Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi & Keuangan Menkeu: 2019 ...€¦ · Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi &...

1
11 Suara Pembaruan Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi & Keuangan Sistem Deteksi Dini, Astra Agro Tekan Karhutla [JAKARTA] Sistem detek- si dini (early warning sys- tem) yang dikembangkan PT Astra Agro sukses mene- kan kebakaran hutan dan la- han (karhutla) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kepala Badan Penang- gulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, Erward Effendi, mengap- resiasi langkah anak usa- ha Astra Agro, yakni PT Borneo Indah Marjaya (BIM), yang punya andil besar dalam membantu menanggulangi karhutla di wilayah Paser ini. “Kami berterima kasih pada PT BIM yang punya tanggung jawab sosial yang baik di Kabupaten Paser. Pemerintah mengharapkan perusahaan sawit lainnya dapat mencontoh perusaha- an ini untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam pencegahan kahutla,” ujar Edward dalam Apel Siaga Karhutla, di Paser, Kamis (29/8). Edward mengatakan, kecepatan indentifikasi dan akurasi atas setiap kejadian di lapangan serta penye- baran informasi secara ce- pat melalui pesan singkat (SMS) maupun aplikasi pe- san instan whats app menja- di kunci sukses mengantisi- pasi karhutla. Informasi Kepala Dinas Perkebu- nan Provinsi Kalimantan Timur, Ujang Rahmat, me- nambahkan, pihaknya sela- lu meng-update semua per- kembangan di lapangan, termasuk informasi yang disebarluaskan Astra Agro. “Informasi merupakan bagian penting dari upaya preventif. Keterlibatan ma- syarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) serta kegiatan penanggu- langan juga kunci keberha- silan pencegahan karhut- la,” ucapnya. Wahyudi, Head of Fire Operation Management Astra Agro, menjelaskan, selain deteksi dini, Astra Agro menyediakan call cen- ter dan posko kebakaran yang siaga selama 24 jam bagi masyarakat sekitar. “Layanan ini disedia- kan bagi masyarakat, jika ingin laporan atau butuh bantuan untuk mitigasi api, perusahaan siap memban- tu,” ujarnya, dalam siaran pers. Astra Agro, katanya, juga melakukan integrasi data melalui berbagai la- yanan, seperti BMKG, Sipongi, dan Lapan untuk meninjau titik panas yang berada di wilayah konsesi perusahaan. Dengan ting- kat keakuratan data lebih dari 80%, Astra Agro dapat menerima informasi real time melalui SMS. Pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu provider telekomunikasi dalam menyiapkan peri- ngatan dini di area konsesi dan wilayah sekitarnya. [M-6] Menkeu: 2019, Ekonomi Hanya Tumbuh 5,08% [JAKARTA] Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan eko- nomi Indonesia sepanjang 2019 akan berada di level 5,08%. Perki- raan ini lebih rendah dari outlook pertumbuhan ekonomi APBN 2019 yang sebesar 5,2%. “Total 2019 dibulatkan satu di- git 5,1% atau 5,08%. Itu adalah forecasting. Berarti outlook 5,2% masih kami taruh di sana, tetapi internal kami lihat di 5,08%,” kata- nya di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (29/8). Di sisi lain, untuk faktor-faktor pendorong ekonomi pada semester II-2019 diperkirakan akan melam- bat jauh dibanding realisasi yang terjadi pada semester I-2019. Hal ini disebabkan kontribusi dari konsum- si rumah tangga yang diperkirakan bergerak lebih rendah, karena tidak adanya faktor musiman yang men- dorong konsumsi dalam negeri. “Kami melihat, untuk semester II tadi disampaikan bahwa pertum- buhan ekonomi semester I sebesar 5,06%. Maka proyeksi semester II untuk konsumsi, dan seasonality pemilu sudah tidak, tetapi konsumsi untuk semester II tadinya tumbuh di 5,33% hanya akan tumbuh di 4,9- 5%,” jelas dia. Dengan demikian, ia berharap, akan ada akselerasi dari belanja pe- merintah, khususnya belanja modal, di beberapa kementerian yang hing- ga kini masih lambat, yaitu baru 34%. “Belanja barang dan pegawai mungkin enggak masalah, bansos bahkan sudah cukup besar di awal,” ujar Menkeu. Sementara itu, untuk pemben- tukan modal tetap bruto (PMTB) diharapkannya masih bisa meno- pang pertumbuhan karena diperki- rakan bisa tumbuh hingga 5,2%. