Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 ... fileJUMLAH DESA 7 I.4. DATA JUMLAH...

24
1 | Page Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA 2017 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat : Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016

Transcript of Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 ... fileJUMLAH DESA 7 I.4. DATA JUMLAH...

1 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

2017

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat :

Jumlah penduduk miskin Indonesia

28,01 juta atau 10,86 persen pada

Maret 2016

2 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR 3

I. PROGRAM KEMANUSIAAN 4

I.1. ANGGARAN DANA 5

I.2. CARA PENDATAAN 5

I.3. JUMLAH DESA 7

I.4. DATA JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2016 8

I.5. PETUNJUK PELAKSANAAN 9

A. KARTU EITI 9

B. SEMBAKO 9

C. AGEN EITI 9

D. PETUGAS POPULASI EITI 10

E. FUNGSI 10

F. SASARAN 10

I.6. PERHITUNGAN ( Simulasi ) 11

II. KAJIAN KEMISKINAN 11

II.1. Difinisi Kemiskinan 11

II.2. Ciri-Ciri Kemiskinan 13

III. SUMMARY EIT INDONESIA 15

IV. EIT INDONESIA 16

V. LAPORAN KEUANGAN 17

VI. LEGALITAS 18

VII. DOKUMENTASI KEGIATAN 22

VIII. TRANSPARENCY REGISTER 23

3 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

KATA PENGANTAR

Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan

lahir bersamaan dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi

kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban

manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya golongan konglomerat

dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi

kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan materi

yang membuatnya semakin terpuruk.

Kemiskinan telah menjadikan derita kehidupan mayarakat kelas bawah

(Underclass). Kemiskinan juga telah menghambat dan membatasi golongan miskin

untuk melakukan mobilitas naik, serta telah mengungkungnya dalam lingkaran

kemiskinan. Lima unsur perangkat kemiskinan (Deprivation trap) yaitu kemiskinan itu

sendiri, kelemahan fisik, kadar isolasi, kerentanan dan ketidakberdayaan, telah

menjadi perangkat yang benar-benar mematikan kehidupan masyarakat.

Kehidupan masyarakat miskin sering kali termarginalisasi oleh kepentingan-

kepentingan penguasa sarana ekonomi. Selain itu masyarakat miskin juga

cenderung menjadi korban dari pembangunan, dan bukannya penikmat dari hasil

pembangunan. Sehingga yang terjadi sekarang ini adalah ketimpangan distribusi

pendapatan yang semakin besar, dan membuat kesenjangan antara golongan kaya

dengan golongan miskin semakin tinggi.

Fenomena yang terjadi inilah, salah satu dari sekian banyak organisasi sosial yang

konsen terhadap permasalahan kemiskinan adalah EIT INDONESIA mencoba untuk

memberikan yang terbaik membantu pemerintah dalam mengurangi angka

kemiskinan di Indonesia. Dengan cara ikut mencarikan Bantuan Dana dari sumber-

sumber organisasi dunia.

Makassar, 15 Maret 2017

Rantatia Nur Alangan Ketua umum

4 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

PROGRAM FASILITAS KEMANUSIAAN 1 TAHUN

BANTUAN KEMANUSIAAN BERUPA KARTU EITI

Kehadiran perkumpulan organisasi sosial bernama EIT Indonesia ditengah-tengah

kehidupan masyarakat Indonesia yang masih berada dalam level/garis kemiskinan

dan menjadi sebuah isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan

dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah

pemimpin negara. Atas dasar inilah EIT Indonesia sebagai organisasi sosial yang

dibentuk pada tanggal 11 November 2016 dan disahkan oleh Kementerian Hukum

dan HAM pada tanggal 15 November 2016, bertekad untuk meringankan beban

pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Upaya-upaya EIT Indonesia dalam mengurangi angka kemiskinan, yaitu :

Berusaha mencari sumber sumber Dana yang sudah dipersiapkan oleh sejumlah

organisasi dunia, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa UNHCR , UNDP, World

Bank, Foundation di Amerika, Eropa dan lain lain, untuk menaikan taraf hidup yang

layak bagi masyarakat miskin dengan memberikan Bantuan Sosial ( Humanitarian

Aid) melalui Program Kemanusiaan sebagai system dalam penyalurannya.

