Jurnal Aksioma Ad-Diniyah
Transcript of Jurnal Aksioma Ad-Diniyah
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
1
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan
Remaja Masa Kini
Ujang Saefudin Rosyid
STAI La Tansa Mashiro Indonesia
Article Info Abstract
Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang
didalamnya terdapat dasar-dasar pendidikan. Disini
pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan
tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya. Disini
delitakan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih
sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan dan kewibawaan
dan nilai-nilai kepatuhan.
Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak,
karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan-
pendidikan serta mampu menghayati suasana kehidupan
religius dalam kehidupan keluarga yang akan berpengaruh
dalam perilakunya sehari-hari yang merupakan hasil dari
bimbingan orang tuanya, agar menjadi anak yang berakhlak
mulia, berbudi pekerti yang luhur yang berguna bagi
dirinya demi masa depan keluarga agama, bangsa dan
negara.
Memperoleh pendidikan adalah salah satu hak yang patut
dimiliki oleh remaja.Dapat dipahami bahwa setiap orang
memang harus mendapatkan pendidikan.oleh karena itu
kehidupan yang diharapkan setiap manusia adalah berahlak
yang baik dan berbahagia dalam hidupnya, maka untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan pendidikan.
Vol. 4│No. 1
ISSN 2337-6104
Keywords:
Pendidikan Agama
Islam, Remaja Masa
Kini
Coreresponding
Author:
Ujangsaepudinrosya
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
2
Dengan demikian bahwa pendidikan merupakan
kelengkapan dari kebutuhan manusia yang sangat penting
dalam hidup dan kehidupannya, karena pada dasarnya
pendidikan adalah usaha membudayakan manusia. Oleh
karena itu proses pendidikan agama Islam bertugas pokok
membentuk kepribadian pada diri manusia terlebih pada
remaja untuk menjadi pribadi muslim yang hakiki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang
Pendidikan Agama Islam yang ada di Desa Intenjaya, dan
untuk mengetahui pergaulan remaja Desa Intenjaya, serta
sekaligus untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama
Islam terhadap Pergaulan remaja Masa Kini di Desa
Intenjaya Kecamatan Cimarga.
Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa semakin
tinggi peran serta orang tua dalam hal mendidik anak yang
mengarah pada pengenalan-pengenalan pendidikan agam
Islam, maka semakin lebih baik pula perilaku remaja dalam
pergaulannya di lingkungan masyarakat.
Kata Kunci :Pendidikan Agama Islam, Remaja Masa Kini
.
@ 2016 JAAD. All rights reserved
Pendahuluan
Masa remaja (adolescence)
adalah masa yang sedang berada
pada persimpangan jalan antara
dunia anak-anak dan dunia dewasa.
Oleh sebab itu, pada masa ini
merupakan masa yang penuh dengan
kesukaran dan persoalan, bukan saja
bagi remaja itu sendiri, tetapi juga
bagi orang tua, guru, dan masyarakat
sekitarnya (Tohirin, Drs. Ms. M.Pd
(2005) Psikologi Pembelajaran
Pendidikan Islam, hal : 42)
Betapa banyak faktor penyebab
terjadinya kenakalan pada remaja
yang dapat menyeret mereka pada
dekadensi moral dan pendidikan
yang buruk dalam masyarakat, dan
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
3
kenyataan kehidupan yang pahit
penuh dengan “kegilaan”, betapa
banyak sumber kejahatan dan
kerusakan yang menyeret mereka
dari berbagai sudut dan tempat
berpijak. Oleh karena itu, jika para
pendidik tidak dapat memikul
tanggung jawab dan amanat yang
diberikan pada mereka, dan pula
tidak mengetahui faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kelainan pada
remaja serta upaya
penanggulangannya maka akan
terlihat suatu generasi yang
bergelimang dosa dan penderitaan
dalam masyarakat. (Prof. DR.
Rachmat Jatnika, Sistem Perilaku
Islami (CV. Bina Pustaka, Jakarta:
1996), h. 11.)
صلح , تان فيالجسد مضفھ ادا صلح
سائرالجسد تفسد, تسائرالجسد وادافسد
﴾رواهالبخاریومسلم﴿ִ ېالقلبھالاو
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan suci, bersih, dan
sesungguhnya kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya
sebagai orang Yahudi, atau Majusi
atau Nasrani.”
Apabila kita memahami betapa
besar pengaruh lingkungan rumah
bagi kehidupan remaja maka kedua
orangtuanya memiliki kewajiban
penuh dalam mempersiapkan anak
dan melindunginya dari kehinaan
serta mengarahkannya agar tumbuh
di dalam jiwanya ruh agama dan
kemuliaan. Dari kemungkinan-
kemungkinan di atas penulis tertarik
untuk mendeskripsikan bimbingan
orang tua dalam membina akhlak
pada usia pra sekolah di lingkungan.
Kemajuan dan perkembangan
pendidikan sejalan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga
perubahan akhlak pada remaja sangat
dipengaruhi oleh
pendidikan.Penerapan pendidikan
akhlak pada anak sebaiknya
dilakukan sedini mungkin agar
kualitas anak yang berakhlak mulia
bisa dijadikan bekal khusus bagi
dirinya, umumnya bagi keluarga,
masyarakat, bangsa dan
Agama.(Zakiah Daradjat, Ilmu
Pendidikan Islam, (Bumi Aksara,
Jakarta :1996), h. 16.)
