Jjurnal Perc. 1 Ka Sarif
-
Upload
ririnandriani -
Category
Documents
-
view
256 -
download
20
description
Transcript of Jjurnal Perc. 1 Ka Sarif
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi
Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum.
Ririn Andriani
Universitas Halu Oleo, Fakultas Farmasi
ABSTRAK
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat
laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan
benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula.
Abstrack
The introduction of laboratory equipment important to safety when conducting
research. Laboratory instruments can usually be damaged or even dangerous if its use is not
in accordance with the procedure. Importance carried out the introduction of laboratory
equipment is in order to know how to use these tools properly, so that errors can be
minimized procedure tool use as little as possible. This is important so that when doing
research, the data obtained will be correct.
Pendahuluan
Pada saat sekarang ini alat
merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium. Sehingga untuk
memudahkan dan melancarkan
berlangsaungnya praktikum pengetahuan
mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pengenalan alat-alat
laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah
agar dapat diketahui cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin.
Bekerja di laboratorium
mikrobiologi tidak akan lepas dari
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
berbagai kemungkinan terjadinya bahaya
dari berbagai jenis bahan kimia baik yang
bersifat sangat berbahaya maupun yang
bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan
yang ada di dalam laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang
berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang
melakukan praktikum jika tidak
mengetahui cara dan prosedur penggunaan
alat yang akan digunakan. Setiap
percobaan kita selalu menggunakan
peralatan yang berbeda atau meskipun
sama tapi ukurannya berbeda.
TINJAUAN PUSTAKA
Antony Van Leeuwenhoek (1632-
1732) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya dunia mikroorganisme
itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil
yang sebelumnya itu tidak diduga sama
sekali keadaannya (Dwidjoseputro, 2005).
Alat-alat laboratorium
mikrobiologi seperti lemari pengeram
(inkubator), autoklav, rak dan tabung
reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur,
pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu
spritus, ose (Selian, dkk., 2013)
Pengujian total mikroba dilakukan
dengan menggunakan metode cawan.
Metode hitungan cawan palig banyak
digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba pada bahan pangan. Medium
yang digunakan antara lain, medium plate
count agar (PCA), tabung reaksi, cawan
petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).
Pembakar Bunsen, untuk
mensterilkan peralatan seperti ose, jarum,
dan spatula dengan cara membakar ujung
peralatan tersebut di atas api bunsen
sampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan
cawan petri dan pipet volume. Penggunaan
alat ini dengan memasukkan alat-alat
tersebut kedalam oven dan dipanaskan
dengan suhu 160 - 170oC selama 1-2 jam.
Autoklave, untuk mensterilkan tabung
reaksi bertutup dan erlenmeyer.
Penggunaan alat ini dengan memasukkan
alat-alat tersebut kedalam autoklave yang
ditutup dengan rapat dan nyalakan
autoklave dengan temperature 121℃ dan
tekanan antara 15-17,5 psi (pound per
square inci) atau 1 atm selama 1 jam
(Kharisma dan Abdul, 2012)
Autoklaf atau dikenal dengan
metode sterilisasi panas basah biasanya
sterilisasi yang menggunakan bantuan alat
autoklaf dengan tekanan bersaturasi.
Berikut ini merupakan siklus (cycle) yang
akan menjamin proses sterilisasi di dalam
autoklaf menjadi efektif:
- 3 menit pada suhu 134oC
- 10 menit pada suhu 126oC
- 15 menit pada suhu 121oC
- 25 menit pada suhu 115oC
( Zahid, 2010)
Hal yang perlu diperhatikan saat
pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan
adalah material tersebut dikemas cukup
longgar di dalam sebuah wadah (chamber)
untuk mempermudah penetrasi uap panas
dan menghilangkan udara setelah proses
sterilisasi selesai. beberapa aturan yang
perlu diperhatikan untuk menghindari
kecelakaan atau bahaya saat menjalankan
autoklaf: 1. Harus ditunjuk personil yang
terlatih dan berpengalaman untuk
bertanggung jawab dan melakukan
perawatan rutin. 2. Program pemeliharaan
harus mencakup inspeksi secara rutin
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
terhadap chamber, door seals, dan semua
gauges, yang dilakukan oleh personil yang
cakap Uap panas harus jenuh (saturated
steam) dan bebas dari bahan kimia korosif
yang dapat mengkontaminasi bahan yang
sedang disterilkan. 3. Semua bahan yang
diautokaf harus berada di dalam wadah
yang memungkinkan uap panas mudah
berpenetrasi secara merata dan membuang
udara keluar setelah proses. 4. Untuk
autoklaf yang tanpa alat interlocking safety
yang dapat mencegah pintu terbuka saat
chamber diberi tekanan, saluran uap panas
utama (the main steam valve) harus
ditutup dan suhu harus turun hingga
dibawah 80oC sebelum pintu dibuka
(Zahid, 2010).
