jumlah pengunjung

9
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 1 COMMERCIAL SELLING STAND UNTUK PAMERAN DI LAHAN YANG SEMPIT (STUDI KASUS PASAR BARU TRADE CENTER BANDUNG) Nama Mahasiswa : Yodha Pramudita Nama Pembimbing : Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng. Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: [email protected] Kata Kunci : jurnal, naskah, panduan, penulisan, pameran, compact stand, Abstrak Di era modern seperti saat ini, pusat perbelanjaan/pasar modern semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Lingkungan yang padat memiliki masalah yaitu lahan yang sempit. Lahan yang sempit ini memiliki peluang untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Pasar Baru Bandung merupakan pasar tertua di Kota Bandung yang masih berdiri. Pasar Baru Trade Center Bandung merupakan pusat perbelanjaan yang padat. Bangunan ini memiliki 12 lantai dan terdiri dari 4.047 kios. Perlunya dilakukan riset ini untuk mengkaji masalah yang dikeluhkan oleh pengunjung area pameran Pasar Baru Bandung, kemudian di berikan solusi berupa perancangan produk yang mendukung dan membantu kegiatan pameran. Abstract The high occupancy of traditional market, department store and shopping centre brings into new problem which is a limited space. However, within a limited space, it has a chance to increase its value by redesigning. “Pasar-Baru Bandung”, is the oldest traditional market in Bandung and one of the highest occupancy. This building has 12 floors and consists of 4.047 kiosks. The research needs to be performed to determine the problems complained by visitors, the need for the display instruments in certain places, and the effect of products into visitor’s con venience. Hence, the good design of display stand that helping and supporting display of the products need to be performed. Pendahuluan Di era modern seperti saat ini, pusat perbelanjaan/pasar modern semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Di sisi lain banyaknya toko-toko yang ada di area pusat perbelanjaan, terutama di daerah Pasar Baru Bandung, Cikapundung, Cicadas, dan seputaran Masjid Agung menjadi tempat transaksi jual beli di Kota Bandung. Daerah tersebut merupakan area publik yang menjadi kompleks perdagangan, karena di area tertentu memiliki toko-toko yang menjual dagangan sejenis. Jalan Banceuy yang menjual spare parts untuk kendaraan bermotor, Jalan ABC yang menjual peralatan elektronik, Jalan Tamim yang menjual berbagai jenis kain. Namun ada juga toko yang menjual barang yang tidak sejenis, contohnya ada toko yang menjual lampu hias di Jalan Banceuy yang mayoritas menjual spare parts kendaraan bermotor. Keramaian pada tempat-tempat yang menjadi pusat perbelanjaan seperti pasar, kawasan pertokoan, dan pusat perbelanjaan meningkat. Menurut data statistik yang dikemukakan oleh Dwi Septiani selaku Customer Service Pasar Baru Bandung mengatakan, jumlah pengunjung Pasar Baru Trade Center Bandung mengalami kenaikan sebesar 16,9% di tahun 2011. Pendataan yang dilakukan oleh pihak Pasar Baru mengatakan jumlah pengunjung pada 2011 mencapai 75.411 orang, lebih banyak ketimbang tahun 2010 yang mencapai 62.646 orang. Sedangkan untuk tahun 2012 sendiri jumlah pengunjung diperkirakan akan naik. Tabel 1 Jumlah Pengunjung Pasar Baru Bandung (Sumber: PT APP Pasar Baru) Tahun Jumlah Pengunjung (Orang) 2005 8.270.798 2006 11.240.776 2007 13.553.992 2008 14.064.871 2009 14.961.150 2010 14.537.288 2011 16.950.061 2012 17.298.297 2013 18.508.297

description

Jumlah Pengunjung

Transcript of jumlah pengunjung

Page 1: jumlah pengunjung

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 1

COMMERCIAL SELLING STAND UNTUK PAMERAN DI LAHAN YANG

SEMPIT (STUDI KASUS PASAR BARU TRADE CENTER BANDUNG)

Nama Mahasiswa : Yodha Pramudita Nama Pembimbing : Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng.

Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Email: [email protected]

Kata Kunci : jurnal, naskah, panduan, penulisan, pameran, compact stand,

Abstrak

Di era modern seperti saat ini, pusat perbelanjaan/pasar modern semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Lingkungan yang padat memiliki

masalah yaitu lahan yang sempit. Lahan yang sempit ini memiliki peluang untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Pasar Baru Bandung merupakan

pasar tertua di Kota Bandung yang masih berdiri. Pasar Baru Trade Center Bandung merupakan pusat perbelanjaan yang padat. Bangunan ini

memiliki 12 lantai dan terdiri dari 4.047 kios. Perlunya dilakukan riset ini untuk mengkaji masalah yang dikeluhkan oleh pengunjung area pameran

Pasar Baru Bandung, kemudian di berikan solusi berupa perancangan produk yang mendukung dan membantu kegiatan pameran.

Abstract

The high occupancy of traditional market, department store and shopping centre brings into new problem which is a limited space. However, within a

limited space, it has a chance to increase its value by redesigning. “Pasar-Baru Bandung”, is the oldest traditional market in Bandung and one of the

highest occupancy. This building has 12 floors and consists of 4.047 kiosks. The research needs to be performed to determine the problems

complained by visitors, the need for the display instruments in certain places, and the effect of products into visitor’s convenience. Hence, the good

design of display stand that helping and supporting display of the products need to be performed.

Pendahuluan

Di era modern seperti saat ini, pusat perbelanjaan/pasar modern semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Di

sisi lain banyaknya toko-toko yang ada di area pusat perbelanjaan, terutama di daerah Pasar Baru Bandung,

Cikapundung, Cicadas, dan seputaran Masjid Agung menjadi tempat transaksi jual beli di Kota Bandung. Daerah

tersebut merupakan area publik yang menjadi kompleks perdagangan, karena di area tertentu memiliki toko-toko yang

menjual dagangan sejenis. Jalan Banceuy yang menjual spare parts untuk kendaraan bermotor, Jalan ABC yang

menjual peralatan elektronik, Jalan Tamim yang menjual berbagai jenis kain. Namun ada juga toko yang menjual

barang yang tidak sejenis, contohnya ada toko yang menjual lampu hias di Jalan Banceuy yang mayoritas menjual spare

parts kendaraan bermotor. Keramaian pada tempat-tempat yang menjadi pusat perbelanjaan seperti pasar, kawasan

pertokoan, dan pusat perbelanjaan meningkat. Menurut data statistik yang dikemukakan oleh Dwi Septiani selaku

Customer Service Pasar Baru Bandung mengatakan, jumlah pengunjung Pasar Baru Trade Center Bandung mengalami

kenaikan sebesar 16,9% di tahun 2011. Pendataan yang dilakukan oleh pihak Pasar Baru mengatakan jumlah

pengunjung pada 2011 mencapai 75.411 orang, lebih banyak ketimbang tahun 2010 yang mencapai 62.646 orang.

Sedangkan untuk tahun 2012 sendiri jumlah pengunjung diperkirakan akan naik.

Tabel 1 Jumlah Pengunjung Pasar Baru Bandung (Sumber: PT APP Pasar Baru)

Tahun Jumlah Pengunjung (Orang)

2005 8.270.798

2006 11.240.776

2007 13.553.992

2008 14.064.871

2009 14.961.150

2010 14.537.288

2011 16.950.061

2012 17.298.297

2013 18.508.297

Page 2: jumlah pengunjung

Display Stand Pameran Untuk Lahan Sempit (Studi Kasus Pasar Baru Trade Center Bandung)

2 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1

Lingkungan yang padat memiliki masalah yaitu lahan yang sempit. Lahan yang sempit ini memiliki peluang untuk

dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Pasar Baru Trade Center Bandung merupakan pusat perbelanjaan yang padat.

Bangunan ini memiliki 12 lantai dan terdiri dari 4.047 kios. Bangunan ini terakhir kali direnovasi pada tahun 2003.

Terdapat Halluntuk pameran yang terletak di pintu masuk Pasar Baru Trade Center Bandung. Oleh pengelola gedung,

Hall ini di maksimalkan untuk mendapatkan keuntungan. Hall pameran di Pasar Baru Trade Center Bandung memiliki

jenis Free-form space or salon schemes yaitu ruang area yang di desain individual dengan blok yang ditandai pada

lantai, atau yang biasa disebut dengan island.

