JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS …digilib.uin-suka.ac.id/2659/1/BAB I,V.pdfmemegang...
Transcript of JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS …digilib.uin-suka.ac.id/2659/1/BAB I,V.pdfmemegang...
KRITERIA PEMIMPIN DALAM PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH
MUHAMMAD SAIFUDIN 03370275
PEMBIMBING
1. Drs. M. Rizal Qosim, M.Si 2. M. Nur, S.Ag, M.Ag
JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI'AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2009
ABSTRAK
Menjelang pemilu, masyarakat akan disadarkan dengan calon pemimpin
untuk dipilih oleh partai-partai politik peserta pemilu. Pemimpin tersebut akan memegang tampuk kepemimpinan selama periode tertentu, baik di legeslatif maupun yudikatif. Untuk dapat dipilih, sudah barang tentu calon yang diajukan harus memenuhi kriteria tertentu.
Partai Persatuan Pembangunan, salah satu partai peserta pemilu telah mengaskan kriteria pemimpin. Kriteria tersebut berlaku untuk presiden dan wakil presiden, maupun pemimpin-pemimpin di level lain. Pertanyaannya adalah: bagaimana pandangan fiqh siyasah terhadap kriteria pemimpin yang diajukan Partai Persatuan Pembangunan?
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Dan bersifat deskriptif-analisis yang pendekatan normatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari buku-buku, artikel-artikel dan dari data lain yang dinilai berkaitan dengan penelitian ini. Data dianalisa menggunakan instrument deduktif.
Hasil penelitian adalah kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan yaitu: memiliki modal politik, modal sosial, dan modal finansial. Dalam fiqh siyasah, kriteria Partai Persatuan Pembangunan tersebut hanya dikenal dua kriteria yaitu: memiliki modal politik dan modal sosial, sedangkan kriteria terakhir modal finansial justru bertentangan dengan Islam, karena Islam tidak mengukur seseorang berdasarkan materi (kekayaan).
v
MOTTO
م على رعية منوط بالمصلحةتصرف اإلماkebijakan dan tindakan seorang pemimpin haruslah terkait langsung kepada
kesejahteraan rakyat yang dipimpin
vii
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada: Kedua orangtuaku
Kakak-kakak Adik-adik
“keindahan”Q Kawan-kawan Wisma Ukir
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman transliterasi Arab-Latin dalam penulisan skripsi ini
menggunakan Transliterasi Arab-Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Nomor 158/1987 dan Nomor 0543b/U/1987).
A. Konsonan Tunggal
No. Huruf Arab
Nama Huruf Latin Keterangan
ا .1 alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب .2 ba’ b be
ت .3 ta’ t te
ث .4 sa’ s| es (dengan titik di atas)
ج .5 jim’ j je
ح .6 ha’ h{ ha (dengan titik di
bawah)
خ .7 kha’ kh ka dan ha
د .8 dal d de
ذ .9 Zal ż zet (dengan titik di atas)
ر .10 ra’ r er
ز .11 zai z zet
س .12 sin s es
ش .13 syin sy es dan ye
ix
{sad s .14صes (dengan titik di
bawah)
ض .15 dad d} de (dengan titik di
bawah)
ط .16 ta’ t} te (dengan titik di
bawah)
ظ .17 za’ z} ze (dengan titik di
bawah)
ع .18 ‘ain ‘ koma terbalik diatas
غ .19 gain g ge
ف .20 fa’ f ef
ق .21 qaf q qi
ك .22 kaf k ka
ل .23 lam l ‘el
م .24 mim m ‘em
ن .25 nun n ‘en
و .26 waw w we
هـ .27 ha’ h ha
ء .28 hamzah , apostrof
ي .29 ya’ y ye
x
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ة ددتعم ditulis muta‘addidah
ةدع ditulis ‘iddah
C. Ta’ Marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h
ةمكح ditulis H{ikmah
ةيزج ditulis jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
ditulis Karâmah al-Auliyâ’ اءيلوأل اةامرآ
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan
dammah ditulis t atau h.
ditulis Zakâh al-Fit}ri رطلف ااةآز
D. Vokal Pendek
__ ditulis a
xi
__ ditulis i
__ ditulis u
E. Vokal Panjang
1. fathah + alif
ةيلاهجditulis
â
jâhiliyyah
2. fathah+ ya’ mati
يسنتditulis
â
tansâ
3. kasrah+ ya’ mati
ميرآditulis
î
karîm
4. dammah + waw mati ditulis
û
furûd{ ضورف
F. Vokal Rangkap
1. fathah + ya’ mati
مكنيبditulis
ai
bainakum
2. fathah + wawu mati ditulis
au
qaul لوق
G. Vokal-vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
xii
ditulis a’antum متنأأ
ditulis u‘iddat تدعأ
مترك شنئل ditulis la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
(al-) 1. Bila diikuti huruf Qamariyyah, ditulis ال
آنرلقا ditulis al-Qur’an
اسيلقا ditulis al-Qiyâs
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah, ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang menyertainya serta menghilangkan huruf l (el)nya.
