JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Materi Infotainment ... filebore Sanitasi 2010. Lomba karya...

1
SEBANYAK 68 pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) se-Provinsi Riau mengikuti lomba karya tulis dan poster. Lomba yang digelar Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau ini berkaitan dengan Jam- bore Sanitasi 2010. Lomba karya tulis dan poster de- ngan tema utama Kita peduli kualitas air yang dilaksanakan kemarin di Pekanbaru itu diharapkan dapat menjadi pemicu upaya untuk me- ningkatkan taraf hidup masyarakat. ‘’Ini bagian dari kampanye dan edu- kasi sanitasi untuk memilih duta-duta sanitasi di seluruh daerah,’’ kata ketua panitia pelaksana, Raja Qausar. Ia menjelaskan, 68 peserta yang am- bil bagian merupakan utusan terbaik yang terpilih dalam lomba di tingkat kabupaten dan kota. Dari perhelatan tersebut, selanjutnya tiga pelajar ter- baik dipilih untuk mewakili Provinsi Riau pada lomba tingkat nasional. ‘’Tiga terbaik akan bertarung di tingkat nasional untuk menjadi duta sanitasi yang akan berkampanye pada Hari Air Se-dunia,’’ jelas Qausar. Menurutnya, setiap peserta yang bersaing sempat dikarantina selama sehari sebelum mengikuti perlom- baan. Tema dan subtema lomba disampaikan sesaat sebelum lomba dimulai. Dalam lomba ini, setiap pe- serta diminta memilih salah satu dari tiga subtema yang sudah ditentukan panitia, yakni persampahan, air lim- bah, dan drainase. Dalam melakukan penilaian, lima juri menggunakan lima aspek, yaitu kesesuaian dengan tema, kreativitas dan keaslian, kualitas isi, tata bahasa, serta data pendukung. ‘’Jujur kita akui, sangat sedikit tulisan yang memiliki kualitas baik. Namun, ada beberapa peserta yang menonjol dan perlu pembinaan lanju- tan. Kita tetap optimistis mereka bisa bersaing di tingkat nasional,’’ kata Neozapri Amar, ketua tim juri dari Balai Bahasa Provinsi Riau. Kabid Cipta Karya Dinas PU Riau Joni Hamdani menambahkan, dalam rangka Tahun Sanitasi Internasional, Jambore Sanitasi telah dilaksanakan dan diikuti duta-duta sanitasi dari 16 provinsi. Kegiatan itu akan terus dikembangkan untuk mempercepat pencapaian sasaran Millenium Deve- lopment Goals 2015. (TH/H-1) F ATWA Majelis Ulama Indonesia soal infotain- ment disambut baik oleh beragam kalangan. Se- telah PWI yang menyatakan menyambut positif, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun sepakat dengan fatwa tersebut. ‘’KPI tidak berniat menutup infotainment. Mungkin kami akan meminta agar konten diperbaiki. Jam tayang juga akan diubah,’’ kata Ezki Suyanto, Koordinator Bidang Isi Siaran KPI Pusat, di Jakarta, kemarin. Ia mengakui tayangan info- tainment sangat berdampak bu- ruk pada anak-anak dan remaja. Untuk itu, KPI akan membatasi tayangan yang kurang baik. ‘’Anak-anak jangan sampai melihat tayangan-tayangan seperti itu. Jangan sampai ada ruang privat yang dimasuki,’’ tegas Ezki. Dalam pandangannya, tayang- an infotainment saat ini terlalu dalam masuk ke ruang privat, misalnya melibatkan anak-anak dalam konik keluarga. Selain itu, banyak materi tayangan yang tidak memberi manfaat bagi masyarakat. ‘’Yang dibahas artis pacaran sama siapa? Kenapa belum kawin?’’ kritik Ezki. Padahal banyak masalah lain yang bisa ditayangkan, se- perti prestasi artis. ‘’Sebenarnya banyak juga artis yang punya prestasi. Kenapa itu jarang di- angkat?’’ Hal itu dibenarkan Ilham Bin- tang, Sekretaris Dewan Kehor- matan PWI. Menurutnya, saat ini memang masih ada rumah produksi yang memproduksi tayangan infotainment yang tidak mengindahkan UU Pers dan kode etik jurnalistik. “Sekarang kami menuntut kepada rumah- rumah produksi untuk taat ke- pada aturan-aturan jurnalistik,’’ ujarnya. Dia menolak anggapan ba- nyak orang bahwa tayangan konik artis berdampak pada naiknya rating. Ilham mencon- tohkan program infotainment Cek & Ricek yang jarang memuncul- kan berita konflik, rating-nya tetap bagus. ‘’Itu stigma saja. Sekarang ini yang dibutuhkan sebenarnya kreativitas,’’ lan- jutnya. Pengamat media Garin Nu- groho dan artis Lola Amaria pun setuju tayangan infotain- ment harus punya koridor yang sudah ditetapkan dalam kode etik jurnalistik. ‘’Bukan sekadar sensasinya. Banyak sisi lain dari artis yang bisa diungkap. Artis menang di luar negeri cukup banyak, ke- napa jarang jadi bahan liputan,’’ ujar Garin. Sementara itu, pengamat siaran media elektronik Arif Wibawa menjelaskan tayangan infotainment bisa menjadi karya asalkan peliputannya sesuai dengan kaidah jurnalistik dan fakta di lapangan. (Ant/H-2) [email protected] Ajaran ESQ tidak Sesat POLEMIK ajaran emotional spiritual quotient (ESQ) yang dinakhodai Ary Ginanjar Agustian rupanya belum berakhir pascakeluarnya fatwa Mufti dari Malaysia yang menilai sesat. Hal itu mengemuka pada diskusi bertajuk Benarkah ESQ Sesat? yang diselenggarakan Forum Kajian Sosial Kemasyaraka- tan di Jakarta, kemarin. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat Anwar Ibrahim, ajaran ESQ tidak sesat, namun mengkha- watirkan. ‘’Kekhawatiran terkait dengan pemahaman dan keilmuan Ary tentang Islam. Kita masih per- tanyakan keahlian tentang literatur Islam yang dikuasainya.’’ Sayang- nya, Ary Ginanjar berhalangan hadir pada diskusi itu karena harus ke Malaysia. (Bay/H-3) Edukasi Sanitasi lewat Lomba Karya Tulis dan Poster Materi Infotainment Harus Diperbaiki Humaniora | 13 JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Tayangan infotainment tetap akan ada. Hanya butuh perbaikan, baik materi maupun jam penayangan. Eri Anugerah SEKILAS VAKSIN INFLUENZA Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin influenza kepada calon petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, kemarin. Semua petugas haji dan jemaah haji wajib mendapat suntikan itu sebagai salah satu regulasi kesehatan internasional. Materi Bencana Masuk Kurikulum MULAI tahun ajaran ini pemerin- tah bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) akan mengintegrasikan bahasan bencana alam ke dalam kurikulum mulai jenjang pen- didikan dasar hingga menengah atas. ‘’Pengintegrasian itu tidak dalam mata pelajaran tersendiri, tapi dimasukkan ke salah satu bahasan di mata pelajaran IPA dan IPS,’’ kata Sesditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas Bambang Indriyan- to, di Jakarta, kemarin. Assistant Country Director UNDP Kristanto Sinandang menambahkan, ba- hasan bencana alam itu meliputi banjir, longsor, gempa, tsunami, dan kebakaran. ‘’Tahun ini, kita prioritaskan di provinsi rawan bencana yakni Bengkulu, Sumatra Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Maluku, dan Bali.’’ (Dik/H-1) Sosialisasi Diabetes Minim PASIEN diabetes di Indonesia umumnya kurang mendapatkan edukasi yang cukup soal penting- nya disiplin pengendalian diabe- tes. Hal itu lantaran komunikasi dokter dan pasien di klinik atau di tempat praktik sangat terbatas. ‘’Berpuluh tahun menghadapi fakta di lapangan, saya melihat komunikasi dokter dan pasien di tempat praktik sangat terbatas,” ungkap Prof Sri Hartini Kariadi pada peluncuran bukunya ber- judul Diabetes? Siapa Takut!!, di Jakarta, kemarin. Selain itu, minat pasien mencari informasi lengkap mengenai diabetes juga terbentur kurang tersedianya bahan bacaan. ‘’Karena itu, pemerintah perlu memperbanyak buku diabetes. Penyuluhan dokter dan staf medis juga diperlukan.’’ (Tlc/H-3) MI/ADAM DWI LOMBA KARYA TULIS: Siswa sekolah menengah pertama (SMP) dari seluruh Riau mengikuti lomba karya tulis dan poster bertema Kita peduli kualitas air di Pekanbaru, kemarin. Tiga peserta terbaik akan mengikuti lomba tingkat nasional. MI/TONI