Proses Studi Kreatif

Perlunya dilakukan riset ini untuk mengkaji masalah yang dikeluhkan oleh pengunjung area pameran Pasar Baru

Bandung, kebutuhan sarana pendisplayan produk di tempat-tempat tertentu, dan pengaruh produk yang ada terhadap

kenyamanan pengunjung saat berbelanja, kemudian di berikan solusi berupa perancangan produk yang mendukung dan

membantu kegiatan pameran.

Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan produk ini adalah mempermudah pendisplayan barang yang akan

dipamerkan, mengakomodasi kebutuhan pendisplayan barang, dan memberi solusi yang berupa produk desain dari

penelitian mengenai masalah pameran untuk lahan yang sempit di area pameran Pasar Baru Trade Center Bandung.

Kriteria yang ingin di capai dilakukan melalui observasi lapangan. Setelah melakukan obserbasi lapangan, terdapat

beberapa masalah yang potensial untuk dipecahkan untuk menjadi sarana pameran yang baru yaitu :

1. Pendisplayan barang yang lebih tertata,

2. Permasalahan lahan yang sempit,

3. Penyimpanan barang (storage)

4. Penyediaan meja yang memenuhi kebutuhan penyewa lahan pameran,

5. Penghematan waktu untuk membuka pameran dan menutup pameran.

Hasil Studi dan Pembahasan

Untuk pemecahan masalah ruangan yang sempit pada stand display produk, maka harus diketahui ukuran-ukuran dari

produk tersebut. Hal tersebut berguna untuk mengetahui jumlah maksimal produk yang akan didisplay pada stand

dengan ukuran lahan pameran yang sempit. Hal tersebut juga berguna untuk memecahkan permasalahan penyimpanan

barang pada saat pameran tutup. Pengukuran produk dibedakan berdasarkan cara pendisplayan produknya.

Berdasarkan ukuran rata-rata dari barang pameran yang sudah di golongkan menurut cara pendisplayannya, kemudian

dilakukan studi ruang gerak untuk penjaga pameran yaitu:

1. Studi jangkauan tangan terhadap beberapa orang dengan tinggi badan yang berbeda-beda.

Page 3: jumlah pengunjung

Nama Penulis ke-1

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3

Gambar 1 Studi jangkauan tangan (sumber: dokumentasi pribadi, 23 Januari 2013).

2. Studi luas wilayah gerak ketika orang duduk.

Gambar 2 Studi luas wilayah gerak ketika duduk (sumber: dokumentasi pribadi, 23 Januari 2013).

Page 4: jumlah pengunjung

Display Stand Pameran Untuk Lahan Sempit (Studi Kasus Pasar Baru Trade Center Bandung)

4 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1

3. Studi luas wilayah gerak ketika orang membuka pintu storage.

Gambar 3 Studi luas wilayah gerak ketika membuka storage (sumber: dokumentasi pribadi, 23 Januari 2013).

4. Studi luas wilayah gerak ketika orang sedang berdiri di belakang stand.

Gambar 4 Studi luas wilayah gerak ketika berdiri (sumber: dokumentasi pribadi, 23 Januari 2013).

Kemudian didapatkan dimensi ideal untuk perancangan produk stand pameran sebagai bentuk pemecahan permasalahan

lahan yang sempit, berikut adalah hasilnya :

Gambar 5 Ukuran ideal meja pameran (sumber: dokumentasi pribadi, Pasar Baru Bandung, 7 Januari 2013).

Page 5: jumlah pengunjung

Nama Penulis ke-1

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5

Dari studi yang sudah dilakukan, kemudian dilanjutkan ke pembuatan sketsa ide, sketsa yang berisi alternatif-

alternatif dari produk yang akan dijadikan desain akhir. Ide-ide untuk pemecahan masalah dituangkan dalam

bentuk sketsa. Berikut merupakan gambar dari sketsa tersebut.

1. Sketsa alternatif 1

Gambar 6 Sketsa alternatif 1 (sumber: dokumentasi pribadi, 23

Januari 2013).

