JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

21
VOLUME V, NOMOR 1, JULI 2016 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME V NOMOR 1 HALAMAN 1-45 EDISI JULI 2016 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Transcript of JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Page 1: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

VOLUME V, NOMOR 1, JULI 2016

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME V NOMOR 1 HALAMAN 1-45 EDISI JULI 2016

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Page 2: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 i Vol 5 No 1

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

• Deskripsi • Pembaca • Editor • Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL [email protected]

Page 3: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 ii Vol 5 No 1

PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

Page 4: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 iii Vol 5 No 1

Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

Page 5: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 iv Vol 5 No 1

Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

Page 6: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 v Vol 5 No 1

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

Page 7: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 vi Vol 5 No 1

Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

• alamat email • kode pos • nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload • Kata kunci • Gambar

Page 8: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 vii Vol 5 No 1

• Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

• Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

• Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya • Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini • Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

teks • Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal

dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

Page 9: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2016 viii Vol 5 No 1

DAFTAR ISI hal Halaman Judul ………………………………………………………………………….....

Petunjuk Penulisan ...........................................................................................................

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..

i

ii

viii

1 Efektivitas Perlindungan Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah

Manggis (Garcinia Mangostana L.) dalam Mempertahankan pH Kulit Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Paparan Sinar UV-B ……………………………………………..

1

2 Uji Kepekaan Obat Anti Fungi Fluconazole dan Nistatin terhadap Candida albicans ATCC 10231 dengan Metode Difusi Disk …….......................................................

8

3 Ekstraksi Likopen Dari Limbah Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.)…………………………………………………………………………………….

12

4 Uji Daya Anthelmintik Ekstrak Etanol Kulit Batang Lamtoro (Leucaena leucocephala (LAM.) de wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro ………………………………………………………….......................

15 5 Karakteristik MCC Jerami Padi Beras Merah Dengan Metode Delignifikasi NaOH

5%……. ……………………………………………………………………………….

20 6 Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Penggunaan Obat Generik Dan Obat Generik

Bermerek (Branded Generic) Pada Pasien Rawat Jalan di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan ………………………………………………………………………..........

24 7 Pengaruh Pemberian Vitamin E, Isolat Andrografolid Serta Kombinasi Isolat

Andrografolid Dan Vitamin E dalam Pencegahan Terbentuknya Plak Lemak Pada Aorta Tikus ……………………….…………………………………………………

28 8 Gambaran Terapi Layanan Jkn Pada Pasien Hipertensi Stage I Dan Diabetes Melitus

Tipe 2 Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Udayana …………………………………...

33 9 Uji Kompatibilitas Karaginan Dari Eucheuma cottonii Dan Eucheuma spinosum

Dengan Agar Komersial Sebagai Pemadat (Solidifier) Media Penumbuh Mikroba…..

40

Page 10: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Astuti dkk.

  Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 15-19

UJI DAYA ANTHELMINTIK EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG LAMTORO (Leucaena leucocephala (LAM.) de wit) PADA CACING GELANG BABI (Ascaris suum Goeze)

SECARA IN VITRO

Astuti, K. W1., Samirana, P. O2., Sari, N. P. E1.

1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Korespondensi: Ni Putu Erikarnita Sari

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837

Email: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu infeksi parasit usus yang sering terjadi di seluruh dunia adalah askariasis. Babi yang terinfeksi cacing akan mengalami gastritis, diare, peritonitis akibat infeksi, anoreksia, penurunan berat badan, kekurusan bahkan kematian. Penanggulangan askariasis yang menyerang babi dilakukan dengan cara memberikan anthelmintik. Upaya pengembangan potensi obat herbal sebagai anthelmintik digunakan kulit batang lamtoro