Memperoleh pendidikan adalah
salah satu hak yang patut dimiliki
oleh remaja.Dapat dipahami bahwa
setiap orang memang harus
mendapatkan pendidikan.oleh karena
2
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
4
itu kehidupan yang diharapkan setiap
manusia adalah berahlak yang baik
dan berbahagia dalam hidupnya,
maka untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan pendidikan (Dr. Zakiah
Darajat, dkk Ilmu Pendidikan Islam)
Dengan demikian bahwa
pendidikan merupakan kelengkapan
dari kebutuhan manusia yang sangat
penting dalam hidup dan
kehidupannya, karena pada dasarnya
pendidikan adalah usaha
membudayakan manusia. Oleh
karena itu proses pendidikan Islam
bertugas pokok membentuk
kepribadian pada diri manusia untuk
menjadi pribadi muslim yang
hakiki.Menurut Hurlock (1981: 6)
remaja adalah mereka yang berada
pada usia 12-18 tahun. Remaja
adalah masa yang penuh dengan
permasalahan.Statemen ini sudah di
kemukakan jauh pada masa lalu yaitu
diawal abad ke-20 oleh Bapak
Psikologi Remaja yaitu Stanley
Hall.Pendapat Stanley Hall pada saat
itu yaitu bahwa masa remaja
merupakan masa badai dan tekanan
(storm and stress) sampai sekarang
masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson yang dikutip
oleh Drs, Hasan basri.Masa remaja
adalah masa terjadinya krisis
identitas atau masa pencarian
identitas diri.Gagasan Erickson ini
dikuatkan oleh James Marcia yang
menemukan bahwa ada empat status
identitas dari pada remaja yaitu
identity diffusion/confussion,
moratorium, foreclolosure dan
identity achived.Karakteristik remaja
yang sedang berproses untuk
mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri
remaja.(Hasan Basri, Drs. Remaja
Berkualitas (Problematika remaja
dan solusinya), hal : 50)
Gunarsa (1989) merangkum
beberapa karakteristik remaja yang
dapat menimbulkan berbagai
permasalahan pada diri remaja, yaitu
:
1. Kecanggungan dalam
pergaulan dan kekakuan dalam
gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat
perombakan pandangan dan
petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan
menantang orang tua.
5. Pertentangan didalam dirinya
sering menjadi pangkal
penyebab pertentangan dengan
orang tua.
3
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
5
6. Kegelisahan karena banyak hal
yang diinginkan, akan tetapi
remaja tidak sanggup
memenuhinya.
7. Senang bereksperimentasi dan
bereksploitasi.
8. Mempunyai banyak fantasi,
khayalan, dan bualan.
9. Kecenderungan membuat
kelompok dan kecenderungan
kegiatan
berkelompok.Sedangkan
melihat kenyataan dilapangan,
terdapat beberapa karakteristik
remaja yang dapat
menimbulkan beberapa
permasalahan pada diri remaja,
adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh dari kalangan
remaja yang bekerja di
perkotaan, sehingga perilaku
buruk yang diterimanya dari
tempat ia bekerja tersebut
dibawa ke kampung
halamannya.
b. Banyaknya para remaja yang
belum mendapatkan
pekerjaan, sehingga
pekerjaan sehari-harinya
hanya nongkrong tidak
karuan.
c. Belum menyadari akan
pentingnya pendidikan agama
Islam, sehingga banyak
pengajian-pengajian yang
hanya dihadiri oleh kalangan
orang tua sedangkan dari
kalangan remaja paling hanya
ada satu atau dua orang.
d. Kurangnya kepedulian dan
pantauan dari orang tua.
e. Adanya pengelompokan pada
kalangan remaja, sehingga
egoisme antar kelompok
begitu tinggi.
Berdasarkan teori-teori diatas
berarti usia remaja adalah masa saat
terjadinya perubahan-perubahan
cepat, termasuk perubahan
fundamental dalam aspek kognitif,
emosi, sosial dan pencapaian.(Hasan
Basri, Drs. Remaja Berkualitas
(Problematika remaja dan
solusinya), hal : 51).
Sebagian remaja mampu
mengatasi transisi ini dengan baik,
namun sebagian remaja bisa jadi
mengalami penurunan pada kondisi
psikis, fisiologis, dan
sosial.Beberapa permasalahan yang
muncul biasanya banyak
berhubungan dengan karakteristik
yang ada pada diri remaja.(Ibid hal.
112)
Berdasarkan tujuan tersebut
diatas, jelaslah bahwa kita berupaya
untuk mempertinggi budi pekerti dan
meningkatkan ketakwaan kepada
Allah SWT serta membangun dirinya
dan bangsanya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pendidikan Islam
berpengaruh besar dalam rangka
mendidik akhlak dan kepribadian
anak untuk lebih baik lagi ketika
bergaul di masyarakat.
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
6
Fenomena tersebut diatas,
terjadi pula di masyarakat, tepatnya
di, Desa Intenjaya, Kecamatan
Cimarga, Kabupaten Lebak sebagai
tempat penelitian penulis,
berdasarkan observasi awal,
diperoleh bahwa di daerah tersebut
banyak dilaksanakan kegiatan
pembelajaran tentang keagamaan,
mulai dari pesantren dan pengajian
rutin, namun masih banyak para
remaja yang mengabaikan hal
tersebut, paling tidak jarang sekali
para remaja yang ikut kumpul dalam
pengajian rutin, mungkin hanya
sebagian orang saja kebanyakan dari
kalangan Orang tua. Ketika shalat
berjamaah, masjid masih selalu
kosong, kebanyakan para remaja
nongkrong, berkumpul yang tidak
karuan.
Fenomena tersebut makin
marak terjadi belakangan ini,
pemberitaan mengenai kenakalan
remaja sudah sangat darurat, seperti
kasus-kasus luar biasa pembunuhan
remaja, pemerkosaan remaja, bahkan
pelakunya adalah remaja, pencurian
yang dilakukan oleh geng remaja,
kebut-kebutan dijalanan. Dari
fenomena-fenomena tersebut cukup
menyayat hati para orangtua dan
seharusnya menjadi perhatian yang
sangat penting untuk mulai menjaga
anak kita dari hal-hal tersebut.
