JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Balap Liar dan ... filedi LP Cipinang hanya karena...

1
sejumlah perhiasan ke Boutique of Adjie untuk dijual. Hasil penjualannya nantinya dikem- balikan kepada Melvin lagi. Perhiasan yang sengaja diti- tipkan Melvin ke butik milik Adjie di antaranya satu cincin green safir emas berlian, satu kalung emas ruby berlian, satu pasang giwang emas berlian, dan sebuah cincin ruby star emas berlian. “Namun, hasil penjualan sejumlah perhiasan milik Melvin tidak diserahkan terdakwa kepada yang bersang- kutan,” ujar jaksa. Selain berlian, kasus lain yang menjerat Adjie ialah cek dan bilyet giro kosong. Saat Melvin akan mencairkan cek yang diberikan Adjie, ternyata ditolak oleh Bank Mandiri. “Terdakwa menyerahkan lima lembar dolar Singapura atau obligasi dolar Singapura yang tidak bisa di- cairkan,” jelas jaksa. Pengacara Adjie Notonegoro, Andi F Simangungsong, dalam eksepsinya menyayangkan terdakwa sampai mendekam di LP Cipinang hanya karena kegagalannya membayar utang. “Kami sampaikan, kami yakin tidak ada kesengajaan keterlam- batan dan ini bukanlah pidana hingga sangat sulit dirinya berkarya untuk membayar ke- wajiban.” (Faw/J-2) Balap Liar dan Petasan Dirazia Fidel Ali Permana Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada bulan Ramadan tahun ini berniat membersihkan jalanan dari balapan liar sepeda motor. A PARAT kepolisian akan menindak te- gas pelaku balapan liar selama bulan puasa ini. Para pembalap jalan- an ini akan diganjar sanksi til- ang. Selain itu pihak kepolisian akan menyita sepeda motor yang digunakan. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono mengatakan razia ba- lapan liar dimulai sejak Selasa (10/8) malam. Operasi tersebut difokuskan di lima titik wilayah, yakni Kemayoran, Matraman (Jakarta Pusat), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Duren Sawit (Jakarta Timur), Permata Hijau (Jakarta Selatan), serta Jalan Panjang (Jakarta Barat). “Operasi ini dilakukan untuk menjaring para pelanggar lalu lintas. Di samping pihak yang kerap melakukan aksi balapan selama puasa. Tentu balapan liar meresahkan dan meng- ganggu warga,” tutur Condro. Berdasarkan data yang ter- kumpul, dalam dua hari ope- rasi, polisi sudah melakukan penilangan 96 kali. Dengan barang bukti yang diamankan terdiri dari SIM sebanyak 32, STNK 61, dan kendaraan ber- motor 3 unit. Sementara itu, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan bertindak proaktif dalam rangka mencegah peredaran petasan dan mercon yang me- resahkan masyarakat. Kepala Satpol PP DKI Effendi Anas mengatakan pihaknya akan sweeping dan razia di be- berapa titik lokasi, di antaranya dipasar, pintu masuk terminal, dan stasiun kereta api. Kegiatan ini dilakukan bersama aparat kepolisian di lima wilayah kota madya DKI. Dia menjelaskan, beberapa pintu masuk yang akan di- sweeping yakni Stasiun KA Tanah Abang, Stasiun Kota, Stasiun Jatinegara, Stasiun Manggarai, Terminal Bus Pulogadung, dan Terminal Bus Kampung Rambu- tan. Sementara untuk pasar, razia akan dilakukan terhadap lokasi yang terpantau banyak menjajakan barang tersebut, misalnya, Pasar Pagi dan Pasar Regional Jatinegara. Menurut Kasatpol PP DKI itu, sesuai undang-undang, peledakan petasan dilarang menurut hukum. Petasan ter- masuk kategori barang mudah terbakar yang berbahaya. Hal inilah yang memberikan legiti- masi razia tersebut. “Kita akan sita langsung barang berbahaya tersebut,” tandasnya. Sampah meningkat Sementara itu, volume sampah Jakarta dalam beberapa hari di bulan puasa mengalami kenaikan hingga 10% dari hari- hari biasanya, 6.500 ton/hari. Kenaikan ini terkait dengan aneka hidangan yang disedia- kan untuk berbuka dan sahur yang dikonsumsi masyarakat. Menurut Kepala Dinas Keber- sihan DKI, Eko Baruna kenaik- an volume sampah itu tetap bertahan hingga pertengahan Ramadan. Setelah itu, biasan- ya banyak warga Ibu Kota yang mudik, sehingga volume sampah akan berkurang. Walau volume sampah me- ningkat, pihaknya tidak melaku- kan penambahan jumlah petu- gas kebersihan dan armada truk sampah. Sehingga, sampah yang tidak terangkut menjadi