jurnal anafilaktik
-
Upload
maiasalsabila -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of jurnal anafilaktik
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
1/40
Organisasi Alergi Dunia
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Untuk ReaksiAnafilaktik
Abstrak
Organisasi Alergi Dunia (WAO) yang diilustrasikan diciptakan sebagai tanggapan
terhadap ketiadaan pedoman global untuk anafilaksis. Uniknya sebelum dikembangkan
kurangnya ketersediaan yang penting di seluruh dunia untuk diagnosis dan pengobatan
anafilaksis telah didokumentasikan. !ereka menggabungkan kontribusi lebih dari "##
spesialis alergi $ imunologi di % benua. Rekomendasi didasarkan pada bukti terbaik yang
tersedia yang didukung oleh referensi yang diterbitkan pada akhir Desember "#.
Pedoman ini ditin'au dari faktor risiko pasien untuk anafilaksis berat atau fatal co
faktor yang memperkuat anafilaksis dan anafilaksis pada pasien yang rentan termasuk
anita hamil bayi orang tua dan orangorang dengan penyakit kardio*askular. !ereka
berfokus pada pentingnya membuat diagnosis klinis yang cepat dan pengobatan aal dasar
yang sangat dibutuhkan bahkan di lingkungan dengan sumber daya yang rendah . +ni
memerlukan protokol darurat tertulis dan berlatih secara teratur kemudian segera setelahanafilaksis didiagnosis segera meminta bantuan menyuntikkan epinefrin ( adrenalin )
intramuskular dan menempatkan pasien dalam posisi berbaring atau dalam posisi yang
nyaman dengan ekstremitas baah ditinggikan .bila ada indikasi tambahan langkah penting
mencakup pemberian oksigen tambahan dan memelihara 'alan napas membuat akses
intra*ena dan memberikan resusitasi cairan dan memulai resusitasi 'antung paru dengan
kompresi dada terus menerus . ,andatanda *ital dan status kardiorespirasi harus sering
dipantau dengan teratur (sebaiknya terus menerus ) .
Pedoman singkat mana'emen anafilaksis yang sulit diatasi terhadap pengobatan aal
dasar. !ereka 'uga menekankan persiapan pasien untuk diri sendiri pengobatankekambuhan anafilaksis di masyarakat konfirmasi pemicu anafilaksis dan pencegahan
kekambuhan melalui penghindaran pemicu dan immunomodulation . -trategi baru untuk
diseminasi dan implementasi diringkas . -ebuah agenda global untuk penelitian anafilaksis
diusulkan .
ata unci/ anafilaksis faktor risiko diagnosis klinis epinefrin ( adrenalin ) antihistamin
glukokortikoid
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
2/40
Di seluruh dunia definisi anafilaksis yang umum digunakan adalah / 0 sesuatu yang
serius mengancam kehidupan atau reaksi hipersensiti*itas sistemik1 atau 1Reaksi alergi yang
serius yang onsetnya cepat dan dapat menyebabkan kematian 0"2 dan ditingkat global yang
sebenarnya semua pemicu ter'adinya anafilaksis dalam populasi umum belum diketahui
menurut pengakuan pasien peraat dan menurut diagnosis para profesional kesehatan .
-elain itu kurangnya pelaporan penggunaan berbagai definisi kasus penggunaan ukuran
yang berbeda dari ke'adian seperti insiden atau pre*alensi dan di baah pendataan yang
bermasalah dalam banyak studi epidemiologi . !eskipun demikian anafilaksis tidak langka
dan tingkat ke'adiannya tampaknya meningkat meskipun ada *ariasi geografis.3 4 pre*alensi
seumur hidup berdasarkan studi internasional diperkirakan mencapai ##5& 6 .
Dalam hal kesehatan masyarakat anafilaksis dianggap 'arang menyebabkan kematian
.4 "2angka kematian sulit untuk dipastikan dengan akurat . ematian akibat anafilaksis sering
tidak didiagnosis seperti itu karena tidak adanya rincian se'arah dari para saksi mata
in*estigasi kematian yang tidak lengkap kurangnya temuan patologis spesifik pada
pemeriksaan postmortem dan kurangnya tes laboratorium pada penyakit tertentu.
Petun'uk dasar untuk mendiagnosa dan mengobati pasien dengan anafilaksis cukup
rendah "3 "% dibandingkan dengan misalnya petun'uk untuk penilaian dan mana'emen pasien
dengan asma atau alergi rhinitis."4 "7kemungkinan akan tetap begitu karena kekurangan data
yang acak studi terkontrol inter*ensi terapi yang dilakukan selama episode anafilaksis.
Pengembangan Pedoman Anafilaksis WAO
WAO adalah sebuah federasi internasional dari 83 daerah$regio dan klinisi alergi dan
imunologi nasional masyarakat yang berdedikasi untuk meningkatkan kesadaran dan
mema'ukan keunggulan dalam peraatan klinis penelitian pendidikan dan pelatihan alergi
dan imunologi klinis . Anafilaksis Pedoman WAO diciptakan sebagai tanggapan terhadap
ketiadaan pedoman global untuk anafilaksis .
Aspek unik
-ebelum Pedoman dikembangkan diseluruh dunia kekurangan data untuk diagnosis
dan pengobatan anafilaksis.2 Pedoman penin'auan faktor risiko pasien untuk anafilaksis berat
atau fatal co faktor yang memperkuat anafilaksis dan anafilaksis pada pasien yang rentan
termasuk anita hamil bayi dan orang tua . Peran biologis dari sel mast 'antung diperiksa
dan anafilaksis menun'ukan seperti sindrom koroner akut yang dibahas . Pedoman fokus pada
pentingnya membuat diagnosis klinis yang cepat dan pengobatan dasar aal yang sangat
dibutuhkan dan mungkin bahkan di lingkungan sumber daya yang rendah seperti negara
daerah atau lokasi tertentu misalnya kabin pesaat atau daerah terpencil. Rekomendasiuntuk resusitasi 'antung paru didasarkan pada tahun "# pedoman yang menyarankan
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
3/40
kompresi dada sebelum bantuan pernapasan . Peran spesialis alergi $ imunologi disorot
khususnya yang berkaitan dengan pencegahan kekambuhan . Rekomendasi didukung oleh
kutipan referensi yang diterbitkan pada akhir "# . -ebuah agenda penelitian global untuk
mengatasi ketidakpastian dalam penilaian dan mana'emen anafilaksis diusulkan . Dalam
rangka untuk mengatasi kendala bahasa 5 ilustrasi yang komprehensif merangkum prinsip prinsip penilaian dan mana'emen yang ditetapkan dalam Pedoman .
Alasan , Tujuan , dan Ruang Lingkup
Pedoman global untuk penilaian dan pengelolaan anafilaksis sebelumnya belum
pernah dipublikasikan . Di banyak negara tidak ada pedoman anafilaksis yang di gunakan.2
pedoman Anafilaksis dikembangkan oleh organisasi alergi $ imunologi nasional dan regional
atau dengan masukan substansial dari organisasi tersebut ber*ariasi dalam lingkup dan
komprehensif . 9eberapa dari mereka tidak berdasarkan bukti . :anya beberapa dari mereka
telah dipublikasikan dalam indeks 'urnal medis resensi dapat ditemukan dengan
menggunakan Pub !ed atau mesin pencari lainnya.&" &7 kecuali epinefrin ( adrenalin )ampul
banyak obat penting persediaan dan peralatan untuk pengelolaan anafilaksis tidak umum
tersedia diseluruh dunia.2
,u'uan dari pedoman Anafilaksis WAO adalah untuk meningkatkan kesadaran global
konsep saat ini dalam penilaian dan pengelolaan anafilaksis dalam pengaturan kesehatan
untuk mencegah atau mengurangi kekambuhan anafilaksis di masyarakat untuk
mengusulkan agenda penelitian untuk anafilaksis untuk berkontribusi terhadap pendidikan
anafilaksis dan untuk meningkatkan alokasi sumber daya untuk anafilaksis .
Pedoman WAO dikembangkan terutama untuk digunakan oleh spesialis alergi $
imunologi di negaranegara tanpa pedoman anafilaksis dan untuk digunakan sebagai sumber
tambahan pada mereka di mana pedoman tersebut tersedia namun hal ini 'uga akan menarik
bagi kelompok profesional kesehatan yang lebih luas.. !ereka memberikan rekomendasi
untuk penilaian dan pengelolaan anafilaksis dalam pelayanan kesehatan ( rumah sakit klinik
dan kantor medis) dan rekomendasi untuk pengobatan dan pencegahan anafilaksis dalam
masyarakat . !ereka fokus pada mana'emen aal dasar anafilaksis yang harus mungkin
bahkan di lingkungan sumber daya yang rendah . !ereka 'uga melakukan diskusi singkattentang penilaian dan pengelolaan anafilaksis yang sulit disembuhkan dalam keadaan
optimal.