PEMBAHASAN
Beberapa alat yang digunakan
dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium dan dijelaskan juga fungsi ,
cara penggunaan alat serta prinsip kerjanya
masing-masing. Alat-alat yang digunakan
dalam melaksanakan praktikum terbagi
atas 3 macam alat yaitu alat elektri, gelas
dan non gelas.
Alat-alat elektrik yang digunakan
yaitu inkubator adalah alat yang berfungsi
untuk menginkubasi mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan
pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi
Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu
dengan memasukan atau menyimpan
biakanmurni mikroorganisme, kemudian
mengatur suhunya, biasanya hanya dapat
diatur diatas suhu tertentu.
Mikroskop adalah alat yang paling
khas dalam laboratorium mikrobiologi
yang memberikan perbesaran yang
membuat kita dapat melihat struktur
mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
oleh mata telanjang. Mikroskop yang
tersedia memungkinkan jangkauan
perbesaran yang luas dari beberapa kali
hingga ribuan kali. Mikroskop memiliki
prinsip kerja yakni dengan memantulkan
cahaya melalui cermin, lalu diteruskan
hingga lensa objektif. Di lensa
objektif bayangan yang dihasilkan adalah
maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian
bayangan akan diteruskan dan menghasilkan
bayangan yang tegak, nyata dan di perbesar
oleh mata pengamat.
Oven berfungsi untuk mensterilkan
alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.
inkubator mikroskop
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
Digunakan pada sterilisasi udara kering
dengan membebaskan alat-alat dari segala
macam kehidupan (mikroba) tanpa
kelembaban. Cara menggunakannya yaitu
dengan memasukkan alat-alat yang telah
dibungkus dengan kertas yang akan
disterilkan ke dalam oven dan
menyusunnya pada rak, kemudian
memanaskannya diatas api.
Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya
15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
121oC (250
oF). prinsip kerja alat ini yaitu
dengan menggunakan uap air panas
bertekanan untuk membunuh dan
menghilangkan kotoran dan mikroba yang
terdapat pada alat atau bahan yang akan
digunakan dalam praktikum atau percobaan.
Laminar Air Flow berfungsi untuk
pengerjaan sacara aseptis karena
mempunyai pola pengaturan dan
penyaringan aliran udara sehingga aseptis
dan aplikasi sinar UV beberapa jam
sebelum digunakan. Cara kerjanya atur
alat dan bahan yang telah dimasukan ke
laminar air flow sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal
yang benar-benar steril. Kerja secara
aseptis dan jangan sampai pola aliran
udara terganggu oleh aktivitas
kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3
menit supaya kontaminan tidak keluar dari
laminar air flow.
Coloni counter berfungsi untuk
menghitung koloni mikrobia dalam kulit.
Cara menggunakannya yaitu setelah ON
menyimpan cawan petri didalamnya
yang berisi bakteri atau jamur ke dalam
kamar hitung, mengatur alat penghitung
pada posisi 000 dan mulai menghitung
dengan menggunakan jarum penunjuk
sambil melihat jumlah pada layar hitung.
Fungsi dari alat ini adalah untuk
menghitung jumlah koloni dari bakteri.
Oven Autoklaf
Coloni
Counter
Laminar Air
Flow
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
Kulkas/ lemari pendingin yaitu
suatu alat elektronik yang digunakan untuk
menyimpan bahan atau alat yang telah
disterilisasi dengan proses pendinginan.
Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan
mikroba/medium sesuai pada suhu yang
diinginkan.
Hot plate berfungsi untuk
memanaskan larutan dan mencairkan
media yang padat. pH indikator universal
prinsip kerjanya yaitu dengan
menempelkan kertas pH indikator ini
kebenda yang akan di uji pH-nya, ada
tingkatan warna tertentu yang menyatakan
nilai atau tingkatan pH-nya.
Alat-alat gelas seperti tabung reaksi yang
berfungsi sebagai media pertumbuhan dan
penampungan cairan lainnya seperti
pelarut selain itu juga dapat dapat diisi
dengan media padat, prinsip kerjanya yaitu
pada waktu memanaskan media yang ada
didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus
berada dalam keadaan miring diatas nyala
api dan mulut tabung jangan sekali-kali
menghadap pada diri kita atau orang lain.