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan realisasi investasi pada semester I-2019 yang sebesar 5,02%. Kemudian, untuk kinerja inves- tasi dinilai agak sulit untuk bisa dip- rediksi, kendati demikian, pada se- mester II-2019 dengan adanya pe- nurunan suku bunga yang mulai menurun diharapkan akan mendo- rong aliran modal asing masuk ke dalam negeri, seperti penanaman modal dalam negeri yang tetap kuat. “Maka, kami berharap untuk se- mester II investasi akan lebih kuat dibandinkan pada semester I yang hanya 5,02%. Menurut saya, itu ju- ga lebih rendah dari yang saya ha- rapkan karena saya lihat pada 2018 investasi itu sudah tumbuh mende- kati 6%” jelas dia. Sementara itu, realisasi ekspor masih akan masuk dalam zona ne- gatif sebagaimana realisasi ekspor pada semester I-2019 yang turun agak dalam, yakni mencapai negatif 20,54%. Ini dikarenakan masih be- lum kondusifnya perdagangan glo- bal akibat semakin intensnya perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Terus Mengamati Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemen- terian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan, perkiraan per- tumbuhan ekonomi 5,08% sepan- jang tahun ini itu didasarkan atas kondisi terkini ekonomi. Ia memas- tikan bahwa Kemkeu akan selalu mengamati perkembangan data yang ada. “Dari data yang ada seka- rang, kami lihat seperti itu, di selu- ruh tahun 5,1%” jelas dia. Menurut Suahasil, pihaknya akan mengamati perkembangan ter- kait pertumbuhan ekonomi secara berkala. Akan tetapi, dia tak me- mungkiri bahwa proyeksi itu bisa berubah lebih tinggi dan lebih ren- dah bergantung kondisi global. “Kita liat saja data berubah terus. Siapa tahu besok Presiden Amerika Serikat baik sekali dan pertumbuhan ekonomi Amerika serikat kemudian memicu kinerja ekspor Indonesia yang kembali meningkat, maka per- tumbuhan ekonomi naik,” tuturnya. Namun sebaliknya, jika Presi- den Trump kembali melakukan ber- bagai statemen yang dibaca nega- tif oleh pasarmaka akan terjadi te- kanan kembali. Kendati demikian, Suahasil menilai bahwa untuk saat ini kondisi global masih diliputi ke- tidakpastian tinggi. [ID/M-6] IndoSterling Bidik Dana Kelolaan Rp 200 M [JAKARTA] PT Indo- Sterling Aset Manajemen (IAM) targetkan dapat meng- himpun dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp 200 miliar di ta- hun 2019 ini. “Kalau target tahun ini Rp 200 miliar, sampai Agustus sudah tercapai Rp 30 miliar,” kata Direktur In- doSterling Aset Manajemen Fitzgerald Steven Purba di Jakarta, Kamis (29/8). Untuk mencapai target tersebut, ia menjelaskan, per- seroan akan mengeluarkan produk-produk baru dan mendekati 150 institusi, mi- salnya dana pensiun dan per- usahaan yang punya kelolaan dana CSR. IndoSterling saat ini me- nawarkan dua jenis instru- men investasi, yakni Reksa Dana IndoSterling Pasar Uang dan Reksa Dana lndoS- terling Ekuitas Likuid Plus. Perseroan juga berencana menerbitkan ETF (exchang- ed traded fund) atau reksa da- na yang bisa diperdagangkan di bursa dan reksa dana ber- basis (underlying) obligasi. Melalui produk reksa da- na pasar uang para investor, tambah Fitzgerald bisa men- dulang untung sekaligus ber- amal. Peluang tersebut yang dilirik oleh IAM. Perseroan pun lantas meluncurkan dua produk investasi yakni rek- sadana IndoSterling Pasar Uang dan reksadana In- doSterling Ekuitas Likuid Plus. Pada tahun pertama peru- sahaan mengalokasikan 50% biaya pengelolaan dari pro- duk reksa dana IndoSterling Pasar Uang. [O-2] ISTIMEWA Downstream External Relations and Social Performance Manager Shell Indonesia Sri Wahyu Endah (kedua kanan) bersama Rektor Universitas Brawijaya, Malang Nuhfil Hanani (kedua kiri), Kasi Dukdikmas Subdit Dikmas Korlantas Polri Kombes Darto Juhartono (kanan) dan Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Jatim Kompol Aditya PA(kiri) pada acara kampanye program "Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" yang digelar di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (29/8). Shell Kampanye Keselamatan Lalu Lintas