Metode
Pedoman yang dikembangkan oleh komite khusus Anafilaksis yang diangkat oleh
Presiden WAO pada tahun #4. !ereka berdasarkan pada bukti terbaik yang tersedia 2#
dalam keadaan acak percobaan terkontrol yang dapat digunakan untuk men'aab sebagian
besar pertanyaan klinis yang rele*an dengan anafilaksis . Dalam menentukan apa yang
penting dan apa yang tidak omite menarik ekstensif pada temuan -ur*ei WAO ;ssentials
Pengka'ian dan Pengelolaan sumber daya Anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
4/40
termasuk alergi $ imunologi pedoman anafilaksis atau pedoman dengan masukan alergi $
imunologi substansial sebelumnya diterbitkan dalam indeks tin'auan 'urnal&" &7 dan ulasan
anafilaksis termasuk tin'auantin'auan& sistematis =ochrane "3 "% 2"2& Pada tahun #7
draft Pedoman dikembangkan melalui pertemuan dan melalui e mail korespondensi antara
anggota omite didistribusikan kepada anggota Dean direksi WAO untuk di berikomentar dan disa'ikan dan didiskusikan dengan delegasi di ongres Alergi Dunia di
9uenos Aires . Pada tahun "# Pedoman diedarkan ke masyarakat anggota WAO dan
Dean Direksi WAO untuk menin'au ulang memberi komentar tambahan dan persetu'uan .
-ecara keseluruhan lebih dari "## spesialis alergi $ imunologi di % benua berkontribusi
terhadap pengembangan Pedoman ini.
Penilaian pasien dengan Anafilaksis
Diagnosis anafilaksis didasarkan pada temuantemuan klinis &2223 ( ,abel " ) . Dalam
bagian ini Pedoman menin'au faktor risiko pasien untuk anafilaksis berat atau fatal co
faktor lain yang memperkuat anafilaksis pemicu pentingnya diagnosis klinis penggunaan
tes laboratorium dan diagnosis banding.
Faktor Risiko Pasien untuk anafilaksis berat atau Fatal dan Co-Faktor ang memicu
terjadina Anafilaksis
9anyak faktor pasien yang meningkatkan resiko semakin parah atau fatal ter'adinya
episode anafilaksis serupa diseluruh dunia. meliputi faktorfaktor yang berkaitan dengan
usia232% penyakit penyerta seperti asma dan penyakit pernapasan kronis lainnya "#2428
penyakkardio*askuler273" mastocytosis3& atau gangguan sel mast klonal 3233 dan penyakit
atopik yang berat misalnya alergi rhinitis.35 9eberapa obat bersamaan seperti betaadrenergic
blockers dan angiotensincon*erting en>yme (A=;) inhibitor 'uga dapat meningkatkan risiko3#3"3%38(?ambar "). -elain itu episode anafilaksis berat atau fatal mungkin terkait dengan
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
5/40
kelainan pada 'alur degradasi mediator sehingga menghasilkan misalnya peningkatan dasar
tryptase histamin bradikinin ( karena akti*itas A=; serum rendah) dan platelet
acti*ating factor ( PA@ ) (karena serum akti*itas acetylhydrolase PA@ rendah).35 37 5& =o
faktor yang memperkuat atau meningkatkan anafilaksis 'uga umum. Dari 'umlah tersebut
anafilaksis akibat latihan adalah yang terbaik dipela'ari dan sering melibatkan konsumsimakanan tertentu ( gandum$omega5 gliadin seledri atau kerang ) atau makanan apa sa'a .
'arang melibatkan konsumsi etanol atau obat anti inflamasi nonsteroid ( B-A+D ) yang
meningkatkan permeabilitas usus dan absorbsi alergen.52 5% memperkuat co faktortermasuk
infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi akut penyerta lainnya demam stres emosional
per'alanan atau gangguan lain dari rutinitas dan status pramenstruasi anita.& 3554 beberapa
faktor dan co faktor kemungkinan berkontribusi terhadap beberapa episode anafilaksis. 3554
Pemi!u Anafilaksis
epentingan relatif dari pemicu anafilaksis tertentu dalam kelompok usia yang
berbeda tampaknya umum. !akanan adalah pemicu yang paling umum pada anakanak
rema'a dan deasa muda . -engatan serangga dan obat adalah pemicu yang relatif umum
pada orang deasa paruh baya dan lan'ut usiaCdalam kelompok usia ini anafilaksisidiopatik diagnosis eksklusi 'uga relatif umum.2"2& !ekanisme dan pemicu anafilaksis
dirangkum dalam ?ambar &.&&& &52"2&5284 9anyak pemicu spesifik untuk anafilaksis bersifat
uni*ersal namun beberapa *ariasi geografis yang penting 'uga telah dilaporkan . !akanan
pemicu berbeda sesuai dengan kebiasaan diet paparan makanan tertentu dan metode
pengolahan makanan.58 %4 Di Amerika Utara dan di beberapa negara di ;ropa dan Asia susu
sapi telur ayam kacang tanah kacang pohon kerang dan ikan adalah makanan umum
sebagai pemicu . Di negaranegara ;ropa lainnya buahbuahan seperti peach adalah pemicu
umum di ,imur ,engah i'en adalah pemicu umum dan di Asia makanan seperti gandum
buncis beras dan sup sarang burung perlu dipertimbangkan .
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
6/40
Populasi serangga berbeda dari benua ke benua dan dari daerah ke daerah di benua
yang sama. Akibatnya kemungkinan paparan yang berbeda dan famili serangga yang
menyengat atau menggigit serta risiko anafilaksis dari serangga ini 'uga berbeda. %8 4"
serangga penyengat ( ordo :ymenoptera ) telah dipela'ari secara ekstensif dalam hubungan
dengan anafilaksis hanya di ;ropa Amerika Utara dan Australia . Anafilaksis dipicu oleh
gigitan serangga misalnya Ordo :emiptera nyamuk (urutan Diptera ) dan kutu (order
Acarina)tidak dipela'ari secara optimal.
Obatobatan misalnya antimikroba anti*irus dan agen anti 'amur adalah
pemicu umum dari anafilaksis di seluruh dunia 4&42 dengan *ariasi antara negaranegara
misalnya penisilin intramuskular adalah pemicu umum dimana masih digunakan untuk
demam rematik dan obat anti tuberkulosis adalah pemicu relatif umum di beberapa negara .
B-A+D biasanya memicu anafilaksis obat spesifik dalam kelas farmakologis ini dan tidak
berhubungan dengan penyakit B-A+D terkait lainnya seperti asma rhinitis poliposishidung dan urtikaria.43
Anafilaksis 'uga bisa dipicu oleh agen kemoterapi seperti carboplatin dan do
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
7/40
lateks dan koloid plasma seperti de
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
8/40
kardio*askular mungkin satusatunya manifestasi dan setelah imunoterapi alergen tibatiba
mengalami urtikaria umum mungkin satusatunya manifestasi aal. & 22
arakteristik ge'ala dan tandatanda anafilaksis tercantum dalam ,abel &.&&&&52"2&
tandatanda kulit yang hadir dalam 8#7# 6 dari semua pasien dan ketika tanda tersebut
tidak ada anafilaksis lebih sulit untuk dienali . Pola ( onset nomor dan tentu sa'a ) ge'ala
dan tanda berbeda dari satu pasien ke pasien yang lain dan bahkan pada pasien yang sama
dari satu episode anafilaksiske episode yang lain . Pada aal episode mungkin sulit untuk
memprediksi la'u perkembangan atau tingkat keparahan tertinggi . kematian dapat ter'adi
dalam hitungan menit.& "2&& &5 2"2&Anafilaksis kadangkadang bisa sulit untuk didiagnosa .
Pasien dengan gangguan bersamaan penglihatan atau pendengaran penyakit neurologis
penyakit 'ia seperti depresi penyalahgunaan >at gangguan spektrum autisme attention
deficit hyperacti*ity disorder atau gangguan kognitif mungkin telah berkurang kesadaran
pemicu anafilaksis dan ge'alanya.2& Pada usia berapa pun bersamaan penggunaan obat --P
aktif seperti obat penenang hipnotik antidepresan dan generasi pertama :" antihistamin
menenangkan dapat mengganggu pengakuan pemicu dan ge'ala anafilaksis dan dengankemampuan untuk men'elaskan ge'ala . Pada pasien dengan kondisi medis secara bersamaan
misalnya asma penyakit paru obstruktif kronik atau gagal 'antung kongestif ge'ala dan
tandatanda penyakit ini dapat 'uga menyebabkan kebingungan dalam diagnosis banding dari
anafilaksis.2&
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
9/40
Pasien ang rentan
Anafilaksis pada kehamilan menempatkan ibu dan bayi pada peningkatan risiko
kematian atau hipoksia $ ensefalopati iskemik . -elama trimester pertama kedua dan ketiga
potensi pemicu mirip dengan anita yang tidak hamil. -elama persalinan anafilaksis
biasanya dipicu oleh inter*ensi iatrogenik seperti oksitosin atau lebih umum antimikroba
seperti penisilin atau sefalosporin diberikan kepada ibu untuk profilaksis kelompok infeksi
streptokokus 9 hemolitik untuk neonatus.2%
Pada masa kanakkanak anafilaksis bisa sulit untuk dikenali . 9ayi tidakmenun'ukkan ge'alanya. 9eberapa tandatanda anafilaksis 'uga dapat mirip dengan ke'adian
seharihari normal pada bayi misalnya tampak merah dan disfonia setelah menangis
meludah setelah makan dan inkontinensia . 9ayi sehat memiliki tekanan darah rendah dan
denyut 'antung istirahat yang lebih tinggi daripada anak yang lebih besar dan orang deasa
karena itu kriteria yang sesuai dengan usia harus digunakan untuk mendokumentasikan
hipotensi dan tachycardia23( ,abel " ) .