Darurat kekerasan dan kejahatan
serta kenakalan remaja yang saat ini
meningkatlah yang menjadi motivasi
penulis untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh
Pendidikan Agama Islam
Terhadap Pergaulan Remaja Masa
Kini”.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriftif kuantitatif karena
rangkaian permasalahan yang diteliti
adalah masalah – masalah yang
terjadi pada saat itu, sedangkan
teknik pengumpulan data adalah
melalui observasi, dan wawancara,
angket, logika, dan statistic
korelasi. Populasi dapat didefinisikan
sekumpulan orang banyak/ keadaan
yang tidak mempunyai karakteristik
umum yang sama.(Furqon, 2001 hal 1-2)
Populasi berarti keseluruhan
obyek yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah para
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
7
remaja di sekitar Desa Intenjaya
Kecamatan Cimarga Kabupaten
Lebak, yang berjumlah 100 orang
yang menginjak usia remaja.
Adapun yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah
40 orang yang menginjak benar-
benar usia remaja. Karena jumlah
lebih dari 100, maka penulis
mengambil 50 % dari populasi yang
diteliti dikhususkan di Desa
Intenjaya Kecamatan Cimarga
Kabupaten Lebak.
Adapun tekhnik pengambilan
sampelnya dilakukan dengan
caraRandom sampling, yaitu semua
individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama
diberikan kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Hal ini berdasarkan pada
pendapat Arikunto, bahwa: untuk
sekedar ancar-ancar, maka apabila
subjeknya kurang dari 100, maka
lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara
10-15 % atau 20-25 % atau
lebih.(Suharsimi Arikuno, Prosedur
Penelitian Suatau Pendekatan
Praktek, Jakarta. PT. Cipta, 1998.
cet. ke 3 hal 120)
Adapun tujuan penulis dalam
mengadakan pnelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh data
mengenai pendidikan agama
Islam yang ada di Desa Intenjaya
Kecamatan Cimarga Kabupaten
Lebak,
2. Untuk memperoleh data
mengenai pergaulan remaja yang
biasa dilakukan di Desa Intenjaya
Kecamatan Cimarga Kabupaten
Lebak,
3. Untuk mengetahui pengaruh
pendidikan agama Islam terhadap
pergaulan remaja di Desa
Intenjaya Kecamatan Cimarga
Kabupaten Lebak,
Lokasi atau tempat penulis
mengadakan penelitian adalah di
Desa Intenjaya Kecamatan Cimarga
Kabupaten Lebak.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data,
penulis menggunakan tekhnik-
tekhnik yaitu penelitian yang
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
8
menggunakan metode yang
meghubungkan antara dua variabel.
Penulis juga dalam mengumpulkan
data ini menggunakan tekhnik
sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan
(Library Research). Penelitian
kepustakaan adalah penelitian
dengan mengumpulkan data-
data atau bahan-bahan yang
bersumber dari buku-buku,
majalah, surat kabar, dan bahan
informasi lainnya sebagai
referensi dalam proposal
skripsi ini. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh sumber data
mengenai pengaruh pendidikan
agama Islam tehadap pergaulan
remaja.
2. Penelitian Lapangan (Field
Research). Penelitian
lapangan ini yaitu penulis
langsung ke obyek penelitian
yakni di Desa Intenjaya
Kecamatan Cimarga
Kabupaten Lebak,, adapun
cara untuk meengunpulkan
data ini adalah sebagai
berikut:
a. Observasi, Metode
observasi merupakan
salah satu tekhnik
pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan
langsung, metode
observasi ini bermakna
untuk mengumpulkan
data-data tentang
mengenai pengaruh
pendidikan Islam
terhadap pergaulan
remaja,
b. Interview, yaitu metode
dengan tanya jawab
langsung sehubungan
dengan masalah yang
belum jelas dan belum
dimengerti kepada
remaja,
c. Angket, yaitu metode
pertanyaan yang harus
dijawab oleh responden
untuk meminta
keterangan tentang fakta
yang diketahui atau juga
mengenai pendapat atau
sifat responden tersebut.
26
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
9
Tekhnik Analisis Data
Setelah data tersebut terkumpul
melalui tekhnik pengunpulan data
sebagaimana disebutkan diatas, maka
penulis mengklasifikasikannya
menurut jenisnya, yaitu pada data
kuantitatif dan data kualitatif.
Adapun tekhnik pengolahan
data dalam penelitian ini melalui
pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan analisis korelasional
poduct moment dengan
menggunakan rumus:
1. Mengurutkan data nilai hasil
angket Pendidikan Agama Islam
(X) dengan Pergaulan Remaja
Masa Kini (Y),
2. menentukan rentang skor (R)
dengan rumus:
1 LHR
Keterangan : H = Nilai Terbesar
L = Nilai Terkecil
3. Menentukan kelas dengan rumus
:
K = 1 + 3,3 log N
Keterangan : N (Number)
=banyaknya hal yang
dipersoalkan
4. Menentukan kelas (P) dengan
rumus :R
KP
5. Membuat tabel distribusi
frekuensi masing-masing
variabel,
6. Membuat grafik histogram
7. Analisis tendensi sentral masing-
masing variabel dengan
menghitung :
a. Mean dengan rumus
N
fxM
Keterangan : M = Rata-rata
yang dicari
fx
= Hasil perkalian
masing- masing frekuensi
N = Number of cases
b. Median dengan rumus :
Md = i + (½ n – Fkb)
Keterangan :
i = Batas interval
Fkb = Frekuensi Komulatif
Bawah
Fmd = Frekuensi Median
c. Modus dengan rumus:
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
10
Mo = 3 Md – 2 M
d. Analisis korelasi dengan rumus
:
2222 YNXXN
YXXYNrxy
Y
e. Menguji hipotesis dengan
rumus:
1). Perumusan hipotesis nol yang
di uji
Ha = Menunjukkan adanya
pengaruh
Ho=Menunjukkan tidak
adanya
Pengaruh
2). Tes signifikan dengan rumus:
2)(1
2
r
nrt
3). Menentukan t tabel dan
derajat frekuensi (df) dengan
rumus :
df = n-2
4). Menentuakn pengaruh
prosentase dengan rumus :
Cd = (r2 x 100 %)
f. Menetapkan penafsiran korelasi
sebagai berikut :
1. 0,00 – 0,20 = Sangat rendah/
sangat lemah
2. 0,20 – 0,40 = Rendah
3. 0,40 – 0,6 0 = Cukup/ sedang
4. 0, 60 – 0,80 = Tinggi/ kuat
5. 0,80 – 1,00 = Sangat tinggi/
sangat kuat.
