afris (2010).Rancang Bangun Perangkap Tikus Elektronik Berbasis Sensor Infra Merah.Pada Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir. STTN-Batan & Fak Saintek UIN Suka. Yogyakarta

[4] Wahyudi Eka (2012). Aplikasi Mikrokontroler At89s52 Sebagai Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Melalui Remote Control. Jurnal Infotel . Vol 4 No.1

[5] Sudiharto Indhana ,ST.MT, dkk .(2010). Rancang Bangun Sistem Efisiensi Energi Listrik. http://repo.eepis-its.edu/295/1/1166.pdf (on line) diakses (18 November 2013)

[6] Muftian Dinan Shofwa (2013). Rancang bangun trainer mikrokontroler berbasis sensor passive infrared receiver. Electrans.vol 12 no.1

7] Situmorang M .(2011). PIR (Passive Infrared Receiver). http://repository.usu.ac.id/ (on line) diakses (18 November 2013)

[8] Fadhilah Haris (2009). Sistem Sirkulasi Udara Pada Ruangan Dengan Kipas Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535. Laporan Tugas Akhir . Universitas Sumatera Utara Medan. Tidak Diterbitkan.

[9] Fanany Azis (2012). Gelombang Elektromagnetik. http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2310506-fisika/ on line) (14 Juli 2014)