Percobaan pertama dimulai dengan mendeterminasi tanaman, ekstraksi, menetapkan kadar air tumbuhan yang digunakan, menetapkan kadar air ekstraknya, selanjutkan skrining fitokimia. Uji daya anthelmintik menggunakan sampel 105 cacing gelang babi (Ascaris suum Goeze) yang dibagi menjadi 7 kelompok dan dilakukan replikasi 3 kali.. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif diberikan suspensi CMC-Na 0,5% b/v , perlakuan kedua control positif diberikan suspense albendazol 0,25% b/v, kelompok perlakuan ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh diberi ektrak etanol kulit batang lamtoro dikonsentrasi 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v. Setiap konsentrasi diberikan 20 ml disemua cawan petri yang berisikan 5 cacing, masing-masing cawan berisi cacing diinkubasi dengan suhu 37°C. Data didapatkan melalui pengamatan durasi mortalitas seluruh cacing Ascaris suum Goeze tiap 2 jam sampai 40 jam. uji Kruskal-Wallis diteruskan dengan uji Mann-Whitney digunakan untuk menganalisis data persentase kematian. LC100 dan LT100 ekstrak etanol kulit batang lamtoro dihitung dengan menggunakan analisis probit.

Kandungan kimia ekstrak etanol kulit batang lamtoro berdasarkan hasil skrining fitokimia yaitu mengandung saponin, tannin, triterpenoid, dan glikosida. Ekstrak etanol kulit batang lamtoro konsentrasi 0,5% b/v, 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v mempunyai daya anthelmintik pada cacing Ascaris suum karena tidak sama memiliki arti pada kontrol negatif (p<0,05). Nilai LC100 dan LT100 ekstrak etanol kulit batang lamtoro menurut perhitungan analisis probit menunjukkan 4,02% dan 35,4 jam.

15 

Kata kunci: Anthelmintik, Leucaena leucocephala, Ascaris suum, LC100, LT100, Kulit Batang. 1. PEDAHULUAN

Infeksi parasit yang terjadi pada usus babi ialah askariasis, infeksi ini sering terdapat sepanjang tahun di seluruh dunia. Beberapa cacing yang dapat menyerang hewan ternak babi antara lain Strongyloides sp dengan persentase 13%, Hyostrongylus sp sebanyak 8,7%, Oesophagustomum sp sebanyak 3,5%, dan Ascaris sp sebanyak 39% (Yasa dan Guntoro, 2014). Dampak yang ditimbulkan

oleh babi diantaranya terjadi gastritis, diare, peritonitis akibat infeksi, kehilangan nafsu makan pada babi, berat badan berkurang, kekurusan sampai kematian (Soulsby, 1982). Penggunaan salah satu anthelmintik telah dilakukan untuk mengendalikan askariasis pada babi. Albendazol merupakan anthelmintik modern mempunyai sifat dapat membunuh cacing dewasa, membunuh cacing muda, dan dapat membunuh telur cacing,

Page 11: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Astuti dkk.

 

16 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 15-19

tetapi kendala dengan masalah harga yang tidak dapat dijangkau oleh pembudi daya hewan di desa (Ardana dkk., 2012). Untuk mencegah terjadinya resistensi pada babi pengobatan secara herbal bisa dimanfaatkan sebagai alternatif, salah satu tanaman tersebut adalah kulit batang lamtoro yang digunakan pada penelitian ini. Kulit batang lamtoro diduga memiliki daya anthelmintik.

Dari pendahuluan tersebut, maka pentingnya melakukan uji daya anthelmintik ekstrak etanol kulit batang lamtoro dengan cacing Ascaris suum secara in vitro. Dan perlu dihitung konsentrasi ekstrak tersebut yang mempunyai daya anthelmintik dilanjutkan dengan menghitung lama waktu yang diperlukan oleh ekstrak kulit batang agar dapat menciptakan daya anthelmintik.

2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Tumbuhan yang dipergunakan untuk ekstrak sebagai sediaan uji berupa kulit batang lamtoro yang didapatkan di wilayah kebun desa Antosari, kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Bahan lain yang digunakan adalah etanol 96% (teknis, Brataco), aseton P (Merck), asam borat (Merck)aquadest (Brataco), kloroform (teknis, Brataco), asam asetat anhidrat (p.a., Merck), H2SO4 pekat (p.a., Merck), , HCl (Merck), FeCl3 (p.a., Merck), asam oksalat (Merck), eter P, reagensia Wagner, reagensia Hager, reagensia Dragendorff (Medissh), reagensia LiebermannBurchard, reagensia Mayer (Medissh), CMC-Na, dan Albendazole (BioDewormer Oral Suspension®).