Rema'a rentan mengalami kekambuhan anafilaksis di masyarakat karena perilaku
peningkatan risiko seperti kegagalan untuk menghindari pemicu mereka dan kegagalan untuk
membaa suntikan epinephrine.2"
Pasien paruh baya dan lan'ut usia akan meningkatkan risiko anafilaksis berat atau
fatal karena penyakit kardio*askular yang diketahui atau subklinis dan obat yang digunakan
untuk mengobati mereka.27 3" 3%34 Di 'antung manusia yang sehat selsel mast yang hadir
sekitar arteri koroner dan pembuluh intramural antara serat miokard dan dalam intima. 27
arteri pada pasien dengan penyakit 'antung iskemik 'umlah dan kepadatan sel mast 'antung
meningkat di daerah ini dan di samping itu sel mast yang ada dalam plak aterosklerotik.
-elama anafilaksis histamin leukotrien PA@ dan mediator lainnya dilepaskan dari sel
mast 'antung berkontribusi terhadap *asokonstriksi dan spasme.27 arteri koroner Anafilaksis
dapat hadir sebagai sindrom koroner akut (A=-) (angina infark miokard aritmia)
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
10/40
sebelumnya atau tidak ada in'eksi epinefrin. :al ini berpotensi ter'adi pada pasien dengan
penyakit arteri koroner yang telah diketahui orangorang di antaranya yang mempunyai
penyakit arteri koroner subklinis membuka tabir dan karena *asospasme sementara mereka
yang yang tidak ada kelainan kardio*askular dapat dideteksi setelah sembuh dari
anafilaksis.
27 8887
Peran Tes Laboratorium
-ampel darah untuk pengukuran tingkat tryptase secara optimal diperoleh "5 menit
sampai 2 'am setelah onset ge'ala. -ampel darah untuk pengukuran kadar histamin secara
optimal diperoleh "5%# menit setelah onset ge'ala (,abel 2). ,es ini tidak tersedia secara
umum tidak dilakukan secara darurat 2&35#5"7# dan tidak spesifik untuk anafilaksis.
Peningkatan kadar serum tryptase sering mendukung diagnosis klinis anafilaksis dari
sengatan serangga atau obat yang disuntikkan dan pada pasien yang hipotensi namun
kadarnya sering dalam batas normal pada pasien dengan anafilaksis dipicu oleh makanan dan
pada mereka yang normotensi.7# pengukuran -erial kadar tryptase selama episode anafilaksis
dan pengukuran kadar setelah pemulihan dilaporkan lebih berguna daripada pengukuran
hanya pada satu titik aktu . ,ingkat normal baik tryptase atau histamin tidak
mengesampingkan diagnosis klinis anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
11/40
serangan panik dan anafilaksis namun urtikaria angioedema mengi dan hipotensi tidak
mungkin selama serangan kecemasan $ panik . -inkop ( pingsan ) dapat menyebabkan
kebingungan diagnostik karena hipotensi dapat ter'adi di kedua sinkop dan anafilaksis C
Bamun sinkop dapat dibebaskan dengan berbaring dan biasanya tampak pucat dan
berkeringat dan tidak adanya urtikaria kemerahan dan ge'alage'ala pernapasan maupun pencernaan.
-indrom postprandial sindrom kelebihan histamin endogen sindrom flush penyakit
non organic dan penyakit lainnya 'uga harus dianggap dalam diagnosa banding &&32"2& (,able
3). ema'uan penting dalam pemahaman dari beberapa penyakit ini telah di'elaskan 7"7&
Pengetahuan tentang umur dan 'enis kelamin terkait dengn dilema dalam
mendiagnosis sangat membantu dalam diagnosa banding anafilaksis. !isalnya emboli cairan
ketuban selama persalinan dan kelahiran tersedak dan aspirasi kacang atau benda asing
lainnya pada bayi dan anakanak dan ke'adian cerebro*askuler embolus infark miokard dan
anafilaksis idiopatik pada orang deasa separuh baya dan yang lebih tua. 232%273"
Penatalaksanaan anafilaksis pada laanan kese$atan
Anafilaksis merupakan kegaat daruratan medis. Penilaian dan penatalaksanaan dini
adalah sangat penting . Dalam bagian ini Pedoman membahas pendekatan sistematis untuk
mana'emen aal dasar anafilaksis menekankan peran utama epinefrin dalam pengobatan .
ami membahas pentingnya memiliki protokol darurat menghilangkan paparan pemicu
yang berpotensi menilai pasien dengan cepat sekaligus meminta bantuan menyuntikkan
epinefrin intramuskular dan menempatkan posisi pasien dengan tepat . ami menin'au
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
12/40
pengelolaan aal gangguan pernapasan dan hipotensi dan shock . ami men'elaskan
penggunaan obat lini kedua seperti antihistamin beta & agonis adrenergik dan
glukokortikoid . ami 'uga membahas mana'emen anafilaksis refrakter terhadap pengobatan
dasar aal mana'emen anafilaksis pada pasien yang rentan dan durasi pemantauan dalam
pelayanan kesehatan.
&&& &5 2"2&72 77
Pendekatan sistematis untuk pengobatan Anafilaksis.
-ebuah pendekatan yang sistematis sangat penting. Prinsipprinsip pengobatan
berlaku untuk semua pasien dengan anafilaksis dari semua pemicu yang hadir setiap saat
selama episode akut. &&&&5772"2&72 Dasar pengobatan aal (profesional kesehatan harus
mampu menyediakan bahkan di lingkungan sumber daya yang rendah telah diuraikan pada
?ambar. 3 dan ,abel 5).&2&&&52&7277 Persiapan melibatkan memiliki protokol darurat tertulis
posting dan berlatih secara teratur. Obatobatan perlengkapan dan peralatan yang tercantum
dalam ,abel %.&2&"&5 -epan'ang Pedoman ini seorang anak didefinisikan sebagai pasien
prapubertas dengan berat kurang dari 253# kg bukan oleh usia.
-etelah penilaian cepat dari pasien pengobatan dimulai dengan implementasi
protokol. :apus paparan pemicu 'ika memungkinkan ( misalnya menghentikan agen
diagnostik atau terapeutik intra*ena ) dan cepat menilai sirkulasi pasien saluran napas
pernapasan status mental dan kulit dan memperkirakan berat badan ( massa ) . -egera dan
secara bersamaan meminta bantuan menyuntikkan epinefrin intramuskular di paha
pertengahan anterolateral dan menempatkan pasien dengan posisi berbaring ( atau dalam
posisi yang nyaman 'ika ada gangguan pernapasan dan $ atau muntah ) dengan ekstremitas
baah ditinggikan. segera setelah kebutuhan dipenuhi pemberian oksigen tambahan
memasukkan kateter intra*ena dan memberikan resusitasi cairan intra*ena dan memulai
resusitasi 'antung paru dengan kompresi dada terus menerus . Pada inter*al yang sering dan
teratur memonitor tekanan darah pasien fungsi dan denyut 'antung status pernapasan dan
oksigenasi dan melakukan electrokardiogram mulai pemantauan terus menerus nonin*asif
'ika mungkin & &&&5 2"2&7277 ( ?ambar 3 ,abel 5 dan % ) .
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
13/40
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
14/40
%pinefrin & adrenalin ' ( Penggunaan sebagai Pengobatan Lini Pertama )erbasis )ukti
Organisasi esehatan Dunia ( .ho.int ) mengklasifikasikan epinefrin ( adrenalin) sebagai obat penting untuk pengobatan anafilaksis . -ebelumnya WAO mempublikasikan277"#""#& pedoman anafilaksis yang diterbitkan dalam indeks peerre*ie 'ournals&" &7 secara
konsisten menekankan in'eksi cepat epinefrin sebagai obat lini pertama pilihan untuk
anafilaksis .
