jurnal

download jurnal

of 10

Transcript of jurnal

LEMBAR PERSETUJUAN

Diajukan sebagai acuan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah D III Kebidanan Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan judul:

STUDI GAMBARAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN IBU NIFAS DI DESA KEPOHKIDUL KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

Oleh

ARINA KUMALASARI DEWI

NIM : 11. 1005

Menyetujui,

Pembimbing I

Dr. H. TOTO SISWANTORO, M.Si., M.Kes

NIP. 19610608 198903 1 011Pembimbing II

NURMAWATI, SST., S.Pd., MM.Kes

NIDN. 3413055501

Mengetahui

Direktur Akademi Kebidanan

Pemerintah Kabupaten BojonegoroDr. H. TOTO SISWANTORO, M.Si., M.KesPEMBINA TINGKAT INIP. 19610608 198903 1 011

STUDI GAMBARAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN IBU NIFAS DI DESA KEPOHKIDUL KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORODisusun Oleh :1. Dr. H. TOTO SISWANTORO, M.Si., M.Kes *)

2. NURMAWATI, SST., S.Pd., MM.Kes *)3. ARINA KUMALASARI DEWI **)*) Dosen Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro

**) Mahasiswa Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten BojonegoroABSTRAKMasa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masih banyak ibu nifas yang tidak melakukan kunjungan masa nifas dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mempelajari gambaran sikap ibu nifas tentang kunjungan ibu nifas di Desa kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, populasinya adalah semua ibu nifas di Desa Kepohkidul 20 responden, jumlah sampel 20 responden diambil dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang kemudian dilakukan editing, coding, scoring dan tabulating serta disajikan dalam prosentase.

Hasil penelitian menunjukkan dari 20 responden didapatkan sebagian besar ibu nifas mempunyai sikap cukup positif sebesar 13 ibu nifas (65,0%).Untuk itu institusi kesehatan diharapkan untuk bisa mengadakan seminar, workshop, atau pelatihan yang khusus membahas tentang pelayanan antenatal terpadu sehingga pengetahuan dan ketrampilan ibu nifas bisa lebih meningkat.

Kata Kunci : Sikap, Kunjungan, Nifas.

ABSTRACT

Puerperium (puerperal) begins after the placenta is born and ends when the tools back content such as pre-pregnancy state. There are many new mothers who do not perform well postnatal visits. This research study aims to study the picture of the attitude of puerperal women visit new mothers in the village kepohkidul Kedungadem District of Bojonegoro.

Descriptive research design with cross sectional approach, the population is all new mothers in the village Kepohkidul 20 respondents, the number of samples taken for a total of 20 respondents sampling. Collecting data using a questionnaire which was then done editing, coding, scoring and tabulating and expressed in percentage.

The results showed 20 respondents obtained most of puerperal women have a positive enough attitude for 13 puerperal women (65.0%).

For the health institutions are expected to be able to conduct seminars, workshops, or training that specifically discusses antenatal services integrated so that knowledge and skills can be increased postpartum mothers.

Keywords: Attitude, visit, Ruling.A. PENDAHULUAN

Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (Yetti Anggraini, 2010 : 1). Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di Negara maju maupun Negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya justru merupakan kebalikannya, oleh karena kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pascapersalinan.

Jumlah ibu nifas di Bojonegoro tahun 2013 sebanyak 19.167 orang, dengan pelayanan ibu nifas sebanyak 4.158 (22,01%) (Riskesdas, 2013). Target Kabupaten kunjungan ibu nifas tahun 2013 sebesar 94%. Berdasarkan laporan bulanan PWS KIA di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro pada akhir 2013 pelayanan kunjungan nifas hanya mencapai 34 ibu nifas (68%) dari 50 ibu nifas, sehingga masih ada kesenjangan kunjungan sebesar 26%.

Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan bersalin. Asuhan masa nifas diperlukan setelah proses persalinan karena masa ini merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Apabila masalah-masalah diatas muncul akan menimbulkan suatu masalah kesehatan dan dapat meningkatkan morbiditas ibu nifas, ini akan menyebabkan waktu dan biaya perawatan masa nifas akan meningkat, yang berarti bisa menimbulkan angka kematian ibu dan bayi. Memberikan penjelasan tentang penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta kesehatan secara umum, personal hygiene, nutrisi, perawatan bayi baru lahir, pemberian asi, imunisasi dan keluaga berencana sehingga dapat menambah pemahaman ibu tentang kunjungan nifas dan ibu nifas juga bersikap positif terhadap kunjungan nifas (Aisyaroh, 2011).Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Studi gambaran sikap ibu nifas tentang kunjungan ibu nifas di Desa kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desan penelitian deskritptif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Pada Penelitian ini populasinya adalah semua Ibu nifas di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari sampai Juni 2014 sebanyak 20 responden. Dan seluruh populasi dijadikan sampel.

C. HASIL PENELITIAN

1. Data Umuma. Umur

Tabel 1 Distribusi ibu nifas Menurut Umur ibu nifas Di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014

NoUmur ibu nifasfPersentase (%)

1.

