Jurnal Hiperemesis Mau Persentasi
Transcript of Jurnal Hiperemesis Mau Persentasi
Disusun Oleh :
Adhani Kusumawati (2009730001)
Pembimbing:
Dr. Rusmaniah Sp.OG
ABSTRAK
• Hiperemesis gravidarum (hiperemesis), ditandai dengan mual dan muntah pada awal kehamilan , memiliki etiologi yang tidak diketahui.
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki makanan dan asupan gizi sebelum kehamilan dan risiko tinggi hiperemesis pada wanita.
• Partisipannya adalah Ibu dan Anak Norwegia dengan menggunakan Cohort Study .
• Dari tahun 1999 sampai 2002, total 7710 wanita hamil menjawab FFQ ( Food Frequency Questionnaire ) tentang diet mereka selama 12 bulan sebelum hamil dan kuesioner tentang penyakit selama kehamilan , termasuk hiperemesis
• Penelitian menunjukkan bahwa asupan air dan kepatuhan terhadap diet yang sehat meliputi sayuran dan ikan memiliki risiko lebih rendah menderita hiperemesis .
• Bentuk parah Hiperemesis sering menyebabkan kekurangan
nutrisi , ketidak seimbangan elektrolit dan penurunan berat
badan, dan berhubungan dengan kelahiran prematur dan
berat badan lahir rendah pada janin.
• Hiperemesis penyebab paling umum dari rawat inap selama
paruh pertama kehamilan
• Etiologi hiperemesis masih belum diketahui secara pasti .
• Penelitian sebelumnya mengemukakan mekanisme yang
mungkin menjadi pemicu hiperemesis yaitu fluktuasi
hormon yang ekstrim pada awal kehamilan dan
overactivation dari sistem kekebalan tubuh
• Kehamilan adalah keadaan fisiologis yang memiliki stres oksidatif yang
meningkatkan omset metabolik yang tinggi dan kebutuhan oksigen jaringan
pun meningkat .
• Studi kasus - kontrol telah melaporkan bahwa wanita dengan hiperemesis
memiliki stres oksidatif yang lebih tinggi (termasuk menurunnya tingkat
antioksidan glutathione) dan aktivitas oksigen reaktif yang lebih tinggi ,
dan memiliki status antioksidan yang lebih rendah , dibandingkan dengan
wanita hamil tanpa hiperemesis
• Partisipan penelitian Di Norwegia, Cohort Study ( MOBA ) 9000 ibu
hamil menjawab FFQ tentang asupan makanan mereka sebelum
hamil
• Diet asupan gizi sebelum terjadi kehamilan diduga sebagai salah satu
etiologi hiperemesis gravidarum
• Dengan menggunakan informasi ini peneliti, ingin menyelidiki
apakah makanan dan asupan gizi (asupan lemak pada khususnya)
pada masa pra-kehamilan berhubungan dengan risiko hiperemesis .
• Menggunakan studi kohort meliputi 107 000 kehamilan
• Partisipan Wanita hamil direkrut dari rumah sakit lokal yang
sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan USG rutin
Metode
Partisipasi sekitar 40 % harus menyelesaikan kuesioner
selama kehamilan .
- Kuesioner pertama (Q1), antara minggu 13 dan 17 kehamilan, meliputi
faktor latar belakang, eksposur dan variabel kesehatan
- Kuesioner kedua (Q2) , kebiasaan diet selama 12 bulan sebelum hamil.
- Kuosioner ketiga (Q3), sekitar minggu 30 kehamilan, pertanyaan tentang
kesehatan selama kehamilan
DATA DIET
• FFQ memiliki 180 pertanyaan tentang item makanan , dikelompokkan bersama menurut pola diet tradisional Norwegia .
• FFQ dijawab sekitar 17 minggu kehamilan.
• Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nutrisi food Calc dan komposisi makanan Norwegia
variabel Utama
Variabel lain
Variabel utama adalah hiperemesis, didefinisikan sebagai mual berkepanjangan dan muntah selama kehamilan yang membutuhkan rawat inap sebelum 25 minggu kehamilan
Variabel lain yaitu variabel diketahui terkait dengan hiperemesis :
- BMI sebelum hamil- Lama pendidikan - Merokok sebelum kehamilan - Usia - Paritas - Aktivitas fisik pra-hamil
STATISTIKA
• Variabel dianalisis dengan menggunakan independent - sample t test
• Data yg tidak sesuai dianalisis menggunakan uji Mann - Whitney U
• Data Nominal dianalisis dengan menggunakan X2 tes .
• Semua analisa dilakukan dengan menggunakan SPSS , versi 17
( SPSS , Inc , Chicago , IL , USA ) .