Tabung reaksi yang disterilkan didalam
autoklaf harus ditutup dengan kapas atau
alumunium foil. Tabung reaksi
membutuhkan rak tabung reaksi yang pada
umumnya terbuat dari kayu yang berfungsi
sebagai tempat menyimpan tabung reaksi.
Selain itu, dibutuhkan alat penjepit yaitu
gegep, prinsip kerjanya yaitu menjepit
tabung reaksi ketika di panaskan dan cara
menggunakannya adalah dengan menekan
pemegang penjepit kemudian menjepit
tabung dengan lubang yang ada dtengah
penjepit.
Tabung durham prinsip kerjanya
yaitu tabung durham dicuci, kemudian
diisi dengan medium yang terdapat pada
tabung reaksi dengan mikropipet, atau
dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke
medium yang mengandung mikroba.
Fungsinya adalah untuk menampung atau
menjebak gas yang terbentuk akibat dari
metabolisme pada bakteri yang diujikan.
Cawan petri yaitu wadah yang
menyerupai mangkuk dengan dasar rata.
Cawan ini digunakan sebagai wadah
penyimpanan dan pembuatan kultur media.
Prinsip kerjanya yaitu medium dapat
dituangkan ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup.
Pembakar bunsen / pembakar
Spirtus, prinsip kerjanya yaitu dengan
menyalakannya dengan membakar bagian
Kulkas Hot Plate
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
sumbu (pada pembakar spirtus) dengan
korek api atau dengan memberiapi pada
bagian atas (dari pembakar bunsen yang
berbahan bakar gas). Bunsen ini ada yang
berbahan bakar gas atau methanol. Fungsi
untuk menciptakan kondisi yang steril. Api
yang menyala dapat membuat aliran udara
karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan
diharapkan kontaminan ikut terbakar
dalam pola aliran udara tersebut. Juga alat
ini dapat digunakan untuk mensterilkan
jarum ose atau yang lainnya.
Alat-alat non gelas yang digunakan
yaitu pinset prinsip kerjanya adalah
menjepit benda yang akan diambil atau
dipindahkan. Fungsi untuk mengambil
benda dengan menjepit, misalnya saat
memindahkan cakram antibiotik. Batang L,
prinsip kerjanya yaitu dengan
menggunakan bagian yang berbentuk L
untuk menyebarkan permukaan cairan
Jarum Ose adalah batang kaca
yang ujungnya terdapat kawat panjang,
ada yang berbentuk lurus dan ada pula
yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan
atau mengambil koloni suatu mikrobia ke
media yang akan digunakan kembali.
Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan
pada bagian mikrobia kemudian
menggosokkan pada kaca preparat untuk
diamati.
Spatula berupa sendok panjang
dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium. alat untuk
mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratorium biologi atau
kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan
bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk
mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan.
Pengerjaan praktikum
mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan
tempat kerja yang steril. Ruang yang steril
merupakan suatu keadaan ruang yang
bebas dari semua bentuk kehidupan
mikroba yang patogen maupun yang non-
patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril,
lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat
dan tempat kerja. Contohnya meja,
semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan
hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di
semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada
cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka
harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja
tetap steril.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari penjelasan di atas
maka bisa disimpulkan bahwa alat-alat
yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi terbagi tiga bagian
diantaranya Alat-alat elektrik yaitu
Journal Pharm Vol.1 No.1 2016
Issn : O1A114084
autoklaf, biological safety cabinets, colony
counter, incubator, laminar air flow,
mikroskop, neraca analitik dan oven.
Selanjutnya alat-alat gelas seperti cawan
petri, gelas objek, pembakar Bunsen,
tabung durham, dan tabung reaksi. Alat
non-gelas yaitu batang L, jarum ose,
pinset, rak tabung, sendok tanduk, dan
spatula.
Referensi
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta.
Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011,
Kualitas Kefir Berdasarkan
Konsentrasi Kefir Grain, Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan, Vol
2(2).
Selian , L.S., Warganegara, E dan
Apriliana, E., 2013, Uji Most
Probable Number (MPN) dan
Deteksi Bakteri Koliform Dalam
Minuman Jajanan yang dijual Di
Sekolah Dasar Kecamatan
Sukabumi Kota Bandar Lampung ;
ISSN 2337-3776
Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimia
yang Tepat Untuk Dekontaminasi
Di Dalam Laboratorium, Ulasan
Ilmiah.