pemandangan yang tidak sedap, terutama di sejumlah jalan di kompleks permukiman. Eko menyatakan masih ba- nyak sampah yang tidak terang- kut bukan disengaja melainkan karena masyarakat membuang sampah di luar sif pengang- kutan sampah. “Petugas pen- gangkut sampah terbagi dalam dua sif yakni sif malam sekitar pukul 21.00-22.00 WIB dan sif pagi sekitar pukul 04.00-05.00. Jika pembuangan sampah tidak teratur jadwalnya, otomatis petugas kebersihan di lapangan tidak dapat membuangnya ke- seluruhan,” ujarnya. (Ssr/J-2) [email protected] Pembongkaran Halimun Menggantung PENYIMPANGAN aset nega- ra di kawasan Taman Nasio- nal Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum juga ber- ujung. Kementerian Kehutanan menyatakan pembongkaran dapat dilakukan setelah Mabes Polri dan Polda Jabar selesai melakukan penyelidikan. Direktur Jenderal Perlin- dungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Darori, kemarin, mengatakan hingga saat ini petugas penyidik Mabes Polri dan Polda Jabar masih memeriksa sebanyak 25 saksi terkait penyalahgunaan lahan konservasi di Kawasan Taman Nasional Halimun. “Pemeriksaan terhadap 25 saksi kasus penyalahgunaan lahan konservasi Halimun itu sudah berlangsung dua pekan. Setelah pemeriksaan terhadap pemilik vila yang membandel dianggap selesai, akan dilaku- kan pembongkaran,” ujarnya di Bandung, kemarin. Ia memastikan penyidikan terhadap pelaku penyalahguna- an lahan konservasi di Halimun tidak akan berhenti tanpa ke- simpulan hukum. “Penyidikan terhadap pelaku pelanggar Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konser- vasi Sumber Daya Alam Hayati, tidak akan berhenti di tengah jalan,” tegasnya. Menurutnya, berbarengan dengan proses penyidikan, sebagian pemilik vila sudah menyerahkan diri. Sebagian lagi masih bertahan. Tidak tertutup kemungkinan diberlakukan penangkapan terhadap pemilik vila yang masih membandel. Terkait dengan belum dikelu- arkannya surat dari Kemente- rian Kehutanan terkait dengan persoalan Kawasan Taman Nasional Halimun, Darori men- jelaskan surat kepada pemerin- tah daerah harus menunggu hasil penyidikan aparat kepoli- sian. “Jadi mari kita tunggu hasil penyidikan.” Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan kepala daerah setempat harus berani mengambil tindakan tegas. “Saya kira permasalahan Kawasan Taman Nasional Ha- limun harus ada tindakan tegas dari pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya.” Sebelumnya, Direktur Ins- titut Hijau Indonesia Chalid Muhammad mendesak Menteri Kehutanan mundur dari jabatan karena tidak mampu bertindak tegas dalam penertiban vila bodong di Halimun. “Tarik ulur kasus ini membuktikan Kemenhut tidak bernyali dalam melakukan penegakan hukum. Kasus itu memang melibatkan banyak pejabat dan orang be- sar,” tandasnya. Mantan Direktur Eksekutif WALHI itu meminta Kemen- hut segera membentuk tim penegakan hukum untuk kasus vila bodong di kawasan Hal- imun. “Kalau penertiban tidak juga dilakukan, Menhut harus mundur. Toh dia tidak bisa melakukan tindakan konkret penyelamatan lingkungan,” pungkasnya. (EM/AX/J-1) Megapolitan | 5 JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Balapan liar meresahkan dan mengganggu warga.” Condro Kirono Dirlantas Polda Metro Jaya PERANCANG busana kondang Adjie Notonegoro terancam hukuman pidana penjara em- pat tahun. Ia dijerat dua pasal, Pasal 372 dan 378 Kitab Un- dang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penggelapan dan Penipuan. Adjie, yang mengenakan kemeja putih, terlihat tegang saat mengikuti sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ke- Adjie Notonegoro Terancam 4 Tahun Penjara SIDANG PERDANA: Perancang busana Adjie Notonegoro menjalani sidang perdana kasus penipuan di Pengadilan Negeri Jaksel, kemarin. MI/SUMARYANTO marin. Sidang perdana Adjie itu mengagendakan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum Aria Wicaksana. Sidang langsung dilanjutkan dengan pembacaan eksepsi oleh kuasa hukum terdakwa, Andi F Si- mangungsong. Dalam dakwaannya, jaksa mengungkapkan saksi Melvin Candrianto Tjhin alias Melvin mengajukan gugatan pidana. Pada 2008, Melvin menitipkan

