John Locke
-
Upload
dona-matovani-etsa -
Category
Documents
-
view
282 -
download
0
Transcript of John Locke
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 1/12
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 2/12
1
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang
John Locke (lahir 29 Agustus 1963 dan meninggal pada 28 Oktober
1704) adalah seorang filsuf dari Inggris yang menjadi salah satu tokoh utama
dari pemikiran naturalisme. Selain itu, di dalam bidang filsafat politik, Locke
juga dikenal sebagai filsuf negara liberal. Locke dipandang sebagai salah satu
figur terpenting di era Pencerahan. Selain itu, Locke menandai lahirnya era
Modern dan juga era pasca-Descartes (post-Cartesian), karena
pendekatan Descartes tidak lagi menjadi satu-satunya pendekatan yang
dominan di dalam pendekatan filsafat waktu itu. Kemudian Locke juga
menekankan pentingnya pendekatan empiris.
Lahirnya pemikiran naturalisme, boleh jadi merupakan bantahan Locke
atas pemikiran mengenai negara dan kekuasaan yang dikemukakan oleh
Thomas Hobbes (1588-1679), dimana dalam pemikiran Hobbes, raja dapat
melakukan apa saja, bahkan diperbolehkan untuk membunuh sekalipun, asal
untuk perdamaian yang menjadi tujuan daripada perjanjian masyarakat. Jika
raja melawan hukum, tidak dapat dikatakan raja itu bersalah atau melanggar
hak orang lain atau melanggar perjanjian masyarakat itu sendiri, sebab raja
tidak bertanggungjawab kepada siapa-siapa. Paling hanya dianggap berdosa
terhadap Tuhan, tetapi terhadap negara atau masyarakat atau rakyat atau
individu tidak. Karena raja itu berada diluar partai-partai atau pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian. Maka dengan demikian, kekuasaan raja bersifat
absolut.1
Pemikiran Locke pada dasarnya berpandangan bahwa keadaan alamiah itu
benar-benar ada. Tetapi karena paham manusia, Locke berbeda dengan
paham Hobbes, keadaan alamiah itu berkembang secara berbeda, dan negara
yang akan didirikan akan sangat berbeda dari Negara Leviathan yang
dikemukakan oleh Hobbes. Dalam keadaan alamiah yang dikemukakan oleh
Locke, manusia itu bebas menentukan dirinya dan menggunakan miliknya
1(Soehino, 1980 hal. 101)
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 3/12
2
2
dengan tidak tergantung dari kehendak orang lain. Semua manusia sama
dalam arti semua manusia memiliki hak yang sama untuk mempergunakan
kemampuan mereka. Hak dasar terpenting adalah hak atas hidup, hak untuk
mempertahankan diri. Dari hak itu Locke langsung mengembangkan hak atas
milik yang dikembalikannya pada pekerjaan. Dengan demikian, manusia
dalam keadaan alamiah sebenarnya sudah mengenal hubungan-hubungan
sosial.2
Dan pemikiran Locke itu memiliki implikasi yang penting, yakni bahwa
situasi berubah pada saat uang telah diciptakan. Dengan penciptaan uang,
batas alamiah terhadap akumulasi kekayaan yang berlebihan hilang. Maka
dengan sendirinya akan timbul perebutan tanah dan modal. Dengan demikian
keadaan alamiah semakin menjadi keadaan perang (State Of War ).
Menurut Locke negara didirikan untuk melindungi hak milik pribadi.
Bukan menciptakan kesamaan atau untuk mengontrol pertumbuhan milik
pribadi yang tidak seimbang, melainkan justru untuk tetap menjamin
keutuhan milik pribadi yang semakin berbeda-beda besarnya. Dalam
pandangan Locke manusia yang menjadi warga negara yang mau didirikan itu
adalah manusia pemilik. Untuk itu mereka menyerahkan dua kekuasaan
terpenting yang mereka miliki dalam keadaaan almiah kepada negara itu,
yaitu hak untuk menentukan sendiri bagaimana mempertahankan diri dan
orang lain, dan hak untuk menghukum seorang pelanggar hukum menurut
aturan hukum kodrat.
Kekuasaan politis pemerintahan negara bukan lain hanyalah kekuasaan
para warga negara yang bersatu membentuk tubuh politis. Segala kekuasaan
yang dimiliki negara dimilikinya karena dan sejauh didelegasikan oleh para
warga negara. Jadi kekuasaan negara secara hakiki terbatas dan tidak mutlak.