Adapun Program Kemanusiaan EIT Indonesia yang akan ditawarkan ke para

Donatur di sejumlah oraganisasi dunia adalah :

Program Kemanusiaan akan berjalan dan terrealisasi, jika Donatur telah

mengadakan MoU atau kerjasama dengan EIT Indonesia, dan sampai dana bantuan

kemanusiaan itu masuk ke Rekening EIT Indonesia, kemudian diteruskan

bekerjasama dengan pemerintah/BULOG, dan Bank BRI/BNI, Indo Grosir dalam

rangka memberikan Bantuan Dana Fasilitas Kemanusiaan kepada populasi

diseluruh daerah di Indonesia dalam bentuk Kartu EITI.

EIT INDONESIA mencoba untuk mencari Donatur di seluruh dunia, dengan target

satu tahun sebagai Pilot Project, jika selama satu tahun tidak terjadi kendala, maka

akan diteruskan selama lima tahun.

Program Kemanusiaan ini sangat tergantung pada situasi kondisi politik yang

sedang atau akan terjadi di Indonesia dan di dunia. Saat ini suhu politik sedang

terjadi pasang surut di dunia, karena Kebijakan Presiden Amerika Donald Trump

telah mengeluarkan Peraturan Pemotongan Dana Kemanusiaan di PBB,

I. PROGRAM KEMANUSIAAN

5 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

kebijakannya ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia, terutama dalam

stabilitas perdamaian dunia.

Anggaran Dana Kemanusiaan akan diajukan ke berbagai pihak Donatur di seluruh

dunia, yaitu :

PROGRAM KEMANUSIAAN 1JUTA PER BULAN SELAMA 1 TAHUN

DANA KEMANUSIAAN RP. 1000.000,- PER BULAN SELAMA SATU TAHUN

PROVINSI POPULASI 1 BULAN (Rp) 12 BULAN (Rp)

PAPUA 469.963 469.963.000.000 5.639.556.000.000

SULAWESI BARAT 95.211 95.211.000.000 1.142.532.000.000

SULAWESI SELATAN 65.696 65.696.000.000 788.352.000.000

SULAWESI TENGGARA 94.624 94.624.000.000 1.135.488.000.000

MALUKU 54.063 54.063.000.000 648.756.000.000

MALUKU UTARA 3.442 3.442.000.000 41.304.000.000

NUSA TENGGARA TIMUR 741 741.000.000 8.892.000.000

BANTEN 698 698.000.000 8.376.000.000

TOTAL 784.438 784.438.000.000 9.413.256.000.000

DANA KEMANUSIAAN RP. 200.000,- PER BULAN SELAMA SATU TAHUN

PROVINSI POPULASI 1 BULAN (Rp) 12 BULAN (Rp)

PAPUA 469.963 93.992.600.000 1.127.911.200.000

SULAWESI BARAT 95.211 19.042.200.000 228.506.400.000

SULAWESI SELATAN 65.696 13.139.200.000 157.670.400.000

SULAWESI TENGGARA 94.624 18.924.800.000 227.097.600.000

MALUKU 54.063 10.812.600.000 129.751.200.000

MALUKU UTARA 3.442 688.400.000 8.260.800.000

NUSA TENGGARA TIMUR 741 148.200.000 1.778.400.000

BANTEN 698 139.600.000 1.675.200.000

TOTAL 784.438 156.887.600.000 1.882.651.200.000

I.2. CARA PENDATAAN :

1. Para petugas EIT Indonesia yang bertugas khusus untuk mendata warga miskin

harus bekoordinasi dengan DUKCAPIL atau Kelurahan yang menyimpan database

warga miskin. Petugas EIT Indonesia harus memperkenalkan diri kepada Pimpinan

DUKCAPIL atau Kelurahan, yaitu dengan menjelaskan bahwa kami bertugas

sebagai Pendata dari EIT Indonesia yang sedang menjalankan misi kemanusiaan,

sebagai bentuk partisipasi EIT Indonesia yang berperan aktif ikut membantu

pemerintah dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan cara mencarikan

Bantuan Dana dari organisasi – organisasi dunia, seperti PBB, Foundation/Yayasan

di Eropa, USA dan lain-lain.

I.1. ANGGARAN

6 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

Data-data warga miskin sangat diperlukan sebagai salah satu syarat utama, untuk

melengkapi proposal Pencarian Bantuan Dana. Data-data tersebut adalah photo

copy KTP (BW/Color) warga miskin. Jadi Petugas EIT Indonesia tidak perlu

mendatangi ke rumah-rumah penduduk, atau tidak perlu lagi mengumpulkan warga

miskin, kecuali Petugas EIT Indonesia yang mempunyai cukup dana untuk

memberikan uang sebesar 10 ribu / 5 ribu kepada warga yang mau memberikan

photo copy/scan KTP.