Transcript of JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Materi Infotainment ... filebore Sanitasi 2010. Lomba karya...

Page 1: JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Materi Infotainment ... filebore Sanitasi 2010. Lomba karya tulis dan poster de-ngan tema utama Kita peduli kualitas ... kode etik jurnalistik.

SEBANYAK 68 pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) se-Provinsi Riau mengikuti lomba karya tulis dan poster. Lomba yang digelar Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau ini berkaitan dengan Jam-bore Sanitasi 2010.

Lomba karya tulis dan poster de-ngan tema utama Kita peduli kualitas air yang dilaksanakan kemarin di Pekanbaru itu diharapkan dapat menjadi pemicu upaya untuk me-ningkatkan taraf hidup masyarakat. ‘’Ini bagian dari kampanye dan edu-kasi sanitasi untuk memilih duta-duta sanitasi di seluruh daerah,’’ kata ketua panitia pelaksana, Raja Qausar.

Ia menjelaskan, 68 peserta yang am-bil bagian merupakan utusan terbaik yang terpilih dalam lomba di tingkat

kabupaten dan kota. Dari perhelatan tersebut, selanjutnya tiga pelajar ter-baik dipilih untuk mewakili Provinsi Riau pada lomba tingkat nasional.

‘’Tiga terbaik akan bertarung di tingkat nasional untuk menjadi duta sanitasi yang akan berkampanye pada Hari Air Se-dunia,’’ jelas Qausar.

Menurutnya, setiap peserta yang bersaing sempat dikarantina selama sehari sebelum mengikuti perlom-baan. Tema dan subtema lomba disampaikan sesaat sebelum lomba dimulai. Dalam lomba ini, setiap pe-serta diminta memilih salah satu dari tiga subtema yang sudah ditentukan panitia, yakni persampahan, air lim-bah, dan drainase.

Dalam melakukan penilaian, lima juri menggunakan lima aspek, yaitu

kesesuaian dengan tema, kreativitas dan keaslian, kualitas isi, tata bahasa, serta data pendukung.

‘’Jujur kita akui, sangat sedikit tulisan yang memiliki kualitas baik. Namun, ada beberapa peserta yang menonjol dan perlu pembinaan lanju-tan. Kita tetap optimistis mereka bisa bersaing di tingkat nasional,’’ kata Neozapri Amar, ketua tim juri dari Balai Bahasa Provinsi Riau.

Kabid Cipta Karya Dinas PU Riau Joni Hamdani me nambahkan, dalam rangka Tahun Sanitasi Internasional, Jambore Sanitasi telah dilaksanakan dan diikuti duta-duta sanitasi dari 16 provinsi. Kegiatan itu akan terus dikembangkan untuk mempercepat pencapaian sasaran Millenium Deve-lopment Goals 2015. (TH/H-1)

FATWA Majelis Ulama Indonesia soal infotain-ment disambut baik oleh beragam kalangan. Se-

telah PWI yang menyatakan menyambut positif, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun sepakat dengan fatwa tersebut.

‘’KPI tidak berniat menutup infotainment. Mungkin kami akan meminta agar konten diperbaiki. Jam tayang juga akan diubah,’’ kata Ezki Suyanto, Koordinator Bidang Isi Siaran KPI Pusat, di Jakarta, kemarin.

Ia mengakui tayangan info-tainment sangat berdampak bu-

ruk pada anak-anak dan remaja. Untuk itu, KPI akan membatasi tayangan yang kurang baik. ‘’Anak-anak jangan sampai melihat tayangan-tayangan seperti itu. Jangan sampai ada ruang privat yang dimasuki,’’ tegas Ezki.

Dalam pandangannya, tayang-an infotainment saat ini terlalu dalam masuk ke ruang privat, misalnya melibatkan anak-anak dalam konfl ik keluarga. Selain itu, banyak materi tayangan yang tidak memberi manfaat bagi masyarakat. ‘’Yang dibahas artis pacaran sama siapa? Kenapa

belum kawin?’’ kritik Ezki.Padahal banyak masalah

lain yang bisa ditayangkan, se-perti prestasi artis. ‘’Sebenarnya banyak juga artis yang punya prestasi. Kenapa itu jarang di-angkat?’’

Hal itu dibenarkan Ilham Bin-tang, Sekretaris Dewan Kehor-matan PWI. Menurutnya, saat ini memang masih ada rumah produksi yang memproduksi tayangan infotainment yang tidak mengindahkan UU Pers dan kode etik jurnalistik. “Sekarang kami menuntut kepada rumah-rumah produksi untuk taat ke-

pada aturan-aturan jurnalistik,’’ ujarnya.