HASIL
• Dalam data, terdapat sembilan puluh sembilan dari 7710
wanita (1,3 % ) dilaporkan hiperemesis yang
menyebabkan rawat inap
BMI dan usia ibu hamil tidak mempengaruhi kejadian hiperemesis pada ibu hamil.
TABEL 1
Persentase yang lebih tinggi terdapat pada wanita dengan hiperemesis yang ada dalam kelompok usia termuda.
• Asupan energi sebelum hamil tidak berbeda antara kedua kelompok.
• Tetapi wanita yang dengan hiperemesis memiliki asupan rendah, rata-rata asupan protein dan alkohol ( P = 0,06 dan 0,07 )
• Intake Perkiraan asam linoleat , a- linolenic acid , EPA dan DHA sama untuk kedua kelompok
Tidak ada perbedaan yang signifikan dari asupan asam linoleat, [alpha] asam linolenat, EPA dan DHA antara kelompok hiperemesis dengan kelompok non hiperemesis
Wanita dgn hiperemesis memiliki asupan rendah, rata-rata asupan protein dan alkohol ( P = 0,06 dan 0,07 )
TABEL 3
• Tidak ada perbedaan diantara ke dua kelompok berkaitan dengan asupan vitamin dan mineral
• Persentasi lebih tinggi pada wanita kelompok hiperemesis yang tidak mencukupi asupan yang disarankan dari berbagai nutrisi ;
• Namun ,perbedaan antara kedua kelompok secara statistik tidak signifikan.
• Asupan vitamin D, folat dan Fe sangat rendah untuk kedua kelompok
• Penggunaan asam folat dan suplemen asam lemak pada kedua kelompok sama
• wanita dengan hiperemesis , 59 % dilaporkan meggunakan suplemen makanan sebelum kehamilan
Secara statistik tidak ada perbedaan yg signifikan antara dua kelompok yang berkaitan dengan asupan vitamin dan mineral , Persentase sedikit lebih tinggi pada wanita di kelompok hiperemesis tidak mencapai asupan yang disarankan dari berbagai nutrisi.
Pada ke 2 kelompok untuk asupan vitamin D, folat dan Fe sangat rendah. Dimana 70% dari subjek tidak mencapai asupan yg di sarankan
TABEL 4
• Asupan ikan dan seafood , sayuran allium ( keluarga bawang ) ,dan
minum air lebih rendah pada kelompok hiperemesis dibandingkan
kelompok non - hiperemesis .
• Asupan ikan dan seafood , air minum dan sayuran allium dikategorikan
ke dalam tertiles , yang digunakan dalam regresi logistik .
Asupan ikan dan seafood, sayuran allium (keluarga bawang), dan air minum lebih rendah pada kelompok hiperemesis dibandingkan kelompok non-hiperemesis
KESIMPULAN
• Dalam penelitian ini, meneliti tentang makanan dan asupan gizi sebelum kehamilan , dilaporkan pada 17 minggu kehamilan .
• Meskipun tidak ada perbedaan asupan gizi antara wanita yang hiperemesis dan non-hiperemesis
• wanita dengan hiperemesis dilaporkan memiliki asupan rendah ikan dan seafood , allium sayuran dan air .
• Asupan kopi dan bir non -alkohol lebih sering pada kelompok non - hiperemesis .
• Etiologi hiperemesis belum diketahui
• Dari Penjelasan psikologis dan biokimia bahwa kekurangan
vitamin dan kekurangan antioksidan serta asam lemak
peroksidasi telah diusulkan sebagai faktor etiologinya
• Kekurangan vitamin telah dilaporkan berhubungan dengan
hiperemesis , tetapi bukan sebagai penyebab kondisi .
• Rehidrasi intravena dan infus multivitamin dikombinasikan
dengan obat anti - muntah adalah pengobatan pilihan
untuk pasien hiperemesis ( Pedoman Norwegia )
• Penggunaan suplemen vitamin sebelum dan selama awal
kehamilan telah ditemukan untuk mengurangi gejala
wanita dengan mual dan muntah selama kehamilan
• Secara perhitungan statistik tidak ada perbedaan yang signifikan
antara asupan gizi wanita yang hiperemesis atau dengan yang
tidak hiperemesis, tetapi wanita dengan hiperemesis dilaporkan
memiliki asupan gizi berupa ikan, seafood, sayuran allium dan
konsumsi air lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang
non hiperemesis.
• Asupan nutrisi sebelum kehamilan mempengaruhi kejadian
hiperemesis pada awal kehamilan
TERIMA KASIH