اءمالس ditulis as-Samâ’
سمالش ditulis asy-Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat adalah sebagai berikut:
ditulis żawi al-furûd{, bukan
żawil furûd{ ضورلفي اوذ
ditulis Ahl as-Sunnah, bukan
Ahlus Sunnah ةن السلهأ
xiii
KATA PENGANTAR
اللهم صل .اهللا وأشهد أن محمدا رسول اهللاأشهد أن الإله اال. رب العالمينالحمد هللا
سيدنا محمد وعلي اله واصحابه أجمعين :أما بعدوسلم على
Skripsi yang penulis ajukan ini merupakan sebuah perjalanan yang penuh
dengan cobaan dan hambatan. Namun karena kuatnya dorongan dan motivasi dari
orang tua penulis, dan atas bimbingan pembimbing skripsi serta beberapa teman
penulis, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan. Untuk itu, dengan penuh ketulusan
dan kerendahan hati penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Kamsi, MA. selaku Pembimbing Akademik.
3. Bapak Drs. M. Rizal Qosim, M.Si sebagai pembimbing I, yang telah dengan
sabar membimbing penulisan skripsi ini hingga selesai
4. Bapak M. Nur, S.Ag, M.Ag yang telah dengan sabar membimbing penulisan
skripsi ini hingga selesai.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan karyawan Fakultas Syariah, yang telah
membantu dan memperlancar proses penyelesaian studi di Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiv
Semoga seluruh doa, bantuan dan kebaikan mereka menjadi amal shalih, dan
dibalas oleh Allah SWT. dengan pahala yang berlipat ganda. Seraya mengharap
semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Amîn...ya rabbal ’alamîn...
Yogyakarta, 15 Januari 2009
Muhammad Saifudin
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………….....………………………… i
NOTA DINAS….……………………..……………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iv
ABSTRAK……………...…………………………………………………... v
SURAT PERNYATAAN…………...……..………………………………. vi
MOTTO…………………………….……………………………………… vii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN………………..……….. ix
KATA PENGANTAR…………..…..…………………………………….. xiv
DAFTAR ISI………………………..……………………………………… xvi
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah…...………………………………. 1
B. Pokok Masalah……………………………………………... 5
C. Tujuan dan Kegunaan……………………………………... 5
D. Telaah Pustaka……...……………………………………… 6
E. Kerangka Teoritik…………………………………………... 9
F. Metode Penelitian…………………………………………... 12
G. Sistematika Pembahasan…………………………………… 14
BAB II : KRITERIA PEMIMPIN DALAM ISLAM………………… 15
A. Pengertian Pemimpin………………………………………. 15
B. Kriteria Pemimpin.................................................................. 22
xvi
BAB III : KRITERIA PEMIMPIN PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN.....................................................................
39
A. Sejarah Berdiri....................................................................... 39
B. Asas, Visi, Misi dan Prinsip Dasar
a) Asas .................................................................................. 43
b) Visi dan Misi..................................................................... 43
c) Prinsip Dasar..................................................................... 48
C. Struktur Organisasi Partai...................................................... 51
D. Kriteria Pemimpin Partai Persatuan Pembangunan. 55
BAB IV : ANALISIS TERHADAP KRITERIA PEMIMPIN
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN..........................
61
A. Analisis terhadap Kriteria Pemimpin PPP............................. 61
B. Analisis terhadap Kriteria Presiden........................................ 66
BAB V : PENUTUP.................................................................................. 70
A. Kesimpulan ........................................................................... 70
B. Saran....................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. TERJEMAH I
B. BIOGRAFI ULAMA II
C. CURRICULUM VITAE III
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam kehidupan sosial, keinginan untuk menciptakan sebuah tatanan
masyarakat yang adil menjadi cita-cita umat manusia. Keinginan itu pada
gilirannya mengilhami umat manusia untuk merumuskan aturan-aturan hukum
yang mengikat1. Akan tetapi ketika disadari bahwa seperangkat aturan-aturan
tersebut tidak mungkin bisa berjalan secara efektif tanpa adanya suatu “lembaga”,
maka dibuatlah lembaga yang kemudian dikenal dengan istilah negara. Suatu
negara diperlukan bagi manusia sebagai sarana atau wadah untuk
mengaplikasikan hukum-hukum tersebut.2
Sebuah negara dan segenap peraturan yang dibuat tentunya ada yang harus
menjadi pengawas dari aturan yang diberlakukan, maka dibutuhkan seorang
pemimpin. Pemimpin diperlukan selain sebagai pengawas, juga penanggungjawab
atas pelaksanaan peraturan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian,
pemimpin mempunyai posisi sentral dalam menentukan kebijakan negara dalam
rangka mencapai kesejahteraan dan kemakmuran negara.