Dia menolak anggapan ba-nyak orang bahwa tayangan konfl ik artis berdampak pada naiknya rating. Ilham mencon-tohkan program infotainment Cek & Ricek yang jarang memuncul-kan berita konflik, rating-nya tetap bagus. ‘’Itu stigma saja. Sekarang ini yang dibutuhkan sebenarnya kreativitas,’’ lan-jutnya.

Pengamat media Garin Nu-groho dan artis Lola Amaria pun setuju tayangan infotain-ment harus punya koridor yang

sudah ditetapkan dalam kode etik jurnalistik.

‘’Bukan sekadar sensasinya. Banyak sisi lain dari artis yang bisa diungkap. Artis menang di luar negeri cukup banyak, ke-napa jarang jadi bahan liputan,’’ ujar Garin.

Sementara itu, pengamat siaran media elektronik Arif Wibawa menjelaskan tayangan infotainment bisa menjadi karya asalkan peliputannya sesuai dengan kaidah jurnalistik dan fakta di lapangan. (Ant/H-2)

[email protected]

Ajaran ESQtidak Sesat POLEMIK ajaran emotional spiritual quotient (ESQ) yang dinakhodai Ary Ginanjar Agustian rupanya belum berakhir pascakeluarnya fatwa Mufti dari Malaysia yang menilai sesat. Hal itu mengemuka pada diskusi bertajuk Benarkah ESQ Sesat? yang diselenggarakan Forum Kajian Sosial Kemasyaraka-tan di Jakarta, kemarin. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat Anwar Ibrahim, ajaran ESQ tidak sesat, namun mengkha-watirkan. ‘’Kekhawatiran terkait dengan pemahaman dan keilmuan Ary tentang Islam. Kita masih per-tanyakan keahlian tentang literatur Islam yang dikuasainya.’’ Sayang-nya, Ary Ginanjar berhalang an hadir pada diskusi itu karena harus ke Malaysia. (Bay/H-3)

Edukasi Sanitasi lewat Lomba Karya Tulis dan Poster

Materi Infotainment Harus Diperbaiki

Humaniora | 13JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA

Tayangan infotainment tetap akan ada. Hanya butuh perbaikan, baik materi maupun jam penayangan.

Eri Anugerah

SEKILAS

VAKSIN INFLUENZA

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin

influenza kepada calon petugas haji di Asrama

Haji Pondok Gede, Jakarta, kemarin.

Semua petugas haji dan jemaah haji wajib

mendapat suntikan itu sebagai salah satu

regulasi kesehatan internasional.

Materi Bencana Masuk Kurikulum MULAI tahun ajaran ini pemerin-tah bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) akan mengintegrasikan bahasan bencana alam ke dalam kurikulum mulai jenjang pen-didikan dasar hingga menengah atas. ‘’Pengintegrasian itu tidak dalam mata pelajaran tersendiri, tapi dimasukkan ke salah satu bahasan di mata pelajaran IPA dan IPS,’’ kata Sesditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas Bambang Indriyan-to, di Jakarta, kemarin. Assistant Country Director UNDP Kristanto Sinandang menambahkan, ba-hasan bencana alam itu meliputi banjir, longsor, gempa, tsunami, dan kebakaran. ‘’Tahun ini, kita prioritaskan di provinsi rawan bencana yakni Bengkulu, Sumatra Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Maluku, dan Bali.’’ (Dik/H-1)

Sosialisasi Diabetes MinimPASIEN diabetes di Indonesia umumnya kurang mendapatkan edukasi yang cukup soal penting-nya disiplin pengendalian diabe-tes. Hal itu lantaran komunikasi dokter dan pasien di klinik atau di tempat praktik sangat terbatas. ‘’Berpuluh tahun menghadapi fakta di lapangan, saya melihat komunikasi dokter dan pasien di tempat praktik sangat terbatas,” ungkap Prof Sri Hartini Kariadi pada peluncuran bukunya ber-judul Diabetes? Siapa Takut!!, di Jakarta, kemarin. Selain itu, minat pasien mencari informasi lengkap mengenai diabetes juga terbentur kurang tersedianya bahan bacaan. ‘’Karena itu, pemerintah perlu memperbanyak buku diabetes. Penyuluhan dokter dan staf medis juga diperlukan.’’ (Tlc/H-3)

MI/ADAM DWI

LOMBA KARYA TULIS: Siswa sekolah menengah pertama (SMP) dari seluruh Riau mengikuti lomba karya tulis dan poster bertema Kita peduli kualitas air di Pekanbaru, kemarin. Tiga peserta terbaik akan mengikuti lomba tingkat nasional.

MI/TONI