2.2 Metode 2.2.1 Pembuatan Ekstrak

Ditimbang 500 gr bubuk tumbuhan kulit batang lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit), dimaserasi dengan 5L etanol 96% direndam satu hari, disaring dan timbang. Pada suhu kamar, remaserasi ampasnya dengan 3,75 L etanol 96% selama satu hari kemudian saring. Selanjutnya, lakukan remaserasi ulang menggunakan etanol 96% dengan jumlah yang sama 3,75 L lalu saring. Filtrat yang diperoleh pada suhu 50oC dengan kecepatan vaccum rotary evaporator 70 rpm di uapkan sampai terbentuk ekstrak

kental. Sesudah ekstrak kental terbentuk, selanjutnya dipanaskan dalam suhu oven 60°C sampai ekstrak kering didapat kemudian timbang hasil rendemen menggunakan timbangan analitik. 2.2.2 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Kulit Batang Lamtoro Larutan CMC-Na 0,5%b/v digunakan sebagai pelarut ekstrak etanol kulit batang lamtoro untuk mendapatkan dosis sejumlah 20 ml yang akan dipergunakan dalam percobaan. 2.2.3 Uji Daya Anthelmintik

Sejumlah 20 ml suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro dikonsentrasi 0,25%b/v; 0,5%b/v; 1%b/v; 2%b/v; 4 %b/v, suspensi albendazol 0,25 %b/v, dan suspense CMC-Na 0,5%b/v masing-masing ditempatkan pada cawan petri. Pada masing-masing cawan petri yang telah berisi 5 cacing gelang babi dimasukkan ke dalam inkubator dan amati setiap 2 jam dengan suhu 37°C. Diamati cacing yang telah dikeluarkan dari inkubator apakah cacing mengalami lisis, paralisis, atau masih normal. Digunakan batang pengaduk untuk mengusik masing-masing cacing, apabila cacing tidak bergerak, celupkan cacing pada air hangat suhu 50 °C. Cacing yang tetap tidak gerak berarti cacing dinyatakan mencapai moralitas, namun jika cacing gerak itu menandakan paralisis saja yang dialami oleh cacing. Selanjutnya, cacing-cacing diinkubasi kembali selama 2 jam kecuali cacing yang telah lisis. Perlakuan dilaksanakan selama 40 jam dan diamati setiap pengulangan 2 jam sekali. Dicatat hasil pengamatan setiap 2 jam. Pada penelitian ini daya anthelmintik diolah data menggunakan Uji Mann Whitney yang nilai signifikan (p<0,05) disebut mempunyai daya anthelmintik dan menyatakan berbeda bermakna jika dibandingankan pada kontrol negatif. LC100 dan LT100 diketahui dengan menganalisa persentase data kematian cacing menggunakan analisis probit. 3. HASIL 3.1 Hasil ekstraksi Sejumlah 30 gram ekstrak kulit batang lamtoro didapat dari proses maserasi yang dilakukan menggunakan etanol 96%.

Page 12: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Astuti dkk.

 

 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 15-19

17

3.2 Uji Daya Anthelmintik Berikut data uji daya anthelmintik ekstrak etanol kulit batang lamtoro bisa disimak pada tabel 1. Tabel 1. Persentase kematian cacing gelang

babi jam ke- 28

Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney

menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang lamtoro 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v berkemampuan membunuh cacing gelang babi dengan cara bermakna jika pembandingnya dari kontrol negatif (p<0,05), sehingga keempat konsentrasi tersebut dinyatakan mempunyai daya anthelmintik dengan cacing gelang babi. Ringkasan hasil uji Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel 2.

Ekstrak etanol kulit batang lamtoro 0,25% b/v tidak berbeda secara bermakna dengan kontrol negatif (p>0,05), jadi ekstrak etanol kulit batang lamtoro 0,25% b/v dikatakan tidak mempunyai daya anthelmintik terhadap cacing gelang babi. Ekstrak etanol kulit batang lamtoro konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% b/v memiliki daya anthelmintik yang tidak sebanding dengan albendazol 0,25% b/v. Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Mann-Whitney

Hal tersebut menyatakan persentase kematian cacing yang tidak sama memiliki arti dengan control positif (p<0,05). Daya anthelmintik ekstrak etanol kulit batang lamtoro 4% b/v mempunyai daya sama terhadap albendazol 0,25% b/v.