Transcript of Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi & Keuangan Menkeu: 2019 ...€¦ · Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi &...

Page 1: Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi & Keuangan Menkeu: 2019 ...€¦ · Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi & Keuangan 11 Sistem Deteksi Dini, Astra Agro Tekan Karhutla [JAKARTA] Sistem detek

11Sua ra Pem ba ru an Jumat, 30 Agustus 2019 Ekonomi & Keuangan

Sistem Deteksi Dini, Astra Agro Tekan Karhutla[JAKARTA] Sistem detek­si dini (early warning sys-tem) yang dikembangkan PT Astra Agro sukses mene­kan kebakaran hutan dan la­han (karhutla) di Kabu paten Paser, Kalimantan Timur.

Kepala Badan Penang­gulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, Erward Effendi, mengap­ resiasi langkah anak usa­ ha Astra Agro, yakni PT Borneo Indah Marjaya (BIM), yang punya andil besar dalam membantu menanggulangi karhutla di wilayah Paser ini.

“Kami berterima kasih pada PT BIM yang punya tanggung jawab sosial yang baik di Kabupaten Paser. Pemerintah mengharapkan perusahaan sawit lainnya dapat mencontoh perusaha­an ini untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam pencegahan kahutla,” ujar Edward dalam Apel Siaga Karhutla, di Paser, Kamis (29/8).

Edward mengatakan,

kecepatan indentifikasi dan akurasi atas setiap kejadian di lapangan serta penye­ baran informasi secara ce­ pat melalui pesan singkat (SMS) maupun aplikasi pe­san instan whats app menja­di kunci sukses mengantisi­pasi karhutla.

InformasiKepala Dinas Perkebu­

nan Provinsi Kalimantan Timur, Ujang Rahmat, me­nambahkan, pihaknya sela­lu meng­update semua per­kembangan di lapangan, termasuk informasi yang disebarluaskan Astra Agro.

“Informasi merupakan bagian penting dari upaya preventif. Keterlibatan ma­syarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) serta kegiatan penanggu­ langan juga kunci keberha­silan pencegahan karhut­la,” ucapnya.

Wahyudi, Head of Fire Operation Management

Astra Agro, menjelaskan, selain deteksi dini, Astra Agro menyediakan call cen-ter dan posko kebakaran yang siaga selama 24 jam bagi masyarakat sekitar.

“Layanan ini disedia­ kan bagi masyarakat, jika ingin laporan atau butuh bantuan untuk mitigasi api, perusahaan siap memban­tu,” ujar nya, dalam siaran pers.

Astra Agro, katanya, juga melakukan integrasi data melalui berbagai la­yanan, seperti BMKG, Sipongi, dan Lapan untuk meninjau titik panas yang berada di wilayah konsesi perusahaan. Dengan ting­kat keakuratan data lebih dari 80%, Astra Agro dapat menerima informasi real time melalui SMS.

Pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu provider telekomunikasi dalam menyiapkan peri­ngatan dini di area konsesi dan wilayah sekitarnya. [M­6]

Menkeu: 2019, Ekonomi Hanya Tumbuh 5,08%[JAKARTA] Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan eko­nomi Indonesia sepanjang 2019 akan berada di level 5,08%. Perki­raan ini lebih rendah dari outlook pertumbuhan ekonomi APBN 2019 yang sebesar 5,2%.

“Total 2019 dibulatkan satu di­git 5,1% atau 5,08%. Itu adalah forecasting. Berarti outlook 5,2% masih kami taruh di sana, tetapi internal kami lihat di 5,08%,” kata­nya di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (29/8).

Di sisi lain, untuk faktor­faktor pendorong ekonomi pada semester II­2019 diperkirakan akan melam­bat jauh dibanding realisasi yang terjadi pada semester I­2019. Hal ini disebabkan kontribusi dari konsum­si rumah tangga yang diperkirakan bergerak lebih rendah, karena tidak

adanya faktor musiman yang men­dorong konsumsi dalam negeri.

“Kami melihat, untuk semester II tadi disampaikan bahwa pertum­buhan ekonomi semester I sebesar 5,06%. Maka proyeksi semester II untuk konsumsi, dan seasonality pemilu sudah tidak, tetapi konsumsi untuk semester II tadinya tumbuh di 5,33% hanya akan tumbuh di 4,9­5%,” jelas dia.

Dengan demikian, ia berharap, akan ada akselerasi dari belanja pe­merintah, khususnya belanja modal, di beberapa kementerian yang hing­ga kini masih lambat, yaitu baru 34%. “Belanja barang dan pegawai mungkin enggak masalah, bansos bahkan sudah cukup besar di awal,” ujar Menkeu.

Sementara itu, untuk pemben­tukan modal tetap bruto (PMTB) diharapkannya masih bisa meno­

pang pertumbuhan karena diperki­rakan bisa tumbuh hingga 5,2%. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan realisasi investasi pada semester I­2019 yang sebesar 5,02%.

