Jurnal Esa
description
Transcript of Jurnal Esa
STUDIPRO\JlNS!URANIUMKA.LlMANTAN:Kajian Mineralisasi Uranium pada batuan metamorf dan granit
OJPegununganSchwaner.
SOEPRAPTOTJOKROKARDONOPusatPengembanganBahanGaliandanGeologiNuklir-BATAN
ABSTRAK
STUDIPROVINSIURANIUMKAUMANTAN;KAJIANMINERAUSASIURANIUMPADABATUANMETAMOIRF DANGRANITDI PEGUNUNGANSCHWANER. KegiataneksplorasiuraniumoIehCEA-BATANtelahmenemukan indikasimineralisasiuraniumberupaanomaliradiometridan geokimiauraniumpadabatuanmetamorfikCangranit ci PegununganSchwanerKalimantanIncikasi.mineralisasiuraniumpadabatuanmetamorfikKalantelahcievaluasican dikembangkantahap ekspiorasinyake pemborandan terowonganeksplorasiDalam.rangkapeningkatanjumlah sumberdayauraniumperlu cilakukanpengembanganekspiorasike daerahdi luar Kalandan untukitu diperlu~:an informasidaerah-daerahyangpotensialKajian.ini dimaksudkanuntukmengetahuimekanismekejadianmineralisasi uraniumdi Kalimantanserta untukmendeliniasidaerahberpotensimengandungmineraluraniumcitinjaudari aSl=lek geoIogitermasukgejalaanomaliradioaktivitas,kadaruranium,tektonik,dan ubahanbatuan.Batuanrnetamorfyalng berpotensirnengandunguranitm adalahbatuanmetamorfyang dipengaruhioleh intrusi granit Sukadanayalng rnempunyaikandunganU,Th, Cu, In, Nb, Mn,dan W cukuptinggi.Sebaranbatuantersebutterdapatci daerahyang dibatasioIehintrusigranitG. Ransaci TumbangManjuldan Kotabarudi HuluS. PinohMineralisasi.uraniumberbentuk urat-uratdanberasosiasidengangranit.
ABSTRACT.
STUDYON KALIMANTANURANIUMPROVINCE:THEASSESSMENTON URANIUMMINERAUZATIONIDF METAMORPHICANDGRANITICROCKSAT SCHWANERMOUNTAINSUranium.explorationactivitiescbneby CE:A-BATAN had dscovereduraniumoccurrencesas the radiometricand uraniumcontentanomaliesat metafnOiPhicand graniterocksof SchwanerMountains,KalimantanApart. of theoccurrenceson metamorphicrocksat Kalanbasinhas beenevaluatedand be developedonto follow-upstep of prospectingby constructionof somedrillingholesand an explorationadt In orderto increasethe nationaluraniumresources,it is necessarilyto extenttheexplorationactivit)'to outsideor nearbyof Kalanbasin. Thegoalof this assessmentisto understandthe uraniumaccumulationmechanism at Pinohmetamorphicrocksof KalanKalimantanandto delineateareasthaturaniummay exist The assessmentVias basedon the aspectof geology,anomalyof radioactivityand uraniumcontents,tectonicsand alterationsPinch. metamorphicrockswhich is influencedby Sukadanagraniteintrusionare the highpotentialrocksfor the uranilrn accumulation,becausethe intrusioncontainsa relativelyhigh of U, Th,Cu, ln, Nb, Mn,and W. The potentialrc:lCk distributionsare in betweenG. Ransagraniteintrusionat the eastand Kotabarugraniteintrusionsat the west. l,-he mineralizationsarecategorizedas veintypedepositsof graniticassociation.
PENDAHULUAN
Kegiatan prospeksi uranium CEA-BATAN di
Kalimantandidasarkan pada keijasama pertambangan
antara Pemerintah Itldonesia dengan CEA, Perancis
yang ditanda tangani pada tanggal 3 April 1969
mencakup daerah seluas 175.000 km2[1jdan telah
menemukanindikasi mineralisasiuranium pada batuan
metamorf dan granit di Peg. Schwaner. Indikasi
mineralisasiuranium tersebut berupa singkapan dan
bongkah mineralisasi serta beberapa anOOlali
radioaktivitasbatuanmaupungeokimiakadar uranium.
Berdasarkan evaluasi hasil prospeksi uranium
CEA-BATAfIjdar: r.asil prospeksiyang d!akukanoleh
P2BGGN-BA TAN, mineralisasi uranium pada baUJan
metamori lebih potensial dbandingkan <iengan indkasi
mineralisasi pada batuan granit Pada batuan metan1Orf
indikasi akumulasi uranium dtemukan dalam bentuk urat-
urat mineral uranium berasosiasi dengan sulfida,
sedangkan indikasi dalam granit hanya benJ!)a anOlnaii
radioaktivitas dan atau geokimia kadar uranium. Sebagian
daTi indkasi mineralisasi d batuan metarnorf
Kalan telah dikembangkan tahapan prospeksinya dengan
metode pemboran can terowongan eksp!Ofasi sehingga
ditemukan cebakan uranium ci bukit Eko Remaja, sedang
indikasi minerai!sasi pad2 batuan gl'anitbe!um
66 PROSIDING-IS8N 979 -8769 -II -2
SE~IUR IPTEItNUKUR DAN PENGELOLAANSUMlER DAYA TAMIANG JAKARTA.
PUSATPENGEHBANGANBAHANGALIANDANGEOLOGINUKLIR-BATAN 02 HEI200
dikembangkanlebih lanjut. Dalamrangkapeningkatan
jumlah sumberdaya uranium periu dilakukan
pengembanganeksplorasi uranium di luar Kalan.