Atas dasar pemikiran tersebut, kriteria pemimpin menjadi bahan
pembicaraan sejak lama. Plato (429-347 SM) seorang filosuf zaman klasik di
Athena menyebutkan bahwa agar suatu negara dapat berjalan diatas landasan
1 Inu Kencana Syafi’ie, Pengantar Ilmu Pemerintahan (Jakarta: Eresco, 1992), hlm. 38.
2 Maxboli Sabon, Ilmu negara (Jakarta: Gramedia, 1992 ), hlm. 38.
1
2
keadilan, maka negara harus dipimpin oleh filosuf. Hal ini didasari pada anggapan
bahwa jika suatu negara dipimpin oleh seseorang yang bodoh, dan hanya
mementingkan diri sendiri, maka negara akan berubah menjadi sebuah kekuatan
yang menindas. Dengan kata lain, negara hanya dijadikan wahana untuk meraup
keuntungan pribadi, dan alat legitimasi untuk menindas rakyat. Sebaliknya, ketika
suatu negara dipimpin oleh seseorang yang bijaksana maka negara akan berjalan
sesuai dengan nilai-nilai keadilan. Atas dasar inilah Plato berkesimpulan bahwa
agar negara bisa dijalankan sesuai dengan landasan keadilan, maka harus dipimpin
seorang filosuf.3
Dalam konteks ke-Indonesia-an, kriteria presiden mengemuka setelah
reformasi berjalan atau runtuhnya rezim Orde Baru. Hal ini disebabkan kondisi
bangsa yang terpuruk akibat pemerintahan yang otoriter dan berbagai krisis poltik
yang mendera meniscayakan kualitas, intregitas, dan komitmen untuk bangkit dari
kondisi tersebut. Runtuhnya Orde Baru memungkinkan terbentuknya iklim
kebebasan yang menghasilkan sebuah sistem perekrutan presiden yang berbeda
dengan sistem terdahulu. Sistem parlementer yang digunakan Orde Baru diganti
dengan sistem pemilihan secara langsung dengan tujuan sistem ini banyak
memberi peluang partisipasi politik kepada rakyat, juga mewujudkan
pemerintahan demokratis yang berpihak pada kepentingan rakyat yang aspiratif.
Kondisi ini kemudian disikapi oleh beberapa kalangan dengan
merumuskan kriteria-kriteria yang harus dimiliki seorang presiden. Perumusan ini
guna mengantisipasi munculnya presiden yang tidak memiliki kualitas, intregitas
3 J.H. Papar, Filsafat Politik Plato (Jakarta: Rajawali Press, 1991), hlm. 77.
3
dan loyalitas terhadap bangsa dan negara sekaligus menyaring presiden yang
memiliki kualitas, intregitas, dan loyalitas untuk menjadikan bangsa ini makmur
dan sejahtera.
Salah satu lembaga yang merumuskan kriteria presiden yaitu Partai
Persatuan Pembangunan. Partai yang didirikan oleh partai-partai-partai Islam
yang kalah pada pemilu 1971 dari Golkar. Partai ini dideklarasikan oleh empat
partai yaitu: Partai Nahdlatul Ulama (PNU) yang diwakili oleh KH. Idaham Calid
dan KH. Maskur, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) yang diwakili oleh HMS.
Mintaredja, Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) yang diwakili oleh Anwar
Tjokro Aminoto, dan Partai Pergerakan Tarbiyah Indonesia (PERTI) yang
diwakili oleh Rusli Halil. Fusi partai yang dilakukan atas kehendak pemerintah
Orde Baru disatu sisi mengumpulkan kekuatan oposisi terhadap negara dan
menjadikan subordinat penguasa.4
Sejak mundurnya Suharto pada mei 1998, terjadi euforia politik
menghadapi pemilu 1999 yang dianggap sebagai pemilu demokratis. Banyak
partai lahir hanya sebagai ekspresi kegembiraan tanpa visi politik yang jelas.
Elemen (orsospol) pembentuk fusi partai ini juga menarik diam-diam dukungan
politik lewat pendirian wadah politik baru sendiri-sendiri seperti: NU ada PKB,
PNU, dan SUNI, basis PSII ada PSII dan PSII 1905, sedangkan MI ada Partai
Masyumi dan PBB. Hal ini mengakibatkan pengembalian PPP ke Khittah menjadi
4 Hairus Salim HS. Uzair Fauzan, Umar Ibnu Saleh, Tujuh Mesin Pendulang Suara: Perkenalan Prediksi/ Harapan Pemilu 1999 (Yogyakarta: LKiS, 1999), hlm. 237.
4
suatu kewajiban sebagai pembentuk citra sebagai partai Islam yang mengayomi
semua orsospol Islam.
Tujuan dilakukannya khittah yaitu: 1) PPP berkhidmat untuk berjuang dan
bertaqwa pada Allah, mengembangkan ukhuwwah, meningkatkan mutu
kehidupan agama, mensyiarkan kehidupan bergama dan mencegah atheisme. 2)
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan Hak Asasi Manusia dan maslah agama
Islam. 3) PPP berkhidmat untuk mewujudkan Ukhuwwah
Wathaniyah.4)mengusung pemimpin dan pemerintahan yang demokratis dan tidak
otoriter. 5) membentuk masyarakat yang berkeadilan dalam segala aspek
kehidupan5.
Eksistensi Partai Persatuan Pembangunan dalam perpolitikan nasional
dengan asas Islam melahirkan konsekuensi pemberlakuan syarat-syarat pemimpin
dari ajaran Islam yang terkandung dalam al-Quran dan as-Sunnah. Walaupun
dalam al-Quran sudah sesuai, namun dalam segi keberhasilan untuk suksesi
kepemimpinan dalam konteks ke-Indonesiaan PPP maupun partai-partai Islam
lainnya masih dianggap gagal. Skripsi ini membahas kriteria pemimpin atau
presiden yang dirumuskan oleh Partai Persatuan Pembangunan. Sebagai partai
tertua yang berbasiskan masa Islam serta wajah politik yang plural menampung
semua massa Islam dari semua kalangan, maka PPP harus mampu memberikan
pemikiran maupun rujukan terhadap partai-partai Islam lainnya. Termasuk dalam
hal kriteria pemimpin yang ideal bagi umat Islam di Indonesia.
5 Ibid., hlm. 244 – 246.
5
B. Pokok masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok masalah skripsi ini
adalah: Bagaimana tinjauan Fiqh siyasah terhadap kriteria pemimpin menurut
Partai Persatuan Pembangunan?
C. Tujuan dan kegunaan
1. Tujuan penelitian ini adalah:
a. Menjelaskan kriteria pemimpin menurut Partai Persatuan Pembangunan
b. Menjelaskan tinjauan fiqh siyasah tentang kriteria pemimpin Partai
Persatuan Pembangunan.