Dinyatakan pada persentase kematian

cacing yang tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (p>0,05). Pada ekstrak 4% b/v mempunyai daya anthelmintik sebanding dengan albendazol 0,25% b/v . Albendazol juga mempunyai aktivitas yang setara dan lebih baik dari ekstrak 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; dan 2% b/v.

Dari perhitungan LC100 pada ekstrak etanol kulit batang lamtoro memperoleh angka konsentrasi 4,02% b/v. Ekstrak pada konsentrasi 4% b/v digunakan untuk mengetahui data persentase kematian cacing dalam menentukan nilai LT100. Pada waktu 35,4 jam menyatakan nilai LT100 dari ekstrak etanol kulit batang lamtoro yang mengakibatkan kematian 100% pada cacing gelang babi

No Perlakuan Kematian ± SD (%)

1 Kontrol negatif (CMC-Na 0,5% b/v) 0 ± 0

2 Kontrol positif (Albendazole 0,025%b/v) 100,0 ± 0

3 Ekstrak etanol kulit batang lamtoro 0,25% b/v 13,3 ± 11,5

4 Ekstrak etanol kulit batang lamtoro 0,5% b/v 46,7 ± 11,5

5 Ekstrak etanol kulit batang lamtoro 1% b/v 66,7 ± 11,5

6 Ekstrak etanol kulit batang lamtoro 2% b/v 80,0 ± 05

7 Ekstrak etanol kulit batang lamtoro 4% b/v 100,0 ± 0

Kelompok P2 P3 P4 P5 P6 P7 P1 0.025* 0.114 0.034* 0.034* 0.025* 0.025* P2 0.034* 0.034* 0.034* 0.025* 1.000

P3 0.043* 0.043* 0.034* 0.034*

P4 0.099 0.034* 0.034*

P5 0.114 0.034*

P6 0.025*

Page 13: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Astuti dkk.

 

18 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 15-19

Keterangan Tabel 2 : P1: Ascaris suum Goeze dalam suspensi CMC- Na 0,5 % b/v sebagai kontrol negatif. P2: Ascaris suum Goeze dalam suspensi

albendazol 0,25 % b/v (Bio-Dewormer Oral Suspension® dosis 0,2 mL/kgbb) sebagai kontrol positif.

P3: Ascaris suum Goeze dalam suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) konsentrasi 0,25 % b/v.

P4: Ascaris suum Goeze dalam suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) konsentrasi 0,5 % b/v.

P5: Ascaris suum Goeze dalam suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) konsentrasi 1 % b/v.

P6: Ascaris suum Goeze dalam suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro(Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) konsentrasi 2 % b/v.

P7: Ascaris suum Goeze dalam suspensi ekstrak etanol kulit batang lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) konsentrasi 4 % b/v.

* : Tidak sama bermakna (p<0,05) pada uji Mann-Whitney

4. PEMBAHASAN

Kematian cacing gelang babi pada ekstrak etanol kulit batang lamtoro diduga karena metabolit sekunder yang terdapat di dalamnya yaitu triterpenoid, saponin, glikosida dan tanin. Kandungan kimia pada ekstrak etanol daun dan biji lamtoro juga terkandung golongan senyawa triterpenoid, saponin, glikosida dan tanin (Ariani, 2015; Devi, 2015). Adanya perbedaan aktivitas anthelmintik dari ketiga ekstrak tersebut kemungkinan disebabkan oleh jumlah metabolit sekunder yang terkandung pada bagian-bagian tumbuhan lamtoro, sehingga menimbulkan aktivitas yang berbeda pula.

Golongan senyawa saponin memiliki efek anthelmintik dengan mekanisme menghambat kerja enzim kolinesterase dan proteinase pada tubuh cacing gelang babi (Ascaris suum Goeze). Paralisis pada otot cacing yang akhirnya mengakibatkan kematian pada cacing disebabkan karena kerja enzim yang dapat meningkatkan aktivitas otot cacing menjadi terhambat. Golongan senyawa saponin termasuk dalam golongan senyawa