Pembahasan dan Penelitian
Islam adalah agama yang
diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW, dan berpedoman kepada kitab
suci Al Qur’an yang diturunkan
kedunia melalui wahyu Allah SWT.
Maka pendidikan Islam adalah
pendidikan individu dan pendidikan
masyarakat dengan melalui ajaran-
ajaran agama Islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak
didik agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami,
menghayati dan mengamalkan
ajaran-ajaran agama Islam itu
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
11
sebagai suatu pandangan hidupnya
demi keselamatan dan kesejahteraan
di dunia dan di akherat kelak.Pada
awalnya yang mendidik adalah para
Nabi dan Rasul, selanjutnya para
Ulama dan dilanjutkan oleh orang-
orang yang memiliki kemampuan
tentang pendidikan agama. (Dr.
Zakiah Darajat dkk, Ilmu
Pendidikan Islam,1994).
Merujuk pendapat dari Dra.
Hj. Nur Uhbiyati, maka hakekat
pendidikan agama Islam adalah
proses membimbing dan
mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan emosional anak
didik agar menjadi manusia dewasa
sesuai dengan tujuan pendidikan
agama Islam senan tiasa mentaati
dan mnjalankan kewajiban allah
SWT dan mnjauhi semua larangan
yang telah di ajarkan oleh agama
Islam.(Dian Saepudin, S. Pd. I. (kutipan Skripsi)
yang dikutip dari Dra. Hj. Nur Uhbiyati.
Kalau kita melihat kembali
pengertian pendidikan agama Islam,
maka akan terlihat dengan jelas
sesuatu yang diharapkan terwujud
setelah orang mengalami
pendidikan agama Islam secara
keseluruhan, yaitu kepribadian
seseorang yang membuatnya
menjadi Insan Kamil dengan pola
takwa Insan Kamil artinya manusia
utuh rohani dan jasmani, dapat
hidup berkembang secara wajar dan
normal karena takwanya kepada
Allah SWT. Ini mengadung arti
bahwa pendidikan agama Islam itu
diharapkan dapat menghasilkan
kehidupan yang berguna bagi
dirinya dan masyarakatnya serta
senang dan gemar mengamalkan
dan mengembangkan ajaran Islam
dalam berhubungan dengan Allah
SWT dan dengan manusia
sesamanya, dapat mengambil
manfaat yang semakin meningkat
dari alam semesta ini untuk
kepentigan hidup di dunia kini dan
di akherat nanti. Pendidikan Agama
Islam juga merupakan bagian
penting dalam kehidupan manusia
yang berkaitan dengan kepercayaan-
kepercayaan,keyakinan – keyakinan
terhadap tuhan dan alam gaib
pengaturan tentang aturan aturan
dan Norma – norma yang mengikat
para pengikutnya.(Ahwani, Ahmad
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
12
Fuad, Dr, pendidikan Agama Islam :
hal 24)
Masalah ketuhanan
merupakan dasar yang paling
penting dalam Pendidikan Agama
Islam terkait dengan masalah
ketuhanan dan hal – hal lain
menyangkut dengan kepercayan
dalam Agama Islam yang di
dalamnya memunculkan pemikiran
atau pandangan antara lain
dinamisme , animism, politisme,
dan monoteisme, Dinamisme adalah
kepercayaan- kepercayaan kepada
hal–hal magic atau benda benda
yang di anggapnya bertuah
pemikiran tersebut dimiliki oleh
manusia primitip yang masih
mempunyai budaya kepercayaan
nenek moyangnnya yang masih
melekat sedang. Animisme adalah
kepercayaan masyarakat primitive
lain yang merupakan
perekembangan dari ajaran
animisme walaupun dari pemikiran
tersebut beragam pemikiran tetapi
tetaplah mereka tujuannya satu
kesataun yaitu bersandar diri pada
Allah SWT. Hanya caranya saja
yang salah memahami pada intinya
mereka juga ingin dan menjadi
syurga yang kekal di dalamnya
akhirat pulalah tujuan terakhir
manusia.
Menurut Dr.Zakiyah Darajat,
dkk dalam bukunya yang berjudul
Ilmu Pendidikan Islam berpandapat
bahwa Terdapat macam-macam
Pendidikan Islam yang dianggap
dapat memberikan suatu pengajaran
bagi anak remaja, di antaranya
sebagai berikut :
a. Pendidikan Formal
Pendidikan Agama Islam
yang ada Pada Lembaga
Pendidikan Umum.Yang
dimaksud dengan Pendidikan
Umum adalah sekolah-sekolah
yang berada di bawah naungan
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan seperti SMA, SMP,
dan SD, yang disruktur
programnya menempatkan
pendidikan agama sebagai
sebuah bidang studi.
b. Pendidikan Non-formal
Selain pendidikan formal,
terdapat juga pendidikan yang
ada diluar lingkungan sekolah
yang bisa disebut sebagai
pendidikan non-formal seperti;
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
13
1) Keluaga
Keluarga merupakan
masyarakat alamiah yang
didalamnya terdapat dasar-dasar
pendidikan.Disini pendidikan
berlangsung dengan sendirinya
sesuai dengan tatanan pergaulan
yang berlaku didalamnya, artinya
tanpa harus diberi tahu dulu
kepada seluruh anggota
keluarga.Disini delitakan dasar-
dasar pengalaman melalui rasa
kasih sayang dan penuh
kecintaan, kebutuhan dan
kewibawaan dan nilai-nilai
kepatuhan.