2. Kegunaan penelitian
a. Memberikan gambaran lebih rinci mengenai Partai Persatuan
Pambangunan serta pendangannya mengenai kriteria pemimpin
b. Menambah wawasan masyarakat terhadap kriteria pemimpin menurut
Partai Persatuan Pembangunan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap partai-partai Islam dalam
mencari pemimpin yang ideal.
d. Memberikan sumbangan pemikiran bagi khazanah ilmu pengetahuan
Islam khususnya ilmu fiqh siyasah tentang kriteria pemimpin.
6
D. Telaah Pustaka
Sebelum menganalisa lebih lanjut dan untuk menghindarkan dari
penelitian yang sama dalam satu obyek, penyusun akan menelaah karya-karya
lain yang membahas tentang permasalahan ini, baik mengenai kriteria
pemimpin maupun Partai Persatuan Pembangunan.
Dalam pembahasan mengenai pemimpin pemikir-pemikir banyak
meletakkan contoh dari Nabi Muhammad SAW. Walaupun hanya secara garis
besarnya saja. Salah satu buku yang banyak dikenal yaitu “ Al-ahkam As-
Sulthaniyah” karangan Al- Mawardi yang dijadikan referensi dalam pemikiran
negara Islam. Dalam edisi bahasa Indonesia disebut ”Hukum Tata Negara
Dan Kepemimpinan Dalan Takaran Islam” yang diterjemahkan oleh Abdul
Hayyie dan Kamaludin Murdi6. Dalam telaahnya buku karangan al Mawardi
menyebutkan banyak pemikiran dan tidak memilih mana yang terbaik.
Dikatakan juga bukunya sangat lengkap sehingga pembahasan mengenai
kriteria pemimpin sangat ringkas.
Selain itu, buku karangan Munawir Sjadzali yang berjudul “Islam dan
Tata Negara” juga membahas mengenai kenegaraan dan pemikiran klasik
hingga modern tentang pemerintahan Islam termasuk dan kriteria pemimpin
secara ringkas7. Buku yang lebih spesifik membahas kriteria pemimpin adalah
6 Imam al-Mawardi, Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan Dalam Takaran Islam, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-kattani dan Kamaludin Nurdin, cet ke-1 (Jakarta: Gema Insani Press, 2000).
7 Munawir Sjadzali, MA, Islam dan Tata Negara (Jakarta: UI Press, 1993).
7
karangan Hadari Nawawi dengan judul “Kepemimpinan Dalam Islam” dari
sekian buku yang membahas secara detail tentang kepemimpinan dalam Islam.
Didalamnya juga memuat pemikiran-pemikiran klasik seperti halnya
kewajiban pemimipin dari bani Hasyim.8
Dari koleksi skripsi, yang disusun oleh Syifaurrahman Dahlan dengan
judul “Kriteria Kepala Negara Menurut Partai Keadilan Sejahtera Perspektif
Fiqh Siyasah” adalah yang paling dekat dengan skripsi ini. Didalamnya
memuat profil partai keadilan sejahtera yang notabennya adalah partai baru
yang berasaskan Islam dan profil serta kriteria kepala negara.9
Selain itu skripsi yang disusun oleh Mufti Agung AH. Yang bejudul
“Syarat-Syarat kepala Negara menurut Ibnu Khaldun dan Abul a’ala al
Maududi”,10 skripsi ini memuat syarat kepala negara yang ditinjau dri
beberapa aspek, baik fisik, sifat, karakter kepemimpinan yang didasarkan
pada pendapat ibnu khaldun dan abu a’ala al-maududi. Pembahasan dalam
sripsi ini menjadi menarik karena kedua tokoh tersebut dikenal mempunyai
prinsip yang berbeda dalam memandang hokum Islam, al Maududi dengan
gaya formalis dan Ibnu Khaldun yang subtansialis.
8 Hadari Nawawi, Kepemimpinan dalam Islam (Yogyakarta: Gama Press, 1993).
9 Syifaurrahman Dahlan dengan judul “Kriteria Kepala Negara Menurut Partai Keadilan Sejahtera Perspektif Fiqh Siyasah” (Yogyakarta: Fakultas Syariah, IAIN Sunan Kalijaga, 2004).
10 Mufti Agung AH. “Syarat-Syarat Kepala Negara Menurut Ibnu Khaldun dan Abul a’ala al Maududi” (Yogyakarta: Fakultas Syariah, IAIN Sunan Kalijaga, 2000).
8
Salah satu buku yang membahas tentang Partai Persatuan
Pembangunan adalah “Politik Islam Politik: Pergulatan Politik PPP Menjadi
Partai Islam” yang disusun oleh Abdul Aziz Ketaua DPC. PPP Rembang.
Buku ini memuat tentang peralihan ideologi pancasila menjadi Islam. Serta
konsekwensinya menjadi partai Islam dipandang dari etika politik maupun
sosial11.
Sedangkan buku lain yang membahas Partai Persatuan Pembngunan
adalah “Partai Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Perjuangnan dan Sikap Politik
Fraksi Persatuan Pembangunan pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun
2000”.12 yang disusun oleh Abdul Aziz. Buku yang membahas sikap Partai
dalam sidang tahunan MPR RI tahun 2000. Salah satunya adalah penolakan
terhadap presiden perempuan.
Sumber lain dari Partai Persatuan Pembangunan yaitu website resmi
yang beralamatkan www.ppp.or.id. Di website ini memuat tentang segala hal
yang berkaitan dengan PPP, antara lain: AD/ART, struktur pengurus, agenda
partai, karya tulis yang berkaitan dengan partai dan lain-lain.