2.< 20 Tahun

20- 35 Tahun3

1715,0

85,0

Jumlah20100,0

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas berusia 20-35 tahun sebesar 17 ibu nifas (85,0%).b. Pekerjaan

Tabel 2 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Pekerjaan Di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 NoPekerjaan fPersentase (%)

1.

2.Tidak bekerja

Bekerja 16

480,0

20,0

Jumlah20100,0

Berdasarkan tabel 2 didapatkan sebagian besar ibu nifas tidak bekerja sebesar 16 ibu nifas (80,0%)

c. Pengalaman (nifas)

Tabel 3Distribusi Ibu Nifas Menurut Pengalaman di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014

NoParitas fPersentase (%)

1.

2.Primipara (1 anak)Multipara (2-3 anak)15

575,0

25,0

Jumlah20100,0

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu nifas di Desa Kepohkidul kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro yaitu primipara sebesar 15 ibu nifas (75,0%).

2. Data Khusus

a. Analisis gambaran sikap ibu nifas tentang kunjungan nifas berdasarkan parameterTabel 4 Distribusi Sikap Ibu Nifas Tentang Kunjungan Nifas Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014NoParameter PerilakuSangat Setuju (4) Setuju (3)Tidak Setuju (2)Sangat Tidak Setuju (1)Total

Positiff%f%f%f%f%

1Saya akan memeriksakan kesehatan saya selama nifas kepada petugas kesehatan.630,01470,000,000,020100

2Saya melakukan kunjungan masa nifas minimal 4 kali kunjungan yaitu pada 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu setelah persalinan.210,01785,015,000,020100

3Saya akan mengajak ibu nifas lainnya untuk memeriksakan keadaanya selama masa nifas kepada petugas kesehatan.315,01680,015,000,020100

4Saya akan menyempatkan waktu untuk memeriksakan keadaan saya pada masa nifas kepada petugas kesehatan.630,01365,015,000,020100

Keterangan :

Positif : - Setuju

- Sangat Setuju

Negative : - Tidak Setuju

- Sangat Tidak SetujuBerdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa semua parameter dari nomor 1 sampai nomor 4 yang menyatakan setuju dan sangat setuju > 80%.b. Sikap Ibu Nifas Tentang Kunjungan NifasTabel 5 Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Sikap Ibu Nifas Tentang Kunjungan Nifas di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 (n=20)

NoSikap Ibu Nifas tentang Kunjungan NifasfPersentase (%)

1.

2.Positif

Cukup positif7

1335,0

65,0

Jumlah20100,0

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro mempunyai sikap cukup positif sebesar 13 ibu nifas (65,0%).

D. PEMBAHASAN

1. Karakteristik Ibu Nifas

a. Umur Ibu Nifas

Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu nifas di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro berusia 20-35 tahun sebesar 85,0%.Hurlock juga menyatakan bahwa semakin meningkatnya umur dan tingkat kematangan maka kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja juga akan lebih matang (Heriyanti, 2012). Masa reproduksi sehat yaitu pada umur 20-35 tahun. Pada umur < 20 tahun masih belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sedangkan bila umur >35 tahun fungsi alat reproduksi dan fisik menurun, sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pasca persalinan terutama perdarahan akan lebih besar. Dalam hal ini dapat mempengaruhi fungsi plasenta dan dapat mengakibatkan iritabilitas pada uterus serta terjadi perubahan pada serviks (Depkes, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian ibu nifas yang berusia 20-35 tahun (usia reproduksi) usia ibu sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi. Dalam kurun waktu reproduksi sehat diketahui bahwa usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah usia 20-35 tahun, dimana organ reproduksi sudah sempurna dalam menjalani fungsinya (BKKBN, 2003).b. Pekerjaan Ibu Nifas

Berdasarkan penelitan menunjukkan bahwa di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro sebagian besar ibu nifas tidak bekerja sebesar 80,0%.

Menurut pendapat Nursalam dan Siti Pariani (2001), bahwa pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan untuk menunjang kehidupan diri dan keluarga, bekerja pada umumnya adalah hal yang menyita waktu dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian ibu nifas tidak bekerja dengan tidak bekerja maka mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi dari media elektronik, media massa maupun penyuluhan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang kunjungan nifas yang mempengaruhi sikap ibu.

c. Pengalaman Ibu Nifas

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro dapat dijelaskan bahwa sebagian besar ibu nifas belum mempunyai pengalaman nifas (primipara) sebesar 75,0%.

Paritas dapat membentuk pengalaman yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan skita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap (Azwar S, 2011 : 30). Caranya dengan mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro bahwa ibu nifas belum pernah mempunyai pengalaman nifas (primipara), semakin banyak pengalaman dan pengetahuannya sehingga mampu memberikan hasil yang lebih khususnya tentang kunjungan nifas.