;pinefrin merupakan penyelamat nyaa karena efek alpha " adrenergik
*asokonstriktor dalam kebanyakan sistem organ tubuh ( otot rangka adalah pengecualian
penting ) dan kemampuannya untuk mencegah dan meringankan obstruksi saluran napas
yang disebabkan oleh edema mukosa untuk mencegah dan mengurangi hipotensi dan
shock . 7477 sifat yang rele*an lainnya untuk anafilaksis termasuk inotropik beta "
adrenergik agonis dan sifat chronotropic mengarah ke peningkatan kekuatan dan kecepatan
kontraksi 'antung dan beta & agonis adrenergik bersifat menurunkan mediator
bronkodilatasi dan meringankan urtikaria seperti yang tercantum dalam ,abel 474""% 9ukti
in'eksi epinefrin cepat dalam pengobatan aal anafilaksis lebih kuat dari bukti untuk
penggunaan antihistamin dan glukokortikoid dalam anafilaksis."3+ni terdiri dari/ studi
obser*asional yang dilakukan untuk anafilaksis "#2"#% studi random terkontrol farmakologi
klinis pada pasien dengan risiko untuk anafilaksis tetapi tidak mengalaminya pada saat
penyelidikan 7477 studi anafilaksis pada hean model7477 "#4 studi in *itro 74."#8 dan
retrospektif termasuk studi epidemiologi "37477 "#7""%
dan studi kematian.8"# "2
Fang terakhirmemberikan bukti yang sangat kuat untuk in'eksi epinefrin cepat.8"# "2 -ebagai contoh
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
15/40
dalam sebuah studi hanya "36 dari "%3 orang dengan anafilaksis yang fatal telah menerima
epinefrin sebelum gagal 'antung paru."2 Waktu ratarata untuk penangkapan kardiorespirasi
adalah 5 menit setelah pemberian inter*ensi diagnostik atau terapeutik "5 menit setelah
sengatan serangga dan 2# menit setelah konsumsi makanan. "2
"osis dan
rute
pembe rian
epinefrin
;pinefrin harus disuntikkan melalui intramuskular di paha pertengahan anterolateral
begitu anafilaksis didiagnosis atau diduga kuat dalam dosis ##" mg $ kg dari "/".### (" mg $
m) larutan maksimum #5 mg pada orang deasa (#2 mg pada anakanak) .&&&57%77 ini
mencapai plasma puncak dan konsentrasi 'aringan dengan cepat. ,ergantung pada tingkat
keparahan episode dan respon terhadap in'eksi aal dosis dapat diulang setiap 5"5 menit
sesuai kebutuhan. ebanyakan pasien merespon " atau & dosis epinefrin disuntikkan segera
secara intramuskuler namun kadangkadang diperlukan lebih dari & dosis."#5 "#%"#7""#
;pinefrin sering digunakan dalam penatalaksanaan anafilaksis 8"# "2"""""& egagalan
untuk menyuntikkan segera berpotensi terkait dengan kematian ensefalopati karena
hipoksia atau iskemia dan anafilaksis bifasik di mana ge'ala kambuh dalam "4& 'am
( biasanya dalam aktu 8 "# 'am ) setelah ge'ala aal telah selesai meskipun tidak ada
paparan pemicu lebih lan'ut."#% "#4""4 "
Adrenalin dalam dosis ##" mg $ kg dari "/".### ( " mg $ m ) larutan disuntikkan
segera melalui 'alur intramuskular efektif dan aman dalam pengobatan aal anafilaksis .
Dalam hal anafilaksis lain dosis pertolongan pertama rendah ini tidak mungkin efektif .-ebagai contoh 'ika hampir ter'adi syok epinefrin harus diberikan melalui infus intra*ena
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
16/40
lambat idealnya dengan dosis titrasi sesuai dengan pemantauan terus menerus nonin*asif
fungsi 'antung. Eika serangan 'antung sudah dekat atau telah ter'adi bolus dosis intra*ena
epinefrin ditun'ukkan namun dalam anafilaksis lain 'alur ini harus dihindari karena
alasan yang tercantum dibaah.""%
%fek samping epinefrin
;fek samping farmakologis sementara ;pinefrin setelah dosis yang dian'urkan
meliputi pucat tremor gelisah 'antung berdebar pusing dan sakit kepala.7477"#5 ?e'ala ini
menun'ukkan baha dosis terapi telah diberikan.7477"#3 efek samping serius seperti aritmia
*entrikel krisis hipertensi dan edema paru berpotensi ter'adi setelah o*erdosis epinefrin.
9iasanya mereka melaporkan setelah pemberian epinefrin intra*ena "2 misalnya infus
terlalu cepat pemberian bolus dan kesalahan dosis karena infus intra*ena atau in'eksi
intra*ena dari "/".### ( " mg $ m ) solusi yang tepat untuk in'eksi intramuskular bukan
solusi encer yang tepat untuk pemberian intra*ena ( "/"#.### G #" mg $ m H atau "/"##.### G
##" mg $ m H ) . ebingungan dokter tentang dosis epinefrin yang benar dan 'alur
pemberian untuk pengobatan aal anafilaksis *ersus dosis epinefrin yang benar dan rute
infus untuk shock dan serangan 'antung yang dapat menyebabkan kematian karena o*erdosis
epinefrin.""%
%pinefrin dan *antung
'antung adalah organ target potensial dalam anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
17/40
sindrom pengosongan *entrikel yang dapat ter'adi dalam hitungan detik ketika pasien dengan
anafilaksis tibatiba ditempatkan dalam posisi tegak. Pasien dengan sindrom ini berada pada
risiko tinggi untuk kematian mendadak. !ereka tidak dapat untuk merespon epinefrin
terlepas dari rute pemberiannya karena tidak mencapai 'antung dan karena itu tidak dapat
diedarkan ke seluruh tubuh.
Penatalaksanaan gangguan pernapasan
Oksigen harus diberikan melalui face mask atau orofaringeal saluran nafas pada
tingkat aliran %8 $ menit untuk semua pasien dengan gangguan pernapasan dan pasien
yang menerima dosis berulang epinephrine& && &5 2&7% ( ,abel 5 ) . :al ini 'uga harus
dipertimbangkan untuk setiap pasien dengan anafilaksis dan asma bersamaan penyakit
pernapasan kronis lainnya atau pemantauan berkelan'utan penyakit kardio*askular.7%
oksigenasi oleh pulse o
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
18/40
• :"Antihistamin
Dalam anafilaksis :"antihistamin mengurangi rasa gatal kemerahan urtikaria
angioedema dan ge'ala hidung dan mata"""namun tidak boleh menggantikan epinefrin karena
tidak dapat menyelamatkan nyaa yaitu tidak mencegah atau mengurangi obstruksi 'alan
napas atas hipotensi atau shock & "5&&&22&7%"&" (,abel 8). 9eberapa pedoman tidak
merekomendasikan pemberian :"antihistamin dalam anafilaksis &2 kurangnya bukti
pendukung dari percobaan terkontrol acak yang memenuhi standar saat ini. ainnya
merekomendasikan berbagai :" antihistamin dalam berbagai intra*ena dan dosis oral.&"
&&&3&5 Dalam re*ie sistematis =ochrane ada bukti berkualitas tinggi percobaan terkontrolditemukan untuk mendukung penggunaan :" antihistamin dalam pengobatan anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
19/40
obat ini tidak boleh menggantikan epinefrin karena mereka memiliki minimal alpha "
adrenergik agonis efek *asokonstriktor dan tidak mencegah atau mengurangi edema laring
dan obstruksi saluran udara bagian atas hipotensi atau shock & &&&2 &52& ( ,abel 8 ) .
• ?lukokortikoid
?lukokortikoid menonaktifkan transkripsi banyak gen yang terakti*asi yang menyandi
protein proinflamasi . ;kstrapolasi dari penggunaannya pada asma akut onset aksi
glukokortikoid sistemik membutuhkan beberapa 'am ."&5 "&% !eskipun berpotensi
meringankan ge'ala anafilaksis yang berlarutlarut dan mencegah anafilaksis bifasik &"%&&&3&52&""" efek ini tidak pernah terbukti (tabel 8). -ebuah tin'auan sistematis =ochrane
gagal untuk mengidentifikasi bukti acak percobaan yang dikontrol untuk mengkonfirmasi
efekti*itas glukokortikoid dalam pengobatan anafilaksis dan mengangkat kekhaatiran
baha sering tidak tepat digunakan sebagai obat lini pertama menggantikan tempat
epinephrine.
"%
• :& Antihistamin
:& antihistamin diberikan bersamaan dengan :" antihistamin berpotensi memberikan
kontribusi untuk penurunan kemerahan sakit kepala dan ge'ala lainnya "&" namun :&
antihistamin direkomendasikan hanya dalam beberapa pedoman anafilaksis .&358 'alur
intra*ena =epat cimetidine telah dilaporkan meningkatkan hipotensi.& &32& anafilaksis umtuk
ranitidine telah dilaporkan."& "&4 !eskipun :& antihistamin telah dipela'ari dalam
anafilaksis "&&"&2 tidak ada bukti dari percobaan acak terkontrol plasebo yang bebas dari
masalah metodologis yang mendukung penggunaannya dalam pengobatan penyakit ini .