2) Perkumpulan Remaja
Pada umumnya remaja
membutuhkan kumpulan-
kumpulan atau organisasi-
organisasi.Disinilah terletak
kesempatan yang baik bagi
perkumpulan remaja untuk dapat
menyalurkan hasrat dan kegiatan
yang meluap-luap dalam diri
mereka.Dari perkumpulan-
perkumpulan ini juga lah mereka
memperoleh kesempatan dan
mendapatkan pengalaman-
pengalaman yang mematangkan
diri mereka. Melalui
pengalaman-pengalaman itu
mereka menemukan dirinya
sendiri, menyadari batas-batas
kemampuan dan upaya-upaya
yang akan disumbangkannya,
dan terjadilah saling didik
mendidik diantara
sesamanya.kadang pula remaja
salah mngartikan pergaulan yang
di jalaninya, serta merta dalam
pegaulannya sesama teman itulah
mereka terjerumus kedalam hal –
hal buruk yang mereka tidak
menyadarinya. apa arti
pergaualan yang sebenarnya,
Karena dalam masa remaja
adalah masa yang dimana banyak
sekali rasa ingin mencoba dan
mencoba,acap kali rasa
penasaran dan keingintauan
merekalah yang sangat meluap
lalu kemudian membawa mereka
dalam lubang dosa. Baru setelah
merasakannya mereka sadar
bahwa yang mereka lakukan itu
adalah salah.Masa remaja adalah
masa yang sangat rentan dalam
jurang – jurang kehancuran,
maka siapa lagi kalau bukan
orangtua dan kita sebagai
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
14
seorang tenaga pendidik
danpengajar yang berkecimpung
dalam pendidikan untuk bisa
mmendidik mereka menjadi
generasi muda yang berbakti
pada Nusa,Bangsa,dan
Agamanya.
3) Lingkungan Kerja
Peralihan dari lingkungan
keluarga dan sekolah ke
lingkungan kerja memakan
waktu yang lama.Lingkungan
kerja merupakan suatu
lingkungan baru yang menuntut
berbagai penyesuaian. Dalam
lingkungan itu mereka bergaul
dengan orang-orang dewasa yang
asing yang berbeda dari yang
pernah mereka alami yang telah
berpengalaman dalam
lapangannya. Dalam pergaulan
inilah terdapat keterbukaan
kesempatan untuk saling
mempengaruhi, karenanya setiap
tingkah laku di lingkungan kerja
itu sangat berpengaruh besar atas
perkembangan
tersebut.Disamping pengaruh
yang positif terdapat pula
pengaruh yang negatif.Bagi
remaja yang tadinya mengalami
perkembangan yang wajar dan
agamis, ketika masa puber,
pengaruh negetif itu dapat mudah
mereka alami.(Dr.Zakiyah
Darajat, dkk Ilmu Pendidikan
Islam : hal 66 , 69& 71).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikanAgama Islam
Mengutip dari buku Pendidikan
agama Islam Dra. Hj. Nur Uhbiyati,
faktor-faktor pendidikan agama
Islam itu untuk memberikan bahan-
bahan informasi tentang pelaksanaan
pendidikan dalam segala aspeknya
bagi pengembangan ilmu
pengetahuan pendidikan agama
Islam tersebut. Ia memberikan bahan
masukan yang berharga (input)
kepada ilmu ini. Mekanisme proses
kependidikan agama Islam dari segi
operasional dapat dipersamakan
dengan proses mekanisme yang
berasal dari penerimaan input (bahan
masukan), lalu diproses dalam
kegiatan pendidikan (dalam bentuk
kelembagaan atau non kelembagaan
yang di sebut truput), kemudian
berakhir pada output (hasil yang
15
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
15
diharapkan). Dari hasil yang
diharapkan itu timbul umpan balik
(feed back) yang mengoreksi bahan
masukan (input). Mekanisme proses
semacam ini berlangsung terus
selama proses kependidikan terjadi.
Semakin banyak diperoleh bahan
masukan (input) dari pengalaman
operasional itu, semakin berkembang
pula ilmu Pendidikan agama Islam.
(Hj. Nur Uhbiyati, Dra. faktor-faktor
pendidikan agama Islam kutipan
dari Opcit, hal 16.)
Hakikat Pergaulan Remaja
Pergaulan berasal dari kata
“gaul”: yang berarti hidup berteman
dengan orang-orang di
sekelilingnya. Sedangkan remaja
mempunyai pengertian orang yang
sudah melewati batas kanak-kanak
dan menuju kedewasaan.
Pola sikap remaja dalam
pergaulan yang diakui dan dihargai
oleh sesama remaja (biasanya dalam
kelompok sepermainan) itu
dianggap sebagai suatu pengakuan
terhadap superioritas.Pengakuan
terhadap eksistensi (keberadaannya)
sangat dipentingkan oleh remaja dan
pemuda tersebut.