Hal inilah yang kemudian memunculkan teori pemisahan kekuasaan menurut
Locke.
2(Suseno, 1987 hal. 220)
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 4/12
3
3
Pada gilirannya kemudian, teori pemisahan kekuasaan ala John Locke, dan
Trias Politika ala Montesqieu, yang menjadi dasar dari paham demokrasi dan
liberal bahkan menjadi konsepsi umum dari negara-negara modern saat ini.
B. Konteks Penulisan
Dalam penulisan dan pembahasan mengenai John Locke, akan disusun
dalam tiga bagian kajian utama, yakni masa kehidupannya dan pemikiran-
pemikirannya yang utama.
C. Fokus Kajian Penulisan
Yang menjadi fokus kajian dari pembahasan mengenai John Locke disini
ialah pokok-pokok pikiran mengenai politik dan kekuasaan. Namun
sebelumnya untuk mengetahui mengapa, dan untuk apa Locke
mengemukakan pendapat-pendapatnya itu, akan lebih baik jika kita
mengetahui pula pada keadaan pada masa ia hidup.
Setelah itu baru kemudian seperti apa komentar mengenai John Locke,
menurut para ahli dan penulis sendiri.
D. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembahasan mengenai pokok-pokok pikiran John Locke ini
ialah agar kita dapat mengetahui sekilas mengenai apa dan siapa John Locke.
Sementara itu, yang menjadi tujuan dari penulisan mengenai John Locke
ini ialah sebagai tambahan, atau bahkan bacaan pembuka, mengenai filsafat
politik ala John Locke.
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 5/12
4
BAB II PEMBAHASANA. Masa Kehidupan John Locke
John Locke lahir 29 Agustus 1632 meninggal 28 Oktober 1704. Ia seorang
filsuf abad ke-17, gagasan terkenal John Locke adalah mengenai bentuk
pemerintahan. Ia menjelaskan "Pemerintah adalah manifestasi dari yang
diperintah". Idenya Menjadi pondasi bagi konsep hukum dan pemerintahan
Amerika. Dalam bidang epistemologi dan filsafat, pemikiran John Locke juga
memiliki banyak pengaruh signifikan di Amerika. Locke diposisikan dalam
kelompok yang disebut empiris Inggris, bersama David Hume dan George
Berkeley. Karya-karya besar John Locke antara lain (1) Essay Tentang
Memahami Manusia (1689) , (2) A Letter Concerning Toleration (1690), (3)
Essay tentang Pemerintahan Sipil (1690)
Locke lahir di Wrington, sekitar sepuluh mil dari Bristol, Inggris, pada
tahun 1632. Ayahnya, seorang pengacara, menjabat kapten kavaleri selama
Perang Saudara di Inggris. Pada 1647, Locke dikirim ke Sekolah bergengsi
Westminster di London. Setelah menyelesaikan studinya di sana, ia masuk ke
universitas Oxford. Dia banyak membaca karya-karya filsuf modern seperti
Rene Descartes yang menurutnya lebih menarik daripada bahan kuliah yang
dianggapnya klasik.
Locke memperoleh gelar sarjana tahun 1656 dan gelar master di tahun
1658. Meskipun Locke tidak pernah menjadi seorang dokter, ia memperoleh
sarjana kedokteran pada 1674. Ia belajar kedokteran secara ekstensif selama di
Oxford University. Pada 1666, ia bertemu Anthony Ashley Cooped dan
Shaftesbury yang datang ke Oxford dalam rangka pengobatan untuk infeksi
hati. Shaftesbury terkesan dengan kecerdasan Locke dan memintanya untuk
bekerja dengannya.
Locke kemudian meniti karir di Rumah Shaftesbury's di Exeter House di
London pada tahun 1667. Di London, Locke melanjutkan studi kedokteran, di
bawah asuhan Thomas Sydenham. Sydenham memiliki pengaruh besar dalam
pemikiran filosofis Locke yang tampak dalam Essaynya tentang Human
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 6/12
3
3
Understanding. pengetahuan medis Locke diuji, setelah Shaftesbury's terkena
infeksi hati yang mengancam hidupnya. Locke berkoordinasi dengan beberapa
dokter dan membujuk Shaftesbury untuk menjalani operasi untuk
menghilangkan kista. Shaftesbury akhirnya dapat disembuhkan dari
penyakitnya dan menganggap Locke sebagai penyelamat nyawanya.