Pengobatan Anafilaksis Refraktoris
-ebagian kecil pasien tidak merespon tepat aktu dasar pengobatan anafilaksis aal
dengan epinefrin oleh in'eksi intramuskular posisi berbaring dengan ekstremitas baah
ditinggikan oksigen tambahan resusitasi cairan intra*ena dan obat lini kedua . Eika
memungkinkan pasien tersebut harus dikirim segera untuk peraatan tim spesialis dalam
pengobatan darurat obat kegaat daruratan atau anesthesiology.& && &5 2&7% dokter peraat
dan teknisi terlatih berpengalaman dan dilengkapi untuk menyediakan mana'emen
terampil 'alan napas dan *entilasi mekanis dan untuk menyediakan mana'emen syok optimal
dengan pemberian *asopressor melalui pompa infus dengan dosis sering titrasi berdasarkan
pemantauan terus menerus nonin*asif 'antung dan pernapasan "&8 "2" ( ,abel % ) .
Dokter yang beker'a di daerah di mana dukungan tersebut tidak tersedia harus 'ika
mungkin menerima pelatihan tambahan dalam pengelolaan anafilaksis refrakter terhadap
in'eksi intramuskular aal dari epinefrin oksigen tambahan dan resusitasi cairan intra*ena .
+dealnya mereka 'uga harus memiliki keterampilan resusitasi 'antung paru terbaru termasuk
pengalaman dengan memulai resusitasi 'antung paru dengan kompresi dada sebelum
memberikan penyelamatan pernapasan.73 75
• +ntubasi
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
20/40
etika intubasi diindikasikan pada pasien dengan anafilaksis harus dilakukan oleh
klinisi yang paling berpengalaman dan profesional yang tersedia karena bisa sulit untuk
memasukkan tabung endotrakeal 'ika lidah dan mukosa faring pasien bengkak dan 'ika
angioedema dan lendir berlebihan yang menghalangi laring dan anatomi penting lainnya di
saluran napas bagian atas . Pasien harus diberi pra oksigen selama 23 menit sebelumintubasi . Perlengkapan dan peralatan untuk pengelolaan yang optimal dari 'alan nafas
diuraikan dalam ,abel %.&37% etika *entilasi mekanis tidak tersedia upaya berkepan'angan
dengan *entilasi menggunakan kantong yang dikembungkan sendiri dengan reser*oar
masker dan oksigen tambahan selama beberapa 'am sering berhasil dalam pengobatan
anafilaksis.7%
• Iasopresor +ntra*ena
Pasien yang mengalami hipotensi atau syok yang sulit diatasi terhadap pengobatan aal
dasar termasuk resusitasi cairan intra*ena membutuhkan epinefrin intra*ena dan kadangkadang sebuah *asopressor intra*ena tambahan atau obatobatan lainnya . ,idak ada
keunggulan yang 'elas dopamin dobutamin norepinefrin phenylephrine atau *asopresin
(baik ditambahkan ke epinefrin sendiri atau dibandingkan dengan satu sama lain ) telah
dibuktikan dalam u'i klinis. !eskipun rekomendasi yang diberikan untuk dosis aal ada
re'imen dosis yang ditetapkan dengan demikian untuk obat ini karena dosis dititrasi sesuai
dengan respon klinis."&8 "2#
Iasopressor dan perlengkapan peralatan dan keterampilan yang diperlukan untuk
pemberian optimal obatobat ini dan untuk memantau pasien yang menerima hal ini tidak
umum tersedia 9ahkan dalam keadaan optimal tingkat kematian pada pasien yang menerimaobat ini cukup tinggi . esalahan dosis fatal yang menyebabkan aritmia *entrikel krisis
hipertensi dan edema paru dapat ter'adi ketika sebuah *asopressor intra*ena tidak diberikan
melalui pompa infus dan $ atau ketika tekanan darah denyut 'antung dan oksigenasi tidak
terusmenerus dipantau untuk memandu dosis titrasi .""%"&8"2#
?lukagon sebuah polpypeptide dengan inotropik noncatecholamine dependent dan
efek 'antung chronotropic kadangkadang diperlukan pada pasien yang mengkonsumsi
penghambat beta adrenergic yang memiliki hipotensi dan bradikardi dan yang tidak
merespon secara optimal untuk epinephrine.&3 "2" agen antikolinergik kadangkadang
diperlukan pada pasien beta blocked misalnya atropin pada mereka dengan bradikardia
persisten atau ipratropium pada mereka dengan epinefrin resisten bronkospasme .&&&&32&7%
Pasien ang rentan
!ana'emen medis anafilaksis selama kehamilan mirip dengan mana'emen pada
pasien tidak hamil . ;pinefrin diberikan segera dengan suntikan intramuskular adalah obat
lini pertama pilihan ada sedikit bukti untuk mendukung penggunaan efedrin bronkodilator
potensi rendah dan *asokonstriktor . Oksigen tambahan dan mana'emen yang tepat hipotensi
adalah sangat penting . Pasien hamil harus ditempatkan semi berbaring miring ke kiri dengan
ekstremitas baah tinggi untuk mencegah hipotensi posisi yang dihasilkan dari kompresi*ena ca*a inferior pada uterus yang matang . -elain pemantauan sering atau terus menerus
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
21/40
oksigenasi ibu tekanan darah dan fungsi dan ker'a 'antung monitoring 'antung 'anin
teratur ( pemantauan elektronik terus menerus 'ika mungkin ) dian'urkan untuk anita
dengan anafilaksis yang hamil lebih dari &3 minggu . ?aat 'anin akan bebas dengan
memperbaiki hipoksia ibu dan $ atau hipotensi dengan mana'emen medis yang tepat namun
'ika tekanan terus berlan'ut operasi caesar harus dipertimbangkan.
2%
!ana'emen anafilaksis pada bayi mirip dengan mana'emen pada pasien yang lebih
tua . dosis intramuskular epinefrin harus dihitung dan diberikan sangat hatihati yaitu ##"
mg $ kg dari "/".### ( " mg $ m ) larutan misalnya dosis yang tepat untuk bayi 5 kg
adalah ##5 mg . 9ayi tidak menun'ukkan ge'ala o*erdosis epinefrin tandatanda termasuk
hipertensi yang didasarkan pada nilai normal yang berbeda ( lebih rendah ) untuk tekanan
darah dibandingkan pada anakanak dan orang deasa dan edema paru yang seperti
anafilaksis sendiri dapat terlihat dengan batuk dan gangguan pernapasan.23
Pengelolaan anafilaksis pada orang tua dapat men'adi rumit oleh penyakit
kardio*askuler bersamaan dan penggunaan obat bersamaan seperti penghambat beta
adrenergic. tidak ada kontraindikasi mutlak untuk pengobatan dengan epinefrin pada pasien
tersebut meskipun manfaat dan risiko harus hatihatidipertimbangkan.&3 3#3"78
"urasi Pemantauan di Pengaturan #ese$atan
anafilaksis unifasik yang berkepan'angan 'arang tapi bisa bertahan selama berhari
hari . Anafilaksis bifasik ter'adi di hingga &2 6 dari orang deasa dan hingga "" 6 dari
anakanak dengan anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
22/40
Persiapan diri untuk pengobatan kekambuhan anafilaksis di masyarakat diuraikan
dalam ?ambar 5 dan ,abel 7.&&&&52&57%8%74&42847%7477"2&"27 Pasien harus keluar dengan
epinephrine atau resep untuk epinephrine sebaiknya dalam bentuk satu atau lebih epinefrin
autoin'ector. !ereka harus dia'arkan mengapa kapan dan bagaimana untuk menyuntikkan
epinefrin dan dilengkapi tulisan pribadi rencana tindakan darurat yang membantu merekauntuk mengenali ge'ala anafilaksis dan menginstruksikan mereka untuk menyuntikkan
epinefrin segerakemudian mencari tim medis."2&"23
Eika epinefrin autoin'ector tidak tersedia atau ter'angkau sebuah formulasi epinefrin
pengganti harus direkomendasikan seperti prefilled " m 'arum suntik yang mengandung
dosis epinefrin yang benar atau ampul epinefrin " m 'arum suntik dan instruksi tertulis
tentang menyusun dosis yang benar.74"#8 alternatif ini namun tidak disukai karena memiliki
keterbatasan utama seperti yang di'elaskan dalam ,abel 4. -ebuah inhaler meterandosis
epinefrin tidak boleh menggantikan epinephrine suntik.74 "#"."#&
-aat ini epinefrin autoin'ector yang tersedia 'uga memiliki beberapa keterbatasan. +ni
termasuk kurangnya berbagai dosis optimal misalnya dosis #" mg untuk digunakan pada
bayi dan anakanak dengan berat kurang dari "5 kg ketidakpastian tentang pan'ang 'arum
tepat yang diperlukan untuk dosis intramuskular pada pasien yang kelebihan berat badan atau
obesitasrisiko keselamatan intrinsik dan terbatas hanya untuk "&"8 bulan .74
Pengetahuan tentang Anafilaksis idealnya harus dimulai sebelum pasien keluar dari
instalasi darurat atau fasilitas kesehatan lain di mana untuk anafilaksis mereka diraat.