Masalah yang dihadapi adalah menentukanarah
pengembangandaeraheksplorasiyang akandilakukan
sehinggakegiatantersebutmenjadlebihefektif.Dalam
rdngka mendukungpengembangankegiatantersebut
diatas periu dilakukan stud provinsi uranium d
t(alimantanStudi. ProvinsiUraniumadalahstud yang
dilakukanuntukmencaridan mendeiiniasidaerahyang
mempunyai potensi kandungan urarlium tinggi
berdasarkankesamaankondisigeologidengandaerah
Kalan yang telah diketahuimengandungmineralisasi
uranium.
Sasaran kajian ada!ah untuk mengetahui
mekanisme kejadan mineralisasi uranium dan
mendapatkan lokasi daerah yang berpotensi
mengandungcebakanuranium.
HASILKAJIAN
a.Geologi Regional Kalimantan
Geologi Peg. Schwaner, Kalimantandimulai dari
batuan iTletarllorfdan granit terdaunkanyang merupakan
konstituenAlas Kerak Benua 121Batuan.metamorf (PZM)
terdiri dari sedimen Paleozoik berfasies marin neritik sampai
subkontinental, berbutir halus dari pasir halus sampai
lempung dengan interkalasi material volkanik yang telah
mengalamiprosesmetamorfosaregionalpada tekanan2.000
bar dan suhu 5400C [1).
Sedimen Cekungan Busur Muka[2) terdiri dari
batuilJmpur,serpih, batulanau dan batupasir gampingan
sedang Cekungan Turbid~ Alas Kerak Samudra, dan
Sedimen Penutup[2)terdiri dari serpentinit, gabro, dan
peridoti~ batusabak, serpih, batulanau, dan batupasir
litos, dan batusabak, serpih, fili~ batulanau malih dan
batupasir malih terbentuk bersamaan dengan kegiatan
magma granitik-tonalitikdi Busur Benua [2)pada Kapur
awal. Kegiatan magmatik tersebut yang merupakan
kelompok tonalit Sepauk, menghasilkan injeksi granit
Laur yang bertipe monsogranit-granodiorit,Hubungan
kedua batuan itu (monsogranit dan metamorfik)
gradasional dan menunjukkan adanya gejala liniasi
maupun foliasi lemah, sedangkan d bagian pinggir
batuan liniasi dan foliasi Ilampak lebih kuat terutama
yang berasosiasi dengan migmatit dan metamorfik
derajat tinggi, Magma tonalit Sepauk bersifat kalk
alkali dan kejadiannyadiidentifikasisebagai"igneous
procces", Intrusi granitSukad1na(Ku1)121te~aci
pada Kapur akhir, 91-80jure tahun , terdiri dari
granitmonzonit, syenogranit dan alkali granit
Batuan kristalin di Peg, Schwanerditutupi secara
tidak selaras oleh Forrnasi Kampari yang terdiri dari
arenit kuarsa, arenit litos, dan konglomerat yang
diendapkanpada .AJbien-CenOO1anianakhir, merupakan
endapan Cekungarl Tanah Muka 121,Forrnasi Tebidah
yang merupakansubdi'iisidan Grup Melawi terdin dari
batulumpur hijau dan merah, sedikit batulanau dengan
perselingan batupasir berlapis dan batulumpur dengan
ketebalan sekitar 1000 meter diendapkan pada Eosin
awal -Miosen awal dalam lingkunganlitoral, deltaik,dan
lagonal,sedang BatupasirSekayan diendapkan selaras
diatas Forrnasi T ebidah, terdiri dari batupasir kelabu
kehijauan krikilan dan sisipan batulumpur dengan
ketebalan sekitar 500 meter, Batupasir ini diendapkan
pada Oligosen-Miosen dengan lingkungan fiu'iiatil.
Hubunganmasing-masingsatuan seperti terlampir pada
Gambar 1,2, dan 3,
b. BatuanMetamorfikPinoh
YangdimaksudoonganbatuanmetamoriikPinoh
(PzM) adalah batuan metamorfdi Kalimantanyang
berumurPermo-karbonyang tersusundari sekis mika,
sekiskuarsamika,filit, filit kuarsa,sabak,hornfels,sekis
homblenOO-P1agioklasdan sekis hornblendekuarsa.
Secaralokal pada sabak,tilit dan sekis mengandung
porfirOOlasandalusitdan garnetserta agregatsilimanit[3]
dansedikitbatuangunungapi malihdanamfibolit.
Batuan metamorfikternebutternooar cukup luas,
tenetak d sebelah selatan S. Melawi (Kapuas) dati
daerah T ayam, Nangataman kGarah timur sampai
oongan daerah Tumbang Hiran (Hulu Kahayan),
KalimantanTengah. Pada batuan ternebut dtemukan
batugamping mengandung fosil Fusulinidae yang
menunjukkanKarbon akhir (Zeylmansvan Emichoven
1939) (41Oi. Kalimantanbarat laut, batuan ini dintrusi
oleh granit biotit Perm-Triasakhir ( 201-320 jt tahun),
sedang di Peg. Schwannerbatuan metamorf tersebut
diintrusioleh tonalitJgranitoid Kapur awal -Kapur akhir
dan batuan vofkanik Kap'Jr.A.,<hirTernier-Awal.
141Pada. batuan metamorf ini ditemukan sulfida
sekunder yaitu pirit, sedikitkalkopirit,bomitdan pimotit
(3]. Mineral tersebut terdapat sebagai butiran atau
terkonsentrasipada kekar, segar serta bidang-
bidang geser.