Dari koleksi skripsi yang ada, skripsi yang disusun oleh Fatkurrohman
yang bejudul “PPP dan Asas Tunggal: Study Orientasi Politik PPP Tahun
11 Abdul Aziz, Politik Islam Politik: Pergulatan Politik PPP Menjadi Partai Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006).
12 Abdul Aziz, “Partai Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Perjuangnan dan Sikap Politik Fraksi Persatuan Pembangunan pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000” (Jakarta: Fraksi PPP MPR RI, 2000).
9
1984-1992”13. adalah koleksi skripsi pertama kali yang membahas tentang
Partai Persatuan Pembangunan. Skripsi ini memuat tentang berubahnya
paradigma, pola gerakan maupun kriteraia pemimpin partai setelah menjadi
asas tunggal pancasila.
E. Kerangka teoritik
Kepemimpinan dalam terminologi Islam disebut dengan khalifah atau
yang lebih dikenal dengan imam atau penguasa tertinggi rakyat14. Imam
mempunyai posisi sentral dalam menentuka arah dan kebijakan negara.
Dalam alquran terdapat dua kata untuk menujukkan makna kepemimpinan,
yaitu: menggunakan istilah khilafah dan imam. Secara semantik istilah
khilafah dan imam memiliki makna yang sama. Khilafah diambil dari kata
Khalaf yang berarti “belakang” yang kemudian diartikan “mengikuti” dan
“mendorong”. Sedangkan imam digunakan untuk keteladanan. Dinyatakan
pula bahwa didalam alquran istilah imam muncul sebanyak 7 kali dengan
makna yang berbeda-beda, walaupun begitu keseluruhan makna tertuju pada
arti “sesuatu yang dituju” atau “diteladani” selain itu, didalam al Quran
memuat pula istilah aimmah sebagai bentuk jamak dari imam15.
13 Fatkurrohman,“PPP dan Asas Tunggal: Studi Orientasi Politik PPP Tahun 1984-1992” (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 1998).
14 Ali as Salus, Imamah dan Khilafah dalam Tinjauan Syar’i (Jakarta: Gema Insani Press, 1997) hlm. 15.
15 Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran (Bandung: Mizan, 1997) hlm. 24.
10
Di dalam al-Quran disebutkan secara subtansial makna pemimpin dan
kriteria pemimpin, antara lain disebutkan:
ولتكن منكم أمة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم
16المفلخون
Dalam ayat ini menerangkan bahwa hendaklah sebagai manusia yang
hidup berdampingan selalu saling mengingatkan apabila salah satu dari
anggotanya berbuat kesalahan. Menyerukan kebaikan dan perdamaian kepada
dunia dan mengutuk kekerasan dan perang terhadap sesama umat manusia.
Selain itu dalam surat Al Baqarah ayat 30 disebutkan bahwa Allah SWT
memberikan kelebihan tersendiri pada manusia yaitu kepemimpinan. Jiwa
kepemimpinan yanmg diperlukan menjadi seorang khalifah di muka bumi.
Dalam ayat lain Allah menerangkan dengan tegas bahwa seorang pemimpin
harus dipatuhi apabiula telah diakui oleh rakyat, yaitu:
زعتم فى شيئ اأمنوا أطيعوا اهللا واطيعوا الرسول وأولى اال مر منكم فإن تنيأ يها الذين
17فردوه الى اهللا والرسول إن آنتم تؤمنون باهللا واليوم اآلخر ذلك خير وأحسن تأويال
Pemimpin dalam wacana politik Islam disandarkan pada profil Nabi
Muhammad SAW, yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan yaitu: Sidiq,
Tabligh, Amanah, Fathanah. Keempat sifat tersebut mengagambarkan sosok
seorang pemimpin mulai dari kejujuran (sidiq) adalah hal mutlak yang
16 Ali Imran (4): 104.
17 An Nisa (3): 59.
11
dibutuhkan dalam mengemban jabatan. Tabligh (menyampaikan apa adanya),
ketika seorang pemimpin harus mengatakan itu baik maka harus dikatakan
baik, apabila itu buruk maka itu harus dikatakan buruk. Amanah (kepercayaan)
artinya kepercayaan dalan mengemban tugas ataupun misi yang diberikan dan
berusaha menjaganya maupun menjalankannya tidak berkhianat. Terakhir
Fathanah (cerdas) artinya seorang pemimpin haruslah cekatan dan cepat
menanggapi masalah-masalah serta menjalankan jalan keluarnya. Hal ini juga
berarti bahwa pemimpin harus orang yang lembut hatinya18.
Dalam pandangan al Mawardi ada tujuh syarat yang harus dipenuhi
bagi mereka yang berhak mengisi jabatan pemimpin , yaitu: 1) sikap adil
dengan segala persyaratannya, 2) ilmu pengetahuan yang memadai untuk
ijtihad, 3) sehat pendengaran, penglihatan, dan lisannya, 4) utuh anggota-
anggota tubuhnya, 5) wawsan yang memadai untuk mengatur kehidupan
rakyat dan kepentingan umum, 6) keberanian yang memadai untuk melindungi
rakyat dan mengenyahkan musuh, 7) keturunan Quraisy.19 Dari kriteria yang
disebutkan al Mawardi dapat dipahami bahwa kriteria ke-1 dan ke-2
merupakan kriteria tentang keilmuan, sedang kriteria ke-3 dan ke-4 adalah
kemampuan secara fisik, kriteria ke-5 dan ke-6 merupakan kemampuan secara
mental, sedangkan kriteria ke-7 merupakan legitimasi dari sebuah negara.