Dilarang memungut biaya seberapa besar apapun kepada warga miskin, dengan

dalih untuk biaya administrasi dan lain-lain. Petugas EIT Indonesia dilarang

menjanjikan atau mengiming-iming Pencairan Dana, Petugas EIT Indonesia hanya

memberi penjelasan , bahwa : “ Kami Petugas Pendata dari EIT Indonesia bertugas

mengumpulkan KTP warga miskin untuk Survey Kemanusiaan.

2. Data – data atau photo copy KTP (BW/Color) warga miskin yang sudah

dikumpulkan oleh Petugas EIT Indonesia harus dilaporkan ke Bagian Pendataan

Pusat, karena akan discan dan dimasukan dalam database. Jika Petugas EIT

Indonesia yang bertempat tinggal jauh dari Kantor Pusat Pendataan EIT Indonesia,

maka bisa dilakukan secara pendaftaran online dan pengiriman melalui email.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat :

Jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016

Data BPS mencatat penduduk miskin :

1. MALUKU DAN PAPUA 21,98 persen (1,55 juta orang)

2. BALI DAN NUSA TENGGARA 14,72 persen (2,11 juta orang)

3. SULAWESI 10,97 persen (2,09 juta orang)

4. JAWA 10,09 persen (14,83 juta orang)

5. SUMATRA 11,03 persen (6,21 juta orang)

6. KALIMANTAN 6,45 persen (0,97 juta orang)

Dalam menekan angka kemiskinan dan kesenjangan pemerintah memberikan

sejumlah program kepada masyarakat yang diwujudkan dengan pemberian Dana

Desa. Data Kementerian Keuangan per 23 Desember 2016, pemerintah telah

mencairkan sebanyak Rp 681,4 triliun.

Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri, sampai

dengan Oktober 2015 tercatat ada 74.053 desa dan 8.300 kelurahan (total jumlah

desa dan kelurahan menjadi 82.353)

Berdasarkan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015 Tentang

Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan

Sumber Data : Ditjen PUM Kemendagri Update Data : 2015

Provinsi : 34 buah

Kabupaten : 486 buah

Kecamatan : 6.793 buah

Desa : 72.944 buah

Kelurahan : 81.253 buah

7 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

I.3. JUMLAH DESA yang tersebar di 34 provinsi menurut Permendagri No. 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan :

Rank Provinsi Desa

1 Jawa Tengah 7.809

2 Jawa Timur 7.724

3 Aceh 6.474

4 Papua 5.419

5 Sumatera Utara 5.418

6 Jawa Barat 5.319

7 Nusa Tenggara Timur 2.995

8 Sumatera Selatan 2.859

9 Lampung 2.435

10 Sulawesi Selatan 2.253

11 Kalimantan Barat 1.977

12 Kalimantan Selatan 1.866

13 Sulawesi Tenggara 1.846

14 Sulawesi Tengah 1.842

15 Papua Barat 1.744

16 Riau 1.592

17 Sulawesi Utara 1.505

18 Kalimantan Tengah 1.434

19 Jambi 1.399

20 Bengkulu 1.341

21 Banten 1.238

22 Maluku 1.198

23 Maluku Utara 1.064

24 Nusa Tenggara Barat 995

25 Sumatera Barat 880

26 Kalimantan Timur 836

27 Gorontalo 657

28 Bali 636

29 Sulawesi Barat 576

30 Kalimantan Utara 447

31 DI Yogyakarta 392

32 Kep. Bangka Belitung 309

33 Kep. Riau 275

34 DKI Jakarta 0

INDONESIA 74.754

Semua desa dan kelurahan tersebut tersebar di 34 Provinsi, 511 Kabupaten/Kota dan 7000 lebih kecamatan. Jumlah tersebut tentu akan semakin bertambah seiring dengan banyaknya daerah lokal yang gencar melakukan pemekaran wilayah. Data menarik lain adalah jumlah sebaran penduduk Indonesia, sampai dengan awal tahun 2015, tercatat sebanyak 45% (112,5 juta jiwa) dari total jumlah penduduk Indonesia tinggal di desa. Indonesia sendiri terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil (Kementerian Dalam Negeri, 2012) dengan luas wilayah 5.200.000 km2, terdiri dari kurang lebih 3.300.00 km2 laut dan 1.900.000 km2 daratan.