OJ daerah Cekungan Kalan, batuan metamolf
dapat dibedakanmenjadi 3 grup yaitu terdiri dari sekis
serisit dan sekis mika biotit; kuarsit dan metasilt tipe
Jeronang, dan metapelit tufaan, metapelit dan meta
argilit
a. Sekisserisit dan sekis mika biotit merupakanbatuan
bersistositas lemah, kadang-kadang mengandung
andalusitdan staurolit.Serisitdtemukan sebagailapisan
tipis teronenta.'3isedangkan biotit dapat dibede.kan
menjadi 2 generasi yaitu biotit yang teralterasi (pudar
dan kloritisasi)dan biotityang tidak teralterasi.
b. Kuarsitdan metasilt tersebar luas d Laur Ella Illir
dt:Ingankandungankuarsa 60%, biotit 30 % dan
sisanya andalusit Secara fisik ter1ihatseper+jbatuan
tonalitik mengandungkordierit dan turmalin dan
diinjeksi oIeh urat-urat kuarsa-feldspatikdan granit.
Pada beberapa tempat ditemukan indkasi mineralisasi
uranium yang berasosiasidengansulfida.
c. Batuan metapelit,metapetit Maan dan meta argilit
terdapat d daerah Ka!an Terentang dengan tingkat
metamorfismeyang lebih rendah dibandngkan dengan
batuan yang duraikan terdahulu. ~~aterialvolkanik ti~>e
dasitik,riodasitikdan andesitiksebagaikomponenutarrla
metapelitdan kadang-kadangmempertihatkanstruktlur
fluidal. Batuan meta argilit yang menutupi meta pelit
mempunyaistrukturmasif dan kayaakanorganik.
Batuan migmatit ditemukan di beberapa tempat
berupa batuan berwam~ csrah ("leucosome"),gelap
"melanosome",dan berwamaintermeder ("mesosome"),
yang telah mengalamirekristalisasisepertigranitoid d(ln
berfoliasi. Batuan ini sulit untuk dkenali lebih jauh
karena kontaknyagradasionaldan/atau tektonik (sesar
atau breksi),di beberapatempatbatuanini dipotongoIeh
urat kuarsa,apli~ granitoidcerah,dan batuangelap.
CEA-BATAN1977[1Jmengintelpretasikanmigmatit
sebagai indka.si adanya proses "tonalitisasi" batuan
metamorf.Namunbeberapaindikator lain sepert fasil3S
don tingkat meta.'T1orfisme("metamorphic grade"),
menunjukkanbahwa migrnatit tersebut bisa jadi han),a
merupakanbagian dari batuan tonalit yang terfoliasidc!n
ter-rekristalisasioIeh proses metamorfismedan intrulsi
granitikyang meny.usulke.l1udian.
Berdasarkan kenampakan lapangan
posisi/dstribusi singkapan, struktur serta komposisi
mineralnya, batuan metamorf Pinch ini merupakan
bentuk "roof pendanf diatas rnassa batolit granitoid
Kapur d.~ri Schwaner batolit yang terdiri dari granit
Sukadanadan tonalit Sepauk 13I,(Keyserdan Rustarldi
1989) (4j, Intrusi granit Sukadana pada lingkungan
batuan metamorfdtemukan d daerah KotabaruHulu S.
Pinoh, BukitMonar Hulu Sayan dan G. Ransa Tumbal1Q
Manjul, KalimantanTengah.
c. GranitSukadana
GranitSukadanaadalah granit Kapur akhir ( Hajle
dkk 1977;PietersPE dan SanyotoP 1989}{3]atau sekiltar
91- 80juta tahun (Pietersdan Supriatna1990)12Jtersetlar
mernanjangdail daerah Ketapang,Nangatarnan,t..Janga
Pinch sarr.pai Tumbang ~4anjul,berbentuk sebagai
batolit. Batolit granit Sukadana sebagian besar terdiri
I ~~~~~ _IPTEKNUKURDANPENGELOLAANSUMlERDATATAMBANG JAKARTA,~~E"8AHGAN BAHANGALIANDANGEOLOGINUKLIR-BATAN 02 "EI200
dari granitberwana coklat pucat sampaipink dan sedi~jt
batuan berkomposisigranodiorit,tonalit, dioritkuarsa
Komposisimineral terdiri dati dominan kuarsa 10-
30 % Oligoklas-andesin10-60 % dan K feldspar 20-80
%. Mineral mafik terdri dati hornblende dan biotit,
Mineral ribekit ditemukan pada beberapa contoh granit
(granit alkali) yang mengandung aJbiUoIigoklas,
Hornblende dan ribekit umumnya teralterasi menjadi
klorit, spene, opak dan epidot. Mineral penyertanya
terdiri dati spene, opak, apatit, epidot,alanit,zirkon dan
turmalin. Komposisikimia granit adalah SiO246,78 % -
76,86 % dan Na20 2,2% -3,2% ( kaya soda), dominan
terdiri dati jenis "metalumenous",Menurut Keyser dan
Rustandi 1989(3]granit Sukadanatermasuk granit tipe
I yang berasaldari sumbermagma dalam,sedang
Maniar dan Piccoli 1989 (3)berdasarkan indikasi yang
ada, granitoid tersebut diintarpretasikan sebagai granit
anorogenik yang berkaitan dengan pengangkatan
epirogenik,Soeprapto 1992 IS)menyatakanbahwa
granit Tukul (nama lain dati granit Sukadana)
berfungsi sebagaipembawadan sumber uranium,
Nilai latar radioaktiVitas dan geokimia granit
Sukadanaadalah sekitar 90-450 cis SPP2NFdan 3,5- 8
ppmU [1],Indkasi mineralisasiuraniumyang ditemukan
sebanyak 15 lokasi berupa anomali radioaktivitasdan
anomali geokimiakadar uranium. Pada beberapalokasi
anomali radioaktivitas tidak dikuti dengan anomali
geokimia kadar uranium, hal itu menunjukkanbahwa
anomali dimaksud berkaitan dengan unsur thorium. S!
ngkapan granit Sukadana di Kerabai, Serangga,
Semelangaan, Seberuang,dan Sukadanamengandung
kuarsa asap yang mengindikasikankandunganelemen
radioaktifrelatiftinggi.