glikosida, yang mana kurangnya energi pada cacing akibat terhambatnya asupan glukosa merupakan mekanisme kerja golongan glikosida tersebut, sehingga cacing akan menggunakan cadangan glikogen dalam jaringan yang jumlahnya terbatas sebagai sumber energi. Jika cadangan glikogen dalam jaringan habis maka aktivitas cacing memproduksi telur akan terganggu bahkan terjadinya mortalitas cacing (Sing dan Nagaich, 1999). Golongan triterpenoid dinyatakan mempunyai dampak anthelmintik yaitu penetralan keadaan polar yang ditingkatkan oleh otot cacing dan kelumpuhan cacing yang disebabkan karena jumlah stimulan saraf yang terlalu banyak (Peter, 2008). Timbulnya defisiensi nutrisi dan penyerapan nutrisi terganggu disebabkan karena enzim yang terhambat. Kurangnya nutrisi pada cacing mengakibatkan cacing tidak dapat berkemang sehingga pertumbuhannya akan terhambat dan mengalami kematian (Faradila dkk., 2013).

Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan LC100 dan LT100 ekstrak etanol kulit batang lamtoro dan mengetahui daya anthelmintik ekstrak etanol kulit batang lamtoro memiliki aktivitas atau tidak. Pada jam ke-28 persentase mortalitas cacing telah mencapai 100% pada ekstrak etanol kulit batang lamtoro konsentrasi 4% b/v. Hal ini berarti semakin besar konsentrasi ekstrak etanol yang digunakan, semakin besar aktivitas yang ditimbulkan untuk mencapai mortalitas.

5. KESIMPULAN

Ekstrak etanol kulit batang lamtoro memiliki daya anthelmintik dan membutuhkan konsentrasi 4,14% b/v agar dapat membunuh cacing seluruhnya serta memerlukan waktu 39,24 jam agar mencapai mortalitas seluruhnya. Kandungan kimia yang berpotensi membunuh cacing antara lain saponin, tannin, triterpenoid, dan glikosida

DAFTAR PUSTAKA Ardana, I. B. K., I. M. Bakta, dan I. M.

Damriyasa. (2012). Peran Ovisidal Herbal Serbuk Biji Pepaya Matang dan Albendazol Terhadap Daya Berembrio Telur Cacing Ascaris

Page 14: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Astuti dkk.

 

19 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 15-19

suum Secara In Vivo. Jurnal Kedokteran Hewan, 6(1): 52-53.

Ariani, M. N. K. 2015. Uji Aktivitas

Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro. Bali: Universitas Udayana.

Devi, S. P. K. 2015. Uji Aktivitas Vermisidal

Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro. Bali: Universitas Udayana.

Faradila A. 2013. Uji Daya Anthelmintik

Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica less) Terhadap Cacing Gelang (Ascaris suum) Secara In Vitro. (Skripsi). Malang: Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultaas Kedokteran Universitas Brawijaya. Hal. 8.

Peter, F. 2008. Plant Systematics : A

Phylogenetic Approach. Sunderland: Sinauer Associates Inc. pp. 128.

Sing, K. dan S. Nagaich. (1999). Efficacy of

Aqueous Seed Extract of Carica papaya Against Common Poultry Worms Ascaridia galli and Heterakis gallinae. Jorunal of Parasitic Disease, 23: 113-116

Soulsby, E. J. L. (1982). Helminths,

Arthrophods and Protozoa of Domesticated Animals 7th Ed. London: Bailliere Tindal, pp. 145-148.

.

Page 15: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

Jurnal erika 4by Erikarnita Sari

FILE

TIME SUBMITTED 13-JUN-2016 08:29AM

SUBMISSION ID 683524594

WORD COUNT 2473

CHARACTER COUNT 14331

ERIKA_JURNAL_PUBLIKASI_REVISI-PDF_4.PDF (50.31K)

Page 16: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id
Page 17: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id
Page 18: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id
Page 19: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id
Page 20: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id
Page 21: JURNAL FARMASI UDAYANA - erepo.unud.ac.id

19%SIMILARITY INDEX

19%INTERNET SOURCES

4%PUBLICATIONS

4%STUDENT PAPERS

1 17%

2 1%

3 1%

4 <1%

5 <1%

6 <1%

EXCLUDE QUOTES ON

EXCLUDEBIBLIOGRAPHY

ON

EXCLUDE MATCHES OFF

Jurnal erika 4ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

ojs.unud.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper

docs.di.fc.ul.ptInternet Source

www.elianeviennot.frInternet Source

www.e-jurnal.comInternet Source

www.docstoc.comInternet Source