Kemudian para remaja dan para
pemuda tersebut mayoritasnya
untuk mencoba ciri identitas sendiri,
misalnya mengembangkan bahasa
khusus (bahasa gaul) yang sulit
dimengerti oleh kalangan yang
bukan remaja. Kadang-kadang para
remaja dan pemuda berusaha
menciptakan kebudayaan khusus,
misalnya rambut yang diwarnai,
memakai anting dan kalung.Melalui
prilaku tertentu ini yang tidak sama
dengan orang dewasa yang
berpikiran luas. (Psikologi Remaja ;
Blog Spot).
Sikap Remaja dan Pergaulannya
Dari sudut umur/ usia untuk
menentukan secara pasti siapa yang
dianggap sebagai remaja.akan tetapi
lazimnya masyarakat berpendapat
bahwa ada golongan remaja muda
dan golongan remaja lanjut. Apabila
remaja sudah menginjak usia 17
tahun samapi 20 tahun, remaja lazim
disebut golongan muda atau para
pemuda dan pemudi. Sikap tidak
mereka rata-rata sudah mendekati
pola sikap tindak orang
dewasa.Walaupun dari sudut
perkembangan mental belum
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
16
sepenuhnya demikian. Biasanya
berharap dianggap oleh
masyarakatnya menjadi orang
dewasa.(Dian Saepudin, S.Pd I.
(skripsi)kutipan dari Prof. DR.
Rachmat Jatnika Sistem Prilaku
Islami,Pustaka Panji Mas, Jakarta
1992. Hal 73)
Kalangan remaja berusaha
keras untuk menyesuaikan diri
dengan situasi, akan tetapi dengan
cara-cara sendiri. Kalau hal ini
tercapai, maka insya Allah remaja
dan pemuda akan merasakan adanya
suatu kebahagiaan.
Pola sikap remaja dalam
pergaulan yang diakui dan dihargai
oleh sesama remaja (biasanya dalam
kelompok sepermainan) itu dianggap
sebagai suatu pengakuan terhadap
superioritas.Pengakuan terhadap
eksistensi (keberadaannya) sangat
dipentingkan oleh remaja dan
pemuda tersebut.
Kemudian para remaja dan para
pemuda tersebut mayoritasnya untuk
mencoba ciri identitas sendiri,
misalnya mengembangkan bahasa
khusus (bahasa gaul) yang sulit
dimengerti oleh kalangan yang
bukan remaja. Kadang-kadang para
remaja dan pemuda berusaha
menciptakan kebudayaan khusus,
misalnya rambut yang diwarnai,
memakai anting dan kalung. Melalui
prilaku tertentu ini yang tidak sama
dengan orang dewasa yang
berpikiran luas. (Psikologi Remaja ;
Blog Spot).
Penelitian
Pendidikan Islam ( X )
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai pendidikan Islam, penulis
menyebarkan angket sebanyak 10
item kepada 40 responden.
Selanjutnya data hasil penyebaran
angket di kuantifikasikan dengan
menggunakan Skala Likert, untuk
jawaban positif Selalu = 5, Sering =
4, Kadang-kadang = 3, Pernah = 2,
Tidak Pernah = 1 Untuk jawaban
negatif berlaku sebaliknya.
jumlah jawaban responden nilai
terbesar 44 dan nilai terkecil 22,
yang dapat di susun sebagai berikut :
Perilaku Remaja ( Y )
19
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
17
Berdasarkan hasil penelitian
mengengenai perilaku remaja,
penulis menyebarkan angket
sebanyak 10 item kepada 40
responden. Selanjutnya data hasil
penyebaran angket di kuantifikasikan
dengan menggunakan Skala Likert,
untuk jawaban positif Selalu = 5,
Sering = 4, Kadang-kadang = 3,
Jarang = 2, Tidak pernah = 1 untuk
jawaban negatif berlaku sebaliknya.
jumlah jawaban responden
adalah nilai terbesar 46 dan nilai
terkecil 24, yang dapat di susun
sebagai berikut :
46 45 45 44 43 43 43 42 42 41 41 40
39 39 39 38 38 37 37 36 35 35 34
34 34 33 33 33 32 31 31 31 30 29 28
28 27 26 25 24
Variabel X
Berdasarkan data di atas,
maka di lakukan pengujian
terhadap variabel X dengan
menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
a). Tendensi Sentral
1). Menentukan Rentang nilai (
R ), dengan rumus :
R = H – L + 1
= 44 – 22 + 1
= 22 + 1
= 23
2). Menentukan banyaknya
kelas interval, dengan
rumus :
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 40
= 1 + 3,3 ( 1,602059991)
= 1 + 5, 286797971
= 6, 286797971
dibulatkan
dibulatkan menjadi 6
3). Menentukan panjang kelas,
dengan rumus :
P = K
R
= 6
23
= 3,833 dibulatkan jadi 4
4). Membuat tabel analisis
prosentase variabel X
dengan rumus sebagai
berikut :
F N
100
TABEL 4.3
Analisis Prosentase Variabel X
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
18
( Pendidikan Islam )
5). Membuat tabel distribusi
frekuensi variabel x
TABEL 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel
X
6). Membuat grafik histrogram