Kontak batuan tonalit dan metamorfik adalah
kontak intrusi dan kadang-kadangkontak tektonik. Pada
tubuh granittidak dtemukan mineralisasiyang signifikan.
Namun kadar elemen Th, U, In, Cu, Nb, Mn, dan W
yang relatif tinggi pada konsentratdulang menunjukkan
bahwa granitSukadanaadalah sebagai granit pernbawa
elemen radoaktifatau "hotgranite"(3].
d. DistribusiMineralisasiUranium
Indikasi mineralisasiuranium di Kalimantan
ditemukanpada batuanmetamorfdan beberapapada
granit. Indikasimineralisasidalam batuan metamorf
berupaurat-uratsulfidamengandunguranium,anomali
radioaktivitasdangeokimiakadaruraniumyangtersebar
terutarnadi daerahHulu S. Pinoh,S. Kerabai,Hulu
Sayan,HuluSeruyan,Darab,EllaIIlirdan Kalan( Ano.
12,13,14,15,20,22,23,24dan 26)[1]
Nilailatarradiometridankadaruraniumbaikdalam
batuan metamorfataupun batuan beku di daerah
tennineralisasirelatifrendah,yaitusekitar40 -160 rJs
SPP2NF,kecualipadabatuangranitkalk alkali!alkali
(potasiumgranit)! riolit alkali yang mempunyainilai
radiometritinggisekitar120-500 rJs.Radometribatuan
umumnyadinyatakandalamcountper detik (cis)diukur
denganalatSchintilationCounter( SPP2NF)dan Geiger
Counter(AVP).Dalamtulisanini cis yang dimaksud
adalahrls SPP2NF,kecualiada keteranganlain. Nilai
latar radioaktivitasdan kadar uraniumdi Cekungan
KalandansekitamyaterterapadaTabel1.
1.DaerahS. Cina(Ano 21)
Anomaliditemukanpada granitalkali pegmatitik
(sangatkasar)terpotongoIehkekaryangberarahN-S-E-
W,dengannilai radioaktivitassekitar600 sid 750rls .
AnomaligeokimiaataupungejalamineralisasiU tidak
ditemukandi S. Cina,hal itu dinterpretasikanbahwa
anomaliberasaldarimineralpembawathorium.
2.KerabaiHuludanKerabaiTengah(Ano 11)
Anornalidi KerabaiHulu pada sedimenpasir
sebesar 1200 rls., sedang pada Kerabai Tengah
anomaliditemukanpadabatuanbekugranitalkaliyang
mengandungkuarsaasapdenganradioaktivitassekitar
240-450rls dannilaimaksimum6000cis di rekahan.
3.HuluSayan( Monar)(Ano 20)
PROSIDING-ISBN 979 -8769 -II -2
69
I ~~:"iNAR IP1EK HUKUR DAN FENGEI.O!.AANSUMlER DAYA TA:4BA.- JAKARTA,l~TP~~~~GAN SAHANGALIANDANGEOlOGINUKLIR.BATAN ~ 02"EI200~
AnomaliHuluSayan,d S. Monardekatbatuan
granitdi BukitTukungberupaanorrlalirad!OOletridan
singkapanmineralisasipadabatuansekisdenganurat
kuarsa-fel~tik dengannilai750sid 1500cis, dan
bongkah500sid 12.000cis
4. Darab (Ana 12 dan Ana 22)
Anomali radiometridi Oarab Hulu Seruyan,
ditemukanpadabreksisesaryangberarahN130°-1600
dalambatuanmetalanauyangdiintrusioleh uratgranit,
pegmatit,dan aplit,dengannilai 5000sid 8.000cis .
Mineralradoaktifuraninitberasosiasidenganpirhoti~
pirit, tumlalindan apatit. S. Mekar temlasukdalam
kawasan Oarab be~arak sekitar 5 km dtemukan
sejumlahtitik dengannilai anomaliradiometri1.000sid
3.500cis. Pemboraneksplorasiyangtelahdlakukandi
daerahUntupOarabmenu!1jukkanadanyamineralisasi
uraniumdi bawahpemlukaandenganketebalanzona
sekitar80 an sampai26 meter. Mineralisasiuranium
berukuran milimetrik sampai desimetrik dengan
radiometrisekitar 1820cis sampaidengan5900 cis
(logger 1000-C)[6]Mineral. uraniumberupauraninit,
braneritberasosiasidengansulfidapirit, kalkopirit,borni~
kovelit dan dtemukanberdekatandengan urat-urat
granitik.5. S. Seruyan(Ana 13)
Sejumlahanomalibongkahcitemukandengannilai
radiometrisebesar1.000sid 10.000cis. Padapenelitian
Batand S. Mentawamineralisasisingkapandtemukan
pada breksi sesar dalam batuanmetalanaudengan
radiometri15.000cis.
Tabel 1. Nilai Latar Radioaktivitas dan Kadar Uranium dalam batuan di Cekungan Kalan dan Sekitamya, Kalimantan Barat i1]
3~ Monzonit- 90 -160 cis O,6-1,Oppmmonzonitik(Janit
J 4. I 40 -100 dsI 5. 35-60ds17. I Andesitiktuf 150-100ds I tidak~ data
I 9. I SekisSelisit I 60 -100 as I 0,3 -1,1 ppm
6. Ella //Iir (Ano 24)
Anomali dan mineralisasiU di Ella lIir citemukan
kurang lebih pada 30 lokasi di dua tempat yaitu ci :5.