2. Sketsa alternatif 2

Gambar 7 Sketsa alternatif 2 (sumber: dokumentasi pribadi, 23

Januari 2013).

3. Sketsa alternatif 3

Gambar 8 Sketsa alternatif 3 (sumber: dokumentasi pribadi, 23

Januari 2013).

Page 6: jumlah pengunjung

Display Stand Pameran Untuk Lahan Sempit (Studi Kasus Pasar Baru Trade Center Bandung)

6 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1

4. Sketsa alternatif 4

Gambar 9 Sketsa alternatif 4 (sumber: dokumentasi pribadi, 23

Januari 2013).

Hasil akhir setelah pertimbangan desain alternatif yang terpilih yaitu desain alternatif nomor 3. Hasil akhir dari

pengembangan alternatif yang terpilih setelah melalui pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan menghasilkan bentuk yang

compact. Dengan bentuk yang compact mungkin dan sesederhana mungkin ketika dalam keadaan pasif, tetapi dapat menjadi

luas dan lebar ketika dalam keadaan aktif, menyediakan banyak tempat untuk memajang atau mendisplay produk. Pemilihan

bentuk yang serba kotak-kotak karena di maksimalkan penggunaan lahan yang sempit dan terbatas untuk meletakkan produk

yang sebanyak-banyaknya untuk jualan. Pada keadaan pasif, bentuk berupa lemari sekaligus storage dan tidak membutuhkan

terpal untuk menutupnya. Ada dua storage pada lemari, pada bagian bawah terdapat lemari yang memang dikhususkan untuk

storage baik pada keadaan aktif maupun pasif, kemudian diatasnya berupa tempat penyimpanan pada saat pasif.

Dari keadaan pasif kemudian menjadi aktif, melalui sistem engsel yang memiliki gerakan lebih singkat ketika mempersiapkan

barang dagangan. Produk dapat dengan cepat di pajang karena ketika dibuka lemarinya maka produk yang ada di storage atas

langsung dapat disusun.

Gambar 10 Render digital model akhir (sumber: dokumentasi pribadi, 23

Januari 2013).

Pada mulanya stand berbentuk lemari, kemudian bagian depan stand dilipat ke bagian luar dan diganjal oleh siku pada

bagian depan. Setelah itu bagian ram kawat yang ada di bagian kiri dan kanan di buka dan membentuk segitiga di

bagian belakang. Setelah itu stand siap untuk di letakkan barang-barang untuk pameran.

Page 7: jumlah pengunjung

Nama Penulis ke-1

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7

Gambar 11 Proses mempersiapkan stand (sumber: Dokumentasi pribadi, 23 Mei 2013).

Setelah stand display disiapkan, kemudian pemasangan bagian bracket dengan ketinggian yang disesuaikan

kebutuhan. Setelah itu penyusunan barang pameran sesuai dengan cara pendisplayan masing-masing barang.

Gambar 12 Proses mempersiapkan produk (sumber: Dokumentasi pribadi, 23 Mei 2013).

Mengambil barang dari storage dapat dilakukan melalui dua arah yaitu dari arah belakang stand dan dari arah

samping kanan stand

Gambar 13 Proses mengambil barang dari storage (sumber: Dokumentasi pribadi, 23 Mei 2013).

Page 8: jumlah pengunjung

Display Stand Pameran Untuk Lahan Sempit (Studi Kasus Pasar Baru Trade Center Bandung)

8 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1

Sesudah pameran tutup, penjaga pameran dapat dengan cepat membereskan barang pameran. Beberapa barang

diletakkan di storage terlebih dahulu kemudian untuk barang yang ada di atas meja dapat diletakkan di sana saja,

kemudian cara membereskannya kebalikan dari menyiapkan stand. Rak yang ada pada bracket dapat di lepas, atau tetap

pada tempatnya. Setelah semua beres, stand pameran kembali ke bentuk semula

Gambar 14 Proses membereskan stand (sumber: Dokumentasi pribadi, 23 Mei 2013).

Untuk menguji bentuk, struktur dan cara pakainya maka dibuatlah prototip. Sebelum itu gambar kerja dari desain dibuat

terlebih dahulu. Berikut merupakan gambar orthogonal dari prototype model yang akan dibuat.