8 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

DATA TERKINI, Jumlah Penduduk Indonesia 257,9 Juta, yang Wajib KTP 182,5 Juta jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 adalah 257.912.349 jiwa. Adapun jumlah wajib KTP per 31 Desember 2015 yakni 182.588.494 jiwa.

I.4. DATA JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2016

9 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

A. KARTU EITI

Kartu EITI adalah kartu yang dikeluarkan/dibuat oleh pihak Bank, kartu ini

dibagikan kepada warga miskin di seluruh Indonesia, yang sudah memasuki

usia produktip antara usia 17 tahun s/d tak terbatas.

Setiap orang / warga mendapat kartu EITI yang berisi uang sebesar 1 juta

rupiah, yang diberikan setiap bulan selama Program Kemanusiaan berjangka

waktu 1tahun.

Kartu EITI dapat ditukarkan di Agen EITI di setiap kelurahan masing-masing.

Setiap warga yang sudah memiliki kartu EITI bisa langsung mengambil

sembako di Agen EITI, yang berada dalam satu kelurahan.

B. SEMBAKO

Sembako adalah singkatan dari Sembilan Bahan Pokok, yaitu sembilan jenis

kebutuhan pokok masyarakat khususnya di Indonesia. Menurut keputusan Menteri

Industri dan Perdagangan RI no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998,

Kesembilan bahan itu adalah:

1. beras dan sagu

2. gula pasir

3. sayur-sayuran dan buah-buahan

4. daging sapi dan ayam

5. minyak goreng dan margarin

6. susu

7. jagung

8. minyak tanah atau gas ELPIJI

9. garam beriodium

C. AGEN EITI

Agen EITI adalah Penyalur SEMBAKO, yang mempunyai tempat untuk

menampung SEMBAKO, setiap Agen EITI diberikan jatah maksimal 500

warga.

Agen EITI ditunjuk dan diangkat oleh Kepala EITI provinsi.

Agen EITI mempunyai tugas yaitu :Menyalurkan SEMBAKO ( Sembilan

Bahan Pokok )

Agen EITI wajib memiliki rekening Bank yang ditunjuk Pelaksana Program

WHF, gunanya untuk transaksi jual-beli SEMBAKO, dan Agen EITI mendapat

keuntungan dari transaksi jual-beli setiap bulan.

Agen EITI mendapat Card Machine dari Bank yang ditunjuk, dan mendapat

SEMBAKO dari BULOG dan Indo Grosir, sesuai kebutuhan warga yang

sudah dijatahkan.

I.5. PETUNJUK PELAKSANAAN

10 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

Agen EITI dipastikan sudah memiliki fasilitas Card Machine , yang berfungsi

untuk menyimpan data dan transaksi jual beli . Setiap warga yang berbelanja

di Agen EITI kartu yang diproses di card machine akan tersimpan secara

otomatis dalam database

D. PETUGAS POPULASI EITI

Setiap Kepala Petugas Populasi EITI harus memberikan data – data populasi

(Kartu Tanda Penduduk) ke Pengurus Pusat EIT Indonesia Bidang

Perbankan, agar data-data populasi tersebut akan dibuatkan kartu EITI oleh

Bank yang ditunjuk oleh Donatur.

Setelah kartu EITI sudah selesai dibuat, maka kartu EITI segera siap

dibagikan ke warga oleh Petugas Populasi EITI.

Kepala Petugas Populasi EITI harus berkoordinasi dan membentuk Agen

agen EITI di setiap Kelurahan diseluruh provinsi.

Sebelum pelaksanaan , maka kepala petugas populasi EITI didampingi oleh

petugas Bank, dan petugas BULOG maupun Indo Grosir harus melaksanakan

Sosialisasi Kartu EITI ke warga di seluruh daerah.

Setiap bulan Kepala Petugas Populasi EITI diwajibkan memberikan Laporan

kegiatan Agen EITI sebagai Penyalur SEMBAKO ke Pengurus Pusat EIT

Indonesia bagian Keuangan. Dan SDM - Program.