18 Al Mawardi, Hukum Tata Negara…,hlm. 67.
19 Ibid., hlm. 18.
12
F. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian literatur (library research),
yaitu penelitian yang menggunakan fasilitas kepustakaan berupa AD/ART,
buku, kitab, ensiklopedi jurnal, majalah, artikel, internet dan sumber-
sumber ilmiah lain yang relevan.
2. Sifat penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptik analitik, yaitu dengan
menguraikan secara jelas dan sistematis pembahasan mengenai kriteria
pemimpin Partai Persatuan Pembangunan, kemudian dianalisa menurut
perspektif fiqh siyasah.
Dalam pemecahan masalah, skripsi ini menggunakan pendekatan
normatif, yakni menganalisa kriteria pemimpin yang telah dirumuskan
oleh Partai Persatuan Pembangunan dengan kerangka fiqh siyasah, dalam
hal ini teori al-Mawardi.
3. Sumber Data
Teknik pengumpulan data yaitu:
a. Data primer, yaitu bahan-bahan yang berkaitan dengan
pemimpin dalam Islam dan Partai Persatuan Pembangunan.
Yaitu: AD/ART Partai Persatuan Pembangunan, buku yang
13
berkaitan dengan partai, website resmi partai dan buku yang
menbahas pemimpin dalam Islam.
b. Data sekunder, yaitu data yang memberikan penjelasan
mengenai data-data primer, antara lain: karya tulis, makalah
yang berkaitan dengan Partai Persatuan Pembangunan dan
pemimpin dalam Islam.
4. Analisis data
Setelah pengumpulan bahan kepustakaan, kemudian dilakukan
peninjauan data dan diklasifikasikan untuk mempermudah langkah analisis
dengan menempatkan masing-masing data sesuai sistematika yang telah
direncanakan dalam penelitiana ini, analisis yang digunakan yaitu:
a. Deduktif, yaitu proses berpikir yang berangkat dari pengetahuan
atau fakta yang bersifat umum kemudian menuju pengetahuan yang
bersifat khusus20. Ini diambil untuk mengambil teori fiqh siyasah
mengenai kriteria pemimpin.
b. Induktif, yaitu metode dimaksudkan untuk memperoleh pengertian-
pengertian yang utuh tentang pemahaman tema yang diteliti yakni
dengan mengangkat data-data dan fakta-fakta khusus sehingga
dapat ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum. Metode ini
20 Pius A. Partanto dan M.Dahlam Al- Barry, Kamus Istilah Poluler Lengkap (Surabaya: Arkola), hlm. 82.
14
digunakan untuk mendeskripsikan dan menilai kriteria Partai
Persatuan Pembangunan tentang pemimpin.
G. Sistematika pembahasan
Bab pertama adalah pendahuluan yang merupakan gambaran umum
dari pembahasan skripsi ini, memuat latar belakang masalah, pokok maslah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik,
metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua tentang gambaran umum pemimpin dalam Islam yang
tercakup di dalamnya pengertian pemimpin, kriteria-kriteria dalam
mengangkat pemimpin.
Bab ketiga menjelaskan sejarah berdirinya Partai Persatuan
Pembangunan, visi dan misi, prinsip dasar partai, kepemimpinan dalam
partai, dan kriteria pemimpin menurut partai.
Bab keempat menganalisa kriteria pemimpin menurut Partai Persatuan
Pembangunan dengan fiqh siyasah, baik kriteria presiden dan wakil presiden
maupun kriteria pemimpin non-presiden dan wakil presiden.
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis
dapat memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari pokok permasalahan
yang terfokus dalam rumusan masalah yaitu:
1. Kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan terdiri dari:
• Islam, berarti juga beriman kepada Allah SWT.
• Mempunyai etika dan citra baik.
• Profesional, artinya telah menjadi anggota partai, berdedikasi,
loyalitas dan tidak rangkap jabatan.
• Amanah, artinya ketika menjadi pemimpin harus
menyelesaikan masa jabatannya.
2. Pada kriteria presiden dan wakil presiden Partai Persatuan
Pembangunan menilai ada tiga kriteria, yaitu: modal politik, modal
sosial, modal finansial. Dalam kriteria tersebut, modal politik
dimaknai sebagai kemampuan dalam hal politik antara lain diplomasi
dan retorika. Sedangkan dalam modal sosial dimaknai kemampuan
menarik dukungan, artinya dalam meraih suatu dukungan haruslah
seseorang mempunyai citra baik. Dalam modal finansial Partai
Persatuan Pembangunan tidak menggambarkan sebagai partai yang
berasaskan Islam. Pencantuman kriteria ini tidak sesuai dengan Islam
yang memandang semua manusia sama dihadapan Allah dan yang
70
71
membedakan adalah ketaqwaannya. Allah menjadikan manusia
sebagai khalifah di muka bumi, hal ini berarti Islam tidak
memandang materi atau harta sebagai sesuatu yang membedakan
manusia. Disinilah letak pragmatisme Partai Persatuan
Pembangunan.
3. Dari kriteria pemimpin dan presiden Partai Persatuan Pembangunan
belum memberikan aspek individual. Aspek ini hanya disebutkan
pada berakhlakul karimah dan mempunyai prestasi. Sedangkan
seperti keadilan, kecerdasan teoritis-transedental, sehat Jasmani
Rohani dan kapsitas intelektual tidak disebutkan, padahal dalam
konsep al-Mawardi hal inilah yang menjadi tolok ukur dalam
memilih pemimpin. sehingga dapat disimpulkan PPP lebih
mementingkan aspek eksternal daripada aspek internal seseorang
dalam memilih seorang pemimpin.