Gambar 15 Gambar orthogonal (sumber: dokumentasi pribadi, 23

Januari 2013).

Penutup

Page 9: jumlah pengunjung

Nama Penulis ke-1

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 9

Lahan yang sempit menjadi permasalahan yang cukup serius untuk daerah perkotaan yang semakin lama semakin padat.

Masih banyak masalah-masalah yang belum dipecahkan. Salah satu bentuk pemecahan dari masalah lahan yang sempit

telah dilakukan pada proses penyusunan Tugas Akhir dan menghasilkan produk akhir berupa stand pameran yang

kompak dapat mengakali permasalahan lahan yang sempit dan mengakomodasi keperluan pendisplayan produk.

Perlu dikaji efektifitas dari produk yang udah ada dan dibandingkan dengan produk yang didesain harus lebih baik dari

produk yang sudah ada. Keterkaitan antara tempat dan estetik produk penting karena keduanya menjadi satu yang

berhubungan. Produk yang memiliki estetik senada dengan tempatnya, atau dapat menyatu dengan tempatnya, maka

akan menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Untuk mengakali lahan sempit dapat menggunakan sistem collapible-expandable dengan teknologi yang terbaru.

Desainer dapat mengembangkan sistem yang sudah ada atau mencari sistem yang baru sehingga permasalahan space-

saving design dapat terpecahkan.

Desain yang kompak dan ringkas sangat menarik untuk diulik. Bahkan pemintatnya pun cukup banyak belakangan ini.

Sebagai contoh produk laptop yang semakin lama semakin tipis, kemudian laptop yang dapat berfungsi sekaligus dengan

tablet. Contoh lain produk yang semakin ringkas adalah produk keluaran terbaru yaitu gadget yang berbentuk tablet kemudian

dilipat menjadi handphone sehingga menghemat luas benda dan dapat masuk ke dalam saku. Produk lain di bidang retail pun

tidak kalah banyak, sebagai contoh konkrit adalah perangkat tenda portable, fixture display sampai ke manequin yang

penggunaanya dengan cara kembang-kempis seperti balon.

Untuk pengembangan produk yang selanjutnya dihasilkan beberapa saran-saran berdasarkan pertimbangan dari penulis dan

hasil masukan dari dosen adalah sebagai berikut:

Kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan properti retail atau kontraktor interior retail

dan juga kontraktor pengadaan pameran.

Lebih mendalami material yang digunakan, dan mencoba mencari alternatif material yang ada serta penelitian lebih lanjut

mengenai material yang dapat dipakai untuk produk sejenis.

Mengembangkan atau mencari sistem teknologi terbaru yang dapat berguna untuk pengembangan produk lebih lanjut.

Perlunya pengembangan lebih detail mengenai pembahasan space-saving design dalam bentuk literatur

Produk yang sudah ada dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai bentuk dan kekuatan strukturnya. Serta penambahan estetis

dari desain supaya terlihat lebih indah.

Mengembangkan estetika produk sehingga desain lebih terlihat harmonis dengan tempat desain tersebut di buat.

Pembimbing

Artikel ini merupakan laporan perancangan Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Produk FSRD ITB. Pengerjaan

tugas akhir ini disupervisi oleh pembimbing Dr. Deddy Wahjudi, M.Eng.

Daftar Pustaka

Dean, David. 1996. Museum Exhibition Theory and Practice. Routledge: Londong.

Lawson, Fred. 1981. Conference, Convention and Exhibition Facilities. The Architectural Press: London.

MUN, David. 2005. SHOP: A Manual of Planning &Design. Fixtures and Fittings, hal. 79. The Achitectural Press: London.

Panero, Julius and Martin Zelnik. 1979. Human Dimension & Interior Space. Retail Spaces hal. 200-201. The Architectural

Press: London.

Ahira, Anne. Pasar Modern Idola Warga Bandung. 14-10-2012. http://www.anneahira.com/pasar-baru-bandung.htm.

Haekal, Chandra. Furniture Knockdown. 15-5-2013. http://rimbakita.blogspot.com/2013/01/mebel-knockdown.html

Hutagalung, Ridwan. Kawasan Pasar Baru Bandung. 14-10-2012. http://www.http://rgalung.tumblr.com/.