Buku Locke, Essay Concerning Human Understanding (1689 M), ditulis
berdasarkan satu premis, yaitu semua pengetahuan datang dari pengalaman. Ini
berarti tidak ada yang dapat dijadikan idea untuk konsep tentang sesuatu yang
berada di belakang pengalaman. Dengan kata lain, Locke menolak adanya
innate idea termasuk apa yang diajarkan Descartes.3
Sebagai pendiri gerakan “Whig” pemikiran Shaftesbury banyak
dipengaruhi ide-ide politik Locke. Locke akhirnya terlibat dalam dunia politik
ketika Shaftesbury menjadi Kanselir tahun 1672. Setelah jatuhnya partai Whig,
tahun 1675, Locke menjadi pelarian di Perancis selatan. Ia kembali ke Inggris
pada tahun 1679, namun Locke kembali melarikan diri ke Belanda pada tahun
1683 karena dicurigai terlibat dalam Rye House Plot. Locke tidak kembali ke
Inggris sampai setelah terjadi Revolusi di Inggris. Sebagian besar penerbitan
Locke dilakukannya setelah kembali ke Inggris. Dia meninggal pada 1704
setelah mengalami sakit yang cukup lama.
B. Pokok-pokok Pikiran John Locke
Karya John Locke dalam Two Treatises of Government yang terkenal
dapat diseterakan dengan karya Karl Marx, Das Capital setidaknya karena satu
hal: Baik karya Locke maupun Marx sama-sama telah mengilhami revolusi-
revolusi Dunia. Tak mengejutkan bila Locke mempunyai posisi tersendiri
dikalangan tokoh-tokoh revolusi Prancis dan Bapak pendiri (Founding Fathers)
Amerika Serikat. Selain itu John Locke juga dikenal sebagai sebagai pelatak
dasar Liberalisme yang merupakan sebuah paham yang juga banyak dianaut
pada dewasa ini. Berbicara mengenai kekuasaan politik untuk rakyat dalam
konsep John Locke, tidak terlepas di dalamnya pembahasan mengenai hak dan
3(Hakim, et al., 2008 hal. 272)
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 7/12
4
4
kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab. Hak dan kewajiban, kebebasan dan
tanggungjawab memungkinkan terciptanya masyarakat yang baik.
Dalam pembahasannya tentang hak dan asal usulnya, seperti Hobbes,
Locke berpaling kepada originalitas keadaan alamiah sebelum terbentuknya
pemerintahan. Dikatakan bahwa “hak” lahir dari keadaan alamiah (state of
nature) di mana manusia ada dalam keadaan bebas yang sempurna untuk
mengatur tindakan, kepemilikan dan orang-orang yang cocok dalam ikatan
hukum alam. Locke berpendapat bahwa kekuasaan politik adalah hak untuk
membuat hukum. Hukum itu dibuat untuk mengatur dan melindungi property
demi tercapainya kebaikan bersama. Dalam uraian ini fungsi pemerintah dilihat
sangat transparan dan terbuka yaitu untuk mempertahankan komunitas demi
bonum communae. Namun, yang menjadi persoalan komunitas macam mana
yang mau dipertahankan.
Hukum alam yang paling fundamental adalah melindungi hidup.
Bagaimana the state of nature berkembang menjadi sebuah komunitas politik?
Menurut Locke, satu-satunya jalan membentuk sebuah komunitas politik dan
mendirikan sebuah pemerintahan harus ada konsistensi terhadap pengunaan
intelek yang dibimbing oleh hukum alam dan oleh persetujuan bebas.
Kekerasan dan penaklukan haruslah diganti dengan perjanjian dan persetujuan
untuk membentuk sebuah kekuasaan politis. Dengan demikian ada perbedaan
antara kekuasaan politik dan kekuasaan absolut yang cendrung menggunakan
kekerasan.
Konsep Trias Politica merupakan ide pokok dalam Demokrasi Barat, yang
mulai berkembang di Eropa pada abad XVII dan XVIII M. Trias Politica
adalah anggapan bahwa kekuasaan negara terdiri dari tiga macam kekuasaan :
pertama, kekuasaan legislatif atau membuat undang-undang; kedua, kekuasaan
eksekutif atau kekuasaan melaksanakan undang-undang; ketiga, kekuasaan
yudikatif atau kekuasaan mengadili atas pelanggaran undang-undang. Trias
Politica menganggap kekuasaan-kekuasaan ini sebaiknya tidak diserahkan
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 8/12
5
5
kepada orang yang sama untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh
pihak yang berkuasa. Dengan demikian diharapkan hak-hak asasi warga negara
dapat lebih terjamin.