IsmaeJ dan S. Macan dengan nilai radioaktivit~s
rnaksimum 15.000ris SPP2NF dan 5.000 ris AVP. Di
sekitar mineralisasiditemukanurat-uratgranit.
7.S. TonanglNangaKepayang(Ano 23)
Anomaligeokimia4,4 -5,2 ppm U ditemukanpal:!
a batuan tonalit (granitoid) yang tel1etak diantara
CekunganKalandan Ella lIir.
8. DaerahCekunganS. Kalan( Ano 15)
Litologi Cekungan S. Kalan terdiri dari batuan
metamorf asal volkanosecimenterberupa metalanclu,
metapeli~ dan kuarsit Indikasi kedapatan cebakan
uranium di Kalan berupa anomali radioaktivitasdan
geokimia serta urat-urat mineralisasi 5ulfida yang
tersebarpada 15 sektor antara lain: sektor Eko Remaja,
Lernbah Hitam , Rabau, Kalan Ketungau, Lemajung,
Rirang,Jeronang,Tanah Merah,dan OendangArai [7).
Nilai latar kadar uranium mobil d&lam stream
sedimen ci Kalar. sekitar 1-5 ppm U dengan anomali
sebesar B-10ppm, sedangkananomalisoil antara 8-./.5
ppm U .(Mudiar Masdja dan Sapardi Sastrawihardjo
1985)181Oi. Kalancitemukanmineralisasiuraniumdalam
bentuk singkapandan bongkah. Mineralisasidtemul(an
pada batuan metapelit dan metalanau yang berumur
Paleozoik 141berupa vein terkontrol tektonik den!~an
ketebalan 0,5 -1,5 meter, terdiri dari uraninit , branerit,
dan davidit berasosiasidengan sulfida besi, tembaga,
nikel, dan molibden. Radiometribervariasl sekitar :300-
70PkOSIDING-ISBN979-8769-11 ..2
SEMINAR IPTEK NUKUR DAN PENGELOLAANSUMlER DAYA TAMu. JAKARTA.
PUSATPENGEHBANGANBAHANGALIANDANGEOLOGINUKLIR-BATAN 02 HEI200
sid 1.000 cis dengan nilai latar sekitar 100-120 cis.
Beberapa titik nilai radioaktivitasnyameningkatsampai
10.000 sid 15.000 cis 8PP2NF, bahkan d tempat
tertentu sampai 5.000 cis AVP ( setara dengan kadar 5
0/00U) (~J.
Pola mineralisasiumumnyamengikutipola tektonik
yang berkembangdi daerah bersangkutan.Poia tektonik
regional rnaupun lokal yang berkembang d daerah
sekitar Kalantelah dpelajari oIeh A 8arwiyana8.1989 [9)
dan Karyono 1988(10]Hasil. penelitian menunjukkan
bahwa mineralisasiuranium terkaitdengan pola tektonik
N 100-110 dan kelurusan Kalan N50. Studi tektonik
mikro di daerah terowongan Rernaja menunjukkan
mineralisasiuraniumterbentukpada rekahankronologi3
dan 4 denganyang bersist~ konik bersumbuhorisontal
berarah NE-SWdengan bukaan apikal100 0 (Soeprapto
Tjokrokardono,dkk 1995)(IIJ
Analisis mineral uraninit dengan metode U-Pb
menunjukkanbahwa mineralisasiKalan berumursekitar
150juta tahun atau pada Jura atas (12]Hasil. penelitian
tersebutmenlJnjukkanbahwa umur mineralisasilebih tua
dati grani~ sehingga dapat disimpulkan bahwa
mi~eralisasiuraniumtelah aciasebelum intrusi granit di
Peg. Schwaner.Hal tersebutmendukungkonsep CEA-
BATAN 1977 (I) yang menyatakan bahwa uranium
terdapat pada batuan lanauan dan lernpungan yang
mengandungmaterialkarbon (ampelit),terrnobilisasidan
kemudiandendapkan dalam perangkaptektonik berupa
breksi dan bidang-bidangsekistositas.
Mobilisasi uranium disebabkan oIeh proses
pneumatolitik dan hidroterrnal yang mengikuti intrusi
granit Sukadana pada Kapur akhir (91-80 juta tahun).
Studi inklusi fluida yang dlakukan pada bijih uranium
dati Eko Remajamenunjukkansuhu larutan mineralisasi
sekitar 325-400oC, sedang stud mikroskopik bijih
memperoleh bukti bahwa mineral uraninit sebagian
~emper1ihalk3n gejala "rolling" (1OJyang mendukung
kon~ adl3nyaperbedaanumur antara uraninitdengan
larutan mineralisasiyang juga
mengandunguraniumdan logamlainnya.
Cadangan uranium di Cekungan Kalan belum
dihitung secara tuntas. Potensi yang sudah temitung
sekitar 10,434ton U30Sdalamberbagaikategori(13].
9. S. lban (Ano 24)
Anomali radiometridan geokimiaditemukanpads
breksi dalam batuan kuarsityang mengandungmaterial
organikdan pirit d S.lban, Ca. kiri S. Pinoh dengannilai
sebesar250rls SPP2.
10. S. Ke/awai Tengah-Bukit Sangau ( Ana 26)
OJBukit Sangauditernukananomali geokimia4,1
sid 5,9 ppm U, pads kontak antara
metapeiitJeronang dengangranitmonzonit.