E. FUNGSI

Fungsi Bank : Untuk membuat Kartu EITI plus Card Machine

Fungsi BULOG : Untuk menyediakan Beras Murah

Fungsi Indo Grosir : Untuk menyediakan Sembilan bahan pokok dengan

harga murah / terjangkau

F. SASARAN :

WILAYAH INDONESIA TIMUR

PAPUA 469.963 POPULASI PETUGAS MELKIAS IMANUEL RUNTUBOY,STH

SULAWESI BARAT 95.211 POPULASI PETUGAS BAHARUDIN MARE

SULAWESI SELATAN 65.696 POPULASI PETUGAS RAMLI SAMAD

SULAWESI TENGGARA 94.624 POPULASI PETUGAS RAMLAN, SH

MALUKU 54.063 POPULASI PETUGAS SOSIMUS FATUBUN, S.PD

MALUKU UTARA 3.442 POPULASI PETUGAS MARTHA F. FANGHOY, S.SOS

NUSA TENGGARA TIMUR 741 POPULASI PETUGAS AGATA OME

BANTEN 698 POPULASI PETUGAS HARIS ROHMAN NURHAKIM

TOTAL 784.438 POPULASI

11 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

I.6. PERHITUNGAN ( Simulasi )

Program Fasilitas Kemanusiaan (WHF) yang direncanakan berlangsung kurang

lebih 5 tahun, merupakan Pilot Projoect Fasilitas Kemanusiaan yang diharapkan

sebagai acuan dasar untuk mengimplementasikan Deklarasi PBB tentang Hak Asasi

Manusia untuk Hidup Layak. Perhitungan nilai dana / budget dari Dana Hibah telah

direncanakan sebesar : setiap warga /orang mendapat Rp.1.000.000,- per bulan

selama 5 tahun dikali 784.436 jiwa / populasi dari wilayah Indonesia Timur :

Asumsi :

Rp.1.000.000,- x 784.438 x 12 x 5 = Rp.47,066,280.000.000,-

(Empat Puluh Tujuh Triliun Enam Puluh Enam Miliar Dua Ratus Delapan Puluh Juta)

II.1. Difinisi Kemiskinan

Difinisi yang lebih lengkap tentang kemiskinan dikemukakan oleh Robert Chambers.

Menurut Robert Chambers (1987), inti dari permasalahn kemiskinan adalah terletak

pada apa yang dia sebut sebagai Deprivation Trap atau perangkap kemiskinan.

Menurut Chambers perangkap kemiskinan terdiri dari lima unsur yaitu pertama,

kemiskinan itu sendiri; kedua, kelemahan fisik; ketiga, keterasingan/kadar isolasi;

kempat, kerentanan; dan kelima ketidak berdayaan. Kelima unsur perangkap

kemiskinan ini saling berkaitan satu sama lain dan menjadi perangkap yang benar-

benar mematikan bagi kehidupan masyarakat miskin(Suyanto, 2013:12).

Seperti telah disinggung diawal bahwa perangkap kemiskinan merupakan suatu

konsep teori dari Robert Chambers. Perangkap kemiskinan yang terdiri dari lima

unsur yaitu kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, kadar isolasi, kerentanan, dan

ketidak berdayaan telah menjadi perangkap kemiskinan yang benar-benar

mematikan kehidupan masyarakat miskin. Konsep teori Perangkap kemiskinan dari

Chambers ini sangat menarik untuk didiskusikan sebagai salah satu penyebab

kemiskinan yang dapat mengantarkan keluarga miskin dalam lingkaran kemiskinan.

Kemiskinan yang diderita keluarga miskin tak jarang harus memaksa mereka

bekerja mebanting tulang untuk mencari nafkah. Kemiskinan telah membuat asupan

makanan keluarga miskin menjadi kurang, dan bisa berpengaruh terhadap

kesehatan fisik mereka. Sehingga masyarakat miskin sangat rentan dalam berbagai

hal apapun yang bisa mengantarkan mereka kedalam lingkaran kemiskinan.

Kerentanan disini diartikan Chambers sebagai ketidakmampuan keluarga miskin

untuk menyediakan sesuatu guna menghadapi situasi krisis/darurat seperti bencana

II. KAJIAN KEMISKINAN

12 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

alam, gagal panen, atau penyakit yang menerpa keluarga miskin sewaktu-waktu

(Suyanto, 2013:12).

Sementara ketidakberdayaan dapat dilukiskan sebagai ketidak mampuan golongan

miskin untuk menghadapi kungkungan struktur sosial yang telah merugikan dan

memiskinkan mereka. Sebagai contoh yaitu bahwa keluarga miskin tidak mampu

berbuat apa-apa ketika berbagai program pengentasan kemiskinan

disalahgunakan/dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ketidakberdayaan mereka telah membuat mereka harus menerima permaianan

yang yang tidak menguntungkan mereka.