Selanjutnya untuk
mempermudah analisis, data
yang disusun diatas disusun
dalam bentuk grafik sebagai
berikut :
0
10
20
30
40
50
23.2 27.5 31.5 35.5 39.5 43.5
23.5 27.5
31.5 35.5
39.5 43.5
X
No Kelas
Interval F Presentase
1 42 – 45 3 7,5%
2 38 – 41 9 22,5%
3 34 – 37 10 25%
4 30 – 33 7 17,5%
5 26 – 29 7 17,5%
6 22 – 25 4 10%
Jumlah 40 100%
No
Kelas
Interv
al
F X Fkb FX X2 FX2
1 42 – 45 3 43,5 40 130,5 1892,25 5676,25
2 38 – 41 9 39,5 37 355,5 1560,25 14042,2
5
3 34 – 37 1
0 35,5 28 355 1260,25 1260,25
4 30 – 33 7 31,5 18 220,5 992,25 6945,75
5 26 – 29 7 27,5 11 192,5 756,25 5293,75
6 22 – 25 4 23,5 4 94 552,25 2209
N = 40
∑X
=
201
∑ FX
=
1348
∑X2 =
7013,5
∑FX2 =
46770
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
19
FMd
Fkbn
2
n
FX
2
7). Mencari Mean (Mx) dengan
rumus:
Mx = ∑ FX
N = 40
1348
= 33,7
8).Mencari nilai median (Md)
dengan rumus :
Me = Bp + P
= 33,5 + 4
10
1820
= 33,5 + 4. 10
2
= 33,5 + 0,8
= 34,3
b). Mencari Modus (Mo) dengan
rumus :
Mo = 3 Me – 2 Mx
= 3 (34,3) – 2 (33,7)
= 102,9 – 67,4
= 35,5
c). Uji Normalitas Data dengan
langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Mencari nilai Standar
Deviasi dengan rumus :
SD = ∑ FX2 – ∑
= 46770 – (40
1348)
= 46770- 1817104
40
= 40
4,1342
= 56,33
= 5,79309934318
= 5,8
2. Mencari Z Skor dengan
rumus :
Z = SD
XX
= 8,5
7,335,37
= 0,66
2
1
36
N
40
40
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
20
3. Mencari Chi kuadrat (X2)
dengan rumus :
X 2 =
Ei
EiOi )(
TABEL 4.5
Proses Perhitungan Uji Normalitas
Variabel X
Distribusi Frekuensi Observasi
dan Frekuensi Ekpektasi Variabel
X
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z Luas
Daerah Ei Oi
Hitung Tabel
21,5 -2,10 0,4821
22 – 25 0,0614 2,46 4
25,5 -1,41 0,4207
26 – 29 0,1565 6,26 7
29,5 -0,72 0,2642
30 – 33 0,2522 10,09 7
33,5 -0,03 0,0120
34 – 37 0,2334 9,34 10
37,5 0,66 0,2454
38 – 41 0,1645 6,58 9
41,5 1,34 0,4099
42 – 45 0,0689 2,76 3
45,5 2,03 0,4788
X 2 =
Ei
EiOi )(
09,10
09,107
28,6
28,67
46,2
46,24222
76,2
76,23
58,6
58,69
34,9
34,910222
= 0,97 + 0,09 + 0,95 +
0,05 + 0,89 + 0,02
= 2,97
4. Menentukan derajat
bebas, dengan rumus :
db = K – 3
= 6 – 3
= 3
5. Menentukan Chi kuadrat
tabel dengan taraf 95%
dan (dk = 3) untuk Chi
Kuadrat pada tabel 7,81.
Berdasarkan uji
normalitas tersebut dapat
diketahui Chi Kuadrat
Hitung = 2,97 dan Chi
Kuadrat tabel = 7,81.
Maka dapat dikatakan
bahwa x ² hitung < x ²
tabel dengan demikian
2
38
39
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
21
normalitas data teruji dan
berdistribusi normal.
Variabel Y
Berdasarkan data di atas, maka
di lakukan pengujian terhadap
variabel y dengan menggunakan
langkah – langkah sebagai berikut :
a).Tendensi Sentral
1. Menentukan rentang nilai
(R), dengan rumus :
R = H – L + 1
= 46 – 24 + 1
= 22 + 1
= 23
2. Menentukan banyaknya
kelas interval, dengan rumus :
K = 1 + 3,3 Logn
= 1 + 3,3 Log
40
= 1 + 3,3 ( 1,602059991)
= 1 + 5,286797971
= 6,286797971 dibulatkan
menjadi 6
3. Menentukan panjang kelas,
dengan rumus :
P = K
R
= 6
23
= 3,833 dibulatkan jadi 4
4. Membuat tabel analisis
prosentase variabel Y dengan
rumus sebaga berikut:
F N
100
TABEL 4.6
Analisis Presentase Variabel Y
( Perilaku Remaja )
No Kelas Interval F Presentase
1 44 - 47 4 10%
2 40 – 43 8 20%
3 36 – 39 8 20%
4 32 – 35 9 22,5%
5 28 – 31 7 17,5%
6 24 – 27 4 10%
Jumlah 40 100%
5. Membuat tabel distribusi
frekuensi variabel Y
41
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
22
FMd
Fkbn
TABEL 4.7
Distribusi Frekuensi VariabelY
6. Membuat grafik histrogram
Selanjutnya untuk
mempermudah analisis, data
yang disusun diatas disusun
dalam bentuk grafik sebagai
berikut
7. Mencari Mean (Me), dengan
rumus :
My = n
fy
= 40
1424
= 35,6
8. Mencari Median (Md),
dengan rumus :
Me = Bp + P
= 31,5 + 4 9
)1120(
= 31,5 + 4 ( 9
9 )
= 31,5 + 4= 35,5
9. Mencari Modus (Mo),
dengan rumus :
Mo = 3 Md – 2 Me
= 3 (35,5) – 2 (35,6)
= 106,5 – 71,2
= 35,3
2) Uji Normalitas Data dengan
langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Mencari Standar Deviasi,
dengan rumus :
SD = FY2 - ( FY )
2
0
10
20
30
40
50
25.5 29.5 33.5 37.5 41.5 45.5
25.5 29.5
33.5 37.5
41.5 45.5
No
Kelas
Interva
l
F Fkb Y FY Y2 FY2
1 44 – 47 4 40 45,5 182 2070,25 8281
2 40 – 43 8 36 41,5 332 1722,25 13778
3 36 – 39 8 28 37,5 300 1406,25 11250