Tabel 2. Lokasi Anomali Radiometri din Geokimia sena Mineralisasi Uranium di Kalan din
S~i~rnya.111. .N No Nama Mi0 Ana lokasi Oaerah n
Anomali U
1SElna-~lam~a
S.Kalan- granitoid I
S.lban
LV Biikii- loem + metalan
1 S8n.Q8U auCatalan: .-- radioaktivitasRa. = anomali
geok.=anomaligeokimiakada"U.
-= lidS<ada.anomai/minerali~i
+ = dternllkananomal~mineralisasi
.= sudahdilindS<lanjuli.dengapemboraneksplorooi
..= sudahdilindci<lanjutidenganpemboran
evaluooiclanpembuatanteromnganeksplorasi
PROSIDING-ISBN 979 -8769 -II -2 71
I
PEfABAHASAN
1. Interaksi Intrusi Granit Sukadana terhadap Batuan
Metamorfik Pinoh BatuanmetamorfikPinoh
merupakan"roofpendanr
pada massabatolit tonaJitS~uk, granitLaur dan granit
Sukadana. Batuan metamorf tersebut tersebar dari
daerah Nangatamandi bagian barat dan Hulu Kahayan
di bagian timur. OJ daerah sekitar Kotabaru sampai
Nangatamandan TumbangManjulsampaiHulu Kahayan
gejala intrusi granit Sukadanatidak nampak,sedangkan
di bagiantengahyaitu sekitar KOtabaru,HuluSayan, dan
G. Ransadtemukan intrusibatuan granitSukadana(3].
Intrusi grar1t tersebut telah menghasilkanurat-urat
granit belWamacerah, kuarsa-feldspatik,dan apit pada
batuan metamorfserta gejaJaalterasi hidrotennal.Yang
dimaksudOOnganalterasi hdrotermal adalah peni>ahan
sifat fisik/kirrda dari mineral/batuan lama ke sitat
fisik/kimiabaru yang asOOabkanoIeh tekanan dan atau
panas pada proses pembentukanmineralisasi. Gejala
alterasi dmaksud antara lain: silisifikasi, kloritisasi,
serisitisasi. turrnaJinisasi,kaolinisasi, dan epidotisasi
yang cjl~ngan umumnya dtemukan d sekitar zona-zona
tektook (11.GejaJa turrnalinisasitersebar sangat luas,
belbutir halus sebagai mineral butiran
("disseminated')atau mineral turrnalin dengan butiran
lebih kasar sebagai urat-urat tl!rrnalin pada batuan
metamorf. Hal itu mengindkasikan balTNa proses
pneumatolitikdan hidrotermaJberkembang luas pada
batuan metamori Pinoh d daerah antara KOtabaru
sampai G. Ransa akibat adanya tubuh granitik (granit
Sukadana)di bawahbatuan metamorf.
2. Hubungan Intrusi Granit Sukadana dengan MineralisasiUranium
Mineralisasiuraniumdtemukan d daerah Kotabaru
di HuluS. Pinoh sampai Mentawadi Hulu S.Seruyan. OJ
daernhtersebl.1banyak citErnukangranit Sukadanadan
intrusi-intrusikecil gianit-uiat kuarsa , apiit , greisen clan
kuarsa-feldspatik ser1a gejala ubahan silisifikasi,
seritisasi,tunnalinisasi,kloritisasidan greisenisasiyang
mengindikasikanprosespneumatolitikdan hidrotermal.
Proses peumatolitik dan hidrotermal tefsetlut
mengiku~piOseSintrusi granit Sukadanayang menDa~va
larutan mineralisasikayafluor dan boron. Hutchison1983
(14;menyatakan bahwa mineralisasi sulfida ~un turmalin
dalam cebakan hidrotermal mempunyai jangkauan
sebaran yang lebih jauh dari pada seban3n bijitY logarrl
teikait seperti hasil pengamatan endapc3n tungsten d
Cina. Atas dasar kenyataan t~'jt, mineralisasi turmalin
dan sulfida dapat dgunakan sebagaiindkator
adanyaproses mineralisasilogan yal'lg
belumtersingkaptermasukuranilrn.
Berdasar1<andata t~ut dapat cis~kan bahwa
intrusigranit Sukadanamemegangperan pentil'lg dalam
proses pembentukanmineralisasiuranilJ1l ~ja batuan
metamorf d Kalimantan. Hal tefSEi)ut ju!~a didukung
oIeh fakta bahwa sebaran batuan metan<>rf yang
tidak ditemukangranit Sukadanayaitu ujung baret dan
ujung timur sebaran metamorf tidak mengandul1Q
mineralisasiuranium.
KedapatanmineralisasiAu primer,Sb, Cu, Fb, dan Hg
pada batuanmetamorfdi bagianhutuS. Kahayanclan S.
Seruyan,mineralisasiFe dan Zn di Nangakelawaidcln di Ella
illir, dan unsur logam dalam konsentratciiarlg yang
te!'sebarluas d S. tv1enOOwaidan S. Sv"!lanang,S.
Sekedas, Keriyau dan S. Kerabai [151,tidak dapat
membuktikanketer1<aitandenganintrusi granitSukadana.