Dua unsur perengakap kemiskinan yaitu kerentanan dan ketidakberdayaan menjadi

unsur yang sangat penting dalam memperangkap keluarga miskin dalam

kungkungan kemiskinan. Walau tidak dapat dipungkiri bahwa unsur-unsur yang lain

juga tak kalah penting. Kadar isolasi juga telah menjadi faktor penting dalam

menjerumuskan keluarga miskin dalam lingkaran kemiskinan. Kadar isolasi disini

dapat diartikan sebagai isolasi keluarga miskin yang dipandang dari aspek geografis,

yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terisolasi. Selain

itu kadar isolasi juga dapat dilihat dari aspek isolasi secara struktural. Yang berarti

bahwa seringkali keluarga miskin terbatas aksesnya atau sengaja dibatasi dari

berbagai sarana ekonomi produksi, yang sebenarnya dapat meningkatkann sumber

pendapatannya.

Lima unsur perangkap kemiskinan telah menjadi perangkat yang menjerumuskan

keluarga miskin kedalam lingkaran kemiskinan. Lingkaran kemiskinan diartikan

sebagai suatu bentuk kungkungan kemiskinan yang saling kait-mengkait yang

mendorong keluarga miskin semakin terpuruk dalam kemiskinan dan sulit keluar dari

kemiskinannya. Kemiskinan yang dialami keluarga miskin telah membuat

produktivitas mereka rendah, dan pada gilirannya juga akan membuat pendapatan

mereka rendah. Kemiskinan itu juga membuat daya tawar (bargainning position)

maupun daya kerja rendah. Sehingga karena produktivitas atau pendapatan rendah,

maka kemiskinan akan timbul. Kemiskinan cenderung akan bertambah parah dan

membuat keluarga miskin semakin terpuruk dan susuah untuk keluar dari

kemiskinannya.

Para sosiolog membedakan kemiskikan menjadi kemiskinan absolut dan

kemiskinan relative, yaitu :

13 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

Kemiskinan absolut terjadi ketika orang tidak bisa mendapatkan kebutuhan untuk

mendukung tingkat kesehatan fisik dan efisiensi minimum, yang sering dilukiskan

dalam istilah tingkat ketercukupan kalori dan nutrisi (Arbramcombie, 2010:433).

Kemiskinan absolut juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana tingkat

pendapatan absolut dari satu orang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya, seperti sandang, pangan, pemukiman, kesehatan dan pendidikan

(Suyanto, 2013:3). Konsumsi nyata tersebut dinyatakan secara kuantitatif dan atau

dalam bentuk uang berdasarkan harga pada tahun pangkal tertentu. Sehingga

seseorang dapat dikatakan mengalami kemiskinan absolut ketika pendapatannya

tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Kemiskinan Relatif yaitu kemiskinan yang ditentukan oleh standar hidup umum

dalam berbagai masyarakat dan apa yang secara kultural didefinisikan sebagai

miskin daripada tingkat kemiskinan absolut (Arbramcombie, 2010:433). Sementara

itu Bagong suyanto (2013) mendifinisikan kemiskinan Relatif sebagai kemiskinan

yang dinyatakan dengan beberapa persen dari pendapatan nasional yang

diterimakan oleh kelompok penduduk dengan kelas pendapatan tertentu

dibandingkan dengan proporsi pendapatan nasional yang diterimakan oleh

kelompok penduduk dengan kelas pendapatan lainnya. Sehingga ketika kemiskinan

didefinisikan secara relatif, menurut standar kehidupan yang dinikmati sebagian

besar populasi, maka tingkat kemiskinan akan berbeda-beda daiantara berbagai

masyarakat dan didalam masyarakat dari waktu kewaktu.