Kemudian, untuk kinerja inves­tasi dinilai agak sulit untuk bisa dip­rediksi, kendati demikian, pada se­mester II­2019 dengan adanya pe­nurunan suku bunga yang mulai menurun diharapkan akan mendo­rong aliran modal asing masuk ke dalam negeri, seperti penanaman modal dalam negeri yang tetap kuat.

“Maka, kami berharap untuk se­mester II investasi akan lebih kuat dibandinkan pada semester I yang hanya 5,02%. Menurut saya, itu ju­ga lebih rendah dari yang saya ha­rapkan karena saya lihat pada 2018 investasi itu sudah tumbuh mende­kati 6%” jelas dia.

Sementara itu, realisasi ekspor masih akan masuk dalam zona ne­gatif sebagaimana realisasi ekspor pada semester I­2019 yang turun agak dalam, yakni mencapai negatif 20,54%. Ini dikarenakan masih be­lum kondusifnya perdagangan glo­bal akibat semakin intensnya perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Terus MengamatiSementara itu, Kepala Badan

Kebijakan Fiskal (BKF) Kemen­terian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan, perkiraan per­tumbuhan ekonomi 5,08% sepan­jang tahun ini itu didasarkan atas kondisi terkini ekonomi. Ia memas­tikan bahwa Kemkeu akan selalu mengamati perkembangan data yang ada. “Dari data yang ada seka­rang, kami lihat seperti itu, di selu­

ruh tahun 5,1%” jelas dia. Menurut Suahasil, pihaknya

akan mengamati perkembangan ter­kait pertumbuhan ekonomi secara berkala. Akan tetapi, dia tak me­mungkiri bahwa proyeksi itu bisa berubah lebih tinggi dan lebih ren­dah bergantung kondisi global. “Kita liat saja data berubah terus. Siapa tahu besok Presiden Amerika Serikat baik sekali dan pertumbuhan ekonomi Amerika serikat kemudian memicu kinerja ekspor Indonesia yang kembali meningkat, maka per­tumbuhan ekonomi naik,” tuturnya.

Namun sebaliknya, jika Presi­den Trump kembali melakukan ber­bagai statemen yang dibaca nega­ tif oleh pasarmaka akan terjadi te­kanan kembali. Kendati demikian, Suahasil menilai bahwa untuk saat ini kondisi global masih diliputi ke­tidakpastian tinggi. [ID/M­6]

IndoSterling Bidik Dana Kelolaan Rp 200 M[JAKARTA] PT Indo­Sterling Aset Manajemen (IAM) targetkan dapat meng­himpun dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp 200 miliar di ta­hun 2019 ini.

“Kalau target tahun ini Rp 200 miliar, sampai Agustus sudah tercapai Rp 30 miliar,” kata Direktur In­ do Sterling Aset Manajemen Fitzgerald Steven Purba di Jakarta, Kamis (29/8).

Untuk mencapai target tersebut, ia menjelaskan, per­seroan akan mengeluarkan

produk­produk baru dan mendekati 150 institusi, mi­salnya dana pensiun dan per­usahaan yang punya kelolaan dana CSR.

IndoSterling saat ini me­nawarkan dua jenis instru­men investasi, yakni Reksa Dana IndoSterling Pasar Uang dan Reksa Dana lndoS­terling Ekuitas Likuid Plus. Perseroan juga berencana menerbitkan ETF (exchang­ed traded fund) atau reksa da­na yang bisa diperdagangkan di bursa dan reksa dana ber­basis (underlying) obligasi.

Melalui produk reksa da­na pasar uang para investor, tambah Fitzgerald bisa men­dulang untung sekaligus ber­amal. Peluang tersebut yang dilirik oleh IAM. Perse roan pun lantas meluncurkan dua produk investasi yakni rek­ sadana Indo Sterling Pasar Uang dan reksadana In­ do Sterling Ekuitas Likuid Plus.

Pada tahun pertama peru­sahaan mengalokasikan 50% biaya pengelolaan dari pro­duk reksa dana Indo Sterling Pasar Uang. [O­2]

IstImewa

Downstream External Relations and Social Performance Manager Shell Indonesia sri wahyu endah (kedua kanan) bersama Rektor Universitas Brawijaya, malang Nuhfil Hanani (kedua kiri), Kasi Dukdikmas subdit Dikmas Korlantas Polri Kombes Darto Juhartono (kanan) dan Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Jatim Kompol aditya Pa(kiri) pada acara kampanye program "Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" yang digelar di Universitas Brawijaya, malang, Kamis (29/8).

Shell Kampanye Keselamatan Lalu Lintas