3. Sintesis Pembentukan Mineralisasi Uranium Kalimantan
Proses minoralisasi dawali dengan proSl~
sedimentasihasi! kegiatanvolkanik Semitaupada Penn-
Trias, berupa material berukuran pelitik, siltik dc!n
kuaffiitik yang mengandung material karbon ka~fa
uianium. Selanjutnyabatuan sedimenmengatamiproSl3S
rnetamoriosadengantekanan2000 bar dan suhu 540oC,
diikuti dengan intrusi granit Sukadana da!am bentuk
batotit dan intrusi-intrusikedl pada segar dan kekar di
72
SEMINARImK NUKURDANPENGELOLAANSUMBERDAYATAMBANG JAKARTA,
PUSATPENGEHBANGANBAHANGAllANDANGEOlOGINUKLIRBATAN. 02 HEI200
lokasi yang jauh dari batuaninduknya.Intrusi granit
Sukadana tersebut membawa larutan mineralisasi
bersuhu325-400°Cyaitu kombinasigas dan larutan
hidrotermalkayafluor danboronsertalogamTh, U, In,
Cu, Nb, Mn dan W[31Larutan.hidrotermaltersebut
kemudianmemobilisasiuranium(uraninit)yang sudah
ads dalambatuansedimen/metamorfyanglebihtua
dan mengendapkannyasebagai urat-urat
mineralisasi uraniumdansulfida.
Mineraluraniumterperangkapdalamporositas
sekunderbatuan antara lain sesar, kekar dan atau
bidangskistositas,sebagaiurat-uratdenganketebalan
bervariasi.Gejala ubahanyang te~ad dici,ikanoIeh
perubahan feldspar, kloritisasi, muskovitisasi ,
turmalinisasidan silisifikasi. Ubahan ini umumnya
ditemukanberdekatandenganzona mineralisasidan
gre;sen, sehingga di interpretasikanbahwa proses
greisenisasiikut berpartisipasidalam pembentukan
mineralisasidanubahanbatuan.
4. Sebaran Batuan Metamorfik yang BerpotensiMengandungUranium
Batuan metamorfikPinoh tersebar dari daerah
Nangatamanyang melebar kearah tenggara sampai d
Hulu Kahayan di Kalimantan Tengah pada beberapa
tempat diintrusi oleh granit Sukadana. Intrusi granit
Sukadana tersebut yang dapat didentifikasi dari peta
geologi Pieters PE dan Supriatna 1990 I2Jsekala
1:1.000.000. tersingkap d d G. Ransa (Tumbang
Manjul), Hulu S. Sayan dan Kotabaru,sedangkan urat-
urat granit tipisberukurantebal0,1 -1,0 meter dan gejala
alterasi dan mineralisasisulfida yang tersebar di hampir
seluruh daerah antara Kotabaru sampai daerah
Mentawa.
Berdasarkan atas kesamaan kondisi geologi
dan proses kejadian mineralisasiuranium di
Cekungan Kalan telah ditentukan 4 kriteria daerah
yang danggap berpotensimengandungcebakan
uranium yaitu sebagai berikut:
.Oaerah metamorfikyang
mengandungmineralisasi uranium
.Oaerah metamorfik yang tidak/belum dtemukan
mineralisasitetapimengandunganomaliradiometridan
atauanomaligeokimiaU
.Oaerah metamorfikyangmempunyaikaraktergeologil
ubahanyangsarnadengandaerahyangmengandung
mineralisasiuranium,anomaliradiometridanatau
geokimiakadarU.
.Oaerah metamorfikyang
berasosiasi/dintrusioleh granitSukadana.
Berdasarkankriteriatersebutdiatas,dapat
dideliniasi daerah yang berpotensi mengandung
mineralisasiuraniumd KalimantanBaratdan Tengah
yaitu daerah sebaranbatuan metamorfPinch yang
dibatasioleh intrusigranitG. Ransadujung timur dan
intrusigamitd KotaBaru( HuluS. Pinch) padabagian
baratlaut(Gambar4).
KESIMPULAN
Darihasilpembahasandapatcisimpulkansebagai
berikut:
1. BatuanmetamorfikPinchadalah"roofpendant"pada
massabatolitgranitoidSukadanabersamadengan
granitoidSepaukdanLaur.
2. GranitSukadanamerupakanmobilisatoruraniumyang
terdapatdalambatuanmetamorfdan sekaligusjuga
berfungsisebagaipembawaserta sumberuranium
bagi akumulasiuraniumdi PegununganSchwaner,
Kalimantan
3. BatuanmetamorfikPinch yang berpotensisebagai
batuan induk mineralisasiuraniumadalah batuan
metamorfyangdipengaruhiI kontakdenganbatuan
granitSukadana.
4. Mineralisasiuraniumci daerahKalandan sekitamya
adalahtipe urathidrotermaldan
berasosiasidengan granit.
PRnSIDING-ISBN 979 -8769 -II -273
UCAPANTERIMAKASIH LaporanhasilPenelitianProyekPTEPBGN-BATANUcapanterima kasin kami sampaikankepada 8p. 1992/1993(Laporaninternal)(1993).
DR. IR. A. SarwiyanaKepala PusatP2BGGNyang telah 7. SOEPRAPTO,TAMBUNANRT,MANTOWlDOD<),
memberikandorongan dan izin pemakaian data untuk PendeteksianKemungkinanAdanya Mineralisa:si
dipresentasikandalam makalahini. Ucapanyang sarna Uraniumd S. Cina KalimantanBarat, dengan
juga kami sampaikan kepada semua rekan di Bidang IndikatorGejalaAlterasiHidrotermalLaporan.Hasiil
Eksplorasidan Geologi serta Bidang PGN dan TPBGN PenelitianProyekPTEPBGNBATAN-1991/1992(
yang telah membantupembuatanmakalahini. Laporaninternal)(1992). .
DAFTARPUSTA.'<A. 8. MUDIARMASDJAdan SAPARDIS., Geochemi~31
Exporationfor UraniumDepositsin the KalanAre:c!,
1 BATAN-CEA, Prospect to Develop Uranium Kalimantan.Proced. in Technical Committee
Depositsin KalimantanVolumeI danII, Introduction Meetingon UraniumDepositsin Asia and The
General Reconnaissance,September (1977).( Pacific:Geologyand ExplorationHeld. in Jakar1a
Laporanke~asama). 16-19Dec,1985,IAEA(1988).