II.2. Ciri-Ciri Kemiskinan

Dari sekian panjang perdebatan mengenai difinisi kemiskinan, dan dengan melihat

banyaknya ukuran untuk menunjukkan kemiskinan seseorang atau sekelompok

orang yang bisa disebut miskin, maka Bagong Suyanto menyimpulkan beberapa ciri

dari kemiskinan sebagai berikut:

1. Masyarakat miskin yang hidup dibawah garis kemiskinan pada umumnya

tidak memiliki faktor produksi sendiri, seperti tanah garapan, modal usaha,

ataupun ketrampilan. Banyak dari penduduk miskin di desa yang

manggantungkan hidupnya pada sektor pertanian pada umumnya tidak

memiliki tanah garapan sendiri. Umumnya mereka bekerja sebagai buruh tani

dan atau menggarap tanah milik orang lain dengan sistem Khedokan (bagi

hasil). Sehingga dari tidak dimilikinya tanah untuk dikerjakan ataupun karena

14 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

hanya mengedhok sawah milik orang lain atau kerabat, maka kemampuan

untuk memperoleh pendapatan menjadi sangat terbatas.

Dari pekerjaannya sebagai buruh tani dan atau pengedhok sawah

pendapatan yang diterima tidak seberapa dan hanya cukup untuk memenuhi

kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang ketika mereka tidak mendapat

pekerjaan sebagai buruh, atau mendapati gagal panen dari lahan yang dia

kedhok dari orang lain, mereka akan masuk dalam lingkaran kemiskinan.

Kebanyakan golongan masyarakat seperti ini sangatlah rentan dan tidak

berdaya. Hanya saja kemiskinan mereka dapat diredam oleh ikatan sosial/

pranata sosial tradisional disekitarnya, seperti pola hubungan patron-client.

2. Masyarakat miskin pada umumnya tidak mempunyai kemungkinan untuk

memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan yang

rendah dan hanya bisa untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, membuat

masyarakat miskin tidak bisa membeli/menyewa tanah garapan. Selain itu,

karena kondisinya yang miskin membuat kelompok ini kesulitan

mendapatakan modal usaha. Dimana hal ini terjadi karena kebanyakan kredit

usaha memutuhkan jaminan, sehingga mereka yang tergolong miskin tidak

memenuhi syarat terpenuhinya kredit perbankan.

3. Masyarakat miskin pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Karena keterbatasan ekonomi membuat masyarakat miskin tidak memiliki

akses untuk mendapatkan pendidikan.

4. Banyak masyarakat miskin yang hidup dikota-kota besar pada umumnya

gololongan muda dan tidak memiliki Skill. Mereka ini merupakan para urban

yang mengadu nasib di kota. Karena tidak memiliki skill yang memadai dan

juga karena tingkat pendidikan yang rendah, maka yang terjadi adalah

menjadi pengangguran dan pekerja serabutan.

Kemiskinan membuat mereka tidak bisa mendapatkan tempat hidup yang layak

dan harus mendiami kantong-kantong kemiskinan di kota (Slump). Kebanyakan

dari mereka yang tinggal dikota dan tergolong masyarakat miskin bekerja

sebagai pekerja informal, seperti pemulung sampah, pengamen, dan pengemis

jalanan.

15 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

Nama Organisasi : EIT INDONESIA

Bidang Kegiatan : KEMANUSIAAN DAN PENDIDIKAN

Alamat Kantor : Jl. Dg. Tata Hartaco Indah Blok 4AD no. 2

Kel. Parang Tambung Kec. Tamalatae Kota Makassar

Pendirian : Makassar, 11 November 2016

Legalitas Organisasi:

1. KEMENKUMHAM No: AHU-0078446.AH.01.07 2016

2. Dirjen KESBANGPOL No: 220/525/Pelpum 23-02-2017

3. Domisili No: 86/517/KPT/XII/2016 Lurah Makassar

Rekening Bank : Bank BNI NOREK : 538100298 EIT INDONESIA

Asas Organisasi : Pancasila dan UUD 1945

Visi dan Misi : Masyarakat bangkit dengan usaha mandiri

Tujuan Organisasi : Mensejahterahkan dan Memajukan Masyarakat

Nama Pendiri :

1. Rantasia Nur Alangan (Ketua )

2. Ramli Samad (Anggota)

3. Anrizal Qamran, ST ( Anggota )

Nama Pembina : Ir. Anwar Qamran, MSi

Nama Penasehat : Rusman

Nama Pengurus :