4 32 – 35 9 20 33,5 301,5 1122,25 10100,2
5
5 28 – 31 7 11 29,5 206,5 870,25 6091,75
6 24 – 27 4 4 25,5 102 650,25 2601
∑Y=
213
∑FY=
1424
∑Y2 =
7841,5
∑FY2 =
52102 42
2
1
N
N
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
23
2
= 52102 – (1424)2
= 52102 - 40
2027776
=
40
=
40
=
= 5,93
2. Mencari Z Skor dengan
rumus :
Z = SD
YY
= 81,30
5,355,39
= 0,1298279
= 0,13
3. Mencari Chi Kuadrat
dengan rumus :
X 2 =
Ei
EiOi )(
TABEL 4.8
Distribusi Frekuensi Observasi
dan Frekuensi Ekpektasi Variabel
Y
Kelas
Interval
Batas
kelas
Z Luas
Daerah Ei Oi
Hitung Tabel
23,5 -2,02 0,4783
24 – 27 0,0668 2,46 4
27,5 -1,35 0,4115
28 – 31 0,1598 6,26 8
31,5 -0,68 0,2517
32 – 35 0,2437 10,09 8
35,5 -0,02 0,0080
36 – 39 -0,2342 9,34 9
39,5 -8,65 0,2422
40 – 43 -0,1644 6,58 7
43,5 1,32 0,4066
44 – 47 0,3371 2,78 4
47,5 1,98 0,0695
x2 =
Ei
EiOi )(
75,9
75,99
45,6
45,67
65,2
)65,24(222
78,2
78,24
64,6
64,68
37,9
37,98222
40
40
40
52102 – 50694,4
40
1407,6
40
35,19
44
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
24
= 0,69 + 0,25 + 0,06 + 0,20 + 0,28 +
0,54
= 1,82
4. Menentukan derajat bebas,
dengan rumus :
db = K – 3
= 6 – = 3
5. Menentukan Chi Kuadrat
tabel dengan tarap 95% dan
(dk = 3) untuk Chi Kuadrat
pada tabel 7,81.
Berdasarkan uji normalitas
tersebut dapat diketahui Chi
Kuadrat Hitung = 1,82 dan
Chi Kuadrat tabel = 7,81
maka dapat dikatakan
bahwa x2hitung< x
2 tabel
dengan demikian
normalitas data teruji dan
berdistribusi normal.
Simpulan
Berdasarkan hasil Pengolahan
data yang diperoleh dari penelitian
Di Desa IntenjayaKecamatan
Cimarga Kabupaten Lebak, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Pendidikan Islam di Desa
Intenjaya berdasarkan hasil
pendekatan dengan pengolahan
data dari hasil angket yang
disebarkan kepada 40 remaja
sebagai sampel, kemudian
diolah melalui analisis
kuantitatif memiliki rata-rata
(mean) sebesar 33,7, median
sebesar 34,3 dan modus 35,5.
Diperoleh x² hitung (2,97) dan
x² tabel (95 % = 7,81). Berarti
x² hitung lebih kecil dari x²
tabel, sehingga dengan
demikian data variabel X
dikatakan berdistribusi normal
atau data dalam sebaran
normal.
2) Perilaku remaja di Desa
Intenjaya, berdasarkan hasil
pendekatan dengan pengolahan
data dari hasil angket yang
disebarkan kepada 40 remaja
sebagai sampel, kemudian
diolah melalui analisis
kuantitatif memiliki rata-rata
(mean) sebesar 35,6, median
sebesar 35,5 dan modus 35,3.
Diperoleh x² hitung (1,82) dan
x² tabel (95 % = 7,81). Berarti
x² hitung lebih kecil dari x²
Ujang Saefudim.R/ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pergaulan Remaja Masa kini/1-25
25
tabel, sehingga dengan
demikian data variabel Y
dikatakan berdistribusi normal
atau data dalam sebaran
normal.
3) Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh dari data variabel X
dan Y di ketahui koefisien
korelasi (Rxy) sebesar 0,655.
sedangkan nilai hipotesis
sebesar 5,34. hasil derajat
adanya korelasi sebesar 0,756
dan hasil korelasi determinasi
yaitu sebesar 42,9 %. Dan
selebihnya yang mempengaruhi
perialaku remaja di Desa
Intenjayasebesar 57,1% adalah
faktor lain. dengan
memperhatikan Rxy nilai
tersebut berada diantara (0,41-
0,70) termasuk dalam kategori
sedang, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif yang
signifikan antara variabel X
(Pendidikan Islam) dengan
variabel Y (Perilaku Remaja).
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi.“ Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik” Penerbit : PT. Rineka
cipta,1998 .cet. Ke 3 Hal :20.
Basri, Hasan.Remaja Berkualitas (
Problematika Remaja dan
Solusinya) Hal : 51.
Mansyur, Muhammad.
Tarbiyatunnafsh Mendidik
Jiwa ala Rosulullah Jakarta :
Senayan Abadi publishing
,2004.
Drajat, Zakiah dkk. Ilmu Pendidikan
Islam.
Saepudin, Dian. ( Kutipan Skripsi )
yang dikutip dari Dra. Hj. Nur
Uhbiyati : 1994.
Saepudin, Dian. ( Kutipan Skripsi )
yang di kutip dari Prof. DR.
Rachmat Jatnika “ Sistem
Prilaku Islam “ , Pustaka Panji
Mas, Jakarta 1992 .Hal 73.
Uhbiyati, Nur. Faktor – faktor
Pendidikan Agama .Jakarta :
Gramedia.
Psikologi remaja ; blog spot.
Arikunto, Suharsimi.“ Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik” Penerbit : PT. Rineka
cipta,1998 .cet. Ke 3 Hal :20.
Jurnal Aksioma Ad-Diniyah Vol 1 No.4, (2016-2017)
26