B. Saran
Setelah melewati proses penelitian dan pengkajian tentang kriteria
pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan, hasil penelitian ini bukan
merupakan hasil final tapi masih membuka peluang untuk dikaji kembali. Penulis
menyarankan:
1. Pemikiran tentang kriteria pemimpin perlu dikaji dan diteliti kembali
supaya dapat memperkaya dan memperkuat pemahaman tentang
kriteria pemimpin secara proporsional dalam konteks Islam ke-
Indonesia-an.
72
2. Mengenai kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan
perlu diteliti lebih lanjut agar mendapatkan kriteria pemimpin maupun
presiden yang bisa dijadikan patokan baku dalam menentukan
pemimpin maupun presiden.
3. Penelitian tentang Partai Persatuan Pembangunan perlu dikaji lebih
menyeluruh supaya mendapatkan pemahaman lebih lanjut, apalagi
bila dibandingkan dengan partai lain.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran / Tafsir
Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: Lubuk Agung, 1989
Mustofa, Ahmad al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Beirut: Dar al Fikr, 1975
Shihab, Quraish, Mukjizat al-Quran, Bandung: Mizan, 1997
Shihabudin (et.al), Ensiklopedi al Quran; Kajian Kosa Kata, Jakarta: Lentera Hati, 2007
Hadis
Ibn Hanbal, Imam Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Beirut: Maktabah al Islam Dar Sawar li attiba’ah wan Nasr, t.t.
Fiqh / Ushul Fiqh
Abul A’la, al-Maududi, Hukum dan Kontitusi Sistem Politik Islam, alih bahasa Asep Hikmat, Bandung: Mizan, 1996
Ali As salus, Imamah dan Khilafah dalam Tinjauan Syar’i, Jakarta: Gema Insani Press, 1997
Ibn Habib, Abu Hasan Ali Ibn Muhammad al-Mawardi, Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan Dalam Takaran Islam, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-kattani dan Kamaludin Nurdin, cet ke-1 Jakarta: Gema Insani Press, 2000
---------, Al Ahkam as Shulthaniyyah, (Kairo: Mustafa al-Babi al-Halabi wa Auladuhu, 1973)
Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibn Khaldun, diterjemahkan dari kitab Muqaddimah oleh Ahmadi Thoha, Jakarta: Pustaka Firdaus,2000
Ibn Taimiyyah, Taqiyyudin, as Siyasah asy Syariah fi Islam ar Ra’i wa Ra’iyah, Mesir: Dar al Kitab al Arabi, 1969
Khan, Qamaruddin, The Political Thoughts of Ibn Taymiyah, Pakistan:Islamabad Islamic Research Institution: 1973
Hasjmi, Ahmad, Dimana Letaknya Negara Islam?, Surabaya: Bina Ilmu 1994
73
74
Maksum. Ed., mencari Pemimpin Umat: Polemik Tentang Kepemimpinan Islam Ditengah Pluralitas Masyarakat, Bandung: Mizan, 1999
Mintahareja, Islam dan Politik Islam dan Negara, Jakarta: PT. Septenarius, 1976
Musa, M. Yusuf, Politik dan Negara dalam Islam, alih bahasa M. Thalib, Surabaya: al Ikhlas, 1990
---------, Politik dan Pemerintahan dalam Islam, alih bahasa M. Thalib Surabaya: al-Ikhlas, 1967
Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University Press: 1993
Pulungan, J. Suyuti, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Jakarta: LSIK, 1995
Salim, Abdul Mu’in, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Islam, Jakarta: LSIK, 1994
Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara,Jakarta: UI Press, 1993
Syariati, Ali, Islam Madzab Aksi dan Pemikiran, alih bahasa Afif Muhammad Bandung: Mizan, 1992
Lain-lain
Almond, Gabriel A. & G.B. Powel. Jr, Comparative A development Approach, New Delhi Bombay City: Oxford & IBH Publishing Co., 1978
Aziz, Abdul, Politik Islam Politik: Pergulatan Politik PPP Menjadi Partai Islam”, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006
--------, “Partai Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Perjuangnan Dan Sikap Politik Fraksi Persatuan Pembangunan Pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000”, Jakarta: Fraksi PPP MPR RI, 2000
Cipto, Bambang, Presiden, Partai dan Pemulihan Ekonomi Indonesia, Yogyakarta: UII Press, 2002
Mainwaring, Scott, Presidentialism, Multipartism, and Democracy: The Difficult Combination, “Comparative Political Studies”, 26 (1993)
Nur, Zarkasih, Demokrasi, Otonomi, dan Maslah Disintregasi Bangsa, ttp: tnp, 2000
75
Partanto, Pius A, M. Dahlan Al- Barry, Kamus Istilah Poluler Lengkap, Surabaya: Arkola, 1994
Salim HS, Hairus, Fauzan, Uzair, Umar Ibnu Saleh, Tujuh Mesin Pendulang Suara: Perkenalan Prediksi/ Harapan Pemilu 1999 Yogyakarta: LKIS, 1999
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989
http://icas-indonesia.org - ICAS Powered by Mambo Generated: 18 August, 2008, 06:44
http://www.ppp.org.id
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Utama&id=67510, akses 10 Januari 2009
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=147727, akses 10 Januari 2009
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TERJEMAH BIOGRAFI ULAMA
CURRICULUM VITAE
Lampiran I
TERJEMAHAN AL-QUR’AN
BAB HAL FOOTNOTE TERJEMAHAN I 10 16 Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
I 10 17 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
II 17 3 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
II 18 5 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
II 18 6 Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
I
Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan.