Pasien harus diberitahu baha mereka telah mengalami keadaan darurat medis berpotensi
mengancam nyaa (0alergi killer0) dan baha 'ika ge'ala mereka kambuh dalam 4& 'am
berikutnya mereka harus menyuntikkan epinefrin dan memanggil layanan darurat medis atau
dibaa ke fasilitas gaat darurat terdekat oleh keluarga atau pengasuh."2& "22 !ereka 'uga
harus disarankan baha mempunyai peningkatan risiko untuk episode anafilaksis masa
depan dan baha mereka perlu tindak lan'ut sebaiknya penilaian atau penilaian ulang olehseorang spesialis alergi $ imunologi. +dentifikasi medis (misalnyagelang atau kartu dompet )
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
23/40
menyatakan diagnosis mereka anafilaksis penyakit penyerta yang rele*an dan obat
bersamaan harus direkomendasikan .
;dukasi mengenai anafilaksis harus diberi indi*idu sesuai dengan kebutuhan masing
masing pasien dengan mempertimbangkan usia mereka penyakit penyerta obat bersamaan
pemicu anafilaksis yang rele*an dan kemungkinan menghadapi pemicu seperti
dalammasyarakat tersebut "2& "22
#onfirmasi pemi!u anafilaksis
Pemicu anafilaksis harus diidentifikasi dengan mendapatkan se'arah rinci dari
episodeakut &&32"2& kepekaan terhadap pemicu disarankan harus dikonfirmasikan dengan
menggunakan tes kulit alergi dan $ atau pengukuran alergen spesifik kadar +g; dalam
serum57 %7"25 "28 (?ambar 5 ,abel 7 ) . Waktu optimal untuk pengu'ian umumnya dinyatakandalam 23 minggu setelah episode anafilaksis akut . namun untuk sebagian besar alergen
selang aktu belum dapat ditentukan secara definitif dalam studi prospektif.2& dengan
riayat meyakinkan anafilaksis dan tes negatif harus diu'i ulang minggu atau bulan berikut.2&
"24
-ecara medis dinilai u'i pro*okasi yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan tepat
dilengkapi dan dikelola oleh profesional kesehatan yang terlatih dan berpengalaman kadang
kadang diperlukan untuk menentukan risiko anafilaksis berulang."28 "27 =ontoh situasi ini
antara lain/ " ) pasien yang dipilih dengan riayat 'elas anafilaksis yang diinduksi makanan
yang memiliki bukti sedikit atau tidak ada sensitisasi terhadap makanan yang terlibat atau
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
24/40
apapun yang berpotensi rele*an tersembunyi tersubstitusi atau reaksi silang alergen C & )
pasien yang dipilih dengan pemberian makanan yang memicu anafilaksis meskipun hal ini
bisa sulit untuk hasil laboratorium "27 dan 2 ) pasien yang dipilih dengan anafilaksis karena
obat atau agen biologis . Untuk beberapa agen terapeutik tes pro*okasi adalah pendekatan
diagnostik pilihan karena obat haptens produk degradasi imunogenik dan metabolit yangrele*an tidak diketahui dan oleh karena itu tidak tersedia untuk digunakan dalam tes kulit
atau tes in *itro.4& 42Dalam u'i in *itro yang saat ini digunakan dalam penelitian di masa
depan mungkin dapat digunakan untuk memprediksi peningkatan risiko klinis anafilaksis ."3#
"3"
Pen!ega$an Anafilaksis berulang
-ebagian besar rekomendasi untuk mencegah kekambuhan anafilaksis baik dengan
menghindari pemicu tertentu atau immunomodulation rele*an berdasarkan pendapat ahli dan
konsensus cukup ketat acak plaseboterkontrol doubleblind trials.& && &52&574&42
pengecualian penting untuk pernyataan ini adalah penggunaan imunoterapi subkutan dengan
racun serangga untuk mencegah terulangnya anafilaksis karena sengatan serangga.%84#"25"24
Pengelolaan Relean Penakit penerta
,indak lan'ut dari semua pasien dengan risiko kekambuhan anafilaksis merupakan
aspek penting dari pengurangan risiko 'angka pan'ang dan pencegahan episodes masa
depan& 2& (?ambar 5 ,abel 7). Pengelolaan yang optimal dari penyakit penyerta adalah tu'uan
terapi utama pada pasien dengan asma penyakit 'antung mastositosis gangguan sel mast
klonal atau masalah kesehatan lain yang menempatkan mereka pada peningkatan risiko
parah atau fatal anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
25/40
bar ) dan bereaksi silang alergen ( misalnya susu sapi dengan kambing dan susu domba )
harus disediakan . Waspada tindakan penghindaran makanan berpotensi menurunkan kualitas
hidup bagi mereka yang berisiko untuk anafilaksis dan bagi keluarga dan pengasuh mereka .
Penghindaran ketat dari banyak makanan yang berpotensi menyebabkan kekurangan gi>i
untuk mencegah hal ini konsultasi dengan ahli gi>i harus dipertimbangkan dan pada anakanak keuntungan tinggi dan berat badan ( massa ) dipantau.58 57"3& "3%
Pilihan terapi masa depan untuk mencegah anafilaksis diinduksi makanan meliputi
strategi yang menargetkan makanan tertentu dan yang bukan makanan spesifik .58 57 Pada
pasien yang dipilih dengan cermat percobaan acak terkontrol plasebo oral immunotherapy
dengan makanan seperti susu telur kacang tanah atau kacang pohon mengkonfirmasi
baha tambahan dosis mengarah ke desensitisasi klinis dan mungkin untuk pengembangan
toleransi kekebalan tubuh . namun efek samping yang umum terutama pada aal
peningkatan dosis harian dan berikutnya dosis yang ditambahkan perhari."34 "38 pendekatan
terhadap alergen immunomodulation nonspesifik meliputi suntikan subkutan rutin antibodianti +g; dan oral Alergi !akanan :erbal @ormula& yang baik ditandai formulasi herbal
=ina.57 Penelitian berlangsung tampak men'an'ikan namun WAO saat ini tidak
merekomendasikan makanan lisan imunoterapi alergen atau pendekatan imunomodulator lain
untuk mencegah anafilaksis yang dipicu oleh makanan .
engatan erangga Pasien dengan riayat sengatan racun serangan yang memicu
anafilaksis idealnya harus menghindari paparan serangga seperti peternak lebah tukang
kebun peker'a kehutanan dan lainlain dengan pa'anan mungkin merasa sulit untuk
mengikuti an'uran ini.&3
Pasien dengan anafilaksis dipicu oleh racun dari lebah madu lebah kuning lebah
bera'ah putih taon kertas dan beberapa spesies semut harus menerima imunoterapi
subkutan dengan racun serangga standar yang rele*an ( s ) untuk setidaknya 25 tahun .
Perlindungan dapat dicapai dalam hingga 8#7# 6 orang deasa dan 78 6 dari anakanak
berlangsung dam dekade terakhir.%8 4# "25 "24 !ereka dengan anafilaksis anafilaksis yang
dipicu oleh semut api harus menerima imunoterapi subkutan dengan sari tubuh semut api.4"
"25
Obat Pasien dengan riayat anafilaksis dipicu oleh obat tidak boleh diberikan obat yang
memicu ter'adinya anafilaksis . obat yang aman dan efektif tanpa reaksi silang lebih disukaidari kelas farmakologis yang berbeda harus diganti 'ika tersedia .Daftar tertulis yang
memuat nama obat yang memicu anafilaksis dan namanama obat terkait dan bereaksi silang
harus tersedia.& &32&4& 43
!ereka yang membutuhkan obat yang tidak ada pengganti yang aman dan efektif
yang tersedia harus men'alani desensitisasi yang didefinisikan sebagai keadaan sementara
toleransi terhadap obat yang rele*an untuk satu pengobatan yang terganggu. +ni harus
dilakukan dalam pelayanan kesehatan menurut sebuah protokol yang ditetapkan oleh para
profesional kesehatan yang terlatih dan berpengalaman dalam prosedur tersebut dan dalam
pengelolaan anafilaksis 'ika ter'adi selama prosedur desensitisasi 4& 424%44. protokol
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
26/40
Desensitisasi tersedia untuk banyak agen termasuk antimikroba anti'amur anti *iral
B-A+D biologis dan kemoterapi.44
Untuk pasien pada peningkatan risiko anafilaksis dari R=! sebuah R=! nonionik
harus diberikan dan premedikasi dengan kortikosteroid dan antihistamin harus
dipertimbangkan&3 namun penggunaan premedikasi kontro*ersial dan tidak mencegah semua
reaksi di masa depan8#
Pemi!u lainna Untuk pencegahan latihan sebagai induksi anafilaksis penghindaran ketat
dari co pemicu yang rele*an seperti makanan etanol dan B-A+D harus
direkomendasikan . atihan di baah kondisi kelembaban tinggi panas atau dingin yang
ekstrim atau tinggi 'umlah serbuk sari harus dihindari. ,indakan pencegahan tambahan
harus mencakup tidak berolahraga sa'a menghentikan akti*itas segera ketika ge'ala pertama
dari anafilaksis ter'adi dan membaa ponsel dan epinefrin auto in'ector.52 54
Untuk anafilaksis dari BR menghindari lateks dalam pelayanan kesehatan dan
pelayanan masyarakat adalah pengobatan pilihan . -elain itu 'ika rele*an pasien tersebut
harus menghindari buahbuahan dan sayuran seperti alpukat kii pisang kentang tomat
cokelat dan pepaya.&3 Untuk anafilaksis cairan mani penggunaan kondom oleh pasangan
pasien dan 'ika tersedia direkomendasikan desensitisasi cairan mani. &3 8% untuk anafilaksis
disebabkan oleh beberapa pemicu nonimun seperti dingin panas sinar matahari radiasi
ultra*iolet atau etanol menghindari pemicunya adalah kunci untuk pencegahan
kekambuhan.& 2&
.diopat$i! Anafilaksis ,idak ada u'i coba terkontrol secara acak profilaksis farmakologis
episode anafilaksis idiopatik namun pasien dengan episode sering yaitu lebih dari % kali
dalam " tahun atau lebih dari & kali dalam & bulan dilaporkan mendapatkan keuntungan
dari pengobatan profilaksis dengan sistemik glukokortikoid dan :" antihistamine.&3 84
suntikan profilaksis omali>umab 'uga dilaporkan mengurangi 'umlah episode."37 ebanyakan
pasien dengan anafilaksis idiopatik bebas dari serangan beberapa tahun .