Konsep tersebut untuk pertama kali dikemukakan oleh John Locke (1632-
1704) dan Montesquieu (1689-1755). Filsuf Inggris John Locke
mengemukakan konsep tersebut dalam bukunya Two Treatises on Civil
Government (1690), yang ditulisnya sebagai kritik terhadap kekuasaan absolut
raja-raja Stuart di Inggris serta untuk membenarkan Revolusi Gemilang tahun
1688 (The Glorious Revolution of 1688) yang telah dimenangkan oleh
Parlemen Inggris. Menurut Locke, kekuasaan negara harus dibagi dalam tiga
kekuasaan yang terpisah satu sama lain; kekuasaan legislatif yang membuat
peraturan dan undang-undang, kekuasaan eksekutif yang melaksanakan
undang-undang dan di dalamnya termasuk kekuasaan mengadili, dan
kekuasaan federatif yang meliputi segala tindakan untuk menjaga keamanan
negara dalam hubungan dengan negara lain (dewasa ini disebut hubungan luar
negeri).
Setelah menguraikan pemikiran Locke, dapat dikatakan bahwa apa yang
dikatakan oleh Locke adalah suatu yang baik. Hal ini saya dukung dengan
argumen bahwa suatu Negara dapat berkembang kalau Negara tersebut dapat
menjalankan hukum-hukumnya dengan baik. Itu berarti hukum itu sendiri
sungguh-sungguh hukum yang benar dan mempunyai tujuan yang baik untuk
kemakmuran rakyat. Prinsipnya bahwa hukum dibuat untuk kepentingan rakyat
dan bukannya untuk melindungi penguasa. Hukum dalam suatu negara
berfungsi untuk menjamin kebahagiaan rakyat.
Hukuman bagi orang yang melanggar hukum adalah suatu hal yang baik
apalagi tujuannya adalah untuk keamanan semua masyarakat. Dengan hukum
yang baik, suatu Negara dapat menuju tujuan yang ingin dicapai dengan baik
pula. Namun satu hal yang tidak dapat saya dukung dari pemikiran Locke
adalah sanksi hukuman mati kepada orang yang melakukan kesalahan.
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 9/12
6
6
Menghukum orang dengan hukuman mati adalah suatu tindakan yang
melanggar hak asasi seseorang. Yang dapat mengambil nyawa seseorang
hanyalah Tuhan yang memiliki kuasa untuk hal itu.
Pada dasarnya manusia ingin hidup aman dan sejahtera. Namun semua itu
tidak dapat tercapai kalau tidak ada hukum yang mengatur dengan baik. Locke
berpendapat bahwa kekuasaan politik adalah hak untuk membuat hukum
dengan hukuman mati dan akhibatnya semua hukuman yang lebih randah,
demi mengatur dan melindungi property dan menggunakan kekerasan atas
nama komunitas dalam melaksanakan hukum-hukum itu dan dalam
mempertahankan harta bersama, semuanya demi kebaikan bersama. Namun itu
tak berarti bahwa dengan hukum, kita dapat menghalalkan segala cara untuk
dapat menghukum orang yang bersalah. Menghukum dengan hukuman mati
adalah tindakan yang telah melanggar hak asasi seseorang.
Negara persemakmuran pada dasarnya adalah suatu bentuk penguasaan
namun lebih mengarah pada suatu pembangunan ke depan menuju suatu
masyarakat yang adil dan makmur. Dengan Negara Persemakmuran Locke
bermaksud bukan pada suatu demokrasi, atau bentuk pemerintahan apapun,
melainkan masyarakat mandiri.
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 10/12
4
BAB III KOMENTAR
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 11/12
4
BAB IV PENUTUP
5/17/2018 John Locke - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/john-locke-55b0789919922 12/12
4
DAFTAR PUSTAKA
Soehino. 1980. Ilmu Negara. Yogyakarta : LIBERTY, 1980.
Suseno, Franz Magnis. 1987. Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar
Kenegaraan Modern. Jakarta : PT Gramedia, 1987.