Transcript of JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Balap Liar dan ... filedi LP Cipinang hanya karena...

Page 1: JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Balap Liar dan ... filedi LP Cipinang hanya karena kegagalannya membayar utang. “Kami sampaikan, kami yakin ... gas kebersihan dan armada

sejumlah perhiasan ke Boutique of Adjie untuk dijual. Hasil penjualannya nantinya dikem-balikan kepada Melvin lagi.

Perhiasan yang sengaja diti-tipkan Melvin ke butik milik Adjie di antaranya satu cincin green safir emas berlian, satu kalung emas ruby berlian, satu pasang giwang emas berlian, dan sebuah cincin ruby star emas berlian. “Namun, hasil penjualan sejumlah perhiasan milik Melvin tidak diserahkan terdakwa kepada yang bersang-kutan,” ujar jaksa.

Selain berlian, kasus lain yang menjerat Adjie ialah cek dan bilyet giro kosong. Saat Melvin akan mencairkan cek yang diberikan Adjie, ternyata ditolak oleh Bank Mandiri. “Terdakwa menyerahkan lima lembar dolar Singapura atau obligasi dolar Singapura yang tidak bisa di-cairkan,” jelas jaksa.

Pengacara Adjie Notonegoro, Andi F Simangungsong, dalam eksepsinya menyayangkan terdakwa sampai mendekam di LP Cipinang hanya karena kegagalannya membayar utang. “Kami sampaikan, kami yakin tidak ada kesengajaan keterlam-batan dan ini bukanlah pidana hingga sangat sulit dirinya berkarya untuk membayar ke-wajiban.” (Faw/J-2)

Balap Liar dan Petasan Dirazia

Fidel Ali Permana

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada bulan Ramadan tahun ini berniat membersihkan jalanan dari balapan liar sepeda motor.

APARAT kepolisian akan menindak te-gas pelaku balapan liar selama bulan

puasa ini. Para pembalap jalan-an ini akan diganjar sanksi til-ang. Selain itu pihak kepolisian akan menyita sepeda motor yang digunakan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono mengatakan razia ba-lapan liar dimulai sejak Selasa (10/8) malam. Operasi tersebut difokuskan di lima titik wilayah, yakni Kemayoran, Matraman (Jakarta Pusat), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Duren Sawit (Jakarta Timur), Permata Hijau (Jakarta Selatan), serta Jalan Panjang (Jakarta Barat).

“Operasi ini dilakukan untuk menjaring para pelanggar lalu lintas. Di samping pihak yang kerap melakukan aksi balapan selama puasa. Tentu balapan liar meresahkan dan meng-ganggu warga,” tutur Condro.

Berdasarkan data yang ter-kumpul, dalam dua hari ope-rasi, polisi sudah melakukan penilangan 96 kali. Dengan barang bukti yang diamankan terdiri dari SIM sebanyak 32,

STNK 61, dan kendaraan ber-motor 3 unit.

Sementara itu, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan bertindak proaktif dalam rangka mencegah peredaran petasan dan mercon yang me-resahkan masyarakat.

Kepala Satpol PP DKI Effendi Anas mengatakan pihaknya akan sweeping dan razia di be-berapa titik lokasi, di antaranya dipasar, pintu masuk terminal, dan stasiun kereta api. Kegiatan ini dilakukan bersama aparat kepolisian di lima wilayah kota madya DKI.

Dia menjelaskan, beberapa pintu masuk yang akan di-sweeping yakni Stasiun KA Tanah Abang, Stasiun Kota, Stasiun Jatinegara, Stasiun Manggarai, Terminal Bus Pulogadung, dan Terminal Bus Kampung Rambu-tan. Sementara untuk pasar, razia akan dilakukan terhadap lokasi yang terpantau banyak menjajakan barang tersebut, misalnya, Pasar Pagi dan Pasar Regional Jatinegara.

Menurut Kasatpol PP DKI itu, sesuai undang-undang, peledakan petasan dilarang menurut hukum. Petasan ter-masuk kategori barang mudah terbakar yang berbahaya. Hal

inilah yang memberikan legiti-masi razia tersebut. “Kita akan sita langsung barang berbahaya tersebut,” tandasnya.

Sampah meningkatSementara i tu, volume

sampah Jakarta dalam beberapa hari di bulan puasa mengalami kenaikan hingga 10% dari hari-hari biasanya, 6.500 ton/hari. Kenaikan ini terkait dengan aneka hidangan yang disedia-kan untuk berbuka dan sahur yang dikonsumsi masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Keber-sihan DKI, Eko Baruna kenaik-an volume sampah itu tetap bertahan hingga pertengahan Ramadan. Setelah itu, biasan-ya banyak warga Ibu Kota yang mudik, sehingga volume sampah akan berkurang.