2. Sikap Ibu Nifas Tentang Kunjungan Nifas

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar ibu nifas mempunyai sikap cukup positif sebesar 65,0%.Menurut Notoatmodjo (2005) sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek tertentu, yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Menurut Niven N. (2002) sikap seseorang akan dicerminkannya dalam bentuk perilaku terhadap objek. Sikap positif seseorang terhadap kesehatan kemungkinan tidak otomatis berdampak pada perilaku seseorang menjadi positif, tetapi sikap yang negatif terhadap kesehatan hampir pasti berdampak negatif pada perilakunya.Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar ibu nifas bersikap cukup positif terhadap kunjungan nifas. Kunjungan nifas sesuai standart sangat diperlukan untuk kesehatan ibu nifas sehingga apabila ada kelainan-kelainan pada masa nifas dapat dilakukan penanganan secara dini dengan hasil penangan yang baik juga. Sikap seseorang diperlukan untuk terlaksannya kunjungan nifas dengan baik. Dengan sikap cukup positif maka akan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu selama masa nifas berarti menghasilkan ibu yang sehat dan bayi yang sehat pula.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Karakteristik ibu nifas1). Umur paling banyak ibu nifas berumur 20-35 tahun sebesar 80,0%2). Pekerjaan paling banyak ibu nifas tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebesar 80,0%3). Pengalaman paling banyak ibu nifas pada primipara sebesar 75,0%b. Ibu nifas paling banyak mempunyai sikap cukup positif tentang kunjungan nifas sebesar 65,0%.2. Saran

a. Bagi Peneliti SelanjutnyaKarena perkembangan ilmu motivasi dan teknologi yang terus meningkat, sehingga hasil dari Karya Tulis ini masih kurang sempurna. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang sikap ibu nifas tentang kunjungan nifas untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya dengan jumlah sampel yang lebih besar dan menggunakan metode penelitian yang berbeda, serta menggunakan sampling yang berbeda untuk memperoleh hasil yang lebih baik.b. Bagi Ibu NifasIbu nifas diharapkan lebih aktif untuk mendapat informasi tentang kunjungan nifas dari berbagai media elektronik, media cetak maupun media online. Serta meningkatkan kesadaran untuk melaksanakan kunjungan nifas secara terpadu pada setiap melakukan pemeriksaan ibu hamil, sehingga sikapnya dapat menjadi positif tentang kunjungan nifas.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan di perpustakaan sebagai bahan perbandingan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi peneliti selanjutnya.

d. Bagi Institusi Kesehatan

Dengan melihat sebagaian besar ibu nifas mempunyai pengetahuan cukup dan masih adanya ibu nifas yang mempunyai pengetahuan kurang diharapkan bagi institusi kesehatan untuk bisa mengadakan seminar, workshop, atau pelatihan yang khusus membahas tentang pelayanan antenatal terpadu sehingga pengetahuan dan ketrampilan ibu nifas bisa lebih meningkat.

F. DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi A, 2007, PsikologiSosial, Jakarta :Rineka Cipta.

Aini, 2010, Persalinan Dan Masa Nifas, Diakses Tanggal 3 Mei 2013, Http://Ainidebruin.Multiply.Com/2011/Journal/Item/80&Shoe_Interstitial=1&U=%2fjournal%2fitemAisyaroh, 2011, Pemahaman Ibu Nifas Tentang Kunjungan Nifas, Diakses dari Http://Aisyaroh67.Wordpress.com tanggal 21 Februari 2014

Amalia, 2012, Hubungan Tingkat pengetahuan tentang proses persalinan dengan kecemasan persalinan pada ibu primigravida. Diakses dari http://Amaliaamidwife .blogspot.com tanggal 15 Februari 2014.

Ambarwati ER, 2010, Asuhan Kebidanan Nifas, Yogyakarta: Cendekia.

Anggraeni, 2010, Proposal Masa Nifas. Diakses dari http://munisroyan .blogspot.com tanggal 15 Februari 2014.

Azwar S, 2011, SikapManusia, Teori Dan Pengukurannya, Yogyakarta : PustakaBelajar.

Azwar S, 2013, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta :PustakaBelajar.

Bahiyatun, 2009, Buku Ajar :Asuhan Kebidanan Nifas Normal, Jakarta : EGC

Damai Y, 2011, Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Bandung : Refika Aditama

Depkes RI, 2011, Asuhan Kesehatan Ibu dan Bayi. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI : Jakarta

Effendy, 2003, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC.

Henderson, 2001, Buku Ajar Konsep kebidanan, Jakarta: EGC

Himma, 2012, Penganganan Sepsis Puerperalis.Diakses dari http://Himmaakbi .blogspot.com tanggal 15 Februari 2014.

IBI, 2006, 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia Menyongsong Masa Depan, Pusat Pengurus IBI : Jakarta

Niven N, 2002, Psikologi Kesehatan, Jakarta : EGC

Notoatmodjo, 2005, Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni, Jakarta :Rineka Cipta

Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni, Jakarta :Rineka Cipta

Notoatmodjo, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta :Rineka Cipta

Nursalam, 2005, Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta :SalembaMedika

Nursalam, 2011, Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta :Salemba Medika

Rustam M, 1998, Sinopsis Obtetri, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Saleha S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta :Salemba Medika.

.

PAGE 9