Tindak lanjut *angka Panjang
Untuk pasien yang berisiko untuk kambuh anafilaksisnya di masyarakat kun'ungan
lan'utan rutin misalnya pada inter*al tahunan yang diinginkan untuk menin'au in'eksi
epinefrin yang digunakan untuk membahas teknik penghindaran alergen dan potensi
imunomodulasi dan untuk membantu pasien mencapai kontrol optimal dari penyakit
penyerta ( ,abel 7 ) .
WAO Anafilaksis P;DO!AB -O-+A+-A-+ DAB +!P;!;B,A-+
,he WAO Anafilaksis Pedoman sedang diterbitkan bersamaan di Dunia Organisasi
Alergi Eournal (WAO Eournal ) pada .WAOEournal.org untuk memfasilitasi akses cepat
oleh semua 2#.### anggota WAO dan dalam ,he Eournal of Allergy and =linical+mmunology untuk memudahkan pengambilan data oleh semua profesional kesehatan di
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
27/40
seluruh dunia melalui Pub!ed dan mesin pencari lainnya . Rekomendasi untuk penilaian
anafilaksis dan mana'emen aal dasar seperti yang dibahas dalam Pedoman 'uga sedang
disebarkan melalui poster kartu pocket dan aplikasi ( apps ) untuk perangkat mobile .
:ambatan utama untuk pelaksanaan rekomendasi dalam Pedoman meliputi persepsi
yang salah baha anafilaksis adalah penyakit langka dan kurangnya ketersediaan obat
umum esensial persediaan dan peralatan untuk penilaian dan mana'emen di seluruh dunia .
:ambatan tambahan termasuk kurangnya kesadaran baha hipotensi dan shock sering tidak
muncul dalam anafilaksis tingkat tryptase atau histamin tidak meningkat baha kematian
dapat ter'adi dalam beberapa menit dan baha pengobatan aal dasar yang cepat dapat
menyelamatkan nyaa.
Para anggota WAO secara ekstensif terlibat dalam pengembangan Pedoman .
ontribusi mereka terusmenerus melalui diskusi e mail dan dialog pada pertemuan nasional
dan internasional akan membantu untuk memfasilitasi Pedoman diseminasi dan implementasi
. Atas permintaan anggota WAO -ekretariat WAO bersedia untuk membantu dengan
ter'emahan dari bahan Pedoman terkait seperti poster dan kartu saku .
Pemba$aruan Pedoman Anafilaksis WAO
Pada inter*al &3 tahun WAO Anafilaksis Pansus secara resmi akan menilai kembali
bukti yang mendukung Pedoman update dalam hal bukti baru substansial yang muncul dan
mere*isi strategi untuk diseminasi dan pelaksanaannya .
Agenda /lobal untuk Peneltian Anafilaksis
-ebuah agenda penelitian global untuk mengatasi ketidakpastian dalam penilaian dan
mana'emen anafilaksis diusulkan . Potensi daerah penyelidikan berkaitan dengan penilaian
anafilaksis mungkin mencakup / pengembangan instrumen untuk kuantifikasi faktor risiko
pasien tertentu pengembangan cepat spesifik sensitif in *itro tes atau panel tes tersebut
untuk mengkonfirmasi diagnosis klinis dan pengembangan in *itro tes untuk membedakan
sensitisasi alergen dari risiko klinis anafilaksis dan mengurangi kebutuhan untuk tes
pro*okasi .Potensi daerah penyelidikan berkaitan dengan mana'emen acak u'i coba
terkontrol plasebo inter*ensi untuk mencegah anafilaksis dan ( dengan tindakan pencegahan
yang tepat termasuk in'eksi epinefrin posisi terlentang oksigen tambahan dan resusitasi
cairan intra*ena ) acak u'i coba terkontrol plasebo dari kedua agen garis farmakologis
misalnya glukokortikoid dalam pengobatan anafilaksis . !eskipun percobaan terkontrol
acak dari obat lini pertama epinefrin 'enis lain dari penelitian obat yang menyelamatkan
'ia ini misalnya studi farmakologi klinis in*estigasi pada model binatang in *itro
studi dan studi retrospektif termasuk studi epidemiologi harus terus dalam rangka
meningkatkan dasar bukti untuk pengobatan dan membimbing pembuatan keputusan klinik .&
"5#
R.0/#AA0
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
28/40
Pedoman WAO fokus pada rekomendasi untuk pengobatan aal dasar anafilaksis
dengan rincian sebagai berikut /
!enyiapkan untuk penilaian anafilaksis dan pengelolaan anafilaksis dalam pelayanan
kesehatan . protokol darurat tertulis dan berlatih secara teratur . -egera setelah diagnosis
klinis anafilaksis dibuat menghentikan paparan pemicu 'ika memungkinkan misalnya
menghentikan agen diagnostik atau terapeutik intra*ena . =epat menilai pasien ( sirkulasi
saluran napas pernapasan status mental dan kulit ) . 9ersamaan dan segera / meminta
bantuan menyuntikkan epinefrin ( adrenalin ) melalui rute intramuskular dalam aspek
pertengahan anterolateral paha dan menempatkan pasien terlentang atau dalam posisi yang
nyaman dengan ekstremitas baah ditinggikan .
etika ditun'ukkan pada setiap saat selama episode anafilaksis mengelola oksigen
tambahan memberikan resusitasi cairan intra*ena dan memulai resusitasi 'antung paru
dengan kompresi dada terus menerus . Pada inter*al yang sering dan teratur memonitor
tekanan darah pasien fungsi dan ker'a 'antung status pernapasan dan oksigenasi dan
memperoleh electrocardiograms mulai pemantauan terus menerus nonin*asif 'ika
memungkinkan .
Pasien dengan anafilaksis yang sulit diatasi terhadap langkahlangkah di atas
misalnya yang membutuhkan intubasi dan *entilasi mekanik dan orangorang yang
membutuhkan epinefrin intra*ena atau *asopressor lain harus 'ika mungkin akan
dipindahkan ke fasilitas kesehatan di mana dukungan tambahan yang tersedia . +dealnya ini
termasuk spesialis dalam pengobatan darurat obat peraatan darurat dan $ atau anestesiologi
terlatih dan berpengalaman peraat dan teknisi dan obatobatan yang tepat perlengkapan dan peralatan . Dimana dukungan terampil tersebut tidak tersedia dokter harus 'ika
mungkin memperoleh pelatihan dan pengalaman dalam pengelolaan anafilaksis refraktori
dan pelatihan tambahan dalam langkahlangkah dukungan hidup tambahan .
Pada saat mereka keluar dri pelayanan kesehatan melengkapi pasien dengan
epinephrine untuk persiapan diri rencana tindakan darurat anafilaksis dan identifikasi medis
untuk memfasilitasi tindakan cepat dan pengobatan kekambuhan anafilaksis di masyarakat .
-arankan pasien yang mereka butuhkan kun'ungan untuk tindak lan'ut dengan dokter
sebaiknya spesialis alergi $ imunologi untuk mengkonfirmasi pemicu anafilaksis khusus
mereka mencegah kekambuhan dengan menghindari pemicu tertentu dan menerimaimmunomodulator 'ika rele*an .