II 19 7 Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa".
II 23 17 Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
II 28 20 Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami dan Telah kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan Hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah,
II 28 21 Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
II 28 22 Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan.
II 31 25 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
II
lagi Maha Melihat. IV 62 2 Janganlah orang-orang mukmin mengambil
orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali Karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan Hanya kepada Allah kembali (mu).
IV 63 4 Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang Telah diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.
IV 67 8 Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal
IV 69 9 jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan
III
Lampiran II
BIOGRAFI ULAMA/SARJANA
T.M Hasbi ash-Siddiqi
Nama lengkapnya adalah Prof. Dr. T.M Hasbi ash-Siddiqi, ia dilahirkan di Lhoksumawe, Aceh Utara pada tanggal 10 Maret 1904 M, wafat tanggal 9 Desember 1975 di Jakarta, beliau belajar ilmu agama di pondok-pondok pesantren selama 15 tahun, tahun 1927 belajar di sekolah al-Irsyad Aliah Surabaya, tahun 1960-1972 M menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tahun 1975 bulan Juni mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Islam bandung dan pada tanggal 29 Oktober 1975 juga mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa IAIN Sunan Kalijaga dalam bidang ilmu syari’ah, beliau termasuk ulama’ besar yang produktif. Abdul Wahhaâb Khallâf
Beliau lahir pada bulan maret 1888 di daerah Kufruziyah. Setelah hafal al-Quran, beliau belajar di al-Azhar pada tahun 1910. Pada tahun 1915, beliau lulus dari fakultas Hukum Islam Universitas al-Azhar, kemudian diangkat menjadi pengajar di sana. Pada tahun 1920, beliau menduduki jabatan Hakim Mahkamah Syar'iyyah, yang pada akhirnya pada tahun 1931, beliau diangkat menjadi Ketua Mahkamah Syar'iyyah. Pada tahun 1924, beliau ditugaskan menjadi Direktur Departemen Perwakafan. Dan pada tahun 1934, dikukuhkan menjadi Guru besar Fakultas Hukum Islam Universitas al-Azhar, Kairo. Karya-karya beliau diantaranya, Ilmu Us}u>l Fiqh, Mas}a>dir at-tasyri>' fi>ma> la> nassa fi>hi, dan lain. Beliau wafat pada tanggal 20 Januari 1956. M.Quraisy Shihab.
Ia adalah seorang pemikir Kontemporer Indonesia yang Master dan Doktornya ia dapatkan dari Kairo dengan kajian al-Quran dan Hadis. Beliau telah menulis sejumlah buku dan sejumlah artikel khususnya di bidang tafsir dan masalah-masalah sosial keagamaan. Ia pernah menjadi Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Duta Besar di Sudi Arabia sejak tahun 1999. Abdul Aziz
Lahir di Bojonegoro, lulusan Fakultas Sosiologi Politik Pasca Sarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya ini kini menjabat sebagai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Rembang sampai sekarang. Beliau juga pernah terlibat dalam program “pendidikan politik rakyat” menjelang pemilu 1999 dan 2004. Al-Mawardi Nama lengkap al-Mawardi adalah Abu Hasan Ali Ibn Habib al-Mawardi Al-Bashri, yang hidup antara 364-450 H atau 975- 1059 M. Dia adalah pemikir
Islam yang terkenal pada dinasti Abbasiyah. Setelah berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya, akhirnya dia menetap di Bagdad, dan mendapat kedudukan yang terhormat pada kekhalifahan Qadir. Al-Mawardi tergolong penulis yang produktif. Cukup banyak karya tulisnya dalam berbagai cabang ilmu, dari ilmu bahasa, tafsir, fiqh dan ketatanegaraan. Salah satu buku yang terkenak di Indonesia adalah Adab al-Dunya wa al-Din (Tata Krama Kehidupan Duniawi dan Agamawi). Selain itu empat karya tulis dalam bidang politik, diantaranya: al-Ahkam al-sulthaniyyah dan Qawanin al-Wuzarah, Siyasah al-Malik.
CURRICULUM VITAE
Nama : Muhammad Saifudin
NIM : 03370275
Fakultas : Syari’ah
Tempat/Tgl. Lahir : Jepara, 4 Februari 1984
Alamat : Troso Rt. 03/ Rw. 01 Pecangaan Jepara
Nama Ayah : H. Masrukin
Nama Ibu : Masmirah
Alamat : Troso Rt. 03/ Rw. 01 Pecangaan Jepara
Riwayat Pendidikan
1. Taman Kanak-kanak Mathli’ul Huda Troso (lulus tahun 1989)
2. Madrasah Ibtida’iyah Matholi’ul Huda Troso (lulus tahun 1996)
3. Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso (lulus tahun 1999)
4. Madrasah Aliyah Keagamaan Walisongo Pecangaan (lulus tahun 2003)
5. Masuk IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2003
Pengalaman Organisasi:
1. Sekretaris Mahasiswa Sunan Kalijaga Jogjakarta Jepara (MASKARA) tahun 2004
2. Ketua Mahasiswa Sunan Kalijaga Jogjakarta Jepara (MASKARA) tahun 2005
3. Anggota Seksi Pengembangan Intelektual BEM-JS tahun 2006
VI