2. PIETERPE. and SUPRIATNA S, Peta GeoIogi 9. A SARWlYANAS, De Formationet Moolite Duu
DaerahKalimantanBara~Tengah,dan limur, Megaprisme Tectonique de Pinoh-Sayan
Pusat Penelitiandan PengembanganGeologi KalimantanIndonesie,Thesepresentea Docteurde
~tani>en bekerjasamadengan BMR Australia L'UniversiteLouisPasteurde StrasbourgMention:
(1990). Geologie(1991).
3. PIETERPE. and SANYOTO.P,GeologicalData 10. KARYONO HS, Typology des structures
RecordNangatarnanand Pontianak1: 250.000 mineraliseesdu Bassinde la Kalan,Kalimantande
Quadrangles, West Kalimantan. Geological la Quest,Indonesia,AspectTectoniqueet controle
Researchand DevelopmentCentre,Indone.siain structuraldes mineralisationsd'uranium.These
CooperationwithTheBureauof MineralResources, doc. Univ. Luis Pasteurde Strasbourg,France
Australia(1989). . (1988).
4. WlLU~S PR, JOHNSTONCR., ALMONDRA 11. SOEPRAPTO, T. TAMPUBOLON, RET~~
and SIMAMORAWH., Late Cretaceousto Early WlTJAHYATI,WlDIYANTA,RT. TAMBUNA.~,Tertiarystructuralelementsof West Kalimantan, PenentuanBidang Mineralisasi179 level 46iO
Tectonophysics,148.p.279-297,(1988). TerowonganRemajaKalan.
SOEPRAPTO., Prospecton thePotentialof Tukul 12. Laporan Hasil Penelitian 1995/1996.PPBG~J-
GraniteKetapang,Kalimantanas a UraniumSource BATAN(1997).
Rocks,Proceedof. the IndonesianAssociationof 13. DJOKO SOETARNO,ZAINUDIN H, MUDJ:>
GeologistXXIAnnualScientificMeeting,Yogyakarta SUMEDI,MANTOWlDODOdan SUBAGYOE!).
, (1992) Karakter Kimia dail GeokronologiMineralisasi
6. MANTO WiDODO, SRIYOOO, T.H.Uraniumd TerowonganRemajadan TanahMerah,
TAf.1PUBOLON,daan SAJIYO, Pemboran Kalan Kalimantan,Laporan Hasil Penelitian
EksplorasiSektor Untup Darab, Kalimantan. 1991/1992,PPBGN-BATAN(1992).
5.
14. ANO NIM, StatusPotensiBahanGalian NultJirper 25
September 2001. Sub Bidang EvaJuasiP2BGGN-
BATAN (Iaporan Internal)(200.).
15. CHARLES S. HUTCHISON,Economic D~sit arid
Their Tectonik Setting, The Macmillan Press
Ltd. Londonand Basingtoke(1983).
16. ANONIM,Peta SebarilnMineralLogamIndonesia,
dikompilasioleh Direktorat'SumberdayaMineral
(1990)
Gambar 1. Peia Geologi pegunungan Sctw.-Ier di Kalimantan Barat dan Tengah (Dimodifikasi Darl Pietel'Dan Supriatna S. 1990)
GarrtJar2Penat~ng GOOogiA-B
GaTM 3. KocelasiSalla1 Da!an peta GeoIog"Kaman~ Baa! d.-I TeI¥Ja'1 (~~ PielelsPE 00n S~atna S 1990121)
Gambar 4 PetaSkematikDaerahBerpotensiMengandungMineralisasiUraluumDr pegununganSchwanerKalimantan
Diskusi
1. Abdul Qohhar (BAPETEN):
a. Apakah kegiatan eksplorasi (pemboran dan
terowongan)masihdilakukan.
b. Jika masih apakahperizinann~ahanya dimintakanke
Dinas Pertambangan setempat ataukah juga sudah
dimintakan ke Bapeten (karena sesuai UU No 10 /97
setiap pemanfaatan tenaga nuklir term3sUh
pengembanganwaji~ dimintakanizin ke Bapeten).
Soeprapto:
a. Kegiatanpemboranmasih dilakukanmeskipun sarlgat
sedikit (,:!: 600 m/tahun) sedangkan kegiatan di
terowongan sudah dhentikan kecuali kegiatan yang
berhubungandenganperawatanterowongan.
b. Perizinan eksplorasi diberikan oleh Departemen
Energi Dan SumberdayaMineral saja, belum dimintakan
ke Bapeten karena kegiatan penambangan belum
dilakukan, tetapi Batan tidak menutup kemungkinan
menerimainspeksiBapetenke Kalan.
2. Widto(P2BGGNBAT.AN):
Ciri antarake 2 tipemineralisasiU dalammetamorfdan
hasilrekristaJisasiakibatintrusigrClnit
Soeprapto:
Ciri mineralisafiU dalam batllan metamorfadalah
mengikutistruktursekistositidan berasosiasidengan
rnineral-mineralmetamorfbersuhutinggi sedangkan
mineralisasiyang akibatintrusi granitadalahsebagai
urat yang ber,lsosiasidengansulfida Fe, Cu, Zn dl
dalambontukkristaluraninityangideal.
3. Akhmac MuktafHaiferi (BAPETEN):
Pada batuan metamorf apa intiusi oranit menem~)us
per.l1ukaan.
Sooprapto:
Batuan granit yang menerr\busbatuan metamorf adalah
granit -monzogralut yang berulnur Kapur Atas yang
disebut dengan granit Sukadanl3.sL-dangkanbatuan
metamorfnyaacJalahmetamorfregiona!Abukuma.