1. Ketua Umum : Rantasia Nur Alangan

2. Sekertaris : Anrizal Qamran, ST

3. Bendahara : Ramli Samad

Masa Bhakti : 5 Tahun

Keputusan Tertinggi : Rapat Pleno

Sumber Keuangan : Iuran Anggota dan Sumbangan Sukarela

III. SUMMARY EIT INDONESIA

16 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

HUMANITY AND EDUCATION Bahwa berdasarkan Deklarasi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Hak Asasi Manusia yang tertuang dalam 30 Pasal, adalah sebuah Landasan Hukum Umat Manusia yang di sepakati oleh negara negara di dunia, dimana setiap negara berkewajiban dan bertanggungjawab kepada rakyatnya agar mempunyai kehidupan yang layak, sejahtera, aman, nyaman dan damai. Untuk me-implementasikan 30 Pasal tersebut, maka lembaga-lembaga dunia bersepakat untuk membuat program kemanusiaan, salah satunya yang berasal dari Parlemen Eropa bernama EIT Eropa, telah berhasil mengkoordinir para Duta Kemanusian yang tersebar di dunia, untuk memberikan informasi tentang Program Fasilitas Manusia dunia,World Human Facility (WHF) kepada pemerintah di negaranya masing-masing, sehingga Hak Asasi Manusia tentang kehidupan yang layak dapat terwujud dan dinikmati oleh warganya. Sehubungan dengan kegiatan Program Kemanusiaan ini, salah satu wakil EIT Eropa telah mengangkat dan menunjuk Duta Kemanusiaan EIT di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Untuk itulah kehadiran Duta Kemanusiaan Program Fasilitas Manusia Dunia (WHF) yang diadopsi dari Dekalarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia, sangat diharapkan dapat bekerjasama dengan pemerintah Indonesia. Sesuai cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah membangun masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; bahwa masyarakat Indonesia sebagai insan ciptaan Tuhan dan bagian dari umat manusia yang beradab, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, nilai-nilai agama, demokrasi, hukum, dan nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat hukum adat, serta memiliki hak untuk menikmati hasil pembangunan secara wajar; Bahwa sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945 mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dalam undang-undang; Dan juga sesuai dengan Konvensi ILO No K.169 tentang Masyarakat Hukum Adat yang Harus dilindungi Haknya dan Sesuai Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik. EIT INDONESIA Representatif EIT Eropa berfungsi sebagai :

Perwakilan dari IET ( Institut Europeen Technoloy ) yang berkedudukan di Brussel , Residence Palace UN – 155 rue de la Loi BE-1040 ;

Koordinator para Duta – Duta Kemanusiaan Program WHF khusus di Indonesia.

Lembaga Independen yang bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, dalam rangka mewujudkan Program WHF ( Fasilitas Manusia Dunia ) di Indonesia.

IV. EIT INDONESIA

17 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

V. LAPORAN KEUANGAN

EIT INDONESIA sebagai Lembaga yang berdomisili di Indonesia berfungsi:

1. Menyelenggarakan Seminar, Konferensi, dan Pertemuan dalam rangka memberikan informasi tentang Program WHF ( Fasilitas Manusia Dunia ) ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

2. Menyelenggarakan Pendidikan Usia Dini TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan Tinggi.

3. Menyelenggrakan Pembinaan Olah Raga. 4. Mendirikan Rumah Sakit, Poliklinik, Pelayanan Jenazah, Rumah Singggah,

Penampungan Pengungsi Hak Azasi Manusia dan Lingkungan Hidup. 5. Mendirikan Rumah Ibadah, Balai Pengobatan, Panti Asuhan Yatim Piatu,

Panti Jompo dan Pemeliharaan Taman Makam. 6. Menyalurkan Bantuan Sosial. 7. Mendirikan Kursus-kursus Latihan Kerja dan Keterampilan. 8. Mengelola warisan Budaya dan Pariwisata 9. Mengelola Kegiatan Pemuda, olah Raga dan kesenian. 10. Membantu Ekonomi Kerakyatan , Koperasi, Pertanian, Perekebunan,

Peternakan, Perikanan air tawar dan Perikanan Air Taut.

18 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

VI. LEGALITAS

19 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

20 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

21 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

22 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

PEMBEKALAN PARA DUTA EIT – UNWHF DI MALAYSIA

SILATURAHMI PENGURUS DENGAN DIRJEN KESBANGPOL PROV. SULAWESI SELATAN

VII. DOKUMENTASI KEGIATAN

23 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA

24 | P a g e BTN Hartaco Indah Blok IV AD No.2 Parang Tambung Makassar, SULSEL, Tlp: 0411-869092

Jl. Pondok Kelapa Raya Rukan Medical Blok E Kav. 7 Pondok Kelapa, Jakarta Timur-13450,

INDONESIA, email : [email protected], www.eit-indonesia.org

Proposal Program Kemanusiaan EIT INDONESIA