Walau volume sampah me-ningkat, pihaknya tidak melaku-kan penambahan jumlah petu-gas kebersihan dan armada truk sampah. Sehingga, sampah yang tidak terangkut menjadi pemandangan yang tidak sedap, terutama di sejumlah jalan di kompleks permukiman.

Eko menyatakan masih ba-nyak sampah yang tidak terang-kut bukan disengaja melainkan karena masyarakat membuang sampah di luar sif pengang-kutan sampah. “Petugas pen-gangkut sampah terbagi dalam dua sif yakni sif malam sekitar pukul 21.00-22.00 WIB dan sif pagi sekitar pukul 04.00-05.00. Jika pembuangan sampah tidak teratur jadwalnya, otomatis petugas kebersihan di lapangan tidak dapat membuangnya ke-seluruhan,” ujarnya. (Ssr/J-2)

[email protected]

Pembongkaran Halimun MenggantungPENYIMPANGAN aset nega-ra di kawasan Taman Nasio-nal Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum juga ber-ujung. Kementerian Kehutanan menyatakan pembongkaran dapat dilakukan setelah Mabes Polri dan Polda Jabar selesai melakukan penyelidikan.

Direktur Jenderal Perlin-dungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Darori, kemarin, mengatakan hingga saat ini petugas penyidik Mabes Polri dan Polda Jabar masih memeriksa sebanyak 25 saksi terkait penyalahgunaan lahan konservasi di Kawasan Taman Nasional Halimun.

“Pemeriksaan terhadap 25 saksi kasus penyalahgunaan lahan konservasi Halimun itu

sudah berlangsung dua pekan. Setelah pemeriksaan terhadap pemilik vila yang membandel dianggap selesai, akan dilaku-kan pembongkaran,” ujarnya di Bandung, kemarin.

Ia memastikan penyidikan terhadap pelaku penyalahguna-an lahan konservasi di Halimun tidak akan berhenti tanpa ke-simpulan hukum. “Penyidikan terhadap pelaku pelanggar Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 1999 dan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konser-vasi Sumber Daya Alam Hayati, tidak akan berhenti di tengah jalan,” tegasnya.

Menurutnya, berbarengan dengan proses penyidikan, sebagian pemilik vila sudah menyerahkan diri. Sebagian lagi masih bertahan. Tidak tertutup

kemungkinan diberlakukan penangkapan terhadap pemilik vila yang masih membandel.

Terkait dengan belum dikelu-arkannya surat dari Kemente-rian Kehutanan terkait dengan persoalan Kawasan Taman Nasional Halimun, Darori men-jelaskan surat kepada pemerin-tah daerah harus menunggu hasil penyidikan aparat kepoli-sian. “Jadi mari kita tunggu hasil penyidikan.”

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan kepala daerah setempat harus berani mengambil tindakan tegas. “Saya kira permasalahan Kawasan Taman Nasional Ha-limun harus ada tindakan tegas dari pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya.”

Sebelumnya, Direktur Ins-

titut Hijau Indonesia Chalid Muhammad mendesak Menteri Kehutanan mundur dari jabatan karena tidak mampu bertindak tegas dalam penertiban vila bodong di Halimun. “Tarik ulur kasus ini membuktikan Kemenhut tidak bernyali dalam melakukan penegakan hukum. Kasus itu memang melibatkan banyak pejabat dan orang be-sar,” tandasnya.

Mantan Direktur Eksekutif WALHI itu meminta Kemen-hut segera membentuk tim penegakan hukum untuk kasus vila bodong di kawasan Hal-imun. “Kalau penertiban tidak juga dilakukan, Menhut harus mundur. Toh dia tidak bisa melakukan tindakan konkret penyelamatan lingkungan,” pungkasnya. (EM/AX/J-1)

Megapolitan | 5JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Balapan liar meresahkan dan mengganggu warga.”

Condro KironoDirlantas Polda Metro Jaya

PERANCANG busana kondang Adjie Notonegoro terancam hukuman pidana penjara em-pat tahun. Ia dijerat dua pasal, Pasal 372 dan 378 Kitab Un-dang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penggelapan dan Penipuan.

Adjie, yang mengenakan kemeja putih, terlihat tegang saat mengikuti sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ke-

Adjie Notonegoro Terancam 4 Tahun Penjara

SIDANG PERDANA: Perancang busana Adjie Notonegoro menjalani sidang perdana kasus penipuan di Pengadilan Negeri Jaksel, kemarin.

MI/SUMARYANTO

marin. Sidang perdana Adjie itu mengagendakan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum Aria Wicaksana. Sidang langsung dilanjutkan dengan pembacaan eksepsi oleh kuasa hukum terdakwa, Andi F Si-mangungsong.

Dalam dakwaannya, jaksa mengungkapkan saksi Melvin Candrianto Tjhin alias Melvin mengajukan gugatan pidana. Pada 2008, Melvin menitipkan