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
29/40
R;@;R;B-+
". Eohansson -?O 9ieber , Dahl R @riedmann P- anier 9J ockey R@ et al. Re*ised nomenclature for
allergy for global use/ Report of the Bomenclature Re*ie =ommittee of the World Allergy Organi>ation
October #2. E Allergy =lin +mmunol. #3C""2/82&82%.GPub!edH
&. -ampson :A !uno>@urlong A =ampbell R Adkinson B@ Er 9ock -A 9ranum A et al.-econd
symposium on the definition and management of anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
30/40
2. -imons @;R. for the World Allergy Organi>ation World Allergy Organi>ation sur*ey on global a*ailability of
essentials for the assessment and management of anaphyla@urlong A -ampson :A. @urther fatalities caused by anaphylactic reactions to food #"
#%. E Allergy =lin +mmunol. #4C""7/"#"%"#"8. GPub!edH
7. Pumphrey R-: ?oland !:. @urther fatal allergic reactions to food in the United ingdom "777#%. E
Allergy =lin +mmunol. #4C""7/"#"8"#"7. GPub!edH
"#. ?reenberger PA Rotskoff 9D ifschult> 9. @atal anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
31/40
"4. 9ousMuet E =lark ,E: :urd - haltae* B enfant = ON9yrne P et al. ?+BA guidelines on asthma and
beyond. Allergy. #4C%&/"#&""&. GPub!edH
"8. Bational +nstitutes of :ealth Bational :eart ung and 9lood +nstitute Bational Asthma ;ducation and
Pre*ention Program ;aa F. Practice guidelines #5/ management of anaphyla>o !=I et al. Anafila
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
32/40
2". -ampson :A !uno>@urlong A 9ock -A -chmitt = 9ass R =hodhury 9A et al.-ymposium on the
definition and management of anaphylaale>Pere> A Aponte K Iidaurre =@ Rodrigue> A?. Anaphyla 9. Assessing anaphylactic risk =onsider mast cell clonality. E Allergy =lin
+mmunol. #7C"&2/%84%88. GP!= free articleH GPub!edH
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15753908http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20176258http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20144472http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17765754http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1718933/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1718933/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11572233http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18691872http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20392483http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20486326http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2515352/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18721322http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12865777http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17620826http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18186813http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19135713http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2782434/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2782434/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19281912http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15753908http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20176258http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20144472http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17765754http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1718933/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1718933/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11572233http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18691872http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20392483http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20486326http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2515352/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18721322http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12865777http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17620826http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18186813http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19135713http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2782434/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19281912
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
33/40
35. -ummers =W Pumphrey R- Woods =B !cDoell ? Pemberton PW Arkright PD.@actors predicting
anaphylaki K Ulmanski R e*i-chaffer @ Baparstek F. =onstituti*e hyperhistaminaemia/ a
possible mechanism for recurrent anaphyla 9. Diagnostic *alue of tryptase in anaphyla>aman A ?askins D !etcalfe DD. -erum tryptase le*els in atopic and
nonatopic children. E Allergy =lin +mmunol. #7C"&3/835838.GP!= free articleH GPub!edH
5&. Iadas P ?old ! Perelman 9 iss ? ack ? 9lyth , et al. Plateletacti*ating factor PA@ acetylhydrolase
and se*ere anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
34/40
58. 9oyce EA AssaNad A 9urks AW Eones -! -ampson :A Wood RA et al. ?uidelines for the diagnosis and
management of food allergy in the United -tates/ summary of the B+A+Dsponsored ;
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
35/40
42. !irakian R ;an PW Durham -R Foulten E@ Dugue P @riedmann P- et al. 9-A=+ guidelines for the
management of drug allergy. =lin ;
*ani ! 9ernstein D+. Anaphylactic reactions during immunotherapy. +mmunol Allergy =lin Borth Am.
#4C&4/&752#4. GPub!edH
85. elso E! i E, Bicklas RA 9ernstein D+ 9lessing!oore E =o< et al. Ad*erse reactions to
*accines. Ann Allergy Asthma +mmunol. #7C"#2/-"-"3. GPub!edH
8%. 9asagana ! 9artolome 9 Pastor = ,orres @ Alonso R Ii*anco @ et al. Allergy to human seminal fluid/
crossreacti*ity ith dog dander. E Allergy =lin +mmunol. #8C"&"/&22&27.GPub!edH
84. ?reenberger PA. +diopathic anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
36/40
88. Ridella ! 9agdure - Bugent =e*ik =. ounis syndrome folloing betalactam antibiotic use/ re*ie of
literature. +nflamm Allergy Drug ,argets. #7C8/"""%. GPub!edH
87. 9iteker ! Duran B; 9iteker @- =i*an :A aya : ?okdeni> , et al. Allergic myocardial infarction in
childhood/ ounis syndrome. ;ur E Pediatr. "#C"%7/&4&7. GPub!edH
7#. -imons @;R @re AE Ansotegui +E 9ochner 9- @inkelman @ ?olden D9 et al. Risk assessment in
anaphylaation ;pinephrine autoin'ectors/ firstaid treatment still out of
reach for many at risk of anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
37/40
"#3. 9ron -?A 9lackman ; -tenlake I :eddle RE. +nsect sting anaphylaale> ;? Waibel :. +ncidence and characteristics of biphasic reactions after allergenimmunotherapy. E Allergy =lin +mmunol. #7C"&2/372378. GPub!edH
"#%. =onfino=ohen R ?oldberg A. Allergen immunotherapyinduced biphasic systemic reactions/ incidence
characteristics and outcome/ a prospecti*e study. Ann Allergy Asthma +mmunol. "#C"#3/4248. GPub!edH
"#4. 9autista ; -imons @;R -imons E 9ecker A9 Duke !illett ! et al. ;pinephrine fails to hasten
hemodynamic reco*ery in fullyde*eloped anaphylactic shock. +nt Arch Allergy +mmunol. #&C"&8/"5"
"%3. GPub!edH
"#8. RaasJala'i ! -imons @;R =ollins D -imons E. ongterm stability of epinephrine dispensed inunsealed syringes for the firstaid treatment of anaphylaadehfar R Ierreault B Fu EW et al.A*ailability of the
epinephrine autoin'ector at school in children ith peanut allergy. Ann Allergy Asthma +mmunol.
#8C"##/54#545. GPub!edH
""5. =ampbell R uke A Wea*er A -t -au*er E 9ergstralh ;E i E, et al. Prescriptions for self
in'ectable epinephrine and folloup referral in emergency department patients presenting ith
anaphyla
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
38/40
""4. ,ole EW ieberman P. 9iphasic anaphylalaff E 9ota ?. ;arly emergency department treatment of acute
asthma ith systemic corticosteroids. =ochrane Database -yst Re*. #8C3/=D##&"48. GPub!edH
"&%. rishnan EA Da*is -J Baureckas ;, ?ibson P Roe 9:. An umbrella re*ie/ corticosteroid therapy
for adults ith acute asthma. Am E !ed. #7C"&&/74477".GP!= free articleH GPub!edH
"&4. @oti = =assano B Panebianco R =alogiuri ?@ Iena ?A. :ypersensiti*ity reaction to ranitidine/
description of a case and re*ie of the literature. +mmunopharmacol +mmunotoy ; :ubert : Dubien PF !auriaucourt P et al.Iasopressin and
epinephrine *s. epinephrine alone in cardiopulmonary resuscitation. B ;ngl E !ed. #8C257/&"2#. GPub!edH
"2". ,homas ! =raford +. 9est e*idence topic report. ?lucagon infusion in refractory anaphylactic shock in
patients on betablockers. ;merg !ed E. #5C&&/&4&&42.GP!= free articleH GPub!edH
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17493505http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17225722http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19486033http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15837017http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15837017http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15548781http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1536481http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11054200http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18517077http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10796685http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2768615/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19854321http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19694603http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15266497http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18655944http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18596271http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1726748/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15788828http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17493505http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17225722http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19486033http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15837017http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15548781http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1536481http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11054200http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18517077http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10796685http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2768615/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19854321http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19694603http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15266497http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18655944http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18596271http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1726748/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15788828
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
39/40
"2&. -imons @;R. Anaphylael - !erk :@ et al. =linical usefulness of microarray
based +g; detection in children ith suspected food allergy. Allergy. #8C%2/"5&""5&8. GPub!edH
"3&. 9oyano!artine> , ?arciaAra = Pedrosa ! Dia>Pena E! Juirce -. Accidental allergic reactions in
children allergic to coNs milk proteins. E Allergy =lin +mmunol. #7C"&2/882888. GPub!edH
"32. Pieretti !! =hung D Pacen>a R -lotkin , -icherer -:. Audit of manufactured products/ use of allergen
ad*isory labels and identification of labeling ambiguities. E Allergy =lin +mmunol. #7C"&3/224
23". GPub!edH
"33. =rotty !P ,aylor -. Risks associated ith foods ha*ing ad*isory milk labeling. E Allergy =lin +mmunol.
"#C"&5/725724. GPub!edH
"35. ing R! nibb R= :ourihane EON9. +mpact of peanut allergy on Muality of life stress and an
-
8/18/2019 jurnal anafilaktik
40/40
"3%. :erbert E DahlMuist !. Percei*ed history of anaphyla